inilah proses terjadinya tumor dan kanker.docx

7
Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker. Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan kamu bisa melakukan pencegahan. Tubuh kita terdiri badan dan anggota badan yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh limfa. Anggota badan tersusun dari sel-sel yang berukuran sangat kecil ( seperseratus mili meter ), yang memiliki bentuk hampir sama, namun memiliki fungsi yang berbeda. Seperti sel darah putih, yang berfungsi melawan kuman- kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Keping darah berfungsi untuk membekukan darah supaya tidak terjadi pendarahan. Didalam sel terdapat organel yang salah satunya, adalah inti sel yang berisi gen atau DNA. DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan. Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen.

Upload: ningsih-an-najwa

Post on 13-Aug-2015

116 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker.docx

Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker. Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan kamu bisa melakukan pencegahan.

Tubuh kita terdiri badan dan anggota badan yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh limfa. Anggota badan tersusun dari sel-sel yang berukuran sangat kecil ( seperseratus mili meter ), yang memiliki bentuk hampir sama, namun memiliki fungsi yang berbeda.

Seperti sel darah putih, yang berfungsi melawan kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Keping darah berfungsi untuk membekukan darah supaya tidak terjadi pendarahan.

Didalam sel terdapat organel yang salah satunya, adalah inti sel yang berisi gen atau DNA. DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan.

Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker.

Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Bila salah satu dari gen tersebut mengalami kerusakan, maka bisa menjadi kanker.

Kerusakan pada materi gen atau biasa disebut sebagai mutasi gen dapat terjadi melalui beberapa cara, baik internal maupun eksternal.

Faktor Internal

Terjadi kesalahan replikasi pada saat sel-sel yang mati diganti oleh sel yang baru.

Merupakan kesalahan genetika yang diturunkan dari orang tua. Kesalahan ini biasanya mengakibatkan kanker pada usia dini.

Bila seorang ibu mengidap kanker payudara, tidak serta merta semua anak gadisnya akan mengalami hal yang sama, karena sel yang mengalami kesalahan genetik harus mengalami kerusakan lebih dulu sebelum berubah menjadi sel kanker. Hanya saja

Page 2: Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker.docx

individu pembawa sel genetika yang salah, memang lebih beresiko terkena kanker daripada yang tidak memiliki mutasi gen yang salah.

Faktor mutasi gen secara internal, tidak dapat dicegah namun faktor eksternal dapat dicegah. Menurut WHO, 10% – 15% kanker, disebabkan oleh faktor internal dan 85%, disebabkan oleh faktor eksternal. Jadi, sekalipun tidak 100%, sebenarnya kanker dapat kita cegah atau hindari dangan menghindari faktor eksternal.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dapat merusak gen adalah virus, polusi udara, makanan, radiasi, dan berasal dari bahan kimia, baik bahan kimia yang ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi.

Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan, seperti pengawet dan pewarna makanan.

Cara memasak juga dapat mengubah makanan menjadi senyawa kimia yang berbahaya. Daging atau ikan yang dipanggang hingga gosong, mengandung zat kimia seperti benzo-a-piren, amin heterosoklik, dioxin, dll.

Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun, misalnya racun aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya dengan kanker hati.

Makin sering tubuh terserang virus makin besar kemungkinan sel normal menjadi sel kanker.

Proses detoksifikasi yang dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa yang lebih berbahaya bagi tubuh, yaitu senyawa yang bersifat radikal atau korsinogenik. Zat korsinogenik dapat menyebabkan kerusakan pada sel.

RINGKASANMetastasis merupakan sebab utama peningkatan angka kesakitan dan kematian pada tumor ganas. Kejadian tersebut melibatkan interaksi yang sangat kompleks dan rumit yang bukan saja ditentukan oleh sel tumor sendiri, namun juga oleh matriks ekstraselluler, membrana basalis, dan reseptor pada endothel serta sel imun tubuh. Selain hal tesebut, metastasis juga dipengaruhi oleh topografi anatomi dan mileu tempat sel bermetastasis. Walaupun topografi anatomi sangat berperan, namun masih banyak hal yang tidak dapat dijelaskan pada terjadinya lokasi metastasis. Metastasis terjadi setelah tubuh penderita kanker kalah perang dalam upaya menghambat metastasis. Penelitian dalam bidang biologi molekuler pada dua dasawarsa terakhir

Page 3: Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker.docx

ini dalam bidang neoplasma dan metastasis telah memberikan informasi yang sangat berarti terhadap pemahaman kita tentang proses metastasis tersebut. Pengetahuan tentang metastasis sangat bermanfaat untuk membuat strategi yang lebih rasional dalam  penghambatan metastasis yang pada akhirnya akan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian tumor ganas. (J Med Nus. 2004; 25:41-44)

PENDAHULUANMetastasis dan invasi sel kanker adalah merupakan aspek yang mematikan dari suatu proses keganasan. Metastasis adalah kemampuan sel tumor untuk berpindah ke tempat yang jauh dari tumor primer yang bilamana tiba pada organ lain akan bertumbuh. Oleh sebab itu metastasis menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan bahkan  kematian. Kejadian tersebut juga merupakan salah satu tanda utama tumor ganas, sebab tumor jinak tidak mengadakan metastasis. Pada umumnya semua tumor ganas dapat metastasis, namun demikian terdapat juga kekecualian yaitu tumor sel-sel glia di otak dan tumor sel basal dikulit yang sangat destruktif secara lokal tetapi jarang sekali metastasis. Disamping itu sebagian besar sel kanker secara cerdik dapat menutupi kemampuan potensi metastasisnya melalui berbagai macam mekanisme.1, 2Proses metastasis ini terutama melalui aliran lymphe dan pembuluh darah, namun demikian dapat juga melalui rongga dalam tubuh misalnya rongga abdomen dan melalui cairan tubuh misalnya liquor cerebrospinalis.Kemampuan metastasis ini disebabkan karena kemampuan sel kanker untuk melakukan invasi ke dalam jaringan sekitarnya dan seterusnya ke pembuluh darah atau pembuluh lymphe. Proses terjadinya metastasis terutama disebabkan oleh perubahan sifat sel ganas.  Sifat sel  ganas  itu  antara lain  perubahan biokimia permukaan sel,  pertambahan motilitas, kemampuan mengeluarkan zat  litik, dapat membentuk pembuluh darah baru (angiogenesis),  berkurangnya adhesi sel tumor satu dengan lainnya dan hilangnya daya pertumbuhan bersama antara sesama sel tumor dan sel normal diantaranya.3, 4Walaupun suatu tumor ganas yang terdiri dari berjuta-juta sel, ternyata tidak semua sel mempunyai kemampuan untuk bermetastasis. Hal ini dapat dibuktikan dengan menyuntikkan sel-sel ganas dari suatu tumor primer mencit kedalam sirkulasi mencit tersebut, ternyata hanya sebagian kecil yang mengadakan metastasis. Ini berarti bahwa sel-sel ganas tersebut mempunyai sifat sifat yang berbeda, ada yang tidak mampu mengadakan metastasis dan ada yang mampu. Ternyata suatu tumor terdiri dari berbagai jenis sel yang masing-masing jenis disebut subklon. Tampaknya hanya subklon tertentu yang mampu mengadakan metastasis, sedang subklon lainnya tidak mampu mengadakan metastasis. Dalam makalah ini akan diutarakan sejumlah hasil penelitian baru yang berkaitan dengan proses terjadinya metastasis yang ditinjau dari aspek biologi molekuler.5PATOBIOLOGI METASTASISKonsep dasar dari langkah-langkah terjadinya metastasis yang dianut sekarang ini, pertama  adalah proses terlepasnya  sel-sel tumor dari kelompoknya (detachment) dan kemudian sel-sel ini akan melengket pada membrana basalis pembuluh darah, kemudian  sel ini akan mengeluarkan enzim yang menyebabkan lisisnya membrana basalis pembuluh darah.  Sel kanker tersebut kemudian masuk ke dalam pembuluh darah melalui defek yang terjadi tadi.6 Walaupun sel tersebut telah masuk pembuluh darah, dan beredar dalam aliran darah, hal ini belum menjamin terjadinya metastasis

Page 4: Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker.docx

yang berhasil, karena tidak jarang banyak sel kanker dalam sirkulasi, namun tidak terjadi metastasis. Selain itu, tampaknya ada ada kanker tertentu yang lebih cenderung (preference site) ke organ tertentu untuk metastasis, misalnya Carcinoma Thyroidea Follikulare  senang metastasis ke tulang. 7, 8Meskipun route metastasis telah diketahui, tetapi proses yang terjadi dalam route itu masih banyak yang belum dipahami. Sel normal melekatkan diri dengan sel lainnya melalui suatu molekul,  yaitu cadherin yang merupakan glicoprotein. Dengan adanya epithelial cadherin (E-cadherin) maka  sel epithel menjadi satu jaringan. Pada adenokarsionoma kolon dan kanker payudara terjadi penurunan expressi epithelial cadherin. Diduga dengan menurunnya epithelial cadherin, maka terjadi peregangan antar sel tumor primer, yang pada gilirannya dapat melepaskan diri dan menyebar ke jaringan sekitarnya. 1, 4

Agar sel tumor dapat menembus extra cellular matrix (ECM) yang berada di sekitar sel tumor, maka sel tumor harus melekat pada ECM. Hal ini dimungkinkan karena sel tumor mempunyai reseptor terhadap laminin dan fibronektin yang merupakan komponen dari ECM.  Sel epithel normal mengexpresikan reseptor dengan affinitas tinggi terhadap laminin pada membrana basalis, akan tetapi sel kanker mempunyai reseptor yang lebih banyak lagi yang terdistribusi pada membran sel. Karena itu nampaknya derajat invasi tumor berkorelasi dengan jumlah  reseptor laminin pada membran sel. Reseptor terhadap komponen ECM banyak ditemukan pada karsinoma kolon dan payudara yang memang sering metastasis.

Selain reseptor laminin sel tumor juga mengexpresikan integrin yang berfungsi sebagai reseptor untuk komponen lain pada ECM yaitu fibronektin, kollagen dan vitronektin. Sebagaimana halnya dengan reseptor laminin, tampak terdapat juga korelasi antara expressi integrin alpha4beta1 (VLA-4) dengan kemampuan metastasis sel melanoma,  namun demikian nampaknya hal ini tidak bersifat umum, karena ada juga melanoma yang kurang mengandung melanin tetapi mampu mengadakan metastasis, sehingga diduga mungkin terdapat jalur lain sel tumor untuk melekatkan diri dengan ECM. 9, 10

Setelah sel tumor melekat pada ECM, maka sel tumor harus menciptakan jalan untuk migrasi. Sel-sel tumor harus menghancurkan ECM dengan mengeluarkan enzym proteolitik dan merangsang sel fibroblast dan sel-sel makrophage untuk memproduksi  enzym protease, yang sampai saat ini dikenal tiga enzym protease yaitu serine, cysteine dan metalloprotease. Salah satu metalloprotease adalah kollagenase tipe IV yang mampu memotong kollagen tipe IV pada membran basalis pembuluh darah dan sel epithelial.3 Beberapa Carcinoma yang sangat invasif ternyata mengandung kollagenase tipe IV yang sangat tinggi, sedang adenoma atau carcinoma in situ mengandung kolagenase tipe IV yang rendah. Walaupun sel-sel kanker mengeluarkan enzim untuk menghancurkan ECM, sel stroma juga mengeluarkan antiprotease untuk menghancurkan enzim tersebut. berbagai penelitian juga mengindikasikan bahwa sel kanker berusaha juga untuk menghambatdampak dari anti protease yang dihasilkan sel stroma 1.11

Page 5: Inilah Proses Terjadinya Tumor dan Kanker.docx