informasi laporan penyelenggaraan · pdf file3 disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan...
TRANSCRIPT
1
dr. H.HASTO WARDOYO, Sp.OG (K)
Bupati Kulonprogo
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD)
BUPATI KULON PROGO TAHUN ANGGARAN 2012
Drs. SUTEDJO
Wakil Bupati Kulonprogo
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segenap masyarakat Kulonprogo yang kami banggakan.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan puji kehadirat
Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(ILPPD) Tahun Anggaran 2012 dapat terlaksana.
Berdasarkan Pasal 27 ayat (2) Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 dan Pasal 17 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, dengan ini kami
melaporkan informasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada masyarakat guna mendorong terwujudnya
tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance),
akuntabilitas kinerja dan tranparansi kepada publik.
Tahun Anggaran 2012 merupakan tahun pertama
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) Daerah Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011-
2016, dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten
Kulonprogo yang sehat, mandiri, berprestasi, adil,
aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa yang
dicapai melalui misi, program dan kegiatan seperti yang
tertuang pada APBD Tahun 2012.
Sebagai gambaran hasil pelaksanaan program dan
kegiatan serta pengaruhnya terhadap kondisi makro
daerah, kami laporkan sebagai berikut:
Jumlah penduduk Kabupaten Kulonprogo pada
tahun 2011 sebanyak 473.622 jiwa menjadi 479.189 jiwa
pada tahun 2012 atau mengalami laju pertumbuhan
penduduk sebesar 1,17 %.
Kondisi makro ekonomi pada tahun 2011 relatif baik,
tercermin dengan peningkatan beberapa indikator,
meliputi: peningkatan Nilai PDRB Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000, dari sebesar Rp.
1.781.227.000.000,- pada tahun 2010 naik menjadi
sebesar Rp.1.869.338.000.000,- pada tahun 2011.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 3,31% pada tahun
2010 menjadi sebesar 4,95% pada Tahun 2011, dimana
angka capaian pertumbuhan pada tahun 2011 ini
merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai selama 5
(lima) tahun terakhir.
Nilai PDRB Tahun 2007-2011 (Trilyun Rp.)
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007-2011 (%)
Sumber: BPS Kab. Kulonprogo, 2013
Akselerasi pertumbuhan ekonomi tersebut, diikuti
dengan perbaikan kondisi pendapatan masyarakat yang
digambarkan dengan peningkatan PDRB perkapita atas
dasar harga berlaku yaitu sebesar 8,65%, dari sebesar
Rp.9.121.466,- pada tahun 2010 menjadi Rp. 9.910.472,-
pada tahun 2011.
Perbaikan kondisi ekonomi tersebut juga
dipengaruhi laju inflasi yang relatif rendah pada tahun 2011
yaitu sebesar 2,60 %, lebih rendah dibandingkan angka
inflasi DIY sebesar 3,88 %.
Jumlah penduduk miskin berdasarkan data dari BPS
tahun 2010 sebanyak 90.100 jiwa atau 23,15%, tahun
2011 menjadi 92.800 jiwa atau 23,62%, sehingga naik
sebesar 0,47%. Namun demikian apabila dievaluasi
berdasarkan pendataan Kabupaten Kulonprogo pada
tahun 2011, setelah ada intervensi kegiatan selama tahun
2012, prosentase penduduk miskin mengalami penurunan
sebesar 0,95% dari data awal sebesar 23,73% menjadi
22,78%.
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten
Kulonprogo selama 3 tahun berturut-turut mengalami
penurunan. Tahun 2009 4,31 %, tahun 2010 sebesar
4,18%, dan tahun 2011 turun signifikan menjadi sebesar
2,56%.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami
peningkatan dari sebesar 74,49 pada tahun 2010 menjadi
75,04 pada tahun 2011. Hal ini karena pengaruh
pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi
di Kabupaten Kulonprogo. Angka Harapan Hidup
Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2010 sebesar 74,38
tahun naik menjadi 74,48 tahun pada tahun 2011. Angka
ini lebih tinggi dari rata-rata Provinsi DIY sebesar 73,27
tahun.
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Indeks Pembangunan Manusia
Tahun 2009-2011
Sumber: BPS Kab. Kulonprogo, 2013
2
Salah satu permasalahan yang perlu menjadi
perhatian adalah masih banyaknya penduduk miskin.
Dalam rangka penanganan penduduk miskin, kami
berupaya melakukan terobosan dengan program inovatif
yang lebih mengedepankan local genius budaya dan
karakter yang dimiliki masyarakat, seperti meningkatkan
rasa kepedulian, kegotong-royongan dan kesetiakawanan
sosial, melalui Bedah rumah swadaya berbantuan telah
berhasil memperbaiki rumah tidak layak huni sebanyak 661
unit, dengan rincian 221 unit dana swadaya, 37 unit
bantuan inisiasi program mandiri masyarakat, dan 403 unit
bantuan Pemerintah. Gerakan Zakat Infaq Shodaqoh dari
PNS Islam selama tahun 2012 untuk kegiatan sosial
termasuk penanggulangan kemiskinan berhasil
menghimpun dana sebesar Rp.2.478.335.761,-, dan dana
persembahan dari PNS Kristiani berhasil terhimpun
sebanyak Rp.31.805.086,-.
Program Desa Binaan Menuju Desa Bebas
Kemiskinan “One Village One Sister Company” telah ada
22 badan usaha yang bersedia dan telah dimulai diberikan
bantuan kepada desa, untuk memberikan pendampingan
bantuan pada 30 desa dalam rangka penanggulangan
kemiskinan.
Untuk mengembangkan program pemberdayaan
model “pola asuh”, yaitu masyarakat yang mampu
mendampingi masyarakat miskin dalam wadah Kelompok
Asuh Keluarga Binangun (KAKB). Sampai saat ini telah
terbentuk sebanyak 130 KAKB Warung dan 86 KAKB
Ekonomi Produktif pada 253 Posdaya. Untuk mendukung
operasional KAKB Warung, dengan bekerjasama dengan
yayasan Damandiri telah berhasil mendirikan Sentra
Kulakan Posdaya (Senkudaya) pada bulan Agustus 2012,
yang berfungsi sebagai pusat perkulakan dan simpan
pinjam bagi warung KAKB, saat ini Senkudaya telah
mampu melayani 78 warung KAKB. Dengan inovasi
tersebut, kami telah mendapatkan penghargaan sebagai
Bupati Penggerak Posdaya Terbaik se Indonesia dari
Yayasan Damandiri. Dan pada saat Rapat Kerja Nasional
Tahun 2013 yang dibuka Presiden RI, pada saat acara
presentasi Menko Kesra, Kabupaten Kulonprogo
mendapatkan apresiasi sebagai salah satu dari dua
Kabupaten yang punya kepedulian sosial yang tinggi untuk
kesejahteraan rakyatnya.
Selain upaya tersebut, kami juga melakukan
program pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui
optimalisasi pemanfaatan potensi lokal. Dengan gerakan
“Bela Beli Kulonprogo”, program ini guna meningkatkan
kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat.
Kebijakan untuk mendongkrak pasar terhadap
industri kerajinan batik, dengan memunculkan motif batik
spesifik daerah yaitu “gebleg renteng” dan
mengembangkan pasar lokal dengan menetapkan batik
gebleg renteng sebagai salah satu seragam bagi PNS,
karyawan BUMD dan siswa-siswi di lingkungan Kabupaten
Kulonprogo. Dengan kebijakan ini telah berhasil
memberikan dampak positif terhadap 27 kelompok perajin
yang ada, karena mereka harus meningkatkan produksi
untuk memenuhi kebutuhan batik sebanyak 81.899 lembar
tiap tahun. Kami juga telah berhasil mengupayakan produk
ini memperoleh sertifikat hak cipta dari Kementrian Hukum
dan HAM RI.
Melimpahnya potensi batu andesit di Kulonprogo,
telah kami lakukan intervensi kebijakan berupa penciptaan
peluang pasar yaitu dengan memanfaatkan jenis batu ini
untuk pembangunan trotoar, taman dan halaman
perkantoran.
Kebijakan kepada PNS di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kulonprogo untuk membeli beras produksi
petani, berdampak positif terhadap kenaikan harga gabah
di tingkat petani, telah tersalur beras lokal sebanyak
109,48 ton.
Untuk peningkatan pendapatan BUMD, kami
mendirikan bengkel dengan rintisan sebagai konsumen
adalah kendaraan dinas, disamping konsumen umum
lainnya. Dan dalam rangka penyediaan air minum kemasan
untuk kebutuhan lokal, PDAM Tirta Binangun telah merintis
industri air mineral kemasan, yang saat ini sedang tahap
penyelesaian perijinan.
Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan
juga progress beberapa program strategis di Kabupaten
Kulonprogo yang kami lakukan pada tahun 2012, sebagai
berikut:
Perkembangan rencana pembangunan bandara
internasional di Kulonprogo, setelah selesainya Feasibility
Study beberapa waktu yang lalu, sampai saat sudah
mendapat respon dari Kementerian Perhubungan terkait
penetapan pemrakarsa dan penetapan model investasi
yang akan diterapkan. Rekomendasi dari Gubernur DIY
telah dikeluarkan guna kelengkapan penyusunan master
plan bandara yang ditujukan PT Angkasa Pura. Selama
proses penetapan kebijakan tersebut, kami bersama
Pemerintah DIY selalu aktif koordinasi dengan Pemerintah
dan pihak-pihak terkait.
Perkembangan rencana pengolahan potensi pasir
besi, Pemerintah Daerah tetap konsisten mengawal
pelaksanaan Kontrak Karya, dalam hal ini mendorong PT.
JMI menyusun rencana kerja perusahaan dan rencana
pembangunan unit pemurnian konsentrat menjadi pig iron
yang direncanakan selesai pada tahun 2015.
Dalam rangka melanjutkan penyelesaian
pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta,
pada tahun 2012 telah dilakukan pengerukan kolam
pelabuhan dan pembangunan sebagian fasilitas
pendukung pelabuhan. Sebagai informasi bahwa pada
Tahun 2013 direncanakan kegiatan pendalaman alur
pelayaran dengan kedalaman -4,5 m dan menyelesaikan
pembangunan fasilitas pendukung pelabuhan, sehingga
pada awal Tahun 2014 sudah dapat beroperasional.
Pada kawasan industri Sentolo telah ada investor
mulai 23 Maret 2013 ini membangun industri alat mesin
pertanian dan ada calon investor yang rencana
membangun industri padat karya yang sedang pada
tahapan negosiasi lahan. Sedangkan realisasi rencana
kawasan strategis ekonomi yang meliputi Kecamatan
Sentolo, Lendah dan Galur, kami bekerjasama dengan
Kementerian Perindustrian telah berhasil membuat master
plan kawasan industri, yang memadukan kawasan
pertambangan pasir besi sebagai industri hulu dengan
kawasan industri manufaktur sebagai industri hilirnya.
Rencana beberapa investasi di Kulonprogo tersebut
sinergis dengan rencana pengembangan kawasan di
wilayah DIY, dimana wilayah DIY masuk dalam Masterplan
Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).
Selain program-program tersebut diatas, dalam
rangka memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat kami juga menetapkan kebijakan penjaminan
kesehatan bagi semua penduduk (total coverage).
Kebijakan di bidang kesehatan ini dalam bentuk
penyediaan pembiayaan pada layanan dasar di
Puskesmas dan subsidi terbatas pada rawat inap Rumah
Sakit Kelas III sampai dengan Rp. 5.000.000,- per orang
per tahun. Dari dana jaminan kesehatan total coverage
tahun 2012 yang dialokasikan sebesar Rp.9.062.057.000,-
terserap sebesar Rp.7.061.519.213,-.
Di bidang pengelolaan keuangan daerah, secara
bertahap berupaya meningkatkan pendapatan dan
melakukan kebijakan efisiensi penggunaan anggaran. Hal
ini tercermin dari realisasi pendapatan pada tahun 2012
sebesar Rp. 882.586.663.589,07, mengalami over target
10,20% dari target RPJMD sebesar Rp.
800.878.038.969,25. Dibandingkan rencana pendapatan
pada APBD tahun 2012 sebesar Rp. 865.922.173.157,18
atau over target 1,92%.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai
sebesar Rp. 74.028.663.155,07. Dibanding target RPJMD
sebesar Rp. 54.293.140.915,25 mengalami over target
sebesar 36,35%. Dibanding dengan rencana PAD pada
APBD tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 64.998.319.035,18
mengalami over target 13,89%. Sedangkan apabila
dibanding PAD tahun 2011 sebesar Rp. 53.752.293.431,63
terjadi peningkatan signifikan yaitu 37,72 %.
Pendapatan Daerah Tahun 2011-2012 (juta rupiah)
Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2011-2012 (juta rupiah)
Sedangkan realisasi belanja pada tahun 2012
sebesar Rp.881.690.249.329,85 dibanding rencana belanja
pada APBD tahun 2012 sebesar Rp. 932.363.178.849,89
atau sebesar 94,57%. Dibandingkan Tahun 2011 realisasi
belanja sebesar 92,70 %, mengalami peningkatan menjadi
1,87%.
3
Disamping kebijakan peningkatan pendapatan dan
efisiensi belanja, kami juga berupaya memperbaiki kualitas
struktur APBD dengan menurunkan belanja tidak langsung
dan meningkatkan belanja langsung untuk kepentingan
masyarakat. Upaya tersebut telah mulai kami lakukan pada
tahun 2012, hal ini tercermin dengan perbaikan kualitas
struktur APBD tahun 2012 yang ditunjukkan dengan
penurunan prosentase belanja tidak langsung dari 63,07%
pada tahun 2011 menjadi 61,9% pada tahun 2012 dan
kenaikan prosentase belanja langsung dari 28,07% tahun
2011 menjadi 30,38% tahun 2012 atau mengalami
peningkatan 2,37%. Belanja pegawai pada tahun 2011
sebesar 60,78% dari total APBD, mengalami penurunan
bila dibandingkan tahun 2012 tanpa kenaikan tunjangan
profesi dan tunjangan perbaikan penghasilan guru sebesar
57,65% atau turun 3,13%.
Kontribusi APBD Tahun 2010-2012
Belanja Daerah APBD Tahun 2011-2012
(Jutaan rupiah)
Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang
ditetapkan pada RPJMD sesuai Perda Nomor 2 Tahun
2012, kami sampaikan capaian kinerja pelaksanaan
program dan kegiatan urusan pada tahun 2012 sebagai
berikut:
Misi Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas
tinggi dan berakhlak mulia melalui peningkatan
kemandirian, kompetensi, ketrampilan, etos kerja,
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kualitas
keagamaan.
Peningkatan pelayanan bdang pendidikan relatif
baik ditunjukkan dengan Angka Partisipasi Murni (APM)
pada tahun 2012 untuk jenjang pendidikan dasar, SD/MI
97,46% melebihi target RPJMD 94,00%, lebih tinggi
dibanding tahun 2011 96,78% dan SMP/MTs 98,99%,
melebihi target RPJMD 77,00%, lebih tinggi dibanding
tahun 2011 sebesar 98,77%. Pada jenjang pendidikan
menengah 97,21%, melebihi target RPJMD 77,00%, lebih
tinggi dibanding tahun 2011 83,47%. Partisipasi anak untuk
bersekolah sesuai kelompok umurnya relatif tinggi dan
meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Angka Melek Huruf pada tahun 2012 sebesar
95,63% lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 90,83%,
menunjukkan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis relatif tinggi dan mengalami
peningkatan sebesar 4,80%.
Prosentase ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah tahun 2012 pada jenjang
pendidikan dasar, SD/MI sebesar 98,69% melebihi target
RPJMD 89,36%, sedangkan untuk SMP/MTs tahun 2012
sebesar 80% belum memenuhi target RPJMD 80,2%.
Kondisi sekolah dalam keadaan baik tahun 2012, untuk
SD/MI sebesar 75% telah tercapai sesuai target RPJMD,
SMP/MTs sebesar 82,24%, belum memenuhi target
RPJMD 85%, dan untuk SMA/MA/SMK sebesar 89,26%
belum memenuhi target RPJMD 92,8%.
Angka kelulusan SD/MI sebesar 100%, melebihi
target RPJMD 99%, sedangkan untuk jenjang SMP/MTs
98,73%, belum mencapai target RPJMD 99,01% dan untuk
SMA/MA/SMK sebesar 99,63% melebihi target RPJMD
97,7%. Telah diselenggarakan pilot project Sekolah
Unggulan yang akan dievaluasi Juni 2013.
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan ditandai dengan kenaikan jumlah guru yang
layak mengajar atau latar belakang pendidikan Diploma
IV/S1 pada tahun 2012 berjumlah 4.413 orang dari jumlah
guru sebanyak 7.124 orang atau 61,00%, meningkat
1,32% dibanding tahun 2011. Jumlah guru bersertifikasi
pada tahun 2011 sebanyak 3.008 orang meningkat
menjadi 4.046 orang pada tahun 2012 atau naik 34,51%.
Prestasi menonjol yang diperoleh, yaitu: peringkat
ke-4 Nasional Pengelola Terbaik Lembaga PAUD, Juara II
Nasional Kepala Sekolah berprestasi atas nama Guryadi,
S.Pd Kepala SMP N 1 Panjatan, dan Juara III Nasional
Lomba LPIR IPA atas nama Yetiani SMPN 2 Panjatan.
Pelayanan perpustakan membaik, ditunjukan
jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2012
sebanyak 82.713 orang, telah memenuhi 104,17% dari
target RPJMD 79.405 orang. Jumlah koleksi buku yang
tersedia di perpustakaan tahun 2012 sebanyak 18.709
judul, melebihi target RPJMD 18.546 judul atau 100,87%.
Jumlah buku sebanyak 39.942 eksemplar, melebihi target
RPJMD 39.091 eksemplar atau 102,17%.
Capaian indikator program pada urusan kesehatan
ditunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas pelayanan
dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Kebijakan total coverage jaminan kesehatan, telah berhasil
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, utamanya pelayanan kesehatan rujukan.
Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kunjungan rawat
inap sebesar 34,11%, pada tahun 2012 sebanyak 17.485
dibanding tahun 2011 sebanyak 13.038. Sedangkan
kunjungan rawat jalan meningkat 28,31%, pada tahun
2012 sebanyak 127.572 kunjungan dibanding tahun 2011
sebanyak 99.424 kunjungan.
Keberhasilan pelayanan kesehatan juga terlihat
dari capaian indikator derajat kesehatan masyarakat, yakni:
Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan yang
sangat signifikan dari 105,04/100.000 Kelahiran Hidup
tahun 2011 menjadi 52,68/100.000 Kelahiran Hidup pada
tahun 2012. Angka kematian Bayi (AKB) mengalami
penurunan dari 12,80/1000 Kelahiran Hidup tahun 2011
menjadi 12,15/1000 KH pada tahun 2012.
Pemberantasan penyakit menular belum
sepenuhnya menunjukkan hasil yang menggembirakan,
kasus Demam Berdarah mengalami penurunan dari 123
kasus pada tahun 2011 menjadi 50 kasus pada tahun
2012. Namun terjadi peningkatan kasus Malaria dari 159
kasus pada tahun 2011 menjadi 229 kasus pada tahun
2012, dengan rincian 179 kasus pada saat KLB.
Pengembangan sarana prasarana pelayanan
kesehatan telah terlaksana pada 7 (tujuh) lokasi pada
tahun 2012 sesuai target RPJMD dan telah tersusun Detail
Enginering Desain (DED) Rumah Sakit type D yang
rencana berlokasi di Desa Banguncipto.
Prestasi yang diperoleh RSUD Wates
mendapatkan penghargaan Nasional sebagai Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSIB), Juara III Tingkat
Nasional Lomba TOGA, Juara I Lomba PHBS Tingkat DIY,
Juara I Lomba Posyandu tingkat DIY, Juara II Lomba
Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) Tingkat DIY dan SD
Negeri Prembulan, Galur sebagai Juara II Tingkat DIY
Lomba Sekolah Sehat tingkat SD.
Kinerja bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera ditunjukkan adanya peningkatan akseptor KB
aktif dari tahun 2011 sebesar 76,91 %, menjadi sebesar
77,95 % pada Tahun 2012. Jumlah Keluarga Miskin yang
terdiri dari Pra Keluarga Sejahtera dan Keluarga Sejahtera
pada tahun 2011 sebesar 57,42%, turun menjadi 56,96%
pada tahun 2012.
Prestasi yang diraih pada tahun 2012 yaitu :
UPPKS Sekar Arum, Senden, Sidorejo, Lendah sebagai
Juara II Tingkat Nasional Lomba UPPKS dan
Rr.Sumartinah, Kader BKB “Bayu Seto” Panjatan sebagai
Juara II tingkat Nasional Lomba Kader Bina Keluarga
Balita.
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) yang telah menerima bantuan sosial pada
tahun 2012 terealisasi 56,53%, belum mencapai target
RPJMD sebesar 74,3%. Jumlah PMKS sampai dengan
tahun 2012 yang mendapatkan program pemberdayaan
sosial sebanyak 34.582 KK dari 52.895 KK atau sebesar
65,38%, melebihi target RPJMD Tahun 2012 sebesar 60%.
Penghargaan di bidang sosial yang diperoleh PKH Award
untuk kategori Kerjasama Operator dan Pendamping
Terbaik dari Menteri Sosial.
Peningkatan kinerja ketenagakerjaan ditunjukkan
dengan jumlah pengangguran mengalami penurunan
3,24%, dari sebanyak 10.631 pada tahun 2011 menjadi
10.287 jiwa pada tahun 2012, capaian ini belum memenuhi
target RPJMD 3,25%. Kegiatan yang dilaksanakan pada
tahun 2012 mampu menempatkan tenaga kerja sebanyak
6.305 orang.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ditunjukkan
dengan jumlah nilai swadaya masyarakat pada tahun 2011
sebesar Rp. 30.910.000.000,- meningkat menjadi sebesar
Rp. 36.263.729.251,- atau naik sebesar 17,32 %, capaian
ini telah melampaui target RPJMD sebesar Rp.
33.110.000.000,-, bantuan keuangan kepada desa pada
tahun 2012 sebesar Rp. 25.757.143.256,- mengalami
4
peningkatan dibanding tahun 2011 sebesar
Rp.20.871.074.072,- atau meningkat 18,97%. Peningkatan
kapasitas aparatur Pemerintahan Desa, pada tahun 2012
sebanyak 770 orang telah memenuhi target RPJMD
sebanyak 448 orang atau over target 71,87%.
Pelestarian kebudayaan daerah dilakukan dengan
pelestarian seni budaya daerah 1.598 kelompok, Benda
Cagar Budaya, perlindungan hak cipta, gelar seni dan
mengembangkan seni budaya unggulan di tiap kecamatan.
Penghargaan yang diperoleh Juara Umum Kemah Budaya
tingkat DIY, Penyaji Terbaik Tingkat DIY Kethoprak Lesung
Remaja, Juara I Karnaval Museum Tingkat DIY, Juara I
Lomba Penyanyi Keroncong Tingkat DIY dan Penyaji
Terbaik II Festival Kethoprak antar Kabupaten/Kota se-DIY.
Pembinaan Pemuda dan Olahraga ditunjukkan
dengan mengembangkan olahraga unggulan di tiap
kecamatan dan dilaksanakannya Pertukaran Pemuda
Antar Negara (Indonesia-Australia) sebanyak 36 orang.
Penghargaan yang diperoleh Juara I tingkat DIY Tim Tri
Lomba Juang jarak 45 km dan 10 atlet Kulonprogo
mengikuti Kejurnas mewakili DIY.
Penyelenggaraan Transmigrasi dilakukan
pemberangkatan transmigran Tahun 2012 sebanyak 53
Kepala Keluarga dengan 164 jiwa dari target RPJMD
sebanyak 75 KK atau tercapai 70,67%. Hal ini karena
terdapat ketergantungan dengan kuota dari Pemerintah,
saat ini telah siap dan menunggu pemberangkatan (waiting
list) sebesar 106 KK. Jumlah rumah transmigran lokal Ring
I yang ditempati pada tahun 2012 sebanyak 177 unit dari
250 unit yang disediakan atau 70,8%, telah memenuhi
target RPJMD sebesar 68,5%. Penghargaan yang
diperoleh pada tahun 2012 di bidang transmigrasi adalah
Penghargaaan Transmigrasi (Transmigration Award)
Makarti Nayotama.
Misi Mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan
dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih
(clean goverment and good governance)
Peningkatan kapasitas kelembagaan ditunjukkan
dengan terealisasinya 3 jenis pelaporan kinerja,
terealisasinya penerapan Standar Pelayanan Minimal pada
urusan wajib sebanyak 17 urusan, terlaksananya
persiapan penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN), terwujudnya penataan kelembagaan
dilakukan pada Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja, terlaksananya peningkatan kapasitas
sumberdaya aparatur dilakukan diklat sejumlah 223 orang.
Dalam rangka mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas kinerja, dilaksanakan pengadaan barang/jasa
melalui LPSE yang telah terlaksana 102 paket dari 256
paket dengan nilai pekerjaan sebesar Rp.80.631.945.246,-
dari total pekerjaan Rp.227.503.084.288,- mencapai
35,44%.
Pengawasan internal secara berkala pada tahun
2012 dilaksanakan terhadap 43 unit dari target RPJMD 40
unit, pemeriksaan tematik sebanyak 48 unit dari target
RPJMD 90 unit. Penanganan kasus pengaduan sebanyak
6 kasus dapat diperiksa dan diselesaikan.
Penghargaan yang diperoleh di bidang kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah Kabupaten
Kulonprogo menempati Peringkat 7 kabupaten kinerja
terbaik Nasional, peringkat ini naik dari tahun 2010 yang
menempati peringkat 14 dan tahun 2011 peringkat 10.
Perencanaan Pembangunan ditunjukkan dengan
tersusunnya 15 dokumen perencanaan dan pengendalian
pada tahun 2012 yang telah sesuai dengan target RPJMD.
Untuk kebutuhan data dan statistik sebagai bahan
pengambilan kebijakan dan gambaran umum hasil
pembangunan ditunjukkan dengan tersusunnya 9 dokumen
statistik.
Penataan Kearsipan ditunjukkan dengan
peningkatan kualitas SDM kearsipan pada tahun 2012
sebanyak 142 orang, telah tercapai 229,03% dari target
RPJMD (62 orang).
Misi Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang
berbasis pada pertanian dalam arti luas, industri dan
pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan
bertumpu pada pemberdayaan masyarakat
Pencapaian peningkatan produksi pertanian padi
dan palawija pada tahun 2011 sebanyak 212.494 ton, naik
menjadi 216.772 ton pada tahun 2012 atau mengalami
peningkatan 1,09%, dibandingkan RPJMD sebesar
205.949 ton terjadi over target RPJMD sebesar 4,22%.
Produktivitas padi pada tahun 2011 sebanyak 62,04 kw/ha
meningkat menjadi 68,22 kw/ha pada tahun 2012 atau
meningkat 9,96%, dibanding RPJMD 63,61 kw/ha terjadi
over target 7,24%.
Cadangan pangan masyarakat sebesar 414 ton,
dengan ketersediaan energi perkapita sebesar 3.418
kkal/kapita/hr, telah memenuhi target RPJMD sebesar
3.204 kkal/kapita/hari atau 106,67% dan capaian
ketersediaan protein perkapita sebesar 155,04 gr/hari,
telah melebihi target RPJMD sebesar 145,6 gr/hr atau
106,48%.
Berbagai prestasi yang diperoleh bidang pertanian
meliputi: Juara I Tingkat Nasional Lomba Petani
Berprestasi atas nama Jumaryanto, S.Pt, Purwosari
Girimulyo; Unit Pengelola Farmer Managed Activities
(UPFMA) Berprestasi Tingkat Nasional atas nama UPFMA
Sidorejo Lendah; Penyuluh Perikanan Teladan Tingkat
Nasional atas nama Suyadi, SPKP; Penyuluh Pertanian
Teladan Tingkat Nasional atas nama Mustakim, SST.,
Juara Harapan I Tingkat Nasional atas nama P3A Sekar
Mulyo, Donomulyo, Nanggulan dan Juara I DIY Lomba
Intensifikasi Jagung atas nama Kelompok Tani Makmur,
Tarubanwetan, Tuksono, Sentolo.
Kinerja bidang Kelautan dan Perikanan ditunjukkan
dengan pencapaian produksi perikanan budidaya tahun
2011 sebesar 12.115.597 kg meningkat menjadi
12.564.705 kg pada tahun 2012 atau meningkat 3,71%,
belum sesuai target RPJMD sebesar 13.300.600 kg atau
baru tercapai 94,47%. Hal ini karena 1.859 Rumah Tangga
Perikanan (RTP) baru, tingkat intensifikasi budidayanya
belum optimal. Produksi perikanan tangkap tahun 2011
sebanyak 1.075.175 kg, meningkat menjadi 1.410.171 kg
pada tahun 2012 atau meningkat 31,16%, belum sesuai
target RPJMD sebesar 2.173.700 kg atau baru tercapai
64,87%.
Dari sisi konsumsi makan ikan, tingkat konsumsi
makan ikan pada tahun 2011 mencapai 18,45 kg/kap/th
meningkat menjadi 19,60 kg/kap/th pada tahun 2012 atau
meningkat 6,23%, lebih rendah dari target RPJMD sebesar
20,22 kg/kap/th atau baru tercapai 96,92%. Hal ini
disebabkan makan ikan belum membudaya di masyarakat.
Prestasi yang diperoleh bidang kelautan dan
perikanan, meliputi: Peringkat II Dokter Hewan Berprestasi
Tingkat Nasional atas nama drh. Yuriyati, Juara I Tingkat
Provinsi Lomba Kelompok Agribisnis Kambing atas nama
Kelompok Ngudi Lestari, Balong Banjarsari Samigaluh.
Capaian kinerja urusan Perdagangan ditunjukkan
dengan nilai ekspor produk pada tahun 2011 sebesar
2.960.968,76 $US meningkat menjadi 7.822.040,25 $US
pada tahun 2012 atau meningkat 164,17%, lebih tinggi dari
target RPJMD 3.771.647 $US atau over target 107,39%.
Terwujudnya penerbitan ijin baru sebanyak 131 ijin,
pembaharuan/perpanjangan sebanyak 101 ijin dan
penghapusan sejumlah 2 ijin, serta pemberian
rekomendasi bagi terbitnya Surat Ijin Usaha Perdagangan
(SIUP) baik Kecil, Menengah dan Besar sejumlah 122 ijin.
Jumlah unit usaha pada tahun 2011 sebanyak
20.325 unit menjadi 20.305 unit pada tahun 2012 atau
turun 0,10%, tidak terealisasi dari target RPJMD yaitu ada
pertumbuhan usaha sebesar 0,5%. Hal ini karena adanya
usaha baru 41 buah, namun terjadi penutupan 61 unit
usaha. Peningkatan kapasitas kelompok usaha industri
kecil dan menengah pada tahun 2012 sejumlah 14 unit
usaha, dan telah melampaui target RPJMD 10 unit usaha
atau over target 40 %.
Kinerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
ditunjukkan dengan jumlah koperasi tahun 2012 sebanyak
345 unit telah mencapai 101,17% dari target RPJMD
sebanyak 341 koperasi, peningkatan kelembagaan
koperasi aktif sebanyak 318 unit dari 345 unit atau 92,17
%, melebihi target RPJMD sebesar 92%, jumlah koperasi
sehat sebanyak 125 unit dari target RPJMD 175 unit atau
tercapai 71,42% dan jumlah UMKM yang melaksanakan
kemitraan terealisasi sebesar 454 KUMKM dari target
dalam RPJMD sebanyak 325 KUMKM atau over target
39,69%. Prestasi yang diperoleh meliputi: Bupati
Kulonprogo sebagai Penggiat OVOP (One Village One
Product) Terbaik Nasional dari Menteri Koperasi dan UKM,
Pataka Koperasi dan Piagam Penghargaan sebagai
Kabupaten Penggerak Koperasi Tahun 2012 dengan
Peringkat Paramadhana Utama Nugraha Koperasi dari
Menteri Koperasi dan UKM, Satya Lencana Wirakarya
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) atas nama
KRT Sudomo Wiwaha Ketua KUD “Sidosubur” Samigaluh
dan Koperasi Berprestasi dan Koperasi penerima award
Tahun 2012 Tingkat Nasional oleh Koperasi Unit Desa
(KUD) “Sedyo Rahayu” Galur.
Pembinaan lembaga keuangan ditunjukkan
peningkatan kesehatan keuangan pada 4 BUMD, 12 LKD
dan 88 LKM. Kesehatan keuangan LKM Binangun yang
masuk dalam kategori sehat sebanyak 68 buah dari target
RPJMD 88 LKM atau tercapai 77,27% dan jumlah BUMD
sehat sebanyak 4 buah atau terealisasi 100%. Prestasi
yang diperoleh adalah Bupati Kulon Progo sebagai
Pembina BPR Terbaik Peringkat IV Nasional pada BUMD
dan CEO BUMD Award dan PD. BPR Bank Pasar
memperoleh penghargaan BPR Terbaik ke-4 Nasional dan
BPR The Best Finance ke-5, serta Direktur Utama BPR
Bank Pasar mendapatkan penghargaan sebagai The Best
CEO on Survival Management Tahun 2012.
5
Pencapaian kinerja Penanaman Modal ditunjukkan
dengan terealisasinya nilai investasi PMA/PMDN tahun
2011 sebesar Rp.336.955.501.674,- meningkat menjadi
Rp.430.555.033.249,- pada tahun 2012 atau naik 27,78%,
peningkatan investasi sebesar Rp.93.599.531.575,- belum
mencapai target RPJMD sebesar Rp.114.207.000.000,-
atau tercapai 81,96%. Selanjutnya keseluruhan nilai
investasi menurut sektor / sub sektor sebesar
Rp.3.236.109.204.810,-. Prestasi yang diperoleh adalah
“LOS Award” sebagai daerah dengan komitmen terbaik
dalam penegakan etika usaha berkelanjutan dari Lembaga
Ombusdman Swasta Yogyakarta.
Pengembangan pariwisata ditunjukkan dengan
jumlah kunjungan wisata pada tahun 2011 sebesar
345.889 orang meningkat menjadi 377.442 orang pada
tahun 2012 atau meningkat 9,15%, belum memenuhi target
RPJMD 425.744 pengujung atau baru tercapai 81,22%.
Pendapatan retribusi pariwisata pada tahun 2011 sebesar
Rp.1.184.501.500,- meningkat menjadi Rp.
1.376.919.000,- pada tahun 2012 atau meningkat 16,24 %,
melebihi target RPJMD Rp.1.370.510.000,- atau over
target 0,5%. Prestasi yang diperoleh pada tahun 2012,
Desa Wisata Banjarasri “Dewi Asri “Kalibawang
mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Utama II
Tingkat Nasional.
Misi Meningkatkan pelayanan infrastruktur wilayah
Untuk peningkatan pelayanan infrastruktur dalam
rangka mewujudkan target semua jalan dalam kondisi baik
pada akhir RPJM (Tahun 2016), dilakukan pemeliharaan
jalan kabupaten tahun 2012 sebanyak 91 ruas sepanjang
98,71 km dari total panjang jalan 763,680 km, melampui
target RPJMD 77,00 km/tahun. Peningkatan jalan dengan
kondisi baik sepanjang 484.830 km atau sebesar 63,73%,
melebihi target RPJMD 60% atau over target 3,73%.
Jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2012 tercapai
65,73%, belum memenuhi target RPJMD sebesar 67,2%
dan pembangunan/rehabilitasi berat sarana prasarana
gedung pada tahun 2012 sebanyak 3 unit, telah
melampaui target RPJMD 2 unit per tahun. Prestasi yang
diperoleh adalah Peringkat Terbaik II Nasional untuk
Bidang Pembinaan Jasa Konstruksi Kategori
Kabupaten/Kota Tahun 2012.
Kinerja penanganan perumahan ditunjukkan
dengan pengurangan rumah tidak layak huni pada tahun
2012 sebanyak 661 unit, belum memenuhi target RPJMD
sebanyak 680 unit atau baru tercapai 97,2%, pencegahan
pemukiman kumuh perkotaan dilakukan dengan
pembangunan jaringan komunal limbah rumah tangga di 3
lokasi.
Penyediaan sarana dan prasarana Perhubungan
ditunjukkan dengan pengadaan rambu-rambu lalu lintas
pada tahun 2012 sebanyak 122 unit, marka jalan seluas
1.225 m2 dan pagar pengaman jalan sepanjang 172 m.
Ketiga capaian indikator sesuai dengan target RPJMD.
Terpeliharanya 1.375 titik Lampu Penerangan Jalan
Umum (LPJU) dari 1.406 titik yang ada dan terpasangnya
meterisasi sebanyak 26 unit pada 62 titik lampu sehingga
terjadi efisiensi biaya sebesar Rp. 589.628.616,-.
Terlaksananya uji kelayakan kendaraan wajib uji tahun
2011 sebanyak 2.726, meningkat menjadi 2.750
Kendaraan Bermotor Wajib Uji (KBWU) tahun 2012 atau
meningkat 0,9%.
Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah menara
telekomunikasi dari tahun 2011 sebanyak 91 menara,
meningkat menjadi 93 menara tahun 2012, terdapat
penambahan PAD baru dari hasil retribusi menara sebesar
Rp.597.981.423,-.
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum seluas
14.070 m2, belum tercapai dibanding target RPJMD
sebesar 66.949 m2 dan penerbitan sertifikat tanah pada
tahun 2012 sejumlah 10.700 sertifikat.
Misi Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan secara optimal dan berkelanjutan
Capaian pengelolaan sumberdaya alam
peningkatan luas hutan rakyat dari tahun 2011 seluas
19.106,61 ha menjadi 19.547,31 ha pada tahun 2012,
melebihi dibanding target RPJMD sebesar 19.488,74 ha.
Luas lahan kritis pada tahun 2011 sebesar 5.605,31 ha
berkurang menjadi 5.448,35 ha pada tahun 2012 atau
mengalami penurunan lahan kritis 2,80 %.Produksi kayu
olahan primer tahun 2011 sebanyak 2.711 m3 menjadi
3.049 m3 pada tahun 2012 atau meningkat 112,47%,
capaian ini melebihi 19,6% dari target RPJMD 2.550 m3.
Prestasi yang diperoleh mendapatkan Rekor MURI
Penanaman Sengon Laut sebanyak 300.000 batang dalam
1 hari dan Juara I Tingkat Provinsi Lomba One Billion
Indonesian Trees (OBIT).
Pengelolaan lingkungan hidup ditunjukkan dengan
jumlah mata air yang terlindungi pada tahun 2011
sebanyak 50 buah meningkat menjadi 80 mata air pada
Tahun 2012, memenuhi target RPJMD 75 mata air,
terbangunnya unit biodigester pada tahun 2011 sebanyak
136 unit menjadi 167 unit pada tahun 2012, telah
memenuhi target RPJMD 165 unit atau over target 1,2%,
jumlah desa melakukan pengelolaan sampah pada tahun
2011 sebanyak 11 desa meningkat menjadi 16 desa pada
tahun 2012, melebihi target RPJMD 13 desa atau over
target 23,08%. Prestasi yang diperoleh meliputi:
Penghargaan Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan) Tingkat Nasional untuk SDN 4 Wates dan
SMKN 1 Pengasih, Penghargaan sebagai Penyusun
Terbaik Nasional Laporan Status Lingkungan Hidup
Daerah dari Menteri Lingkungan Hidup dan Juara I
Kalpataru tingkat DIY Kategori Penyelamat Lingkungan
Hidup untuk KT. Manunggal, Separang, Pagerharjo,
Samigaluh.
Capaian kinerja pengelolaan Energi dan
Sumberdaya Mineral ditunjukkan dengan pelayanan
perijinan bidang pertambangan sebanyak 78 buah, naik
dari tahun 2011 sebanyak 49 buah atau 59,18%.
Pengawasan pertambangan sebanyak 48 kali, dengan
mengeluarkan Surat Peringatan/Teguran 3 buah, Surat
perintah penghentian penambangan belum berijin 4 buah,
Surat pembinaan/arahan teknik dan lindungan lingkungan
tambang 18 buah.
Untuk penataan ruang ditunjukkan dengan
tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan sebanyak 2 dokumen, belum tercapai dibanding
target RPJMD sebanyak 3 dokumen dan terlaksananya
koordinasi pemanfaatan ruang secara berkala, sesuai
dengan target RPJMD.
Misi Mewujudkan ketentraman dan ketertiban melalui
kepastian, perlindungan dan penegakan hukum
Capaian pelayanan Kependudukan dan Catatan
Sipil ditunjukkan dengan kepemilikan KTP ber-NIK yang
diterbitkan 295.064 jiwa dari wajib KTP 303.607 jiwa atau
97,19%, cakupan penerbitan akta kelahiran di tahun 2012
sebanyak 5.099 orang dari jumlah kelahiran sebanyak
5.269 orang.Prestasi yang diperoleh urusan
Kependudukan dan Catatan Sipil adalah penghargaan
atas Keberhasilan Penerapan e-KTP dari Menteri Dalam
Negeri.
Capaian kinerja pada urusan Kesbangpoldagri
ditunjukkan dengan peningkatan pembinaan wawasan
kebangsaan dan pendidikan politik sebanyak 32 kali,
patroli terpadu sebanyak 140 kali, penegakan Perda dan
Perbup dilakukan sebanyak 170 kali dan pelatihan
Linmas SAR terlaksana 350 orang. Untuk
penanggulangan bencana dilakukan penguatan kapasitas
Desa Tangguh Bencana terealisasi 5 desa dari target
RPJMD 4 desa, atau over target 25%, terbentuk Tim
Reaksi Cepat, peta resiko bencana telah tersusun 1 buah
dan jumlah early warning system sebanyak 2 buah.
Penyusunan Peraturan Daerah tercapai sebanyak
23 buah, melebihi target RPJMD sebanyak 13 buah.
Selanjutnya untuk pengaturan pelaksana telah diterbitkan
Peraturan Bupati sebanyak 89 buah, Keputusan Bupati
sebanyak 419 buah, dan Instruksi Bupati sebanyak 5
buah.
Dari seluruh uraian yang telah kami sampaikan,
dapat kami nyatakan bahwa pada tahun anggaran 2012
secara umum program dan kegiatan telah dilaksanakan
mengacu RPJMD tahun 2011-2016 dan RKPD Tahun
2012.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
tersebut tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi dari
segenap komponen masyarakat dan dunia usaha, kerja
keras dan komitmen segenap aparatur pemerintah serta
berkat dukungan dan kemitraan yang harmonis dari DPRD
Kabupaten Kulonprogo.
Akhirnya kami menyampaikan permohonan maaf
yang setulus-tulusnya atas segala kekurangan dan
kekhilafan, semoga pencapaian positif sampai saat ini
dapat dilanjutkan demi kejayaan dan kemajuan Kabupaten
Kulonprogo di masa mendatang. Selanjutnya saran dan
kritik dapat disampaikan melalui email
[email protected] atau media lainnya,
guna perbaikan penyelenggaraan pemerintahan yang akan
datang.
Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Wates, 26 Maret 2013