interaksi manusia dan komputer · atau lebih submenu. ... emp-sal-235 lebih mudah daripada...
TRANSCRIPT
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.
SISTEM MENU TARIK DAN FILLING FORM DIALOGUE
Sebuah menu tarik pada dasarnya adalah sistem menu yang
pilihan-pilihannya dikelompokkan menurut kategori tertentu
atau menurut cara tertentu sehingga akan membentuk semacam
hirarki pilihan.
Pada hirarki paling tinggi, pilihan-pilihan disebut dengan menu
utama. Sebagian atau semua menu utama dapat mempunyai satu
atau lebih submenu.
Sistem menu tarik dibagi dua yaitu pop-up dan pull-down.
Dalam pembuatan menu tarik dapat disertai dengan icon dan
shorcut (tombol kombinasi untuk mengakses menu, seperti : Ctrl-
X, Ctrl+V, dan lain-lain).
SISTEM MENU TARIK
Menu-menu yang kita sediakan sebaiknya didisable ketika user
belum login ke sistem.
SISTEM MENU TARIK
Antarmuka Filling Form sama seperti
tampilan pengisian formulir pada
kertas. Sebagian besar orang pasti
pernah mengisi suatu form (formulir)
untuk berbagai keperluan.
FILLING FORM DIALOGUE
Filling Form Dialogue merupakan suatu penerapan langsung
dari aktivitas pengisian formulir dalam kehidupan sehari-hari
dimana user (pengguna) dihadapkan pada suatu bentuk
formulir yang ada di layar komputer yang mereka gunakan.
Kunci terpenting dalam filling form dialogue adalah bahwa
hampir semua informasi dapat tampak secara serempak
sehingga memudahkan pengguna dalam hal pengontrolan dan
manipulasi atas informasi yang nampak di layar.
Piranti masukan yang paling mudah dijumpai dan sangat populer
ialah keyboard dan mouse.
FILLING FORM DIALOGUE
a. Rancang dan atur form untuk mendukung tugas.
b. Sesuaikan form pada layar dengan form pada kertas sehingga
mendukung tugas user.
c. Organisasikan dalam kelompok, item-item yang berhubungan secara
semantik, urutan penggunaan, frekuensi penggunaan, atau hal penting
lainnya.
d. Jumlah item-item dalam setiap kelompok : 6 – 7 item
e. Gunakan ruang kosong pada tampilan agar seimbang dan simetri.
f. Pisahkan kelompok-kelompok secara logika dengan spasi, garis, warna
atau bentuk lainnya.
g. Hubungan dan ketergantungan antar item harus berada dalam 1 screen
(jangan antar screen, yang membuat user harus mengingat informasi
dari 1 screen untuk keperluan screen lain)
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE1. Pengaturan dan Layout Filling Form
a. Desain caption dan field filling form.
b. Atur letak (posisi) caption dan field berdasarkan user, tugas, dan tipe
data, secara berurutan.
c. Bedakan penulisan caption dan field.
d. Berikan nama grup atau judul dari kelompok item-item.
e. Caption harus deskriptif, singkat, dan familiar.
f. Informasikan jumlah atau panjang karakter untuk field yang
diinputkan.
g. Informasikan jika field bersifat opsional.
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE2. Desain Judul dan Field Filling
a. Pertimbangkan sistem yang mampu melengkapi masukan user.
Contoh : input ‘Jun’, dilengkapi sistem dengan ‘June’ pada saat
user memindahkan kursor ke field berikutnya
b. Pertimbangkan tersedianya option value untuk field yang memiliki
banyak pilihan input.
c. Hindari aturan yang kompleks untuk input data.
d. Sediakan pengelompokkan yang berarti untuk menghemat panjang
field yang diinputkan.
Contoh :
386 6547 231 lebih mudah daripada 3866547231
EMP-SAL-235 lebih mudah daripada EMPSAL235
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE3. Format Input Filling Form
a. Berikan cara yang mudah untuk input data yang frekuensinya sering.
Contoh : ‘y’ dengan ‘Y’ (‘y’ lebih mudah)
b. Jangan memberikan batasan pengukuran, sehingga user harus
mentranformasikan atau menghitung ke ukuran yang diinginkan.
Contoh : Panjang = ………… (inchi) ;
padahal user lebih umum ke cm
c. Rancang data yang diinput menggunakan kata yang lebih bermakna.
d. Sistem seharusnya case blind terhadap masukan user.
Contoh : YES atau Yes atau yes
e. Usahakan field yang diinputkan pendek.
f. Hindari pergantian terlalu sering antara huruf kapital dan non capital.
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE4. Desain Input Data
a. Prompt seharusnya jelas dan tidak ambigu.
b. Letakkan prompt di sebelah kanan field atau pada microhelp di
bawah layar.
c. Sediakan instruksi untuk navigasi atau menggunakan help.
d. Posisikan instruksi di lokasi yang konstan dan buat terlihat berbeda.
e. Gunakan terminologi dan gramatikal yang konsisten.
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE5. Prompts dan Instruksi Filling Form
a. Saat form dimasuki pertama kali, tempatkan kursor di posisi default.
b. Izinkan pergerakan maju atau mundur.
c. Tempatkan kursor di daerah yang memang dapat diedit oleh user.
d. Jangan menggunakan auto tab, kecuali field memiliki panjang yang
pasti, dan usernya berpengalaman serta sering menggunakan sistem
tersebut.
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE6. Navigasi Filling Form
a. Izinkan user untuk dapat mengedit karakter pada field.
b. Posisikan kursor di lokasi field yang salah (setelah dilakukan deteksi
kesalahan).
Gunakan highlight pada lokasi error jika mungkin.
c. Sediakan informasi semantik dan sintak pada pesan error, tergantung
dari pengetahuan user.
PRINSIP DESAIN FILLING
FORM DIALOGUE7. Penanganan Error Filling Form