· web viewkaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet,...

97
PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Upload: hoangdien

Post on 13-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Page 2:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,
Page 3:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

BAB IX

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

A. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan pertambangan dan energi pada Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I) adalah mengembangkan sumber daya alam mineral dan energi yang. potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat melalui serangkaian kegiatan penemuan, pengusahaan dan pemanfaatan. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut bertumpu pada pendayagunaan berbagai modal dasar, terutama kekayaan sumber daya alam, dan sumber daya manusia dengan kemampuannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta memperkecil bencana alam geologis.

Pembangunan sektor pertambangan selama Repelita V, sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1988, diarahkan pada pemanfaatan sebesar mungkin kekayaan tambang bagi pembangunan nasional dan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalam negeri, meningkatkan

IX/3

Page 4:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

ekspor dan penerimaan negara, serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Selain itu, GBHN 1988 juga mengamanatkan agar pembangunan pertambangan dilakukan dengan penganekaragaman hasil tambang dan pengelolaan usaha pertambangan secara efisien serta mengolah bahan tersebut agar dapat meningkatkan nilai tambah. Untuk itu dilakukan upaya dalam melanjutkan, meningkatkan, dan memperluas upaya inventarisasi dan pemetaan, eksplorasi, eksploitasi, serta pemanfaatan kekayaan tambang dan energi dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.

Selanjutnya GBHN 1988 juga mengarahkan agar pembangunan pertambangan dilakukan secara terpadu dengan pengembangan energi, pembangunan daerah serta pembangunan di berbagai sektor lainnya. Pemanfaatan kekayaan tambang dan energi yang berhasil guna dilakukan dengan memperhitungkan peningkatan kebutuhan dalam negeri, peluang ekspor, dan kelestarian sumber energi untuk jangka panjang. Sumber energi alternatif seperti tenaga air, batu bara, gas alam, tenaga panas bumi, tenaga nuklir, tenaga surya, tenaga angin, tenaga biomassa, gambut dan sebagainya dikembangkan dengan memperhatikan keselamatan masyarakat serta kelestarian kemampuan sumber alam dan lingkungan hidup.

Dalam pembangunan tenaga listrik, GBHN 1988 mengarahkan agar dilanjutkan dan ditingkatkannya upaya yang mendorong kegiatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Sehubungan dengan itu, dilakukan peningkatan pembangunan prasarana dan sarana tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan mute yang dapat diandalkan serta tersedia secara merata dengan pelayanan yang makin baik. Harga listrik diupayakan dapat dijangkau oleh masyarakat luas, dan membantu meningkatkan daya saing produksi dalam negeri. Di samping usaha negara, dimungkinkan partisipasi koperasi dan swasta dalam penyediaan dan penyaluran listrik.

IX/4

Page 5:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Dengan karunia sumber daya alam yang beranekaragam dan tersebar di seluruh tanah air, terutama dengan pengelolaannya yang tepat dalam pembangunan, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi dengan lebih merata, dan berkembang di daerah-daerah terpencil yang mampu mengambil manfaat dari potensi sumber daya alam yang tersedia. Partisipasi aktif dan luas dari masyarakat di bidang pembangunan pertambangan dan energi yang telah tumbuh dan berkembang selama PJP I, tercermin dari meningkatnya peranan usaha di bidang pertambangan dan energi, termasuk pertambangan rakyat dan koperasi, serta penguasaan teknologinya. Kegiatan sosio-ekonomi di sektor pertambangan dan energi yang telah tumbuh selama PJP I terus diupayakan berlanjut sesuai dengan potensi wilayah.

Upaya meningkatkan nilai tambah basil olahan bahan tambang dan galian selama PJP I telah dilakukan dengan memperpendek mata rantai antara pengusahaan pertambangan dengan industri hilirnya di dalam negeri. Strategi pengembangan industri yang berbasis bahan tambang dan galian ini selain telah memperkuat struktur industri pertambangan nasional, juga mampu menciptakan sektor industri yang tangguh, berdaya saing dengan dampak positif yang luas dalam penciptaan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta menyebabkan makin terbukanya peluang pasar luar negeri yang dinamis. Hal ini antara lain tampak dari makin besarnya basil olahan pertambangan dan galian industri yang diekspor dari tahun ke tahun.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, .pertumbuhan konsumsi energi final di dalam negeri .selama PJP I meningkat cukup besar.

IX/5

Page 6:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Dalam Repelita V, peningkatan konsumsi energi final terutama terjadi disektor industri dan transportasi. Sebagian besar konsumsi energi primer dipenuhi oleh minyak bumi, yang diikuti oleh batu bara, tenaga air, dan panas bumi. Dalam rangka penghematan penggunaan energi telah dilakukan bimbingan dan penyuluhan mengenai cara-cara dan perilaku hemat energi. Untuk itu telah dibuat rencana induk kampanye hemat energi nasional, terutama

Page 7:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

untuk rumah tangga. Selain itu upaya diversifikasi sumber energi dilakukan melalui usaha-usaha untuk menemukan, memanfaatkan, dan memasyarakatkan sumber energi alternatif dengan kebijaksanaan energi yang menyeluruh dan terpadu.

B. PERTAMBANGAN

1. Perkembangan Hasil Pertambangan

Selama PJP I telah dicapai berbagai basil dan kemajuan di sektor pertambangan. Hasil-hasil ini merupakan landasan kuat untuk memasuki Pembangunan Jangka Panjang Kedua. Pembangun-an pertambangan mengalami kemajuan pesat seperti terlihat dari peningkatan produksi dan ekspor pada hampir semua jenis mineral. Sebagian besar produk mineral logam ini merupakan komoditas ekspor. Hal ini disebabkan karena relatif masih kecilnya kebutuhan industri hilir terhadap logam-logam yang telah dapat diproduksi dalam negeri, serta belum tersedianya fasilitas pengolahan lanjut untuk beberapa produk antara seperti konsentrat tembaga, nikel matte dan feronikel. Kebijaksanaan yang diambil, adalah mendorong berkembangnya industri pengolahan di dalam negeri.

Pasang surut produksi pertambangan yang terjadi selama PJP I menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang mendasar pada lingkungan strategis baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa perkembangan produksi pertambangan selama PJP I telah mengalami kemajuan. Tabel IX-1 menunjukkan perkembangan produksi beberapa basil pertambangan penting selama PJP I, yaitu sejak 1968 sampai dengan akhir Repelita V tahun 1993/94.

a. Minyak Bumi

Selama Repelita V minyak bumi dan gas bumi sangat besar peranannya dalam pembangunan. Minyak dan gas bumi selain

IX/6

Page 8:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX – 1PRODUKSI HASIL-HASIL PERTAMBANGAN,

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara3) Termasuk kondensat4) Termasuk emas dalam konsentrat tembaga5) Termasuk perak dalam konsentrat tembaga

IX/7

Page 9:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

merupakan sumber energi dan bahan baku untuk industri dalam negeri, juga merupakan sumber penerimaan devisa negara. Pengusahaan minyak dan gas bumi dilakukan oleh Pertamina dan kerja sama atas dasar kontrak dengan pihak swasta, baik asing maupun nasional. Selama PJP I, Pertamina telah menandatangani 177 kontrak dengan pihak swasta untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Pemboran eksplorasi selama periode tersebut telah menghasilkan 1.504 sumur penemu (discovery well) yang terdiri atas 1.069 sumur minyak dan 435 sumur gas. Dari hasil penyelidikan dan pemboran diketahui bahwa di Indonesia terdapat 60 cekungan tersier dan telah berhasil di eksplorasi dan dibor sebanyak 36 cekungan.

Tingkat produksi minyak bumi selama Repelita V dan PJP I masih dapat dipertahankan meskipun sumur minyak yang ada sekarang potensinya secara alamiah telah mulai menurun. Hal ini terutama disebabkan telah mulai berproduksinya beberapa lapangan minyak baru. Selama Repelita V, lapangan minyak baru yang telah berproduksi adalah Intan, Ikan Pari, Widuri, Harimau, Camar, Belida dan Air Serdang. Meningkatnya produksi minyak juga dicapai dari tambahan produksi lapangan Enhanced Oil Recovery (EOR) Duri. Dengan demikian, selama PJP I, produksi minyak mentah termasuk kondesat telah tumbuh sebesar 2,5 persen per tahun, atau lebih dari 2,5 kali lipat yaitu dari 219,9 juta barel pada awal PJP I menjadi 563,1 juta barel pada akhir PJP I. Sejak merosotnya harga minyak bumi di pasar dunia, kegiatan usaha pencarian minyak juga menurun. Untuk mengantisipasi kendala tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijaksanaan deregulasi di bidang perminyakan dan gas bumi. Langkah tersebut juga bertujuan untuk mendorong para pengusaha dan investor asing melakukan pencarian minyak dan gas bumi ke kawasan timur Indonesia, yang merupakan daerah frontier dan Taut dalam, karena dibutuhkan biaya yang besar dan teknologi maju. Kebijaksanaan deregulasi ini dikenal dengan paket insentif 1988, 1989, 1992 dan 1994.

IX/8

Page 10:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Meskipun produksi minyak bumi meningkat, permintaan dalam negeri juga mengalami peningkatan yang cukup pesat, sehingga pertumbuhan ekspornya termasuk kondensat hanya naik sebesar 1,4 persen selama Repelita V, atau naik dari 274,5 juta barel menjadi 294,3 juta barel. Lambatnya pertumbuhan ekspor minyak bumi selain disebabkan oleh merosotnya harga di pasar minyak dunia, juga dihadapkan pada batasan kuota produksi OPEC. Sementara itu, minyak yang dikilang di dalam negeri telah meningkat dari 72,3 juta barel menjadi 294,8 juta barel atau meningkat empat kali lipat selama PJP I. Dalam rangka meningkatkan kegiatan pemurnian dan pengolahan migas di dalam negeri, telah diberikan kesempatan yang Was kepada pihak swasta untuk ikut berperan serta melalui kerja sama dengan Pertamina. Untuk itp telah dibangun kilang minyak Export Oriented I (Exor I) di daerah Balongan Jawa Barat. Pembangunan kilang minyak ini telah meningkatkan nilai tambah dari ekspor minyak dan produk kilang lainnya. Dalam Tabel IX-2 dapat dilihat perkembangan, pengilangan dan ekspor minyak bumi selama PJP I.

Pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup pesat selama Repelita V telah membawa dampak meningkatnya kebutuhan BBM di dalam negeri, khususnya di sektor transportasi, industri dan tenaga listrik. Guna memenuhi kebutuhan BBM yang terus meningkat, beberapa jenis BBM masih harus diimpor yaitu untuk jenis Avtur, minyak solar dan minyak bakar. Dalam meningkatkan penyaluran BBM di dalam negeri, terus diupayakan perbaikan pola distribusi, sarana pembekalan BBM yang mencakup sarana timbun, bongkar/muat dan terminal transit dengan mengikutsertakan pihak swasta dalam usaha pengangkutan dan penjualan BBM meskipun masih secara terbatas.

b. Gas Bumi

Produksi dan pemanfaatan gas bumi mengalami kenaikan yang pesat selama PJP I sehingga meningkat 23 kali yaitu dari hanya

IX/9

Page 11:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 2PRODUKSI, PENGILANGAN DAN EKSPOR MINYAK BUMI,1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94(juta barel)Akhir Repelita V

No. Jonis 1968 Repelita I V 2)(1988/89) 1989/90 1990/91 1991/92 1992/93 199394

1. Produksi4) 1)

Minyak Mentah 219,9 496,9 515,5 553,0 573,5 550,4 563,1

3)2. Pengilangan

Dalam Negeri 72,3 241,0 249,5 275,3 295,7 304,5 294,8(%) (100) (100) (100) (100) (100) (100) (100)

Luar Negeri(%)

3. EKSPOR4) 1)

Minyak Bumi 149,1 274,5 295,4 305,7 320,6 284,0 294,35)

H a s i l Minyak 27,6 61,3 54,6 53,7 56,4 63,9 57,6

1) Angka diperbaiki.2) Angka sementara3) Termasuk feedstock4) Termasuk kondensat5) Tidak termasuk LPG

IX/10

Page 12:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 3REALISASI PEMASARAN HASIL MINYAK BUMI DI DALAM NEGERI,

1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94(ribu barel)

Akhir Repelita VNo. Jenis 1968 Repelita IV 1)

(1988189) 1989/90 1990'91 1991/92 1992/93 1998194

1. Bahan Bakar Minyak 34.516 179.048 182.605 208.188 229.392 240.022 264.252

2. Bahan Pelumas 1.828 2.015 2.135 1.812 1.879 2.127

3. Hasil—hasil khusus 7.065 7.975 6.322 5.249 6.450 7.630

4.

dan bahan kimia

LPG (M. Ton) 240.547 277.329 329.724 360.502 404.690 468.400

1) Angka diperbaiki

IX/11

Page 13:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

sebesar 116 miliar kaki kubik menjadi 2.715,9 miliar kaki kubik pada akhir PJP I. Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan baku dan bahan bakar juga meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pada akhir PJP I pemanfaatan gas bumi mencapai 94,0 persen dan hanya 6,0 persen yang terbuang, dengan demikian meningkat dari 59,9 miliar kaki kubik pada awal PJP I menjadi 2.509,3 miliar kaki kubik atau meningkat sebanyak 41 kali. Produksi dan pemanfaatan gas bumi tampak dalam Tabel IX-4. Peningkatan penggunaan gas bumi di dalam negeri terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan gas bumi sebagai bahan baku dan sumber energi oleh industri antara lain pabrik pupuk, pabrik baja, pabrik semen, maupun untuk pembangkit tenaga listrik, serta untuk pemanfaatan lainnya seperti hotel, restoran dan rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan gas, terutama untuk industri, telah terpasang sistem transmisi gas melalui pipa sepanjang 1.073 kilometer, dan jaringan pipa distribusinya sepanjang 2.024 kilometer.

Pengolahan gas bumi menjadi Gas Alam Cair (Liquefied Natural Gas, LNG) mengalami peningkatan pesat sejak dimulainya produksi LNG oleh kilang gas Bontang tahun 1977 dan kilang gas Arun pada tahun 1978. Produksi LNG selama Repelita V meningkat dengan 6,2 persen per tahun, yaitu dari 963.172,1 MMBTU menjadi sebesar 1.301.181,4 MMBTU terutama dengan adanya penambahan kapasitas kilang. Ekspor LNG juga mengalami kenaikan yang besar, hal ini dimungkinkan karena kilang-kilang LNG dapat beroperasi di atas kapasitas desainnya serta adanya permintaan tambahan ekspor di luar kontrak yang sudah ada. Tujuan ekspor LNG yang utama adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Selama Repelita V IX/12

Page 14:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

ekspor LNG meningkat sebesar 5,8 persen per tahun yaitu dari 962.200 MMBTU menjadi 1.276.609,2 MMBTU seperti tampak pada Tabel IX-5.

Demikian pula produksi gas minyak cair (Liquefied Petroleum Gas, LPG) telah meningkat selama Repelita V yaitu dari 1.717,4 ribu ton menjadi 2.805,4 ribu ton atau naik sebesar 10,3 persen per tahun. Ekspor LPG meningkat dari 1.431 ribu ton

Page 15:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL

Akhir Repelita VNo. Uraian 1968 Repelita IV 1)

(1988/89) 1989/90 1990'91 1991/92 1992/93 1993194

2)1. Produksi 116,0 1.887,0 2.011,6 2.206,9 2.495,4 2.614,1 2.715,9

2)2. Pemanfaatan 59,9 1.751,8 1.855,2 2.033,2 2.275,2 2.415,3 2.509,3

1)Angka diperbaiki2)Angka gross (termasuk gas yang diinjeksi kembali ke reservoir)

IX/13

Page 16:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX - 5PRODUKSI DAN EKSPOR LNG DAN LPG,

1968, 1988/89,1989/90 - 1993/94

Akhir Repelita No. Uraian 1968 Repelita

IV(1988/89) 1989'90 1990'91 1991/92 1992/93

1993'94

1. Produksi963.172,1 986.741,5 1.142.03

0,01.196.46

0,01247.775,3

1.301.181,4

— LNG (ribu MMBTU)1

— LPG (ribu ton) 1.717,4 2.576,9 2.762,0 2.743,7 2.825,0 2.805,4

2. Ekspor962200,0 971.200,0 1.128.3 1.167.9 1.239.12 1276.609,— LNG (ribu MMBTU)

LPG (ribu ton) 1.431,0 2.458,8 2.637,0 2344,0 2.602,3 2.525,0

IX/141) Angka diperbaiki

Page 17:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

menjadi 2.525 ribu ton pada akhir Repelita V yang berarti naik sebesar 12,0 persen per tahun. Kenaikan ekspor ini antara lain dimungkinkan karena makin terbukanya pasaran ekspor LPG. Pemasaran LPG di dalam negeri selama Repelita V juga tumbuh dengan pesat, yaitu meningkat dari 240,5. ribu ton menjadi 468,4 ribu ton, atau meningkat sebesar 14,2 persen per tahun. Meningkatnya penggunaan LPG di dalam negeri menunjukkan bahwa pola konsumsi energi di rumah tangga dan industri serta usaha jasa sepc:rti restoran, hotel dan rumah sakit telah mulai bergeser untuk menggunakan LPG. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa masyarakat makin menyukai energi yang lebih bersih, berdaya bakar tinggi dan efisien dalam pemakaiannya. Sejak Repelita V penggunaan gas untuk bahan bakar alat angkutan jugs telah mulai diperkenalkan dan cukup mendapat sambutan dari masyarakat luas. Hal ini tampak dari makin meningkatnya jumlah kendaraan terutama angkutan taksi yang telah menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) di beberapa kota besar. Upaya penting ini sedang dikembangkan ke beberapa kota besar lainnya di luar Jawa dengan terus menambah fasilitas dan membangun sejumlah stasiun pengisian BBG.

c. Panas Bumi

Sejalan dengan kebijaksanaan penganekaragaman sumber energi, telah diupayakan untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang terbarukan. Langkah penting tersebut telah mulai dijalankan sejak tahun 1974, yaitu dengan mulai dilakukannya kegiatan survai dan eksplorasinya. Sebagai hasil dari upaya tersebut telah berhasil diidentifikasikan 217 daerah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan, dengan jumlah potensi panas bumi lebih dari 16.000 megawatt.

Dalam tahun 1993/94 telah dilaksanakan pemboran 1 sumur eksplorasi dan 8 sumur pengembangan, sehingga secara kumulatif jumlah sumur yang telah dibor mencapai 131 sumur dan kesemuanya telah dimanfaatkan untuk keperluan pembangkit

IX/15

Page 18:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

tenaga listrik. Sampai akhir Repelita V tenaga panas bumi yang telah dimanfaatkan melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mencapai sebesar 199,5 megawatt yang berasal dari lapangan Kamojang, Gunting Salak, Dieng dan Lahendong.

Dalam upaya lebih mengembangkan potensi panas bumi, sejak Repelita V kegiatan eksplorasi juga telah diperluas ke Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Kendala yang masih dihadapi dalam pemanfaatan panas bumi ini adalah lokasinya yang umumnya berada di kawasan hutan lindung.

d. Batu bara

Batu bara merupakan sumber energi alternatif untuk menggantikan minyak dan gas bumi, oleh karena itu usaha pengembangannya menjadi perhatian utama. Pertambangan batu bara selama PJP I menunjukkan perkembangan yang mengesankan, baik ditinjau dari jumlah produksi maupun jumlah perusahaan yang bergerak dalam pengembangannya. Peningkatan produksi bate bara terus diupayakan dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi, rehabilitasi, dan perluasan tambang serta membuka kesempatan yang lebih luas bagi penanaman modal swasta, baik nasional maupun asing. Dewasa ini selain PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PT BA) ada 11 kontraktor kerja sama yang terdiri dari 9 perusahaan asing dan 2 perusahaan swasta dalam negeri. Di antara perusahaan kontraktor tersebut, 9 perusahaan telah berada dalam tahap produksi, sedang sisanya berada dalam tahap kajian kelayakan dan konstruksi. Selain itu masih terdapat sekitar 20 perusahaan swasta nasional termasuk KUD di daerah Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur dan .Kalimantan Selatan yang bekerja atas dasar Kuasa Pertambangan (KP) dengan tingkat produksi yang belum terlalu besar.

Produksi batu bara selama PJP I telah meningkat dari 159,9 ribu ton menjadi 28.364,7 ribu ton, atau naik sebesar 177 kali

IX/16

Page 19:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

lipat. Dengan tingkat produksi tersebut, pada tahun 1993 Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di kawasan Asia-Pasifik dan menempati peringkat 19 di dunia, serta peringkat ketiga pengekspor terbesar batu bara di dunia. Pada Tabel IX-6 dapat dilihat mengenai perkembangan produksi batu bara selama PJP I.

Pemasaran batu bara baik 'di dalam negeri maupun ekspor menunjukkan perkembangan yang cukup pesat terutama sejak memasuki Repelita IV.Sebagian besar pemasaran batu bara di dalam negeri diserap oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), industri semen, industri dasar besi baja, pabrik peleburan nikel dan timah, serta industri kecil lainnya. Penggunaan briket batu bara untuk industri kecil dan rumah tangga telah dicanangkan dalam Repelita V, mengingat potensi batu bara yang cukup besar untuk menggantikan penggunaan minyak dan kayu bakar sebagai sumber energi terutama di daerah perdesaan.

e. Timah

Produksi logam timah sebagian besar digunakan untuk tinplate dalam industri pengalengan dan sebagai timah solder dalam industri elektronik. Penggunaan lainnya adalah untuk kimia timah, barang kerajinan dan dalam bentuk paduan dengan logam lain untuk penggunaan industri. Meskipun harga timah di pasaran internasional menjelang akhir PJP I masih belum membaik disebabkan karena masih tingginya stok timah dunia, namun peningkatan efisiensi kerja penggalian cadangan di daerah-daerah yang kaya dan penambahan sarana baru untuk peningkatan produksi logam timah terus ditingkatkan oleh para produsennya. Upaya strukturisasi tersebut telah mulai menampakkan hasil sehingga PT Tambang Timah telah mampu meningkatkan efisiensi dan daya saingnya. Hingga akhir PIP I Indonesia masih bisa mempertahankan kedudukannya sebagai penghasil utama timah dunia, di samping Brazil, Cina, dan Malaysia.

IX/17

Page 20:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX—6PRODUKSI BATUBARA,

1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94(ribu ton)

Akhir Repelita VNo. Unit Produksi 1968 Repelita IV 2)

(1988/89) 1989/90 1990/91 1991/92 1992/93 1993/94

1. Ombilin 68,9 539,0 671,2 555,2 656,5 911,6 980,3

2. Bukit Asam 91,0 2.101,5 3.463,3 4.542,3 5.786,4 6.137,2 6.220,8

1)3. Kontrak Karya 1.446,1 3.400,2 4.093,2 8.671,1 15.118,9 19.809,0

1)4. Kuasa Pertambangan, 1.089,1 1.943,5 1.540,8 1.437,8 1.518,7 1354,6

Koperasi Unit Desadan lainnya

1)Jumlah 159,9 5.175,7 9.478,2 10.731,5 16.551,8 23.686,4 28.364,7

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara

IX/18

Page 21:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Dari Tabel IX-7 mengenai perkembangan produksi timah sejak 1968 sampai dengan 1993, menunjukkan bahwa produksi bijih timah hanya meningkat dari 16,9 ribu ton menjadi 28,6 ribu ton atau naik 1,7 kali selama PJP I. Produksi logam timah selama periode yang sama meningkat dari 3,9 ribu ton menjadi 30,4 ribu ton atau naik hampir 8 kali, hal ini menunjukkan bahwa pengolahan bijih timah menjadi logam timah di dalam negeri telah meningkat cukup pesat selama PJP I. Dalam hal pemasarannya, ekspor logam timah selama PJP I meningkat dari 16,9 ribu ton menjadi 28,7 ribu ton atau naik sebesar 1,7 kali. Penjualan dalam negeri meningkat dari 244,6 ton menjadi 1.668 ton atau naik sebesar 6,8 kali. Pertumbuhan ini meskipun cukup besar, namun jika dibandirig dengan tingkat produksinya relatif masih kecil, yaitu hanya 5 persen.

f. Nikel

Hampir seluruh produksi bijih nikel, ferronikel dan nikel matte adalah untuk tujuan ekspor. Kurang berkembangnya industri hilir dan rendahnya tingkat konsumsi di dalam negeri, telah menyebabkan produksi nikel Indonesia menjadi sangat tergantung pada perkembar gan harga dan pasar internasional.

Produksi bijih nikel Indonesia berasal dari tambang Pomalaa dan Pulau Gebe, sebagian produksi ini diolah menjadi ferronikel di pabrik Pomalaa. Tingkat produksi ferronikel dapat dipertahankan setelah dilakukan optimalisasi pabrik yang selesai dalam bulan Juni 1991. Pada akhir Repelita V juga telah mulai dilaksanakan perluasan pabrik ferronikel Pomalaa yang semula berkapasitas 5.500 ton/tahun untuk ditingkatkan menjadi 11.000 ton/tahun, dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 1995. Sedangkan PT INCO yang mengolah bijih nikel dari tambang di Soropko menjadi nikel matte, dalam tahun 1991 juga telah melakukan perbaikan terhadap tanur listrik (peleburan).

IX/19

Page 22:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX – 7PRODUKSI DAN PEMASARAN TIMAH,

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka diperbaiki

IX/20

Page 23:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Tabel IX-8 mengenai produksi dan ekspor bijih nikel, ferronikel dan nikel matte sejak 1968 sampai dengan 1993/94, menunjukkan bahwa produksi bijih nikel telah meningkat dari 261,9 ribu ton menjadi 1.926,5 ribu ton atau naik 7 kali selama PJP I, demikian pula ekspornya selama periode yang sama telah meningkat dari 240,5 ribu ton menjadi 1.819,7 ribu ton atau naik dengan 7 kali. Produksi ferronikel selama Repelita V menunjukkan peningkatan dari 4.833,7 ton menjadi 5.300 ton atau naik sebesar 1,8 persen per tahun, sedangkan ekspornya meningkat dari 4.258 ton menjadi 5.800 ton yaitu. tumbuh dengan 6,3 persen per tahun. Produksi nikel matte meningkat dari 29.956 ton menjadi 35.500 ton atau naik 3,4 persen per tahun, dan ekspornya meningkat dari 28.621 ton menjadi 33.100 ton atau naik 2,9 persen per tahun.

g. Tembaga

Produksi tembaga dalam bentuk konsentrat dihasilkan oleh PT Freeport Indonesia Company dari tambang di Gunung Bijih Irian Jaya, sejak tahun 1992. Peningkatan produksi konsentrat tembaga dalam tahun 1990 dimungkinkan karena PT Freeport Indonesia telah mulai melakukan penambangan pada daerah Grassberg dengan menggunakan methode tambang terbuka, sehingga lebih mudah dilakukan di samping biaya produksinya dapat ditekan lebih rendah.

Perkembangan produksi Tembaga dalam bentuk konsentrat selama Repelita V dapat dilihat pada Tabel IX-9, yang menunjukkan bahwa produksi dan ekspor konsentrat tembaga masing-masing telah naik sekitar 26 persen per tahun, yaitu produksinya meningkat dari 302,7 ribu ton menjadi 959,3 ribu ton, sedangkan ekspornya meningkat dari 290,5 ribu ton menjadi 944,3 ribu ton. Karena belum ada industri pengolahannya di dalam negeri, maka seluruh produksi konsentrat tembaga tersebut masih harus diekspor, padahal kebutuhan tembaga di dalam negeri seluruhnya diimpor. Perkembangan ekspor tembaga yang baik selama Repelita V juga didorong oleh cerahnya harga tembaga di pasaran internasio,ial.

IX/21

Page 24:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX - 8PRODUKSI DAN EKSPOR BIJIH NIKEL,

FERRONIKEL DAN NIKEL MATTE,1968, 1988/89,1989/90 — 1993/94

1) Angka Sementara

IX/22

Page 25:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 9PRODUKSI DAN EKSPOR KONSENTRAT TEMBAGA,

1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94( ribu ton kering)

Akhir Repelita VNo. Uraian 1968 Repelita IV 1) 2)

(1988/89) 1989190 1990'91 1991/92 1992/93 1993/94

1. Produksi 302,7 329,9 499,2 720,8 905,6 959,3

2. Ekspor 290,5 339,3. 486,8 662,7 1.001,6 944,3

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara

IX/23

Page 26:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

h. Emas dan Perak

Produksi emas termasuk yang terkandung dalam konsentrat tembaga menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Peningkatan produksi ini disebabkan juga oleh meningkatnya kandungan emas dalam konsentrat tembaga yang diproduksi, oleh PT Freeport Indonesia Company. Selain itu beberapa perusahaan Kontrak Karya (KK) emas juga telah mulai berproduksi. Produksi emas juga dilakukan oleh pertambangan rakyat yang diusahakan secara tradisional baik resmi maupun tanpa izin. Pertambangan emas rakyat ini sering berpindah-pindah dan tidak mengindahkan keselamatan kerja, sehingga sering terjadi kecelakaan kerja di tambang dan banyak merusak lingkungan. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan guna mengurangi terjadinya masalah tersebut, antara lain melalui upaya bimbingan dan reklamasi daerah bekas tambang.

Perkembangan produksi emas dan perak selama PJP I dapat di lihat dalam Tabel IX-10. Produksi emas telah meningkat dengan pesat sebesar 338 kali, yaitu naik dari hanya sebesar 129,6 kilogram menjadi 43.908, 8 kilogram. Ekspor emas selain yang termasuk dalam konsentrat tembaga juga meningkat sejak tahun 1986, yaitu setelah adanya kebijaksanaan Pemerintah bahwa emas bebas untuk diekspor.

Pada akhir Repelita V ekspor emas mencapai 41.224,4 kilogram atau meningkat sebesar 13,1 persen per tahun. Dengan tingkat ekspor sebesar itu, Indonesia merupakan pengekspor emas nomor 7 terbesar di dunia. Peningkatan produksi emas juga didorong oleh tingginya harga emas yang terjadi di pasaran internasional. Tingkat penjualan emas di dalam negeri masih sangat rendah dan berfluktuasi karena hanya digunakan sebagai emas perhiasan dan belum banyak yang digunakan dalam industri. Namun demikian seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat pertumbuhan-nya cukup menggembirakan yakni sebesar 8,2 persen per tahun, sehingga mencapai 466,4 kilogram pada akhir Repelita V.

IX/24

Page 27:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 10PRODUKSI DAN PENJUALAN EMAS DAN PERAK,

1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94(kilogram)

No. Uraian 1968Akhir

Repelita IV (198889)

R e p e l i t a V

1989/90 1990'91 1991/92 1992/93 19994 2)

Page 28:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,
Page 29:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Emas3) 1)

Produksi 129,6 5.096,3 6.672,3 12.095,0 19.657,3 40.325,4 43.908,8Penjualan dalam negeri 313,8 200,0 124,7 180,8 190,0 466,4

4)Ekspor 22261,0 13.752,0 12.326,5 15.135,6 41.591,4 41.224,4

Perak5) 1

Produksi 9.885,0 64.562,4 73.324,9 65.900,0 82.407,0 98.720,9 88.902,6Penjualan dalam negeri 8.743,0 3319,4 2.829,1 12200,0 21.600,0 24.705,0 15.747,9

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara3) Termasuk emas dalam konsentrat tembaga4) Termasuk ekspor emas yang terkandung dalam konsentrat tembaga5) Termasuk perak dalam konsentrat tembaga

IX/25

Page 30:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Produksi perak sebagian besar diperoleh dari kandungan yang terdapat pada konsentrat tembaga, di samping produksi perak yang berasal dari beberapa perusahaan kontrak karya. Perkembangan produksi perak selama PJP I menunjukkan kenaikan sebesar 9 kali, yaitu meningkat dari 9.885 kilogram menjadi 88.902,6 kilogram. Seperti juga emas, seluruh produksi perak yang termasuk dalam konsentrat tembaga adalah untuk tujuan ekspor dan sisanya dikonsumsi di dalam negeri untuk pembuatan kerajinan perak dan penggunaan dalam industri.

i. Bauksit

Produksi bauksit oleh PT Aneka Tambang berasal dari tambang bauksit di Pulau Bintan yang seluruhnya ditujukan untuk ekspor. Produksi bauksit selama PJP I berfluktuasi sesuai dengan perkembangan ekspor. Tabel IX-11 mengenai perkembangan produksi dan ekspor bauksit dan pasir besi selama PJP I menunjukkan bahwa baik produksi maupun ekspor bauksit telah berkembang menjadi hampir 1,5 kali. Produksi bauksit meningkat dari 879,3 ribu ton menjadi 1.338,7 ribu ton, sedangkan ekspornya meningkat dari 847,7 ribu ton menjadi 1.371,1 ribu ton. Kenaikan tertinggi selama Repelita V terjadi pada tahun 1993/94 setelah merosot tajam pada tahun sebelumnya. Dibanding dengan produksi tahun 1992/93 tingkat produksi pada akhir Repelita V telah naik sebesar 54,2 persen, sedangkan ekspornya naik dengan 78,2 persen. Kenaikan ekspor yang tinggi ini terutama disebabkan oleh terbukanya.kembali peluapg ekspor ke Amerika Serikat selain ke pasar tradisional Jepang dan beberapa negara di Eropah.

j. Pasir Besi

Produksi pasir besi yang berasal dari tambang di daerah Cilacap dan Kutoarjo seluruhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik semen di dalam negeri. Produksi PT Aneka Tambang ini terus meningkat sesuai dengan peningkatan produksi

IX/26

Page 31:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TA Akhir Repelita VNo. Uraian 1968 Repelita IV

(1988,89) 1989/90 1990,91 1991/92 1992/93 1993,94

1. BauksitProduksi 879,3 514,1 994,8 1.300,5 1.268,6 868,0 1.338,7Ekspor 847,7 703,0 1.044,5 1.186,2 1.151,8 768,4 1.371,1

2. Pasir BesiProduksi 164,9 140,1 142,6 191,7 306,7 356,4

1)Ekspor

1) Tidak ada ekspor sejak 1987/88

IX/27

Page 32:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

semen. Produksi pasir besi selama Repelita V meningkat dari 164,9 ribu ton menjadi 356,4 ribu ton atau naik sebesar 16,6 persen per tahun. Namun demikian pasir besi bukanlah satu-satunya bahan baku untuk memenuhi kebutuhan unsur besi dalam pembuatan semen, karena sejak tahun 1989/90 PT Krakatau Steel juga telah memasok besi fine pellets ke pabrik-pabrik semen. Ekspor pasir besi ke Jepang telah dihentikan sejak tahun 1979/80 karena dikuranginya impor dalam jumlah besar oleh negara tersebut.

k. Batu Granit

Batu granit cenderung digunakan masyarakat sebagai batu hias sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan dan granit poles. Produksinya terutama berasal dari Pulau Karimun, Pulau Bangka, Pulau Belitung dan Kalimantan Barat. Sebagian besar produksi batu granit ditujukan untuk ekspor, membuat nilai maupun volumenya cenderung meningkat. Hanya sebagian kecil dari produksi batu granit dipasarkan di dalam negeri. Dalam Tabel IX-12 dapat dilihat perkembangan produksi dan penjualan dalam negeri serta ekspor batu granit selama Repelita V. Produksi Batu Granit telah meningkat dari 1.259,3 ribu ton pada akhir Repelita IV menjadi 7.265,2 ribu ton pada akhir Repelita V atau meningkat dengan 41,9 persen per tahun. Sedangkan ekspornya selama periode yang sama meningkat dari 776 ribu ton menjadi 2.621,2 ribu ton, yaitu meningkat dengan 27,5 persen per tahun.

1. Bahan-bahan Tambang Lainnya

Produksi bahan tambang lainnya yang merupakan bahan galian industri meliputi mangan, yodium, belerang, fosfat, asbes, kaolin, pasir kuarsa, marmer, felspar, kalsit, yorosit, bentonit, dan gips serta beberapa komoditi tambang dan galian lainnya. Bahan tambang ini diusahakan oleh perusahaan swasta nasional, koperasi, pertambangan rakyat serta BUMN/BUMD dengan skala produksi yang tidak besar, namun banyak tersebar di berbagai daerah

IX/28

Page 33:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 12PRODUKSI DAN PENJUALAN DALAM NEGERI BATU GRANIT,

1968, 1988/89, 1989/90 — 1993/94(ribu ton)

Akhir Repelita VNo. Uraian 1968 Repelita IV 2)

(1988/89) 1989/90 1990'91 1991/92 1992/93 199394

1)1. Produksi 1259,3 1.700,6 2.570,3 2.976,2 5.748,9 7.265,2

2. Penjualan dalam negeri 472,0 218,8 426,2 520,5 346,2 325,6

3. Ekspor 776,0 1.336,2 1.786,7 2.311,4 2:541,4 2.621,2

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara

IX/29

Page 34:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

sehingga peranannya cukup besar dalam penciptaan lapangan kerja dan perluasan kesempatan berusaha, pengembangan potensi tambang daerah, serta meningkatkan pendapatan asli daerah yang berasal dari iuran dan retribusi hasil galian industri ini.

Berbeda dengan komoditi mineral logam yang mengalami pasang surut selama PJP I, komoditi bahan galian industri ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat baik produksi maupun harganya terutama dengan meningkatnya nilai tambah yang diberikan oleh industri pengolahnya di dalam negeri. Seperti dolomit banyak digunakan sebagai sumber magnesium oleh sektor pertanian dalam menurunkan keasaman lahan, serta oleh industri peleburan logam, industri cat, keramik, kaca, dan tegel. Kaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen, kaca lembaran, gelas dan barang dari gelas, industri keramik dan porselen. Feldspar digunakan untuk industri keramik, porselen, industri gelas dan genting. Sedangkan fosfat digunakan oleh industri pupuk. Bentonit digunakan dalam industri minyak kelapa sawit, dan oleh industri sabun serta kosmetik. Dalam Tabel IX-13 dapat dilihat perkembangan produksi bahan galian industri yang diusahakan oleh swasta nasional, perusahaan daerah dan lainnya selama PJP I.

Meningkatnya permintaan di dalam negeri terhadap hasil bahan galian industri, terutama disebabkan oleh makin beranekaragamnya penggunaan komoditi tersebut dan makin berkembangnya industri pengolahan bahan galian industri, serta secara keseluruhan meningkatnya permintaan oleh sektor industri baik sebagai bahan baku maupun sebagai bahan penolong. Peningkatan permintaan tersebut telah pula menuntut peningkatan mutu dan kualitas serta. suplai yang handal. Produksi bahan galian industri ini pada awal PJP I baru mampu berperan sebagai substitusi impor, meskipun memiliki peluang untuk ekspor. Namun pada Repelita V telah terjadi peningkatan ekspor pada komoditi pasir alam, kaolin, batu apung, bentonit, marmer dan beberapa

IX/30

Page 35:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX – 13PRODUKSI BAHAN TAMBANG USAHA SWASTA NATIONAL

PERUSAHAAN DAERAH DAN LAINNYA1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka sementara2) Angka dilengkapi untuk 1989/90, 1990/91 dan 1991/92

IX/31

Page 36:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

bahan galian lainnya. Potensi pasar luar negeri yang besar untuk bahan galian ini, terutama adalah kawasan Asia Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan,'Hong Kong dan negara-negara anggota ASEAN.

2. Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang di sektor pertambangan meliputi kegiatan pemetaan geologi, inventarisasi dan eksplorasi sumber daya mineral, penyelidikan geologi tata lingkungan, potensi air tanah, pengamatan gunung api dan penyelidikan geologi termasuk potensi mineral bawah laut. Selama PJP I berbagai kegiatan penunjang ini telah berupaya untuk meningkatkan penyediaan informasi geologi dan potensi sumber daya mineral yang akurat dan lengkap, terbukti dengan . telah berhasilnya ditemukan cebakan-cebakan mineral yang mempunyai deposit dalam ukuran besar yang berkelas dunia di banyak tempat.

Kegiatan di bidang geologi dan sumber daya mineral selama Repelita V meliputi pemetaan geologi bersistem, inventarisasi dan eksplorasi sumber daya mineral dengan menggunakan geokimia bersistem.dan geofisika. Penyelidikan geologi gunung api dan panas bumi telah dilakukan untuk memperoleh, manfaat yang maksimal dalam memperkirakan lebih tepat tentang bencana alam geologis, serta diketahuinya tingkat bahaya gunung api dan besarnya cadangan panas bumi yang dimiliki. Selain itu juga digunakan untuk meletakkan dasar-dasar penanggulangan bencana alam geologi yangterjadi, sehingga kemungkinan jatuhnya korban yang ditimbulkan oleh bencana alam geologis dapat dicegah. Kegiatan geologi teknik, tata lingkungan, potensi air tanah, serta geologi wilayah pantai dan geologi kelautan dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih rinci dan dini mengenai lingkungan kepada masyarakat.

Sampai akhir Repelita V telah berhasil diselesaikan berbagai kegiatan inventarisasi dan pemetaan potensi geologi dan sumber

IX/32

Page 37:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

daya mineral antara lain untuk Pulau Jawa, yaitu pemetaan geologi bersistem dan pemetaan gaya berat. Juga telah diselesaikan seluruhnya pemetaan hidrogeologi Indonesia. Pemetaan geologi bersistem luar Pulau Jawa telah diselesaikan sebanyak 90 persen, pemetaan daerah bahaya gunung api 85 persen, pemetaan geologi Indonesia 75 persen, pemetaan topografi puncak gunung api 71 persen, dan pemetaan gaya berat Indonesia 69 persen. Sedangkan penyelesaian kegiatan pemetaan geologi Iainnya masih relatif rendah, malah pemetaan geologi dasar laut Baru mencapai sekitar 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya potensi geologi dan sumber daya mineral kita yang belum terpetakan menghambat pengelolaan dan pemanfaatannya lebih lanjut. Pada Tabel IX-14 dapat dilihat perkembangan hasil kegiatan pemetaan geologi dan sumber daya mineral sejak 1968 sampai akhir Repelita V.

Selama PJP I telah terjadi beberapa bencana alam geologis baik besar maupun kecil meliputi letusan gunung api, gempa bumi, tanah longsor serta gelombang pasang yang banyak menelan korban jiwa dan harta Benda. Untuk memberikan peringatan dini terhadap bahaya kemungkinan terjadinya bencana alam geologis, pemantauan terhadap gunung api aktif dan pemetaan geologi daerah rawan bencana terus dilakukan. Kewaspadaan ini diberikan baik terhadap bahaya primer maupun sekunder.

Pertumbuhan produksi pertambangan yang sangat menggembirakan selama Repelita V telah menjadi salah satu penggerak tumbuhnya perekonomian nasional. Pertumbuhan ini didukung oleh tingginya kegiatan investasi yang terjadi di sektor pertambangan, terutama pada bagian hulu yang banyak mengandung resiko tinggi.

Pelayanan kepada masyarakat selama Repelita V ditingkatkan dengan kemudahan dalam prosedur pemberian perizinan kuasa pertambangan (KP), kontrak karya (KK), kontrak kerja sama (KKS) dan rekomendasi surat izin pertambangan daerah (SIPD). Selain itu juga diberikan bimbingan teknis, baik teknik

IX/33

Page 38:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,
Page 39:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TAREL IX — 14HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

1968, 1988189, 1989190 — 1993/94(% kumuiatif)

1) Angka diperbaiki

IX/34

Page 40:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

penambangan pengolahan maupun teknik reklamasi daerah bekas tambang.

Peran serta masyarakat ditingkatkan dengan mengembangkan tumbuhnya kemitraan antara usaha pertambangan besar milik swasta maupun milik pemerintah dengan usaha pertambangan rakyat dan koperasi yang berskala kecil. Upaya ini selama Repelita V telah berhasil mendorong pengembangan wilayah dan membuka daerah terpencil dan terisolir, sehingga perluasan lapangan kerja dan kesempatan.berusaha serta pendapatan dan taraf hidup rakyat penambang dapat ditingkatkan.

Di Indonesia banyak daerah yang memiliki endapan mineral berskala kecil dan tersebar, .namun sering tidak ekonomis jika diusahakan secara modern dengan menggunakan teknologi maju. Kegiatan pertambangan pada skala tersebut dapat diusahakan secara ekonomis oleh rakyat. Melalui berbagai kebijaksanaan usaha pertambangan rakyat serta koperasi telah didorong dengan memberikan bimbingan dan perlindungan melalui berbagai pengaturan, penyuluhan dan pembinaan secara terpadu.

Dalam upaya.peningkatan peran swasta nasional termasuk koperasi dalam kegiatan usaha pertambangan mineral dan bate bara, selain membuka kesempatan untuk mengusahakan sendiri juga telah dikeluarkan kebijaksanaan yang memungkinkan mereka berperan langsung melalui pola pertambangan skala kecil (PSK). Sampai akhir Repelita V telah berdiri 15 perusahaan swasta nasional dan 7 koperasi unit desa (KUD) yang sudah memproduksi batu bara. Selain itu juga telah .ada 385 swasta nasional di luar batu bara, baik untuk eksplorasi maupun untuk eksploitasi bahan galian emas, tembaga, mangan, dan belerang.

IX/35

Page 41:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

C. ENERGI

1. Perkembangan Energi

Selama PJP I telah dicapai berbagai hasil dan kemajuan di sektor energi. Hasil ini merupakan landasan yang kuat untuk memasuki PJP II menuju pada terbentuknya masyarakat yang maju dan mandiri.

Sejalan dengan kemajuan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemakaian energi primer selama PJP I telah meningkat pula yaitu dari 40,72 juta setara barel minyak (SBM) pada awal PJP I menjadi 449,10 juta SBM pada akhir PJP I, atau mempunyai laju pertumbuhan rata-rata 10,1 persen per tahun. Perkembangan penggunaan energi dalam negeri pada awal PJP I dan selama Repelita V dapat dilihat pada Tabel IX-15.

Dalam PJP I peranan minyak bumi dalam pembangunan sangat menonjol, baik sebagai sumber energi dan bahan baku untuk industri maupun sebagai sumber penerimaan devisa negara yang sangat penting. Sesuai dengan peningkatan kegiatan pengusahaan, produksi minyak bumi selama PJP I, termasuk kondensat, menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun walaupun kenaikan ini tidak terlepas dari pengaruh pasaran dunia dan kuota kepada Indonesia yang diberlakukan oleh Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). Jika pada tahun pertama Repelita I produksi minyak bumi hanyalah 778,8 ribu barel per hari, maka pada akhir PJP I meningkat menjadi 1.534 barel per hari. Sampai akhir PJP I diperkirakan potensi sumber daya minyak yang ada di semua cekungan adalah sekitar 48,40 miliar barel dengan cadangan sebesar 10,92 miliar barel yang terdiri atas cadangan terbukti 5,96 miliar barel dan cadangan potensial 4,96 miliar barel.

Kenaikan di sisi produksi diikuti juga dengan kenaikan di sisi konsumsi minyak bumi dalam negeri, yaitu dari 34,57 juta SBM pada awal PJP I menjadi 286,13 juta SBM pada akhir PJP I.

IX/36

Page 42:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX - 15KONSUMSI SUMBER ENERGI

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

Keterangan.SBM = Setara Barel Minvak1) Angka diperbaiki2) Angka sementara s/d Maret 1994

IX/37

Page 43:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,
Page 44:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

G R A F I K I X - 1K O N S U M S I S U M B E R E N E R G I ,

1968, 1988/89, 1989/90 - 1993/94(ribu SBM)

IX/38

Page 45:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Selama Repelita V terjadi kenaikan konsumsi minyak bumi sebesar rata-rata 8,73 persen, sedikit lebih rendah dari kenaikan tahun terakhir sebesar 8,75 persen. Kenaikan konsumsi minyak bumi ini terefleksikan juga dari pemakaian BBM di dalam negeri.

Selama Repelita V kenaikan pemakaian BBM di dalam negeri terasa sangat menonjol dengan laju pertumbuhan sebesar 8 persen per tahun, yaitu dari 179,05 juta barel pada awal Repelita V menjadi 262,25 juta barel pada akhir Repelita V. Tingginya penggunaan BBM pada awal Repelita V terutama disebabkan meningkatnya permintaan akan energi final oleh sektor industri yang tumbuh cukup tinggi. Kebutuhan tersebut, selain telah meningkatkari permintaan terhadap BBM, juga telah memacu permintaan akan tenaga listrik untuk dikonsumsi oleh sektor industri, termasuk listrik untuk keperluan sendiri (captive power), sehingga pada awal Repelita V telah terjadi kekurangan suplai listrik yang cukup besar. Kurangnya suplai listrik tersebut juga disebabkan oleh adanya musim kemarau yang cukup panjang pada periode tersebut sehingga telah mengakibatkan turunnya debit air pada pusat listrik tenaga air (PLTA), yang pada gilirannya telah menurunkan tingkat produksi listrik. Karena PLTA yang ada tidak dapat dioperasikan secara optimal, maka sebagai konsekuensinya pemakaian BBM untuk pembangkit tenaga listrik ikut meningkat dengan pesat. Selain itu, peningkatan ini juga disebabkan relatif rendahnya harga minyak bumi di dalam negeri yang menyebabkan adanya kecenderungan penggunaan yang kurang efisien.

Konsumsi gas bumi juga telah mengalami kenaikan selama PJP I yaitu dari 4,74 juta SBM menjadi 94,84 juta SBM atau naik sekitar 20 kali lipat (Tabel IX-15). Pada awalnya penggunaan gas bumi sebagai sumber energi hanya terbatas untuk memenuhi keperluan bahan bakar pada rumah tangga dan industri. Dengan makin berkembangnya penyediaan gas bumi, maka gas bumi telah mulai dapat menggantikan sumber energi pada pembangkit tenaga -listrik dan transportasi. Seiring dengan berkembangnya sektor tenaga listrik, transportasi, dan industri, konsumsi gas bumi

IX/39

Page 46:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

sebagai sumber energi dalam lima tahun terakhir juga terus meningkat. Apabila pada awal Repelita V konsumsi gas bumi mencapai 69,87 juta SBM, maka pada akhir Repelita V mencapai 94,84 juta SBM. Ini berarti telah terjadi laju pertumbuhan penggunaan gas bumi rata-rata 6,3 persen per tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir dengan kenaikan terbesar terjadi pada tahun terakhir Repelita V,. yaitu sebesar 15,2 persen. Pelonjakan penggunaan gas bumi pada tahun terakhir ini disebabkan terutama oleh-karena selesainya beberapa pusat listrik tenaga gas-uap (PLTGU) yang mempergunakan gas bumi.

Bersamaan dengan meningkatnya konsumsi gas bumi, sejak awal PJP I kapasitas terpasang prasarana penyediaan gas telah pula meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal PJP I kapasitas terpasang tenaga gas adalah 193,2 ribu meter kubik per hari dan pada akhir PJP I kapasitas terpasangnya naik menjadi 6.920,1 ribu meter kubik per hari, atau dalam kurun waktu dua puluh lima tahun meningkat rata-rata sebesar 15,4 persen per tahun.

Sementara itu, pada kurun waktu yang sama, apabila pada awal PJP I jaringan transmisi gas belum terdapat, pada akhir PJP I telah mencapai 652,5 kilometer. Selama kurun waktu tersebut panjang jaringan distribusi gas telah berkurang dari 879;1 kilometer menjadi 812,1 kilometer. Pengurangan tersebut terjadi karena sejak tahun 1992/93 jaringan pipa untukgas buatan yang terdiri dari gas batu tiara, gas minyak thermis, dan gas minyak katalitis tidak diaktifkari lagi karena semua produksinya dihentikan sejak tahun 1991/92. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, panjang jaringan transmisi meningkat dari 330,5 kilometer pada awal Repelita V menjadi 652,5 kilometer pada akhir Repelita V, sedangkan jaringan distribusi berkurang panjangnya dari 1.046,7 kilometer menjadi 812,1 kilometer. Perkembangan kapasitas terpasang dan jaringan tenaga gas pada awal PJP I dan selama Repelita V dapat dilihat pada Tabel IX-16.

IX/40

Page 47:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,
Page 48:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX – 16KAPASITAS TERPASANG DAN JARINGAN TENAGA GAS,

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka diperbaiki2) Angka sementara s/d Maret 19943) Sejak tahun 1992/93 pipa gas buatan tidak diaktifkan lagi

IX/41

Page 49:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Sejalan dengan meningkatnya pembangunan jaringan pipa gas, hasil pengusahaan tenaga gas juga telah mengalami peningkatan. Penjualan gas selama PJP I naik .dengan rata-rata sebesar 13,9 persen per tahun. Peningkatan penjualan yang lebih tajam terjadi dalam lima tahun terakhir yaitu dengan rata-rata tingkat kenaikan sebesar 26,3 persen setiap tahunnya, dari sebesar 223,86 juta meter kubik pada tahun awal Repelita V menjadi sebesar 718,11 juta meter kubik pada tahun terakhir Repelita V, atau ada kenaikan rata-rata 26,3 persen. Adapun jumlah konsumen selama Repelita V meningkat dari 24.168 pelanggan menjadi 34.353 atau naik rata-rata sebesar hanya 7,3 persen. Besarnya perseritase peningkatan penjualan gas yang jauh lebih besar dari peningkatan jumlah konsumen disebabkan karena makin meningkatnya pemakaian gas pada sektor industri dan komersial, yang pada umumnya merupakan konsumen menengah 'dan besar.

Sejak tahun ketiga Repelita V, juga telah disalurkan gas minyak cair (LPG) melalui jaringan pipa gas dan dengan tabung. Penyaluran LPG melalui pipa dilakukan di kota Surabaya, sedangkan penjualan LPG tabung dilakukan di Semarang, Bandung, dan Ujung Pandang sambil menunggu disalurkannya gas bumi ke kota-kota tersebut.

Penyaluran gas bumi terus meningkat dari sebesar 8,5 juta meter kubik pada awal PJP I menjadi 677,6 juta meter kubik pada akhir Repelita V, atau selama PJP I meningkat dengan rata-rata sebesar 19,1 persen setiap tahun. Selama Repelita V penyaluran gas bumi meningkat lebih tajam sejalan dengan upaya penganekaragaman di bidang energi. Apabila pada awal Repelita V penyaluran gas bumf hanya mencapai 230,5 juta meter kubik, maka pada akhir Repelita V penyalurannya meningkat menjadi 677,6 juta meter kubik atau meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 24,1 persen.

Selain meningkatkan penjualan dan penyaluran gas, telah dilakukan pula upaya untuk menekan kehilangan gas pada saat

IX/42

Page 50:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

penyaluran. Kehilangan gas ini disebabkan banyaknya jaringan pipa yang sudah tua dan mengalami kebocoran ketika dialiri gas bumi yang mempunyai tekanan lebih besar dari gas buatan. Penggantian jaringan pipa yang sudah tua telah menurunkan jumlah kebocoran dari 9,5 persen pada awal Repelita V menjadi - 4,3 persen pada akhir Repelita V. Perkembangan pengusahaan tenaga gas pada awal PJP I dan selama Repelita V dapat dilihat pada Tabel IX-17.

Peningkatan kegiatan dan hasil yang diperoleh di bidang minyak dan gas bumi terjadi pula pada bidang batu bara, yang ditandai dengan pesatnya peningkatan konsumsinya dari hanya 0,72 juta SBM pada tahun pertama Repelita I, menjadi 36,65 juta SBM pada tahun terakhir Repelita V, atau meningkat 50 kali lipat. Selama Repelita V penggunaan batu bara mengalami peningkatan dari 20,47 juta SBM menjadi 36,65 juta SBM. Penggunaan barn bara meningkat dengan tajam setelah beroperasinya pusat listrik tenaga uap (PLTU) batu bara Suralaya pada akhir Repelita IV. Penggunaan briket bate bara untuk keperluan rumah tangga sudah mulai pula dimasyarakatkan menjelang akhir Repelita V dan mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat.

Selanjutnya, penggunaan air sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik juga mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada awal PJP I penggunaan tenaga air hanya sebesar 0,69 juta SBM dan pada akhir PJP I penggunaannya meningkat lebih dari 40 kali lipat atau menjadi sebesar 27,88 juta SBM. Penggunaan tenaga air sangat dipengaruhi oleh faktor musim serta kemampuan dan kondisi penbangkit tenaga listrik yang beroperasi. Apabila terjadi musim kering yang panjang, maka potensi tenaga air yang dapat dimanfaatkan akan turun. Indonesia hingga saat ini diketahui memiliki potensi tenaga air yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik sebesar 75.674 megawatt yang tersebar dari Sumatra hingga ke Irian Jaya.

IX/43

Page 51:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX — 17PENGUSAHAAN TENAGA GAS 1)

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka tahunan2) Angka diperbaiki3) Angka sementara s/d Maret 1994

IX/44

IX/44

Page 52:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Penggunaan potensi panas bumi, yang tersedia lebih dari 16.000 megawatt, di mulai pada akhir Repelita III di Kamojang untuk pusat listrik panas bumi (PLTP) sebesar 30 megawatt di Jawa Barat tahun 1982/83. Apabila pada akhir Repelita III konsumsi panas bumi adalah sekitar 0,41 juta SBM, maka pada awal Repelita V konsumsi panas bumi mencapai 2,07 juta SBM atau meningkat lima kali lipat. Penggunaan energi panas bumi selama Repelita V meningkat dari 2,07 juta SBM pada awal Repelita V menjadi 3,61 juta SBM pada akhir Repelita V. Persentase kenaikan tertinggi pemanfaatan panas bumi selama PJP I terjadi pada akhir tahun Repelita V, yaitu sebesar hampir 80 persen. Kenaikan sebesar ini disebabkan telah diselesaikannya pembangunan PLTP Salak unit 1 pada akhir Repelita V.

Meningkatnya penggunaan energi selama PJP I tidak dapat dipisahkan dengan makin majunya pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari angka konsumsi energi per kapita yang meningkat dari 0,44 SBM pada awal PJP I menjadi 2,37 SBM pada akhir PJP I. Selama Repelita V angka ini meningkat dari 1,71 SBM menjadi 2,37 SBM dengan, kenaikan rata-rata setiap tahunnya 6,8 persen.

Peningkatan pemakaian energi yang terjadi dari tahun pertama PJP I ke tahun terakhir PJP I dikonsumsi oleh sekor industri dari 8,18 juta SBM menjadi 108,86 juta SBM, sektor transportasi dari 12,1 juta SBM menjadi 105,48 juta SBM, dan sektor rumah tangga dari 18,06 juta SBM menjadi 70,76 juta SBM. Selanjutnya, apabila pada awal PJP I pemakai energi final terbesar adalah sektor rumah tangga (47,1 persen) dan sektor industri adalah pemakai terkecil (21,3 persen), maka pada akhir PJP I situasi ini berubah dimana sektor industri menjadi pemakai terbesar (38,0 persen) dan sektor rumah tangga adalah pemakai terkecil (25,0 persen).

Meskipun selama PJP I telah banyak kemajuan yang dicapai dalam upaya peningkatan efisiensi, pemakaian energi masih menunjukkan adanya inefisiensi yang ditunjukkan dengan

IX/45

Page 53:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

meningkatnya intensitas energi dari 1,8 SBM per juta rupiah pada awal PJP I menjadi 3,2 SBM per juta rupiah pada akhir PJP I.

Kebijaksanaan energi yang penting pula adalah upaya diversifikasi. Tujuan utama diversifikasi energi adalah untuk mengurangi peranan minyak bumi sebagai pemenuh kebutuhan energi di dalam negeri. Dengan upaya ini peran minyak bumi sebagai sumber utama energi primer telah dapat diturunkan dari 84,9 persen pada awal PJP I menjadi 63,7 persen pada akhir 1' 'P I. Menurunnya peran energi minyak ini disebabkan oleh meningkatnya pemakaian gas bumi dari 11,6 persen menjadi 21,1 persen, batu bara dari 1,8 persen menjadi 8,2 persen, dan tenaga air dari 1,7 persen menjadi 6,2 persen. Papas bumi, yang mulai dimanfaatkan pada Repelita III, mempunyai pangsa 0,8 persen pada akhir PIP I.

Dalam rangka penganekaragaman pemakaian energi, selama PJP I telah dikembangkan pula pemanfaatan berbagai jenis sumber energi baru, seperti sumber energi surya fotovoltaik dan energi angin yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dasar di daerah perdesaan terpencil dan desa pantai yang belum terjangkau aliran listrik. Selain itu, telah dikembangkan pula satu unit sistem hibrida fotovoltaik-diesel di Jawa Barat dengan kapasitas fotovoltaik' 72 kilowatt dan diesel 10 kilowatt, serta satu unit sistem hibrida fotovoltaik 48 kilowatt dan mikrohidro 6,3 kilowatt. Di samping itu, telah dibangun sekitar 50 unit gasifikasi biomassa dengan seluruh kapasitas sebesar 2.200 kilowatt yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, energi mekanik, dan energi thermal.

Dalam kaitannya dengan kebijaksanaan umum di bidang energi, pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik ditekankan pada pembangkit yang menggunakan sumber energi bukan minyak, misalnya tenaga air, batu bara, gas bumi, dan panas bumi. Hanya di daerah yang tidak mungkin menggunakan sumber energi bukan minyak dan belum terjangkau jaringan listrik, maka pembangkit yang dibangun masih menggunakan bahan bakar minyak.

IX/46

Page 54:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

Dalam rangka penghematan penggunaan energi telah dilakukanbimbingan dan penyuluhan mengenai cara-cara dan perilaku hemat energi, terutama untuk industri dan rumah tangga. Upaya ini dilakukan dengan menggunakan media komunikasi langsung, media cetak, dan media elektronika. Untuk itu telah dibuat rencana induk kampanye hemat energi nasional. Selain itu, telah pula dibuat prototip alat-alat hemat energi seperti tungku rumah tangga dengan efisiensi 18 persen, kompor minyak tanah dengan efisiensi di. atas 50 persen, dan pembangkit uap industri kecil dengan efisiensi 60 persen.

Selanjutnya, penggunaan sumber energi lain di luar minyak bumi juga telah berhasil dikembangkan. Walaupun pemakaian BBM meningkat rata-rata 8 persen per tahun selama PJP I, pertumbuhan ini lebih rendah daripada peningkatan pemakaian keseluruhan jenis energi sebesar 9,5 persen pada periode itu. Pangsa penggunaan BBM pada pembangkitan listrik turun cukup besar, yaitu dari 86,9 persen pada tahun ketiga Repelita III menjadi 46,3 persen pada tahun terakhir Repelita V. Selain itu penggunaan batu bara telah diperluas dari semula untuk listrik dan industri, dikembangkan ke sektor rumah tangga melalui briket bate bara.

2. Tenaga Listrik

Dalam hal pembangunan tenaga listrik, PJP I kebijak -sanaannya senantiasa diselaraskan dengan kebijaksanaan ekonomi nasional serta berbagai kebijaksanaan pokok seperti kebijaksanaan umum di bidang energi, kebijaksanaan pengembangan wilayah, kebijaksanaan pembangunan industri, dan sebagainya. Dengan demikian pembangunan sektor tenaga listrik senantiasa diupayakan untuk mendukung pembangunan sektor lain secara terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka meningkatkan efis iensi telah diupayakan mengadakan optimalisasi pemanfaatan pusat pembangkit tenaga listrik dan meningkatkan keandalannya, antara

IX/47

Page 55:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

lain dengan membangun interkoneksi sistem ketenagalistrikan melalui pengembangan jaringan transmisi sehingga menjadi suatu sistem yang terpadu.

Selama PJP I ketersediaan tenaga listrik meningkat pesat dengan laju pertumbuhan rata-rata 12,4 persen per tahun, yaitu dari kapasitas 661,6 megawatt pada awal PJP I menjadi 13.132 megawatt pada akhir PJP I. Selama Repelita V telah selesai, antara lain, pembangunan sejumlah pusat pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas seluruhnya 4.603 megawatt. Dalam kurun waktu yang sama, penambahan kapasitas yang besar terjadi pada tahun keempat dan kelima, yaitu masing-masing 1.458,8 megawatt dan 2.218,4 megawatt. Besarnya penambahan kapasitas ini disebabkan selesainya beberapa pusat pembangkit tenaga listrik di PLTGU Tanjung Priok, Gresik, Muara Karang, dan Belawan serta PLTU Suralaya.

Dalam kurun waktu yang sama, sarana penyaluran tenaga listrik juga meningkat. Pada tahun pertama PJP I panjang jaringan transmisi baru 2.800 kilometersirkit dan pada tahun terakhir PJP I telah meningkat menjadi 19.986 kilometersirkit. Demikian juga dengan jaringan distribusi dimana panjang jaringan tegangan menegah (JTM) meningkat, dari 5.060 kilometersirkit menjadi 118.315 kilometersirkit; sedangkan jaringan tegangan rendah (JTR) meningkat dari 13.400 kilometersirkit 'menjadi 162.447 kilometersirkit. Selain itu, gardu induk dan gardu distribusi selama PJP I juga mengalami peningkatan. Kapasitas gardu induk meningkat dari 1.300 megavoltampere :menjadi 23.936 megavoltampere dan kapasitas gardu distribusi meningkat dari 2.300 megavoltampere menjadi 17.899 megavoltampere.

Selama Repelita V jaringan transmisi yang terpasang adalah sepanjang 4.024,4 kilometersirkit, sedangkan jaringan distribusi yang terdiri dari JTM terpasang sepanjang 52.685 kilometersirkit dan JTR terpasang sepanjang 57.325,9 kilometersirkit. Selain itu juga telah dibangun gardu induk yang kapasitas seluruhnya 6.402,4

IX/48.

Page 56:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

megavoltampere dan gardu distribusi dengan kapasitas 2.794,4 megavoltampere. Untuk jaringan transmisi, selama Repelita V, telah terjadi kenaikan pemasangan yang menyolok; jika pada tahun keempat telah dilakukan pemasangan jaringan sebesar 536,2 kilometersirkit, maka pada tahun terakhir kemampuan ini telah meningkat menjadi 1.392,9 kilometersirkit.

Pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik selama Repelita V terus ditingkatkan guna melayani permintaan, terutama dari sektor industri yang terus meningkat. Permintaan akan tenaga listrik oleh sektor industri begitu besarnya, sehingga pada tahun-tahun pertama Repelita V permintaan tersebut tidak dapat dilayani seluruhnya. Besarnya permintaan yang di luar perkiraan tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan semula. Upaya untuk menanggulangi permintaan ini telah dilakukan, antara lain dengan mempercepat pembangunan pembangkit yang sedang dilaksanakan dan membangun pembangkit baru yang relatif cepat waktu pembangunannya, yaitu pusat listrik tenaga gas (PLTG) yang kemudian dimodifikasi menjadi PLTGU, seperti antara lain PLTGU Gresik, PLTGU Belawan, PLTGU Tanjung Priok, dan PLTGU Muara Karang. Selain itu juga telah diupayakan mempercepat penyelesaian pembangunan jaringan transmisi beserta gardu induknya untuk dapat menyalurkan tenaga listrik yang dihasilkan pusat pembangkit tenaga listrik tersebut.

Dalam rangka mengupayakan pemerataan hasil pembangunan, program listrik perdesaan terus dilanjutkan dan dikembangkan. Program ini dilaksanakan secara bertahap dengan memprioritaskan desa-desa yang potensial. Selain dilaksanakan oleh Perum Listrik Negara (PLN), program ini dilaksanakan pula oleh Koperasi Listrik Perdesaan, Swasta, dan Swadaya masyarakat. Program listrik perdesaan yang dimulai secara intensif sejak tahun pertama Repelita III, telah menghasilkan peningkatan yang besar dalam jumlah desa yang mendapatkan aliran tenaga listrik. Apabila pada tahun pertama Repelita III desa yang mendapat aliran listrik hanya berjumlah 2.244 desa, pada akhir Repelita V telah mencapai

IX/49

Page 57:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

30.394 desa, atau sebesar 49 persen dari seluruh desa di Indonesia, dengan jumlah konsumen sebanyak 9.071.679. Selama Repelita V saja, desa yang mendapat aliran listrik telah bertambah sebanyak 12.954 desa atau sebesar 42,6 persen dari seluruh PJP I dengan tambahan jumlah konsumen sebanyak 4.363.053, atau sebesar 48,1 persen dari seluruh PJP I. Kenaikan yang menyolok dari jumlah desa yang dialiri terjadi pada tahun terakhir dari Repelita V; apabila pada tahun keempat jumlah penambahan desa yang mendapat aliran listrik sebanyak 2.201 desa, maka pada tahun terakhir Repelita V jumlah desa yang mendapat aliran listrik telah bertambah sebanyak 4.658 desa, atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding dengan penambahan tahun lalu. Perkembangan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan tenaga listrik pada awal PJP I dan selama Repelita V dapat dilihat pada Tabel IX-18.

Sejalan dengan kegiatan pembangunan fisik telah pula dilakukan upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha penyediaan tenaga listrik dengan meningkatkan efisiensi pengusahaan dan dengan meningkatkan mutu dan keandalan tenaga listrik serta mutu pelayanan bagi konsumen.

Selama PJP I produksi tenaga listrik meningkat terus dari tahun ke tahun. Produksi tenaga listrik mengalami peningkatan dari 1.780.460 megawatthour pada awal PJP I menjadi 46.799.050 megawatthour pada akhir PJP I, meningkat menjadi lebih dari dua puluh eriam kali lipat, atau dalam kurun waktu tersebut laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 14 persen per tahun. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir produksi tenaga listrik meningkat dari 25.622.754 megawatthour pada tahun 1988/89 menjadi 46.799.050 megawatthour pada tahun 1993/94 atau meningkat dengan rata-rata 12,8 persen per tahun. Dibandingkan dengan tahun keempat Repelita V, maka produksi tenaga listrik pada akhir Repelita V meningkat dari 41.937.596 megawatthour menjadi 46.799.050 megawatthour, atau naik 11,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, laju pertumbuhan penjualan tenaga listrik rata-rata per tahun selama Repelita V adalah sebesar 14,2

IX/50

Page 58:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX – 18HASIL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TENAGA LISTRIK 1)

1968, 1988/89, 1989/90 – 1993/94

1) Angka tahunan2) Angka diperbaiki3) Angka sementara s/d Maret 1994

IX/51

Page 59:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

persen atau meningkat dari 20.027.296 megawatthour pada tahun 1988/89 menjadi 38.962.035 megawatt pada tahun 1993/94. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengusahaan tenaga listrik pada Tabel IX-19.

Meningkatnya permintaan tenaga listrik juga terlihat dari perkembangan kenaikan daya tersambung tenaga listrik dan jumlah pelanggan selama PJP I. Daya tersambung yang pada tahun pertama PJP I sebesar 594,48 megavoltampere, pada akhir PJP I meningkat menjadi 21.236,34 megavoltampere, sedangkan jumlah pelanggan meningkat dari 874.656 pelanggan menjadi 15.157.409 pelanggan.

Selama Repelita V daya tersambung telah meningkat dari 12.233,73 megavoltampere pada awal Repelita V menjadi 21.236,34 megavoltampere, atau meningkat rata-rata 11,7 persen per tahun. Penambahan daya tersambung yang terjadi pada tahun terakhir Repelita V, yaitu sebesar 2.473,51 megavoltampere atau naik sebesar 13,2 persen dibanding tahun sebelumnya, merupakan penambahan yang tertinggi selama Repelita V. Peningkatan ini diikuti juga oleh peningkatan jumlah pelanggan dari 9.275.938 konsumen pada awal Repelita V menjadi 15.157.409 pada akhir Repelita V, atau meningkat rata-rata sekitar 10,3 persen per tahun. Perkembangan daya terpasang dan produksi tenaga listrik secara regional pada awal PJP I dan selama Repelita V dapat dilihat pada label IX-20.

Penjualan tenaga listrik yang dikonsumsi oleh sektor industri, komersial, rumah tangga, serta sektor lainnya yang terdiri dari instansi pemerintah, lembaga sosial, dan sebagainya terus meningkat selama PJP I. Peningkatan penjualan tenaga listrik dari awal PJP I ke akhir PJP I meningkat dari 678,6 gigawatthour menjadi 13.185,4 gigawatthour untuk sektor rumah tangga, dari 118,6 gigawatthour menjadi 3.771,2 gigawatthour untuk sektor komersial, dari 227,9 gigawatthour menjadi 19.551,9 gigawatthour untuk sektor industri, dan dari 179,4 gigawatthour menjadi 2.454

IX/52

Page 60:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX - 19 . 1) PENGUSAHAAN TENAGA LISTRIK,

1968, 1988/89, 1989/90 - 1993/94

Akhir Repelita VNo. U r a i a n Satuan 1968 Repelita IV

-(1988/89) 1989190 1990191 1991)92 1992093 1993)94 2)

1. Produksi Tenaga Listrik MWh 1.780.460 25.622.754 29.570.105 34.867.940 38.736.800 41.937396 46.799.050

Penjualan Tenaga Listrik MWh 1204.382 20.027.296 23.434.752 27.740.959 31.481.122 34.963.997 38.962.035

3. Daya Tersambung kVA 594.483 12.233.729 13.966.420 16.117366 17.317.601 18.762.826 21236.336

4. Jumlah Langganan konsumen 874.656 9275.938 10316.945 11.463.738 12396.716 13.486356 15.157.409

Keterangan :MWh = Mega Watt Hour WA = Kilo Volt Ampere kW = Kilo Watt1) Angka tahunan2) Angara sementara s/d Maret 1994

IX/53

Page 61:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

TABEL IX - 20 1) PRODUKSI DAN DAYA TERPASANG TENAGA LISTRIK MENURUT

WILAYAH, 1968, 1988189, 1989190 - 1993/94

IX/54

Page 62:  · Web viewKaolin digunakan dalam industri kertas sebagai filler dan coating, industri cat, karet, plastik, farmasi, dan keramik. Pasir kuarsa banyak digunakan dalam industri semen,

gigawatthour untuk sektor lainnya. Selanjutnya, apabila pemakaian tenaga listrik terbesar pada awal PJP I adalah untuk sektor rumah tangga (56,3 persen) dan diikuti secara berurut oleh sektor industri (18,9 persen), sektor lain-lain (14,9 persen), dan sektor komersial (9,8 persen), maka pada akhir PJP I situasi ini berubah dimana sektor industri menjadi pemakai terbesar (50,2 persen) diikuti secara berurut oleh sektor rumah tangga (33,8 persen), sektor komersial (9,7 persen), dan sektor lainnya (6,3 persen).

Sementara itu, sampai dengan akhir PJP I jumlah rumah tangga yang telah dialiri tenaga listrik PLN dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga yang ada, telah mencapai 33,7 persen atau meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun pertama PJP I. Angka ini selama Repelita V telah meningkat dari 25,1 persen pada tahun pertama menjadi 33,7 persen pada tahun terakhir, dengan rata-rata kenaikan sebesar 6,0 persen.

Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi telah dilakukan berbagai upaya mengurangi susut jaringan dan susut distribusi, atau dikenal dengan susut energi. Kebocoran yang terjadi akibat faktor teknis dan non teknis telah berhasil dikurangi dari sebesar 29,1 persen pada awal PJP I menjadi 12,5 persen pada akhir PJP I. Selama Repelita V susut energi ini telah berkurang dari 16,9 persen pada tahun 1988/89 menjadi 12,5 persen pada tahun 1993/94. Penyusutan yang terjadi selama Repelita V disebabkan oleh upaya perbaikan dan peningkatan dalam sistem penyaluran tenaga listrik serta dilakukannya operasi penertiban aliran listrik (OPAL) secara intensif.

IX/55