in bail- sektor umkm - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1420/30f63205_des15... ·...

1

Upload: phamduong

Post on 27-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: in bail- SEKTOR UMKM - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1420/30f63205_Des15... · sitif oleh pelaku usaha ... tentang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil. ... Ko ordinasi

4 M A K R O E K O N O M I Jumat, 11 Maret 2016

�PENGUATAN RUPIAH

Deregulasi Efektif Topang Nilai Tukar

�SEKTOR UMKM

Perizinan akan Dipermudah

JAKARTA — Selain per-kem bangan di luar negeri, sejumlah deregulasi ke -bijakan yang digelontor-kan di dalam negeri dini-lai ikut menyumbang pe nguatan nilai tukar ru -piah terhadal dolar AS.

Presiden Joko Wi do -do mengatakan de re -gulasi kebijakan yang di keluarkan oleh pe -me rintah, Bank In do-nesia dan Otoritas Jasa Ke uangan direspons po -sitif oleh pelaku usaha se hingga rupiah terus me nunjukkan penguatan terhadap dolar AS.

“Ada arus uang masuk, arus modal masuk, ada capital inflow. Otomatis in vestasi masuk. Paket de regulasi direspons po -si tif oleh dunia usaha,” ka tanya di Jakarta, Kamis (10/3).

Kepala Negara menga-takan sentimen faktor eks ternal saat ini, apabila tidak diimbangi dengan paket regulasi tidak ter -lalu berdampak terhadap penguatan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah masih berada dalam tren pe nguatan terhadap dollar AS. Pada pembukaan per-dagangan Kamis (10/3), Bloomberg Dollar Index me nunjukkan rupiah menguat 27 poin atau 0,21% ke Rp13.130 ter -ha dap dolar AS. Adapun, rupiah bergerak menguat 90 poin atau 0,68% ke Rp13.067 per dolar AS pada saat bursa saham me masuki jeda siang.

Pada kesempatan ber-beda, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pe -nguat an rupiah dalam be berapa waktu terakhir terjadi karena kondisi eko nomi nasional yang stabil. Tak hanya itu, data proyeksi lapangan kerja di Amerika Serikat yang me nurun juga menimbul-kan sentimen negatif ter hadap dolar AS dan otomatis mendorong nilai rupiah semakin kuat.

Kendati demikian,

Kalla lebih mengingin-kan rupiah berada pada kon disi yang stabil. Alas-annya, untuk menjaga ke seimbangan kondisi per dagangan antar ne -gara (ekspor-impor) ber jalan baik. “Intinya menjaga kestabilan di ang ka seperti itu supaya jangan ekspornya susah, impornya gampang. Jadi impornya murah, eks-pornya nanti nilainya turun.”

Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah juga ber tujuan memberi sen -timen positif terhadap kon disi sektor keuangan bagi para pelaku pasar. Kondisi yang relatif sta-bil, menurut Wapres juga mempermudah peng-usaha untuk membuat proyeksi bisnis, sehingga arus investasi bergerak de ngan lebih baik.

Sementara itu Direktur Eksekutif dan Senior Eko-nom Asean dan India UBS AG Edward Teather mengatakan dalam jang-ka dekat nilai tukar rupi-ah diprediksi bisa tetap stabil. Pasalnya, pasar saat ini tengah antusias dan cenderung positif me-nilai pertumbuhan eko-nomi Indonesia.

“Namun, nilai tukar rupiah masih berpotensi mendapatkan tekanan pada semester II/2016. Te kanan itu akan datang kalau Federal Reserve merealisasikan rencana ke naikan suku bunga bertahapnya pada paruh kedua nanti,” ujarnya da lam media breifing UBS In donesia Conference pa da Senin (7/3).

Namun, ekonom In s ti-tute for Development of Economics and Fi nance Dzulfian Syafrian meng -ingatkan penguatan rupi-ah hanya bersifat semen-tara. Kondisi ru piah sangat tergantung perkembang-an perekono mian China, Amerika, dan perekono-mian global secara umum. (Irene Agustine/Lavinda/Fauzul

Muna)

JAKARTA — Izin untuk usaha mikro, kecil, dan me nengah dijanjikan akan disederhanakan, de ngan harapan bisa me ngurangi keterbatasan sektor usaha tersebut ter utama dalam hal pem biayaan, input, dan pe ma saran.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Pus payoga mengatakan pe nyederhanaan izin UMKM bakal dilakukan me lalui revisi Peraturan Pre siden No. 98/2014 tentang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil.

“Jadi sudah tidak ada izin sekarang, cukup di-daf tarkan,” tegasnya di Ja karta, Kamis (10/3). Dia mengharapkan pro -ses pendaftaran di la -ku kan secara da ring. Na mun, untuk wi la -yah-wi layah yang tidak me mungkinkan, pen daf -taran UMKM dila ku kan se cara manual.

Deputi Bidang Ko ordinasi Ekonomi Kreatif Rudy Salahuddin me nambahkan proses legalisasi UMKM juga akan disederhanakan. Jika sebelumnya UMKM di minta mengurus per-izinan, khusus untuk usaha mikro hanya pen -dataan dan usaha kecil be rupa pendaftaran. “Ha -nya daftar saja sudah legal, sudah bisa ber-operasi.”

Dia menjelaskan saat ini usaha mikro dan kecil diminta mengurus izin ke kecamatan sebagaimana diatur dalam Perpres 98/2014. Ke depan, dia menginginkan pe -me rintah daerah lebih proaktif mendata usaha mikro di wilayahnya.

Namun, dia menegas-kan dorongan agar pemda

lebih proaktif tersebut hanya terbatas dalam pro-ses pendataan bagi usaha mikro,” Bukan minta pelaku usaha mendaftar.”

Dengan alur perizinan saat ini sebenarnya hanya membutuhkan waktu satu hari tanpa dipungut biaya. Namun, di sejum-lah daerah terdapat be -berapa persoalan yang menghambat perizinan UMKM, misalnya, pen -de legasian wewenang ke kecamatan belum selesai.

Dari total 500-an ka -bupaten/kota di In -do nesia, saat ini baru sekitar 200-an pemda yang telah melimpahkan ke wenangan pengurus-an izin UMKM ke ke ca-matan.

Pendataan dan pen daf-taran usaha mikro dan kecil bakal disatukan de ngan perizinan lain di pelayanan terpadu sa tu pintu (PTSP). Salah sa tu persoalan karena UMKM ada kemungkinan berpindah-pindah lokasi. Karena itu, pemerintah bakal merumuskan kon-sep PTSP bagi UMKM.

Pemerintah memang menargetkan penerbitan izin usaha mikro kecil (IUMK) sebanyak 508.500 pada 2015. Namun, reali-sasi hingga saat ini baru 164.768 IUMK.

Dalam pernyataan res minya, Menteri Ko -or dinator Bidang Per-eko nomian Darmin Na -sution menjanjikan ke -mu dahan pembiayaan bagi perusahaan rin-tisan berbasis IT yang layak tetapi belum men -dapatkan akses per -bankan. Menurut dia, UMKM memiliki ke ter-batasan dalam hal pem -biayaan, input, dan pe -ma sar an. (Fauzul Muna)

�REGULASI PERPAJAKAN 2016

Ekonom Aviliani (kiri) bersama Wakil Ketua Komisi 11 DPR Jon Erizal memberikan penjelasan kepada peserta diskusi di Jakarta, Kamis (10/3). Diskusi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tersebut membahas mengenai prospek perekonomian Indonesia dan regulasi perpajakan 2016.

�RESTRUKTURISASI PERBANKAN

Skema Pendanaan APBN Dihapus

Kurniawan A. [email protected]

Dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR, Kamis (10/3), pemerintah bersama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan meng -usul kan revisi semua beleid yang ber hu -bung an dengan pendanaan APBN da lam restruk turisasi perbankan.

Atas langkah ini, belei pembelian surat berharga negara di pasar perdana oleh BI hingga ‘kehadiran’ pemerintah lewat pem-berian pinjaman maupun jaminan atas pinjaman LPS dihapuskan. (lihat tabel)

Menteri Keuangan Bambang P.S. Bro -djo negoro mengatakan usulan itu akhir-nya diambil karena inti dari RUU PPKSK dari awal memang memaksimalkan upaya bail-in, apalagi selama ini banyak praktik bail-out yang berujung buruk.

“Dengan nafas bail-in ini tidak perlu ada bail out dan agar APBN tidak terekspos lang sung dengan masalah perbankan,” ujar nya saat rapat kerja.

Oleh karena itu, imbuh dia, upaya bail-in harus diupayakan besar-besaran, ter-utama dari kekayaan bank dan pemegang saham berupa tambahan modal dan/atau pihak lain berupa tambahan modal dan/atau perubahan utang tertentu menjadi modal.

Pada saat yang bersamaan, OJK akan

melakukan langkah-langkah sesuai aturan yang ada untuk memastikan agar bank ter utama bank sistemik masih bisa bisa berjalan secara operasionalnya.

Jika kondisinya sudah begitu berat, Menteri Keuangan menyatakan langkah-langkah penanganan krisis akan di te tap-kan oleh presiden setelah mendapat re -komendasi dari rekomendasi Komite Sta -bilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Kebijakan ini diusulkan masuk dalam pasal 35 dengan penggalan bunyi, “...presiden dapat menerima sebagian atau seluruh rekomendasi langkah penanganan yang disampaikan oleh koordinator KKSK sebagaimana diatur dalam pasal 33 ayat (8) atau menetapkan langkah lain.”

Dalam pasal 33 ayat (8) disebutkan penyampaian rekomendasi disertai langkah penanangan kondisi krisis sistem keuangan yang mencakup bidang fiskal, moneter, makroprudensial dan mikroprudensial jasa keuangan, pasar keu-angan, infrastruktur keuangan termasuk

sistem pembayaran dan penjaminan simpanan, serta resolusi bank.

Namun, pada saat disinggung masih dimungkinkannya penggunaan APBN – termasuk bail-out – jika presiden menolak rekomendasi KKSK dan menetapkan langkah lain, dia enggan menjelaskan secara terperinci.

“Pokoknya penanganan terakhir pe netap -an oleh presiden beserta langkah-lang kah yang diperlukan. [Penggunaan APBN] itu diputuskan kalau sudah sampai presiden nanti,” tegasnya.

KONDISI DARURATKetua Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit

mengaku memang ruang penggunaan APBN dalam beleid penanganan dengan langkah lain sangat dimungkinkan. Apalagi dalam keadaan darurat, presiden memiliki kewenangan termasuk menerbit peraturan pemerintah pengganti undang-

undang.“Tapi pengajuan perppu harus ada alas -

an juga dalam keadaan mendesak. Intinya ini taruhannya kan di pemerintah teruta -ma presiden. Kalau sudah diatur di PPKSK itu artinya memberikan ke wenang an, ta -kutnya upaya bail-in enggak berjalan mak -simal,” tuturnya.

Kendati demikian, sambungnya, pada dasarnya sesuai dengan keinginan legis-latif agar menghindari penggunaan uang negara. Seperti diketahui, dalam pem-ba hasan sebelumnya, skema pendanaan yang menyentuh APBN masih menjadi gan jalan meskipun diberikan ke LPS da -lam bentuk pinjaman.

Atas usulan pemerintah teranyar ini, Ah madi berujar perlu ada penelaahan le -bih lanjut apalagi terkait harmonisasi per pasal. Oleh karena itu, pembahasan RUU, me nurut rencana, akan dilanjutkan pada Jumat (11/3).

JAKARTA — Pemerintah akhirnya melunak. Rencana penghapusan segala bentuk skema pendanaan

yang bersentuhan dengan APBN akhirnya masuk dalam Rancangan Undang-Undang Pencegahan dan

Penanganan Krisis Sistem Keuangan atau PPKSK.

�RUU PPKSK diharapkan memaksimalkan upaya bail-in.

�Ketika terjadi krisis yang sangat berbahaya, langkah penyelamatan ditetapkan presiden.

Pasal 6 huruf (k)Menetapkan keputusan pembelian surat berharga negara di pasar perdana oleh Bank Indonesia untuk penanganan krisis sistem keuangan.

Beberapa Ketentuan dalam RUU PPKSK yang Diusulkan Dihapus

Sumber: Paparan Menkeu di Komisi XI DPR, Kamis (10/3)

(2) Pemberian pinjaman dari pemerintah kepada lembaga penjamin simpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikecualikan dari ketentuan mengenai pihak yang dapat diberikan pinjaman oleh pemerintah dalam undang-undang mengenai perbendaharaan negara dan undang-undang mengenai keuangan negara.

(1) Dalam kondisi krisis sistem keuangan dan lembaga penjamin simpanan mengalami kesulitan likuiditas untuk penangan permasalahan bank, pemerintah dapat memberikan:

a. jaminan atas pinjaman yang dilakukan lembaga penjamin simpanan, dan/atau

b. pinjaman kepada lembaga penjamin simpanan

Pasal 39

BISNIS/HUSIN PARAPAT

Bisnis/Rahmatullah