infrastruktur kabupaten administrasi kepulauan seribu

14
1 INFRASTRUKTUR KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU: KEKURANGAN DAN SOLUSINYA DARI PEMERINTAH 1 Oleh : Oki Kurniawan ([email protected]), Dieny Izzaty ([email protected]), Yanis Suhada ([email protected]), Iqbal Restama ([email protected]), Dkk 2 ,. Abstrak: Dilihat dari sistem pemerintahan, wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah wilayah unik, yaitu memiliki status sebagai daerah kabupaten administrative yang berada di bawah pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini merupakan satu-satunya kabupaten yang bersifat administrative yang ada di Indonesia. Dengan status tersebut, tentu segala kebijakan yang berkaitan dengan wilayah Kepulauan Seribu berada di tingkat pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wilayah ini juga memiliki potensi yang cukup besar, yaitu di bidang kelautan, sumber daya alam, serta potensi pariwisata. Sebagai primadona baru pariwisata di Provinsi DKI Jakarta, tentu diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik dan layak bagi kegiatan pariwisata. Kata Kunci: Kabupaten Administratif, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Otonomi Tunggal. 1 Laporan Praktikum Mata Kuliah “Praktikum Pemerintahan” Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Unpad, 2013. 2 Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Padjadjaran.

Upload: okykurniawan3359

Post on 08-Feb-2016

170 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dilihat dari sistem pemerintahan, wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah wilayah unik, yaitu memiliki status sebagai daerah kabupaten administrative yang berada di bawah pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini merupakan satu-satunya kabupaten yang bersifat administrative yang ada di Indonesia. Dengan status tersebut, tentu segala kebijakan yang berkaitan dengan wilayah Kepulauan Seribu berada di tingkat pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wilayah ini juga memiliki potensi yang cukup besar, yaitu di bidang kelautan, sumber daya alam, serta potensi pariwisata. Sebagai primadona baru pariwisata di Provinsi DKI Jakarta, tentu diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik dan layak bagi kegiatan pariwisata.

TRANSCRIPT

Page 1: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

1

INFRASTRUKTUR KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU:

KEKURANGAN DAN SOLUSINYA DARI PEMERINTAH1

Oleh :

Oki Kurniawan ([email protected]), Dieny Izzaty ([email protected]),

Yanis Suhada ([email protected]), Iqbal Restama ([email protected]),

Dkk2,.

Abstrak:

Dilihat dari sistem pemerintahan, wilayah Kepulauan Seribu merupakan

sebuah wilayah unik, yaitu memiliki status sebagai daerah kabupaten administrative

yang berada di bawah pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu ini merupakan satu-satunya kabupaten yang bersifat

administrative yang ada di Indonesia. Dengan status tersebut, tentu segala kebijakan

yang berkaitan dengan wilayah Kepulauan Seribu berada di tingkat pemerintah

Provinsi DKI Jakarta. Wilayah ini juga memiliki potensi yang cukup besar, yaitu di

bidang kelautan, sumber daya alam, serta potensi pariwisata. Sebagai primadona

baru pariwisata di Provinsi DKI Jakarta, tentu diperlukan pembangunan

infrastruktur yang baik dan layak bagi kegiatan pariwisata.

Kata Kunci: Kabupaten Administratif, Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu, Otonomi Tunggal.

1 Laporan Praktikum Mata Kuliah “Praktikum Pemerintahan” Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Unpad, 2013. 2 Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Padjadjaran.

Page 2: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

2

PENDAHULUAN

Selayang Pandang Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Sebagaimana dilansir dari website pemerintah Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu yaitu kepulauanseribujakarta.com, Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu memiliki luas wilayah 8,76 Km2 (875,55Ha), yang tebagi menjadi

dua Kecamatan dan 6 Kelurahan dan 111 pulau. Wilayah Kepulauan Seribu yang

terletak di Laut Jawa dan Teluk Jakarta merupakan wilayah dengan karakteristik dan

potensi alam yang berbeda dengan wilayah DKI Jakarta lainnya, sebab wilayah ini

pada dasarnya merupakan gugusan pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan

dibentuk oleh biota koral dan biota asosiasinya (algae, malusho, foraminifera dan

lain-lain) dengan bantuan proses dinamika alam.

Sesuai dengan karakteristik tersebut dan kebijaksanaan pembangunan DKI

Jakarta, maka pengembangan wilayah Kepulauan Seribu diarahkan terutama untuk :

Meningkatkan kegiatan pariwisata

Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui peningkatan

budidaya laut

Pemanfaatan sumber daya perikanan dengan konvervasi ekosistem terumbu

karang dan mangrove.

Jumlah penduduk Kepulauan Seribu adalah sekitar 20.000 orang yang

menempati 11 pulau, yaitu: Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau

Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Besar, Pulau Payung Besar, Pulau

Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancong Besar dan Pulau Sebira. Pulau yang banyak

ditinggali penduduk misalnya Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya.

Page 3: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

3

Otonomi Khusus Provinsi DKI Jakarta dan Sistem Pemerintahan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu

Dalam penjelasan PP No. 55 Tahun 2001, disebutkan bahwa Provinsi DKI

Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, mempunyai peranan yang

penting dalam mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik

Indonesia. Untuk itu dalam membangun masyarakat Jakarta yang sejahtera dan

mewujudkan citra Bangsa Indonesia, Jakarta dalam penyelenggaraan

pemerintahannya diberikan kedudukan sebagai Daerah Khusus Ibukota Negara

Republik Indonesia Jakarta. Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibagi

dalam Kotamadya dan Kabupaten Administrasi. Otonomi Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta diletakkan pada lingkup Provinsi dan dilaksanakan berdasarkan asas

Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.

Meskipun wilayah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 5 kotamadya dan satu

kabupaten, namun, hak otonomi yang diterapkan berada pada tingkat provinsi.

Khusus untuk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah diatur

dalam UU No. 34 tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah khusus

Ibukota Jakarta. Sebelum menjadi Kabupaten Administrasi, wilayah Kepulauan

Seribu berstatus sebagai Kecamatan yang berada di Kotamadya Jakarta Utara.

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terdiri dari Kecamatan Kepulauan

Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Kepala Pemerintahan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dipimpin oleh Bupati yang bertanggung

jawab kepada Gubernur. Kabupaten administrasi dipimpin oleh seorang bupati dan

dibantu oleh wakil bupati yang diangkat oleh gubernur dari kalangan pegawai negeri

sipil. Perangkat daerah kabupaten administrasi terdiri atas Sekretariat Kabupaten

Administrasi, Suku Dinas, lembaga teknis lain, kecamatan, dan kelurahan.

Page 4: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

4

Sesuai dengan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999, Kecamatan

Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari Kotamadya Jakarta Utara

ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan

maksud untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, serta

pengelolaan Kepulauan Seribu yang terdiri atas 110 Pulau dalam segala aspek antara

lain kelestarian lingkungan, konservasi sumber daya alam, ekonomi, kesejahteraan

rakyat dan sosial budaya. Dalam kaitan tersebut untuk terwujudnya peningkatan

status Kecamatan Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten Administrasi ditetapkan

Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu.

Walaupun secara administratif, wilayah kepulauan seribu masuk kedalam

wilayah provinsi DKI Jakarta, akan tetapi wilayah ini memiliki karakteristik yang

berbeda dengan wilayah kotamadya lainnya di DKI Jakarta. Pada umumnya wilayah

kotamadya yang ada di DKI Jakarta merupakan kawasan perkotaan, sedangkan

wilayah kepulauan seribu lebih mendekati karakteristik pedesaan. Disamping itu

karakteristik geografisnya pun jauh berbeda dimana Kepulauan Seribu merupakan

gugusan pulau-pulau kecil dengan struktur tanah berpasir yang kurang subur untuk

dijadikan lahan pertanian.

Dalam pasal 10 UU. No. 34 tahun 1999, disebutkan beberapa kewenangan

yang dimiliki oleh pemerintah Kotamadya dan Kabupaten Administrasi, yaitu

mencakup kewenangan dalam menetapkan kebijakan operasional dan pelaksanaan

pelayanan masyarakat yang terdiri atas :

a. penyusunan dan penetapan kebijakan pelaksanaan pemerintahan

Kotamadya/Kabupaten Administrasi, Kecamatan, dan Kelurahan;

b. perencanaan dan pelaksanaan program penyelenggaraan jasa perkotaan,

sarana, dan prasarana Kotamadya/Kabupaten Administrasi;

c. perencanaan program pelayanan masyarakat;

Page 5: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

5

d. penyelenggaraan kegiatan pelayanan masyarakat yang tidak didelegasikan

kepada Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan;

e. pengawasan pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat;

f. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk terselenggaranya

ketentraman dan ketertiban;

g. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan;

h. perencanaan dan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat;

i. pemeliharaan kelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya alam;

j. pengelolaan sumber daya kelautan sesuai dengan kewenangannya;

k. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan wisata laut; dan

l. kewenangan lain yang dilimpahkan kemudian.

LANDASAN TEORITIS

Peran dan Fungsi Pemerintahan

Dalam pelaksanaan proses pemerintahan dan pembangunan di negara

berkembang, pemerintah mempunyai kedudukan yang sangat strategis. Kedudukan

yang strategis ini berkaitan dengan fungsinya selaku “pelayan publik” guna

meningkatkan kesejahteraan, keadilan, keamanan, dan ketenteraman masyarakat.

Pemerintah merupakan manifestasi dari kehendak rakyat, karena itu harus

memperhatikan kepentingan rakyat dan melaksanakan fungsi pelayanan publik dan

pengaturan warga negara. Untuk melakukan fungsi pemerintahan tersebut,

pemerintah melakukan aktivitas pelayanan, pengaturan, pembinaan, koordinasi,

pengelolaan, dan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Berkenaan dengan peranan pemerintah, Ndraha (2003 : 110) mengemukakan

bahwa “sesungguhnya peranan pemerintah dalam pembangunan masyarakat amat

luas, mulai dari hal yang bersifat pelayanan operasional sampai pada hal yang

bersifat ideologi dan spiritual.” Rasyid (2003 : 48) juga menyebutkan bahwa dalam

Page 6: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

6

menjalankan pemerintahan, maka tugas pokok yang harus dijalankan terdapat tiga

fungsi yang hakiki yaitu : “pelayanan (service), pemberdayaan (empowerment), dan

pembangunan (development).” Dalam hubungan tersebut Rasyid (1997 : 48)

menjelaskan, bahwa :“pelayanan akan membuahkan keadilan dalam masyarakat, dan

pemberdayaan akan mendorong kemandirian masyarakat dan pembangunan akan

menciptakan kemakmuran dalam masyarakat.”

Peranan pemerintah itu adalah, sejalan dengan definisi yang dinyatakan PBB

(Perserikatan Bangsa-Bangsa) (dalam Ndraha, 2003 : 117) bahwa “ … pemerintah

berperan memberi bimbingan dan bantuan teknis kepada masyarakat desa dengan

maksud agar pada suatu saat masyarakat mampu melaksanakannya sendiri”.

Pembangunan merupakan sebagian dari fungsi utama pemerintahan yang

ditujukan untuk memecahkan masalah dan tuntutan masyarakat melalui aktivitas

pemerintahan. pemerintah adalah pengelola kebutuhan masyarakat, seperti

dikemukakan oleh Ndraha (2003 : 730) bahwa :

"pemerintah adalah semua badan yang memproduksi, mendistribusi atau menjual alat pemenuhan kebutuhan rakyat berbentuk jasa publik dan layanan civil. dimana penanganan kebutuhan masyarakat tersebut berlangsung pada tiga level, yaitu policy, manajemen dan teknis operasional".

Pemerintah itu hadir untuk mengelola kemudian mendistribusikan berbagai

kebutuhan masyarakatnya melalui organisasi pemerintahan, dan organisasi

pemerintahan terendah yang berhadapan langsung dengan masyarakat adalah

pemerintah desa atau kelurahan. Pemerintah desa atau kelurahan memegang peranan

yang penting dalam pengelolaan kebutuhan masyarakat.

Dalam melaksanakan peran dan fungsinya, pemerintah tidak dapat lepas dari

kebijakan publik, aktivitas administratif, organisasi dan manajemen, pelayanan

publik, serta kepentingan dan urusan publik. fungsi ini berkaitan erat dengan fungsi

pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu “menyediakan layanan civil dan

Page 7: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

7

jasa publik yang tidak diprivatisasikan bagi setiap orang pada saat yang dibutuhkan

(dituntut) oleh orang yang bersangkutan” (Ndraha, 2003: 543). Lebih lanjut dalam

hubungan pemberdayaan masyarakat atau partisipasi, Ndraha (2003 : 80)

mengemukakan pendapat bahwa: mau tidak mau, pemerintah yang merupakan

kumpulan orang-orang pandai dan pilihan, memiliki teknologi, kekuasaan dan

kemampuan administratif yang memadai, memelopori pembangunan bangsa. Fungsi

pemerintahan di samping memberi ruangan yang cukup luas bagi kepentingan rakyat,

juga bertugas memenuhinya melalui kegiatan pembangunan, pembinaan, dan

pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam melaksanakan peran dan

fungsinya, organisasi pemerintahan (menurut pendekatan administratif)

menggunakan pendekatan tata administrasi yang diawali oleh pematangan struktur

kekuasaan, pembagian tugas, spesialisasi, fungsi kegiatan, koordinasi, jenjang

pengawasan. Menurut pendekatan psikologi sosial; organisasi pemerintahan

berhubungan erat dengan perilaku manusia selaku unsur birokrasi dalam struktur

organisasi pemerintahan, baik perilaku individu dalam kelompok formal dan

informal, maupun perilaku internal dan eksternal organisasi pemerintahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Infrastruktur

Semenjak dinaikan statusnya dari kecamatan menjadi kabupaten administrasi,

kondisi infrastruktur di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dinilai sudah

cukup baik. Namun, infrastruktur belum merata di seluruh wilayah Kabupaten

Adminstratif Kepulauan Seribu ini yang terdiri atas 110 pulau. Sebagai contoh yaitu,

infrastruktur sekolah. Tidak semua pulau yang ada di wilayah Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu terdapat bangunan sekolah. Sekolah-sekolah terdapat

di beberapa pulau yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Misalnya, di

Page 8: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

8

Pulau Pramuka, di pulau ini, terdapat bangunan sekolah dari tingkat SD sampai

SMA, yaitu SDN 02 Pagi, SMPN 133 Jakarta, dan SMAN 69 Jakarta.

Gambar 1. SMAN 69 Jakarta di Pulau Pramuka Kab. Adm. Kep. Seribu

Infrastruktur yang perlu diperbaiki yaitu tempat pembuangan sampah.

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di Pulau Pramuka, belum ditemukan

adanya tempat pembuangan sampah yang memadai, yang terlihat adalah sampah-

sampah yang berbaris di bibir laut, seperti yang terekam pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Tumpukan sampah di pinggir laut di Pulau Pramuka

Page 9: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

9

Selain itu, perlu dibangun juga infrastruktur untuk penataan kios atau

pedagang, agar lebih menarik wisatawan untuk singgah.

Gambar 3. Salah satu kios/warung yang ada di Pulau Pramuka

Beberapa Kendala yang Dihadapi

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur di

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini, diantaranya yaitu:

1. Kondisi Geografis. Kondisi geografis yang berbentuk gugusan kepulauan

turut menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur.

2. Sarana transportasi yang minim;

3. Kondisi jumlah penduduk yang minim dan tersebar; Jumlah penduduk

yang sedikit dan tersebar di berbagai pulau, turut menjadi kendala

pemerintah dalam upaya pembangunan infrastruktur. Pemerintah

mengakui bahwa tidak bisa memaksakan pembangunan sekolah di pulau

yang dihuni oleh penduduk yang sedikit.

Page 10: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

10

4. Aturan/regulasi yang tidak sinkron dengan kondisi di lapangan. Hal ini

tercermin pada keinginan pemerintah Pusat maupun pemerintah provinsi

DKI Jakarta yang ingin menghapus ojek perahu. Penghapusan ini

dikarenakan ojek perahu dinilai tidak memiliki standar keamanan.

Namun, pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menilai

penghapusan ojek perahu tersebut akan menimbulkan masalah di

lapangan, karena ojek perahu masih diandalkan oleh masyarakat

kepulauan Seribu dan juga para wisatawan sebagai alat transportasi

mereka.

Transportasi Masyakarat Umum dari Pelabuhan Muara Baru, Muara

Angke, Jakarta Utara dan Tanjung Pasir, Tangerang dilayani dengan kapal

ojek berjadwal tiap hari menuju pulau-pulau pemukiman penduduk di

kawasan Kepulauan Seribu, seperti: Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan

Pulau Kelapa.

5. Anggaran. Faktor anggaran juga mempengaruhi dari pembangunan

infrastruktur. Hal ini dikarenakan pada kebijakan anggaran yang tidak

bisa multiyears sehingga ketika ada pembangunan infrastruktur yang

membutuhkan anggaran yang multiyears, pembangunan tersebut harus

mulai dari proses lelang di tahun berikutnya.

Solusi yang Pernah Diterapkan

Solusi yang pernah diterapkan untuk mengatasi permasalahan infrastruktur di

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yaitu dengan melakukan sinkronisasi

regulasi dan melakukan komunikasi dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan

pemerintah Pusat.

Dalam hal keterbatasan infrastruktur yang berbentuk fasilitas umum,

misalnya sekolah. Karena pemerintah tidak bisa memaksakan pembangunan gedung

sekolah di pulau yang memiliki penduduk yang sedikit. Untuk itu, pemerintah

Page 11: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

11

mengirim pelajar tersebut untuk bersekolah di pulau yang terdapat sekolah dan

memberikan asrama bagi pelajar tersebut.

Input Pembangunan

Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu ini, tidak memiliki hak otonomi

seperti kabupaten lain yang ada di Indonesia. Daerah ini merupakan bagian dari

pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, seluruh kebijakan yang ada di

Kabupaten Adminstrasi Kepulauan Seribu ini merupakan kebijakan dari pemerintah

Provinsi DKI Jakarta.

Peran Pemerintah

Peran pemerintah, dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten

Administratif Kepulauan Seribu ini juga terlihat dari adanya bantuan pemerintah

kepada warga dalam pembuatan homestay (rumah singgah yang digunakan untuk

wisatawan).

Peran Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur ini dapat dilihat dari

pelaksanaan musrenbang. Partisipasi masyarakat dalam musrenbang ini cukup tinggi.

Selain itu, partisipasi masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Masyarakat bergotong-royong ketika ada

pembangunan infrastruktur.

Peran Swasta

Peran pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten

Adminsitratif Kepulauan Seribu ini, belum begitu terlihat. Pihak swasta hanya

berperan dalam pemberian CSR (Coorporate Social Responsibility), kepada

masyarakat.

Page 12: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

12

Harapan Pembangunan Infrastruktur

Harapan dari pemerintah kabupaten Administratif sendiri yaitu adanya

pemberian kewenangan kepada pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan

Seribu dalam hal pembangunan infrastruktur objek-objek penting seperti

pembangunan transportasi, dan pembangunan kawasan konservasi.

KESIMPULAN

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini memiliki potensi yang luar

biasa untuk digunakan dalam rangka pembangunan bagi pemerintah provinsi DKI

Jakarta dan juga pemerintah Pusat. Hal ini dapat dilihat dari potensi pariwisata yang

mulai tumbuh dan kekayaan alam yang masih terjaga.

Wilayah Kepulauan Seribu dinilai sebagai primadona baru pariwisata di

provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan

pengembangan kepariwisataan harus menjadi concern pemerintah. Selain itu,

pemerataan pembangunan juga menjadi hal penting yang harus dilakukan di wilayah

Kepulauan Seribu.

Namun, posisi sebagai daerah kabupaten administrasi ini cenderung

dipaksakan dan menjadi dilematis. Status sebagai kabupaten administrasi ini dinilai

dapat menghambat kebebasan pemerintah kabupaten dalam mengelola kawasan

Kepulauan Seribu. Seluruh kebijakan yang berkaitan dengan Kepulauan Seribu ini,

dibahas di tingkat provinsi DKI Jakarta, yaitu antara pemerintah Provinsi DKI

Jakarta dan juga DPRD DKI Jakarta, yang kadangkala pembahasan kebijakan ini

mengabaikan kondisi riil di wilayah Kepulauan Seribu. Sehingga terkadang muncul

kebijakan yang tidak sinkron dengan kondisi di lapangan. Hal ini juga terdapat dalam

hal kebijakan pembangunan infrastruktur di wilayah Kepulauan Seribu.

Page 13: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

13

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru) 1. Jakarta: Rineka

Cipta.

Rasyid,Ryass. 1997. Makna Pemrintahan Tinjauan dari Segi Etiks dan

Kepemimpinan. Jakarta: PT Yursif Wastampoe.

Perundang-undangan :

Undang-Undang No. 34 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2001 Tentang

Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta

Pustaka Internet:

Kerangka Konseptual: Peranan Pemerintah. Available Online at

http://2frameit.blogspot.com/2011/11/kerangka-konseptual-peranan-

pemerintah.html(diakses pada tanggal 14 Mei 2013 pukul 21:10 WIB)

http://www.kepulauanseribujakarta.com (diakses pada tanggal 14 Mei 2013 pukul

20:19 WIB)

Page 14: Infrastruktur Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

14

LAMPIRAN

Dokumentasi

Gambar 4. Gapura Selamat Datang di Pulau Pramuka

Gambar 5. Foto bersama staf pegawai pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu