imunodefisiensi

17
D efisiensi Imuno Afni Fitriyanti Ayu Widiawati Yulia Suryaningsih Feni Nur Fadillah

Upload: mega-mentari

Post on 28-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Imunologi

TRANSCRIPT

Page 1: Imunodefisiensi

Defisiensi Imuno

Afni FitriyantiAyu Widiawati

Yulia SuryaningsihFeni Nur Fadillah

Page 2: Imunodefisiensi

Pembagian sistem imunI. Defisiensi imun nonspesifik

II. Defisiensi imun spesifik

III. Defisiensi imun didapat atau sekunder

IV. Acquired Immune Deficiency Syndrome

Page 3: Imunodefisiensi

I. imun non

spesifik

A. Defisien

si komple

men

B. Defisiensi interpero

n dan lisozim

C. Defisiensi

sel NK

D. Defisiensi

sistem fagosit

Page 4: Imunodefisiensi

Defisiensi komplemen kongenital

- inhibitor esterase- c3

- c2 dan c4- c5

Defisiensi c6, c7, dan c8

Defisiensi komplemen

fisiologik

Defisensi komplemen

didapat

- Defisiensi Clq,r,s- Defisiensi C4

- Defisiensi C2-Defisiensi C3

- Defisiensi C5-C8

-Defisiensi C9

A. Defisiensi komplem

en

Page 5: Imunodefisiensi

B. Defisiensi interperon dan lisozim• dapat menimbulkan

infeksi mononukleosis yang fatal.

Defisiensi interferon kongenital

• dapat ditemukan pada malnutrisi protein/kalori.

Defisiensi interferon dan lisozim

didapat

Page 6: Imunodefisiensi

C. Defisiensi sel NK

• telah ditemukan pada penderita dengan osteopetrosis (defek osteoklas dan monosit)

Defisiensi

kongenital

• Dapat terjadi akibat imunosupresi atau radiasi.

Defisiensi

didapat

Page 7: Imunodefisiensi

D. Defisiensi sistem fagosit• dapat disebabkan oleh

penurunan produksi atau peningkatan destruksi.

Defisiensi

kuantitatif

• Biasanya menyerang fungsi fagosit.

Defisiensi

kualitatif

Page 8: Imunodefisiensi

II. imun spesifi

k

A. Defisiensi kongenital

atau primer

B. Defisiensi imun spesifik

fisiologik

Page 9: Imunodefisiensi

Defisiensi imun primer

sel B

X-linked hypogamaglobullinemia

Hipogamaglobulinemia

sementara

Common Variable Hypogamaglobuli

nemia

Defisiensi imun primer

sel T

Defisiensi kombinasi sel B dan sel T yang

berat

-SCID-Sindrom nezelof

Sindrom Wiskott-Aldrich

Ataksia telangiektasi

A. Defisiensi primer

Kandidiasis Mukokutan

Kronik

sindrom di george

Page 10: Imunodefisiensi

Defisiensi imun primer sel B

dapat berupa gangguan perkembanngan sel B. Akibat tidak adanya satu kelas atau subkelas Ig atau semua Ig. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah analisa jumlah dan fungsi sel B, imunoelekroforesis dan evaluasi kuantitatif untuk menentukan kadar berbagai kelas dan subkelas Ig.

Page 11: Imunodefisiensi

Defisiensi imun primer sel T

Penderitan denga defisiensi sel T kongenital sangat rentan terhadap infeksi virus, jamur, dan prozoa. Defisiensi sel T disertai pula dengan gangguan produksi Ig yang nampak dari tidak adanya respons terhadap vaksinasi.

Page 12: Imunodefisiensi

Kehamilan

•Wanita hamil memproduksi Ig yang meningkat atas pengaruh estrogen.

Usia tahu

n pertama

•Susu ibu juga merupakan sumber proteksi pada usia dini dan mencegah infeksi paru dan saluran cerna

Usia lanju

t

•Golongan usia lanjut lebih sering mendapat infeksi dibanding usia muda,disebabkan atrofi timus dengan fungsi yang menurun.

B. Defisiensi imun spesifik fisiologik

Page 13: Imunodefisiensi

III. DEFISIENSI IMUN DIDAPAT

Infeksi menimbulkan defisisensi imun Hal ini dpt terjadi bersama pada penderita sakit berat

Penyinaran dosis tinggi menekan

seluruh jaringan limfoid.

Obat, trauma, tindakan kateterisasi dan bedahObat sering menimbulkan defisiensi imun sekunder. Antibiotik dapat menekan sistem imun

Page 14: Imunodefisiensi

IV. Acquired Immune Deficiency Syndrome

Struktur HIV : Struktur virus HIV-1 terdiri atas 2 untaian RNA identik yang merupakan genom virus yang berhubungan dengan p17 dan p24 berupa inti polipeptida

Siklus Hidup HIV : berawal dari infeksi sel, produksi DNA virus dan intergrasi ke dalam genom, ekspresi gen virus dan produksi partikel virus.

Pagogenesis : Virus biasanya masuk tubuh dengan menginfeksi sel Langerhans di mukosa rektum atau mukosa vagina yang kemudian bergerak dan bereplikasi

SEROLOGI :Penderita AIDS membentuk antibodi dan menunjukkan respons CTL terhadap antigen virus

Page 15: Imunodefisiensi

DIAGNOSA

Andibodi mikrobial dalam pemeriksaan sefisiensi imunPenemuan antibodi mikrobial telah digunakan dalam diagnosis infeksi. Kemampuan untuk memproduksi antibodi merupakan cara paling sensitif untuk menemukan gangguan dalam perokduksi andibodi

Pemeriksaan inVitroSel B dapat dihitung dengan flow cyntometry yang menunakan antibodi terhadap CD19, CD20, dan CD22. Sel T dapat dihitung dengan flow cyntometry yang menggunakan antibodi monoklonal terhadap CD23 atan CD2, CD5, CD7, CD4, dan CD8

Page 16: Imunodefisiensi

PENGOBATAN

• Pengobatan penderita dengan defisiensi imun antara lain adalah dengan menggunakan antibotik/antiviral yang tepat. Transparansi sumsum tulang dari donor dan resipien yang memiliki hubungan genetik yang cocok telah dilakukan dengan hasil yang baik pada beberapa kasus.

Page 17: Imunodefisiensi

TERIMAKASIH