infobpjs - bpjs kesehatan · dalam negeri dalam hal ini dinas kependudukan dan catatan sipil...

24
KESEHATAN INFOBPJS MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 70 WUJUDKAN JAMINAN KESEHATAN BERKUALITAS STRATEGI

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

K E S E H A T A N

I N F O B P J S

MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 70

WUJUDKAN JAMINAN KESEHATAN

BERKUALITAS

STRATEGI

Page 2: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan
Page 3: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

strategi merupakan upaya penyesuaian diri terhadap kondisi

dan dinamika yang terjadi.

Sebagai persiapan untuk menghadapi dinamika yang

akan terjadi ke depan, Manajemen BPJS Kesehatan telah

menyusun 3 Fokus Utama sebagai pedoman bagi seluruh

Duta BPJS Kesehatan agar apapun aktivitas yang dilakukan

dapat berfokus pada 3 poin yang sudah ditetapkan. 3

Fokus utama tersebut yaitu Meningkatkan Kemampuan

Pembiayaan Jaminan Kesehatan, Meningkatkan Kepuasan

Peserta dan Meningkatkan Kapasitas Operasional

Organisasi. Kemudian secara khusus, ada fokus yang

menjadi perhatian Manajemen yaitu memperkuat kebijakan

dan regulasi JKN. Tahun 2019 ini masih akan menjadi

tahun yang menantang. Pada tahun ini maupun tahun-

tahun yang akan datang, tentu BPJS Kesehatan akan

dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks

dan memerlukan pendekatan dan strategi yang berbeda-

beda untuk menyelesaikannya. Namun, melalui sinergi

dengan berbagai pihak serta kemauan dan kemampuan

untuk merangkai seluruh potensi yang dimiliki, maka

strategi yan disusun akan mampu menjawab berbagai

tantangan yang menghadang. BPJS Kesehatan juga terus

berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan program

jaminan kesehatan yang berkualitas dan tanpa diskriminasi

karena program ini merupakan program strategis yang

memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mengakses

pelayanan kesehatan.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih

dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas

kepercayaan dan peran seluruh elemen masyarakat yang

senantiasa mendukung jalannya Program JKN-KIS ini.

Saya menyadari bahwa sebaik-baiknya strategi yang

disusun akan sulit diimplementasikan tanpa dukungan dari

pemangku kepentingan dan masyarakat. Melalui komitmen

dan sinergi bersama, maka cita-cita untuk mewujudkan

jaminan kesehatan yang berkualitas dan tanpa diskriminasi

dapat tercapai.

Fachmi Idris

Tahun 2018 telah berakhir dengan torehan

capaian dan sisa tantangan yang masih

mengikuti hingga tahun 2019 ini. Ada

cerita menarik mengenai capaian BPJS

Kesehatan pada tahun lalu. Capaian tersebut

yaitu dengan diraihnya 9 (Sembilan)

penghargaan dalam ajang International Social

Security Association (ISSA) Good Practice Award yang

diselenggarakan pada tanggal 3 Oktober 2018 di Malaysia.

Saya katakan hal ini menarik sekaligus juga aneh karena

pertama kali dalam sejarah ISSA dan Indonesia merupakan

satu-satunya negara yang menerima 9 (Sembilan)

penghargaan sekaligus. Artinya dunia internasional secara

global memberikan perhatian sungguh-sungguh dan

melihat upaya yang kami lakukan untuk menyelenggarakan

program jaminan kesehatan.

Upaya kami tidak berhenti sampai pada hal-hal yang

telah berhasil diraih pada tahun lalu karena layaknya

berada dalam sebuah perjalanan, seringkali rute yang kita

lewati tak selalu lancar dan tanpa hambatan. Gelombang

tantangan yang harus kami hadapi tentu datang silih

berganti. Di tahun ke enam perjalanan BPJS Kesehatan

dalam mengemban amanah mulia penyelenggaraan

Program Jaminan Kesehatan-Kartu Indonesia Sehat

(JKN-KIS), kami kembali berhadapan dengan tantangan

untuk menjaga sustainabilitas Dana Jaminan Sosial (DJS)

sebagai dampak meningkatnya utilisasi pelayanan sebagai

konsekuensi dari semakin besarnya jumlah peserta.

Capaian kolektabilitas dan efisiensi pembiayaan jaminan kesehatan tentu harus kami lakukan untuk mempertahankan

keberlangsungan finansial Program JKN-KIS.

Dalam hal menyelenggarakan program ini, saya

mengibaratkan pekerjaan yang dijalankan BPJS Kesehatan

seperti berada dalam kendaraan yang digunakan untuk

perjalanan mencapai suatu tujuan. Seringkali di tengah

perjalanan, komponen dalam kendaraan mengalami

kendala atau kendaraan tersebut harus melewati jalan yang

terjal dan bergelombang. Untuk menghadapi kendala yang

terjadi pada kendaraan atau rute ekstrim tersebut, maka

perlu dilakukan perbaikan dan perubahan komponen untuk

menyesuaikan diri dengan rute yang dihadapi. Begitu pula

dalam organisasi BPJS Kesehatan, perubahan fokus dan

Capai Visi melalui Penyesuaian Fokus dan Strategi

Ceo Note

Page 4: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

KILAS & PERISTIWA

5

FOKUS

strategi wujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa

diskriminasi

6

PELANGGAN

12

optimis 2019 hadapi tantangan

dan peluang

14

BENEFIT

18INSPIRASI

19

SEHAT & GAYA HIDUP

SALAM REDAKSI

PERSEPSI

DAFTAR ISI

BINCANG

10 20

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :

Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Irfan Humaidi PENASIHAT

Nasihin Masha PEMIMPIN REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR

Elsa Novelia, Widianti Utami, Sri Wahyuningsih, Dede Chandra S, Upik Handayani, Angela Dian, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah

Ismawardani, Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, Alhafiz DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Erry Endri, Asto

Bawono, Muhammad Arsyad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto

WAspadai gejala dbd sebelum terlambat

TESTIMONI

16

Pembaca setia Media Info BPJS Kesehatan,

Dalam perjalanan Program JKN-KIS selama lima tahun, selain memberikan perlindungan finansial kepada pesertanya,

keberadaan program ini juga telah membuka akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu,

sehingga dapat membantu meningkatkan status kesehatan mereka. Di sisi lain, program ini juga telah menumbuhkan

kesadaran akan pentingnya bergotong-royong dalam memelihara dan menjaga kesehatan bersama.

Di tahun 2019 BPJS Kesehatan telah mengubah visi serta misi organisasi serta menetapkan strategi. Seperti apa

strategi BPJS Kesehatan di tahun 2019 khususnya dalam upaya untuk menjaga keberlangsungan program JKN-KIS,

rubrik FOKUS dan BINCANG akan membahasnya secara mendalam.

Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan

tanggapan atas terbitnya media ini. Diharapkan melalui penerbitan Media ini informasi yang berkualias, baik, akurat

dapat terus kami sajikan dan diharapkan kehadiran media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS

Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.

Redaksi

Pasang Strategi Wujudkan Visi Diri

KIS JADI PROGRAM PEMERINTAH PALING DIRASAKAN MANFAATNYA

VERSI ALVARA RESEARCH

layanan kesehatan Terkait Tindakan Hukum Tak Dijamin Program

JKN-KIS

CATAT Masa Aktivasi Pendaftaran Peserta PBPU Semua Kelas

Rawat 14 Hari

UHC Sebagai Upaya Pemda Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Tanpa

Diskriminasi

Mampu Membantu RS Melalui SCF, Bank Mandiri Raih Penghargaan

Internasional

Korban Tindak Pidana Bisa Ajukan Permohonan Pembiayaan ke LPSK

Page 5: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 5

KILAS & PERISTIWA

Jakarta, - Pemerintah menambah kuota Penerima

Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang

ditanggung oleh APBN di tahun 2019 menjadi 96,8

juta jiwa dari sebelumnya sebanyak 92,4 juta jiwa.

Penambahan kuota ini merupakan wujud komitmen

kuat pemerintah terhadap Program Jaminan Kesehatan

Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) khususnya

dalam hal peningkatan cakupan kepesertaan.

“Ada penambahan sebanyak 4,4 juta jiwa dari tahun-

tahun sebelumnya (2016-2018). Ini merupakan kabar

baik, diharapkan melalui penambahan kuota PBI ini akan

mempercepat terwujudnya cakupan kesehatan semesta

atau Universal Health Coverage,” jelas Kepala Humas

BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma’ruf (08/01).

Iqbal menerangkan, penambahan kuota PBI-JK ini

berdasarkan surat Keputusan Menteri Sosial Republik

Indonesia Nomor 01/HUK/2019 tentang Penetapan

Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Tahun

2019 yang ditandatangani oleh Menteri Sosial Republik

Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. Data peserta

ini sudah termasuk bayi dari peserta PBI-JK yang

didaftarkan pada tahun 2019.

"Untuk memastikan peserta yang menjadi PBI-JK adalah

yang benar-benar berhak dan memenuhi kualifikasi yang

ditetapkan pemerintah, pemutakhiran data pun secara

rutin dilakukan oleh Kementerian Sosial bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan dan menggandeng kementerian

Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun

daerah," ujar dia.

Sepanjang tahun 2018 dilakukan proses verifikasi dan

validasi (verivali) yang dilakukan Kemensos sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan pemadanan dengan

data kependudukan sehingga ada sistem informasi data

PBI berbasis NIK. Ada beberapa hal yang diverifikasi dan

divalidasi setiap waktu. Misalnya, penghapusan peserta

PBI-JK yang sudah mampu, sudah menjadi Pekerja

Penerima Upah (PPU), meninggal dunia atau memiliki

NIK ganda. BPJS Kesehatan melaporkan setiap bulan

ke Kemenkes dengan tembusan Kemensos. Selanjutnya

jika sudah dikoordinasikan lintas lembaga, BPJS

Kesehatan akan menerima perubahan PBI-JK tersebut

untuk diperbaharui.

PERCEPAT UHC, PEMERINTAH TAMBAH KUOTA PBI-JK MENJADI 96,8 JUTA JIWA DI TAHUN 2019

Jakarta, Jamkesnews - Kartu Indonesia Sehat menjadi

program pemerintah paling dirasakan manfaatnya

menurut survei Alvara Research Center berjudul Laporan

Survei Pilpres 2019 : Ketika Pemilih Semakin Mengkristal.

Dalam laporan tersebut, Kartu Indonesia Sehat berada di

urutan teratas dari 10 program pemerintah, dengan skor

68% disusul program dengan Kartu Indonesia Pintar dan

pembangunan infrastruktur.

Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional-

Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan

oleh BPJS Kesehatan faktanya dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat. Ini dilihat dari jumlah peserta serta

angka pemanfaatan yang terus meningkat sejak

diimplementasikan. Sampai dengan 10 Januari 2019

jumlah peserta yang terdaftar dalam Program JKN-KIS

telah mencapai 216.152.549 jiwa atau mencakup 82%

dari total penduduk Indonesia.

Selain itu angka menunjukan bahwa banyak masyarakat

yang merasakan manfaat dari hadirnya program ini. Pada

tahun 2018, pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh

tingkat layanan mencapai 233,8 juta pemanfaatan, atau

rata-rata 640.765 per hari.

“Dari data tersebut dan dengan berbagai dinamika yang

terjadi, tidak terbantahkan lagi bahwa Program JKN-KIS

telah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan,” terang Kepala Humas

BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma’ruf .

KIS JADI PROGRAM PEMERINTAH PALING DIRASAKAN MANFAATNYA VERSI ALVARA RESEARCH

Page 6: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 6

F O K U S

Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS

Kesehatan semakin dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat Indonesia. Ini terlihat dari jumlah

peserta serta angka pemanfaatan yang terus

meningkat sejak program ini mulai diimplementasikan

pada 1 Januari 2014. Hingga 1 Maret 2019, peserta

program JKN-KIS telah mencapai 218.132.478 jiwa, atau

mencakup 82,64% dari total penduduk Indonesia.

Kartu Indonesia Sehat juga menjadi program pemerintah

yang paling dirasakan manfaatnya menurut survei Alvara

Research Center berjudul Laporan Survei Pilpres 2019

: Ketika Pemilih Semakin Mengkristal. Dalam laporan

tersebut, Kartu Indonesia Sehat berada di urutan

teratas dari 10 program pemerintah. Bahkan sepanjang

tahun 2014-2018, BPJS Kesehatan telah meraih 57

penghargaan, terdiri dari 44 penghargaan skala nasional,

dan 13 penghargaan skala internasional.

Memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan program

Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia

Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan telah menetapkan

tiga fokus utama yang menjadi acuan dalam

pelaksanaan program bagi seluruh unit kerja. Ketiga

fokus tersebut yaitu meningkatkan kemampuan

pembiayaan jaminan kesehatan, meningkatkan

kepuasan peserta, serta meningkatkan kapasitas

operasional organisasi. Di luar ketiga fokus utama

tersebut, BPJS Kesehatan juga akan memperkuat

regulasi dan kebijakan JKN yang dijadikan sebagai

fokus khusus.

Wujudkan Jaminan Kesehatan yang Berkualitas Tanpa Diskriminasi

STRATEGI

Page 7: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 7

FOKUS

Menteri Keuangan Republik Indonesia

Sri Mulyani

Investasi SDM

Dalam perjalanan Program JKN-KIS selama lima tahun,

selain memberikan perlindungan finansial kepada

pesertanya, keberadaan program ini juga telah membuka

akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

bermutu, sehingga dapat membantu meningkatkan

status kesehatan mereka. Di sisi lain, program ini

juga telah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya

bergotong-royong dalam memelihara dan menjaga

kesehatan bersama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan,

Program JKN-KIS merupakan salah satu mata rantai

penting di dalam investasi sumber daya manusia.

Karenanya, Program JKN-KIS harus terus menerus

diperbaiki. Ia melihat sudah ada bayak hal yang telah

dicapai. Masyarakat kini semakin mudah mengakses

pelayanan kesehatan. Namun, perbaikan harus terus

dilakukan untuk kesempurnaan program ini. Sebab JKN-

KIS merupakan program yang menyangkut hajat hidup

orang banyak. Program yang merupakan fondasi untuk

Indonesia maju ke depan.

"Presiden Jokowi berkali-kali mengatakan, kita ingin

investasi di sumber daya manusia melalui pendidikan,

kesehatan, dan jaring pengaman sosial. JKN-KIS ini

merupakan salah satu mata ratai penting di dalam

investasi tersebut. Manusia yang sehat, pandai, yang

mampu berfikir dengan menggunakan nalar yang baik,

yang memiliki etika dan agama yang baik, mereka adalah

aset dari suatu negara. Oleh karena itu, program ini harus

terus menerus kita perbaiki," kata Sri Mulyani.

Di tahun ini sesuai dengan peta jalan Program JKN-

KIS, diharapkan seluruh penduduk Indonesia sudah

terlindungi dalam Program JKN-KIS atau Universal

Health Coverage (UHC). Menurut Sri Mulyani, ada empat

karakter yang dimiliki UHC jika ingin sukses dijalankan,

yakni Universal, Supply Side, Demand Side yang

Affordable, dan Sustainable.

"Universal berarti seluruhnya terlindungi. Kedua yang

menyangkut fasilitas kesehatan, berarti supply side-

nya harus memiliki pelayanan yang baik, tepat kualitas

dan tepat waktu. Yang ketiga demand side-nya atau

masyarakatnya merasa affordable atau terjangkau untuk

ikut serta di dalam program ini. Jadi jangan pernah

membayangkan kalau Universal Health Coverage

itu artinya semua ter-cover dan gratis. Universal

Health Coverage itu meng-cover semua, tetapi

semua berpartisipasi sesuai dengan affordability-nya

(kemampuan)," kata Sri Mulyani.

Selanjutnya yang menjadi karakter keempat adalah

sustainable atau berkelanjutan. "Program yang baik

adalah yang sustainable. Artinya antara supply dan

demand yang affordable, serta kemampuan sistem untuk

mensustain-nya, itu bisa berlangsung terus menerus.

Tidak kemudian 10 tahun bangkrut, rumah sakitnya

gulung tikar, atau masyarakat merasa tercekik dengan

iuran yang meningkat,” ujar Sri Mulyani.

Fokus BPJS Kesehatan di 2019

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris

menyampaikan, di tahun 2018, sejumlah tantangan

memang masih dihadapi oleh BPJS Kesehatan dalam

menyelenggarakan Program JKN-KIS. Tantangan-tangan

tersebut menurutnya juga masih akan dihadapi di tahun

2019 ini.

“Tantangan di tahun 2018, terutama dalam hal capaian

kolektabilitas iuran serta efisiensi pembiayaan pelayanan

kesehatan dan penjamin mutu layanan, masih akan

menjadi pekerjaan besar di tahun 2019,” kata Fachmi

Idris.

Melihat kondisi yang berkembang dan potensi tantangan

yang akan terjadi sepanjang tahun 2019, BPJS Kesehatan

telah menetapkan tiga fokus utama dan juga fokus

khusus di tahun 2019 ini. Berbagai strategi juga sudah

disiapkan, demi terwujudnya jaminan kesehatan yang

berkualitas tanpa diskriminasi.

Meningkatkan Kemampuan Pembiayaan Jaminan

Kesehatan

Yang menjadi fokus pertama BPJS Kesehatan di tahun

2019 ini adalah meningkatkan kemampuan pembiayaan

jaminan kesehatan. Untuk mencapainya, Fachmi Idris

mengatakan terdapat tiga pilar asuransi kesehatan

sosial yang harus dioptimalkan. Pilar pertama adalah

Optimalisasi Risk Pooling melalui percepatan rekrutmen

peserta. Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan

kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) melalui

sinergi data potensi peserta antar lembaga, canvassing,

dan penyelarasan fungsi kepatuhan, advokasi kepastian

ketersediaan anggaran Pemerintah Daerah untuk

kesinambungan dan peningkatan jumlah peserta,

serta optimalisasi rekrutmen peserta Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) melalui

Page 8: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 8

peningkatan efektivitas kanal pedaftaran berbasis data

hasil koordinasi stakeholder penyedia data.

Pilar kedua yang juga harus dioptimalkan untuk

meningkatkan kemampuan pembiayaan jaminan

kesehatan adalah Peningkatan Revenue Collection.

Strateginya dengan mengoptimalkan pengumpulan

tunggakan iuran peserta PBPU non aktif, optimalisasi

pengumpulan tunggakan iuran wajib Pemda sebagai

pemberi kerja dan iuran peserta yang didaftarkan oleh

Pemda, optimalisasi fungsi kepatuhan dengan prioritas

PPU Badan Usaha (BU) besar yang menunggak, serta

optimalisasi pelaksanaan autodebet peserta PBPU

dan BP melalui penyelarasan bisnis proses pelayanan

peserta.

Selanjutnya yang menjadi pilar ketiga adalah Optimalisasi

Purchasing, dengan cara mengoptimalkan Program

Rujuk Balik (PRB) melalui peningkatan peserta PRB aktif

dan kepastian ketersediaan obat, pengembangan dan

optimalisasi mekanisme pembayaran provider berbasis

kinerja, melakukan koordinasi dengan Kementerian

dan Lembaga dalam implementasi cost sharing yang

berpotensi moral hazard.

Upaya lainnya adalah melakukan standarisasi penjaminan

manfaat, mengembangkan sistem klaim berbasis

electronic claim di FKRTL dan FKTP, serta optimalisasi

rujukan berjenjang melalui rujukan online.

Meningkatkan Kepuasan Peserta

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, meningkatkan

kepuasan peserta selalu menjadi fokus utama BPJS

Kesehatan. Fachmi Idris mengatakan, fokus peningkatan

kepuasan peserta ini diwujudkan melalui peningkatan

pelayanan administrasi, antara lain melalui peningkatan

performa pelayanan prima melalui standarisasi proses

dan Service Level Agreement (SLA) layanan di Kantor

BPJS Kesehatan, peningkatan pemanfaatan aplikasi

Mobile JKN dan Mobile Customer Service sebagai kanal

proses pelayanan administrasi, perbaikan mutu layanan

informasi dan penanganan pengaduan di faskes melalui

penguatan sinergi dengan FKRTL, serta kepastian

kepemilikan KIS bagi peserta PBI APBN.

Meningkatkan kepuasan peserta juga dilakukan dengan

memperbaiki mutu layanan faskes melalui komitmen dan

kepatuhan faskes, serta memastikan akses pelayanan

yang berkualitas dan terstandar.

Fachmi menegaskan, kepuasan peserta tidak hanya

menjadi perspektif Duta BPJS Kesehatan yang tugasnya

langsung berhubungan dengan peserta, tetapi harus

menjadi orientasi seluruh Duta BPJS Kesehatan di

seluruh fungsi organisasi, baik di Kantor Pusat maupun

di daerah. Selain itu, kepuasan peserta juga sangat

dipengaruhi oleh ketanggapan Duta BPJS Kesehatan

dalam menangani keluhan dengan cepat dan tuntas.

“Seluruh upaya perbaikan sistem kerja organisasi

dalam penyelenggaraan program JKN-KS, semata-

mata ditujukan untuk kepentingan peserta dan publik,”

imbuhnya.

Meningkatkan Kapasitas Operasional Organisasi

Fokus ketiga BPJS Kesehatan di tahun 2019 ini adalah

meningkatkan kapasitas operasional organisasi.

Terobosan yang dilakukan adalah melalui peningkatan

F O K U S

Page 9: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 9

efektivitas pengelolaan program kerja dan anggaran,

serta peningkatan efektivitas implementasi Governance,

Risk dan Compliance (GRC), dengan cara inovasi

berkelanjutan dan perbaikan proses, meningkatkan

budaya sadar risiko dan pengendalian risiko, serta

mendorong terciptanya budaya pengendalian internal

dan kepatuhan terhadap sistem dan proses.

Strategi lainnya untuk meningkatkan kapasitas

operasional organisasi adalah peningkatan efektivitas

pencapaian kinerja melalui sistem manajemen

monitoring dan evaluasi yang terstruktur (CMS), serta

meningkatan kapabilitas Teknologi Informasi sebagai

enabler untuk memberikan kemudahan, kepastian, dan

kecepatan layanan.

Selain tiga fokus utama tersebut, BPJS Kesehatan juga

telah menetapkan fokus khusus di tahun 2019 ini, yaitu

memperkuat kebijakan dan regulasi JKN. Upaya yang

dilakuan adalah dengan mengembalikan peras serta

fungsi BPJS Kesehatan sebagaimana ketentuan Undang-

Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), serta

mengembangkan dan mengoptimalkan fungsi regulatory

management system.

Kualitas Pelayanan Kesehatan

Anggota Dewan Jaminan Sosial Masyarakat (DJSN),

Ahmad Ansyori menyampaikan, dari ketiga fokus utama

dan fokus khusus yang ditetapkan BPJS Kesehatan

tersebut, hal yang paling disorotinya adalah terkait akses

dan kualitas pelayanan kesehatan untuk perserta Program

JKN-KIS. Pasalnya menurut pengamatan Ansyori, kedua

hal tersebut seolah berada di luar tanggung jawab BPJS

Kesehatan.

"Di dalam peta jalan, diharapkan pada tahun ini seluruh

penduduk Indonesia sudah terdaftar Program JKN-KIS.

Tentu dalam mewujudkannya ada beberapa kendala.

Tetapi yang juga penting dan harus diperhatikan adalah

terkait akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Sebab

yang kami lihat, seolah-olah ini berada di luar tanggung

jawab BPJS Kesehatan. Mustinya kedua hal tersebut

juga bisa di-drive oleh BPJS Kesehatan," kata Ansyori.

Melalui pendekatan data, Ansyori berharap BPJS

Kesehatan bisa berperan lebih besar lagi dalam kaitannya

dengan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

"BPJS Kesehatan kan sudah menjalankan program ini

selama lima tahun, sudah ada banyak data yang begitu

bagus. Dengan pendekatan data, mustinya kita bisa

berkomunikasi kepada misalnya Pemerintah Daerah, ini

loh kebutuhannya untuk memperbaiki kualitas pelayanan

kesehatan. Sehingga kata kunci evidence-based policy

musti menjadi daya dorong yang harus terus digemakan

oleh BPJS Kesehatan dan kita semua," sambung Ansyori.

BPJS Kesehatan menurutnya juga perlu lebih efektif

mengkomunikasikan capaian-capain positif Program

JKN-KIS, mengingat selama ini masyarakat banyak

dijejali hal-hal yang negatif, baik itu di media massa

maupun media sosial.

"Dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS, memang

ada yang negatifnya, ada kelemahannya. Tetapi itu

semua bisa dianalisa, apakah karena faktor administrasi,

perilaku peserta, atau justru kesiapan fasilitas kesehatan.

Kuncinya adalah komunikasi. Value yang luar biasa dari

Program JKN-KIS harus terus dikomunikasikan secara

memadai kepada masyarakat," kata Ansyori.

FOKUS

Page 10: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 10

B I N C A N G

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris

Memasuki tahun keenam pelaksanaannya,

Program Jaminan Kesehatan Nasional-

Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang

diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah dirasakan

manfaatnya oleh banyak orang. Program yang mulai

diselenggarakan sejak 1 Januari 2014 ini tidak hanya

memberikan proteksi kesehatan bagi masyarakat

Indonesia, tetapi juga membawa dampak positif

terhadap sistem pelayanan kesehatan, perekonomian,

pengeluaran kesehatan masyarakat, hingga penurunan

angka kemiskinan.

HADAPI TANTANGAN DAN PELUANG

OPTIMIS 2019

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 10

Page 11: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 11

BINCANG

Banyak sudah kemajuan yang

dicapai selama perjalanannya baik

dari sisi cakupan kepesertaan,

ketersediaan faskes, terobosan baru

hingga program kerja yang berhasil

dilaksanakan. Namun, semakin

bertambahnya usia dan seiring

menuju pencapaian Universal Health

Coverage (UHC), maka tantangan

yang dihadapi pun kian kompleks.

Selain itu, isu pembiayaan Program

JKN-KIS juga masih menjadi

tantangan besar. Namun, BPJS

Kesehatan optimis bisa menghadapi

tantangan sekaligus peluang besar di

tahun ini. Untuk itu BPJS Kesehatan

menetapkan beberapa fokus utama

dan strategi di 2019. Apa saja itu?

Berikut sambutan Direktur Utama

BPJS Kesehatan, Fachmi Idris,

pada acara peluncuran Data Sampel

BPJS Kesehatan di Kantor Pusat

BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin

(25/02/2019) yang disajikan dalam

format “bincang”.

Apa yang akan menjadi fokus

utama BPJS Kesehatan di tahun

ini ?

Seperti ungkapan “Teruslah

menjadikan BPJS Kesehatan

menjadi bintang yang selalu berkelip,

bukan menjadi meteor yang

benderang namun kemudian cepat

mati bersama sinarnya”. Kami akan

terus memberikan yang terbaik dari

program JKN-KIS. Untuk itu, di 2019

ini kami mempunyai tiga fokus utama

dan satu fokus khusus. Pertama,

kita akan fokus meningkatkan

kemampuan pembiayaan jaminan

kesehatan. Kedua, meningkatkan

kepuasan peserta. Ketiga,

meningkatkan kapasitas operasional

organisasi, dan untuk fokus khusus

kita akan memperkuat kebijakan dan

regulasi JKN.

Untuk mencapai tiga fokus itu,

apa strategi khusus yang dibuat ?

Untuk fokus pertama, yaitu

meningkatkan kemampuan

pembiayaan kami akan lakukan

optimalisasi pada tiga aspek.

Aspek pertama adalah risk pooling

melalui beberapa strategi, seperti

mempercepat rekruitmen peserta.

Caranya dengan meningkatkan

kepesertaan segmen peserta

Pekerja Penerima Upah (PPU) atau

karyawan swasta melalui data

potensi peserta antar lembaga,

canvassing, dan penyelarasan

fungsi kepatuhan peserta. Kami

juga akan melakukan advokasi

kepastian ketersediaan anggaran

pemerintah daerah untuk menjamin

kesinambungan dan peningkatan

jumlah peserta. Hal lain yang

lakukan adalah mengoptimalkan

rekruitmen segmen peserta Pekerja

Bukan Penerima Upah (PBPU) atau

peserta mandiri dan Bukan Pekerja

(BP) dengan cara meningkatkan

efektivitas kanal pendaftaran

berbasis data hasil koordinasi

pemangku kepentingan penyedia

data.

Aspek kedua, kami akan

meningkatkan revenue collection

untuk meningkatkan kemampuan

pembiayaan di tahun ini. Caranya

dengan mengoptimalkan

pengumpulan tunggakan iuran

peserta PBPU non aktif. Termasuk

tunggakan wajib Pemda sebagai

pemberi kerja dan iuran peserta

yang didaftarkan oleh Pemda.

Fungsi kepatuhan juga kami akan

optimalkan khususnya PPU badan

usaha yang menunggak. Selain

itu, mengoptimalkan pelaksaan

outodebet peserta PBPU dan BP

melalui penyelarasan bisnis proses

pelayaan peserta. Nah aspek

ketiga, kami lakukan optimalisasi

purchasing. Strateginya adalah

dengan mengoptimalkan program

peserta rujuk balik (PRB) melalui

peningkatan jumlah peserta aktif

dan kepastian ketersediaan obat.

Kemudian mengembangkan dan

mengoptimalkan mekanisme

pembayaran provider berbasis

kinerja atau sering kita sebut

KBK. Kami juga akan melakukan

koordinasi dengan kementerian/

lembaga terkait dalam implementasi

urun biaya yang berpotensi moral

hazard. Strategi lainnya, kami

melakukan standarisasi penjaminan

manfaat, mengembangkan sistem

klaim berbasis elektronik di fasilitas

kesehatan rujukan maupun tingkat

pertama. Rujukan berjenjang melalui

rujukan online juga kami optimalkan.

Lalu, bagaimana dengan fokus

kedua dan ketiga ?

Nah, untuk meningkatkan kepuasaan

peserta sebagai fokus utama kedua,

kami lakukan beberapa strategi.

Di antaranya, meningkatkan

pelayanan administrasi. Misalnya

dengan meningkatkan performa

pelayanan melalui standarisasi

proses service level agreement

di Kantor BPJS Kesehatan.

Pemanfaatan aplikasi Mobile JKN

dan Mobile Costumer Service

sebagai kanal proses pelayanan

administrasi akan kami optimalkan.

Kami perkuat sinergi dengan rumah

sakit untuk meningkatkan mutu

layanan informasi dan penanganan

pengaduan di faskes. Kami juga

ingin memastikan kepemilikan

KIS bagi peserta PBI yang dibiayai

dari APBN. Strategi lain untuk

kepuasan peserta, adalah dengan

meningkatkan mutu layanan melalui

komitmen dan kepatuhan faskes.

Di samping itu, memastikan akses

pelayanan yang berkualitas bagi

peserta. Untuk kepuasan peserta

hingga akhir 2017 sebesar 79%,

artinya sudah mencapai target. Kami

harapkan mencapai target 85% di

akhir 2019. Kepuasan peserta erat

kaitannya dengan kepuasan faskes

karena berhubungan dengan mutu

layanan. Kita punya target dari angka

65% menuju 80%.

Untuk fokus ketiga, kami memiliki

beberapa strategi. Misalnya,

meningkatkan efektivitas

pengelolaan program kerja dan

anggaran. Selain itu, meningkatkan

efektivitas implementasi governance

risk management compliance (GRC)

melalui beberapa cara, seperti

meningkatkan budaya sadar risiko

dan pengendalian risiko. Kemudian

mendorong terciptanya budaya

pengendalian internal dan kepatuhan

terhadap sistem dan proses.

Efektivitas pencapain kinerja juga

perlu ditingkatkan melalui sistem

manajemen monitoring dan evaluasi

yang terstruktur.

Terakhir, bagaimana dengan fokus

khusus atau tambahan yang pak

Dirut sebutkan tadi ?

Kalau untuk fokus khusus ini,

kami ingin mengembalikan peran

dan fungsi BPJS Kesehatan

sebagaimana ketentuan UU SJSN.

Kami juga ingin mengembangkan

dan mengoptimalkan fungsi

regulatory management system.

Page 12: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 12

B E N E F I T

12

Terkait Tindakan Hukum Tak Dijamin Program JKN-KIS

Layanan Kesehatan

Page 13: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 13

BENEFIT

13

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan yang ditandatangani

Presiden Joko Widodo pada 17 September

lalu mengatur beberapa kebijakan baru terkait

dengan kepesertaan dan manfaat program JKN-KIS.

Salah satunya mengatur tentang pelayanan kesehatan

yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Ada beberapa layanan kesehatan yang memang tidak

masuk dalam manfaat Program JKN-KIS sejak awal.

Sedangkan beberapa layanan yang dulunya belum diatur

dengan jelas sehingga masuk dalam manfaat program,

tetapi sejak adanya Perpres 82 ini tidak lagi dijamin oleh

Program JKN-KIS.

Di antaranya, disebutkan dalam Pasal 52 ayat 1 huruf

r bahwa pelayanan kesehatan akibat tindak pidana,

penganiayaan, kekerasan seksual, korban terorisme,

dan tindak pidana perdagangan orang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan tidak dijamin

oleh BPJS Kesehatan. Kasus-kasus yang berhubungan

dengan tindakan hukum tidak dijamin oleh BPJS

Kesehatan.

Lalu siapa yang menjamin? Yang menjamin adalah

institusi terkait. Apabila itu adalah korban, maka negara

telah menetapkan Lembaga Perlindungan Saksi dan

Korban (LPSK) lah yang akan menjamin. Ini diperkuat

dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2014 tentang

Perlindungan Saksi dan Korban.

Pasien yang masuk dalam kriteria pasal 52 Ayat 1 huruf

r ini akan ditandai saat mendapat pelayanan di fasilitas

kesehatan rujukan, selanjutnya biaya perawatannya

diserahkan kepada institusi yang terkait. Namun, secara

teknis pelaksanaan Perpres 82 ini akan diatur lebih lanjut

dengan peraturan pelaksana dari menteri terkait.

Ketentuan mengenai kriteria pelayanan yang tidak dijamin

oleh BPJS Kesehatan ini sebenarnya termasuk dalam

pelayanan kesehatan yang tidak dijamin pada pasal 25

ayat 1 huruf q Perpres no 19 tahun 2016 yaitu pelayanan

lainnya yang tidak ada hubungannya dengan Manfaat

Jaminan Kesehatan yang diberikan. Namun karena

belum di atur dengan jelas maka sering menimbulkan

perbedaan penjaminan di fasilitas kesehatan. Pengaturan

ini untuk menegaskan posisi BPJS Kesehatan dalam

pembiayaan bagi peserta, sehingga tidak menimbulkan

kesalahpahaman dalam pelaksanaannya di lapangan.

Sebelum diatur dalam Perpres 82 ini bisa jadi pelayanan

yang bukan karena sakit juga dijamin oleh BPJS

Kesehatan. Hal ini menimbulkan overlaping pembiayaan

atas kasus-kasus yang mestinya dibayar oleh institusi

lain.

Selain kasus-kasus terkait tindakan hukum, pasal 52 juga mencantumkan total 21 poin pelayanan

kesehatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan.

a Pelayanan Kesehatan untuk tujuan estetika

b Pelayanan untuk mengatasi infertilitas

c Layanan meratakan gigi, dan ortodonsi.

d Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan

diri sendiri.

e Pengobatan komplementer, alternatif, dan tradisional, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan

penilaian teknologi kesehatan.

f Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau eksperimen.

g Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik.

h Perbekalan kesehatan rumah tangga.

i Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa atau wabah.

j Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan dan dapat dicegah.

k Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial.

Page 14: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 14

P E L A N G G A N

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan

Presiden (Perpres) No.82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan. Beleid ini memuat

sejumlah ketentuan baru yang mengubah

peraturan sebelumnya. Misalnya, mengenai pendaftaran

peserta bukan penerima upah (PBPU). Pasal 15 Perpres

No.82 Tahun 2018 mewajibkan setiap PBPU dan

bukan pekerja (BP) mendaftarkan dirinya dan anggota

keluarganya secara sendiri-sendiri atau kolektif sebagai

peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia

Sehat (JKN-KIS) dengan membayar iuran.

Setelah mendaftar BPJS Kesehatan akan melakukan

verifikasi dalam waktu 14 hari sejak pendaftaran untuk

setiap kelas rawat baik kelas 1, 2 maupun 3.

Kewajiban melakukan pendaftaran sebagai peserta

JKN-KIS bagi PBPU dan BP dilaksanakan paling

lambat 1 Januari 2019. Jika kewajiban pendaftaran itu

tidak dilakukan sesuai batas waktu yang ditentukan,

maka dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan. Lebih lanjut ketentuan ini diatur dalam

Peraturan BPJS Kesehatan No.6 Tahun 2018 tentang

Administrasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan.

Peraturan BPJS Kesehatan yang diundangkan 18

Desember 2018 ini mengatur PBPU termasuk warga

negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

bulan dan anggota keluarganya. Selain itu PBPU terdiri

dari pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri,

dan pekerja yang bukan penerima gaji atau upah.

Pendaftaran bisa dilakukan melalui banyak kanal

pendaftaran yang telah tersedia seperti aplikasi Mobile

JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, dan loket

kantor cabang atau kantor kabupaten/kota atau unit

pelayanan lain yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

Penduduk yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS

dapat didaftarkan pada BPJS Kesehatan oleh pemerintah

daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

Anggota PBPU yang wajib didaftarkan dalam program

JKN-KIS yakni seluruh anggota keluarga yang terdaftar

dalam kartu keluarga (KK). Pendaftaran dilakukan oleh

Masa Aktivasi Pendaftaran Peserta PBPU Semua Kelas Rawat 14 Hari

CATAT

Page 15: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 15

PELANGGAN

salah satu anggota keluarga yang terdaftar dalam

KK. Dalam hal hanya terdapat satu nama dalam KK

yang berhalangan mendaftarkan dirinya karena alasan

tertentu, pendaftaran dapat dilakukan oleh orang yang

ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa.

Jika ada anggota keluarga dalam satu KK yang mendapat

tugas belajar atau pertukaran pelajar ke luar negeri;

bekerja di luar negeri; atau tinggal di luar negeri, maka

dapat dikecualikan dari kewajiban mendaftar JKN-KIS.

Pengecualian ini harus dibuktikan dengan menunjukan

visa asli atau salinan; surat izin tinggal di luar negeri; atau

surat pemberitahuan ke luar negeri dari penyelenggara

atau sponsor.

Bagi penduduk yang belum terdaftar sebagai peserta

JKN-KIS pada suatu daerah,dapat didaftarkan secara

kelompok oleh pemerintah daerah provinsi dan/atau

pemerintah kabupaten/kota (pemda). Pendaftaran ini

ditujukan untuk mengintegrasikan jaminan kesehatan

daerah (Jamkesda) dalam program JKN-KIS.

Pendaftaran oleh pemda dilakukan berdasarkan perjanjian

kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan pemda.

Bagi pemda yang mendaftarkan seluruh penduduk

di wilayahnya, kepesertaan dinyatakan aktif setelah

didaftarkan, kecuali diperjanjikan lain.

Surat Rekomendasi Dinas Sosial Untuk Pendaftaran

Peserta PBPU Tidak Diperlukan Lagi

Peraturan BPJS Kesehatan No.6 Tahun 2018 ini,

mencabut Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan yang

mengatur mengenai administrasi kepesertaan. Serta

mencabut Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2015

tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pembayaran Iuran

Bagi Peserta PBPU dan BP sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2016.

Kemudian, mencabut juga Peraturan BPJS Kesehatan

No.6 Tahun 2016 tentang Perubahan Status Kepesertaan

PBPU dan BP Dalam Penyelenggaraan Program JKN.

Mengingat beberapa Peraturan BPJS Kesehatan itu telah

dicabut, maka ketentuan mengenai surat rekomendasi

dari dinas sosial sebagaimana diatur dalam pasal 9

ayat (1) huruf (d) Peraturan BPJS Kesehatan No.1

Tahun 2015 tidak berlaku. Ketentuan ini sebelumnya

mengatur peserta dan bayi baru lahir dari PBPU dan

BP yang mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan

dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III

dan menunjukan surat rekomendasi dinas sosial dapat

segera membayar uran pertama setelah mendapat

virtual account.

Surat rekomendasi yang diterbitkan dinas sosial

setempat itu menyatakan sebagai orang tidak mampu

dan/atau keterangan lain yang dibutuhkan. Tapi dengan

terbitnya Peraturan BPJS Kesehatan No.6 Tahun 2018,

ketentuan mengenai surat rekomendasi dinas sosial itu

tidak diperlukan lagi.

Sekarang peserta PBPU dan BP wajib mendaftar sebagai

peserta JKN-KIS dan membayar iuran pertama setelah

melalui proses verifikasi pendaftaran selama 14 hari.

Atau bisa juga menjadi peserta JKN-KIS yang didaftarkan

oleh pemda, terutama pemda yang sudah mencapai

universal health coverage (UHC) atau cakupan kesehatan

semesta.

Page 16: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 16

T E S T I M O N I

Pemerintah daerah (pemda) berperan penting

dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan

Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Untuk mengoptimalkan peran itu Presiden

Joko Widodo telah menerbitkan sejumlah peraturan

antara lain Instruksi Presiden No.8 Tahun 2017 tentang

Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN. Inpres ini antara

lain memerintahkan gubernur di seluruh daerah untuk

meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada

bupati dan walikota dalam rangka pelaksanaan program

JKN.

Gubernur diperintahkan untuk mengalokasikan

anggaran dalam rangka pelaksanaan JKN. Sekaligus

memastikan bupati dan walikota untuk mengalokasikan

anggaran tersebut di wilayahnya, mendaftarkan seluruh

penduduknya dalam JKN, menyediakan sarana dan

prasarana serta SDM untuk mendukung program JKN.

Selainitu, gubernur harus memastikan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) mendaftarkan seluruh pekerja dan

keluarganya dalam JKN serta pembayaran iurannya. Inpres

yang berlaku sampai akhir tahun lalu itu berkontribusi

mendorong pemda mendaftarkan penduduknya dalam

program JKN-KIS untuk mencapai Universal Health

Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta.

Regulasilainnya yang menekankan peran penting

pemda dalam penyelenggaraan JKN-KIS yakni

Peraturan Presiden (Perpres) No.82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan. Beleid ini memuat ketentuan yang

menegaskan pemda wajib mendukung JKN-KIS. Bentuk

Sebagai Upaya Pemda Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi

UHC

Page 17: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 17

TESTIMONI

Walikota Bogor

Bima Arya

dukungan itu diberikan melalui peningkatan pencapaian

kepesertaan di wilayahnya; kepatuhan pembayaran

iuran; peningkatan pelayanan kesehatan; dan dukungan

lain sesuai peraturan perundang-undangan dalam rangka

menjamin kesinambungan program JKN-KIS.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS

Kesehatan, Andayani Budi Lestari, mengatakan pemda

sebagai tulang punggung program JKN-KIS. Peran pemda

menentukan keberhasilan implementasi program JKN-

KIS, khususnya dalam perluasan cakupan kepesertaan,

peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta

pembiayaan JKN-KIS yang terjangkau, berkelanjutan dan

terintegrasi.

Pemda juga berperan penting dalam optimalisasi

pelaksanaan sistem kendali mutu dan biaya di daerah.

Serta pembinaan dan pengawasan sekaligus kepatuhan

pelaksanaan JKN-KIS di daerah. Pelayanan kesehatan

tanpa diskriminasi dapat terwujud jika seluruh penduduk

telah menjadi peserta JKN-KIS; Seluruh penduduk bisa

memilih banyak saluran untuk pendaftaran dan informasi;

Seluruh peserta mempunyai fasilitas pembayaran iuran,

perubahan data dan menyampaikan pengaduan dan;

Seluruh peserta mendapat jaminan manfaat sesuai

ketentuan.

Salah satu pemda yang sudah mencapai UHC -paling

sedikit 95 persen penduduknya terdaftar dalam program

JKN-KIS- yaitu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Per

1 Desember 2018 jumlah peserta JKN-KIS di Jakarta

sebanyak 10.146.398 jiwa (98,18 persen). Tingkat

kepuasa peserta JKN-KIS di Jakarta tergolong tinggi,

mencapai 78,26 persen. Capaian yang diraih Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta ini patut dicontoh daerah lain.

Daerah lain yang berhasil mencapai UHC yakni

pemerintah Kota Bogor. Jumlah penduduk Kota Bogor

1.021.337 jiwa dan sebanyak 847.972 jiwa (83,02

persen) sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Per 1

Desember 2018 Pemerintah Kota Bogor mendaftarkan

130.956 penduduknya menjadi peserta JKN-KIS.

Dengan penambahan itu penduduk Kota Bogor yang

telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS sudah lebih

dari 95 persen. Keberhasilan itu membuat Kota Bogor

menyandang gelar sebagai salah satu daerah yang

mencapai UHC.

Walikota Bogor, Bima Arya, mengatakan pihaknya telah

melakukan berbagai upaya agar penduduk yang menjadi

peserta JKN-KIS bisa mencapai minimal 95% pada

akhir tahun 2018. Menurutnya, keberhasilan itu diraih

melalui perjuangan. Kerjasama yang dijalin antara Dinas

Kesehatan Kota Bogor dengan BPJS Kesehatan Cabang

Bogor mampu merealisasikan cakupan kesehatan

semesta sehingga program ini bisa menjamin 95,85

persen dari seluruh penduduk Kota Bogor.

Pemda lainnya yang berkomitmen untuk menjamin

pelayanan kesehatan bagi penduduknya yaitu Kota

Pasuruan. Sampai pertengahan Februari 2019 sebanyak

97,6 persen dari seluruh penduduk kota Pasuruan telah

terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Dengan prestasi

ini Pasuruan menjadi kota ketiga di Jawa Timur yang

berhasil meraih UHC. Wakil Walikota Pasuruan, Raharto

Teno Prasetyo, mengatakan Pemerintah Kota Pasuruan

memiliki visi untuk menjamin kesehatan semua

masyarakatnya. Upaya itu dilaksanakanmelalui UHC.

Memang tidak mudah bagi pemda untuk mampu

mencapai cakupan kesehatan semesta. Butuh komitmen

yang kuat dan keseriusan untuk merealisasikannya. Salah

satu pemda yang masih berupaya untuk mencapai UHC

yakni Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Tercatat

per 1 Januari 2019 jumlah penduduk Kalimantan Timur

yang terdaftar program JKN-KIS mencapai 3.234.960

jiwa (91,46 persen). Untuk mencapai cakupan 95

persen, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu

mendaftarkan sekitar 3,54 persen penduduknya sebagai

peserta JKN-KIS.

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, berkomitmen

untuk memberikan perhatian khusus pada jaminan

kesehatan bagi masyarakat. Menurutnya kesehatan

penting dan menjadi hajat hidup masyarakat yang

pemenuhannya perlu didukung pemerintah. Selain itu

kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan

pembangunan suatu daerah. Kendati demikian beberapa

kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur sudah

berhasil mencapai UHC yaitu Kabupaten Mahakam Ulu,

Kabupaten Kutai Barat, Kota Balikpapan, Kota Bontang

dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 18: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 18

I N S P I R A S I

Bank Mandiri meraih penghargaan dari Alpha

Southest Asia Magazine di kawasan Asia

Tenggara sebagai Best Trade Receivables

Solution in Southeast Asia 2018. Penghargaan

itu diraih melalui BPJS Kesehatan’s (National Health

Insurance) Trade Invoice Receivable Solution.

Sebagaimana diketahui selama ini, Bank Mandiri

merupakan salah satu bank yang menyediakan program

pembiayaan Invoice Financing atau dikenal dengan istilah

Supply Chain Financing (SCF) bagi fasilitas kesehatan

seperti rumah sakit (RS) mitra BPJS Kesehatan.

Senior Vice President Government & Institutional 2 Group

Bank Mandiri, Teddy Y. Danas, mengatakan penghargaan

itu diberikan karena produk SCF yang ditawarkan Bank

Mandiri memiliki sejumlah keunggulan yakni kemudahan

persyaratan dan keragaman fiturnya. Bank Mandiri juga

memiliki platform yang memudahkan RS memonitor

fasilitas pembiayaannya termasuk tagihan klaim ke BPJS

Kesehatan secara otomatis. Solusi pembiayaan yang

dirancang oleh Bank Mandiri ini dimaksudkan untuk

membantu permasalahan cashflow bagi RS rekanan

BPJS Kesehatan dengan melibatkan tigak pihak utama

yaitu RS, BPJS Kesehatan dan Bank Mandiri.

“Kami sangat mendukung BPJS Kesehatan dalam

melaksanakan program JKN yang merupakan program

pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan

yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” ungkap

Teddy kepada Media Info BPJS Kesehatan.

Selain program SCF, selama ini Bank Mandiri

telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk

menyediakan solusi dan saluran untuk memudahkan

masyarakat membayar iuran. Program SCF ini sekaligus

melengkapi solusi penerimaan iuran peserta yang selama

ini telah berjalan baik. Bank Mandiri berharap melalui

SCF, pelayanan RS kepada masyarakat tidak terganggu

karena persoalan cashflow RS.

“Ini merupakan dukungan dari Bank Mandiri untuk BPJS

Kesehatan dalam melaksanakan program JKN termasuk

untuk rumah sakit mitra BPJS Kesehatan,” urai Teddy.

Terhitung sampai saat ini lebih dari 250 RS sudah

memanfaatkan program SCF Bank Mandiri dengan

total fasilitas lebih dari Rp 2 triliun. Bank Mandiri telah

menjadikan fokus untuk solusi di industry Kesehatan

sejak tahun 2014. Salah satu tantangan yang dihadapi

dalam menjalankan program SCF terkait sosialisasi

untuk memberi pemahaman kepada RS agar bisa

memanfaatkan program ini. Selain itu ke depannya

diharapkan proses verifikasi klaim BPJS Kesehatan dapat

dilakukan secara daring sehingga pencairan SCF untuk

RS bisa dilakukan lebih cepat.

“Kami juga berharap farmasi bisa berpeluang

memanfaatkan program ini,” pungkasnya.

Bank Mandiri Raih Penghargaan InternasionalMampu Membantu RS Melalui SCF,

Senior Vice President Government & Institutional 2 Group Bank Mandiri

Teddy Y. Danas

Page 19: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 19

P E R S E P S I

Pemerintah menegaskan biaya pelayanan

kesehatan korban tindak pidana, penganiayaan,

kekerasan seksual, terorisme, dan tindak pidana

perdagangan orang tidak termasuk manfaat

yang dijamin dalam Program Jaminan Kesehatan

Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Itu artinya,

ketika korban mendapatkan layanan kesehatan di rumah

sakit tidak lagi dijamin oleh BPJS Kesehatan. Kebijakan

pemerintah ini tertuang dalam pasal 52 ayat 1 huruf r

Peraturan Presiden (Perpres) 82/2018 tentang Jaminan

Kesehatan.

Lalu, siapa yang akan menanggung pembiayaan korban

tindak pidana ? Mengacu pada Undang-Undang (UU)

31/2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, maka

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang

ditugaskan negara untuk membiayai korban tindak

pidana. Ketentuan teknis mengenai pembiayaan dari

LPSK diatur lebih lanjut dalam PP 7/2018 tentang

Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan Kepada

Saksi dan Korban.

Pasal 37 PP ini menyebutkan saksi/korban pelanggaran

hak asasi manusia (HAM) berat, tindak pidana terorisme,

tindak pidana perdagangan orang, tindak pidana

penyiksaan, tindak pidana kekerasan seksual, dan

penganiayaan berat berhak memperoleh bantuan berupa

medis, rehabilitasi psikososial dan psikologis.

Bagaimana alurnya untuk mendapatkan bantuan tersebut

? PP ini juga mengatur bahwa permohonan bantuan

diajukan oleh saksi/korban atau keluarga atau kuasanya.

Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa

Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada LPSK.

Permohonan tersebut memuat identitas pemohon, uraian

tentang peristiwa, dan bentuk bantuan yang diminta.

Dilampirkan dengan fotokopi identitas saksi/korban yang

disahkan oleh pejabat yang berwenang. Juga dilampirkan

keterangan dari Komnas HAM untuk saksi dan korban

pelanggaran HAM berat, keterangan Kepolisian atau

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk saksi

dan korban tindak pidana terorisme, serta keterangan

dari Kepolisian untuk korban atau sakit tindak pidana

perdagangan orang, tindak pidana penyiksaan, tindak

pidana kekerasan seksual, dan penganiayaan berat.

Surat keterangan hubungan keluarga, jika permohonan

diajukan oleh keluarga, dan surat kuasa khusus jika

permohonan bantuan diajukan oleh kuasa saksi/korban

atau kuasa keluarga.

Setelah permohonan diajukan, LPSK memeriksa

kelengkapan paling lama 7 hari terhitung sejak tanggal

permohonan diterima. Apabila ada kekurangan, LPSK

memberitahukan secara tertulis kepada pemohon untuk

melengkapinya. Pemohon wajib melengkapinya dalam

jangka waktu paling lama 7 hari. Jika melewati waktu

tersebut, pemohon dianggap mencabut permohonannya.

Untuk keperluan pemeriksaan permohonan bantuan,

LPSK akan meminta keterangan saksi/korban atau

keluarga atau kuasanya.

Setelah itu, LPSK menentukan kelayakan, jangka waktu,

dan besaran biaya yang diperlukan dalam pemberian

bantuan berdasarkan keterangan dokter, psikiater,

psikolog, rumah sakit, atau pusat kesehatan/rehabilitasi.

Pemberian bantuan ditetapkan dengan keputusan LPSK.

LPSK berwenang memperpanjang atau menghentikan

pemberian bantuan setelah mendengarkan keterangan

dokter, psikiater, atau psikolog. Penghentian bantuan

juga dapat dilakukan atas permintaan saksi/korban.

Untuk memudahkan korban/saksi, LPSK juga telah

menyediakan hotline/call center 146. Korban/saksi

boleh menelpon ke nomor ini mengajukan permohonan

bantuan atau sekadar konsultasi. Petugas yang sudah

terlatih akan segera merespon sesuai kebutuhan yang

disampaikan korban/saksi.

Bisa Ajukan Permohonan Pembiayaan ke LPSKKorban Tindak Pidana

Page 20: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 20

S E H A T & G A Y A H I D U P

Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)

sempat mengkhawatirkan beberapa bulan

terakhir. Pasalnya, kasusnya meningkat di

berbagai daerah. Sejumlah kabupaten/kota

bahkan melaporkan kejadian luar biasa (KLB), artinya

kasus yang terjadi meningkat dua kali lipat atau lebih dari

waktu sebelumnya.

Laporan Kementerian Kesehatan per tanggal 17 Februari

2019 menyebutkan, jumlah kasus tercatat 20.759 dengan

angka kematian 200 orang. Kemenkes juga meminta

petugas kesehatan di seluruh daerah, pemerintah

daerah, dan seluruh lapisan masyarakat untuk terus

melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN). Tujuannya untuk memusnahkan perkembangan

biakan jentik nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus

Dengue, penyebab DBD.

Sayangnya, penyakit klasik ini kerap dipandang sebelah

mata. Padahal kalau tidak dikenali dan tertangani

dengan cepat, maka dapat menyebabkan kematian.

Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen

Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI, Dr Mulya Rahma

Karyanti, SpA(K), MSc, pada seminar awam dan media

bertemakan “Demam Berdarah yang Tak Kunjung

Musnah, Mengapa?” yang diselenggarakan di Gedung

IMERI FKUI, Jakarta, baru-baru ini, mengajak kita untuk

mewaspadai beberapa gejala DBD agar tidak berakibat

fatal.

Menurut Dr Mulya, gejala DBD baru muncul dalam 7

hari bahkan ada yang sampai 10 hari setelah digigit

nyamuk. Setelah digigit, tidak ada gejala yang khas alias

mirip dengan penyakit lainnya seperti demam biasa.

GEJALA DBD SEBELUM TERLAMBAT

WASPADAI

Page 21: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATANEDISI 70 21

SEHAT & GAYA HIDUP

Karenanya, begitu demam tinggi tidak sembuh selama

2 hari, sebaiknya langsung ke fasilitas kesehatan untuk

memastikan demam tersebut DBD atau bukan.

Yang perlu diperhatikan adalah demam dari DBD ditandai

dengan panas tinggi mendadak, dan bisa mencapai 40

derajat Celcius. Demam tinggi terjadi selama 2-7 hari.

Kemudian nafsu makan menurun, mual, kadang muntah,

sakit kepala, dan sakit perut. Pada kasus yang lebih berat

dapat menimbulkan nyeri ulu hati. Tulang sendi terasa

ngilu dan nyeri otot. Bisa disertai diare. Bisa juga disertai

perdarahan dengan gejala seperti bintik bintik merah,

mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan buang air

besar berdarah. Kondisi ini menunjukkan DBD masuk

fase kritis. Kalau sudah alami gejala ini, tidak ada alasan

lagi untuk menunda ke fasilitas kesehatan.

Sebab tanpa perawatan medis, penderita akan

mengalami syok atau perdarahan berat yang ditandai

dengan kaki dingin dan lembab, lemah, tidur terus dan

hilang kesadaran.

Setelah mengalami panas mendadak, biasanya dalam

beberapa hari panas dan demam akan menghilang. Pada

fase ini terjadi penurunan trombosit kurang dari 100.000/

mm3 dan peningkatan hematokrit. Pada anak-anak

biasanya terjadi syok dengue. Kondisinya memburuk,

gelisah, lemah, tangan kaki dingin, nafas cepat dan

buang air kecil berkurang.

Gejala DBD pada anak dan dewasa sama saja. Bedanya,

pada anak akan lebih rentan syok karena sirkulasi

darahnya lebih kecil dari orang dewasa. Asupan cairan

yang lebih sedikit dan kekebalan tubuh yang lebih rendah

pada anak-anak menyebabkan mereka lebih rentan jatuh

ke kondisi syok dibanding orang dewasa. Itulah mengapa

angka kematian yang dilaporkan dari berbagai daerah

lebih banyak usia anak.

Untuk pertolongan pertama gejala DBD di rumah sebelum

ke fasilitas kesehatan, yaitu pasien harus istirahat total.

Apabila masih demam tinggi, bisa dikompres dengan

kompres hangat. Berikan banyak cairan/minum kepada

pasien. Berikan obat penurun panas seperti parasetamol.

Jangan membungkus pasien dengan baju dan selimut

berlapis lapis. Ini justru berbahaya karena akan

mempertahankan panas tinggi yang membuat pasien

semakin kekurangan cairan.

Ketika menderita DBD, pasien harus dihindarkan

dari obat-obatan seperti asetosal, asam mefenamat,

steroid dan obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) seperti

ibuprofen. Obat-obat ini dapat meningkatkan risiko

gangguan lambung dan pendarahan. Namun harus

ditanyakan kepada dokter untuk mendapatkan informasi

lebih lanjut jika pasien menderita DBD dan sedang

mengonsumsi obat-obat tersebut.

Namun, kondisi-kondisi seperti ini tidak perlu terjadi

apabila kita sadar untuk melakukan pencegahan.

Karena bagaimana pun mencegah tetaplah lebih baik

daripada mengobati. Kegiatan seperti menguras bak

mandi, membersihkan dan menutup rapat rapat tempat

penampungan air seperti ember, tempat air minum, air

lemari es, atau wadah dispenser harus rutin dilakukan

minimal dua kali seminggu.

Taburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat

penampungan air karena efektif membunuh larva

nyamuk. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,

menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur

cahaya dan ventilasi dalam rumah juga efektif untuk

pencegahan. Buang kebiasaan menggantung pakaian di

dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Sedapat mungkin menghindari gigitan nyamuk dengan

menggunakan obat antinyamuk atau kelambu saat tidur.

Semua kegiatan ini tujuannya untuk memusnahkan

perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang membawa

virus DBD kepada manusia melalui gigitannya.

Page 22: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 70 22

KO N S U LTA S I

J A W A B :

J A W A B :

01

02

Apakah kartu Askes kuning

masih bisa dipakai?

[email protected] -

Jakarta

Kartu Askes berwarna kuning merupakan kartu identitas di era PT Askes (Persero) bagi peserta yang berasal dari PNS, pejabat negara,

pensiunan PNS, TNI, Polri, veteran, dan perintis kemerdekaan. Kartu identitas ini masih berlaku dan dapat digunakan untuk memperoleh

pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Kemana saya harus lapor

kalau ada pelayanan yang

kurang mengenakkan di

rumah sakit?

[email protected] -

Pangkalpinang

BPJS Kesehatan telah menyediakan berbagai alternatif kanal informasi dan pengaduan bagi peserta JKN-KIS melalui:

- BPJS Kesehatan Care Center 1500400;

- Mobile JKN;

- Saluran Informasi dan Penangan Pengaduan (SIPP);

- Aplikasi LAPOR! yang terintegrasi di website BPJS Kesehatan;

- Kantor Cabang atau Kantor Kabupaten/Kota terdekat;

- Petugas BPJS Kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan

Page 23: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan
Page 24: INFOBPJS - BPJS Kesehatan · Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah," ujar dia. Sepanjang tahun 2018 dilakukan