imunoterapi kanker
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 IMUNOTERAPI KANKER
1/3
IMUNOTERAPI KANKER
Sistem kekebalan tubuh manusia bekerja dengan cara mendeteksi dan menyerang sel-sel
asing yang masuk ke dalam tubuh. Dengan cara ini banyak bibit penyakit segera dikenali dan
dilumpuhkan sebelum membuat orang yang bersangkutan sakit, atau sebelum penyakitnya
bertambah parah. Celakanya, menghadapi sel-sel kanker sistem kekebalan tubuh bersikaptenang-tenang saja, karena kanker yang tumbuh di dalam tubuh manusia itu sendiri
dianggap bukan sel asing yang berbahaya.
Imunoterapi yang merupakan teknik pengobatan baru untuk kanker, yang mengerahkan dan
lebih mendayagunakan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi kanker. Karena hampir
selalu menggunakan bahan-bahan alami dari makhluk hidup, terutama manusia, maka
imunoterapi sering juga disebut bioterapi atau terapi biologis.
Sekalipun merupakan bagian dari tubuh dan karenanya oleh sistem kekebalan tubuh dianggap
tidak berbahaya, sel kanker memproduksi zat-zat (antigen) tertentu yang seharusnya tidak ada
(tidak cocok dengan sel tempat tumbuhnya/lingkungannya, atau hanya diproduksi sel sehat
pada fase-fase tertentu, misalnya pertumbuhan). Antigen-antigen inilah yang menjadi
sasaran tembak imunoterapi.
Perlu diketahui, jenis sel yang bekerja pada sistem kekebalan tubuh antara lain sel darah
putih: limfosit dan fagosit. Ada berbagai jenis limfosit, yaitu limfosit B (sel B) yang
memproduksi antibodi untuk mengenali dan menyerang antigen asing; limfosit T (sel T) yang
memproduksi sitokin untuk menggalang seluruh kekuatan sistem kekebalan tubuh dan juga
memproduksi sitotoksik yang bisa membunuh sel asing, sel terinfeksi, atau sel ganas; dan
limfosit NK (sel NKnatural killer) yang langsung mengikat dan membunuh sel asing, sel
terinfeksi, atau sel ganas dengan cepat, bahkan pada sentuhan pertama.
Sedang fagosit adalah sel darah putih yang bisa memakan dan mencerna berbagai organisme
dan partikel kecil di dalam tubuh. Ada beberapa jenis fagosit, di antaranya monosit yang
berada dalam sistem peredaran darah, serta makrofag yang tersebar di seluruh jaringan tubuh.
Imunoterapi kanker berupaya membuat sistem kekebalan tubuh mampu mengalahkan
keganasan sel-sel kanker, dengan cara meningkatkan/mengarahkan reaksi kekebalan tubuh
terhadap sel kanker, atau mengembalikan kemampuan tubuh dalam menaklukkan kanker
(body response modifiersBRM).
Sejauh ini ada beberapa jenis imunoterapi yang telah dikembangkan, antara lain:
Interferon
Interferon, khususnya interferon alfa, adalah obat imunoterapi pertama yang digunakan untuk
mengobati kanker. Sitokin ini sebenarnya juga diproduksi dalam tubuh, tetapi jumlahnya
kecil. Selain langsung menyerang sel kanker, interferon alfa juga dapat menghentikan
pertumbuhan kanker atau mengubahnya menjadi sel normal. Diduga interferon juga
merangsang kerja sel NK, sel T, dan makrofag; serta mengurangi suplai darah ke sel kanker.
Biasanya interferon alfa digunakan untuk mengobati leukemia, melanoma, kanker ginjal,
myeloma, Kaposis sarcoma, dan non Hodgkins lymphoma.
-
7/29/2019 IMUNOTERAPI KANKER
2/3
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal dibuat di laboratorium khusus untuk melawan antigen tertentu. Karena
tiap jenis kanker mengeluarkan antigen yang berbeda, maka berbeda pula antibodi yang
digunakan.
Antibodi monoklonal juga dapat mempengaruhi cell growth factors, karenanya dapat
digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel tumor. Jika dipadu dengan radioisotop,
obat kemoterapi, atau imunotoksin, setelah menemukan antigen yang dicari antibodi
monoklonal langsung membunuh sel pembuatnya (kanker).
Beberapa jenis antibodi monoklonal yang banyak dipergunakan antara lain rituximab (untuk
non-Hodgkins lymphoma), trastuzumab (kanker payudara yang sudah menyebar),
alemtuzumab (leukemia limfositik kronis), bevacizumab (kanker usus besar), cetuximab
(kanker usus besar), gemtuzumab ozogamicin (leukemia myelogenik akut), ibritumomab
tiuxetan (non Hodgkins lymphoma). Antibodi monoklonal untuk berbagai jenis kanker
lainnya sedang dalam tahap uji klinis.
Vaksin
Saat ini penggunaan vaksin kanker baru saja dimulai. Sebagian besar masih dalam tahap
penelitian dan uji klinis, sehingga belum bisa digunakan secara umum.
Berbeda dengan vaksin pada umumnya yang diberikan sebagai pencegahan pada orang yang
sehat, pada penderita kanker vaksin digunakan sebagai pengobatan. Vaksin tersebut
merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk mampu mengenali sel-sel kanker,
menghentikan pertumbuhannya, mencegah kekambuhannya, dan membersihkan sisa-sisa
kanker dari pengobatan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Jika diberikan dalam tahap dini,
vaksin kanker dapat membuatnya sembuh secara total.
Sedang vaksin yang difungsikan sebagai pencegah kanker, sebenarnya adalah vaksin untuk
melawan virus penyebab penyakit yang dapat menjurus ke kanker, misalnya vaksin hepatitis
B (kanker hati) dan vaksin human papilloma virus (kanker leher rahim).
Colony-stimulating Factors (CSFs)
CSFs kadang disebut juga hematopoietic growth factors. Obat imunoterapi jenis ini
merangsang sumsum tulang belakang untuk membelah dan membentuk sel darah putih, seldarah merah, maupun keping darah, yang kesemuanya berperan penting dalam sistem
kekebalan tubuh.
Pengobatan dengan CSFs penting bagi penderita kanker yang menjalani pengobatan lain,
misalnya kemoterapi, karena obat-obat kemoterapi umumnya juga merusak sumsum tulang
belakang, yang menyebabkan penderita mengalami kurang darah (anemia), mudah terkena
infeksi, dan sering mengalami perdarahan. CSFs dapat mengurangi resiko tersebut.
Obat-obat yang tergolong hematopoietic growth factors antara lain:
G-CSF (filgrastim) dan GM-CSF (sargramostim) untuk meningkatkan jumlah sel darah
putih pencegah infeksi dan sel induk untuk kepentingan transplantasi sumsum tulangbelakang.
-
7/29/2019 IMUNOTERAPI KANKER
3/3
Erythropoietin (EPO) untuk meningkatkan sel darah merah, mencegah anemia.
Interleukin-2 (aldesleukin) untuk meningkatkan limfosit yang dapat menghancurkan sel
kanker.
Interleukin-11 (oprelvekin) untuk meningkatkan jumlah keping darah dan mencegah
perdarahan.
Terapi Gen
Terapi gen yang masih bersifat eksperimental ini memberi harapan besar. Dengan
memasukkan material genetik tertentu ke dalam sel tubuh penderita kanker, perilaku sel
tubuh orang tersebut bisa dikendalikan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika gen tertentu
diselipkan ke dalam sel kekebalan tubuh, maka sistem kekebalan tubuh menjadi lebih mampu
mengenali dan menyerang sel kanker.
Bisa juga diselipkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan
oleh sistem kekebalan tubuh. Atau, kedalam tubuh penderita dimasukkan sel kanker yang
telah diberi gen pembentuk sitokin, yang akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untukmenyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.
Pengobatan Alternatif
Masih banyak jenis imunoterapi lain yang bersifat meningkatkan sistem kekebalan dan
kesehatan tubuh secara umum, tidak hanya khusus untuk melawan kanker. Salah satunya
adalah BCG (Bacille Calmette-Gurin). Vaksin TBC yang biasa diberikan pada bayi baru lair
ini bukan golongan vaksin kanker, tetapi merupakan salah satu perintis imunoterapi untuk
kanker. Biasanya diberikan bersama-sama dengan kemoterapi, radiasi, atau imunoterapi jenis
lain. Fungsi utamanya meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi dapat juga menyembuhkan
kanker kandung kemih.
Berbagai bahan makanan dan pengobatan alternatif, khususnya pengobatan tradisional, juga
bekerja mengobati kanker dengan prinsip imunoterapi. Coba tanyakan kepada dokter Anda,
jenis imunoterapi mana yang paling cocok untuk Anda.