industri asetaldehyda.docx
TRANSCRIPT
MAKALAH
PROSES INDUSTRI KIMIA II
“INDUSTRI ACETALDEHYDA”
KELOMPOK VII
DIKA SAPITRI 061230400293
MELDA DWITASARI 061230400301
DOSEN PEMBIMBING
Ir. ERWANA DEWI, M.Eng
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2014
Kata Pengantar
Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat dan ridho Allah SWT, karena dengan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dan presentasi Proses Industri Kimia 2 dengan
judul “ Proses Pembuatan Asetaldehid”
Makalah Pembuatan Asetaldehid ini berisi tentang tatanama, asal usul, reaksi
pembuatan dan implementasi. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat
memahami apa asetaldehid dari asal usul dan bagaimana reaksi pembuatannya dari sebuah
reaksi hidrasi.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berjasa membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini :
1. Bu Ir. Erwana Dewi, M.Eng selaku Dosen Proses Industri Kimia 2 yang telah
mengarahkan dan memberikan beberapa sub. bagian materi yang akan kami bahas
pada saat presentasi mengenai materi ini kepada rekan – rekan mahasiswa teknik
kimia lainnya.
2. Rekan – rekan kelompok VII yang turut aktif membantu terselesainya makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
3. Rekan-rekan kelas 4ka yang ikut berpartisipasi pada saat diskusi
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi banyak pihak terutama
mahasiswa Teknik Kimia. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
penulisan atau yang lainnya, penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asetaldehid merupakan senyawa organik yang terdiri dari satu gugus alkil dan
sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida lazim
terdapat dalam sistem makhluk hidup. Aldehida memiliki bau yang khas yang dapat
membedakannya dengan keton. Umumnya aldehida berbau merangsang dan keton berbau
harum.
Salah satu aldehid yang penting adalah asetaldehid. Asetaldehid memiliki titik didih
sekitar temperatur kamar (20oC), juga lebih mudah untuk disimpan atau diangkut dalam
bentuk trimer atau tetramer siklik. Asetaldehid digunakan sebagai zat antara dalam sintesis
asam asetat, anhidrida asetat dan senyawa-senyawa lain dalam industri.
1.2. Tujuan Penulisan
Dapat mengetahui sifat dari Asetaldehid
Dapat mengetahui proses pembuatan asetaldehid
Dapat mengetahui kegunaan dari asetaldehid
BAB II
INDUSTRI KIMIA DARI C2
Industri Asetaldehyda
2.1. Asetaldehid
Asetaldehyda atau menurut nama sistematisnya etanal adalah sebuah senyawa organik
dari kelompok aldehida dengan rumus kimia CH3CHO atau MeCHO. Senyawa ini merupakan
cairan mudah terbakar, larut dalam air, dan baunya sangat menyengat. Asetaldehyda terdapat
dalam buah-buahan, kopi yang sudah matang, dan roti segar. Senyawa ini dihasilkan oleh
tumbuhan dalam metabolisme normalnya. Proses yang terjadi pada industri ini hanya
memiliki satu proses, dimana prosesnya dapat dilihat dari diagram alir pembuatan
asetaldehyda dari proses hydrasi C2H4. Asetaldehyda juga merupakan intermediet dalam
produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
Asetaldehid merupakan senyawa organik yang terdiri dari satu gugus alkil dan
sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida lazim
terdapat dalam sistem makhluk hidup. Aldehida memiliki bau yang khas yang dapat
membedakannya dengan keton. Umumnya aldehida berbau merangsang dan keton berbau
harum.
Salah satu aldehid yang penting adalah asetaldehid. Asetaldehid memiliki titik didih
sekitar temperatur kamar (20oC), juga lebih mudah untuk disimpan atau diangkut dalam
bentuk trimer atau tetramer siklik. Asetaldehid digunakan sebagai zat antara dalam sintesis
asam asetat, anhidrida asetat dan senyawa-senyawa lain dalam industri.
Sintesa aldehid dapat dilakukan beberapa metode, yakni oksidasi alkohol primer dengan
KMnO4 + H2O atau K2Cr2O7 + H2O, reduksi asilhalida dengan H2 yang dikenal reaksi
Rosenmund, suling kering garam alkanoat dengan garam formiat, adisi CO dan H2 pada
alkena, dan cara khusus dengan hidrasi katalitik dari asetilena.
2.2. Klasifikasi Proses
Pembuatan asetaldehida memiliki 3 klasifikasi proses yaitu dengan :
Reaksi oksidasi alkohol primer
Reaksi reduksi asilhalida / reaksi Rosenmund
Reaksi hydrasi
Pada materi ini yang akan dibahas adalah reaksi Hidrasi karena dimana prosesnya dapat
dilihat dari diagram alir pembuatan asetaldehyda dari proses hydrasi C2H4.
2.3. Data Kuantitatif
Basis : 1 ton produk CH3CHO (Asetaldehida)
96 % yield
2.4. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk
2.4.1. Bahan baku : Etilen
Sifat Fisika
Rumus kimia : C2H4
Berat molekul : 28,03 g/mol
Titik leleh : -169,4 °C
Titik didih : -103,7 °C
Density : 0,5699 g/ml
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Sifat kimia:
Memiliki kelarutan yang tinggi pada air ( 3,5 mg/100 g H2O, 170C )
Etilen dapat dipolimerisasi dengan cara memutuskan ikatan rangkapnya dan
bergabung dengan molekul etilen yang lain membentuk molekul yang lebih
besar (polimer) pada tekanan dan temperatur tertentu dan dapat pula
menggunakan katalis. Reaksi : n ( CH2 = CH2)→( CH2- CH2
- )
Etil klorida terbentuk dari reaksi antara etilen dangan HCl menggunakan katalis AlCl3
atau FeCl3 pada tekanan 300-500 kPa dengan temperatur 30-90oC untuk fase cair dan
130-250oC untuk fase gas.
Etilen dapat dihidrogenasi secara langsung dengan katalis nikel pada temperatur
300oC. Reaksi yang terjadi : CH2= CH2+ H2→CH3- CH3
Etilen dapat juga dialkilasi dengan menggunakan katalistertentu. Contoh alkilasi
Friedel-Craft, mereaksikan etilen dengan benzen untuk menghasilkan produk etil
benzen dengan katalis AlCl3 pada temperatur 400oC. Reaksi yang terjadi :
Etil klorida terbentuk dari reaksi antara etilen dangan HCl menggunakan katalis AlCl3
atau FeCl3 pada tekanan 300-500 kPadengan temperatur 30-90oC untuk fase cair dan
130-250oC untuk fase gas.
Etilen dapat direaksikan membentuk etanol dengan hidrasikatalitik langsung
menggunakan katalis H3PO4-SiO2 pada temperatur 300oC dan tekanan 7 Mpa. Reaksi
yang terjadi : CH2= CH2+ H2O→CH3- CH2OH
2.4.2. Produk utama : Asetaldehida
Sifat Fisika
Rumus kimia : CH3CHO
Berat molekul : 44,05 g/mol
Titik leleh : -123,5 °C
Titik didih : 20.2 °C
Density : 0,788 g cm-3
Bau : Sangat menyengat
Kelarutan : - Larut dalam air
- Pelarut organik
Penampilan : Cairan Tak Berwarna
Sifat kimia
larut dalam air
lebih reaktif daripada keton
Dapat dideteksi denganuji Tollens, Benedict dan fehling, dan dapat bersifat
sebagai pereduksi
Mengkatalisis oksidasietilenmenjadi asetaldehida. Katalisadalah sistem dua
komponen yang terdiri dari klorida paladium,PdCl2,dan klorida tembaga,
CuCl2
2.4.3. Bahan tambahan : Air
Sifat Fisika
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,0153 gr/mol
Densitas : 0,998 gr/cm3 (cair pada 20oC)
0,92 gr/cm3 (padatan)
Titik beku : 0⁰C
Titik didih : 100 °C (373,15 K) (212 °F)
Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
Sifat Kimia
Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,
gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air akan bersifat basa jika bereaksi dengan asam lemah
CH3COOH + H2O→CH3COO- + H3O+
Air akan bersifat asam jika bereaksi dengan basa lemah
NH3+ H2O→NH4++H3O
2.4.4 Produk samping : campuran ( ll ) klorida
Sifat Fisika
Rumus kimia : CuCl2
Berat molekul : 134.45 g/mol
Density : 3.386 g/cm3 (solid)
Titik didih : 993 °C
Titik lebur : 620 °C
Sifat Kimia
Bereaksi dengan HCl atau klorida sumber untuk membentuk ion kompleks
(CuCl merah 3-,dan CuCl kuning 42 -).
2.4.5 Produk buangan : Asam Klorida
Sifat Fisika
Rumus kimia : HCl
Berat molekul : 36.46 g/mol
Density : 1.18g/cm3
Bahaya : sangat korosif
Titik didih : 110 °C (383 K), 20.2% solution
48 °C (321 K), 38% solution
Titik lebur : −27.32 °C (247 K), 38% solution.
Sifat kimia :
Kelarutan dalam air tercampur jenuh
Hidrogen klorida (HCI) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosoasi melepaskan satu H+ hanya sekali. HCI + H2O→H30+ + CI-
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida ( CI-). Asamklorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuatgaram klorida.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam (Ka), yang
mengidentifikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalamair.
2.5. Reaksi yang Terjadi
a. Reaksi Hydrasi
C2H4 + 2CuCl2 + H2O → CH3CHO + 2CuCl + 2HCl
b. Reaksi regenerasi katalis
2CuCl + 2HCl + 1/2O2 → 2CuCl2 + H2O
2.6. Uraian proses
Bahan baku etilen (C2H4) dalam bentuk gas mula-mula dikompresikan (ditekan) oleh
compressor kemudian masuk ke reaktor yang berisi katalis CuCl2 larutan, dimana kondisi
operasinya dijaga pada temperatur 50 – 100 °C selama 6 – 40 menit. Pada reaktor ini terjadi
reaksi hydrasi yaitu :
C2H4 + 2CuCl2 + H2O → CH3CHO + 2CuCl + 2HCl
Hasil dari reaktor diumpankan masuk ke cyclone separator. Pada cyclone separator ini,
produk Asetaldehyda keluar pada bagian top (atas) dan dapat diumpankan masuk ke
separator. Sedangkan pada bagian bottom (bawah) berupa CuCl, HCl, dan Asetaldehyda yang
masih bercampur dengan etilen yang tidak bereaksi diumpankan masuk ke stripper. Pada
stripper terjadi pemisahan dengan bantuan steam. Bagian top berupa asetaldehyda yang
masih bercampur dengan etilen yang tidak bereaksi diumpankan masuk ke separator untuk
dipisahkan dari etilen yang tidak bereaksi dengan bantuan olefin, sehingga menghasilkan
produk reaksi. Sedangkan etylen sisa digunakan kembali untuk umpan awal (recycle). Persen
yield asetaldehyda ini cukup tinggi yakni sekitar 96 %.
Pada bagian bottom (bawah) cyclone stripper berupa CuCl dan HCl dipompakan masuk
ke regenerator menjadi katalis CuCl2. Pada regenerator ini terjadi reaksi regenerasi katalis
dengan bantuan O2 yang dikompresikan masuk ke regenerator. Reaksinya yaitu :
2CuCl + 2HCl + 1/2O2 → 2CuCl2 + H2O
Hasil dari regenerator masuk kedalam cyclone separator dimana terjadi pemisahan
antara CuCl2 dan H2O dengan O2 yang tidak bereaksi. Pada bagian top merupakan keluaran O2
yang direcycle kembali ke regenerator. Pada bagian bottom berupa CuCl2 dan H2O yang
terbentuk dari pencucian katalis, dapat di recycle kembali masuk ke reaktor melalui pompa.
Proses ini berlangsung secara kontinyu, dimana kemungkinan bahan terbuang akan sangat
kecil sekali.
2.8. Kegunaan
Asetaldehyda dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan :
Asam Asetat
Asetat an-hydrid
Ester Asetat
Karet dan damar
Alkohol
Zat warna dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton,
etilasetat, dan 1- butanol.
Aldehid aromatik sering digunakan sebagai penyedap, parfum dan lain
sebagainya
2.9. Fungsi Alat
Fungsi dari alat yang digunakan dalam industri Asetaldehyda :
Kompressor : alat yang digunakan untuk tempat memberi tekanan
dari etilen menuju reactor.
Reaktor : alat yang digunakan sebagai tempat terjadinya suatu
reaksi hydrasi antara etilen + 2 campuran ( ll ) klorida +
air menjadi asetaldehida + 2 campuran ( ll ) klorida +
2 air.
Separator : alat yang digunakan untuk tempat pemisahan campuran
zat berdasarkan beda densitas
Pompa : alat yang digunakan untuk memberikan energi pada
larutan untuk menuju ke tempat penampungannya
masing - masing
Stipper : alat yang digunakan untuk tempat pemisahan larutan
berdasarkan beda densitas campuran zat yang terdapat
di dalam stripper dengan bantuan steam
Regenerator : tempat untuk pembentukan kembali senyawa larutan
CuCL2, H2O dan O2 dari pencucian katalis
Cyclon Separator : Kolom tempat terjadinya pemisahan campuran zat yang
terdapat di dalam cyclone separator berdasarkan beda
densitas
2.10 Neraca Massa
Basis: 1 ton produk (CH3CHO)
96 % yield
CH3CHO : . . . . . . kg CuCl2 : . . . . . . kg CH3CHO : . . . . . . kg C2H4 : . . . . . . kg H2O : . . . . . . kg O2: . . . . . . . kg
O2 : . . . . . . kg
CyloneSeparato
rSeparato
Total : . . . . . . kg Total : . . . . . . kg CH3CHO : . . . . . . kg
C2H4 : . . . . . . kg CH3CHO : . . . . . . kg CH3CHO : . . . . . kg Total : . . . . . . kg CuCl : . . . . . . kg
HCl : . . . . . . kg C2H4 : . . . . . . kg
CuCl2 : . . . . . . kg Total : . . . . . . kg H2O : . . . . . . kg
C2H4 : . . . . . . kg Total : . . . . . . kg
CH3CHO : . . . . . . kg CuCl : . . . . . . kg
C2H4 : . . . . . . kg HCl : . . . . . . kgC2H4 : . . . . . . kg
Total : . . . . . . kg
CuCl2 : . . . . . . . kgH2O : . . . . . . . kg
Total : . . . . . . . kg O2 : . . . . . . . .kg CuCl : . . . . . . kg
HCl : . . . . . . kg
Total : . . . . . . kg
Larutan Kontak
Gambar 2.6.2. Diagram Blok Produksi Asetaldehyda
Diketahui :
CH 3CHO= 1 ton44 ton / tmol
= 0,0227 tmol
% yield = 96 %
CycloneSeparatoS
tripper
Reaktor
Regenerator
Sehingga jumlah reaktan yang masuk adalah :
% yield =ProdukReaktan
x 100 %
0,96 =1ton
reaktan x 100 %
= 1,0416 ton
Reaktan C2H4 = 1,0416 ton
C2 H 4=1,0 46 ton
28ton / tmol
=0,0 372 tmol
1. REAKTOR
CH3CHO = . . . . . . ton CuCl = . . . . . . ton HCl = . . . . . . ton C2H4= . . . . . . ton
C2H4 = 1,0416 ton
CuCl2 = 6,0836 ton H2O= 0,4086 ton
Total = 6,4922 ton
Recycle Larutan kontak
Reaksi Hydrasi
C2H4 + 2CuCl2 + H2O CH3CHO + 2CuCl + 2HCl
M : 0,037 - - - - - tmol
b : 0,0227 0,0454 0,0227 0,0227 0,0454 0,0454 tmol
REAKTOR
s : 0,014 0,0454 0,0227 0,0227 0,0454 0,0454 tmol
Bm : 28 134 18 44 99 36 ton/tmol
massa : 0,4104 6,0836 0,4086 0,9988 4,4946 1,6344ton
Tabel Neraca Massa Pada Reaktor
Komponen Input Output Keterangan
C2H4 1,0416 0,4104 Reaktan
CuCl2 6,0836 - Dari recycle
H2O 0,4086 - Dari recycle
CH3CHO - 0,9988 -
CuCl - 4,4946 -
HCl - 1,6344 -
Total 7,53 7,53 -
CH3CHO = 0,9988 ton CuCl = 4,4946 ton HCl = 1,6344 ton C2H4= 0,4104 ton
Total = 7,53 ton
C2H4 = 1,0416ton
CuCl2 = 6,0836 ton H2O= 0,4086 ton
Total = 6,4922 ton
Recycle Larutan kontak
2. CYCLONE SEPARATOR I
Pada cyclone separator terjadi pemisahan dimana pemisahan tersebut berdasarkan
massa jenis komponen, karena CH3CHO massa jenis lebih kecil di bandingkan komponen
lain, maka CH3CHO yang keluar pada bagian Top produk diasumsikan sebesar 80%
sedangkan sisanya akan keluar pada bagian Bottom.
REAKTOR
CH3CHO = . . . . . . ton
CH3CHO = 0,9988 tonCuCl = 4,4946 tonHCl = 1,6344 tonC2H4 = 0,4104 ton CH3CHO = . . . . . . tonTotal = 7,53 ton CuCl = . . . . . . ton
HCl = . . . . . . ton C2H4 = . . . . . . ton
Top :
Massa CH3CHO = 80 % x 1 ton = 0,8 ton
Bottom :
Massa CH3CHO = 1 ton – 0,8 ton
= 0,2 ton
CuCL = 4,4946 ton
HCL = 1,6344 ton
C2H4 = 0,4104 ton
Table neraca massa pada Cyclone separator
Komponen Input Output
Top Bottom
CH3CHO 1 0,8 0,2
CuCl 4,4946 - 4,4946
Cyclone Separator
HCl 1,6344 - 1,6344
C2H4 0,4104 0,4104
Total 7,539 0,8 6,739
7,539
CH3CHO = 0,8 ton
CH3CHO = 0,9988 tonCuCl = 4,4946 tonHCl = 1,6344 tonC2H4 = 0,4104 ton CH3CHO = 0,2 tonTotal = 7,539 ton CuCl = 4,4946 ton
HCl = 1,6344 ton C2H4 =0,4104 tonTotal = 6,739 ton
3. STRIPPER
Pada stripper terjadi pemisahan dengan bantuan steam dimana bahan-bahan kimia
berupa CH3CHO dan C2H4 akan keluar pada bagian atas hal ini dikarenakan titik didihnya
sangat rendah di bandingkan CuCL dan HCL yang akan keluar pada bagian bawah
sehingga dapat langsung dipisahkan.
CH3CHO = . . . . . . tonC2H4 = . . . . . . ton
Cyclone Separator
STRIPPER
CH3CHO = 0,2 tonCuCl = 4,4946 ton HCl = 1,6344 tonTotal = 109,8534ton
CuCl = . . . . . . ton HCl = . . . . . . ton
Table neraca massa pada Stripper
Kompone
n
Input Output
Top Bottom
CH3CHO 0,2 0,2 -
CuCl 4,4946 - 4,4946
HCl 1,6344 - 1,6344
C2H4 103,5244 103,5244 -
Total 109,8534 103,7244 6,129
109,8534
CH3CHO = 0,2 ton C2H4 = 0,4104 ton
Total = 0,6104 ton
CH3CHO = 0,2 tonCuCl = 4,4946 ton HCl = 1,6344 tonC2H4 = 0,4104 ton HCl = 1,6344 tonTotal = 6,73 ton CuCl = 4,4946 ton
Total = 6,129 ton
4. SEPARATOR
CH3CHO = 0,9988 ton
C2H4 = 0,4104 ton
CH3CHO = . . . . . . ton Total = 1,409 ton
STRIPPER
SEPARATOR
C2H4 = . . . . . . ton
CH3CHO yang masuk yaitu :
Penambahan dari CH3CHO yang keluar pada bagian top Cyclone separator I dan bagian top
dari Stripper, sehingga :
Massa CH3CHO = 0,8 ton + 0,2 ton = 1 ton
Table Neraca massa pada separator
Komponen Input Output Keterangan
Top Bottom
CH3CHO 0,9988 0,9988 - Produk
C2H4 0,4104 - 0,4104 Untuk recycle
Total 1,409 0,9988 0,4104 -
1,409 -
CH3CHO = 0,9988 ton
C2H4 = 0,4104 ton
CH3CHO = 0,9988 ton Total = 1,409 ton
C2H4 = 0,4104 ton
5. REGENERATOR CuCl = . . . . . .ton H2O = . . . . . .ton O2 = . . . . . .ton
REGENERAT
SEPARATOR
CuCl = 4,4946 ton
HCl = 1,6344 ton
Total = 6,129 ton
O2 = . . . . . . kg
Pada regenerator terjadi proses regenerasi katalis dengan bantuan O2
O2 yang dibutuhkan diasumsikan sebesar 2 ton
Mol O2 = 2 ton
32 ton/ tmol
= 0,0625 tmol
Reaksi Regenerasi Katalis
2CuCl + 2HCl + 1/2O2 → 2CuCl2 + H2O
m : 0,0454 0,0454 0,0625 - - tmolb : 0,0454 0,0454 0,01135 0,0454 0,0227 tmol_________________________________________________________________s : - - 0,05115 0,0454 0,0227 tmolBm : 99 36,45 32 134,45 18 ton/tmolmassa: - - 1,6368 6,10403 0,4086 ton
Table Neraca massa pada Regenerator
Komponen Input Output
CuCl 4,4946 -
HCl 1,6344 -
O2 2 1,6368
REGENERAT
CuCl2 - 6,10403
H2O - 0,4086
Total 8,129 8,14943
CuCl2= 6,10403 ton H2O = 0,4086 ton O2 = 1,6368 ton Total = 8,14943 ton
CuCl = 4,4946 tonHCl = 1,6344 ton
Total = 8,129 ton
O2 = 2 ton
6. CYCLONE SEPARATOR O2 = . . . . . . ton
CuCl = 4,4946 ton
REGENERATOR
Cyclone Separator
H2O = 0,4086 tonO2 = 1,6368 tonTotal = 8,14943 ton CuCl2 = . . . . . . ton
H2O = . . . . . .tonTo reaktor
(Recycle Larutan kontak)
Table Neraca massa pada Cyclone Seperator
Komponen Input Output
Top Bottom
CuCl2 4,4946 - 4,4946
H2O 0,4086 - 0,4086
O2 1,6368 1,6368 -
Total 8,14943 1,6368 4,9032
8,14943
O2 = 1,6368 ton
CuCl = 4,4946 tonH2O = 0,4086 tonO2 = 1,6368 tonTotal = 8,14943 ton CuCl2 = 4,4946 ton
H2O = 0,4086ton Total = 4,9032ton
To reaktor (Recycle Larutan kontak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data-data yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa :
Cyclone Separator
Asetaldhyda merupakan senyawa organik dari kelompok aldehida dengan
rumus kimia CH3CHO yang sifatnya yang mudah terbakar, larut dalam air, dan
baunya sangat menyengat
Kegunaan dari asetaldehyda adalah sebagai bahan baku dalam pembuatan
Asam asetat, Asetat an-hydrid, dan ester Asetat.
Alat-alat yang digunakan dalam industri Asetaldehyda adalah sbb :
Kompressor, Reaktor, Separator, Stipper, Regenerator, dan Cyclon separator
Adapun reaksi yang terjadi adalah :
Reaksi Hydrasi
C2H4 + 2CuCl2 + H2O → CH3CHO + 2CuCl + 2HCl
Reaksi regenerasi katalis
2CuCl + 2HCl + 1/2O2 → 2CuCl2 + H2O
Daftar Pustaka
Tim. 2013. “ Modul Proses Industri Kimia -2. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
Chaptere,dryden.1963.outlines of chemical technology.2nd en.
.....................Perry’s Chemical Engineering Handbook.7th en.
http://wikipedia.com/
http://kimia asyik kegunaan aldehida dalam kehidupan sehari- hari.htm
http://www.scribd.com/doc/85805829/Asetaldehid
Charlers. E. Dryden, 1990. Chemical Process, second edition, New York
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/3196/acetaldehyde-CH3CHO
http://id.wikipedia.org/wiki/Asetaldehida
http://id.wikipedia.org/wiki/Etena
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
http://www.pom.go.id/katker/doc/Asetaldehid.htm
Lampiran
Pertanyaan
Penanya : Fitria Wulansari
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan proses regenarasi pada regenarator? Berapa
perbandingan kemurnian produk yang dihasilkan pada striper dan separator?
Jawaban : Proses regenarasi pada regenarator adalah proses lanjutan untuk memurnikan
katalis dalam hal ini CuCl2, dimana CuCl2 ini akan dimurnikan kembali agar
bahan bisa digunakan kembali pada proses pembuatan asetaldehid. Untuk
berapa besar perbandingan kemurnian produk yang dihasilkan pada kedua
alat tersebut dapat dikatakan tidak ada beda yang signifikan kemurnian
produk hanya saja bila ditotalakn kemurniannya menjadi 98 %.
Penanya : Tri Rahma Agustiani
Pertanyaan : Reaksi apa yang terjadi pada reaktor dan katalis apa yang digunakan pada
proses pembuatan asetaldehid?
Bagaimana proses penambahan olefin apakah langsung ke proses
pencampuran atau dilakukan perlakuan khusus terlebih dahulu dan apa tujuan
dari penambahan bahan ini?
Jawaban :
Reaksi yang terjadi pada reaktor adalah reaksi hydrasi
C2H4 + 2CuCl2 + H2O → CH3CHO + 2CuCl + 2HCl
Dan katalis yang digunakan adalah CuCl2
Penambahan olefin dilakukan pada etilen yang merupakan sisa dari pemisahan antara
asetaldehid dan etilen pada separator. Proses hanya lagsung dilakukan penambahan.
Tujuan dari penambahan olefin yakni untuk menambah kemurnian dari etilen dan
sebenarnya olefin ini adalah nama lain dari etilen.