infantisid.2015
DESCRIPTION
dsaTRANSCRIPT
PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI / INFANTISID
(INFANTICIDE)
Andri Andrian Rusman
Laboratorium Kedokteran Forensik & Legal
Fakultas Kedokteran Unjani
Infantisid di Indonesia
KUHP
Pasal 341:Seorang ibu yang karena takut ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342:Seorang ibu, yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pembunuhan yang dilakukan seorang ibu atas anak kandungnya ketika dilahirkan atau setelah dilahirkan sampai umur 1 tahun,
karena takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak.
Dasar Hukum Berkaitan Infantisid
Korban pembunuhan, anak sendiri.
Pembunuhan.
Lahir mati kemudian dibuang.
Penelantaran bayi hingga mati.
KUHP 341, 342.
KUHP 338, 339, 340, 343.
KUHP 181: menyembunyikan kelahiran/kematian, (9 bulan).
Aspek Kriminal Kasus Infantisid
Pelaku ibu kandung: Tidak mempersoalkan status pernikahan Pelaku lain yg terlibat dihukum krn pembunuhan (KUHP 343):
Tanpa rencana (KUHP 338) 15 thn Berencana (KUHP 339, 340) 20 thn - seumur hidup - hukuman
mati Pembunuhan dilakukan pada saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian: Belum ada rasa kasih sayang tidak terdapat tanda
perawatan pada bayi baru lahir Belum ada yang mengetahui kelahirannya Motif pembunuhan karena takut ketahuan telah
melahirkan anak (tabu/malu/hubungan gelap)
Infantisid
Pengertian umum Pembunuhan bayi (Infant Death) Setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar kandungan
Pengertian khusus tergantung sistem hukum pada suatu negara Inggris: merampas nyawa bayi yang belum berumur 12 bulan oleh
ibu kandungnya Jerman Barat: pembunuhan anak ini hanya berlaku bagi anak yang
lahir dari hubungan tidak sah (>< Eropa Barat & Amerika) Scotlandia: tidak ada peng-khusus-an mengenai pembunuhan bayi
oleh ibu kandungnya
Pembuktian MedisPada Otopsi Infantisid
1. Mengidentifikasi bayi lahir hidup atau lahir mati
2. Mengidentifikasi umur kehamilan bayi (maturitas cukup atau kurang bulan)
3. Mengidentifikasi terdapatnya perawatan bayi
4. Mengidentifikasi penyebab kematian
Bayi lahir Hidup (Live Birth) terbukti telah bernapas
1. Rongga dada telah mengembang, diafragma letak rendah iga 5 atau 6
Bayi lahir Hidup (Live Birth) terbukti telah bernapas
2. Paru mengembang gambaran mozaik (marmer) pada permukaannya
Bayi lahir Hidup (Live Birth) terbukti telah bernapas
3. Uji apung paru (dimasukkan ke dalam air):
a. Seluruh alat rongga dada
b. Paru kanan
c. Paru kiri
d. Tiap lobus
e. Potongan kecil
f. Potongan kecil diinjak
membedakan udara pembusukan
atau bukan
Diagnosa Penunjang Bayi Lahir Hidup Sudah Bernapas
Pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi: alveoli terbuka, dinding alveoli tipis
Pemeriksaan Breslau:
Pemeriksaan Rontgen untuk mengetahui udara terdapat di duodenum sampai distal (waspada positif palsu karena resusitasi/pembusukan):
Udara duodenum, kemungkinan hidup 6 – 12 jam
Udara colon, kemungkinan hidup 12 – 24 jam
Bayi lahir Mati (Still Birth) belum sempat bernapas
1. Ketika bayi dilahirkan, tidak sempat bernapas karena lebih dahulu terbunuh/mati
2. Tanda-tanda lahir hidup pada bayi negatif
3. Harus dapat dibedakan dengan IUFD
Umur Kehamilan Bayi (Maturitas Cukup atau Kurang Bulan)
Umur bayi dalam kandungan (De Haas):Umur 1 – 5 bulan: panjang badan sp max 25
cm [kuadrat (umur bulan)] cmUmur > 5 bulan: panjang badan mulai > 25
cm [dikalikan 5 (umur bulan)] cm
Umur Kehamilan Bayi (Maturitas Cukup atau Kurang Bulan)
Pusat penulangan pada distal femur/proksimal tibia/thalus. Pusat penulangan = bercak merah homogen, diameter > 5 mm di epiphyse
Umur Kehamilan Bayi (Maturitas Cukup atau Kurang Bulan)
Antropologi Forensik antropometri tulang
Maturitas bayi:
Panjang kepala – tumit > 48 cm
BB 2500 – 3000 gram
Lingkar kepala 33 cm
Lanugo sedikit (dahi, punggung, bahu)
Pembentukan tulang rawan telinga sempurna
Diameter tonjolan puting susu 7 mm
Kuku jari melewati ujung jari
Garis telapak kaki > 2/3 bagian anterior
Testis sudah turun
Labia minora tertutup oleh labia majora
Kulit tidak berkeriput
Alis mata & bulu mata terpisah
Kelopak mata tidak saling melekat
Kepala: rambut tebal panjang 4 cm
Umbilikus: terletak pertengahan proc.xyphoideus – simphysis pubis
Perawatan tali pusat: Potongan kurang lebih 5 cm dari tubuh bayi Terdapat sisa obat antiseptik Pembuktian dipotong rata/tidak, dimasukkan ke
dalam air
Tanda-Tanda Perawatan Bayi
Tanda-Tanda Perawatan Bayi Lemak bayi (verniks caseosa) bersih jika dirawat dulu, bersisa di lipatan kulit jika tidak dirawat dulu
Air susu dalam saluran cerna Setelah waktu kemudian
perubahan tali pusat: Hidup 36 jam: tempat
melekatnya terbentuk lingkaran merah
Hidup 6 – 8 hari: mengering seperti benang
Hidup 15 hari: penyembuhan luka
Penyebab Kematian
Penyebab tersering asfiksia mekanik (pencekikan, penjeratan, pembekapan, penyumpalan) waspadai pemeriksaan leher dan muka
Tidak semua menimbulkan jejasTanda intravitalitas histopatologis
(pemeriksaan PA) Kekerasan tumpul bedakan dgn cedera
akibat trauma jalan lahir Sebab lain penyakit (penyakit membran
hialin, kongenital fatal, pneumonia, dll)
Contoh Kesimpulan pada VeR Kasus Infanticide dan Infant DeathPokok Kesimpulan
Identitas bayi
Bayi viable atau tidak
Bayi lahir hidup atau lahir mati
Tanda-tanda perawatan
Sebab kematiannya
Kalimat Kesimpulan
Telah diperiksa jenazah bayi perempuan yang baru lahir
Bayi dalam keadaan mampu hidup di luar kandungan
Bayi dilahirkan dalam keadaan hidup
Pada bayi terdapat perawatan tali pusat
Penyebab kematiannya adalah karena kekurangan oksigen (asfiksia) akibat kekerasan tumpul pada jalan nafas.
Terima Kasih