intervensi hipospadia

3
Diagnose Keperawataan 1. Ansietas (anak dan orang tua) berhubungan dengan prosedur pembedahan (uretroplasti) 2. Risiko infeksi (traktus urinarius) berhubungan dengan pemasangan kateter menetap 3. Nyeri akut berhubungan dengan pembedahan 4. Risiko cedera berhubungan dengan pencabutan kateter Intervensi Keperawatan 1. Diagnose : Ansietas (anak dan orang tua) berhubungan dengan prosedur pembedahan (uretroplasti) Kriteria Hasil : Anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh ungkapan pemahaman tentang prosedur bedah 1. Intervensi : jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur bedah dan perawatan post op. Rasional : membantu meredakan rasa cemas dan takut dengan membiarkan anak dan orang tua mengantisipasi dan mempersiapkan peistiwa yang akan terjadi 2. Intervensi : Gunakan gambar ketika menjelaskan prosedur kepada anak Rasional : anak dapat memahami tentang prosedur yang rumit 3. Beri kesempatan pada anak untuk mengekspresikan rasa takut dan fantasinya dengan menggunakan mainan Rasional : mengekspresikan rasa takut memungkinkan anak menghilangkan rasa takutnya, dan memberi kesempatan pada perawat untuk mengkaji tingkat kognitif dan kemampuan untuk memahami kondisi, serta pentingnya pembedahan 2. Diagnose : Risiko infeksi (traktus urinarius) berhubungan dengan pemasangan kateter menetap Kriteria Hasil : Anak tidak mengalami yang ditandai dengan urinalis normal dan suhu tubuh kurang dari 37,8 derajar Celsius.

Upload: aliaamalia

Post on 25-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Diagnose Keperawataan1. Ansietas (anak dan orang tua) berhubungan dengan prosedur pembedahan (uretroplasti)2. Risiko infeksi (traktus urinarius) berhubungan dengan pemasangan kateter menetap3. Nyeri akut berhubungan dengan pembedahan4. Risiko cedera berhubungan dengan pencabutan kateter Intervensi Keperawatan 1. Diagnose : Ansietas (anak dan orang tua) berhubungan dengan prosedur pembedahan (uretroplasti)Kriteria Hasil :Anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh ungkapan pemahaman tentang prosedur bedah1. Intervensi : jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur bedah dan perawatan post op. Rasional : membantu meredakan rasa cemas dan takut dengan membiarkan anak dan orang tua mengantisipasi dan mempersiapkan peistiwa yang akan terjadi2. Intervensi : Gunakan gambar ketika menjelaskan prosedur kepada anak Rasional : anak dapat memahami tentang prosedur yang rumit3. Beri kesempatan pada anak untuk mengekspresikan rasa takut dan fantasinya dengan menggunakan mainanRasional : mengekspresikan rasa takut memungkinkan anak menghilangkan rasa takutnya, dan memberi kesempatan pada perawat untuk mengkaji tingkat kognitif dan kemampuan untuk memahami kondisi, serta pentingnya pembedahan2. Diagnose : Risiko infeksi (traktus urinarius) berhubungan dengan pemasangan kateter menetapKriteria Hasil :Anak tidak mengalami yang ditandai dengan urinalis normal dan suhu tubuh kurang dari 37,8 derajar Celsius.1. Intervensi : pertahankan kantong drainase kateter dibawah garis kandung kemih dan pastikan bahwa selang tidak ada yang simpul dan kusut.Rasional : mencegah infeksi dengan mencegah urine yang tidak steril mengalir balik ke dalam kandung kemih.2. Intervensi : Gunakan teknik aseptic ketika mengosongkan kantong kateterRasional : mencegah kontaminan masuk ke dalam traktus urinarius3. Intervensi : pantau urine anak untuk pendeteksian kekeruha atau sedimentasi. Dan juga periksa balutan bedah setiap 4 jam, untuk mengkaji bila tercium bau busuk atau drainase purulent; laporkan tanda-tanda tersebut pada dokter.Rasional : tanda ini dapat mengindikasikan infeksi4. Intervensi : anjurkan anak minum sekurang-kurangnya 60ml/jamRasional : peningkatan asupan cairan dapat mengencerkan urine dan mendorong untuk berkemih5. Intervensi : beri obat antibiotic profilaktik sesuai program, untuk membantu mencegah infeksi. Pantau anak untuk efek terapeutik dan efek samping. Rasional : pemantauan yang demikian membantu menentukan kemanjuran obat antibiotic da toleransi anak terhadap obat tersebut3. Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan pembedahanKriteria hasil :Anak akan memperihatkan peningkatan rasa nyaman yang ditandai dengan menangis, gelisah, dan ekspresi nyeri berkurang1. Intervensi : beri obat analgesic sesuai programRasional : untuk meredakan rasa nyeri2. Intervensi : pastikan kateter anak dipasang dengan benar, serta bebas dari simpulRasional : penempatan kateter yang tidak tepat dapat menyebabkan nyeri, akibaat drainase yang tidak adekuat, atau gesekan akibat tekanan pada balon yang digembungkan.4. Diagnosa : Risiko cedera berhubungan dengan pencabutan kateter Kriteria hasil : Anak tidak mengalami cedera yang ditandai oleh anak dapat mempertahankan penempatan kateter urine yang benar sampai diangkat oleh perawat atau dokter1. Intervensi : fiksasikan kateter pada penis anak dengan memakai balutan dan plesterRasiona : sebuah balutan pengaman dapat mengurangi kemungkinan selang lepas tanpa disengaja.2. Intervensi : tempatkan restrein pada lengan anak, ketika dia tidak diawasi atau sedang tidurRasional : restrein dapat mencegah anak menarik atau melepas kateter3. Intervensi : Unakan pengait tempat tidur untuk menghindarkan linen bersentuhan dengan kateter dan penis.Rasionall : dengan menghindarkan posisi linen tempat tidur tidak menyentuh kateter dan penis, dan mencegah selang lepas tanpa disengaja.