independensi auditor internal di lembaga...
TRANSCRIPT
34
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Kepada
Yth. Bapak/Ibu
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya Ribka S.F Bonara adalah mahasiswa S2 jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul:
Independensi Auditor Internal Dalam Mewujudkan Good governance
(Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon).
Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu sejenak
untuk mengisi kuesioner ini. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam
pengisian kuesioner ini karena jawaban yang dipilih adalah sesuai dengan
apa yang dirasakan oleh Bapak/Ibu selama ini. Jawaban serta identitas
Bapak/Ibu merupakan rahasia, dan hasilnya tidak akan dipublikasikan
namun hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian saya.
Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung pada kebaikan, dukungan,
dan partisipasi dari Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu
dalam mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ribka S.F Bonara
35
Identitas Responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : Pria Wanita
4. Alamat e-mail dan No HP :
5. Jabatan dan Golongan :
6. Lama Bekerja :
7. Pendidikan Terakhir :
8. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti ….. kali dan sebutkan
a. ….............................
b. .................................
c. .................................
d. .................................
Daftar pertanyaan tentang pemahaman auditor internal tentang good
governance.
1. Sebagai seorang auditor internal, apa yang anda pahami atau ketahui
tentang good governance?
2. Menurut anda, apakah konsep good governance ini telah
berjalan/terlaksana dan telah dirasakan oleh masyarakat?
3. Untuk menciptakan good governance, harus adanya pola hubungan
antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, pola hubungan yang
seperti apa yang telah terjadi?
4. Bagaimana partisipasi masyarakat yang didalamnya melibatkan
auditor internal dan bentuk partisipasi masyarakat guna menciptakan
good governance?
5. Dengan cara seperti apa pemerintah, dalam hal ini auditor internal
menunjukan atau menyampaikan kepada masyarakat dan pihak swasta
bahwa auditor internal telah akuntabel?
6. Pada era otonomisasi ini, good governance menjadi issu yang hangat
dibicarakan, menurut anda sebagai auditor internal apakah terdapat
kendala-kendala dalam menciptakan good governance?
36
Dibawah ini terdapat pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman
auditor internal mengenai independensi.
1. Selaku auditor internal pemerintah, apa yang anda pahami tentang
independensi?
2. Dalam pelaksanaan pemeriksaan, apakah anda selaku auditor internal
telah memahami standar, prosedur, dan aturan yang berlaku umum
serta apakah semua ini telah berjalan dengan baik untuk
mempertahankan sikap independensi?
3. Dalam melaksanakan tugas audit (pemeriksaan), apakah pengetahuan
auditor internal sangat diperlukan dalam mempertahankan sikap
independensi?
4. Apabila didalam penugasan pemeriksaan, anda memiliki hubungan
kekerabatan dengan pihak auditee, bagaimana sikap anda untuk
mempertahankan independensi?
5. Apabila anda selaku auditor internal selalu ditugaskan pada tempat
(SKPD) yang sama dan bekas bidang yang pernah anda pimpin atau
bekerja, apakah keadaan ini dapat mempengaruhi independensi anda?
6. Dalam melaksankan tugas audit, auditee memberikan fasilitas yang
berlebihan, bagaimana anda menyikapinya sehubungan dengan
mempertahnkan sikap independensi?
Lampiran 2
Dibawah ini terdapat pertanyaan yang berhubungan dengan usaha
auditor internal untuk mewujudkan independensi. Berilah tanda silang (X)
jawaban yang telah disediakan dengan jujur sesuai dengan pendapat
anda.
1. Dalam pelaksanaan proses audit, auditor internal menemukan beberapa
penyimpangan yang disengajakan oleh auditee, apakah anda akan
melaporkan semua penyimpangan atau tidak melaporkan
penyimpangan tersebut kepada atasan, sebab telah memperoleh
fasilitas yang cukup dari auditee?
a. Melaksanakan tugas audit berdasarkan standar dan prosedur yang
berlaku, dengan mencari dan menelusuri semua bukti-bukti audit
yang menyebabkan terjadinya penyimpkan tersebut.
37
b. Berusaha untuk melaporkan kepada atasan semua temuan
penyimpangan yang dilakukan oleh auditee, dan tidak
menggunakan fasilitas yang diberikan oleh auditee
c. Hanya melaporkan beberapa temua penyimpangan auditee kepada
atasan sebab telah menggunakan pemberian auditee.
d. Mengikuti keinginan auditee dengan melaporkan kepada atasan
bahwa tidak menemukan penyimpangan sama sekali selama
melakukan tugas audit, dan menggunakan fasilitas yang diberikan
oleh auditee.
2. Apakah anda terlibat secara langsung maupun tidak langsung selain
kegiatan pemeriksaan seperti memberikan jasa konsultasi,
pengembangan sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan
entitas yang diperiksa?
a. Hanya mengutamakan pelaksanaan pemeriksaan audit tanpa
melakukan kegiatan selain diluar pemeriksaan
b. Berusaha untuk tidak memberikan jasa lain selain kegiatan
pemeriksaan audit, tetapi hanya memberikan pendampingan saja
dan tidak memungut bayaran.
c. Melaksanakan jasa lain diluar pemeriksaan, sebab memiliki
hubungan darah serta memiliki hubungan kerja sama dengan
auditee
d. Memberikan jasa lain diluar pemeriksaan, sebab merupakan
perintah dari atasan yang tidak bisa dihindarkan
3. Apakah terdapat campur tangan pihak ekternal dalam pelaksanaan
audit, terhadap pemilihan dan penetapan prosedur pemeriksaan audit
serta mempengaruhi pertimbangan auditor terhadap isi hasil laporan
pemeriksaan?
a. Pihak esternal tidak dilibatkan dalam pemilihan dan penetapan
prosedur audit serta dalam pertimbangan laporan hasil
pemeriksaan
b. Auditor internal tetap melibatkan pihak ekternal dalam kegiatan
audit, tetapi pada batas-batas tertentu saja dan auditor internal
tetap melaksanakan prosedur audit yang berterima umum
c. Auditee melibatkan campur tangan pihak ekternal dalam pelaksaan
audit, dan mengurangi pelaksanaan audit yang dilakukan oleh
auditor internal
d. Tidak pernah terjadi sama sekali keadaan diatas
38
4. Pada saat melakukan pemeriksaan audit, terjadi pembatasaan terhadap
sumber daya bagi auditor internal, yang berdampak negatif pada hasil
pemeriksaan auditor internal, apakah hal ini dapat mempengaruhi
independensi auditor internal?
a. Auditor internal melakukan koordinasi yang baik dengan auditee
sehingga dalam proses pemeriksaan, auditor diberikan akses untuk
memperoleh sumber daya
b. Auditor internal berusaha untuk menggunakan cara lain supaya
memperoleh bukti audit meskipun terjadi pembatasan sumber daya
dalam pelaksanaan pemeriksaan
c. Pembatasan sumber daya bagi auditor, yang dilakukan oleh
auditee sering terjadi dalam menghambat proses pemeriksaan
d. Terdapat pembatasan sumber daya bagi auditor, hal ini benar-
benar meghentikan proses pemeriksaan
5. Apakah selama dalam pelaksanaan kegiatan audit berlangsung, adakah
kerjasama yang aktif dan adanya aliran informasi lewat komunikasi
yang baik antara auditor internal dengan auditee?
a. Adanya kerjasama yang aktif dan aliran informasi lewat
komunikasi yang baik terjadi antara auditor internal dengan
auditee
b. Meskipun jarang terjadi kerjasama dan aliran informasi yang baik
selama pelaksanaan audit berlangsung, aditor berusaha untuk tetap
mencari bukti-bukt audit.
c. Auditee sangat berhati-hati dalam menyampaikan informasi,
bekerja sama serta melakukan komunikasi dengan auditor internal
d. Tidak pernah terjadi kerjasama dan komunikasi yang baik antara
auditor dan auditee selama kegiatan audit berlangsung
6. Apakah seorang auditor internal dalam menjalankan tugas audit,
memperhatikan auditee memiliki hubungan khusus (misalnya :
hubungan keluarga suami/istri, kerabat, sahabat)?
a. Dalam menjalankan kegiatan audit, seorang auditor internal harus
bersikap bebas dari hubungan khusus dengan auditee sehingga
dapat mempertahankan sikap independensi
b. Sebagai auditor yang mempertahankan sikap independensi, akan
mengundurkan diri dari tugas pemeriksaan.
c. Auditor internal tidak menghiraukan hubungan khusus dengan
auditee selama menjalankan kegiatan audit
39
d. Auditor internal memiliki hubungan khusus dengan auditee, tetapi
tetap menjalankan kegiatan audit sebab telah diberikan fasilitas
yang cukup dari auditee
7. Selama melakukan proses audit, selaku auditor internal merasa sangat
tertekan atas permintaan auditee dan atasan anda. Apakah anda akan
tetap melaksanakan proses audit sesuai dengan prosedur dan aturan
yang berlaku?
a. Tetap melaksanakan proses audit sampai selesai meskipun merasa
tertekan dari auditee maupun atasan dengan menghasilkan laporan
audit yang berkualitas (bersikap profesional)
b. Tetap berusaha untuk melaksanakan proses audit sampai selesai
meskipun merasa tertekan dari auditee maupun atasan, dengan
mengabaikan beberapa prosedur dan aturan audit
c. Melaksanakan proses audit dengan menghasilkan laporan yang
tidak berkualitas.
d. Tidak melaksanakan proses audit (mengajukan permohonan
pengunduran diri)
8. Dalam melakukan pemeriksaan, seorang auditor internal bekerja penuh
kecermatan dan mempunyai ketrampilan dalam melaksanakan serta
menghasilkan laporan audit. Apakah anda akan melakukan instruksi
atasan sebab hal tersebut bisa meningkatkan jabatan anda?
a. Akan tetap bekerja sesuai denga standar dan prosedur audit yang
berlaku, dengan tidak mengikuti instruksi atasan meskipun
memperoleh jabatan yang lebih tinggi
b. Lebih mengutamakan kecermatan dan ketrampilan dalam
melakukan prosedur audit untuk menghasilkan laporan audit yang
berkualitas, tanpa melakukan instruksi atasan meskipun
memperoleh jabatan yang lebih tinggi
c. Melakukan instruksi atasan dan memperoleh jabatan yang lebih
tinggi, dengan bekerja tidak sepenuhya sesuai dengan prosedur
dan standar yang berlaku
d. Tidak bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku,
meskipin mengikuti instruksi atasan dan memperoleh jabatan yang
lebih tinggi
9. Apakah anda seorang auditor internal, bersedia menerima dampak
negatif apapun jika tidak melakukan proses audit dengan baik dalam
mengangkat temuan audit?
40
a. Tetap melakukan proses audit dengan baik, supaya menghindari
dampak negatif dan tetap melaporkan temuan audit
b. Akan bersedia menerima dampak negatif sebab tidak
melaksanakan proses audit dengan baik, dan merupakan
konsekuensi yang harus diterima
c. Tidak melakukan proses audit dengan baik meskipun memperoleh
dampak negarif dan tidak dimutasikan
d. Mengikuti instruksi atasan meskipun instruksi tersebut berdampak
negatif bagi pribadi dan bagi proses audit.
10. Apakah hasil kerja anda selaku auditor intrenal, benar-benar
dimanfaatkan oleh penentu kebijakan sehingga akan memberikan
pengaruh yang besar bagi peningkatan kualitas pelayanan publik?
a. Hasil audit benar-benar dimanfaatkan oleh pembuatan kebijakan
untuk peningkatan pelayanan publik
b. Akan dimanfaatkan jika dibutuhkan oleh pembuat kebijakan untuk
peningkatan pelayanan publik
c. Pembuat kebijakan tidak dimanfaatkan hasil audit anda, sebab
tidak dibutuhkan
d. Hasil audit akan ditinjau kembali oleh pembuat kebijakan,
kemudian digunakan untuk membuat kebijakan bagi peningkatan
pelayanan publik
11. Dalam melaksanakan tugas audit, apakah anda menggunakan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan formal
(perkuliahan, pelatihan, diklat) untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi ataukah menggunakan modifikasi lain untuk mengangkat
temuan audit?
a. Menggunakan pengetahuan formal (perkuliahan, pelatihan, diklat)
berdasarkan standar dan prosedur audit yang berlaku untuk
menyelesaikan persoalan tanpa melakukan modifikasi
b. Menggunakan pengetahuan formal (perkuliahan, pelatihan, diklat)
berdasarkan standar dan prosedur audit yang berlaku dan
melakukam modifikasi
c. Lebih menggunakan disain modifiksi dari pihak lain dalam
melakukan kegiatan audit
d. Jarang menggunakan pengetahuan audit dalam melakukan
kegiatan audit (mengunakan insting)
12. Selain pengetahuan yang berasal dari pendidikan formal, apakah anda
dilengkapi dengan pelatihan dan pengalaman profesional yang
41
memadai dibidang auditing, akuntansi sektor publik, dan keuangan
daerah?
a. Terpenuhinya pelatihan dan pengalaman profesional yang
memadai dibidang auditing, akuntansi sektor publik, dan keuangan
daerah dalam menunjang proses audit
b. Memiliki pengalaman profesional yang sangat mendukung
dibidang auditing, akuntansi sektor publik, dan keuangan daerah
dalam menunjang proses audit
c. Mengikuti pelatihan yang memadai terkait bidang auditing,
akuntansi sektor publik, dan keuangan daerah
d. Tidak sama sekali mengikuti pelatihan dan tidak memiliki
pengalaman profesional yang memadai dibidang auditing,
akuntansi sektor publik, dan keuangan daerah
13. Untuk meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing, apakah anda
sebagai auditor internal berinisiatif untuk membaca literlatur atau
mengikuti pelatihan diluar inspektorat guna meningkatkan kualitas
anda?
a. Meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing, berdasarkan
inisiatif sendiri
b. Meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing, hanya untuk
kepentingan pribadi semata
c. Meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing, hanya jika
menghadapi situasi audit tertentu
d. Meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing, untuk mengisi
waktu luang
Lampiran 3 Pemahaman Auditor Internal Mengenai Good Governance
Keterangan Hasil Wawancara
1. Pemahaan auditor
internal secara umum
mengenai good
governance
- Usaha untuk menciptakan
pemerintahan yang bersih dan bebas
dari KKN
- Penyelenggaraan pemerintahan
demokratis yang manfaatnya
dirasakan oleh masyarakat
- Pemberian pelayanan kepada
masyarakat tanpa adanya
42
diskriminasi
- Auditor internal berperan sebagai
pengontrol dalam jalannya kegiatan
operasional pemerintahan
2. Pelaksanaan konsep
good governance telah
berjalan/terlaksana dan
dirasakan oleh
masyarakat
- Pemerintah menyajikan secara jelas,
akurat, tepat waktu, dan dapat
dibandingkan seluruh informasi
sumber dana yang telah
dipergunakan
- Auditor internal melakukan
pemeriksaan sebelum melaporan
seluruh sumber dana yang digunakan
oleh pemerintah
3. Pola hubungan antara
pemerintah, pihak
swasta, dan
masyarakat yang dapat
menciptakan good
governance
- Aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah tidak menyulitkan pihak
swasta
- Laporan keuangan yang berkualitas
dari hasil pemeriksaan auditor, dapat
dipergunakan oleh pihak swasta
untuk pengambilan keputusan
- Pemerintah menyediakan fasilitas
yang menunjang kegiatan bisnis
4. Bentuk partisipasi
masyarakat yang
melibatkan auditor
internal untuk
menciptakan good
governance
- Masyarakat mengawasi seluruh
kegiatan yang dijalankan pemerintah
- Masyarakat melaporakan kepada
kelapa daerah jika terjadi kecurangan
dalam kegiatan yang dijalankan oleh
pemerintah
- Dari hasil pengaduan masyarakat,
auditor internal ditugaskan untuk
melakukan pemeriksaan (audit
investigas)
- Auditor internal menggali seluruh
informasi yang akurat dari
masyarakat untuk diangkat menjadi
temuan
5. Bentuk penyampaian
kepada masyarakat
- Auditor internal dengan pengetahuan
yang dimiliki mencari dan
43
dan pihak swasta
bahwa pemerintah
(auditor internal) telah
akuntabel
menelusuri semua data yang
berhubungan dengan pemeriksaan
- Auditor internal yang memiliki
tingkat pengetahuan dan berkualitas,
bertanggung jawab terhadap hasil
pemeriksaan
- Jika terjadi kesalahan yang dilakukan
oleh auditor, maka segera melakukan
koreksi
6. Kendala-kendala yang
dihadapi oleh auditor
internal dalam
menciptakan good
governance
- Kurangnya jumlah tenaga auditor
internal
- Tingkat pengetahuan yang dimiliki
auditor masih minim
- Keterbatasan dana yang diperluka
untuk peningkatan kualitas auditor
internal
- Masih terdapat masyarakat yang
belum memahami pentingnya good
governance
- Minimnya penyuluhan kepada
masyarakat tentang good governance
Sumber : Data primer 2014 diolah
Lampiran 4 Pemahaman Auditor Internal Mengenai Independensi
Keterangan Hasil Wawancara
1. Pemahaman auditor
internal tentang
independensi
- Independensi merupakan mahkota
dari seorang auditor dalam
menjalankan pemeriksaaan
- Auditor internal yang tidak dapat
dipengaruhi oleh dari pihak mana
pun
- Independensi dalam proses audit
yang pada prinsipnya tidak ada
toleransi dalam hal mengangkat
temuan audit
- Independensi merupakan sebuah
pilihan dan kembali kepada
masing-masing pribadi auditor
44
internal
2. Pemahaman auditor
internal tentang standar,
prosedur, dan aturan
yang berlaku, dalam
pelaksanaan
pemeriksaan
- Pengetahuan tentang standar,
prosedur, dan aturan merupakan
kewajiban yang harus dimiliki oleh
seorang auditor internal, merupakan
senjata bagi auditor dalam
menjalankan tugas, akan
dipergunakan untuk menganalisa
data-data dan informasi yang
dibutuhkan
3. Tingkat pengetahuan
auditor internal sangat
diperlukan untuk
mempertahankan
independensi
- Auditor internal harus lebih unggul
dari auditee, maka pengetahuan
auditor internal harus selalu
diperbaharui
- Tingkat pengetahuan yang baik
sangat, diperlukan untuk
menganalisis dan menelusuri semua
data yang berpotensi menjadi
temuan
- Pengetahuan yang memadai,
mempermudah auditor dalam
menyelesaikan masalah audit
dengan mencari solusi terbaik
- Auditor internal dengan tingkat
pengetahuan yang baik, bebas dari
intervensi menejerial maupun pihak
manapun untuk mengakses
informasi dan data-data yang
dibutuhkan dalam pemeriksaan
4. Sikap auditor internal
untuk mempertahankan
independensi jika
auditor memiliki
hubungan kekerabatan
dengan auditee
- Sebagai auditor internal, tidak
melakukan audit pada auditee yang
memiliki hubungan kekerabatan
(mengundurkan diri)
- Indepandensi auditor akan kendor
jika auditeenya adalah sahabat
auditor
- Jika tetap melakukan audit, auditor
tersebut dipantau oleh inspektur,
45
dengan pertimbangan kompetensi
auditor dan harus menandatangani
fakta integritas
5. Penugasan pemeriksaan
pada tempat atau bidang
yang sama atau pernah
menjabat atau bekerja
- Keadaan ini sangat mempengaruhi
independensi seorang auditor
internal, sebab auditor telah
mengetahui dengan saksama seluk
beluk, kondisi, dan situasi pada
bidang tersebut.
6. Pemberian fasilitas yang
berlebihan oleh auditee
kepada auditor
- Sebagai seorang auditor yang
mempertahankan independensi,
maka harus menolak/tidak
menerima semua pemberian
fasilitas dari auditee, sebab auditor
akan terbeban dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
- Auditor dalam pemeriksaan akan
memihak kepada auditee, dengan
mengutamakan semua hal yang
berhubungan dengan kepentingan
auditee
Sumber : Data primer 2014 diolah
Lampiran 5 Usaha Auditor Internal Untuk Mempertahankan Sikap
Independensi
Independensi
Dimensi Indikator
Item
Teori
Atribusi
Total
Jawaban
Independensi
Dalam Program
Audit
1. Bebas dari intervensi
menejerial atas
program audit
2. Bebas dari segala
persyaratan untuk
penugasan audit selain
yang memang
disyaratkan untuk
sebuah program audit
3. Bebas dari segala
Abillity
Effort
Task
A:6, E:3,
TD:3, L:0
A:5, E:3,
TD:3, L:1
A:4, E:4,
46
intervensi atas
program audit
Diffeculty TD:2, L:1
Independensi
Dalam
Verifikasi
4. Bebas dalam
mengakses semua
catatan, memeriksa
aktiva dan karyawan
yang relevan dengan
audit yang dilakukan
5. Mendapat kerja sama
yang aktif dari
karyawan, manajemen,
selama verifikasi audit
6. Bebas dari
kepentingan pribadi
yang menghambat
verifikasi audit
7. Bebas dari usaha
menejerial yang
berusaha membatasi
aktivitas yang
diperiksa
8. Bebas dari usaha
menejerial yang
berusaha membatasi
perolehan barang bukti
Luck
Abillity
Task
difficulty
Task
difficulty
Abillity
A:7, E:2,
TD:2, L:1
A:8, E:0,
TD:3, L:1
A:6, E:4,
TD:2, L:0
A:4, E:2,
TD:3, L:3
A:10, E:1,
TD:1, L:0
Independensi
Dalam
Pelaporan
9. Bebas dari tekanan
untuk tidak
melaporkan hasil audit
10. Bebas dari tekanan
untuk melaporkan hal-
hal yang siknifikan/
menghindari
penggunaan kata-kata
yang menyesatkan
baik secara sengaja
maupun tidak sengaja
dalam melaporkan
opini, fakta, dan
Task
difficulty
Luck
A:9, E:3,
TD:0, L:0
A:5, E:1,
TD:6, L:0
47
rekomendasi dalam
itepretasi auditor
11. Bebas dari usaha
untuk meniadakan
pertimbangan auditor
mengenai fakta/opini
dalam laporan audit
internal
12. Bebas dari perasaan
wajib memodifikasi
dampak/siknifikan dari
fakta-fakta yang
dilaporkan
Abillity
Abillity
A:4, E:1,
TD:7, L:0
A:5, E:0,
TD:1, L:6
Keterangan : A = Abillity, E = Effort, TD = Task difficulty, L = Luck
Sumber : Data primer diolah, 2014