interaksi obat

25
INTERAKSI OBAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR 2016 S-1 Farmasi Reguler DosenPengampu: Siti Mariam, M.Farm, Apt. Kelompok 11 : 1. Ajeng Ismi Damayanthi 2. Fitria Yelismi 3. Leylan Natasya 4. Susi Ernawati

Upload: ajeng-ismi-damayanthi

Post on 09-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

obat diare dan kolesterol

TRANSCRIPT

Page 1: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI

BOGOR2016

S-1 Farmasi RegulerDosenPengampu:

Siti Mariam, M.Farm, Apt.

Kelompok 11 :1. Ajeng Ismi Damayanthi

2. Fitria Yelismi 3. Leylan Natasya 4. Susi Ernawati

Page 2: INTERAKSI OBAT

Copy resep A diberikan pada ibu rani penderita hiperkolesterol dengan keluhan candidiasis. Pasien juga mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung etinilestradiol.

Apotek Aman Sejahtera

Jl. Pejajaran No 24

Apoteker : Agus S.Farm, Apt

No. 233/SIK/1984

------------------------------------------------------------------------

SALINAN RESEP

Resep untuk : Rani ( 44tahun)

Resep dari dokter : dr. Budi

Tanggal resep ditulis : 22/4/2013

Tanggal resep dibuat : 23/4/2013

Nomor resep : 01

R/ Simvastatin XV S 1 dd 1 tab------------------------------------------------------ didR/ Ketokonazole XV S t dd 1 tab -------------------------------------------------------detR/ Nistatin V S 3 dd 1 tab ------------------------------------------------------det

Yang Menjamin :

P.C.C

Tanda Tangan Apoteker Pengelola

(AgusS.Farm, Apt)

Cap apotek

Page 3: INTERAKSI OBAT

Mekanisme Kerja Obat 1. Ketoconazol tabletKetoconazole adalah suatu derivat imidazole-dioxolane sintetis yang memiliki aktivitas antimikotik yang poten terhadap dermatofit dan ragi, misalnya Tricophyton Sp, Epidermophyton floccosum, Pityrosporum Sp, Candida Sp. Ketoconazole bekerja dengan menghambat enzim sitokrom jamur sehingga mengganggu sintesis ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur.Ketokonazol mempengaruhi permeabilitas dinding sel melalui penghambatan sitokrom P450 jamur sehingga menghambat biosintesa trigliserida dan fosfolipid jamur dan menghambat beberapa enzim pada jamur yg mengakibatkan terbentuknya toksik hidrogen peroksida, juga menghambat sintesis androgen.

Page 4: INTERAKSI OBAT

2. NistatinNystatin adalah obat antijamur polien untuk jamur dan

ragi yang sensitif terhadap obat ini termasuk Candida sp. Di dalam darah sangat berbahaya bagi tubuh, tetapi dengan sifatnya yang tidak bisa melewati membran kulit sangat baik untuk digunakan sebagai obat pemakaian luar saja. Tetapi dalam penggunaannya harus hati-hati jangan digunakan pada luka terbuka

Mekanisme kerjanya adalah dengan melakukan pengikatan diri pada ergosterol yang mutlak dibutuhkan jamur untuk pembentukan dinding selnya, sehingga akan terjadi kerusakan dinding sel, peningkatan permeabilitas dinding sel jamur sehingga dinding sel jamur tidak stabil dan menyebabkan isi sel keluar.

Page 5: INTERAKSI OBAT

3. SimvastatinSimvastatin merupakanobat yang menurunkan kadar

kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasil permentasi Aspergillusterreus. Secarain vitro simvastatin akan dihidrolisis menjadi metabolit aktif.

Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut dengan cara menghambat kerja 3-hidroksi-3-metil glutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.Simvastatin di metabolisme oleh enzim CYP3A4 P450 yang terdapat di hati/usus.

Page 6: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT • Simvastatin dengan Ketoconazol

Ketoconazol kontraindikasi dengan Simvastatin dan tidak dianjurkan digunakan bersama karena Ketokonazol bekerja menghambat enzim CYP3A4 sitokrom P450 sedangkan simvastatin dapat dimetabolisme dalam tubuh oleh bantuan enzim CYP3A4 sitokrom P450 yang terdapat di usus dan hati. Oleh karena itu metabolisme menurun dan kadar simvastatin meningkat sehingga dengan adanya peningkatan kadar simvastatin akan mengakibatkan toksisitas yaitu diantaranya terjadi Rhabdomyolysis / myopati yang beresiko kematian.Rhabdomyolysis adalah suatu sindroma yang disebabkan cedera pada otat rangka dan keluarnya kandungan sel otot (myoglobin, potassium, phosphate, dll.) kedalam plasma dan Myopati adalah Myopati adalah penyakit otot di mana serabut otot tidak dapat berfungsi normal, akibatnya otot mengalami kelemahan atau kelumpuhan, atau terjadi sebaliknya, otot mengalami kekakuan, kram, atau tegang.

Page 7: INTERAKSI OBAT

Kontrasepsi Oral dan KetoconazolBerdasarkan resep, pasien sudah 1 tahun setiap hari

mengkonsumsi kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral dianataranya pil KB. Kandungan zat aktif dalam pil KB yang banyak digunakan adalah Etinil Estradiol yang dimetabolisme oleh enzim Sitokrom P450. Salah satu bagian enzim Sitokrom P450 yaitu CYP3A4.

Ketokonazol bekerja sebagai inhbitor CYP3A4 sehingga mengurangi metabolisme pil KB menjadi bentuk tak aktifnya dan menyebabkan berkurangnya konsentrasi pil KB tersebut dalam tubuh dan menyebabkan efeknya jadi berkurang sehingga resiko terjadinya kehamilan lebih besar.

Page 8: INTERAKSI OBAT

CARA PENANGGULANGAN INTERAKSI OBAT Simvastatin dengan Ketoconazol

Untuk ketokonazol di ganti dengan golongan obat anti jamur lain yaitu : Flusitosin yang dapat dikombinasikan dengan Amfoterisin B untuk menghindari resistensi jamur karena criptococcus dan candida dapat menjadi resisten selama pengobatan dengan flusitosin.Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan menghambat langsung sintesis DNA jamur. Amfoterisin B berikatan dengan sterol yang terdapat pada membran sel jamur sehingga sel jamur rusak. 

Page 9: INTERAKSI OBAT

• Kontrasepsi Oral dan Ketoconazol

Dengan penggantian obat Kotoconazol menjadi Flusitosin dan Amfoterisin B menyebabkan tidak adanya interaksi dengan kontrasepsi oral.

Page 10: INTERAKSI OBAT

JADWAL MINUM OBAT Simvastatin dimininum sebelum tidur

Nistatin digunakan 3 x sehari 1 tablet

Amfoterisin B sebelum makan

Page 11: INTERAKSI OBAT

Resep B

Page 12: INTERAKSI OBAT

Dr . ChristianJl. Kumbang No. 23 Bogor

No. 233/SIK/1984No. Telp 0234 66646

No.9 tgl: 4/11-15

R/ Amoxyllin fl No 1 S 1 dd 1 Cth-------------------------------------------------

R/ Kaopektat No 1S 1 dd 1 Cth----------------------------------------------

R/ Tablet Zinc V S uc-----------------------------------------------

R/ Lacto B X S 2 dd 1 -----------------------------------------------

R/ Oralit XS uc-----------------------------------------------

Pro : An. Aji ( 16 bulan )Alamat : Ds Kertasmaya Kec.Gabus Wetan No. Telp : 0978948874

Resep B diberikan pada anak Aji ( 16 bulan ) yang menderita diare, untuk mempercepat penyembuhannya, saudara harus memberikan informasi obat yang benar dan lengkap

Page 13: INTERAKSI OBAT

MEKANISME KERJA OBAT 1. Loperamid

Merupakan obat antimotilitas , menunda transit isi intraluminal atau meningkatkan kapasitas saluran cerna , meningkatkan kepadatan feses dan menghentikan penggenangan cairan elektrolit.

Loperamid ini sering direkomendasikan untuk terapi diare akut dan kronis.

Page 14: INTERAKSI OBAT

2. Kaolin PektinMerupakan kelompok obat diare

kategori adsorben. Digunakan untuk meringankan gejala, tetapi kerjanya tidak spesifik, sehingga dapat mengabsorpsi nutrisi, toksin, obat dan getah pencernaan.

Pemberian bersama obat lain akan menurunkan biovaibilitasnya.

Page 15: INTERAKSI OBAT

3. Lacto-BMerupakan pengobatan yang

kontroversial yang diharapkan dapat mengganti koloni mikroflora.

Hal ini dapat menggembalikkan fungsi usus dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen

Page 16: INTERAKSI OBAT

4. AmoxicilinAmoxicillin merupakan antibiotik yang umum

digunakan. Dalam berbagai kasus kesehatan karena adanya infeksi bakteri Amoxicillin adalah obat pilihan pertama untuk menonaktifkan bakteri penyebab penyakit. Amoxicillin merupakan antibiotik golongan penicillin yang mekanisme kerjanya dengan jalan merusak sintesis dinding sel bakteri. Antibiotik ini efektif untuk bakteri H. Influenzae, N. Gonorrhoea, E. Colli, Pneumonia, Streptococcus dan beberapa Staphylococcus.

Efek SampingPada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.

Page 17: INTERAKSI OBAT

5. Tablet ZincZinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting

untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.

Mekanisme kerja tablet zinc Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan kemampuannya meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam tubuh yang bergantung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh, seperti kulit dan mukosa saluran cerna. Semua yang berperan dalam fungsi imun, membutuhkan zinc. Jika zinc diberikan pada anak yang sistim kekebalannya belum berkembang baik, dapat meningkatkan sistim kekebalan dan melindungi anak dari penyakit infeksi. Dimana Zinc meningkatkan permeabelitas usus sehingga meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan meningkatnya imun maka pertumbuhan bakteri terhambat maka frekuensi diare turun.

Page 18: INTERAKSI OBAT

6. OralitOralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti

natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.

Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare,oralit mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

Page 19: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT

1. Kaolin Pektattidak boleh diberikan dengan obat lain karena mekanisme kerja dari kaolin pektat sendiri membentuk sisitem koloidal yang mampu mengabsorpsi nutrisi, toksin, obat dan getah pencernaan.oleh karena itu kaolin pektat diminum nya pada saat belum mengkonsumsi apapun.

Page 20: INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN1. Tablet Zinc + Susu

Senyawa kalsium mengurangi absorpsi tablet zinc

INTERAKSI OBAT DENGAN PENYAKIT2. Amoxicilin + Diare

Pada pasien yang hipersensitif terhadap amoxicilin dapat terjadi reaksi alergi, ruam kulit, gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah.

Sehingga dengan adanya amoxicilin ini diare menjadi lama.

Page 21: INTERAKSI OBAT

ATURAN MINUM OBAT06.00 =Minum Obat Kaotin Pektat07.00= Minum Lacto-B07.00 =1. Minum Tablet Zinc ( Dilarutkan dalam air hangat, ASI)

2. Minum Oralit (Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air matang (200 cc).

- Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.

-Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.07.30 = Makan08.00 = Antibiotik ( Cotrimoksazole )

Page 22: INTERAKSI OBAT

Saran Interaksi Obat1. Kaolin Pektat Diberikan sebelum makan atau pada saat perut

kosong2. Langkah Tuntaskan Diare :

1. Berikan oralitSatu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air

matang (200 cc).- Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap

kali buang air besar.-Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap

kali buang air besar.

2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut- turut- Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-

turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kemungkinan berulangnya diare pada 2 – 3 bulan ke depan.

-Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktu sekitar 30 detik. Zinc diberikan dengan cara dilarutkan dalam satu sendok air matang atau ASI, kemudian langsung diminumkan kepada anak. Untuk anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah.

Page 23: INTERAKSI OBAT

3. Teruskan ASI-makan-ASI tetap diberikan berikan ASI sebanyak mungkin dan sesuai

yang anak mau karena ASI justru dapat mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh bayi.

-anak harus diberi makan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering. Lakukan ini sampai dua minggu setelah anak berhenti diare. Jangan batasi makanan anak jika ia mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan dan mencegah malnutrisi.

4. Berikan Antibiotik Secara Selektif- tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik

hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain. Ini sangat penting karena seringkali ketika diare, masyarakat langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin atau Ampicillin. Selain tidak efektif, tindakan ini berbahaya, karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai dosis akan menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik.

- Pada kasus ini anak tidak menderita diare yang disebabkan oleh kolera ataupun amoba, kemungkinan anak menderita diare disebabkan oleh intolerin laktase ( susu formula ). Jadi sebaiknya Antibiotik tidak diberikan kepada kasus ini.

- Bisa saja diberikan hanya saja antibiotik yang diberikan harus diganti dengan antibiotik lain yaitu cotrimoksazol.  

Page 24: INTERAKSI OBAT

Untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun,  anjurkan untuk mulai mengurangi susu formula dan menggantinya dengan ASI. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, teruskan pemberian susu formula. Ingatkan ibu untuk memastikan anaknya mendapat oralit dan air matang. Sebaiknya hindarin makan-makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran selama diare hal ini untuk mempercepat waktu penyembuhan diare anak.  

Page 25: INTERAKSI OBAT

TERIMKASIH