instalasi kelistrikan kapal

55
8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 1/55 SUARDI D331 07 007 BAB I PENDAHULUAN I.I PENDAHULUAN Kapal merupakan bangunan apung yang terdiri atas beberapa bagian atau ruangan penting yang terdapat di dalamnya. Perlu diketahui bahwa ruangan yang ada di atas kapal terbatas dan sangat berguna, sehingga pengaturan dan pemanfaatan ruang yang efisien sangat diharapkan Salah satu ruangan di atas kapal yang perlu mendapat perhatian khusus dalam penataannya adalah kamar mesin (engine room). Hal ini disebabkan karena kamar mesin pada suatu kapal merupakan pusat dari semua instalasi dan layanan permesinan dan kelistrikan di atas kapal. Demikian halnya dalam industri Perkapalan, listrik memegang peranan  penting karena digunakan sebagai alat bantu dalam pengoperasian suatu kapal.  Namun dalam pengoperasiannya , perenanaan dan pemasangan sering didapati  belum terdapat kesesuaian dengan peraturan !K". Hal ini yang menyebabkan salah satu faktor keelakaan di laut. #enerator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan energi listrik semua peralatan di atas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh load fator peralatan. $oad fator untuk tiap peralatan diatas kapal tidak sama. Hal ini tergantung pada %enis kapal dan daerah pelayarannya seperti & faktor medan yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah'ubah serta periode waktu pemakian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas generator harus mendukung pengoperasian diatas kapal. alaupun pada beberapa kondisi kapal terdapat selisih yang ukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi generator (load fator generator) berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi biaya  produksi listrik per kwh. I.2 Rumusan Masalah umusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana ara mendesain instalasi listrik suatu kapal beserta komponen'komponen yang ada di dalamnya DESAIN KAPAL IV

Upload: syifa-alfiah-andini-putri

Post on 05-Jul-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 1/55

SUARDI

D331 07 007

BAB I

PENDAHULUAN

I.I PENDAHULUAN

Kapal merupakan bangunan apung yang terdiri atas beberapa bagian atau

ruangan penting yang terdapat di dalamnya. Perlu diketahui bahwa ruangan yang ada

di atas kapal terbatas dan sangat berguna, sehingga pengaturan dan pemanfaatan

ruang yang efisien sangat diharapkan Salah satu ruangan di atas kapal yang perlu

mendapat perhatian khusus dalam penataannya adalah kamar mesin (engine room).

Hal ini disebabkan karena kamar mesin pada suatu kapal merupakan pusat dari semua

instalasi dan layanan permesinan dan kelistrikan di atas kapal.

Demikian halnya dalam industri Perkapalan, listrik memegang peranan

 penting karena digunakan sebagai alat bantu dalam pengoperasian suatu kapal.

 Namun dalam pengoperasiannya , perenanaan dan pemasangan sering didapati

 belum terdapat kesesuaian dengan peraturan !K". Hal ini yang menyebabkan salah

satu faktor keelakaan di laut.

#enerator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai

kebutuhan energi listrik semua peralatan di atas kapal. Penentuan kapasitas generator 

dipengaruhi oleh load fator peralatan. $oad fator untuk tiap peralatan diatas kapal

tidak sama. Hal ini tergantung pada %enis kapal dan daerah pelayarannya seperti &

faktor medan yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah'ubah

serta periode waktu pemakian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas

generator harus mendukung pengoperasian diatas kapal. alaupun pada beberapa

kondisi kapal terdapat selisih yang ukup besar dan ini mengakibatkan efisiensigenerator (load fator generator) berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi biaya

 produksi listrik per kwh.

I.2 Rumusan Masalah

umusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana ara mendesain

instalasi listrik suatu kapal beserta komponen'komponen yang ada di dalamnya

DESAIN KAPAL IV

Page 2: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 2/55

SUARDI

D331 07 007

sehingga kebutuhan akan daya dari peralatan yang digunakan dapat terpenuhi dan

dapat disuplay dengan merata

I.3 Batasan Masalah

*gar pembahasan dalam laporan ini tidak meluas, maka perlu diberi batasan

anatara lain sebagai berikut &

+. ipe kapal #eneral -argo /01 ton

2. idak memperhitungkan tingkat kebisingan dalam kamar mesin.

I.4 Maksud dan Tujuan

3aksud dan tu%uan pembuatan laporan adalah &+. Sebagai syarat untuk melulusi mata kuliah “Desain Kapal IV (353 D 333)”.

2. 4ntuk mengetahui ara mendesain tata letak komponen'komponen dalam

kamar mesin (engine room lay out).

I.5 Sst!matka P!nulsan

*dapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut&

!*!." P5ND*H4$4*N

Pendahuluan menakup latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah maksud dan tu%uan serta sistematika penulisan laporan.

!*!."" $*ND*S*N 56"

3embahas mengenai sistem layanan permesinan kapal yang dialiri

aliran daya dari generator yang terdiri atas sistem pemompaan dan

sistem instalasi listrik untuk penerangan pada kapal

!*!.""" P5N7*8"*N D**

3enya%ikan ukuran utama dan data kapal yang akan diolah serta

kerangka pemikirannya.

DESAIN KAPAL IV

Page 3: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 3/55

SUARDI

D331 07 007

!*!."9 P53!*H*S*N

3eliputi perhitungan daya pompa, perhitungan daya alat'alat

 penerangan, perhitungan daya alat'alat khusus dan perhitungan beban

daya generator.

!*!.9 P5N44P

Penutup ini berisikan kesimpulan

DESAIN KAPAL IV

Page 4: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 4/55

SUARDI

D331 07 007

BAB II

LANDASAN TE"RI

II. # SISTEM INSTALASI LISTRI$ 

A% &ENERAT"R 

:ungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya

listrik di kapal. Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor'motor dari

 peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin'mesin geladak, lampu penerangan,

sistem komunikasi dan na;igasi, pengkondisian udara (*-) dan ;entilasi,

 perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, old storage, alarm dan sistem

kebakaran, dan sebagainya.

Dalam pendisainan sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari

generator dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum

dari peralatannya. Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata'rata

terbesar yang ter%adi pada inter;al waktu yang singkat selama periode ker%a dari

 peralataan tersebut, demikian %uga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata'rata

merupakan daya rata'rata pada periode ker%a yang dapat ditentukan dengan membagi

energi yang dipakai dengan %umlah %am periode tersebut. Kebutuhan maksimum

 penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator yang diperlukan.

Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan konfigurasi dari

eletri plant yang sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan.

B% A' s(st!m

  Pada kapal'kapal baru, sistem distribusi D- saat ini %arang digunakan

karena untuk semua sistem, sistem *- lebih mudah dan murah dibandingkan sistem

D-. Dimana sistem *- lebih simple, ringan dan mudah dalam perawatan. Sistemkawat kabel tunggal dengan Hull eturn sekarang ini %arang digunakan. Dan

 berdasarkan S6$*S +<=1, tindakan penegahan harus dilakukan dan sesuai dengan

 peraturan yang berlaku. Kelemahan dari sistem kawat tunggal dalam kaitannya

dengan keselamatan apabila dilakukan isolasi terhadap kabel tidak dapat men%adi

indikator untuk kondisi underload. Dan %ika dilakukan sur;ey terhadap kondisi sirkuit

ke kebutuhan peralatan tidak dapat dilakukan pengu%ian 3egger tanpa membuka

lampu atau alat pemutus hubungan>stop kontak (-iruit breaker).

DESAIN KAPAL IV

Page 5: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 5/55

SUARDI

D331 07 007

'% )*!k+!ns

Dua maam frekwensi daya yang biasa digunakan seara umum adalah 01

H? dan =1 H?. Pemilihan frekwensi yang akan digunakan untuk pemakaian khususseringkali ditentukan oleh ketersediaannya di pasaran. 4ntuk kapal yang beroperasi di

*merika serikat biasanya menggunakan =1 H? sedangkan di beberapa bagian belahan

dunia sebagian besar menggunakan frekwensi 01 H?. Sehingga dalam pemilihan

 biasanya dipilih yang frekwensinya lebih tinggi>besar karena lebih menguntungkan.

Daya keluaran motor sebanding dengan keepatannya dan untuk itu mesin

dengan =1 H? seara umum lebih baik dan mempunyai daya yang lebih besar 

dibandingkan dengan 01 H?. Pada mesin =1 H? dibutuhkan sedikit lempengan besisehingga mesin men%adi lebih murah. Dan keepatan motor yang diperoleh dari suplai

mesin =1 H? biasanya lebih sesuai.

D% Dst*,us Da(a

5nergi untuk beban penerangan dan beban daya Sistem kelistrikan suatu

kapal biasanya disuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu %uga dapat disuplai dari

emergeny generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari generator ini

 biasanya semuanya akan dipusatkan menu%u ke satu 3ain Swith !oard (3S!).

!iasanya, emergeny swithboard dan sistem emergeny distribution dayanya

terhubung dengan bus tie dari swithboard di kapal. 8ika sistem pelayanan daya di

kapal mengalami kegagalan>kerusakan, sistem emergeny distribution akan seara

otomatis berpindah dari pelayanan normal ke pelayanan 5mergeny #enerator. *da

 banyak disain yang berbeda untuk distribusi daya pada instalasi beban listrik di kapal

tergantung type kapalnya.

Daya listrik atau arus listrik keluaran dari 3S! dibagi dalam beban'beban

yang terdiri dari @ kelompok besar &

' !eban peneranganA semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 221

9 satu phase dengan frekwensi 01 H?. Kebanyakan beban ini berupa

 penerangan pada gang'gang, ruangan'ruangan tertutup, ruangan terbuka dan

soket keluaran untuk peralatan untuk peralatan'peralatan power yang relatif 

rendah.

' !eban dayaA semua beban pada kelompok ini mempunyai tegangan 221 9>@B1

9 tiga phase dengan frekwensi 01 H?. Kebanyakan beban pada kelompok ini

DESAIN KAPAL IV

Page 6: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 6/55

SUARDI

D331 07 007

adalah peralatan berupa mesin pompa (ballast, bilga, :, dan lain'lain), mesin

angkat (rane, %angkar, dan lain'lain), refrigerator dan sistem air ondition

(*-).' !eban komunikasi dan na;igasiA terdiri dari peralatan na;igasi bertegangan

221 9 dengan frekwensi 01 H?. !eban'beban instrumentasi pada tegangan @=

9 D-> 2/ 9 D- yang diambil dari retifier dan di bak up oleh battery

melalui 4PS

Supplai utama dari output generator mempunyai tegangan line @<1 9 atau tegangan

 phase 220 9 pada frekwensi 01 H?. Kabel transmisi akan menimbulkan drop tegangan

dan ini harus tidak boleh lebih dari @ C menurut rule !K". 8adi tegangan pada tiap

terminal dari beban'beban adalah @B1 9 (line ;oltage) > 221 9 (tegangan phase) pada

frekwensi 01 H?.

Pelayanan sistem beban daya seara prinsip terdiri dari motor penggerak 

 peralatan bantu dan peralatan pemanas yang tersedia baik seara tersendiri atau dalam

kelompok oleh feeder dari layanan swithboard distribusi. :eeder normalnya

digunakan untuk sumber daya peralatan bantu sistem propulsi yang besar. Dan

diletakkan pada ruangan yang sama dengan swithboard distribusi. api mungkin

digunakan untuk motor yang besar pada salah satu tempat di kapal. Kelompok beban

disuplai oleh feeder melalui panel distribusi. Panel ini men%adi pusat tempat

 penyuplaian beban.

E% Dst*,us P!n!*an-an

!us penerangan dari tiap distribusi swithboard disuplai oleh bank 

transformator @ fase. Dimana tiap bank terdiri dari @ buah /01 9, +21 9 trafo + fasehubungan'delta. Pada beberapa instalasi yang menggunakan lampu flouresent start

epat (tanpa starter), bank trafo kedua dengan hubungan wye sehingga pengganti

hubungan delta dengan menghubungkan bagian netral ke badan kapal (ground) untuk 

memastikan keandalan sistem start epat dari lampu. Semua panel distribusi

 penerangan disuplai dengan saluran (feeder) @ fase dari bus penerangan dari

swithboard distribusi yang dapat dipakai. Panel ini didisain untuk sistem suplai @

DESAIN KAPAL IV

Page 7: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 7/55

SUARDI

D331 07 007

fase dan distribusi + fase. !eban + fase dihubungkan ke bus suplai @ fase untuk 

men%amin kira'kira balane daya per fase.

)% L-htn- )!!d!* salu*an/nstalas 0!n!*an-an%

Semua kebutuhan penerangan kapal disuplai dengan beberapa feeder dari sistem

distribusi dari swithboard melalui panel distribusi penerangan. Seara umum hal ini

 bersifat ekonomis dalam operasionalnya sampai batas beban yang disuplai oleh tiap

feeder penerangan kurang dari +11 *mpere sehingga feeder mungkin disuplai dari

sirkuit breaker +11 ampere. Paling kurang 2 feeder disediakan untuk melayani

keperluan penerangan pada setiap ruang mesin. Suatu feeder yang terpisah disediakan

untuk penerangan pada ruang muat. Satu feeder biasanya tersedia untuk tiap argo

hold yang dapat dimatikan pada swithboard ketika kapal sedang berlayar. Sehingga

menegah kemungkinan bahaya kebakaran akibat listrik pada ruangan tersebut. Suatu

feeder yang terpisah dari yang lain %uga diperlukan untuk menyuplai semua kebutuhan

daya untuk penerangan pada saat operasional dan ruangan yang tak tertutup.

4ntuk feeder penerangan, ukuran kabel didasarkan pada +11 C dari total daya

terhubung ditambah rata'rata beban aktif sirkuit untuk tiap bagian swith atau sirkuit

 breaker (stop kontak) pada panel pada saat dialiri atau disuplai.

&% L1kas Pan!l P!n!*an-an

4ntuk ruang mesin, panel layanan penerangan biasanya pada tingkat

operasional utama. Panel untuk penerangan muatan biasanya terletak pada rumah

geladak dari mesin alat angkat sehingga mudah di%angkau dan penerangan pada tiap

ruang muat dapat dimatikan pada saat pemuatan telah selesai. Panel %uga dapat

diletakkan di dalam ruang muat. 8umlah dari panel penerangan ini tergantung dariukuran dan disain dari kapal. 4mumnya + panel untuk tiap ruang muat.

iap panel dapat diletakkan pada tengah'tengah lokasi untuk membatasi turun

tegangan pada sirkuit abang. Panel ini biasanya terpasang di samping pintu sekat

kedap. 4ntuk ruangan umum panel diletakkan disamping pintu keluar dimana

operator dapat melihat lampu pengontrol.

H% S*kut 'a,an- P!n!*an-an

Sirkuit abang untuk penerangan biasanya berkapasitas +0 *mpere, 21 *mpere,

DESAIN KAPAL IV

Page 8: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 8/55

SUARDI

D331 07 007

atau @1 *mpere tergantung penggunaan. Sirkuit abang dengan +0 * digunakan

untuk penerangan umum dan tiap sirkuit, batas maksimum beban terhubung adalah +2

* (+@B1 ) untuk penggunaan kawat kabel standar No. +2 *#. Sedangkan untuk kawat konduktor standar no. +/ *# batas maksimum beban terhubung adalah BB1

watt. Sirkuit abang dengan 21 * normalnya digunakan hanya untuk menyuplai

 peralatan lampu tanpa saklar>tombol untuk ruang muat atau penerangan dek. iap

sirkuit diberi batas maksimal beban terhubung sebesar += * dan kawatnya tidak boleh

kurang dari standar No. +2 * *#. Sirkuit abang dengan @1 * seara normal

digunakan hanya untuk menyuplai peralatan lampu tanpa saklar dengan daya lampu

diatas @11 watt. iap sirkuit diberi batas maksimum beban terhubung 2/ * dan kawatkonduktor tidak boleh kurang dari standar No. +1 *#.

iap abang sirkuit diberi batas maksimum beban terhubung sebesar @1 *.

!eban terhubung pada sirkuit abang penerangan umum berdasarkan ukuran

sebenarnya dari lampu yang terpasang (lampu pi%ar). api tidak boleh kurang dari 01

watt tiap lampu keuali disain peralatan tidak mengi%inkan penggunaan lampu dengan

tegangan yang lebih tinggi dari yang terpasang semula. !eban terhubung untuk sirkuit

menyuplai %enis lampu elektik disharge (flouresent dan merury) didasarkan pada

 ballast dari arus masuk untuk tiap peralatan. Stop kontak %alur keluar dipasang untuk 

memberikan kenyamanan bagi *!K.

Peralatan penerangan khusus memiliki %umlah yang besar pada lampu dengan

tegangan rendah disuplai oleh sebuah sirkuit @ fase bilamana total beban dari

 peralatan tidak melebihi +2 *mpere. Sirkuit penyuplai dikontrol hanya dari panel

distribusi dan arus listrik yang melalui konduktor dibatasi samapai +2 *mpere.

Perlindungan terhadap arus listrik berlebih untuk sirkuit abang abang penerangan

dibatasi dengan sekring sampai arus +1 *mpere atau dengan sirkuit breaker untuk +0

*mpere pada sisrkuit daya BB1 watt, sekring +0 *mpere untuk sirkuit daya +@B1 watt

I% P1+!* )!!d!* P!n-s Da(a%

:eeder yang terpisah diharapkan dapat memberikan pelayanan ke panel dan

grup ontrol board melayani peralatan bantu pada kamar mesin dan perlengkapan

 pendingin yang tidak disuplai seara tersendiri. Kipas ;entilasi pada kamar mesin,

kipas ;entilasi untuk tempat tinggal dan tempat ker%a serta kipas ;entilasi ruang muat

disuplai oleh feeder tersendiri. iap feeder ;entilasi, sirkuit breaker dapat

DESAIN KAPAL IV

Page 9: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 9/55

SUARDI

D331 07 007

dioperasikan dengan remote ontrol>kendali %arak %auh untuk memutuskan daya pada

feeder dalam kasus kebakaran. Peralatan remote ontrol dapat menghentikan daya

dari feeder untuk ;entilasi kamar mesin dari tempat atau lorong di luar kamar mesin.4ntuk semua saluran ;entilasi, peralatan pengendali %arak %auh biasanya ditempatkan

 pada wheel house ataupun daerah sekitar wheel house, selama memenuhi ketentuan

dari rules klasifikasi. 3aksud dari pengendalian %arak %auh untuk feeder ;entilasi

tersebut bahwa seara normal tombol untuk tertutup yang mana pada saat

 pengoperasian untuk kondisi stopE berarti pemutusan daya dibawah tegangan tiap

 peralatan pada sirkuit breaker.

:eeder yang terpisah sebaiknya tersedia untuk peralatan dapur, air heater selainunit isolasi dan tiap peralatan argo handling. Peralatan ini harus dapat beroperasi

 pada saat berlayar tanpa disuplai dari feeder untuk peralatan argo handling. 6leh

karena itu feeder biasanya terputus hubungan dari swithboard distribusi pada saat

dilaut. 3otor windlass dan apstan mungkin bisa disuplai dari feeder ini %ika sesuai.

Steering gear disuplai dengan 2 feeder yang independen, terpisah untuk mengurangi

kemungkinan kehilangan daya akibat ganguan pada salah satunya. Kedua feeder 

seara normal disuplai dari layanan swithboard distribusi.

% Da(a dan P!n!*an-an $1nds Da*u*at

!eberapa bentuk penerangan untuk kondisi darurat harus tersedia diatas

kapal yang berupa sistem penerangan dengan tenaga listrik. !eban'beban yang harus

disuplai dayanya dari sumber tenaga sesaat adalah sebagai berikut A

a. $ampu'lampu na;igasi

 b. !eberapa lampu di kamar mesin yang digunakan untuk menun%ukkan

kondisi operasional peralatan pada kondisi darurat.. Penerangan untuk gang'gang, tangga, %alur untuk penyelamatan, ruang

 penumpang dan *!K, kamar mesin.

d. $ampu'lampu untuk penun%uk arah %alan keluar ruangan kapal seperti

tanda Fkeluar>eGit dengan tulisan warna merah.

e. Penerangan umum untuk pengamanan keselamatan pengoperasian

 pintu kedap.

DESAIN KAPAL IV

Page 10: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 10/55

SUARDI

D331 07 007

f. Satu atau lebih lampu penerangan untuk di dapur, ruang makan, ruang

radio, ruang mesin kemudi, ruang emergeny generator, ruang peta, ruang

kendali>an%ungan, ruang *!K.g. Penerangan pada dek sekoi.

h. Sistem komunikasi elektrik utama yang tidak memiliki sumber  

 penyimpanan daya sendiri.

i. Daya untuk pengoperasian pintu kedap.

 %. Sistem pengeras suara darurat.

k. Satu pompa bilga, pompa pemadam kebakaran dan pompa sprinkler.

l. Sistem untuk smoke detetor.

Daya yang disuplai dari sistem darurat harus beker%a seara otomatis dan

 paling lambat /0 detik setelah ter%adi kegagalan dari sistem daya listrik utama. Suplai

daya dari sistem emergeny harus memenuhi ketentuan sebagai berikut &

a. 4ntuk kapal barang +=11 ton keatas yang sumber tenaga untuk kondisi darurat

menggunakan penggerak diesel dan gas turbin harus dapat menyuplai

kebutuhan selama +2 %am terus'menerus.

 b. Kapal barang @11 ' +=11 # keatas yang sumber tenaga untuk kondisi darurat

menggunakan penggerak diesel dan gas turbin harus dapat menyuplai

kebutuhan selama +2 %am.

II. 2  SISTEM PEM"MPAAN

  a% P!*htun-an H!at T1tal P1m0a

Pada buku FPompa dan Kompresor 6leh "r.Sularso, 3S35 I Prof. Dr.

Haruo ahara pada hal @B diberikan formula untuk menghitung kerugian head  H J ha Lhp hl (92>2g)

Dimana &

ha J Perbedaan tinggi antara titik sembarang dipipa keluar dan sembarang titik 

dipipa isap (m).

Lhp J Perbedaan tekanan statis yang beker%a pada kedua permukaan.

hl  J kerugian head di pipa, katup, belokan I sambungan.

9 J Keepatan aliran ?at air 

DESAIN KAPAL IV

Page 11: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 11/55

SUARDI

D331 07 007

g J Perepatan gra;itasi <,B+ m>s2

  ,% P!*htun-an Da(a P1m0a

Pada buku Ma*n! 01+!* 0lan 1l!h P. Akm1 hal 5#4 diformulakan

 N Jη 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11

dimana &

  M J kapasitas pompa ( m@>%am)

  J massa %enis air laut J +120 kg>m@

 O J efisiensi pompa J 1,<

H J Head total pompa

DESAIN KAPAL IV

Page 12: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 12/55

SUARDI

D331 07 007

BAB III

PEN6AIAN DATA

III. # $ERAN&$A BERPI$IR 

!erdasarkan hasil uraian diatas, maka sebagai kerangka pikir dari

 penulisan laporan ini adalah sebagai berikut &

 

DESAIN KAPAL IV

3ulai

Penentuan daya'daya pompa

Penentuandaya alat na;igasi, alat'alat

khusus, penerangan dan *-

abulasi dayagenerator 

selesai

"nput data &Dimensi utama kapal

kesimpulan

Perenanaangambar instalasi

Page 13: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 13/55

SUARDI

D331 07 007

III. 2 DATA $APAL

85N"S K*P*$ & #5N5*$ -*#6   $$ & ++/,@+ 3

  $!P & +++,0+ 3

  ! & +,2 3

  H & B,< 3

  & =,B 3

  9 & +@,0 KN6

  -b & 1,</

  -m & 1,<<

  -w & 1,B@

  -ph & 1,0

  -p; & 1,BB

  D"SP$S535N & +1/.@+ 6N

  !6!6 3*" K*P*$ & B+0 6N

  !HP & 2B01.1< HP

DESAIN KAPAL IV

Page 14: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 14/55

SUARDI

D331 07 007

BAB I7

PEMBAHASAN

I7. # PEN&HITUN&AN DA6A P"MPA

#.#.% PERHITUN&AN DA6A P"MPA BALLAST

Pada buku F 3arine power plan by p. akimo; hal /<2 ditentukan waktu yang

diperlukan untuk mengisi tangki ballast dengan keepatan aliran 2 m>s adalah /'

+1 %am dengan rentang diameter pipa =1'211 mm.!erikut urutan perhitungan daya pompa &

a.% P!*htun-an $a0astas P1m0a

Pada buku F3arine power plan by P. *kimo; hal /<2 diformulakan &

M Jt 

V  dimana & 9olume ballast J =B<.1B ton

aktu yang diperlukan J 0 %amSehingga diperoleh

M J +@,1B2 m@>%am

,.% P!*htun-an H!at T1tal P1m0a

Dari perhitungan desain kapal """ diketahui heat total pompa ballas

H J ha Lhp hl (92>2g)

  J +<./1102 m

8.% P!*htun-an da(a 01m0a

Pada buku F3arine power plan oleh P. *kimo; hal 0+/ diformulakan

 N J η 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11

dimana &

  M J kapasitas pompa J +@,1B2m@>%am

  J massa %enis air laut J +120 kg>m@

 O J efisiensi pompa J 1,<

H J Head total pompa J +0.110

8adi N J ++.=+< Hp ( + Hp J 1,/0/ Kw)

  J B.==B Kw

DESAIN KAPAL IV

Page 15: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 15/55

SUARDI

D331 07 007

 #.2.% PERHITUN&AN DA6A P"MPA BIL&A

a% P!*htun-an Dam!t!* P1m0a

Pada buku 3ahinery outfitting Design 3anual hal =@ diformulakan &

d J 2= )(.,2   H  B L   +  mm

Dimana &

$ J pan%ang kapal ($!P) J +++,0+ m

! J lebar kapal J +,2 m

H J tinggi kapal J B,< m

Diperoleh &D J ++=,=0 mm

J +20 mm

,% P!*htun-an $a0astas P1m0a

Sumber 3arine Pawer Plan by P. *miko;, hal /<2 diformulakan &

M J (@>/ d)2 m@>%am

Dimana &

d J diameter dalam pompa dalam m

  J +,20 m

Diperoleh &

M J B<,B2<<+m@>%am

8.% P!*htun-an Da(a P1m0a

Pada buku F3arine power plan oleh P. *kimo; hal 0+/ diformulakan

 N Jη 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11

dimana &

  M J kapasitas pompa J B<,B2<< m@>%am

  J massa %enis air laut J +120 kg>m@

 O J efisiensi pompa J 1,<

H J Head total pompa J 2+.0/ m (data desain kapal """)

8adi N J B,+=0 Hp ( + Hp J 1,/0/ Kw)

  J =.1<+ Kw

DESAIN KAPAL IV

Page 16: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 16/55

SUARDI

D331 07 007

#.3.% Da(a P1m0a Santa*

Dalam !uku F3ahinery outfitting design 9ol " tentang FPiping system fordiesel Ship hal =2 diberikan kemampuan kapasitas pompa adalah +0'21

m@>%am.Sedangkan untuk total Head adalah @0 ' /1 m

Dari keterangan diatas ,didapat besarnya daya pompa yang dibutuhkan adalah&

 N Jη 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11 

 N J Daya pompa (Hp)

M J Kapasitas Pompa J +0 m@>%am

H J Kerugian head total J /1 m

J massa %enis air laut J +120 Kg>s

Sehingga diperoleh

 N J @.20 Hp

 J 2,022./@ Kw

#.4.% Sst!m P!madam $!,aka*an

  P1m0a P!madam $!,aka*an 

a.Penentuan $a%u *liran PompaDalam buku 3ahinery 6utfitting Design 3anual hal =<, la%u aliran pompa denganKeepatan aliran +22 m>menit dapat dihitung dengan

menggunakan formula &

M J (m@> %am)

  dimana & M! J $a%u aliran pompa bilga (m@> %am)

J B<.B2<<+/</ (m@> %am)  sehingga &

M J ++<.@2+<< (m@> %am) b.Penentuan Diameter Pipa Pompa

Dalam ules !K" 9ol. """ tahun +<B tentang konstruksi mesin, diameter pipa pemadamutama dapat dihitung dengan menggunakan formula &

d J 1.B d b (mm)

  dimana & d b J diameter pipa bilga (mm)J +20 (mm)

 sehingga & d J +11 (mm)

DESAIN KAPAL IV

 BQ@

/

Page 17: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 17/55

SUARDI

D331 07 007

.Penentuan Daya Pompa

  Pada buku F3arine power plan oleh P. *kimo; hal 0+/ diformulakan

 N Jη 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11

dimana &

  M J kapasitas pompa J ++<,@ m@>%am

  J massa %enis air laut J +120 kg>m@

 O J efisiensi pompa J 1,<

H J Head total pompa J ==.02 m (data desain kapal """)

8adi N J @@,+@ Hp ( + Hp J 1,/0/ Kw)

  J 2/.+ Kw

#.5.% P!n!ntuan Laju Al*an P1m0a

Dalam peranangan diketahui ;olume air tawar untuk konsumsi +B ton,

sedangkan lama pelayaran 2.0 hari. 3aka %umlah air tawar yang harus disuplai

ketangki harian dalam hal ini hydrophore yaitu .2 ton per hari. Karenahydrophore diisi setiap B %am, maka ;olume air yang dipindahkan 2.+= ton

dengan lama pemompaan yaitu =1 menit. Dari data tersebut maka diperoleh

la%u aliran pompa yaitu 2.+= m@>%am.Dalam buku  Ma!inery "ut#itting Design Manual  hal =+, ;olume

tangki hydrophore dapat dihitung dengan menggunakan formula &

dimana & Q J ;olume air yang disuplai oleh pompa dalam waktu + menitP+ J tekanan pompa untuk posisi stop ( /.0 kg>m2 )P2 J tekanan pompa untuk posisi star ( @ kg>m2 )a J %umlah air yang tetap dalam tangki hydrophore ( +.0 )

sehingga &9 J 1.@2 m@

#.9.% P!n!ntuan Da(a P1m0a

Dalam buku F3arine power plan oleh P. *kimo; hal 0+/ diberikan formula

DESAIN KAPAL IV

Page 18: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 18/55

SUARDI

D331 07 007

untuk menghitung daya pompa sebagai berikut &

 N Jη 

 ρ 

 x x

QxHx

.0@=11

dimana &

  M J kapasitas pompa J 2.+= m@>%am

  J massa %enis air laut J +120 kg>m@

  O J efisiensi pompa J (1,= R 1.<) J 1.<

  H J Head total pompa J @=.@< m ( data desain kapal "9 pipa)

  N J 1.@@ (Hp)  J 1.20 (Kw)

#.:.% Sst!m Mn(ak P!lumas

  P1m0a Mn(ak P!lumas

a.Penentuan $a%u *liran Pompa

Dalam peranangan diketahui ;olume minyak pelumas J 1.2 (m@) setiap sekali trayek   sedangkan lama waktu pemompaan yang direnanakan J 0 menit sehingga &

M J 2.@220B1=0 (m@> %am) b.Penentuan Diameter Pipa Pompa

Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<2 diberikan formulauntuk menentukan diameter pipa &

d J />@ G (M)+>2 (m)J 21.@21121@ (mm)

  Diameter pipa yang digunakan J /1 (mm).Penentuan Daya Pompa  Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<0 diberikan formula untuk   menghitung daya pompa &

 N J

  Dimana M J la%u aliran pompa J 2.@220B1=/0 (m@> %am)

J 3assa %enis m.pelumas J <@1 (kg> m@)O J otal efisiensi pompa (1,= 1,<) J 1.<H J Head total pompa =.0/ m (data desain kapal """)

 NJJ 1.10B (Hp)J 1.1/@@ (k)

DESAIN KAPAL IV

 H$  H Q

η 

 ρ 

T.0T@=11

TT

 H$  H Q

η 

 ρ 

T.0T@=11

TT

Page 19: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 19/55

SUARDI

D331 07 007

#.;.% Sst!m Bahan Baka*

P1m0a Bahan Baka*

a.Penentuan $a%u *liran PompaDalam peranangan diketahui ;olume bahan bakar yang

dibutuhkan J @2.+/ (m@) 

sedangkan lama pelayaran t J 2.0 hari. 3aka %umlah bahan bakar yang harus disuplai

ke tangki harian J +2.B0 (m@>hari). Dalam perenanaan, tangki harian diisi setiap J 1.@@  hari sehingga ;olume bahan bakar yang harus dipindahkan ke tangki harian J /.2/ (m@)

  sedangkan lama pemompaan J 1.0 (%am)  sehingga &

M J B./B0+/2< (m@> %am)

  ukuran tangki J pan%ang G lebar G tinggi J 2m G 2m G +.+0m J /.= (m@) b.Penentuan Diameter Pipa Pompa

Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<2 diberikan formulauntuk menentukan diameter pipa &

d J />@ G (M)+>2 (m)J @B.B/1@@20 (mm)

  Diameter pipa yang digunakan J <1 (mm)

.Penentuan Daya Pompa

  Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<0 diberikan formula untuk   menghitung daya pompa &

 N J

 Dimana M J la%u aliran pompa J B./B0+/2B= (m@> %am)

J 3assa %enis b. bakar J <B1 (kg> m@)O J otal efisiensi pompa (1,= 1,<) J 1.

HJ Head total pompa =.= m (data desain kapal """)

8adi N J 1.@@ Hp ( + Hp J 1,/0/ Kw)

  J 1,2/ Kw

#.<.% Sst!m Mn(ak D!s!l

P1m0a Mn(ak D!s!l

a.P!n!ntuan Laju Al*an P1m0a

Dalam peranangan diketahui ;olume diesel oil yang dibutuhkan J 2=.<+ (m@) sedangkan

  lama pelayaran t J 2.0 hari. 3aka %umlah diesel oil yang harus disuplai ke tangki

DESAIN KAPAL IV

 H$  H Q

η 

 ρ 

T.0T@=11

TT

Page 20: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 20/55

SUARDI

D331 07 007

  harian J B.<1/ (m@>hari). Dalam perenanaan, tangki harian diisi setiap J 1.0  hari sehingga ;olume bahan bakar yang harus dipindahkan ke tangki harian J /./<

  (m@

) sedangkan lama pemompaan J + (%am)

  sehingga &

M J /./< (m@> %am)  ukuran tangki J pan%ang G lebar G tinggi J 2.@ m G 2 m G + m J /.= (m@)

,.P!n!ntuan Dam!t!* P0a P1m0a

Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<2 diberikan formulauntuk menentukan diameter pipa &

d J

/>@ G

(M)+>2

(m)J 2B.2/ (mm)  Diameter pipa yang digunakan J /1 (mm)8.P!n!ntuan Da(a P1m0a

  Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<0 diberikan formula untuk   menghitung daya pompa &

 N J

  Dimana M J la%u aliran pompa J /./< (m

@

> %am) J 3assa %enis m. diesel J <11 (kg> m@)O J otal efisiensi pompa (1,= 1,<) J 1.

H J Head total pompaJ <.++ m (data desain kapal """)

8adi N J 1.2@ Hp ( + Hp J 1,/0/ Kw)

  J 1.+ Kw

I7.2 P!*htun-an Da(a Alat=Alat P!n!*an-an

2.#% P!*alatan dan Lam0u Na-as

a.) Peralatan Na;igasi  Dalam penentuan daya peralatan na;igasi didapatkan dari brosur sehingga diperoleh &

 No 8enis *lat n Daya () Kebutuhan Daya ()+ 3arine radar + /111 /1112 5ho sounder (pembantu pengeras suara) + 011 011@ adio Diretion :inder (D:) + +2@ +20/ Satelit na;igasi + 01 01

0 elegraph + 01 01

DESAIN KAPAL IV

 H$  H Q

η 

 ρ 

T.0T@=11

TT

Page 21: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 21/55

SUARDI

D331 07 007

= adio eQuipment + 20 20 9H: multi hanel + 20 20

otal kebutuhan daya J @0 ()J @.0 (k)

 b.) $ampu Na;igasi  Dalam buku 3erhant Ship Design Hand !ook 9 %uga diberikan ketentuan untuk lampuna;igasi sehingga diperoleh &

 No *lat Penerangan n Daya () Daya otal ()+ $ampu samping ( side light ) & + 0 02 $ampu tiang utama ( Head mast light ) 2 0 +01@ $ampu morse ( 3orse signal light ) + =1 =1

/ $ampu %angkar (*nhor light ) 2 0 +010 $ampu buritan ( Stern light ) + =1 =1= $ampu bongkar muat ( -argo handling light ) + 011 011 $ampu pelayaran ( ange ) + /1 /1B $ampu sekoi 2 0 +01< $ampu sorot ( Searh light ) 2 011 +111

otal kebutuhan daya J 22=1 ()J 2.2= (k)

2.2% P!n!*an-an

a% En-n! R11m

Pembagian %umlah daya penerangan pada engine room adalah sebagai berikut

+. 5ngine -ontrol oom

5ngine ontrol room mempunyai luasan J 21.1+= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J 21 w>m2. Karna engine ontrol room menggunakan lampu fluoresent

lamp maka

%aya lampu & '*+ m' x ' ,-m' &.3' ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk engine ontrol room dipilih lampu /G21

J B1 w

2. orkshop

orkshop mempunyai luasan J 21.1+= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

DESAIN KAPAL IV

Page 22: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 22/55

SUARDI

D331 07 007

lamp J 21 w>m2. Karena workshop menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '*+ m' x ' ,-m' &.3' ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk workshop dipilih lampu /G21 J B1 w

@. $antai + kamar mesin

$antai + kamar mesin mempunyai luasan J +=/.+2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J 21 w>m2

. Karna $antai + kamar mesin menggunakan lampufluoresent lamp maka

%aya lampu & *+.*' m' x ' ,-m' &3'/'0. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah +/ unit maka untuk $antai + kamar mesin dipilih lampu

2BG21 J 0=1 w

/. $antai 2 kamar mesin

$antai + kamar mesin mempunyai luasan J 2/0.= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J 21 w>m2. Karena $antai 2 kamar mesinmenggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & '.5+ m' x ' ,-m' &.1*' ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah +@ unit maka untuk $antai + kamar mesin dipilih lampu

2=G21 J 021 w

,% Man D!8k 

Pembagian %umlah daya penerangan pada main dek adalah sebagai berikut

+. Kamar %uru minyak +

Kamar %uru minyak + mempunyai luasan J 2/.1B m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

DESAIN KAPAL IV

Page 23: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 23/55

SUARDI

D331 07 007

lamp J +0 w>m2. Karna Kamar %uru minyak + menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & './ m' x*5 ,-m' &3+*' ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk Kamar %uru minyak + dipilih lampu /G21

J B1 w

2. #udang Peralatan

#udang Peralatan mempunyai luasan J 2.0 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2

 sedangkan untuk fluoresentlamp J +0 w>m2. Karena workshop menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '25 m' x *5 ,-m' &.*25 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk gudang peralatan dipilih lampu /G21 J

B1 w

@. uang #enset darurat

uang genset darurat mempunyai luasan J +B.2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karna ruang genset darurat menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & */' m' x' ,-m' &3+. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk ruang genset darurat dipilih lampu /G21

J B1 w

/. uang -ui

uang ui mempunyai luasan J 2=.0 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

wash room and bath room untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karena uang ui menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

DESAIN KAPAL IV

Page 24: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 24/55

SUARDI

D331 07 007

  %aya lampu & '+5 m' x *5 ,-m' &3125 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk uang ui dipilih lampu /G21 J B1 w0. oilet

oilet mempunyai luasan J 0. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

toilets untuk filament lamp J 21 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

+1 w>m2. Karna toilet menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & 52  m' x* ,-m' &52 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yangdigunakan adalah + unit maka untuk toilet dipilih lampu 2G21 J /1 w

=. 8uru minyak "" I """

8uru minyak "" I """ mempunyai luasan J 2.// m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena 8uru minyak "" I """ menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & '2.. m' x *5 ,-m' &.**+ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk 8uru minyak "" I """ dipilih lampu /G21

J B1 w

. uang makan *!K 

uang makan *!K mempunyai luasan J 2B.=2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

dining and publi untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karna ruang makan *!K menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & '/+' m' x' ,-m' &52'. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk ruang makan *!K dipilih lampu BG21 J

+=1 w

B. Dapur 

DESAIN KAPAL IV

Page 25: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 25/55

SUARDI

D331 07 007

Dapur mempunyai luasan J 2/.B m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

dining and publi untuk filament lamp J /1 w>m2

 sedangkan untukfluoresent lamp J 21 w>m2. Karena Dapur menggunakan lampu fluoresent

maka

%aya lampu & '.2/ m' x ' ,-m' &.15+ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk dapur dipilih lampu BG21 J +=1 w

<. Koki

Kamar koki mempunyai luasan J +.+0 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karna Kamar koki menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & *2*5 m' x*5 ,-m' &'52'5 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk Kamar koki dipilih lampu /G21 J B1 w

+1. 8uru mudi "" I """

8uru mudi "" I """ mempunyai luasan J 2.// m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena workshop menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '2.. m' x *5 ,-m' &.**+ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk %uru mudi "" I """ dipilih lampu /G21 J

B1 w

++. Kelasi

uang kelasi mempunyai luasan J +<.20 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karna ruang kelasi menggunakan lampu fluoresent lamp

DESAIN KAPAL IV

Page 26: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 26/55

SUARDI

D331 07 007

maka

%aya lampu & *1'5 m' x*5 ,-m' &3+. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yangdigunakan adalah 2 unit maka untuk ruang kelasi dipilih lampu /G21 J B1 w

+2. uang -6

uang o mempunyai luasan J +/. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

mahinery spae untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karena uang ui menggunakan lampu

fluoresent lamp maka%aya lampu & *.2 m' x *5 ,-m' &''5 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk uang o dipilih lampu /G21 J B1 w

+@. #udang Perbekalan

#udang perbekalan mempunyai luasan J 2.0 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karna toilet menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & '25 m' x*5 ,-m' &.*'5 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah + unit maka untuk toilet dipilih lampu 2G21 J /1 w

+/. #ang dan lorong

#ang dan lorong perbekalan mempunyai luasan J +/.@@ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

 promenade dek untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karna gang dan lorong menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & *2.33 m' x*5 ,-m' &'+*.15 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 21 unit maka untuk #ang dan lorong dipilih lampu 21G21 J

/11 w

DESAIN KAPAL IV

Page 27: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 27/55

SUARDI

D331 07 007

8% P110 D!8k 

Pembagian %umlah daya penerangan pada poop dek adalah sebagai berikut

+. Kamar pembantu kamar mesinKamar pembantu K3 mempunyai luasan J 21.= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karna Kamar pembantu K3 menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & '2+  m' x*5 ,-m' &3**. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yangdigunakan adalah 2 unit maka untuk Kamar pembantu K3 dipilih lampu

/G21 J B1 w

2. uang santai rew

uang santai rew mempunyai luasan J +B.2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena ruang santai rew menggunakan lampu fluoresent

lamp maka

%aya lampu & */' m' x *5 ,-m' &'23 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk ruang santai rew dipilih lampu /G21 J

B1 w

@. oilet

oilet mempunyai luasan J 0. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

toilets untuk filament lamp J 21 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

+1 w>m2. Karena toilet menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & 52  m' x* ,-m' &52 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah + unit maka untuk toilet dipilih lampu 2G21 J /1 w

/. uang masinis ""

uang masisnis "" mempunyai luasan J 21.B m2

DESAIN KAPAL IV

Page 28: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 28/55

SUARDI

D331 07 007

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

abin rew untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2

. Karena ruang masinis "" menggunakan lampu fluoresentlamp maka

%aya lampu & '2/ m' x *5 ,-m' &3**2 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk uang masinis "" dipilih lampu /G21 J

B1 w

0. uang makan perwira

uang makan perwira mempunyai luasan J 2+.@ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

dining and publi untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karena ruang makan perwira menggunakan

lampu fluoresent lamp maka

%aya lampu & '*23 m' x ' ,-m' &.3.+ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk uang makan perwira dipilih lampu

/G21 J B1 w

=. uang muallim ""

uang muallim "" mempunyai luasan J 2+.@ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena ruang muallim "" menggunakan lampu fluoresent

lamp maka

%aya lampu & '2/ m' x *5 ,-m' &3**2 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk ruang muallim "" dipilih lampu /G21 J

B1 w

. Kamar operator adio

Kamar operator radio mempunyai luasan J +.=/ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

DESAIN KAPAL IV

Page 29: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 29/55

SUARDI

D331 07 007

lamp J +0 w>m2. Karna kamar operator radio menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & *2+. m' x*5 ,-m' &'+.+,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk kamar operator radio dipilih lampu BG21

J +=1 w

B. Kamar %uru mudi "

Kamar %uru mudi " mempunyai luasan J +<.B m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2

 sedangkan untuk fluoresentlamp J +0 w>m2. Karena kamar %uru mudi " menggunakan lampu fluoresent

maka

%aya lampu & *1/ m' x *5 ,-m' &'12 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk kamar %uru mudi " dipilih lampu /G21 J

B1 w

+0. #ang dan lorong

#ang dan lorong perbekalan mempunyai luasan J =0.+ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

 promenade dek untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karna gang dan lorong menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & +5* m' x*5 ,-m' &12+5 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah +1 unit maka untuk #ang dan lorong dipilih lampu 21G21 J

/11 w

d% B1ad D!8k 

Pembagian %umlah daya penerangan pada boad dek adalah sebagai berikut

+. uang baterai

uang baterai mempunyai luasan J +@ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

DESAIN KAPAL IV

Page 30: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 30/55

SUARDI

D331 07 007

lamp J +0 w>m2. Karena ruang baterai menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & *3 m' x*5 ,-m' &*15 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk ruang baterai dipilih lampu /G21 J B1 w

2. $obby

$obby mempunyai luasan J +0.= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2

. Karena lobby menggunakan lampu fluoresent lamp maka%aya lampu & *5+ m' x *5 ,-m' &'3. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk lobby dipilih lampu /G21 J B1 w

@. empat wudhu

empat wudhu mempunyai luasan J 0. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

toilets untuk filament lamp J 21 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

+1 w>m2. Karena tempat wudhu menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & 52  m' x* ,-m' &52 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah + unit maka untuk tempat wudhu dipilih lampu 2G21 J /1

w

/. 3ushollah

3ushollah mempunyai luasan J 21.</ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

abin rew untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena mushollah menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '2/ m' x *5 ,-m' &3**2 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk mushollah dipilih lampu /G21 J B1 w

0. uang muallim "

DESAIN KAPAL IV

Page 31: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 31/55

SUARDI

D331 07 007

uang muallim " mempunyai luasan J 2+.@ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2

 sedangkan untuk fluoresentlamp J +0 w>m2. Karena ruang muallim "" menggunakan lampu fluoresent

lamp maka

%aya lampu & '23 m' x *5 ,-m' &3**2 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah 2 unit maka untuk ruang muallim "" dipilih lampu /G21 J

B1 w

=. oiletoilet mempunyai luasan J 0. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

toilets untuk filament lamp J 21 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

+1 w>m2. Karena toilet menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & 52  m' x* ,-m' &52 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah + unit maka untuk toilet dipilih lampu 2G21 J /1 w

. uang santai perwira

uang santai perwira mempunyai luasan J +0./+ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karna ruang santai perwira menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & *5.* m' x*5 ,-m' &'3**5- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk ruang santai perwira dipilih lampu /G21

J B1 w

B. Klinik 

Klinik mempunyai luasan J +2.B/ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

Hospital untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

21 w>m2. Karena klinik menggunakan lampu fluoresent maka

DESAIN KAPAL IV

Page 32: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 32/55

SUARDI

D331 07 007

  %aya lampu & *'/.m' x ' ,-m' &'5+/ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk klinik dipilih lampu /G21 J B1 w+=. #ang dan lorong

#ang dan lorong perbekalan mempunyai luasan J +@=./ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

 promenade dek untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karna gang dan lorong menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & *3+. m'

 x*5 ,-m'

&'.2* ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah unit maka untuk #ang dan lorong dipilih lampu +/G21 J

2B1 w

!% B*d-! D!8k 

Pembagian %umlah daya penerangan pada boad dek adalah sebagai berikut

+. uang rapat

uang rapat mempunyai luasan J +.=/ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

eGamination room untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karena ruang rapat menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & *2+. m' x' ,-m' &35'/ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk ruang rapat dipilih lampu BG21 J +=1 w

2. Kamar KK3

Kamar KK3 mempunyai luasan J 20.2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karenakamar KK3 menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '5' m' x *5 ,-m' &32/ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

DESAIN KAPAL IV

Page 33: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 33/55

SUARDI

D331 07 007

digunakan adalah @ unit maka untuk kamar KK3 dipilih lampu =G21 J +21

w

@. Kantor Kantor mempunyai luasan J 2+.2B m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

eGamination room untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karena tempat wudhu menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & '*'/ m' x' ,-m' &.5'+ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yangdigunakan adalah / unit maka untuk tempat wudhu dipilih lampu BG21 J +=1

w

/. Kamar kapten

Kamar kapten mempunyai luasan J 20.2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

rew abin untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karenakamar kapten menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & '5' m' x *5 ,-m' &32/ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah @ unit maka untuk kamar kapten dipilih lampu =G21 J +21

w

0. Perpustakaan

Perpustakaan mempunyai luasan J +.=/ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

library untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent lamp J

21 w>m2. Karena perpustakaan menggunakan lampu fluoresent lamp maka

%aya lampu & *2+. m' x ' ,-m' &35'/ ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk perpustakaan dipilih lampu BG21 J +=1

w

=. oilet

DESAIN KAPAL IV

Page 34: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 34/55

SUARDI

D331 07 007

oilet mempunyai luasan J 0. m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

toilets untuk filament lamp J 21 w>m2

 sedangkan untuk fluoresent lamp J+1 w>m2. Karena toilet menggunakan lampu fluoresent maka

%aya lampu & 52  m' x* ,-m' &52 ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah + unit maka untuk toilet dipilih lampu 2G21 J /1 w

+. #ang dan lorong

#ang dan lorong perbekalan mempunyai luasan J 2@.</ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang promenade dek untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karna gang dan lorong menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & '31. m' x*5 ,-m' &351* ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk #ang dan lorong dipilih lampu BG21 J

+=1 w

>% Na-at1n D!8k 

Pembagian %umlah daya penerangan pada boad dek adalah sebagai berikut

+. heel house

heel house mempunyai luasan J //.+ m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

wheel house untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk fluoresent

lamp J +0 w>m2. Karena wheel house menggunakan lampu fluoresent lamp

maka

%aya lampu & ..* m' x*5 ,-m' &++*5 ,

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk wheel house dipilih lampu BG21 J +=1 w

2. uang operator radio

uang operator radio mempunyai luasan J +0.+2 m2

DESAIN KAPAL IV

Page 35: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 35/55

SUARDI

D331 07 007

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

eGamination room untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2

. Karena ruang operator radio menggunakanlampu fluoresent lamp maka

%aya lampu & *5*' m' x ' ,-m' &3'. ,

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk ruang operator radio dipilih lampu BG21

J +=1 w

@. uang peta

uang peta mempunyai luasan J +0.+2 m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

eGamination room untuk filament lamp J /1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J 21 w>m2. Karena ruang peta menggunakan lampu

fluoresent lamp maka

%aya lampu & *5*' m' x ' ,-m' &3'. ,

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk ruang peta dipilih lampu BG21 J +=1 w

+B. #ang dan lorong

#ang dan lorong perbekalan mempunyai luasan J +<,= m2

!erdasarkan rules !K" 96$ "9 HN B hal 0 menyatakan bahwa ruang

 promenade dek untuk filament lamp J @1 w>m2 sedangkan untuk

fluoresent lamp J +0 w>m2. Karna gang dan lorong menggunakan lampu

fluoresent maka

%aya lampu & *1+  m' x*5 ,-m' &'1. ,- m'

karena + boG lampu menggunakan 2 buah sedangkan %umlah boG yang

digunakan adalah / unit maka untuk #ang dan lorong dipilih lampu BG21 J

+=1 w

  2.3%P!n!ntuan Dam!t!* dan T0! $a,!l Untuk P!n!*an-an

Dalam buku :"S"K* 8ilid "" $istrik dan 3agnet Hal =0< memberikan

rumus untuk menghitung luas penampang kabel

J l > *

J " > 9

DESAIN KAPAL IV

Page 36: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 36/55

SUARDI

D331 07 007

 %imana

  J resistansi (ohm, U)

  J resisti;itas (ohm meter, U m) embaga& +. G +1'B

 U m  l J pan%ang penghantar (m)

  * J diameter > luas penampang penghantar (mm2)

  " J Kuat arus (*)

  9 J ;oltase (;)

Sedangklan ara membaa symbol dari tipe kabel adalah sebagai berikut &

  S J Single -ore J Kabel berinti satu untuk penerangan dan tenaga.  D J Double -ore J Kabel berinti dua untuk penerangan dan tenaga.

  J hree -ore J Kabel berinti tiga untuk penerangan dan tenaga.

  : J :our -ore J Kabel berinti empat untuk penerangan dan tenaga.

3 J 3ulti -ore J Kabel berinti banyak untuk alat ontrol dan signal.

  J elepon dan instrument

P J 4ntuk portable

#. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l En-n! R11m LT #

J " > 9

J l > *

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J 21.0 m

  " J =1 *

  9 J @B1 ;

J " > 9

  J =1>@B1 J 1.+0 U

* J l >   

* J +. G +1'B G 21.0 > 1.+0

  J 2.@+ G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2 J *>(@.+/>/)

  d2 J 2.B+ G +1'= m

DESAIN KAPAL IV

Page 37: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 37/55

SUARDI

D331 07 007

  J 2.B+ mm

  d J V2.B+ J +.2 mm

  Sehingga dipilih tipe kabel P7- R +.B2. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l En-n! R11m LT 2

J " > 9

J l > *

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J @1 m

  " J = 1 *

  9 J @B1 ; J " > 9

  J =1>@B1 J 1.+0 U

* J l >   

* J +. G +1'B G @1 > 1.+0

  J @./ G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2

 J *>(@.+/>/)  d2 J /.++ G +1'= m

  J /.++ mm

  d J V/.++ J 2.10 mm

Sehingga dipilih tipe kabel P7- R 2./

3. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l Man D!8k 

J " > 9

J l > *Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J 2.@ m

  " J = *

  9 J 221 ;

J " > 9

  J =>221 J 1.1@ U

* J l >   

* J +. G +1'B G 2.@ > 1.1@

DESAIN KAPAL IV

Page 38: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 38/55

SUARDI

D331 07 007

  J +0./ G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2

 J *>(@.+/>/)  d2 J 2+.= G +1'= m

  J 2+.= mm

  d J V2+.= J /.=0 mm

Sehingga dipilih tipe kabel DP7- R /.B

4. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l P110 D!8k 

J " > 9 J l > *

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J 21. m

  " J = *

  9 J 221 ;

J " > 9

  J =>221 J 1.1@ U

* J l >   * J +. G +1'B G 21. > 1.1@

  J +.+ G +1'0 

* J @.+/>/ G d2

  d2 J *>(@.+/>/)

  d2 J +.0 G +1'0 m

  J +0 mm

  d J V+0 J @.B mm

Sehingga dipilih tipe kabel DP7- R /.B

5. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l B1ad D!8k 

J " > 9

J l > *

DESAIN KAPAL IV

Page 39: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 39/55

SUARDI

D331 07 007

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J +=.+m

  " J = *

  9 J 221 ;

J " > 9

  J =>221 J 1.1@ U

* J l >   

* J +. G +1'B G +=.+ > 1.1@

  J <.+2 G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2 J *>(@.+/>/)

  d2 J ++.= G +1'= m

  J ++.= mm

  d J V++.= J @./ mm

Sehingga dipilih tipe kabel DP7- R /.B

9. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l B*d-! D!8k 

J " > 9

J l > *

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J ++.@+ m

  " J = *

  9 J 221 ;

J " > 9

  J =>221 J 1.1@ U

* J l >   

* J +. G +1'B G ++.@+ > 1.1@

  J =./ G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2 J *>(@.+/>/)

  d2 J B.+= G +1'= m

  J B.+= mm

  d J VB.+= J 2.B0 mm

DESAIN KAPAL IV

Page 40: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 40/55

SUARDI

D331 07 007

Sehingga dipilih tipe kabel DP7- R @.1

:. P!n!ntuan dam!t!* ka,!l Na-at1n D!8k 

J " > 9 J l > *

Dimana & J resisti;itas embaga& +. G +1'B U m

  l J .1/ m

  " J = *

  9 J 221 ;

J " > 9

  J =>221 J 1.1@ U

* J l >   * J +. G +1'B G .1/ > 1.1@

  J / G +1'= 

* J @.+/>/ G d2

  d2 J *>(@.+/>/)

  d2 J 0 G +1'= m

  J 0 mm

  d J V0 J 2.20 mm

Sehingga dipilih tipe kabel DP7- R @.1

I7.3% PERHITUN&AN DA6A ALAT=ALAT $HUSUS

#.%$1m0*!s1* dan B1t1l An-n

a.Penentuan Kapasitas !otol *ngin dan Kompresor   Dalam ules !K" 9ol.""" tahun +<B tentang Konstruksi 3esin hal 22 #.@.+.2

DESAIN KAPAL IV

Page 41: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 41/55

SUARDI

D331 07 007

8 J

D J diameter silinderJ 2B (m)

H J langkah torak mesinJ @1 (m)

;h J ;olume langkah torak satu silinder

J +B/2.= (m@)

J +B./@ (dm@)? J %umlah silinder 

J = buah p J tekanan ker%a maksimum dari botol angin

J @1 (kg>m2) pme J Q

J tekanan ker%a efektif dalam silinder

J < (kg>m2)a J 1.=B0 untuk mesin / tak  

 b J 1.100 untuk mesin / tak  J + untuk instalasi'instalasi mesin berbaling'baling satu dengan satu

mesin dihubungkan langsung atau melalui roda gigi reduksi ke baling'balingd J + untuk p J @1 kg>m2

n* J untuk  rpm dan no

J /01J /+ putaran

8 J @02.+2@ (dm@) sehimgga

M J +.8 (p'Q) (dm@>%am)

  Dalam buku yang sama diberikan formula untuk menghitung kapasitas totalkompresor &

J +201.B (dm@>%am)

J +2.01B (m@>%am) b.Penentuan Daya !otol *ngin dan Kompresor   Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<0 diberikan formula untuk   menghitung daya blower &

DESAIN KAPAL IV

+/1=.11  +⋅ n

+1111  ≤n

% n p4   D

 H a ! 6me   ⋅⋅⋅+⋅⋅+⋅⋅ )<,1(@

Page 42: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 42/55

SUARDI

D331 07 007

M J Kapasitas botol angin dan kompresor J +2.= Dimana& J 3assa %enis udara J +.2<@ (kg> m@)

O J otal efisiensi botol angin dan kompresor (1,= 1,<) J (m@> %am)H J Head total pompa kompresor (m)

  Dalam buku yang sama diberikan formula untuk menghitung head total botol angin dan kompresor &

H J (m)

; J keepatan udara J @ (m>s)

  dimana & g J perepatan gara;itasi bumiJ <.B+ (m>s2)

 p J tekanan ker%a pada head tekan kompresor

J 20111 (kg>m2)

W J berat %enis udara J +.2<@ (kg>m@)? J tinggi kedudukan kompresor dan botol angin J 1

H J +<@@0.@ (m)  sehingga &

 N J +.2<@@2 Hp  Dengan demikian daya botol angin dan kompresor dapat diketahui &

 N J +.2<@@2 HpJ 1.<=/B2 k

2.% T!na-a P!n--!*ak $!mud

  Dalam buku Pesawat !antu 3esin "nduk hal. @ diberikan formula untuk menghitungdaya  yang dibutuhkan untuk menggerakkan kemudi &

 N J (Hp)

nk J besar sudut yang ditempuh tiap menit

  dimana & J 1 o

3ke J 3omen putar efektif poros kemudi (Nm)

  4ntuk menghitung 3ke, dalam ules !K" 9ol."" Setion +/./.+ diberikan formula &

DESAIN KAPAL IV

 5  p

 g 

3++

γ  2

2

.+=21

n7  M7e  ⋅

Page 43: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 43/55

SUARDI

D331 07 007

3ke J (Nm)

D J Diameter tongkat kemudi (mm)

  diamana & J /,2 G (Mr>kr)+>@  (mm)

Mr J 3omen torsi tongkat kemudi (N)  diamana & J -r G X

-r J Y+ G Y2 G +@2 G * G 9o2 G Yt  (N)

Y+ J Koefisien kemudi  dimana & 1.B11

Y2 J Koefisien yang tergantung pada letak daun kemudi1.B11

Yt J Koefisien keepatan+

* J $uas permukaan kemudi (m2)

* J

J +2.@@@0 (m2)9o J Keepatan kapal (knot)

J [email protected] knot8adi -r J +B<B<2 (N)

X J G (Z ' kb) J $ebar rata'rata daun kemudi (m)

* >(1,= ) (m)@.1@+B2 (m)

Z J 1.==kb J 1.1B

8adi X J +.0B/= (m) Mr J @@@<+ (Nm)

kr J (eH>2@0)1.0 untuk eH [ 2@0 kN>mm2

  +.=2B@ eh J /01 kN>mm2

8adi D J 2/. (mm)

3ke J <++B=.2  Sehingga &

 N J B<.+2@ (Hp)

DESAIN KAPAL IV

+111

=  @ D×

2)(20+(+11   L

 B L8 +⋅

Page 44: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 44/55

SUARDI

D331 07 007

Dengan demikian daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan kemudi & N J B<.+2@ (Hp)

J ==./B=2 (k)

3.% ?ndlass an-ka*

  Dari perenanaan umum menurut ules !K" 9ol."" tahun +<<= Se.+B hal +B'2 diperolehdata sebagai berikut &8umlah %angkar J @ buah!erat %angkar J 2=/1 kgPan%ang rantai %angkar J /=.0 mDiameter rantai %angkar J 02 mmDalam buku Sistem dan Perlengkapan Kapal 9ol " oleh Soekarsono hal./1 diberikan

formula untuk menghitung daya efektif windlass %angkar &

 N J (Hp)

3m J 3omem torsi pada poros motor windlass (kgm) dimana &

J

3l J 3omen torsi pada able lifter (kgm)

J

l J Daya tarik untuk satu %angkar (kg)

J

fh J faktor gesekan di house pipe (+.2B +.@0)J +.@0

#a J !erat %angkar (kg)J 2=/1 (kg)Pa J !erat rantai setiap motor (kg)

J 1.12@Td (untuk open link hain)J +.+<= (kg)

$a J Pan%ang rantai %angkar yang menggantung (m)J @ segel (+segel J 2.0 m)J B2.0 (m)

7w J !erat %enis air laut (kg>m@)

+120 (kg>m

@

)

DESAIN KAPAL IV

Page 45: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 45/55

SUARDI

D331 07 007

7a J !erat %enis material rantai %angkar (kg>m@)

01 (kg>m@)

8adi l J @21B.22 (kg)Dl J Diameter efektif able lifter (mm)J 1.1+@Td (mm)J 1.== (mm)

J 1.111=B (m)l J 5fisiensi able lifter (1.< 1.<2)

J 1.<2

 3l J +.+B= (kgm)

a J 5fisiensi total peralatan (1. 1.B0)J 1.B0

a J Perbandingan putaran poros motor windlass dengan putaran able lifter J Nm>Nl

 Nm J putaran poros (02@ ++=1) rpmJ ++=1 rpm

 Nl J =1 9a > 1.1/ d9a J Keepatan tarik rantai %angkar (m>s)

J 1.2 (m>s)8adi nl J 0=<.2@ rpm

a J 1.21+13m J =.B<=0B (kgm)

 N J ++.+1+ (Hp)  dengan demikian daya efektif windlass %angkar &

 N J ++.+1+ (Hp)J B.@@2< (k)

4.% ?ndlass S!k18

  Dari perenanaan umum menurut buku Sistem dan Perlengkapan Kapal oleh Soekarsono  hal 0 diperoleh spesifikasi sekoi dengan kapasitas +2 orang &

T Dimensi sekoi J pan%ang G lebar G tinggi J (/.BB G +.0 G 1.1) (m)T !erat kosong sekoi J /0 (kg)T !erat orang J <11 (kg)

T !erat perlengkapan J +2 (kg)

DESAIN KAPAL IV

Page 46: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 46/55

SUARDI

D331 07 007

T !erat total sekoi J +/B/ (kg)  Daya yang dibutuhkan windlass sekoi untuk menggerakkan sekoi &

 N J (Hp)

J !erat total sekoi  dimana & J +/B/ (kg)

9 J Keepatan windlass sekoi (m>menit)

Jtinggi kedudukan sekoi> waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan sekoi (m>menit)

s J inggi kedudukan sekoi (m)J + (m)

t J aktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan sekoi (m)J 0 (menit)

9 J @./ (m>menit)

  J 5fisiensi windlass sekoiJ 1.0

 N J +./</<< (Hp)  Sehingga & J +.++02= (k)

5.% ?ndlass 'a*-1

  Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan winh argo dapat dihitung dengan menggunakan  formula &

 N J (Hp)

PM J egangan tarik winh argo (kg)  dimana & 9 J Keepatan derrik> alat angkat (m>s)

J 1.@ (m>s)

  Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; diberikan formula untuk menghitung tegangan  tarik winh argo &

PM J (kg)P J Safety $oad :ator (S$) (ton)

  dimana & J +1 (ton)M J ambahan beban akibat tegangan tarik (20 kg)

J 5fisiensi motor (1.<1.<=)

DESAIN KAPAL IV

Page 47: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 47/55

SUARDI

D331 07 007

J 1.<0PM J +112=.@ (kg)

  sehingga & N J /1.+10@ (Hp)

  Dengan demikian daya yang dibutuhkan untuk mengerakkan winh argo & N J /1.+10@ (Hp)

J 2<.<+B0 (k)9.% ?ndlass Tan--a

  Dalam perenanaan berat tangga diperkirakan seberat J 11 (kg), sehingga daya yangdibutuhkan windlass tangga untuk menggerakkan tangga A

 N J (Hp)

J !erat tangga (kg)  dimana & J 11 (kg)

9 J Keepatan yang dibutuhkan untuk mengerakkan tangga (m>menit)

Jtinggi kedudukan tangga>waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkantangga (m>menit)

s J inggi kedudukan tangga ( +1 m)t J aktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan tangga (2 menit)

9 J 0 (m>menit)

5fisiensi windlass tanggaJJ 1.0

 N J +.1@1/ (Hp)  Sehingga & J 1.@=@ (k)

:.%$0as P!ndn-n $ama* M!sn Bl1+!*%

a.Penentuan Kapasitas !lower   Dalam peranangan diketahui ;olume kamar mesin J

  ditentukan dalam ules !K" 9ol """ tahun +<<B halaman +2 ' +/ sebagai berikut &

M J 21T9km (m@> %am)

J ++011 (m@> %am) b.Penentuan Daya !lower   Dalam buku 3arine Power Plan by P. *kimo; hal /<0 diberikan formula untuk   menghitung daya blower &  N J

DESAIN KAPAL IV

 H$  H Q

η 

 ρ 

T0T@=11

TT

Page 48: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 48/55

SUARDI

D331 07 007

M J la%u aliran blower J ++011 (m@> %am)

  dimana & J 3assa %enis udara J +.2<@ (kg> m@)

O J otal efisiensi blower (1,= 1,<) J 1.<H J inggi kedudukan blower (m)

J B (m)

 N J 1./B<0@ Hp 

Dengan demikian daya blower dapat diketahui & N J 1./B<0@ Hp

J 1.@=0+< k

;.% P!*l!n-ka0an Da0u*

  Dalam buku 3erhant Ship Design Hand !ook 9" diberikan ketentuan untuk perlengkapan  dapur sehingga diperoleh &

 No Nama Peralatan n Daya (k) Kebutuhan Daya (k)+ 5letri ooking range / 1.+0 1.=2 $emari 5s / 1.+0 1.=

@ 5letri water boiler + 2 2= efrigerator 2 1. +./ 5letri baking o;en + 0 0

 otaldaya J <.= (k)

<.% P!*alatan 'u8

 No Nama Peralatan n Daya (k) Kebutuhan Daya (k)+ ashing mahine @ 1. 2.+2 5Gtrator + 1.0 1.0

otal dayaJ 2.B0 Kw#@.% P!*alatan Lan

 No *lat n Daya () Kebutuhan Daya ()

+ 9 @ +11 @112 adio @ 20 0@ D9D @ 20 0/ Komputer P- 0 /01 2201

otal dayaJ 211 w

J 2. Kw

DESAIN KAPAL IV

 5   p

 g 

3  ++

  γ  2

2

Page 49: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 49/55

SUARDI

D331 07 007

##.% A* '1ndt1n!* A'%

Kemampuan pompa untuk mendinginkan ruangan adalah @,B>+11 (Hp>m@) *dapunruangan yang ingin didinginkan &

 No. uangan luas  + a 9ngine room

Torkshop 21.1+ /B.1@T5ngine -ontrol oom 21.1+ /B,1@

2 4 Main De7   T Kamar %uru minyak + 2/.1B 0.<

  T #udang Peralatan 2.0 ==  T $obby +B.2 /@.=B  T uang ui 2=.0 =@.=

 T oilet 0. +@.=B  T %uru minyak "" I """ 2.// =0.B=  T uang makan *!K 2B.=2 =B.=<

 T Dapur 2/.B 0<./  T koki +.+0 /+.+=  T %uru mudi "" I """ 2.// =0.B=

  T Kelasi +<.20 /=.2  T uang o +/. @0.2B  T #udang perbekalan 2.0 ==

@ 4 $oop De7   T kamar pembantu K3 21.= /<.B=

  T uang Santai rew +B.+< /@.=@  T oilet 0. +@.=B  T uang masinis "" 21.= /<.B=  T uang makan Perwira 2+.2B 02.+0

 T uang muallim "" 2+.2B 02.+0  T Kamar 6perator adio +.=/ /2.@/  T 8uru 3udi " +<.B /.02 / Boat De7   

T uang !atrai +2.<<2 @+.+B  T uang genset darurat +0.0< @./2  T empat hudu 0. +@.=B  T uang 3asinis " 21.B /<.B<  T 3ushollah 21.<// 01.2  T uang 3uallim " 2+.2B 02.+0

  T oilet 0. +@.=B

DESAIN KAPAL IV

Page 50: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 50/55

SUARDI

D331 07 007

  T uang Santai Perwira +0./+/ @=.<<  T Klinik +2.B/0 @1.B2B

 0 % Bri%ge De7   T uang apat +.=/ /2.@@=

  T Kamar KK3 20.2 =1./B

  T Kantor 2+.2B 0+.12

  T Kamar Kapten 20.2 =1./B

  T Perpustakaan +.=/ /2.@@=

  T - 2.02 =.1/B

 = e :aigation De7   T heel House //.+ +10.B/

  T uang operator radio +0.+2 @=.2BB

  T uang peta +0.+2 @=.2BB+B<.

 N J 2.+2 HpJ [email protected] Kw

Ta,ulas P!n--uanaan Da(a Alat "0!*as

 No PeralatanKebutuhan daya

(k) 6$ompa;pompa

+  Pompa !allast ++2  Pompa !ilga ++@  Pompa Sanitary 0.0/  Pompa pemadam kebakaran 200  Pompa air tawar untuk konsumsi +.+=  Pompa air tawar pendingin mesin /  Pompa minyak pelumas 1.0B  Pompa bahan bakar 1.0<  Pompa diesel oil 1.0

 B6lat $enerangan

+ Peralatan dan lampu na;igasiT Peralatan na;igasi /.0

  T $ampu na;igasi 2.2=2 Penerangan

T Penerangan +/.@2  T *lat $ain 2.

<6lat K!usus

+ Kompresor dan botol angin 1.<=/B+B0=2 Kemudi ==./B=2//<@

@ indlass %angkar B.@@2<1/<0/

DESAIN KAPAL IV

Page 51: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 51/55

SUARDI

D331 07 007

/ indlass sekoi +.++02=///0 indlass argo 2<.<+B02=@2= indlass tangga 1.@=2<=@ !lower > air harger 1.@=0+<1120B Perlengkapan dapur dan ui 01.+< *ir -onditioner (*-) [email protected]

DESAIN KAPAL IV

Page 52: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 52/55

SUARDI

D331 07 007

BAB 7

PENUTUP

7.# $!sm0ulan

• Dalam perenanaan Kelistrikan kapal ini, dilakukan penghitungan serta penentuan

 besaran daya peralatan yang ada di kapal• !erdasarkan hasil perhitungan luas penampang dan diameter kabel maka dapat

ditentuan %enis dan type kabel yang digunakan• !esaran 9oltase yang digunakan untuk penerangan adalah 221;olt sementara untuk 

sistem pemompaan @B1 ;olt• Perlu adanya ketelitian dalam proses penger%aan instalasi sehingga didapatkan hasil

 penger%aan yang baik dan sempurna.

DESAIN KAPAL IV

Page 53: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 53/55

SUARDI

D331 07 007

DA)TAR PUSTA$A

+. Sears. \emansky. +<<2. =isi7a >ntu7 >niersitas ' Listri7 %an Magnet!andung&Penerbit "!

2. Kama%aya.+<</. $intar =isi7a 3 8akarta Selatan& Penerbit #anea 5Gat@. ules !K" ;olume "9 tahun +<B/. Suardi.21++. $eranangan Kamar Mesin *.0. $# Shipboard -ables

DESAIN KAPAL IV

Page 54: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 54/55

SUARDI

D331 07 007

RE)ERENSI

+. 3arine Power Plan

2. !K" 9ol "", +<B

@. Ship Design *nd -onstrution

/. 3arine *uGilary 3ahine

0. 3ahine 6ut :itting Design

=. $# SH"P!6*D -*!$5S

.

B. :"S"K* ($istrik dan 3agnet) untuk 4ni;ersitas 8ilid 2

<. $aporan Desain kapal """ Suardi

DESAIN KAPAL IV

Page 55: Instalasi Kelistrikan Kapal

8/16/2019 Instalasi Kelistrikan Kapal

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-kelistrikan-kapal 55/55

SUARDI

D331 07 007