impuls saraf

1
Impuls saraf Potensial istirahat Membran sel selama fase ini dikatakan mengalami polarisasi atau terpolarisasi. Seperti sel lain dalam tubuh, sel saraf juga mempertahankan perbedaan potensial listrik (voltase). Polarisasi disebabakan oleh konsentrasi ion kalium dan ion natriumyang tidak seimbang. Konsentrasi ion kalium di dalam membran sel lebih besar dari pada di luar membrane sel, sedangkan konsentrasi ion natrium di luar membran sel lebih besar dari pada di dalam membran sel. Permeabelitas membran terhadap ion kalium 75 kali lebih besar dari ion natrium. Asal potensial membrane istirahat normal: 1) Difusi kalium 2) Difusi kalium dan natrium melaui saluran bocor Na + K + 3) Difusi kalium dan natrium dan pompa Na + K + dipenden ATP. Pompa ini terdiri dari protein yang berperan sebagai ion carrier dalam membrane sel. Protein ini membawa 3 ion Na + keluar dari sel untuk setiap 2 ion K + yang dipompa masuk. Potensial Aksi Saraf 1. Tahap istirahat Ini adalah potensial membrane istirahat sebelum terjadinya potensial aksi. Membran dikatakan menjadi “terpolarisasi” selama tahap ini karena adanya membrane negative yang besar. 2. Tahap Depolarisasi Saat serabut saraf cukup terstimulasi, maka gerbang Na + akan terbuka. Membrane tiba- tiba menjadi permeable terhadap ion natrium, sehingga banyak sekali ion natrium bermuatan positif mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal akan hilang, dan potensial meningkat dengan cepat dalam arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi. 3. Tahap Repolarisasi Dalam waktu seberapapuluh ribu detik setelah membran menjadi sangat permeabel terhadap ion natrium, saluran natrium mulai tertutup dan saluran kalium terbuka lebih dari pada normal. Selanjutnya, difusi ion kalium yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatiF yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak dapat melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut dengan periode refraktori. SUMBER: Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Alih Bahasa: James Veldman. Jakarta: EGC. Guyton, Arthur C, John E.Hall. 1997. Buku ajar Fisiologi Kedokteran Ed 9. Alih Bahasa: dr. Irawati Setiawan, dkk. Jakarta: EGC.

Upload: tazqia-jamil-pratami

Post on 18-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mimil

TRANSCRIPT

  • Impuls saraf

    Potensial istirahat

    Membran sel selama fase ini dikatakan mengalami polarisasi atau terpolarisasi. Seperti

    sel lain dalam tubuh, sel saraf juga mempertahankan perbedaan potensial listrik (voltase).

    Polarisasi disebabakan oleh konsentrasi ion kalium dan ion natriumyang tidak seimbang.

    Konsentrasi ion kalium di dalam membran sel lebih besar dari pada di luar membrane sel,

    sedangkan konsentrasi ion natrium di luar membran sel lebih besar dari pada di dalam membran

    sel. Permeabelitas membran terhadap ion kalium 75 kali lebih besar dari ion natrium.

    Asal potensial membrane istirahat normal:

    1) Difusi kalium

    2) Difusi kalium dan natrium melaui saluran bocor Na+ K+

    3) Difusi kalium dan natrium dan pompa Na+ K+ dipenden ATP. Pompa ini terdiri

    dari protein yang berperan sebagai ion carrier dalam membrane sel. Protein ini

    membawa 3 ion Na+ keluar dari sel untuk setiap 2 ion

    K

    + yang dipompa masuk.

    Potensial Aksi Saraf

    1. Tahap istirahat

    Ini adalah potensial membrane istirahat sebelum terjadinya potensial aksi. Membran

    dikatakan menjadi terpolarisasi selama tahap ini karena adanya membrane negative

    yang besar.

    2. Tahap Depolarisasi

    Saat serabut saraf cukup terstimulasi, maka gerbang Na+

    akan terbuka. Membrane tiba-

    tiba menjadi permeable terhadap ion natrium, sehingga banyak sekali ion natrium

    bermuatan positif mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal akan hilang, dan

    potensial meningkat dengan cepat dalam arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

    3. Tahap Repolarisasi

    Dalam waktu seberapapuluh ribu detik setelah membran menjadi sangat permeabel

    terhadap ion natrium, saluran natrium mulai tertutup dan saluran kalium terbuka lebih

    dari pada normal. Selanjutnya, difusi ion kalium yang berlangsung cepat ke bagian luar

    akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatiF yang normal. Peristiwa ini

    disebut repolarisasi membran. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak dapat melewati

    neuron tersebut. Waktu ini disebut dengan periode refraktori.

    SUMBER:

    Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Alih Bahasa: James Veldman. Jakarta:

    EGC.

    Guyton, Arthur C, John E.Hall. 1997. Buku ajar Fisiologi Kedokteran Ed 9. Alih Bahasa: dr.

    Irawati Setiawan, dkk. Jakarta: EGC.