implementasipp nomor 5 tahun 2021tentang …
TRANSCRIPT
Jawa Barat, 1 September 2021
IMPLEMENTASI PP NOMOR 5 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
DAN PP NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
KEDEPUTIAN BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI
2
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Perkembangan Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja
Pemerintah telah menyelesaikan 51 peraturan pelaksanayang terdiri dari 47 peraturan pemerintah dan 4 peraturanpresiden
Aturan turunan dikelompokkan menjadi 11 klaster regulasi, yaitu:
1. Tata Ruang (4)2. Lahan dan Hak Atas Tanah (5)3. Lingkungan Hidup (1)4. Konstruksi dan Perumahan (6)5. Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor (15)
(PP Nomor 5 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko & PP Nomor 6 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah)
6. Koperasi dan UMKM serta BUM Desa (4)7. Investasi(6)8. Fiskal(3)9. Ketengakerjaan(4)10. Kawasan Ekonomi (2)11. Barang/Jasa Pemerintah(1)
RegulasiKementerian segera membuat standar ataupedoman pelaksanaan internal selambat-lambatnya 2 bulan setelah peraturan pelaksanadiberlakukan
Infrastruktur dan Sistem Pendukung• OSS dan Sistem Pendukung akan siap
beroperasi pada Juli 2021• Kesiapan Kementerian / Lembaga dan
Pemerintah Daerah dalam menyediakanjejaring, perangkat, dan konsultasi
Sumber daya manusiaPelatihan untuk Operator dan Supervisor OSS
Komunikasi PublikKementerian / Lembaga melakukan sosialisasiintensif dalam bentuk media elektronik dan leaflet
3
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian PP NOMOR 5 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Pokok-Pokok Substansi PP Nomor 5 Tahun 2021
Analisis Risiko Kegiatan Usaha
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Sistem OSS
Tata Cara Pengawasan
Evaluasi Dan Reformasi Kebijakan
Pendanaan
Penyelesaian Permasalahan Dan Hambatan
Sanksi
4
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Penerapan NSPK Berbasis Risiko Dorong Layanan Pemerintah yang Pasti, Mudah, dan Cepat
Telah terbit PP5/2021 tentangPenyelenggaraanPerizinan BerusahaBerbasis Risiko
Tujuan PP Tersebut
• SKKLH : Surat keputusan kelayakan lingkungan hidup, • SPPL : Surat pernyataan lingkungan hidup, • PKPLH : Pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan hidup, • UKL/UPL : Upaya pengelolaan lingkungan hidup/upaya pemantauan
lingkungan hidup
Kemudahan Perizinan Berusaha: Pasti, Mudah, Cepat
PASTI:• Jenis dan Bentuk Izin SUDAH PASTI sesuai kegiatan usaha berdasarkan KBLI
• Persyaratan dan standar SUDAH PASTI sesuai yang ditentukan: Tidak dapat ditambahkan• Waktu Penyelesaian SUDAH PASTI sesuai jenis perizinan: Dapat dipercepat dan Perizinan akan terbit otomatis apabila
tidak diselesaian oleh Pemerintah sesuai waktu yang ditetapkan
• Lokasi kegiatan SUDAH PASTI: OSS berbasis RDTR/RTRW digital yang dapat diakses pelaku usaha• Pemanfaatan Kawasan Hutan dan Kawasan Pesisir dan Laut SUDAH PASTI: Peta TataRuang terintegrasi bertahap ke
dalam OSS
• Bentuk dan mekanisme pengawasan SUDAH PASTI: Pengawasan berbasis pembinaan pemenuhan standar
MUDAH:• Proses pengajuan sampai dengan terbit SANGAT MUDAH melalui sistem elektonik: New OSS yang lebih friendly• SANGAT MUDAH mendapatkan data/infromasi Pmerintah yang diperlukan pelaku usaha: OSS terhubung/terintegrasi
dengan seluruh instansi Pemerintah
• SANGAT MUDAH melacak proses perizinan : Fitur Tracking & Tracing OSS
• SANGAT MUDAH mendapatkan layanan: Disediakan layanan berbantuan sampai dengan tingat kecamatan• SANGAT MUDAH untuk membangun: Standar bangunan umum sudah tersedia di OSS
CEPAT:• SANGAT CEPAT mendapatkan perizinan untuk kegiatan risiko rendah dan menengah rendah: OSS sudah mengklafisikasi
perizinan sesuai dengan risiko (Risiko rendah dan risiko menengah rendah langsung dapat perizinan dengan komitmen
pemenuhan standar)
• SANGAT CEPAT mendapatkan standar kegiatan usaha: OSS memberikan standar dan panduan pemenuhan standar
5
6
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Sektor Kegiatan Usaha:
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pertanian
3. Lingkungan Hidup dan Kehutanan
4. Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Ketenaganukliran
6. Perindustrian
7. Perdagangan
8. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
9. Transportasi;
10. Kesehatan, Obat, dan Makanan
11. Pendidikan dan Kebudayaan
12. Pariwisata
13. Keagamaan
14. Pos, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Sistemdan Transaksi Elektronik
15. Pertahanan dan Keamanan
16. Ketenagakerjaan
a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada masing-masing sektormeliputi pengaturan:
1) kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan,parameter Risiko, tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangkawaktu, masa berlaku, dan kewenangan Perizinan Berusaha;
2) persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha BerbasisRisiko;
3) pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan4) standar kegiatan usaha dan/atau standar produk.(Termuat dalam Lampiran PP Nomor 5 Tahun 2021)
b. Kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, Administrator KEK dan Badan Pengusahaan KPBPBDILARANG MENERBITKAN Perizinan Berusaha di luar PerizinanBerusaha yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021.
c. Pembinaan dan pengawasan oleh menteri/kepala lembaga,gubernur, bupati/wali kota, Administrator KEK, atau kepala BadanPengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing-masing.
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
7
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
PROSES BISNIS PERIZINAN BERUSAHA
PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL
Tingkat Risiko
RENDAH
MENENGAH RENDAH
MENENGAH TINGGI
TINGGI
NIB
NIB +SERTIFIKAT STANDAR*
NIB +SERTIFIKAT STANDAR
NIB
Perizinan Berusaha
veri
fika
si
Perizinan berusaha berlaku sejak diterbitkan OSS sampai dengan pelaku usaha tidak lagi melakukankegitan usaha atau sampai habisnya masa berlaku perizinan berusaha (bila ada)
*) pernyataan mandiri
NIB +SERTIFIKAT STANDAR
NIB +IZIN
Perizinan berusaha berlaku sejakditerbitkan OSS sampai dengan SS hasilverifikasi diterbitkan
Perizinan berusaha berlaku sejakditerbitkan OSS sampai dengan Izinditerbitkan
Perizinan berusaha sampai dengan pelakuusaha tidak lagi melakukan kegitan usahaatau sampai habisnya masa berlakuperizinan berusaha (bila ada)
8
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian PP NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
Pasal 39(1) Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku
Perda dan Perkada yang mengatur PerizinanBerusaha di daerah wajib menyesuaikan denganPeraturan Pemerintah ini paling larna 2 (dua) bulanterhitung sejak Peraturan Pemerintah inidiundangkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak berlaku untuk Perda dan Perkada yangjangka waktu penyesuaiannya ditentukan lainberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Progres Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Telah menyusun Perda RDTR
116 KAB/KOTA
(40)TERINTEGRASI OSS
(76)BELUM TERINTEGRASI
66%34%
*) dari total 514 kab/kota
(sumber: Kemenko Perekonomian)
10
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
REKAPITULASI PENYESUAIAN PERDA/PERKADA TERHADAP UUCK(sumber: direktorat produk hukum daerah, Kemendagri)
Masih dalam proses kajian kesesuaian Perda/Perkada dengan
PP 5 dan PP 6, dan belum disampaikan ke Kemendagri
Sudah menyampaikan laporan ke Kemendagri Perda/Perkada
yang harus di revisi
28%2%
155Provinsi/Kab/Kota
10Provinsi/Kab/Kota
*) dari total 548 provinsi/kab/kota
11
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Sinergi Legislatif dan Eksekutif Dalam Percepatan Penyusunan Perda/PerkadaAmanat dari PP 6 Tahun 2021
Eksekutif
Mapping regulasi
Penyusunan Rancangan Perda/Perkada
Pelibatan tenaga ahli dan instansi vertikal di daerah
Legislatif
Pembentukan perdabersama Kepala Daerah
Pembahasan & persetujuan perda
Pengawasan Pelaksanaan Perda
12
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
• Perda RTRW• Perkada RDTR
• Perda Perizinan Berusaha
• Perkada PerizinanBerusaha (SOP)
• Perda Pajak dan Retribusi Daerah
• PerdaKetenagakerjaan
• Perda Lain Terkait
Klaster Lain
Perpajakan
Penyederhanaan Perizinan Berusaha
Perubahan Pencabutan Pembentukan
13
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
PERSIAPAN DAERAH (1)
PERSIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)• Pelatihan layanan PERIZINAN BERUSAHA
Pemerintah Daerah menyiapkan SDM Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang memahami konsep dan mampu memberikan layanan implementasinya kepada pelaku usaha
• Pelatihan PENGAWASAN Kegiatan Usahaa. BKPM dan Kementerian/Lembaga menyiapkan juknis dan pelatihan untuk pelaksanaan
pengawasan kegiatan usahab. Pemerintah Daerah menyiapkan SDM DPMPTSP dan Dinas terkait sebagai
pembina dan/atau pelaksana pengawas kegiatan usaha
• Pelatihan SDM untuk operator OSS – Proses PERIZINAN BERUSAHAa. BKPM menyiapkan pelatihan untuk operator SDMb. Pemerintah Daerah menyiapkan SDM Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) sebagai operator OSS
14
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
PERSIAPAN INFRASTRUKTUR DAN SUPPORTING SYSTEM• Launching Sistem OSS-RBA oleh Bapak Presiden pada 9 Agustus 2021• Pemerintah Daerah mempersiapkan dukungan infrastruktur jaringan untuk
Sistem OSS• Kesiapan infrastruktur pendukung untuk pelayanan Perizinan Berusaha (ruangan dan
peralatan)• BKPM menyediakan helpdesk untuk membantu hambatan OSS di daerah
Komunikasi, Sosialisasi dan EdukasiKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah mengadakan:• sosialisasi kepada pelaku usaha• edukasi kepada SDM di Kementerian/Lembaga dan Pemda
PERSIAPAN DAERAH (2)
15
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian SURAT KEMENTERIAN INVESTASI / BKPM MENGENAI
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO 31 MEI 2021
• Pelaksanaan Sistem OSS RBA sudah dapat diujicobakan sejakdi undangkan yaitu 2 Juni 2021
• Pelaksanaan Sistem OSS RBA mulai tanggal 2 Juni 2021 1) Subsistem pelayanan
informasi dan 2) Subsistem perizinan
berusaha berbasis risiko
• Peluncuran Sistem OSS RBA pada tanggal 9 Agustus 2021 oleh Bapak Presiden
16
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
• Perda dan PerKada yang mengatur Perizinan Berusahadi daerah wajib menyesuaikan dengan PP 5 tahun 2021
• Pelaksanaan Perizinan Berusaha akan diimplementasikandiseluruh Pemerintah Provinsi / Kabupaten / Kota pada tanggal 2 Juli 2021
• Akan diadakan pelatihan, bimbingan teknis dan/atausosialisasi penggunaan sistem OSS-RBA kepada aparturpemerintah dan pelaku usaha
17
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN AKTIVITAS KLINIK SESUAI PP 5 TAHUN 2021 (1)
NO KBLI JUDUL KBLIPERSYARATAN
PERIZINAN BERUSAHA
JANGKA WAKTU PEMENUHAN
PERSYARATAN
KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA
JANGKA WAKTU PEMENUHAN KEWAJIBAN
1 86104 Aktivitas KlinikPemerintah:• Klinik Pratama• Klinik Utama
1. Administrasi2. Teknis, meliputi:
a. Bangunan, Sarana, prasarana, peralatan, obat-obatandan bahanhabis pakaiKlinik
b. SDM dan StrukturorganisasiKlinik
c. Bentuk dan jenispelayanankesehatanpada Klinik
Sesuai Ketentuan
Lembaga OSS
1. Melakukan registrasiKlinik
2. Menyelenggarakanpelayanan kesehatanKlinik sesuai standaryang berlaku
3. Melaporkan hasilkegiatan pelayanankesehatan Klinik sesuaiketentuan yang berlaku
4. Melakukan update/pembaharuan data jikaterjadi perubahan dataKlinik
1. Melakukan registrasi
klinik (3 bulan)
2. Menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan
Klinik sesuai standar
yang berlaku (sepanjang
menyelenggarakan klinik)
3. Melaporkan hasil kegiatan
pelayanan Kesehatan
Klinik sesuai ketentuan
yang berlaku (1 tahun)
4. Melakukan
update/pembaharuan
data jika terjadi
perubahan data Klinik (1
tahun)
18
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN AKTIVITAS KLINIK SESUAI PP 5 TAHUN 2021 (2)
NO KBLI JUDUL KBLIPERSYARATAN
PERIZINAN BERUSAHA
JANGKA WAKTU PEMENUHAN
PERSYARATAN
KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA
JANGKA WAKTU PEMENUHAN KEWAJIBAN
2 86105 Aktivitas KlinikSwasta:● Klinik Pratama● Klinik Utama
1. Administrasi Umum2. Teknis, meliputi:
a. Bangunan, Sarana, prasarana, peralatan, obat-obatan dan bahan habispakai Klinik
b. SDM dan Strukturorganisasi Klinik
c. Bentuk dan jenis pelayanankesehatan pada Klinik
Sesuai Ketentuan
Lembaga OSS
1. Melakukan registrasiKlinik
2. Menyelenggarakanpelayanan kesehatanKlinik sesuai standaryang berlaku
3. Melaporkan hasilkegiatan pelayanankesehatan Kliniksesuai ketentuanyang berlaku
4. Melakukan update/pembaharuan datajika terjadi perubahandata Klinik
1. Melakukan registrasiKlinik (3 bulan)
2. Menyelenggarakanpelayanan kesehatanKlinik sesuai standaryang berlaku(sepanjangmenyelenggarakanKlinik)
3. Melaporkan hasilkegiatan pelayanankesehatan Kliniksesuai ketentuanyang berlaku (1tahun)
4. Melakukan update/pembaharuan datajika terjadiperubahan dataKlinik (1 tahun)
19
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
STANDAR USAHA KLINIK SESUAI PERMENKES 14 TAHUN 2021
NO KBLI86104: Aktivitas Klinik Pemerintah86105: Aktivitas Klinik Swasta
1 PersyaratanUmumUsaha
a. Persyaratan Umum1) Badan hukum publik, untuk Klinik Pemerintah. (2) Klinik Swasta dengan Pelayanan Rawat Jalan dapatberbentuk orang perorangan, badan usaha atau badan hukum. (3) Klinik Swasta dengan Pelayanan RawatInap dapat berbentuk badan usaha atau badan hukum. (4) Klinik dengan Penanaman Modal Asing hanyaberbentuk badan hukum Perseroan Terbatas. (5) Dokumen Surat keterangan dari dinas kesehatankabupaten/kota mengenai pertimbangan persetujuan pendirian Klinik. (6) Dokumen profil Klinik meliputinama dan alamat lengkap, visi, misi, struktur organisasi dan waktu penyelenggaraan Klinik. (7) Dokumenself assessment Klinik meliputi kemampuan pelayanan Klinik, pelayanan penunjang medik (kefarmasian danlaboratorium), pemenuhan persyaratan sarana, prasarana, peralatan dan SDM. (8) Durasi pemenuhanstandar oleh pelaku usaha untuk perizinan baru selama 3 (tiga) bulan, sejak NIB diterbitkan.
b. Persyaratan perpanjangan sertifikat standar: 1) Dokumen sertifikat standar usaha Klinik atau surat izinoperasional Klinik sebelumnya yang masih berlaku. 2) Dokumen self assessment Klinik meliputikemampuan pelayanan Klinik, pelayanan penunjang medik (kefarmasian dan laboratorium), pemenuhanpersyaratan sarana, prasarana, peralatan dan SDM.
c. Persyaratan Perubahan 1) Izin Berusaha Klinik yang masih berlaku. 2) surat pernyataan penggantian badanhukum, nama Klinik, kepemilikan modal, jenis Klinik, dan/atau alamat Klinik, yang ditandatangani pemilikKlinik. 3) dokumen perubahan NIB; dan/atau 4) Self assessment Klinik yang meliputi kemampuan pelayananKlinik, pelayanan penunjang medik (kefarmasian dan laboratorium), pemenuhan persyaratan sarana,prasarana, peralatan dan SDM
Perubahan terhadap sertifikat standar Klinik dilakukan dalam hal terjadi perubahan: 1) Kepemilikan modal(PMA/PMDN); 2) Jenis Klinik; 3) Pelayanan dari rawat inap ke rawat jalan atau sebaliknya; 4) Penambahanpelayanan; dan/atau 5) Alamat Klinik
20
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
STANDAR USAHA KLINIK SESUAI PERMENKES 14 TAHUN 2021
NO KBLI86104: Aktivitas Klinik Pemerintah86105: Aktivitas Klinik Swasta
2 PersyaratanKhususUsaha
a. Daftar sarana, prasarana, bangunan, peralatan dan daftar obat-obatan dan bahan habispakai;
b. Daftar SDM sesuai dengan kewenangan dan kompetensi dan struktur organisasi;c. Daftar jenis pelayanan kesehatan pada Klinik;d. Dokumen Surat Izin Praktik (SIP) semua tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik;e. Dokumen perjanjian kerja sama pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);
danf. Dokumen Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) bila Klinik mempekerjakan Tenaga Kerja
Warga Negara Asing (TK-WNA)
21
Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
mempunyai tugas melakukan evaluasi dan reformasi
kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
sesuai amanat Pasal 310 PP Nomor 5 Tahun 2021
TUGAS KEMENKO PEREKONOMIAN
22
perekonomianRIekon.go.id@perekonomianRI
TERIMAKASIHKementerian Koordinator Bidang PerekonomianGedung Ali WardhanaJl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat
#UntukEkonomiIndonesia
Indonesia TangguhIndonesia Tumbuh
Bab V: Tata Cara Pengawasan
25
Pengawasan dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi antar kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah,administrator KEK, dan BP KPBPB.
Indikator pengawasan: tata ruang dan standar bangunan gedung; standar kesehatan, keselamatan, dan/ataulingkungan hidup; standar pelaksanaan kegiatan usaha; kewajiban yang dipersyaratkan oleh K/L; dan/atau,kewajiban atas penyampaian laporan dan/atau pemanfaatan fasilitas penanaman modal.
2 jenis pengawasan: a. Pengawasan rutin; b. pengawasan insidental.
Pengawasan berupa inspeksi lapangan dan/atau virtual.
Pelaksana inspeksi lapangan wajib dilengkapi dengan surat tugas.
Dalam hal Pelaku Usaha memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi, intensitas inspeksi lapangan dapat tidakdilakukan atau dikurangi.
Hasil inspeksi lapangan dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (elektronik dan non-elektronik) ) danditandatangani oleh pelaksana inspeksi lapangan dan Pelaku Usaha
Hasil inspeksi lapangan dilaporkan kepada Sistem OSS
Bab VIII: PENYELESAIAN PERMASALAHAN DAN HAMBATAN PERIZINAN BERUSAHA
26
Ketentuan Diskresi: Dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan tidak mengatur, tidaklengkap, atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi Pemerintahan, Menteri/Pimpinan Lembaga, Kepala Daerah,Administrator KEK, atau Kepala BP KPBPB melakukan diskresi untuk mengatasi persoalan konkret.
Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota wajib menyelesaikan hambatan dan permasalahandalam pelaksanaan PP ini.
Bilamana terdapat pengaduan masyarakat kepada pejabat pemerintah pusat dan/atau daerah, kejaksaan ataukepolisian, maka penyelesaian permasalahanmendahulukan proses administrasi.
Laporan dan/atau pengaduan masyarakat kepada Kejaksaan atau Kepolisian diteruskan kepada menteri,pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali kota, administrator KEK dan/atau BP KPBPB untuk dilakukanpemeriksaan.
Jika hasil Pemeriksaan menemukan:
a. kesalahan administrasi yang tidak menimbulkan kerugian negara penyempurnaan administrasi palinglambat 10 Hari;
b. kesalahan administrasi yang menimbulkan kerugian negara penyempurnaan administrasi danpengembalian kerugian negara via TGR paling lambat 10 hari; atau
c. tindak pidana yang bukan bersifat administratif disampaikan kepada Kepolisian atau Kepolisian.
Bab IX: KETENTUAN SANKSI
27
Menteri/kepala lembaga, gubernur dan bupati/wali kota, administrator KEK dan Kepala Badan KPBPB yang tidakmemberikan pelayanan Perizinan Berusaha kepada Pelaku Usaha yang telah memenuhi ketentuan dikenaisanksi.
Sanksi berupa pengambilalihan dan pelimpahan kewenangan Perizinan Berusahakepada Lembaga OSS.
Sanksi bagi ASN yang tidak memberikan pelayanan Perizinan Berusaha sesuai ketentuan ASN.
Bab XI: KETENTUAN PERALIHAN
28
Grandfather Clause: ketentuan pelaksanaan PP ini tidak berlaku bagi pelaku usaha/pihak yang telahmendapatkan perizinan berusaha/izin/persetujuan sebelum PP ini berlaku kecuali ketentuan tersebut lebihmenguntungkan bagi pemegang perizinan berusaha/izin/persetujuan dimaksud.
Pada saat PP ini mulai berlaku, perizinan berusaha/izin/persetujuan yang sudah terbit masih tetap berlakusampai dengan berakhirnya perizinan berusaha/izin/persetujuan tersebut.
Ketentuan Peralihan lainnya yang mengatur transisi selama 4 bulan (sesuai sarget sistem OSS untuk golive untuk penerbitan perizinan berbasis risiko pada Juni 2021)
Bab XII: KETENTUAN PENUTUP
29
Mencabut ketentuan tertentu dalam beberapa PP Ketentuan PP dan peraturan perundang-undangan dibawah PPyang bertentangan dengan PP ini, dinyatakan tidak berlaku. (mis beberapa ketentuan dalam PP 50 Th 2005tentang Lembaga Penyiaran Swasta, PP 51 Th 2005 tentang Lembaga Penyiaran Komunitas, PP 52 Th 2005tentang Lembaga Penyiaran Berlangganan).
Berhubung untuk melakukan update Sistem OSS sesuai dengan PP ini memerlukan waktu 4 bulan kedepan, PPini berlaku efektif pada bulan Juni 2021.