indonesia menuju negara maritim

Upload: muhammad-banua-dirgantara

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Indonesia Menuju Negara Maritim

    1/3

    INDONESIA MENUJU NEGARA MARITIMBy REDAKSI - Fri Nov 04, 4:16 am

    1 Comment 11 views

    Email

    Print

    Edited b yRedaksi ALSO WROTE Maut di Ujung Geladak Kontroversi Pengawasan Perikanan GLOBAL WARMING:Ancam Kepulauan Indonesia Laut Pantura Tak Biru Lagi Launching BLUE Lifestyle Magazine

    S ejak zama kerajaan-kerajaan jauh sebelum Indonesia merdeka, semangat maritim sudahmenggelora di bumi pertiwi tercinta ini, bahkan beberapa kerajaan zaman itu mampu menguasailautan dengan armada perang dan dagang yang besar. Namun semangat maritim tersebut menjadiluntur tatkala Indonesia mengalami penjajahan oleh pemerintah kolonial belanda. Pola hidup danorientasi bangsa dibelokkan dari orientasi maritime ke orientasi agraris (darat). Memasuki zaman kemerdekaan, berbagai upayapun telah dilakukan oleh para pendahulu bangsa iniuntuk kembali menggelorakan semangat maritim bangsa Indonesia. Sebagai negara merdeka,Indonesia mulai berupaya mendapatkan pengakuan dunia sebagai Negara Kepulauan. Namun upayaini tidaklah mudah karena dibutuhkan kemampuan diplomasi serta pemahaman tentang hukum lautdan hukum internasional yang baik. Akhirnya pada tanggal 13 Desember 1957 terbitlah PengumumanPemerintah tentang Perairan Indonesia yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda yangmendeklarasikan Wawasan Nusantara yang bertujuan untuk menyatukan nusantara dalam suatukekuatan hukum untuk menghindari disitegrasi bangsa Indonesia. Meski secara de yure sejakIndonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sudah ditetapkan bahwa Indonesia yangdiproklamasikan adalah Ex Nederlands Indie (Hindia Belanda), sebuah negara yang terdiri darigugusan pulau yang kini dikenal dengan Negara Kepulauan. Pelurusan sejarah dan persamaanpersepsi harus dibangun bahwa Deklarasi Djuanda 1957 bukan awal dari deklarasi Indonesiasebagai Negara Kepulauan namun merupakan penyesuaian terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945. Pengakuan Internasional bahwa Indonesia merupakan Negara Kepulauan akhirnya tercapai dalamUNCLOS 1982. UNCLOS 1982 memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesiadengan segala ketatapan yang mengikutinya. Perluasan wilayah Indonesia dalam UNCLOS 1982

    tidak hanya wilayah laut teteapi juga wilayah udara. Selain itu juga terjadi perluasan hak-hakberdaulat atas kekayaan alam di ZEE serta landas kontinen serta Indonesia juga masih memiliki hak

    http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486#commentshttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486#commentshttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486#commentshttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?author=5http://indomaritimeinstitute.org/?author=5http://indomaritimeinstitute.org/?author=5http://indomaritimeinstitute.org/?p=1952http://indomaritimeinstitute.org/?p=1952http://indomaritimeinstitute.org/?p=1854http://indomaritimeinstitute.org/?p=1854http://indomaritimeinstitute.org/?p=1503http://indomaritimeinstitute.org/?p=1503http://indomaritimeinstitute.org/?p=1943http://indomaritimeinstitute.org/?p=1943http://indomaritimeinstitute.org/?p=1781http://indomaritimeinstitute.org/?p=1781http://indomaritimeinstitute.org/wp-content/uploads/2011/11/kAPAL-PERANG.jpghttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/wp-content/uploads/2011/11/kAPAL-PERANG.jpghttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/wp-content/uploads/2011/11/kAPAL-PERANG.jpghttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/wp-content/uploads/2011/11/kAPAL-PERANG.jpghttp://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1781http://indomaritimeinstitute.org/?p=1943http://indomaritimeinstitute.org/?p=1503http://indomaritimeinstitute.org/?p=1854http://indomaritimeinstitute.org/?p=1952http://indomaritimeinstitute.org/?author=5http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&print=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486&email=1http://indomaritimeinstitute.org/?p=1486#comments
  • 7/28/2019 Indonesia Menuju Negara Maritim

    2/3

    atas pengelolaan natural reseources di laut bebas dan di dasar samudera. Kesemuanya inimenjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat kaya. Dekalarasi DJuanda 1957 yang menegaskan konsepsi Wawasan Nusantara memberikan kitaanugerah yang luar biasa baik itu laut, darat maupun udara. Sementara UNCLOS 1982menempatkan Indonesia sebagai Negara Kepulauan dengan potensi ekonomi maritim sangat besar.Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km persegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2. Selain itu, terdapat 17.840 pulau di Indonesia dengan garis pantaisepanjang 95.181 km. Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandungkeanekaragaman suberdaya alam laut yang potensial, baik hayati dan non-hayati yang tentunyamemberikan nilai yang luar biasa pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang dengankekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah wisata bahari, sumber energi terbarukanmaupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga media transportasi antar pulau yang sangatekonomis. Letak geografis kita strategis, di antara dua benua dan dua samudra dimana paling tidak

    70 persen angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan ke wilayahPasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan kita. Permasalahan yang muncul kemudian adalah sejauh mana bangsa ini memanfaatkan peluang yangbegitu fantastis itu. Pada zaman pemerintahan Ir. Soekarno sebagai presiden selalu terkumandangsemangat maritim, namun dalam implementasi kebijakan pembangunan khusus dibidang lautsepertinya tidak serius, namun paling tidak sudah ada upaya menggelorakana semangat maritim.Salah satu statement Ir. Sukarno pada National Maritime Convention (NMC) 1963 adalah Untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai yangmerupakan national building bagi negara Indonesia. Maka negara dapat menjadi kuat jika dapatmenguasai lautan. Untuk menguasai lautan kita harus menguasai armada yang seimbang. Kondisi hilangnya orientasi pembangunan maritim bangsa Indonesia semakin jauh tatkala memasukiera Orde Baru, kebijakan pembangunan nasional lebih diarahkan ke pembangunan berbasis daratan(land based oriented development) yang dikenal dengan agraris, bahakan dengan bangga indonesiadidelaksikan sebagai negara agraris penghasil produk rempah-rempah dan produksi pertanian yangspektakuler. Kebijakan Orde Baru ini sejalan dengan perlakuan pemerintah kolonial Belanda saatmenjajah bangsa Indonesia. Pada era kolonial, orientasi dan semangat maritim bangsa Indonesia dibelokkan dari orientasimaritime ke orientasi daratan untuk mengahasilkan komoditas perdagangan rempah-rempah yangmerupakan primadona dan menguntungkan pihak penjajah. Menjadi pertanyaan mendasar, mengapaera Orde Baru melakukan kesalahan fatal dalam menentukan arah kebijakan pembangunan nasional.Jawaban dari pertanyaan tersebut sangat sulit terjawab hingga kini. Kekonyolan tersebut terus

    berlanjut tatkala memasuki era Reformasi, dimana orientasi kebijakan pembangunan nasionalsemakin tidak jelas. Beberapa elemen bangsa yang memahami betul potensi terbesar Indonesia sebagai NegaraKepulauan terus berjuang untuk menggelorakan semangat untuk menjadikan Indonesia sebagaiNegara Maritim. Sebagai catatan, bahwa pengertian Negara Kepulauan dan Negara Maritimsangatlah jauh berbeda. Negara Kepulauan adalan ciri sebuah negara yang secara geografis terdiriatas banyak pulau yang terikan dalam suatu kesatuan negara. Sedangkan Negara Maritim adalahsebuah negara yang menguasai semua kekuatan strategis di lautan yang didukung oleh kekuatanmaritim baik itu aramada peradagangan, armada perang, Industri maritim serta kebijakanpembangunan negara yang berbasis maritim. Jika mencermati istilah tentang Negara Maritim, maka saat ini Indonesia belum bisa dikatagorikansebagai Negara Maritim tapi masih sebatas Negara Kepulauan. Namun jika ada kesepahaman dan

  • 7/28/2019 Indonesia Menuju Negara Maritim

    3/3

    ada komitmen para pemimpin bangsa ini untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Maritim yangbesar dan kuat serta disegani dunia Internasional, peluangnya sangatlah besar. Modal dasar sebagaiNegara Kepulauan dengan posisi strategis serta kekayaan sumberdaya alam yang begitu melimpahmemberikan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk merealisasikan Kodrat Tuhan untukmenjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan paling strategis di dunia. Selain itu juga bisalebih dimaksimalkan pencapaian cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil danmakmur. Perjuangan menuju Negara Maritim memang tidak mudah, namun jika seluruh bangsa ini memilikikesamaan visi dan kebulatan tekad maka hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Deklarasi Djuanda1957 dan UNCLOS 1982 memberikan peluang yang besar bagi bangsa Indonesia untukdiimplementasikan secara serius melalui kebijakan-kebijakan pembangunan nasional yangmemprioritaskan orientasi yang berbasis maritim. Melahirkan kebijakan pembangunanmelaui perundang-undangan, pembangunan kekauatan armada pertahanan, armada perdagangan,industri dan jasa maritim yang ditunjang dengan penguasaan IPTEK merupakan upaya serius yangharus segera dilakukan menuju Indonesia sebagai NEGARA MARITIM.. Jaya di Laut, Sejahtera di

    Darat dan Perkasa di Udara.

    Oleh: Dr. Y. Paongana, S.Si.,M.Si. Executive Director Indonesia Maritime Institute