intestinum teneu

Upload: ayinun-rachmi-ar

Post on 06-Apr-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    1/12

    HistologiIntestinum Tenue

    Intestinum tenue merupakan bagian tractus digestivus di antara ventriculus dan

    intestinum crassum, seluruhnya ada sekitar 6 meter panjangnya. Intestinum tenue atau usus

    halus ini dibedakan dalam 3 segmen berturut-turut yaitu :

    Duodenum

    Panjang sekitar 30cm, letak retroperitoneal yang tertutup oleh peritoneum parietale di

    sebelah ventralnya.

    Jejunum dan IleumJejunum

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    2/12

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    3/12

    Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkaryang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan). Lipatan ini

    merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus.

    Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling

    besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada

    pertengahan ileum menghilang.

    Vili intestinalisMerupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,51,5 mm. Yang meliputi

    seluruh permukaan tunica mucosa. Di daerah ileum agak jarang, tersusun sebagai

    jari-jari, pada dasar vili terdapat muara kelenjar usus yang disebut glandula

    intestinalis liberkuhn atau crypta lieberkuhn.

    MicroviliDengan adanya microvili, maka luas permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada

    permukaan sel-sel epitel gambaran bergaris-garis yang disebut striated border, yang

    merupakan tonjolan sitoplasmatis diliputi membrane sel.

    EpitelBentuk epitel silindris selapis

    Oleh vili intestinalis dan glandula dibagi 4 sel, yaitu :

    a) Sel absorbtif

    - Berbentuk silindris dengan tinggi 2026 Bentuk inti ovoid pada basal selPada permukaan bebas terdapat microviliEnzim pencernaan amylase dan protease diserap oleh selubung glukoprotein

    hingga pencernaan dapat terjadi dalam lumen usus dan permukaan microvili

    Dalam microvili terdapat filamen-filamen halus yang penting dan sintesatrigliseride untuk proses absorbsi lemak.

    b) Sel piala/goblet sel

    Merupakan sel uniseluler yang menghasilkan mucin. Sitoplasma merupakan lapisan yang tipis untuk melindungi lapisan secret tersebut sebagai plica. Ruangan yang dibatasi oleh plica tersebut berisi tetes-tetes mucigen.

    c) Sel argentafis

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    4/12

    Sangat umum ditemukan dalam epitel duodenum Sangat banyak pada epitel appendixd) Sel paneth

    Berkelompok dalam jumlah kecil di dasar crypta lieberkuhn Bentuk sel seperti pyramid, inti bulat pada dasarnya. Sitoplasma terlihat basofil, granular reticulum endoplasma lebih banyak. Menghasilkan peptidase, losozim

    Lamina propria- Merupakan jaringan pengikat yang mengisi celah-celah di antara crypta

    lieberkuhn

    - Mengandung serabut reticuler dan elastis- Terdapat sel makrofag, limfosit, plasmosit, dan leukosit- Nodus limfaticus lebih banyak, sebesar 0,63 mm sepanjang usus.- Pada ileum sebagai nodus limfaticus paling besar plaques peyeri.

    Lamina muscularisTerdiri atas 2 lapisan, yaitu :

    - Stratum circulare di sebelah dalam- Stratum longitudinal di sebelah luar

    B. Tunika submucosa

    Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis. Di dalamnya

    terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak. Terdapat anyaman saraf sebagai plexus

    nervosus, submucosa meisseri.

    Gambaran khusus tunika submucosa ada 2, yaitu:

    a. Plica circularis

    - Merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai tunikasubmucosa untuk memperluas permukaan usus.

    - Terdapat 800 lipatan melingkar sabagai cincin yang tidak sempurna di sepanjangintestinum.

    b. Glandula duodenalis bruneri

    - Pars terminalis berbentuk tubuler yang bercabang dan bergelung.- Ductus excretorius akan menembus lamina muscularis dan bermuara pada crypta

    lieberkuhn.

    - Pada 2/3 distal duodenum kelenjar tersebut akan berkurang kemudian menghilang.C.Tunika muscularis

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    5/12

    - Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos : Stratum circulare di sebelah dalam Stratum longitudinal di sebelah luar

    Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach.

    D.Tunika serosaMerupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum viscerale

    Anatomi Intestinum Tenue

    Dimulai dari ujung distal pylorus sampai di caecum. Terdiri dari duodenum, jejenum dan

    ileum. Panjang seluruh intestinum tenue adalah kira-kira 7 meter.

    1. DUODENUMDisebut usus 12 jari oleh karena panjangnya adalah selebar 12 jari atau kurang lebih 25

    cm.

    Morfologi

    Berbentuk huruf C dengan bagian konkaf menghadap ke kiri. Dimulai dari ujung distal

    pylorus sampai flexura duodeno-jejenalis.

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    6/12

    Terdiri dari:

    a. pars superiorb. pars descendensc. pars horizontalisd. pars ascendens.

    a. PARS SUPERIOR DUODENILetaknya ke kanan mengarah ke dorsal, mulai dari sebelah ventral columna

    vertebralis dan vena cava inferior. Pangkal pars superior duodeni mudah mengikuti

    gerakan dari pylorus. Di sebelah ventralnya terletak hepar dan vesica fellea, di sebelah

    dorsal terletak ductus cysticus, vena portae dan pancreas.

    b. PARS DESCENDENS DUODENIBagian ini berbatasan :

    1. di sebelah dorsal dengan renalis dexter dan sinister2. di sebelah ventral dengan hepar, vesica fellea, colon transversum, intestinum tenue.

    c. PARS HORIZONTALIS DUODENIBagian ini terletak mengarah ke kiri menyilang m.psoas major, vena cava

    inferior, aorta abdominalis dan m.psoas minor. Di sebelah dorsal terdapat ureter dexter,

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    7/12

    vasa testicularis dextra dan vena mesenterica inferior. Di sebelah ventral terdapat vena

    mesentrica superior dan radix mesenterii. Bagian ini lebih panjang bila dibandingkan

    dengan ketiga bagian lainnya.

    d. PARS ASCENDENS DUODENIBerada di sebelah kiri aorta abdominalis, membelok ke ventral menjadi flexura

    duodeno-jejenalis. Letak flexura ini kurang lebih setinggi pars superior duodeni.

    Lokalisasi

    Pangkal duodenum dimulai setinggi vertebra lumbalis I, kurang lebih 2,5 cm di sebelah

    kanan linea mediana dan berakhir di sebelah kiri linea mediana setinggi vertebra lumbalis II. Pars

    descendens turun sampai setinggi vertebra lumbalis III. Bagian konkaf dari duodenum ditempati

    oleh caput pancreatic. Batas antara pars superior duodeni dan pars descendens duodeni disebut

    flexura duodeni superior, batas antara pars descendens duodeni dan pars horizontalis duodeni

    disebutflexura duodeni inferior.

    Antara pars superior duodeni dan hepar terdapat ligamentum hepatoduodenale yang merupakan

    penebalan dari tepi bebas omentum minus. Jadi bagian ini terletak intraperitoneal, sedangkan

    bagian duodenum lainnya terletak retroperitoneal.

    Ductus choledochus bermuara ke dalam pars descendens duodeni melalui papilla duodeni major,

    yang terletak kurang lebih 7 cm dari pylorus di bagian konkaf dari duodenum. Kadang-kadang

    terdapat papilla duodeni minor di sebelah cranial papilla duodeni major.

    Flexura duodeno-jejenalis di fixir oleh ligamentum Treitz [ = lig.suspensorium duodeni ] pada

    diaphragma. Ligamentum ini terdiri dari jaringan ikat dan otot.

    VASCULARISASI

    Arteria supra duodenalis, memberi suplai darah kepada pars superior duodeni; arteri iniadalah suatu end arteri sehingga bagian dari duodenum ini sering mengalami ulcus [ = ulcus

    duodeni ].

    Arteria retroduodenalis memberikan aliran darah kepada dinding posterior duodenum. Arteria pancreatico duodenalis superior, yang berada di sebelah posterior pars superior

    duodeni, berjalan di antara pancreas dan pars descendens duodeni, memberi suplai darah

    kepada duodenum dan pancreas.

    Arteria pancreatico duodenalis inferior, dipercabangkan oleh m.mesenterica superior, berjalanke cranialis di antara pancreas dan duodenum, mengadakan anastomose dengan a.pancreatico

    duodenalis superior. Memberi suplai darah kepada duodenum dan pancreas.

    Arteria gastrica dextra, juga memberikan cabang-cabang kepada duodenum.

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    8/12

    Arteria gastro epiploica dextra, memberikan cabang-cabang kepada duodenum.

    INNERVASI

    Menerima serabut-serabut saraf dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus

    superior, berjalan sesuai dengan pembuluh darah yang dipercabangkan oleh arteria coeliaca dan

    arteria mesenterica superior.

    2. JejenumIleumOrgan ini berkelok-kelok dan difiksasi pada dinding dorsal cavum abdominis oleh

    mesenterium.

    Panjang seluruh jejenumileum adalah 67 meter; jejenum berada di bagian proximal

    dengan panjang kurang lebih 2/5 bagian dari keseluruhnya, sedangkan ileum berada di bagian

    distal [ anal ] dengan panjang kira-kira 3/5 bagian yang sisa.

    Pada umumnya jejenum berada dalam keadaan kosong, warnanya lebih merah [ lebih

    banyak mengandung pembuluh darah ], dindingnya lebih tebal, diameter lumen lebih besar, plica

    circularis Kerkringi lebih besar dan jumlahnya lebih banyak, vili intestinales lebih besar dan lebih

    banyak jumlahnya, percabangan pembuluh-pembuluh darah kurang kompleks. Hal yang tersebut

    tadi jelas terlihat perbedaannya bila dibandingkan jejenum bagian proximal dengan ileum bagian

    distal, di bagian tengah perbedaan-perbedaan tersebut kurang jelas.

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    9/12

    Mesenterium pada jejenum kelihatan lebih terang oleh karena jaringan lemak

    extraperitoneal hanya terbatas pada pangkal pembuluh darah, sedangkan pada ileum jaringan

    lemak tersebut mengikuti seluruh panjang pembuluh darah sampai pada dinding ileum.

    Kurang lebih 1 meter di sebelah proximal dari ujung terminal ileum terdapat diverticulum

    ilei [ = diverticulum Meckeli ], sebagai sisa dari ductus omphalomesentericus. Ukuran

    diverticulum ini sebesar 5 cm.

    LOKALISASI

    Jejenum dan ileum menempati sebagian besar cavum abdominis bahkan sampai ke dalam

    cavum pelvicum. Mesenterium berbentuk kipas dengan bagian yang terlebar di bagian tengah

    sebesar 20 cm, melekat pada dinding dorsal abdomen dan tempat melekatnya disebut radix

    mesenterii. Panjang radix mesenterii kira-kira 15 cm, terletak miring dari kiri atas ke kanan

    bawah, dimulai dari flexura duodeno-jejenalis [ setinggi corpus vertebrae lumbalis II ] sampai

    setinggi articulatio sacroiliaca dextra. Oleh karena jejenum ileum bentuknya lebih panjang

    daripada radix mesenterii maka jejenum ileum terletak berkelok-kelok, sangat mobil atau

    mudah bergerak.

    Di dalam mesenterium terdapat cabang-cabang dari a.mesenterium superior, nervus,

    lymphonodus, pembuluh lymphe dan jaringan lemak.

    Radix mesenterii menyilang di sebelah ventral pars horizontal duodeni, corpus vertebrae lumbalis

    III dan ureter dexter.

    VASCULARISASI

    Aliran darah bersumber pada a.mesentrica superior melalui cabang aa.jejenales dan

    aa.ileae. Pembuluh-pembuluh darah berjalan di dalam mesenterium.

    INNERVASI

    Jejenum ileum mendapatkan innervasi dari plexus mesentericus superior, dan

    percabangan serabut saraf berjalan mengikuti cabang-cabang arteri.

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    10/12

    Fisiologi

    Usus Halus

    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang

    merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui

    sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan

    megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    11/12

    Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati

    melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang

    membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan

    sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

    Biokimia

    1. Pencernaan ProteinDalam usus, peptid akan mengalami hidrolisis dengan enzim karboksipeptidase, tripsin,

    khimotripsin, dan elastase sebagai katalisatornya, menjadi polipeptid, tripeptid, dan dipeptid.

    Selanjutnya oligopeptid ini akan di hidrolisis dengan enzim peptidase menjadi bentuk

    tripeptid, dipeptid dan asam amino. Hidrolisis berikutnya untuk senyawa tripeptid dan

    dipeptid dilakukan oleh enzim tripeptidase dan dipeptidase hingga akhirnya menjadi asam

    amino.

    2. Pencernaan KarbohidratMakanan yang tiba di duodenum akan dicernakan oleh enzim amylase yang berasal dari getah

    pankreas ke bentuk maltosa dan oligosakarida. Kemudian, kedua-duanya dicernakan ke

    bentuk glukosa, fruktosa dan galaktosa(monosakarida) dengan bantuan enzim maltase,

    dextrinase dan glucoamlase. Ketiga-tiga enzim adalah brush border enzim yang dihasilkan

    oleh brush border cell yang terdapat di permukaan villus usus halus.

    Makanan oligosakarida & maltosa glukosa

    Karbohidrat yang telah dicernakan ke bentuk monosakarida, yaitu glukosa, fruktosa dan

    galaktosa akan diabsorpsi di usus halus (ileum). Glukosa dan galaktosa dibawa masuk ke

  • 8/3/2019 intestinum teneu

    12/12

    dalam sel absoprtive dengan menggunakan bantuan Sodium-glukose transporter (SGLT)

    manakala fruktosa bisa melewati sel absorptive dengan proses difusi.

    3. Penceraan LipidKetika di duodenum, enzim pankreas akan bertindak pada droplets lipid dengan

    memecahkan ikatan pada trigliserida sehingga menghasilkan 1 monoglyserida dan 2 asam

    lemak.

    Absorpsi

    Pencernaan lemak secara intensif dimulai pada segmen usus. Lemak akan di ubah

    menjadi partikel lemak berukuran kecil yang disebut micel oleh garam empedu dan lipase

    pankreatik. Partikel lemak dalam bentuk micel ini siap diserap oleh dinding usus

    (enterosit).Monoglyserida, asam lemak, kolesterol dan vitamin yang larut lemak akan

    membentuk gumpalan lipid baru yang disebut micelles. Micelles yang diliputi asam empedu

    yang bersifar hidrophilic dengan mudah larut dan masuk ke dalam sel(proses difusi).