analisis karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi … · karakteristik perusahaan, industri,...

142
i ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH (Studi Empiris Pada Kelompok Saham JII di Bursa Efek Indonesia) Oleh : Miftahul Ulum NIM. 104081002508 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: others

Post on 12-Oct-2019

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

i

ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI,

DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA

SAHAM SYARIAH

(Studi Empiris Pada Kelompok Saham JII di Bursa Efek Indonesia)

Oleh :

Miftahul Ulum

NIM. 104081002508

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

ii

ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI,

DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA

SAHAM SYARIAH

(Studi Empiris Pada Kelompok Saham JII di Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Miftahul Ulum

NIM. 104081002508

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NIP. 150 317 955

Pembimbing II

Arif Mufraini Lc.

NIP. 150 368 746

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

iii

ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI,

DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA

SAHAM SYARIAH

(Studi Empiris Pada Kelompok Saham JII di Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Miftahul Ulum

NIM. 104081002508

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NIP. 150 317 955

Pembimbing II

Arif Mufraini Lc.

NIP. 150 368 746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 131 474 891

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 4: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

iv

Hari ini Selasa Tanggal Sepuluh Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Miftahul Ulum NIM. 104081002508 dengan Judul

Skripsi “ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN,

INDUSTRI, DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RETURN

DAN BETA SAHAM SYARIAH (Studi Empiris Pada Kelompok

Saham JII di Bursa Efek Indonesia)”. Memperhatikan kemampuan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

Ketua

Indoyama Nasarudin, SE., MAB

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

v

Moto

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia

mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa

(dari kejahatan) yang dikerjakannya.”

(QS. Al Baqarah: 286)

“Bersungguh-sunggulah hari ini dan jangan gelisah atas apa yang akan terjadi

besok.”

“Tanamkan dalam setiap detik satu pujian, setiap menit satu gagasan, dan

setiap jam satu pekerjaan.”

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata.

Sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui perencanaan yang matang,

keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik.”

Page 6: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

vi

PERSEMBAHAN

Tak terlukis syukur hamba, Ya Allah,,,

Atas segala nikmat yang Engkau Anugerahkan

Disepanjang hidup hamba ini

Tercurah selalu shalawat dan salamku, Ya Nabiyallah,,,

Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wassalam

Atas suri tauladanmu yang agung

Kumohon syafaatmu di yaumil akhir nanti

Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat

Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk

Bapak dan Almarhumah Ibunda tercinta

Terima kasih atas segala doa dan naungan kasih

Yang selama ini tercurah tanpa mengharap balas

Kakak dan adikku

Yang selama ini memberikan semangat dan kasih sayang

Hingga aku mampu menjalani semua ini

Bidadariku yang masih tersirat namanya

Yang akan menemani perjalanan hidupku kelak

Yang akan membawa kedamaian bagai semilir angin

Yang menyinari hidupku dengan cinta dan sayang karena Allah

Bagai bintang yang bersinar di malam hari

Page 7: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

vii

MIFTAHUL ULUM

Telp./Hp. : 0856-8814331

Email : [email protected]

Identitas Diri

Alamat : Jl. Kuningan No. 02 RT 004 RW 01 Cempaka Putih Ciputat - Tangerang 15412

Jenis Kelamin : Laki-laki TTL : Tangerang, 19 Desember 1986

Agama : Islam

Pendidikan Formal

2004 – 2008 UIN Jakarta Fakultas Ekonomi Konsentrasi Manajemen

Keuangan

2001 – 2004 SMAN 47 Jakarta Selatan (Kelas III bidang studi IPA)

Pendidikan Informal

2007 Komputer Akuntansi Berbasis PSAK 27 IKOPIN

2006 Dikmen Koperasi Mahasiswa UIN Jakarta

2006 Diksar Koperasi Mahasiswa UIN Jakarta

2002 – 2003 Komputer Akuntansi di SMAN 47 Jakarta

Pengalaman Organisasi

2007 – 2008 Kepala Bidang Usaha Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2007 – 2008 Divisi Litbang Komisariat Fakultas Ekonomi dan Saintek

Himpunan Mahasiswa Islam

2006 – 2008 Ketua Ikatan Remaja Masjid Ar-Rahmah Rempoa

2004 – 2006 Karang Taruna IRESA, sebagai wakil ketua

2002 – 2003 Divisi Kaderisasi ROHIS SMAN 47 Jakarta

Pengalaman Kerja

September – Oktober 2007, Magang pada unit Commercial Research

di PT. Garuda Indonesia

September 2007 – sekarang, Pengajar Privat Personal Al-Quran dan

Matematika SD & SLTP

Juni – Agustus 2008, Magang/Kerja pada unit Sosial di PT Asuransi Kesehatan (Persero)

Page 8: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

viii

ABSTRACT

The purpose of this study are to know the effect of variables of firm’s

characteristics, industry and macro economic on return and beta of syariah stock.

The sample of the study are firms listed in Jakarta Islamic Index in 2003– 2007.

Total sample is 40 firm sample.

According to regression test showed that firm’s characteristics, industry, and

macro economic variables have a significant effect to syariah stock return as a

debt to equity ratio; while earning per share, firm classification, rupiah exchange

value, and gross domestic bruto have a significant effect to syariah stock beta.

The most dominant variable to syariah stock return is debt to equity ratio

and the most dominant variable to syariah stock beta is gross domestic bruto.

The adjusted R squared syariah stock return is 11,3 percent. It’s indicate that

syariah stock return can be explained by firm’s characteristics, industry, and

macro economic at 11,3 percent, and 88,7 percent is explained by another

variables.

The adjusted R squared syariah stock beta at 21,4 percent. It’s indicate that

syariah stock beta can be explained by firm’s characteristics, industry, and macro

economic at 21,4 percent, and 78,6 percent is explained by another variables.

Keyword: firm characteristic, industry, macro economy, return and beta of

syariah stock

Page 9: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

ix

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel

karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta

saham syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang tergolong dalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2003 – 2007.

Total sampel adalah 40 perusahaan.

Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel karakteristik

perusahaan, industri, dan ekonomi makro yang berpengaruh secara signifikan

terhadap return saham syariah yaitu debt to equity ratio, sedangkan yang

mempunyai pengaruh signifikan terhadap beta saham syariah adalah earning per

share, jenis perusahaan, kurs rupiah terhadap dollar dan produk domestik bruto

(PDB).

Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap return saham syariah

adalah debt to equity ratio dan terhadap beta saham syariah adalah produk

domestik bruto (PDB).

Nilai adjusted R squared (R2) atau tingkat koefisien determinasi variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return

saham syariah adalah sebesar 11,3%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro hanya dapat

menjelaskan sebesar 11,3% pada return saham syariah, sedangkan 88,7%

dijelaskan oleh variabel lain.

Nilai adjusted R squared (R2) atau tingkat koefisien determinasi variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap beta

saham syariah adalah sebesar 21,4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro hanya dapat

menjelaskan sebesar 21,4% pada beta saham syariah, sedangkan 78,6% dijelaskan

oleh variabel lain.

Kata kunci: Karakteristik Perusahaan, Industri, Ekonomi Makro, Return dan Beta

Saham Syariah.

Page 10: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya serta kesempatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI MAKRO

TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH : Studi Empiris Pada

Kelompok Saham JII di Bursa Efek Indonesia.” Shalawat serta salam semoga

senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,

dan insya Allah kepada kita umatnya – semoga kita mendapat syafaat beliau di

hari kiamat nanti.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen Peminatan

Keuangan dan Pasar Modal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis dan selalu

memotivasi penulis untuk selalu berjuang.

2. Bapak Arif Mufraini, Lc selaku pembimbing II terima kasih atas kesabaran

dan ketulusannya memberikan bimbingan, saran-saran dan dorongan agar

penulis dapat segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. M. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial.

4. Seluruh dosen yang telah mendidik dan mengajarkan pernulis serta

memberikan ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan. Karyawan

dan segenap civitas akademika Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Orang Tua-ku tercinta atas doa yang tak pernah henti dan motivasi dalam

setiap aktivitas lewat dukungan moril maupun materil agar penulis

menjadi pribadi yang lebih baik.

Page 11: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xi

6. Keluarga Besarku atas segala bentuk bantuan dan partisipasinya. Semoga

yang telah menikah menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah

dan mendapatkan keturunan yang sholeh washolehah. Bagi yang belum

menikah, semoga mendapatkan jodoh yang baik yaa!! Amiiin.

7. Keluarga Besar KOPMA UIN Syahid Jakarta, khususnya rekan-rekan

angkatan 2005 – 2008, semangat yaaa!!! Semoga ilmu yang kita dapat di

organisasi ini bermanfaat bagi kehidupan kita di masa mendatang.

8. Keluarga Besar Ikatan Remaja Masjid Ar-Rahmah, khususnya teman

seperjuangan angkatan 2006 – 2008. Semoga kita dapat selalu

memakmurkan ”rumah Allah” yaitu Masjid yang kita cintai. Insya Allah

perjuangan kita selalu memperoleh ridho dan rahmat-Nya. Amiin........

9. Sahabatku: Apri, Hendro, Lia, Cece, dan Titi. Semoga persahabatan ini

tidak mengenal kata akhir hingga malaikat maut menjemput kita.

10. Rekan-rekan Manajemen C dan Keuangan B, khususnya Sugih, Vivi, Arif

Robi, Iik, Oka, Santi, Rahman, Dodo, Dede dan rekan-rekan semua yang

tidak dapat disebutkan satu persatu di sini. Atas segala bentuk motivasi

dan doanya yang tiada kenal jemu. Semoga tali silaturahim yang telah

terjalin kian erat dan takkan pernah terputus.

11. Semua pihak yang telah terlibat dan tidak terukir namanya dalam karya

kecil ini, semoga tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada kalian

semua.

Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri ini, penulis telah

berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Atas segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang

dapat menjadikan skripsi ini lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya

kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Oktober 2008

Miftahul Ulum

Page 12: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xii

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .............................................................................. ii

Halaman Motto ....................................................................................... v

Halaman Persembahan............................................................................ vi

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. vii

Abstract .................................................................................................. viii

Abstrak ................................................................................................... ix

Kata Pengantar........................................................................................ x

Daftar Isi................................................................................................. xii

Daftar Tabel............................................................................................ xiv

Daftar Gambar ........................................................................................ xv

Daftar Lampiran...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah............................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi ................................................................................ 10

B. Risiko Dalam Investasi .......................................................... 17

C. Investasi Dalam Perspektif Syariah........................................ 22

D. Risiko Dalam Perspektif Syariah ........................................... 26

E. Pasar Modal Syariah.............................................................. 28

1. Pengertian........................................................................ 28

2. Instrumen Pasar Modal Syariah........................................ 30

3. Saham Syariah ................................................................. 31

F. Analisis Perusahaan............................................................... 32

G. Analisis Industri .................................................................... 34

H. Ekonomi Makro..................................................................... 37

1. Inflasi .............................................................................. 37

2. Kurs Rupiah Terhadap Dollar.......................................... 40

Page 13: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xiii

3. Produk Domestik Bruto ................................................... 42

I. Penelitian Terdahulu.............................................................. 44

J. Kerangka Pemikiran .............................................................. 47

K. Hipotesis ............................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel..................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data.................................................... 51

D. Metode Analisis..................................................................... 52

1. Model Analisis................................................................. 52

2. Uji Asumsi Klasik............................................................ 53

3. Regresi ............................................................................ 54

4. Pengujian Hipotesis ......................................................... 56

E. Operasional Variabel ............................................................. 58

1. Dependen Variabel .......................................................... 58

2. Independen Variabel ........................................................ 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................ 61

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia........................................... 61

2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia ................................. 68

B. Hasil dan Pembahasan ........................................................... 69

1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 69

2. Hasil Penelitian................................................................ 82

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ........................................................................... 99

B. Implikasi ............................................................................... 100

Daftar Pustaka ........................................................................................ 102

Lampiran ................................................................................................ 105

Page 14: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Hasil Uji Multikolinieritas (Return Saham) ...................... 72

4.2 Hasil Autokorelasi (Return Saham).................................. 73

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas (Beta Saham) ......................... 78

4.4 Hasil Uji Autokorelasi Pada Saat Masih Ada

Outlier (Beta Saham) ....................................................... 79

4.5 Hasil Uji Autokorelasi Setelah Tidak Ada Outlier

(Beta Saham) ................................................................... 80

4.6 Hasil Analisis Deskriptif .................................................. 83

4.7 Hasil Uji Frequency Jenis dan Ukuran Industri ................ 85

4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Return Saham) .......... 87

4.9 Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Beta Saham) ............. 87

4.10 Hasil Pengujian Regresi Parsial........................................ 94

4.11 Hasil Pengujian Regresi Simultan .................................... 96

Page 15: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................... 48

4.1 Hasil Uji Normalitas Pada Saat Masih Ada Outlier

(Return Saham)................................................................ 70

4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Tidak Ada Outlier

(Return Saham)................................................................ 71

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Saat Masih Ada

Outlier (Return Saham).................................................... 74

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Tidak Ada

Outlier (Returm Saham) ................................................... 75

4.5 Hasil Uji Normalitas (Beta Saham) .................................. 77

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Saat Masih Ada

Ouutlier (Beta Saham) ..................................................... 81

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Tidak Ada

Outlier (Beta Saham) ....................................................... 82

Page 16: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Hasil Pengujian Regresi ................................................... 105

2 Data Return Saham JII ..................................................... 110

3 Data Beta Saham JII ........................................................ 112

4 Data Nilai Earning Per Share .......................................... 114

5 Data Nilai Debt To Equity Ratio ...................................... 116

6 Data Nilai Return On Equity ............................................ 118

7 Data Jenis Perusahaan JII................................................. 120

8 Data Ukuran Perusahaan JII ............................................. 122

9 Data Inflasi ...................................................................... 124

10 Data Kurs Rupiah Terhadao Dollar.................................. 126

11 Data Produk Domestik Bruto ........................................... 128

Page 17: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah suatu dien yang menyeluruh dan universal. Menyeluruh

artinya syariah Islam telah merangkum seluruh aspek kehidupan manusia, baik

masalah ritual (ibadah) dan sosial (muamalah). Manusia memerlukan ibadah

untuk menjaga hubungannya dengan sang Khalik, menjaga kondisi

ruhaniahnya agar selalu ingat mengenai tugas sebagai khalifah fil ardh.

Sementara itu, Islam juga tidak melupakan fitrah manusia sebagai makhluk

sosial yang membutuhkan bermasyarakat dalam kehidupannya. Sementara

makna universal, artinya Islam merupakan dien yang akan selalu dapat

diterapkan untuk segala waktu dan di semua tempat sampai hari akhir nanti.

Karena itu, Islam seharusnya dijadikan sebagai suatu way of life yang

membimbing manusia agar dapat selamat di dunia dan akhirat.

Universalitas Islam tampak jelas dalam bidang muamalah. Dalam hal ini,

Islam menganut kaidah fiqih yang menyatakan bahwa “hukum asal sesuatu

adalah diperbolehkan, kecuali ada dalil yang melarangnya”. Di bidang

muamalah, syariah hanya memberikan petunjuk dan prinsip yang sifatnya

umum dan mendasar. Hal-hal yang rinci, lebih detail, dan bersifat teknis, tidak

diatur melainkan diserahkan kepada manusia melalui praktek ijtihad.

Rasulullah telah bersabda, “Antum a’lamu bi umuuri dunyakum” kalian lebih

Page 18: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xviii

mengetahui urusan dunia kalian. Sehingga maumalah merupakan hal yang

fleksibel, berkembang sesuai dengan perubahan waktu dan perbedaan tempat.

Salah satu hal yang sangat penting dalam perekonomian adalah

bagaimana cara mekanisme aliran dana, agar dana di masyarakat dapat

berputar dan tidak hanya terkonsentrasi pada sekelompok orang saja sehingga

dapat menyentuh sektor-sektor ekonomi yamg produktif. Untuk itu,

diperlukan sebuah lembaga yang dapat menjadi perantara antara financial

surplus dengan financial deficit. Salah satu institusi yang dapat menjalankan

fungsi ini adalah pasar modal. Yang dimaksud dengan financial surplus

adalah pihak yang memiliki kelebihan dana yang dapat diinvestasikan guna

memperoleh keuntungan. Sementara yang dimaksud dengan financial deficit

adalah pihak yang membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan

kapasitas produksinya. Sehingga dalam suatu perekonomian modern,

keberadaan pasar modal adalah mutlak diperlukan. Oleh karena itu, sejalan

dengan semakin majunya dan berkembangnya ekonomi syariah, maka

pengembangan pasar modal syariah perlu mendapat perhatian yang lebih

besar.

Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring

dengan meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic Index.

(JII). Peningkatan indeks pada JII walaupun nilainya tidak sebesar pada Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan secara prosentase indeks pada

JII lebih besar dari IHSG. Hal ini dikarenakan adanya konsep halal, berkah

dan bertambah pada pasar modal syariah yang memperdagangkan saham

Page 19: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xix

syariah. Pasar modal syariah menggunakan prinsip, prosedur, asumsi,

instrumentasi, dan aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam.

Perdagangan beberapa jenis sekuritas, baik pada pasar modal

konvensional maupun pasar modal syariah mempunyai tingkat return dan

risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-

sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi

tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa

datang. Hal ini sejalan dengan definisi investasi menurut Sharpe (1995) bahwa

investasi merupakan komitmen dana dengan jumlah yang pasti untuk

mendapatkan return yang tidak pasti di masa depan. Dengan demikian, ada

dua aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu return yang diharapkan

dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan. Return dan risiko secara

teoritis pada berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang positif. Semakin

besar return yang diharapkan diterima, maka semakin besar risiko yang akan

diperoleh, begitu pula sebaliknya. Return dan risiko yang tinggi pada saham

berhubungan dengan kondisi karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi

makro.

Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan

oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen.

Risiko dari sekuritas berupa risiko spesifik dan risiko sistematik. Risiko

spesifik dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik. Risiko

sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik,

dikarenakan risiko tersebut terjadi di luar perusahaan. Risiko sistematik juga

Page 20: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xx

disebut dengan beta karena beta merupakan pengukur dari risiko sistematik.

Untuk mengukur risiko digunakan koefisien beta. Beta suatu sekuritas

merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas atau portofolio.

Beta suatu sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu

sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar.

Penelitian-penelitian dengan obyek pasar modal syariah atau pasar

modal yang berpegang pada konsep syariah di Indonesia tidak banyak

dilakukan. Begitu pula, penelitian-penelitian yang menggunakan variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro juga jarang

dilakukan oleh beberapa peneliti dengan obyek pasar modal syariah.

Penelitian dengan obyek pasar modal syariah dilakukan oleh Aruzzi dan Bandi

(2003) dalam Hamzah (2005). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan

beta akuntansi dapat mempengaruhi risiko sistematik atau beta saham syariah

yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

secara bersama-sama ataupun secara parsial pada periode pengamatan yang

diambil dalam penelitian tersebut. Adapun obyek yang diteliti adalah saham

perusahaan yang termasuk ke dalam JII dalam periode Januari 2001 –

Desember 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama

maupun parsial variabel-variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan

beta akuntansi tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap beta

saham syariah. Koefisien determinasi adalah sebesar 7,1% ini berarti variabel-

variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan beta akuntansi hanya

Page 21: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxi

dapat menjelaskan beta saham syariah sebesar 7,1%, sedangkan 92,9%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

Huda (2004) dalam Huda dan Nasution (2007:70), dalam penelitiannya

mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham pada

kelompok JII dan LQ-45, hasil penelitian antara lain menyatakan bahwa rata-

rata beta saham kelompok JII berada pada nilai di bawah satu yang berarti

mempunyai risiko di bawah risiko pasar, sebaliknya terjadi pada saham

kelompok LQ-45.

Hamzah (2005) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik

perusahaan terhadap beta saham syariah. Obyek yang diteliti adalah saham

perusahaan yang termasuk dalam JII periode Januari 2001 sampai Desember

2004 dengan jumlah sampel adalah sebanyak 120 perusahaan. Hasil pengujian

dengan F-test menunjukkan bahwa variabel-variabel makro ekonomi, industri

dan karakteristik perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

beta saham syariah. Nilai koefisien determinasi sebesar 51,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut dalam menjelaskan perubahan

beta saham syariah mempunyai hubungan dan pengaruh yang kuat. Hasil

pengujian dengan t-test menunjukkan pada variabel-variabel makro ekonomi

seperti kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto mempunyai

pengaruh signifikan pada level 5% terhadap beta saham syariah, sedangkan

pada variabel-variabel industri tidak mempunyai pengaruh signfikan terhadap

beta saham syariah dan pada variabel-variabel karakteristik perusahaan hanya

Page 22: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxii

leverage dan profitabilitas yang mempunyai pengaruh signifikan pada level

10% terhadap beta saham syariah.

Sedangkan Auliyah dan Hamzah (2006) meneliti kembali penelitian

yang dilakukan oleh Hamzah (2005) dengan menambah variabel terikatnya

yaitu return saham. Selain itu, periode yang digunakan adalah Januari 2001

sampai Desember 2005 dengan jumlah sampel sebanyak 150 perusahaan.

Pengujian regresi secara linier berganda pada return saham syariah

menghasilkan F hitung sebesar 1,589 dengan tingkat signifikansi 11,6% dan

pada beta saham syariah menghasilkan F hitung sebesar 6,229 dengan tingkat

signifikansi 0%. Hal ini berarti variabel-variabel karakteristik perusahaan,

industri dan ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat

5% terhadap return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan pada

tingkat 5% terhadap beta saham syariah. Pengujian regresi secara parsial

dengan t test menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabel-variabel

karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara

signifikan pada return saham syariah, sedangkan variabel-variabel

karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap beta saham

yang mempunyai pengaruh signifikan pada tingkat 5% adalah cyclicality, kurs

rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto (PDB).

Penelitian dengan obyek pasar modal syariah mengenai return dan beta

yang dipengaruhi oleh variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan

ekonomi makro merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena sifat

dari return dan risiko ini yang akan selalu melekat pada setiap investasi

Page 23: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxiii

terutama investasi dalam setiap saham, baik saham biasa maupun saham yang

sesuai dengan kaidah syariah. Penelitian-penelitian sebelumnya hanya melihat

pengaruh variabel-variabel makro dan karakteristik perusahaan pada return

atau beta saham biasa serta obyeknya pada pasar modal secara umum seperti

yang dilakukan oleh Beaver, Kettler dan Scholes (1970), Rober G (1979),

Chung (1989), Elger (1980), Gudono dan Nurhayati (2001), Hamada (1972),

Husnan (1994), Kapoor (1997), Lantara (2004), Mahadwartha (2001),

Miswanto dan Husnan (1999), Natarsyah (2000), Setiawan (2004), Suciwati

dan Mas’ud (2002), Supriyadi (2001), Sufiyati dan Na’im (1998) serta

Tandelilin (1997).

Oleh karena itu, penulis mengidentifikasi beberapa masalah berdasarkan

hal tersebut di atas, yaitu terdapat perbedaan karakteristik saham perusahaan

yang tergolong ke dalam Jakarta Islamic Indeks dengan saham perusahaan

yang listing di Bursa Efek Indonesia; return dan risk atau beta saham syariah

dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya karakteristik perusahaan,

industri, dan ekonomi makro; mengidentifikasi variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri, dan ekonomi makro yang paling dominan dalam

mempengaruhi tingkat return dan beta saham syariah di Bursa Efek Indonesia.

Dalam penulisan ini, batasan-batasan yang perlu diambil agar

pembahasan penelitian ini lebih terfokus yaitu hanya menganalisis variabel-

variabel karakteristik saham perusahaan yang tergolong ke dalam Jakarta

Islamic Indeks selama periode penelitian, menganalisis pengaruh variabel-

variabel karakteristik perusahaan berdasarkan earning per share, debt to

Page 24: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxiv

equity ratio, dan return on equity; industri berdasarkan jenis industri dan

ukuran industri; ekonomi makro berdasarkan tingkat inflasi, kurs rupiah

terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto terhadap Return dan Beta Saham

Syariah, dan menghitung tingkat pengaruh variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri, dan ekonomi makro tersebut dengan menggunakan

metode regresi linier berganda terhadap return dan beta saham syariah yang

listing di Jakarta Islamic Index.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro dengan

menggunakan return dan beta saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Oleh karena itu, penelitian ini mengenai “ANALISIS

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI

MAKRO TERHADAP RETURN DAN BETA SAHAM SYARIAH”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dijelaskan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah variabel-variabel karakteristik perusahaan industri dan makro

ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Apakah variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan makro

ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 25: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxv

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan bukti empiris apakah variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan makro ekonomi berpengaruh secara signifikan

terhadap return saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Memberikan bukti empiris apakah variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan makro ekonomi berpengaruh secara signifikan

terhadap beta saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Akademisi, dapat digunakan sebagai bahan masukan ilmu

pengetahuan dalam bidang keuangan dan sebagai tambahan informasi

mengenai variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri, dan makro

ekonomi yang digunakan dalam mempengaruhi return dan beta saham

syariah.

2. Memberikan informasi bagi pihak internal dan eksternal perusahaan

mengenai variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri, dan makro

ekonomi yang sangat dominan dalam mempengaruhi return dan beta

saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi penulis, untuk menerapkan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama

menempuh perkuliahan serta untuk menambah wawasan peneliti

mengenai variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri, dan makro

Page 26: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxvi

ekonomi yang mempengaruhi terhadap return dan beta saham syariah

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 27: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxvii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi

Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan, yaitu (1)

keputusan investasi, (2) keputusan pembiayaan, dan (3) keputusan dividen.

Dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi dianggap paling penting.

Seseorang akan mengalokasikan dananya untuk investasi dengan harapan akan

menerima keuntungan di masa yang akan datang (Kewon, 2004).

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

di masa datang (Tandelin, 2001 dalam Suharli, 2004). Dalam kamus istilah

pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang

atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh

keuntungan (Arifin, 1999 dalam Huda dan Nasution, 2007:70). Dan dalam

Kamus Lengkap Ekonomi, investasi didefiniskan sebagai penukaran uang

dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak

yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya

menghasilkan pendapatan (Wirasasmita, 1999 dalam Huda dan Nasution,

2007:70).

Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas yaitu

dapat menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil seperti tanah, emas,

mesin atau bangunan ataupun investasi pada aset finansial seperti deposito,

saham maupun obligasi. Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga

10

Page 28: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxviii

atas sejumlah asset-aset pihak penerbit serat berharga tersebut. Aset finansial

atau disebut dengan sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable

securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah

dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir (Husnan,

2001).

Menurut Tandelilin (2001) dalam Suharli (2004) tujuan seseorang

berinventasi adalah :

(1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf

hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana

mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

berkurang di masa yang akan datang,

(2) Mengurangi tekanan inflasi.

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek

lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan

atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi, dan

(3) Dorongan untuk menghemat pajak.

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat

mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas

perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang

usaha tertentu. Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk

menghasilkan sejumlah uang, selain itu tujuan investasi yang lebih luas adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini

Page 29: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxix

adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan

pendapatan saat ini ditambah nilai pendapatan masa datang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, investasi membutuhkan suatu proses

dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah

mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga risiko yang

akan dihadapi.

Menurut Sharpe (1995) dalam Husnan (2001), pada dasarnya ada

beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain:

1. Menentukan kebijakan investasi

Pada tahapan ini, investor menentukan tujuan investasi dan

kemampuan/kekayaannya yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada

hubungan positif anatara risiko dan return, maka hal yang tepat bagi para

investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh

banyak keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada kemungkinan

risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus

dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.

2. Analisis sekuritas

Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi

penilaian terhadap sekuritas secara individu atau beberapa kelompok sekuritas.

Salah satu tujuan melakukan penilaian tersebut adalah untuk mengidentifikasi

sekuritas yang salah harga (mispriced). Adapun pendapat lainnya mereka yang

berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar karena mereka berasumsi

bahwa pasar modal efisien (Husnan, 2001). Dengan demikian, pemilihan

Page 30: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxx

sekuritas bukan didasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas

preferensi risiko para investor, pola kebutuhan kas, dan sebagainya.

3. Pembentukan portofolio

Pada tahapan ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan

identifikasi asset khusus mana yang akan diinvestasikan dan juga menentukan

seberapa besar investasi pada tiap asset tersebut. Di sini masalah selektivitas,

penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor.

Dalam investasi, investor sering melakukan diversifikasi dengan

mengombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi mereka dengan kata lain

investor membentuk portofolio. Selektivitas juga disebut sebagai

microforecasting yang memfokuskan pada ramalan pergerakan harga setiap

sekuritas. Penentuan waktu disebut juga sebagai microforecasting yang

memfokuskan pada peramalan pergerakan harga saham biasa relative terhadap

sekuritas pendapatan tetap, misal obligasi perusahaan. Sedangkan diversifikasi

meliputi konstruksi portofolio sedemikian rupa sehingga meminimalkan risiko

dengan memerhatikan batasan tertentu.

4. Melakukan revisi portofolio

Pada tahapan ini, berkenan dengan pengulangan secara periodik dari tiga

langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah

tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal.

Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi investor tentang risiko dan

return itu sendiri.

Page 31: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxi

5. Evaluasi kinerja portofolio

Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaian terhadap kinerja

portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan

tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat tentang

return dan risiko juga standar yang relevan.

Karena investasi itu mempunyai risiko, maka ini berarti bahwa investasi

tidak akan memberikan keuntungan yang pasti. Dengan kata lain tingkat

keuntungan yang diperoleh bersifat tidak pasti. Pada keadaan seperti ini

investor hanya akan mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan

tertentu.

Menurut Komariah (2005), sumber-sumber return investasi terdiri dari

dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan

komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang

diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada

sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukan oleh besarnya

cupon yang diberikan. Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield

ditunjukan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain

(loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan atau

penurunan harga suatu surat berharga yang dapat memberikan keuntungan

atau kerugian kepada investor.

Dari kedua sumber return di atas, maka kita dapat menghitung return

total suatu investasi dengan menjumlahkan yield dan capital gain yang

diperoleh dari suatu investasi. Yield hanya akan berupa angka 0 (nol) dan +

Page 32: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxii

(positif), sedangkan untuk capital gain (loss) dapat berupa angka minus (-),

nol (0), dan positif (+). Secara matematis return investasi dapat dituliskan

sebagai berikut (Tandelilin, 2001 dalam Komariah, 2005):

Return total : Yield + Capital Gain (loss)

Mengetahui secara pasti berapa return yang akan diperokeh dari suatu

investasi massa yang akan dating adalah hal yang mustahil. Return investasi

hanya dapat diperkirakan melalui pengestimasian yang hasilnya sangat

mungkin berlainan dengan yang aktual terjadi. Maka dalam hal ini disamping

mengestimasi return yang diharapkan, kita juga perlu menghitung berapa

besarnya risiko yang terkait dengan investasi pada sekuritas bersangkutan.

Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai asset tunggal investor

harus memperkirakan kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu atau

lebih dikenal dengan sebutan probabilitas. Menghitung return yang

diharapkan E(R) dapat dinyatakan secara umum dengan rumus sebagai berikut

(Tandelilin, 2001 dalam Komariah, 2005):

n

E(R) = Σ Ri pri

i=1

dimana:

E(R) : return yang diharapkan dari suatu sekuritas

Ri : return ke-i yang mngkin terjadi

pri : probabilitas kejadian return ke-i

n : banyaknya return yang mungkin terjadi

Page 33: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxiii

Tingkat return saham dari data historis dapat diukur dari prosentase

perubahan harga saham. Menurut Husnan (2001), mengukur tingkat return

dari saham dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

Ri = (P

t – P

t-1) / P

t-1

dimana:

Ri

: return sekuritas ke-i

Pt-1

: harga saham pada t-1

Pt

: harga saham pada t

Tetapi untuk maksud agar dalam analisis statistic perhitungan return

tersebut tidak bias karena pengaruh oleh magnitude pembaginya, perhitungan

return dilakukan dengan menggunakan perhitungan kedua yaitu sebagai

berikut :

Ri= Ln (P

t/P

t-1)

dimana:

Ri

: return sekuritas ke-i

Pt-1

: harga saham pada t-1

Pt

: harga saham pada t

Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung

dengan rumus: (Jogiyanto, 2003 dalam Suharli, 2005)

Rm = IHSGt – IHSGt-1 / IHSGt-1

dimana:

Page 34: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxiv

Rm : Return pasar

IHSGt : Indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan pada periode t-1

Keuntungan yang diharapkan dari portofolio merupakan rata-rata

tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing aset

individual yang membentuk portofolio tersebut. Presentasi nilai portofolio

yang diinvestasikan dalam setiap asset-aset individual dalam portofolio

disebut sebagai bobot portofolio. Jika seluruh bobot portofolio dijumlahkan,

akan berjumlah total 100% atau 1,0 artinya seluruh dana telah diinvestasikan

dalam portofolio.

Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah

sebagai berikut (Tandelilin, 2001 dalam Komariah, 2005):

n

E(Rp) = Σ Wi E(Ri)

i=1

dimana:

E(Rp) : return yang diharapkan dari portofolio

Wi : bobot portofolio sekuritas ke-i

E(Ri) : return yang diharapkan dari sekuritas ke-i

n : jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio

B. Risiko Dalam Investasi

Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan

return. Risiko mempunyai hubungan positif dan linier dengan return yang

diharapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang

Page 35: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxv

diharapkan semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang

investor. Dalam melakukan keputusan investasi, khususnya pada sekuritas

saham, return yang diperoleh berasal dari dua sumber, yaitu dividend dan

capital gain, sedangkan risiko investasi saham tercermin pada variabilitas

pendapatan (return saham) yang diperoleh.

Jorion (2000) dalam Komariah (2005), menyatakan risiko sebagai

volatility dari suatu hasil yang tidak diekspektasi, secara general nilai dari

asset atau kewajiban dari bunga. Gup (1998) dalam Komariah (2005),

mengemukakan bahwa risiko adalah penyimpangan dari return yang

diharapkan (expected return), sedangkan menurut Jones (1996) risiko adalah

kemungkinan pendapatan yang diterima (actual return) dalam suatu investasi

akan berbeda dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). Brigham

dan Gapenski (1999) dalam Komariah (2005), berpendapat bahwa risiko

merupakan kemungkinan keuntungan yang diterima lebih kecil dari

keuntungan yang diharapkan. Dalam teori portofolio, risiko dinyatakan

sebagai kemungkinan keuntungan menyimpang dari yang diharapkan.

Karenanya risiko mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau

lebih kecil dari return yang diharapkan. Dari sini muncul konsep ukuran

penyebaran yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan

nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Ukuran

ini dinyatakan dalam standar deviasi atau variance (bentuk kuadrat dari

standar deviasi) yang merupakan ukuran untuk risiko total.

Page 36: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxvi

Menurut Tandelilin (2001) dalam Huda dan Nasution (2007), dalam

analisis tradisional, risiko total dari berbagai asset keuangan bersumber dari:

a. Interest rate risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat

perubahan tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini

berpengaruh negatif terhadap harga sekuritas.

b. Market risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi

dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh terhadap semua sekuritas.

c. Inflation risk. Suatu factor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah

purchasing power risk. Jika suku bungan naik, maka inflasi juga

meningkat, karena lenders membutuhkan tambahan premium inflasi untuk

mengganti kerugian purchasing power.

d. Business risk. Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri

tertentu.

e. Financial risk. Risiko yang timbul karena penggunaan leverage financial

oleh perusahaan.

f. Liquidity risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu di

mana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual

dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, maka investasi

tersebut dikatakan liquid, demikian sebaliknya.

g. Exchange rate risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return sekuritas

karena fluktuasi kurs currency.

h. Country risk. Risiko ini menyangkut politik suatu Negara sehingga

mengarah kepada political risk.

Page 37: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxvii

Berbeda dengan analisis tradisional, analisis investasi modern membagi

risiko total menjadi dua bagian, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak

sistematis (Husnan, 2001). Risiko tidak sistematis adalah risiko yang

disebabkan oleh faktor-faktor unik pada suatu sekuritas, dan dapat dihilangkan

dengan melakukan diversifikasi. Sedangkan risiko sistematis adalah risiko

yang disebabkan oleh factor-faktor makro yang mempengaruhi semua

sekuritas sehingga tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Karena

sebagian risiko dapat dihilangkan dengan diversifikasi, yaitu risiko tidak

sistematis (unique risk), maka ukuran risiko dari suatu portofolio bukan lagi

standar deviasi (risiko total), tetapi hanya risiko sistematis saja, yaitu risiko

yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko tidak sistematis

adalah risiko yang timbul karena factor-faktor mikro yang ada pada

perusahaan industri tertentu, sehingga pengaruhnya hanya terbatas pada

perusahaan atau industri tertentu. Faktor-faktor tersebut antara lain: struktur

modal, struktur aktiva, tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, serta kondisi dan

lingkungan kerja. Sedangkan risiko sistematis, yang tercermin dalam beta

saham, merupakan risiko yang mempengaruhi semua perusahaan, karena

disebabkan oleh factor-faktor yang bersifat makro, seperti kondisi

perekonomian, perubahan tingkat suku bunga, inflasi, kebijakan pajak dan

lain-lain. Faktor-faktor ini menyebabkan adanya kecenderungan semua saham

untuk bergerak bersama, sehingga selalu ada dalam setiap tahun.

Pada umumnya seorang investor adalah risk averse. Oleh karena itu,

mereka lebih memilih melakukan diversifikasi dalam portofolio investasinya

Page 38: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxviii

guna mengurangi sebagian risiko yang harus ditanggungnya. Karena risiko

tidak sistematis dapat dihilangkan dengan diversifikasi, maka risiko sistematis

(beta) menjadi relevan bagi investor.

Pengukuran Beta menggunakan persamaan dari market model dengan

persamaan:

Ri = αi + βiRm + et,

dimana:

Ri : return sekuritas ke-i

αi : Nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen

terhadap return pasar

βi : Beta yang merupakan koefisien yang mengukur

perubahan Ri

akibat dari perubahan Rm

(sensitifitas

perubahan return harian saham terhadap return pasar)

Rm : Tingkat return dari indeks pasar (return yang merupakan

prosentase perubahan IHSG)

et : Random error

Pengukuran Beta juga dapat menggunakan rumus:

ß = Cov (ri, rm) atau ß = ∑∑ ((ri - ri)x(rm - rm)) / (n-1)

Var (rm) ∑ ( (rm - rm)2) / (n-1)

Pemilihan market model karena secara teoritis model ini memiliki

potensi untuk menghasilkan tes statistik yang lebih kuat dibandingkan model

statistik yang lebih sederhana (mean adjusted atau market adjusted return).

Varians dari return akan berkurang dengan menghilangkan bagian dari return

Page 39: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xxxix

saham yang terkait dengan variasi return pasar, sehingga kemampuan model

untuk mendeteksi pengaruh event akan semakin baik. Kelebihan market model

bergantung pada koefisien determinasi (R2

) dari regresinya. Semakin tinggi

koefisien determinasinya, pengurangan nilai varians dari return akan semakin

besar dan sebaliknya (Kurniawan: 2000 dalam Daniati dan Suhairi: 2006).

C. Investasi Dalam Perspektif Syariah

Islam sebagai din yang komprehensif (syumul) dalam ajaran dan norma

mengatur seluruh aktivitas manusia di segala bidang. Investasi sebagai salah

satu bagian dari aktivitas perekonomian tidak dapat mengabaikan aspek

postulat, konsep, serta diskursus yang menjadi background dalam

pembentukan sebuah pengetahuan yang memiliki multidimensi yang

mendasar dan mendalam. Islam sangat menjunjung tinggi pengetahuan yang

memiliki gradasi (tadrij), dari tahapan diskursus (‘ilmu al yaqin),

implementasi (‘ain al yaqin), serta hakikat akan sebuah ilmu (haqq al yaqin)

(Huda dan Nasution, 2007:17).

Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi

proses tadrij. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep investasi selain

sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual karena menggunakan norma

syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal. Oleh

karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut

dijelaskan dalam firman Allah yang artinya:

Page 40: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xl

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari

esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al Hasyr : 18).

Arti “hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat)” ditafsirkan dengan: “hitung dan instropeksilah diri

kalian sebelum diinstropeksi dan lihatlah apa yang telah kalian simpan

(invest) untuk diri kalian dari amal saleh (after here investment) sebagai

bekal kalian menuju hari perhitungan amal pada hari kiamat untuk

keselamatan diri di depan Allah” (Katsir, 2000 dalam Huda dan Nasution,

2007:18). Demikian Allah memerintahkan kepada seluruh hamba-Nya yang

beriman untuk melakukan investasi akhirat dengan melakukan amal saleh

sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi hari perhitungan.

Beberapa prinsip dasar transaksi menurut syariah Islam dalam investasi

keuangan yang ditawarkan menurut Pontjowinoto (2003) dalam Huda dan

Nasution (2007:23) sebagai berikut:

• Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan

menghindari setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang

memberikan manfaat akan dilakukan bagi hasil.

• Uang sebagai alat penukaran bukan komoditas perdagangan di mana

fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya

beli suatu barang atau harta. Sedangkan manfaat atau keuntungan yang

Page 41: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xli

ditimbulkannya berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang dibeli

dengan uang tersebut.

• Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsure

penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

• Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan

risiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko.

• Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia

menanggung risiko.

• Manajemen yang diterapkan adalah manajemen islami yang tidak

mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta

menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Agama Islam juga sangat menganjurkan usaha kerjasama dalam setiap

aktivitas yang menguntungkan. Allah SWT menganjurkan terhadap semua

bentuk aktivitas bisnis. Dengan mendukung aktivitas bisnis, Allah SWT juga

berarti mendukung upaya-upaya pencarian dan pengumpulan kekayaan.

Diantara ayat-ayat Al-Quran yang penting dan secara langsung

menggambarkan dunia bisnis sebagai wilayah yang menguntungkan yaitu

yang artinya:

“padahal Allah SWT telah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba…”

(QS Al-Baqarah 2:275)

“… kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka

diantara kamu…” (QS An-Nisa’ 4:29)

Page 42: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlii

Nabi Muhammad saw juga berkali-kali mengatakan bahwa bisnis adalah

aktivitas yang diberkahi. Salah satu contoh sabdanya sebagai berikut:

“Para pedagang yang jujur akan mendapat perlindungan dari Allah SWT di

hari pembalasan nanti.” (HR Dhailani).

Islam mendorong masyarakat kearah usaha nyata dan produktif yaitu

melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Lebih lanjut Islam

memberikan dorongan untuk melakukan investasi dengan jumlah yang lebih

besar dan lebih banyak dari motivasi konvensional. Bila secara konvensional

terdapat motif profit-taking dan inflasi, dalam syariah Islam disamping dua hal

tersebut ditambah dengan adanya kewajiban zakat dan larangan mendiamkan

asset. Setiap harta ada zakatnya, dimana jika harta tersebut didiamkan lambat

laun akan habis termakan zakatnya. Hal ini akan mendorong setiap muslim

untuk menginvestasikan hartanya karena harta yang diinvestasikan tidak

dikenakan zakat kecuali keuntungannya saja. Dalam Al-Quran Allah SWT

menegaskan yang artinya:

“…dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (baik sebagai komoditi

maupun mata uang) dan tidak menyalurkannya di jalan Allah, maka

beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahanam, lalu

dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka, ‘inilah

harta benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri maka

rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kalian simpan itu.” (QS At-

Taubah ayat 34-35).

Page 43: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xliii

D. Risiko Dalam Perspektif Syariah

Pada dasarnya bisnis memiliki risiko yang tinggi, akan tetapi memiliki

keuntungan yang besar. Selama agama Islam mendukung ekonomi pasar

bebas dan kompetisi terbuka, maka bisnis memiliki tingkat kompetisi yang

akan meningkatkan risiko, akan tetapi juga akan menjanjikan keuntungan

yang besar bagi orang-orang yang unggul dalam lapangan yang kompetitif ini.

Hadits nabi menyatakan:

“Tidak halal memberikan pinjaman dan penjualan, tidak halal

(menetapkan) dua syarat dalam suatu jual beli, tidak halal keuntungan yang

tidak ditanggung risikonya, dan tidak halal melakukan penjualan sesuatu

yang tidak ada padamu” (HR. Alkhomsah dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya

dari kakeknya dalam Huda dan Nasution, 2007).

Secara literatur, gharar dalam bahasa Arab memiliki terjemah risiko,

kadang juga merujuk pada ketidakpastian (uncertainty). Ibnu Thaymiyah

mendeskripsikan gharar sebagai “things with unknown fate” sehingga

“selling such thing is maysir or gambling”. (Al-Suwailem,1999 dalam

Komariah, 2005).

Bisnis adalah pengambilan risiko, karena risiko selalu terdapat dalam

aktivitas ekonomi. Ditambah lagi adanya prinsip dasar, no risk no return.

Prinsip ini membawa implikasi pada penolakan terhadap bunga dan juga

sekuritas yang risk-free. Jika kemudian risiko ini secara sederhana disamakan

dengan ketidakpastian (uncertainty), dan ketidakpastian ini dianggap gharar

dan dilarang, maka hal ini akan menjadi kerancuan tentang berbisnis.

Page 44: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xliv

Karenanya menjadi penting untuk melakukan upaya pembedaan dan

penajaman pengertian gharar, risiko, atau ketidakpastian ini. Dalam literature

keuangan dan investasi, risiko ini didefinisikan hampir sama saja dengan

pengertian-pengertian di atas. Namun Van Deer Heidjen (1996) dalam

Komariah (2005) berhasil mengidentifikasi dengan mengkategorikan

uncertainty di mana menurutnya hasil masa depan yang memiliki

ketidakpastian dapat digolongkan menjadi tiga yaitu risk, structural

uncertainties, dan unknownables.

Risk memiliki preseden histories dan dapat dilakukan estimasi

probabilitas untuk tiap hasil yang mungkin muncul. Structural uncertainties

adalah kemungkinan terjadinya suatu hasil bersifat unik, tidak memiliki

preseden masa lalu, tetapi tetap terjadi dalam logika kausalitas. Kemudian

yang terakhir unknownables menunjuk kejadian yang secara ekstrem

kemunculannya tidak terbayangkan sebelumnya. Dengan demikian kasus

gharar akan terjadi pada kasus terakhir yaitu unknownables (Achsin, 2000

dalam Komariah, 2005).

Sedangkan Al-Suwailem (1999) dalam Komariah (2005), membedakan

risiko menjadi dua tipe yaitu risiko pasif seperti game of chance, yang hanya

mengandalkan keberuntungan, dan tipe kedua adalah risiko responsive yang

memungkinkan adanya distribusi probabilitas hasil keluaran dengan hubungan

kausalitas yang logis. Kalau yang pertama dipersamakan dengan game of

chance, yang kedua dapat diasosiasikan dengan game of skill.

Page 45: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlv

Ketidak pastian secara instrinsik terdapat dalam setiap aktivitas

ekonomi. Gharar dapat muncul pada kasus risk yang digolongkan Van Deer

Heidjen, tetapi ketidakpastian terjadi tetap mengikuti suatu kausalitas atau

sebab-sebab yang logis yang dapat mempengaruhi probabilitasnya. Ini berarti

mencari keuntungan hanya dengan keberuntungan (chance) saja, seperti

membeli lotre, menimbulkan delusi atau pengharapan yang salah dan sudah

pasti merupakan transaksi gharar.

Ada beberapa hadits Nabi yang menyatakan larangan gharar dalam

transaksi:

Abu Hurairah menjelaskan bahwa Rasulullah saw melarang jual beli

'al-Hishat' (menentukan barang yang dibeli dengan cara melempar

batu/spekulasi) dan jual beli gharar (tipuan). (Riwayat jamaah ahli hadits

kecuali Bukhari dalam Komariah, 2005).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa transaksi yang

gharar dapat timbul karena dua sebab utama yaitu kurangnya informasi atau

pengetahuan (jahala, ignorance) pada pihak yang melakukan kontrak,

sehingga pihak yang melakukan kontrak tidak memiliki control atau skill dan

penyebab yang lain adalah karena tidak adanya (non-exist) obyek.

E. Pasar Modal Syariah

1. Pengertian

Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek

Page 46: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlvi

yang diterbitkannya, serta lembaga dann profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai

emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya

dipandang telah sesuai dengan syariah apabila telah memenuhi prinsip-prinsip

syariah (Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI dalam Auliyah dan Hamzah,

2005).

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan konsep

syariah, dimana setiap perdagangan surat berharga mentaati ketentuan

transaksi sesuai dengan basis syariah. Pasar modal syariah tidak hanya ada dan

berkembang di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Lembaga keuangan

yang pertama kali menaruh perhatian di dalam mengoperasikan portofolionya

dengan manajemen portofolio syariah di pasar modal syariah adalah Amanah

Income Fund yang didirikan bulan Juni 1986 oleh para anggota the North

American Islamic Trust yang bermarkas di Indiana, Amerika Serikat. Wacana

mengenai pasar modal syariah ini disambut dengan antusias di seluruh belahan

bumi ini mulai dari kawasan Timur Tengah, Eropa, Asia dan Amerika.

Beberapa negara yang proaktif dalam mengembangkan pasar modal yang

berprinsipkan syariah dan konsisten dalam menerapkan syariah Islam dalam

sendi kehidupannya adalah Bahrain Stock di Bahrain, Amman Financial

Market di Amman, Muscat Securities Kuwait Stock Exchange di Kuwait dan

Kuala Lumpur Stock Exchange di Malaysia.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung

juga dipengaruhi pasar modal yang berpegang pada konsep syariah yang

Page 47: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlvii

terlebih dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar modal syariah di

Indonesia diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai dengan berdirinya

Jakarta Islamic Index.

2. Instrumen Pasar Modal Syariah

Investasi keuangan syariah harus disertai dengan kegiatan sektor riil atau

transaksi yang mendasari (underlying transaction). Untuk itu, penciptaan

instrumen investasi syariah dalam pasar mo dal adalah dari sekuritasi

aset/proyek (asset securitisation) yang merupakan bukti penyertaan, sekuritasi

utang (debt securitisation) atau penerbitan surat utang yang timbul atas

transaksi jual beli (al dayn) atau merupakan sumber pendanaan bagi

perusahaan, sekuritasi modal (equity securitisation), merupakan emisi surat

berharga oleh perusahaan emiten yang telah terdaftar dalam pasar modal

syariah dalam bentuk saham.

Adapun instrumen pasar modal yang sesuai dengan syariah dalam pasar

perdana adalah muqaradah/mudharabah funds, saham biasa (common stock),

muqaradah/mudharabah Bonds. Karena instrumen pasar modal tersebut

diperdagangkan di pasar perdana, maka prinsip dasar pasar perdana adalah

semua efek harus berbasis pada harta atau transaksi riil, tidak boleh

menerbitkan efek utang untuk membayar kembali utang (bay al dayn bi al

dayn), dana atau hasil penjualan efek akan diterima oleh perusahaan, hasil

investasi akan diterima pemodal (shohibul maal), tidak boleh memberikan

Page 48: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlviii

jaminan hasil yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu (Harahap, 2001

dalam Auliyah dan Hamzah, 2005).

Sedangkan untuk pasar sekunder ada beberapa tambahan dari prinsip

dasar pasar perdana, yaitu tidak boleh membeli efek berbasis trend (indeks),

suatu efek dapat diperjualbelikan namun hasil (manfaat) yang diperoleh dari

efek tersebut berupa kupon atau deviden tidak boleh diperjual belikan, tidak

boleh melakukan suatu transaksi murabahah dengan menjadikan objek

transaksi sebagai jaminan. Adapun jenis instrument pasar modal yang jelas

diharamkan syariah adalah preferred stock (saham istimewa), forward

contract, option.

3. Saham Syariah

Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang

memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan

ruang lingkup kegiatan usaha. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT.

Bursa Efek Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan

tahun 1 Januari 1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah

memenuhi penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks.

Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah

Nasional No. 20 dalam Auliyah dan Hamzah (2005) tentang Pedoman

Page 49: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xlix

Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Kriteria untuk indeks adalah

Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari saham dimana JII menggunakan

kapitalisasi pasar harian rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian

tersebut, untuk perusahaan emiten dapat digolongkan dalam daftar JII melalui

prosedur teknis, yaitu saham dari emiten dipilih yang tidak bertentangan

dengan syariah dan telah listing minimum 3 bulan, kecuali saham-saham

tersebut termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan

kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. Saham dipilih dengan nilai

transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap

komponen indeks dilakukan setiap 6 bulan sekali.

F. Analisis Perusahaan

Palepu, Bernard dan Healy (2000) memberikan kerangka analisis dengan

menggunakan laporan keuangan sebagai berikut:

1. Evaluasi: analisis akuntansi dan analisis keuangan, yang terdiri dari

analisis berikut:

� Analisis earnings quality dari perusahaan: evaluasi strategi akuntansi,

distorsi akunatnsi, tanda-tanda bahaya (red flags), kualitas penyajian

(presentation), dan pengungkapan (disclosures).

� Analisis common size dan cross section analysis.

� Analisis ratio keuangan

� Analisis harga saham bagi perusahaan publik.

Page 50: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

l

2. Prediksi: melakukan peramalan posisi keuangan perusahaan di masa

depan berdasarkan analisis akuntansi dan analisis keuangan.

3. Valuasi: menggunakan metoda-metoda untuk melakukan valuasi sehingga

dapat dilakukan pengambilan keputusan.

Berikut disajikan alat-alat analisis keuangan yang dapat dipergunakan

dalam melakukan analisis kinerja keuangan, yaitu analisis common size

(analisis horizontal dan vertical), cross section analysis, dan financial ratios

analysis.

Analsis rasio keuangan pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan dalam mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial tepat pada saat

ditagih atau jatuh tempo.

Ada beberapa macam rasio yang digunakan seperti:

- Current Ratio: perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang

lancar.

Rumusnya: CR = CA

CL

- Quick Ratio: perbandingan antara aktiva lancar dikurang dengan

persediaan dibagi hutang lancar.

Rumusnya: QR = CA – Inventory

CL

b. Rasio Solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Page 51: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

li

Berikut beberapa macam rasio yang digunakan pada rasio solvabilitas:

- Debt to Equity Ratio: rasio yang menyatakan perbandingan antara

hutang lancar dengan modal sendiri.

Rumusnya: DER = Total Hutang

Modal Sendiri

c. Ratio Probabilitas yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas

manajemen dalam mengelola perusahaan. Efektivitas manajemen meliputi

kegiatan fungsional manajemen seperti keuangan, pemasaran, sumber daya

manusia, dan operasional.

Beberapa rasio yang digunakan:

- Return on Equity: rasio yang menyatakan perbandingan antara laba

bersih dengan modal.

Rumusnya: ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri

G. Analisis Industri

Dalam menganalisis industri, para analis dan pemodal memerlukan cara

dalam pengklasifikasian industri. Cara yang sering dipergunakan adalah

dengan mendasarkan pada International Standard Industrial Classification

(ISIC) System. Sistem ini menggunakan kode dengan jumlah digit tertentu.

Jumlah digit yang sedikit menunjukkan klasifikasi dengan dasar yang lebih

luas dan makin banyak digitnya makin terperinci klasifikasi yang dilakukan

(Husnan, 2001:327).

Page 52: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lii

Sebelum melakukan analisis industri, diperlukan melihat perkembangan

atau kinerja industri, sehingga dapat memberikan gambaran arah

perkembangan industri tersebut. Pengamatan yang dilakukan sebaiknya untuk

periode yang cukup panjang sehingga dapat diditeksi pola perkembangannya

atau pengaruh akibat kondisi ekonomi.

Menurut Husnan (2001), ada beberapa langkah untuk melakukan analisa

industri, diantaranya:

Pertama, dengan mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap ini

bermaksud untuk mengenali apakah industri tempat perusahaan beroperasi

merupakan industri yang masih akan berkembang cepat, telah stabil, ataukah

sudah menurun.

Kedua, menganalisis industri dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian.

Ketiga, analisis kualitatif terhadap industri tersebut, yang dimaksudkan untuk

membantu pemodal menilai prospek industri di masa yang akan datang.

Salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi untuk terus

dikembangkan adalah industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan

“mesin pertumbuhan” yang utama sekaligus dapat memberikan lapangan kerja

bagi banyak orang. Secara teoritis, sektor ini berfungsi sebagai katalisator

dalam perubahan struktur perekonomian, yaitu perubahan dari struktur

perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan lambat dan bernilai rendah

menjadi struktur perekonomian yang lebih produktif dengan marjin yang lebih

besar (Firdaus dkk, 2008).

Page 53: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

liii

Selain itu, pengembangan industri manufaktur berdampak langsung pada

daya saing bangsa. Daya saing ini diindikasikan oleh peranannya dalam

perekonomian internasional. Daya saing dapat diukur dari pangsa pasar

produk yang dihasilkan oleh suatu negara dari total keseluruhan produk yang

diperdagangkan di pasar internasional. Dengan demikian peningkatan ekspor

suatu komoditi secara langsung meningkatkan daya saing suatu bangsa. Peran

lain dari industri manufaktur adalah berkaitan dengan kemampuan sektor

tersebut sebagai penghasil devisa bagi negara melalui kegiatan ekspor.

Di samping jenis industri, besaran atau ukuran perusahaan juga amat

berperan dalam menganalisis suatu industri. Ukuran perusahaan dapat

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin

besar total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar maka semakin besa pula

ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan

ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut.

Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, semakin

banyak penjualan maka semakin besar perputaran uang dan semakin besar

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Dari

ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil debandingkan dengan

penjualan dan market capitalized dalam mengukur ukuran perusahaan

(Sudarmadji, 2007).

Page 54: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

liv

H. Ekonomi Makro

1. Inflasi

Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga

yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentase

pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya,

dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Tingkat inflasi yang rendah

yaitu mencapai di bawah 4-6 persen. Tinkat inflasi yang moderat mencapai

diantara 5-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat

beberapa ratus atau ribu persen dalam setahun (Sadono Sukirno, 2001:15).

Beberapa teori yang membahas mengenai inflasi diantaranya :

• Teori Kuantitas

Teori ini adalah teori yang tertua yang membahas tentang inflasi, tetapi

dalam perkembangannya teori ini mengalami penyempurnaan oleh para ahli

ekonomi Universitas Chicago, sehingga teori ini juga dikenal sebagai model

kaum moneteris (monetarist models). Teori ini menekankan pada peranan

jumlah uang beredar dan harapan (ekspektasi) masyarakat mengenai kenaikan

harga terhadap timbulnya inflasi.

Inti dari teori ini adalah sebagai berikut :

1. Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang

beredar, baik uangkartal maupun giral.

2. Laju inflasi juga ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang

beredar dan oleh harapan (ekspektasi) masyarakat mengenai

kenaikan harga di masa mendatang.

Page 55: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lv

• Keynesian Model

Dasar pemikiran model inflasi dari Keynes ini, bahwa inflasi terjadi

karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya,

sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat terhadap barang-barang

(permintaan agregat) melebihi jumlah barang-barang yang tersedia

(penawaran agregat), akibatnya akan terjadi inflationary gap. Keterbatasan

jumlah persediaan barang (penawaran agregat) ini terjadi karena dalam jangka

pendek kapasitas produksi tidak dapat dikembangkan untuk mengimbangi

kenaikan permintaan agregat. Oleh karenanya sama seperti pandangan kaum

monetarist, Keynesian models ini lebih banyak dipakai untuk menerangkan

fenomena inflasi dalam jangka pendek.

Dengan keadaan daya beli antara golongan yang ada di masyarakat tidak

sama (heretogen), maka selanjutnya akan terjadi realokasi barang-barang yang

tersedia dari golongan masyarakat yang memiliki daya beli yang relatif rendah

kepada golongan masyarakat yang memiliki daya beli yang lebih besar.

Kejadian ini akan terus terjadi di masyarakat. Sehingga, laju inflasi akan

berhenti hanya apabila salah satu golongan masyarakat tidak bisa lagi

memperoleh dana (tidak lagi memiliki daya beli) untuk membiayai pembelian

barang pada tingkat harga yang berlaku, sehingga permintaan efektif

masyarakat secara keseluruhan tidak lagi melebihi supply barang (inflationary

gap menghilang).

Page 56: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lvi

• Mark-up Model

Pada teori ini dasar pemikiran model inflasi ditentukan oleh dua

komponen, yaitu cost of production dan profit margin. Relasi antara

perubahan kedua komponen ini dengan perubahan harga dapat dirumuskan

sebagai berikut :

Price = Cost + Profit Margin

Karena besarnya profit margin ini biasanya telah ditentukan sebagai

suatu prosentase tertentu dari jumlah cost of production, maka rumus tersebut

dapat dijabarkan menjadi :

Price = Cost + ( a% x Cost )

Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan harga pada komponen-

komponen yang menyusun cost of production dan atau penaikan pada profit

margin akan menyebabkan terjadinya kenaikan pada harga jual komoditi di

pasar.

Maulidan (2004) mengemukakan pada saat terjadi inflasi, harga barang-

barang cenderung naik, maka hal ini menyebabkan meningkatnya biaya

produksi yang dikeluarkan perusahaan. Peningkatan biaya produksi

menyebabkan harga jual produksi meniingkat sehingga akan mengurangi

kuantitas produk yang dijual, akibatnya laba menjadi menurun.

Kenaikan harga yang terus menerus dalam suatu periode yang diukur

berdasarkan indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen merupakan

indeks harga dari barang yang selalu digunakan para konsumen dengan

memakai indeks harga tahun sebelumnya sebagai tahun dasar.

Page 57: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lvii

Cara pengukuran inflasi yaitu:

Laju Inflasi = IHKt – IHKt-1

IHKt-1

2. Nilai tukar (Kurs) rupiah terhadap Dollar

Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga satu unit mata

uang asing dalam mata uang domestik. Tingkat nilai tukar mata uang suatu

negara ditentukan di pasar melalui demand dan suply valuta asing (Melvin,

1985:5) dalam (Veronica, 2007). Tentunya dalam kondisi pasar internasional

yang semakin terintegrasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi demand

dan suply juga akan semakin kompleks. Demikian juga dengan tingkat

volatilitasnya yang semakin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar menurut

Abdurrohman (1998) diantaranya sebagai berikut:

• Purchasing Power Parity (PPP)

Dalam teori PPP, tingkat nilai tukar mata uang dinyatakan dalam bentuk

absolut dan relatif. Dalam bentuk absolut dinyatakan bahwa tingkat nilai

tukar suatu mata uang merupakan rasio antara harga domestik dengan

harga luar negeri. Sedangkan dalam bentuk relatif, nilai tukar mata uang

merupakan selisih antara tingkat inflasi di dalam negeri dengan tingkat

inflasi di luar negeri (Abdurrohman, 1998).

• Interest Rate Differential (IRD)

Teori ini menyatakan bahwa perubahan tingkat nilai tukar mata uang

antara dua negara disebabkan oleh perbedaan tingkat suku bunga antara

Page 58: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lviii

kedua negara tersebut, namun dengan arah berlawanan yang biasa disebut

International Fisher Effect (Melvin, 1985:33). Pergerakan suku bunga di

suatu negara akan berpengaruh terhadap aliran modal masuk dan keluar

melalui mekanisme interest rate arbitrage. Selama ini tingkat suku bunga

domestik dinilai terlalu tinggi dengan suku bunga yang berlaku di luar

negeri. Akibat dari kondisi tersebut kalangan bisnis di Indonesia lebih

suka mencari dana atau pinjaman ke luar negeri karena cost of fund-nya

lebih rendah.

• Monetary Model

Model ini didasarkan pada konsep PPP dan dikombinasikan dengan teori

kuantitas uang (quantity theory of money). Dengan menggunakan fungsi

permintaan uang (money demand), dinyatakan bahwa nilai tukar suatu

mata uang sama dengan perbedaan antara permintaan uang domestik

dengan permintaan uang luar negeri.

• Balance of Payment (BOP)

Nilai tukar mata uang dalam model ini, mencerminkan kondisi defisit atau

surplus neraca pembayaran internasional (BOP). BOP terdiri dari saldo

neraca, saldo neraca modal, dan saldo cadangan devisa

(Abdurrohman,1998). Sehingga upaya untuk mengendalikan tingkat nilai

tukar akan sangat bergantung dengan sistem nilai tukar yang dianut.

Dalam rezim mengambang terkendali, pemerintah berusaha akan

mempertahankan tingkat nilai tukar agar tetap berada pada band level yang

telah ditentukan. Bila saldo neraca berjalan dan saldo neraca modal lebih

Page 59: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lix

dari nol, berarti terjadi kelebihan permintaan terhadap rupiah sehingga

terjadi penguatan terhadap nilai rupiah.

• Speculative Attacks

Model ini merupakan fase terakhir dari kejatuhan suatu mata uang. Dalam

hal ini berperan sebagai akselarator terjadinya krisis mata uang.

Speculative Attacks didasari oleh adanya ekspektasi para pelaku pasa uang

(Abdurrahman, 1998). Paul Krugman berpendapat bahwa dalam sistem

fixed rate, kelebihan kredit domestik terhadap pertumbuhan permintaan

uang menyebabkan berkurangnya cadangan devisa yang kemudian

mengakibatkan ”speculative attacks” terhadap mata uang.

3. Produk Domestik Bruto (PDB)

Salah satu tolok ukur terpenting dalam mengukur tingkat pertumbuhan

ekonomi suatu negara adalah dengan melihat Produk Domestik Bruto (PDB).

PDB merupakan catatan tentang jumlah nilai rupiah dari barang dan jasa akhir

yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam suatu negara untuk waktu

satu tahun (Nurrochmat et al, 2007). Ada tiga pendekatan yang dapat

digunakan untuk menghitung PDB suatu negara, yaitu:

1. Pendekatan pendapatan

2. Pendekatan pengeluaran

3. Pendekatan nilai tambah

Produk Domestik Bruto merupakan nilai barang-barang dan jasa-jasa

yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu

Page 60: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lx

(Sadono Sukirno, 2001:33). Atau dapat juga diartikan nilai barang dan jasa

dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik

warga negara tersebut dan negara asing.

Di Indonesia, perhitungan nilai PDB yang dilakukan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) adalah PDB dengan pendekatan nilai tambah. Menurut BPS

(2002) nilai PDB suatu negara tersebut sebenarnya sama dengan nilai tambah

yang diciptakan oleh semua sektor kegiatan ekonomi (lapangan usaha)

dinegara tersebut.

Untuk mempermudah perhitungan nilai tambah, BPS membagi sektor

perekonomian di Indonesia menjadi sembilan sektor usaha, yaitu:

1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

2) Pertambangan dan penggalian

3) Perindustrian Pengolahan

4) Listrik, Gas, dan Air Bersih

5) Bangunan (konstruksi)

6) Perdagangan, Hotel dan Restoran

7) Angkutan dan Komunikasi

8) Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan

9) Jasa-jasa

Perhitungan nilai PDB dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

diantaranya: pertama, untuk keperluan analisis ekonomi serta perencanaan

pembangunan nasional; kedua, sebagai salah satu tolok ukur atau instrumen

untuk menilai keberhasilan pembangunan nasional; ketiga, untuk mengetahui

Page 61: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxi

hasil-hasil pembangunan; dan keempat, untuk menyusun rencana

pembangunan nasional secara lebih rinci.

Selain beberapa manfaat tersebut, salah satu penggunaan PDB yang

sering dipergunakan secara internasional adalah pembedaan kategori negara

maju dan negara berkembang atau terbelakang dengan melihat tinggi

rendahnya tingkat pendapatan nasional per kapita di negara-negara tersebut

(Suparmoko dan Nurrochmat, 2005).

I. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian dengan obyek pasar modal syariah atau pasar

modal yang berpegang pada konsep syariah di Indonesia tidak banyak

dilakukan. Begitu pula, penelitian-penelitian yang menggunakan variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro juga jarang

dilakukan oleh beberapa peneliti dengan obyek pasar modal syariah.

Penelitian dengan obyek pasar modal syariah dilakukan oleh Aruzzi dan

Bandi (2003) dalam Hamzah (2005). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana variable tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan

beta akuntansi dapat mempengaruhi risiko sistematik atau beta saham syariah

yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

secara bersama-sama ataupun secara parsial pada periode pengamatan yang

diambil dalam penelitian tersebut. Adapun obyek yang diteliti adalah saham

perusahaan yang termasuk ke dalam JII dalam periode Januari 2001 –

Desember 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama

Page 62: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxii

maupun parsial variabel-variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan

beta akuntansi tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap beta

saham syariah. Koefisien determinasi adalah sebesar 7,1% ini berarti variabel-

variabel tingkat suku bunga, rasio profitabilitas dan beta akuntansi hanya

dapat menjelaskan beta saham syariah sebesar 7,1%, sedangkan 92,9%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

Huda (2004) dalam Huda dan Nasution (2007:70), dalam penelitiannya

mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham pada

kelompok JII dan LQ-45, hasil penelitian antara lain menyatakan bahwa rata-

rata beta saham kelompok JII berada pada nilai di bawah satu yang berarti

mempunyai risiko di bawah risiko pasar, sebaliknya terjadi pada saham

kelompok LQ-45.

Hamzah (2005) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik

perusahaan terhadap beta saham syariah. Obyek yang diteliti adalah saham

perusahaan yang termasuk dalam JII periode Januari 2001 samapai Desember

2004. jumlah sampel adalah sebanyak 120 perusahaan. Hasil pengujian

dengan F-test menunjukkan bahwa variabel-variabel makro ekonomi, industri

dan karakteristik perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

beta saham syariah. Nilai koefisien determinasi sebesar 51,8%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut dalam menjelaskan perubahan

beta saham syariah mempunyai hubungan dan pengaruh yang kuat. Hasil

pengujian dengan t-test menunjukkan pada variabel-variabel makro ekonomi

Page 63: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxiii

seperti kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto mempunyai

pengaruh signifikan pada level 5% terhadap beta saham syariah, sedangkan

pada variabel-variabel industri tidak mempunyai pengaruh signfikan terhadap

beta saham syariah dan pada variabel-variabel karakteristik perusahaan hanya

leverage dan profitabilitas yang mempunyai pengaruh signifikan pada level

10% terhadap beta saham syariah.

Sedangkan Auliyah (2006) meneliti kembali penelitian yang dilakukan

oleh Hamzah (2005) dengan menambah variabel terikatnya yaitu return

saham. Selain itu, periode yang digunakan adalah Januari 2001 sampai

Desember 2005 dengan jumlah sampel sebanyak 150 perusahaan. Pengujian

regresi secara linier berganda pada return saham syariah menghasilkan F

hitung sebesar 1,589 dengan tingkat signifikansi 11,6% dan pada beta saham

syariah menghasilkan F hitung sebesar 6,229 dengan tingkat signifikansi 0%.

Hal ini berarti variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan

ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhadap

return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5%

terhadap beta saham syariah. Pengujian regresi secara parsial dengan t test

menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara signifikan pada

return saham syariah, sedangkan variabel-variabel karakteristik perusahaan,

industri dan ekonomi makro terhadap beta saham yang mempunyai pengaruh

signifikan pada tingkat 5% adalah cyclicality, kurs rupiah terhadap dollar dan

Produk Domestik Bruto (PDB).

Page 64: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxiv

J. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini ingin membuktikan apakah variabel-variabel karakteristik

perusahaan (earning per share, debt to equity ratio, dan return on equity),

variabel-variabel industri (jenis industri dan ukuran industri) serta variabel-

variabel ekonomi makro (tingkat inflasi, kurs rupiah terhadap dollar dan PDB)

berpengaruh secara signifikan terhadap return dan beta saham syariah.

Variabel-variabel karakteristik perusahaan yang dikenal dengan

fundamental mikro perusahaan dan industri serta ekonomi makro yang biasa

dikenal dengan fundamental makro perusahaan memiliki pengaruh baik positif

atau negatif terhadap return dan beta saham (Husnan, 2001).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu mengetahui apakah ada

pengaruh atau tidak secara parsial (secara individu) variabel independent

terhadap variabel dependen dan uji F dilakukan untuk mengetahui apakah

secara bersama-sama (simultan) ada pengaruh atau tidak antara variabel

independent terhadap variabel dependen. Uji multikolinearitas dilakukan

untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel independent atau tidak. Uji autokorelasi dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Uji heroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 2.1 di bawah ini.

Page 65: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxv

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel Dependent

Return Saham

Uji Asumsi Klasik

Interpretasi

Perusahaan yang masuk 30 besar dalam JII

periode Januari 2003 – Desember 2007

Jakarta Islamic Indeks (JII)

Variabel Independent

• Karakteristik

Perusahaan : EPS,

DER, ROE

• Industri : jenis dan

ukuran industri

• Makro Ekonomi :

inflasi, kurs, dan PDB

Variabel Independent

• Karakteristik

Perusahaan : EPS,

DER, ROE

• Industri : jenis dan

ukuran industri

• Makro Ekonomi :

inflasi, kurs, dan PDB

Analisis Regresi Berganda

- Uji T-test

- Uji F-test

- Koefisien Determinasi

Model Regresi

Variabel Dependent

Beta Saham

Page 66: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxvi

K. Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali variabel-variabel

karakteristik perusahaan, industri, dan makro ekonomi terhadap tingkat return

dan beta saham syariah. Berdasarkan analisis dan temuan peneliti terdahulu,

maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut :

HA1

: Variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan makro

ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham

syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

HA2

: Variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan makro

ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham

syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 67: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxvii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang

diajukan mengenai pengaruh variabel-variabel karakteristik perusahaan,

industri dan makro ekonomi sebagai variabel independent terhadap return dan

beta saham syariah sebagai variabel dependen. Ruang lingkup penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Fokus penelitian merupakan saham emiten yang listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

2. Obyek yang diteliti adalah saham perusahaan yang termasuk dalam

Jakarta Islamic Index (JII).

3. Periode yang diteliti dari Januari 2003 sampai Desember 2007.

4. Variabel dependen adalah return dan beta saham syariah.

5. Variabel independen adalah variabel-variabel karakteristik perusahaan,

industri dan ekonomi makro.

B. Metode Penetuan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Perusahaan yang dijadikan sampel merupakan perusahaan yang memenuhi

kriteria sebagai berikut:

1. Saham emiten yang halal berdasarkan ketentuan syariah, kehalalan suatu

saham disahkan oleh Dewan Pengawas Syariah.

50

Page 68: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxviii

2. Saham-saham tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan yang masuk 30 besar dalam Jakarta Islamic Indeks dari

periode Januari 2003 sampai Desember 2007.

4. Perusahaan emiten menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode

Januari 2003 sampai Desember 2007.

C. Metode pengumpulan data

1. Studi Pustaka

Pengumpulan data ini dilengkapi pula dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literature yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-

jurnal serta tesis yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Data sekunder

Data variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi

makro diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD),

website mengenai pasar modal, Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia dan

Bursa Efek Indonesia.

Variabel-variabel pada karakteristik perusahaan yang dijadikan penelitian

ini adalah earning per share, debt to equity ratio, dan return on equity.

Pengukuran pada variabel-variabel ini ditentukan berdasarkan jumlah

saham beredar, laba bersih, total hutang, ekuitas, utang lancar, dan total

aset.

Variabel-variabel industri adalah jenis industri dan ukuran industri.

Variabel jenis industri dibedakan antara industri manufaktur dan non

Page 69: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxix

manufaktur. Untuk ukuran industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil

dan 1 untuk industri besar yang dikelompokkan berdasarkan nilai dari total

aset perusahaan.

Variabel-variabel ekonomi makro adalah inflasi, kurs rupiah terhadap

dollar, dan produk domestic bruto (PDB). Pengukuran inflasi dan kurs

mata uang ditentukan oleh Bank Indonesia. Untuk pengukuran PDB

diukur dari nilai seluruh output atau produk dalam perekonomian suatu

negara. Nilai PDB dihitung oleh pemerintah.

D. Metode Analisis

1. Model Analisis

Model pengujian variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan

ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah dapat ditunjukkan

pada gambar 2 sebagai berikut.

Gambar 3.1

Page 70: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxx

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda maka dilakukan

pengujian asumsi klasik berupa normalitas, autokorelasi, multikolinealiritas

dan heteroskedastisitas.

a. Uji normalitas data

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

dependen variabel dan independen variabel ataupun keduanya mempunyai

distribusi yang normal atau tidak. Menurut Singgih Santoso (2004 : 124) ada

beberapa cara untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam

uji normalitas adalah :

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi diantara

variabel yang dianalisis. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Durbin Watson. Kriteria pengujian adalah apabila nilai Durbin Watson

terletak antara 1,5 – 2,5 maka tidak ada autokorelasi diantara variabel yang

dianalisis.

Page 71: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxi

c. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan yang sempurna

dan pasti diantara variabel bebas yang dianalisis. Multikolonieritas dapat

dilihat dati nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance <0,10

atau sama dengan nilai VIF>10. Kriteria pengujian adalah apabila nilai

Tolerance berada dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi

multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya penyebaran titik data

populasi pada bidang regresi yang tidak konstan. Gejala Heteroskedastisitas

akan muncul apabila distrubance term untuk setiap observasi tidak lagi

konstan tetapi bervariasi. Apabila hal ini terjadi maka estimator OLS masih

tetap tidak bias dan masih tetap tidak konsisten tetapi tidak konsisten lagi

dalam sampel kecil. Untuk mengetahui heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan scatterplot.

3. Regresi

Peneliti dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan makro ekonomi sebagai variabel independent

Page 72: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxii

terhadap return dan beta saham syariah sebagai variabel dependen melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

• Menentukan sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini sesuai

dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan selama periode Januari 2003

sampai Desember 2007. Analisis deskriptif dilakukan untuk menghitung

nilai deviasi standar, mean, maksimum dan minimum pada variabel

independen dan variabel dependen.

• Analisis awal yaitu melakukan analisis regresi yang bertujuan untuk

mencari adanya hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih

variabel independen. Dimana variabel dependen yang di uji adalah return

dan beta saham syariah serta variabel independent antara lain earning per

share, debt to equity ratio, dan return on equity; jenis industri dan ukuran

industri; inflasi, kurs rupiah terhadap dollar, dan produk domestik bruto

(PDB).

• Analisis selanjutnya yaitu metode regresi linier berganda (multiple linear

regression method) yang digunakan untuk membuktikan hipotesa di atas.

Perumusan metode tersebut sebagai berikut :

Y1 = a + β1X

1 + β

2X

2 + β

3X

3 + β

4X

4 + β

5X

5+ β

6X

6 + β

7X

7 + β

8X

8 + e

Y2 = a + β1X

1 + β

2X

2 + β

3X

3 + β

4X

4 + β

5X

5+ β

6X

6 + β

7X

7 + β

8X

8 + e

dimana:

Y1 = Return saham syariah

Y2 = Beta saham syariah

a = Konstanta

Page 73: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxiii

βi

= Koefisien regresi dari variabel independen ke i.

X1 = earning per share, X

2 = debt to equity ratio, X

3 = return on equity

X4 = jenis industri, X

5 = ukuran industri, X

6 = inflasi

X7 = kurs rupiah terhadap dollar, X

8 = PDB, e = Estimasi Error

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

variabel bebasnya. Hipotesis yang digunakan adalah

Ho : b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 : b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Gujarati, 1995 dalam Ulupui,

2005):

t-hit = Koefisien regresi bi

Standar deviasi bi

Untuk menentukan nilai t-statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi

5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) di mana n adalah jumlah observasi

dan k adalah jumlah variabel termasuk intersep dengan kriteria uji adalah:

• Jika t hit > t tabel (α, n-k-1), maka Ho ditolak

• Jika t hit < t tabel (α, n-k-1), maka Ho diterima

Page 74: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxiv

b. Uji F-test

Uji statistik F digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari

seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

Ho : b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada

pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 : b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Nilai F hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus (Gujarati,

1995 dalam Ulupui 2005):

F hitung = R2 / (k – 1)

(1-R2) / (n-k)

Untuk menentukan nilai F-tabel, tingkat signifikansi yang digunakan

sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1)

di mana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk intersep

dengan kriteria uji yang digunakan adalah:

Jika F hit > F tabel (a;k-1;n-k), maka H0 ditolak

Jika F hit < F tabel (a; k-a; n-k), maka H0 diterima

c. Koefisien Determinan

Untuk melihat kontribusi kemampuan menjelaskan variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variansi variabel terikat dapat dilihat dari koefiesien

determinasi (R2) berganda di mana nilai koefisiennya antara 0 ≤ 1. Hal ini

berarti bahwa nilai R2

yang semakin besar mendekati 1 merupakan indikator

Page 75: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxv

yang menunjukkan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan perubahan

variabel independen terhadap variabel dependen .

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Dependen Variabel

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Return dan Beta saham

yang tercermin dalam Jakarta Islamic Indeks.

• Return saham syariah merupakan tingkat pengembalian dari suatu skuritas

yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks.

Pengukuran tingkat return dari saham dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu yang pertama dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Ri = (P

t – P

t-1) / P

t-1

Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung

dengan rumus: Jogiyanto (2003 : 232) dalam Suharli (2005 : 101)

Rm = IHSGt – IHSGt-1 / IHSGt-1

• Beta saham syariah merupakan risiko yang terdapat pada sekuritas yang

terdaftar di Jakarta Islamic Indeks.

Pengukuran Beta menggunakan persamaan dari market model dengan

persamaan:

Ri = αi + βiRm + et,

Pengukuran Beta juga dapat menggunakan rumus:

ß = Cov (ri, rm) atau ß = ∑∑ ((ri - ri)x(rm - rm)) / (n-1)

Var (rm) ∑ ( (rm - rm)2) / (n-1)

Page 76: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxvi

2. Independen Variabel

Pada penelitian ini digunakan sebelas variabel independen, yaitu:

a. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh

dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.

EPS = Laba Bersih – Dividen Saham Prioritas

Rata-rata Tertimbang dari Saham yang Beredar

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh berapa bagian

dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

(Bambang Riyanto, 1995:333).

DER = Total Hutang

Total Modal Sendiri

c. Return On Equity (ROE)

Return On Equity merupakan rasio yang menunjukkan hasil

pengembalian investasi atas pemilik atau pemegang saham dan

dinyatakan dalam (%) dengan rumus sebagai berikut :

ROE = EAT x 100%

Ekuitas

Nilai ketiga variabel di atas diperoleh dari financial data & ratios

Jakarta Stock Exchange di Bursa Efek Indonesia.

d. Jenis industri dibedakan antara industri manufaktur dan non

manufaktur. Digunakan nilai 0 untuk industri non manufaktur dan nilai

1 untuk industri manufaktur. Data pengelompokan jenis industri ini

Page 77: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxvii

didapat dari financial data & ratios Jakarta Stock Exchange di Bursa

Efek Indonesia.

e. Ukuran industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil dan 1 untuk

industri besar berdasarkan nilai dari total aset perusahaan. Industri

kecil memiliki total aset <400M, industri menengah total asetnya

<8000M, dan industri besar jumlah asetnya >8000M (Wahyudi,

2006:92)

f. Inflasi

Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku

dalam sesuatu perekonomian (Sadono Sukirno, 2001:15).

Tingkat inflasi dalam penelitian ini diperoleh melalui situs

www.bi.go.id

g. Kurs rupiah terhadap Dollar ditentukan oleh Bank Indonesia dan

tercantumkan di dalam situsnya..

h. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto merupakan nilai barang-barang dan jasa-jasa

yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.

(Sadono Sukirno, 2001:33)

Nilai PDB diperoleh dari situs www.bi.go.id

Page 78: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxviii

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah

sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Jakarta merupakan salah

satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia. Pada 1

Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan

pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember

2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia.

PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pertama kali berdiri pada zaman

pemerintahan Hindia Belanda, yang kemudian dibentuk ulang melalui

Undang-Undang Darurat No. 13 tahun 1951, dan selanjutnya dipertegas oleh

Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1952. selama dua

dasawarsa kemudian BEJ mengalami pasang surut yang ditandai pula oleh

pemberhentian kegiatan sepanjang decade 60-an dan awal 70-an. Pada tahun

1977, pemerintah Indonesia menghidupkan kembali BEJ dengan mencatatkan

saham 13 perusahaan PMA. Namun demikian, baru sekitar decade 80-an dan

awal 90-an, BEJ benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti yang kita

kenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, dalam Bahasa Inggris Indonesia

Stock Exchange (ISX) adalah sebuah pasar saham yang merupakan hasil

penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES),

61

Page 79: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxix

di mana Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta.

Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya pada 1

Desember 2007. Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur Utama Erry

Firmansyah, mantan direktur utama BEJ. Mantan Direktur Utama BES Guntur

Pasaribu menjabat sebagai Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif,

Keanggotaan dan Partisipan.

BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated

Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual

yang digunakan sebelumnya. Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan

digantikan sistem baru yang akan disediakan OMX.

Menurut Jogianto (2003:37) dalam Windy (2006) era pasar modal di

Indonesia dibagi menjadi enam periode:

1. Periode Pertama (1912-1942): Periode Zaman Belanda

Pada tanggal 14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di

Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belandanya sebagai “Vereniging voor

Effectenhandel” yang merupakan cikal bakal pasar modal pertama di

Indonesia. Setelah perang dunia I, pasar modal di Surabaya mendapat giliran

dibuka pada tanggal 1 Januari 1925 dan disusul di Semarang pada tanggal 1

Agustus 1925. karena masih dalam zaman penjajahan Belanda dan pasar-pasar

modal ini juga didirikan oleh Belanda, mayoritas saham-saham yang

diperdagangkan di sana juga merupakan saham-saham perusahaan Belanda

dan afiliasinya yang tergabung dalam Dutch East Indies Trading Agencies.

Page 80: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxx

2. Periode Kedua (1952-1960): Periode Orde Lama

Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, pada tanggal 1 September

1951 dikeluarkan Undang-Undang Darurat no. 12 yang kemudian dijadikan

Undang-Undang No. 15 tahun 1952 tentang Pasar Modal.Melalui keputusan

Menteri Keuangan No. 289737/UU tanggal 1 Nopember 1951, Bursa Efek

Indonesia (BEI) akhirnya dibuka kembali pada tanggal 3 Juni 1952.

Tujuan dibuka kembali bursa efek ini untuk menampung obligasi

pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan

lainnya adalah untuk mencegah saham-saham perusahaan Belanda yang

dulunya diperdagangkan di pasar modal di Jakarta pergi ke luar negeri.

Kepengurusan bursa efek ini kemudian diserahkan kepada Perserikatan

Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bank dengan

Bank Indonesia sebagai anggota kehormatan.

3 Periode Ketiga (1977-1988): Periode Orde Baru

Bursa Efek Indonesia dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam

periode orde baru sebagai hasil Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976.

Keputusan ini menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa. Presiden Soeharto

meresmikan kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Agustus 1977.

PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang tercatat di BEJ.

4 Periode Keempat (1988-1995): Periode Bangun dari Tidur yang Panjang

Setelah tahun 1988, selama tiga tahun yaitu sampai tahun 1990, jumlah

perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127 perusahaan.

Page 81: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxi

Kemudian pada tahun 1996 jumlah perusahaan yang terdaftar meningkat

menjadi 238 perusahaan. Pada periode ini, Initial Public Offering (IPO)

menjadi peristiwa nasional.

5. Periode Kelima (mulai 1995): Periode Otomatisasi

Peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi

kapasitas manual, maka BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan

transaksi di bursa. System otomatisasi yang diterapkan di Bursa Efek Jakarta

(BEJ) di beri nama Jakarta Automated Trading System (JATS) dan mulai

beroperasi pada hari senin tanggal 22 Mei 1995.

Selain itu, untuk mengantisipasi jumlah anggota bursa dan transaksi

yang meningkat, maka pada tanggal 19 September 1996 BES menerapkan

system otomatisasi yang disebut Surabaya Market Information and Automated

Trading System (S-MART).

6. Periode Keenam (mulai Agustus 1997): Kritis Moneter

Pada bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda Negara-negara di

Asia, termasuk Indonesia. Krisis moneter yang terjadi ini dimulai dari

penurunan nilai-nilai mata uang Negara-negara Asia tersebut relative terhadap

Dolar Amerika. Untuk mencegah permintaan dolar Amerika yang berlebihan

yang mengakibatkan nilainya meningkat dan menurunnya nilai Rupiah, Bank

Indonesia menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tingginya

suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Investor tidak

tertarik lagi untuk menanamkan dananya di pasar modal, karena total return

yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan dari bunga

Page 82: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxii

deposito. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun, begitupun

halnya dengan harga saham-saham di pasar modal.

Untuk mengurangi kelesuan permintaan sekuritas di pasar modal

Indonesia, pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas perdagangannya

melalui transaksi investor asing. Pada tanggal 3 September 1997 pemerintah

tidak lagi memberlakukan pembatasan 49% pemilikan asing. Ini berarti

investor asing boleh memiliki saham-saham yang jumlahnya tidak terbatas.

Selain itu, untuk memperbaiki perekonomian yang bergejolak, pemerintah

pada tanggal 1 Nopember 1997 mengumumkan likuidasi 16 bank swasta

nasional. Pengumuman yang mengejutkan ini tidak banyak membantu

memperbaiki lesunya pasar saham. Bahkan IHSG untuk bulan Nopember

merosot tajam.

BEJ proaktif memantau pergerakan harga saham dan melakukan

tindakan-tindakan yang diperlukan terhadap transaksi-transaksi saham yang

mengalami fluktuasi harga yang signifikan tanpa didukung informasi yang

jelas. Perbaikan dalam hal tingkat respon BEJ mencerminkan komitmen BEJ

dalam menjalankan mekanisme kepengawasan maupun pengendalian, untuk

senantiasa menjaga integritas dan kredibilitas Bursa.

Sedangkan menurut Yudhi (2008) tonggak perkembangan pasar modal

di Indonesia secara singkat dapat dilihat sebagai berikut:

a. Pada tanggal 14 Desember 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk

di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Page 83: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxiii

b. Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I pada tahun 1914 -

1918

c. Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya da tahun 1925 - 1942

d. Awal tahun 1939 dikarenakan adanya isu politik (Perang Dunia II) Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya ditutup kembali.

e. Pada tahun 1942 - 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup selama Perang

Dunia II

f. Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal

1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan

Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang

diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950) pada tahun 1952.

g. Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif

Perdagangan di Bursa Efek vakum pada tahun 1956 – 1977.

h. Pada tanggal 10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh

Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana

Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT

Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

i. Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru

mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan

dibandingkan instrumen Pasar Modal. Hal ini terjadi antara tahaun 1977 –

1987.

Page 84: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxiv

j. Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran

Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia pada tahun

1987.

k. Selang tahun 1988 – 1990 paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar

Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

l. Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh

Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya

terdiri dari broker dan dealer pada tanggal 2 Juni 1988 :

m. Di bulan Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public

dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

n. Pada tanggal 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi

dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek

Surabaya.

o. Kemudian pada tanggal 13 Juli 1992 swastanisasi BEJ. BAPEPAM

berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati

sebagai HUT BEJ.

p. Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem

computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems) pada 22 Mei 1995.

Page 85: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxv

q. Tanggal 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang -Undang

No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

r. Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya tahun 1995.

s. Pada tahun 2000 dan 2002 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless

trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia dan BEJ mulai

mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).

t. Pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEI).

2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia yang menjadi penyelengara pasar modal di

Indonesia memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi: Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas dunia.

Misi:

a. Menjadikan bursa efek sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi

nasional serta menjadi gerbang investasi bagi Investor lokal maupun asing.

b. Sebagai institusi yang dinamis dan tanggap terhadap perubahan pasar dan

teknologi dengan tetap memperhatikan perlindungan investor.

c. Organisasi yang independen dengan fokus pada unsure bisnis,

transformasi struktural maupun kultural menuju tren global.

Page 86: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxvi

d. Lembaga bursa yang berwibawa, transparan, memiliki integritas tinggi

sebagai Centre of Competence and Exellence di pasar modal.

e. Meningkatkan kualitas produk dan layanan jasa terbaik melalui

pemberdayaan SDM.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik diperlukan agar model regresi yang diperoleh

memenuhi kriteria BLUE (best linier unbiased estimator). Adapun uji asumsi

klasik meliputi normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

autokorelasi.

1.1 Uji Asumsi Klasik Model Regresi Linear Persamaan 1

• Variabel Dependen: Return Saham

Variabel Independen: Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi

Makro

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Untuk mendeteksi normalitas data suatu

model regresi dapat diidentifikasikan dari grafik scatter plot. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Page 87: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxvii

Hasil pengujian penelitian ini, berdasarkan pengaruh karakteristik perusahaan,

industri, dan ekonomi makro terhadap return saham syariah adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Pada Saat Masih Ada Outlier

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Dari hasil scatter plot di atas dapat diketahui bahwa data tersebut tidak

terdistribusi normal karena titik-titik yang menyebar tidak berada di sekitar

garis diagonal.

Agar dapat memenuhi asumsi normalitas data, dimana nilai-nilai outlier

telah dikeluarkan sehingga mendapatkan observasi sebanyak 138. Outlier

adalah nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat

Page 88: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxviii

besar atau sangat kecil. Tujuannya adalah untuk menentukan atau

mengevaluasi kesahihan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran

terhdapa asumsi maupun untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap

nilai sesungguhnya (Nachrawi dan Usman, 2006:135).

Hasil dari uji normalitas data setelah dilakukan pembuangan terhadap

outlier dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Setelah Tidak Ada Outlier

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Dari hasil scatter plot di atas dapat diketahui bahwa data tersebut telah

terdistribusi normal karena titik-titik yang menyebar berada di sekitar garis

Page 89: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

lxxxix

diagonal. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan telah memenuh asumsi

normalitas data.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian terhadap gejala multikolenieritas berguna untuk mengetahui

apakah ada hubungan linear sempurna antara beberapa atau semua variabel

independen yang dipergunakan dalam model regresi penelitian ini. Untuk

mengetahui apakah antara variabel independent mempunyai kolinieritas yang

kuat atau tidak, digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance

(TOL). Jika tolerance value di bawah 0,10 dan nilai VIF di atas 10 maka

terjadi multikolenieritas.

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinieritas

Independen Tolerance VIF Keterangan

EPS 0,849 1,178 Tidak terjadi Multikolinieritas

DER 0,673 1,487 Tidak terjadi Multikolinieritas

ROE 0,598 1,673 Tidak terjadi Multikolinieritas

Jenis Industri 0,909 1,100 Tidak terjadi Multikolinieritas

Ukuran Industri 0,926 1,080 Tidak terjadi Multikolinieritas

Inflasi 0,721 1,387 Tidak terjadi Multikolinieritas

Kurs 0,607 1,648 Tidak terjadi Multikolinieritas

PDB 0,750 1,333 Tidak terjadi Multikolinieritas

a Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Page 90: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xc

Tabel di atas memperlihatkan hasil pengujian multikolinieritas. Hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan dengan tolerance value masing-masing

variabel berada di atas 0,10 dan nilai VIF berada di bawah 10. Dengan

demikian model regresi dalam penelitian ini terbebas dari gelaja

multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota seperangkat data observasi yang diurutkan waktu (time series).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi digunakan metode Durbin

Watson Test (D-W Test). Kriteria pengujian adalah apabila nilai D-W terletak

antara 1,5 – 2,5 maka tidak terjadi gejala autokorelasi.

Tabel 4.2

Hasil Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,405(a) ,164 ,113 ,10769 1,895

a Predictors: (Constant), EPS, DER, ROE, Jenis Industri, Ukuran Industri, Inflasi, Kurs, PDB b Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Dengan melihat tabel 4.2 diperoleh perhitungan D-W adalah 1,895

sedangkan dari kriteia uji, nilai D-W yang terletak antara 1,5 – 2,5 maka

terbebas dari gejala autokorelasi. Oleh karena hasil perhitungan D-W sebesar

Page 91: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xci

1,895 maka model tersebut tidak mengandung autokorelasi baik positif

maupun negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu (e1) memiliki varian

yang berbeda dari observasi lainnya. Padahal diharapkan variabel penjelas

mempunyai variabel yang konstan untuk mendeteksi ada beberapa metode

seperti metode grafik, glejser, rank spearman, dan Barlett. Program SPSS 15

menyediakan metode grafik menu scatterplot pada menu analyze.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Saat Masih Ada Outlier

Regression Standardized Predicted Value

7.55.02.50.0-2.5

Re

gre

ssio

n S

tud

en

tize

d R

esid

ual

8

6

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Page 92: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcii

Pada gambar tersebut, terlihat titik-titik menyebar tidak secara acak dan

membentuk suatu pola tertentu, serta tidak tersebar baik diatas maupun di

bawah angka nol pada sumby Y. Hal ini mengindikasikan bahwa model

regresi diatas terdapat gejala hetoskedastisitas. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut, sama halnya dengan pengujian sebelumnya, penulis mengeluarkan

atau tidak mengikutsertakan observasi yang outlier ke dalam model yang akan

dibentuk. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Tidak Ada Outlier

Regression Standardized Predicted Value

86420-2

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ua

l

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Return

Sumber : Output SPSS

Page 93: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xciii

Pada gambar di atas terlihat titik-titik sudah menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

1.2 Uji Asumsi Klasik Model Regresi Linear Persamaan 2

• Variabel Dependen: Beta saham

Variabel Independent: Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi

Makro

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Untuk mendeteksi normalitas data suatu

model regresi dapat diidentifikasikan dari grafik scatter plot. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Hasil pengujian penelitian ini, berdasarkan pengaruh karakteristik perusahaan,

industri, dan ekonomi makro terhadap beta saham syariah adalah sebagai

berikut:

Page 94: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xciv

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Dari hasil scatter plot di atas dapat diketahui bahwa data tersebut telah

terdistribusi normal karena titik-titik yang menyebar berada di sekitar garis

diagonal. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan telah memenuh asumsi

normalitas data.

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian terhadap gejala multikolenieritas berguna untuk mengetahui

apakah ada hubungan linear sempurna antara beberapa atau semua variable

independen yang dipergunakan dalam model regresi penelitian ini. Untuk

Page 95: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcv

mengetahui apakah antara variabel independent mempunyai kolinieritas yang

kuat atau tidak, digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance

(TOL). Jika tolerance value di bawah 0,10 dan nilai VIF di atas 10 maka

terjadi multikolenieritas.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Independen Tolerance VIF Keterangan

EPS 0,849 1,178 Tidak terjadi Multikolinieritas

DER 0,673 1,487 Tidak terjadi Multikolinieritas

ROE 0,598 1,673 Tidak terjadi Multikolinieritas

Jenis Industri 0,909 1,100 Tidak terjadi Multikolinieritas

Ukuran Industri 0,926 1,080 Tidak terjadi Multikolinieritas

Inflasi 0,721 1,387 Tidak terjadi Multikolinieritas

Kurs 0,607 1,648 Tidak terjadi Multikolinieritas

PDB 0,750 1,333 Tidak terjadi Multikolinieritas

a Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Tabel di atas memperlihatkan hasil pengujian multikolinieritas. Hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan dengan tolerance value masing-masing

variabel berada di atas 0,10 dan nilai VIF berada di bawah 10. Dengan

demikian model regresi dalam penelitian ini terbebas dari gelaja

multikolinieritas.

Page 96: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcvi

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota seperangkat data observasi yang diurutkan waktu (time series).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi digunakan metode Durbin

Watson Test (D-W Test). Kriteria pengujian adalah apabila nilai D-W terletak

antara 1,5 – 2,5 maka tidak terjadi gejala autokorelasi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi Pada Saat Masih Ada Outlier

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,418(a) ,175 ,140 ,3781676 1,482

a Predictors: (Constant), PDB, Ukuran Industri, DER, EPS, Jenis Industri, Inflasi , Kurs, ROE b Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Dengan melihat tabel 4.4 diperoleh perhitungan D-W adalah 1,482

sedangkan dari kriteria uji, nilai D-W yang terletak antara 1,5 – 2,5 maka telah

terjadi gejala autokorelasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sama

halnya dengan pengujian sebelumnya, penulis mengeluarkan atau tidak

mengikutsertakan observasi yang outlier ke dalam model yang akan dibentuk.

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 97: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcvii

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi Setelah Tidak Ada Outlier

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,505(a) ,255 ,214 ,22029 1,625

a Predictors: (Constant), PDB, Ukuran Industri, DER, EPS, Jenis Industri, Inflasi , Kurs, ROE b Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Dengan melihat tabel 4.5 diperoleh perhitungan D-W adalah 1,625

sedangkan dari kriteia uji, nilai D-W yang terletak antara 1,5 – 2,5 maka

terbebas dari gejala autokorelasi. Oleh karena hasil perhitungan D-W sebesar

1,625 maka model tersebut tidak mengandung autokorelasi baik positif

maupun negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu (e1) memiliki varian

yang berbeda dari observasi lainnya. Padahal diharapkan variabel penjelas

mempunyai variabel yang konstan untuk mendeteksi ada beberapa metode

seperti metode grafik, glejser, rank spearman, dan Barlett. Program SPSS 15

menyediakan metode grafik menu scatterplot pada menu analyze.

Page 98: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcviii

Gambar 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Saat Masih Ada Outlier

Regression Standardized Predicted Value

420-2

Reg

res

sio

n S

tud

en

tize

d R

es

idu

al

4

2

0

-2

-4

-6

Scatterplot

Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Pada gambar tersebut, terlihat titik-titik menyebar tidak secara acak dan

membentuk suatu pola tertentu, serta tidak tersebar baik diatas maupun di

bawah angka nol pada sumby Y. Hal ini mengindikasikan bahwa model

regresi diatas terdapat gejala hetoskedastisitas. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut, sama halnya dengan pengujian sebelumnya, penulis mengeluarkan

atau tidak mengikutsertakan observasi yang outlier ke dalam model yang akan

dibentuk. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 99: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

xcix

Gambar 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Tidak Ada Outlier

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Beta

Sumber : Output SPSS

Pada gambar di atas terlihat titik-titik sudah menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

2. Hasil Penelitian

Pengujian terhadap penelitian ini dilakukan melalui dua cara yaitu secara

deskriptif dan uji regresi linier berganda. Adapun hasil analisinya adalah sebagai

berikut:

a. Hasil Analisis Deskriptif

Page 100: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

c

Penelitian ini menggunakan pooling data dengan jumlah 200 observasi

sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan selam periode tahun 2003

sampai dengan tahun 2007. Analisis deskripsi dilakukan untuk menghitung

nilai deviasi standar, mean, maksimum dan minimum pada variabel

independen dan variabel dependen. Berdasarkan perhitungan yang telah

dilakukan pada masing-masing variabel yang diteliti, maka diperoleh hasil

sebagaimana yang tercantum dalam tabel 1 berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Return 200 -,1437 ,6259 ,051566 ,0783047

Beta 200 -1,6244 1,7184 ,496593 ,4079002

EPS 200 -631,00 3103,00 129,9344 332,66273

DER 200 -46,55 72,27 1,4239 7,01309

ROE 200 -82,00 372,00 16,5460 43,21074

Jenis Industri 200 0 1 ,53 ,501

Ukuran Industri 200 0 1 ,95 ,218

Inflasi 200 6,0575 13,3317 8,597180 2,8426011

Kurs 200 9076,72570 10208,78510 9603,3974200 369,44758575

PDB 200 131629,9167 163664,5250 146638,466660 11363,9963530

Valid N (listwise) 200

Sumber : Output SPSS

Tabel 1 menyajikan gambaran statistik dari variabel Return, Beta,

Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Inflasi, Kurs, dan

Produk Domestik Bruto. Secara statistik dapat diketahui bahwa pada 200

perusahaan yang dijadikan sampel, variabel Return perusahaan JII memiliki

nilai minimum -0,1437 yang terdapat pada perusahaan Limas Stockomindo

Page 101: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

ci

Tbk dan nilai terbesar 0,6259 pada perusahaan Ever Shine Textile Tbk,

dengan nilai mean 0,05156 dan standar deviasi 0,0783.

Variabel Beta memiliki nilai minimum -1,6244 yang terdapat pada

perusahaan Bakrie & Brother Tbk dan nilai maximum 1,7184 pada perusahaan

Barito Pasific Timber Tbk, dengan nilai rata-rata 0,4965 dan standar deviasi

0,4079.

Variabel Earning Per Share memiliki nilai minimum -631,00 rupiah

yang terdapat pada perusahaan Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan nilai

maximum Rp. 3103,00 pada perusahaan Astra Internasional Tbk, dengan nilai

rata-rata Rp. 129,93 dan standar deviasi Rp. 332,66.

Variabel Debt to Equity Ratio memiliki nilai minimum -46,55 kali yang

terdapat pada perusahaan Ciputra Development Tbk dan nilai maximum 72,27

kali pada perusahaan PP London Sumatera Tbk, dengan nilai rata-rata 1,4239

kali dan standar deviasi 7,013 kali.

Variabel Return on Equity memiliki nilai minimum -82,00 persen yang

terdapat pada perusahaan Kawasan Industri Jababeka Tbk dan nilai maximum

372,00 persen pada perusahaan Ciputra Development Tbk, dengan nilai rata-

rata 16,546 persen dan standar deviasi 43,2107 persen.

Variabel Inflasi memiliki nilai minimum 6,0575 persen dan nilai

maximum 13,3317 persen dengan nilai rata-rata 8,597180 persen dan standar

deviasi 2,8426011 persen.

Page 102: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cii

Variabel Kurs atau nilai tukar memiliki nilai minimum Rp. 9076,7257

yang dan nilai maximum Rp.10208,7851 dengan nilai rata-rata Rp.9603,3974

dan standar deviasi Rp. 369,4476.

Variabel Produk Domestik Bruto memiliki nilai minimum

Rp.131629,9167 dan nilai maximum Rp.163664,5250 dengan nilai rata-rata

Rp.146638,4667 dan standar deviasi Rp.11363,9964.

Pada analisis deskripsi dapat dilihat bahwa rata-rata (mean) beta saham

yang tergolong dalam JII adalah sebesar 0,496 atau berada dibawah satu yang

mendukung hasil penelitian Huda (2004) yang dalam penelitiannya mengkaji

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham pada kelompok JII.

Hasil penelitian antara lain menyatakan bahwa rata-rata beta saham kelompok

JII berada pada nilai di bawah satu yang berarti mempunyai risiko di bawah

risiko pasar.

Oleh karena variabel Jenis Industri dan Ukuran Industri merupakan

variabel dummy (kategori), maka tidak perlu dilakukan statistik deskripsi

hanya perlu dibuat table frekuensi. Frekuensi variabel Jenis Industri dan

Ukuran Industri dapat dilihat pada table 2.

Tabel 4.7

Hasil Uji Frequency Jenis dan Ukuran Industri

Jenis Industri

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Industri Non Manufaktur 95 47,5 47,5 47,5

Industri Manufaktur 105 52,5 52,5 100,0

Valid

Total 200 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS

Page 103: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

ciii

Ukuran Industri

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Industri Kecil 10 5,0 5,0 5,0

Industri Besar 190 95,0 95,0 100,0

Total 200 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS

Tabel 2.1 menggambarkan bahwa jenis industri non manufaktur tercatat

sebanyak 95 perusahaan atau 47,5% dari total perusahaan yang dijadikan

sampel, sedangkan industri manufaktur tercatat sebanyak 105 perusahaan atau

52,5% dari total perusahaan yang dijadikan sampel.

Tabel 2.2 menggambarkan bahwa ukuran industri kecil tercatat sebanyak

10 perusahaan atau 5,0% dari total perusahaan yang dijadikan sampel,

sedangkan industri besar tercatat sebanyak 190 perusahaan atau 95,0% dari

total perusahaan yang dijadikan sampel.

b. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Earning Per Share, Debt

to Equity Ratio, Return on Equity, Inflasi, Kurs, dan Produk Domestik Bruto

terhadap return dan beta saham perusahaan-perusahaan yang tergolong Jakarta

Islamic Index di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

Page 104: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

civ

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,041 ,557 1,868 ,064

EPS ,001 ,001 ,093 ,835 ,406

DER ,035 ,015 ,277 2,356 ,020

ROE ,001 ,006 ,020 ,145 ,885

Jenis Industri -,033 ,020 -,144 -1,681 ,095

Ukuran Industri ,025 ,051 ,041 ,490 ,625

Inflasi -,014 ,023 -,060 -,636 ,526

Kurs -,012 ,007 -,187 -1,755 ,082

PDB ,001 ,001 ,109 1,140 ,256

a Dependent Variable: Return

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,569 1,060 -,537 ,592

EPS ,008 ,003 ,293 2,939 ,004

DER ,056 ,029 ,197 1,953 ,053

ROE -,014 ,011 -,153 -1,262 ,209

Jenis Industri -,107 ,037 -,216 -2,868 ,005

Ukuran Industri ,160 ,097 ,125 1,647 ,102

Inflasi ,004 ,045 ,008 ,099 ,922

Kurs ,038 ,013 ,282 3,015 ,003

PDB -,007 ,001 -,420 -5,092 ,000

a Dependent Variable: Beta

Sumber: Output SPSS

Page 105: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cv

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk return

dan beta saham syariah perusahaan-perusahaan yang tergolong JII di BEI

sebagai berikut:

Persamaan 1:

Y1 = 1,041 + 0,001 X1 + 0,035 X2 + 0,001 X3

– 0,033 X4 + 0,025 X5 – 0,014

X6 – 0,012 X7 + 0,001 X8

Persamaan 2:

Y2 = -0,569 + 0,008 X1 + 0,056 X2 – 0,014 X3

– 0,107 X4 + 0,160 X5 +

0,004 X6 + 0,038 X7 – 0,007 X8

Keterangan:

Y1 = Variabel dependen Return saham syariah

Y2 = Variabel dependen Beta saham syariah

a = Konstanta

βi

= Koefisien regresi dari variabel independen ke i.

X1

= Variabel Independen Earning Per Share

X2

= Variabel Independen Debt To Equity Ratio

X3

= Variabel Independen Return On Equity

X4

= Variabel Independen (Variabel Dummy) Jenis Industri yang

membedakan industri non manufaktur dan manufaktur

X5

= Variabel Independen (Variabel Dummy) Ukuran Industri yang

membedakan industri besar dan kecil

X6

= Variabel Independen Inflasi

Page 106: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cvi

X7

= Variabel Independen Kurs Rupiah Terhadap Dollar

X8

= Variabel Independen Produk Domestik Bruto

e = Estimasi Error

Koefisien-koefisien pada persamaan 1 regresi linier berganda di atas

dapat diartikan sebagai berikut:

a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel

independen (return, beta, book value, price earning ratio, debt to equity

ratio, return on equity, jenis industri, ukuran industri, inflasi, kurs, dan

produk domestik bruto) dengan variabel dependen (return saham

perusahaan-perusahaan yang tergolong JII). Tanda (+) berarti terdapat

hubungan yang positif atau searah antara variabel independen dengan

variabel dependen. Semakin meningkat nilai variabel independen (return,

beta, earning per share, debt to equity ratio, return on equity, jenis

industri, ukuran industri, inflasi, kurs, dan produk domestik bruto) maka

semakin meningkat pula nilai variabel dependen (return saham

perusahaan-perusahaan yang tergolong JII), begitu juga sebaliknya.

b. Koefisien regresi untuk variabel Earning Per Share (X1) sebesar 0,001

menunjukkan bahwa jika variabel Earning Per Share (X1) meningkat satu

satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen

return sebesar 0,001.

c. Koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio (X2) sebesar 0,035

menunjukkan bahwa jika Debt to Equity Ratio (X2) meningkat satu satuan

Page 107: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cvii

kali maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen return

sebesar 0,035.

d. Koefisien regresi variabel Return on Equity (X3) sebesar 0,001

menunjukkan bahwa jika variabel Return on Equity (X3) meningkat satu

satuan persen maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen

return sebesar 0,001.

e. Koefisien regresi variabel Jenis Industri (X4) sebesar -0,033 menunjukkan

bahwa jika perusahaan tergolong “non manufaktur” (dummy = 0) dan

variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai return sebesar 1,041 +

(-0,033).(DJenis) = 1,041 + (-0,033).(0) = 1,041. Jadi return naik sebesar

1,041. Jika perusahaan tergolong “perusahaan manufaktur” (dummy = 1)

dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai return sebesar 1,167

+ (-0,033).(DJenis) = 1,041 + (-0,033).(1) = 1,008. Jadi return naik

sebesar 1,008.

f. Koefisien regresi variabel Ukuran Industri (X5) sebesar 0,025

menunjukkan bahwa jika perusahaan tergolong “perusahaan kecil”

(dummy = 0) dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai return

sebesar 1,041 + 0,025 (DUkuran) = 1,041 + 0,025 (0) = 1,041. Jadi return

naik 1,041. Jika perusahaan tergolong “perusahaan besar” (dummy = 1)

dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai return sebesar 1,041

+ 0,025 (DUkuran) = 1,041 + 0,025 (1) = 1,066. Jadi return naik sebesar

1,066.

Page 108: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cviii

g. Koefisien regresi variabel Inflasi (X6) sebesar -0,014 menunjukkan bahwa

jika variabel Inflasi (X6) meningkat satu satuan persen maka akan

berpengaruh negatif terhadap variabel dependen return sebesar 0,014.

h. Koefisien regresi variabel Kurs/Nilai Tukar (X7) sebesar -0,012

menunjukkan bahwa jika variabel Kurs/Nilai Tukar (X7) meningkat satu

satuan rupiah maka akan berpengaruh negatif terhadap variabel dependen

return sebesar 0,012.

i. Koefisien regresi variabel PDB (X8) sebesar 0,001 menunjukkan bahwa

jika variabel PDB (X8) meningkat satu satuan rupiah maka akan

berpengaruh positif terhadap variabel dependen return sebesar 0,001.

Koefisien-koefisien pada persamaan 2 regresi linier berganda di atas

dapat diartikan sebagai berikut:

a. Tanda pada koefisien regresi mencerminkan hubungan antara variabel

independen (return, beta, earning per share, debt to equity ratio, return on

equity, jenis industri, ukuran industri, inflasi, kurs, dan produk domestik

bruto) dengan variabel dependen (return saham perusahaan- yang

tergolong JII). Tanda (+) berarti terdapat hubungan yang positif atau

searah antara variabel independen dengan variabel dependen. Semakin

meningkat nilai variabel independen (Return, Beta, Book Value, Price

Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Jenis Industri,

Ukuran Industri, Inflasi, Kurs, dan Produk Domestik Bruto) maka semakin

Page 109: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cix

meningkat pula nilai variabel dependen (return saham perusahaan- yang

tergolong JII), begitu juga sebaliknya.

b. Koefisien regresi untuk variabel Earning Per Share (X1) sebesar 0,008

menunjukkan bahwa jika variabel Earning Per Share (X1) meningkat satu

satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen

beta sebesar 0,008.

c. Koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio (X2) sebesar 0,056

menunjukkan bahwa jika Debt to Equity Ratio (X2) meningkat satu satuan

kali maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen beta

sebesar 0,056.

d. Koefisien regresi variabel Return on Equity (X3) sebesar –0,014

menunjukkan bahwa jika variabel Return on Equity (X3) meningkat satu

satuan persen maka akan berpengaruh negatif terhadap variabel dependen

beta sebesar 0,014.

e. Koefisien regresi variabel Jenis Industri (X4) sebesar –0,107 menunjukkan

bahwa jika perusahaan tergolong “non manufaktur” (dummy = 0) dan

variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai beta sebesar -0,569 + (-

0,107).(Djenis) = -0,569 + (-0,107).(0) = -0,569. Jadi beta turun sebesar

0,831. Jika perusahaan tergolong “perusahaan manufaktur” (dummy = 1)

dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai beta sebesar -0,569

+ (-0,107).(Djenis) = -0,569 + (-0,107).(1) = -0,676. Jadi beta turun

sebesar 0,676.

Page 110: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cx

f. Koefisien regresi variabel Ukuran Industri (X5) sebesar 0,160

menunjukkan bahwa jika perusahaan tergolong “perusahaan kecil”

(dummy = 0) dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai beta

sebesar -0,569 + 0,160 (DUkuran) = -0,569 + 0,160 (0) = -0,569. Jadi beta

turun sebesar 0,569. Jika perusahaan tergolong “perusahaan besar”

(dummy = 1) dan variabel lain bernilai sama dengan nol, maka nilai beta

sebesar -0,569 + 0,160 (Dukuran) = -0,569 + 0,160 (1) = -0,409. Jadi beta

turun sebesar 0,409.

g. Koefisien regresi variabel Inflasi (X6) sebesar 0,004 menunjukkan bahwa

jika variabel Inflasi (X6) meningkat satu satuan persen maka akan

berpengaruh positif terhadap variabel dependen beta sebesar 0,004.

h. Koefisien regresi variabel Kurs/Nilai Tukar (X7) sebesar 0,038

menunjukkan bahwa jika variabel Kurs/Nilai Tukar (X7) meningkat satu

satuan rupiah maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen

beta sebesar 0,038.

i. Koefisien regresi variabel PDB (X8) sebesar –0,007 menunjukkan bahwa

jika variabel PDB (X8) meningkat satu satuan rupiah maka akan

berpengaruh negatif terhadap variabel dependen beta sebesar 0,007.

4. Uji Hipotesis

a. Uji T-Test

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang

terdiri dari EPS, DER, ROE, Jenis dan Ukuran Industri, Inflasi, Kurs Rupiah

Page 111: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxi

terhadap Dollar, dan PDB terhadap Return dan Beta saham perusahaan-

perusahaan yang tergolong JII di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Regresi Parsial

Variabel Independen Variabel Dependen (Return) Variabel Dependen

(Beta)

Koefisien Koefisien

Konstanta 1,041 t = 1,868 sig. = 0,064

-0,569 t = -0,537 sig. = 0,592

Earning Per Share 0,001 t = 0,835 sig. = 0,406

0,008 t = 2,939* sig. = 0,004

Debt to Equity Ratio 0,035 t = 2,356* sig. = 0,020

0,056 t = 1,953** sig. = 0,053

Return on Equity 0,001 t = 0,145 sig. = 0,885

-0,014 t = -1,262 sig. = 0,209

Jenis Perusahaan -0,033 t = -1,681** sig. = 0,095

-0,107 t = -2,868* sig. = 0,005

Ukuran Perusahaan 0,025 t = 0,490 sig. = 0,625

0,160 t = 1,647 sig. = 1,102

Inflasi -0,014 t = -0,636 sig. = 0,526

0,004 t = 0,099 sig. = 0,922

Kurs -0,012 t = -1,755** sig. = 0,082

0,038 t = 3,015* sig. = 0,003

Produk Domestik Bruto

0,001 t = 1,140 sig. = 0,256

-0,007 t = -5,092* sig. = 0,000

t-tabel = 1,972 ; sig. = 0,05 t-tabel = 1,653 ; sig. = 0,10

*signifikan pada α = 0,05

**signifikan pada α = 0,10 Sumber: Data diolah

Pada tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa variabel debt to equity

ratio mempunyai pengaruh signifikan sebesar α = 0,05 terhadap return saham

syariah dan variabel jenis industri dan kurs rupiah terhadap dollar mempunyai

pengaruh signifikan sebesar α = 0,10 terhadap return saham sedangkan

variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan sebesar α = 0,05

terhadap beta saham syariah adalah earning per share, jenis perusahaan, kurs

Page 112: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxii

rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik bruto (PDB) dan variabel yang

mempunyai pengaruh sebesar α = 0,10 terhadap beta saham syariah adalan

debt to equity ratio.

Berdasarkan uji-t pada persamaan 1 diketahui bahwa ada variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro yang

mempunyai pengaruh signifikan pada α = 0,05 terhadap return saham syariah

di BEI. Artinya, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Auliyah dan Hamzah (2006) yang menunjukkan bahwa tidak ada

satu pun variabel-variabel tersebut yang berpengaruh signifikan terhadap

return saham syariah pada tingkat α = 0,05. hal ini dimungkinkan karena

adanya perbedaan karakteristik sampel, jumlah observasi dan periode

penelitian.

Sedangkan uji t pada persamaan 2 dapat dilihat variabel-variabel yang

mempunyai pengaruh signifikan sebesar α = 0,05 terhadap beta saham syariah

adalah variabel karakteristik perusahaan yaitu earning per share, variabel-

variabel industri yaitu jenis perusahaan serta variabel-variabel ekonomi makro

yaitu kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik bruto (PDB). Hal ini

tidak konsisten terhadap variabel-variabel industri dalam penelitian yang

dilakukan Hamzah (2005) yang menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari

variabel-variabel karakteristi perusahaan dan variabel-variabel industri yang

berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham syariah. Akan tetapi hasil

ini konsisten terhadap variabel-variabel ekonomi makro yang berpengaruh

Page 113: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxiii

secara signifikan sebesar α = 0,05 terhadap beta saham syariah seperti kurs

rupiah terhadap dollar dan PDB.

Penelititan yang dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006) yang meneliti

pengaruh size perusahaan terhadap return saham menyimpulkan bahwa size

perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar α = 0,05 terhadap

return saham yang diharapkan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian

yang penulis lakukan, dimungkinkan karena perbedaan kondisi pasar modal

yang diteliti, karakteristik sampel, jumlah observasi dan periode penelitian.

b. Uji F-Test

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yang

terdiri dari EPS, DER, ROE, Jenis dan Ukuran Industri, Inflasi, Kurs Rupiah

terhadap Dollar, dan PDB terhadap Return dan Beta saham perusahaan-

perusahaan yang tergolong JII di Bursa Efek Indonesia secara simultan atau

bersama-sama.

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Regresi Simultan

Variabel Independen Variabel Dependen

(Return)* Variabel Dependen

(Beta)*

Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro

F-hitung = 3,172 Sig. = 0,003 F-tabel = 1,929 Sig. = 0,05

F-hitung = 6,255 Sig. = 0,000 F-tabel = 1,929 Sig. = 0,05

Adjusted R2

(return) = 0,113

Adjusted R2

(beta) = 0,214

*signifikan pada α = 0,05

Sumber: Data diolah

Page 114: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxiv

Berdasarkan pada tabel 4.11 tersebut menunjukkan dari F-test yang telah

dilakukan untuk return saham syariah menghasilkan probabilitas signifikansi

di bawah 5% yaitu sebesar 0,3% dan nilai F-hitung sebesar 3,172 serta pada

beta saham syariah menghasilkan probabilitas signifikansi dibawah 5% yaitu

sebesar 0% dan nilai F-hitung sebesar 6,255. Dengan adanya hal itu, hasil

pengujian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada tingkat

5% dari variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi

makro terhadap return saham syariah dan beta saham syariah.

Hasil pengujian ini mendukung hipotesis HA1

yang menyatakan bahwa

variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah dan juga

mendukung hipotesis HA2

yang menyatakan bahwa variabel-variabel

karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara

signifikan terhadap beta saham syariah. Hasil ini juga mengindikasikan bahwa

hubungan return dan risiko saham syariah adalah searah.

Hasil penelitian dengan obyek pasar modal syariah dilakukan oleh

Aruzzi dan Bandi (2003) menunjukkan bahwa secara bersama-sama maupun

parsial variabel-variabel rasio profitabilitas tidak mempunyai pengaruh secara

signifikan sebesar α = 0,05 terhadap beta saham syariah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa variabel-variabel

karakteristik perusahaan yaitu return on equity tidak berpengaruh secara

signifikan baik menggunakan uji T maupun uji F terhadap beta saham syariah.

Page 115: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxv

5. Koefisien Determinasi ( Adj R Square)

Melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien

determinasi (Adj R2

). Dari koefisien determinasi (Adj R2

) dapat diketahui

derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda menunjukkan besarnya

variasi sumbangan seluruh variabel independen terhadap variabel

dependennya.

Nilai adjusted R2

pada return saham syariah sebesar 11,3% dan pada

beta saham syariah sebesar 21,4%. Ini berarti variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro hanya dapat menjelaskan sebesar

11,3% pada return saham syariah, sedangkan 88,7% dijelaskan oleh variabel-

variabel lain. Untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan

ekonomi makro hanya dapat menjelaskan sebesar 21,4% pada beta saham

syariah, sedangkan 78,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

Page 116: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxvi

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap return dan beta saham syariah

yang tergolong dalam Jakarta Islamic Index sebagai variabel dependen,

dengan karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro sebagai variabel

independen, selama jangka waktu lima tahun dimulai dari periode 2003

sampai dengan 2007 adalah sebagai berikut :

1. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat variabel karakteristik

perusahaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham

syariah yaitu debt to equity ratio, sedangkan variabel lainnya tidak

berpengaruh secara signifikan.

2. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap beta saham syariah adalah earning per share, jenis

perusahaan, kurs rupiah terhadap dollar dan produk domestik bruto

(PDB), sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.

3. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap return saham syariah

adalah debt to equity ratio.

4. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap beta saham syariah

adalah produk domestik bruto (PDB).

99

Page 117: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxvii

5. Nilai adjusted R squared (R2) atau tingkat koefisien determinasi variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap

return saham syariah adalah sebesar 11,3%. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro

hanya dapat menjelaskan sebesar 11,3% pada return saham syariah,

sedangkan 88,7% dijelaskan oleh variabel lain.

6. Nilai adjusted R squared (R2) atau tingkat koefisien determinasi variabel-

variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap

beta saham syariah adalah sebesar 21,4%. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro

hanya dapat menjelaskan sebesar 21,4% pada beta saham syariah,

sedangkan 78,6% dijelaskan oleh variabel lain.

B. Implikasi Penelitian

Tentunya banyak hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini

sehingga membuat hasil penelitian ini kurang sempurna. Keterbatasan-

keterbatasan tersebut diantaranya :

1. Variabel-variabel industri dan ekonomi makro yang digunakan pada

penelitian ini hanya beberapa saja, masih ada variabel-variabel ekonomi

makro dan industri yang lain.

2. Sampel yang digunakan hanya 40 perusahaan.

3. Periode penelitian hanya 5 tahun dengan jumlah sampel yang sedikit

karena munculnya Jakarta Islamic Index yang juga masih relatif baru.

Page 118: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxviii

Akan tetapi penulis berharap hasil penelitian ini dapat berimplikasi

kepada beberapa pihak, antara lain sebagai berikut :

• Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi

tambahan yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

melakukan investasi di pasar modal.

• Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat diteruskan

dengan menambah variabel-variabel ekonomi makro dan industri atau

menganti dan menambah variabel-variabel karakteristik perusahaan yang

lain yang dimungkinkan relevan dengan return dan beta saham syariah

serta menambah periode waktu penelitian. Kemudian perlu dilakukan

pengujian variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik

perusahaan dengan return dan beta saham non syariah serta menguji

perbedaan antara return dan beta saham syariah dengan return dan beta

saham non syariah.

• Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan

pengetahuan khususnya dalam bidang pasar modal yang berbasis syariah.

Page 119: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxix

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quranul Karim (QS. Al-Baqarah: 275, QS. An-Nisa: 29, QS. Al-Hasyr: 18,

QS. At-Taubah: 34-35)

Auliyah dan Hamzah, A. “Analisis Karakteristik Perusahaan, Industri dan

Ekonomi Makro terhadap Return Saham Syariah di BEJ”, Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, tahun 2005

Christianti, A. dan M. Lestari, “Analisis Pengaruh Nilai Saham yang Beredar,

Struktur Modal, Risiko Pasar, dan Suku Bunga Terhadap Return Saham

di BEJ dengan Pendekatan Model Dinamis”, Jurnal Riset dan Akuntansi

Keuangan, Vol. 1, No.1 tahun 2005

Daniati, N. dan Suhairi, “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan

Arus Kas, Laba Kotor, Size Perusahaan terhadap Expected Return

Perusahaan (Survey pada Industri Textile dan Automotive yang

Terdaftar di BEJ)”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang,

tahun 2006

Hamzah, A. “Analisis Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro

terhadap Beta Saham Syariah di BEJ”, Jurnal Simposium Nasional

Akuntansi 9 Padang, tahun 2004

Huda, N. dan M.E. Nasution, “Investasi pada Pasar Modal Syariah”, Edisi 1,

Penerbit Kencana, Jakarta, 2007

Husnan, Suad, “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, Edisi 3

Page 120: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxx

UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2001

Kewon, J. Arthur dkk, “Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi”,

Edisi 9, PT Indeks, Jakarta, 2004

Komariah, Oom, ”Analisis Pengukuran Risiko Harga Sham Syariah dengan

Pendekatan Variance Covariance dan Historical Simulation”, Tesis

Program Studi Timur Tengah dan Islam; program pasca sarjana

Universitas Indonesia, Jakarta, 2005

Maharani, Reny, Hubungan Kausalitas antara Variabel Makro dan Harga Saham

Syariah Jakarta Idlamic Indeks, Tesis Program Studi Timur Tengah dan

Islam; program pasca sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 2005

Mulyono, Sri, “Statistika untuk Ekonomi”, Edisi 2, Lembaga Penerbit FEUI,

Jakarta, 2003

Prakarsa, W, ”Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur, Ide, dan Kontrol”,

Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006

Riyanto, Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Penerbit UGM

Yogyakarta, 1995

Singgih, Santosa, “Buku Latihan SPSS Statistik Versi 10.6”, PT. Elek Media

Komputindo, Jakarta, 2002

Subarta, Ketut, “Analisis Model Meminimumkan Risiko Investasi melalui

Diversifikasi sesuai Jangka Waktu Kepemilikan Saham”, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, Vol. 5 No.2 tahun 2005

102

Page 121: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxi

Sudarmadji A.M. dan L. Sularto, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profirability,

Leverage dan Tipe Kepemilikan Terhadap Luas Voluntary Disclosure

Laporan Keuangan Tahunan”, Jurnal PERSAT, Vol. 2 tahun 2007

Suharli, Michel, “Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi

Return Saham Pada Industri Food & Beverages Di Bursa Efek Jakarta”,

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Vol. 7 No. 2 tahun 2005

Sukirno, Sadono, “Pengantar Teori Ekonomi Makro”, Edisi 2, PT Rajagrafindo

Persada, Jakarta, 2001

Susilo, D. dkk, “Dampak Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Perilaku Return

Saham Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal SMART : Vol. 2 No. 2 Mei 2004

ULUPUI, I G. K. A., ”Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham”, Jurnal Akuntansi; Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana, 2005

Veronica, W. ”Analisis Pengaruh Hari Perdagangan, SWBI, dan Nilai Tukar

terhadap JII”, Skripsi S1 FEIS Yang Tidak Dipublikasikan, Jakarta,

2007.

Page 122: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxii

LAMPIRAN 1

HASIL PENGUJIAN REGRESI

Page 123: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxiii

A. Hasil Regresi Berganda Pada Saat Masih Terdapat Data Yang Outlier

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,305(a) ,093 ,055 ,0761281 1,680

a Predictors: (Constant), PDB, Ukuran Industri, DER, EPS, Jenis Industri, Inflasi , Kurs, ROE b Dependent Variable: Return

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,296 ,158 1,871 ,063

EPS 1,15E-005 ,000 ,049 ,653 ,515 ,849 1,178

DER ,001 ,001 ,092 1,100 ,273 ,673 1,487

ROE ,000 ,000 ,137 1,535 ,126 ,598 1,673

Jenis Industri -,004 ,011 -,025 -,349 ,727 ,909 1,100

Ukuran Industri ,040 ,026 ,111 1,546 ,124 ,926 1,080

Inflasi ,000 ,002 -,018 -,218 ,828 ,721 1,387

Kurs -2,68E-005 ,000 -,126 -1,429 ,155 ,607 1,648

PDB -1,76E-007 ,000 -,026 -,322 ,748 ,750 1,333

a Dependent Variable: Return

Regression Standardized Predicted Value

7.55.02.50.0-2.5

Re

gre

ssio

n S

tud

en

tized

Res

idu

al

8

6

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Return

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Return

105

Page 124: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxiv

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,418(a) ,175 ,140 ,3781676 1,482

a Predictors: (Constant), PDB, Ukuran Industri, DER, EPS, Jenis Industri, Inflasi , Kurs, ROE b Dependent Variable: Beta Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,978 ,787 -1,243 ,215 EPS ,000 ,000 ,175 2,456 ,015 ,849 1,178

DER ,008 ,005 ,140 1,745 ,083 ,673 1,487

ROE 2,04E-005 ,001 ,002 ,025 ,980 ,598 1,673

Jenis Industri -,103 ,056 -,127 -1,837 ,068 ,909 1,100

Ukuran Industri ,368 ,127 ,197 2,886 ,004 ,926 1,080

Inflasi -,002 ,011 -,015 -,193 ,847 ,721 1,387

Kurs ,000 ,000 ,260 3,080 ,002 ,607 1,648

PDB -1,09E-005 ,000 -,303 -4,000 ,000 ,750 1,333

a Dependent Variable: Beta

Regression Standardized Predicted Value

420-2

Reg

re

ss

ion

Stu

de

nti

zed

Re

sid

ua

l

4

2

0

-2

-4

-6

Scatterplot

Dependent Variable: Beta

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Beta

Page 125: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxv

B. Hasil Regresi Berganda Setelah Tidak Ada Outlier

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,405(a) ,164 ,113 ,10769 1,895

a Predictors: (Constant), PDB, Jenis Industri, EPS, DER, Inflasi, Ukuran Industri, Kurs, ROE b Dependent Variable: Return

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,041 ,557 1,868 ,064

EPS ,001 ,001 ,093 ,835 ,406 ,524 1,909

DER ,035 ,015 ,277 2,356 ,020 ,469 2,134

ROE ,001 ,006 ,020 ,145 ,885 ,335 2,987

Jenis Industri -,033 ,020 -,144 -1,681 ,095 ,882 1,134

Ukuran Industri ,025 ,051 ,041 ,490 ,625 ,922 1,085

Inflasi -,014 ,023 -,060 -,636 ,526 ,727 1,375

Kurs -,012 ,007 -,187 -1,755 ,082 ,568 1,760

PDB ,001 ,001 ,109 1,140 ,256 ,709 1,411

a Dependent Variable: Return

Regression Standardized Predicted Value

86420-2

Re

gre

ssio

n S

tud

en

tized

Res

idu

al

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Return

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ec

ted

Cu

m P

ro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Return

Page 126: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxvi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,505(a) ,255 ,214 ,22029 1,625

a Predictors: (Constant), PDB, Jenis Industri, EPS, DER, Inflasi, Ukuran Industri, Kurs, ROE b Dependent Variable: Beta Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,569 1,060 -,537 ,592

EPS ,008 ,003 ,293 2,939 ,004 ,514 1,944

DER ,056 ,029 ,197 1,953 ,053 ,499 2,003

ROE -,014 ,011 -,153 -1,262 ,209 ,346 2,891

Jenis Industri -,107 ,037 -,216 -2,868 ,005 ,896 1,116

Ukuran Industri ,160 ,097 ,125 1,647 ,102 ,893 1,120

Inflasi ,004 ,045 ,008 ,099 ,922 ,721 1,386

Kurs ,038 ,013 ,282 3,015 ,003 ,585 1,709

PDB -,007 ,001 -,420 -5,092 ,000 ,750 1,334

a Dependent Variable: Beta

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Beta

Page 127: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxvii

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Resid

ual

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Beta

Page 128: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxviii

LAMPIRAN 2

DATA RETURN SAHAM SYARIAH

JII

TAHUN 2003-2007

RETURN SAHAM SYARIAH

PERIODE 2003-2007

No. Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) -0,0028 0,0230 0,0411 0,0775 0,0172

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) 0,0726 0,0103 0,0455 0,0011 0,0213

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 0,0105 0,0581 0,0519 0,0837 0,0701

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) 0,0178 0,0003 -0,0068 0,0071 -0,0070

5 Astra International Tbk (ASII) 0,0485 0,0554 0,0092 0,0428 0,0497

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 0,0165 0,0170 0,0573 0,0092 0,0141

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 0,3819 0,0227 0,2853 0,0392 0,0607

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) 0,1390 0,0695 0,0935 0,0252 0,1867

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) 0,0771 0,0453 0,0443 0,0491 0,0416

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) 0,4018 0,0489 0,0048 0,0197 0,1741

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) 0,1821 0,0266 -0,0077 0,0857 0,0184

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) 0,0092 0,0762 0,0076 0,0807 0,0373

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) 0,0552 0,0862 0,1273 0,0037 0,2223

14 Dynaplast Tbk (DYNA) 0,0503 0,0293 0,0085 0,0394 -0,0305

15 Ever Shine Textile (ESTI) 0,0348 0,1609 0,6259 0,1574 0,0379

16 Fortune Indonesia (FORU) 0,0042 -0,0225 0,0028 0,0630 0,1635

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) 0,0914 0,0340 0,0027 0,0099 -0,0106

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 0,1391 0,0662 0,0131 -0,0038 -0,0040

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) 0,1079 0,0486 0,0203 0,0444 0,0311

20 Indofarma Tbk (INAF) -0,0192 0,0253 -0,0069 0,0096 0,0830

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 0,0436 0,0078 0,0259 0,0411 0,0555

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) 0,0273 0,0257 -0,0189 0,0112 0,0569

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) 0,0187 0,1104 0,0045 0,0457 0,0439

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) 0,0225 0,0059 -0,0104 0,0176 0,0827

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) 0,0234 -0,0384 -0,1437 -0,0112 0,0703

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) 0,1001 0,0284 -0,0166 0,0601 0,0164

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) 0,0009 0,0385 0,0542 0,0073 0,0306

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) -0,0094 -0,0068 -0,0020 0,0160 0,0840

29 Multipolar Tbk (MLPL) 0,0399 0,0533 -0,0300 -0,0010 -0,0043

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) 0,1298 0,1512 0,0353 -0,0445 -0,0410

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 0,1641 0,0460 0,0702 0,0736 0,0492

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) -0,0120 -0,0088 -0,0191 -0,0250 0,0098

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) 0,1062 0,0390 -0,0045 0,0341 0,0892

34 SMART Tbk (SMAR) 0,1573 0,0401 0,0022 0,1364 0,0557

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) 0,0429 0,2362 0,0713 0,1129 0,0332

110

Page 129: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxix

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 0,1843 0,0156 0,0270 0,0527 0,0154

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 0,0575 0,0646 0,0161 0,0643 0,1146

38 Timah Tbk. (TINS) 0,2108 -0,0143 -0,0092 0,1041 0,1780

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) 0,0453 -0,0214 -0,0270 -0,0011 0,0302

40 United Tractors Tbk. (UNTR) 0,1512 0,0655 0,0481 0,0460 0,0458

Page 130: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxx

LAMPIRAN 3

DATA BETA SAHAM SYARIAH

JII

2003-2007

ETA SAHAM SYARIAH

PERIODE 2003-2007

No. Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) 0,4251 0,4144 1,3560 1,5554 0,8710

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) 2,0430 1,0973 -0,0857 1,4787 0,8229

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 0,6768 0,1874 0,1918 0,3242 1,7438

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) 1,1492 1,3525 1,3348 0,6382 0,4283

5 Astra International Tbk (ASII) 1,8824 0,5626 1,5621 1,6464 1,5993

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 1,1560 1,0690 0,5935 0,5775 0,9326

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 4,3354 1,3643 0,5216 0,2104 0,9195

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) 1,3948 1,6076 3,0643 1,7890 1,3154

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) 0,5824 1,4357 1,0300 -0,1685 1,0938

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) 1,9880 0,0650 0,9494 0,6984 1,2476

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) 1,4213 1,6859 2,2232 1,0321 0,7477

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) 0,6243 0,9585 1,6131 1,8404 1,2661

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) 2,3230 -3,6698 -3,9341 -0,7399 -1,2222

14 Dynaplast Tbk (DYNA) 0,2996 1,3056 1,3372 2,0734 1,3341

15 Ever Shine Textile (ESTI) 3,6062 3,1893 -3,6946 2,1154 1,5789

16 Fortune Indonesia (FORU) -0,6999 -1,8389 3,9536 1,3983 1,2854

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) 1,4111 1,5008 2,1320 1,3377 0,6994

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 2,1537 1,4334 1,9041 0,9884 1,0356

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) 0,7330 2,9171 1,5031 1,3130 1,0378

20 Indofarma Tbk (INAF) 1,0083 3,2824 2,0246 -0,0929 -0,7786

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1,2745 0,6970 1,7450 1,6316 0,1821

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) 1,0352 1,1125 1,5749 0,6448 -0,0009

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) 1,4446 2,5497 2,1512 0,9463 0,5582

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) 1,3897 1,1248 1,3118 0,3303 0,2520

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) 0,6124 1,8586 1,2473 1,5988 0,8537

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) 1,6966 1,0916 1,8074 1,5745 0,2824

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) 0,2314 0,5506 0,1466 1,1715 0,8986

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) 1,2759 0,8290 1,2684 0,9434 0,2429

29 Multipolar Tbk (MLPL) 2,2582 2,3474 2,0811 1,1822 1,1174

112

Page 131: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxi

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) 1,8412 1,6377 1,7965 0,5279 0,9657

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 3,4020 2,4961 0,1677 0,1857 1,3383

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) 0,5380 -0,1671 0,1115 1,1021 0,1584

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) 0,9936 1,9537 1,6858 1,0635 0,6809

34 SMART Tbk (SMAR) -0,1372 -0,3649 1,7232 -1,0001 0,5572

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) 0,7281 2,1044 0,6209 1,2817 2,4955

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 1,5671 1,9200 1,9365 1,1711 0,4225

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 0,7718 2,1950 -0,4831 0,5902 1,7514

38 Timah Tbk. (TINS) 1,1397 0,5001 1,0942 1,5488 0,0906

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) 0,6715 0,6811 1,1782 0,7401 0,0968

40 United Tractors Tbk. (UNTR) 2,4931 1,3156 1,4285 0,7055 1,1982

LAMPIRAN 4

DATA EARNING PER SHARE PERUSAHAAN

JII

2003-2007

EARNING PER SHARE

114

Page 132: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxii

PERUSAHAAN YANG TERGOLONG JII

No. Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) 44 -16 -17 145 103

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) 376 476 490 -40 290

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 180 509 502 500 867

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) 16 28 27 41 50

5 Astra International Tbk (ASII) 1093 1335 1348 917 1298

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 273 290 362 366 465

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 1 -34 11 8 7

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) 88 -59 262 3 28

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) 72 59 155 290 168

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) 6 62 63 103 674

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) 78 -136 20 90 17

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) 61 43 41 61 47

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) -4 0,1 1 1 2

14 Dynaplast Tbk (DYNA) 178 151 65 -21 33

15 Ever Shine Textile (ESTI) -15 -7 -5 -6,82 0,1

16 Fortune Indonesia (FORU) 8 10 14 7 6

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) 267 151 109 37 46

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) -443 -479 -150 -306 11

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) 182 32 201 161 196

20 Indofarma Tbk (INAF) -42 2 3 5 -4

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 64 40 13 70 78

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) 62 70 31 28 488

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) 18 1 10 3 7

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) 8 14 10 8 11

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) 20 54 1 -19 -15

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) 110 111 60 122 189

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) 134 197 221 103 161

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) 0,4 6 8,1 10 12

29 Multipolar Tbk (MLPL) 6 12 14 7 2

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -301 -631 -61 -428 -45

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 640 -226 325 277 305

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) 37 44 46 46 50

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) 23 -70 -44 23 2

34 SMART Tbk (SMAR) 234 -363 106 219 355

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) -125 206 1 -48 66

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 79 78 77 61 56

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 115 192 203 211 674

38 Timah Tbk. (TINS) 152 353 214 414 3103

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) 61 10 6 9 7

40 United Tractors Tbk. (UNTR) 218 386 368 326 387

Page 133: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxiii

LAMPIRAN 5

DATA DEBT TO EQUITY RATIO PERUSAHAAN

JII

2003-2007 DEBT TO EQUITY RATIO

PERUSAHAAN YANG TERGOLONG JII

No. Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) 1,4 1,28 1,05 1,09 1,2

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) 0,73 0,52 0,3 0,42 0,34

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 0,85 0,6 0,19 0,24 0,3

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) 1,12 0,72 0,82 0,98 0,9

5 Astra International Tbk (ASII) 1,19 1,18 1,11 1,41 1,36

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 0,52 0,62 0,71 0,57 0,56

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 1,28 1,64 0,57 0,71 0,86

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) -8,71 -6,72 1,17 0,64 0,54

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) 1,78 1,62 2,94 1,62 2,76

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) 13,39 8,39 7,48 5,95 1,66

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) 72,27 -19,64 -46,55 0,46 0,44

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) 1 0,42 0,4 0,5 0,69

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) 0,84 8,43 1,61 1,03 1,28

14 Dynaplast Tbk (DYNA) 0,94 1,34 1,57 1,71 1,51

15 Ever Shine Textile (ESTI) 0,6 0,57 0,75 0,78 0,93

16 Fortune Indonesia (FORU) 0,74 0,43 0,73 0,86 0,83

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) 8,22 2,76 2,68 2,41 2,78

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 2,32 1,64 1,65 1,84 1,92

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) 1,24 1,1 0,87 0,59 0,56

20 Indofarma Tbk (INAF) 1,41 1,05 0,96 1,45 1,32

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 2,58 2,5 2,33 2,13 1,81

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) 1,33 1,25 1,38 1,51 1,58

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) 0,72 0,35 0,24 0,17 0,29

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) 0,81 0,44 0,39 0,45 0,38

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) 0,08 0,43 0,43 1,21 1,23

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) 0,56 0,46 0,61 0,58 0,66

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) 0,93 1,56 1,72 2,21 2,41

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) 0,91 1,42 1,42 1,73 1,57

29 Multipolar Tbk (MLPL) 0,62 3,05 2,39 3,63 3,09

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) 4,15 2,5 2,42 2,79 2,88

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 18,43 2,07 1,31 1,22 1,26

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) 0,59 0,71 0,61 0,53 0,55

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) 1,88 2,49 2,98 2,37 2,31

34 SMART Tbk (SMAR) -15,33 -12,4 1,38 1,06 1,12

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) -5,17 25,45 4,97 2,61 1,95

116

Page 134: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxiv

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 1,56 1,28 1,23 1,25 1,42

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 0,34 0,41 0,38 0,35 1,66

38 Timah Tbk. (TINS) 0,42 0,6 0,79 1,06 0,84

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) 0,78 1 1,2 1,07 1,1

40 United Tractors Tbk. (UNTR) 3,01 1,17 1,58 1,44 1,51

LAMPIRAN 6

DATA RETURN ON EQUITY PERUSAHAAN

JII

2003-2007

TURN ON EQUITY

PERUSAHAAN YANG TERGOLONG JII

No. Nama Perusahaan 2003 2004 2005 2006 2007

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) 7 -2 -3 20 14

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) 19 20 18 -1 10

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 19 39 30 29 44

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) 6 11 13 19 24

5 Astra International Tbk (ASII) 38 33 27 17 22

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) 17 16 17 15 18

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 1 -14 7 5 4

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) -53 26 65 1 7

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) 14 15 32 38 25

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) 13 83 66 62 163

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) 222 98 -82 20 4

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) 21 8 7 9 7

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) -3 1 1 1 2

14 Dynaplast Tbk (DYNA) 15 12 5 -2 3

15 Ever Shine Textile (ESTI) -8 -4 -3 -4 0,1

16 Fortune Indonesia (FORU) 6 7 9 4 4

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) 64 28 17 6 7

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) -17 -14 -4 -10 0,4

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) 15 2 13 10 11

20 Indofarma Tbk (INAF) -50 3 4 5 -4

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 15 9 3 13 12

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) 2 2 1 1 15

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) 21 1 8 2 6

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) 6 10 6 5 7

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) 21 37 1 -17 -14

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) 10 10 5 10 14

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) 10 13 14 7 11

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) 0,4 5 7 8 9

29 Multipolar Tbk (MLPL) 1 2 5 3 1

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -12 -15 -1 -11 -1

118

Page 135: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxv

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) 299 -32 32 23 22

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) 13 17 16 15 15

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) 7 -25 -18 8 1

34 SMART Tbk (SMAR) -28 31 16 24 34

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) 18 372 0,3 -13 14

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 28 23 18 17 17

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) 16 25 23 21 163

38 Timah Tbk. (TINS) 5 12 7 12 66

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) 18 3 2 3 2

40 United Tractors Tbk. (UNTR) 23 35 26 20 22

LAMPIRAN 7

DATA JENIS PERUSAHAAN

JII

2003-2007

JENIS PERUSAHAAN

JAKARTA ISLAMIC INDEX

No. Keterangan Jenis

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) Non Manufaktur

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) Manufaktur

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Non Manufaktur

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) Non Manufaktur

5 Astra International Tbk (ASII) Manufaktur

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) Manufaktur

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Non Manufaktur

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) Manufaktur

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) Non Manufaktur

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) Non Manufaktur

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) Non Manufaktur

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) Non Manufaktur

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) Manufaktur

14 Dynaplast Tbk (DYNA) Manufaktur

15 Ever Shine Textile (ESTI) Manufaktur

16 Fortune Indonesia (FORU) Non Manufaktur

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) Manufaktur

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Manufaktur

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) Manufaktur

20 Indofarma Tbk (INAF) Manufaktur

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Manufaktur

120

Page 136: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxvi

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) Manufaktur

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Non Manufaktur

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) Manufaktur

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) Non Manufaktur

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) Manufaktur

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) Non Manufaktur

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) Non Manufaktur

29 Multipolar Tbk (MLPL) Non Manufaktur

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Manufaktur

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) Non Manufaktur

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) Manufaktur

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) Manufaktur

34 SMART Tbk (SMAR) Manufaktur

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) Manufaktur

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) Non Manufaktur

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Non Manufaktur

38 Timah Tbk. (TINS) Non Manufaktur

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) Manufaktur

40 United Tractors Tbk. (UNTR) Non Manufaktur

Page 137: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxvii

LAMPIRAN 8

DATA UKURAN PERUSAHAAN

JII

2003-2007

UKURAN PERUSAHAAN

JAKARTA ISLAMIC INDEX

No. Keterangan Ukuran

1 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) Perusahaan Besar

2 Asahimas Flat Glass (AMFG) Perusahaan Besar

3 Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Perusahaan Besar

4 Astra Graphia Tbk (ASGR) Perusahaan Besar

5 Astra International Tbk (ASII) Perusahaan Besar

6 Astra Otoparts Tbk (AUTO) Perusahaan Besar

7 Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Perusahaan Besar

8 Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) Perusahaan Besar

9 Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA) Perusahaan Besar

10 Bumi Resources Tbk. (BUMI) Perusahaan Besar

11 Ciputra Development Tbk.(CTRA) Perusahaan Besar

12 Citra Marga Nushapala Persada Tbk (CMNP) Perusahaan Besar

13 Delta Dunia Petroindo Tbk (DOID) Perusahaan Besar

14 Dynaplast Tbk (DYNA) Perusahaan Besar

15 Ever Shine Textile (ESTI) Perusahaan Besar

16 Fortune Indonesia (FORU) Perusahaan Kecil

17 Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) Perusahaan Besar

18 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Perusahaan Besar

19 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) Perusahaan Besar

20 Indofarma Tbk (INAF) Perusahaan Besar

21 Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Perusahaan Besar

22 Indorama Syntetics Tbk (INDR) Perusahaan Besar

23 Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Perusahaan Besar

24 Kimia Farma Tbk (KAEF) Perusahaan Besar

25 Limas Stokhomindo Tbk (LMAS) Perusahaan Kecil

26 Mayora Indah Tbk (MYOR) Perusahaan Besar

27 Medco Energi International Tbk. (MEDC) Perusahaan Besar

28 Metrodata Electronics Tbk (MTDL) Perusahaan Besar

29 Multipolar Tbk (MLPL) Perusahaan Besar

30 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Perusahaan Besar

31 PP London Sumatera Tbk (LSIP) Perusahaan Besar

32 Selamat SempurnaTbk. (SMSM) Perusahaan Besar

33 Semen Cibinong Tbk. (SMCB) Perusahaan Besar

122

Page 138: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxviii

34 SMART Tbk (SMAR) Perusahaan Besar

35 Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) Perusahaan Besar

36 Summarecon Agung Tbk. (SMRA) Perusahaan Besar

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Perusahaan Besar

38 Timah Tbk. (TINS) Perusahaan Besar

39 Trias Sentosa Tbk (TRST) Perusahaan Besar

40 United Tractors Tbk. (UNTR) Perusahaan Besar

Page 139: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxxxix

LAMPIRAN 9

DATA INFLASI

2003-2007

TINGKAT INFLASI

PER BULAN

2003 2004 2005 2006 2007

Jan-03 8,68% Jan-04 4,82% Jan-05 7,32% Jan-06 17,03% Jan-07 6,26%

Feb-03 7,60% Feb-04 4,60% Feb-05 7,15% Feb-06 17,92% Feb-07 6,30%

Mar-03 7,17% Mar-04 5,11% Mar-05 8,81% Mar-06 15,74% Mar-07 6,52%

Apr-03 7,62% Apr-04 5,92% Apr-05 8,12% Apr-06 15,40% Apr-07 6,29%

May-03 7,15% May-04 6,47% May-05 7,40% May-06 15,60% May-07 6,01%

Jun-03 6,98% Jun-04 6,83% Jun-05 7,42% Jun-06 15,53% Jun-07 5,77%

Jul-03 6,27% Jul-04 7,20% Jul-05 7,84% Jul-06 15,15% Jul-07 6,06%

Aug-03 6,51% Aug-04 6,67% Aug-05 8,33% Aug-06 14,90% Aug-07 6,51%

Sep-03 6,33% Sep-04 6,27% Sep-05 9,06% Sep-06 14,55% Sep-07 6,95%

Oct-03 6,48% Oct-04 6,22% Oct-05 17,89% Oct-06 6,29% Oct-07 6,88%

Nov-03 5,53% Nov-04 6,18% Nov-05 18,38% Nov-06 5,27% Nov-07 6,71%

Dec-03 5,16% Dec-04 6,40% Dec-05 17,11% Dec-06 6,60% Dec-07 6,59%

124

Page 140: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxl

TINGKAT INFLASI

PER TAHUN

TAHUN TINGKAT INFLASI

2003 6,79%

2004 6,06%

2005 10,40%

2006 13,33%

2007 6,40%

LAMPIRAN 10

DATA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR

2003-2007

KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR

PER BULAN

2003 2004 2005 2006 2007

Jan-03 Rp 9.396,86 Jan-04 Rp 8.894,95 Jan-05 Rp 9.744,90 Jan-06 Rp 9.972,38 Jan-07 Rp 9.567,96

Feb-03 Rp 9.395,05 Feb-04 Rp 8.925,17 Feb-05 Rp 9.744,94 Feb-06 Rp 9.753,15 Feb-07 Rp 9.567,80

Mar-03 Rp 9.430,25 Mar-04 Rp 9.068,82

Mar-05

Rp 9.870,52 Mar-06 Rp 9.671,57 Mar-07 Rp 9.663,95

Apr-03 Rp 9.310,60 Apr-04 Rp 9.108,25 Apr-05 Rp 10.039,35 Apr-06 Rp 9.436,94 Apr-07 Rp 9.597,55

May-03 Rp 8.933,63 May-04 Rp 9.465,32 May-05 Rp 9.979,80 May-06 Rp 9.484,86 May-07 Rp 9.344,33

Jun-03 Rp 8.729,05 Jun-04 Rp 9.882,38 Jun-05 Rp 10.116,45 Jun-06 Rp 9.862,73 Jun-07 Rp 9.483,65

Jul-03 Rp 8.835,78 Jul-04 Rp 9.536,86 Jul-05 Rp 10.299,29 Jul-06 Rp 9.625,48 Jul-07 Rp 9.567,14

Aug-03 Rp 9.003,10 Aug-04 Rp 9.735,43 Aug-05 Rp 10.486,18 Aug-06 Rp 9.594,25 Aug-07 Rp 9.866,68

Sep-03 Rp 8.962,33 Sep-04 Rp 9.682,60 Sep-05 Rp 10.732,57 Sep-06 Rp 9.643,33 Sep-07 Rp 9.809,90

Oct-03 Rp 8.940,61 Oct-04 Rp 9.596,24 Oct-05 Rp 10.593,38 Oct-06 Rp 9.687,18 Oct-07 Rp 9.607,06

Nov-03 Rp 8.995,53 Nov-04 Rp 9.531,47 Nov-05 Rp 10.540,71 Nov-06 Rp 9.634,59 Nov-07 Rp 9.764,27

Dec-03 Rp 8.987,90 Dec-04 Rp 9.723,09 Dec-05 Rp 10.357,32 Dec-06 Rp 9.586,80 Dec-07 Rp 9.833,60

126

Page 141: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxli

KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR

PER TAHUN

TAHUN NILAI KURS

2003 9.076,72

2004 9.429,21

2005 10.208,79

2006 9.662,77

2007 9.639,49

LAMPIRAN 11

DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO

2003-2007

PRODUK DOMESTIK BRUTO PER KWARTAL

(MILIAR Rp.)

2003 2004 2005 2006 2007

Mar. 387962.1 Mar. 402591.2 Mar. 427003 Mar. 448501.1 Mar. 475824

Jun. 394244.8 Jun. 411814.9 Jun. 436110 Jun. 457776 Jun. 487102.9

Sep. 404710.6 Sep. 424393.3 Sep. 448492.5 Sep. 475049.3 Sep. 505957.6

Dec. 392641.5 Dec. 418026.3 Dec. 439050.6 Dec. 465966.5 Dec. 495089.8

PRODUK DOMESTIK BRUTO PER TAHUN

(MILIAR Rp.)

TAHUN NILAI PDB

2003 131.629,92

2004 138.068,81

2005 145.888,01

2006 153.941,08

2007 163.664,53

128

Page 142: ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, INDUSTRI, DAN EKONOMI … · karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham syariah. Sampel yang digunakan

cxlii