inovasi hijau dalam industri pengolahan rumput.docx

Upload: tata-dono

Post on 07-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    1/30

    INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT

    LAUT SEMI REFINEED CARRAGEENAN (SRC)

    1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman hayati, salah satunya

    rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu jenis komoditas unggulan budidaya perairan

    dengan nilai ekonomi pasar yang kompetitif baik di pasaran dalam negeri maupun ekspor.

    Potensi rumput laut di Indonesia cukup tinggi. Pada tahun 2008, Indonesia menghasilkan 1,

     juta ton rumput laut. !asil tersebut didukung dengan hanya memanfaatkan lahan sebesar 220

    hektar atau 20 persen dari keseluruhan lahan yang tersedia, yakni sebesar 1,1 juta hektar

    "#elaumbanua, 201$%. &erdasarkan data '(P "'epartemen (elautan dan Perikanan% RI tahun

    2008, apabila seluruh lahan dapat dimanfaatkan maka akan diperoleh kurang lebih )2 juta ton

     per tahun.

    Rumput laut menghasilkan senya*a koloid yang disebut fikokoloid yakni agar, alginat, dan

    karagenan. +gar dan alginat dihasilkan oleh rumput laut cokelat spesies Sargassum sp.,

    sedangkan karagenan dihasilkan oleh rumput laut merah spesies Eucheuma cottonii. 

    Perkembangan budidaya rumput laut jenis Sargassum sp. masih sangat terbatas karena

     permintaannya yang masih rendah, sehingga mengakibatkan perkembangan budidaya rumput

    laut jenis ini tidak sepesat rumput laut Euchema cottonii. Rumput laut Euchema cottoniidapat diolah menjadi bahan setengah jadi seperti +# " Alkali Treated  Cottonii%, ataupun

    karagenan murni "refined carrageenan% ataupun semirefined carrageenan baik dalam  bentuk

    chip atau tepung. (aragenan merupakan getah rumput laut yang bersumber dari rumput laut

    merah berupa polisakarida sulfat yang memiliki sifat-sifat hidrokoloid sehingga banyak

    digunakan dalam produk pangan dan industri. &eberapa genus rumput laut merah penghasil

    karagenan adalah Chondrus, Eucheuma dan Gigartina. 'i Indonesia yang banyak  tumbuh

    adalah spesies Eucheuma cottonii. Permintaan akan bahan baku rumput laut merah cenderung

    terus meningkat seiring dengan perkembangan pemanfaatan karagenan untuk berbagai

    keperluan baik bidang pangan, maupun non pangan. Penggunaan karaginan pada produk

     pangan antara lain sebagai penstabil, pengemulsi, pembentuk gel dan pengental. (aragenan

    sebagai bahan penstabil biasanya digunakan pada produk susu, daging olahan, sari buah,

     produk roti, dan lain-lain. (aragenan pada bidang non pangan dipakai industri pelapis

    keramik, kertas, tekstil, bioteknologi, dan industri farmasi, seperti kosmetik, shampoo, dan

    lain-lain. (aragenan relatif tidak toksik dibanding at tambahan lain. Pada #ahun 2000,

    /olume produksi karagenan di Indonesia meningkat sebesar 8,2, sedangkan /olume

    ekspornya meningkat sebesar 11,) dari tahun sebelumnya. Pengolahan rumput laut menjadi

     produk baru dapat meningkatkan nilai tambah dari rumput laut tersebut. ebagai ilustrasi,

    dari rumput laut kering senilai Rp .000,- jika diolah menjadi Semi  Refined Carrageenan

    "R% food grade bisa bernilai Rp. $0.000 hingga Rp 33.000. 4ika diproses sampai Refine Carrageenan "R% untuk obat-obatan  bernilai Rp 5.000 - Rp .000 "&asmal, 2005%.

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    2/30

    Indonesia mempunyai potensi sumber daya Eucheuma cottonii yang cukup besar, namun saat

    ini masih sangat jarang industri di Indonesia yang menghasilkan karagenan murni "refined  

    carrageenan% atau formula produk  karagenan siap pakai yang dapat digunakan untuk industri

     pangan. 'i Indonesia, hanya terdapat dua unit usaha industri Refine Carageenan "R%, dan

    11 unit usaha industri Semi Refined  Cerageenan (SRC). !al tersebut yang mendasari akandidirikannya industri refined caragenan baru untuk memenuhi  permintaan kebutuhan pasar

     baik di dalam mapun di luar negeri. 6amun ada dampak yang perlu diperhatikan dalam

     pengembangan usaha tersebut yaitu dampak limbah dari industri tersebut. +ir limbah proses

    yang dihasilkan cukup besar. 7paya peningkatan industri yang berdaya saing perlu perlu

    diterapkan industri rumput laut olahan, sehingga industri mempunyai nilai keunggulan yang

    lebih baik dalam bersaing di pasar lokal mapun ekspor dan ketermanfaatan lebih masyarakat

    luas. alah satu yang dapat dikembangkan adalah dari aspek lingkungan adalah bagaimana

    industri karaginan bisa menerapkan konsep zero aste..

    2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 R!"t Lat

    Rumput laut merupakan salah satu biota laut yang hidup di perairan Indonesia. kspedisi

    iboga "18 9 100% telah mengidentifikasi sekitar 582 jenis rumput laut di laut Indonesia

    "+nggadiredja, dkk. 2003%. 'ari berbagai jenis rumput laut Indoensia tersebut, terdapat

     beberapa jenis bernilai ekonomis dan telah diperdagangkan, baik untuk konsumsi domestik

    maupun ekspor. 4enis-jenis tersebut yaitu Eucheuma sp. " E. cottonii dan E. spinosum%,

    Gracillaria sp. "G. gigas dan  G. !errucosa%, Gelidium sp., "#pnea sp., dan Sargassum

     sp.

    Rumput laut umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang

    maupun daun sejati. +kantetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut

    tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras

    lainnya. elain benda mati, rumput laut pun dapat melekat pada tumbuhan lain secara epifitik.

    Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor-faktor oseanografi

    "fisika, kimia, dan pergerakan air laut% serta jenis substrat dasarnya. 7ntuk pertumbuhannya,

    rumput laut mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi melalui dinding thallusnya.

    Perkembangbiakan dilakukan dengan dua cara, yaitu secara ka*in antara gamet jantan dan

    gamet betina "generatif% serta secara tidak ka*in melalui /egetatif dan konjugatif.

    ecara taksonomi, rumput laut dikelompokkan ke dalam 'i/isio Thalloph#ta. &erdasarkan

    kandungan  pigmennya, rumput laut dikelompokkan menjadi empat kelas ":liksman, 18)%,

    yaitu sebagai berikut ;

     Rhodoph#ceae "ganggang merah% 

     $haeoph#ceae "ganggang coklat% 

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    3/30

    Chloroph#ceae "ganggang hijau% 

    C#anoph#ceae "ganggang biru-hijau%

    'ari empat kelas tersebut, hanya ganggang coklat dan ganggang merah yang digunakan

    sebagai bahan baku industri kimia. &eberapa jenis rumput . laut Indonesia yang bernilaiekonomis dan sudah diperdagangkan yaitu Eucheuma sp., Gracillaria sp., Gelidium sp., dan 

     "#pnea sp. dari kelas Rhodoph#ceae sedangkan Sargassum sp. Eucheuma sp. dan "#pnea sp.

    menghasilkan metabolit primer senya*a hidrokoloid yang disebut karaginan "carrageenan%.

    :racillaria sp. dan :elidium sp. menghasilkan metabolit primer senya*a hidrokoloid yang

    disebut agar. %urcellaria sp. menghasilkan hidrokoloid furcellaran. ementara, argassum sp.

    menghasilkan metabolit primer senya*a hidrokoloid yang disebut alginat. Rumput laut yang

    menghasilkan karaginan disebut pula carrageenoph#te "karaginofit%, penghasil agar disebut

    agaroph#te "agarofit%, dan penghasil alginat disebut alginoph#t e "alginofit%. +gar, karaginan,

    dan furselaran semuanya adalah polimer galaktosa, sedangkan alginat merupakan polimer

    asam-asam manuronat dan guluronat.

    2.2 Kan#nganR!"tLat

    ebagai sumber gii, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat "gula atau /egetable-gum%,

     protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senya*a garam natrium dan

    kalium. elainitu, rumput laut juga mengandung /itamin-/itamin, seperti /itamin +, &1, &2,

    &3, &12, dan < beta karoten< serta mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, atbesi,

    dan yodium. (andungan unsur mikro lanilla yang terdapat dalam rumput laut terlihat dalam

    #abel1

    #abel 1 (andungan unsur-unsur mikro pada rumput laut

    7nsur 

    (isaran kandungan dalam berat kering

    :anggang coklat

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    4/30

    :anggang merah

    hlor 

    ,8

     9 

    1,0

    1,

     9 

    ),

    (alium

    3,$

     9 

    5,8

    1,0

     9 

    2,2

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    5/30

     6atrium

    2,3

     9 

    ),8

    1,0

     9 

    5,

    =agnesium

    1,0

     9 

    1,

    0,)

     9 

    1,0

    &elerang

    0,5

     9 

    2,1

    0,

     9 

    1,8

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    6/30

    ilikon

    0,

     9 

    0,3

    0,2

     9 

    0,)

    &eberapa jenis rumput laut mengandung lebih banyak /itamin dan mineral penting, seperti

    kalsium dan at besi bila dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan. &eberapa jenis

    rumput laut juga mengandung protein yang cukup tinggi. +nalisa kandungan asam amino dari:elidium amansii, :racillaria /erucosa, :rateloupia filicina, 7l/a lactuca, dan nteromorpha

    sp. mengandung asam amino esencial yang lengkap dan jumlahnya reltif lebih tinggi

    dibandingkan pro/isional pattern asam amino yang telah ditetapkan oleh >+?@A!?. !asil

    analisa dari sebagian jenis rumput laut yang berasal dari daerah ula*esi elatan dan &ali

    dapat dilihat pada tabel 2.

    #abel 2 !asilanalisarumputlaut

    Jen$% anal$%a

     E. spinosum

     E. spinosum

     E. spinosum

    G. gigas

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    7/30

    (Bali)%

    (Sul Sel)%

    (Bali)%

    (Bali)%

    (adar air 

    12,0

    11,80

    1),0

    12,0

    Protein "rude protein%

    ,12

    ,20

    2,3

    5,)0

    Bemak 

    0,1)

    0,13

    0,)5

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    8/30

    0,0

    (arbohidrat

    1),)8

    10,3$

    ,50

    $,$

    erat kasar 

    1,)

    1,5)

    0,

    2,0

    +bu

    1$,21

    $,5

    15,0

    12,$

    =ineral;a

    2,8 ppm

    3,2 ppm

    22,) ppm

    2,2 ppm

    >e

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    9/30

    0,108 ppm

    0,)23 ppm

    0,121 ppm

    0,501 ppm

    u

    0,538 ppm

    1,83 ppm

    2,5)3 ppm

    ),81 ppm

    Pb

    C

    0,01 ppm

    0,0$0 ppm

    0,10 ppm

    Ditamin &, "#hiamin%

    0,21 mg@100g

    0,10 mg@100g

    0,1$ mg@100g 0,01 mg@1008

    Ditamin &2"Riboflaan%

    2,23 mg@100g

    8,$ mg@100g

    2,5 mg@1008

    $,00 mg@100g

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    10/30

    Ditamin

    $) mg@100g

    $1 mg@1008

    12 mg@100g

    12 mg@100g

    arrageenan

    3,5

    35,1

    31,2

     E 

    +gar 

    C

     E 

    C

    $5,)$

    kstrak rumput laut merah "agar, karaginan, dan furselaran% dibedakan atas kandungansulfatnya. (adar sulfat ini, khususnya digunakan untuk membedakan furselaran dan

    karaginan. &erdasarkan >ood hemicals odeF III dalam :liksman "18)%, furselaran harus

    mengandung 8 9 1 sulfat dan karaginan harus memiliki 18 9 $0 sulfat.

    Man&aat R!"t Lat

    ejak aman dulu, rumput laut telah digunakan manusia sebagai makanan dan obat-obatan.

    (onon, orang Gunani dan Roma* itelah memanfaatkan rumput laut saat negerinya dilanda

    kelaparan serta digunakan sebagai bekal pada *aktu mengarungi lautan. 'ar iliteratur ina

    kuno, #seng ( dan hang > mencatat sekitar )2 jenis rumput laut yang tumbuh di perairan ina dimanfaatkan sebagai obat dalam bentuk herbal medicine. 'i Indonesia,

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    11/30

    meskipun tidak tercatat dalam literatur obat tradisional, ternyata masyarakat di *ilayah

     pesisir telah memanfaatkan beberapa jenis rumput laut untuk tujuan pengobatan.

    elain digunakan sebagai bahan makanan dan obat-obatan, ekstrak rumput laut yang

    merupakan senya*a hidrokoloid sangat luas penggunaannya dalam berbagai industri.

    tercatat, lebih dari 00 jenis produk komersial yang menggunakan senya*a hidrokoloid dari

    rumput laut sebagai bahan bakunya. enya*a hidrokoloid yang berasal dari rumput laut

    komersial di Indonesia antara lain agar, karaginan, dan alginat. +dapun manfaat agar,

    karaginan, dan alginat disajikan pada tabel ).

    Industri =akanan dan

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    12/30

    =inuman

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    13/30

    Rumput Baut

    Rumput

    ucheuma

    Baut

    (araginan

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    14/30

    &ahan (imia Pertanian

    cottonii

    (ering

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    15/30

    Industri (osmetik dan

    >armasi

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    16/30

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    17/30

    Industri =akanan dan

    =inuman

    Rumput Baut

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    18/30

    Rumput

    Baut

    +gar-agar 

    ulture =edia

    :racilaria sp.

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    19/30

    (ering

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    20/30

    Industri (osmetik dan

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    21/30

    >armasi

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    22/30

    Industri =akanan dan

    =inuman

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    23/30

    Rumput Baut

    Rumput

    argassum

    Baut

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    24/30

    +lginat

    Industri at

    sp.

    (ering

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    25/30

    Industri #ekstil, Dernis,

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    26/30

    >otografi, (ulit &uatan

    #epung

    Industri =akanan dan

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    27/30

    Rumput Baut

    =inuman "Roti, =ie, (ue%

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    28/30

    2.' In()a%$ H$*a

    aat ini ada banyak definisi ino/asi hijau, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori

    " !ordern dkk, 2008% yang melihat ino/asi hijau sebagai ;

    Pengurangan dampak lingkungan, eco-ino/asi rele/an untuk semua kalangan masyarakat

    yang mengembangkan, menerapkan dan memperkenalkan ide-ide baru, perilaku, produk dan

     proses yang berkontribusi pada pengurangan beban lingkungan atau keberlanjutan ekologi

    " (lemmer, 1% .

    Pengenalan@penciptaan kinerja lingkungan, =encakup pengembangan produk baru "teknologi

    lingkungan%, pasar baru dan sistem baru serta pengenalan dimensi ekologi dalam strategi

    ekonomi. Peningkatan kinerja lingkungan, sebagai ino/asi lingkngan mencakup semua

    ino/asi yang memiliki efek menguntungkan pada lingkungan terlepas dari apakah efek ini

    adalah tujuan utama dari ino/asi. Biteratur ino/asi hijau fokus pada peran ino/asi dalam

    memberikan solusi untuk berbagai isu lingkungan, termasuk ;

    Produk !ijau, dengan mengurangi dampak lingkungan selama siklus hidup mereka dan

    dengan lingkup yang lebih besar bagi mereka untuk diperbarui@ulang

    Proses yang lebih efisien, untuk meminimalkan, mengobati dan menggunakan kembali

    limbah #eknologi alternatif, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan lain serta

    menyediakan energi yang dapat diperbarui istem ino/asi untuk mengukur dan memantaudampak lingkungan juga termasuk sistem sosioteknis baru.

     '. KELA+AKAN KOMERSIALISASI

    '.1 A%"ek Tekn(l(g$

    #eknologi dalam pemanfaatan limbah proses menjadi nata de sea*eed sangat sederhana

    dengan penggunaan teknologi fermentasi yang secara umum telah banyak dikenal oleh

    masyarakat, dan juga peralatan yang dibutuhkan tidak tidak mahal dan dapat diterapkan pula

    untuk industri skala rumah tangga ataupun besar. dilakukan pada skala industri kecil sehinggadiharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak untuk menduplikasi teknologi dalam

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    29/30

    memanfaatkan limbah proses karaginan dengan mendirikan usaha nata de sea*eeds sehingga

    dapat memperluas lapangan pekerjaan dan berdampak pada peningkatan perekonomian

    masyarakat.

    '.2 A%"ek Pe!a%aran

    Permintaan akan produk olahan rumput laut seperti tepung Re fined  Carrageenan "R% terus

    mengalami  peningkatan dari tahun ke tahun. ebagai gambaran bah*a pada tahun 200, total

    kebutuhan karaginan industri-industri di Indonesia saja mencapai 18.21,50 ton akan tetapi

    sebagian besar "H 80% masih di pasok dari perusahaan luar negeri "impor%. 'i satu sisi

    dengan adanya peningkatan produksi karaginan akan membuat ketersediaan suplai bahan

     baku nata de sea*eed akan terjaga. edangkan untuk pangsa pasar nata de sea*eed masih

    terbuka luas mengingat dari manfaat yang dita*arkan seperti baik untuk diet, mengurangi

    resiko obesitas, serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

    karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama, anti

    oksidan dan juga harga jual yang tidak terlalu mahal diprediksi dapat diterima oleh

    masyarakat luas dan dikonsumsi oleh semua usia.

    '., A%"ek S(%$al Ek(n(!$

    7saha untuk penglolaan produksi ero *aste pada industri karaginan dengan pemanfaatan

    limbah menjadi produk samping berupa nata de sea*eeds dengan teknologi yang sederhana

    dapat dilakukan pada skala industri kecil sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh

    masyarakat banyak untuk menduplikasi teknologi dalam memanfaatkan limbah proses

    karaginan dengan mendirikan usaha nata de sea*eeds sehingga dapat memperluas lapangan

     pekerjaan dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

    -. SIMPULAN

    7paya ino/asi hijau yang dilakukan pada industri karagenan adalah dengan

    memanfaatkannya menjadi makanan fungsional berupa nata de sea*eed layak untuk

    dikembangkn melihat pada teknologi yang sederhana dan juga biaya murah namun dari segi

     pasar mempunyai potensi pasar yang besar serta ditunjang dengan harga yang relatif lebih

    murah, produk ini diprediksi akan dapat bersaing dengan nata lainnya lainnya yang sudah

    lebih dahulu terdapat di pasaran.

  • 8/19/2019 INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT.docx

    30/30