indikator strategis sulawesi barat 2010 2014

24
Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014 i http://sulbar.bps.go.id

Upload: mawardi-a-asja

Post on 10-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Indikator Strategis Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010-2014

TRANSCRIPT

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

i

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

ii

Indikator Strategis Sulawesi Barat

2010-2014

ISBN :

No. Publikasi : 76560.1502

Katalog BPS :

Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm

Jumlah Halaman : iv + 16 Halaman

Naskah : Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik

Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

Dicetak Oleh :

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

iii

KATA PENGANTAR

Seiring dengan berlalunya tahun 2014, yang diiringi dengan

perubahan dinamika sosial ekonomi yang terjadi di Sulawesi Barat,

maka sudah sepantasnya, publikasi ini dihadirkan untuk kembali

melihat potret-potret perubahan tersebut.

BPS Provinsi Sulawesi Barat, dalam aktivitasnya memotret

provinsi tercinta ini dari waktu ke waktu mulai dari mingguan, bulanan,

triwulanan dan semesteran serta tahunan, dan merilis data dan

indikator hasil-hasil kegiatan tersebut. Dalam publikasi ini dicoba

disajikan indikator-indikator yang dianggap strategis yang terkini, yang

diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi maupun menjadi benchmark

kedepan.

Semoga publikasi ini bermanfaat, walaupun disadari terdapat

kekurangan-kekurangan yang diharapkan dapat menjadi pijakan dalam

penyempurnaannya.

Mamuju, Maret 2015

Kepala Badan Pusat Statistik

Provinsi Sulawesi Barat

Setianto, SE, M.Si

NIP. 19621231 198601 1 002

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................. iii

Daftar Isi ......................................................................... iv

Perkembangan Kondisi Sosial Ekonomi Provinsi

Sulawesi Barat Tahun 2014 ............................................. 1

Tabel-tabel Lampiran ........................................................ 7

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan

Pertumbuhan Ekonomi ......................................... 9

2. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral .............................. 10

3. Inflasi dan Nilai Tukar Petani ................................. 11

4. Kependudukan ...................................................... 12

5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) .................... 13

6. Ketenagakerjaan .................................................... 14

7. Kemiskinan ............................................................. 15

8. Produksi dan Konsumsi Beras ............................... 16

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

1

PERKEMBANGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI

PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2014

Provinsi Sulawesi Barat yang mempunyai jumlah penduduk tahun

2014 sebesar 1.258.090 orang dengan tingkat kepadatan sekitar 74

orang per km2. Seiring dengan pertumbuhan penduduk,

perkembangan perekonomian provinsi Sulawesi barat terus membaik.

Hal ini ditunjukan dengan angka PDRB atas dasar harga berlaku yang

selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 misalnya, nilai

PDRB telah mencapai sekitar 29.391,51 Miliar rupiah atau terjadi

peningkatan sekitar 16,40 persen dibandingkan dengan keadaan

tahun sebelumnya. Bila dilihat dari pertumbuhan ekonomi Tahun

2014, Sulawesi Barat tumbuh sebesar 7,49 persen, berada di atas

pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,03 persen

dan menempati urutan kesatu. Bila dilihat dari regional Pulau

Sulawesi, Sulawesi Barat menempati pertumbuhan ekonomi yang ke-

dua tertinggi setelah Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya secara

berurutan adalah Gorontalo 7,29 persen, Sulawesi Utara 6,31 persen,

Sulawesi Tenggara 6,26 persen, dan terakhir Sulawesi Tengah 5,11

persen.

Laju pertumbuhan Sulawesi Barat tahun 2014 yang sebesar 7,49

persen, karena dipengaruhi oleh beberapa sektor yang mengalami laju

pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sektor industry pengolahan 35,92

persen, sektor listrik, gas & air sebesar 16,1 persen, sektor

pengangkutan dan komunikasi sebesar 14,59 persen, sedangkan

sektor-sektor lain tumbuh positif walaupun tidak terlalu tinggi.

Inflasi Mamuju pada bulan Desember 2014 sebesar 2,45 persen

menempati urutan ke-40 diantara 82 kota IHK (Indeks Harga

Konsumen), dan berada di bawah inflasi nasional sebesar 2,46

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

2

persen. Inflasi Mamuju Tahun 2014 (Desember 2013 – Desember

2014) sebesar 7,88 persen, mendekati angka nasional yang sebesar

8,36 persen. Hal ini menggambarkan harga-harga di kota Mamuju

masuk kategori sedang, artinya kenaikan harga barang-barang tidak

terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Perkembangan produksi beras Sulawesi Barat tahun 2014 mencapai

273.348 ton dan meningkat bila dibanding dengan tahun sebelumnya

2013 yang hanya 269.199 ton beras. Dengan produksi beras yang

mengalami peningkatan, maka Sulawesi Barat mengalami Surplus

Beras sebesar 122.377 ton beras atau mengalami peningkatan

sebesar 1,06 persen dari tahun sebelumnya

Kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa dilihat dari angka IPM

(Indeks Pembangunan Manusia), karena angka IPM dihitung dengan

menggunakan 3 komponen yaitu kesehatan, pendidikan dan

pendapatan. IPM Sulawesi Barat selama kurun waktu lima tahun

terakhir mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. IPM

tahun 2012 sebesar 70,73 dan ketika itu menempati urutan ke-27

secara nasional, namun sekarang pada tahun 2013 telah meningkat

mencapai 71,41, walaupun berada di bawah IPM Nasional sebesar

73,81, dan menempati urutan ke-28 secara nasional atau turun satu

tingkat.

Masalah ketenagakerjaan di Sulawesi Barat juga cukup

membanggakan, bila dilihat dari angka pengangguran atau TPT

(Tingkat Penggangguran Terbuka) mengalami penurunan dan TPAK

(Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) mengalami peningkatan setiap

tahunnya. TPT pada 2014 mencapai 2,08 persen atau mengalami

penurunan dari TPT tahun sebelumnya 2013 sebesar 2,35 persen.

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

3

Sebaliknya TPAK mengalami peningkatan yang semula pada tahun

2013 sebesar 66,83 persen menjadi 71,06 persen pada tahun 2014.

Hal ini menggambarkan bahwa ketenagakerjaan di Sulawesi Barat

mempunyai angkatan kerja yang cukup besar dan memiliki

pengangguran yang rendah.

Keadaaan terakhir kemiskinan di Sulawesi Barat adalah kondisi

September 2014, tercatat persentase kemiskinan sebesar 12,05

persen dengan daerah perkotaan sebesar 9,99 persen dan pedesaan

sebesar 12,67 persen. Bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2014,

mengalami penurunan dari 12,27 persen dengan daerah perkotaan

sebesar 9,16 persen dan pedesaan sebesar 13,19 persen. Akan tetapi

bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2013 mengalami peningkatan,

kondisi Maret 2013 persentase kemiskinan tercatat sebesar 12,30

persen dengan daerah perkotaan sebesar 9,19 persen dan pedesaan

sebesar 13,27 persen.

Perlu diketahui bahwa angka kemiskinan sangat dipengaruhi oleh

besarnya Garis Kemiskinan (GK), karena pada hakekatnya GK

merupakan batas antara orang miskin dengan orang tidak miskin.

Orang-orang yang berada di bawah GK masuk kategori orang miskin,

sedangkan yang di atas GK masuk kategori orang tidak miskin. GK

terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM).. Selama ini GK

hampir sekitar 80% berasal dari GK Makanan, sedangkan sisanya

sekitar 20% berasal dari GK Non Makanan. Ini berarti bahwa pengaruh

konsumsi makanan masih lebih dominan dalam menentukan

kemiskinan dibanding non makanan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi Garis Kemiskinan adalah laju

inflasi, secara teori makin tinggi laju inflasi maka GK akan mengalami

kenaikan, yang pada hakekatnya akan berdampak kepada jumlah

penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin akan bertambah jika

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

4

kenaikan inflasi lebih tinggi dari kenaikan pendapatannya atau bahkan

tidak mengalami kenaikan pendapatan. Orang-orang dengan kondisi

tersebut, tentunya mempunyai kemampuan untuk membeli kebutuhan

sehari-hari atau konsumsinya menjadi lebih berkurang atau bahkan

tidak mampu. Kondisi ini terutama sering dialami oleh masyarakat

perkotaan, dimana semua barang kebutuhan baik non makanan

maupun makanan selalu dibeli bila ingin mengkonsumsinya. Hal ini

berbeda dengan masyarakat pedesaan yang kurang berpengaruh

terhadap dampak kenaikan laju inflasi. Masyarakat pedesaan dalam

mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari terutama bahan makanan

kebanyakan tidak membeli, tetapi didapatkan dari hasil kebun sendiri.

Garis Kemiskinan Sulawesi Barat pada Maret tahun 2013 sebesar

Rp. 213.403,- atau meningkat sekitar 7,34 persen dari Rp.198.792,-

ditahun 2012 dan laju inflasi sepanjang tahun 2012 (Januari-

Desember) sebesar 3,28 persen. Walaupun GK mengalami

peningkatan (tahun 2012 - tahun 2013), persentase penduduk miskin

di Sulawesi Barat mengalami penurunan menjadi 12,30 persen dari

13,24 persen tahun 2012, dengan daerah perkotaan mengalami

penurunan dari 10,12 persen tahun 2012 menjadi 9,19 persen,

demikian juga daerah pedesaan mengalami penurunan dari 14,17

persen tahun 2012 menjadi 13,27 persen tahun 2013.

Garis Kemiskinan pada Maret tahun 2014 mengalami peningkatan

yang cukup besar menjadi Rp. 233.838,- atau meningkat sekitar 9,57

persen, dengan laju inflasi sepanjang tahun 2013 (Januari-Desember)

sebesar 5,91 persen. Walaupun terjadi kenaikan pada GK tetapi

persentase penduduk miskin justru mengalami penurunan dari 12,30

persen tahun sebelumnya dan menjadi 12,27 persen pada tahun 2014.

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

5

Penurunan tersebut bisa dilihat dari angka kemiskinan daerah

perkotaan menjadi sebesar 9,16 persen dari 9,19 persen tahun 2013.

Demikian juga oleh masyarakat pedesaan, persentase kemiskinan di

daerah pedesaan menurun dari 13,27 persen tahun 2013 menjadi

13,19 persen pada maret 2014. Keadaan ini membuktikan bahwa

masyarakat pedesaan kurang rentan terhadap kenaikan harga atau

inflasi, disamping itu juga karena pengaruh dari keberhasilan program-

program pro kemiskinan yang lebih diarahkan ke daerah pedesaan.

Garis Kemiskinan September 2014 mengalami sedikit peningkatan

menjadi Rp. 246.524,- atau meningkat sebesar 7,67 persen

dibandingkan September 2013 dan meningkat 5,42 persen

dibandingkan Maret 2014 dengan laju inflasi sepanjang tahun 2014

(Januari-Desember) sebesar 7,88 persen, Kenaikan Garis Kemiskinan

yang tidak terlalu besar atau sekitar setengahnya dari kenaikan GK

Maret 2014, mengakibatkan persentase kemiskinan September 2014

mengalami sedikit penurunan menjadi 12,05 persen dari 12,23 persen

pada tahun 2013.

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

6

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

7

TABEL-TABEL LAMPIRAN

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

9

1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN PERTUMBUHAN

EKONOMI

Provinsi PDRB Berlaku

(Rp.Milyar)

PDRB Konstan (Rp. Milyar) (TD2010)

Per kapita (Rp. Juta)

Pertumbuhan

Ekonomi (%)

Sulawesi Barat

2014 Smt 2 15.346,49 12.521,03 23,36 7,49

Smt 1 14.045,03 11.648,31 * 3,01

2013 25.249,25 22.229,24 20,46 6,94

2012 22.626,21 20.786,89 18,69 9,25

2011 20.189,34 19.027,50 17,00 10,73

2010

17.183,83 17.183,83 14,76 11,23

2014

Sulawesi Utara

80.622,83 66.358,78 33,78 6,31

Sulawesi Tengah

90.255,67 71.677,65 31,88 5,11

Sulawesi Selatan

300.124,22 234.083,97 35,59 7,57

Sulawesi Tenggara

78.620,39 68.298,72 32,11 6,26

Gorontalo

25.201,10 20.781,31 22,59 7,29

Indonesia

10.542.693,50 8.568.115,60 41,81 5,03

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

10

2. PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL

Sektor 2010 (%)

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

13,85 8,40 7,32 5,71 6,00

2. Pertambangan & Penggalian

1,76 12,13 11,77 10,60 8,04

3. Industri Pengolahan 16,59 14,90 6,79 7,09 35,92

4. Pengadaan Listrik, Gas 14,76 12,85 17,28 13,28 9,64

5. Pengadaan Air 35,84 26,97 12,40 12,77 6,46

6. Konstruksi -1,91 9,96 7,74 10,09 8,11

7. Perdagangan 13,91 9,08 7,71 8,51 7,10

8. Transportasi dan Pergudangan

19,69 8,10 5,39 6,37 7,39

9.Penyediaan Akomodasi & makan minum

13,59 15,84 7,48 7,61 6,53

10.Informasi dan Komunikasi 24,95 9,09 0,89 11,11 7,20

11. Jasa Keuangan 4,05 20,75 15,53 5,82 3,35

12. Real Estate -4,91 5,03 2,79 4,38 4,14

13. Jasa Perusahaan -0,05 14,76 6,86 7,16 3,01

14. Administrasi Pemerintahan, Pertatahan dan Jaminan

9,40 19,05 20,37 7,15 4,19

15. Jasa pendidikan 12,31 18,01 16,77 6,94 4,02

16. Jasa kesehatan dan Kegiatan Sosial

3,80 16,68 16,59 5,63 6,05

17. Jasa lainnya 3,85 5,12 9,27 6,72 8,92

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

11

3. INFLASI DAN NILAI TUKAR PETANI

Provinsi Inflasi

(%) Nilai Tukar

Petani

Sulawesi Barat 2014 Desember 2,45 101,40

November 1,29 103,95

Oktober 0,06 104,56

September 0,71 103,37

Sept (y-o-y) 4,53

Agustus 0,49 102,74

Juli 0,84 102,85

Juni 0,66 103,27

Mei 0,49 103,32

April 0,10 102,98

Maret -0,11 102,80

Maret (y-o-y) 4,46

Februari 0,27 102,14

Januari 0,41 102,12

2014 7,88 102,96

2013 5,91 104,20

2012 3,28 104,41

2011 4,91 104,37

2010 5,12 105,48

2014

Sulawesi Utara 99,36

Menado 9,67

Sulawesi Tengah 102,16

Palu 8,85

Sulawesi Selatan 105,39

Bulukumba 9,45

Watampone 8,22

Makassar 8,51

Pare-Pare 9,38

Palopo 8,95

Sulawesi Tenggara 101,33

Kendari 7,40

Bau-Bau 11,37

Gorontalo 101,33

GORONTALO (KOTA) 6,14

Indonesia 8,36 102,03

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

12

4. KEPENDUDUKAN

Provinsi

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan (Jiwa/km2)

Rasio Jenis Kelamin

Sulawesi Barat 2014 1.258.090 74,28 100,59

2013 1.234.251 72,87 100,54

2012* 1 218 005 71,91 100,49

2011* 1.189.203 70,84 100,84

2010 1.158.651 69,02 100,76

2013

Sulawesi Utara 2.360.388 170 104,17

Sulawesi Tengah 2.785.488 45 104,58

Sulawesi Selatan 8.342.047 173 95,34

Sulawesi Tenggara 2.396.713 63 100,87

Gorontalo 1.097.990 98 100,37

Indonesia 237.641.326 130 101,01

* Berdasarkan hasil proyeksi penduduk

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

13

5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Provinsi

IPM

Angka Harapan

Hidup (Tahun)

Angka Melek Huruf

(Tahun)

Rata-Rata Lama

Sekolah (Tahun)

Rata-Rata Pengeluaran Riil Perkapita

(Rp. 000)

Sulawesi Barat

2013 71,41 68,34 90,54 7,35 642,66

2012 70,73 68,27 88,79 7,32 639,56

2011 70,11 68,00 88,54 7,15 635,84

2010 69,64 67,80 88,48 7,11 631,76

2013

Sulawesi Utara 77,36 72,62 99,56 9,09 646,19

Sulawesi Tengah 72,54 67,21 96,22 8,22 640,69

Sulawesi Selatan 73,28 70,60 89,69 8,01 646,71

Sulawesi Tenggara 71,73 68,56 92,59 8,44 628,77

Gorontalo 71,77 67,54 96,87 7,52 633,14

Indonesia 73,81 70,07 94,14 8,14 643,36

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

14

6. KETENAGAKERJAAN

Provinsi Angkatan Kerja TPAK TPT

Sulawesi Barat 2014 608.446 71,06 2,08

2013* 558.574 66,83 2,35

2012* 560.762 71,73 2,14

2011* 551.631 72,27 2,82

2010 532.171 71,46 3,25

2013

Sulawesi Utara 1.035,8 59,41 6,79

Sulawesi Tengah 1.293,3 65,56 4,19

Sulawesi Selatan 3.558,2 60,32 5,10

Sulawesi Tenggara 1.042,9 65,91 4,38

Gorontalo 478,8 61,46 4,15

Indonesia 120.172,0 66,77 6,17

* Data keadaan Agustus tahun berjalan

* Data angkatan kerja 2013 provinsi di pulau Sulawesi dalam ribuan

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

15

7. KEMISKINAN

Provinsi

Jumlah Penduduk

Miskin (Ribu Jiwa)

Persentase Penduduk

Miskin (%)

Garis Kemiskinan

(Rupiah)

Sulawesi Barat

2014 September 154,69 12,05 246.524

Maret 153,89 12,27 233.838

2013 151,69 12,23 228.944

2012 160,60 13,01 207.072

2011 164,86 13,89 186.041

2010 141,30 13,58 171.356

2014

Sulawesi Utara 197.556 8,26

Sulawesi Tengah 387.06 13,61

Sulawesi Selatan 806.345 9,54

Sulawesi Tenggara 314.086 12,77

Gorontalo 195.096 17,41

Indonesia 27727.778 10,96

*Persentase penduduk miskin pedesaan Maret 2013 sebanyak 12,307%,

Maret 2014 sebesar 12,27%, dan September 2014 sebesar 12,05%

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

Indikator Strategis Sulawesi Barat 2010-2014

16

8. PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS

Provinsi Produksi

Beras Konsumsi

Beras* Surplus Beras

Perkembangan Surplus Beras

Sulawesi Barat 2014* 273.348 150.971 122.377 1,06

2013 269.199 148.110 121.089 16,28

2012 249.423 145.286 104.137 32,66

2011 221.202 142.704 78.497 -2,46

2010 219.518 139.039 80.479 28,12

*Asumsi konsumsi beras 10 kg perkapita/bulan *Asem 2014

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id

http

://sul

bar.b

ps.g

o.id