inkontinensia urine edisi lengkap

7
 Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/  Banjarmasin, 24 mei 2012 Dirza AR http://dirzaar.blogspot.com/ ismillaahirraahmaanirrahim

Upload: irzal-rakhmadhani

Post on 21-Jul-2015

526 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

revisi dari catatan sebelumnya, penambahan keterangan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang serta poin-poin penting lainnya. Semoga bermanfaat.untuk artikel lain silahkan kunjungi dirzaar.blogspot.com

TRANSCRIPT

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Bismillaahirraahmaanirrahim

Banjarmasin, 24 mei 2012 Dirza ARhttp://dirzaar.blogspot.com/

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

INKONTINENSIA URINEDefinisi Inkontinensia urine pengeluaran urin yang tidak dapat dikendalikan/dikontrol. Beser sering kencil (> 8x sehari) dan hasrat kuat untuk miksi terjadinya mengompol. Enuresis mengompol yang terjadi pada anak besar dimana anak sebaya lainnya tidak mengalami. Efek Inkontinensia Urine Fisik Iritasi kulit oleh urin kemerahan lecet dekubitus Amoniak bau pesing terisolasi dari keluarga & Langsung lingkungan sekitar Seksual Frigiditas libido Psikogenik depresi, frustasi, kurang tidur Tidak Sosial interaksi sosial, takut bepergian, mengiLangsung solasi diri dan tidak mau keluar rumah Ekonomi biaya hidup EtiologiKelainan ureter Muara di luar vesica urinaria cacat bawaan, iatrogenik kepekaan saraf trauma/penyakit tulang belakang, infeksi, batu/benda asing, radiasi, iatrogenik Paralisis nervus fistel Perubahan posisi/ hipermobilitas Defek sfingter

Inkontinensia urine

Kelainan vesica urinaria

Kelainan uretra

2

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Klasifikasi Inkontinensia

Urin keluar saat tekanan intraabdomen batuk, bersin, tertawa, olahraga Patofisiologi Kelemahan otot dasar panggul herniasi dan angulasi leher vesica urinaria-uretra saat tekanan intraabdomen leher vesica urinaria-uretra terbuka bocornya urin walaupun tidak ada tekanan intravesika Derajat - Derajat 1 keluar urin saat batuk, tertawa, bersin Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kebocoran, leher vesica urinaria-uretra terbuka saat manuver valsava Inkontinensia - Derajat 2 keluar urin saat melompat, naik tangStress ga, jalan-jalan Penurunan < 2 cm dan kadang disertai sistokel yang masih kecil - Derajat 3 keluar urin saat berdiri tapi tidak saat tidur Leher vesica urinaria-uretra tetap terbuka walaupun tanpa manuver valsava atau kontraksi detrusor defisiensi sfingter intrinsik urin keluar karena gravitasi dan gerakan minimal Terapi - Pevic floor exercise/kegel - Medikamentosa (agonis adrenergik, estrogen) - Operasi (kolposuspensi, TVT, Injeksi kolagen, pubovaginal sling, sfingter artifisial)

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Aktivitas otot vesica urinaria yang berlebihan walaupun vesica urinaria belum penuh overactive bladder Didahului oleh hasrat kencing yang kuat urin keluar sebelum sampai di kamar kecil Saat berkemih urin keluar banyak Inkontinensia Terapi Urgensi - Behavioural (minum 1500 ml/hari terbagi rata, hindari alkohol/kopi, daftar harian berkemih), biofeedback, bladder drill - Medikamentosa (antikolinergik, pelemas otot polos, trisiklik antidepresan, antiprostaglandin, penghambat kanal kalsium - Operasi augmentasi, neuromodulasi, rhizolisis Overdistensi kandung kemih, saat berkemih urin hanya menetes Pria > wanita Inkontinensia Disebabkan oleh sumbatan mekanis pembesaran Overflow prostat, faktor saraf (diabetes) atau obat-obatan (paradoks) Terapi - Desobtruksi - Pemasangan kateter Inkontinensia Etiologi diluar faktor saluran kemih Transien Perbedaan inkontinensia stress dan urgensiGejala Urgensi Frekuensi Keluar saat aktivitas Mampu menahan saat urgensi Jumlah urin keluar Inkontinensia nokturnal Nokturia Inkontinensia stress Tidak Tidak Ya Ya Sedikit Jarang Kadang-kadang Inkontinensia urgensi Ya Ya Tidak Tidak Banyak Ya Sering

Diagnosis Anamnesis Riwayat penyakit sekarang gangguan aktivitas, volume urin yang keluar, frekuensi miksi di malam hari, faktor pencetus, keluhan urgensi dan frekuensi, kemungkinan gangguan neurologis (inkontinensia urin, inkontinensia alvi, diare atau konstipasi)

4

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Riwayat penyakit dahulu DM, kelainan neurologi, ISK berulang, penyakit pada rongga pelvis atrofi genitourinaria (menopause), riwayat operasi, riwayat melahirkan (jumlah anak, penggunaan instrumen, bayi besar) Pemeriksaan fisik Abdomen distensi vesica urinaria, massa hidronefrosis, bekas operasi pelvis atau abdomen Urogenitalia kelainan OUE dan vagina, penurunan leher vesica urinaria-uretra saat manuver valsava, sistokel, enterokel, prolapsus uteri, rektokel, massa pada uterus dan adneksa Neurologis status mental (demensia), pemeriksaan dermatom ankle jerk reflex (S1 dan S2), fleksi toe dan arch the feet (S2 dan S3), serta tonus sfingter ani atau refleks bulbokavernosus (S2-4)

Ankle jerk reflex

Laboratorium urinalisis, kultur urin, sitologi urin Urodinamik Uroflowmetri, profil tekanan uretra, sistometri,valsava leak point pressure, video urodinamik Pengukuran tekanan intravesika dengan urodinamika eyeball pemasangan kateter, pasien posisi dorsolitotomi keluarkan sisa urin ujung kateter dihubungkan dengan syringe 50 ml tanpa pendorong letakkan setinggi simfisis pubis isi syringe perlahan dengan air steril stop saat pasien merasa vesica urinaria telah penuh catat volume yang dimasukkan dan meniskus air - Normal meniskus konstan saat pengisian hingga tercapai volume maksimal vesica urinaria, kemudian meniskus naik perlahan saat air ditambahkan

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

- komplians vesica urinaria meniskus naik sebanding dengan volume air yang dimasukkan - Instabilitas vesika urinaria meniskus tiba-tiba naik saat pengisian - Unhibited contraction rembesan air di sela-sela kateter

6