implementasi sistem manajemen mutu iso 9001:2008...

191
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMAN 03 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : DIAN OCTAVIANI NIM . 11140182000034 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: donhu

Post on 06-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2008 DI SMAN 03 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DIAN OCTAVIANI

NIM . 11140182000034

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of
Page 3: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of
Page 4: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of
Page 5: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of
Page 6: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of
Page 7: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

i

ABSTRAK

Dian Octaviani (11140182000034). Implementasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan. Jurusan Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.`

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk metode

deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan

cara 1) Wawancara, 2) Observasi dan 3) Dokumentasi atau Studi Dokumen.

Wawancara dilakukan dengan Petugas Harian Kepala Sekolah, Wakil Manajemen

Mutu (WMM), Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan, serta beberapa guru.

Hal tersebut guna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan pada sasaran mutu sudah

berjalan dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan positif

yang dirasakan pihak sekolah baik dari segi prestasi, kompetensi peserta didik,

dan guru, sarana dan prasarana maupun peningkatan dalam pengelolaan dan

pengolahan data serta dokumen-dokumen sekolah lebih tertata rapi, tercapainya

tingkat kelulusan peserta didik 100%, memperoleh nilai akhir kelulsan 7,0

mencapai 70%, serta tercapainya sasaran mutu dengan baik.

Data hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan masukan kepada Kepala

Sekolah dan Wakil Manajemen Mutu untuk tetap berkomitmen bersama pihak

manajemen lainnya untuk tetap mengimplementasikan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008 dan meningkatkan pencapaian sasaran mutu yang ada.

Kata Kunci: Mutu Pendidikan, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008, Sasaran Mutu.

Page 8: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

ii

ABSTRACT

Dian Octaviani (11140182000034). Implementation of ISO 9001: 2008

Quality Management System in SMAN 03 South Tangerang, Departement of

Education Management, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences. Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to describe the Implementation of the ISO 9001: 2008 Quality

Management System in SMAN 03 South Tangerang. The method used in this study

is a qualitative approach in the form of a qualitative descriptive method. Data

collection techniques in this thesis are done in some way 1)Observation,

2)Interview and 3) Document Study or Documentation. Interviews were conducted

with the Daily Headmaster, Deputy of Quality Management (WMM), Head of

Curriculum and Student Affairs, and several teachers. This is to get the

information needed.

From the results of the study show that the implementation of the quality

management system ISO 9001: 2008 in SMAN 03 South Tangerang the quality

objectives have gone well, this is evidenced by the positive changes felt by the

school both in terms of achievement, competency of students, and teachers,

facilities and infrastructure as well as improvements in data management and

processing and school documents are more organized, achieved 100% student

graduation rate, obtaining the final grade of the semester 7.0 reaches 70%, and

the achievement of quality objectives well.

The data from this study are expected to provide input to the Principal and the

Quality Management Representative to remain committed with other management

parties to continue implementing the ISO 9001: 2008 quality management system

and improve the achievement of existing quality objectives.

Keyword: Education Quality, Quality Management System, ISO 9001: 2008

Quality Management System, Quality Goals.

Page 9: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam tetap

tercurah limpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, kepada

keluarganya, sahabatnya hingga kepada umatnya semoga kita semua senantiasa

mendapat syafaatnya.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

di SMAN 03 Tangerang Selatan” merupakan salah satu syarat kelulusan penulis

untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Akan tetapi menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

khususnya bagi pembimbing guna menjadi acuan dan bekal pengalaman bagi

penulis di masa yang akan datang.

Adapun keberhasilan penulis dalam melakukan penelitian hingga skripsi

penulis selesai ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak selama penelitian

berlangsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga

serta pikirannya dengan penuh kesabaran dalam membantu, membimbing

dan mendukung penulis sehingga skrisi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Page 10: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

iv

4. Abdul Ghofur, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II dalam penulisan

skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya

dengan penuh kesabaran dalam membantu dalam membantu, membimbing

dan mendukung penulis sehingga skrisi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

6. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan akademik dan motivasi kepada penulis

selama proses perkuliahan.

7. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen Pendidikan dan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pelayanan dan segenap ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Drs. H. P.A. Sopandy, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 03 Tangerang

Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

9. Dra. Eny Suryani, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu SMAN 03

Tangerang Selatan yang telah sangat sabar membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian.

10. Seluruh Dewan Guru dan Karyawan SMAN 03 Tangerang Selatan yang

telah bersedia menjadi responden selama kegiatan penelitian berlangsung

11. Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta Ayahanda Nurjaya dan Ibunda

Nursani yang tidak pernah lelah mendidik penulis sampai saat ini, yang

senantiasa memberikan do’a, dukungan moril maupun materil, arahan,

nasehat serta bimbingan setiap saat tanpa ada henti-hentinya hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

12. Adik-adikku tersayang Lily Sholiha dan Ibrahim Alkamil yang menemani

mengerjakan skripsi dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

13. Keluarga besar H. Muslih dan Naman yang selalu memberikan motivasi

dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi.

14. Calon Suamiku Andi Wijaya yang telah menemani, memberikan

dukungan dan motivasi serta meluangkan waktunya untuk menghilangkan

Page 11: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

v

penat, tempat berkeluh kesah dan menghibur penulis selama proses

menyelesaikan skripsi.

15. Sahabat tersayang (Fitria Suryani, Desi Anggraeni, Resti Listia,

Clementhya Rahman, Ade Fauziah, Fazar Kurniawan) yang telah

memberikan inspirasi, motivasi, semangat serta waktu luangnya agar

penulis dapat menyelesaikan skripsi.

16. Teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2014, terkhusus Anida

Vera Pradikta, Imelda Julia, Elis Nurleli, Luthfiatu Zahro, Nanda

Widyaningrum, Nurul Aeni yang selalu mendukung dan menjadi tempat

berkeluh kesah, memotivasi dan menghibur selama proses menyelesaikan

skripsi.

17. Keluarga besar Reallymation angkatan 16 yang selalu memberikan

dukungan dan do’a agar penulis segera menyelesaikan skripsinya.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberi dukungan dan do’a dalam proses penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak guna

perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 30 November 2018

Dian Octaviani

Page 12: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 8

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ......................................... 8

1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO ................................... 8

2. Prinsip-prinsip Manajemen Mutu ............................................... 10

3. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ......................................... 14

4. Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 ....... 17

B. Sasaran Mutu ISO ............................................................................. 19

1. Pengertian Sasaran Mutu............................................................. 19

2. Penetapan Sasaran Mutu ............................................................. 20

3. Sasaran Mutu di Lembaga Pendidikan ........................................ 21

a. Standar Kompetensi Lulusan ................................................ 22

b. Standar Isi ............................................................................. 25

c. Standar Proses ...................................................................... 27

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ........................ 31

e. Standar Sarana dan Prasarana ............................................... 33

f. Standar Pengelolaan .................................. 35

g. Standar Pembiayaan .............................................................. 36

h. Standar Penilaian Pendidikan ................................................ 39

Page 13: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

vii

C. Penelitian yang Relevan .................................................................... 42

D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 45

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 45

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 46

C. Metode Penelitian.............................................................................. 46

D. Sumber Data ...................................................................................... 46

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 46

F. Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 48

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 50

H. Interprestasi Data .............................................................................. 52

I. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ............................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 55

A. Gambaran Umum dan Deskripsi Unit Penelitian .............................. 55

1. Sejarah SMAN 03 Tangerang Selatan ........................................ 55

2. Profil SMAN 03 Tangerang Selatan ........................................... 56

3. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 03 Tangerang Selatan ................. 57

4. Struktur Organisasi dan Alur Birokrasi SMAN 03 Tangerang

Selatan ......................................................................................... 59

5. Data Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik

SMAN 03 Tangerang Selatan ..................................................... 61

6. Sarana dan Prasarana SMAN 03 Tangerang Selatan .................. 65

B. Deskripsi dan Analisis Data .............................................................. 67

1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di

SMAN 03 Tangerang Selatan ..................................................... 67

2. Standar Kompetensi Lulusan ...................................................... 70

3. Standar IsI ................................................................................... 73

4. Standar Proses ............................................................................. 79

5. Standar Penilaian Pendidikan ...................................................... 85

C. Temuan Hasil Penelitian ................................................................... 90

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 93

Page 14: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

viii

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 94

A. Kesimpulan ....................................................................................... 94

B. Saran .................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Rencana Penelitian ...................................................................... 45

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Wawancara .................................................. 48

Tabel 3.3 : Daftar Checklist Studi Dokumen ................................................ 49

Tabel 4.1 : Jabatan dan Pangkat Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN

03 Tangerang Selatan .................................................................................... 61

Tabel 4.2 : Jumlah Peserta Didik SMAN 03 Tangerang Selatan .................. 63

Tabel 4.3 : Data Prestasi Peserta Didik SMAN 03 Tangerang Selatan ........ 64

Tabel 4.4 : Data Sarana dan Prasarana SMAN 03 tangerang Selatan ........... 66

Page 16: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 2 : Rekap Hasil Studi Dokuemn

Lampiran 3 : Pedoman Wawancara

Lampiran 4: Transkip Wawancara Wakil Manajemen Mutu

Lampiran 5 : Transkip Wawancara Bagian Kurikulum

Lampiran 6 : Transkip Wawancara Bagian Kesiswaan

Lampiran 7 : Transkip Wawancara Guru

Lampiran 8 : Struktur Organisasi

Lampiran 9: Sertifikat ISO

Lampiran 10 : Pedoman Mutu

Lampiran 11: Sasaran Mutu dan Strategi Pencapaian Mutu

Lampiran 12: Prosedur Pengendalian Dokumen

Lampiran 13: Prosedur Pengendalian Rekaman

Lampiran 14 : Intruksi Kerja

Lampiran 15 : Hasil Audit Eksternal

Lampiran 16 : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lampiran 17 : SK Tim Pengembangan Kurikulum

Lampiran 18 : Dokumen Tugas Siswa

Lampiran 19: Silabus Pembelajaran

Lampiran 20 : RPP

Lampiran 21: Nilai Tes

Lampiran 22: Arsip Hasil Belajar Peserta Didik yang Sudah Ditanda Tangani

Lampiran 23: Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 24:: Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 17: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

xi

Lampiran 25 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 26 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 27: Biodata Penulis

Page 18: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya,

karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik.1 Sejak awal publik

menaruh harapan yang tinggi terhadap pendidikan yang berkualitas, karena

dengan pendidikan yang berkualitas diharapkan adanya peningkatan

kesejahteraan yang berarti bagi masyarakat.

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya pada jenjang sekolah atau

satuan pendidikan, karena tidak dapat dipungkiri bahwa mutu pendidikan di

Indonesia masih jauh dari yang diharapkan, terutama jika dibandingkan

dengan mutu pendidikan di negara lain. Menurut laporan PISA (Programme

International for Students Assesement) tahun 2015, program yang

mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 72 negara, Indonesia menduduki

peringkat 62 sedangkan di ASEAN dari 10 negara yang ada, Indonesia

menduduki peringkat lima. Indonesia masih kalah dari negara tetangga seperti

Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Pada tahun 2018, Indonesia

berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas

pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia.

Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Berbagai

usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, baik

dari segi kompetensi guru, pengadaan buku dan sumber belajar lainnya,

perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, bahkan peningkatan manajemen

mutu sekolah. Namun dari usaha yang telah dilakukan belum menunjukan

peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan.

1 Udin Syaefudin Sa,ud – Abin Syamsudin Makmun, Perencanaan Pendidikan, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 6

Page 19: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

2

Penerapan Manajemen Mutu di sekolah berlandaskan pada UU Nomor 32

tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 14 ayat 1 berkenaan dengan

penyelenggaraan pendidikan, manajemen mutu pendidikan harus disesuaikan

dengan jiwa dan semangat otonomi. Selain itu juga berlandaskan pada UU

Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Oleh

karena itu, sistem manajemen mutu pendidikan harus diubah dari yang

sentralistik menjadi desentralistik yang berfokus pada manajemen mutu

berbasis sekolah.

Jerome S. Arcaro menjelaskan bahwa untuk memperbaiki mutu

pendidikan saat ini saat ini, para pendidik dapat menggunakan manajemen

mutu sebagai salah satu sarananya, karena dengan manajemen mutu para

pendidik dapat mengenal dan beradaptasi dengan permasalahan dan kesulitan

yang dihadapi. Adanya permasalahan dan kesulitan itulah para pendidik dapat

mengembangkan serta menerapkan proses pendidikan yang baru sebagai hasil

dari perbaikan mutu.2

Oleh karena itu pendidikan harus dipandang sebagai sebuah sistem.3

Dimana di dalam sistem itu terdapat aspek-aspek yang saling berkaitan, dalam

pendidikan semua aspek yang telah ditetapkan dalam standar pendidikan yaitu

standar isi, proses, kompentensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,

sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian adalah saling

berkesinambungan satu sama lain, karena aspek-aspek tersebut merupakan

tolak ukur dalam menentukan mutu pendidikan serta sebagai sasaran mutu

pendidikan itu sendiri. Sementara dalam menentukan dan menjalankan mutu

pendidikan dibutuhkan adanya manajemen yang baik, bermacam-macam pola

manajemen yang digunakan dalam pendidikan salah satunya adalah

manajemen mutu terpadu atau yang sering dikenal dengan Total Quality

Management (TQM).

2 Joreme S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah

Penerapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007), cet ke IV, h.2 3 Ibid, h. 13

Page 20: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

3

Sebelum sekolah mengimplementasikan TQM sebagai salah satu

pendekatan perbaikan mutu, sekolah harus memahami bahwa TQM bukanlah

beban dan suatu keinginan untuk mencoba mengerjakan sesuatu dengan

prinsip “selalu baik sejak awal”. Selain itu TQM juga menawarkan beberapa

rumusan yang dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan manajemen yang

mengarah pada peningkatan mutu secara praktis dan sistematis. Benefit

sekolah yang megimplementasikan TQM selain untuk meningkatkan mutu

sekolah implementasi TQM pada pendidikan juga mencoba untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus

menerus atas jasa, tenaga kerja proses dan lingkungannya.

Menanggapi persoalan mutu pendidikan maka akan lahirlah konsep

persaingan dan tantangan (baik tantangan pasar bebas maupun tantangan

global), Indonesia sebenarnya sudah berkemas diri untuk menghadapi

tantangan tersebut. Salah satu persiapannya adalah menyiapkan generasi

bangsa yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

tinggi. Tentunya usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk menciptakan

generasi emas itu melalui pendidikan. oleh karena itu wacana pendidikan terus

ditingkatkan dan berbagai keputusan terkait dengan progres pendidikan telah

dikeluarkan oleh negara Indonesia. Salah satu kebijakan pendidikan yang

dicetuskan oleh pemerintah adalah kebijakan sekolah unggul. Sekolah

unggulan diharapkan mampu mencetak generasi bangsa yang memiliki

keahlian tertentu. Keahlian itulah yang akan mengantar pada kompetisi global

yang pada akhirnya akan memenangkan persaingan tersebut.

Sekolah unggul merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari sebuah

keinginan untuk memiliki sekolah yang mampu berprestasi di tingkat nasional

dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditunjang

dengan adanya akhlakul karimah. Sekolah unggul dikembangkan untuk

mencapai keistimewaan dalam keluaran (output) pendidikan. untuk mencapai

keistimewaan tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, pendidik

dan tenaga kependidikan, manajemen serta sarana penunjangnya harus

diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Page 21: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

4

Mayoritas orang berpendapat bahwa sekolah murah pasti hasilnya juga

murahan, setara dengan pendapat itu, juga ada yang mengatakan bahwa

sekolah unggulan itu juga unggul dalam pembiayaannya. Jika pernyataan itu

benar maka dapat dipastikan bahwa hanya orang-orang yang mampu atau kaya

yang dapat menikmati sekolah unggulan tersebut. Sedangkan faktanya

mayoritas masyarakat Indonesia masih berada pada garis ekonomi menengah

ke bawah dan bahkan menurut Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di

Indonesia pada September 2017 mencapai 26,58 juta jiwa.

Kenyataan di lapangan menunjukan kebenaran pernyataan di atas, bahwa

sekolah unggulan juga diikuti oleh keunggulan pembiayaannya sedangkan

sekolah yang murah juga menunjukan kualitasnya yang rendah dimana

lulusannya memiliki nilai tawar yang rendah atau tidak sama sekali. Ini

merupakan masalah yang serius yang wajib diselesaikan oleh para pemegang

kebijakan pendidikan, karena biar bagaimanapun orang-orang miskin juga

berhak mendapatkan pendidikan yang layak (berkualitas).

Dengan demikian satuan pendidikan mengharapkan TQM dapat berjalan

dengan baik untuk mencapai visi dan misi sekolah maka harus memiliki

inovasi baru dan berani untuk melangkah lebih maju. Warga sekolah harus

menyadari bahwa mutu sekolah harus mengarah pada kepuasan pelanggan

serta untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan. Standar yang dimaksud

ialah standar internasional ISO 9001:2008. Standar internasional ISO

9001:2008 awalnya digunakan dalam dunia industri manufaktur, namun

seiring berjalannya waktu untuk mendapat pengakuan berupa sertifikat Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 pada akhirnya dunia pendidikanpun

perlu mengimplementasikan ISO 9001:2008.

ISO adalah badan standardisasi internasional yang menangani masalah

standardisasi untuk barang dan jasa. Badan ini merupakan federasi badan-

badan standardisasi dari seluruh dunia yang berkedudukan di Geneva, Swiss.

Keanggotaan Indonesia dalam ISO diwakili oleh Dewan Standardisasi

Page 22: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

5

Nasional (DSN).4 Manfaat ISO adalah untuk memperagakan kemampuan

organisasi yang taat asas dalam memberikan produk yang memenuhi

permintaan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Tujuan ISO adalah untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi permintaannya.5

Perkembangan zaman menuntut SMAN 03 Tangerang Selatan melakukan

peningkatan untuk menghasilkan mutu pendidikan yang mengacu pada

kebutuhan pelanggan dan masyarakat. Oleh karena itu, SMAN menggunakan

SMM ISO 9001:2008 untuk melakukan standardisasi program-program yang

akan dilaksanakan dan mencapai sasaran mutu sesuai yang telah ditetapkan.

SMAN 03 Tangerang Selatan telah menggunakan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008 sejak 2008, banyak perubahan yang telah dirasakan oleh

SMAN 03 Tangerang Selatan selama menggunakan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008 baik secara langsung mapun tidak langsung, dengan adanya

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan

sekolah lebih tertib dalam mengelola dan mengolah data serta dokumen

sekolah yang tujuannya untuk mempermudah dalam mempersiapkan

pelaksanaan akreditasi sekolah, namun selama berjalannya waktu, tantangan

yang dihadapi setiap tahunnya tidaklah sama, walaupun demikian setiap

tahunnya mengalami kemajuan dalam mengatasi masalah-masalah yang

berkaitan dengan ISO 9001:2008.

Penerapan sistem manajemen mutu ISO memang baik untuk sekolah atau

organisasi termasuk sekolah SMAN 03 Tangerang Selatan. Namun, sebaik

apapun suatu sistem pasti akan adanya suatu kendala. Adapun beberapa

kendala dalam penerapan ISO yang terjadi di SMAN 03 Tangerang Selatan

yaitu: Pertama, tugas pokok guru sebagai pendidik pada proses belajar

mengajar yang seharusnya lebih banyak bersama siswa, menjadi terbagi

karena adanya tugas untuk mengisi lembaran prosedur kerja manajemen ISO

yang harus dikerjakan. Kedua, Masih ada beberapa aspek yang belum tercapai

secara maksimal pada sasaran mutu. Ketiga, pelaksanaan sistem manajemen

4 Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014) h.579 5 Ibid, 580

Page 23: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

6

mutu yang masih dalam perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya, Keempat,

kurangnya dukungan dari beberapa anggota komite sekolah, Kelima, biaya

yang dikeluarkan cukup besar. 6

Oleh karena itu penulis berminat untuk melakukan penelitian dan

membahasnya dalam bentuk skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMAN 03

TANGERANG SELATAN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di lembaga tersebut dapat diidentifikasi

berbagai masalah sebagai berikut:

1. Tumpang tindih tugas pokok beberapa guru dengan prosedur kerja

manajemen ISO.

2. Masih ada beberapa aspek yang belum tercapai secara maksimal pada

sasaran mutu.

3. Belum maksimalnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan.

4. Kurangnya dukungan dari beberapa anggota komite SMAN 03

Tangerang Selatan.

5. Biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan ISO cukup besar.

C. Pembatasan Masalah

Dalam rangka memperdalam dan memfokuskan pembahasan dalam

penelitian, perlu adanya pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan di

teliti. Dari identifikasi masalah tersebut penulis membatasi permasalahan

dalam penelitian ini yakni Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 pada Sasaran Mutu (hanya mencakup empat standar yaitu standar

kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian

pendidikan) di SMAN 03 Tangerang Selatan.

6 Hasil Observasi di SMAN 03 Tangerang Selatan, pada bulan Mei 2018

Page 24: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

7

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah tersebut maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana implementasi sistem manajemen mutu pada Sasaran Mutu ISO

9001:2008 (hanya mencakup empat standar yaitu standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian pendidikan) di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sejauhmana

implementasi sistem manajemen mutu pada Sasaran Mutu ISO 9001:2008

(hanya mencakup empat standar yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi,

standar proses dan standar penilaian pendidikan) di SMAN 03 Tangerang

Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

memberikan bahan masukan dalam mengimplementasikan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008, karena kepala sekolah berperan penting

dalam hal ini.

2. Bagi sekolah dan kepala bidang manajemen mutu, hasil penelitian ini

dapat dijadikan masukan dan acuan untuk memperbaiki serta

meningkatkan sistem manajemen mutu ISO dimasa yang akan datang.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan

dan acuan pustaka sebagai referensi untuk peneliti lain dalam melakukan

penelitian yang lebih lanjut mengenai sistem manajemen mutu ISO

9001:2008.

4. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat digunakan menambah

pengetahuan pada disiplin ilmu sistem manajemen mutu terutama versi

9001.

Page 25: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO

ISO merupakan organisasi yang bergelut dalam bidang mutu,

organisasi ini yang dapat menentukan layak atau tidaknya suatu

program yang direncanakan suatu perusahaan atau institusi. Menurut

M. Nur Nasution “ISO merupakan organisasi internasional khusus

dalam hal standardisasi. Sampai tahun 1996, ISO telah memiliki

anggota yang terdiri dari organisasi-organisasi standardisasi nasional

yang berasal dari sekitar seratus negara.”7

Sedangkan Husaini Usman menjelaskan bahwa ISO 9000

merupakan suatu standar yang diakui secara Internasional untuk

Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System

(QMS). Seri standar tersebut digunakan untuk mendokumentasikan

dan menerapkan sistem penjaminan mutu.8 Penjaminan mutu melalui

SMM ISO telah berkembang pesat dan menyentuh pada hampir semua

jenis aktivitas produksi dan jasa termasuk institusi pendidikan.9

Sebelumnya ISO hanya digunakan dalam dunia industri, digunakan

dibeberapa negara yang bertujuan untuk mendampingi sistem yang ada

pada dunia industri untuk meningkatkan mutu dengan cara

mendokumentasikan. Namun waktu demi waktu ISO semakin

berkembang pesat dan bukan hanya digunakan pada dunia industri

melainkan juga beberapa bidang seperti pendidkan.

ISO Central, Secretariat (2010) menyatakan bahwa melalui

jaringan dan kolaborasi badan-badan anggota nasionalnya, hubungan

internasional, kerjasama regional dan organisasi mitra, ISO merupakan

7 M. Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 289

8 Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2014) h.580 9 Hasyim Asy’ari, “Perbandingan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Standar BAN-PT

dan Total Quality Management di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang” Jurnal Pendidikan Islam,

Vol IV, No. 1, 2015, h. 145

Page 26: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

9

bentuk plat untuk produksi Standar Internasional yang relevan secara

global dan internasional. Mekanisme pembangunan konsensus ISO,

cakupan multi sektor dan kemampuan untuk secara efisien

membendung dan mempromosikan jangkauan kirimannya diakui dan

diandalkan oleh industri, otoritas publik, konsumen dan pemangku

kepentingan lainnya. Dengan demikian membantu mewujudkan

prosedur penilaian yang diterima di mana-mana dengan cara ini, ISO

berkontribusi terhadap ekonomi dunia yang lebih efisien dan

berkelanjutan.10

Dengan demikian dengan adanya badan standardisasi internasional

lembaga pendidikan dapat merancang program untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan nasional dengan berlandasan ISO.

Apabila sistem manajemen mutu disesuaikan dengan ISO 9000,

maka seluruh aktivitas. Sebagai barang atau layanan jasa memerlukan

prosedur yang terdokumentasi. Sebagai contoh, pendidikan

memerlukan pendokumentasian setiap aktivitas menyangkut

penyampaian programnya, termasuk seleksi, wawancara, induksi,

disiplin, penilaian, catatan prestasi, nasehat dan bimbingan, dan

seterusnya. ISO 9000 menerapkan sebuah disiplin bagi mereka yang

siap menggunakannya.11

Awalnya, sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 hanya

ditetapkan dalam dunia industri manufaktur. Namun, kemudian dunia

pendidikan juga merasa perlu untuk mengimplementasikannya. Pada

tanggal 23 Desember 2008, Badan Standar Nasional menerbitkan

persyaratkan sistem manajemen mutu ISO 9001 berdasarkan Standar

Nasional Indonesia (SNI). Sehingga jika semula masyarakat mengenal

dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 direvisi menjadi

9001:2008. Revisi tersebut secara subtantif tidak berubah hanya

redaksi sedikit berubah.12

10

Lantip Triyanto, “Implementasi Penyelenggaraan ISO 9001:2008 dalam Bidang Mutu

Layanan Administrasi Akademik” Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan, Vol. 1, No.1,

2013, h. 153 11

Edward Sallis, Total Quality Management in Education, (Jogjakarta: Irciso,2010), cet. XI,

h. 124 12

Usman, op. cit., h. 592

Page 27: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

10

2. Prinsip-prinsip Manajemen Mutu

Standar internasional ini berdasarkan prinsip-prinsip manajemen

mutu yang dijelaskan dalam ISO 9001. Penjelasan tersebut termasuk

sebuah pernyataan dari setiap prinsip, sebuah alasan rasional mengapa

prinsip itu penting bagi suatu organisasi, beberapa contoh manfaat

yang terkait dengan prinsip dan contoh atas tindakan-tindakan khas

untuk meningkatkan kinerja organisasi ketika menerapkan prinsip

tersebut.

Secara prinsipnya sebenarnya siapa saja dapat menerapkan sistem

manajemen mutu ISO 9001, termasuk di lingkungan lembaga

pendidikan (sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi) sistem

manajemen ini merupakan sistem manajemen yang menekankan

kepada kepuasan pelanggan.13

Pelanggan yang dimaksud ialah

pelanggan internal dan eksternal serta pihak-pihak yang

berkepentingan.

Sejak Desember 2003 muncul ISO terbaru yang disebut ISO

9000:2000 untuk pendidikan standar pelaksanaan. ISO 9000:2000

berisikan delapan prinsip yang dapat digunakan tim manajemen suatu

organisasi untuk meningkat mutu pendidikan. Kedelapan prinsip itu

sebagai berikut:14

a. Berfokus pada Pelanggan

Di era sekarang ini mutu tidak hanya bermakna kesesuaian

dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, melainkan mutu

tersebut disesuaikan dan ditentukan oleh pelanggan, karena

pada dasarnya konsep mengenai mutu dan pelanggan telah

diperluas. Oleh karena itu sekolah harus memberikan

pelayanan jasa dengan sebaik-baiknya kepada pelanggan,

karena sekolah adalah wadah yang memberikan pelayanan jasa

pada pelanggannya.

13

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media,2010), h. 306 14

Usman, op.cit., h.589

Page 28: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

11

b. Kepemimpinan

Seorang pemimpin yang baik harus melakukan komunikasi

yang baik kepada bawahannya, menciptakan dan menjaga

lingkungan internal agar pihak yang berkaitan dapat ikut

terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan organisasi yang

telah dibentuk. Seorang pemimpin juga harus dapat

memberikan inspirasi bagi bawahannya, memiliki sifat inovatif

serta dapat mengembangkan visi dan misi untuk mencapai

tujuan organisasi.

c. Melibatkan Semua Orang

Melibatkan semua orang disini ialah semua pegawai atau

personil yang terlibat di dalam istitusi dapat menjalankan

pekerjaan sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya secara

bersama-sama. Setiap personil harus memiliki sifat inovatif dan

kreatif dalam menjalankan tugas pokoknya karena dengan sifat

inovatif dan kreatif personil dapat menguntungkan serta

mengembangkan institusinya, selain itu dengan bantuan para

personil kepala sekolah dapat menjalankan tugas serta

perannya dengan baik.

d. Pendekatan Proses

Suatu proses dapat diartikan sebagai integritas sekuensial

dari orang, metode, material serta peralatan dari suatu

lingkungan sehingga menghasilkan nilai tambah output bagi

pelanggan. Suatu hasil yang diinginkan akan dapat tercapai

dengan baik dan efesien apabila sumber-sumber daya yang

berkaitan dapat dikelola di dalam suatu proses. Karena sumber-

sumber daya tersebut dapat mendukung berjalannya proses agar

mencapai target yang diinginkan.

Page 29: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

12

e. Pendekatan Sistem pada Manajemen

Mengingat pentingnya peran sistem dan subsistem serta

manajemen yang saling berkaitan dalam mencapai dan

mendapatkan hasil terbaik maka dibutuhkannya

pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan proses-proses

suatu sistem guna memberikan kontribusi pada efektivitas dan

efesiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

f. Peningkatan Terus-menerus

Peningkatan terus-menerus dapat didefinisikan sebagai

suatu proses yang berfokus pada upaya meningkatkan

efektifitas dan efesiensi organisasi untuk mencapai tujuan-

tujuan organisasi serta memenuhi kebijakan-kebijakan

organisasi. Upaya peningkatan tersebut memberlakukan konsep

siklus PDCA yang terdiri dari langkah perencanaan,

melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana

dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

Oleh karena itu untuk mencapai kesuksesan setiap satuan

pendidikan perlu melakukan proses sitematis dalam melakukan

perbaikan yang berkesinambungan. Selain itu perbaikan yang

dilakukan juga untuk menunjang tujuan tetap dari organisasi

dalam meningkatkan mutu dan kompetensi staff secara

keseluruhan.

g. Pendekatan Fakta untuk Mengambil Keputusan

Seperti halnya sekolah kelas dunia, mereka adalah satuan

pendidikan yang berorientasi kepada fakta, maksudnya setiap

keputusan didasarkan oleh fakta, bukan pada perasaan (feeling)

atau ingatan semata. Setiap keputusan harus berdasarkan data

da informasi yang akurat, relevan, dan up to date.

Page 30: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

13

h. Hubungan yang Saling Menguntungkan

Tidak ada suatu istitusi yang dalam melaksanakan

pekerjaan tanpa melibatkan dan membutuhkan pihak lain.

Setiap sarana dan barang-barang yang ada pada suatu institusi

memerlukan institusi lain sebagai pemasok.

Delapan prinsip manajemen kualitas yang menjadi landasan ISO

9001: 2008, yaitu:15

a. Fokus pada pelanggan : pelanggan adalah “Sosok dengan siapa

berinteraksi langsung atau tidak dalam pengadaan barang dan

pelayanan (jasa)”. Kehidupan institusi tergantung pada

pelanggannya. Kepuasan pelanggan merupakan satu keadaan

yang mana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat

terpenuhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan

harapan pelanggan adalah kebutuhan dan keinginan,

pengalaman masa lalu, pengalaman teman sejawat, dan

komunikasi melalui media.

b. Kepemimpinan: Menurut Ball yaitu “Leadership is a key issue

for universities and is increasingly regarded a beneficial to

improve performance across all activities, including research”

yang artinya kepemimpinan merupakan isu utama bagi

universitas dan semakin dianggap sebuah bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja di semua kegiatan, termasuk penelitian.

Para pemimpin organisasi harus menyadari, keberhasilan

organisasi tergantung pada seberapa jauh komitmen

manajemen menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi

perbaikan kerja para staf dan semangat dan moral kerja

karyawan tergantung pada ke-mampuan memotivasi dari para

segenap manajemen.

c. Pelibatan karyawan: Orang-orang yang berada pada semua

tingkat perlu dilibatkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Komunikasi antarpihak harus berjalan lancar, dituliskan, dan

proses pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan. Keterlibatan karyawan ini dilakukan dengan cara

memampukan dan memberikan kesempatan kepada personal

untuk merencanakan, menerapkan, serta mengendalikan

rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau

kelompoknya.

d. Pendekatan proses: Menurut Rudi Suardi, menyatakan standar

ISO mengembangkan pemakaian pendekatan proses (process

approach) pada masa pembuatan, penerapan, dan peningkatan

sistem manajemen mutu yang efektif dengan tujuan

15

Triyanto, op.cit., h.154

Page 31: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

14

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi berbagai

persyaratan pelanggan.

e. Pendekatan sistem pada manajemen: “Pendekatan sistem ke

manajemen didefini-sikan sebagai pengidentifikasian,

pemahaman, dan pengelolaan sistem dari proses yang saling

terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran dengan

efektif dan efisien”. Organisasi harus merencanakan cara

memenuhi persyaratan pelanggan. Rencana tersebut meliputi

semua aktivi-tas yang berkaitan dengan mutu dari hubungan

awal pelanggan hingga infor-masi dimanfaatkan oleh

pelanggan dan monitoring kepuasaanya.

f. Perbaikan berkesinambungan: pada proses ini terjadi proses

pendekatan yang terus menerus dan dilakukan dengan segera

setelah penyempurnaan. “Peningkatan yang baru dilakukan,

direvisi, dan di-ganti untuk mencapai nilai baru dan lebih

baik”.

g. Pendekatan fakta: keputusan yang efektif adalah keputusan

yang berdasarkan analisis data dan informasi yang dapat

dipertanggungjawabkan. Berkaitan dengan membuat keputusan

tersebut, organisasi harus mampu membangun paradigma

dalam diri karyawannya. Setiap keputusan yang efektif harus

berdasarkan analisis data dan informasi yang akurat, untuk itu

sistem informasi harus dibangun baik agar komunikasi berjalan

lancar.

h. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan: “Organisasi

dan pemasoknya adalah saling menguntungkan dalam rangka

meningkatkan kemampuan keduanya dalam memberikan nilai”.

Organisasi hasus mampu membangun lingkungan yang saling

menguntungkan antara organisasi dan pemasok.

Delapan prinsip di atas merupakan landasan utama dalam

penerapan ISO 9000. Selain itu implementasi sistem ini juga dapat

meningkatkan mutu pada organisasi dalam memenuhi kepuasan

pelanggan.

3. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

Ada beberapa persyaratan untuk melaksanakan sistem manajemen

mutu yang meliputi atas komitmen manajemen puncak, adanya

steering committee dari seluruh bagian organisasi, perencanaan dan

Page 32: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

15

publikasi, serta infrastruktur yang mendukung penyebaran dan

perbaikan berkesinambungan yang penjelasannya sebagai berikut:16

a. Komitmen Manajemen Puncak

Hal penting dan utama yang harus ada agar sistem

manajemen mutu dapat menjadi cara perusahaan menjalankan

bisnis adalah komitmen yang baik dari manajer puncak.

Komitmen yang dimaksud bukan hanya meliputi sumber-

sumber daya yang dibutuhkan melainkan juga waktu yang

dicurahkan. Setidaknya meluangkan sepertiga waktu manajer

puncak untuk menjalankan sistem manajemen mutu.

Pelaksanaan sistem manajemen mutu bukan hanya

didelegasikan kepada pihak lain melainkan keterlibatan

langsung manajer puncak yang bertujuan untuk memimpin dan

menunjukan sistem manajemen mutu sangatlah penting bagi

institusi dan pengalaman belajar serta dapat mengambil

keputusan jika ada perubahan dengan cara yang rasional.

b. Komitmen atas Sumber Daya yang Dibutuhkan

Implementasi sistem manajemen mutu memerlukan biaya

yang tidak sedikit, terutama dalam hal meningkatkan mutu

sumber daya yang dibutuhkan salah satunya ialah peningkatan

mutu personil. Biaya tersebut digunakan untuk pelatihan

personil, oleh karena itu tidak sembarang orang dapat

berkontribusi dalam menjalankan sistem manajemen mutu,

melainkan hanya orang-orang yang berkomitmen penuh dalam

menjalaninya.

16

Yusuf Amrullah Hutasuhut, “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam

Mencapai Sasaran Mutu”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h. 20, tidak

dipublikasikan.

Page 33: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

16

c. Organization Wide Steering Committee

Adanya steering committee untuk memantau pelaksanaan

serta memenentukan cara implementasi sistem manajemen

mutu. Steering committee juga membentuk tim kerja untuk

mencapai sasaran organisasi, menetapkan visi dan sasaran yang

ingin dicapai serta memantau kinerja tim dan memberikan

penghargaan atas prestasi yang dicapai. hal utama yang perlu

diperhatikan adalah manajemen yang terlibat terdapat satuan

arah, komando dan tujuan.

d. Perencanaan dan Publikasi

Selain tugas steering committee yang sudah disebutkan di

atas, steering committee juga harus mengembangkan hal-hal

seperti: pernyataan visi perusahaan, sasaran dan tujuan umum,

rencana implementasi sistem manajemen mutu, program dan

penghargaan prestasi serta pendekatan publikasi.

e. Infrastruktur yang Mendukung

Inftrastruktur yang mendukung penyebarluasan dan

perbaikan secara terus-menerus pada visi, tujuan, program

pengakuan, dan penghargaan atas prestasi serta komunikasi. Itu

semua merupakan infrastruktur yang sangat diperlukan, namun

selain itu ada juga infrastruktur lain yang dibutuhkan dalam

menjalankan sistem manajemen mutu seperti prosedur dan

organisasi, karena prosedur yang baru harus dapat mendukung

budaya, kualitas sistem manajemen mutu dan perbaikan yang

berlanjut.

Lima persyaratan di atas dapat menjadi tolak ukur dalam

implementasi sistem manajemen mutu di dalam sebuah institusi,

karena jika salah satu persyaratan di atas tidak berjalan dengan baik

maka dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam proses

dan hasil.

Page 34: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

17

4. Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Keuntungan penerapan ISO 9001 pada lembaga pendidikan

menurut Sendari (1999) adalah dengan diperolehnya sertifikat ISO

9001 oleh suatu sekolah, berarti sekolah tersebut terbukti telah

menerapkan sistem penjaminan mutu ISO 9001. Secara detail,

keuntungan yang diperoleh dengan diterapkan sistem penjaminan mutu

ISO 9001 dapat dirasakan, baik oleh sekolah maupun warga sekolah.17

a. Keuntungan bagi Sekolah :

1) Mendapat pengakuan secara internasional mengenai sistem

penjaminan mutu.

2) Memperoleh posisi yang lebih baik dibanding dengan

pesaing.

3) Rework (pekerjaan berulang) produk yang gagal mulai

berkurang sehingga terjadinya panghematan dan

mengurangi keluhan pemberi tugas.

4) Meningkatkan kerja sama antara personel dalam suatu

departemen, karena implementasinya menurut pertemuan

yang produktif.

5) Prosedur dan intruksi kerja suatu proyek dan semakin

sempurna dengan semakin banyak ditemukan forming

product melalui management review. Dengan prosedur

kerja yang semakin sempurna akan memberikan kualitas

produk yang terkendali.

6) Struktur organisasi semakin jelas tanggung jawab

wewenang dan tanggung jawab kerjanya.

7) Dari segi pemasaran, kini lebih meningkatkan kepercayaan

pihak pemberi tugas sehingga dapat ikut berperan pada

pasar bebas.

17

Usman, op.cit .,584

Page 35: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

18

8) Cara kerja lebih tertib, semua tugas ada

penangungjawabnya.

9) File-file penyimpanan data lebih mudah dicari dan

terkendali.

10) Dikarenakan seluruh kegiatan proses kontruksi

terdokumentasi dan terevaluasi, serta setiap langkah

kegiatan dapat ditelusuri maka jika terjadi ketidaksesuaian

prosedur mudah dicari tindakan perbaikannya.

b. Keuntungan bagi Warga Sekolah:

1) Memperoleh kepuasan bekerja dengan adanya sistem yang

baik dan berkurangnya pekerjaan ulang.

2) Memperoleh keyakinan bahwa pekerjaan yang dilakukan

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

3) Memperoleh kejelasan mengenai tugas dan tanggung

jawab.

4) Memunculkan personel yang potensial ke permukaan

karena adanya sistem yang baik dan lebih memahami

sistem manajemen mutu ISO 9001.

Sistem jaminan ISO 9001 memiliki beberapa karakteristik

antara lain (Harbunangin, 1995):18

1) Seluruh fungsi dan bagian dalam perusahaan tersebut

memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjalankan

sistem mutu sesuai standar yang telah ditentukan dan

dilakukan dalam seluruh aktivitas kerja hariannya.

2) Meningkatkan kemampuan kerja dan kesadaran mengenai

kualitas. Pemberian pendidikan dan pelatihan menjadi

faktor penting dalam menciptakan dan memelihara

lingkungan untuk usaha perbaikan mutu.

18

Ibid, 585

Page 36: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

19

3) Adanya waktu kejelasan bagi karyawan tentang uraian

tugas, tanggung jawab, wewenang, dan lingkup

pekerjaannya terhadapnya terhadap produk yang dihasilkan.

Adapun manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001

adalah:19

1) Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2) Jaminan kualitas produk dan proses.

3) Meingkatkan produktivitas lembaga pendidikan.

4) Meningkatkan motivasi, moral, dan kinerja semua personil

lembaga pendidikan.

5) Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan

supplier dan pelanggan.

6) Meningkatkan komunikasi internal.

7) Meningkatkan image positif lembaga pendidikan.

8) Sistem terdokumentasi.

Dengan demikian sistem manajemen mutu sangatlah

dibutuhkan sekolah dalam bersaing dengan sekolah lainnya, dapat

meningkatkan mutu pemasaran dan perbaikan mutu sekolah yang

ada.

B. Sasaran Mutu ISO

1. Pengertian Sasaran Mutu

Sasaran mutu merupakan salah satu persyaratan dalam ISO 9001.

Penetapan sasaran mutu sangat penting dalam melaksanakan

persyaratan dari ISO 9001 tersebut.20

Sasaran mutu adalah goal atau target dari suatu organisasi dalam

melakukan suatu proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu

tertentu. Sasaran mutu merupakan metode yang digunakan oleh

19

Syipa Fauziah, “Implementasi Prinsip-prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2008”, Skripsi

pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2017, h. 22, tidak dipublikasikan. 20

Worldwide Quality Assurance, Sasaran Mutu Dalam ISO 9001:2015, 2018, (www.wqa-

apac.com).

Page 37: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

20

perusahaan untuk tetap fokus mengejar target yang berasal dari

pedoman mutu hingga rencana untuk pencapaiannya.21

Dengan demikian sasaran mutu dapat diartikan sebagai tujuan

perusahaan atau lembaga yang dilakukan dengan proses yang telah

ditentukan.. Adanya sasaran mutu ialah sebagai landasan agar

memudahkan perusahaan untuk tetap fokus mengejar target atau

mencapai tujuan yang telah direncanakan.

2. Penetapan Sasaran Mutu

Penetapan sasaran mutu dilakukan oleh pimpinan departemen

atas persetujuan dari manajemen puncak berdasarkan business plan

perusahaan dan persyaratan pelanggan (costumer requirement).

Sasaran mutu yang telah ditetapkan harus disosialisasikan ke

internal departemen masing-masing agar semua orang di dalam

departemen tersebut mengerti kemana sasaran mereka dan

bagaimana kontribusinya dalam mencapai sasaran tersebut.22

Adanya birokrasi seperti ini agar sasaran mutu yang ditetapkan

dapat direalisasikan bersama, selain tanggung jawab manajemen

puncak bukan hanya menetapkan dan memerikan keputusan melainkan

juga harus memberikan bukti atas komitmennya dalam

mengembangkan menerapkan serta meningkatkan sistem manajemen

mutu secara berkelanjutkan melalui pengukuran-pengukuran yang

telah ditetapkan.

Metode yang sering digunakan untuk penyusunan sasaran mutu

adalah prinsip SMART, yaitu Specific (Spesifik), Measurable

(Terukur), Achievable (Dapat dicapai), Relevant (Relevan), Time-

Bound (Batas waktu).23

a. Specific: target yang ditentukan haruslah spesifik. Tujuan yang

spesifik memiliki peluang yang lebih besar.

21

Ibid 22

Ibid 23

Ibid

Page 38: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

21

b. Measurable: sasaran yang telah ditetapkan harus bisa diukur,

untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan yang ditetapkan

maka perlu ditetapkan kriteria dan parameter.

c. Achievable: target yang ditentukan harus masuk akal dan bisa

dicapai.

d. Relevan: sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan dan

sesuai dengan proses atau fungsi terkait.

e. Time-bound: sebuah sasaran harus memiliki batas waktu dan

didasari oleh jangka waktu yang jelas agar dapat mencapai

tepat sasaran.

3. Sasaran Mutu di Lembaga Pendidikan

Sasaran mutu di lempaga pendidikan merupakan goal atau target

yang dijadikan sebagai standar nasional pendidikan. Adapun standar

nasional pendidikan ini merupakan kriteria tetang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar

nasional pendidikan itu terdiri dari:

a. Standar Kompetensi Lulusan

b. Standar Isi

c. Standar Proses

d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

e. Standar Sarana dan Prasarana

f. Standar Pengelolaan

g. Standar Pembiayaan Pendidikan

h. Standar Penilaian Pendidikan.24

Sasaran mutu di lembaga pendidikan setiap negara itu berbeda-

beda, dan di Indonesia sasaran mutu yang berlaku di lembaga

pendidikan itu mengacu pada kriteria sistem pendidikan yang telah

ditetapkan yaitu standar nasional pendidikan. Standar nasional

24

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Nasional Pendidikan, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org).

Page 39: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

22

pendidikan itu ada delapan standar dan akan disebutkan berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai berikut:

a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.25

Ruang lingkup kompetensi lulusan itu meliputi standar

kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan

menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata

pelajaran dan standar kompetensi lulusan minimal mata

pelajaran. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan

menengah bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan

untuk hidup mandiri yang mengikuti pendidikan lebih lanjut.26

Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman

penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata

pelajaran atau kelompok mata pelajaran.27

Setiap satuan

pendidikan wajib memiliki pedoman penilaian sebagai kriteria

minimal yang harus dicapai untuk mengiringi proses dan hasil

kegiatan yang didemonstrasikan oleh peserta didik sebagai

implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang telah

dipelajari di satuan pendidikan tersebut.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia No 20 Tahun 2016 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

menyatakan bahwa Tujuan dari standar kompetensi lulusan

25

E. Mulyasa, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 26 26

Ibid, h.27 27

Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), h. 151

Page 40: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

23

ialah untuk digunakan sebagai acuan utama pengembangan

standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.28

Dalam penerapan standar kompetensi lulusan perlu ada

konsensus yang merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan

desentralisasi pendidikan secara utuh dan menyeluruh.29

Penerapan standar kompetensi lulusan tidak bisa dilaksanakan

jika tidak ada keterlibatan masyarakat secara utuh dan

menyeluruh, yang dimaksud dengan masyarakat yang utuh dan

menyeluruh di sini meliputi orangtua, guru, LSM, pengamat

pendidikan, tokoh masyarakat, bahkan satuan pendidikan itu

sendiri yang nantinya dapat menciptakan dialog yang produktif

perpaduan antara sistem pendidikan dan stakeholder, dengan

adanya dialog ini diharapkan terciptanya kesadaran dan

tanggung jawab penuh dari seluruh lapisan masyarakat.

Sosok manusia Indonesia lulusan dari berbagai jenjang

pendidikan seharusnya memiliki ciri atau profil sebagai

berikut:30

1) Memiliki keimanan dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa sebagaimana seperti yang terkandung dalam

visi setiap satuan pendidikan dan menganut kepada

Pancasila.

2) Memiliki etika (sopan santun dan beradab), setiap

satuan pendidikan ingin mendidik peserta didik dengan

menanamkan akhlakul karimah yang di dalamnya

terdapat sikap sopan santun dan beradab kepada

siapapun dan dimanapun.

28

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2016

Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah 29

Arifin, op. cit, h.152 30

Mulyasa, op.cit., h.27

Page 41: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

24

3) Memiliki penalaran yang baik (dalam kajian materi

kurikulum, kreatif, inisiatif serta memiliki tanggung

jawab).

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi/sosial (tertib,

sadar aturan dan perundang-undangan, dapat

bekerjasama, mampu bersaing, toleransi, menghargai

hak orang lain, dapat berkompromi). Tujuannya ialah

agar lulusan dapat mengembangkan diri dimanapun

mereka berada.

5) Dapat mengurus dirinya dengan baik, dalam artian

harus berpenampilan rapih dan resik.

Page 42: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

25

b. Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu, yang dituangkan dalam kriteria

tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran.31

Standar isi merupakan salah satu indikator Standar

Nasional Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah No 19

tahun 2005 tentang Standar Nasiona Pendidikan pasal 5 ayat 1

dan 2 dijelaskan standar isi ialah standar yang mencakup

lingkup materi dan tingkat kompetensi lulusan pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

Berdasarkan peraturan tersebut dapat dikatakan bahwa

standar isi mencakup materi yang berupa kurikulum dan

kompetensi yang digunakan oleh sekolah untuk mencapai

kompetensi lulusan. Standar isi mencakup lingkup materi

minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal pada jejang satuan pendidikan

tertentu. Adapun cakupan standar isi tersebut terdiri dari

kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, beban belajar ,

kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Isi Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang

selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat

Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

2) Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan dan ketrampilan.

3) Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata

pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi

dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi

31

Mulyasa, op.cit, h. 21

Page 43: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

26

lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

4) Standar Isi untuk muatan peminatan kejuruan pada

SMK/MAK setiap program keahlian diatur dalam

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

5) Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang

lingkup materi pada setiap mata pelajaran untuk setiap

kelas pada tingkat kompetensi sesuai dengan jenjang

dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat

Kurikulum dan Perbukuan.

6) Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi

Inti untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan jenjang

dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat

Kurikulum dan Perbukuan.

7) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti

Sikap Spiritual sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(6) pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti disusun secara jelas.

8) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti

Sikap Soial sebagaimana dimaksud pada ayat (6) pada

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan disusun secara jelas.32

Dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang

telah disebutkan di atas sesungguhnya standar isi adalah

landasan untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti

selain di dalam standar isi sudah mencakup ruang lingkup dan

sikap yang memang seharusnya diterapkan dalam lembaga

pendidikan.

Standar isi juga bertujuan untuk mengembangkan dimensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan cara

mengkualifikasikan kemampuan masing-masing dimensi.

Adapun kualifikasi kemampuan tiga dimensi dalam standar

kompetensi lulusan ialah sebagai berikut:

1) Dimensi Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sebagaimana

sikap orang yang beriman, memiliki akhlak mulia,

32

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 21 Tahun 2016

Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 44: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

27

berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi baik dengan lingkungan sosial dan alam

semesta serta dapat menempatkan diri dalam bergaul.

2) Dimensi pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan

prosedural dan metakognitif baik dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan

serta peradaban yang terkait penyebab dan dampak

fenomena yang ada.

3) Dimensi keterampilan

Memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang

efektif dan kreatif baik dalam ranah abstrak dan

kongkret, memiliki kemampuan dalam berinovasi

sebagai pengembangan diri yang dipelajari di sekolah

secara mandiri.

c. Standar Proses

Standar proses pendidikan adalah standar nasional yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Keterkaitan standar proses dengan standar lainnya dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun

2005 tentang standar proses pendidikan nasional, dikatakan

bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal

tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah pendidikan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.33

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Standar proses, baik yang berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran

33

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 4

Page 45: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

28

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan

Menteri.34

Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam standar proses seperti standar proses adalah

standar nasional pendidikan dimana berlaku untuk setiap satuan

pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah, proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran dimana adanya interaksi antara pendidik dan

peserta didik secara langsung dengan demikian adanya standar

proses ialah sebagai pedoman guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran, standar proses ditujukan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan yang dimana standar proses dapat dijadikan

sebagai sumber rujukan serta dijadikan pedoman bagi pendidik

dalam mengelola proses pembelajaran.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia No 22 Tahun 2016 Tentang

Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

menjelaskan bahwa Untuk mencapai kompetensi lulusan pada

satuan pendidikan harus adanya standar proses di setiap satuan

pendidikan, standar proses pendidikan ini merupakan kriteria

dalam pelaksanaan pembelajaran yang dirancang di setiap

satuan pendidikan.

Secara garis besar standar proses pembelajaran dapat

dideskripsikan sebagai berikut:35

1) Proses pembelajaran yang diselenggarakan pada satuan

pendidikan harus memiliki kriteria interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, mmeotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang untuk

34

E. Mulyasa, op.cit., h.25 35

Ibid

Page 46: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

29

peserta didik dalam mengembangkan dirinya secara

mandiri sesuai dengan minat, bakat dan psikologinya.

2) Selama dalam proses pembelajaran, pendidik harus

memberikan contoh atau teladan yang baik, sehingga

peserta didik dapat mengambil hal-hal positif dan dapat

mencontoh dari apa yang telah ia lihat dan dengar dari

pendidik.

3) Setiap tahun pendidik melakukan perencanaan,

pelaksanaan, penilaian dan pengawasan pembelajaran

dengan kriteria yang telah ditentukan setiap satuan

pendidikan, tujuannya ialah untuk mencapai proses

pembelajaran yang efektif dan efesien.

4) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang di dalamnya

memuat sekurang-kurangnya tujuan dari pembelajaran,

materi ajar, sumber belajar, metode yang digunakan dan

kriteria serta cara penilaian hasil belajar peserta didik.

5) Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan

jumlah peserta didik setiap kelasnya, berapa banyak

rombongan belajar per kelas, beban dan kesukaran

pendidik dalam mengajar, rasio buku teks pembelajaran

peserta didik yang dijadikan salah satu bahan ajar di

setiap satuan pendidikan serta rasio jumlah peserta

didik yang diajarkan oleh setiap pendidik.

6) Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan

berbagai cara dan metode namun setiap metode

mengandung unsur untuk mengembangkan budaya

membaca dan menulis.

7) Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai

teknik penilaian, dapat berupa tes tertulis, observasi, tes

praktik, dan penugasan peroranganatau kelompok,

Page 47: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

30

sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai,

karena setiap mata pelajaran memiliki kriteria dan

metode penilaian yang berbeda-beda.

8) Untuk mata pelajaran selain kelompok ilmu

pengetahuan dan teknologi pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah, sekurang-kurangnya satu kali

dalam semester akan dilaksanakan teknik penilaian

observasi individu yang bertujuan untuk mengetaui

perkembangan diri setiap peserta didik.

9) Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan dan pengambilan langkah

tindak lanjut yang diperlukan. Tahap-tahap dari

pengawasan yang telah disebutkan saling

berkesinambungan satu sama lainnya.

Dengan demikian jika dilihat dari pengertian dan pendapat-

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa standar proses

merupakan salah satu kriteria untuk mencapai standar

kompetensi lulusan dengan cara melaksanakan kegiatan

pembelajaran pada satuan pendidikan karena standar proses

pendidikan termasuk dari salah satu standar nasional

pendidikan yang menjadikan standar proses pendidikan ini

termasuk dari salah satu kriteria minimal pada sistem

pendidikan nasional itu sendiri. Pelaksanaan standar proses

memiliki tahapan-tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan

proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, serta

pengawasan dan tindak lanjut.

Page 48: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

31

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria

pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun menta, serta

pendidikan dalam jabatan.36

Standar pendidik dan tenaga

kependidikan bertujuan untuk mengiringi pendidik untuk

memenuhi tugas yang diberikan untuk pendidik dan tenaga

kependidikan untuk mencapai kriteria yang sudah ditentukan

agar layak dikatakan sebagai pendidik dan tenaga kependidikan

yang sesungguhnya.

Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang

tergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk

melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan

pendidikan.37

Untuk bekerja secara baik, artinya antara setiap

petugas harus menciptakan komunikasi yang baik pula serta

tidak perlu diadakan kegiatan penataan untuk bidang

kepegawaian. Karena dalam penerimaan pegawai itu harus di

dasarkan atas kemampuan dan potensi si calon pegawai dalam

rangka mengisi jabatan yang sesuai dengan UU No. 8/1974

pasal 15 diatur.38

Dari standar- standar yang ada delapan inilah standar yang

mendukung berjalannya standar-standar yang lain sesuai yang

diharapkan. Karena pendidik dan tenaga kependidikanlah yang

berperan penting untuk menjalani standar-standar yang lain.

Adapun pendidik yang harus memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.39

Karena tujuan pendidikan nasional dapat

36

Ibid, h. 34 37

Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 30 38

Ibid, h. 31 39

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pendidik dan Kependidikan, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org).

Page 49: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

32

tercapai sebab adanya peran pendidik dan tenaga kependidikan.

Jika pendidiknya sudah memenuhi kriteria yang telah

disebutkan maka tingginya daya pendukung untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional.

Kualifikasi akademik yang dimaksud di atas adalah tingkat

pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik

yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang

relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.40

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini

meliputi:

1) Kompetensi pedagogik

2) Kompetensi kepribadian

3) Kompetensi professional dan

4) Kompetensi sosial

Jadi untuk yang dikatakan pendidik sesungguhnya ialah

pendidik yang di dalam dirinya terdapat empat kompetensi di

atas dan itu harus dimiliki oleh seluruh pendidik di semua

tingkatan, jika salah satu dari empat tidak terpenuhi maka

belum bisa dikatakan seorang pendidik.

Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK

dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.41

Semua yang

disebutkan di atas adalah pendidik baik mereka berada di pulau

terpencil pun mereka tetaplah pendidik, asalkan mereka harus

memiliki empat kompetensi yang disebutkan sebelumnya.

Karena merekalah yang mendidik para peserta didik dengan

berbagai bidang atau keahlian yang mereka miliki

40

Ibid 41

Ibid

Page 50: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

33

Sedangkan tenaga kependidikan meliputi kepala

sekolah/madrasah, pengawas, tenaga administrasi, tenaga

perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola

kelompok belajar, pamong belajar dan tenaga kebersihan.

Tenaga pendidik juga berperan penting pada satuan pendidikan,

karena merekalah yang mendukung pendidik melakukan proses

belajar mengajar di satuan pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

e. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang

ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran.42

Menurut Suharsimi Arikunto (1987) sarana pendidikan

ialah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar

mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar,

teratur, efektif dan efesien.43

Sarana dan prasarana juga termasuk hal penting walaupun

kedudukannya sebagai pendukung berjalannya proses

pendidikan di satuan pendidikan, namun dengan pencapaian

standar sarana dan prasarana dapat menciptakan kenyamanan

peserta didik dalam mengikuti proses belajar di sekolah. Jika

peserta didik sudah merasa nyaman dalam mengikuti proses

belajar maka akan lebih mudah dalam berkonsentrasi dan

proses belajar mengajar akan lebih terasa menyenangkan.

42

Mulyasa, op.cit., h.37 43

Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV.

Multi Karya Mulya, 2007), h.6

Page 51: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

34

Depdiknas (2008:37), telah membedakan antara sarana

pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan

adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang

secara langsung digunakan dalam proses pendidikan

disekolah berkaitan dengan ini, prasarana pendidikan

adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara

tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan

sekolah.44

Sarana dan prasarana adalah aspek pendukung untuk

berjalannya proses belajar mengajar. Setiap satuan pendidikan

wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan.45

Penekanannya dari penjelasan di atas ialah terletak pada

sifatnya jika sarana itu bersifat langsung dan prasarana bersifat

tidak langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Jika sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan

dapat dibilang lengkap maka pendidik dan peserta didik pun

akan merasa nyaman dalam melakukan proses belajar

mengajar. Selain itu jika media pembelajaran memadai maka

dapat mendukung pembelajaran yang menggunkan metode

praktik.

Selain itu setiap sartuan pendidikan juga wajib memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan

satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,

ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,

tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,

tempat berkreasi dan ruang dan tempat yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.46

44

Barnawi dan M.Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012), h. 47-48 45

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Sarana dan Prasarana, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org). 46

Ibid

Page 52: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

35

Tujuan adanya diwajibkan untuk melengkapi sarana dan

prasarana ialah untuk keberhasilan proses belajar mengajar

yang diinginkan, terutama untuk SMK/MAK yang lebih

banyak melakukan praktik, jika tidak adanya ruangan praktik

maka proses belajar mengadar dapat terhambat.

f. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar

tercapai efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.47

Adapun standar pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian,

yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar

pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan

oleh Pemerintah.48

Standar pengelolaan ini dilakukan oleh tiga

bagian yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh satuan

pendidikan itu sendiri, dimana kebijakan dalam pengelolaannya

dibuat dan ditetapkan oleh satuan pendidikan tersebut.

Begitupun standar pengelolaan Pemerintah Daerah dan standar

pengelolaan oleh Pemerintah, kebijakan dibuat oleh Pemerintah

Daerah dan Pemerintah Pusat.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia No 19 Tahun 2007 Tentang Standar

Pengelolaan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

menjelaskan bahwa salah satu kriteria dalam pencapaian

standar nasional pendidikan ialah setiap satuan pendidikan

wajib memenuhi standar pengelolaan yang berlaku secara

nasional.

47

Mulyasa, op.cit., h. 39 48

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pengelolaan, 2018, (www.bsnp-

indonesia.org).

Page 53: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

36

Garis besar standar pengelolaan yang perlu dipahami dan

dimaknai adalah sebagai berikut:49

1) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis

sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian,

kemitraan dengan instansi atau lembaga-lembaga yang

membuat satuan pendidikan lebih berkembang,

memiliki partisipasi yang tinggi, memiliki keterbukaan

dan akuntabilitas terhadap pihak-yang bersangkutan.

2) Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang

mengatur tentang kurikulum, kalender pendidikan,

struktur organisasi, pembagian tugas, peraturan

akademik, tata tertib satuan pendidikan, kode etik dan

biaya operasional.

3) Untuk jenjang pendidikan dasarn dan menengah

rencana kerja harus disetujui dalam rapat dewan

pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari

komite sekolah, serta dalam pelaksanaannya harus

secara mandiri, efesien dan akuntabel.

4) Pengawasan satuan pendidikan meliputi supervise,

evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut dari hasil

pengawasan.

g. Standar Pembiayaan

Biaya menurut para akuntan dalam Ursy dan Hammer

(1991: 23) adalah sebagai cost as an exchange, a forgoing, a

sacrifice made to secure benefit.50

Cost sepadan dengan

expense dalam mengukur pengeluaran jasa aau barang yang

dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh.

49

Mulyasa, loc.cit 50

Akdon, dkk., Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015), h. 5

Page 54: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

37

Sedangkan pembiayaan sekolah adalah kegiatan

mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan

belanja pendidikan menengah.51

Kegiatan ini meliputi

perencanaan pembiayaan, usaha untuk mendapatkan dana,

penggunaan dana dan penawasan dalam penggunaan anggaran.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang

berlaku selama satu tahun.52

Biaya operasi ini merupakan

bagian dari dana pendidikan yang dibutuhkan satuan

pendidikan untuk membiayai kegaiatn yang ingin

diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang sesuai dengan

standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya

operasi dan biaya personal. 53

Biaya investasi satuan pendidikan

di sini ialah biaya yang meliputi penyediaan sarana dan

prasarana, pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan

untuk melatih sumber daya manusia yang ada di dalam satuan

pendidikan tersebut semakin berkompetensi, dan modal kerja.

Biaya operasi di sini ialah biaya yang dikeluarkan oleh satuan

pendidikan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan

beserta tunjangan yang melekat pada gaji, pembelian bahan

atau peralatan habis pakai dan biaya operasi pendidikan yang

tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, trasnportasi dan

sebagainya. Biaya personal yang dimaksud adalah biaya

pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa

mengikuti proses pembelajaran di satuan pendidikan.

51

Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 26 52

Mulyasa, op.cit., h. 42 53

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pembiayaan, 2018, (www.bsnp-

indonesia.org).

Page 55: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

38

Jika disimpulkan standar pembiyaan secara garis besar

maka akan mencakup hal-hal sebagai berikut:54

1) Pembiayaan pendidikan terdiri dari investasi, biaya

operasi dan biaya personal. Dimana setiap pembiayaan

yang diterima dan dikeluarkan harus untuk kegaiatan

yang bersangkutan dengan satuan pendidikan dan harus

sesuai dengan standar nasional pendidikan.

2) Biaya investasi meliputi biaya pembelian sarana dan

prasarana yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan,

pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan

untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sebagai

modal kerja tetap.

3) Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus

dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

4) Biaya operasi satuan pendidikan meliputi gaji pendidik

dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang

masih melekat pada gaji, pembelian bahan atau

peralatan yang habis pakai, biaya pendidikan yang tidak

langsung (seperti daya air, jasa telekomunikasi,

pemeliharaan sarana dan prasarana, konsumsi,

transportasi, pajak, asuransi dan lain-lain). untuk

penggunaan biaya operasi satuan pendidikan sesuai

dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.

54

Mulyasa, loc.cit

Page 56: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

39

h. Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan

instrument penilaian hasil belajar peserta didik.55

Dalam waktu-

waktu tertentu pada umumnya sekolah atau anggota organisasi

seperti guru, kepala sekolah atau peserta didik harus melakukan

penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah dicapai dari

yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan program yang telah dilaksanakan.

Menurut BSNP penilaian adalah prosedur yang digunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai prestasi dan kinerja

peserta didik yang nantinya hasil penilaian itu digunakan untuk

melakukan evaluasi dalam pengambilan keputusan terhadap

ketuntasan belajar siswa dan efektivitas proses pembelajaran.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Penilaian

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai

lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur,

dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang

digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar

peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah.

2) Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik.

3) Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta

didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.

4) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara

berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk

memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta

Didik.

5) Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

55

Ibid, h. 43

Page 57: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

40

sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau

penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

6) Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut

KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan

oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar

kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan

karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran,

dan kondisi satuan pendidikan.56

Standar penilaian ini yang akan menilai standar proses

dimana penilaiannya ini mencakup lingkup mekanisme,

prosedur, prinsip, manfaat, tujuan dan instrument penilaian

peserta didik yang nantinya akan dijadikan sebagai hasil dari

proses belajar peserta didik, karena dari penilaian ini pendidik

dapat mengukur kemampuan peserta didik dan dari proses

penilaian inilah di dalamnya terjadi interaksi antara pendidik

dan peserta didik.

Proses penilaian ini dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan cara ulangan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana kemajuan kemampuan peserta didik, sedangkan yang

kedua ialah dengan cara ujian dimana ujian ini bertujuan untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai

pengakuan pretasi atau penyelesaian dari satu satuan

pendidikan. Kriteria ketuntasan minimal ini ditentukan oleh

satuan pendidikan itu sendiri yang mengacu pada standar

kompetensi dengan mempertimbangkan kondisi satuan

pendidikan serta karakteristik mata pelajaran dan peserta didik

itu sendiri.

Adapun penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah terdiri atas:

1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

56

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 23 Tahun 2016

Tentang Standar Penilaian Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 58: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

41

3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.57

Penilaian hasil belajar itu bukan hanya dilakukan oleh

satuan pendidikan melainkan juga dapat dilakukan oleh

pendidik pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan

juga dapat dilakukan oleh pemerintah seperti halnya

penyelenggaraan UN, kriteria penilaiannya sudah ditentukan

oleh pemerintah.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar

dan pendidikan menengah meliputi aspek:

1) Sikap

2) Pengetahuan

3) Keterampilan58

Adapun yang dimaksud dengan penilaian sikap ialah penilaian

yang dilakukan untuk memperoleh informasi deskriptif

mengenai perilaku peserta didik, sedangkan penilaian

pengetahuan ialah penilaian yang bertujuan untuk mengukur

sejauh mana penguasaan pengetahuan yang dimiliki peserta

didik, dan yang dimaksud dengan penilaian keterampilan ialah

penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan yang

dimiliki peserta didik untuk menerapkan pengetahuannya

dalam melakukan tugas. Penilaian pengetahuan dan

keterampilan inilah yang akan dilakukan oleh pendidik, satuan

pendidikan dan pemerintah.

57

Ibid 58

Ibid

Page 59: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

42

C. Penelitian yang Relevan

Berikut ini hasil dari penelitian yang berkaitan dengan Implementasi

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada Sasaran Mutu, yaitu

sebagai berikut:

Syipa Fauziah, 1112018200009, Implementasi Prinsip-prinsip Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomi Depok. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok berjalan

dengan baik. Hal ini terbukti dengan adanya usaha sekolah yang selalu

menjaga kepercayaan pelanggan, kurikulum yang sesuai dengan

peningkatan mutu pendidikan, berjalannya program dan sasaran yang

sudah ditetapkan, selalu melibatkan seluruh warga sekolah, evaluasi

berkelanjutan, menyelesaikan masalah dengan menggunakan data dan

fakta yang ada dan adanya kerjasama yang dilakukan sekolah dengan

pihak luar.

Yusuf Amrullah Hutasuhut, 1110018200009, Implementasi Sistem

Manajemen ISO 9001:2008 dalam Mencapai Sasaran Mutu di MTs

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan di MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sudah memberikan pelayanan pendidikan dengan baik. Hal ini

dibuktikan dengan hasil audit menunjukan hanya sedikit masalah yang

ditemukan. Selain itu, pihak MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta selalu melakukan perbaikan perbaikan terhadap pelayanan yang

diberikan kepada siswa dan orang tua. Pihak MTs Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta selalu berusaha untuk meningkatkan mutu

pelayanan pendidikan dengan melibatkan pemangku kebijakan yang ada di

lingkungan MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 60: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

43

D. Kerangka Berpikir

Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai pedoman

dalam melaksanakan penelitian tentang sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 pada Sasaran Mutu di SMAN 03 Tangerang Selatan.

Diagram Kerangka

Feedback

Input Output Proses

Kondisi Nyata

1. Tumpang tindih tugas pokok

guru dengan prosedur kerja

manajemen ISO.

2. Belum tercapainya semua

sasaran mutu yang telah

ditetapkan sekolah.

3. Belum maksimalnya

pelaksanaan sistem

manajemen mutu ISO

9001:2008 di SMAN 03

Tangerang Selatan.

4. Kurangnya dukungan dari

beberapa anggota komite

SMAN 03 Tangerang

Selatan.

5. Biaya yang dikeluarkan

untuk pelaksanaan ISO cukup

besar

Masalah

Belum optimalnya

implementasi sistem

manajemen mutu

ISO 9001:2008 pada

Sasaran Mutu di

SMAN 03

Tangerang Selatan

Strategi

1. Sosialisasi

SMM ISO

9001:2008

2. Audit (internal

dan eksternal)

3. Fokus pada

Sasaran Mutu

Hasil

Tercapainya

Sasaran Mutu

ISO 9001:2008

di SMAN 03

Tangerang

Selatan

Page 61: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

44

Dari bagan di atas dapat digambarkan bahwa SMAN 03 Tangerang

Selatan telah mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 dalam pelaksanaanya terdapat masalah yang berkaitan dengan

SMM ISO 9001:2008 yaitu Belum optimalnya implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 sasaran mutu atas dasar kondisi nyata di

SMAN 03 Tangerang Selatan yaitu: pertama, tugas pokok guru sebagai

pendidik pada proses belajar mengajar yang seharusnya lebih banyak

bersama siswa, menjadi terbagi karena adanya tugas untuk mengisi

lembaran prosedur kerja manajemen ISO yang harus dikerjakan. Kedua,

masih ada beberapa aspek yang belum tercapai secara maksimal pada

sasaran mutu. Ketiga, pelaksanaan sistem manajemen mutu yang masih

dalam perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya, Keempat, kurangnya

dukungan dari beberapa anggota komite SMAN 03 Tangerang Selatan,

Kelima, biaya yang dikeluarkan cukup besar.

Oleh karena itu, maka perlu diberikan jalan solusinya melalui strategi

yaitu dengan cara mengenalkan atau sosialisasi SMM ISO 9001:2008,

mengadakan pelatihan, melakukan audit baik internal maupun eksternal

dan berfokus pada sasaran mutu.

Untuk itu, melalui implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:

2008 diharapkan tercapainya sasaran mutu sebagai penguat daya saing

SMAN 03 Tangerang Selatan itu sendiri sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan pelanggan. Maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi

sejauh mana implementasi SMM ISO 9001:2008 pada sasaran mutu di

SMAN 03 Tangerang Selatan.

Page 62: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 03 Tangerang Selatan yang

beralamat Jl. Benda Timur XI, Komp. Pamulang Permai II. Kelurahan

Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Peneliti

memilih SMAN 03 Tangerang Selatan karena sekolah ini masih

menggunakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sehingga sekolah

menjadikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai salah satu

landasan SMAN 03 Tangerang Selatan dalam meningkatkan mutu

sekolah. Adapun waktu penelitian direncanakan mulai dari bulan Mei

sampai dengan November 2018 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rencana Penelitian

No Kegiatan Bulan

Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov

1 Observasi

pendahuluan

2 Penyerahan izin

penelitian

3 Observasi

implementasi ISO

4 Pengumpulan

dokumen yang

berkaitan dengan ISO

5 Analisis data

6 Penyusunan laporan

hasil penelitian

Page 63: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

46

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan kepada kepala sekolah dan Wakil

Manajemen Mutu sebagai pemimpin, guru, karyawan dan pelanggan

sedangkan subfokus penelitian ini adalah manfaat dalam implementasi

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di SMAN 03 Tangerang Selatan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk

metode deskriptif kualitatif yakni metode yang bertujuan untuk

menggambarkan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

pada Sasaran Mutu di SMAN 03 Tangerang Selatan. Sesuai metode yang

dipakai oleh peneliti, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data utama yaitu wawancara yang dilengkapi dengan teknik

observasi dan teknik dokumentasi yang bertujuan untuk menggali data dan

informasi yang lebih dalam.

D. Sumber Data

Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam

penelitian ini adalah data sekunder yaitu buku-buku serta jurnal yang

dijadikan sebagai bahan acuan teoritis serta data primer yaitu wawancara,

dokumen dan observasi terhadap kepala sekolah, wakil manajemen mutu,

guru, karyawan, dan pelanggan di SMAN 03 Tangerang Selatan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik:

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai kegiatan

yang dilakukan kepala sekolah, wakil manajemen mutu, guru,

karyawan dan pelanggan dalam mengimplementasikan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 di sekolah.

Page 64: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

47

Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data mengenai

tanggapan guru, karyawan dan pelanggan terkait dengan manfaat dari

kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan wakil manajemen

mutu dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Dengan demikian sumber data yang akan diwawancarai adalah kepala

sekolah, wakil manajemen mutu, guru, karyawan dan pelanggan.

Untuk melakukan wawancara maka disusunlah pedoman wawancara

beserta kisi-kisinya.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan terkait

dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk

meningkatkan mutu sekolah. Dengan demikian fokus observasi

ditujukan kepada kegiatan implementasi ISO 9001:2008 untuk

meningkatkan mutu pendidikan selama peneliti berada di lokasi

penelitian. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman

observasi yang berupa daftar checklist.

3. Studi Dokumen

Dokumentasi dilakukan untuk mendukung berjalannya observasi

dan memperoleh data tambahan mengenai profil SMAN 03 Tangerang

Selatan, profil kepala sekolah, data guru, dan karyawan. Dokumen-

dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data peneliti sehingga

dapat menampilkan gambaran mengenai objek penelitian. Dengan

demikian untuk memperoleh dokumen tersebut dibutuhkan daftar

checklis.

Page 65: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

48

F. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument digunakan untuk mempermudah penyusunan

instrumen penelitian, di dalam kisi-kisi instrumen mendeskripsikan

dimensi dan indikator dari variabel-variabel penelitian yang kemudian

diuraikan dalam bentuk pertanyaandan pernyataan. Adapun kisi-kisi

instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Tabel 3.2

Kisi- kisi Instrumen Wawancara

Dimensi Aspek

Wawancara

Fokus Studi

Implementasi

Sasaran Mutu

pada

Perspektif ISO

9001:2008

1. Standar

kompetensi

lulusan

- Pengembangan standar isi

- Pengembangan standar proses

- Pengembangan standar penilaian

2. Standar isi - Perumusan kompetensi dasar

- Pencapaian kompetensi inti

3. Standar

proses

- Perencanaan proses pembelajaran

- Pelaksanaan proses pembelajaran

- Penilaian hasil pembelajaran

- Pengawasan hasil pembelajaran

4. Standar

penilaian

Pendidikan

- Prinsip penilaian

- Mekanisme penilaian

- Prosedur penilaian

- Instrument penilaian

Page 66: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

49

Tabel 3.3

Daftar Ceklis Studi Dokumen

No Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Dokumen implementasi SMM ISO

9001:2008

a. Sertifikat ISO 9001:2008

b. Pedoman mutu SMAN 03 Tangerang

Selatan

c. Prosedur pengendalian dokumen

d. Prosedur pengendalian rekaman

e. Prosedur pengendalian koreksi

f. Prosedur tindakan pencegahan

g. Pengendalian produk tidak sesuai

h. Intruksi kerja

i. Hasil audit eksternal

2 Dokumen Sekolah

a. Profil sekolah (gambaran umum

sekolah, visi, misi, akreditasi, jumlah

guru dan siswa)

b. Prestasi siswa

3 Data Standar Kompetensi Lulusan

a. Tata tertib sekolah

b. Piagam penghargaan siswa

c. Dokumen ujian nasional

4 Data Standar Isi

a. Kurikulum 2013

b. Kalender pendidikan

c. Buku pelajaran

d. Berita acara rapat dan daftar hadir

Page 67: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

50

(guru, komite dan karyawan)

e. Referensi pengembangan kurikulum

(berupa buku panduan dalam

penyusunan kurikulum 2013)

f. SK tim pengembang kurikulum

g. Dokumen tugas siswa ( tugas

terstruktur dan tugas mandiri tidak

terstruktur)

h. Silabus pembelajaran

5 Data Standar Proses

a. RPP

b. Dokumen laporan pelaksanaan

supervisi proses pembelajaran dan

tindak lanjut setiap aspeknya

Data Standar Penilaian

a. Analisis hasil pembelajaran

b. Arsip tes, nilai tes, nilai pengamatan,

nilai tugas terstruktur maupun mandiri

c. Arsip hasil evaluasi belajar yang telah

ditanda tangani guru dan kepala

sekolah

d. Program ujian

e. Laporan pecapaian hasil belajar

f. Dokumen ujian, ijazah

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan telah diperoleh, peneliti melakukan

analisis data dengan melalui proses pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data serta penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkah

analisis data sebagai berikut:

Page 68: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

51

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan

yang tinggi.59

Proses reduksi data dapat dilakukan dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari beberapa sumber yang

berbeda, yaitu dari pengamatan, wawancara dan dokumentasi.

Setelah data diperoleh, dibaca dan dipahami, maka berikutnya

yaitu mengadakan reduksi data. Langkah ini berkaitan dengan

proses menyeleksi, memfokuskan dan mentransformasikan data

mentah yang telah diperoleh melalui penelitian

2. Penyajian Data

Setelah peneliti melakukan langkah reduksi data, langkah

selanjutnya ialah penyajian data dimana sekumpulan data atau

informasi yang memungkinkan peneliti dapat melakukan penarikan

kesimpulan. Adapun bentuk penyajian data berupa uraian singkat,

bagan atau hubungan antar kategori, namun yang paling sering

digunakan ialah dengan teks naratif yang menceritakan temuan

penelitian.60

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul telah direduksi dan disajikan,

maka langkah selanjutnya merupakan langkah akhir yaitu menarik

kesimpulan atau proses verifikasi, dengan menggunakan analisis

model interaktif dari tiga komponen utama. Data yang terkumpul

dari hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumen yang terkait

dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001-2008

yang sedemikian banyak reduksi untuk dipilih mana yang paling

tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada

data yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan,

pemaknaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian

59

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),

Cet. Ke-13, h. 249 60

Ibid

Page 69: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

52

yang terkait dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001-2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan.

H. Interprestasi Data

Data penelitian yang merupakan hasil pengamatan, wawancara dan

studi dokumen. Untuk memberikan interprestasi atas hasil yang diperoleh,

maka pedoman interprestasi yang digunakan ialah sebagai berikut:

1. Baik, jika Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO telah

dijalankan secara optimal dan dapat diukur dengan penemuan audit

eksternal kurang dari 5 temuan dan dapat tepat pada sasaran mutu

yang dapat meningkatkan mutu pendidikan

2. Cukup baik, jika Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO yang

telah dijalankan secara optimal dan dapat diukur dengan penemuan

audit eksternal 5 temuan tetapi kurang tepat pada beberapa sasaran

mutu dan belum maksimal dalam meningkatkan mutu pendidikan.

3. Kurang baik, jika Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

yang dijalankan belum optimal dan dapat diukur dengan penemuan

audit eksternal lebih dari 5 temuan serta tidak tepat pada sasaran

mutu sehingga belum maksimal dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

4. Tidak baik, jika Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO tidak

dijalankan dengan baik, hanya mengerjakan prosedur secara

tertulis namun tidak dijalankan secara nyata sehingga tidak tepat

sasaran mutu dan tidak ada dampak pada upaya peningkatan mutu

pendidikan.

I. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong, keabsahan data merupakan konsep penting yang

diperbaharui dari konsep keshohihan (validitas) dan keandalah

(realibilitas) yang disesuaikan dengan pengetahuan, kriteria dan

Page 70: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

53

paradigmanya sendiri.61

Adanya keabsahan data memberikan kesan bahwa

dari segi validitas dan realibilitas, bila tidak dilakukan dengan tepat dan

benar serta secara lebih hati-hati, ancaman terhadap hasil penelitian akan

benar-benar terjadi kenyataan.62

Oleh karena itu untuk melakukan

keabsahan data harus teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan sedikit

dan sekecil apapun untuk mencegah terjadinya ancaman terhadap hasil

penelitian.

Teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan tiga

teknik yaitu:63

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dimana peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai pengumpulan data tercapai, jika dilakukan

perpanjang keikutsertaan maka akan memungkinkan peningkatan

kepercayaan data yang dikumpulkan, hal ini disebabkan karena:

a. Dapat lebih mudah mempelajari kultur di lapangan

sehingga peneliti dapat menguji kebenaran atau tidaknya

informasi yang dikumpulkan.

b. Dapat mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan

yang kemungkinan dapat mengkotori atau merusak data.

c. Dapat membangun kepercayaan terhadap peneliti itu sendiri

atau pada subjek terhadap peneliti.

2. Keajegan Pengamatan

Keajegan pengamatan berarti mencari interprestasi secara

konsisten dengan berbagai cara yang berkaitan dengan proses

analisis yang konstan atau tentative. Tujuannya ialah untuk

mmenemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat

relevan yang berkaitan dengan persoalan atau issue dan kemudian

memfokuskan diri pada hal-hal tersebut secara terperinci.

61

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2017), h. 321. 62

Ibid, h. 323 63

Ibid, h, 326

Page 71: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

54

3. Triangulasi Data

Tringulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Tringulasi

yang digunakan ialah tringulasi dengan sumber, dimana prosesnya

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam metode kualitatif.64

Tujuan peneliti menggunakan teknik tringulasi karena data

yang diperoleh dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan

cara memperoleh data yang sama dari sumber yang berbeda. Agar

peneliti dapat membandingkan informasi tentang hal yang sama

yang diperoleh dari berbagai pihak dan sumber sehingga tidak

adanya keraguan dari data yang diperoleh.

64

Lexy J. Moleong, Op.cit, 327-331

Page 72: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum dan Deskripsi Unit Penelitian

1. Sejarah SMAN 03 Tangerang Selatan

Pada tahun 1987 wilayah Pamulang masih termasuk bagian

wilayah kecamatan Ciputat (belum merupakan suatu kecamatan

tersendiri). Saat itu pula sedang dibangun pemukiman penduduk

berskala luas yaitu perumahan Pamulang Permai II. Pertambahan

kepadatan penduduk kecamatan Ciputat khususnya di sekitar wilayah

Pamulang menuntut bertambahnya pula sarana pendidikan khususnya

Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Atas bantuan berbagai pihak dan

rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Tangerang (surat Persetujuan

Penggunaan Tanah Fasilitas Sosial No.593.3/1515_UM/1988

tertanggal 02 Juni 1988) akhirnya pihak pengembang perumahan

Pamulang Permai II menyetujui sebagian tanahnya untuk dibangun

sebuah sekolah. Di atas tanah seluas 4870 m² mulailah dibangun

sebuah sekolah pada tanggal 17 Oktober 1991 bernama SMAN 2

Ciputat filial (kelas jauh) yang dipimpin oleh Ibu Hj. Siti Aisyah, BA

(almh) dengan pelaksana harian Bapak Drs. A. Rifaie’ Sirath. Waktu

itu baru berjumlah 12 ruang kelas yaitu kelas I,II dan III masing-

masing 4 ruang kelas.

Pada sekitar tahun 1991-1992 menjadi pemekaran wilayah dimana

wilayah Pamulang telah menjadi kecamatan tersendiri yaitu kecamatan

Pamulang. Nama SMAN 2 Ciputat tidak cocok lagi untuk digunakan

karena sekolah tersebut terletak di wilayah Kecamatan Pamulang.

Berkat bantuan dari berbagai pihak pada akhirnya berdasarkan SK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0216/O/1992 pada tanggal

05 Mei 1992, SMAN 2 Ciputat berubah nama menjadi SMAN 1

Pamulang, namun SK ini baru ditandatangani pada bulan Juni 1992.

Page 73: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

56

Pada tahun 2008 terjadi pemekaran kembali, SMAN 1 Pamulang

berganti nama menjadi SMAN 3 Kota Tangerang Selatan sesuai

peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 10 tahun 2009 tentang

Perubahan Nama Sekolah pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar

Negeri (SDN), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), Sekolah

Menengah Atas Negeri (SMAN), dan Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri (SMKN) di lingkungan pemerintah Kota Tangerang.65

2. Profil SMAN 03 Tangerang Selatan

Nama Sekolah : SMAN 3 Tangerang Selatan

Alamat : Jl. Benda Timur XI, Komp. Pamulang

Permai II. Kel. Benda Baru, Kec.

Pamulang, Kota Tangerang Selatan

No.Tlp/HP : (021)74633772

Fax : (021)74637117

NIS/NSS : 301300409004

NPSN : 20603368

Jenjang Akreditasi : A

Tahun Didirikan : 1988

Tahun Beroprasi : 1991

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 4870 m²

Status Bangunan Milik : Pemerintah

65

Profil SMAN 3 Tangerang Selatan

Page 74: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

57

3. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 03 Tangerang Selatan

a. Visi

“Menjadi Sekolah Terunggul Berwawasan Lingkungan, Bersaing

Secara Global, Berbudi Pekerti Luhur dan Religius.”

b. Misi

1) Mewujudkan pencapaian delapan standar nasional pendidikan.

2) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan

berbudi pekerti.

3) Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem

nilai agama dan budaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4) Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal baik

dalam bidang akademik maupun non-akademik.

5) Menerapkan Information and Communication Technology

(ITC) dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

6) Menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan

masyarakat dalam rangka pencapaian visi sekolah yang

optimal.

c. Tujuan

1. Menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan 8 (delapan)

Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang berbudaya, beriman

dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia

dan berkepribadian luhur serta berwawasan lingkungan.

2. Meningkatkan, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai cinta

tanah air.

3. Menciptakan 7K kultur (Keamanan, Ketertiban, Kedisiplinan,

Kekeluargaan, Keindahan, Kerindangan dan Kesehatan) dan 5S

(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).

Page 75: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

58

4. Meningkatkan mutu pelayanan proses belajar mengajar kepada

siswa secara kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan serta

mandiri dan berjiwa Illahiah serta berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan fungsi dan peran ruang Laboratorium Fisika,

Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer, Sosial dan Ruang

Multimedia yang berorientasi dan berwawasan lingkungan.

6. Menerapkan penggunaan ICT-Based pada setiap ruang kelas.

7. Menyediakan layanan Wide Area Network (WAN) dan hotspot

di lingkungan selama 24 jam.

8. Menggunakan sistem penilaian hasil belajar siswa, kinerja

sumber daya manusia (warga sekolah) yang terdokumentasi

dan terakses oleh semua pihak melalui web sekolah.

9. Menggunakan software pembelajaran interaksi pada semua

mata pelajaran.

10. Meningkatkan angka kelulusan sampai 100 persen pada setiap

angkatan.

11. Meningkatkan kompetensi lulusan untuk bersaing secara

global.

12. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di Perguruan

Tinggi Negeri dan Swasta melalui berbagai jalur 80 persen.

13. Seluruh siswa diterima pada Perguruan Tinggi Negeri dan

Swasta yang diminati.

14. Menjuarai olimpiade sains, sosial dan ICT pada tingkat

nasional dan global.

15. Menjuarai perlombaan-perlombaan karya ilmiah, kesenian dan

olahraga pada tingkat nasional dan global.

16. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran

sesuai standar nasional.

17. Menjalin kerjasama dengan orangtua, masyarakat dan institusi

dalam dan luar negeri dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Page 76: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

59

18. Melaksanakan dan memelihara Quality Management System

ISO 9001:2008.

4. Struktur Organisasi dan Alur Birokrasi SMAN 03 Tangerang

Selatan

Struktur organisasi merupakan hal penting yang wajib ada pada

suatu organisasi terutama pada satuan pendidikan, karena tujuan

adanya struktur organisasi pada satuan pendidikan adalah untuk

mengetahui secara jelas susunan dan posisi yang ada di satuan

pendidikan tersebut serta hubungan tiap-tiap bagian yang ada, sehingga

mudah diketahui pembagian tanggung jawab dan tugas masing-masing

bagian.

Sedangkan alur birokrasi ini merupakan tata cara untuk melakukan

koordinasi pada setiap bidang, sehingga segala informasi dan kegiatan

yang dilakukan pada salah satu bidang dapat diketahui oleh semua

bidang yang berhubungan. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga

hubungan kerja yang sehat dan untuk menjaga pengendalian dokumen

dan pengendalian rekaman. Dari hasil dokumentasi, berikut adalah

struktur organisasi dan alur birokrasi SMAN 03 Tangerang Selatan:

Page 77: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

60

STRUKTUR ORGANISASI DAN ALUR BIROKRASI

SMAN 03 TANGERANG SELATAN

Kepala Sekolah Komite

Wakil Manajemen Mutu

Tata Usaha

Wakasek Bidang

Kurikulum

Koordinator

Lab. Bahasa Koordinator

Olimpiade

Koordinator

Perpustakaan

Wali Kelas

Guru

Ketua Program

Bangdik

Wakasek Bidang

Sarana Prasarana Wakasek

Humas

Wakasek Bidang

Kesiswaan

Ketua Program

Pengembangan ICT

Koordinator

BP/BK Pembina OSIS

Pembina:

1. Rohis

2. Paskibra

3. PMR

4. Nepala

5. Olahraga

6. Koperasi

Siswa

7. English Club

8. Seni Budaya

9. Bengkel

10. KIR

11. Pramuka

12. Japanese Club

13. Radio

Page 78: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

61

5. Data Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik SMAN 03

Tangerang Selatan

a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pada setiap satuan sekolah pendidik merupakan unsur utama

dalam pelaksanaan pendidikan karena pendidik memiliki peran

penting dalam kemajuan sekolah begitupun tenaga kependidikan

memiliki peran sebagai sumber daya manusia yang menunjang

kelancaran berjalannya proses pendidikan di satuan pendidikan.

Adapun pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan berjumlah 82 Orang, berikut adalah data

pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 03 Tangerang

Selatan:

Tabel 4.1

Jabatan dan Pangkat Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SMAN 03 Tangerang Selatan

No

Jabatan

Pangkat

Jumlah PNS Honorer

1 Kepala Sekolah 1 - 1

2 Waka Manajemen Mutu 1 - 1

3 Waka Bangdik 1 - 1

4 Waka Sarana dan Prasarana 1 - 1

5 Waka Humas 1 - 1

6 Waka Kurikulum 1 - 1

7 Waka Kesiswaan 1 - 1

8 Manajer CIBI 1 - 1

9 Astisten Manajemen Mutu 1 - 1

10 Asisten Kurikulum 1 - 1

11 Asisten Sarana dan Prasarana 1 - 1

12 Guru Ekonomi 5 - 5

13 Guru Biologi 5 - 5

14 Guru Sejarah 3 - 3

15 Guru BP/BK 1 3 4

16 Guru Matematika 4 5 9

17 Guru Kimia 4 1 5

18 Guru Fisika 2 - 2

19 Guru Bahasa Inggris 4 1 4

20 Guru Bahasa Indonesia 3 - 3

21 Guru Sosiologi 2 - 2

Page 79: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

62

22 Guru Penjaskes 3 - 3

23 Guru PKn 2 - 2

24 Guru Prakarya 1 - 1

25 Guru Geografi 1 - 1

26 Guru Bahasa Jepang 1 - 1

27 Guru Agama Islam 4 - 4

28 Guru TIK 2 3 5

29 Guru Seni - 1 1

30 Guru Agama Kristen - 1 1

31 Guru Agama Hindu - 1 1

32 Administrasi Kesiswaan - 1 1

33 Administrasi Kepegawaian - 1 1

34 Administrasi Keuangan - 1 1

35 Administrasi Kurikulum - 1 1

36 Administrasi Arsip - 1 1

37 Administrasi Sarana&Prasarana - 1 1

38 Petugas Tenaga Kebersihan 3 2 5

39 Petugas Tenaga Keamanan - 2 2

40 Petugas Laboran - 1 1

41 Petugas Perpustakaan - 1 1

42 Pengemudi - 1 1

Total 60 29 89

Dari jumlah 82 pendidik dan tenaga kependidikan di SMAN 03

Tangerang Selatan, sebanyak 50 orang pendidik sudah PNS dan 32

orang masih honorer, untuk bagian administrasi pun sudah

berpendidikan S1. Jika dilihat dari tabel di atas jumlah keseluruhan

sebanyak 89, karena ada beberapa guru yang memiliki jabatan

ganda. Dari hasil observasi menunjukan bahwa pendidik di SMAN

03 Tangerang Selatan sudah sesuai dengan UU tentang profesi

guru yang mewajibkan guru berpendidikan minimal S1.

Tujuan banyaknya kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan

di sekolah diharapkan agar dapat mensukseskan berjalannya

kegiatan belajar mengajar dan dapat melancarkan serta menjaga

sistem yang ada di sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu

pendidikan.

Page 80: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

63

b. Data Peserta Didik

Jumlah peserta didik SMAN 03 Tangerang Selatan tahun

ajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Peserta Didik di SMAN 03 Tangerang Selatan

Kelas L P Jumlah

X 136 157 293

XI 152 174 326

XII 120 163 283

Jumlah 408 494 902

SMAN 03 Tangerang Selatan memiliki 902 orang peserta

didik secara keseluruhan dimana kelas X berjumlah 293 orang

peserta didik. Kelas X terdiri dari delapan kelas yaitu X MIA 1

Akselerasi berjumlah 20 orang peserta didik, X MIA 2

Enrichment berjumlah 33 orang peserta didik, X MIA 3

berjumlah 32 orang peserta didik, X MIA 4, 5 dan 6 masing-

masing berjumlah 44 orang peserta didik. Jumlah keseluruhan

untuk kelas MIA terdapat 217 orang peserta didik. Selain kelas

MIA terdapat pula kelas IIS yang secara keseluruhan berjumlah

76 peserta didik dimana kelas IIS 1 berjumlah 32 orang peserta

didik dan kelas IIS 2 berjumlah 44 orang peserta didik.

Kelas XI berjumlah 326 orang peserta didik yang terdiri

dari sembilan kelas yaitu kelas XI IPA 1 Akselerasi berjumlah

27 orang peserta didik, kelas XI MIA 2 Enrichment berjumlah

33 orang peserta didik, kelas XI MIA 3 Enrichment berjumlah

32 orang peserta didik, kelas XI 4 (BI) berjumlah 34 orang

peserta didik, kelas XI MIA 5 berjumlah 41 orang peserta

didik, kelas XI MIA 6 berjumlah 42 orang dan kelas XI MIA 7

berjumlah 4 orang peserta didik. Selain kelas IPA dan MIA

terdapat pula kelas IIS yang berjumlah 77 orang peserta didik

Page 81: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

64

dimana kelas IIS 1 berjumlah 33 orang peserta didik dan IIS 2

berjumlah 44 orang peserta didik.

Kelas XII berjumlah 283 orang peserta didik yang terdiri

dari tujuh kelas yaitu kelas XII IPA 2 Enrichment berjumlah 35

orang peserta didik, kelas XII IPA 3 berjumlah 36 orang

peserta didik, kelas XII IPA 4, 5 dan 6 masing-masing

berjumlah 44 orang peserta didik. Jumlah keseluruhan kelas

XII IPA adalah 203, sedangkan untuk kelas XII IPS berjumlah

80 orang peserta didik yang terdiri dari kelas XII IPS 1 36

orang peserta didik dan kelas XII IPS 2 berjumlah 44 orang

peserta didik.

c. Prestasi Peserta Didik

Salah satu yang mencerminkan sekolah itu berprestasi dan

berkualitas ditandai dengan prestasi-pretasi yang dicapai oleh

peserta didik di sekolah tersebut baik prestasi akademik

maupun prestasi non akademik. Adapun prestasi-prestasi

(akademik maupun non akademik) yang telah dicapai oleh

peserta didik SMAN 03 Tangerang Selatan tahun ajaran

2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Data Prestasi Peserta Didik SMAN 03 Tangerang Selatan

Prestasi Akademik Prestasi Non Akademik

1) Juara 1 Lomba Robotik

Internasional Tahun 2017.

2) Gold Medal Rero Survival

Lomba International Robotic

Competition for Junior and

Senior High Schools Tahun

2017.

3) Juara 2 Lomba Civic Nets se-

Jabodetabek Tahun 2017.

4) Juara 1 LCC MMC Civic Nets

di SMAN 2 Tangsel Tahun

2018.

1) Juara 3 Lomba Atletik se-

Jabodetabek Tahun 2017.

2) Juara 1 Taekwondo se-

Jabodetabek Tahun 2017.

3) Juara 1 Lomba Tari Saman se-

Jabodetabek (Skyfest) Tahun

2017.

4) Juara 1 lomba bulutangkis al-

Azhar Cup tahun 2017.

5) Juara 2 Lomba Basket di NSS

Cup Tahun 2l17.

6) Juara 1 Lomba Solo Vocal se-

Page 82: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

65

5) Juara 3 Lomba Debat Konstitusi

di SMAN 2 Tangsel Tahun

2018.

6) Best Speaker Monzher Civic

Comp di SMAN 2 Tangsel

Tahun 2018.

7) Juara 1 Lomba Robotic di MAN

IC Serpong Tahun 2018.

8) Juara 1 Shudou Japaness Club

di SMAN 1 Kota Tangerang

Tahun 2018.

9) Juara 1 English Debate SLTA

Di Senior GIS 2 Serpong Tahun

2018.

10) Juara 1 Bahasa Jepang se-

Jabodetabek Tahun 2018.

11) Juara 3 Debat Bahasa Indonesia

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2018.

Jabodetabek (ICM) Tahun

2017.

7) Juara 1 Lomba Renang di

Dispora Cup Tahun 2017.

8) Juara 3 Lomba Kaligrafi di

Moonzheer Islamic Tahun

2018.

9) Juara 1 Lomba Tari Tradisional

di SMAN 1 Tangsel Tahun

2018.

10) Juara 3 Kompetisi Sepak Bola

di Pondok Pesantren Ummul

Qur’an Tahun 2018.

11) Juara Lomba Renang 100M

Putri di Marinir Tahun 2018.

12) Juara 1 Short Movie di Insan

Cendikia Madani Tahun 2018.

13) Juara 2 Lomba Karate di

Olimpiade Olahraga Sekolah

Tahun 2018.

14) Juara 2 Atletik di MAN 4

Jakarta Tahun 2018.

15) Juara 1 Bulu Tangkis Ganda

Putra di SMAN 87 Jakarta

Tahun 2018

16) Juara 2 Modern Dance di

SMAN 8 Jakarta Tahun 2018.

6. Sarana dan Prasarana SMAN 03 Tangerang Selatan

Keberadaan sarana dan prasarana bertujuan untuk menunjang dan

mendukung proses belajar mengajar dan memberikan rasa nyaman

siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Adapun

sarana dan prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut:

Page 83: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

66

Tabel 4.4

Data Sarana dan Prasarana SMAN 03 Tangerang Selatan

No Nama Fasilitas Jumlah

1 Luas Tanah 4870 m²

2 Luas Bangunan -

3 Ruang Kepala Sekolah 1

4 Ruang Wakasek/Ketua Bidang 5

5 Ruang Kelas 26

6 Laboratorium IPA 3

7 Laboratorium Bahasa 1

8 Laboratorium Komputer 2

9 Ruang TRRC 1

10 Ruang Multimedia 1

11 Perpustakaan 1

12 Ruang Pembina OSIS 1

13 Ruang BK/BP 1

14 Koperasi 1

15 Ruang UKS/PMR 1

16 Ruang Manajemen Mutu 1

17 Ruang Satpam 1

18 Ruang Tata Usaha 1

19 Ruang Bendahara 1

20 Ruang Tenaga Pendidik 1

21 Ruang Kesenian 1

22 Ruang Ibadah/Masjid 1

23 Ruang Radio 1

24 Aula Ki Hajar Dewantara 1

25 Ruang Guru Piket 1

26 Kamar Kecil/Toilet Guru dan Tamu 3

27 Kamar Kecil/Toilet Peserta Didik 16

28 Tempat Parkir Kendaraan 1

29 Kantin 1

30 Lapangan Voli, Bulutangkis dan Basket 1

31 Ruang Server 1

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa fasilitas yang

tersedia dapat dikatakan sudah memadai untuk menunjang proses

belajar mengajar maupun layanan akademik pada siswa. Semua sarana

yang telah disediakan dapat digunakan untuk segala kegiatan

Page 84: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

67

pendidikan SMAN 03 Tangerang Selatan secara baik agar dapat

mencapai dan merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.

B. Deskripsi dan Analisis Data

SMAN 03 Tangerang Selatan merupakan salah satu sekolah negeri

yang masih menggunakan sistem manajemen mutu ISO, SMAN 03

Tangerang Selatan sudah mengimplementasikan sistem manajemen mutu

ISO sejak tahun 2008. Sasaran mutu dalam ISO yang merupakan standar

nasional pendidikan harus tercapai dan berkembang selama implementasi

sistem manajemen mutu ISO. Dalam hal ini peneliti akan menjabarkan

hasil penelitian mengenai sasaran mutu ISO (hanya empat standar yaitu

standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses dan standar

penilaian) yang telah dicapai oleh SMAN 03 Tangerang Selatan.

1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di

SMAN 03 Tangerang Selatan

Pada uraian pertama peneliti akan mengemukakan tentang latar

belakang mengapa SMAN 03 Tangerang Selatan

mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Eny Suryani mengemukakan bahwa “dengan adanya ISO, sekolah

ingin data-data serta dokumen milik sekolah terarsipkan dengan

rapi, baik itu dokumen maupun rekaman, selain itu dengan adanya

ISO sekolah lebih mudah mencapai visi dan misi serta ingin

meningkatkan prestasi, karena sekolah SMAN 03 Tangerang

Selatan ingin menjadi lebih baik bahkan yang terbaik dari yang

lain, selain itu tujuan sekolah juga termasuk yang melatarbelakangi

penggunaan ISO di mana sekolah ingin menjadi the first or the

best.”66

itulah yang melatarbelakangi implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan.

Selama SMAN 03 Tangerang Selatan mengimplementasikan

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 banyak perubahan yang

66

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), pada 08 Oktober 2018.

Page 85: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

68

dapat dirasakan sekolah baik dari segi prestasi, kompetensi siswa

dan guru, sarana dan prasarana maupun perkembangan-

perkembangan lainnya seperti halnya yang dikemukakan oleh Eny

Suryani “selama penggunaan ISO yang dimulai dari tahun 2008

sampai dengan saat ini banyak perubahan yang dapat dirasakan

baik itu pretasi yang semakin meningkat, pengelolaan maupun

pengolahan data menjadi lebih baik serta dokumen-dokumen

menjadi tertata rapi.”67

Adanya ISO di sekolah merupakan sebagai

alat ukur atau standar untuk setiap bidang, dimana standar tersebut

berguna untuk mempermudah setiap bidang mencapai tujuannya

serta mempermudah sekolah untuk mewujudkan visi dan misi yang

telah ditetapkan.

Manfaat ISO memang tidak secara langsung dirasakan oleh

guru, karena sebelum adanya ISO tugas guru memang sudah

diwajibkan untuk menyusun rencana pembelajaran sampai dengan

menilai hasil pembelajaran, mengevaluasi dan menindaklanjuti,

namun ISO di sini bermanfaat untuk mengontrol serta memberikan

standar kinerja guru. Seperti yang dijelaskan Siti Umayah bahwa

“sebenarnya jika tanpa adanya ISO guru memang sudah memiliki

tugas untuk menyusun rencana pembelajaran sampai dengan

menilai hasil pembelajaran peserta didik, begitupun dengan

kegiatan menganalisa sudah menjadi rutinitas guru sehari-hari,

namun dengan adanya ISO kegiatan yang telah disebutkan

sebelumnya dapat lebih dikontrol dan distandarkan.”68

Penjelasan lainnya dipaparkan oleh Ahmad Zikrullah bahwa

“dengan adanya ISO guru lebih tertata, lebih sistematis walaupun

awalnya memang sudah sistematis namun dengan adanya ISO itu

lebih sistematis, para guru dapat menerima saran dari pengawas

67

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), pada 08 Oktober 2018. 68

Hasil wawancara dengan Guru Bahasa Inggris (Siti Umayah), pada 08 Oktober 2018.

Page 86: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

69

ISO yang melakukan penilaian pada guru-guru terutama mengenai

kepuasan pelanggan.”69

Selain manfaat bagi setiap bidang dan guru, ISO juga

mempermudah dalam proses akreditasi, karena sasaran mutu yang

dinilai dan ditinjau dalam proses audit internal dan ekternal yang

ada pada ISO merupakan standar pendidikan nasional yang akan

dinilai dalam proses akreditasi sekolah. Sehingga dengan adanya

proses audit dapat dijadikan latihan dan gambaran dalam kegiatan

akreditasi sekolah. seperti yang diungkapkan Liman bahwa

“pelaksanaan ISO sangat membantu kami dalam proses

dokumentasi, sehingga ketika adanya kegiatan supervisi dan

akreditasi data yang dibutuhkan lengkap, berbeda dengan tahun-

tahun sebelum adanya ISO dokumen-dokumen sekolah tidak

tertata dan masih dapat dibilang berantakan. Ketika ada kegiatan

supervisi dan akreditasi harus mencari-cari dokumen yang

dibutuhkan sedangkan waktu yang diberikan hanya tiga menit

sudah harus mendapatkan dokumen tersebut.”70

Jadi selain sebagai standar mutu ISO juga mempermudah

dalam proses mengolah dan mengelola dokumen-dokumen

sekolah, karena dalam ISO itu dijawibkan menulis apa yang

dikerjakan dan mengerjakan apa yang telah ditulis yang nantinya

akan menghasilkan dokumen ISO.

Ketercapaian implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan dapat dikatakan

mencapai 95% ini dibuktikan dengan temuan-temuan setiap

kegiatan audit ekternal hanya satu sampai dua temuan saja,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Wakil Manajemen Mutu bahwa,

dalam setiap implementasi apapun pasti tidak ada yang sempurna

karena yang sempurna hanyalah milik sang pencipta, namun

69

Hasil wawancara dengan Guru Geografi (Ahmad Zikrullah), pada 08 Oktober 2018. 70

Hasil wawancara dengan Wakil Bidang Kesiswaan (Liman), pada 08 Oktober 2018.

Page 87: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

70

ketercapaian ISO ini dapat diukur dan dinilai dari berapa banyak

temuan-temuan dari para auditor jerman, setiap kegiatan audit

ekternal temuannya hanya berjumlah satu atau dua saja, sekalipun

ada itu bukan temuan melainkan saran yang diberikan untuk

sekolah.

Selain itu untuk lebih meyakinkan seberapa ketercapaian

impelementasi ISO di SMAN 03 Tangerang Selatan dapat

dibuktikan pula dengan pencapaian akreditasi dengan nilai 96

sudah bisa menjadi tolak ukur bahwa impelementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang selatan

sudah dapat dikatakan mencapai nilai maksimal.71

Jadi dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa

implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN

03 Tangerang Selatan sudah mencapai nilai maksimal yang

dibuktikan dengan temuan yang dapat dikatakan minor, pencapaian

akreditasi dengan nilai 96 yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur

atas tercapainya implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 yang sebelumnya hanya mencapai nilai sampai 85 saja,

selain itu juga manfaat yang dirasakan oleh para guru yang

tergambarkan bahwa dengan adanya ISO mereka terasa terbantu

dan lebih terkontrol dalam kegiatan pencapaian standar nasional

pendidikan.

2. Standar Kompetensi Lulusan

Salah satu sasaran mutu telah ditetapkan oleh SMAN 03

Tangerang Selatan ialah tercapainya tingkat kelulusan peserta didik

100%, memperoleh nilai akhir kelulusan 7,0 mencapai 70%.72

Sebagaimana diperkuat dengan pernyataan Eny Suryani bahwa

“Setiap tahunnya sekolah dapat mencapai target dalam kelulusan

71

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), pada 08 Oktober 2018. 72

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 88: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

71

peserta didik yang setiap tahunnya mencapai 100% dan untuk nilai

akhir minimal 7,0 yang setiap tahunnya masih mengalami

peningkatan dan penurunan.73

Oleh sebab itu untuk memperbaiki

serta melakukan pembenahan SMAN 03 Tangerang selatan

melakukan pembinaan dan pengembangan diri sebagai strategi

dalam pencapaian standar kompetensi lulusan. Adapun strategi-

strateginya sebagai berikut:

a. Melakukan bimbingan belajar untuk bidang yang

diikutkan dalam Ujian Nasional

b. Mengadakan remedial bagi peserta didik dan remedial

teaching untuk pendidik

c. Mengadakan bimbingan dan pengarahan karier untuk

peserta didik

d. Bekerjasama dengan lembaga sertifikasi dan penilaian

untuk peserta didik

e. Menjalankan peraturan dinas pendidikan perihal

pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).74

Strategi yang disebutkan di atas betujuan untuk mempermudah

mencapai standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh

BSNP yang di dalamnya mencakup dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan. Adapun strategi yang

pertama yaitu dengan melakukan bimbingan belajar terutama untuk

kelas XII dengan berfokus pada mata pelajaran yang di ikutkan

dalam Ujian Nasional agar peserta didik lebih mendalami dan

memahami materi yang akan diujikan nanti yang di dalamnya

mencakup dasar kecerdasan dan pengetahuan.

Kedua mengadakan kegiatan remedial bagi peserta didik yang

kurang mencapai standar nilai minimal yang ditetapkan kegiatan

ini bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai standar nilai

minimal dan menambah pemahaman mengenai jenis-jenis soal

yang diberikan, bukan hanya terjadi pada peserta didik melainkan

73

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018 74

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 89: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

72

sekolah juga mengadakan kegiatan remedial teaching untuk

pendidik yang bertujuan untuk melatih pendidik dalam

menyampaikan materi bagi peserta didik yang kurang memahami

sehingga dengan adanya kegiatan ini terjadilah hubungan timbal

balik antara peserta didik dan pendidik yang di dalamnya

mencakup dasar kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan.

Ketiga sekolah juga mengadakan bimbingan terutama

bimbingan mata pelajaran yang diujikan untuk kelas XII dan

bimbingan belajar yang berfokus pada pengarahan karier agar

ketika lulus nanti peserta didik lebih terarah dalam menentukan

jenjang karier yang akan dipilih sesuai dengan kemampuan dan

keahlian yang dimiliki oleh peserta didik, misalnya dalam

menentukan jurusan dan perguruan tinggi bagi peserta didik yang

di dalamnya mencakup dasar kecerdasan, pengetahuan dan

keterampilan.

Keempat sekolah telah bekerja sama dengan beberapa lembaga

serta perusahaan yang bersertifikasi untuk melakukan penilaian

kompetensi diri peserta didik dengan mengadakan kegiatan

magang atau pelatihan-pelatihan, dengan adanya kegiatan tersebut

peserta didik dapat mengembangkan kompetensi yang dimilikinya

sehingga sekolahpun lebih mudah melihat serta menilai dan

mengarahkan peserta didik dalam menentukan jenjang karier yang

sesuai dan tetap berlandaskan pada dasar kecerdasan, pengetahuan,

keterampilan dan dibutuhkan akhlakul karimah (sopan santun,

amanah, lemah lembut, ramah tamah, dan lain-lain). Kelima

dengan kegiatan yang telah disebutkan di atas, sekolah tetap

menjalankan sesuai dengan peraturan dinas pendidikan, begitu

pula dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Selain itu, Eny Suryani menjelaskan bahwa “SMAN 03

Tangerang Selatan harus memiliki nilai di atas standar minimal

yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

Page 90: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

73

(BSNP).”75

Selanjutnya jika dilihat dari kekuatan analisis SWOT

milik sekolah salah satunya ialah lulusan SMAN 03 Tangerang

Selatan sudah banyak diterima di PTN/PTS terkemuka di Indonesia

dan beberapa perguruan tinggi di luar negeri seperti Singapura,

Brazil, Amerika, Jepang dan lain-lain.76

Namun kelemahan SMAN 03 Tangerang Selatan pada standar

kompetensi lulusan ialah sekolah belum memiliki standar mutu

lulusan yang kompetitif di tingkat Asia, kompetensi lulusan yang

siap melanjutkan ke jenjang selanjutnya ke luar negeri masih

rendah, identifikasi profil alumni masih belum optimal.77

Dari uraian di atas peneliti berkesimpulan bahwa pada tahap

pencapaian standar kompetensi lulusan telah terlaksana dengan

baik walaupun masih memiliki beberapa kelemahan, namun

dikatakan telah terlaksana dengan baik diperkuat dengan adanya

strategi-strategi yang telah dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan

dapat mempermudah sekolah dalam mencapai standar kompetensi

lulusan yang sesuai dengan peraturan menteri nomor 20 Tahun

2016 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai

pendukung terlaksananya sasaran mutu , visi dan misi SMAN 03

Tangerang Selatan.

3. Standar Isi

Standar isi merupakan standar yang berkaitan dengan standar

kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian

pendidikan. Sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh SMAN 03

Tangerang Selatan ialah mengembangkan silabus dan RPP dengan

mengimplementasikan Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi serta

75

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018 76 Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018 77

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 91: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

74

berwawasan lingkungan pada semua mata pelajaran, memiliki

bahan ajar yang bervariasi misalnya bahan cetak, audio, video

untuk setaip mata pelajaran, terlaksananya kegiatan ekstrakulikuler

minimal lima kegiatan.78

Dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan tidak bisa

hanya dijalankan asal-asalan melainkan harus adanya standar yang

mengawal berjalannya dan tercapainya sasaran mutu ini. Oleh

karena itu dalam mencapai sasaran mutu di dalamnya terdapat

peran penting sistem manajemen mutu ISO yang berperan untuk

mengawal serta mengkontrol proses pencapaian sasaran mutu ini,

seperti yang dijelaskan Eny Suryani bahwa:

“Pada standar isi terdapat silabus dan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu berlandaskan ISO,

sehingga guru punya acuan yang ingin dicapai di silabus,

silabus nasional tetap digunakan sebagai silabus minimal,

sehingga para guru, para manajemen serta warga sekolah

dapat mengembangkan indikator apa saja yang perlu

ditambahkan pada masing-masing bidang studi melalui

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), sehingga

SMAN 03 Tangerang Selatan tidak hanya mencapai standar

minimal dan standar isi melainkan dapat mencapai nilai di

atas standar minimal dan standar isi tersebut.”79

Selain ISO yang bertugas mengawal dan mengkontrol proses

pencapaian sasaran mutu, sekolah juga harus memiliki strategi

dalam mencapai sasaran mutu, karena dengan adanya strategi

sekolah memiliki gambaran untuk mencapai sasaran mutu secara

maksimal. Adapun strategi sasaran mutu (standar isi) SMAN 03

Tangerang selatan sebagai berikut:

a. Mengadakan workshop penyusunan kurikulum pada awal

tahun pelajaran.

78

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018 79

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018

Page 92: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

75

b. Mengoptimalkan peran MGMP dalam penyusunan

administrasi tenaga pendidik dan peningkatan kompetensi

tenaga pendidik.

c. Menyusun silabus MULOK.

d. Mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan kesiswaan.80

Strategi-strategi di atas dilakukan untuk mendukung

tercapainya standar isi yang telah ditetapkan oleh BSNP. Sekolah

rutin mengadakan workshop penyusunan kurikulum setiap awal

tahun pelajaran yang difokuskan untuk tim kurikulum agar ketika

tahun ajaran baru berlangsung segala keperluan yang berhubungan

dengan kurikulum untuk tahun ajaran baru sudah siap sedia.

Kedua, dalam pencapaian standar isi sangat dibutuhkan peran

MGMP dalam penyusunan administrasi tenaga pendidik dan

peningkatan kompetensi tenaga pendidik, peningkatan kompetensi

tenaga pendidik perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian

sasaran mtu di SMAN 03 Tangerang Selatan, karena tenaga

pendidik merupakan sumber daya manusia utama dalam mencapai

sasaran mutu di sekolah.

Ketiga, melakukan kegiatan penyusunan silabus baik itu silabus

mata pelajaran inti maupun silabus Muatan Lokal (MULOK),

karena dengan adanya muatan lokal dapat meningkatkan

kompetensi beberapa peserta didik.

Selain kegiatan yang telah disebutkan di atas sekolah juga

mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan kesiswaan, tujuan

dilakukannya pencatatan dan evaluasi ialah agar setiap kegiatan

memiliki data dan dokumentasi sehingga dapat lebih mudah untuk

dipertanggungjawabkan dan jika suatu saat dibutuhkan data dan

dokumennya tersedia serta sebagai cerminan dan sarana

80

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 93: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

76

pembelajaran untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya agar kegiatan

yang dilaksanakan terlaksana lebih baik dari sebelumnya.

Dari pedoman dan strategi yang disusun sekolah semua sudah

dapat dikatakan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun

2016, serta dibuktikan dengan penjelasan Wakil Manajemen Mutu

bahwa :

“Pada administrasi, guru dikawal oleh ISO dimulai dari

tahap perencanaan, dikawal dalam pembuatan RPP, silabus,

program tahunan, program semester, program remedial dan

pengayaan. Jadi dari awal guru sangat dikawal oleh ISO

dan saya sebagai koordinator di sini yang bertugas untuk

mengaudit para guru dalam proses penyusunan RPP dan

harus selesai sesuai dengan waktu yang telah diberikan

sehingga tidak ada guru yang tidak memiliki RPP dan tidak

mampu dalam membuat RPP. Adanya ISO dalam

pelaksanaan standar isi itu sebagi tolak ukur dan membantu

terdokumentasinya kewajiban guru serta lebih terkontrol.”81

Audit yang telah dilakukan oleh wakil manajemen mutu secara

rutin sudah dapat meminimalisir kegagalan yang selama ini

dikhawatirkan dan dapat meningkatkan kompetensi pendidik

sebagai sumber daya manusia yang menjalankan proses pencapaian

standar isi. Oleh karena itu dalam pencapaian sasaran mutu

(standar isi) SMAN 03 Tangerang Selatan sudah dapat dikatakan

bagus, ini juga dibuktikan dengan kekuatan analisis SWOT sasaran

mutu (standar isi) SMAN 03 Tangerang Selatan bahwa :

a. Adanya komitmen SMAN 03 Tangerang Selatan untuk

melaksanakan kurikulum 2013 berdasarkan standar

BSNP.

b. Untuk peningkatan mutu lulusan yang didasarkan atas

UN, peserta didik diberi tambahan pengayaan belajar

mulai dari kelas X sampai kelas XII.

c. Adanya muatan lokal yang berupa pengembangan

Information and Communication Technology (ICT).

81

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018

Page 94: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

77

d. Pengembangan diri diberikan dalam bentuk bimbingan

konseling, klub bidang studi, klub pengembangan

keterampilan (teater, pramuka, dakwah, BDI, musik,

english club, jurnalistik, PMR, KIR, club olimpiade,

boardcasting, paduan suara, nasyid dan lain-lain).

e. Kalender pendidikan di SMAN 03 Tangerang Selatan

mengacu pada kalender Pendidikan Nasional.82

Selain strategi yang telah dilaksanakan oleh SMAN 03

Tangerang Selatan, ada beberapa kekuatan yang diambil dari

analisis SWOT SMAN 03 Tangerang Selatan bahwa SMAN 03

Tangarang Selatan telah berkomitmen untuk melaksanakan

kurikulum 2013 berdasarkan standar BSNP, komitemen di sini

ialah kunci dari penerapan atau pelaksanaan suatu program, karena

dengan adanya komitmen yang kuat pelaksanaan suatu program

yang telah direncanakan lebih mudah dan memperkuat dukungan

dari berbagai pihak, karena semua pihak yang ada di sekolah saling

berkesinambungan dan sangat berpengaruh besar dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 yang disatukan dalam sebuah

komitmen.

Setelah komitmen yang kuat telah tercipta SMAN 03

Tangerang Selatan menindak lanjuti dengan melakukan kegiatan

penambahan pengayaan belajar yang ditujukan pada peserta didik

mulai dari kelas X sampai dengan XII yang bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi lulusan SMAN 03 Tangerang Selatan,

serta pengembangan information and Communication Tecnology

(ICT) agar peserta didik dapat mengikuti perkembangan zaman

yang hampir segalanya menggunakan teknologi, menghindari dari

gagap teknologi dan untuk hal pengembangan ICT bukan hanya

diberikan pada peserta didik melainkan juga tenaga pendidik,

karena di SMAN 03 Tangerang Selatan dalam kegiatan

82

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 95: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

78

pembelajaran dan penilaiannya sudah menggunakan sistem

komputer.

Selain pengembangan dari segi pengetahuan ada pula

pengembangan diri dari segi keterampilan dan akhlakul karimah,

pengembangan diri ini diberikan dalam bentuk bimbingan

konseling, klub bidang studi ada pula klub pengembangan diri

yang beberapa diantaranya wajib diikuti oleh peserta didik atau

bahkan peserta didik dapat memilih sesuai dengan bakat yang

dimilikinya seperti teater, pramuka, dakwah, BDI, musik, english

club,jurnalistik, PMR, KIR, klub olimpiade, broadcasting, paduan

suara, nasyid dan lain-lain, setiap peserta didik wajib mengikuti

pengembangan diri yang telah disediakan oleh sekolah itu semua

bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMAN 03

Tangerang Selatan.

Selain dari kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi

peserta didik dan mutu sekolah, karena SMAN 03 Tangerang

Selatan merupakan satuan pendidikan yang mengikuti pemerintah

seperti layaknya satuan pendidikan pada umumnya, kalender yang

digunakan SMAN 03 Tangerang Selatan tetap mengacu pada

kalender Pendidikan Nasional.

Selain kekuatan SMAN 03 Tangerang selatan juga memiliki

beberapa kelemahan pada standar isi yaitu program responsi untuk

materi agama dan jurusan belum memiliki panduan, belum

ditemukan sistem (model) pembelajaran yang tetap dan cocok

untuk sistem fullday school (> pukul 14.00), jadwal pelajaran

masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran

sudah berjalan. Sehingga masih dilakukannya perbaikan-perbaikan

untuk mengoptimalkan implementasi sistem manajemen mutu yang

dapat tepat pada sasaran standar isi secara keseluruhan.83

83

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 96: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

79

Dari pemaparan di atas peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa proses pencapaian sasaran mutu (standar isi) di SMAN 03

tangerang Selatan sudah sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 serta sudah

dapat dikatakan maksimal karena dengan pendampingan sistem

manajemen mutu ISO di dalamnya yang bertugas untuk

mengkontrol dan memaksimalkan serta sebagai acuan dalam proses

pencapaian sasaran mutu di SMAN 03 Tangerang Selatan.

4. Standar Proses

Untuk menghasilkan sesuatu agar lebih efesien tentunya harus

maksimal pada tahap proses. Dari hasil wawancara yang peneliti

telah lakukan di SMAN 03 Tangerang Selatan standar proses yang

diterapkan sudah cukup bagus. Sekolah menggunakan ISO untuk

mengawal standar proses, dengan adanya audit internal yang

dilakukan wakil manajemen mutu secara rutin sangatlah membantu

untuk pencapai standar proses pendidikan di SMAN 03 Tangerang

Selatan.

Standar isi dan standar proses adalah dua hal yang saling

berkaitan dan sangat inti dalam standar pendidikan, karena standar

isi sebagai kitab atau pedoman secara tertulis dan standar proses

adalah pelaksanaan atau prosedur yang akan dilakukan dari

pedoman yang tertulis di standar isi dan keduanya adalah

komponen inti dalam pencapaian standar kompetensi lulusan.

Untuk proses pembelajaran yang ada di SMAN 03 Tangerang

selatan sudah berbasis komputer, jadi bukan hanya pada saat

UNBK saja melainkan untuk ulangan harian, ulangan tengah

semester pun sudah berbasis komputer. Sehingga dalam

pelaksanaan UNBK peserta didik sudah terbiasa dan tidak kaget

Page 97: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

80

lagi.84

Hal ini juga disampaikan oleh Liman sebagai wakil bidang

kesiswaan bahwa “sistem pelaksanaan proses pembelajaran di

SMAN 03 Tangerang Selatan tidak berbeda jauh dengan sekolah

lainnya dimana setiap guru wajib memiliki kreativitas dalam

menyampaikan materi sehingga terciptalah proses pembelajaran

yang aktif dan menyenangkan, karena pada tahun 2010 sekolah ini

pernah sebagai sekolah bertaraf internasional karena menggunakan

sistem sekolah bertaraf internasional (SBI) dengan program

bilingual selama lima tahun namun walaupun sekarang sudah tidak

digunakan kami tetap memiliki semangat RSBI.”85

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah bukan

hanya tergantung pada silabus dan RPP melainkan juga didukung

oleh kompetensi dan kreativitas setiap guru serta dukungan dari

peserta didik, karena proses dapat dikatakan berjalan dengan lancar

jika sumber daya manusia yang menjalani sudah mengerti pada

bidangnya masing-masing.

Berkaitan dengan sasaran mutu (standar proses) sekolah harus

memiliki strategi dalam mencapai proses secara maksimal agar

output yang dihasilkan sesuai yang diinginkan. Adapun strategi

SMAN 03 Tangerang Selatan dalam mencapai standar proses yang

sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

nomor 22 Tahun 2016 yaitu sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan workshop dan seminar awal tahun

ajaran dalam rangka menyusun PBM, menyusun alat

evaluasi dan menganalisa soal.

b. Melaksanakan program evaluasi dan monitoring untuk

peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.

c. Memberlakukan Guidebook secara continue dan

bekerjasama dengan BP/BK dan PIK-R untuk evaluasi

tindak lanjut.

d. Mengikuti lomba-lomba dalam bidang sains.

84

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018 85

Hasil wawancara dengan Wakil Bidang Kesiswaan (Liman), Pada 08 Oktober 2018

Page 98: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

81

e. Menyelenggarakan program pembinaan, olympiade,

MIPA, ekonomi, informatika, astronomi, bahasa inggris

dan kebumian.

f. Berkoordinasi dengan semua kepala bidang untuk

semua bidang kesiswaan.86

Strategi yang telah dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan

memang tidak banyak dan terlihat sederhana namun setiap strategi

yang dilakukan diharapkan dapat menjangkau sasaran yang lebih

luas seperti penyelenggaraan workshop dan seminar memang

terdengar sudah hal yang biasa namun jika workshop dan seminar

dilakukan secara rutin dapat berpengaruh pada peningkatan

ketercapaian program oleh karena itu SMAN 03 Tangerang Selatan

menyelenggarakan workshop dan seminar yang berfokus pada

penyusunan PBM yang bertujuan untuk menciptakan proses

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan karena sebagai pendidik harus bisa menyampaikan

materi di dalam kelas dengan sekreatif mungkin agar peserta didik

lebih mudah memahami dan tidak merasa jenuh, kemudian

penyusunan alat evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar di sekolah, serta ada kegiatan

menganalisa soal dimana kegiatan ini bertujuan untuk

meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembuatan soal yang

akan diujikan kepada peserta didik.

Bukan hanya melakukan persiapan untuk proses belajar

mengajar di sekolah melainkan juga SMAN 03Tangerang Selatan

rutin melakukan evaluasi dan monitoring untuk peserta didik,

pendidik dan tenaga kependidikan kegiatan ini dilakukan sebagai

salah satu bentuk penilaian terhadap masing-masing komponen

yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki

masing-masing komponen serta sebagai cerminan untuk tahun-

86

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 99: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

82

tahun mendatang. SMAN 03 telah menyusun serta memberlakukan

Guidebook secara terus menerus sebagai buku pedoman dan

bekerjasama dengan BP/BK dan PIK-R untuk melakukan evaluasi

tindak lanjut.

Selain kegiatan yang diselenggarakan di sekolah SMAN 03

Tangerang Selatan sudah banyak mencetak prestasi baik secara

akademik maupun non-akademik hal tersebut karena SMAN 03

Tangerang Selatan sudah banyak mengikuti lomba-lomba baik itu

akademik maupun non akademik, untuk menjadi juara dalam

perlombaan tidaklah mudah oleh karena itu SMAN 03 Tangerang

Selatan menyelenggarakan beberapa program seperti pembinaan,

olimpiade, MIPA, ekonomi, informatika, astronomi, bahasa inggris

dan kebumian, agar program-program tersebut dapat berjalan

dengan lancar maka setiap bidang-bidang yang bersangkutan

diwajibkan untuk berkoordinasi dengan bidang kesiswaan.

Setiap sistem pasti memiliki keunggulan dan kelemahan,

karena dalam suatu proses itu tidak ada yang sempurna. Oleh

karena itu, ada beberapa keunggulan selama pelaksanaan untuk

mencapai standar proses yang ada di SMAN 03 Tangerang Selatan.

Adapun keunggulan dari pencapaian standar proses antara lain:

a. Perangkat pembelajaran masing-masing bidang studi

sudah lengkap.

b. Mengadakan kegiatan rutin setiap awal tahun ajaran

untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus,

RPP dan sistem pembelajaran).

c. Fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai (buku,

ruang kelas, multimedia, perpustakaan dan lain-lain).

d. Pemanfaatan sumber belajar variasi dan meningkat.

e. Guru telah mengalokasikan waktu sesuai dengan

proses.

f. Program remedial dan pengayaan sudah terlaksana pada

semua bidang studi.

g. Pengembangan muatan lokal (ICT) sudah berjalan

dengan baik.

h. Pemanfaatan ICT dalam melaporkan hasil belajar siswa.

Page 100: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

83

i. Laporan hasil belajar siswa sudah bisa diakses melalui

internet.

j. Aturan pengawasan KBM sudah ada.

k. KBM sudah relatif menyenangkan.

l. Pelaksanaan KBM pada hampir semua mata pelajaran

UN sudah dilaksanakan secara team teaching.87

Dalam pencapaian standar proses SMAN 03 Tangerang Selatan

memiliki keungulan dari analisis SWOT SMAN 03 Tangerang

Selatan seperti perangkat pembelajaran setiap bidang studi sudah

lengkap sehingga untuk mencapai pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan lebih mudah. Selain

perangkat pembelajaran yang sudah lengkap fasilitas yang

disediakan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar juga

sudah cukup memadai mulai dari buku pelajaran, ruang kelas,

multimedia yang digunakan, perpustakaan yang disediakan dan

lain-lain sudah memenuhi standardisasi pendidikan.

Bukan hanya alat pendukung proses pembelajaran yang sudah

sesuai dengan standar pendidikan melainkan juga sekolah

menerapkan dan memanfaatkan sumber belajar variasi dan

meningkat karena untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan

teknologi yang semakin canggih. Untuk tenaga pendidik telah

mengalokasikan waktunya sesuai dengan proses. Serta program

remedial dan pengayaan sudah terlaksana pada semua bidang studi

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik

dan mempermudah peserta didik untuk mencapai ketuntasan setiap

kompetensi dasar dari masing-masing bidang studi, bukan hanya

program remedial yang telah berjalan dengan baik melainkan juga

program pengembangan muatan ICT sudah digunakan semaksimal

mungkin karena dengan menerapkan ICT , SMAN 03 Tangerang

Selatan memanfaatkan ICT tersebut untuk melaporkan hasil belajar

87

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 101: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

84

peserta didik yang dapat diakses dengan internet untuk

mempermudah peserta didik dalam melihat hasil belajarnya.

Kemudian SMAN 03 Tangerang Selatan juga memberlakukan

aturan pengawasan dalam kegiatan belajar mengajar serta dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada hampir semua mata

pelajaran UN sudah dilaksanakan secara team teaching.

Selain kekuatan yang dimiliki SMAN 03 Tangerang Selatan

pada standar proses SMAN 03 Tangerang Selatan juga memiliki

kelemahan yaitu intrumen penilaian masih kurang lengkap, belum

semua peserta didik dapat mengembangkan diri sesuai dengan

bakat dan minatnya, masih ada beberapa guru yang kurang

berkompetensi pada bidang ICT, belum ada program akselerasi

bidang studi, pelaksanaan penilaian berbasis kelas kurang optimal,

pengawasan terhadap guru yang meninggalkan proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh bidang kurikulum belum

maksimal.88

Dari pemaparan yang telah dijelaskan di atas peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran di

SMAN 03 Tangerang Selatan sudah berjalan dengan baik,

walaupun pada dasarnya masih banyak yang perlu diperbaiki tetapi

dengan adanya strategi yang telah diterapkan oleh SMAN 03

Tangerang Selatan dan sudah dijalankan sampai saat ini dapat

memperbaiki kelemahan yang masih dimiliki oleh SMAN 03

Tangerang pada standar proses, oleh karena itu standar proses

sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik dan sudah sesuai

dengan Undang-undang, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan yang dapat dibuktikan dengan ketercapaian selama

pelaksanaan proses pembelajaran yang dijadikan sebagai

88

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 102: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

85

keunggulan atau kekuatan SMAN 03 Tangerang Selatan dalam

mencapai sasaran mutu (standar proses).

5. Standar Penilaian

Dalam setiap kegiatan, proses mayoritas diakhiri dengan

adanya penilaian. Tujuan dari adanya penilaian ialah sebagai tolak

ukur untuk menjadikan sistem atau proses menjadi semakin baik.

Standar penilaian yang sudah ditetapkan sekolah ialah sebagai

berikut:

a. Pendidik menggunakan salah satu teknik penilaian (tes,

observasi, penilaian berbasis kelas dan portofolio) serta

melaksanakan program remedial mencapai 100% dan

pengayaan 75%.

b. Pendidik menggunakan rubrik penilaian terhadap proses

dan hasil belajar peserta didik mencapai 80%.

c. Menggunakan basis data untuk menilai, mengelola dan

melaporkan hasil belajar peseta didik.

d. Indeks kepuasan pelanggan mencapai angka 3,2

e. Meminimalkan ketidakpuasan pelanggan sampai

dengan 10% persemester.

f. Menjalin kerja sama minimal dengan:

1) 2 perguruan tinggi negeri

2) 2 perguruan tinggi swasta

3) 1 lembaga penelitian

4) 1 lembaga bahasa asing

5) 1 lembaga dunia usaha

g. Menjalin hubungan kerjasama minimal dengan 1 SMA

dalam negeri atau luar negeri.

h. Terdatanya tamatan yang melanjutkan di perguruan

tinggi atau dunia usaha minimal 75% dari jumlah siswa

kelas XII.

i. Terjalinnya komunikasi yang harmonis antar warga

sekolah melalui briefing (1 bulan sekali).89

Dalam proses penilaian di SMAN 03 Tangerang Selatan

pendidik biasanya menggunakan salah satu teknik penilaian tes

(baik tes tulis maupun tes lisan), penilaian berbasis kelas dimana

pendidik dapat menilai peserta didik selama di dalam kelas dengan

89

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 103: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

86

aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan oleh bidang kurikulum

atau dengan menilai dari portofolio, jika peserta didik masih ada

yang belum mencapai standar nilai minimal maka akan

diselenggarakannya program remedial agar peserta didik dapat

menuntaskan materi dan kompetensi dasar dari setiap mata

pelajaran program ini berjalan mencapai 100% dan ada pula

program pengayaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kompetensi yang dimiliki peserta didik terutama pada pengetahuan

dan kecerdasan, program ini berjalan sudah mencapai 75%.

Untuk mengetahui perkembangan proses belajar dan hasil

belajar peserta didik di SMAN 03 Tangerang Selatan pendidik

menggunakan rubrik penilaian terhadap proses dan hasil belajar

peserta didik dan penggunaan rubrik ini berjalan sudah mencapai

80%. Sedangkan untuk laporan hasil belajar yang berbasis data

yang dapat di akses di internet masih belum mencapai 50% karena

masih ada beberapa perbaikan atau proses upgrade dari sistem itu

sendiri sehingga dalam pengelolaan dan melaporkan hasil belajar

peserta didik masih dalam proses peningkatan untuk mendapatkan

sistem yang leih baik.

Untuk mengetahui kepuasan pelanggan, pihak manajemen

mutu di SMAN 03 Tangerang Selatan rutin setiap tahunnya

menyebarkan angket kepuasaan pelanggan sebagai bentuk

penilaian terhadap pelayanan yang telah diberikan pihak SMAN 03

Tangerang Selatan kepada pelanggan, untuk saat ini indeks

kepuasaan pelanggan sudah mencapai angka 3,2 dan jika setiap

pelaksanaan penyebaran angket ditemukan beberapa kritik atau

saran untuk peningkatan pelayanan maka akan didiskusikan kepada

pihak manajemen di SMAN 03 Tangerang Selatan sehingga

pelayanan yang diberikan semakin baik, karena kepuasan

pelanggan adalah tujuan utama bagi setiap pelayanan jasa pada

setiap satuan pendidikan. Setiap semester SMAN 03 Tangerang

Page 104: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

87

Selatan meminimalkan dan dapat menjamin ketidakpuasan

pelanggan tidak lebih dari 10%.

Dalam meningkatkan mutu di SMAN 03 Tangerang

bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi baik itu perguruan

tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta dan beberapa

lembaga bersetifikasi untuk mendukung terhadap jenjang karier

peserta didik, oleh karena itu SMAN 03 Tangerang Selatan telah

menjalin dengan minimal dua perguruan tinggi negeri dan dua

perguruan negeri swasta ternama di Indonesia dan didukung pula

oleh satu lembaga penelitian, lembaga asing dan lembaga dunia

usaha untuk meningkatkan kompetensi diri peserta didik, dan

menjalin hubungan dengan SMA dalam negeri maupun luar negeri

untuk melakukan studi banding terutama. Lulusan yang

melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan dan dunia usaha

sudah mencapai 75% setiap tahunnya, dan untuk menjaga

hubungan yang harmonis maka setiap bulannya SMAN 03

Tangerang Selatan menyelenggarakan kegiatan briefing dengan

warga sekolah agar terjalin hubungan yang harmonis dan

komunikasi yang baik.

Proses penilaian yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan

tidak banyak berbeda dengan sekolah lainnya, seperti yang

dipaparkan oleh Siti Umayah bahwa “penilaian dilakukan oleh

semua guru yang mengajar mata pelajaran masing-masing terhadap

semua peserta didik dengan cara tes terstruktur maupun tidak

terstruktur, quiz sama dengan ulangan-ulangan lainnya.”90

ada pula

penjelasan dari Ahmad Zikrullah bahwa:

“Penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh guru

mata pelajaran itu sendiri, sedangkan untuk penilaian

kinerja guru ada tim yang dinamakan PKG (Penilai Kinerja

Guru) sebagai pengawas dan penilai kinerja guru selama

proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dilakukan

90

Hasil wawancara dengan Guru Bahasa Inggris (Siti Umayah), pada 08 Oktober 2018

Page 105: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

88

dengan mengisi format yang sudah diberikan oleh bagian

kurikulum selama satu semester, biasanya juga dilakukan

setiap penyelesaian kompetensi dasar, tes terstruktur dan

tidak tersetruktur, ulangan harian, PTS, PAS dan PAT yang

nantinya penilaain tersebut dimasukan kedalam aplikasi

komputer yang sudah disediakan sehingga penilaian

menjadi lebih mudah.”91

Dengan adanya proses penilaian guru dapat melihat kompetensi

setiap peserta didik, sehingga dapat dilakukannya evaluasi dan

tindak lanjut terhadap masing-masing peserta didik yang mana

lebih unggul mereka dapat membantu teman yang kurang mampu

menyelesaikan dan menuntaskan kompetensi dasar tersebut, dan

bagi yang kurang mampu menyelesaikan dan menuntaskan

minimal satu kompetensi dasar maka akan diberikan pembekalan

atau penambahan materi baik serta diadakannya remedial teaching

dan remedial test yang bertujuan agar peserta didik dapat

menuntaskan kompetensi dasar yang sudah disediakan.

Dalam proses penilaian ada tiga aspek yang dinilai yaitu

dimensi kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) dan

afektif (sikap). Setelah penilaian maka diadakannya pengembangan

masing-masing dimensi, Ahmad Zikrullah mengemukakan bahwa:

“Untuk pengembangan dimensi sikap atau keterampilan

peserta didik upaya yang dilakukan itu beragam karena di

SMAN 03 Tangerang Selatan memiliki organisasi intra dan

ekstra jadi dibuatlah intra dan ekstra tersebut masing-

masing ada kegiatan yang di dalamnya dapat

mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan, sebenarnya rencana pembelajaran yang guru

berikan sudah cukup menjadi tolak ukur untuk

pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan karena

di dalam RPP yang dibuat sudah mencakup tiga dimensi

tersebut.”92

Untuk sistem penilaian yang dilakukan SMAN 03 Tangerang

selatan didukung dengan penyebaran angket kepuasan pelanggan

setiap satu kali dalam satu semester, mengadakan forum demokrasi

91

Hasil wawancara dengan Guru Geografi (Ahmad Zikrullah), pada 08 Oktober 2018 92

Hasil wawancara dengan Guru Geografi (Ahmad Zikrullah), pada 08 Oktober 2018

Page 106: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

89

untuk peserta didik minimal satu kali dalam satu semester,

membentuk tim audit internal dan bekerjasama dengan lembaga

lain dalam evaluasi kinerja sekolah.93

Selain itu dalam proses penilaian SMAN 03 Tangerang Selatan

memiliki beberapa keunngulan antara lain:

a. Pemberlakuan raport berkala setiap 6 bulan

b. Ujian blok bersama setiap satu semester sekali

c. Tryout mata pelajaran UN bersama, bekerjasama

dengan Diknas Kota Tangerang Selatan maupun

perguruan tinggi negeri dan swasta serta lembaga

bimbingan belajar.

d. Pelaksanaan sistem remedial dan pengayaan oleh

masing-masing guru bidang studi.94

Keunggulan SMAN 03 Tangerang Selatan dalam proses

penilaian yang sudah dilakukan yaitu memberlakukan raport

berkala setiap bulannya dan untuk nilai hasil belajar peserta didik

akan diberikan kepada masing-masing peserta didik setiap tengah

semester dan akhir semester tujuannya agar peserta didik dapat

meningkatkan kualitas hasil belajar, kemudian SMAN 03

Tangerang Selatan juga menyelenggarakan ujian blok bersama

setiap satu semester sekali sebagai simulasi dalam pelaksanaan

Ujian Nasional walaupun kenyataan di lapangan menunjukan

bahwa SMAN 03 Tangerang Selatan sudah terbiasa melakukan

latihan-latihan atau ujian harian yang diberikan oleh masing-

masing pendidik setiap bidang studinya namun kegiatan ini

diselenggarakan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan saat

Ujian Nasional berlangsung yang di dukung pula dengan kegiatan

tryout mata pelajaran Ujian Nasional bersama, dalam proses

penyelenggaraan tryout mata pelajaran Ujian Nasional pihak

SMAN 03 Tangerang Selatan bekerjasama dengan Diknas Kota

93

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018 94

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 107: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

90

Tangerang Selatan maupun perguruan tinggi negeri dan swasta

serta lembaga bimbingan belajar ternama.

Jika hasil dari kegiatan ujian blok dan tryout masih ada peserta

didik yang belum mencapai standar nilai minimal maka kembali

lagi pada penyelenggaraan remedial dan pengayaan yang

dilaksanakan oleh masing-masing pendidik bidang studi.

Selain kekuatan, SMAN 03 Tangerang Selatan juga memiliki

beberapa kelemahan pada standar penilaian yaitu monitoring dan

evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum terlaksana secara

optimal, komite sekolah belum terlibat secara optimal dalam

mengontrol pelaksanaan standar pendidikan dan belum adanya

peraturan pendidikan yang mengatur tentang penilaian remedial.95

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem dan

mekanisme penilaian digunakan di SMAN 03 Tangerang Selatan

sudah dapat dikatakan baik, walaupun masih ada beberapa

kelemahan, tetapi diperkuat dengan adanya strategi yang sudah

dilaksanakan oleh pihak SMAN 03 Tangerang Selatan sudah sesuai

dengan standar penilaian yang ada pada Peratuan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan yang dibuktikan dengan penyebaran

angket sebagai kepuasan pelanggan, adanya tim penilai kinerja

guru, dan adanya tindak lanjut yang berupa pengembangan dan

pengayaan pada tiga dimensi yaitu dimensi pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

C. Temuan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang berkaitan tentang sistem manajemen mutu

masih terdapat beberapa temuan yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan

yang berkelanjutan. Peneliti melakukan wawancara, studi dokumentasi dan

observasi kepada sejumlah pihak terkait seperti kepala sekolah, wakil

95

Studi Dokumen SMM ISO 9001: 2008 SMAN 03 Tangerang Selatan, pada 07 November,

2018

Page 108: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

91

manajemen mutu dan guru SMAN 03 tangerang Selatan bahwasanya

dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 memiliki

beberapa keuntungan dan peningkatan, di mana dalam peningkatan yang

dirasakan telah dibuat dengan sistem yang lebih baik dan memiliki mutu

yang dijamin oleh sistem manajemen mtu ISO 9001:2008 yang lebih

sistematis.

Selain peningkatan dan keuntungan yang dirasakan ada beberapa

hambatan di dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

di SMAN 03 Tangerang Selatan yang berkaitan dengan pencapaian

sasaran mutu tersebut. Adapun berikut adalah temuan-temuan dari hasil

penelitian yaitu:

1. Peningkatan setelah adanya implementasi sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008.

Ditemukan adanya perubahan dan peningkatan selama

implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 baik

perubahan dan peningkatan dari segi prestasi, kompetensi peserta

didik dan guru, sarana dan prasarana bahkan peningkatan dari segi

pengelolaan dan pengolahan data sehingga dokumen-dokuemn

sekolah lebih tertata rapi.

Hasil ini sesuai dengan pernyataan Wakil Manajemen Mutu

bahwa “selama penggunaan ISO yang dimulai dari tahun 2008

sampai saat ini banyak perubahan yang dirasakan oleh sekolah baik

itu prestasi yang semakin meningkat, pegelolaan maupun

pengolahan data menjadi lebih baik serta dokumen-dokumen

sekolah menjadi tertata rapi.”96

sedangkan menurut salah satu guru

bahwasanya manfaat ISO memang tidak dirasakan langsung oleh

guru, karena sebelum adanya implementasi ISO guru memang

sudah memiliki kewajiban dalam menyusun rencana pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran sampai dengan mengevaluasi dan

menindaklanjuti hasil belajar peserta didik. Namun dengan adanya

96

Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu (Eny Suryani), Pada 08 Oktober 2018

Page 109: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

92

ISO kegiatan tersebut lebih terkontrol dan lebih tepat mencapai

sasaran.

2. Keuntungan dari implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 dalam mencapai sasaran mutu.

Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

memberikan dampak positif pada sistem yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan yaitu untuk mempermudah pencapaian sasaran

mutu dengan adanya komitmen sekolah dalam

mengimplementasikan sistem manajemen mutu dengan

menjalankan program-program yang telah dibuat, mencapai standar

kompetensi lulusan dengan nilai di atas rata-rata, mencapai standar

isi dan proses dengan saling beriringan namun bervariasi dan

inovatif sehingga terciptalah proses pembelajaran yang

menyenangkan, memenuhi kriteria penilaian pendidikan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah yang dikawal dengan sistem

manajemen mutu sehingga mencapai nilai yang telah

distandardisasikan.

3. Hambatan atau kendala dalam implementasi sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008.

Dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO di SMAN 03

Tangerang Selatan peneliti menemukan beberapa hambatan

diantaranya ialah kurangnya dukungan dan komitmen dari

beberapa guru dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 ini, ada beberapa guru yang ingin implementasi sistem

manajemen mutu ISO ini disudahi dikarenakan hanya menambah

tugas pokok guru dan beranggapan bahwa tanpa adanya sistem

manajemen mutu ISO kegiatan yang ada di sekolah dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

Page 110: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

93

Walaupun demikian sistem manajemen mutu ISO tetap

diimplementasikan karena dengan adanya sistem manajemen mtu

ISO mempermudah pihak manajemen sekolah dalam menemukan

dokumen-dokumen yang dibutuhkan saat adanya supervise atau

bahkan saat adanya pelaksanaan akreditasi, itu semua dilakukan

untuk meningkatan mutu sekolah.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian tidak ada yang sempurna, pasti memiliki keterbatasan

sekecil apapun itu, dalam penelitian ini ditemukan beberapa keterbatasan

salah satunya ialah kesulitan yang peneliti alami pada saat penelitian, yaitu

saat pelaksanaan penelitian, sertifikasi ISO 9001:2008 sudah kadaluwarsa

namun dalam tahap upgrade menuju ISO 9001:2015 sehingga data yang

digunakan adalah data lama.

Page 111: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Bab IV, dapat peneliti simpulkan

bahwa implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03

Tangerang Selatan berjalan dengan baik. Ini dibuktikan dengan adanya

perubahan positif yang dirasakan pihak sekolah baik dari segi prestasi,

kompetensi peserta didik, dan guru, sarana dan prasarana maupun

peningkatan dalam pengelolaan dan pengolahan data serta dokumen-

dokumen sekolah lebih tertata rapi.

Sasaran mutu (Standar Kompetensi Lulusan) telah berjalan dengan

baik di SMAN 03 Tangerang Selatan dengan tercapainya tingkat kelulusan

peserta didik 100% dengan perolehan nilai akhir kelulusan minimal 7,0

sudah mencapai 70% dan jika dilihat dari kekuatan analisis SWOT milik

sekolah salah satunya ialah lulusan SMAN 03 Tangerang Selatan sudah

banyak diterima di PTN/PTS terkemuka di Indonesia dan beberapa

perguruan tinggi di luar negeri seperti Singapura, Brazil, Amerika, Jepang

dan lain-lain.

Sasaran mutu (Standar Isi) telah dilaksanakan dengan baik oleh SMAN

03 Tangerang Selatan yang diperkuat dengan administrasi guru yang

didampingi oleh sistem manajemen ISO pada tahap perencanaan,

pembuatan RPP, silabus, program tahunan, program semester, program

remedial dan pengayaan. Dari awal sistem manajemen mutu ISO sudah

mendampingi tahap-tahap yang dikerjakan untuk mencapai standar isi

yang bertujuan untuk meminimalisir kegagalan yang selama ini

dikhawatirkan serta dapat meningkatkan kompetensi pendidik sebagai

sumber daya manusia yang menjalankan proses pencapaian standar isi

tersebut.

Sedangkan untuk sasaran mutu (Standar Proses) sudah dapat dilihat

dari proses pembelajaran yang ada di SMAN 03 Tangerang Selatan sudah

Page 112: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

95

berbasis komputer, baik itu dalam ulangan harian, ulangan tengah semester

atau tryout sekalipun, ini bertujuan agar peserta didik terbiasa

menggunakan komputer sehingga jika dihadapkan dengan pelaksanaan

UNBK mereka tidak asing lagi. Selain itu pendidik di SMAN 03

Tangerang Selatan memiliki kreativitas dalam menyampaikan materi

sehingga terciptalah proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Kemudian untuk sasaran mutu (Standar Penilaian) dapat dilihat dari

sistem penilaian yang dilakukan SMAN 03 tangerang Selatan didukung

dengan penyebaran angket kepuasan pelanggan yang dilakukan setiap satu

kali dalam satu semester, mengadakan forum demokrasi untuk para peserta

didik minimal satu kali dalam satu semester serta membentuk tim audit

internal dan bekerjasama dengan lembaga lain dalam evaluasi kinerja

sekolah.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa saran yang dapat

menjadi pertimbangan sekolah dalam implementasi sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah harus selalu berkomitmen penuh dalam perbaikan

dan peningkatan mutu pendidikan.

2. Bagi Wakil manajemen mutu sebaiknya tetap melaksanakan audit

internal untuk meminimalisir kegagalan yang dikhawatirkan dan

sebaiknya melakukan pembaharuan form yang dibutuhkan dan

melakukan peningkatan untuk mencapai sasaran mutu.

3. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan sebaiknya mendukung

penuh dalam implementasi sistem manajemen mutu karena

dampaknya sangat berpengaruh pada mutu sekolah.

4. Bagi orang tua dan masyarakat sekolah tetap saling bekerjasama

dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 yang dilaksanakan oleh sekolah.

Page 113: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

96

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, dkk. Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015.

Arcaro, Joreme S. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan dan

Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007. Cet ke-IV.

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2014.

Arum, Wahyu Sri Ambar. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Jakarta: CV. Multi Karya Mulya, 2007.

Asy’ari, Hasyim. “Perbandingan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,

Standar BAN-PT dan Total Quality Management di UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang” Jurnal Pendidikan Islam, Vol IV, No. 1, 2015.

Barnawi dan M.Arifin. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Nasional Pendidikan, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org).

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pendidik dan

Kependidikan, 2018, (www.bsnp-indonesia.org).

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pengelolaan, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org).

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Pembiayaan, 2018,

(www.bsnp-indonesia.org)

2018, (www.bsnp-indonesia.org)

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Standar Sarana dan Prasarana,

2018, (www.bsnp-indonesia.org).

Daryanto, Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.

Sallis, Edward. Total Quality Management in Education. Jogjakarta: Irciso,2010.

cet. XI.

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian

Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Page 114: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

97

Fauziah, Syipa “Implementasi Prinsip-prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2008”,

Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2017, h. 22, tidak

dipublikasikan.

Hutasuhut,Yusuf Amrullah. “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 dalam Mencapai Sasaran Mutu”, Skripsi pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, tidak dipublikasikan

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017.

Nasution, M. Nur. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2010.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 Tahun

2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 21 Tahun

2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 23 Tahun

2016 Tentang Standar Penilaian Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidika.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011. Cet. Ke-13

Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010.

Syaefudin Sa,ud. Udin– Abin Syamsudin Makmun. Perencanaan Pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Triyanto, Lantip. “Implementasi Penyelenggaraan ISO 9001:2008 dalam Bidang

Mutu Layanan Administrasi Akademik” Jurnal Akutabilitas Manajemen

Pendidikan, Vol. 1, No.1, 2013.

Usman, Husaini. Manajemen:Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara. 2014.

Page 115: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

98

Worldwide Quality Assurance, Sasaran Mutu Dalam ISO 9001:2015, 2018.

(www.wqa-apac.com).

Page 116: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 117: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

100

Lampiran 1

Kisi- Kisi Instrumen Wawancara

Dimensi Aspek

Wawancara Fokus Studi

Implementasi

Sasaran Mutu

pada

Perspektif ISO

9001:2008

1. Standar

kompetensi

lulusan

- Pengembangan standar isi

- Pengembangan standar proses

- Pengembangan standar penilaian

2. Standar isi - Perumusan kompetensi dasar

- Pencapaian kompetensi inti

3. Standar

proses

- Perencanaan proses pembelajaran

- Pelaksanaan proses pembelajaran

- Penilaian hasil pembelajaran

- Pengawasan hasil pembelajaran

4. Standar

penilaian

Pendidikan

- Prinsip penilaian

- Mekanisme penilaian

- Prosedur penilaian

- Instrument penilaian

Page 118: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

101

Lampiran 2

Rekap Hasil Studi Dokumen

No Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Dokumen implementasi SMM ISO

9001:2008

a. Sertifikat ISO 9001:2008 √

b. Pedoman mutu SMAN 03 Tangerang

Selatan

c. Prosedur pengendalian dokumen √

d. Prosedur pengendalian rekaman √

e. Prosedur pengendalian koreksi √

f. Prosedur tindakan pencegahan √

g. Pengendalian produk tidak sesuai √

h. Intruksi kerja √

i. Hasil audit eksternal √

2 Dokumen Sekolah

a. Profil sekolah (gambaran umum

sekolah, visi, misi, akreditasi, jumlah

guru dan siswa)

b. Prestasi siswa √

3 Data Standar Kompetensi Lulusan

a. Piagam penghargaan siswa √

b. Dokumen ujian nasional √

4 Data Standar Isi

a. Kalender pendidikan √

b. Berita acara rapat dan daftar hadir

(guru, komite dan karyawan)

Page 119: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

102

c. Referensi pengembangan kurikulum

(berupa buku panduan dalam

penyusunan kurikulum 2013)

d. SK tim pengembang kurikulum √

e. Dokumen tugas siswa ( tugas

terstruktur dan tugas mandiri tidak

terstruktur)

f. Silabus pembelajaran √

5 Data Standar Proses

a. RPP √

b. Dokumen laporan pelaksanaan

supervisi proses pembelajaran dan

tindak lanjut setiap aspeknya

Data Standar Penilaian

a. Analisis hasil pembelajaran √

b. Arsip tes, nilai tes, nilai pengamatan,

nilai tugas terstruktur maupun mandiri

c. Program ujian √

d. Laporan pecapaian hasil belajar √

e. Dokumen ujian, ijazah √

Page 120: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

103

Lampiran 3

Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

1. Apa yang melatarbelakangi SMAN 03 Tangerang Selatan dalam

implementasi ISO 9001:2008?

2. Bagaimana pihak SMAN 03 memadukan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 dalam perumusan standar kompetensi lulusan?

3. Apa saja prinsip dalam pelaksanaan standar kompetensi lulusan di SMAN

03 Tangerang Selatan?

4. Siapa saja pihak yang merumuskan standar kompetensi lulusan yang

digunakan di SMAN 03 Tangerang Selatan?

5. Apa saja upaya yang dilakukan SMAN 03 Tangerang selatan dalam

mencapai standar kompetensi lulusan?

6. Bagaimana pihak SMAN 03 Tangerang selatan merumuskan kompetensi

dasar?

7. Kapan dilakukannya perumusan kompetensi dasar di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

8. Upaya apa saja yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan

mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ada

di standar isi?

9. Bagaimana perencanaan proses pembelajaran yang di SMAN 03

Tangerang Selatan?

10. Siapa saja pihak yang merencanakan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

11. Kapan perencanaan proses pembelajaran SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

12. Bagaimana sistem pelaksanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

13. Siapa saja yang melakukan penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Page 121: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

104

14. Bagaimana langkah-langkah penilaian hasil pembelajaran dilakukan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

15. Apa saja aspek yang dinilai dalam penilaian hasil pembelajaran di SMAN

03 Tangerang Selatan?

16. Kapan dilakukannya penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

17. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas hasil

belajar peserta didik?

18. Siapa yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

19. Kapan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

20. Apa saja upaya yang dilakukan pihak SMAN 03 Tangerang Selatan

setelah dilaksanakannya pengawasan?

21. Apa saja prinsip penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

22. Bagaimana mekanisme penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

23. Bagaimana Prosedur penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

24. Siapa saja pihak yang menyusun instrument penilaian pendidikan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

25. Siapa saja pihak yang melakukan penilaian pendidikan di SMAN 03

Tangerang Selatan?

26. Apa saja upaya pihak SMAN 03 Tangerang Selatan dalam mempersiapkan

pelaksanaan penilaian pendidikan?

27. Upaya dan tindakan apa saja yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan

setelah pelaksanaan penilaian pendidikan?

Page 122: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

105

Lampiran 4

Transkip Hasil Wawancara Wakil Manajemen Mutu

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Dra. Eny Suryani, M.Pd

Jabatan : Wakil Manajemen Mutu

Waktu : Senin, 08 Oktober 2018

Tempat : Ruang Manajemen Mutu

1. Apa yang melatarbelakangi SMAN 03 Tangerang Selatan dalam

mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?

Jawab: yang pertama bahwa dengan adanya ISO, sekolah ingin semua

data yang ada itu betul-betul ter-file-kan dengan baik itu yang pertama

dalam artian apa yang kita kerjakan kita tulis gitu ya, apa yang kita tulis

kita kerjakan jadi semua dokumen maupun rekaman semuanya tersusun

dengan baik yang pertama juga kita ingin mencapai visi misi kita dengan

ISO kita lebih mudah lagi untuk mencapai visi misi kemudian yang pasti

ingin meningkatkan prestasi dari SMAN 03 ya karena dengan ISO

sebelum adanya ISO sekolah kita ini belum begitu maksimal di prestasi

nah setelah pakai ISO kita telah rasakan dari mulai 2008 sampai 2018

prestasi sangat meningkat sehingga dengan adanya ISO adanya audit

internal dan audit eksternal ya itu menambah terdokumentasinya dengan

jelas semuanya sehingga pengelolaan data itu baik pengolahan maupun

pengelolaan itu jauh lebih baik sehingga hasilnya akan lebih bagus lagi.

Termasuk juga yang melatarbelakangi tujuan sekolah kita adalah kita ingin

“the first or the best” jadi termasuk mengarah kepada yang

melatarbelakangi kenapa kita ingin menggunakan ISO karena yang pasti

kita ingin lebih dari yang lain, ingin tampil lebih baik lagi dari yang lain

dan ingin menjadi yang terbaik dan menjadi yang terdepan, itulah yang

melatarbelakangi penggunaan ISO.

Page 123: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

106

2. Siapa yang merumuskan standar kompetensi lulusan yang digunakan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: untuk standar kompetensi lulusan yang pasti dari BSNP (Badan

Standar Nasional Pendidikan) nah kita lihat dari BSNP tadi bahwa SMAN

03 ini harus memiliki standar minimal dari standar nasional pendidikan

khususnya tentang SKL ya, apa yang distandardisasikan oleh pemerintah

tentang kompetensi lulusan itu standar minimal, nah SMAN 03 dengan

ber-ISO ingin kita jauh di atas SKL yang dari pemerintah, artinya bahwa

standar nasional khususnya tentang SKL kita ingin memang anak

mencapai itu seluruhnya, dan Alhamdulillah sekolah bisa mencapai 100%

tingkat kelulusan tiap tahunnya dengan nilai akhir minimal 7,0 sudah

mencapai 70%, namun untuk nilai masih mengalami peningkatan dan

penurunan.

3. Apa saja prinsip dalam pelaksanaan standar kompetensi kelulusan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: kalo prinsipnya sebetulnya yang pertama yang pasti kita

prinsipnya ini pertama keterbukaan, kebersamaan, kemudian komitmen itu

yang sangat penting karena prinsip apapun yang pasti kalau enggak

komitmen sulit ya pasti dalam hal ISO kita nomor satu harus berkomitmen

sehingga prinsip dari pelaksanaan SKL pertama kita taat azas kita bisa

mematuhi peraturan yang ada kemudian yang pasti apa yang sudah

menjadi intruksii kerja kita untuk mencapai sasaran mutu, mencapai target

secara mtu itu juga kita laksanakan sehingga apa yang menjadi sasaran

mutu kita dan strategi pencapaian mutu iu terlaksanakan.

4. Apa saja peran ISO dalam standar isi dan standar proses?

Jawab: kalau peran ISO dalam standar isi dan standar proses tentunya

yaitu ini standar isi dan standar proses adalah dua hal yang sangat amat

utama dalam standar pendidikan dan standar sekolah. Kalau standar isi itu

silabusnya dari sana KTSP-nya juga dari sana jadi guru punya acuan yang

Page 124: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

107

ingin dicapai itu di silabus, nah silabus nasional itu silabus minimal

sehingga para guru beserta para manajemen dan seluruh warga sekolah itu

menambahkan indikator apa yang perlu ditambahkan pada masing-masing

bidang studi lewat MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sehingga

kita tidak hanya mencapai standar minimal dari standar isi tetapi minimal

kita di atas itu apa lagi kami waktu itu masih RSBI (Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional) dimana pas saat ISO digulirkan kita masih RSBi

sehingga kita masih punya kurikulum cambridge juga sehingga kita

bilingual sekolah lain belum menggunakan bilingual kita di kelas sudah

berbahasa inggris, kemudian juga dulu komputer juga masih jadi barang

yang agak-agak aneh gitu ya tapi di SMAN 03 bagaimana gurunya dilatih

terus komputer termasuk ini juga standar nasional pendidikan tentang

pendidik dan tenaga kependidikan yak arena enggak akan beres tuh

standar isi dan standar proses kalau gurunya sebagai tenaga pendidik dia

tidak maksimal sehingga dilatihlah belajar bahasa inggris, dilatihlah ia

belajar TIK sehingga semua guru cakap dan pandai atau juga siap

melaksanakan IT khususnya pada proses pembelajaran dan proses

penilaian sehingga bisa dibilang guru-guru SMAN 03 ini ulangan

harianpun sudah menggunakan aplikasi komputer sehingga kita tidak

hanya UNBK aja yang berbasis komputer tetapi juga ulangan harian,

ulangan tengah semester kita juga berbasis komputer. Kemudian yang saya

ingin tambahkan hubungan antara standar isi dan standar proses ya, kalau

standar isi itu yang pasti kan kita mau mencapai apa sih, kitab kita apa sih

kan gitu ya itu dituangkan di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan

khususnya pada buku satu dan buku dua, nah kemudian kalo standar

proses itu bagaimana prosedur pembelajaran untuk mencapai standar isi

nah jadi bagaimana dengan proses, bagaimana dengan pengajaran

pendahuluannya seperti apa, kegiatan intinya seperti apa dan penutupnya

seperti apa nah itu proses yang akan dilaksanakan untuk mencapai standar

lulusan ya kan yang pasti itu dipantau oleh sekolah oleh manajemen lewat

supervise sama lewat penilaian kinerja guru, kebetulan wakil manajemen

Page 125: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

108

mutu sebagai yang mengkondisikan atau juga bagaimana mengawasi

bagaimana juga mengevaluasi jadi bertindak juga sebagai koordinator

PKG jadi guru-guru itu dinilai oleh tim penilai PKG di dalam proses

pelaksanaan pembelajaran sehingga standar prosesnya jangan sampai

melenceng, khususnya pada saat pelaksanaan kurikulum 2013 ini kan

pemerintah betul-betul harus mengawal ya seperti apa sih kurikulum 2013

berjalan atau enggak, ternyata kita di sini lewat ISO lewat manajemen

yang kompak lewat komitmen semuanya bahwa kurikulum 2013 harus

terlaksana dengan sebaik-baiknya meskipun awal-awal banyak sekolah

yang balik lagi kan ke KTSP ke kurikulum 2006 tapi SMAN 03 terus

berjalan terus melaksanakan kurikulum 2013 dan Alhamdulillah banyak

guru-guru SMAN 03 yang jadi instruktur nasional kurikulum 2013

termasuk saya, sehingga kami ditugaskan melakukan pendampingan pada

sekolah-sekolah yang ada di Tangerang Selatan termasuk kami juga sering

dipanggil ke sekolah-sekolah manapun baik di Banten, di Jawa Barat, di

Jakarta bahkan di Jawa Tengah gitu ya untuk kita memberikan materi

tentang kurikulum 2013 sehingga kita menjadi semacam contohlah untuk

pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Jadi memang sangat erat antara standar

isi dan standar proses dan lagi-lagi didasari dan juga dipengaruhi oleh

standar pendidik dan tenaga kependidikan itu kaitannya sangat erat ya

sehingga tidak akan terjadi peningkatan atau pelaksanaan SKL kalau

standar isi, standar proses dan standar pendidiknya tidak maksimal.

5. Apa manfaat ISO terhadap standar proses?

Jawab: jadi gini seorang guru itu bukan hanya mengajar tetapi juga

merencanakan, melaksanakan sampai kepada mengevaluasi dan

menindaklanjuti, nah ISO ini mengawal dari mulai perencanaan. Guru-

guru merencanakan membuat yang namanya RPP, membuat silabus,

membuat program tahunan, membuat program semester, membuat

program remedial, program pengayaan, itu semuanya dikawal oleh ISO

dengan adanya audit internal. Jadi administrasi guru itu kita kawal temen-

Page 126: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

109

temen semuanya untuk tetap melaksanakan itu semuanya karena kalau

gagal membuat rencana sama dengan merencanakan kegagalan kaya gitu

sehingga kita dalam persiapan guru pada tahap awal itu betul-betul

dikawal ISO dengan saya sebagai koordinator di sini yang mengaudit

guru-guru sudah sejauh mana persiapan dari pada RPP dan sebagainya,

administrasi gurunya nah kemudian pada saat pelaksanaan pembelajaran

itupun dikawal dengan adanya supervisi dikawal sehingga guru yang

notaben ngajarnya misalnya belum mencerminkan kurikulum 2013,

ngajarnya belum melihat karakteristik peserta didik, mengajarnya masih

belum maksimal itu aka nada pembinaan-pembinaan sehingga di dalam

MGMP sekolah masing-masing saling berdiskusi seperti apa sih

mengajarnya misalkan matematika nih ada guru yang rasanya nilainya

belum terlalu bagus maka dia boleh melihat guru yang sudah memenuhi

syarat meskipun gurunya sudah PNS atau non-PNS kita bina semuanya

sehingga dalam proses pembelajaran enggak asal-asalan dalam proses

pembelajaran tetap terkontrol karena kita ada supervisi da nada penilaian

kinerja guru, dan ISO itu sebagai tolak ukur dan sangat membantu

terdokumentasinya kewajiban guru karena tanpa adanya kawalan ISO saya

khawatir banyak guru-guru mungkin di sekolah lain ya yang bisa jadi

banyak yang terlewat, banyak yang tidak terkontrol, banyak yang tidak

teraudit sehingga kalau saat audit misalnya dia belum punya RPP nah itu

bisa menjadi open gitu ya sehingga butuh berapa waktu misalnya satu

minggu untuk closing RPP sehingga mau tidak mau guru harus meng-

closing RPP yang belum dimiliki, termasuk juga mengevaluasi nah

mengevaluasi guru dilihat apakah sudah mencapai KKM yang ditetapkan

oleh sekolah dan berapa persen siswa yang tidak mencapai KKM, apa

sebabnya kemudian apa kendalanya sehingga dalam proses evaluasipun

dikawal oleh ISO dengan adanya analisis hasil penilaian, jadi kita juga

mengaudit guru-guru sudah punyakah analisisnya, sudah melaksankankah

analisisnya baik analisis ulangan hariannya, penialain ulangan akhir tahun,

penilaian tengah semester dan akhir semester ini dianalisis dan jika ada

Page 127: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

110

yang belum ini hasilnya belum bagus ditindak lanjuti dengan adanya

pelatihan-pelatihan gitu, ternyata dia belum pandai menagnalisis misalnya,

ada temuan yang belum mahir dalam menganalisis sehingga untuk

berikutnya action kita itu adalah melaksanakan workshop menganalisis

soal karena kan di dalam ISO itu ada PDCA ya (Plan, Do, Check, Action)

sehingga kita terus kita planning kemudian kita laksanakan sehingga nanti

kita check seperti apa nah kita akan beraksi lagi sehingga terus berputar

begitu sehingga akan ada peningkatan-peningkatan yang berkelanjutan

karena kalau gak ada PDCA kita mau pelatihan, pelatihan apa misalnya

pada dasarnya sehingga planning-nya apa do-nya seperti apa yang

dilakukan kemudian check sudah bener atau belum masih melenceng atau

tidak sampai kepada kita melakukan aksi selanjutnya begitu.

6. Siapa saja yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: kalau pengawasan dalam artian di sini terutama pengawasan

keterlaksanaan program ya pengawasan keterlaksanaan program yang pasti

ISO sangat berperan apakah misalnya program kurikulum, program

sarana, program kesiswaan, program pengembangan pendidikan, program

manajemen mutu itu dikawal dengan ada semacam laporan keterlaksanaan

program dengan kita memantau pencapaian sasaran mutu jadi programnya

apa sudah terlaksana atau belum lewat audit internal, jadi misalkan saya

mengaudit bagian kesiswaan programnya apa saja yang sudah terlaksana

mana dan yang belumnya apa, kenapa enggak terlaksana, kenapa enggak

mencapai target itu kita cari akar permasalahannya, jadi karena saya sudah

begitu cintanya dengan ISO jadi tau persis betapa membantunya ISO

dalam hal terlaksananya sebuah sistem, karena dalam sebuah sistem jika

satu mandek makayang lainnya akan ikut tidak baik sehingga ada jika ada

suatu sistem yang harus diperbaiki dan memang harus diperbaiki sehingga

hal yang tadi kurang bagus itu jadi tidak mengakar menjadi penyakit yang

meluas sehingga ISO dengan adanya audit internal dan audit eksternal itu

Page 128: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

111

luar biasa manfaatnya karena ada yang enggak jalan sistem itu maka

sesegera mungkin ada terapi, segera ada pengobatan, segera ada action-

nya, sehingga ya kalau memang sekarang enggak ada ISO maka enggak

tau ini masalah yang terjadi apa sih dan apa akar permasalahannya karena

kalau dalam ISO kan akan ditelusuri apa yang terjadi tuh kenapa misalnya

KKM-nya anak-anak banyak yang turun atau prestasinya menurun itu

kenapa akan dicari akar permasalahannya sehingga nanti mengarah pada

perbaikan yang mana sehingga tidak terjadi lagi di selanjutnya. Jadi ISO

itu aksi pencegahan sangat amat baik karena bagaimana sasaran mutu itu

terlaksana, strateginya bagaimana sampai mencapainya dengan cara apa

gitu ya dan juga tindakan perbaikan itulah yang harus memang tetap

diutamakan, karena yang namanya sebuah pendidikan, sebuah lembaga

yang di sana banyak orang terlibat dengan faktor luar, internal dan

eksternal kalau tidak ada controlling enggak akan maksimal sehingga

fungsinya ISO juga sebagai controlling sebagai solusi sehingga semuanya

terkontrol dan bisa berjalan pada alirannya masing-masing.

7. Kapan pengawasan hasil pelajaran di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

Jawab: pengawasan dalam hal keterlaksanaan program ya dilakukan

dengan audit internal dan ekternal kemudian untuk pengawasan penilaian

ini ada kita yang namanya penilaian dengan aplikasi penilaian semua guru

memasukan nilai lewat aplikasi komputer sehingga guru yang misalkan si

A ternyata belum semuanya masuk nilainya nah itu akan terkontrol akan

terpantau oleh tim IT atau kurikulum sehingga dalam hal penialainpun

guru tidak bisa sembarangan karena betul-betul terus dipantau betul-betul

terus diawasi dan kalau ada anak yang belum remedial tidak ada hasil

remedial itupun akan terlihat karena betul-betul nilai itu oleh server kami

gitu ya oleh tim kita juga bisa dipantau 24 jam, sehingga guru bisa

memasukan nilai dari manapun dia berada langsung kirim ke pusat data

tadi misalnya guru tersebut sedang ada pelatihan di Jawa Tengah atau di

Page 129: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

112

luar jawa tetap bisa meng-input nilainya dengan mudah gitu ya lewat

aplikasi tadi sehingga betul-betul terkontrol siapa yang sudah nilainya,

siapa yang belum, siapa yang masih kurang itu bisa dikontrol tim IT dan

kurikulum.

8. Apa saja prinsip penilaian pendidikan yang diterapkan di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: prinsip penilaian sesuai sepeti standar kurikulum 2013 ya yang

pertama adalah prinsipnya adil bahwa penilaian tidak memihak, penilaian

tidak istilahnya pilih kasih gitu ya yang pertama harus sangat adil setiap

anak mempunyai hak yang sama mempunyai kewajiban yang sama

khususnya penilaian mereka punya hak yang sama gitu ya, termasuk juga

objektif yang pasti tidak subyektif bahwa dalam hal ini kita menilai apa

adanya begitu artinya tidak atas dasar suka tidak suka sehingga ini sangat

objektif, kemudian termasuk juga terbuka, terbuka bahwa kita menutup-

nutupi nilai anak bahwa oh kamu nilainya nilai akhirnya di bawah KKM

kamu gak perlu tahu nilainya dari mana mengapa di bawah KKM atau toh

nilai kamu sangat tinggi bisa dibuka bisa dilihat terbuka bahwa kalian

dapat nilainya ko 75 gitu ya dan 80 bisa ditelusuri dimana kurangnya

lebihnya nilai ulangannya berapa, nilai tugasnya apa, nilai

keterampilannya gimana, nilai sikapnya seperti apa bisa terbuka sehingga

tidak menjadi nilai ini menjadi semacam nilai yang harus ditutupi rapat-

rapat oleh anak justru para guru bisa mengomuniksikan kepada anak

bahwa nilai kurangnya dimana sehingga anak bisa berbaikan itu terbuka

ya, kemudian juga berkelanjutan bahwa nilai itu juga yang pasti ada

berkelanjutan dari nilai harian, nilai tengah semester, nilai akhir semester,

akhir tahun yang ada namanya PAT, PAS, PTS sampai kepada USBN,

UNBK itu juga berkelanjutan dan yang pasti nilai ini bermanfaat begitu

artinya bahwa prinsip penilaian tidak asal-asalan tapi dilaksanakan dengan

tanggung jawab.

Page 130: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

113

9. Bagaimana mekanisme penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: mekanismenya ya? Oke kalau penilaian itu kan berdasarkan

kurikulum 2013 ada tiga macam penilaian, teknik penilaian maksudnya

tiga jenis yang dinilai ya. Pertama penilaian sikap, kedua penilaian

pengetahuan kemudian keterampilan. Penilaian sikap untuk guru agama

dan PPkn itu memang ada penilaian karena dia memang ada penilaian

langsung dan tidak langsung dia harus menilai sikap sosial dan sikap

spiritualnya betul-betul dinilai dengan langsung ya untuk agama sama

PPKn sementara untuk mata pelajaran di luar agama dan PPKn itu

penilaiannya penilaian tidak langsung dengan cara apa penilaian sikapnya?

dengan menggunakan jurnal jadi guru-guru lain selain guru agam dan

PPKn bisa melihat oh si A tanggal sekian berbuat baik apa dia melihat gitu

ya, si B mengembalikan dompet yang ditemukan itu termasuk bisa

dimasukan di jurnal, si C dia menjadi pembaca doa di upacara itu bisa

dijadikan jurnal nilai plus untuk anak-anak tadi dan pada dasarnya guru-

guru harus memberikan nilai B minimal dalam artian kalau anak-anak itu

tidak kelihatan negatifnya itu jangan dikorek-korek negatifnya maksudnya

dianggap dia baik semua ya nanti anak yang jauh lebih baik itu nilai A

kemudian kurang baik itu ada pembinaan nah yang kurang baik itu nilai

sikap kalau si anak tadi itu dianggap kurang baik tidak serta merta dikasih

nilai C gak boleh tapi harus ada proses dipanggil anaknya ada guru BP,

ada wali kelas, ada orang tuanya dan guru yang bersangkutan di sana

diproses dikasihkan masukan-masukan dikasih informasi-informasi

pembinaan-pembinaan dan ternyata udah dua kali begitu masih belum juga

berubah tiga kali dibegitukan tapi masih belum berubah juga maka anak

baru dikasih nilai C. Jadi gak serta merta oh si anak jelek kasih nilai C

enggak begitu, nah kemudian untuk pengetahuan penilaiannya ini ada

penilaian harian untuk pengetahuan penilaian hariannya itu bisa lewat jalur

tes dan non-tes, ada jalur tes dengan lisan dan tes tulisan gitu yang kedua

ada dengan cara dilakukan penugasan jadi kalau misalnya KD kompetensi

Page 131: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

114

dasar misalnya 3.1 si anak sudah dikasih tugas, tugasnya sudah

mencerminkan pencapaian KD 3.1 tersebut anak tidak harus ulangan,

ulangan atau tugas, atau boleh juga ulangan dan atau tugas nah ulangan

dan tugas itu punya bobot yang sama jadi kalau misalkan ulangannya satu

kali tugasnya dua kali bisa ditambahkan dibagi tiga itu bisa jadi nilai

harian dia untuk KD tersebut, nah kemudian kalau menilai keterampilan

itu ada dengan berbagai cara itu ada dengan kompetensi keterampilan ya

yang 4.1, 4.2 itu, itu menilainya dengan pertama praktek, unjuk kerja,

dengan proyek dengan portofolio nah jika anak sudah mencapai yang

terbaik misalnya praktek renang dia pertama 5 meter udah nyerah, praktek

kedua 15 meter nyerah, praktek ketiga 20 meter nyerah nah yang 20 meter

itulah yang akan dijadikan bahan penilaian jadi yang pertama masih 5

meter, 10 meter, 15 meter itu udah enggak diambil, diambil yang

terbaikbegitu juga misalnya matematik nih dia portofolio pertama dapat

nilai 75, portofolio yag kedua dapat nilai 90 diambil yang tertinggi gitu

tetapi jika satu KD misalnya KD tentang keterampilan fisika gitu ya dia

ada praktek juga sama ada portofolio, prakteknya misalkan satu kali,

portofolionya satu kali nah prakteknya dapat nilai 75 misalnya, portofolio

dapat nilai 85 nah itu bisa satu KD dua bentuk penilaian itu adalah

dijumlahkan dibagi dua seperti itu untuk keterampilan, cuma beda tesnya

aja kalau misalkan dua macam tesnya dia dirata-rata tapi kalau satu macam

diambil yang tertinggi kaya gitu yang dominannya itu untuk penilaian

keterampilan semua pelajaran begitu dan untuk aplikasi di SMAN 03 kita

betul-betul pantau, kita betul-betul kawal semua guru sudah memasukan

nilainya ke aplikasi penilaian yang langsung link dengan dapodik sehingga

ya memang harus betul-betul bagi mereka yang perlu perbaikan nilai

segera disampaikan keetrbukaan tadi gitu ya jangan sampai nilai dia kecil

gara-gara belum menyerahkan tugas belum ikut ulangan dan seterusnya itu

untuk penilaian.

Page 132: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

115

10. Bagaimana prosedur penilaain pendidikan di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: prosedur penilaian itu dalam ISO ada intruksi kerja ada IKA

penilaian, nanti bisa dilihat IKA penilaiannya seperti apa itu ada baik dari

mulai start baik dari yang namanya membuat kisi-kisi membuat apa

namanya pertama pemilihan dulu materinya yang mana kemudian

indikator yang mana sampai membuat kisi-kisi abis kisi-kisi dibuatlah

soalnya gitukan kemudian sebelum soal itu diujikan ada validator jadi

supaya soalnya tidak salah misalnya saya sebagai guru matematika soal

saya divalidasi oleh teman sejawat saya matematika juga sehingga itu soal

disampaikan kepada murid itu tidak ada lagi salah soal karena sudah ada

validator yang pasti dalam ISO itu sangat penting adanya validator soal

nah itu juga didampingi oleh ISO dikemas atau dibalut ya oleh ISO

sehingga semua jadi indah seperti itu.

11. Siapa saja yang menyusun instrument penilaian pendidikan di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: kalau instrument penilaain itu kita semua guru menyusun

instrument penilaian jadi pada saat ulanagn harian yang namanya misalnya

dikatakan penilaian harian itu masing-masing guru membuat penilaian

harian nah seperti apa bentuk penilaian hariannya bebas ya apakah dia mau

pake tes atau non-tes atau dia mau menggunakan manual dengan komputer

itu diserahkan kepada masing-masing guru seperti apa nah kemudian

penilaain akhis semester nah itu kita bentuk tim misalnya matematika kita

bentuk tim misalnya kelas sepuluh itu ada berapa orang tim penyusun soal

kelas sepuluh ya kemudian kelas sebelas menyusun tim kelas sebelas,

kelas dua belas termasuk yang wajib siapa dan yang berperan siapa

kemudian saling berkoordinasi saling berkolaborasi untuk penyusunan

soal tersebut karena soal yang dibuat sendiri rasanya tanpa ada semacam

evaluasi pengawasan dari teman sejawat khawatir nanti akan terjadi

kesalahan dan seterusnya kan begitu sehingga dengan adanya tim tadi ya

Page 133: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

116

Alhamdulillah meminimalisir kesalahan dan itu betul-betul kita sesuai

intruksi kerja yang ada pada ISO tersebut kemudian soalnya akan

dianalisis oh ternyata soal nomor lima kurang bagus hasil analisisnya dan

ternyata option-nya itu kurang berfungsi misalkan gitu karena kan ada A,

B,C, D, E gitu ya jadi ada pilihan yang tidak berfungsi sehingga tidak akan

dipilih oleh anak nah itu juga harus direvisi kembali soal seperti itu jadi

bener-bener kita usahakan soalnya pun tidak abal-abal tidak asal-asal dan

kita ambil soalnya yang hot ya yang sesuai dengan anjuran pemerintah

yang critical thinking juga artinya berpikir kritis juga gak hanya ingatan

tidak hanya pemahaman tapi kita sudah berkomitmen dan sudah kita

sampaikan kepada bapak dan ibu guru bahwa membuat soal melalui C3

aplikasi, C4 analisis, C5 evaluasi sampai meng-creat gitu jadi soalnya itu

jangan sampai nanti soal ulangan dan penilaiannya begini soal UN nya

jauh di atas itu itu jangan sampai terjadi seperti itu makanya anak-anak

banyak yang nilai UN nya 100 karena memang soalnya sudah biasa

bahkan di atas UN seperti itu.

12. Apa saja upaya pihak SMAN 03 Tangerang Selatan dalam mempersiapkan

pelaksanaan penilaian pendidikan?

Jawab: untuk penilaian khususnya misalnya penilaian akhir semester ya

pertama kita para manajemen dan kepala sekolah rapat persiapan akhir

semester misalnya kemudian setelah rapat dilaksanakan kapan gitu

sampaikan ke para bapak atau ibu guru kapan pelaksankaannya dan apa

saja yang perlu disiapkan, kemudian kita bentuk panitia, panitia dari PAT

gitu ya penilaian akhir tahun misalnya dibentuk panitia di sana ada di

bawah kurikulum yang pasti ada kurikulum ada salah satu wakasek yang

lain atau kadang manajemen suruh menjadi panitia kemudian beberapa

guru dan juga beberapa tenaga kependidikan atau TU gitu nah di sana itu

nanti kita menyampaikan rambu-rambu berapa soal yang harus dibuat dan

hurufnya apa gitu ya kemudian harus seperti apa soalnya harus berapa

persen yang mudah, yang sulit dan yang sedang gitu kemudian soalnya

Page 134: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

117

dimasukanlah ke aplikasi komputer gitu dimasukan ke sana soalnya kita

siapkan waktu khusus untuk bapak, ibu guru untuk memasukan soal-soal

ke aplikasi soal tadi nah adapun nanti siapa yang memasukan itu tadi tim

misalkan matematika kelas sepuluh siapa, kelas sebelas siapa, kelas dua

belas siapa sehingga tidak satu guru itu terlalu berat tapi kita bagi-bagi

tugas di bawah ketua MGMP bidang studi masing-masing karena kan ada

masing-masing ketua MPGMnya nah udah gitu terus kita laksanakan

tesnya, kenapa kita pakai komputer satu kita irit dengan tidak mem-photo

copy termasuk sekolah berwawasan lingkungan ya kita ramah lingkungan

tidak banyak photo copy-an berapa batang pohon yang habis gitu ya

sehingga gak pake itu, analisis bisa langsung, nilai bisa langsung dan satu

komputer satu anak dengan lewat aplikasi soalnya itu diacak sedemikian

rupa sehingga kalau yang namanya pake manual itukan soal A sama B aja

palingan kan artinya ya serupa tapi tak sama mirip-mirip banget deket tapi

kalau di komputer bisa ada anak 40 ya ada 40 macam model gitu lah

solanya yang mengacak komputer sendiri sehingga tidak ada yang bisa

kerja sama kejujuran sangat amat ditegakan jadi kemungkinan untuk kerja

sama itu tidak ada itulah keuntungan dari aplikasi komputer nah tapi

seperti apa komputer kita ini kan terbatas gitu ya ada empat lab anaknya

ada sekian kelas sehingga kita ada dua sesi ada sesi pagi ada sesi siang

yang mana sesinya itu jam tujuh sampai jam sembilan misalnya, kemudian

ada jam sembilan sampai jam sebelas gitu kemudian kita pernah ada empat

sesi bahkan sampai jam tiga, jadi anak yang sesi satu itu satu dan tiga,

diseling yang sesi dua dari jam sembilan sampai jam tiga sesi dua dan

empat itu kalau semuanya bareng pakai aplikasi komputer semua nah

kemarin Alhamdulillah-nya UNBK sudah dua sesi saja tapi sekolah lain

masih empat sesi kita hanya dua sesi karena jumlah komputer dan jumlah

anak bisa dibagi dua gitu dan pinginnya target tahun ini satu sesi seperti

itu, memang ya terkendala oleh ruangan kita yang sedikit ya dan memang

kepala sekolah sangat berkomitmen pelajaran TIK tetap ada meski dari

pemerintah tidak ada tetap ada sehingga anak tetap update ya dengan ilmu

Page 135: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

118

komputernya sehingga UNBK udah hal biasa bagi mereka kalau yang

belum biasa meskipun ada simulasi palingan ya sekali dua kali tapi kalau

ini kan udah tiap hari menghadapi di komputernya, ulangan harian pake

komputer ulangan umum pakai komputer, UN pakai komputer ah bukan

hal yang aneh lagi sehingga itupun juga menambah ketercapaian dari

standar kompetensi lulusan seperti itu.

13. Berapa persen ketercapaian implementasi ISO di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: bicara ketercapaian memang kemungkinan gak seratus persen ya

ga ada yang sempurna hanya Allah yang sempurna gitu ya, nah

ketercapaian ISO kita bisa mengukur menilai dari berapa banyak temuan-

temuan dari para auditor dari jerman tadi kalau temuannya itu paling satu

atau dua berarti kan terukur lah ya bahwa ketercapaian itu hampir 95%

gitu karena setiap ada audit eksternal temuannya paling satu sampai dua

gitu bahkan tiap QC paling banyak itu dua dan bukan tiap QC tapi bahkan

satu sekolah ini hanya dua temuan gitu gak pernah lebih dari itu kalaupun

lebih bukan temuan tapi semacam saran jadi bukan temuan tapi masih bisa

diperbaiki gitu dan temuannya masih minor semua tidak ada temuan yang

mayor sehingga itupun termasuk indikator keberhasilan, indikator

ketercapaian namun ketercapaian di masing-masing QC itu memang

berbeda-beda kita melaksanakan yang namanya empat tinjauan

manajemen di sanalah kita mengukur ketercapaian masing-masing QC,

QC di sini adalah masing-masing para wakasek ya dengan bidangnya itu

kita buat adalah angket ke seluruh siswa tapi memang tidak seluruhnya

yak arena akan terlalu banyak jadi kita ambil kelas sepuluh berapa orang

secara acak kelas sebelas, dua belas kita sebar angket yang isinya adalah

lebih kepada tentang kepuasan dia itu lebih pada kepuasan pelanggan

sehingga kalau banyak yang tidak puas itupun termasuk indikator

ketercapaian yang kurang gitu karena kita yang pastinya adalah untuk

kepuasan pelanggan kan nah kalau di dalam angket itu ternyata salah

Page 136: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

119

satunya banyak keluhan tentang sarana kemudianhasil angket itu saya

masukan ke rapat manajemen ini loh temuannya seperti ini, seperti ini

sehingga aka nada tindak lanjut oh ternyata keluahannya misalnya wcnya

kurang bersih misalnya sehingga di sana lebih diperhatikan lagi

selanjutnya oh ternyata misalnya lab fisika panas atau kelas ada yang

panas sehingga dengan adanya keluhan tadi kita bisa ber-action cepat

dibanding gak ada seperti itu kan kita mana duluan nih yang diprioritaskan

gitu, nah sudah gitu kita ukur kepuasan pelanggan kita punya indek

kepuasan pelanggan itu 3,0 nah yang di bawah 3,0 itu langsung kita

umumkan di di RTM seluruh guru seluruh karyawan, seluruh civitas

akademika sampai ke komite perwakilan orang tua ya kita hadirkan kita

rapatkan ini loh hasilnya gitu semacam rapat tinjauan manajemen yang

memang semua QC akan sangat amat menghormati dan menghargai hasil

itu sehingga untuk supaya tidak banyak temuan gitu kan otomatis dia akan

berupaya berkomitmen untuk mencapai sasarannya yang ada sehingga

targetnya ini menjadi semacam pendorong yang luar biasa untuk mencapai

targetnya karena akan diumumkan dalam RTM tadi tapi juga sebelum

adanya RTM kita ada audit dulu jika ternyata masih banyak belum tercapai

ketercapaiannya belum maksimal harus di closing sehingga kita harus

kasih waktu seminggu atau dua minggu tergantung dari parah atau

tidaknya, susah tidaknya closing-nya gitu kan bukan dan kesanggupan dari

para QC tadi nah kalau sudah di closing sehingga ketercapaiannya

semakin banyak tidak ada audit gak tau seperti apa sehingga ISO sangat

amat penting karena gak ada lagi DRP atau katakanlah KPK atau MA di

sini ya yang sangat tinggi selain audit jadi gak akan bisa tanpa audit saya

gak ngerti akan jadi apa sekolah ini. Saya berani mengatakan ya dari 2008

sampai seterusnya itu sangat amat maksimal karena harusnya kita

mencapai akreditasi itu sampai nilai kita 96 gitu kan sudah juga sudah

sangat jadi tolak ukur ya bahwa ketercapaiannya dengan baik. Dengan

adanya ISO itu sangat indah dan mempermudah untuk akreditasi karena

sasaran ISO itu sendiri adalah delapan standar nasional pendidikan dengan

Page 137: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

120

adanya audit internal ya oke sesama teman itupun sangat besar perannya

tapi akan sangat lebih besar lagi jika orang luar yang menilai pasti kan

orang luar yang menilai otomatis persiapannya akan jauh lebih maksimal.

Mengetahui:

Wakil Manajemen Mutu Interviewer

Dra. Eny Suryani, M.Pd Dian Octaviani

Page 138: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

121

Lampiran 5

Transkip Hasil Wawancara Bagian Kurikulum

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Wiwin Purwi Indayanti, M.Pd

Jabatan : Bagian Kurikulum

Waktu : Rabu, 03 Oktober 2018

Tempat : Ruang Bagian Kurikulum

1. Bagaimana pihak SMAN 03 Tangerang Selatan merumuskan kompetensi

dasar?

Jawab : untuk merumuskan kompetensi dasar SMAN 03 mengikuti

peraturan menteri no 20 yang menjelaskan tentang standar kompetensi

lulusan, karena kompetensi dasar ini memang ditetapkan oleh pemerintah

dan berlaku untuk semua satuan sekolah.

2. Kapan dilakukannya perumusan kompetensi dasar di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: perumusan kompetensi dasar dilakukan bagaimana revisi dari

pemerintah, jika dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan atau revisi

maka disitulah perumusan kompetensi dasar terjadi, jika tidak adanya

revisi maka tetap menggunakan peraturan terkait kompetensi dasar yang

sebelumnya.

3. Upaya apa saja yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan untuk

mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ada

di standar isi?

Jawab: dalam pengembangan dimensi-dimensi yang ada di standar isi

pihak sekolah biasanya mengadakan pelatihan-pelatihan setiap dimensinya

seperti halnya untuk dimensi sikap diadakannya ekstrakulikuler dan

keagamaan sedangkan untuk dimensi pengetahuan upaya yang biasa

Page 139: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

122

dilakukan seperti ulangan harian, quiz, tugas dan tes lisan dan untuk

dimensi keterampilan kami mengadakan praktek, portofolio dan projek.

4. Kapan pengembangan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

dilakukan?

Jawab: untuk pelaksanaan pengembangan setiap dimensi itu pastinya

berbeda-beda seperti halnya ekstrakulikuler itu sudah di jadwalkan

minimal seminggu atau dua minggu sekali, untuk ulangan harian itu

minimal tiga kali dan maksimal enam kali dalam satu semester.

5. Siapa saja pihak yang merencanakan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: pihak yang terlibat dalam perencanaan proses pembelajaran itu

adalah guru mata pelajaran atau wali kelas bagian kurikulum dan kepala

sekolah. Jadi guru yang akan merancang bagaimana metode, sistem yang

akan di gunakan, lalu dikoordinasikan ke bagian kurikulum dan di setujui

oleh kepala sekolah dan biasanya metode dan sistem yang digunakan

setiap tahunnya pasti berbeda karena dilihat dari keefektifan dari metode

yang digunakan jika kurang sesuai maka kami akan mengganti jika sudah

sesuai kami akan mengembangkannya.

6. Kapan perencanaan proses pembelajaran di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

Jawab: untuk perencanaan proses pembelajaran biasanya dilakukan setiap

tahun namun perencanaan ini biasanya hanya PTK secara lisan tidak

tertulis.

7. Bagaimana sistem pelaksanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan ?

Page 140: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

123

Jawab: jika berbicara mengenai sistem pelaksanaan proses pembelajaran

itu sebenarnya tidak bisa disamaratakan karena tergantung kompetensi

dasar setiap mata pelajaran, tergantung guru dan model yang akan

digunakan, jadi setiap mata pelajaran sistem yang digunakan berbeda-beda

namun tetap sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

8. Siapa saja yang melakukan penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: pihak-pihak yang melakukan penilaian hasil pembelajaran itu

adalah guru secara keseluruhan, guru mata pelajaran, wali kelas dan

bagian bimbingan konseling karena penilaian yang kami nilai itu bukan

hanya dari sudut pengetahuan dan keterampilan begitu juga dengan sikap.

9. Bagaimana langkah-langkah penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan

di SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: penilaiannya itu biasanya dari hasil belajar di kelas baik dari sisi

sikap, pengetahuan danketrampilan yang ditindaklanjuti dengan penilaian

dari tes-tes baik itu penyelesaian kompetensi dasar, PTS , PAS maupun

PAT jika ada beberapa peserta didik yang tidak memenuhi kriteria akan

diadakannya remedial dan upaya-upaya lainnya.

10. Kapan dilakukannya penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: penilaian itu dilakukan setelah selesai kompetensi dasar pada

setiap mata pelajaran, untuk penilaian tengah semester tidak dilaksanakan

ulangan atau ujian namun nilai dari awal masuk sampai tengah semester

itu hasilnya akan diberikan, sedangkan untuk penilaian akhir semester,

penilaian akhir tahun serta penilaian secara nasional dapat melalui

penialain UN atau USBN.

11. Apa saja upaya yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan untuk

mengembangkan kualitas hasil belajar peserta didik?

Page 141: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

124

Jawab: dalam mengembangkan hasil belajar siswa kami menyediakan

bimbingan belajar atau pengayaan, pemantapan dan ada juga dengan cara

remedial baik remedial teaching maupun remedial test, atau juga dengan

cara tryout.

12. Siapa yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: dalam kegiatan pengawasan di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan oleh bagian kurikulum , kepala sekolah dan wali kelas. Alasan

mereka yang melakukan karena wali kelas adalah oang yang bertanggung

jawab terhadap peserta didik yang ada di rombongan belajar, bagian

kurikulum karena bagian kurikulum yang mengembangkan dan

bertanggung jawab berjalannya standar pendidikan di satuan sekolah dan

dilakukan oleh kepala sekolah karena kepala sekolah merupakan manajer

puncak yang ada disatuan sekolah yang memutuskan suatu kebijakan yang

ada di satuan pendidikan.

13. Kapan dilakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan dilakukan?

Jawab: proses pengawasan dilakukan sebelum rapot dibagikan kepada

peserta didik biasanya diadakan rapat verifikasi penilaain yang dilakukan

oleh guru-guru. Jadi setelah dilakukan pengawasan oleh wali kelas, bagian

kurikulum dan kepala sekolah nanti akan ditindak lanjuti di rapat verifikasi

penilaian.

14. Apa saja upaya yang dilakukan pihak SMAN 03 Tangerang Selatan

setelah dilakukannya pengawasan?

Jawab: untuk tindak lanjut dari hasil rapat verifikasi penilaian biasanya

diadakan evaluasi yang dimana hasilnya sebagai gambaran untuk tahun

ajaran selanjutnya. Jika ada yang kurang baik atau ada satu aspek yang

menurun maka akan diadakannya perbaikan jika ditemukan hasilnya baik

Page 142: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

125

atau meingkat maka akan lebih dikembangkan kembali, untuk bentuk

upayanya itu tergantung aspek-aspek yang ingin diperbaiki atau

dikembangkan.

15. Apa saja prinsip penilaian pendidikan yang digunakan di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: prinsip penilaian yang digunakan sama seperti sekolah pada

umumnya berpatokan pada UU, peraturan pemerintah maupun peraturan

menteri seperti objektif dimana penilaian itu diambil secara adil tidak

melihat dari salah satu sudut pandang namun real dari standar penilaian

yang sudah ditetapkan. Ada pula aspek terpadu, ekonomis, transparan,

akuntabel dan edukatif yang didukung dengan penilaian pencapaian

kompetensi dan kriteria ketuntasan minimal.

16. Bagaimana mekanisme penilaian pendidikan yang digunakan di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: jika penilaian pendidikan yang dimaksud secara umum maka

mekanismenya mencakup pembelajaran, dilanjutkan dengan mengulang

pelajaran atau diadakannya quis, dikembangkan dengan latihan-latihan

soal, tes tulis atau tes lisan, praktek mata pelajaran atau maple misalnya

untuk mata pelajaran ekonomi diadakan praktek lapangan dengan pergi ke

pasar untuk mensurvei secara langsung yang kemudian dipadukan dengan

teori kemudian dianalisis oleh peserta didik, setelah itu dapat di ulas

kembali mengunakan LKS langkah terakhir ialah membuat kesimpulan

dengan demikian dapat diambil untuk penialain.

17. Siapa saja pihak yang menyusun instrumen penilaian pendidikan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: instrumen penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03 Tangerang

Selatan itu tetap mengikuti undang-undang atau peraturan pemerintah

namun dikembangkan oleh sekolah. Adapun pihak yang berkaitan dalam

Page 143: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

126

menyusun instrument ialah pihak manajemen sekolah kemudian

diputuskan oleh kepala sekolah sebagai manajer puncak.

18. Apa saja upaya yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan dalam

mempersiapkan pelaksanaan penilaian pendidikan?

Jawab: upaya dalam mempersiapkan pelaksanaan penilaian pendidikan itu

lebih fokus pada kompetensi siswa namun untuk mengetahui kompetensi

siswa tersebut dapat melalui pelaksanaan UN, untuk persiapan UN itu

sendiri ada beberapa persiapan yang harus dipersiapkan oleh sekolah yaitu

mulai dari pendataan siswa, mendaftarkan ke Dapodik, penambahan atau

pemantapan materi, simulasi UN, tryout, pelaksanaan UN dan hasil UN

yang akan dijadikan hasil penilaian pendidikan.

Mengetahui

Narasumber Peneliti

Wiwin Purwi Indayanti, M.Pd Dian Octaviani

Page 144: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

127

Lampiran 6

Transkip Hasil Wawancara Bidang Kesiswaan

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Liman, MM. Pd

Jabatan : Wakil Bagian Kesiswaan

Waktu : Senin, 08 Oktober 2018

Tempat : Ruang Bagian Kesiswaan

1. Bagaimana perkembangan yang terjadi selama penggunaan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: jadi selama adanya pelaksanaan ISO kami sangat terbantu sih,

karena di ISO itu ada filosofi yang saya ingat-ingat terus dan menjadi

acuan yah katakan apa yang kamu tulis dan tulis apa yang kamu katakan,

ini nantinya mengarah pada pendokumentasian ketika ada kegiatan

supervisi datanya lengkap, berbeda dengan tahun-tahun sebelum ada ISO

itu ya berantakan, ketika ini nyari-nyari dulu nah di ISO itu kan ketika ada

pertanyaan maksimal tiga menit harus didapatkan jadi itu perbedaannya,

jadi segala sesuatunya dilaksanakan itu ada dokumentasinya, begitu pula

ada tolok ukur ketika terdokumentasi, jadi jika tidak ada ISO mungkin

akan terjadi pergeseran yang tadinya maksimal dengan adanya ISO akan

sedikit berkurang jika tanpa ISO.

2. Upaya apa saja yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan untuk

mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ada

di standar isi?

Jawab: untuk sikap, yang pertama kami punya tata tertib, berawal dari tata

tertib kami berasumsi ketika tata tertibnya itu dijalankan dengan baik

maka semua akan berjalan dengan lancar, untuk pengetahuan tentunya

kesiswaan ada program melalui osis, juga ada beberapa kali pembinaan,

lalu ada beberapa kali kaitannya dengan seminar, ada beberapa perusahaan

Page 145: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

128

atau ada beberapa instansi yang memberikan pembinaan yang

berkaitannya dengan ada yang akademis dan non akademis misalkan ada

seminar kaitannya dengan narkoba nah nanti pengembangannya itu dari

sisi bahaya narkoba, lalu ada seminar yang berkaitan dengan

penanggulangan bencana alam, ada beberapa lah yah itu sebagai

pengetahuan yang kami persiapkan untuk pengembangan diri baik

akademis maupun non akademis itupun ada yang kami kirim untuk

mengikuti seminar-seminar kaitannya dengan pengembangan diri, untuk

keterampilan itu kebetulan juga ada pelajaran prakarya disana diajarkan

menjadi interpreneur oleh ibu atau bapak guru yang mengajar mata

pelajaran tersebut misalnya membuat tempat sampah dari tutup botol

sehingga menjadi bagus sekali dan ada nilai-nilai ekonomisnya sehingga

bisa dijual, selain itu ada juga keterampilan menyanyi atau vocal itupun di

mata pelajaran kesenian sedangkan yang tadi itu ada di mata pelajaran

prakarya. Untuk pengembangan masing-masing kelas memiliki tingkatan

yang berbeda-beda itu semua sesuai dengan kurikulum yang ada dan

sesuai dengan KD tersedia di kurikulum atau silabus yang ada di masing-

masing tingkatan.

3. Bagaimana sistem pelaksanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: sistemnya klasikal seperti biasa karena kita memang sekolah

umum tidak jauh beda dengan pembelajaran di sekolah-sekolah pada

umumnya namun pada waktu itu kami pernah berpredikat sebagai sekolah

bertaraf internasional namun lima tahun atau mulai dari 2010 kami di cut

semuanya tapi pada waktu itu kami masih memiliki semangat walaupun

kita bukan RSBI tapi semangat RSBI-nya tetap dipertahankan waktu itu

ada komitmen seperti itu.

4. Siapa saja yang melakukan penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Page 146: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

129

Jawab: tentunya guru bidang studi itu pasti yang berikutnya kurikulum

ketika ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan ke kurikulum atau ada KD-

KD yang belum tuntas nantinya akan dikomunikasikan tentang hasil dari

pembelajaran tersebut tentunya guru dan P3 guru udah selesai ada waktu

tertentu ketika membagikan nilai UTS nah itukan akan dibagikan, guru

menyerahkan kepada wali kelas, wali kelas akan mengulas sedemikian

maka akan jadilah nilai tengah semester dan di waktu berikutnya pun sama

seperti itu. Guru bidang studi yang bersangkutanlah yang menilai dan itu

wajib. Proses pengambilan nilai juga di

5. Aspek apa saja yang dinilai dalam pengambilan hasil pembelajaran?

Jawab: ada tiga aspek kognitif (pengetahuan), afektif dan psikomotorik

ada tiga aspek itu dan itu balik lagi pada standar isi yang telah ditetapkan.

6. Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar

peserta didik?

Jawab: ya tentunya sesuai dengan jadwal pelajarannya itu proses masing-

masing guru mengajar sesuai dengan jadwal mengajarnya, proses

berikutnya ini berkaitannya dengan tektis pembelajarannya ada yang

dalam satu KD atau satu materi ada yang nantinya berupa tugas, ada yang

lisan ada yang anak itu untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan

teman-temannya nanti disaksikan oleh bapak ibu gurunya atau guru yang

bersangkutan lalu nanti adanya diskusi bersama untuk menghidupkan

suasana diskusi bersama tentunya gurulah yang berperan untuk mengolah

kegiatan tersebut. Untuk menyeimbangkan kemampuan anak guru itu

wajib mengetahui karakteristik anak di kelas itu mana yang pandai sedang

atau memang kurang, ketika mendapatkan anak yang kurang tentunya guru

punya program yang namanya remedial dan ketika tau persis guru harus

memberikan pelajaran tambahanbagi yang kurang, begitu juga bagi yang

pandai jangan sampai mereka bosan di kelas maka mereka diberikan tugas

materi berikutnya atau di luar dari itupun enggak masalah tapi lebih

Page 147: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

130

idealnya intinya adalah pengayaan. Memberikan pengayaan bagi mereka

yang menonjol katakanlah yang pintar, untuk yang sedang itu sebagai

tolak ukur untuk yang kurang diberikan remedial atau diberikan tambahan-

tambahan kepada mereka-mereka yang kurang. Dalam prosesnya akan

diawali dengan satu sistem yang sama tapi ketika diketahui mengalami

kekurangan di materi tersebut itu tentunya akan mendapatkan bimbingan

supaya tuntas di mata pelajaran tersebut pada satu topik tertentu.

7. Siapa yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: pertama guru bidang studi tersebut yang kedua wali kelas ketika

mendapatkan laporan dari bidang studinya wali kelasnya kan memberikan

arahan dan ini juga tidak luput ketika anaknya seperti itu ada panggilan

kepada orang tuanya menginformasikan putranya seperti ini atau putrinya

seperti ini bagaimana untuk menuntaskan di satu materi sehingga ada

kordinasi antara orang tua dan guru begitu juga dengan anak. Ketika

diketahui anaknya seperti itu nanti ada kerja sama antara wali kelas, guru

yang bersangkutan dan orang tua jadi ya dikomunikasikan apapun hasilnya

semua dikomunikasikan sehingga nanti ada titik temu bahwa si anak

seperti ini harus diberikan penguatan diberikan pendampingan barangkali

seperti itu.

8. Kapan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

Jawab: pengawasan dilakukan setiap saat tapi ketika ada anak tertentu

yang memerlukan pengawasan khusus tentunya ada waktu tertentu yang

diberikan pada anak tersebut tapi yang biasa barangkali pengawasan setiap

saat tapi ketika ada yang mengalami kekurangan ya pengawasannya akan

lebih ekstra barangkali.

Page 148: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

131

9. Bagaimana mekanisme penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: mekanismenya tentunya yang punya hak privasinya adalah guru

yang bersangkutan hanya saja memang kurikulum dalam hal ini

memberikan rambu-rambu nilai-nilai tersebut sehingga jangan sampai

nanti guru tersebut ada yang jalannya ke kiri ada yang ke kanan kaitannya

dengan range nilai sehingga penilaiannya kalo seragam seratus persen kan

gak bisa ya karena karakter dan masing-masing guru kan berbeda, karena

itu ya tetaplah ada rambu-rambu yang diberikan kepada guru-guru

sepenuhnya nilai diberikan oleh guru yang mengajar bidang studi tersebut.

10. Bagaimana prosedur penilaian pendidikan yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: prosedur penilaian pendidikan, prosedurnya tentunya dari

kurikulum memberikan arahan memberikan rambu-rambunya ketika

penilaian ini dan itu dan masing-masing objek penilaiannya berbeda-beda

ya ada yang mungkin tesnya tes option atau pilihan ganda, ada yang essay

gitu ya nah itu juga untuk penilaiannya juga diserahkan kepada guru yang

bersangkutan sesuai dengan jumlah dan berat bobot dari soal tersebut jadi

fokusnya pada pembobotan itu sendiri.

11. Siapa saja pihak yang menyusun instrument penilaian pendidikan di

SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: untuk penyusunan instrument memang pemerintah yang menjadi

patokan utama lalu akan diterjemahkan oleh bagian kurikulum, kurikulum

lah yang berkaitan dengan penilaian terus prosesnya itu semua kurikulum

ya.

12. Apa saja upaya pihak SMAN 03 Tangerang Selatan dalam mempersiapkan

pelaksanaan penilaian pendidikan?

Page 149: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

132

Jawab: jadi kalau berbicara penilaian pendidikan yang terlintas ialah

penilaian secara keseluruhan dan uji yang dijalankan adalah ujian nasional,

jadi untuk menghadapi UN itu yang dilakukan oleh sekolah di semester

genap itu akan diadakan pemantapan, dan pemantapan itu di mulai dari

jam ke nol yang sudah-sudah itu jam enam itu sudah dimulai sampai jam

tujuh setiap harinya berganti mata pelajarannya, yang kedua itu ada TO

atau tryout terhadap beberapa mata pelajaran dan kebetulan ada kerjasama

dengan beberapa bimbingan belajar itu menawarkan karena itu positif

akhirnya kami ikutkan itu, begitu pula dari pemerintah mengadakan tryout

yang dari dinas atau provinsi karena ini berbasis komputer maka soal-soal

latihan supaya mereka enggak kaget ya itu ada latihan ujian nasional dan

langsung mereka dihadapkan atau mengerjakannya di komputer itu, online

kebetulan SMAN 03 merupakan pioneer ya di Tangerang Selatan negeri

yang pertama kali mengikuti program pemerintah ujian berbasis komputer.

Untuk upaya dari bidang kesiswaan sendiri untuk meningkatkan atau

mempertahankan prestasi peserta didik setiap tahunnya kami mengadakan

issue kampus ya karena salah satunya semangat untuk mendapatkan

kampus tertentu yang bonafitt itu kami memperkenalkan kepada anak-

anak kunjungan ke kampus dengan harapan membangkitkan semangat

untuk mendapatkan nilai yang bagus sehingga selanjutnya ketika lulus

bagus dan bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang sesuai dengan

dambaannya gitu ya, terus bimbingan belajar, pertemuan dengan orang tua

memberikan penjelasan kepada anak dan orang tua bahwa sistem ujian

nasional itu kan memang supaya matching tidak terjadi miss ya antara

orang tua, siswa makanya dua-duanya sebelum menghadapi ujian nasional

kami panggil untuk kita berikan arahan kaitannya dengan teknis

pelaksanaan ujian nasional itu karena ketika orang tua tau teknisnya nah

akan disampaikan dan memperkuat pengarahan terhadap putra putrinya.

Page 150: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

133

Mengetahui :

Bagian Kesiswaan Interviewer

Liman, MM.Pd Dian Octaviani

Page 151: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

134

Lampiran 7

Transkip Hasil Wawancara Guru

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ahmad Zikrullah, S.Pd., M.Si

Jabatan : Guru Geografi

Waktu : Senin, 08 Oktober 2018

Tempat : Ruang Manajemen Mutu

1. Bagaimana perencanaan proses pembelajaran yang ada di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: kalau untuk perencanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan, jadi kalau berpikirnya ke ISO 9001:2008 itu kan

urusannya ke manajerial ke manajemen gitu kan jadi bagaimana semua

pihak-pihak yang terkait di dalam sekolah itu diatur oleh ISO sebelum dan

sesudah proses gitu kan berarti kalo sebelum berarti kita memang disuruh

untuk menyiapkan dulu semuanya baik dari silabus semua perangkat

pembelajaran sudah disiapkan itu dicek dalam ISO gitu. Kalau rencana

pembelajaran itu kan pagunya itu kan dari pemerintah ya kita kan pake

kurikulum 2013 kita sekolah pakai yang dari pemerintah ada bagian-

bagian dalam rencana pembelajaran yang bisa dikembangkan oleh guru

contohnya adalah di rencana pembelajaran di tatap pertemuan apa tatap

muka, tatap muka itu ada ininya ditentukan oleh pemerintah seharusnya

kita ada opening, ada intinya ada kegiatan penutup itu hanya dikasih

arahan sisanya kita kembangkan mau bagaimana cara dan semestinya dari

opening-nya, isinya semua itu kita kembangkan sendiri jadi intinya

pemerintah ngasih masih baku dan pengembangannya ada di sekolah gitu.

2. Siapa saja pihak yang merencanakan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: kalau ditanya siapa saja yang merencanakan proses pembelajaran

di SMAN 03 Tangerang Selatan itu kalau ngomongin stake holder itu pasti

Page 152: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

135

yang pertama ada pemerintah gitu kan pemerintah itu punya andil kuat

karena yang membuat regulasi kemudian sekolah mengikuti regulasi dari

pemerintah tapi sekolah punya kewenangan untuk mengembangkan proses

pembelajaran maka direncanakan dan dikembangkan di sekolah dan

disesuaikan dengan kondisi di lapangan kan berbeda walaupun Banten satu

provinsi kita ada di Provinsi Banten di wilayah Lebak dan Tangerang

Selatan itu kondisinya beda untuk sosial ekonomi karena perencanaannya

juga beda kita kota sedangkan Lebak itu kabupaten keuangannya beda,

terus ya sekolah termasuk guru kalau peran orang tua sih kecil.

3. Kapan perencanaan proses pembelajaran SMAN 03 Tangerang Selatan di

lakukan?

Jawab: perencanaan pembelajaran SMAN 03 tangerang Selatan itu pada

setiap sebelum awal pembelajaran itu untuk perencanaan proses

pembelajaran dan tergantung pemerintah kalau kurikulum dari pemerintah

direvisi ya kita ikut pemerintah tapi tetep untuk perkembangannya untuk

isinya yang untuk di sini disesuaikan kondisi di sini dan inovasi juga dari

sekolah berhak berinovasi, jadi fifty-fifty pemerintah yang punya regulasi

kan tapi kita yang mengoperasionalkan di lapangan kalau dua-duanya

enggak jalan ya enggak jalan.

4. Bagaimana sistem pelaksanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang selatan?

Jawab: sistem pelaksanaan berarti mulai dari awal sampai akhir itu berarti

ya kalau sudah sampai di sekolah ya guru membuat perangkat perencanaan

pembelajaran dan perangkat proses pembelajaran sampai evaluasi

pembelajaran itu diatur oleh guru, kemudian ada pihak-pihak terkait

dengan guru itu di atasnya guru itu ada penilai, penilai kinerja guru

kemudian ada waka kurikulum sebagai koordinator untuk koordinator

berjalannya sistem kurikulum di SMAN 03 Tangerang Selatan gitu.

Page 153: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

136

5. Siapa saja yang melakukan penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: untuk penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan ya guru, kita yang ngasih hasil pembelajaran, menilai kemudian

ada juga tim PKG (penilai kinerja guru) jadi yang melihat kita untuk

supervisi pengawas supervisi kita gitu, kalau penilai PKG dia menilai guru

sama pengawas dan kalau hasil pembelajaran siswa ya guru, ada juga

kalau ngomong yang non-akademik ya ada pelatih gitu, pelatih eskul,

pelatih-pelatih olahraga.

6. Bagaimana langkah-langkah penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan

di SMAN 03 Tangerang Selatan?

Jawab: kalau langkah-langkah penilaian itu yang jelas kita kan sudah

punya dan ngikutin format yang diberikan oleh kurikulum berapa penilaian

yang diberikan untuk satu waktu semester, ada bobotnya itu juga atas

koordinasi guru dan pihak kurikulum untuk membahas masalah penilaian

misalnya bukan penilaian masalah bobotnya juga misalnya dalam satu KD

satu kompetensi dasar berapa penilaian yang dilakukan jadi menentukan

dulu penilaian yang dilakukan setiap KD penilaian untuk bobot tugas

harian, terstruktur dan tidak terstruktur ulangan harian, UTS, UAS itu ada

hitungannya dan apa lagi sekarang itu sudah masuk ke aplikasi komputer

jadi lebih mudah penilaian-penilaiannya. Jadi untuk langkah-langkah

penilaiannya ini yang pertama buat format penilaian untuk menentukan

bobot penilaian baru kita deal ketika operasional ya ngikutin aja setiap KD

butuh penilaian, sudah selesai satu kompetensi dasar kita nilai gitu, entah

itu tugas harian, tugas terstruktur tidak terstruktur kemudian ulangan

harian ulangan semester.

7. Apa saja aspek yang dinilai dalam penilaian hasil pembelajaran di SMAN

03 Tangerang Selatan?

Page 154: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

137

Jawab: kalau untuk geografi itu kan ada nilai kognitif dan ada sikap aja

motoriknya enggak, motorik itu hanya untuk olahraga aja kalau di sini

mah ini pandangan sebagai guru geografi kalau motorik itu ke prakarya ya

itu olah-olah hasil keterampilan, di kognitif itu juga ada nilai keterampilan,

nilai pengetahuan itu jadi banyak ya nilainya di kognitif itu nilai sikap juga

ada beberapa poin di situ, ada nilai pribadi dan antar teman.

8. Upaya apa saja yang dilakukan SMAN 03 Tangerang Selatan untuk

mengembangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ada

di standar isi?

Jawab: kalau mengembangkan dimensi sikap, atau keterampilan anak

upayanya ya banyak kalau ngomong di sini kan ada intra dan ekstra jadi

dibuat intra dan ekstra itu ada sangkut pautnya ya itu untuk

mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan kemudian

pengembangan dari rencana pembelajaran itu juga rencana pembelajaran

oleh guru itu juga sebenernya udah cukup sebagai parameter

pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan karena di situ udah

ada apalagi yang tahun kemarin itu ngomong tentang kompetensi intinya

dari pemerintah udah ada bagaimana yang harus, apa sih sikap yang harus

dikembangkan, pengetahuannya bagaimana maksudnya kalau dilihat dari

perencanaannya sih dari rencana silabus atau RPP yang kita punya itu sih

sudah ada model-model dan ukuran untuk mengembangkan dan di sini kan

banyak kegiatan-kegiatan.

14. Kapan dilakukannya penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: hasil pembelajaran itu dilihat dari per-KD satu, setiap selesai KD

pasti adanya penilaian kemudian penilaian itu semua digabung di tengah

semester untuk di report kemudian digabung lagi pas akhir semester untuk

di-report ke laporan kaya gitu.

Page 155: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

138

15. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas hasil

belajar peserta didik?

Jawab: kalau upaya mengembangkan kualitas berarti kan ada evaluasi,

evaluasi dari penilaian, dari penilaian itu dievaluasi di rapat itu nanti ada

solusinya jadi beda-beda kondisi, tapi kalau untuk yang pengembangan

kualitas hasil peserta didik itu awalnya biasanya dari perencanaan-

perencanaan lagi, jadi kalau hasil belajarnya itu dari rapat MGMP dan

rapat seluruh dewan guru. Jadi di SMAN 03 itu karena kita punya sistem

penerimaan pesesrta didik yang sudah baku yaitu untuk menyaring orang-

orang yang kira-kira memiliki standar yang sama kecuali BI, BI itu standar

yang berbeda itu di bakatnya contoh untuk yang punya bakat menari yang

punya bakat itu memang sudah diarahkan ke bakatnya masing-masing, nah

kalau yang regular itukan sudah di standarkan untuk memiliki kemampuan

yang sama tinggal gurunya di petakan kalau yang disesuaikan aja kalau

yang lemah ya dilihat ya fungsinya remedialkan untuk mencukupi

pencapaian kompetensi itu adanya remedial, itu di petakan oleh guru

masing-masing bedalah nanti untuk orang yang pintar orang yang

maksudnya sudah menguasai kompetensi dan yang belum ya kita

dibedakan jangan disamain kalau disamain malah yang ini tertinggal.

16. Siapa yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: yang pertama ada penilai PKG, kedua ada kurikulum ada

pengawas dan kepala sekolah, pengawas sekolah itu dari dinas pendidikan

yang diutus untuk SMAN 03 kalau PKG itu dilaksanakan oleh guru-guru

yang ditunjuk biasanya guru-guru yang pangkatnya sudah tinggi gitu ya itu

biasanya dilakukan di akhir tahun itu untuk tim PKG kalau pengawas ya

juga sama sih kalau penilaian SKP pengawas itu bergerak mengawasi

biasanya di akhir tahun tuh pengawasan-pengawasan karena sudah mulai

penilaian-penilaian kan karena penentuan penilaian peserta didik untuk dia

naik kelas biasa di akhir semester kalau penilaian apa penilaian kinerja

Page 156: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

139

guru itu bisa di akhir semester atau di akhir tahun antara bulan Juni, Juli

gitu ya kalau SKP itu pertahun hitungan Januari sampai Desember.

17. Apa saja upaya yang dilakukan pihak SMAN 03 Tangerang Selatan

setelah dilaksanakannya pengawasan?

Jawab: nah untuk pengawasan untuk memperbaiki gitu ya yang jelas

karena adanya rapat itu kan adanya komunikasi setiap komunikasi itu akan

ditemukan enggak akan solusi-solusi permasalahan. Contohnya itu

masalah BI untuk bakat istimewa misalnya BI itukan beda kurikulumnya

karena mereka punya ini ya dengan regular karena mereka ada kegiatan

yang harus diisi gitu kan karena mereka bakat istimewa jadi kalau

masalahnya adalah ketika mereka punya jam yang berbeda-beda untuk

jadwal latihan dan lain-lain gitu kan bagaimana kita memfasilitasi waktu

biar mereka waktu latihannya teratur waktu pagi, siang atau sore itu

dikomunikasikan nanti dipecahkan bersama oleh para guru seperti itu

untuk pemecahan masalah, yang kedua harus dilihat dari kondisi sekolah

apakah sekolah sanggup memberikan solusi atau tidak.

18. Apa keuntungan dan manfaat yang dirasakan oleh guru dengan adanya

ISO?

Jawab: jadi guru itu lebih tertata, lebih sistematis sebenernya sudah

sistematis tapi dengan adanya ISO itu lebih, lebih sistematis, lebih tertata

dan menjadi lebih disiplin dan kita bisa menerima masukan pengawas dari

luar ya kan termasuk dari ISO gitu ya karena ISO juga pengawas kita di

eksternal itulah dateng melakukan penilaian untuk guru-gurunya dicek dan

mereka akan memberikan advice gitu ya memang kalau dilihat dari

periapan perangkat dan lain-lain itu memang sudah siap tapi mereka punya

ini aja apa sebuah masukan lebih kepada guru-guru apalagi masalah-

masalah kepuasan pelanggan gitu aja.

Page 157: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

140

Mengetahui:

Guru Geografi Interviewer

Ahmad Zikrullah, S.Pd., M.Si Dian Octaviani

Page 158: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

141

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Siti Umayah, S.Pd., M.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Waktu : Senin, 08 Oktober 2018

Tempat : Ruang Perpustakaan

1. Bagaimana perencanaan proses pembelajaran di SMAN 03 Tangerang

Selatan?

Jawab: perencanaan proses pembelajaran, kalau silabus kan sudah dari

pemerintah ya jadi kita hanya merancang RPP-nya aja yang akan

diterapkan di kelas jadi kalau silabus kita melihat dari yang pemerintah

punya kemudian kita masukan ke RPP yang kita ingin susun gitu aja, tetap

aturan awal dari pemerintah dan sekolah akan mengembangkan.

2. Bagaimana sistem pelaksanaan proses pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: ya sistemnya kan palingan dari silabus kemudian kita menyusun

RPP kemudian berdasarkan jadwal yang disusun oleh kurikulum baru kita

inikan ke kelas, kan kalau proses kan harus dari kurikulum dulu prosesnya

guru kan hanya mengikuti jadwal aja yang disesuaikan kurikulum ya

sesuai dengan jadwal masuknya gitu, ya untuk bahasa inggris sendiri

macam-macam metodenya misalnya dengan melalui metode diskusi

kemudian melalui metode roll play ya pokonya macem-macem enggak

satu metode aja dipakai.

3. Siapa saja yang melakukan penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: semua guru melakukan penilaian pembelajaran, yang namanya

mengajar itu pasti ada proses penilaian pembelajarannya, jadi kalau

ditanya siapa yang melakukan penilaian pembelajaran udah pasti guru

Page 159: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

142

yang melakukan penilaian pembelajaran gitu, enggak ada yang menilai

hasil pembelajaran selain guru, dan memang benar-benar hanya guru.

4. Bagaimana langkah-langkah penilaian hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: ya biasa kalau untuk penilaian ada tes kemudian ada penilaian di

dalam kelas kaya tanya jawab atau apa atau quiz dan sebagainya seperti

itu.

5. Apa saja aspek yang dinilai dalam penilaian pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: aspeknya ada pengetahuan, keterampilan sama sikap sama yang

ada di standar isi aja.

6. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas hasil

belajar peserta didik?

Jawab: kalau untuk pengetahuan kita paling melihat aktivitas sehari-hari

di dalam kelas misalnya ada anak yang memang cepat cara belajarnya ada

juga yang memang sedang ada juga yang lambat, biasanya kalau dia cepat

selesai kita jadikan sebagai tutorial teman sebaya jadi membantu temannya

yang tidak bisa gitu, kalau ya paling itu aja sih jadi kalau emang dia lebih

cepat belajarnya dan selesai terlebih dahulu itu kita jadikan untuk tutorial

teman sebaya jadi emang membantu teman-temannya yang enggak bisa.

Kalau dilihat dari kondisi anak bealjar kita memang tidak bisa mematok

gitu ya karena memang kan pasti berbeda-beda di satu kesempatan

mungkin dia nilainya bagus berpikirnya juga fokus kemudian juga dia

tidak terganggu dengan hal-hal yang lain tapi kalau dia udah punya yang

namanya pergaulan, teman-teman karena teman itu kan ada yang

mempengaruhi baik da nada yang mempengaruhi jelek gitu ya paling

kalau kita sekedar mengingatkan aja supaya kalau memang dia nilainya

jatuh sekali ya melihat penyebabnya apa dulu gitu jadi kalau kita tau

Page 160: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

143

penyebabnya kita cari solusinya seperti apa jadi kalau misalnya melihat

anak itu stabil kayanya enggak mungkin anak itu stabil terus pasti ada naik

turun, naik turunnya, kalau untuk menyetarakan anak yang memang

kurang sekali kayanya kemungkinan kalau untuk mengejar temannya

mungkin hanya sekian persen ya paling tidak kita membimbing dia sampai

tuntas aja tapi kalau untuk sampai sama dengan yang pintar atau yang

sedang kemungkinnannya tidak terlalu signifikan paling kami menuntun

mereka memahami materi ini dan tuntas dengan materi ini kalau memang

dia istilahnya terus dia belajarnya apa namanya continue gitu berulang

tidak mengalami hal-hal yang di luar, tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak

luar ya mudah-mudahan bisa menyusul tapi tugas kita hanya memotivasi

aja memotivasi mereka memfasilitasi mana yang mereka tidak paham

mana yang mereka tidak mengerti, tapi kalau misalnya untuk mengejar

mereka yang bener-bener pinter sekali kayanya memang butuh waktu gitu.

Kegiatannya ada remedial teaching dulu baru nanti ada remedial test

seperti itu.

7. Siapa yang melakukan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03

Tangerang Selatan?

Jawab: kalau pengawasan penilaian kalau guru yang mengajar gurunya

yang bersangkutan kalau untuk harian tapi kalau untuk UAS atau PAS

penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun biasanya nanti ada

pengawas-pengawas yang meamng ditugasi untuk mengaswasi kegiatan

tersebut tapi kalau harian ya gurunya aja.

8. Kapan pengawasan hasil pembelajaran di SMAN 03 Tangerang Selatan

dilakukan?

Jawab: ya pada saat ulangan, pada saat ulangan pada saat aktivitas di

kelas guru yang melakukan pengawasan secara langsung tapi kalau untuk

yang penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun itu ya sesuai dengan

kalender pendidikan.

Page 161: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

144

9. Apa saja upaya yang dilakukan pihak SMAN 03 Tangerang Selatan

setelah dilaksanakannya pengawasan?

Jawab: ya kalau setelah dilakukan tes dilakukan pengawasan hasilnya

jelek kan ada remedial itu kan pasti larinya ke remedial lagi baik remedial

teaching maupun remedial test nah untuk siswa yang memang nilainya

bagus di atas standar yang telah kita tentukan ya diadakan pengayaan jadi

kita akan memberikan materi-materi yang memang lebih tinggi lagi

tingkatnya.

10. Apa keuntungan dan manfaat yang dirasakan oleh guru dengan adanya

ISO?

Jawab: sebenernya kalau tanpa ISO guru memang sudah tugasnya ya

menyusun administrasi mulai dari rencana pembelajaran sampai dengan

penilaian hasil, menganalisa itu kan memang sudah menjadi rutinitas guru

gitu jadi kalau ISO itu sebenarnya hanya menyetandarkan saja gitu ya

sifatnya hanya menyetandarkan saja jadi apa yang kita mau kerjakan kalau

di ISO kan kita harus tulis dulu gitu ya kan dia kan prinsipnya kerjakan

apa yang kita tulis dan tulis apa yang kita kerjakan jadi sebenernya kalau

kaya guru-guru itu dengan dia menyusun administrasi dengan dia

menyusun proses penilaian dengan metode-metode apa itu sebenernya itu

sudah sebagian dari kegiatan dari ISO seperti itu kaya membuat RPP kita

kan menulis kemudian kita terapkan di kelas kan apa yang kita tulis kita

laksanakan di kelas seperti itu kan sudah masuk ke inian ISO ya cuma

memang kita memang perlu menyetandarkan jadi standar apa nih yang

ingin kita gunakan jadi biar semuanya sama gitu seperti itu, kalau untuk

efeknya sendiri sih sebenernya ya mungkin jadi lebih teratur aja sih, kalau

terbantu secara langsung sih enggak yah karena kan dari awal juga guru

kan memang seperti itu tugasnya gitu ya mungkin kalau di ISO memang

harus ada ya seperti manajemen ya yang mengontrol sebenarnya

kelebihannya kita ada yang mengontrol aja udah gitu jadi ketika kita

keluar dari jalur yang seharusnya telah ditentukan terus tiba-tiba kita

Page 162: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

145

enggak laksanakan kita ini kan harusnya ada bagian yang mengontrol nah

yang mengontrol itu yang memungkinkan kita untuk merasakan oh kalau

ISO itu memang harus sama sistemnya harus sama mulai dari atas sampai

bawah itu harus mengikuti aturan yang sudah diberlakukan seperti itu.

Mengetahui:

Guru Bahasa Inggris Interviewer

Siti Umayah, M.Pd Dian Octaviani

Page 163: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

146

Lampiran 8

Struktur Organisasi Sekolah

Page 164: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

147

Lampiran 9

Sertifikat ISO 9001:2008 SMAN 03 Tangerang Selatan

Page 165: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

148

Lampiran 10

Pedoman Mutu

Page 166: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

149

Lampiran 11

Sasaran Mutu dan Strategi Pencapaian Mutu SMAN 03 Tangerang Selatan

Page 167: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

150

Page 168: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

151

Page 169: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

152

Page 170: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

153

Lampiran 12

Prosedur Pengendalian Dokumen

Page 171: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

154

Lampiran 13

Prosedur Pengendalian Rekaman

Page 172: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

155

Lampiran 14

Intruksi Kerja

Page 173: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

156

Lampiran 15

Hasil Audit Eksternal

Page 174: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

157

Lampiran 16

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN 03 Tangerang Selatan

NO NAMA JABATAN

1 Drs. H.P.A. Sopandy, M.Pd Kepala Sekolah

2 Dra. Hj. Laela Rochayati,MM Guru Ekonomi

3 Dra. Eny Suryani, M.Pd Waka Manajemen Mutu/ Guru

Matematika

4 Dra. Emma Rochminarti Guru Ekonomi

5 Dra. Hj. Yuniati, M.Pd Waka Bangdik/ Guru Matematika

6 Hj. Juriah, S.Pd., M.Pd Guru Biologi

7 Hj. Lina Nurlina, S.Pd., M.Pd Waka Sarana/ Guru Matematika

8 Dra. Hj. Suwarti Guru Sejarah

9 Dra. Hj. Efi Rosita BP/BK

10 Dra. Aan Sri Analiah Waka Humas/ Guru Sejarah

11 Hj. Siti Mahmudah, S.Pd.,M.M Guru Matematika

12 Wiwin Purwi Indayati, M.Pd Waka Kurikulum/ Guru Kimia

13 Hj. Sri Hermin Ningsih,S.Pd Ast. Sarpras/ Guru Fisika

14 Ratih, S.Pd Guru Fisika

15 Hj, Tati Erayati, S. Pd., M. Pd Guru Bahasa Inggris

16 Dr. Hj. Unayah Guru Sosiologi

17 Masduki, S.Pd Guru Penjaskes

18 Liman, S.Pd., M. M.Pd Waka Kesiswaan/ Bahasa Indonesia

19 Wahju Kumalawati, S.Pd Guru PKn

20 Ir. Hj. Shanty Chairani, M.Pd Manajer CIBI/ Guru Biologi

21 Sularno, S.Pd Guru Penjaskes

22 Nimrah, S.Pd Guru Bahasa Inggris

23 Emin Salimin, M.Ag Guru Sosiologi

24 Dra. Dyah Katiyuwati Guru PKn

25 Sri Ridjeki Suryani, S.Pd Guru Ekonomi/ Prakarya

26 Nellyta Basrie, S.Pd Guru Biologi

27 Dra. Hj. Wara Gawatiningsiah, M.Pd Guru Kimia

28 Dra. Hj. Elliah Doniati Guru Sejarah

29 Dra. Wiwi Widabningsih Guru Bahasa Indonesia

30 Eli Aisyah Sugiarti, S.Pd., M.Si Guru Biologi

31 Adi Ruchyadi, S.Pd Guru Ekonomi

32 Siti Umayah, S.Pd., M.Pd Guru Bahasa Inggris

33 Sri Mulyati Mt, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

34 Sri Wahyuni, S.Pd Guru Bahasa Inggris

35 Susi Rosita, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

36 Arie Budiningsih, S.Pd., M.Pd Guru Kimia

37 Rani Anggraeni, S. Si., M. Si Guru Biologi

38 Ai Kusmiati, S.Pd Ast. Kurikulum/ Guru Kimia

39 Ahmad Zikrullah, S.Pd., M.Si Ast. Manajemen Mutu/ Guru Geografi

Page 175: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

158

40 Kiki Novianti, S.Pd Guru Bahasa Jepang

41 Gerry Oktavia Nugraha, S.Pd. Jas Guru Penjaskes

42 M. Muhyidin, S.Ag Guru Agama Islam

43 Tarsiah, S. Ag Guru Agama Islam

44 Uswatun Hasanah, S. Kom Guru TI

45 Beni Tresnadi, S.T Guru TI

46 Tri Wuryantini, SE Guru Ekonomi

47 Abdul Aziz, S.Pd.I Guru Agama Islam

48 Junaedi Guru Agama Islam

49 Rusmaneli, S.Pd Guru Seni

50 Drs. Digi Susandi Guru Bahasa Inggris

51 Nawang Priyandini, S.Pd Guru Matematik

52 Siti Amaliza, S,Pd Guru TIK

53 H. Ahmad Hasanudin, S.Pd., M.Pd Guru Kimia

54 Ahmad Syukron, S.Pd Guru Agama Kristen

55 Affandy Kartawinata, S.Kom Guru Matematika

56 Dewi Marhelly, S.Pd., M.Pd Guru Matematika

57 Haposan Hutapea, S. Th., M.A Guru BP

58 Mashudi Jaed, S.Pd., M.Pd Guru Matematika

59 Afrilia Eka Choiriyaza, S.Pd Guru Matematika

60 Muhammad Sofiyulloh, S.Pd Guru BP

61 Ni Ketut, S.Pd Guru Agama Hindu

62 Dra. Sri Haryatmi Guru BP

63 Fuad Ahmad Jawari, A.Md Guru TIK

64 Wusono Budi Sudarsono Guru TIK

65 Riza Ashfahani, A. ma.Pd Administrasi Kesiswaan

66 Syamlani Administrasi Kepegawaian

67 Misna Mirwahati, S.Pd.I Administrasi Keuangan

68 Dinar Purbasari, A.Md Administrasi Kurikulum

69 Ria Rahmawati, SE Administrasi Arsip

70 Rodiah, A.Md Administrasi Sarana dan Prasarana

71 Suyati, S.Pd Administrasi Keuangan

72 Namin Enju Petugas Tenaga Kebersihan

73 Phutut Joko Pamungkas Petugas Tenaga Keamanan

74 Mulyanih Petugas Tenaga Kebersihan

75 Ade Yanti, S.Pd Petugas Laboran

76 Dwi Puspita Sari, S.Pd Petugas Perpustakaan

77 Rohmat Petugas Keamanan Sekolah

78 Sunarni, S.IP Petugas Perpustakaan

79 Wahir Winata Petugas Tenaga Kebersihan

80 Ono Suryono Petugas Tenaga Kebersihan

81 Erdi Badrudin Petugas Tenaga Kebersihan

82 Cimung Ramadhan Pengemudi

Page 176: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

159

Lampiran 17

SK Tim Pengembangan Kurikulum

Page 177: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

160

Lampiran 18

Dokumen Tugas Siswa

Page 178: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

161

Lampiran 19

Silabus Pembelajaran

Page 179: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

162

Lampiran 20

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 180: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

163

Lampiran 21

Nilai Tes

Page 181: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

164

Lampiran 22

Arsip Hasil Belajar Peserta Didik yang Sudah Ditanda Tangani

Page 182: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

165

Lampiran 23

Surat Bimbingan Skripsi

Page 183: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

166

Lampiran 24

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 184: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

167

Lampiran 25

Surat Keterangan Penelitian

Page 185: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

168

Lampiran 26

Lembar Uji Referensi

Page 186: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

169

Page 187: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

170

Page 188: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

171

Page 189: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

172

Page 190: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

173

Page 191: IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43619/2/DIAN OCTAVIANI-FITK.pdf · is a qualitative approach in the form of

174

Lampiran 27

Biodata Penulis

BIODATA PENULIS

Dian Octaviani, lahir di Tangerang 12 Oktober

1995. Anak pertama dari 3 bersaudara dari

pasangan Nurjaya dan Nursani. Alamat email

penulis yaitu [email protected].

Penulis menempuh pendidikan dasar di MI Al-

Mujahidin, kemudian melanjutkan di MTs dan

MA Daarus Sa’adah Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Saat ini penulis

merupakan mahasiswi semester akhir di

Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun motto hidup

penulis ialah “Stop Wishing Start Doing”.

Penulis mengambil judul penelitian tentang “Implementasi Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008” karena didasari ketertarikan penulis pada mutu pendidikan.

Penulis menyadari bahwa pendidikan di Indonesia sudah sepatutnya mampu

memiliki mutu yang tinggi, dan salah satu cara ialah dengan cara mengoptimalkan

pencapaian sasaran mutu di satuan pendidikan, karena ketika sasaran mutu sudah

tercapai secara optimal akan mempermudah dalam peningkatan mutu pendidikan.