infiltrasi n perkolasi
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
1/8
MK. Hidrologi JFK
36
BAB III. INFILTRASI DAN PERKOLASI
A. Pendahuluan
Pada bab ini akan dipelajari tentang pengertian infiltrasi dan perkolasi serta cara pengukuran
kapasitas infiltrasi.
Tujuan yang ingin dicapai (TIK) setelah mengikuti materi ini adalah mahasiswa akan dapat :
a. Menjelaskan pengertian infiltrasi dan perkolasi dengan benar.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi dengan benar.
c. Menentukan kapasitas infiltrasi dengan benar.
B. Penyajian
3.1. Pengertian Infiltrasi dan Perkolasi
Infiltrasi adalah perpindahan air dari atas ke dalam permukaan tanah. Kebalikan dari
infiltrasi adalah rembesan (seepage).
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang terletak di antara permukaan
tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya infiltrasi f adalah laju infiltrasi
maksimum yang dimungkinkan, yang ditentukan oleh kondisi permukaan, termasuk lapisan atas
tanah. Besarnya daya infiltrasi f dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari. Daya perkolasi p
adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi
tanah dalam zona tidak jenuh, yang terletak di antara permukaan tanah dengan permukaan air
tanah.
Untuk memperjelas arti fp dan pp diperlihatkan pada Gambar 3.1. dan Gambar 3.2. di
bawah ini.
kerikil
Tanah liat
Muka air tanah
Tanah liat
kerikil
Muka air tanah
Gambar 3.1. Gambar 3.2.
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
2/8
MK. Hidrologi JFK
37
Gambar 3.1. akan menghasilkan daya infiltrasi yang besar, tetapi daya perkolasinya
kecil, karena lapisan atasnya terdiri dari lapisan kerikil yang mempunyai permeabilitas tinggi dan
lapisan bawahnya terdiri dari lapisan tanah liat yang relatif kedap air. Sedangkan Gambar 3.2.
akan menghasilkan daya infiltrasi yang kecil tetapi daya perkolasinya tinggi, karena lapisan
atasnya terdiri dari lapisan kedap air dan lapisan bawahnya tiris.
3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah :
a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh
b. Kelembaban tanah
c. Pemampatan oleh curah hujan
d. Penyumbatan oleh bahan-bahan yang halus
e. Pemampatan oleh orang dan hewan
f. Struktur tanah
g. Tumbuh-tumbuhan
h. Udara yang terdapat dalam tanah
3.3. Penentuan Kapasitas Infiltrasi
Untuk penentuan kapasitas infiltrasi dapat digunakan cara dengan menggunakan alatukur infiltrasi dan cara dengan menggunakan analisa dari hidrograf. Cara yang pertama adalah
cara mengukur laju infiltrasi. Air dituangkan pada suatu bidang pengujian yang kecil dengan
menggunakan alat ukur infiltrasi. Cara ini hanya cocok untuk pengujian perbandingan yang
dilaksanakan dengan membatasi beberapa buah factor yang mempengaruhi kapasitas
infiltrasi.Untuk cara kedua, jika terdapat data yang teliti mengenai variasi intensitas curah hujan
dan data yang kontinu dari limpasan yang terjadi, maka kapasitas infiltrasi dapat diperoleh
dengan ketelitian yang cukup tinggi. Dengan kapasitas infiltrasi yang diperoleh ini, maka
hidrograf dari dari limpasan yang disebabkan oleh suatu curah hujan yang terjadi pada kondisiyang sama dalam daerah pengaliran itu dapat ditentukan dengan ketelitian yang baik.
Di sini diperlihatkan modifikasi cara perhitungan kurva f dalam daerah pengaliran yang
kecil antara 1 sampai 10 ha yang disarankan oleh Dr. W.W. Horner dan Dr. L.L. Loyd.
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
3/8
MK. Hidrologi JFK
38
Tabel 3.1. Data Curah Hujan
Waktu Jam
(menit)
Curah Hujan
(mm)
Intensitas Curah
Hujan (mm/jam)5.43 - 5.48 5 1.3 15.75.48 5.50 2 1.8 53.65.50 5.55 5 4.8 57.75.55 5.57 2 2.0 60.55.57 6.00 3 0.5 10.46.00 6.06 6 4.3 42.76.06 6.12 6 1.8 17.86.12 6.38 26 - -
Waktu Jam(menit)
Curah Hujan(mm)
Intensitas CurahHujan (mm/jam)
6.38 6.44 6 5.2 52.1
6.44 6.50 6 1.5 15.06.50 7.00 10 0.8 4.8
Sumber : Sosrodarsono, Hidrologi,2003
Tabel 3.2. Data Pengukuran Debit
Waktu Debit(m3/dt)
Catatan Waktu Debit(m3/dt)
Catatan
5.55 0.00 Permulaan debit 6.29 0.001.57 .015 .35 .001.58 .033 .40 - Akhir debit
6.01 .062 Debit puncak .43 - Permulaan debit.03 .043 .44 .003.05 .029 .46 .035.06 .024 .47 .076.07 .031 .49 .085 Puncak debit.08 .042 .51 .067.10 .058 Debit puncak .54 .051.12 .051 .57 .029.13 .036 7.00 .020.16 .023 .04 .010.20 .007 .09 .005.24 .003 .14 .001
Sumber : Sosrodarsono, Hidrologi,2003
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
4/8
MK. Hidrologi JFK
39
Contoh Soal Pengukuran Infiltrasi :
Percobaan infiltrasi dilakukan dari sebuah plot dengan ukuran 4 m x 12,5 m. Setelah tercapai
keseimbangan ternyata run-off telah konstan sebesar 0,5 liter/dtk. Intensitas hujan buatan 50
mm/jam.
Pertanyaan :
a. Berapakah run-offdalam mm/jam
b. Berapakah fc(ultimate infiltration capacity) dalam mm/jam
c. Berapakah detensi permukaan apabila run-offsetelah hujan berhenti sebagai berikut
Waktu (menit) Run-off (ltr/dtk)
0 0,50
5 0,25
10 0,13
15 0,05
20 0,00
Asumsi : dapat dimisalkan bahwa perbandingan antara run-off dan infiltrasi sesudah hujan
berhenti = pada saat hujan berhenti.
Penyelesaian
Intensitas hujan buatan = 50 mm/jam
Luas plot = 4 x 12,5 = 50 m2
Debit hujan yang jatuh di atas plot = 50.10-3m/jam x 50 m2
= 2,5 m3/jam
= 0,6944 ltr/dt
Setelah balance(seimbang) run-off = 0,5 ltr/dt
Maka :
a. Run-off=6944,0
50,0 x 50 mm/jam = 36 mm mm/jam
b. Kapasitas infiltrasi = fc
= intensitas runoff
= 50 36 = 14 mm/jam
= 0,1944 ltr/dtk
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
5/8
MK. Hidrologi JFK
40
c. Detensi permukaan = jumlah runoffsetelah hujan berhenti + jumlah infiltrasi setelah
hujan berhenti
= ketinggian air pada plot setelah balance
Gambar 3.4. Kurva hubungan antara kapasitas infiltrasi dengan waktu
Detensi permukaan = luas curve runoff+ luas curve infiltrasi
Perhitungan luas dilakukan dengan pendekatan saja, yaitu tiap bagian dianggap trapezium.
Luas I = 60).05(2
)0972,025,0()1944,05,0(x = 156,24 liter
Luas II = 60).510(2
)0505,013,0()0972,025,0(x = 79,16 liter
Luas III = 60).1015(2
)0194,005,0()0505,013,0(x = 37,49 liter
Luas IV = 60).152(
2
0)0194,005,0(x = 10,41 liter
Luas total curve= 283,3 liter = 0,2833 m3
Detensi permukaan =50
2833,0= 0,0057 m =5,7 mm
Kurva Detensi Permukaan
00.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0 5 10 15 20 25 30
t (menit)
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
6/8
MK. Hidrologi JFK
41
C. Penutup
Soal-Soal
1. Jelaskan pengertian dari infiltrasi dan perkolasi !
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi !
3. Percobaan infiltrasi dilakukan dari sebuah plot dengan ukuran 5 m x 25 m. Setelah tercapai
keseimbangan ternyata run-off telah konstan sebesar 0,7 liter/dtk. Intensitas hujan buatan
60 mm/jam.
Pertanyaan :
a. Berapakah run-offdalam mm/jam
b. Berapakah fc(ultimate infiltration capacity) dalam mm/jam
c. Berapakah detensi permukaan apabila run-offsetelah hujan berhenti sebagai berikut
Waktu (menit) Run-off (ltr/dtk)
0 0,40
5 0,20
10 0,10
15 0,05
20 0,00
Daftar Pustaka
Soemarto,C.D.,1999, Hidrologi Teknik , Erlangga, Jakarta
Sosrodarsono, 2003, Hidrologi untuk Pengairan, Departemen pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik.
Daftar Istilah
Zona
Laju
Hidrograf
Kurva
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
7/8
MK. Hidrologi JFK
42
Run-off
-
8/12/2019 Infiltrasi n Perkolasi
8/8