info kita onlline januari

1
01 edisi Januari Pusat Komunikasi Publik M enteri Kesehatan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan apabila ada banyak unggas yang mati. Apabila ada anak atau orang tua yang memegang unggas lalu menjadi panas apalagi batuk, segera laporkan kepada petugas kesehatan. Petugas kesehatan akan segera membawanya ke RS dan memberikan tamiflu. Hal ini disampaikan Menkes kepada wartawan pada Rabu (19/12), menyusul adanya kasus Flu Burung pada IT (laki-laki, 4 tahun), warga Kabupaten Bogor. Menkes menjelaskan bahwa varian Flu Burung yang baru yaitu clade 2.3.2 di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat hanya ada pada itik belum sampai ke manusia. Sebelumnya, itik tergolong kebal, tapi clade terbaru itu mematikan unggas tersebut. Kemenkes mencatat selama 2012 telah terjadi sembilan kasus positif flu burung pada manusia dan seluruh penderitanya meninggal dunia. Angka tersebut sebetulnya jauh menurun bila dibandingkan tahun- tahun sebelumnya, yaitu 55 kasus pada 2006; 42 kasus pada 2007; 24 kasus pada 2008; 21 kasus pada 2009; 9 kasus pada 2010; dan 12 kasus pada 2011. Saat ini, Kemenkes telah menyebarkan surat edaran ke Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia terkait peningkatan kewaspadaan. Apabila ada kematian unggas lebih dari biasanya agar segera melakukan tindakan sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. “Selain itu kami juga melatih para Petugas Kesehatan sehingga apabila ada kejadian yang mencurigakan Flu Burung di Puskesmas atau di desa, agar secepatnya mengirim ke RS rujukan”, sambung Menkes [] Jauhi Unggas Mati LIMA KEMENTERIAN BERSEPAKAT TINGKATKAN PENGETAHUAN PENDUDUK TENTANG HIV/AIDS P engetahuan penduduk usia 15- 24 tahun tentang HIV/AIDS masih rendah. Riset yang dilakukan kemenkes 2010, menunjukkan baru 11,4 persen informasi tentang HIV/AID yang dipahami. Karenanya, untuk meningkatkan pengetahuan yang memadai tentang HIV/AIDS, diterbitkan kesepakatan bersama antara lima kementerian untuk peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS bagi penduduk berusia 15-24 tahun. Kesepakatan bersama antara Lima Kementerian tersebut ditandatangani oleh Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh; Menteri Sosial diwakili Sesjen Kementerian Sosial, Toto Utomo; dan Menteri Agama diwaliki Sesjen Kementerian Agama, Bachrul Hayat. Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada puncak pringatan hari AIDS sedunia 2012 di Sasana Langen Budoyo TMII Jakarta (11/12). Acara tersebut dihadiri dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Boediono. Menurut Wapres, HIV-AIDS adalah penyakit yang bisa mengenai siapa saja, apabila tidak ada langkah-langkah yang konsisten dan sistematis untuk menanganinya. “Pencegahan dan pemberantasan HIV- AIDS di tanah air adalah tanggungjawab seluruh komponen masyarakat Indonesia. Pemerintah tentu harus tetap sebagai ujung tombaknya. Tapi semua harus menyingsingkan lengan bajunya jangan sampai keadaan makin memburuk”, kata Wapres [] S etelah melalui proses yang panjang, PP Tembakau disahkan. Peraturan Pemerintah ini dikeluarkan untuk melindungi kesehatan perseorangan/individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Melindungi penduduk usia produktif, terutama pada anak-anak, remaja, dan perempuan hamil dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya merokok serta melindungi kesehatan masyarakat dari asap rokok orang lain. Salah satu alasan disahkannya PP tembakau adalah beban negara akibat rokok lebih besar dibandingkan dengan penghasilan negara dari cukai tembakau. Tahun 2010, pemerintah harus mengeluarkan 231.27 trilyun rupiah untuk pembelian rokok, biaya perawatan medis rawat inap dan rawat jalan, dan kehilangan produktivitas karena kematian prematur dan morbiditas-disabilitas. Sementara penerimaan dari cukai rokok hanya 55 Trilyun Rupiah. Hal-hal yang diatur dalam PP No 109 Tahun ini meliputi kandungan (Nikotin dan Tar, serta bahan tambahan lainnya), kemasan, peringatan kesehatan, kawasan tanpa rokok, perlindungan anak dan wanita hamil, pengendalian iklan, pengawasan dan lainnya. Misalnya, wajib mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar dan tulisan seluas 40 persen dari kemasan rokok. Bungkus rokok juga wajib mencantumkan informasi mengenai kadar tar dan nikotin, kandungan lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker. Dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil, serta larangan mencantumkan kata-kata yang menyesatkan atau bersifat promotif. Ketentuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), wajib diberlakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Selain itu UU ini juga menepis tanggapan negatif sebelumnya dengan memberikan jaminan terhadap kelestarian tanaman tembakau, meningkatkan mutu tanaman tembakau agar dapat bersaing dengan mutu tembakau impor dan mampu memenuhi kebutuhan tembakau dalam negeri [] M enteri Kesehatan RI, yang diwakili Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti meluncurkan e-Regalkes dan Single Sign On (SSO) di Kantor Kemenkes, Jakarta. Dengan sistem ini pemohon perizinan tidak perlu datang di loket Unit Layanan Terpadu (ULT) di Jakarta, karena semua dokumen perizinan dapat disampaikan secara elektronik. Sistem ini sangat efektif dan efisien bagi pemohon perizinan mengingat wilayah NKRI yang luas. Layanan publik yang dilayani adalah dalam bidang alat kesehatan dan PKRT antara lain izin penyalur alat kesehatan, izin produksi alat kesehatan dan PKRT, izin edar alat kesehatan dan PKRT, dan pemberian Certificate of Free Sales (CFS). “Diharapkan dengan kemudahan dalam mendapatkan ijin edar maka dapat mencegah dan mengurangi masuknya alat kesehatan illegal (tidak terdaftar) ke wilayah Indonesia”, ujar Wamenkes. Pengembangan e-Regalkes dan fitur SSO dalam INSW merupakan sumbangsih Kementerian Kesehatan bagi bangsa dan negara serta dunia. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 mengamanatkan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang beredar di Indonesia harus memiliki izin edar. Pemberian izin diselenggarakan melalui mekanisme pelayanan publik yang baik, efektif dan efisien serta transparan. Alat kesehatan selain mempunyai fungsi sosial untuk menyembuhkan, mendiagnosis dan mengatasi penyakit serta mempertahankan/meningkatkan kesehatan, juga mempunyai fungsi ekonomi. Alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan khususnya Indonesia. Diperkirakan kebutuhannya akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya tingkat pengetahuan dan daya beli rakyat Indonesia [] Pemerintah Sahkan PP Tembakau Kemenkes Luncurkan e-Regalkes dan Single Sign On (SSO)

Upload: ppidkemenkes

Post on 25-Jun-2015

61 views

Category:

Health & Medicine


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Info Kita Onlline Januari

01edisi Januari Pusat Komunikasi Publik

Menteri Kesehatan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan

memperhatikan apabila ada banyak unggas yang mati. Apabila ada anak atau orang tua yang memegang unggas lalu menjadi panas apalagi batuk, segera laporkan kepada petugas kesehatan. Petugas kesehatan akan segera membawanya ke RS dan memberikan tamiflu.

Hal ini disampaikan Menkes kepada wartawan pada Rabu (19/12), menyusul adanya kasus Flu Burung pada IT (laki-laki, 4 tahun), warga Kabupaten Bogor. Menkes menjelaskan bahwa varian Flu Burung yang baru yaitu clade 2.3.2 di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat hanya ada pada itik belum sampai ke manusia. Sebelumnya, itik tergolong kebal, tapi clade terbaru itu mematikan unggas tersebut.

Kemenkes mencatat selama 2012 telah terjadi sembilan kasus positif flu burung pada manusia dan seluruh penderitanya meninggal dunia. Angka tersebut sebetulnya jauh menurun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 55 kasus pada 2006; 42 kasus pada 2007; 24 kasus pada 2008; 21 kasus pada 2009; 9 kasus pada 2010; dan 12 kasus pada 2011.

Saat ini, Kemenkes telah menyebarkan surat edaran ke Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia terkait peningkatan kewaspadaan. Apabila ada kematian unggas lebih dari biasanya agar segera melakukan tindakan sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

“Selain itu kami juga melatih para Petugas Kesehatan sehingga apabila ada kejadian yang mencurigakan Flu Burung di Puskesmas atau di desa, agar secepatnya mengirim ke RS rujukan”, sambung Menkes []

Jauhi Unggas Mati

LiMa KeMenterian BersepaKat tingKatKan pengetahUan pendUdUK tentang hiV/aids

Pengetahuan penduduk usia 15-24 tahun tentang HIV/AIDS masih

rendah. Riset yang dilakukan kemenkes 2010, menunjukkan baru 11,4 persen informasi tentang HIV/AID yang dipahami. Karenanya, untuk meningkatkan pengetahuan yang memadai tentang HIV/AIDS, diterbitkan kesepakatan bersama antara lima kementerian untuk peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS bagi penduduk berusia 15-24 tahun.

Kesepakatan bersama antara Lima Kementerian tersebut ditandatangani oleh Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh; Menteri Sosial diwakili Sesjen Kementerian Sosial, Toto Utomo; dan Menteri Agama diwaliki Sesjen

Kementerian Agama, Bachrul Hayat.

Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada puncak pringatan hari AIDS sedunia 2012 di Sasana Langen Budoyo TMII Jakarta (11/12). Acara tersebut dihadiri dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Boediono.

Menurut Wapres, HIV-AIDS adalah penyakit yang bisa mengenai siapa saja, apabila tidak ada langkah-langkah yang konsisten dan sistematis untuk menanganinya.

“Pencegahan dan pemberantasan HIV-AIDS di tanah air adalah tanggungjawab seluruh komponen masyarakat Indonesia. Pemerintah tentu harus tetap sebagai ujung tombaknya. Tapi semua harus menyingsingkan lengan bajunya jangan sampai keadaan makin memburuk”, kata Wapres []

Setelah melalui proses yang panjang, PP Tembakau disahkan. Peraturan Pemerintah

ini dikeluarkan untuk melindungi kesehatan perseorangan/individu, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Melindungi penduduk usia produktif, terutama pada anak-anak, remaja, dan perempuan hamil dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya merokok serta melindungi kesehatan masyarakat dari asap rokok orang lain.

Salah satu alasan disahkannya PP tembakau adalah beban negara akibat rokok lebih besar dibandingkan dengan penghasilan negara dari cukai tembakau. Tahun 2010, pemerintah harus mengeluarkan 231.27 trilyun rupiah untuk pembelian rokok, biaya perawatan medis rawat inap dan rawat jalan, dan kehilangan produktivitas karena kematian prematur dan morbiditas-disabilitas. Sementara penerimaan dari cukai rokok hanya 55 Trilyun Rupiah.

Hal-hal yang diatur dalam PP No 109 Tahun ini meliputi kandungan (Nikotin dan Tar, serta bahan tambahan lainnya), kemasan, peringatan kesehatan, kawasan tanpa rokok, perlindungan anak dan wanita hamil, pengendalian iklan,

pengawasan dan lainnya. Misalnya, wajib mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar dan tulisan seluas 40 persen dari kemasan rokok.

Bungkus rokok juga wajib mencantumkan informasi mengenai kadar tar dan nikotin, kandungan lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker. Dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil, serta larangan mencantumkan kata-kata yang menyesatkan atau bersifat promotif.

Ketentuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), wajib diberlakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Selain itu UU ini juga menepis tanggapan negatif sebelumnya dengan memberikan jaminan terhadap kelestarian tanaman tembakau, meningkatkan mutu tanaman tembakau agar dapat bersaing dengan mutu tembakau impor dan mampu memenuhi kebutuhan tembakau dalam negeri []

Menteri Kesehatan RI, yang diwakili Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti meluncurkan e-Regalkes dan Single Sign On (SSO) di Kantor

Kemenkes, Jakarta. Dengan sistem ini pemohon perizinan tidak perlu datang di loket Unit Layanan Terpadu (ULT) di Jakarta, karena semua dokumen perizinan dapat disampaikan secara elektronik. Sistem ini sangat efektif dan efisien bagi pemohon perizinan mengingat wilayah NKRI yang luas.

Layanan publik yang dilayani adalah dalam bidang alat kesehatan dan PKRT antara lain izin penyalur alat kesehatan, izin produksi alat kesehatan dan PKRT, izin edar alat kesehatan dan PKRT, dan pemberian Certificate of Free Sales (CFS).

“Diharapkan dengan kemudahan dalam mendapatkan ijin edar maka dapat mencegah dan mengurangi masuknya alat kesehatan illegal (tidak terdaftar) ke wilayah Indonesia”, ujar Wamenkes.

Pengembangan e-Regalkes dan fitur SSO dalam INSW merupakan sumbangsih Kementerian Kesehatan bagi bangsa dan negara serta dunia. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 mengamanatkan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang beredar di Indonesia harus memiliki izin edar. Pemberian izin diselenggarakan melalui mekanisme pelayanan publik yang baik, efektif dan efisien serta transparan.

Alat kesehatan selain mempunyai fungsi sosial untuk menyembuhkan, mendiagnosis dan mengatasi penyakit serta mempertahankan/meningkatkan kesehatan, juga mempunyai fungsi ekonomi. Alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan khususnya Indonesia. Diperkirakan kebutuhannya akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya tingkat pengetahuan dan daya beli rakyat Indonesia []

pemerintah sahkan pp tembakau

Kemenkes Luncurkan e-regalkes dan single sign On (ssO)