instruksi bersama tentangiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/skb-instruksi... · 2019. 11....

5
INSTRUKSI BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPAI.A KEPOLTSIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOF; 7slMEN.KES.n NST.B/I l/1 984 NOMOR POL:INS/03/lll/1 984 TENTANG PENTNGIGTAN HUBUNGAN KERJA SAMA DALAM RANGKA PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN TTNDAK PIDANA DI BIDANG OBAT,OBATTRADISIONAL' MAKANAN, MINUMAN, KOSMETIKA, ALAT KESEHATAN' NARKOTIKA Menimbang Mengingat DAN BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPAI.A KEPOLTSIAN REPUBLIK INDONESIA : a. bahwa terdapat petunjuk makin meningkatnya penyimpangan/ penyalahgunaan dan atau pelanggaran peraturan perundang- undingan di bidang obat, obat tradisional, makanan, minuman, kosmeiika, alat kesehatan, narkotika dan bahan berbahaya bagi kesehatan yangterjadi di beberapa wilayah Indonesia; b. bahwa dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama pengawasandan penyidikantindak pidana _perlu ada keseragaman bahasa, gerak dan langkah antara Departemen Kesehalan Republik Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku; c. bahwa pelaksanaan pengawasan dan penyidikan tindakpidana yang dimaksud dalam huruf b, perludituangkan dalam bentuk lnstruksi Bersama. : 1. Ordonansi Loodwit, Stbl.1931 Nomor 509; 2. Ordonansi Pengujian Bahan-bahan Farmasi, Stbl. 1936 Nomor 660: 3. Ordonansi Bahan Berbahaya, Stbl.1949 Nomor 377; 4. Ordonansi ObatKeras, Stbl.1949 Nomor 419; 5. Undang-Undang Nomor1 Tahun 1946tentang Hukum Pidana (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 127);

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSTRUKSI BERSAMA TENTANGiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/SKB-Instruksi... · 2019. 11. 21. · 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 215,

INSTRUKSI BERSAMAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DANKEPAI.A KEPOLTSIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOF; 7slMEN.KES.n NST.B/I l/1 984NOMOR POL: INS/03/lll/1 984

TENTANG

PENTNGIGTAN HUBUNGAN KERJA SAMA DALAM RANGKA PENGAWASANDAN PENYIDIKAN TTNDAK PIDANA DI BIDANG OBAT, OBAT TRADISIONAL'

MAKANAN, MINUMAN, KOSMETIKA, ALAT KESEHATAN' NARKOTIKA

Menimbang

Mengingat

DAN BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIADAN

KEPAI.A KEPOLTSIAN REPUBLIK INDONESIA

: a. bahwa terdapat petunjuk makin meningkatnya penyimpangan/penyalahgunaan dan atau pelanggaran peraturan perundang-undingan di bidang obat, obat tradisional, makanan, minuman,kosmeiika, alat kesehatan, narkotika dan bahan berbahaya bagikesehatan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan hubungan ker ja samapengawasan dan peny id i kan t i ndak p idana _pe r l u adakeseragaman bahasa, gerak dan langkah antara DepartemenKesehalan Republik Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesiasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. bahwa pelaksanaan pengawasan dan penyidikan tindak pidanayang dimaksud dalam huruf b, perlu dituangkan dalam bentuklnstruksi Bersama.

: 1. Ordonansi Loodwit, Stbl. 1931 Nomor 509;

2 . O rdonans i Pengu j i an Bahan -bahan Fa rmas i , S tb l . 1936Nomor 660:

3. Ordonansi Bahan Berbahaya, Stbl. 1949 Nomor 377;

4. Ordonansi Obat Keras, Stbl. 1949 Nomor 419;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 127);

Page 2: INSTRUKSI BERSAMA TENTANGiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/SKB-Instruksi... · 2019. 11. 21. · 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 215,

6 . Undang -Undang Nomor 9 Tahun 1960 ten tang Pokok -pokokKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, TambahanLembaran Negara Nomor 2068);

7 . Undang -Undang Nomor 10 Tahun 1961 ten tang Pene tapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang NomorI Tahun1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraTahun 1961 Nomor 215 , Tambahan Lembaran NegaraNomor 2210);

8. Undang-Undang Nomor '1 3 Tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepolisian Negara (Lembaran Negara Tahun1961 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2289);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hygiene untukUsaha -usaha Bag i Umum (Lembaran Negara Tahun 1962Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2475);

10 . Undang -Undang Nomor 7 Tahun ' l 963 ten tang Fa rmas i(Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan LembaranNegara Nomor 2580);

11 . Undang -Undang Nomor 9 Tahun 1976 ten tang Narko t i ka(Lembaran Negara Tahun 1976 Nomor 37, Tambahan LembaranNegara Nomor 3086);

12. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Nomor 3209);

13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ke ten tuan Pokok Pe r tahanan Keamanan Negara Repub l i kIndonesia (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 51, TambahanLembaran Negara Nomor 3234);

14 . Pe ra tu ran Pemer in tah Nomor 27 . Tahun 1983 ten tangPe laksanaan K i t ab Undang-Undang Hukum Aca ra P idana(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan LembaranNegara Nomor 3258);

15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 372 Tahun 1962tentang Alat-alat Kepolisian Khusus;

'16. Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 44 dan 45 Tahun1974 tentang Pokok-pokok dan Susunan Organisasi Departemen;

Page 3: INSTRUKSI BERSAMA TENTANGiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/SKB-Instruksi... · 2019. 11. 21. · 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 215,

6 . Undang -Undang Nomor 9 Tahun 1960 ten tang Pokok -pokokKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, TambahanLembaran Negara Nomor 2068);

7 . Undang -Undang Nomor 10 Tahun 1961 ten tang Pene tapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraT a h u n 1 9 6 1 N o m o r 2 1 5 , T a m b a h a n L e m b a r a n N e g a r aNomor 2210);

8. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepolisian Negara (Lembaran Negara Tahun1961 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2289);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hygiene untukUsaha -usaha Bag i Umum (Lembaran Negara Tahun 1962Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2475);

1 0 . U n d a n g - U n d a n g N o m o r 7 T a h u n 1 9 6 3 t e n t a n g F a r m a s i(Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan LembaranNegara Nomor 2580);

1 1 . U n d a n g - U n d a n g N o m o r 9 T a h u n 1 9 7 6 t e n t a n g N a r k o t i k a(Lembaran Negara Tahun 1976 Nomor 37, Tambahan LembaranNegara Nomor 3086);

12. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Nomor 3209);

13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ke ten tuan Pokok Pe r tahanan Keamanan Negara Repub l i kIndonesia (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 51 , TambahanLembaran Negara Nomor 3234);

14 . Pe ra tu ran Pemer in tah Nomor 27 . Tahun 1983 ten tangPe laksanaan K i t ab Undang-Undang Hukum Aca ra P idana(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan LembaranNegara Nomor 3258);

15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 372 Tahun 1962tentang Alat-alat Kepolisian Khusus;

16. Keputusan Presiden Reoublik Indonesia Nomor 44 dan 45 Tahun1974 tentang Pokok-pokok dan Susunan Organisasi Departemen;

17. Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 46 Tahun 1983ten tang Pokok -pokok dan Susunan Organ i sas i Depa r temenPertahanan dan Keamanan;

18. Keoutusan Presiden Reoubl ik Indonesia Nomor 60 Tahun 1983t e n t a n g P o k o k - p o k o k d a n S u s u n a n O r g a n i s a s i A n g k a t a n

Page 4: INSTRUKSI BERSAMA TENTANGiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/SKB-Instruksi... · 2019. 11. 21. · 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 215,

Kepada

PERTAMA

KEDUA

' 1

Bersenjata Republik Indonesia;

19. Peraturan Menter i Kesehatan Republ ik Indonesia Nomor 86/Men.Kes./Per/lV | 1977 tentang Minuman Keras;

20. Peraturan Menter i Kesehatan Republ ik Indonesia Nomor 453/Men.Kes./PerD(l/1983 tentang Bahan Berbahaya.

M E N G I N S T R U K S I K A N

Semua Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan RepublikIndonesia;

Semua Kepala Kepolisian Daerah Republik Indonesia.

. U N T U K

Meningkatkan hubungan kerja sama dalam rangka melaksanakanpengawasan dan penyidikan tindak pidana di bidang obat, obatt radis ional , makanan, minuman, kosmet ika, a lat kesehatan,narkotika dan bahan berbahaya bagi kesehatan berdasarkanperaturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnyamasing-masing guna keseragaman bahasa, gerak dan langkah.

Melaksanakan pengawasan dan penyidikan sebagai dimaksudpada diktum PEBTAMA dengan memperhatikan tata kerja sebagaiberikut :

1. Pejabat tertentu Departemen Kesehatan yang mengetahuiatau mener ima laporan te lah ter iadinya penyimpangan/penyalahgunaan atau pelanggaran hukum, wai ib segeramelakukan usaha-usaha pencegahan dan atau penindakanadministratif sesuai dengan wewenang yang diatur dalampera tu ran pe rundang -undangan yang men jad i dasa rhukumnya dan jika dalam pelaksanaan mendapat hambatandapat meminta bantuan POLRI.

2. Apabila penyimpangan/penyalahgunaan atau pelanggaranhukum tersebut angka 1 di atas diduga dan atau patut didugasebagai t indak pidana, maka pelabat tertentu DepartemenKesehatan member i tahukan hal i tu kepada POLFII gunabe rsama-sama menen tukan t i ndak peny id i kan yangdiperlukan.

3. Pejabat POLRI mengetahui atau mener ima laporan te lahterjadinya penyimpangan/penyalahgunaan atau pelanggaranhukum di bidang sebagaiamana dimaksud diktum PERTAMA,maka Kepa la Kepo l i s i an Dae rah yang be rsangku tanmenghubungi pimpinan Departemen Kesehatan setingkat diwilayahnya untuk secara bersama-sama menentukan langkah-langkah pencegahan dan atau penindakan yang diperlukan.

z .

Page 5: INSTRUKSI BERSAMA TENTANGiaijatim.id/wp-content/uploads/2019/11/SKB-Instruksi... · 2019. 11. 21. · 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 215,

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

4. Per iy id ikan terhadap t indak p idana sebagaimana d imaksuddiktum PERTAMA di lakukan o leh Penyid ik POLRI dan atauPenyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu Departemen Kesehatansesdai deng?n peratJran perundang-un-dangan yang menjadidasar hukuirnyi Oan pelaksanaannya dilakukan menurut tatacara yang diaiur dalam Kitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana.

Permasalahan atau kasus-kasus yang meliputi lebih dari satu*if"VinlO""tah atau kasus yang rumit dan b,ersifat Nasional/I n te rnas iona l dapa t d i t angan i o leh D i rek to ra t Jende ra le"ngi*"t"n Obai dan Makanan Departemen Kesehatan danatau Reserse Kepolisian tingkat pusat.

Masing-masing Kepala Kantor Wilayah Departemen KesehatanJan f 'epata t iepol is ian Daerah menunjuk. Pejabat /Petug.astungsionatnya r in tuk sela lu mengikut i pelaksanaan Inst ruks iBersama ini.

Permasalahan atau kasus yang penting ditangani dalam rangkap" i "x i "n""n Inst ruks i Bersama in i waj ib d i laporkan kepadabir"ftrt Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan DepartemenKesehatan dan Kepala-Reserse Kepolisian tingkat pusat'

lnstruksi Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan'

D i t e t a p k a n d i : J A K A R T APada tanggal : 7 Maret 1984

KEPALA KEPOLISIAN RI

ttd'

ANTON SUDJARWOJENDERAL POLISI

MENTERI KESEHATAN RI

ttd'

dr. SUWARDJONO SURJANINGRAT

Tembusan

1. Menleri Koordiantor Kesejahteraan Rakyat Rl'2. Menteri Koordinator Polit ik dan Keamanan Rl'3. Menteri Dalam Negeri Rl.4. Menteri Pertahanan dan Keamanan Rl'5. Menteri Kehakiman Rl.6. Menteri Keuangan Rl.7. Menteri Penerangan Rl.8. Panglima Angkatan Berseniata R.l '9. Jaksa Agung Rl.10. Para Gubernur/Kepala Daerah Tingkat l '