instruksi perawatan jelas agar perawatan...

12
Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitas Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitas

Upload: hoangngoc

Post on 23-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Instruksi Perawatan JelasAgar Perawatan BerkualitasInstruksi Perawatan JelasAgar Perawatan Berkualitas

Page 2: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Tujuan utama maintenance program atau program perawa-tan adalah untuk mempertahankan kondisi laik terbang(airwothy) pesawat terbang serta engine dan seluruh kom-

ponennya. Melakukan proses perawatan dengan baik sesuaidengan maintenance program bukan hanya untuk mencegahkegagalan dalam operasi, tapi juga dapat memperpanjangumur pesawat serta engine dan komponennya.

Agar maintenance program bisa dilaksanakan secara tepat gu-na, diperlukan instruksi perawatan yang akurat sesuai denganmaksud dan tujuan. Instruksi perawatan yang baik harus meme-nuhi kriteria seperti penulisannya jelas, sederhana dengan baha-sa yang konsisten, sehingga tidak terjadi multi interpretasi.

Peran maintenance program dan instruksi perawatan (main-tenance instruction)yang begitu penting inimendorong redaksi Pe-nity untuk menjadikantopik bahasan pada Pe-nity edisi Juni 2010 ini.

Rubrik Persuasi me-nyampaikan pesan ten-tang pentingnya in-struksi perawatan yangjelas, lengkap dan aku-rat agar proses perawa-tan konsisten, baik danbenar. Pada gilirannyatentu saja hasilnya men-jadi berkualitas. Sedang-kan Cakrawala memba-has secara gamblangbagaimana proses ter-bentuk maintenanceprogram.

Sedangkan rubrik Selisik membahas salah satu kejadian da-lam industri aviasi yang berhubungan dengan topik utamayang dibahas dalam edisi Juni 2010 ini. Adapun rubrik Opinimenyajikan pendapat pembaca tentang topik komunikasi da-lam Penity edisi Mei 2010. Rubrik lain seperti Rumpi, IOR, dan In-termeso tetap menampilkan tema yang masih terkait dengantopik utama.

Kami tidak lupa menyelipkan safety tips yang disarikan dariberbagai sumber untuk menambah pengetahuan kita tentangsafety. Harapannya tentu saja tips itu diimplementasikan di la-pangan. Kami mengucapkan terima kasih atas kritik dan sarandari pembaca sehingga Penity dapat memberi bacaan yang le-bih baik dan berkualitas. Selamat membaca, terima kasih.

T he main purpose of maintenance program is to ma-intain the flight-worthy (airworthy) condition of theaircraft, engines and all components. Doing proper

maintenance process in accordance with the maintenan-ce program not only to prevent failures in the operation,but also extend life of aircraft, engines and components.

To ensure maintenance program can be implementedeffectively, it needs an accurate maintenance instructionsin accordance with the aims and objectives. Good mainte-nance instructions must meet criteria such as clear wri-ting, simple with a consistent language, so there were nomultiple interpretations.

The important role of maintenance programs and in-struction encoura-ged Penity editorialto make it the topicof this June 2010 edi-tion of Penity.

The Persuasi rubricconveys messagesabout the importan-ce of clear, completeand accurate main-tenance instructionsfor proper and goodmaintenance pro-cess. In turn of coursethe results are goodquality. While Cakra-wala explicitly dis-cuss the process ofhow maintenanceprogram establis-

hed.While the Selisik rubric discusses one incident in the

aviation industry related to the main topic discussed inthis June 2010 edition. The Opini rubric presents the opini-on of readers on the topic of communication in PenityMay 2010 edition. Other rubric like Rumpi, IOR, and the in-termeso still present theme that associated with the maintopic.

We do not forget to insert safety tips that are excerptedfrom various sources to increase our knowledge about sa-fety. The hope of course is to implement the tips in thefield. We thank you for your critics and suggestions fromreaders, so Penity can give a better and quality reading.Have a good read and thank you very much.

2 | Edisi Juni 2010

Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ceng-kareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran,masukan, dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email [email protected]

Prolog

Pahami Instruksi Agar Tidak Multi InterpretasiUnderstanding Instruction, Avoiding Multi-Interpretation

Page 3: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

3 | Edisi Juni 2010

Soal Gambar dan Tulisan

Dalam terbitan Penity edisi Mei 2010rubrik "Intermeso", saya melihat ada se-suatu yang kurang pas antara ilustrasidan isi tulisan. Begitu melihat gambar, sa-ya berasumsi engine pesawat itu di tailseperti pesawat Fokker 28, DC-9, DC-10,atau Three Star yang mengalami kebakar-an di tail-nya.

Tapi, setelah membaca artikelnya, ter-nyata kejadiannya adalah tail fire artinyaada api setelah engine Shut Down (S/D)karena biasanya EGT engineyang tiba-ti-ba naik. Dan memang kalau akan mema-tikan engine harus ada standby pneuma-tic bila terjadi tail fire engine di motoringuntuk menghembus api yang ada di engi-ne tail. (R Suwandi | TBH 4).

Jawaban Redaksi:Terima kasih atas responnya. Ilustrasi

yang kami buat bermaksud lebih menarikperhatian pembaca sehingga pesan yangingin kami sampaikan dalam artikel bisalebih mudah dipahami.

Komunikasi dan Keberhasilan

Komunikasi yang menjadi topik uta-ma Penity edisi Mei 2010 cukup menarik.Menurut saya komunikasi yang baik ha-

rus memakai bahasa yang lugas, sederha-na, dan jelas. Terutama untuk pelaku akti-vitas yang membutuhkan kecepatan, ke-selamatan kerja dan keberhasilan. Komu-nikasi adalah 100 persen penyampaianpesan = 100 persen penerimaan pesan =99,99 persen keberhasilan. ((FA Tukim-an/TL)

Jawaban RedaksiTerima kasih atas opini yang disam-

paikan. Pesan yang diterima harus samadengan pesan yang disampaikan karenahal ini berdampak pada peluang keber-hasilan.

Implementasi ShisakosoShisakoso merupakan konsep safety

culture di Jepang yang diadopsi GMFmenjadi 5M (Melihat-Menunjuk- Meng-ucap-Mendengar-Mengingat) untuk me-mastikan pekerjaan yang sedang atau te-lah dikerjakan sudah dilakukan sesuai ke-tentuan dalam Maintenance Manual, Ser-vice Bulletin, Airworthiness Directive, danlain-lain.

Sedangkan Hand-over MaintenanceBook (HOMB) di Base Maintenance meru-pakan media komunikasi antar Produc-tion Crew Shift (Outgoing Shift atau ShiftPulang dan Incoming Shift atau Shift Ma-suk) untuk saling melaporkan status pe-kerjaan yang sedang atau sudah dita-ngani. Prosedur pelaksanaan HOMB ter-tuang dalam MOE/RSM 2.26

Dalam MOE/RSM disebutkan bahwakomunikasi antara Incoming Shift danOutgoing Shift harus memadai dan efek-tif agar Crew Shift berikutnya dapat me-lanjutkan pekerjaan tanpa meninggalkantask yang belum selesai akibat kesalahpa-haman komunikasi.

Karena itu menulis status pekerjaandalam HOMB harus lengkap dan benarmenjadi salah satu bentuk praktek Quali-ty Procedure yang menghidupkan safetyculture. Dengan kata lain, menulis TaskHOMB secara lengkap dan benar merupa-kan praktek Shisakoso (5M) secara tertu-lis.

Kebiasaan menulis HOMB dengan ka-limat yang singkat dan pendek denganasumsi pihak yang membaca pasti meng-erti merupakan tindakan yang berten-tangan dengan konsep 5M atau safetyculture.

Untuk meminimalisir kesalahanpa-haman tersebut, saya mengusulkan agarShisakoso diterapkan dalam prosedurHOMB. Caranya waktu overlapping untukshift/task hand over, selain ditulis seharus-nya outgoing crew mengerjakan, menu-juk dan mengucapkan apa yang ditulis.Sedangkan Incoming Crew melihat, men-dengar dan mengingat sehingga dapatmencegah adanya urutan pekerjaan yangtertinggal. (Setyadi Martadipura/TB).

Jawaban Redaksi:Kami mengucapkan terima kasih atas

opini dan usul yang disampaikan.

Opini

Sebuah Towing Tractor dengan penumpang 4 orang melintas di Hangar 2. Salah seorang diantara mereka duduk diatas tutup mesin. Prilaku ini tidak aman dan berbahaya. Mohon unit terkait memberikan pengarahan kepada pa-ra Towing Tractor Operator agar menggunakan Towing Tractor sesuai prosedur.

(Dilaporkan I Wayan Susena Unit TBR)

Corrective Action

Seluruh operator towing tractor sudah mendapatkanbriefing tentang pengoperasian towing tractor yangaman. Selain itu, safety talk akan disampaikan setiapoperator akan melaksanakan tugasnya. (FA Tukiman)

Komentar Redaksi

Redaksi mengucapkan terimakasih atas laporan me-ngenai perilaku Towing Tractor Operator, redaksi jugaberterimakasih kepada responsible unit yang dengancepat dan tepat melakukan corrective action.

INTERNAL OCCURRENCE REPORT

IOR

Page 4: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Cakrawala

Maintenance ProgramMaintenance Program

4 | Edisi Juni 2010

Maintenance program adalah program perawatanpesawat yang harus dimiliki oleh setiap operator,yang berisikan tentang interval pelaksanaan pera-

watan, metode perawatan, seperti halnya inspection, servi-cing, replacement. Meskipun dengan type pesawat yangsama, dua operator belum tentu mempunyai maintenanceprogram yang sama. Demikian juga dengan penamaannya,ada yang menyebutnya Maintenance Spesification Items(MSI), Continuous AirworthinessMaintenace Program (CAMP), danlain-lain.

Maintenance program harus men-dapatkan approval dari authority di-mana pesawat tersebut terdaftar.Sebagai contoh, jika pesawat terse-but terdaftar di Indonesia (PK regis-tered aircraft), maka harus disetujui(approved) oleh Direktorat KelaikanUdara dan Pengoperasian PesawatUdara (DKUPPU). Maintenanceprogram juga merupakan salah satuprasarat wajib yang harus dipunyaioleh operator jika ingin mendapat-kat Air Operating Certificate (AOC)dari DKUPPU.

Maintenance program disusunoleh operator merujuk pada Mainte-nance Planning Data / Document(MPD) dari pabrik pembuat pesawat,dan experiences yang dimiliki olehoperator. Sebagai contoh pengope-rasian pesawat di Indonesia yanghanya mengenal 2 musim akan ber-beda jika pesawat tersebut diopera-sikan di negara yang mempunyai 4musim. Hal ini akan berpengaruhpada interval inspeksi pada mainte-nance program.

Tidak semua item didalam (MPD)dari pabrik pesawat harus diakomo-dir sebagai bagian dari maintenance program. Operatorberhak melakukan evaluasi terhadap MPD, tetapi ada item-item yang wajib dimasukkan dalam operator maintenanceprogram, yaitu yang termasuk dalam Maintenance ReviewBoard (MRB) report, dimana items tersebut merupakanitem safety yang bersifat mandatory. Contoh MRB reportadalah inspeksi di area flight control, landing gear dan lain-lain.

Disamping itu di dalam operator maintenance program

Maintenance program is an aircraft maintenance prog-ram that must be possessed by every operator; it con-sists of intervals of maintenance, maintenance me-

thods, such as inspection, servicing, replacement, etc. Eventhough the aircraft types are the same, two operators do notnecessarily have identical maintenance program. There aremany naming to mention maintenance program, some calledMaintenance Specification Items (MSI), other Continuous Air-

worthiness Maintenan-ce Program (CAMP),etc.

Maintenance prog-ram must obtain ap-proval from the autho-rity of the country whe-re the aircraft is registe-red. For example, if theaircraft is registered inIndonesia (PK registe-red aircraft), it must beapproved by the Direc-torate of Aircraft Air-worthiness and Opera-tion (DAAO). Mainte-nance program is oneof the mandatory requ-irements, which shouldbe possessed by theoperator to obtain anAir Operating Certifica-te (AOC) from DAAO.

Maintenance prog-ram is prepared by theoperators by referringto the MaintenancePlanning Data / Docu-ment (MPD) from theaircraft manufacturer,and experiences ofoperator. For example,

operation of aircraft in Indonesia, which knows only two sea-sons, would be different if the aircraft is operated in a countrythat has four seasons. This will affect the inspection intervalon the maintenance program.

Not all items in (MPD) from the aircraft manufacturer mustbe accommodated in operator maintenance program. Opera-tors have the right to conduct an evaluation to the MPD, butthere are items that must be included in the operator mainte-nance program, which is included in the Maintenance Review

MRB Report CMR ALI

MPD

CAMPMaintenancePages

CAMPAuthorizationPages

RoutineJob Card

EO

Page 5: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

5 | Edisi Juni 2010

Cakrawala

juga wajib mengakomodir item-item lain yang bersifatmandatory, seperti halnya ALI (Airworthiness LimitationItems), CMR (Component Maintenance Requirement), danCDCCL (Critical Design Configuration Control Limitation)

Operator maintenance program juga mengakomodir air-line / operator experiences. Didalam maintenance prog-ram, item-item seperti ini diakomodir dengan engineeringorder. Tentu saja engineering order tersebut merupakan re-petitive task (task yang berulang) dengan interval tertentu.Contoh task pada maintenance program tersebut adalahpelaksanaan aircraft washing, penggantian carpet, seat co-ver dan lain sebagainya.

Di dalam Maintenance Program kita mengenal istilah Main-tenance Steering Group (MSG), MSG-2 & MSG-3 yang kedua-nya merupakan konsep maintenance. Didalam MSG-2, akanbanyak ditemukan replacement task, dimana task tersebutmerupakan perintah untuk mengganti components (dilaku-kan penggantian pada umur components tertentu / hard ti-me). Sedangkan pada MSG-3, banyak dijumpai tasks untukpelaksanaan in-speksi, dimana in-speksi tersebut un-tuk memastikanbahwa compo-nents tersebut ma-sih berfungsi de-ngan baik (condi-tion monitoring).Pada prinsipnya ti-dak ada pengganti-an components se-lama componentstersebut masih ber-fungsi dengan baik.

Konsep MSG-3ini memang lebihekonomis. Hal ini-lah yang menye-babkan pesawat-pesawat generasilama ingin beralihm e n g g u n a k a nMSG-3, meskipununtuk merubahdari MSG-2 keMSG-3 harus dilakukan bridging program yang membu-tuhkan biaya yang cukup besar. Bridging program diperlu-kan dengan tujuan agar pesawat dan seluruh componentsyang terpasang pada pesawat tersebut di "nol" kan (di re-set) kembali sebelum masuk ke program MSG-3.

Seperti yang disampaikan di alinea diatas, operator ma-intenance program harus mendapatkan approval dari au-thority, maka penyimpangan-penyimpangan yang terjadiselama proses maintenance, seperti halnya task tidak bisadikerjakan karena alasan tertentu, maka penyimpangantersebut juga harus dilaporkan dan mendapatkan persetu-juan (approval) dari authority. (Syafarudin)

Board (MRB) report, in which the items are the mandatory sa-fety item. Examples, of MRB report are the inspection in flightcontrols area, landing gear and others.

In addition, in the operator maintenance program, it is alsorequired to accommodate other are mandatory items, such asALI (Airworthiness Limitation Items), CMR (Component Main-tenance Requirements), and CDCCL (Critical Design Configu-ration Control Limitation).

Operator maintenance programs also accommodate airli-nes / operators experiences. In maintenance programs, suchitems accommodated are engineering orders. Of course, engi-neering orders is a repetitive task at a certain interval. Exam-ple of that tasks on the maintenance program is implementa-tion of aircraft washing, replacement of carpet, seat cover andso while has.

In Maintenance Program we know the term MaintenanceSteering Group (MSG), both MSG-2 and MSG-3 are mainte-nance concept. In MSG-2, will found many replacementtasks, where the task is an order command to replace the

components (re-placement atcertain compo-nents age / hardtime). While theMSG-3, met ma-ny tasks for theimplementationof inspections,where the in-spections are toensure that thecomponents arestill functioningproperly (condi-tion monito-ring). In princip-le there is nocomponents re-placement whilethese compo-nents are stillfunctioning pro-perly.

The concept ofMSG-3 is indeed

more economical. This is what caused the old-generation air-craft to switch to use MSG-3, change from MSG-2 to MSG-3, itmust implement bridging program that require a lot of cost.Bridging program is required in order for the aircraft and allcomponents installed on the aircraft is at "zero" again (reset)before going into MSG-3 program.

As mentioned in above paragraph, the operator mainte-nance program must obtain approval from the authority,then the deviations that occur during maintenance, such astask that can not be done for certain reason, then these devia-tions should also be reported and obtain approval from theauthority. (Syafarudin)

Page 6: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Setiap membeli peralatan rumah tangga yang menggu-nakan power listrik atau sistem kontrol yang sederha-na, kita akan mendapatkan manual atau informasi ten-

tang penggunaan dan perawatan alat tersebut. Manual ber-fungsi memandu pemakaian alat dan cara merawatnya agarusia pakai alat itu dapat maksimal sesuai dengan desain per-untukannya. Selain itu, manual juga dapat berperan meng-hindarkan pengguna alat dari kekeliruan yang menyebab-kan bahaya.

Sebagai sebuah panduan, pabrik pembuat alat biasanyamelengkapi manual dalam berbagai bahasa, terutama ba-hasa Inggris. Informasiyang disampaikan biasa-nya cukup detail agaralat ini bisa dioperasikansesuai dengan petunjukyang sudah diberikan.Bagi mereka yang belumpernah menggunakanalat ini, informasi di ma-nual sangat penting. Sa-yangnya, kebanyakanorang, terutama yangsudah terbiasa memakaibiasanya mengabaikaninformasi yang terteradalam manual.

Karena merasa su-dah berpengalaman danmenguasai peralatan tersebut, mereka merasa tidak perlumembaca manual. Alasan lain yang menyebabkan orangenggan membaca manual adalah masalah bahasa. Jika ba-hasa yang digunakan mudah dipahami, orang akan terdo-rong membacanya. Begitu juga jika bahasanya terlalu rumit,pengguna enggan membaca.

Jika alat rumah tangga saja dilengkapi informasi opera-sional dan perawatan, pesawat sebagai produk teknologitinggi tentu memiliki manual yang jauh lebih lengkap.

Each time we purchase household appliances that useelectric power or a simple control system, we will get amanual or information about the use and maintenance

of the appliance. The Manual provides guidance how to useand maintain the appliance so that it's lifetime can be usedto maximum in accordance with its design. Besides that, themanual can also serve to avoid the user from errors that cau-se harm.

As a guide, the appliance manufacturer usually comple-tes the manual in various languages, mostly in English. The

information conveyedusually has enough detailso that the appliance canbe operated in accordan-ce with the given instruc-tions. For those who haveno experience in using theappliance, the informa-tion in the manual is veryimportant. Unfortunatelymany people, especiallywho are accustomed inusing it usually ignore theinformation stated in themanual.

Since they think theyalready have experienceand familiar with the ap-pliance , so they think they

do not need to read the manual. Another reason that peoplehave no interest to read the manual is the language used inthe manual. If the language used is easy to understand, peo-ple will be encouraged to read it. But if the language is com-plicated, users are reluctant to read.

If the household appliances were equipped with mainte-nance and operational information, aircraft as a high-techproduct would have a far more complete manual. Operationand maintenance of aircraft which following procedures spe-

Persuasi

6 | Edisi Juni 2010

Oleh : Quadrian Adiputranto

Lead Auditor Quality System & Quality Engineering

Instruksi Perawatan JelasAgar Perawatan Berkualitas

Clear MaintenanceInstruction for Good Quality

Page 7: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

7 | Edisi Juni 2010

Pengoperasian dan perawatan pesawat sesuai manual bu-kan sekadar menjaga usia pakai tapi juga untuk mendapat-kan performance maksimal dari desain awal pesawat dibuat.

Dalam industri penerbangan, manual dari manufactureyang diterjemahkan menjadi perintah kerja umumnya dise-but maintenance instruction (instruksi perawatan). Dalamperawatan pesawat, instruksi perawatan beragam jenis danperuntukannya. Dilihat dari segitiga Quality System Docu-mentation Structure, instruksi perawatan berada di posisi pa-ling bawah (dasar). Hal ini menunjukkan bahwa instruksi pe-rawatan menunjang dan menjadi dasar struktur sistem doku-mentasi di atasnya.

Fungsi utama instruksi perawatan untuk mengontrol hu-man error. Berdasarkan statistik yang ada, lebih dari 50 per-sen maintenance error disebabkan oleh permasalahan padamaintenance instruction. Human error tidak hanya selalu ter-jadi di area produksi, tapi juga terjadi saat pembuatan manu-al referensi di aircraft manufacturing. Kemungkinan lain ada-lah saat operator menerjemahkan manufacture standardmanual menjadi internal maintenance instruction.

Penulisan instruk-si perawatan yang ti-dak jelas, baik darimanufacture maupuninternal operator, per-nah terjadi beberapakali. Tentu saja hal iniberdampak pada pro-ses perawatan pesa-wat itu sendiri. Agarperawatan sesuai ke-tentuan, penulisan in-struksi perawatan ha-rus jelas untuk me-ngurangi kesalahandalam perawatan.

Untuk menghasil-kan instruksi perawa-tan yang semakin ba-ik dalam industri pe-nerbangan, beberapaperaturan authoritymemberi perhatian khu-sus pada instruksi perawatanyang tidak akurat, tidak leng-kap, dan tidak jelas. Peraturan iniberguna agar segera dilakukan perbaikan dengan kewajibanmelaporkan kekurangan itu kepada pembuat pesawat ataupembuat engine. Tujuannya untuk mencegah kesalahan ber-ikutnya yang bisa terjadi pada maintenance organisationatau airlines.

Instruksi perawatan yang baik harus memenuhi kriteriaseperti penulisannya jelas, sederhana dengan bahasa yangkonsisten,pelaksana ditulis sebagai orang pertama bukan ke-tiga, menggunakan bahasa aktif, mengelompokan instruksidalam task yang berkaitan, diusahakan memakai gambaratau grafik yang sesuai dan mendukung tujuan instruksi pe-rawatan.

Instruksi perawatan juga harus memasukan peringatan un-

Persuasi

cified in the manual is not just maintaining the lifetime but al-so to obtain maximum performance from the first time aircraftdesign is created.

In the aviation industry, the manual from the manufactu-rer that is translated into work order is commonly known asmaintenance instruction. In aircraft maintenance, mainte-nance instructions have various types and purposes. Viewedfrom Quality System Documentation Structure triangular,maintenance instructions position is in the bottom (basic).This indicates that the maintenance instructions supportsand became the basic structure of the whole documentationsystem.

The main function of maintenance instructions is to con-trol human error. Based on existing statistics, more than 50percent of maintenance errors are caused by problems in themaintenance instruction. Human error is not only occurs in theproduction area, but it may also occurs when making referen-ce manuals on aircraft manufacturing. Another possibility is

when the operator translates manufacturestandard manual into internal maintenance

instruction.The writing of

maintenance in-structions that arenot clear, eitherfrom the manufac-turer

and also ope-rator, had oc-curred severaltimes. Of cour-se this affectsthe aircraftmaintenanceprocess itself.In order to ha-

ve proper mainte-nance performance, the

writing of maintenance instructionsmust have no ambiguities to eliminate main-

tenance error.To produce better maintenance instructions in aviation in-

dustry, some authority regulation give special attention to-ward maintenance instructions that is inaccurate, incomplete,and unclear. This regulation obligate the operator to reportthat discrepancies to the aircraft or the engine manufacturerfor immediate corrective action. The objective is to prevent fu-ture errors, which can occur in maintenance organization orthe airlines.

Good maintenance instructions must meet criteria such asclear writing, simple with consistent language, doer is writtenas a first rather than third person, using active language, grou-ping instructions in related task, use only pictures or graphicsthat fit and support the objectives of the maintenance instruc-tion.

Maintenance instructions should also include a warning toensure that critical work is not forgotten, pre- process andpost- process is written completely without leaving either oneof them. It also should be written by people who position

Page 8: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Persuasi

8 | Edisi Juni 2010

tuk memastikan bahwa pekerjaan yang bersifat kritikal tidakterlupakan, menulis lengkap pre-proses dan post-proses seca-ra lengkap tanpa meninggalkan salah satunya, ditulis orangyang memposisikan diri sebagai pembaca dan memasukanindependent inspection pada point tertentu yang kritikal.

Personel yang menggunakan instruksi perawatan untukmaintenance atau mengoperasikan peralatan dan pesawatharus memahami dengan seksama isi dan arahan dalammaintenance instruction secara baik dan benar. Hal ini bia-sa ditulis di preface (introduction) yang justru sering dile-watkan oleh pengguna manual karena dianggap tidak ter-lalu penting. Preface tidak dibaca karena dianggap bukantujuan utama membuka maintenance instruction.

Selain itu, personel pengguna maintenance instructionjuga harus memahami beberapa standar manual yang salingberkaitan. Standar ini menca-kup tentang material, prosesperawatan dan operasionalnyamaupun standar manual untuktrouble shooting. Standar yangsaling berkaitan ini penting di-pahami karena dijadikan refe-rensi pembuatan atau pelaksa-naan maintenance instructionserta berguna mengoptimalkankualitas perawatan pesawat.

Di antara standar-standartersebut, yang menjadi basisuntuk menunjang perawatanpesawat adalah maintenanceprogram suatu type pesawat .Dokumen yang diterbitkanpabrik pembuat pesawat inibiasa berbentuk MaintenancePlanning Document (MPD).

Yang perlu kita sadari di siniadalah inti dari program pera-watan pesawat tidak lain untukmemastikan safety dan reliabi-lity dari pesawat, engine dankomponen. Selain itu programperawatan berperan untuk me-ngembalikan level safety jikaterjadi penurunan level terkaitpengoperasian pesawat, engi-ne dan komponen tersebut.Program perawatan jugamenginformasikan perbaikan design jika hasil pengukuranreliability tidak sesuai dengan harapan.

Dari dokumen program perawatan ini akan berkem-bang menjadi berbagai instruksi perawatan di banyak akti-vitas, baik pada perawatan pesawat di Line Maintenancemaupun di Base Maintenance, demikian juga semua wok-shop yang ada. Kepatuhan terhadap instruksi perawatanbukan saja memperpanjang usia pakai pesawat, tapi jugamenjamin keselamatan dan reliability pesawat yang sangatberkaitan dengan cost.

themselves as readers and incorporate independent inspec-tion on certain critical points.

Personnel who use maintenance instructions for mainte-nance or operating equipment and aircraft must understandthoroughly the contents and guidance in the maintenanceinstruction properly and clearly. The guidance is usually writ-ten in the Preface (introduction) but it often passed by theuser because it is considered not too important.

In addition, the maintenance personnel using the main-tenance instruction must also understand some of the rela-ted standard manuals. This standard covers about materi-als, maintenance and operations processes and guidancefor trouble shooting. Interrelated standards are importantto be understood because they are made as the reference increating or implementing maintenance instruction and al-

so it is useful to optimizethe quality of aircraftmaintenance.

Among these stan-dards, those, which be-come the basis for sup-porting aircraft mainte-nance, are the mainte-nance programs of theaircraft type. This docu-ment, which issued bythe aircraft manufactu-rer are usually known asMaintenance PlanningDocument (MPD).

What we need to re-alize here is that thepoint of the aircraft ma-intenance program is toensure the safety and re-liability of aircraft, engi-nes and components. Inaddition, maintenanceprogram has a role torestore the level of safe-ty when it decreased asa result of the operationof the aircraft, enginesand components. Main-tenance program alsoprovide informationabout design improve-

ments if the results of reliability measurement are not in li-ne with expectations.

Based on this maintenance program document, variousmaintenance instructions will be developed. Those mainte-nance instructions will cover many activities, either in aircraftline maintenance and base maintenance, also workshopsmaintenance. Compliance with maintenance instructionsnot only will prolong the life of the aircraft, but also ensurethe aircraft safety and reliability that is highly related to costsaving.

Page 9: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Selisik

Sebuah pesawat MD-83 Alaska Airli-ne jatuh di Samudra Pacific lebihkurang 2.7 miles disebelah utara

Anacapa Island, California. Dilaporkan,bahwa seluruh penumpang yang ber-jumlah 83 orang beserta 5 crew tidak ter-selamatkan serta serpihan pesawat dite-mukan berserakan di samudra Pasificakibat benturan yang dahsyat pada saatpesawat jatuh. Pada tanggal 31 January2000 tersebut, seharusnya pesawat me-layani penerbangan dari Puerto VallartaMexico ke Seattle.

Dari data rekaman percakapan pilotdengan pengatur lalu lintas udara, di-kombinasikan dengan flight data re-corder serta rekaman pembicaraan da-ri cockpit voice recorder diketahui bah-wa Pilot dan Co Pilot kesulitan me-ngendalikan pesawat sebelum akhir-nya jatuh ke laut. Diduga pilot dan copilot tidak dapat mengendalikan pitchcontrol pesawat yang diakibatkan olehhorizontal stabilizer trim system yangmacet.

Seperti diketahui horizontal stabilizertrim system mengatur pitch control pe-

sawat dengan menggerakkannya sesuaisudut yang dikehendaki. Horisontal sta-bilizer surfarce tersebut digerakkan olehdua pasang mechanism actuator yangterdiri dari jackscrew dan acme nut. Per-

gerakkan actuator diatur secara automa-tic ataupun secara manual oleh pilot me-lalui mechanical atau electrical system.Apabila semua mekanisme gerak terse-but mulus mulai dari switch dikemudi pi-

Eskalasi Task LubrikasiMembawa Malapetaka

Quiz Penity Berhadiah

Formulir jawaban di halaman 10

1. Keadaan, obyek atau aktifitas yang berpotensi menyebabkan luka terhadap orang,kerusakan terhadap peralatan, kehilangan materi, atau berkurangnya kemampuan untukmelaksanakan fungsi yang ada.

2. Evaluasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kemungkinan (probabilty)yang akan terjadi dan tingkat keparahan (severity) yang diakibatkan oleh ancaman darisituasi terburuk yang dapat diramalkan.

3. Tingkat kemungkinan suatu potensi bahaya berubah menjadi kecelakaan.

4. Suatu metode untuk meramalkan adanya potensi bahaya dengan cara mengamati kinerjasuatu sistem pada operasi normal.

5. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rangka untuk mengurangi resiko dalam dimensitingkat kemungkinan terjadinya dan/atau dimensi tingkat keparahan terhadap potensibahaya.

Cocokanlah masing-masing istilah tetang Management Safety dibawah ini dengan pilihan yang telahdisediakan disamping, selamat mencoba.

A. Mitigation

B. Hazard

C. Predictive

D. Risk

E. Probability

HorizontalStabilizer

HorizontalStabilizerActuatorMechanism

VerticalStabilizer

Hinge

Jackscrew

AlternateMotor

PrimaryMotor

Nut

Page 10: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Selisik

lot dicockpit, kemudian melalui cable,pulley hingga ke actuator motorjackscrew dan acme nut di empanagemaka pergerakkan horstab bisa dilaku-kan dengan mudah oleh pilot. Dalam ka-sus ini, pilot tidak mempunyai controldalam menggerakan horisontal stabili-zer akibat mekanisme jackscrew dan ac-me nut yang macet.

Sebagai sebuah mechanical design,jackscrew dan acme nut terbuat dari lo-gam yang akan mengalami keausan pa-da umur tertentu akibat beban yang be-rat pada saat menggerakkan horisontalstabilizer diwaktu pesawat mengudara.Untuk memuluskan pergerakan me-chanism tersebut, digunakanlah greaseatau lubricant. Berdasarkan perhitunganfailure mode engineering analysis, akandidapatkan laju keausan logamjackscrew dan acme nut terhadap umurpemakaiannya, dengan begitu akan di-dapatkan interval kapan dilakukan lubri-kasi pada system tersebut.

Hasil penyelidikan NTSB pada pesa-wat MD-83 yang naas tersebut, dapat di-simpulkan bahwa Horizonstal Stabilizerpesawat macet dikarenakan oleh keaus-an yang parah pada ulir (threads)jackscrew acme nut assembly. Keausanini terjadi karena waktu (interval) pelak-sanaan task atau instruksi lubrikasi padamechanism tersebut di eskalasi atau di-perpanjang. Dengan perpanjangan in-

terval lubrikasi menyebabkan jackscrewacme nut assembly tidak cukup pelu-masan, dan hasilnya logam tersebut le-bih cepat aus, dari waktu yang diperkira-kan. Didalam investigasi report juga di-rekomendasikan agar pabrik pembuatpesawat membuat design baru, sehing-ga apabila system tersebut gagal, makatidak akan berdampak pada kecelakaanyang fatal, atau dalam bahasa pener-bangan dinamakan sebagai fail safe de-sign.

Dari kasus ini dapat diambil hikmah

bahwa perubahan maintenance task da-lam suatu maintenance program harusdilakukan dengan analisa yang menda-lam dan berdasarkan kepada banyak da-ta. Kita tidak bisa dengan serta mertamemperpanjang waktu pelaksanaanyaatau interval eskalasi , atau bahkan me-niadakan maintenance task tersebut.Maintenance task yang berkategori safe-ty, akan berdampak terhadap kelaikanpesawat udara apabila penerapan danpelaksanaanya tidak sesuai dengan yangdipersyaratkan. (Hariyadi Wirja)

Formulir Jawaban Quiz Penity Berhadiah

Nama / No. Pegawai : ..............................................................................................................................Unit : ...............................................................................................................................No. Telepon : ...............................................................................................................................Saran untuk PENITY : ...............................................................................................................................

Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity ([email protected]) atau melaluiKotak Kuis Penity yang tersedia di Posko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu palingakhir 15 Juli 2010. Lima pemenang akan dipilih dan masing masing mendapatkan hadiahberupa jaket eksklusif. Silakan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalah Penitymelalui email Penity ([email protected])

10 | Edisi Juni 2010

Pemenang TTS Berhadiah Mei 2010

1. Sugiyanto 530296 TR

2. Syafri 529557 TRJ 4

3. Gofar Ismail 781039 TQD2

4. Sularto 780773 TQD1

5. Winarto 079400 Wahana

Ketentuan Pemenang

1. Batas pengambilan hadiah 30 Juli 2010 di Unit TQ hangar 2 denganmenghubungi Bp. Wahyu Prayogi setiap hari kerja pukul 09.00-15.00 Wib.

2. Pemenang menunjukkan ID card pegawai sebagai tanda bukti pengam-bilan hadiah.

3. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan.

Page 11: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

Traktor untuk menarik barangbesar tidak punya tempat du-duk selain milik driver. Tapi, ti-

dak jarang traktor mengangkutdua atau tiga orang lebih. Hal initentu berbahaya bagi dirinya danjuga orang lain.

"Kalau memang hobi menan-tang bahaya, ikut saja Fear Fac-tor. Kalau menang, hadiahnya lu-mayan."

Sebuah traktor towing memba-wa dua towbar sekaligus didepan dan belakang dengan

tujuan efisiensi waktu kerja. Aktifi-tas ini sudah dilaporkan dalam IOR.

"Mang Sapeti mendukung setiapusaha efisiensi. Tapi, jangan sam-pai menyalahi prosedur, apalagimengorbankan safety."

Forklift yang diparkir di atas be-ton got itu jomplang ke gotkarena beton got tidak kuat

menyangga beban forklift. Peristi-wa tidak akan terjadi kalau forkliftdiparkir di tempatnya.

"Kalau dari awal sudah salah,belakangnya pasti bermasalah."

11 | Edisi Juni 2010

Parkir sembarangan tak hanya bahayakan dirisendiri, tapi juga merugikan pihak lain.

Kalau sudah punya jalan sendiri, tidak usah berebutseperti mengejar penumpang.

Warning tag atau label peringat-an berfungsi untuk mencegahkerusakan komponen atau

parts serta mencegah kemungkinanterjadinya cidera maupun kematian ter-hadap teknisi pesawat. Meski jelasmanfaatnya dan bahkan dalam hal ter-

tentu diwajibkan, seringkali label ini di-abaikan / tidak dipatuhi.

Pasanglah Warning tag pada tom-bol, pengontrol, dan sekering sepertiinstruksi dalam prosedur / manual. Jikatidak tertulis pada prosedur / manual,pikirkan sistem yang anda kerjakan. Ji-

ka menurut anda ada bahaya mengan-cam, pasanglah tag ini untuk menjaminanda dan orang lain terhindar dari ba-haya.

Disarikan dari FAASTeam Maintenan-ce Safety Tip By Western-Pacific (June2010)

Menghindari bahaya dengan "Warning Tag"

SAFETY TIPS

Page 12: Instruksi Perawatan Jelas Agar Perawatan Berkualitasintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/021._June_20… · Soal Gambar dan Tulisan ... yang berisikan tentang interval

12 | Edisi Juni 2010

Dalam sebuah kelas hu-man factor, 20 pesertakelas dibagi menjadi

empat kelompok dengan ma-sing-masing anggota limaorang, salah seorang dianta-ranya ditunjuk sebagai teamleader.

Setelah team terbentuk ,instruktur meminta team lea-der menginstruksikan kelom-poknya dengan instruksi se-bagai berikut:

"Susun barisan berjajar kebelakang. Jika bel berbunyipaling belakang ke depanmenghadap ke belakang, pa-ling depan ke belakang!"

Setelah bel dibunyikandan waktu yang tersedia ha-bis, ternyata ada empat in-struksi berbeda yang diberi-kan masing-masing team lea-der.

Instruksi Leader 1:"Susun barisan berjajar ke

belakang jika bel berbunyi...paling belakang ke depanmenghadap ke belakang...pa-ling depan ke belakang!"

Instruksi Leader 2: "Susun barisan berjajar ke

belakang jika bel berbunyi...paling belakang ke depan...menghadap ke belakang pa-ling depan ke belakang!"

Instruksi Leader 3 :"Susun barisan berjajar ke

belakang... jika bel berbunyipaling belakang ke depan...menghadap ke belakang pa-ling depan ke belakang!"

Instruksi Leader 4:

"Susun barisan berjajar kebelakang... jika bel berbunyipaling belakang ke depanmenghadap ke belakang...paling depan ke belakang!"

Instruksi yang dimaksud-kan oleh instruktur adalahmasing - masing kelompokdiperintahkan untuk membu-at barisan berjajar ke bela-kang, jika bel berbunyi palingbelakang bertukar denganpaling depan,dan posisi pa-ling depan dari barisanmenghadap ke belakang.

Peristiwa di atas menun-jukkan satu instruksi bisa me-miliki arti yang berbeda keti-ka disampaikan kepadaorang yang berbeda. Sema-kin panjang dan rumit rang-kaian instruksi, kemungkinanterjadinya deviasi semakinbesar dalam pelaksanaannya.Tapi, akurasi instruksi tidaksemata-mata ditentukan olehpanjangnya dan rumitnyarangkaian perintah, namuntergantung juga dari cara me-nyampaikannya.

Instruksi bisa saja disam-paikan melalui telepon, e-mail, memo,prosedur ataucheck list, sampai tatap mu-ka. Media menyampaikan in-struksi ini berpengaruh padaakurasi pesan. Karena itu kon-ten,kodifikasi, kontek, dan sa-saran yang ingin dicapai dariinstruksi harus jelas dan te-gas.

Instruksi merupakan ben-tuk komunikasi yakni me-nyampaikan pesan denganharapan ada feedback sesuaiisi pesan. Pesan atau informa-si yang disampaikan bisa be-

rupa instruksi untuk melaku-kan sesuatu. Untuk mengu-kur efektifitas atau akurasi in-struksi yang kita berikan bisadengan membandingkan an-tara feedback dengan in-struksi yang disampaikan. In-struksi akan baik jika apayang diinstruksikan sama de-ngan apa yang dilaksanakanpihak penerima instruksi.

Pada quality system, safe-ty system maupun securitysystem tersusun dari rang-

kaian prosedur - prosedur di-mana akan sampai pada pe-laksana dalam bentuk in-struksi. Begitupun dalam pro-ses perawatan pesawat, akandituntun instruksi demi in-struksi dalam pelaksanaan-nya. Instruksi yang baik ada-lah instruksi yang mampumengunci persepsi pelaksanahanya pada esensi dari in-struksi yang diberikan.

(Damairianto)

Intermeso

Hati-HatiMenyampaikanInstruksi