independensi televisi menjelang pemilu presiden 2014€¦ · televisi. misalnya, liputan 6 di sctv,...

18
INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014 Ketika Media Jadi Corong Kepentingan Politik Pemilik (Bag. 2) Sebuah laporan penelitian Remotivi mengenai praktik pemberitaan, iklan, dan program non-berita politik di 11 stasiun televisi Muhamad Heychael

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

Ketika Media Jadi Corong Kepentingan Politik Pemilik (Bag. 2)

Sebuah laporan penelitian Remotivi mengenai

praktik pemberitaan, iklan, dan program non-berita politik di 11 stasiun televisi

Muhamad Heychael

Page 2: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014:

Ketika Media Jadi Corong Kepentingan Politik Pemilik (Bagian 2)

Muhamad Heychael

©Remotivi, 2014

Penyunting:

Roy Thaniago

Yovantra Arief

Tim Peneliti:

Fina Azmiya

Grace Esther

Ika Prahasti Nuriana

Nadia Hanum

Nadia Silvarani

Rayhana Anwarie

Setyo Manggala Utama

Perdana Putri

Infografik:

Ellena Ekarahendy

Peneltian ini merupakan hasil kerja Divisi Penelitian Remotivi. Materi tayangan televisi yang digunakan untuk

keperluan analisis diperoleh dari rekaman yang dilakukan Remotivi, dan sebagian kecil lainnya didapat dari

Komisi Penyiaran Indonesia. Penelitian ini terselenggara atas dukungan dana Yayasan Tifa.

Kecuali dinyatakan berbeda, seluruh isi laporan ini dilindungi dengan lisensi Creative Common Attribution 3.0.

Hak cipta dilindungi secara terbatas

Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan

kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media, penelitian, dan advokasi, yang bertujuan (1)

mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap

kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan

tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.

remotivi.or.id | [email protected] | t: @remotivi | f: Lembaga Remotivi

Page 3: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

Pendahuluan

Keberimbangan informasi dan keadilan representasi adalah syarat bagi terwujudnya ide media

massa sebagai ruang publik. Menurut Habermas, media sebagai sarana komunikasi perlu menjadi

ruang yang setara bagi semua orang untuk mengakses informasi dan menyatakan pendapatnya

(Jones, 2009). Dalam momen-momen pemilu presidensial di Indonesia seperti sekarang ini, tuntutan

pada media untuk menjalankan fungsinya sebagai sebagai ruang publik semakin mendesak.

Tak pelak lagi, media yang independen adalah syarat mutlak bagi terpenuhinya kebutuhan akan

informasi yang berimbang dan berorientasi pada kepentingan publik. Studi ini merupakan bagian

dari rangkaian penelitian Remotivi yang bertujuan mengukur indepenpendesi stasiun televisi selama

Pemilu 2014. Penelitian sebelumnya telah diterbitkan dengan tajuk “Independensi Televisi

Menjelang Pemilu 2014: Ketika Media Menjadi Corong Kepentingan Politik Pemiliknya”.

Pada saat penelitian ini dilakukan, yakni pada 1-7 Meil 2014, terdapat lima tokoh yang sudah

dideklarasikan oleh partainya masing-masing, yakni Aburizal Bakrie (Capres Golkar), Prabowo

Subianto (Capres Gerindra), Joko Widodo (Capres PDIP), Wiranto (Capres Hanura), dan Hary

Tanoesoedibjo (Cawapres Hanura). Maka, untuk mengukur independensi tiap stasiun televisi, kami

meneliti program berita1, iklan2, dan non-berita3 berdasarkan kemunculan lima tokoh politik

tersebut.

Dalam program berita, kami mencatat kehadiran tokoh politik melalui tiga variabel, yaitu:

“frekuensi”4, “durasi”5, dan “durasi penonjolan”6. Namun, itu saja tidak cukup. Banyaknya ruang

kemunculan yang diberikan pada capres/cawapres tidak selalu menguntungkan. Sebab, untuk

mengonstruksi opini publik atas seorang tokoh politik, media kerap menggunakan bingkai

pemberitaan. Oleh karena itu, kami juga mengukur “nada pemberitaan”7.

1 Produk berita yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program reguler berita di masing-masing stasiun

televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 Iklan dalam pengertian ini adalah commercial break yang di dalamnya memunculkan lima tokoh politik

sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Dengan definisi yang demikian, baik iklan politik maupun iklan komersial sekalipun, jika memunculkan salah satu tokoh politik maka akan di-coding sebagai bentuk kemunculan. Pada iklan politik kami hanya menghitung frekuensi dan durasi kemunculan. 3 Program non-berita adalah semua program di luar kategori iklan dan berita. Termasuk di dalamnya kuis,

reality show, talkshow, dan lain-lain. Pada program non-berita, kami hanya menghitung kemunculan saja (frekuensi)

3. Seorang tokoh capres disebut muncul dalam program non-berita ketika tokoh capres tersebut

hadir atau direpresentasikan (baik dalam bentuk nama, slogan, atau term yang menggantikan, misalnya “Win-HT”) dalam tayangan. Pada praktiknya, pada satu tayangan kuis misalnya, setiap kemunculan sebagaimana definisi di atas, kami hitung sebagai satu. Dan pada sebuah program umumnya terjadi lebih dari satu kali kemunculan dan meski demikian tetap kami hitung satu. Artinya, hanya mungkin satu kemunculan pada satu program untuk tiap capres dan cawapres. 4 Frekuensi dihitung berdasarkan kemunculan tokoh politik dalam setiap item berita, iklan, dan non-berita.

5 Durasi adalah lama waktu tayang sebuah berita, iklan, dan non-berita (hitungan detik) dalam memunculkan

tokoh politik. 6 Durasi Penonjolan dalam berita adalah ketika suara (berupa kalimat yang utuh, tidak termasuk kalimat

sapaan) tokoh politik muncul di dalam tayangan visual, baik diwawancarai langsung maupun ketika sedang berpidato atau beraktivitas lainnya. 7 Nada pemberitaan adalah bingkai yang diciptakan media atas sebuah berita melalui kata sifat yang terdapat

pada teks/audio yang dibacakan oleh pembaca berita. Bingkai pemberitaan ini yang menghasilkan nada pemberitaan: netral, positif, dan negatif.

Page 4: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

Terakhir, berbeda dengan penelitian terdahulu, kami menambahkan variabel “topik berita”8 untuk

melihat strategi pembingkaian dari tiap stasiun televisi atas tiap capres-cawapres. Topik juga

berguna untuk memberikan potret wacana politik kita hari ini.

Selama periode pemantauan, populasi data yang kami jadikan sampel meliputi : 512 berita berdurasi

72.879 detik, 229 spot iklan berdurasi 14.168 detik, dan 58 titik kemunculan program non-berita.

Berdasar data itulah kami melakukan analisis terhadap 11 stasiun televisi bersiaran nasional.

Temuan: Eksploitasi Media Atas Nama Koalisi

Sebagaimana temuan pada penelitian sebelumnya, wajah televisi pada cuaca politik seperti saat

sekarang ini tak juga berubah. Data dalam riset ini masih menunjukkan kesimpulan yang sama, yaitu

stasiun televisi yang berafiliasi dengan partai politik terindikasi menggunakan medianya bagi

kepentingan golongan. Stasiun televisi tak ubahnya buletin internal partai politik, yang hanya lancar

berbicara dari satu sisi saja. Televisi kita hari ini adalah televisi satu dimensi.

Di Metro TV, misalnya, Jokowi diberikan porsi kemunculan yang tinggi (secara frekuensi 74,4%,

secara durasi 73,9%) dengan nada yang positif (31,3%). Bandingkan dengan rivalnya, yakni Prabowo,

yang hanya mendapat 12% (frekuensi) dan 12,2% (durasi), dengan 16,7% berita bernada negatif.

Metro TV menayangkan footage Prabowo yang sedang berjoged, dalam kontrasnya dengan Jokowi

yang diliput ketika sedang bekerja atau blusukan. Temuan lain juga menunjukkan bahwa hanya

Jokowi yang beriklan di Metro TV, dengan 31 spot (100%) iklan serta durasi 931 detik (100%). Lalu,

Aburizal Bakrie, yang hari ini mendukung pencapresan Prabowo adalah tokoh yang paling banyak

diberitakan secara negatif (53,8%).

Sebaliknya, di TV One, Prabowo mendapat ruang yang dua kali lipat lebih banyak ketimbang Jokowi

(secara frekuensi 38,4%, secara durasi 38,2%). Begitupun Aburizal Bakrie, yang mendapat 39%

(frekuensi) dan 37,7% (durasi).

Yang menarik adalah, peta koalisi politik sangat menentukan peta atau arah pemberitaan masing-

masing televisi. Pergerakan media hanyalah bayangan dari pergerakan politik pemiliknya. Sebagai

misal, pada penelitian Remotivi sebelumnya (1-7 November 2013), pemberitaan atas Jokowi di

Metro TV tidak lebih dari 12% (Heychael dan Rafika, 2014:15). Ini menunjukkan bahwa media massa

hari ini hanya menjadi medium pertemuan antarsyahwat kekuasaan9.

Sementara itu, TV One dan ANTV adalah dua stasiun televisi yang memberi frekuensi pemberitaan

paling tinggi pada Aburizal Bakrie (ANTV 50% frekuensi dan TV One 39%). Dari total durasi berita 419

detik di ANTV, 26% di antaranya menonjolkan Bakrie (jumlah tersebut adalah penonjolan tertinggi di

8 Topik merupakan ide utama berita yang menjadi tema paling dominan dalam narasi. Topik ditentukan lewat

headline (judul berita) dan sub-judul. Bila pada hal tersebut belum jelas topik yang diusung, coder diminta untuk memperhatikan narasi berita secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai tema utama pemberitaan. Pada peneltian ini, karena beragamnya topik-topik berita yang tidak terantisipasi oleh kategori awal yang telah dibuat, sebagian topik ditentukan secara induktif. 9 Koalisi antara PDIP dan Nasdem Baru terjadi setelah pemilahan legislatif

Page 5: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

ANTV). Hal yang serupa juga terjadi di TV One. Dari jumlah durasi berita 11.681 detik, 12,3% di

antaranya menonjolkan Bakrie (ini adalah jumlah penonjolan tertinggi di TV One).

Statistik yang berbeda ditunjukkan oleh MNC Grup. Global TV, RCTI, dan MNC TV secara ekslusif

hanya menyiarkan iklan dan program non-berita dari pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo. Di

Global TV, kuis Indonesia Cerdas yang memuat slogan dan atribut pasangan tersebut ditayangkan

sehari sekali. Tidak hanya sampai di situ, RCTI pun menayangkan reality show Mewujudkan Mimpi

Indonesia, yang juga memuat atribut pasangan ini. Selain lewat kuis dan reality show, mereka juga

beriklan di stasiun televisi milik MNC Group. Kalkulasi iklan mereka di tiga televisi ini mencapai 99

(100%) titik dan menghabiskan durasi 6.765 detik (100%).

Panorama di atas adalah bukti bahwa yang bertanding bukan hanya kandidat capres-cawapres,

melainkan juga media yang mengusung mereka. Pertandingan politik media ini tidak hanya diikuti

oleh dua televisi saja. Studi ini menunjukkan bahwa independensi media yang pemiliknya berafilisasi

langsung dengan partai politik punya problem dalam hal independensi. Pasalnya, proporsi

pemberitaan, iklan, dan program non-berita dari tiga kelompok bisnis media (MNC Group, Viva

Group, dan Media Group) terindikasi bias kepentingan politik pemiliknya.

Temuan-temuan di atas adalah satu tanda bahwa dalam hiruk-pikuk penyiaran politik dewasa ini,

publik diposisikan hanya sebagai penonton. Media penyiaran, yang menggunakan frekuensi publik,

telah dengan sewenang-wenang dipergunakan sebagai alat politik elit. Televisi partisan jelas

membahayakan demokrasi dan publik yang butuh informasi jernih bagi alat mengambil keputusan.

Televisi satu dimensi jelas tak akan mampu menghadirkan informasi yang utuh dan menyeluruh,

karena kemampuan itu telah lebih dulu dibunuh oleh keharusan yang lebih besar: melayani

pemiliknya.

Agenda Televisi, Agenda Elit

Bias dalam dunia pertelevisian kita ini menunjukkan bahwa diskurus berita politik lebih

mementingkan kepentingan politik elit ketimbang mengakomodasi perspektif publik. Media kurang

peka dalam mengenali masalah-masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Hal ini

tergambar dengan jelas dari pemilihan topik berita.

Media diharapkan mampu menyediakan informasi tentang kemampuan serta komitmen capres dan

cawapres untuk menyelesaikan persoalan publik. Namun demikian, topik-topik yang berhubungan

dengan persoalan publik tidak mendapatkan perhatian yang layak. Isu yang paling dominan selama

periode 1-7 Mei di 11 stasiun televisi bersiaran nasional adalah “koalisi partai politik” (lihat

lampiran).

Tentu saja, informasi mengenai koalisi menjelang Pilpres adalah penting bagi publik yang hendak

menentukan pilihan. Namun, ketika pemberitaan koalisi partai politik diberikan porsi yang demikian

besar—bahkan di atas isu-isu seperti jaminan sosial, ketenagakerjaan, dan lainnya—maka kita harus

bertanya: siapa yang sebenarnya butuh koalisi? Suara siapa yang sebetulnya diwakili televisi?

Page 6: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

Takluknya stasiun televisi pada agenda pemilik menemukan bentuknya yang paling gamblang dalam

pemberitaan Hary Tanoe dalam kaitannya dengan mengenai bisnis yang ia jalankan (20%). Melalui

tiga stasiun televisi miliknya (RCTI, MNC TV, dan Global TV), Hary Tanoe kerap muncul dalam berita-

berita mengenai ekspansi bisnisnya, semisal kerjasama MNC Group dengan ABC (Australia

Brodcasting Commision) atau bahkan rapat RUPS pemegang saham PT Global Mediatama. Melalui

berita-berita ini, MNC Group melakukan dua hal sekaligus: pertama, memanfaatkan berita sebagai

ajang promosi silang perusahaan, dan kedua, membentuk citra Hary Tanoe, selaku cawapres dari

Hanura, sebagai pengusaha sukses.

Memang terdapat beberapa pengecualian. Ada beberapa topik publik yang melekat pada

pemberitaan capres. Jokowi misalnya, dilekatkan pada topik “seputar kinerja Pemda DKI” dan

Prabowo dengan topik “ketenagakerjaan”. Hampir setiap pemberitaan tentang keduanya terkait

dengan dua hal tersebut. Kedua isu tersebut juga terbilang isu publik. Kinerja pemda merupakan

bekal publik menilai kinerja Jokowi. Sedangkan visi Prabowo mengenai ketenagakerjaan juga

merupakan informasi penting bagi publik untuk menetukan pilihan politiknya.

Namun, soalnya menjadi lain ketika topik-topik publik menjadi sarana politisasi kepentingan elit

pemilik media. Hal ini tampak dari tidak munculnya topik “kinerja Pemda DKI” di TV One dan ANTV.

Kedua stasiun televisi milik Aburizal Bakrie tersebut sama sekali tidak membuat berita Jokowi

berkaitan dengan kinerjanya selaku Gubernur DKI. Sebaliknya, TV One dan ANTV termasuk yang

menyumbang paling banyak melekatkan isu “Dugaan kampanye dalam soal Ujian Nasional” pada

Jokowi (TV One 12% dan ANTV 33%). Di sisi lain, besarnya porsi pemberitaan Jokowi dengan topik

“Kinerja Pemda DKI” di Metro TV (16,3%) juga perlu dipertanyakan, apakah dibingkai dalam

kerangka publik atau pesan sponsor dari pemilik?

Strategi pembingkaian dengan penghindaran isu juga dilakukan oleh MNC Group. Ketika banyak

televisi memberi porsi pemberitaan menyakut konflik politik di tubuh partai Hanura, tidak satu pun

televisi milik Hary Tanoe—yang ketika penelitian dilakukan masih menjabat sebagai Ketua Badan

Pemenangan Pemilu Partai Hanura—menyiarkan berita tersebut.

Lebih dari sekadar melakukan sensor informasi, televisi bahkan dijadikan alat untuk memoles citra

diri pemiliknya. Praktik ini teridentifikasi, misalnya, lewat TV One yang memberikan porsi

pemberitaan sebesar 3% untuk Aburzal Bakrie dengan topik “pembangunan ramah lingkungan”10.

Mudah bagi kita untuk mengingat bawah Aburizal Bakrie adalah juga pemilik Lapindo Brantas, yang

diduga bertanggungjawab atas bencana lumpur di Sidoarjo. Pemberitaan bertema pembangunan

ramah lingkungan, betapa pun kecilnya, bisa berarti upaya pembersihan nama. Ini sekali lagi bukti

bahwa televisi menjadikan agenda kepentingan politik pemiliknya sebagai agenda publik11.

***

10

TV One secara berulang memberitakan pidato Aburizal Bakrie di Indonesia Green Infrastructur Summit 2014. Tidak ada televisi lain yang memberitakan Aburizal Bakrie dengan topik “pembangunan ramah lingkungan”, selain TV One

Page 7: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

PROPORSI

di 11 Stasiun Televisi

Berita, Iklan, & Program Non-Berita

CAPRES & CAWAPRES

PROPORSI

CAPRES CAWAPRES

TVRI

Berita

Iklan

Non-Berita

22.2% 21.2%5.1% 8.1%43.4%

22.3% 24.2%

2.8% 2.7%

4.8% 7.2%41.4%

10.4% 4.3% 10.1%

0% 0% 5.3% 0% 0%

0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

12.5%

100% 100% 94.7% 100% 87.5%

20% 10% 40% 10% 20%

22.2% 21.2%5.1% 8.1%41.5%

22.3% 24.2%4.8% 7.2%41.4%

12% 22%48% 4% 14%

0% 0%

0% 0% 0% 0%

0% 0%

24% 43% 20%5% 8%

100%

100%

Page 8: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

TV ONE

Berita

Iklan

Non-Berita

39% 38.4% 5.5% 1.8%15.2%

37.7% 38.2%

0%

6.6% 4%13.4%

6% 2.2% 0%

1.6% 0% 0% 22.2% 0%

0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0%

98.4% 95.8% 100% 77.8% 100%

27.3%13.6% 31.8% 9.1% 18.2%

12.3%

4.2%

Metro TV

Berita

Iklan

Non-Berita

12.8%

12.7%

12%

12.2%

0.8% 0%74.4%

13.8%

1.2% 0%73.9%

9.4% 18.6% 0%

0% 0%

0%

53.8% 16.7% 0%

0% 100% 0% 0% 0%

0%

0%

100% 0% 0% 0%

0%

30.8% 68.7% 75% 100%

50%

15.9%

6%

15.4% 8.3%31.3%

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

50% 0% 0%

39% 38.5% 5.5% 1.8%15.2%

37.8% 38.2%

0%

6.6% 4%13.4%

32% 3% 0%

33% 0% 0% 67% 0%

0% 0% 0% 0%

39%15%

40% 4% 2%

65%

100%

Berita12.8%

12.7%

12%

12.2%

0.8% 0%74.4%

75%

1.2% 0%73.9%

9% 2% 0%

0% 0%

0%

78% 22% 0% 0%

6% 80% 13% 1%

15%

0%

7% 3%90%

Page 9: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

SCTV

Berita

Iklan

Non-Berita

22.7% 31.8% 4.5% 0%40.9%

20.3% 35.1% 5.6% 4%39%

8.1% 9.6% 0%

0%0% 0% 0%

0%

0% 0%0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0%

100% 100%100% 100%

10.7%

Indosiar

Berita

Iklan

Non-Berita

11.1%

9.6%

16.7%

19.3%

0%0%72.2%

16.3%

0%0%7.1%

14.4% 18.6% 0%

0%

0%

0% 0% 0% 0%

0%

0% 100%

0%

0%

0% 0% 0%

0%

0%

0%0%

0%

0%0%0%0%

0%

91.7% 100%100%

9.8%

8.3%

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

0%0% 0%

14.8%

Berita

22.7% 31.8% 4.5% 0%41%

20.3% 35.1% 5.6% 4%39%

25% 5% 0%

0%0% 0% 0%

0%

0% 0%0% 0% 0%

25% 25%25% 25%

19% 51%

Berita11.1%

9.6%

16.7%

19.4%

0%0%72.2%

76%

0%0%71%

18% 18.6% 0%

0%

0%

0%

0%

0%0%

0%

0%0%0%0%

0%

69%19%13%

6%

100%

Page 10: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

RCTI

Berita

Iklan

Non-Berita

100% 0%

100%

100%

0%39%

27.4% 0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%0%0% 0% 0%

0%0%0% 0% 0%

0% 0% 0%

0% 0% 0% 50% 50%

0% 0%

0%

0% 45% 55%

0% 0% 0% 50% 50%

50% 50%

50% 50%

0%

MNC TV

Berita

Iklan

Non-Berita

20% 20% 35% 10% 15%

20.6% 20.2% 38.2% 6.9% 14.1%

8.5% 18.2% 6.2% 18.4% 33.7%

50% 33.3% 50% 33.3%

100%50% 66.7% 50% 66.7%

0%0% 0% 0% 0%

0% 0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

0%0% 0%

Berita100% 0%

100%

100%

0%39%

100% 0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%0%0% 0% 0%

0%0%0% 0% 0%

0% 0% 0% 0%

0%

20% 20% 35% 10% 15%

20.6% 20.2% 38.2% 6.9% 14.1%

13% 27% 17% 9% 34%

33% 33% 17% 17%

25%17% 33% 8% 17%

0%0% 0% 0% 0%

Page 11: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

Global TV

Berita

Iklan

Non-Berita

15.4% 0%

19.8%

100% 100% 100%100%50%

50%

0%39%

0%

38.5%

37.9%

19.6%

15.4%

10.6%

0%

30.8%

31.7%

8.4%

0%0%0% 0%

0%

0%

0% 0%0%

0% 0% 0% 50% 50%

0% 0%

50%

0%

0% 0% 0% 50% 50%

50% 50%

0%

Trans TV

Berita

Iklan

Non-Berita

17.6 47.1% 35.3%

22.6% 37.1% 40.3%

50% 33.3%

12.5% 16.7%

37.5%100% 83.3%

0%

0% 0%

0% 0%

0%

0%

0% 0%

0% 0%

0% 0%

0% 0%

0% 0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

0%0% 0%

9.5% 8.6% 5.7%

Berita15.4% 0%

19.8%

80%20%

100%

0%39%

0%

38.5%

37.9%

36%

15.4%

10.6%

51%

30.7%

31.7%

13%

0%0%0% 0%

0%

0%

0% 0%0% 0%

100%

Berita17.6 47.1% 35.3%

22.6% 37.1% 40.3%

50% 33.3%

27%27% 45%

0%

0% 0%

0% 0%

0%

0%

0% 0%

0% 0%

0% 0%

0% 0%

28% 42% 30%

50%50%

Page 12: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

50%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

Trans 7

Berita

Iklan

Non-Berita

29.2% 0%

31.6%

28.6%27.3%16.7%

50%

0%

0%

0%

0%

0%

45.8%

40.9%

8.4%

25%

27.6%

3.9%

0%63.3%33.3% 28.6%

1.9%

0%

0% 0%0% 0%

0% 0%

PRABOWO

SUBIANTO

ABURIZAL

BAKRIE WIRANTO

HARY

TANOE

SOEDIBJO

JOKO

WIDODO

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

0% 0% 0% 0% 0%

ANTV

Berita

Iklan

Non-Berita

20% 0%

24.7%

100% 66.7% 50%

33.3%

0%

0%

0%

0%

0%

30%

24%

0%

0%0%

50%

51.3%

26%

0%0%

0%0%0% 0%

0% 0%

17.8%

Berita

29.2% 0%

31.6%

33%50%17%

43%

0%

0%

0%

0%

0%

45.8%

40.8%

67%

25%

27.6%

21%

0%64%18% 18%

12%

0%

14% 0%43% 0%

0% 0%

100%

Berita

20% 0%

24.7%

57%29% 14%

100%

0%

0%

0%

0%

0%

30%

24%

0%

0%0%

50%

51.3%

75%

0%0%

0%0%0% 0%

0% 0%

25%

Page 13: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

PRABOWO

SUBIANTO

WIRANTOHARY

TANOE

TOPIK

di 11 Stasiun Televisi

Pemberitaan

CAPRES & CAWAPRES

topik

CAPRES CAWAPRES

TVRI

ABURIZAL

BAKRIE

27.3%Koalisi Partai Politik

13.6%SurveyPolitik

22.7%Dukungandari Ormas

18.2%KandidatCawapres

18.2%Lainnya

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

12.5%Koalisi Partai Politik

10%Dugaan KampanyePada Soal Ujian Nasional

2.5%JaminanSosial

15%SurveyPolitik

2.5%Profil Capres

12.5%Dukungandari Ormas

25%KandidatCawapres

15%KinerjaPemda DKI

5%Lainnya

JOKO

WIDODO

52.4%KoalisiPartaiPolitik

60%KoalisiPartaiPolitik

75%KoalisiPartaiPolitik

25%KonflikInternalPartai

40%KonflikInternal Partai

14.3%SurveyPolitik

14.3%Ketenagakerjaan

19%KandidatCawapres

Page 14: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

TV One

86%Koalisi PartaiPolitik

6%PembangunanRamah Lingkungan

8%DukungandariOrmas

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

100%Koalisi Partai Politik

76%Koalisi PartaiPolitik

12%Dugaan KampanyePada Soal Ujian Nasional

12%DukungandariOrmas

ANTV

60%Koalisi PartaiPolitik

40%ProfilCapre/Cawapress 34%

ProfilCapres/Cawapres

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

50%DukungandariOrmas

78%KoalisiPartaiPolitik

22%Lainnya

50%Ketenagakerjaan

33%Koalisi PartaiPolitik

33%Lainnya

95%KoalisiPartaiPolitik

5%Ketenagakerjaan

100%Koalisi Partai Politik

Page 15: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

SCTV /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

Indosiar

33%Koalisi PartaiPolitik

50%Koalisi PartaiPolitik

50%KandidatCawapres

34%KandidatCawapres

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

33%Ketenagakerjaan

16%Koalisi PartaiPolitik

20%Profil Capres/Cawapres

45%Profil Capres/Cawapres

20%SurveyPolitik

60%KandidatCawapres

43%KandidatCawapres

100%Kandidat Cawapres

11%Kandidat Cawapres

57%Ketenagakerjaan

33%Ketenagakerjaan

11%KinerjaPemda DKI

25%Profil Capres/Cawapres

25%KandidatCawapres

17%Ketenagakerjaan

17%KinerjaPemda DKI

Page 16: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

RCTI /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

MNC TV

100%Koalisi PartaiPolitik

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

71%DukungandariOrmas

78%KoalisiPartaiPolitik

22%BisnisCapres /Cawapres

29%Ketenagakerjaan

80%Koalisi PartaiPolitik

100%Ketenagakerjaan

20%KinerjaPemda DKI

Page 17: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

67%KoalisiPartaiPolitik

33%“Perang” antarPendukung Capres di Dunia Maya

50%SurveyPolitik

50%Dugaan KampanyePada SoalUjian Nasional

Global TV /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

Trans TV /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

50%SurveyPolitik

20%KoalisiPartai Politik

80%Bisnis Capres /Cawapres

50%KoalisiPartaiPolitik

100%KoalisiPartaiPolitik

62%KoalisiPartaiPolitik

100%KoalisiPartaiPolitik

25%“Perang” antarPendukung Capres di Dunia Maya

13%KinerjaPemda DKI

Page 18: INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014€¦ · televisi. Misalnya, Liputan 6 di SCTV, Metro Pagi di Metro TV, Seputar Indonesia di RCTI, dan seterusnya. 2 ... Pada iklan

100%Koalisi Partai Politik

Trans 7 /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

Metro TV /////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

2.2%Dukungandari Ormas

50%KoalisiPartaiPolitik

50%KoalisiPartaiPolitik

46.7%KoalisiPartaiPolitik

72%KoalisiPartaiPolitik

14%SurveyPolitik

14%Profil Capres /Cawapres

83%KoalisiPartaiPolitik

18%KoalisiPartaiPolitik

17%Profil Capres

9%ProfilCapres /Cawapres

9%Dugaan KampanyePada Soal Ujian Nasional

9%SurveyPolitik

9%KinerjaPemda DKI

16.3%KinerjaPemda DKI

18%Ketenagakerjaan

6.5%Ketenagakerjaan

28%KandidatCawapres

20.7%KandidatCawapres

4.3%Lainnya

50%KandidatCawapres

13.3%KandidatCawapres

40%Ketenagakerjaan