industri

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu bagian terpenting dari tubuh manusia adalah tangan karena karena tangan selalu digunakan dalam melakukan berbagai aktivitas seperti memberi ungkapan sayang, berjabat tangan, makan dan minum, memegang benda atau sarana umum, aktivitas di toilet, megang buang dan sebgainya, oleh karena itu tangan dapat menjadi sumber dan penyebar kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perpindahan kuman enyakit ke dalam tubuh ataupun orang lain.Seperti kuman flu, diare maupun penyakit menular lainnya. Oleh karena itu disarankan untuk sesering mungkin cuci tangan, akan tetapi dalam melakukan aktivitas tidak selalu mudah menemukan air dan sabun selain itu air tanah ataupun air PAM tidak terjamin kebersihannya (dapat banyak mengandung kuman). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investaasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu kewajiban bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan adalah dengan mencuci tangan. Hal ini dikarenakan dengan mencuci tangan dapat mencegah penyakit infeksi. Mencuci tangan dapat menurunkan jumlah kuman di tangan sampai dengan 58%. Sementara di Indonesia, ada 151.000 anak balita yang meninggal dengan

Upload: wahyu-pujilestari

Post on 22-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu bagian terpenting dari tubuh manusia adalah tangan karena karena tangan selalu

digunakan dalam melakukan berbagai aktivitas seperti memberi ungkapan sayang, berjabat

tangan, makan dan minum, memegang benda atau sarana umum, aktivitas di toilet, megang

buang dan sebgainya, oleh karena itu tangan dapat menjadi sumber dan penyebar kuman

penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya

perpindahan kuman enyakit ke dalam tubuh ataupun orang lain.Seperti kuman flu, diare

maupun penyakit menular lainnya. Oleh karena itu disarankan untuk sesering mungkin cuci

tangan, akan tetapi dalam melakukan aktivitas tidak selalu mudah menemukan air dan sabun

selain itu air tanah ataupun air PAM tidak terjamin kebersihannya (dapat banyak mengandung

kuman).

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investaasi sumber daya

manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untu meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu kewajiban bagi semua pihak untuk

memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan adalah dengan mencuci tangan. Hal ini

dikarenakan dengan mencuci tangan dapat mencegah penyakit infeksi. Mencuci tangan dapat

menurunkan jumlah kuman di tangan sampai dengan 58%. Sementara di Indonesia, ada

151.000 anak balita yang meninggal dengan 56.000 di antaranya karena diare dan pneumonia

(WHO, 2011). Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan,

salah satunya mencuci tangan dengan sabun.

Dewasa ini produk instan yang cenderung lebih praktis banyak diminati oleh masyarakat.

hal iini dikarenakan produk instan yang praktis dapat memberikan solusi cepat dan efektif

dalam memenuhi kebutuhan. Selain itu, produk instan mudah didapat serta mudah dibawa

kemanapun. Seperti yang kita ketahui banyak ditemukan produk instan berupa pembersih

tangan tanpa bilas yang sering disebut hand sanitizer.

Hand sanitizer mengandung alkohol yang berfungsi sebagai antiseptik pembunuh kuman.

Kandungan alkoholnya yaitu sebesar 60%-95%. Produk dengan alkohol di bawah 60% tidak

efisien dalam membunuh kuman. Namun kandungan alkohol yang terlalu tinggi juga jangan

digunakan karena berdasarkan penelitian di American Jornal of Infection Contol (AJIC)

memberikan hasil bahwa produk pembersih tangan yang memiliki kandungan alkohol 95%

Page 2: Industri

ternyata tidak mengandung cukup pelembab. Pada produk ini, alkohol yang digunakan adalah

etanol dengan konsentrasi 70%.

Etanol dapat dibuat dari tanaman ataupun buah misalnya singkong, tape, tebu, kulit pisang,

biji anggur, ubi jalar, jagung, limbah kayu, jerami padi, air kelapa, dan ampas kelapa yang

difermentasi ( . Pada setiap bahan jika difermentasi akan menghasilkan kadar etanol yang

berbeda. Pada prodik ini bahan yang digunakan adalah limbah buah nangka .

Hampir semua bagian nangka dapat dimanfaatkan dalam tatanan kehidupan manusia.

Batang tanaman nangka ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, perkakas rumah

tangga, maupun kayu bakar. Akar dan getahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Biji nangka dapat diolah menjadi makanan kecil dengan cara direbus. Buah nangka yang

masih muda biasa diolah menjadi sayur. Buah nangka yang sudah masak dapat dimakan segar

atau dapat juga diolah menjadi aneka makanan. Selama ini buah nangka sortiran, yang

biasanya tidak dapat dipakai karena sudah terlalu masak dan tidak layak untuk dijual belum

memiliki nilai ekonomis. Mengingat buah nangka sortiran mengandung kadar glukosa yang

cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal maka dipandang sangatlah tepat bila

dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan alkohol dari buah nangka sortiran

dengan proses fermentasi. Untuk produk ini diperlukan aroma yang segar agar bisa

menghilangkan bau amis dari tangan seusai makan. Maka pada produk ini dapat digunakan

aroma buah nangka yang merupakan salah satu salah satu bahan baku pembuatan hand

sanitizer, sehingga biaya produksi dari pembuatan produk ini dapat berkurang. Sementara itu

untuk meningkatkan viskositas dari produk ini digunakan lidah buaya ( aloevera ), selain itu

karena khasiatnya yang dapat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit dan dalam lendir

lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit, lendir

ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit hasilnya kulit tidak cepat

kering dan terlihat awet muda, sehingga lidah buaya sangat cocok digunakan sebagai salah

satu bahan baku pembuatan hand sanitaizer.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Berapa kadar alkohol yang dapat dihasilkan dari hasil fermetasi limbah buah

nangka ?

2. Apakah hand sanitizer dapat dibuat dari lidah buaya dengan alkohol dari

fermentasi limbah buah nangka?

Page 3: Industri

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. untuk memperoleh dan mengetahui kadar alkohol dari hasil fermentasi

limbah buah nangka

2. untuk membuat hand sanitizer dari lidah buaya dengan alkohol dari hasil

fermentasi limbah buah nangka.

1.4 ManfaatPenenlitian

Sintesis pembersih tangan dengan memanfaatkan limbah buah nangka dan lidah buaya

merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi dampak limbah berlebih dan

menanggulangi pencemaran lingkungan. Selain itu, masyarakat menjadi tahu bahwa

limbah buah nangka tidak hanya dapat dimakan melainkan dapat digunakan untuk

menghasilkan etanol dengan cara difermentasi. Sintesis pembersih tangan ini juga

mempermudah masyarakat untuk membersihkan tangan setelah beraktivitas tanpa perlu

menggunakan air dan sabun.

Page 4: Industri

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sinitizer)

Antiseptik adalah zat yang biasa digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan

membunuh mikroorganisme berbahaya (patogenik) yang terdapat pada permukaan tubuh luar

mahluk hidup. Secara umum, antiseptik berbeda dengan obat-obatan maupun disinfektan.

Obat-obatan seperti antibiotik misalnya, membunuh mikroorganisme secara internal,

sedangkan disinfektan berfungsi sebagai zat untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat

pada benda yang tidak bernyawa.

Diantara zat antiseptik yang umum digunakan diantaranya adalah alkohol, iodium,

hidrogen peroksida dan asam borak. Kekuatan masing-masing zat antiseptik tersebut berbeda-

beda. Kekuatan suatu zat antiseptik biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara

kekuatan zat antiseptik tertentu terhadap kekuatan antiseptik dari fenol (pada kondisi dan

mikroorganisme yang sama), atau yang lebih dikenal sebagai koefisien fenol (coefficient of

phenol). Fenol sendiri, pertama kali digunakan sebagai zat antiseptik oleh Joseph Lister pada

proses pembedahan.

Beberapa antiseptik merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada

pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibacterial

adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri.

Pembersih tangan merupakan salah satu produk antiseptik. Dalam pembuatan pembersih

tangan ini digunakan alkohol (etanol) dari kulit pisang, karena alkohol mempunyai potensi

sebagai antiseptik yang cukup optimal pada kadar 70%.

Hand sanitizer adalah cairan dengan berbagai kandungan yang sangat cepat membunuh

mikroorganisme yang ada di kulit tangan. Hand sanitizer banyak digunakan karena alasan

kepraktisan, mudah dibawa dan cepat digunakan tanpa perlu menggunakan air. Hand sanitizer

digunakan ketika dalam keadaan darurat di mana kita tidak bisa menemukan air. Kelebihan

ini diutarakan menurut US FDA (Food and Drug Administration) dapat membunuh kuman

dalam waktu kurang lebih 30 detik.

Hand sanitizer memiliki berbagai macam zat yang terkandung. Secara umummengandung

alkohol 60-90%. Menurut CDC (Center for Disease Contro) hand sanitizer terbagi menjadi

dua yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol Hand sanitizer dengan

kandungan alkohol antara 60-95% memiliki efek anti mikroba yang baik

dibandingkan tanpa kandungan alkoho

Page 5: Industri

2.2 Lidah Buaya

Nama lokal lidah buaya : Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles tongues (Inggris); Jadam

(Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui(Cina).Klasifikasi Lidah buaya:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Spesies: Aloe vera L.

Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan

pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas,

tepinya bergerigi/ berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm,

bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga),

Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan

karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu

kekurangan air.Akar Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di

permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm.

Lidah buaya adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai

penyakit, dari ringan sampai berat. Tanaman ini sudah digunakan Bangsa Samaria tahun 1875

SM. Ampuhnya lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang

cukup bagi tubuh manusia. Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian secara proksimat

terhadap lidah buaya, menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak

setelah air, yang menyumbangkan kalori sebagai sumber tenaga.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah

buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini

akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering

dan terlihat awet muda. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa unsur utama dari cairan

lidah buayayang diburu sebagai komoditas bisnis bernilai ekonomis tinggiadalah aloin,

emodin, resin, gum, dan unsur lain seperti minyak atsiri. Selain itu diketahui pula banyak

Page 6: Industri

vitamin terkandung di dalamnya seperti vitamin A, B1, B2, B12, C dan E. Kumpulan enzim

antara lain amilase, catalase, cellulase, carbexypeptidase, carpoxyhelclase, bradyknase,

memperkaya khasiat lidah buaya yang berfungsi sebagai penyeimbang kerja zat gizi lainnya.

Lidah buaya juga mengandung beberapa asam amino seperti arginin, asparagin, asam

aspartiat, serin, glutamin, treonin, isin, urosin, pheniialanin, prelin, histidine, leusin, dan

isoleusin, yang diketahui berfungsi sebagai pembangun sel-sel dan jaringan tubuh. Terdapat

pula sekumpulan mineral makro dan mikro yaitu kalsium, magnesium, polassium, sodium,

besi, seng, dan kromonium yang memang diperlukan tubuh. Berikut adalah tabel kandungan

lidah buaya serta kegunaannya.

Tabel 1 Zat-Zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya

Zat KEGUNAAN

Lignin     - Mempunyai kemampuan penyerapan

yang tinggi, sehingga memudahkan

peresapan gel ke kulit

Saponin     - Mempunyai kemampuan membersihkan

dan bersifat antiseptik

    - Bahan pencuci yang sangat baik

Komplek Anthraquinone aloin,

Barbaloin, Iso-barbaloin,

Anthranol, Aloe emodin,

Anthrancene, Aloetic acid,

Ester Asam Sinamat, Asam

Krisophanat, Eteral oil, Resistanol

    - Bahan laktasatif

    - Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,

    - Senyawa antibakteri

    - Mempunyai kandungan antibiotik

Vitamin B1, B2, Niacinamida, B6,

Cholin, Asam Folat

   - Bahan penting untuk menjalankan fungsi

tubuh secara normal

Enzim oksidase, amilase, katalase,

lifase, protease

    - Mengatur proses-proses kimia dalam

tubuh

    - Menyembuhkan luka dalam dan luar

Monosakarida, polisakarida,

selulosa, glukosa, mannose,

aldopentosa, rhamnosa

    - Bahan laktasatif

    - Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,

    - Senyawa antibakteri

    - Mempunyai kandungan antibiotik

Page 7: Industri

2.3 BUAH NANGKA

Buah nangka kaya akan vitamin A yang baik bagi kesehatan mata dan kalium untuk

menangkal hipertensi. Buah yang manis dan harum ini juga punya nilai ekonomi yang tinggi.

Buah nangka adalah salah satu jenis buah yang paling banyak ditanam di daerah tropis. Buah

ini cukup terkenal di seluruh dunia. Dalam bahasa Inggris dinamakan jack fruit. Tanaman ini

diduga berasal dari India bagian selatan yang kemudian menyebar kedaerah tropis lainnya,

termasuk Indonesia. DiIndonesia pohon nangka dapat tumbuh hampir disetiap daerah.

Menurut ( Widyastuti dan Yustina Erna, 1993 )tanaman nangka yang berkerabat dekat dengan

cempedak, kluwih, dan sukun, merupakan tanaman buah tahunan.Umur tanamannya panjang,

dapat mencapai puluhan tahun. Tinggi tanaman dapat mencapai 25m. Panjang buah nangka

berkisar 30-90 cm, diameter 25-50 cm, dengan berat rata – rata 15-20 kg, walaupun ada yang

menghasilkan 60 buah per pohon per tahun. Tanaman nangka merupakan tanaman yang

potensial untuk dikembangkan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini.

Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain buah yang merupakan

produk utamanya, bagian akar, batang, daun, bakal buah, bahkan kulitnya pun dapat

dimanfaatkan (Novandrini 2003). Buah nangka yang muda dapat disayur (gudeg), sedang

buah yang matang enak dimakan segar. Bijinya enak dimakan setelah direbus, dan daunnya

untuk pakan ternak. Batang yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Makin tua

warna kuningnya, makin bermutu tinggi kayunya. Buah nangka yangtelah matang dapat

dibuat dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan (Sunaryono 2005). Di samping

kegunaan tersebut, daun nangka ternyata merupakan makanan yang disenangi kambing dan

domba. Abu akar nangka dengan abu sejenis Selaginella dapat digunakan untuk obat. Di

samping itu kulit kayunya dapat dipakai sebagai pembalur luka (Lembaga Biologi Nasional

1997).

Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus)

Nilai Nutrisi per 100 g

(Sumber: USDA National Nutrient data base)

Principle NutrientValue Percentage of

RDAEnergy 95 Kcal 5%

Carbohydrates 23.5 g 18%Protein 1.72 g 3%

Total Fat 0.64 g 3%

Page 8: Industri

Cholesterol 0 mg 0%Dietary Fiber 1.5 g 4%

VitaminsFolates 24 µg 6%Niacin 0.920 mg 6%

Pyridoxine 0.329 mg 25%Riboflavin 0.055 mg 4%Thiamin 0.105 mg 9%

Vitamin A 110 IU 3.50%Vitamin C 13.7 mg 23%Vitamin E 0.34 mg 2%

ElectrolytesSodium 3 mg 0%

Potassium 303 mg 6.50%Minerals

Calcium 34 mg 3.40%Iron 0.60 mg 7.50%

Magnesium 37 mg 9%Manganese 0.197 mg 8.50%Phosphorus 36 mg 5%Selenium 0.6 mg 1%

Zinc 0.42 mg 4%Phyto-nutrientsCarotene-ß 61 µgCrypto-xanthin-ß 5 µgLutein-zeaxanthin 157 µg

2.4 Fermentasi    

Fermentasi merupakan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh manusia untuk

memperoleh produk yang berguna, dimana terjadi pemecahan karbohidrat dan asam amino

secara anaerob. Peruraian dari kompleks menjadi sederhana dengan bantuan mikroorganisme

sehingga menghasilkan energi. (Perry, 1999).

Biasanya dalam proses fermentasi alkohol digunakan khamir murni dari strain

Saccharomyces cerevisiae. Strain dari Saccharomyces ellipsoides juga sering digunakan.

Khamir ini dapat mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Umumnya fermentasi dapat

Page 9: Industri

memberikan hasil yang memuaskan bila khamir yang digunakan berasal dari ragi roti.

Kenyataannya banyak proses fermentasi langsung menggunakan ragi roti yang langsung

dimasukkan ke fermentor walaupun hal ini sebenarnya tidak dibenarkan untuk dilakukan. Hal

ini karena tidak semua khamir dapat menghasilkan alkohol yang secara kuantitatif stabil

sehingga sebelum operasionalisasi proses perlu dilakukan seleksi atas strain-strain khamir.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi, yaitu sebagai berikut :

1. Nutrisi (zat gizi)

Dalam kegiatannya khamir memerlukan penambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakannya, yaitu :

a. Unsur C, ada faktor karbohidrat.

b. Unsur N, dengan penambahan pupuk yang mengandung nitrogen. Misalnya    ZA, urea,

amonia, dsb.

c.  Unsur P, dengan penambahan pupuk fosfat, misalnya NPK, TSP, DSP, dsb.

d. Mineral-mineral.

e.   Vitamin-vitamin.

2. Keasaman (pH)

Untuk fermentasi alkohol, khamir memerlukan media dengan suasana asam, yaitu antara pH

4,8-5,0. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika substratnya

alkalis atau dengan natrium bikarbonat jika substratnya asam.

3.Suhu

Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-300 C. Pada waktu

fermentasi terjadi kenaikan panas, karena reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar suhu

fermentasi tidak naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 28-300 C.

4. Udara

 Fermentasi alkohol berlangsung secara anaerobik (tanpa udara). Namun demikian udara

diperlukan pada proses pembibitan sebelum fermentasi untuk perkembangbiakan khamir

tersebut

2.4 Etanol

Etanol atau etil alkohol yang di pasaran lebih dikenal sebagai alkohol merupakan

senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Dalam kondisi kamar, etanol berwujud cairan

yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, mudah larut dalam air dan tembus

Page 10: Industri

cahaya. Etanol adalah senyawa organik golongan alkohol primer. Sifat fisik dan kimia etanol

bergantung pada gugus hidroksil. Reaksi yang dapat terjadi pada etanol antara lain dehidrasi,

dehidrogenasi, oksidasi, dan esterifikasi (Rizani, 2000).

Menurut ( Hartati, Indah, Puji Setyowati dan Ratna, 1999 ), ada duacara pembuatan

ethanol yaitu proses sintesis dan proses fermentasi. Meskipun ethanol dapat diperoleh secara

sintesis, namun produksi ethanol secara fermentasi tetap dilakukan karena relatif murah dan

mudah dengan bahan baku yang mengandung karbohidrat atau glukosa. Pada proses

fermentasi ethanol, dari satu molekul glukosa akan dihasilkan dua molekul ethanol dan dua

molekul karbon dioksida, disertai pembebasan energi. Reaksi fermentasinya adalah sebagai

berikut:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2.

Penggunaan ethanol sangat luas, misalnya bahan baku kosmetik, pelarut organik, obat-obatan,

minuman berethanol, dan sumber energi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dari fermentasi

adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen media yang dapat

menghambat pertumbuhan serta kemampuan fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama

fermentasi (Astuty, 1991).

Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan sebagai medium

untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan Saccharomyces cerevisiae. Suhu

yang baik untuk proses fermentasi berkisar antara 25-30C. Derajat keasaman (pH) optimum

untuk proses fermentasi sama dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu

pH 4,0-4,5. (Rizani, 2000). Fardiaz (1992), fermentasi etanol meliputi dua tahap yaitu:

1. Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit dua pasang

atom hidrogen melalui jalur EMP (Embden-Meyerhoff-Parnas), menghasilkan

senyawa karbon lainnya yang lebih teroksidasi daripada glukosa.

2. Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atom hidrogen yang

dilepaskan dalam tahap pertama, membntuk senyawa-senyawa hasil fermentasi

yaitu etanol.

Penggunaan ethanol sangat luas, misalnya bahan baku kosmetik, pelarut organik, obat-

obatan, minuman berethanol, dan sumber energi. Ragi yang sering digunakan dalam industri

fermentasi ethanol adalah Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces adalah yeast yang dapat

tumbuh dengan baik dalam kondisi aerob maupun anaerob. Tapi dalam kondisi anaerob, yeast

akan memfermentasi subtrat menjadi gula sangat cepat dan akan segera dikonversi menjadi

ethanol. Dalam penelitian Hartati (1999), Pengaruh Barker Yeast Terhadap Pembuatan

Page 11: Industri

Ethanol Dari Buah Nangka Sortiran ini kami mencoba menggunakan baker yeast untuk proses

fermentasi alkohol. Seperti yang telah kita ketahui bahwa ternyata di dalam udara masih

banyak terdapat spora-spora bakteri dan mikroorganisme hidup. Agar tidak mengganggu

jalannya fermentasi yang utama, maka semua spora maupun mikroorganisme yang ada dalam

udara harus dihilangkan terlebih dahulu. Penghilangan mikroorganisme dilakukan dengan

cara sterilisasi. Variabel-variabel yang berpengaruh adalah temperatur,konsentrasi glukosa,

jumlah nutrien N, P dan K (Hartati,1999).

2.4 Metode Analisis

1. Uji Hedonik

Uji kesukaan disebut juga uji hedonik. Panelis diminta tanggapan pribadinya

tentang kesukaan atau sebaliknya. Disamping panelis menegemukakan tanggapan

senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya.

Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skla hedonik. Misalnya dalam hal ‘ suka “ dapat

mempuyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka,.

Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti

suka dan agak suka, terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan

suka tetapi juga bukan tidak suka.

Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentang skala yang

dikhendakinya. Skala hedonik juga dapat diubah menjadi skala numerik dengan

anggka mutu menurut tingkat kesukan. Dengan data numerik ini dapat dilakukan

analisiss secara statistik. Penggunaaan sekla hedonik pada prakteknya dapat

digunakan untuk mengetahui perbedaan, sehingga uji hedonik sering digunakan

untuk menilai secara organoleptik terhadapa komoditas sejenis atau produk

pengembangan. Uji hedonik banyak diguunakan untuk menilai produk akhir.

2. Analisis Fisika

a. Penentuan Berat jenis ( Densitas ) dengan Piknometer

Berat jenis (bilangan murni tanpa dimensi) adalah perbandingan berat zat

terhadapair volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama. Bobot

jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat

pada suhu tertentu(Biasanya 25 Q ). Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :

Page 12: Industri

Berat jenis = Massa (berat )

Volume

Berat jenis mempunyai harga konstan pada suatu temperature tertentu dan

tidak bergantung pada jumlah bahan cuplikan. Adapun beberapa alat yang dapat

digunakan untuk menentukan berat jenis yaitu aerometer, piknometer, dan neraca

whetsphaal.

Metode Piknometer didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan

rungan yang ditempati cairan tersebut. Ketelitian metode piknometer akan

bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertam bahnya volume

piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer,

yaitu tipe botol dan tipe pipet .Berat jenis suatu zat dapat dihitung dengan

mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer (dengan menimbang) dan

volume zat (ditentukan dengan piknometer). Berat jeniszat cair dapat ditentukan

dengan:Berat jenis zat cair dalam piknometer = (berat piknometer + zat cair)

b. Penetapan kekentalan Cairan ( Viskositas ) dengan Viskometer Ostwald

Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Makin besar

resistensi suatu zat cair untuk mengalir semakin besar pula viskositasnya. Rheologi

adalah ilmu yang mempelajari sifat aliran zat cair atau deformasi zat padat. Untuk

menentukan viskositas suatu cairan yang mengikuti hukum newton, kita dapat

menggunakan alat viskometer yang disebut dengan viskometer Ostwald dan

viskometer Bola Jatuh.

Untuk menentukan viskositas alkohol dapat digunakan viskometer Ostwald.

Sedangkan untuk menentukan viskositas gliserin dan propilen glikol menggunakan

viskometer Bola Jatuh. Hal ini dikarenakan gliserin dan propilen glikol lebih

kental daripada alkohol, sehingga jika digunakan viskometer Ostwald akan

membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat mengalir.

Prinsip kerja viskometer Ostwald ini adalah suatu cairan dihitung waktu

tempuhnya dari garis m ke garis n. Setelah itu dihitung viskositasnya dengan

membandingkan dengan air yang telah diketahui viskositasnya yaitu 1. Sedangkan

prinsip kerja dari viskometer bola jatuh adalah mengukur kecepatan bola jatuh

melalui cairan dalam tabung pada suhu tetap. Pada viskosimeter Bola Jatuh

tabungnya dipasang miring sehingga kecepatan bola jatuh akan berkurang

Page 13: Industri

sehingga pengukuran dapat dilakukan lebih teliti. Viskometer ini cocok digunakan

untuk cairan yang mempunyai viskositas yang sukar diukur dengan viskosimeter

Ostwald.

3. Analisis Kimia

a. Penentuan Kadar Etanol dengan Metode GC ( Gas Chromatography )

Metode analisis yang akurat digunakan di laboratorium untuk pengujian etanol

umumnya digunakan Gas Chromatography (GC). Metode ini spesifik untuk

identifikasi dan penentuan kadar etanol serta dapat digunakan untuk pemisahan

campuran alkohol seperti metanol dan isopropanol secara simultan (Hendrayana,

2006).

Kromatografi gas merupakan suatu metode analisis untuk memisahkan

ataumengidentifikasi senyawa-senyawa yang bersifat volatile atau mudah menguap tanpa

mengalamidekomposisi. Fase gerak pada metode ini adalah gas yang dikenal dengan nama gas

pembawa. Gas pembawa yang sebuah inert gas seperti helium. Sampel yang digunakan dalam

percobaan seperti yang telah disebutkan harus bersifat volatile , dan jumlah dari sampel

tersebut sedikit agardapat memisahkan campuran dengan baik. Prinsip yang digunakan adalah

perbedaan titik didihdari sampel yang diukur. Pemisahan dapat dilakukan dengan perbedaan

titik didih dan akandihasilkan puncak pada kromatogram sehingga tidak akan berhimpit.

Perbedaan denganKromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) adalah KCKT prinsip

pemisahannya bersasarkanpolaritas dari sampel, fase diam, dan fase gerak yang digunakan

dalam pemisahan.

Gambar 1 Skema alat kromatografi gas

 

Page 14: Industri

Alkohol merupakan senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen

dalamsebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Alkohol digolongkan menjadi 3

berdasarakanposisi -OH berikatan dalam alkana yaitu : pertama alkohol primer dimana atom

karbon yangmembawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil, kemudian alkohol

sekunder dimanaatom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua

gugus alkil, dan yang ketiga adalah alkohol tersier dimana atom karbon yang mengikat gugus -

OH berikatan langsungdengan tiga gugus alkil(Clark 2007).

 

Gambar 2 Struktur propanol dan etanol

4. Analisis mikrobiologi

uji daya hambat mikroba digunakan untuk membantu mengidentifikasi daerah

hambat suatu zat anti microbial terhadap mikroorganisme. Dengan adanya zat

antimicrobial, pertumbuhan mikroorganisme yang bersifat pathogen dapat dihambat

dan dimatikan sehingga membantu manusia mengatasi penyakit yang disebabkan

oleh mikroorganisme. Zat – zat yang menghambat pembiakan secara bakteri dengan

tiada membunuhnya disebut zat antiseptic atau zat bakteriostatik. Zat yang dapat

membunuh bakteri disebut disenfektan, germisida atau bakterisida. Ada disenfektan

yang membunuh bakteri dengan tidak merusaknya sama sekali, tetapi zat – zat kimia

seperti basa dan asam organic menyebabkan hancurnya bakteri dan mungkin terjadi

kehancuran ini akibat dari suatu hidrolisis. Kerusakan bakteri pada umumnya dibagi

atas 3 golongan yaitu oksidasi, koagulasi atau penggumpalan protein, depresi dan

keteganganpermukaan  ( Dwidjoseputro,2005 ).

Page 15: Industri
Page 16: Industri

BAB III

METODE PEMBUATAN DAN ANALISIS

3.1 Proses Pembuatan

 Berikut adalah metode pembuatan pencuci tangan tanpa bilas sebagai antiseptik meliputi

fermentasi alkohol dari kulit pisang, kemudian pembuatan cairan antiseptik dengan

mencampurkan semua bahan dengan proses pengadukan sampai homogen.

1.    Fermentasi buah nangka sortiran

a. Buah nangka dikukus selama 15 menit

b. Ditambahkan air

c.  Dihancurkan dengan menggunakan blender

d. Ditambahkan HCL 10%

e.  Dipanaskan 700-800C sampai hidrolisis sempurna

f.  Didinginkan sampai suhu ±27OC

g. Diatur pH 4,5-5,5

h. Ditambahkan larutan gula 10%, starter, dan ragi

i.  Alkohol yang dihasilkan didestilasi.

2.    Pembuatan cairan antiseptik

a. Lidah buaya dikupas kulitnya, dicuci dengan air garam hangat, lalu diblend gelnya

b. Disaring, kemudian dicampurkan dengan alkohol hasil fermentasi diatas (konsentrasi

alkohol diubah menjadi 70%)

c. Ditambahkan metil paraben

d. Diaduk hingga homogen

e. Pengemasan antiseptik

3.2 Metode analisis

1.    Uji Hedonik Metode Organoleptik

Tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu produk berbeda-beda. Terhadap suatu produk

dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan produk yang telah beredar dipasaran,

Page 17: Industri

pengujian ini dilakukan oleh panelis tidak terlatih dengan kriteria tertentu. Maka, dapat

diketahui produk baru disukai atau tidak oleh konsumen.

Alat dan Bahan:

a. Contoh

b. Standar (produk di pasaran)

c.  Formulir

Parameter Uji:

a. Bau

b. Tekstur

Perhitungan:

Tingkat kesukaan konsumen = Jumlah skala hedonik/ Jumlah panelis

2.   Densitas

Berat jenis adalah bilangan yang menyatakan berapa gram bobot 1 cm3 suatu zat atau

beberapa kg bobot 1 dm3 zat. Karena 1 dm3 air pada suhu 40C bobotnya 1 kg. Maka bilangan

yang menyatakan berapa 1 dm3 zat itu dengan 1 dm3 air pada 40 C pun disebut bj. Akan tetapi

dalam praktek bj yang ditetapkan dengan piknometer dibandingkan bobot zat pada volume

tertentu dengan bobot air pada volume yang sama pada suhu kamar, maka bj menurut batasan

lama adalah kerapatan/density.

Alat dan Bahan:

a.Piknometer

b.Hair Dryer

c. Neraca Analitik

d. Termometer

e.  Alkohol Pembilas

f.  Air Suling

Page 18: Industri

g. Contoh

Cara Kerja :

a. Piknometer dibilas dengan alkohol pembilas, lalu dikeringkan menggunakan hair

dryer sampai kering lalu didinginkan.

b. Ditimbang bobot piknometer kosong (a).

c.  Disamakan suhu air dan larutan

d.  Dimasukkan air kedalam piknometer sampai penuh dan tidak ada gelembung

udara (b).

e.   Dimasukkan contoh kedalam piknometer sampai penuh dan tidak ada gelembung

udara (c).

3.      Kadar Etanol

Contoh yang bersifat volatil dijadikan gas, lalu dialirkan gas sebagai fasa geraknya,

contoh yang kepolarannya dekat dengan fasa geraknya akan tertahan lebih lama.

Sehingga terjadi pemisahan dengan prinsip like disolve like, hasilnya terbentuk peak

(grafik). Pada waktu retensi yang sama, luas peak pada contoh dibandingkan dengan

standar sehingga kadar komponen dalam contoh dapat diketahui.

Alat dan Bahan:

a. Alat GC (gas chromatoghraphy)

b. Syringe

c.  Tabung gas H2 dan N2

d.  Standar Etanol 100%

e.   Contoh

Cara Kerja:

a.   Dihidupkan gas H2 dan N2 lalu diset suhu GC, yaitu kolom 1000C, injektor

1250C, detektor 1500C.

Page 19: Industri

b.  Dinyalakan komputer pada alat

c.   Dibilas Syringe dengan standar etanol sebanyak 15 kali

d.  Diinjeksikan standar sebanyak 1,5 mL lalu tekan START secara bersamaan.

e.   Ditunggu hingga muncul kromatogram.

f.   Diinjeksikan contoh dan dibandingkan peak yang muncul dengan standar.

g.  Dihitung kadar Etanol dalam contoh.

4.    Penentuan kekentalan cairan dengan viskometer oswald

Viskositas cairan merupakan indeks hambatan alir dari suatu cairan, gaya gesek cairan

mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas, sehingga cairan

memiliki koefisien viskositas yang lebih besar daripada gas. Tiap cairan memiliki

kemampuan mengalir berbeda-beda sesuai dengan indeks hambatannya.

Alat dan Bahan:

a. Contoh

b. Air suling

c. Alat viskometer oswald

d. Pipet volum 10 ml

e. Stopwatch

f. Piala gelas 400ml

Cara kerja:

a. Alat viskometer osweald dibersihkan

b. Pipet 5 ml/10ml sampel kemudian diasukkan ke dalam alat viskometer.

c. Tetapkan waktu alir sampel dan standar dengan cara sebagai berikut:

Ø Sampel/standar dihisap sampai melebihi tanda garis atas.

Ø Lepaskan alat hisap

Page 20: Industri

Ø Jalankan stopwatch ketika cairan sampel berimpit dengan tanda garis atas alat

viskometer

Ø Matikan stopwatch ketika cairan sampel berimpit dengan tanda garis bawah

alat viskometer.

d. Catat waktu alir yang diperlukan oleh standar (air suling) dan sampel

e. Catat suhu ruangan pengukuran .

f.Pengukuran waktu alir standar dari sampel ulang 3 kali.

Perhitungan:

η contoh = d contoh xt contoh xη air

                    d standar x t standar

5.      Penetapan pH (derajat keasaman)

Elektroda yang dicelupkan dalam suatu larutan, akan memiliki beda potensial antara larutan

didalam dan diluar elktroda. Elektroda gelas amat peka terhadap ion H+, maka pH (derajat

keasaman) suatu larutan dapat diketahui dari konsentrasi ion H+ dalam larutan.

Alat dan Bahan:

a. pH meter tipe Orion 410A+

b.  Labu Semprot

c.   Air Suling

d.   Tissue

e.   Buffer pH 4,00 dan pH 7,00

f.   Piala Gelas 100 ml

Cara Kerja:

a. Dikalibrasi alat pH meter Orion 410A+ dengan menggunakan buffer pH 4 dan pH 7

b.  Disiapkan larutan standar dan contoh dalam piala gelas 100 ml

Page 21: Industri

c. Dicelupkan elektroda kedalam larutan

d. Dibaca pH larutan setelah stabil

6.    UDH (Uji Daya Hambat) antiseptik metode Mikrobiologi

Dasar:

Bakteri dapat tumbuh subur pada media yang banyak mengandung nutrisi yang

sesuai bagi perkembangannya. Namun, pertumbuhannya dapat terhambat oleh adanya

zat antiseptik atau desinfektan, sehingga jika dibiakkan pada cawan petri akan timbul

zona steril pada aderah yang dipengaruhi kerja antiseptik tersebut.

Alat dan Bahan:

a. Cawan Petri

b.  Inkubator

c.  Neraca

d.  Erlenmeyer

e.   tabung reaksi

f.   Kertas Sring

g.  Pinset

h.  Pembakar Spiritus

i.    Pipet serologi

j.   Air Suling

k.  media PCA

l.   Suspensi Bakteri

m. LF

n.  Contoh

Page 22: Industri

Cara Kerja:

a.   Dibuat media dengan menimbang  g media PCA pada erlenmeyer, dilarutkan

dalam 100 ml air suling, dipanaskan lalu disterilisasi dalam autoklaf.

b.    Dibuat larutan fisiologis (LF) yaitu NaCl 0,85g dalam 100 ml air suling lalu

disterilisasi dalam autoklaf.

c.    Dimasukkan 1 ml suspensi bakteri kedalam masing-masing petri

d.    Dimasukkan media 1/3 volume petri, lalu dihomogenkan sampai beku

kemudian diberi label.

e.    Kertas saring masing-masing dicelupkan kedalam contoh dan standar lalu

diletakkan diatas media.

f.     Diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 370 C selama 24 jam.

g.    Diukur diameter zona steril menggunakan jangka sorong dan hasilnya

dibandingkan dengan standar.

Page 23: Industri

PROPOSAL PENELITIAN

PEMBUATAN HAND SANITAIZER DARI LIDAH BUAYA DENGAN ALKOHOL HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH NANGKA

Disusun oleh

PEKIK WIJI PRASETYANINGRUM (G1C 010 044)

WAHYU PUJI LESTARI (G1C 010 045)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2013