inhibitor campuran
DESCRIPTION
tugas khusus korosi, praktikum unit proses, universitas sriwijaya, teknik kimiaTRANSCRIPT
![Page 1: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/1.jpg)
Nama : Dian Maya SariNIM : 03121003061Kelompok : 4Shift : Kamis Pagi
INHIBITOR CAMPURAN
Inhibitor adalah zat organik maupun anorganik yang ditambahkan kedalam
suatu lingkungan untuk mengendalikan proses korosi. Sifat-sifat sebuah elektrolit
dapat diubah untuk membatasi agresifitas terhadap permukaan logam. Ion- ion yang
paling agresif yang dapat menyerang permukaan logam baja adalah ion-ion sulfat,
tiosulfat, tiosianat, dan klorida. Untuk menghambat ion-ion agresif tersebut dapat
ditambahkan inhibitor nitrit sehingga dapat mengurangi laju korosi pada permukaan
logam.
Inhibitor adalah zat yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan dalam
jumlah kecil, secara sinambung atau berkala, dapat menurunkan laju korosi logam.
Pemakaian Inhibitor Korosi adalah salah satu upaya untuk mencegah korosi. Ada
berbagai jenis Inhibitor yang dikenal, dan diklasifikasikan berdasarkan bahan
dasarnya, reaksi yang dihambat, serta mekanisme inhibisinya.
1) Menurut Bahan Dasarnya
Menurut bahan dasarnya, inhibitor dapat dibedakan menjadi dua jenis yaiu
inhibitor yang terbuat dari bahan anorganik dan organik.
a) Inhibitor Organik
Menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada permukaan logam,
melalui ikatan logam-heteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan organik. Inhibitor
organik selain dapat menghambat laju korosi, inhibitor organik bersifat non-toksik,
murah, sudah tersedia di alam, mudah diperbaharui dan tidak merusak lingkungan.
Salah satu jenis inhibitor organik adalah asam askorbat (C6H8O6) atau yang biasa
dikenal dengan Vitamin C. Contoh lainnya adalah gugus amin, tio, fosfo, dan
eter. Gugus amin biasa dipakai di sistem boiler.
b) Inhibitor Inorganik
Inhibitor inorganik adalah jenis inhibitor yang terbuat dari bahan-bahan yang
anorganik. Inhibitor anorganik cukup efektif dalam menghambat laju korosi namun
bersifat toksik.
![Page 2: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/2.jpg)
2) Menurut Mekanisme (Cara Kerja) Inhibisi
Terdapat empat jenis inhibitor menurut cara kerja inhibisinya, yaitu:
a) Inhibitor Adsorpsi
Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom). Gugus ini akan
teradsorpsi di permukaan logam. Contohnya senyawa asetilen, senyawa sulfur,
senyawa amine dan senyawa aldehid.
b) Inhibitor Pasivator
Menghambat korosi dengan cara menghambat reaksi anodik melalui
pembentukan lapisan pasif, sehingga merupakan inhibitor berbahaya, bila jumlah
yang ditambahkan tidak mencukupi. Inhibitor pasivator terdiri dari:
1) Inhibitor Pasivator Oksidator
Misalnya : Cr2O72-, , CrO4
2-, ClO3-, ClO4
-. Cr2O72- mempasivasi baja
dengan peningkatan reaksi katodik dari Cr2O72- menjadi Cr2O3, dan menghasilkan
lapisan pasif Cr2O3 dan FeOOH.
2) Inhibitor Pasivator non oksidator
Contohnya yaitu ion metalat (vanadat, ortovanadat, metavanadat), NO2-.
Inhibitor vanadium dipakai di Unit CO2 Removal Pabrik Ammonia, karena
larutan Benfield yang bersifat korosif. Molybdat (MoO42-) menginhibisi dengan
cara membentuk lapisan pelindung yang terdiri dari senyawa ferro-molybdat
menurut reaksi berikut:
Fe + ½ O2 + H+ → Fe2+ + OH-
MoO42- + Fe2+ ↔ FeMoO4¯
3) Pembentuk senyawa tak larut
Misalnya NaOH, Na3PO4, Na2HPO4, Na2CO3, NaBO3.
c) Inhibitor Presipitasi
Inhibitor membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan
sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi anodik dan
katodik. Contoh : Na3PO4, Na2HPO4. Contoh inhibitor yang bereaksi dengan logam:
![Page 3: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/3.jpg)
Na3PO4 +3H2O → 3Na++3OH- + H3PO4
Fe + 2 OH- → FeO↓ + H2O + 2e-
Contoh inhibitor yang bereaksi dengan lingkungan:
2 Na3PO4 +2Ca2+ (dalam air) → 2Ca3(PO4)2↓ + 3Na2+
d) Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya
Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan
dalam jumlah yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan
mengurangi laju korosi. Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik,
contohnya adalah garam-garam seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga
kritis akan mengurangi daerah anodik, namun luas daerah katodik tidak
terpengaruh. Sehingga kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah
hingga mencapai harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju korosi
di anoda-anoda yang aktif itu meningkat dan memperhebat serangan korosi
sumuran. Yang termasuk inhibitor berbahaya adalah inhibitor anodik, contohnya
adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat.
3) Menurut Reaksi yang Dihambat
Terdapat dua jenis inhibitor menurut reaksi yang dihambat, yaitu:
a) Inhibitor katodik
Yang dihambat pada inhibitor katodik ini adalah reaksi reduksi. Molekul
organik netral teradsorpsi di permukaan logam, sehingga mengurangi akses ion
hidrogen menuju permukaan elektroda. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen
yang menuju permukaan elektroda, maka hydrogen overvoltage akan meningkat,
sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen yang berakibat menurunkan laju
korosi. Karena adanya inhibitor katodik inilah maka potensial korosi bergeser ke
arah negatif.
Inhibitor katodik merupakan kation yang bermigrasi ke permukaan katodik
dan diendapkan secara kimia atau elektrokimia dan mengisolasi permukaan ini,
![Page 4: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/4.jpg)
E
Log (i)
sehingga menghalangi pembebasan gas hydrogen di permukaan katodik. Reaksi
katodik di lingkungan netral, adalah:
2H2O + O2 + 4e = 4OH-
Pada reaksi ini, inhibitor bereaksi dengan ion hidroksil menghasilkan
senyawa yang mengendap di permukaan katoda, sehingga menyelimuti katoda dari
elektrolit dan mencegah masuknya oksigen. Inhibitor yang banyak digunakan untuk
tipe ini adalah larutan garam seng dan magnesium yang membentuk hidroksida
tidak larut, kalsium yang menghasilkan karbonat dan polifosfat. Reaksi katodik di
lingkungan asam:
2H+ +2e = H2
Pembentukan gas hydrogen dapat dikendalikan oleh peningkatan sistem
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Polarisasi Katodik
Inhibitor katodik dibedakan menjadi inhibitor racun, inhibitor presipitasi
katodik, dan oxygen scavenger. Inhibitor racun contohnya adalah As2O3, Sb2O3.
Inhibitor dapat menghambat penggabungan atom-atom Had menjadi molekul gas
H2 di permukaan logam, dapat mengakibatkan perapuhan hidrogen pada baja
kekuatan tinggi, dan bersifat racun bagi lingkungan.
Inhibitor presipitasi katodik mengendapkan CaCO3, MgCO3, CaSO4,
MgSO4 dari dalam air. Contohnya ZnSO4 + dispersan. Lalu oxygen scavenger yang
mengikat O2 terlarut. Contohnya N2H4 (Hydrazine) + O2 → N2 + 2 H2O. Hydrazine
![Page 5: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/5.jpg)
E
Log (i)
diinjeksikan di up stream Deaerator dalam sistem WHB (Waste Heat Boiler) dan
WHR (Waste Heat Recovery) di unit pabrik Ammonia maupun Utilitas.
b) Inhibitor Anodik
Inhibitor anodik adalah inhibitor yang menghambat reaksi oksidasi. Inhibitor
anodik adalah suatu anion bermigrasi ke permukaan anodik dn membantu proses
pasivasi selanjutnya dengan oksigen terlarut. Inhibitor anodik dapat merupakan
inhibitor anorganik seperti ortofosfat, silikat, nitrit, kromat, dan benzoate. Inhibitor
anorganik ini dapat dibedakan menjadi inhibitor oksidator, seperti kromat dan nitrit,
dan inhibitor non oksidator, seperti boraks, fosfat dan silikat. Inhibitor oksidator
dapat efektif tanpa oksigen, sedangkam inhibitor non oksidator hanya efektif dengan
adanya oksigen terlarut.
Inhibitor anodik ini merupakan inhibitor yang sangat efektif dan secara luas
digunakan, tetapi jenis inhibitor ini mempunyai sifat yang tidak diinginkan, yaitu
bila kandungan atau konsentrasi inhibitor tidak cukup melapisi semua permukaan
anodik, sehingga mengakibatkan terjadinya korosi sumuran (pitting). Dengan
demikian, inhibitor anodik sering ditunjuk sebagai inhibitor yang berbahaya.
Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap korosinya dapat ditunjukkan seperti
Gambar 2. berikut.
Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Anodik
Molekul organik teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis
FeOHad berkurang akibatnya laju korosi menurun. Contoh inhibitor anodik adalah
![Page 6: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/6.jpg)
Log (i)Log (i)Log (i)
molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat. Inhibitor jenis ini sering
dipakai/ditambahkan pada saat chemical cleaning peralatan pabrik.
c) Inhibitor campuran
Campuran dari inhibitor katodik dan anodik. Inhibitor campuran, biasanya
mengandung salah satu bahan oksidator seperti kromat, nitrit dan bahan non
oksidator yang dapat menyebabkan terjadinya pengendapan seperti ortifosfat atau
silikat. Sebagai contoh, inhibitor campuran adalah penggunaan senyawa nitrit dan
benzoate untuk radiator automobile, senyawa kromat dan polifosfat sebagai
inhibitor anodik dan katodik.
(a) (b) (c)Gambar 3. Jenis inhibitor (a)Inhibitor Anodik, (b)Inhibitor Katodik, (c)Inhibitor Campuran
![Page 7: INHIBITOR CAMPURAN](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072009/55cf9131550346f57b8b65c7/html5/thumbnails/7.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Agus, E. 2011. Apa Itu Inhibitor. (Online). http://agusgagah.blogspot.com/ (diakses
tanggal 22 Maret 2015)
Priandani, M. 2001. Studi Pengaruh Inhibitor Formaldehid Terhadap Korosi Baja
Karbon ASTM A 283 oleh Bakteri Pereduksi Sulfat (SRB) di dalam Air
Laut. Master Thesis. Program Khusus Rekayasa Korosi. Program Studi
Rekayasa Pertambangan, ITB.
Saputro, W.D.. 2012. Makalah Inhibitor. (Online). http://blog.ub.ac.id/ (diakses
tanggal 22 Maret 2015)