implementasi strategi peningkatan ketahanan perublim_knowledge management forum mercy corps...
TRANSCRIPT
Oleh : Kepala Bappeda Kota Blitar/ Ketua Pokja Perubahan Iklim
SUHARSONO, SH, MAP.
Knowledge Manajemen Forum APEKSI-Mercy Corps Jakarta, 25 - 26 Agustus 2014
±160 km tenggara Surabaya Luas : 32,578 km2 3 Kecamatan dan 21 Kelurahan Jumlah penduduk : 150,670 jiwa Pertumbuhan penduduk : 1,23% per tahun Kepadatan pendd : 4.626/km2 Pendd miskin: 7, 32% APBD : Rp. 542,72 Milyar Pertumbuhan ekonomi : 6,59% PDRB : Rp. 2,273.41 Milyard Pengalaman di bidang sanitasi dan lingkungan hidup : Kota ISSDP Tahap 1, PPSP Adipura 9 kali dan Adiwiyata Kerjasama dg Mercy corps (ACCCRN), 2011 Kerjasama dg PAKLIM GIZ, 2012 IMP Award Pengelolaan Air Limbah, 2012 Otonomi Award bidang sanitasi, 2012
Sekilas Kota Blitar
KERJASAMA
ACCCRN-Mercy Corps (2010-sekarang
• Penyusunan City Vulnerability Assesment (Kajian Kerentanan Kota)
• Penyusunan City Resillience Strategy (Strategi Ketahanan Kota)
• Best Practise Transfer Program-APEKSI
• Shared Learning Dialogue (SLD) • Training Konsep Note dan
Proposal
PAKLIM-GIZ (2011-sekarang)
• Penyusunan Integrated City Climate Strategy (Strategi Iklim Kota Terpadu)
• Workshop Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
• Updating Emisi GRK • Peusunan Buku Investasi Iklim
(Blue Book)
POKJA PERUBAHAN IKLIM
KOTA BLITAR (SK Walikota Blitar
Nomor 136 Tahun 2013) Anggota :
SKPD terkait, Organisasi Wanita, Universitas,
Pers, Organisasi Pemuda, Reporter
Radio, LSM Lingkungan
PROFIL EMISI GRK PROFIL RISIKO PERUBLIM
PEMERINTAH MASYARAKAT
Profil Resiko Perublim Kota Blitar
Peta Multi Bahaya
Peta Kerentanan
Peta Risko Perublim
Diare, DBD, Chikungunya,
ISPA
STRATEGI
Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan Pola Partisipatif
Meningkatkan Permukiman Sehat yang Berwawasan Lingkungan
Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana
Meningkatkan Pengelolaan Pertanian Terpadu
Meningkatkan Sarana kota dan RTH sesuai Tata Ruang
Meningkatkan kualitas pelayanan air minum
1
2
3
4
5
6
7 Meningkatkan Konservasi SDA dan Pengembangan Energi Alternatif
Meningkatkan Upaya Hemat Energi pada Sarpras Pemerintah dan LLAJ
8
9 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan KB
“Mewujudkan Sinergi
Pemerintah, Masyarakat dan
Dunia Usaha dalam Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim
Menuju Penurunan Emisi GRK Kota Blitar 11% Pada Tahun
2020”
TUJUAN
RENCANA AKSI
Lomba Hemat energi SKPD
Smart Driving
Bike To Work
Car Free Day
Sosialisasi 3M
Kelompok Surveillence Masyarakat
Meningkatkan kualitas air bersih
Diseminasi Resiko Perublim
Penghijauan
Biogas
Kampung Iklim
MITIG
ASI AD
APTASI
Biopori
Pemanenan Air Hujan
IMPLEMENTASI s.d. 2014
Diseminasi ICCS di Kecamatan
Updating Emisi GRK 2012
Lomba Hemat energi SKPD
Sosialisasi Hemat Energi dan Air
LED/Solar Cell untuk PJU
Tim Inventarisasi data mitigasi di SKPD/UPTD/Kel/Sekolah
Rusunawa
35O Household
Living along
the river
Monev ICCS
Peta Kerentanan Perublim
Prioritasi Renaksi
Organik Hidroponik Talkshow perublim
Pertanian Organik
Surveilence
berbasis
masy.
Biopori dan Pemanenan Air Hujan di Agroblimbing (2014-2015)
Biogas dari kotoran
ternak dan kotoran
manusia
Kampanye Perublim
melalui Karnaval, Baliho,
banner dan sticker
Lanjutan….
32% KK tidak memiliki jamban (EHRA,2007)
KONDISI PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH
TANGGA KOTA BLITAR Th. 2006
> 65% rumah tangga tidak memiliki saluran limbah (EHRA,2007)
Hanya 7 dari 29 lembaga industri/ kegiatan yang punya IPAL (Dinas LH, 2007)
> 70% sumur tercemar bakteri E.coli (Dinkes, 2007)
Tingkat perhatian stake holders ttg pengelolaan limbah masih kurang (Data
Musrenbang tahunan)
Angka kemiskinan 13,32% (KK) (BPS,2007)
ASUMSI : GAKIN termasuk kelompok
MEMBUANG LIMBAH SEMBARANGAN, TIDAK PUNYA
JAMBAN & SUMBER AIR BERSIHNYA TERCEMAR E COLI
Sumber Anggaran Pengelolaan Limbah Rumah tangga kurang
Penguatan Komitmen
pemerintah daerah dan masyarakat
tentang pentingnya
pembangunan sanitasi dalam pembangunan daerah melalui
“Deklarasi Blitar” yg ditandatangani
pada tanggal 27 Maret 2007
dengan titik berat pada
pembangunan Sanitasi yang
berpihak kepada masyarakat miskin
(Pro - Poor)
konsep pembangunan sanitasi yg kompre-hensif &
partisipatif
EHRA 2007
BUKU PUTIH SANITASI 2007
STRATEGI SANITASI KOTA BLITAR 2008-2012
DEKLARASI BLITAR (PRO POOR
SANITATION) PROGRAM PENGANGGULANGAN
KEMISKINAN KOTA BLITAR
PROGRAM/KEG SANITASI
(termasuk air limbah)
RPIJM KOTA BLITAR
SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF/SMPP
PEMBANGUNAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
DENGAN PRIORITAS POKSAR GAKIN (60%)
POKJA SANITASI Tk. KOTA, KEC dan KEL
PROSES “PRO POOR SANITATION” KOTA BLITAR
SATGAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN TK. KEL
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
Kelurahan dengan Resiko Sanitasi Tinggi :
Kel. Sukorejo (prosentase gakin tertinggi) &
Kel. Pakunden
PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
IPAL KOMUNAL/ SANIMAS
JAMBAN KELUARGA/GAKIN
DRAINASE LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
DENGAN PRIORITAS POKSAR GAKIN (60%)
Lanjutan….
IPAL KOMUNAL KOTA BLITAR
24 IPAL Komunal yang mengcover 1.084 KK (kapasitas maksimal 3.381 KK)
IMPLEMENTASI sampai 2014
KERJASAMA PENDANAAN YANG DIPEROLEH
NO NAMA PROGRAM INSTANSI
KOORDINATOR
BENTUK BANTUAN OUTPUT
1. ISSDP
2007-2009
Bappenas Capacity building Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan
Sanitasi
EHRA
BUKU PUTIH
SSK 2008-2012
Pebentukan Pokja Sanitasi th
2007
2. APBD KOTA BLITAR
Th. 2008
Hibah Implementasi Renstra
Sanitasi
Hibah Bangga Sanimas
Th. 2009
Hibah Implementasi Renstra
Sanitasi
Hibah Bangga Sanimas
Th. 2010
Hibah Implementasi Renstra
Sanitasi
Bappeda (Pokja Sanitasi)
& DPKD
Bappeda
Bappeda (Pokja Sanitasi)
& DPKD
Bappeda
Bappeda (Pokja Sanitasi)
& DPKD
Rp. 327.808.000,-
Rp. 447.000.000,-
Rp. 170.000.000,-
Rp. 300.000.000,-
Rp. 225.000.000,-
Rp. 240.000.000,-
Rp. 298.500.000,-
1 unit IPAL Komunal oleh KSM
182 unit jamban gakin oleh KSM
72 buah jamban gakin oleh PKK
1 unit IPAL Komunal oleh KSM
90 unit jamban gakin oleh KSM
96 buah jamban gakin oleh PKK
1 unit IPAL Komunal oleh KSM
3. APBD Prov Jatim
Th. 2009
Pengembangan Jaringan
Distribusi Air Bersih
Dinas PU
Rp. 187.500.000,-
Rp. 400.000.000,-
Pembangunan MCK Umum
1 Unit IPAL Komunal
NO NAMA PROGRAM INSTANSI
KOORDI-NATOR
BENTUK BANTUAN OUTPUT
4. APBN
Pengembangan Jaringan
Distribusi Air Bersih
Dinas PU
Rp. 954.910.000,-
3 Unit IPAL/Komunal
5.
WASAP- D (WORLD BANK)
2011-2012
Kementrian PU Cipta
Karya
Rp. 3.000.000.000
7 Unit IPAL Komunal dan 1 paket tambahan
SR oleh KSM
6. WASAP- E (WORLD BANK) Beppenas 2 set perangkat computer
SIM WASAP-E on line untuk
Aplikasi Evaluasi
Pembangunan Sanitasi
Prgram Evaluasi Pembagunan Sanitasi
Perkotaan
7. PPSP/USDP
(Percepatan Pembangunan
Sanitasi Perkotaan)
2009-2013
Kementrian PU Cipta
Karya
Capacity Building untuk
Review SSK
Penyusunan Memorandum Program (MP)
2011-2014
8. IEG (AUS-AID)
2011
Kementrian PU Cipta Karya Rp. 1.770.000.000 1 unit IPAL Komunal
dan 1 paket Sarpras TPA
9. USRI (Urban Sanitation For
PNPM Mandiri)
2011-2014
Kementrian PU Cipta Karya Rp. 7.350.000.000,- Masing-masing 1 unit IPAL Komunal di 21
kelurahan
oleh BKM
Lanjutan…..
Jumlah Rp. 15,670,718,000
5,2% KK (dari 32%) tidak memiliki jamban (EHRA,2012)
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
RUMAH TANGGA Th. 2012 versus Th. 2006
<22% (dari > 65%) rumah tangga tidak memiliki saluran limbah (EHRA,2012)
Ada 23 IPAL Komunal (dari 7 IPAL-lembaga) (KantorLH, 2011)
<40% (dari >70%) sumur tercemar bakteri E.coli (Dinkes, 2011)
Tingkat perhatian stake holders ttg pengelolaan air limbah sudah tinggi (Data Musrenbang tahunan)
Angka kemiskinan 11,65% KK (dari 13,16%) (BPS,2011)
Sumber Anggaran Pengelolaan Air limbah sudah banyak
• Pengelolaan IPAL melibatkan banyak SKPD terkait sehingga menyulitkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung jawab
• Kelompok Masyarakat Pengelola IPAL (KSM) masih memilki kekurangan keterampilan teknis dalam pemeliharaan IPAL
• Proses Penarikan Iuran Pengguna IPAL papda beberapa IPAL Komunal masih sulit dilaksanakan
• Membagi kewenangan dan tanggung jawab dalam pendampingan IPAL. Untuk peluang pendanaan di Bappeda, Pembangunan fisik di PU, Pembinaan KSM aspek teknis di KLH, Pembinaan KSM dari aspek pemberdayaan di Bapemas KB.
• Disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pemeliharaan IPAL Komunal dan Pelatihak Teknis Pengelolaan IPAL untuk KSM
• Pembentukan Paguyuban KSM IPAL untuk media sharing pengalaman dengan KSM lainnya termasuk bagaimana strategi menarik iuran pengguna.
• Upaya meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim harus menggunakan pendekatan partisipatoris untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin keberlanjutan pelaksanaan program
• Kerjasama dan koordinasi lintas SKPD terkait program perubahan iklim sangat diperlukan dan harus diperkuat dengan pembentukan Tim Adhoc yang ditetapkan dengan SK Walikota
• Pembangunan IPAL Komunal berbasis masyarakat di Kota Blitar telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah domestik untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap penyakit perublim
• Memperkuat peran Paguyuban KSM Pengelola IPAL Komunal
• Memperkuat rintisan pemberdayaan ekonomi lokal oleh KSM di Lokasi IPAL Komunal untuk menambah cadangan kas yang dimiliki KSM sehingga dapat membiayai sendiri pengelolaan IPAL Komunalnya
“Pengarusutamaan pembangunan
berkelanjutan termasuk perubahan iklim dalam
pembangunan perkotaan memerlukan suatu komitmen kuat dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan” Pokja Perubahan Iklim Kota Blitar
www.iklim.blitarkota.net [email protected]
Terima-Kasih