industri keramik
TRANSCRIPT
INDUSTRI KERAMIKMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Bahan Industri
Kelompok VI
1 Jenriani (J2C 007
2 Dyah arum Ariyanti (J2C 008 014)
3 Laelatri Agustina (J2C 008 029)
4 Nurulita Kumalasari (J2C 008 048)
5 Sara Agustine Biyang (J2C 008 063)
6 Yustina Supeni (J2C 008 078)
7 Genisha Mahananda (J2C 008
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber material alam yang cukup besar dalam
bentuk SiO2 Al2O3 CaO MgO K2O Na2O yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan keramik Perkembangan industri keramik
di Indonesia semakin meningkat Kebutuhan akan keramik sangat
meningkat baik keramik untuk hiasan ubin dan lain-lain
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Pada mulanya diproduksi dari mineral lempung yang
dikeringkan di bawah sinar matahari dan dikeraskan dengan pembakaran
pada temperatur tinggi Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard ball clay kwarsa kaolin dan air
Material industri keramik mengalami perkembangan yang begitu
pesat Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur komposisi sifat-
sifat fisik dan mekanik Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis
material tersebut manakala sifat mekanik berkaitan dengan
kemampuannya untuk digunakan di dalam produk teknik Keramik adalah
sejenis bahan yang telah lama di gunakan yaitu sejak 4000 SM Barang ndash
barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga dan bata Dalam
industri otomotif keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh tahun
yang lalu yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses
pembakaran otomotif Keramik juga berfungsi sebagai isolator listrik
Bahan keramik menjadi bahan yang penting di dalam mesin karena
sifatnya yang kuat Keramik pada dasarnya terbuat dari tanah liat dan
umumnya di gunakan untuk perabot rumah tangga dan bata untuk
pembangunan perumahan Pada masa kini keramik tidak lagi hanya
terbatas penggunaanya untuk keperluan tradisional keramik telah
mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan keramik termaju Bahan
keramik sudah di gunakan dalam bidang teknik elektro sipil mekanik
nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang
kedokteran Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar
seperti untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo
charge klep dan kepala piston
Keramik yang sangat bermanfaat menjadikan perkembangan
industri keramik semakin pesat Oleh karena itu makalah ini akan
membahas industri keramik dari bahan baku proses pembuatan limbah
dari industri keramik serta analisis bahan baku dan analisis limbah
II Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan diantaranya sebagai
berikut
1 Apa saja bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Bagaimana cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Bagaimana proses pembuatan keramik dalam industri keramik
4 Bagaimana analisis limbah dari industri keramik
III Tujuan
1 Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Mengetahui cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Mengetahui proses pembuaran keramik dalam industri keramik
4 Mengetahui analisis limbah dari industri keramik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Keramik
211 Pengertian dan Sejarah Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan
keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah genteng porselin
dan sebagainya Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal
dan kimia dibandingkan elemennya Bahan baku keramik yang umum
dipakai adalah felspard ball clay kwarsa kaolin dan air Sifat keramik
sangat ditentukan oleh struktur kristal komposisi kimia dan mineral
bawaannya Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas Kurangnya
beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga
menjadi konduktor panas yang jelek Di samping itu keramik
mempunyai sifat rapuh keras dan kaku Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
212 Klasifikasi Keramik
2121 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti kuarsa kaolin dan lain-lain Yang
termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware)
keperluan rumah tangga (tile bricks) dan untuk industri (refractory)
2122 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik advanced ceramic engineering ceramic techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam atau logam seperti oksida logam (Al2O3 ZrO2 MgOdan lain-
lain) Keramik halus digunakan untuk elemen pemanas
semikonduktor komponen turbin dan pada bidang medis
213 Jenis-Jenis Keramik
2131 Keramik Konvensional
a) Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik
Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina silicon karbida silicon nitrida komposite dan bahan
yang di lapisi dengan keramik Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra
pembakaran turbo charge dan turbin gas Ia di gunakan juga
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan
mata pahat potong logam (Cutting tool)
b) Keramik Putih
Keramik putih yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna
putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus Keramik ini
dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-
15000C di dalam tanur (kiln) Contohnya keraamik tanah
porselin keramik china ubin keramik putihdan sebagainya
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Indonesia memiliki sumber material alam yang cukup besar dalam
bentuk SiO2 Al2O3 CaO MgO K2O Na2O yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan keramik Perkembangan industri keramik
di Indonesia semakin meningkat Kebutuhan akan keramik sangat
meningkat baik keramik untuk hiasan ubin dan lain-lain
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Pada mulanya diproduksi dari mineral lempung yang
dikeringkan di bawah sinar matahari dan dikeraskan dengan pembakaran
pada temperatur tinggi Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard ball clay kwarsa kaolin dan air
Material industri keramik mengalami perkembangan yang begitu
pesat Perkembangan tersebut meliputi di dalam struktur komposisi sifat-
sifat fisik dan mekanik Sifat-sifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis
material tersebut manakala sifat mekanik berkaitan dengan
kemampuannya untuk digunakan di dalam produk teknik Keramik adalah
sejenis bahan yang telah lama di gunakan yaitu sejak 4000 SM Barang ndash
barang yang di buat dari keramik adalah pot bunga dan bata Dalam
industri otomotif keramik telah di gunakan sejak berpuluh-puluh tahun
yang lalu yaitu untuk menghasilkan ignition park di dalam proses
pembakaran otomotif Keramik juga berfungsi sebagai isolator listrik
Bahan keramik menjadi bahan yang penting di dalam mesin karena
sifatnya yang kuat Keramik pada dasarnya terbuat dari tanah liat dan
umumnya di gunakan untuk perabot rumah tangga dan bata untuk
pembangunan perumahan Pada masa kini keramik tidak lagi hanya
terbatas penggunaanya untuk keperluan tradisional keramik telah
mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan keramik termaju Bahan
keramik sudah di gunakan dalam bidang teknik elektro sipil mekanik
nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang
kedokteran Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar
seperti untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo
charge klep dan kepala piston
Keramik yang sangat bermanfaat menjadikan perkembangan
industri keramik semakin pesat Oleh karena itu makalah ini akan
membahas industri keramik dari bahan baku proses pembuatan limbah
dari industri keramik serta analisis bahan baku dan analisis limbah
II Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan diantaranya sebagai
berikut
1 Apa saja bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Bagaimana cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Bagaimana proses pembuatan keramik dalam industri keramik
4 Bagaimana analisis limbah dari industri keramik
III Tujuan
1 Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Mengetahui cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Mengetahui proses pembuaran keramik dalam industri keramik
4 Mengetahui analisis limbah dari industri keramik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Keramik
211 Pengertian dan Sejarah Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan
keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah genteng porselin
dan sebagainya Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal
dan kimia dibandingkan elemennya Bahan baku keramik yang umum
dipakai adalah felspard ball clay kwarsa kaolin dan air Sifat keramik
sangat ditentukan oleh struktur kristal komposisi kimia dan mineral
bawaannya Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas Kurangnya
beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga
menjadi konduktor panas yang jelek Di samping itu keramik
mempunyai sifat rapuh keras dan kaku Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
212 Klasifikasi Keramik
2121 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti kuarsa kaolin dan lain-lain Yang
termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware)
keperluan rumah tangga (tile bricks) dan untuk industri (refractory)
2122 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik advanced ceramic engineering ceramic techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam atau logam seperti oksida logam (Al2O3 ZrO2 MgOdan lain-
lain) Keramik halus digunakan untuk elemen pemanas
semikonduktor komponen turbin dan pada bidang medis
213 Jenis-Jenis Keramik
2131 Keramik Konvensional
a) Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik
Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina silicon karbida silicon nitrida komposite dan bahan
yang di lapisi dengan keramik Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra
pembakaran turbo charge dan turbin gas Ia di gunakan juga
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan
mata pahat potong logam (Cutting tool)
b) Keramik Putih
Keramik putih yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna
putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus Keramik ini
dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-
15000C di dalam tanur (kiln) Contohnya keraamik tanah
porselin keramik china ubin keramik putihdan sebagainya
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan keramik termaju Bahan
keramik sudah di gunakan dalam bidang teknik elektro sipil mekanik
nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang
kedokteran Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar
seperti untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo
charge klep dan kepala piston
Keramik yang sangat bermanfaat menjadikan perkembangan
industri keramik semakin pesat Oleh karena itu makalah ini akan
membahas industri keramik dari bahan baku proses pembuatan limbah
dari industri keramik serta analisis bahan baku dan analisis limbah
II Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan diantaranya sebagai
berikut
1 Apa saja bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Bagaimana cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Bagaimana proses pembuatan keramik dalam industri keramik
4 Bagaimana analisis limbah dari industri keramik
III Tujuan
1 Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri keramik
2 Mengetahui cara menganalisis bahan baku yang digunakan dalam
industri keramik
3 Mengetahui proses pembuaran keramik dalam industri keramik
4 Mengetahui analisis limbah dari industri keramik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Keramik
211 Pengertian dan Sejarah Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan
keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah genteng porselin
dan sebagainya Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal
dan kimia dibandingkan elemennya Bahan baku keramik yang umum
dipakai adalah felspard ball clay kwarsa kaolin dan air Sifat keramik
sangat ditentukan oleh struktur kristal komposisi kimia dan mineral
bawaannya Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas Kurangnya
beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga
menjadi konduktor panas yang jelek Di samping itu keramik
mempunyai sifat rapuh keras dan kaku Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
212 Klasifikasi Keramik
2121 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti kuarsa kaolin dan lain-lain Yang
termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware)
keperluan rumah tangga (tile bricks) dan untuk industri (refractory)
2122 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik advanced ceramic engineering ceramic techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam atau logam seperti oksida logam (Al2O3 ZrO2 MgOdan lain-
lain) Keramik halus digunakan untuk elemen pemanas
semikonduktor komponen turbin dan pada bidang medis
213 Jenis-Jenis Keramik
2131 Keramik Konvensional
a) Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik
Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina silicon karbida silicon nitrida komposite dan bahan
yang di lapisi dengan keramik Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra
pembakaran turbo charge dan turbin gas Ia di gunakan juga
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan
mata pahat potong logam (Cutting tool)
b) Keramik Putih
Keramik putih yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna
putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus Keramik ini
dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-
15000C di dalam tanur (kiln) Contohnya keraamik tanah
porselin keramik china ubin keramik putihdan sebagainya
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Keramik
211 Pengertian dan Sejarah Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan
keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan
barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah genteng porselin
dan sebagainya Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal
dan kimia dibandingkan elemennya Bahan baku keramik yang umum
dipakai adalah felspard ball clay kwarsa kaolin dan air Sifat keramik
sangat ditentukan oleh struktur kristal komposisi kimia dan mineral
bawaannya Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas Kurangnya
beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga
menjadi konduktor panas yang jelek Di samping itu keramik
mempunyai sifat rapuh keras dan kaku Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya
212 Klasifikasi Keramik
2121 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti kuarsa kaolin dan lain-lain Yang
termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware)
keperluan rumah tangga (tile bricks) dan untuk industri (refractory)
2122 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik advanced ceramic engineering ceramic techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam atau logam seperti oksida logam (Al2O3 ZrO2 MgOdan lain-
lain) Keramik halus digunakan untuk elemen pemanas
semikonduktor komponen turbin dan pada bidang medis
213 Jenis-Jenis Keramik
2131 Keramik Konvensional
a) Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik
Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina silicon karbida silicon nitrida komposite dan bahan
yang di lapisi dengan keramik Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra
pembakaran turbo charge dan turbin gas Ia di gunakan juga
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan
mata pahat potong logam (Cutting tool)
b) Keramik Putih
Keramik putih yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna
putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus Keramik ini
dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-
15000C di dalam tanur (kiln) Contohnya keraamik tanah
porselin keramik china ubin keramik putihdan sebagainya
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
212 Klasifikasi Keramik
2121 Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti kuarsa kaolin dan lain-lain Yang
termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware)
keperluan rumah tangga (tile bricks) dan untuk industri (refractory)
2122 Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik advanced ceramic engineering ceramic techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam atau logam seperti oksida logam (Al2O3 ZrO2 MgOdan lain-
lain) Keramik halus digunakan untuk elemen pemanas
semikonduktor komponen turbin dan pada bidang medis
213 Jenis-Jenis Keramik
2131 Keramik Konvensional
a) Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik
Antara bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah
alumina silicon karbida silicon nitrida komposite dan bahan
yang di lapisi dengan keramik Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra
pembakaran turbo charge dan turbin gas Ia di gunakan juga
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan
mata pahat potong logam (Cutting tool)
b) Keramik Putih
Keramik putih yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna
putih dan mempunyai tekstur jaringan yang halus Keramik ini
dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-
15000C di dalam tanur (kiln) Contohnya keraamik tanah
porselin keramik china ubin keramik putihdan sebagainya
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
c) Keramik Refraktori
Keramik refrakori yakni keramik yang mencakup bahan ndash
bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh termal kimia
dan fisik Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api bata
silica magnesitdan sebagainya
d) Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik listrik mempunyai
fungsi elektromagnet dan optik dan juga fungsi kimia yang
berkaitan dengan penggunaannya secara langsung Keramik ini
digunakan sebagai bahan penyekat magnet tranducer dan
pensemikonduksi
2132 Keramik Modern
a) Keramik Oksida
Keramik oksida murni yang digunakan sebagai alat listrik
khusus dan komponen peleburan logam Oksida yang umum
digunakan adalah alumina (Al2O3) Zirconia (ZrO2) Thoria
(ThO2) Berillia (BeO) Magnesia (MgO) Spinel (MgAl2O4) dan
Forsterit (Mg2SiO4)
b) Keramik elektrooptik
Keramik elektrooptik seperti Lithium Niobate (LiNbO3)
dan Lanthanum Zirconat Titanat (PLZT) memberikan sebuah
media yang dapat merubah informasi elektrik menjadi
informasi optik atau yang dapat menggerakkan fungsi optik
dengan perintah dari sinyal elektrik
c) Keramik magnetik
Keramik magnetik dengan komposisi dan penggunaan yang
bervariasi telah dikembangkan Bahan ini merupakan bahan
dasar dari unit memori magnetik pada komputer yang besar
Keunikan sifat elektriknya terutama digunakan pada aplikasi
elektronik gelombang mikro frekuensi tinggi
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
d) Bahan bakar nuklir yang berbasis Uranium Oksida (UO2) sudah
sangat luas digunakan Bahan tersebut mempunyai kemampuan
yang unik untuk menjaga sifat-sfat yang unggul setelah
penggunaan yang lama sebagai bahan bakar pada reaktor nuklir
e) Kristal tunggal dari berbagai jenis bahan sekarang mulai
diproduksi untuk mengantikan kristal alami Rubi dan kristal
laser garnet dan tabung sapir dan substrat (substrat = sejenis
semikonduktor) dikembangkan dari sebuah peleburan kristal
kwarsa (quartz) yang besar dikembangkan dengan proses
hidrotermal
f) Keramik nitrida untuk refraktori (refractory = bahan tahan api)
dan turbin gas
g) Enamel untuk aluminium pada industri arsitektur
h) Komposit logam-keramik untuk refraktori
i) Keramik karbida untuk bahan abrasif (abrasive = bahan
penghalus permukaan)
j) Keramik borida untuk kekuatan dan temperatur tinggi tahan
terhadap oksidasi
k) Keramik feroelektrik (barium titanat) mempunyai konstanta
dielektrik yang tinggi
l) Gelas-gelas nonsilika misal transmisi infra merah peralatan
semi konduktor
m) Penyaring molekuler (molecular sieves)
n) Keramik gelas
o) Polikristal bebas oksida dibuat berbahan baku pada alumina
yttria dan spinel
214 Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan
jenis keramik adalah britle atau rapuh hal ini dapat kita lihat pada
keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah gelas kendi
gerabah dan sebagainya coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
bandingkan dengan piring dari logam pasti keramik mudah pecah
walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu terutama
jenis keramik hasil sintering dan campuran sintering antara keramik
dengan logam sifat lainya adalah tahan suhu tinggi sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 12000C keramik engineering seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 20000C Kekuatan tekan tinggi sifat
ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang
Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya
digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk
Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah
Tahan korosi
Sifat listriknya dapat insulator semikonduktor konduktor bahkan
superkonduktor
Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
Keras dan kuat namun rapuh
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas
koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal Kapasitas panas
bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain
dalam bentuk vibrasi (getaran) atomion penyusun padatan tersebut
Keramik biasanya material yang kuat dan keras dan juga tahan
korosi Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga
titik lelehnya yang tinggi membuat keramik merupakan material
struktural yang menarik Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit Ini merupakan masalah khusus bila
bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural Perbedaan dan kelebihan
diantara keramik dengan logam dan bahan polimer adalah seperti
berikut
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
Keramik Bahan bukan organik (bukan metalik) keras kuat tidak
bertindak balas dengan bahan kimia titik cair tinggi
Logam Bahan-bahan organik (metalik) kekerasan dan kekuatan
berbeda-beda tidak stabil terhadap bahan kimia Titik cair berbeda-
beda
Polimer Bahan organik kebiasaan lembut dan lemah tidak stabil
terhadap bahan kimia temperatur cair rendah
22 Bahan Galian Industri Keramik
221 Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material
lempung dengan kandungan besi yang rendah dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan Kaolin mempunyai komposisi hidrous
alumunium silikat (2H2OAl2O32SiO2) dengan disertai mineral
penyerta Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui
proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku
felspartik Endapan kaolin ada dua macam yaitu endapan residual dan
sedimentasi Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit nakrit dikrit dan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) yang
mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk
endapan tersendiri Sifat-sifat mineral kaolin antara lain yaitu
kekerasan 2 ndash 25 berat jenis 26 ndash 263 plastis mempunyai daya
hantar panas dan listrik yang rendah serta pH bervariasi
222 Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan felspar mempunyai
kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom
oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur
tetraheral lainnya Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang
terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut
seperti penggantian silikon oleh aluminium Terlepas dari bentuk
strukturnya apakah triklin atau monoklin felspar secara kimiawi dibagi
menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8)
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
natrium felspar (NaAlSi3O8) kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium
felspar (BaAl2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar
dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar Plagioklas
merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi
komposisi natrium felspar dan kalsium felspar Plagioklas felspar
hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar
(lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara
mikroskopis Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral
felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut Na-
plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit
sienit) Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti
diorit sedangkan labradorit bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan
berdasarkan suhu kristalisasinya mulai dari sanidin (suhu tinggi)
ortoklas mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah) Keempat mineral
mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama)
ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit selain itu
ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada
batuan sedimen Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup
melimpah Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) gt 10 Selain itu
material pengotor oksida besi kuarsa oksida titanium dan pengotor lain
yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin Felspar
dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan
felspar olahan untuk keperluan industri tertentu Mineral ikutannya
dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi
yang ditentukan Industri keramik halus dan kacagelas merupakan dua
industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan terutama
yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
223 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama
proses pengendapan Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama
seperti kuarsa dan feldspar Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai danau
atau laut Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2
Fe2O3 Al2O3 TiO2 CaO MgO dan K2O berwarna putih bening atau
warna lain bergantung pada senyawa pengotornya kekerasan 7 (skala
Mohs) berat jenis 265 titik lebur 17150C bentuk kristal hexagonal
panas sfesifik 0185 dan konduktivitas panas 12 ndash 1000C Dalam
kegiatan industri penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan Sebagai
bahan baku utama misalnya digunakan dalam industri gelas kaca
semen tegel mosaik keramik bahan baku fero silikon silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting) Sedangkan sebagai bahan
ikutan misal dalam industri cor industri perminyakan dan
pertambangan bata tahan api (refraktori) dan lain sebagainya
Bahan baku pembuatan keramik ada tiga yaitu lempung (tanah
liat) pasir dan feldspar Lempung merupakan alumunium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
bahan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli
yang penting Reaksinya
Ada tiga jenis lempung atau tanah liat utama yang dibedakan oleh
warna ukuran partikel sifat keliatan dan komposisi kimianya yaitu
Tanah liat kaolin berwarna putih berukuran partikel sederhana
kurang keliatannyasifat plastis Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu berukuran
partikel halus keliatan yang tinggi dan kandungan besi oksida
diantara 0 ndash 2
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan berukuran partikel
antara sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri
keramik konvensional seperti industri pembuatan piring mangkuk
peralatan kamar mandi lantai dan dinding perhiasaan rumah seperti pot
bunga porselin peralatan listrik untuk voltan rendah dan tinggi
Beraneka ragamnya sifat fisik lempung dan kandungan tak
kemurniannya sehingga biasanya harus ditingkatkan mutunya terlebih
dahulu melalui prosedur benafisiasi yaitu menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung
Ada tiga jenis feldspar yang umum yaitu potas (K2O Al2O3SiO2)
soda (NaO Al2O36SiO2) dan gamping (CaO Al2O36SiO2) yang
kesemuanya dipakai dalam produk keramik Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik Bahan ndash bahan ini
termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan barang
keramik konvensional seperti feldspar silicon kalsium karbonat
Selain dari pada bahan di atas berbagai mineral lain seperti garam dan
oksida juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori
Seperti Alumina Zirkonia Silikon karbida Silikon nitrida Barium
titanat adalah merupakan sebahagian barangan keramik berteknologi
tinggi Bahan mentah ini mempunyai kemurnian yang tinggi mahal dan
kegunaannya tertumpu kepada industri teknik mekanik biological
elektronik dan listrik Bahan-bahan ini mempunyai potensi dan reputasi
masa depan yang tinggi bagi menggantikan bahan-bahan yang telah ada
seperti besi dan baja Hasil penggunaan bahan mentah ini dapat
membentuk komponen atau produk yang mempunyai sifat-sifat
kekuatan yang amat tinggi kekerasan yang kuat tidak bertindak balas
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
dengan bahan kimia kadar kehalusan yang rendah mempunyai unsur
ketahanan panas dan temperatur cair yang tinggi Diantara bahan fluks
yang biasa digunakan untuk menurunkan suhu vitrifikasi suhu lebur
dan suhu reaksi adalah boraks (Na2B4O7 10H2O) soda abu (Na2CO3)
tulang kalsinasi fluorspar (CaF2) kriolit (Na3AlF6) oksida besi mineral
litium dll Sedangkan beberapa bahan perawis refraktori khusus
misalnya alumina (Al2O3) magnesit (MgCO3) zirnkonia (ZrO2) titania
alumunium silikat dan lain-lain
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan
bahan utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik Contoh
bahan mentah keramik alam seperti kaolin lempung felspar kuarsa
pyrophillit dan sebagainya Sedangkan bahan keramik buatan seperti
mullit SiC Borida Nitrida H3BO3 dan sebagainya
Gambar Bahan Mentah dan Bahan Glasir
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1 Bahan Pengikat Contoh kaolin ball clay fire clay red clay
2 Bahan Pelebur Contoh felspar kapur
3 Bahan Pengisi Contoh silika grog (samot)
4 Bahan Tambahan Contoh water glass talk pyrophillit
5 Bahan Mentah Glasir (Bahan yang membuat lapisan gelas pada
permukaan benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada
suhu tertentu) diantaranya adalah
1048707 bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung ndash felspar
1048707 bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur ndash soda
abumiddot
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
1048707 bahan mengandung Al2O3 - kaolin ndash felspar
1048707 bahan tambahan Contoh
- bahan pewarna Contoh senyawa cobalt senyawa besi
senyawa nikel senyawa chrom dan sebagainya
- bahan perekat Contoh gum
- bahan penutup Contoh oksida sirkon oksida seng
- bahan pelebur Contoh asam borat borax Na2CO3 K2CO3
BaCO3 Pb3O4 dan sebagainya
- untuk bahan opacifer SnO2 ZrO dan sebagainya
224 Clay (Lempung)
Clay dikenal sebagai tanah liat (argiles) merupakan sejenis mineral
halus berbentuk kepingan gentian atau hablur yang terbentuk dari
batuan sediment (sediment rock) dengan ukuran butir lt 1256 mm pada
umumnya ada 2 jenis clay yaitu ball clay dan fire clay Ball clay
digunakan pada keramik karena memiliki plastisitas tinggi dengan
tegangan patah tinggi serta pernah digunakan sendiri Fire clay terdiri
dari tiga jenis yaitu flin fire clay yang memiliki struktur kuat plastic
fire clay yang memiliki workability yang baik serta high alumina clay
yang sering dipergunakan sebagai refraktori dan bahan tahan api
23 Pembuatan Keramik
Semua produk keramik dibuat dengan mencampurkan berbagai
kuantitas bahan baku membentuknya lalu memanaskan sampai suhu
pembakaran Suhu ini mungkin hanya 7000C untuk beberapa glasir luar
tetapi banyak pula vitrifikasi yang dilakukan pada suhu 20000C Pada suhu
vitrifikasi terjadi sejumlah reaksi yang merupakan dasar kimia bagi
konversi kimia
1 Dehidrasi atau ldquo penguapan air kimiardquo pada suhu 150-6500C
2 Kalsinasi misal CaCO3 pada suhu 600-9000C
3 Oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-9000C
4 Pembentukan silica pada suhu 9000C lebih
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara
satu dengan lainnya Proses awal yang dikerjakan dengan baik akan
menghasilkan produk yang baik juga Demikian sebaliknya kesalahan di
tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga
Cara-cara pembentukan (forming) berdasarkan kadar air antara
lain
1 Kadar air 6-7
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan dan dibuat dengan cara
spray drying atau penggilingan adonan
2 Kadar air 20-25
Dibenruk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan
Misalnya pada pembuatan piring dan mangkuk
3 Kadar air 40-60
Pembuatan dengan cara casting (peuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik
yaitu
a Teknik coil (lilit pilin)
b Teknik tatap batupijat jari
c Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti
coil lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk
membuat bentuk-bentuk yang diinginkan Bentuknya tidak
selalu simetris Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau
para penggemar keramik
d Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat
menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat silindris)
dan bervariasi Cara pembentukan dengan teknik putar ini
sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
keramik Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel) Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti
gentong guci dan lain-lain
e Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama
pula Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa
gips seperti untuk cetakan berongga cetakan padat
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel
Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal seperti alat alat rumah tangga piring cangkir mangkok gelas dan
lain-lain Disamping cara-cara pembentukan diatas para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres
seperti yang dilakukan pengrajin genteng tegel dinding maupun hiasan
dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan
24 Keramik Berbahan Dasar Lempung
241 Gerabah (Earthenware) dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang
plastis dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000degC
Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh kasar dan masih
berpori Agar supaya kedap air gerabah kasar harus dilapisi glasir semen
atau bahan pelapis lainnya Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
apabila dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin
Bata genteng paso pot anglo kendi gentong dan sebagainya termasuk
keramik jenis gerabah Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan
warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya
242 Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang
dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi
(1200deg-1300degC) Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
dan kokoh kuat dan berat seperti batu Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah
243 Porselin (Porcelain) adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api seperti kaolin alumina dan
silika Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa
tembus cahaya maka sering disebut keramik putih Pada umumnya
porselin dipijar sampai suhu 1350degC atau 1400degC bahkan ada yang lebih
tinggi lagi hingga mencapai 1500degC Porselin yang tampaknya tipis dan
rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu
tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan
kelembutan khas porselin Juga bahannya sangat peka dan cemerlang
terhadap warna-warna glasir
244 Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis
diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil listrik
konstruksi komputer cerobong pesawat kristal optik keramik metal
keramik multi lapis keramik multi fungsi komposit keramik silikon
bioceramic dan keramik magnit Sifat khas dari material keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan
tahan gesek tahan panas tahan karat tahan suhu kejut seperti isolator
bahan pelapis dan komponen teknislainnya
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
BAB III
PEMBAHASAN
I Bahan baku utama pembuatan keramik
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
II Analisis material keramik
Untuk mementukan sifat-sifat dan kemampuan suatu bahan keramik maka
perlu dilakukan suatu pengujian atau analisa Beberapa jenis pengujian sifat-sifat
fisis sifat mekanik dan sifat termal (porositas densitas kekuatan patah
kekerasan)
261 Struktur Kristal
Kristal yaitu zat padat yang terdiri dari atom-atom yang teratur dalam pola
periodik pada ruang tiga dimensi Seluruh pembagian antara kristal dapat
dikategorikan ke dalam tujuh sistem Kristal yaitu triclinic monoklinik
ortorombic tetragonal kubic trigonal (rombohedral) dan heksagonal
262 Pengukuran Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah volum pori-
pori yang dimiliki zat padat (volum kososng) dengan jumlah volum yang
ditempati zat padat Adanya volum kosong yang disebut pori menjelaskan bahwa
didalam keramik terjadi perubahan bentuk
Perhitungan porositas dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
prositas= V 1(V 1+V 2)
Dengan V1 = volum kosong pada zat padat (cm3)
V2= volum yang ditempati zat padat (cm3)
Pada prakteknya perumusan di atas sulit dilakukan karena tidak mudah
untuk mengukur volum kosong yang terdapat pada zat padat oleh sebab itu
pengukuran porositas dilakukan dengan Apparent porosity dengan persamaaan
porositas=W 2minusW 1W 2minusW 3
x100
Dengan W1 Berat sampel kering (gr) W2 Berat sampel basah setelah
direndam air(gr) dan W3 Berat sampel digantung dalam air(gr)
263 Pengukuran Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa persatuan volum Persamaan umum
densitas adalah ρ = mv Bulk density dapat diukur dengan menggunakan prinsip
Archimedes Dalam perhitungan jika kawat penggantung diperhitungkan maka
dengan prinsip Archimedes diperoleh
Bulk Density ( ρ )= WkWbminusWt
x ρ air
Dimana Wk Berat sampel kering (gr)
Wb Berat sampel basah setelah direndam air (gr)
Wt Berat ssampel digantung dalam air (gr)
264 Analisis menggunakan XRD
Proses awal untuk mengetahui kandungan mineral dari bahan dasar
keramik digunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) XRD salah satu metode
karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga
sekarang Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan
ukuran partikel Difraktometer sinar-X merupakan instrumen yang digunakan
untuk mengidentifikasi cuplikan berupa kristal dengan memanfaatkan radiasi
gelombang elektromagnetik sinar-X
Prinsip analisis dengan XRD adalah merekam dan memvisualisasikan pantulan
sinar X dari kisi-kisi kristal dalam bentuk grafik Grafik tersebut kemudian
dianalisis terdiri atas mineral apa saja dan relatif komposisinya Analisis mineral
juga dapat dilakukan dengan contoh berupa serbuk halus (powder) Analisis ini
biasanya dilakukan untuk menganalisis pupuk mineral standar atau mineral
primer yang sulit diidentifikasi dengan mikroskop
III Proses pembuatan pada industri keramik
1 Penyiapan bahan baku
Bahan baku keramik terdiri dari 3 jenis yaitu
a) Tanah liat (clay)
b) Pasir
c) Feldspar
Bahan baku ini kemudian dihancurkan menjadi bubuk lalu ditambahkan
pelarut untuk dapat menghilangkan pengotor-pengotornya Endapan yang
terbentuk disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk menghilangkan
impuritis dan air Hasilnya bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan berukuran
sekitar 1 mikrometer (00001 centimeter)
2 Pembentukan Keramik
Setelah pemurnian sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk
melekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu Bubuk
tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses
pembentukan (molding) Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting
pressure casting injection molding dan extruction
a Die pressing
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga mebentuk bubuk lalu
dicampur dengan pengikat (binder) organic kemudian dimasukkan kedalam
cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat Metode ini
umumnya digunakan dalam pembuatan ubin keramik elektronik atau produksi
dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah
b Rubber mold pressing
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam
dan disebutrubber mold pressing karena dalam pembuatannya menggunakan
sarung yang terbuat dari karet Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet
kemudian dibentuk kedalam cetakan hidrostatis
c Extrusion Molding
Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan Metode ini
bias digunakan untuk membuat pipa saluran pipa reaktor atau material lain yang
memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap
d Slip Casting
Metode ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dari cairan
lainnya dituang kedalam plaster berpori air akan diserap dari daerah kontak
kedalam cetakan dan lapisan yang kuat akan terbentuk
e Injection molding
Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada
cetakan Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda-benda yang
mempunyai bentuk yang kompleks
3 Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang terikat pada badan keramikKetika badan keramik plastis dikeringkan akan
terjadi 3 proses penting
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
menguap sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan
penyusutan berhenti
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
(3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang
4 Proses pembakaran (sintering)
Sintering merupakan proses pemanasan green compact pada suhu tinggi
dimana temperatur pemanasannya dibawah temperatur cair unsur utama Green
compact terdiri dari partikel yang kecil dan mamiliki daerah permukaan luas Pada
proses sintering terjadi perubahan dimensi baik berupa pemuaian maupun
penyusutan bergantung pada bentuk dan distribusi ukuran partikel komposisi
serbuk dan prosedur sintering Ada 2 macam sintering yaitu
a Solid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu dibawah temperatur cair sehingga transport atom
dalam keadaan padat akan mengubah mechanical bonds menjadi metallurgical
bonds
b Liquid-state sintering
Proses ini dilakukan pada suhu diatas temperatur cair Liquid yang terbentuk akan
mengalir ke partikel
Reaksi pembakaran keramik
1 Dehidrasi yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)degC
Reaksi A12O3 + 2SiO2 rarr Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O
2 Kalsinasi yaitu penguraian senyawa CaCO3 menjadi CaO dan CO2 pada suhu
(600-900)degC di mana pada suhu plusmn940degC alumina berubah menjadi kristal alumina
dan H2O
3 Oksidasi di mana oksidasi besi fero (Fe2+) dan bahan-bahan organik lainnya
pada suhu (350-900)degC
4 Pembentukan silika pada suhu 900degC atau lebih di mana pada suhu di atas
1000degC
aluminium + silika rarr illit dan melepas panas
Reaksi 3A12O32SiO22H2O (kaolinit) rarr 3A12O32SiO2 (mullit) + 4SiO2
(crytobalit) + 6SiO2
Proses sintering dapat berlangsung apabila
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
1 Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi
2 Adanya sumber energi yang dapat mengaktifkan transfer materi energi
tersebut digunakan untuk menggerakkan butiran hingga terjadi kontak dan ikatan
yang sempurna
Ada beberapa mekanisme difusi selama proses sintering yaitu difusi volum
difusi permukaan difusi batas butir dan difusi secara penguapan dan kondensasi
Tiap-tiap mekanisme difusi tersebut akan memberikan efek terhadap perubahan
fisis bahan setelah sintering antara lain perubahan densitas porositas
penyusustan dan pembesaran butiran
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi proses
sintering material keramik adalah porositas densitas sifat fisik kekuatan
mekanik dan ukuran butir Pengaruh suhu sintering terhadap perubahan densitas
dan porositas saling berlawanan suhu sintering semakin tinggi maka densitas
kekuatan mekanik dan ukuran butir semakin besar sedangkan porositas dan sifat
listrik menurun
5 Tahap penyempuran
Keramik yang sudah jadi kemudian ditambahkan bahan-bahan tambahan yang
disesuaikan dengan produk yang digunakan Bila produk yang dihasilkan berupa
keramik berupa guci dan keramik hiasan lainnya dilakukan proses pengglasiran
Proses pengglasiran ini dapat dilakukan dengan dicelup dituang disemprot atau
dikuas Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan
supaya lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginanBahan-bahan tambahan pada keramik meliputi
Fluxing agent
ndash Borax - fluorspar
ndash Boric acid - cyolite
ndash Soda abu - barium mineral
ndash Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
ndash Alumina - dolomit
ndash Olivine - chromite
ndash Zircona - magnesite
ndash Titania - dll
IV Analisis limbah pada industri keramik
Salah satu limbah dari industri keramik ini adalah adanya sisa pemakaian
gypsum pada proses glasir keramik Gypsum ini merupakan limbah padat yang
cukup banyak dan belum dimanfaatkan Kemudian dilakukan analisis untuk
memurnikan gypsum ini agar dapat dimanfaatkan Pemurnian dan pengaktifan
gypsum ini dilakukan secara kimia fisika melalui pencucian dan pelarutan bahan
pengotor dengan air dan asam sulfat pada pH 4-5 sedangkan pengaktifan
dilakukan dengan pemanasan pada suhu 160-170oC Hasil pemurnian
dikarakterisasi dengan difraktometer sinar X analisa kimia basah dan uji fisika
dibandingkan dengan gypsum standar Gypsum hasil pemurnian dan pengaktifan
memberikan sifat yang layak untuk dipakai kembali
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
a) Bahan baku utama dari pembuatan keramik ini adalah clay (lempung)
pasir kuarsa dan feldsper serta bahan tambahan
b) Analisis material keramik ini adalah dengan menggunakan metode XRD
ukuran porositasnya densitas dan struktur kristalnya
c) Proses pembuatan keramik meliputi penyiapan bahan baku proses
pembentukan keramik dengan beberapa metode proses pembakaran dan
proses penyempurnaan
d) Salah satu limbah yang dihasilkan dari industri ini adalah gypsum yang
kemudian dimurnikan menjadi gypsum yang dapat digunakan kembali
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom
DAFTAR PUSTAKA
Kasmayadi Wirman et al 2007 Analisis termal dan Studi Transformasi Fase
Sistem Badan Keramik Lempung Batu Kumbung Lombok Feldsper Jurusan
Kimia ITS Surabaya
Nurhakim Draft Modul BGI Teknik Kimia Hal 7
Ramlan dan Akmal Johan 2009 Identifikasi Keramik Na- βrdquo-Al2O3 dengan
Penambahan Variasi Komposisi (0 3 dan 6) Berat MgO Jurnal
Penelitian Sains Volume 12 Nomer 1(B) 12103
Suhanda et al 1997 Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari Industri
Keramik Dengan Cara Kimia Dan Fisika Jurnal Keramik amp Gelas Indonesia
httpwwwceramicindustrycom