implementasi program jaminan persalinan di … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011 Disusun oleh : Rahma Esti Bekti D0107015 SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Administrasi Negara JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: hoangcong

Post on 27-May-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH

KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011

Disusun oleh :

Rahma Esti Bekti

D0107015

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Jurusan Ilmu Administrasi

Program Studi Administrasi Negara

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan di

hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji dan disahkan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia

mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari

kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah

Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah

Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan

kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan

kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;

ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah

kami terhadap kaum yang kafir."

(Q.S. Al-Baqarah : 286)

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

ü Bapak dan Ibu yang berkorban jiwa dan raga dan tak henti mendo’akan

penulis

ü Bapak Hidayat dan Ibu Dewi sebagai orang tua bagi penulis

ü Saudara seiman dan teman-teman seperjuangan yang selalu memotivasi

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam Yang Maha Tinggi. Atas

limpahan nikmat dan rahmat-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)

DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO KECAMATAN

NGADIROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011 ini dapat berjalan

dengan baik. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi junjungan,

Rasulullah Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak dalam

bentuk riil dan materiil. Terutama kepada orang tua dan keluarga besar. Selain itu,

rasa terimakasih yang tak berbilang penulis ucapkan kepada :

1. Dra. Hj. Lestariningsih, M. Si selaku dosen pembimbing.

2. Dekan Fakultas ISIP UNS, Prof. Drs. Pawito, Ph. D.

3. Ketua Jurusan Administrasi Negara, Drs. Is Hadri Utomo, M. Si.

4. Bapak dan Ibu dosen di jurusan Administrasi Negara Fisip UNS yang

telah membagikan ilmu kepada penulis.

5. Kepala Puskesmas Ngadirojo (dr. Sukamto), Bapak Deson Sunarno,

Ibu Emi Wahyurini, Bapak Wira Swastika, Bapak Ari Priambodo, ibu-

ibu bidan di Puskesmas Ngadirojo serta semua pihak puskesmas yang

turut membantu serta masyarakat dan tokoh masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Ngadirojo yang bersedia menjadi informan untuk

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

penelitian ini, beserta keluarga Bapak Hidayat dan Ibu Dewi yang

banyak membantu selama penelitian.

6. Sahabat-sahabat di Fisip UNS (BEM, LKI, Shoyyub, Biro AAI, dll).

7. Pihak-pihak yang secara tidak langsung terlibat dalam penelitian ini.

Penulis memahami akan keterbatasan dalam penyusunan karya ini. Namun

di balik itu, penulis berharap karya sederhana ini bermanfaat, bagi diri sendiri

maupun bagi pihak lain yang membutuhkannya. Penulis menerima kritik dan

saran untuk perbaikan pada pembuatan karya berikutnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis,

Rahma Esti Bekti

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………... iii

MOTTO …………………………………………………………………….… iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….… xi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xii

ABSTRAK ………………………………………………………………….… xiii

ABSTRACT…………………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………….. 1

B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………... 5

C. TUJUAN PENELITIAN ……………………………………… 6

D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI …………………………………………. 7

1. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN …………………….. 7

2. JAMINAN PERSALINAN 21

B. KERANGKA BERPIKIR ……………………………………. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN TIPE PENELITIAN ………………………………… 33

B. LOKASI PENELITIAN ………………………………………….. 33

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. SUMBER DATA …………………………………………………. 34

D. TEKNIK SAMPLING ……………………………………………. 34

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ……………………………... 34

F. VALIDITAS DATA ……………………………………………… 36

G. TEKNIS ANALISIS DATA ……………………………………… 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ………………………... 40

B. IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011 …………………………………………………

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 75

A. KESIMPULAN ……………………………………………………….. 75

B. SARAN ……………………………………………………………….. 76

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 77

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Besaran Tarif Pelayanan Jampersal Pada Pelayanan Tingkat Pertama 27

2.2 Bukti Penunjang Klaim Pada Pelayanan Tingkat Dasar 29

2.3 Bukti Penunjang Klaim Pada Pelayanan Tingkat Lanjutan 30

4.1 Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo 41

4.2 Jumlah Proyeksi Jaminan Persalinan UPT Puskesmas Ngadirojo Tahun 2011 62

4.3 Bidan Desa Dan Fasilitas Kesehatan UPT Puskesmas Ngadirojo 69

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Pencapaian dan proyeksi Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup tahun 1994-2015

2

1.2 Distribusi persentase penyebab kematian ibu melahirkan 3

1.3 Tempat persalinan dan penolong persalinan dengan kualifikasi terendah

4

2.1 Model Implementasi Kebijakan Menurut Van Meter dan Van Horn 12

2.2 Model Implementasi Kebijakan Menurut George C. Edwards 14

2.3 Model Implementasi Kebijakan Menurut Mazmanian dan Sabatier 17

2.4 Kerangka Berfikir 32

3.1 Komponen-komponen Analisis Data 38

3.2 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif 39

4.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Ngadirojo 45

4.2 Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Jamkesmas 65

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Panduan Wawancara 79

2 Daftar Peserta Jaminan Persalinan Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo Juni-Desember Tahun 2011 80

3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 87

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

Rahma Esti Bekti, D0107015, Implementasi Program Jaminan Persalinan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Tahun 2011, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012, 87 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi program jaminan persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Teknis analisis data menggunakan model interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program jaminan persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan tahun 2011 memiliki tiga tahap dan dilihat dari tiga faktor yang mendukung. Tahap implementasi meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Tahap persiapan meliputi sosialisasi program kepada sasaran dan pendataan sasaran. Tahap pelaksanaan meliputi bagaimana sasaran mendapatkan layanan program jaminan persalinan dan bagaimana mengklaim dana jaminan persalinan. Tahap pelaporan memuat jumlah persalinan, penolong persalinan dan laporan keuangan.

Faktor yang mendukung pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja puskesmas Ngadirojo yaitu sumber daya, komunikasi, dan dukungan publik. Puskesmas Ngadirojo memiliki sumber daya yang mendukung pelaksanaan program jaminan persalinan. Komunikasi yang dijalin antara pelaku kebijakan dan sasaran program belum optimal. Dukungan publik membantu masyarakat mengakses fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan persalinan dari tenaga kesehatan.

Kata kunci : implementasi, jaminan persalinan, komunikasi

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

Rahma Esti Bekti, D0107015, Implementation of Maternity Benefit Programme for the Uninsured Persons in Region of UPT Puskesmas Ngadirojo, Pacitan in 2011, Public Administration Department, Social and Political Faculty of Sebelas Maret University, 2012, 87 pages.

This research aims to know the implementatiwon of maternity benefit programme for the uninsured persons in region of UPT Puskesmas Ngadirojo in 2011. This research used descriptive qualitative. As for the source of data obtained through the process of interview with informants. Data collection techniques namely by means of interview.

The results of the research shows that the implementation of maternity benefit programme for the uninsured persons in region of UPT Puskesmas Ngadirojo in 2011 had three stages and and viewed from three factors that support it. The implementation stage includes preparation stage, implementation stage and reporting stage. The preparation stage includes socialization program to target and collection targets. Stages of implementation include how to get service and how to claim fund of maternity benefit program. Reporting stage containing the quantity of labor, birth attendant and financial reports.

Factors that support the implementation of maternity benefit programme for the uninsured persons in region of UPT Puskesmas Ngadirojo is a resource, communications, and public support. UPT Puskesmas Ngadirojo has the resources to support the implementation of maternity benefit programme for the uninsured persons. Communication among stakeholders and the program’s target have not been optimal. Public support helps the target of program to access health facilities to get childbirth assistance from health workers.

Keyword : implementation, maternity benefit, communication

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kematian ibu 90% terjadi pada saat persalinan. Penyebabnya diidentifikasi

karena ‘tiga terlambat’ atau 3T. Pertama, terlambat dalam pemeriksaan kehamilan

sehingga tidak mengenali bahaya dini selama kehamilan. Kedua, terlambat dalam

memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan. Ketiga, terlambat sampai

di fasilitas kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi.

Kematian adalah takdir dari Yang Maha Kuasa. Namun dalam konteks

mencari celah untuk berupaya menyelamatkan ibu dalam proses persalinan, ada

upaya yang bisa ditempuh, yaitu memastikan ibu bersalin tidak mengalami 3T dan

melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

Akan tetapi, upaya untuk menyelamatkan ibu dalam proses persalinan,

terutama persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,

memiliki kendala. Salah satu kendalanya adalah faktor biaya. Terutama pada

kelompok sasaran miskin, keterbatasan biaya dan ketidak-tersediaan dana untuk

mengakses persalinan di fasilitas kesehatan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

adalah sangat mungkin. Oleh karena itu, pemerintah membuat sebuah terobosan

dengan mengeluarkan kebijakan yang dimaksudkan untuk menghilangkan

hambatan finansial bagi ibu hamil agar mendapatkan jaminan dalam persalinan.

Kebijakan pemerintah tersebut dinamakan Program Jaminan Persalinan.

Program jaminan persalinan merupakan program nasional di bawah

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2011 berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

MENKES/PER/III/2011.

Jaminan persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan.

Pelayanan persalinan yang tercakup dalam jaminan meliputi pemeriksaan

kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paska

persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir. Jaminan persalinan memiliki tujuan

umum yaitu meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan

oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.

Angka kematian ibu di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan

dan penurunan. Sejak tahun 1994, kenaikan dan penurunan angka kematian ibu

bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 Pencapaian Dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup Tahun 1994-2015 (SDKI, 1994, 2002/2003,

2007, MDG’s dan Bappenas)

Kematian ibu melahirkan paling banyak disebabkan oleh perdarahan.

Kemudian di susul oleh eklamsia, kejang disertai hipertensi. Peringkat ketiga

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

penyebab kematian ibu melahirkan adalah infeksi. Kondisi ini bisa dicegah jika

ibu melahirkan mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

Gambar 1.2 Distribusi Presentase Penyebab Kematian Ibu

Melahirkan (Departemen Kesehatan, 2007)

Proses melahirkan ibu bersalin di Indonesia belum sepenuhnya ditolong

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Baru 58 persen saja persalinan yang

ditolong oleh bidan dan 4 persen ditolong oleh dokter. Sebanyak 35 persen lebih

memilih bersalin dengan pertolongan dukun. Sedangkan untuk tempat persalinan,

sebanyak 54 persen ibu hamil memilih bersalin di rumah sendiri.

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Gambar 1.3 Tempat Persalinan Dan Penolong Persalinan Dengan

Kualifikasi Terendah (SDKI, 1994, 2002/2003, 2007, MDG’s dan Bappenas)

Sejak diluncurkannya program jaminan persalinan pada awal tahun 2011,

pemerintah Kabupaten Pacitan mulai menerapkan program tersebut di setiap

puskesmas. Salah satunya di Puskesmas Ngadirojo.

Gambaran mengenai angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Pacitan

sebagai berikut. Berdasarkan sumber berita, Tempo Interaktif edisi 27 April 2010,

menurut Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan,

Wawan Kasiyanto, salah satu faktor yang menjadi penyebab kematian ibu

melahirkan adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat serta sedikitnya jumlah

bidan. Dari sekitar 220 bidan yang ada, hanya 60 bidan yang bersertifikasi Asuhan

Persalinan Normal (APN). Selain itu masih banyak ibu hamil yang memilih dukun

untuk menangani kelahirannya, dan dilakukan di rumah. Dari data yang ada,

sebanyak 30 persen ibu hamil memilih melahirkan di rumahnya.

Dari sumber media yang berbeda, (http://nasional.jurnas.com/2011-04-25),

didapati bahwa dari 4.086 ibu hamil yang terdata, sekitar 20% ibu hamil tidak

memeriksakan kandungan ke fasilitas kesehatan. Jumlah ini merupakan total

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

penghitungan setelah dilakukan kunjungan kehamilan pertama (K1) ke puskesmas

di seluruh wilayah kabupaten dari bulan September 2010 sampai Februari 2011.

Hal ini ditengarai karena faktor mobilitas dan jarak.

Seperti itulah realitas fenomena seputar ibu hamil dan persalinan yang

terjadi di kabupaten Pacitan. Menurut saya, kondisi tersebut tidak jauh berbeda

dengan realitas yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo yang menjadi

bagian dari Kabupaten Pacitan.

Oleh karena itu, sebagai salah satu puskesmas yang melaksanakan

program jaminan persalinan, peneliti bermaksud lebih jauh untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja Puskesmas

Ngadirojo Kabupaten Pacitan tahun 2011. Untuk mengetahui lebih jauh proses

implementasi program jaminan persalinan di UPT Puskesmas Ngadirojo,

Kecamatan Ngadirojo, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan

judul “Implementasi Program Jaminan Persalinan di wilayah kerja UPT

Puskesmas Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Tahun

2011.”

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin dijawab oleh

peneliti melalui penelitian ini, yaitu : bagaimana implementasi program Jaminan

Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Pacitan?

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi program

Jaminan Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk menambah referensi mengenai

pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo

pada tahun 2011.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Implementasi Kebijakan

Menurut Arshad Zaman (2007: 2-3), kebijakan memiliki arti yang berbeda

pada setiap orang. Namun dalam banyak kasus, kebijakan mengacu pada

kebijakan pemerintah (di mana pemerintah mengklaim mewakili kehendak rakyat

sehingga disebut kebijakan publik). Meskipun dikatakan pemerintah, secara lebih

luas juga dapat berbicara tentang komponen kebijakan atau kelompok-kelompok

dalam pemerintah, atau organ-organ pemerintah, atau organisasi di yang

dikendalikan oleh pemerintah.

Istilah kebijakan mengarah pada tindakan bijaksana dan bermanfaat yang

diterapkan oleh pemerintah. Hal ini berarti bahwa kebijakan adalah suatu tindakan

yang riil oleh pemerintah. Kedua, kebijakan yang sesungguhnya seharusnya tidak

hanya mendepankan tujuan sebuah tindakan akan tetapi mengenali secara khusus

kemampuan agen implementasi yang berkepentingan yang cocok dengan tujuan

tindakan yang telah diusulkan. Akhirnya, tindakan-tindakan kebijakan, statemen,

atau usulan-usulan pemerintah dapat dipahami dengan lebih baik dengan

memeriksa konstitusi dan perilaku pemerintah.

Harold Laswell (1956) menyinggung konsep tentang ilmu kebijakan. Dia

mengusulkan bahwa implementasi kebijakan merupakan salah satu langkah yang

penting atau tahap yang penting dalam proses kebijakan. Meskipun dia bukan

orang pertama yang menyoroti pentingnya implementasi kebijakan, dia

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

memasukkan istilah tersebut ke dalam kamus umum. (seperti dikutip deLeon,

Journal of Public Administration Research and Theory, No. 12.4, Oktober 2002:

473-476).

Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983) mendefinisikan

implementasi sebagai upaya melaksanakan keputusan kebijakan (seperti

dikutip deLeon, Journal of Public Administration Research and Theory, No.

12.4, Oktober 2002: 473-476) sebagai berikut:

“Implementation is the carrying out of a basic policy decision, usually incorporated in a statute but which can also take the form of important executive orders or court decisions. ideally, that decision identifies the problem to be addressed, stipulates the objectives to be pursued, and, in a variety of ways, "structure" the implementation process. the process normally runs through a number of a stages beginning with passage of the basic statute, followed by the policy outputs (decisions) of the implementing agencies, the compliance of target groups with those decisions, the actual impacts of agency decisions, and, finally important revisions (or attempted revisions) in the basic statute.” Implementasi adalah melaksanakan suatu keputusan kebijakan dasar, biasanya dimasukkan dalam undang-undang, tetapi yang juga dapat mengambil bentuk perintah eksekutif yang penting atau keputusan pengadilan. Idealnya, keputusan yang mengidentifikasi masalah yang akan ditangani, menetapkan tujuan yang akan dikejar, dan dalam berbagai cara, "struktur" proses implementasi. Proses biasanya berjalan melalui sejumlah tahap yang diawali dengan disahkannya undang-undang dasar, diikuti oleh output kebijakan (keputusan) dari lembaga pelaksana, kepatuhan kelompok sasaran dengan keputusan tersebut, dampak yang sebenarnya dari keputusan lembaga, dan, akhirnya penting revisi (atau revisi usaha) dalam undang-undang dasar.

Ferman's (seperti dikutip deLeon, Journal of Public Administration

Research and Theory, No. 12.4, Oktober 2002: 473-476) mendefinisikan

implementasi sebagai “what happens between policy expectations and

(perceived) policy results”. Apa yang terjadi antara harapan kebijakan dan

(dianggap) hasil kebijakan.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

O'Toole (seperti dikutip deLeon, Journal of Public Administration

Research and Theory, No. 12.4, Oktober 2002: 473-476) berpendapat:

"Policy implementation is what develops between the establishment of an apparent intention on the part of government to do something, or to stop doing something, and the ultimate impact in the world of action." Implementasi kebijakan adalah apa yang berkembang antara pembentukan sebuah tujuan yang jelas pada bagian dari pemerintah untuk melakukan sesuatu, atau berhenti melakukan sesuatu, dan dampak utama dalam dunia tindakan.

Implementasi kebijakan oleh van Meter dan van Horn (seperti dikutip

Samodra Wibawa, 1994: 15) didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan

oleh pemerintah maupun swasta, baik secara individu maupun kelompok, yang

dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagaimana dirumuskan di dalam

kebijakan.

Menurut Lester dan Stewart (seperti dikutip Budi Winarno, 2008: 104),

implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan

tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang.

Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-

undang di mana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik bekerja

bersama-sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih

tujuan-tujuan kebijakan atau program-program.

Menurut Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin (seperti dikutip Budi

Winarno, 2008: 145), implementasi adalah apa yang terjadi setelah undang-

undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan

(benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output). Istilah

implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang mengikuti pernyataan

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

maksud tentang tujuan-tujuan program dan hasil-hasil yang diinginkan oleh

para pejabat pemerintah. Impelementasi mencakup tindakan-tindakan (tanpa

tindakan-tindakan) oleh berbagai aktor, khususnya para birokrat, yang

dimaksudkan untuk membuat program berjalan.

Dari berbagai pendapat di atas, maka saya menyimpulkan,

implementasi kebijakan merupakan serangkaian tindakan yang bertahap dan

tertata oleh aktor-aktor kebijakan, untuk merealisasikan tujuan yang telah

ditetapkan di dalam kebijakan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh kelompok

sasaran.

Dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan, tidaklah mudah untuk

dilakukan. Peraturan atau ketentuan dalam sebuah kebijakan adalah hal yang

tetap, sedangkan lingkungan di mana kebijakan akan diterapkan bersifat

sangat dinamis. Oleh karena itu, setelah kebijakan ditetapkan tidak serta merta

langsung bisa diterapkan sesuai dengan yang tertulis dalam program.

Seringkali pelaksana kebijakan mengambil tindakan diskresi apabila kebijakan

yang dibuat mengatur berbeda dengan kondisi di lapangan.

Implementasi kebijakan memiliki kompleksitas yang membuat kebijakan tidak bisa serta merta diimplementasikan dan menuai kesuksesan. Implementasi melibatkan usaha dari policy makers untuk memengaruhi apa yang oleh Lipsky disebut “street level bureaucrats” untuk memberikan pelayanan atau mengatur perilaku kelompok sasaran (target group). (seperti dikutip AG. Subarsono, 2010: 88).

Berdasarkan pendapat Lipsky di atas, ada banyak hal yang terlibat

dalam proses implementasi kebijakan. Hal inilah yang membuat pelaksanaan

kebijakan dikatakan memiliki kompleksitas. Hal senada diungkapkan juga

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

oleh Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin (seperti dikutip AG. Subarsono,

2010: 89) sebagai berikut:

“Implementation process involve many important actors holding diffuse and competing goals and any expectations who work within a contexts of an increasingly large and complex mix of government programs that require participation from numerous layers and units of government and who are affected by powerful factors beyond their control.” Proses implementasi melibatkan banyak aktor penting berpegang pada tujuan yang menyebar dan bersaing, serta ekspektasi yang bekerja dalam suatu konteks program pemerintah yang besar dan kompleks yang memerlukan partisipasi dari berbagai lapisan dan unit pemerintah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kuat di luar kendali mereka.

Kompleksitas implementasi bukan saja ditunjukkan oleh banyaknya

aktor atau unit organisasi yang terlibat, tetapi juga dikarenakan proses

implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel yang kompleks, baik variabel

yang individual maupun variabel organisasional, dan masing-masing variabel

pengaruh tersebut juga saling berinteraksi satu sama lain.

Untuk lebih jelas mengenai hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan

kebijakan, maka para pakar ilmu administrasi membuat model. Setiap model

berbeda satu dengan lainnya. Dengan menggunakan model berikut ini, maka

akan mempermudah dalam menguraikan pelaksanaan kebijakan.

a. Model proses implementasi kebijakan menurut Donald S. van Meter

dan Carl E. van Horn (1975).

Kedua orang ini merumuskan sebuah abstraksi yang memperlihatkan

hubungan antar berbagai faktor yang mempengaruhi hasil atau kinerja suatu

kebijakan. Implementasi kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dilakukan untuk meraih kinerja yang tinggi, berlangsung dalam antarhubungan

berbagai faktor. (seperti dikutip Samodra Wibawa, 1994: 19)

Seperti pada gambar 3, model yang mereka tawarkan mempunyai enam

variabel yang membentuk kaitan (linkage) antara kebijakan dan kinerja

(performance). (seperti dikutip Budi Winarno, 2008: 155)

Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan Menurut Van Meter dan Van Horn (DRS. AG. Subarsono, M. Si, MA, hal. 100)

Keterangan :

1) Variabel pertama adalah ukuran dan tujuan kebijakan. Menurut van

Meter dan van Horn, identifikasi indikator-indikator kinerja

merupakan tahap yang krusial dalam analisis implementasi

kebijakan. Indikator-indikator kerja ini menilai sejauh mana ukuran-

ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan telah direalisasikan.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat

direalisasikan. Jika standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan

terjadi multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik di antara

para agen implementasi.

2) Sumberdaya menjadi hal yang tidak kalah penting dalam

implementasi kebijakan. Sumber daya yang dimaksud tidak saja

hanya berupa uang, tetapi juga sumber daya manusia sebagai pelaku

implementasi.

3) Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu

dukungan dan koordinasi dengan instansi lain untuk mencapai

keberhasilan program. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan perlu

dikomunikasikan dengan para pelaksana.

4) Yang dimaksud dengan karakteristik badan pelaksana adalah

mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan

yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan memengaruhi

implementasi suatu program.

5) Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variabel ini mencakup sumber

daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan

implementasi kebijakan; sejauh mana kelompok-kelompok

kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan;

karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak;

bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah

elite politik mendukung implementasi kebijakan.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

6) Disposisi pelaksana ini mencakup tiga hal penting, yakni : (a) respon

implementor terhadap kebijakan, yang akan memengaruhi

kemauannya untuk melaksanakan kebijakan; (b) kognisi, yakni

pemahamannya terhadap kebijakan; dan (c) intensitas disposisi

implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor.

b. Model proses implementasi kebijakan menurut George C. Edwards

III (1980)

Menurut Edwards, ada empat faktor yang berpengaruh terhadap

implementasi kebijakan. Keempat faktor ini bekerja secara simultan dan

berinteraksi satu sama lain.

Gambar 2.2

Model Proses Implementasi Kebijakan Menurut George C. Edwards III (Budi Winarno, hal. 208)

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Keterangan :

1) Faktor komunikasi menjadi hal yang sangat penting karena

keputusan-keputusan kebijakan dan perintah-perintah harus

diteruskan kepada personil yang tepat sebelum keputusan-keputusan

dan perintah-perintah itu dapat diikuti. Agar kebijakan bisa

diimplementasikan, maka petunjuk-petunjuk pelaksanaan harus jelas.

Jika tidak, maka implementor akan mengalami kebingungan tentang

apa yang harus mereka lakukan.

2) Sumber-sumber diperlukan untuk melaksanakan kebijakan. Sumber-

sumber yang penting meliputi : staf yang memadai serta keahlian-

keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka,

wewenang dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk

menerjemahkan usul-usul di atas kertas guna melaksanakan

pelayanan-pelayanan publik.

3) Kecenderungan dari para pelaksana kebijakan merupakan faktor

ketiga yang mempunyai konsekuensi-konsekuensi penting bagi

implementasi kebijakan yang efektif.

4) Birokrasi merupakan salah satu badan yang paling sering, bahkan

secara keseluruhan, menjadi pelaksanan kebijakan.

Ripley dan Franklin, berdasarkan pengamatan yang dilakukan

terhadap birokrasi di Amerika Serikat, mengidentifikasi enam

karakteristik birokrasi, yakni : Pertama, birokrasi di manapun berada,

dipilih sebagai instrumen sosial yang ditujukan untuk menangani

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

masalah-masalah yang didefinisikan sebagai urusan publik. Kedua,

birokrasi merupakan institusi yang dominan dalam pelaksanaan

program kebijakan, yang tingkat kepentingannya berbeda-beda untuk

masing-masing tahap. Ketiga, birokrasi mempunyai sejumlah tujuan

yang berbeda-beda. Keempat, fungsi birokrasi berada dalam

lingkungan yang luas dan kompleks. Kelima, birokrasi jarang mati,

naluri untuk bertahan hidup tidak perlu dipertanyakan lagi. Keenam,

birokrasi bukan merupakan sesuatu yang netral dalam pilihan-

pilihan kebijakan mereka, tidak juga secara penuh dikontrol oleh

kekuatan-kekuatan yang berasal di luar dirinya. Otonomi yang

mereka miliki membuat mereka mempunyai kesempatan untuk

melakukan tawar menawar guna meraih pembagian yang dapat

diukur dari pilihan-pilihan yang mereka ambil. (Randall B.Ripley

dan Grace A. Franklin, Bureaucracy and Policy Implementation,

dalam Budi Winarno, Kebijakan Publik Teori & Proses, 2008).

c. Model proses implementasi kebijakan menurut Daniel A. Mazmanian

dan Paul A. Sabatier (1983).

Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983), variabel-

variabel yang memengaruhi implementasi kebijakan ada tiga kelompok besar

sebagai berikut.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gambar 2.3

Model Proses Implementasi Kebijakan Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (DRS. AG. Subarsono, M. Si., MA, hal. 95)

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Kelompok variabel pertama adalah karakteristik masalah yang mencakup

beberapa hal di bawah ini.

1) Tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan. Di satu

pihak ada beberapa masalah sosial secara teknis mudah dipecahkan,

seperti kekurangan air minum bagi penduduk atau harga beras yang

tiba-tiba naik. Di pihak lain terdapat masalah-masalah sosial yang

relatif sulit dipecahkan, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi,

dan sebagainya. Oleh karena itu, sifat masalah itu sendiri akan

memengaruhi mudah tidaknya suatu program diimplementasikan.

2) Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran. Ini berarti bahwa

suatu program akan relatif mudah diimplementasikan apabila

kelompok sasarannya adalah homogen. Sebaliknya, apabila

kelompok sasarannya heterogen, maka implementasi program akan

relatif lebih sulit, karena tingkat pemahaman setiap anggota

kelompok sasaran terhadap program relatif berbeda.

3) Proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi. Sebuah program

akan relatif lebih sulit diimplementasikan apabila sasarannya

mencakup semua populasi. Sebaliknya sebuah program relatif mudah

diimplementasikan apabila jumlah kelompok sasarannya tidak terlalu

besar.

4) Cakupan perubahan perilaku yang diharapkan. Sebuah program yang

bertujuan memberikan pengetahuan atau bersifat kognitif akan relatif

mudah diimplementasikan daripada program yang bertujuan untuk

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mengubah sikap dan perilaku masyarakat. Sebagai contoh,

implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan sulit diimplementasikan karena

menyangkut perubahan perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.

Kedua, kelompok variabel yang memuat karakteristik kebijakan.

1) Kejelasan isi kebijakan. Ini berarti semakin jelas dan rinci isi sebuah

kebijakan akan mudah diimplementasikan karena implementor

mudah memahami dan menerjemahkan dalam tindakan nyata.

Sebaliknya, ketidakjelasan isi kebijakan merupakan potensi lahirnya

distorsi dalam implementasi kebijakan.

2) Seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis.

Kebijakan yang memiliki dasar teoretis memiliki sifat lebih mantap

karena sudah teruji, walaupun untuk beberapa lingkungan sosial

tertentu perlu ada modifikasi.

3) Besarnya alokasi sumber daya finasial terhadap kebijakan tersebut.

Sumberdaya keuangan adalah faktor krusial untuk setiap program

sosial. Setiap program juga memerlukan dukungan staff untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi dan teknis, serta

memonitor program, yang semuanya itu pelu biaya.

4) Seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai

institusi pelaksana. Kegagalan program sering disebabkan kurangnya

koordinasi vertikal dan horizontal antarinstansi yang terlibat dalam

implementasi program.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana.

6) Tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan. Kasus korupsi

yang terjadi di negara-negara dunia ketiga, khususnya di Indonesia

salah satu sebabnya adalah rendahnya tingkat komitmen aparat untuk

melaksanakan tugas dan pekerjaan atau program-program.

7) Seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi

dalam implementasi kebijakan. Suatu program yang memberikan

peluang luas bagi masyarakat untuk terlibat akan relatif mendapat

dukungan daripada program yang tidak melibatkan masyarakat.

Masyarakat akan merasa terasing atau teralienasi apabila hanya

menjadi penonton terhadap program yang ada di wilayahnya.

Kelompok variabel yang ketiga adalah lingkungan kebijakan.

1) Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi.

Masyarakat yang sudah terbuka dan terdidik akan relatif mudah

menerima program-program pembaruan dibanding dengan

masyarakat yang masih tertutup dan tradisional. Demikian juga,

kemajuan teknologi akan membantu dalam proses keberhasilan

implementasi program, karena program-program tersebut dapat

disosialisasikan dan diimplementasikan dengan bantuan teknologi

modern.

2) Dukungan publik terhadap sebuah kebijakan. Kebijakan yang

memberikan insentif biasanya mudah mendapatkan dukungan publik.

Sebaliknya kebijakan yang bersifat dis-insentif, seperti kenaikan

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

harga BBM atau kenaikan pajak akan kurang mendapat dukungan

publik.

3) Sikap dari kelompok pemilih (constituency groups). Kelompok

pemilih yang ada dalam masyarakat dapat memengaruhi

implementasi kebijakan melalui berbagai cara antara lain : (1)

Kelompok pemilih dapat melakukan intervensi terhadap keputusan

yang dibuat badan-badan pelaksana melalui berbagai komentar

dengan maksud untuk mengubah keputusan; (2) Kelompok pemilih

dapat memiliki kemampuan untuk memengaruhi badan-badan

pelaksana secara tidak langsung melalui kritik yang dipublikasikan

terhadap kinerja badan-badan pelaksana, dan membuat pernyataan

yang ditujukan kepada badan legislatif.

4) Tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor.

Pada akhirnya, komitmen aparat pelaksana untuk merealisasikan

tujuan yang telah tertuang dalam kebijakan adalah variabel yang

paling krusial. Aparat badan pelaksana harus memiliki keterampilan

dalam membuat prioritas tujuan dan selanjutnya merealisasikan

prioritas tujuan tersebut.

2. Jaminan Persalinan

Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan salah satu program dari

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/PER/III/2011. Tujuan umum

program jaminan persalinan adalah meningkatnya akses terhadap pelayanan

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan

AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan.

Program jaminan persalinan juga memiliki tujuan khusus, yaitu: 1).

Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan

pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan; 2). Meningkatnya cakupan

pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan; 3). Meningkatnya cakupan

pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan; 4). Meningkatnya

cakupan penanganan komlikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir

oleh tenaga kesehatan; 5). Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang

efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.

a. Kebijakan operasional program jaminan persalinan :

1) Pengelolaan Jaminan Persalinan dilakukan pada setiap jenjang

pemerintah (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota) menjadi satu

kesatuan dengan pengelolaan jamkesmas.

2) Jaminan Persalinan adalah perluasan kepesertaan dari Jamkesmas,

yang terintegrasi dan dikelola mengikuti tata kelola dan manajemen

Jamkesmas.

3) Peserta program Jaminan Persalinan adalah seluruh sasaran yang

belum memiliki jaminan persalinan.

4) Peserta Jaminan Persalinan dapat memanfaatkan pelayanan di seluruh

jaringan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat

lanjutan (Rumah Sakit) kelas III yang memiliki perjanjian Kerja Sama

(PKS) dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5) Pelaksanaan pelayanan Jaminan Persalinan mengacu pada standar

pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

6) Pembayaran atas pelayanan jaminan persalinan dilakukan dengan cara

klaim oleh fasilitas kesehatan. Untuk persalinan tingkat pertama di

fasilitas kesehatan pemerintah (Puskesmas dan Jaringannya) dan

fasilitas kesehatan swasta yang bekerjasama dengan Tim Pengelola

Kabupaten/Kota.

7) Pada daerah lintas batas, fasilitas kesehatan yang melayani ibu

hamil/persalinan dari luar wilayahnya, tetap melakukan klaim

kepadahamil/persalinan dari luar wilayahnya, tetap melakukan klaim

kepada Tim Pengelola/Dinas Kesehatan setempat dan bukan pada

daerah asal ibu hamil tersebut.

8) Fasilitas kesehatan seperti Bidan Praktik, Klinik Bersalin, Dokter

praktik yang berkeinginan ikut serta dalam program ini melakukan

perjanjian kerjasama (PKS) dengan Tim Pengelola setempat, dimana

yang bersangkutan dikeluarkan ijin prakteknya.

9) Pelayanan Jaminan Persalinan diselenggarakan dengan prinsip

Portabilitas, Pelayanan terstruktur berjenjang berdasarkan rujukan

dengan demikian jaminan persalinan tidak mengenal batas wilayah

(lihat angka 7 dan 8).

10) Tim Pengelola Pusat dapat melakukan realokasi dana antar

kabupaten/kota, disesuaikan dengan penyerapan dan kebutuhan daerah

serta disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada secara nasional.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Ruang lingkup Jaminan Persalinan :

Pelayanan persalinan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang

berdasarkan rujukan. Ruang lingkup pelayanan jaminan persalinan terdiri

dari :

1) Pelayanan persalinan tingkat pertama

Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikan

pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan

nifas termasuk KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir,

termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi

(kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir) tingkat pertama.

Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED

serta jaringannya termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitas kesehatan

swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola

Kabupaten/Kota.

Jenis pelayanan Jaminan persalinan di tingkat pertama meliputi :

a) Pemeriksaan kehamilan

b) Pertolongan persalinan normal

c) Pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan

d) Pelayanan bayi baru lahir

e) Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi

baru lahir.

2) Pelayanan persalinan tingkat lanjutan

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan

neonatus kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi dengan risiko

tinggi dan komplikasi, di rumah sakit pemerintah dan swasta yang

tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan

dilaksanakan berdasarkan rujukan, kecuali pada kondisi kedaruratan.

Jenis pelayanan Persalinan di tingkat lanjutan meliputi :

a) Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi (RISTI) dan penyulit

b) Pertolongan persalinan dengan RISTI dan penyulit yang tidak

mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama.

c) Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah

Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setara.

c. Paket manfaat Jaminan Persalinan :

Peserta jaminan persalinan mendapatkan manfaat pelayanan yang

meliputi:

1) Pemeriksaan kehamilan (ANC)

Pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan tata laksana pelayanan

mengacu pada buku Pedoman KIA. Selama hamil sekurang-kurangnya

ibu hamil diperiksa sebanyak 4 kali dengan frekuensi yang dianjurkan

sebagai berikut :

a) 1 kali pada triwulan pertama

b) 1 kali pada triwulan kedua

c) 2 kali pada triwulan ketiga

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pemeriksaan kehamilan yang jumlahnya melebihi frekuensi di atas

pada tiap-tiap triwulan tidak dibiayai oleh program ini.

2) Persalinan normal

3) Pelayanan nifas normal, termasuk KB pasca persalinan

4) Pelayanan bayi baru lahir normal

5) Pemeriksaan kehamilan pada kehamilan risiko tinggi

6) Pelayanan pasca keguguran

7) Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar

8) Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi dasar

9) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar

10) Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan risiko tinggi

11) Penanganan rujukan pasca keguguran

12) Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)

13) Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif

14) Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi komprehensif

15) Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif

16) Pelayanan KB pasca persalinan. Tatalaksana PNC dilakukan sesuai

dengan buku pedoman KIA. Ketentuan pelayanan pasca persalinan

meliputi pemeriksaan nifas minimal 3 kali.

d. Besaran Tarif :

Besaran tarif pelayanan jaminan persalinan di fasilitas kesehatan dasar

ditetapkan sebagaimana tabel berikut.

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 2.1

Besaran Tarif Pelayanan Jaminan Persalinan Pada Pelayanan Tingkat Pertama

No Jenis Pelayanan Frek Tarif (Rp)

Jumlah (Rp)

Keterangan

1 Pemeriksaan kehamilan (ANC)

4 kali 10.000 40.000 Standar 4x

2 Persalinan normal 1 kali 350.000 350.000

3 Pelayanan nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan

3 kali 10.000 30.000 Standar 3x

4 Pelayanan persalinan tak maju dan atau pelayanan pra-rujukan bayi baru lahir dengan komplikasi.

1 kali 100.000 100.000 Pada saat menolong persalinan ternyata ada komplikasi, wajib segera dirujuk

5 Pelayanan pasca keguguran, persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi.

1 kali 500.000 500.000

Sumber: juknis jampersal 2011

Keterangan :

1) Klaim persalinan ini tidak harus dalam paket (menyeluruh) tetapi dapat

dilakukan klaim terpisah, misalnya ANC saja, persalinan saja, atau

PNC saja.

2) Pelayanan nomor 5 dilakukan pada Puskesmas yang mempunyai

kemampuan dan sesuai kompetensinya.

3) Apabila diduga/diperkirakan adanya risiko persalinan sebaiknya pasien

sudah dipersiapkan jauh hari untuk dilakukan rujukan ke fasilitas

kesehatan yang lebih baik dan mampu seperti Rumah Sakit.

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4) Sedangkan besaran biaya untuk pelayanan Jaminan persalinan tingkat

lanjutan menggunakan tarif paket Indonesia Case Base Group (INA-

CBGs).

e. Kelengkapan pertanggungjawaban klaim :

1) Fasilitas kesehatan tingkat pertama

Pertanggungjawaban klaim pelayanan Jaminan Persalinan dari fasilitas

kesehatan tingkat pertama ke Tim Pengelola Kabupaten/Kota

dilengkapi :

a) Fotokopi kartu identitas diri sasaran yang masih berlaku (KTP atau

identitas lainnya), dan bagi peserta jamkesmas dilengkapi dengan

fotokopi kartu Jamkesmas.

b) Fotokopi lembar pelayanan pada buku KIA sesuai pelayanan yang

diberikan untuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas, termasuk

pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Apabila peserta

Jamkesmas atau penerima manfaat Jaminan persalinan non

Jamkesmas tidak memiliki buku KIA pada daerah tertentu, dapat

digunakan kartu ibu atau keterangan pelayanan lainnya pengganti

buku KIA yang ditandatangani ibu hamil/bersalin dan petugas yang

menangani. Untuk pemenuhan buku KIA di daerah, Tim Pengelola

Kabupaten/Kota melakukan koordinasi kepada penanggung

jawabprogram KIA daerah maupun pusat(Ditjen Gizi dan KIA).

c) Partograf yang ditandatangani oleh tenaga kesehatan penolong

persalinan untuk Pertolongan persalinan. Pada kondisi tidak ada

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

partograf dapat digunakan keterangan lain yang menjelaskan

tentang pelayanan persalinan yang diberikan.

d) Fotokopi/tembusan surat rujukan, termasuk keterangan tindakan

pra rujukan yang telah dilakukan ditandatangani oleh

sasaran/keluarga.

Tabel 2.2 Bukti Penunjang Klaim di Pelayanan Tingkat Dasar

No Jenis pelayanan BUKTI PENUNJANG

Kartu Jamkesmas/

identitas

Buku KIA/Kartu

ibu Partograf Surat

Rujukan

1 Pemeriksaan kehamilan + +

2 Pertolongan persalinan normal

+ +

3

Pertolongan persalinan resiko tinggi + +

+ (Kecuali

emergensi tidak

diperlukan)

4 Pemeriksaan Nifas (Pasca Persalinan)

+ +

Sumber: juknis jampersal 2011

2) Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan

Pertangungjawaban klaim pelayanan Jaminan persalinan di fasilitas

kesehatan lanjutan dilengkapi :

a) Fotokopi kartu identitas diri sasaran yang masih berlaku (KTP atau

identitas lainnya), dan bagi peserta Jamkesmas dilengkapi dengan

fotokopi kartu jamkesmas.

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Fotokopi/tembusan surat rujukan dari puskesmas, Fasilitas

kesehatan swasta/bidan praktik mandiri ditandatangani oleh

sasaran atau keluarga sasaran.

c) Bukti pelayanan untuk rawat jalan dan resume medis untuk rawat

inap.

Tabel 2.3 Bukti Penunjang Klaim Di Pelayanan Tingkat Lanjutan

No Jenis pelayanan BUKTI PENUNJANG

Kartu jamkesmas/identitas

lainnya

Bukti pelayanan

Resume medis

Surat rujukan

1 Pemeriksaan kehamilan

+ + +

2 Pertolongan persalinan

+ + +

+ (kecuali

pada keadaan

emergensi dasar)

3 Pemeriksaan nifas (pasca persalinan dengan risti)

+ +

4 Pelayanan bayi baru lahir/neonates

+ + + +

5 Gangguan kehamilan dan penanganan komplikasi

+ + + +

Sumber: juknis jampersal 2011

Catatan :

Karena tata kelola dan pembiayaan pelayanan persalinan berlaku sama

untuk peserta Jamkesmas dan penerima manfaat Jaminan Persalinan, maka

syarat-syarat administratif dan pembiayaan di atas berlaku untuk peserta

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Jamkesmas dan penerima manfaat Jaminan Persalinan (kecuali ruang

lingkup manfaat peserta Jamkesmas lebih komprehensif).

B. KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berpikir merupakan landasan untuk mengembangkan teori

dalam penelitian. Implementasi kebijakan merupakan apa yang terjadi antara

kebijakan yang telah ditetapkan dengan apa yang menjadi (dianggap) hasil

kebijakan. Dengan kata lain membandingkan apa yang menjadi ketentuan

kebijakan seperti yang tertulis dalam pedoman pelaksanaan dengan apa yang

terjadi di lapangan atau realitasnya.

Implementasi kebijakan program jaminan persalinan dibagi menjadi

beberapa tahap, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan.

Implementasi kebijakan tidak selalu berjalan mulus di lapangan. Hal ini

karena ada kompleksitas dalam pelaksanaan kebijakan. Banyak hal di

lapangan yang membuat implementasi tidak serta merta langsung bisa

diterapkan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan.

Melihat model implementasi kebijakan di atas, ada beberapa faktor

yang mendukung implementasi program jaminan persalinan. Dalam penelitian

ini, penulis memfokuskan pada tiga faktor model proses implementasi, yaitu:

sumber daya, komunikasi, dan dukungan publik.

Dengan menggunakan ketiga faktor tersebut, kita bisa melihat secara

lebih jelas pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Pacitan tahun 2011, sehingga pelaksanaan

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

program diharapkan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan manfaatnya

bisa dirasakan oleh sasaran.

Gambaran penelitian ini dapat dilihat pada kerangka berpikir di bawah.

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir

Tujuan dan

manfaat program jampersal

Implementasi

program jampersal:

ü Persiapan

ü Pelaksanaan

ü Pelaporan

Peraturan Menteri

Kesehatan nomor

631/MENKES/PER/III

/2011 Tentang

Petunjuk Teknis

Jaminan Persalinan

Faktor yang

mendukung

implementasi

program jampersal:

ü Sumber

daya

ü Komunikasi

ü Dukungan

publik

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN TIPE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak

dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan

cara lain dari kuantifikasi atau pengukuran (Anselm Strauss & Juliet Corbin,

1997: hal. 11).

Menurut Kountur (2004: 105), penelitian deskriptif (descriptive

research) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

suatu keadaan, sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang

diteliti.

Ciri-ciri penelitian deskriptif :

1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.

2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan

satu persatu.

3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan

(treatment).

B. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian dilakukan.

Lokasi penelitian berada di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo, Kecamatan

Ngadirojo, Kabupaten Pacitan sebagai salah satu puskesmas di Kabupaten

Pacitan yang melaksanakan program jaminan persalinan.

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. SUMBER DATA

Menurut Lofland dan Lofland (seperti dikutip Moleong, 2002: 112),

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data

utama penelitian implementasi program jaminan persalinan ini adalah

informan.

D. TEKNIK SAMPLING

Penentuan sampel dalam penelitian ini bukan untuk mewakili populasi

melainkan untuk mewakili informasinya. Pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002: 56).

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Cara untuk memperoleh data yang relevan melalui wawancara.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu.

Tujuan wawancara menurut Lincoln dan Guba (seperti dikutip

Moleong, 2002: 135-136) antara lain : mengkonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan

lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai

yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi,

mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik

manusia maupun bukan manusia (trianggulasi); dan memverifikasi, mengubah

dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai

pengecekan anggota.

Ada tiga macam pendekatan wawancara yang disampaikan oleh Patton

(1980:197), sebagai berikut : (a) Wawancara pembicaraan informal. Pada jenis

wawancara ini, tergantung spontanitas pewawancara dalam mengajukan

pertanyaan. (b) Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara.

Wawancara jenis ini mengharuskan pewawancara untuk membuat kerangka

dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara.

Pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan kondisi responden dalam konteks

wawancara yang sebenarnya. (c) wawancara baku terbuka. Jenis wawancara

ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku

dengan tujuan untuk menghindari bias jika yang diwawancarai jumlahnya

cukup banyak.

Untuk memperoleh sumber data utama atau sumber data primer

dilakukan wawancara kepada informan, yaitu :

1. Ketua Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten.

2. Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.

3. Kepala UPT Puskesmas Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Pacitan.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Bidan desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

5. Sasaran program, yaitu warga yang memperoleh manfaat dari program

Jaminan Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo,

Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.

F. VALIDITAS DATA

Menurut Patton (2006: 78), validitas data merupakan jaminan bagi

kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Untuk

mencari validitas data, dalam penelitian digunakan trianggulasi agar validitas

data semakin meningkat.

Ada empat macam teknik trianggulasi menurut Patton, yaitu sebagai

berikut :

1. Trianggulasi data atau trianggulasi sumber. Menggali data yang sama atau

sejenis dari sumber data yang berbeda. Trianggulasi sumber bisa dilakukan

pada informan maupun terhadap sumber data yang berasal dari arsip

maupun dokumen yang berkaitan dengan data yang dimaksud.

2. Trianggulasi peneliti, yaitu hasil penelitian baik data atau pun simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bisa diuji validitasnya dari

beberapa peneliti.

3. Trianggulasi metodologis, yaitu menguji data yang sama atau sejenis dari

sumber data yang sama dengan menggunakan metode pengumpulan data

yang berbeda. Bisa melalui kuesioner, wawancara mendalam, dan

observasi.

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4. Trianggulasi teoretis, yaitu trianggulasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas

permasalahan yang dikaji. Teori yang digunakan bisa dari disiplin yang

berbeda maupun teori yang berbeda tapi masih dalam satu disiplin.

Denzin (seperti dikutip Patton, 2006: 78) , telah menengarai empat tipe

dasar triangulasi :

1. Trianggulasi data, adalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu

kajian, sebagai contoh, mewawancarai orang pada posisi status yang

berbeda atau dengan titik pandang yang berbeda;

2. Trianggulasi investigator, penggunaan beberapa evaluator atau ilmuwan

sosial yang berbeda;

3. Trianggulasi teori, penggunaan sudut pandang ganda dalam menafsirkan

seperangkat tunggal data; dan

4. Trianggulasi metodologis, penggunaan metode ganda untuk mengkaji

masalah atau program tunggal, seperti wawancara, pengamatan, daftar

pertanyaan terstruktur, dan dokumen.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi data atau

trianggulasi sumber untuk memperoleh validitas data.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,

yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus

menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data.

Penyajian dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Gambar 3.1 Komponen-komponen analisis data

Kegiatan analisis yang ketiga yang paling penting adalah menarik

kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan,

pola-pola penyelesaian, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab

akibat dan proposisi.

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tiga hal utama tersebut sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat

sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar.

Dalam pandangan ini tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan

data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif.

Gambar 3.2 Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif

Dalam pengertian ini, analisis data kualitatif merupakan upaya yang

berlanjut, berulang, terus menerus. Tiga hal tersebut berurutan sebagai

rangkaian yang saling susul menyusul.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

UPT Puskesmas Ngadirojo terletak di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten

Pacitan bagian timur. Tepatnya di Jalan Raya Lorok, Desa Cokrokembang.

Kecamatan Ngadirojo memiliki 18 desa, hanya 12 desa yang masuk dalam

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo. Desa yang tercakup dalam wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo yaitu, Desa Bodag, Desa Tanjung Lor, Desa Cangkring,

Desa Bogoharjo, Desa Cokrokembang, Desa Ngadirojo, Desa Pagerejo, Desa

Wiyoro, Desa Tanjung Puro, Desa Hadiluwih, Desa Hadiwarno dan Desa

Sidomulyo. Delapan desa lainnya masuk dalam wilayah kerja puskesmas

Wonokarto.

Secara geografis, desa yang masuk dalam wilayah kerja puskesmas

Ngadirojo berada di dataran rendah, dan sebagian kecil, kurang lebih 30 persen

berada di pegunungan.

Secara demografis, jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Ngadirojo

pada akhir tahun 2009 adalah sebesar 32.564 jiwa. Terdiri dari 15.929 jiwa laki-

laki dan 16.635 jiwa perempuan. Jika dirinci, setiap desa memiliki jumlah

penduduk sebagai berikut.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo

No Desa Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan Total

1 Cokrokembang 1639 1708 3347

2 Cangkring 534 529 1063

3 Bodag 1213 1278 2491

4 Tanjunglor 1036 1121 2157

5 Bogoharjo 836 1003 1839

6 Ngadirojo 1030 1046 2076

7 Wiyoro 1171 1238 2409

8 Pagerejo 2261 2316 4577

9 Tanjungpuro 1097 1179 2276

10 Hadiluwih 1117 1166 2283

11 Hadiwarno 1753 1808 3561

12 Sidomulyo 2204 2281 4485

Jumlah 15929 16.635 32.564

Sumber: profil puskesmas Ngadirojo 2010

UPT Puskesmas Ngadirojo memiliki visi “Puskesmas dengan Pelayanan

Prima Menuju Masyarakat Ngadirojo yang Sehat.” Puskesmas dengan

Pelayanan Prima yaitu pelayanan dengan cepat, tepat, dan memuaskan.

Sedangkan Masyarakat Ngadirojo Sehat adalah masyarakat yang berperilaku

hidup bersih dan sehat, memanfaatkan sarana kesehatan, menurunnya Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunnya angka

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kesakitan, menurunnya angka gizi buruk, semua desa telah UCI (Universal Child

Imunization), dan terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar.

Untuk mewujudkan visi tersebut, UPT Puskesmas Ngadirojo menetapkan

misi sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima

Memberikan pelayanan kesehatan yang prima adalah memberikan

pelayanan yang cepat, tepat, memuaskan, aman dan nyaman. Pelayanan

kesehatan yang prima bertujuan agar para pengunjung atau pasien dan

petugas kesehatan merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang

diberikan.

2. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,

masyarakat, pemerintah dan swasta. Pembangunan berwawasan kesehatan

mencakup adanya peningkatan rumah sehat dan tata lingkungan yang baik

dan sehat.

3. Meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi individu, keluarga, dan

masyarakat

Peran serta individu, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan

dalam pengembangan upaya kesehatan. Peningkatan kesadaran hidup

sehat mencakup Keluarga Sadar Gizi, kebiasaan berolah raga,

pemanfaatan sarana kesehatan, Desa Siaga, dan pemanfaatan posyandu.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

Tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya

pelayanan kesehatan yang bermutu dengan cakupan dan pemerataan

jangkauan pelayanan di masyarakat sehingga sangat diperlukan adanya

peningkatan mutu sumberdaya kesehatan yang mendukung upaya

peningkatan kesehatan masyarakat.

Hal tersebut dilakukan dengan adanya petugas yang terlatih, cekatan dan

terampil, sopan dan ramah, adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan,

pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan standart dan protap, serta pelayanan

pengobatan / UPT Puskesmas keliling secara berkala.

Program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Ngadirojo

adalah sebagai berikut:

1. BP

2. KIA/ KB

3. Gizi

4. Promosi Kesehatan

5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

6. Kesehatan Lingkungan

7. Pelayanan Rawat Inap

8. Poli Gigi

9. Laboratorium

10. Kesehatan Jiwa

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

11. Pelayanan Lansia

12. Radiologi

13. Home Care

14. Rujukan Kesehatan

15. Kereta/ Mobil Jenasah

16. UKS

17. Program Imunisasi

18. UGD

19. Fisioterapi

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Ngadirojo SK Kadinkes Nomor : 800/977/408.36/2008

LAB BP KES GIGI

PUSTU POLINDES PUSLING POSKESDES

KIA/KB RADIOLOGI UGD/RA

DIVISI UKM DIVISI UKP

USIL P2 KK/MATUKS/UKSGIZPL PROMK

KEPALA UPT PUSKESMAS

KASUBAG TU

TU UMUM

KEU SARPRAS EP

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Uraian Tugas Berdasarkan Struktur Organisasi

(Implementasi SK Menkes 128 Tahun 2004)

UPT Puskesmas Ngadirojo

No Nama Jabatan Uraian Tugas 1 Kepala Puskesmas 1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,

bimbingan dan supervisi. 2. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan. 3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di

tingkat kecamatan. 4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat. 5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan di puskesmas. 2 Koordinator Unit Tata

Usaha 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di

unit TU. 2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap

kegiatan di unit TU. 3. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila

Kepala Puskesmas berhalangan hadir. 3 Keuangan 1. Melakukan perencanaan keuangan.

2. Merealisasikan keuangan. 3. Membuat pembukuan/penutupan kas. 4. Mengambil gaji dan dana operasional serta

yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai. 5. Pencatatan dan pelaporan. 6. Membuat petikan daftar gaji. 7. Menerima setoran dari masing-masing unit

pelayanan. 8. Mengkoordinir bendahara-bendahara di

Puskesmas. 9. Melakukan setoran perda ke kas daerah.

4 Umum 1. Registrasi surat masuk dan keluar. 2. Melanjutkan disposisi pimpinan. 3. Membuat konsep surat. 4. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian

pengiriman semua laporan puskesmas. 5. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian

perbaikan sarana puskesmas. 6. Mengarsipkan surat.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

7. Melakukan kegiatan yang bersifat umum. 8. Mengkoordinir pembuatan spanduk yang

bersifat umum. 5 Kepegawaian 1. Membuat laporan kepegawaian (absensi,

budgeting, DUK, laporan triwulan, tahunan, dan sebagainya).

2. Mengetik DP 3 yang sudah diisi nilai oleh atasan langsung.

3. Mendata dan mengarsipkan file pegawai. 4. Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat. 5. Mengusulkan tunjangan pegawai (penyesuaian

fungsional, baju, sepatu dan lain-lain). 6. Membuat Model C. 7. Merekap Absensi ( ijin, cuti, sakit ). 8. Membuat absensi mahasiswa/siswa yang

praktek di Puskesmas. 9. Membuat perencanaan untuk pengembangan

kualitas SDM staf puskesmas. 10. Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf

puskesmas dengan persetujuan kepala puskesmas.

6 Data dan Informasi 1. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas. 2. Mengumpulkan dan mengecek laporan

puskesmas sebelum dikirim ke dinas kesehatan. 3. Menyajikan laporan dalam bentuk visualisasi

data (tabel, grafik, dan lain-lain). 4. Mengidentifikasi masalah program dari hasil

visualisasi data dan menyerahkan hasilnya kepada koordinator perencanaan dan penilaian.

5. Bersama-sama team data dan informasi menyusun semua laporan puskesmas (PTP, minilok, laporan tahunan, stratifikasi, dan sebagainya).

6. Pencatatan dan pelaporan. 7 Perencanaan dan Evaluasi 1. Mengkoordinir kegiatan tim perencanaan dan

penilaian. 2. Menyusun jadwal evaluasi kegiatan puskesmas

secara kontinyu. 3. Menyusun laporan hasil evaluasi dan

perencanaan untuk selanjutnya diserahkan

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kepada koordinator data & informasi serta koordinator program terkait.

4. Mengarsipkan hasil kegiatan. 8 Koordinator UPTF Upaya

Kesehatan Masyarakat 1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam

penyusunan perencanaan dan evaluasi Kegiatan di unit P2M, PROM.KES, KIA/KB, GIZI dan KESLING.

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

9 Koordinator Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2M)

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M.

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti terjadinya KLB.

10 Pemegang Program Surveilans

1. Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap penderita, kesling, perilaku masyarakat dan perubahan kondisi.

2. Analisis tentang KLB. 3. Penyuluhan kesehatan secara intensif. 4. Pencatatan dan pelaporan.

11 Pemegang Program P2 Imunisasi

Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Imunisasi Polio, Campak, HB,

BCG, DPT pada bayi ditempat pelayanan kesehatan ( Puskesmas,Posyandu dan pustu ).

2. Pelaksanaan Imunisasi TT pada BUMIL & WUS ditempat pelayanan kesehatan.

3. Penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah target yang tidak datang ke tempat pelayanan kesehatan.

4. Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh tim Puskesmas dan kader.

5. Pengambilan Vaksin 2 kali sebulan. 6. Sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di

Puskesmas atau Pustu. 7. Merencanakan persediaan dan kebutuhan

vaksin secara teratur. 8. Monitoring / evaluasi PWS.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

12 Pemegang Program P2 Diare

1. Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat serta memasyarakatkan oralit.

2. Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber air sebanyak 2 kali se tahun.

3. Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk mencegah penyebaran kasus.

4. Pecatatan dan pelaporan. 5. Penemuan dan pengobatan penderita diare di

dalam maupun di luar gedung. 6. Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan

kasus. 13 Pemegang Program P2

TBC 1. Penyuluhan tentang TBC serta kunjungan dan

follow up ke rumah pasien. 2. Pencatatan dan pelaporan kasus. 3. Penemuan secara dini penderita TBC. 4. Pengobatan penderita secara lengkap. 5. Koordinasi dengan petugas laboratorium

terhadap penderita/tersangka TBC untuk mencari BTA +.

14 Pemegang Program P2 ISPA

1. Penyuluhan tentang ISPA. 2. Penemuan secara dini penderita ISPA. 3. Pengobatan penderita secara lengkap. 4. Pencatatan dan Pelaporan kasus.

15 Pemegang Program P2 Rabies

1. Pencatatan pasien yang digigit HPR ( Hewan Penular Rabies).

2. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi pasien digigit anjing.

3. Pengamprahan dan pencatatan pemakaian VAR.

4. Pembuatan laporan pasien dan vaksin. 16 PROMOSI

KESEHATAN (PROMKES)

1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi dilakukan bersama-sama dengan koordinator program yang terkait.

3. Kegiatan dalam Gedung : a. Penyuluhan langsung kepada perorangan

maupun kelompok penderita di Puskesmas / Pustu.

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Penyuluhan tidak langsung melalui Media Poster / Pamflet.

4. Kegiatan di luar Gedung. a. Penyuluhan melalui media masa, pemutaran

Film, siaran keliling maupun media tradisional.

b. Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan sekolah.

5. Koordinator pelaksanaan PHBS. 6. Koordinator pelaksanaan Bali Sehat. 7. Pencatatan dan pelaporan.

17 Pemegang Program JPKMM

1. Pendataan KK dan anggota Gakin. 2. Penyusunan perencanaan dana operasional

JPKMM. 3. Pencatatan operasional dana JPKMM. 4. Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM. 5. Penyuluhan tentang prosedur dan tata laksana

pemanfaatankartu GAKIN. 6. Pencatatan dan Pelaporan.

18 Koordinator Unit KIA,KB, Gizi

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit KIA,KB, Gizi, Kesehatan Anak, Kesehatan Remaja.

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

3. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya masalah dan memecahkan masalah yang ada di unitnya.

19 Pemegang Program Kes. Ibu

1. Pemeliharaan kesehatan Ibu dari hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak pra sekolah sampai usia lanjut.

2. Imunisasi TT 2 kali pada bumil dan imunisasi pada bayi berupa BCG, DPT, polio dan Hb sebanyak 3 kali serta campak sebanyak 1 kali.

3. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA, gizi dan perkembangan anak.

4. Pelayanan KB kepada semua PUS, dengan perhatian khusus kepada mereka yang melahirkan anak berkali-kali karena termasuk golongan ibu beresiko tinggi (resti).

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

5. Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit ringan.

6. Kunjungan rumah untuk perkesmas, bagi yang memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan kesehatan dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas serta meminta agar mereka datang ke puskesmas lagi.

7. Pembinaan dukun bayi. 20 Pemegang program Kes.

Anak 1. Pengawasan dan bimbingan kepada Taman

Kanak-Kanak. 2. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra

sekolah untuk jenis penyakit ringan. 3. Pemantauan/pelaksanaan DDTKA pada bayi,

anak balita dan anak pra sekolah. 4. Membuat laporan MTBS.

21 Pemegang Program KB 1. Komunikasi informasi dan edukasi (KIE). 2. Pelayanan Kontrasepsi. 3. Pembinaan dan Pengayoman Medis kontrasepsi

peserta KB. 4. Pelayanan rujukan KB. 5. Pencatatan dan Pelaporan.

22 Pemegang Program Gizi 1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). 2. Penimbangan bayi. 3. Sarana posyandu.

a. Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).

b. Penggunaan ASI eksklusif. c. Pengukuran LILA WUS. d. Penyuluhan UPGK.

4. Penanggulangan Anemia Gizi Besi. a. Distribusi tablet Fe. b. Distribusi sirup Fe. c. Penyuluhan. d. Pengadaan bahan dan obat Fe.

5. Penanggulangan GAKI. a. Monitoring garam beryodium. b. Koordinasi LS / LP. c. Penyuluhan.

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Pengadaan bahan Iodina Test. 6. Penanggulangan Defisiensi Vit. A.

a. Balita b. Ibu Nifas c. Penyuluhan d. Pengadaan Obat

7. SKPG a. PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan

PSG). b. PKG. c. Koordinasi LS/LP. d. Pemetaan Kecamatan Rawan Pangan. e. Intervensi kasus gizi buruk/pemberian

PMT. f. TBABS.

8. Pengembangan Pojok Gizi (POZI). 9. Pembinaan dan Evaluasi.

23 Pemegang Program Kesehatan Lingkungan

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesling.

2. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesling.

3. Penyehatan air bersih. 4. Penyehatan pembuangan sampah. 5. Penyehatan lingkungan dan pemukiman. 6. Penyehatan pembuangan air limbah. 7. Penyehatan makana dan minuman. 8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum. 9. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida. 10. Pelaksana perundangan di bidang kesehatan

lingkungan. 11. Pembakaran sampah medis. 12. Pencatatan dan pelaporan.

24 Koordinator UPTF Upaya Kesehatan Perorangan

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit dan ASKES.

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

25 Pemegang Program Pengobatan

1. Menentukan target sasaran serta merencanakan kebutuhan obat dengan gudang farmasi.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama.

3. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

4. Penemuan dan pencatatan kasus. 5. Menentukan kasus tertinggi di wilayah kerja

(rekap kasus penyakit terbanyak). 6. Pencatatan dan pelaporan.

26 Koordinator UPTF Jaring Pelayanan Puskesmas

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P3K, Pusling dan Pustu.

2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.

27 Koordinator Unit P3K 1. Mengkoordinir kegiatan P3K. 2. Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal acara

dan petugas P3K. 3. Pencatatan dan pelaporan.

28 Pemegang Program Usia lanjut

1. Pendataan usila. 2. Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kes.

dimasa tua, agama, dll ke masyarakat dan kelompok usila.

3. Senam kesegaran jasmani. 4. Meningkatkan PSM dengan cara mengikut

sertakan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan.

5. Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala.

6. Kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

7. Kegiatan pemulihan untuk mengembalikan fungsi organ yang telah menurun.

8. Pencatatan dan pelaporan. 29 Pemegang Program

Kesehatan Gigi dan Mulut 1. Menyusun perencanaan. 2. Melaksakan UKGS dan UKGMD. 3. Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan,

pengobatan, penambalan, pencabutan, pembersihan karang gigi serta rujukan gigi dan mulut serta rujukan.

4. Pencatatan dan pelaporan. 30 Pemegang Program 1. Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Laboratorium menegakkan diagnosa (darah, urine, tinja, sputum dan lepra).

2. Mengirimkan sediaan untuk diperiksa di tingkat pelayanan yang lebih tinggi sesuai dengan sistem rujukan pelayan kesehatan.

3. Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun. 4. Pemeriksaan khusus TB/cross check. 5. Memeriksa sediaan yang dikirim dari BLK

(pemantauan mutu eksternal). 6. Pencatatan dan pelaporan.

31 Pemegang Program Gudang Obat

1. Merencanakan amprahan dan pengadaan obat serta pendistribusisan obat.

2. Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan obat puskesmas maupun pustu.

3. Pengecekan obat di puskesmas dan pustu (kerapian dan kebersihan gudang obat).

4. Penyuluhan cara pemakaian obat yang benar di puskesmas dan pustu.

5. Pencatatan dan pelaporan. 32 Pemegang Program

Logistik

1. Menyusun perencanaan dan evaluasi. 2. Penerimaan dan pengeluaran logistik. 3. Pengecekan terhadap keadaan logistik

(registrasi barang, KIR, dll). 4. Pencatatan dan pelaporan.

33 Koordinator Program Apotik

1. Melayani resep sesuai petunjuk serta mengatur kebersihan dan kerapian apotik.

2. Penyuluhan langsung ke pasien tentang tata cara pemakaian obat.

3. Pengecekan obat yang telah dikeluarkan/sensus harian obat.

4. Pencatatan dan pelaporan. 34 Pustu Puskesmas pembantu yaitu unit pelayanan

kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

35 Polindes Polindes atau Pondok bersalin desa adalah Suatu

tempat atau lembaga Unit Kegiatan Bersama

Masyarakat (UKBM) yang didirikan oleh

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

masyarakat atas dasar musyawarah sebagai

kelengkapan dari pembangunan kesmas untuk

memberikan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dikelola oleh

bidan desa (bides) bekerjasama dengan dukun bayi

dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat .

Fungsi Polindes :

1. Sebagai tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak (termasuk KB).

2. Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan.

3. Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan kesehatan masyarakat dan dukun bayi maupun kader.

36 Pusling (Puskesmas Keliling)

Puskesmas Keliling yaitu unit pelayanan kesehatan

keliling yang dilengkapi dengan kendaraan

bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan

komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari

puskesmas dengan fungsi dan tugas yaitu memberi

pelayanan kesehatan daerah terpencil, melakukan

penyelidikan KLB, transport rujukan pasien,

penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.

37 Poskesdes Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam

rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar

bagi masyarakat. Kegiatan utama dari Poskesdes

adalah pengamatan dan kewaspadaan dini

(surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans

perilaku beresiko dan surveilans lingkungan),

kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan

terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

B. IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI

WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO, KECAMATAN

NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011.

Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang

meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas

termasuk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

Jenis layanan Jaminan Persalinan meliputi layanan pemeriksaan kehamilan

atau antenatal care (ANC); pelayanan persalinan normal; pelayanan nifas

termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan; pelayanan

persalinan tak maju dan atau pelayanan pra-rujukan bayi baru lahir dengan

komplikasi; pelayanan pasca keguguran, pelayanan per vaginam dengan tindakan

emergensi dasar.

Program Jaminan Persalinan dirancang dengan tujuan untuk

mengakselerasi tercapainya tujuan pembangunan millennium ke-5, yaitu

mengurangi angka kematian ibu melahirkan. Dengan meningkatnya akses

terhadap pelayanan persalinan oleh dokter atau bidan, maka diharapakan angka

kematian ibu melahirkan akan turun.

Pihak yang berhak mendapatkan jaminan pembiayaan pelayanan

persalinan meliputi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas sampai 42 hari pasca

melahirkan, dan bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari. Pada tahun 2011,

cakupan layanan yang dijamin dalam jaminan persalinan meliputi pelayanan

persalinan tingkat pertama dan pelayanan persalinan tingkat lanjutan.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikan pelayanan

pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk KB

paska persalinan, pelayanan bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan

rujukan pada saat terjadinya komplikasi (kehamilan, persalinan, nifas dan bayi

baru lahir) tingkat pertama.

Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan neonatus

kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi dengan risiko tinggi dan komplikasi, di

rumah sakit pemerintah dan swasta yang tidak dapat ditangani pada fasilitas

kesehatan tingkat pertama dan dilaksanakan berdasarkan rujukan, kecuali pada

kondisi kedaruratan.

Secara umum, tujuan Jaminan Persalinan adalah meningkatnya akses

terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam

rangka menurunkan AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan

persalinan.

Jaminan Persalinan tidak jauh berbeda dengan Jaminan Kesehatan

Masyarakat (jamkesmas), karena Jaminan Persalinan merupakan perluasan

kepesertaan dari jamkesmas. Pengelolaan Jaminan Persalinan mengikuti tata

kelola jamkesmas. Khusus untuk Jaminan Persalinan, sasaran tidak terbatas pada

masyarakat yang kurang mampu, tetapi menjangkau semua ibu hamil dari

berbagai lapisan ekonomi.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1. Implementasi Program Jampersal

Program Jaminan Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo,

Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan telah dilaksanakan sejak bulan

Maret tahun 2011. Proses implementasi program jaminan persalinan di

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo melalui beberapa tahapan, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Inilah uraian mengenai

tahapan dalam pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo.

a. Tahap Persiapan

Menurut Kepala Puskesmas Ngadirojo, dr. Sukamto, tidak ada

persiapan khusus sebelum melaksanakan program Jaminan Persalinan.

Pelaksanaan program mengalir saja. Menurutnya, program jaminan

persalinan mudah untuk diterapkan sehingga persiapan secara khusus

memang tidak terlalu diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebelum

mengimplementasikan program Jaminan Persalinan, para pelaku kebijakan

perlu untuk memahami isi, arah, tujuan dan sasaran program jaminan

persalinan. Setelah itu mengadakan sosialisasi program kepada sasaran.

Kemudian para pelaku kebijakan melakukan pendataan sasaran program

sebagai langkah persiapan.

Untuk memahamkan para pelaku kebijakan mengenai isi, arah, tujuan

dan sasaran program jaminan persalinan, kegiatan sosialisasi program

dimulai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. Menurut Bapak Ari

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Priambodo selaku Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya, Dinas

Kesehatan Kabupaten Pacitan, sosialisasi program jaminan persalinan

kepada pihak puskesmas memang ada. Pada momen ini, program jaminan

persalinan disampaikan kepada puskesmas dari seluruh kecamatan yang

ada di Kabupaten Pacitan. Upaya ini sebagai langkah awal sebelum

program sampai kepada masyarakat.

Menurut Ibu Emi Wahyurini, kepala program KIA/KB Puskesmas

Ngadirojo, beliau membenarkan pula adanya sosialisasi program jaminan

persalinan. Menurutnya program jaminan persalinan disampaikan kepada

para bidan dalam rapat bersama dan tidak ada forum khusus yang dibuat

untuk itu.

Hal ini dibenarkan oleh bidan di Polindes Hadiwarno, Ibu Dwi Rahayu

Rinto Siswati dan Ibu Estining Rahayu, selaku bidan di Pustu Wiyoro

bahwa sosialisasi program jaminan persalinan dilakukan pada waktu rapat

bersama oleh kepala puskesmas. Hal yang disampaikan meliputi apakah

program jaminan persalinan itu, apa saja yang dibutuhkan, dan bagaimana

caranya. (Wawancara tanggal 10 Mei 2012)

Sosialisasi sangat penting artinya karena dari sini, para pelaksana

kebijakan dapat memahami mekanisme pelaksanaan program dan apa

yang menjadi tujuan program serta segala hal yang berkaitan dengan

program jaminan persalinan.

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Seperti yang disampaikan oleh Dr. Joko Widodo, M. S. dalam

bukunya yang berjudul “Analisis Kebijakan Publik, Konsep Dan Aplikasi

Analisis Proses Kebijakan Publik”:

Informasi kebijakan perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar

para pelaku kebijakan dapat mengetahui, memahami apa yang menjadi isi,

tujuan, arah, kelompok sasaran (target groups) kebijakan agar para pelaku

kebijakan dapat mempersiapkan dengan benar apa yang harus

dipersiapkan dan lakukan untuk melaksanakan kebijakan publik agar apa

yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan dapat dicapai sesuai dengan

yang diharapkan. ( Analisis Kebijakan Publik, Konsep Dan Aplikasi

Analisis Proses Kebijakan Publik. Dr. Joko Widodo, M. S. halaman 97,

Bayumedia Publishing : Malang, 2009

Selain melakukan tindakan memahamkan pelaku kebijakan akan

program, maka tindakan selanjutnya adalah mengenalkan program

jaminan persalinan ke masyarakat.

Sosialisasi program kepada masyarakat dilakukan oleh jaringan

puskesmas. Tindakan yang ditempuh oleh Puskesmas Ngadirojo dalam

upaya untuk mengenalkan program jaminan persalinan kepada masyarakat

luas adalah meliputi dua hal. Pertama, Puskesmas Ngadirojo secara formal

memberitahukan adanya program jaminan persalinan kepada pihak

pemerintah desa melalui surat yang diedarkan ke setiap desa yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo. Kedua, upaya untuk

memasyarakatkan program jaminan persalinan kepada masyarakat adalah

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

melalui bidan. Upaya yang kedua ini lebih bersifat informal karena bidan

tidak membuat forum khusus untuk memberikan materi tentang program

jaminan persalinan kepada masyarakat. Hanya pada saat ada pasien yang

memeriksakan kandungan ke fasilitas kesehatan, bidan langsung meminta

pasien untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh layanan jaminan

persalinan. Setelah pasien sudah selesai dengan proses persalinannya,

biasanya bidan baru memberitahu jika biaya total persalinan sebagian

ditanggung oleh pemerintah melalui program jaminan persalinan.

Akan tetapi, sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat oleh bidan

belum efektif dalam memahamkan masyarakat akan tujuan program

jaminan persalinan. Hal ini terbukti dengan ketidaktahuan sebagian

masyarakat desa Hadiluwih terkait dengan dimana dia mendapatkan

layanan jaminan persalinan. Bisa dikatakan, sosialisasi kepada masyarakat

masih minim. Hal ini mengindikasikan komunikasi belum berjalan dengan

lancar.

Di samping melakukan sosialisasi program, pada tahap persiapan ini

dilakukan pendataan sasaran untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang

layak mendapatkan jaminan pembiayaan persalinan. Karena tidak ada

batasan ekonomi, maka setiap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Ngadirojo layak untuk mendapatkan jaminan persalinan.

Terkait dengan hal tersebut, dr. Sukamto, selaku Kepala Puskesmas

Ngadirojo mengakui bahwa setiap tahun Puskesmas Ngadirojo melakukan

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pendataan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo. Pendataan

dilakukan oleh bidan dan kader posyandu di setiap desa.

Oleh karena itu, data ibu hamil yang digunakan untuk program ini

mengacu pada pendataan ibu hamil pada tahun 2011. Hal ini karena

mendata ibu hamil itu tidak mudah. Pada waktu pendataan bisa jadi

seorang ibu belum masuk kriteria, akan tetapi ketika pendataan sudah

selesai, ibu tersebut memenuhi kriteria.

“Kita kan tiap tahun ada pendataan ibu hamil. Dan ibu hamil itu kan ada waktu tidak tetap. Ibu hamil itu sembilan bulan, waktunya satu tahun. Jadi mungkin pada awal tahun tidak hamil di tengah tahun hamil, misanya. Tapi tiap tahun kita mengadakan pendataan. Sumber pendataannya dari bidan itu sendiri, dari kader posyandu, dan sebagainya. Dan sebenarnya untuk program jampersal itu kan tidak terlalu bermasalah karena siapapun yang datang walaupun bukan orang Ngadirojo, kalau dia bersalin di sini, selama ada petugasnya tetap dilayani jampersal. (Wawancara tanggal 16 Juli 2012)

Begitu pula yang disampaikan oleh Ibu Emi Wahyurini,

“Programnya itu, kita itu tidak pernah sasaran didata dulu, kayaknya tidak ada. Cuma setiap ada persalinan, kita langsung bantu membuat catatan. Target sasaran itu kan kita mengacu pada tahun kemarinnya lagi. Jadi bisa kurang bisa lebih.” (Wawancara tanggal 10 Mei 2012)

Dari pendataan yang dilakukan oleh bidan yang mengacu pada data ibu

hamil tahun sebelumnya, diperoleh jumlah proyeksi sasaran Jaminan

Persalinan Puskesmas Ngadirojo pada tahun 2011 sesuai tabel berikut:

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.2 Jumlah Proyeksi Sasaran Jaminan Persalinan

UPT Puskesmas Ngadirojo Tahun 2011

No Desa Bumil

(Ibu hamil)

1 Sidomulyo 66

2 Hadiwarno 55

3 Hadiluwih 38

4 Tanjung Puro 24

5 Wiyoro 32

6 Pagerejo 80

7 Ngadirojo 30

8 Cokrokembang 40

9 Bogoharjo 37

10 Tanjung Lor 31

11 Bodag 31

12 Cangkring 14

Jumlah total 478 Sumber : profil UPT Puskesmas Ngadirojo tahun 2011

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan memuat tentang bagaimana sasaran program

mendapatkan layanan program jaminan persalinan dan bagaimana proses

mengklaim dana jaminan persalinan.

Untuk mendapatkan layanan program jaminan persalinan caranya

cukup mudah. Ibu hamil diharuskan mengakses fasilitas kesehatan dan

melakukan persalinan dengan bantuan tenaga penolong persalinan yaitu

bidan.

Untuk syarat secara administratif, pasien harus menyerahkan fotokopi

identitas diri yang masih berlaku. Bahkan untuk pelaksanaan jaminan

persalinan pada tahun 2011 lebih mudah lagi karena jika kartu identitas

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pasien sudah habis masa berlakunya, pasien bisa menggunakan fotokopi

surat nikah.

Kemudahan mengakses layanan ini ditambah lagi dengan pernyataan

bahwa setiap pasien yang memeriksakan kandungannya di fasilitas

kesehatan maka dianggap berhak mendapatkan layanan program jaminan

persalinan. Hal ini dituturkan oleh bidan Dwi Rahayu Rinto Siswati

sebagai berikut.

“Semua pasien itu dianggap ikut jampersal. Kan syaratnya enak, dimintai KTP sama buku KIA, buku priksan itu. Kan kita ngambil data dari situ. Kita kan nyetor kegiatannya itu dari ANC sampai PNC. Kita setorkan di sini, nanti di sini diteliti lagi. Apa yang kita kerjakan itu betul ndak. Iya kalau sudah semua baru dikirim ke dinas.”

Apa yang disampaikan oleh informan tersebut menyatakan bahwa

untuk mendapatkan layanan program cukup mudah. Ketika sasaran

memeriksakan diri ke puskesmas, pustu dan jaringannya, dianggap sebagai

pasien dengan jampersal. Sasaran yang memeriksakan diri ke puskesmas,

pustu, polindes, maupun poskesdes diminta melengkapi persyaratan. Lalu

bidan membantu melengkapi persyaratan. Bidan mengumpulkan

persyaratan ke koordinator program KIA/KB Puskesmas Ngadirojo, Ibu

Emi Wahyurini. Jika sudah lengkap, koordinator KIA/KB menyerahkan

kepada bendahara jampersal untuk dicek dan diklaimkan ke dinas

kesehatan.

Ibu Emi Wahyurini selaku koordinator program KIA/KB Puskesmas

Ngadirojo menyatakan:

“Kalau seperti saya itu nerima dari temen-temen, terus mengoreksi perlengkapannya. Seperti pilihan tanggal-tanggalnya, terus

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

partografnya, bener apa ndak. Kalau sudah saya koreksi, sudah betul, itu saya serahkan bendahara.” (Wawancara tanggal 10 Mei 2012).

Terkait dengan proses pengklaiman dan penyaluran dana, bisa dilihat

dari bagan di bawah ini.

Gambar 4.2 Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Jamkesmas

(juknis jampersal 2011)

Keterangan :

Mekanisme Klaim-Reimbursement di Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama

a. Puskesmas

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

1) Puskesmas mengajukan rencana biaya ANC, PNC, persalinan

normal & persalinan dengan penyulit pada Puskesmas PONED

dengan membuat POA (Plan Of Action) berdasarkan estimasi

proyeksi jumlah ibu hamil sasaran di wilayah kerjanya yang

diajukan ke Tim Pengelola Jamkesmas Dinkes Kab-Kota untuk

mendapatkan persetujuan.

2) Setelah pemberian layanan persalinan, puskesmas mengajukan

pertanggungjawaban penggunaan dana kepada Tim Pengelola

Jamkesmas Dinkes Kab/Kota dengan melengkapi bukti-bukti

pelayanan.

3) Bukti pelayanan pertolongan persalinan (kartu ibu, partograf,

identitas) k/p kohort untuk konfirmasi. Bukti harus ditandatangani

pasien (ibu hamil, bersalin, dan nifas).

4) Tim Pengelola Jamkesmas Dinkes Kab/Kota melakukan verifikasi

untuk keabsahan pertanggungjawaban yang diajukan oleh

Puskesmas dengan memperhitungkan kesesuaian antara

perencanaan dan pelaksanaan.

c. Tahap Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan Jaminan Persalinan di Puskesmas Ngadirojo

disusun oleh bidan yang dikoordinir oleh Ibu Emi Wahyurini selaku

Koordinator program KIA/KB Puskesmas Ngadirojo. Laporan mengenai

kepesertaan jampersal ditulis setiap bulan. Laporan ini memuat jumlah

persalinan, penolong persalinan dan laporan keuangan.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Jumlah persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo yang

mendapatkan dana jaminan persalinan, sejak bulan Juni sampai bulan

Desember 2011, tercatat sebanyak 255 orang. Mereka berasal dari desa di

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo maupun dari desa di luar wilayah

kerja Puskesmas Ngadirojo. Daftar peserta program jaminan persalinan

bisa dilihat dalam lampiran. Sedangkan laporan mengenai penolong

persalinan berguna untuk mengetahui tenaga penolong persalinan (bidan)

yang berhak mendapatkan ganti biaya persalinan dari jampersal. Untuk

laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban

penggunaan dana jaminan persalinan.

2. Faktor yang Mendukung Implementasi Program Jampersal

Faktor yang mendukung implementasi program jaminan persalinan di

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo tahun 2011 ada tiga hal, yaitu sumber

daya, komunikasi, dan dukungan publik. Ketiga faktor ini akan dipaparkan

pada penjelasan berikut, sehingga kita dapat melihat lebih jelas bagaimana

pelaksaan program jaminan persalinan di wilayah kerja puskesmas

Ngadirojo.

a) Sumber daya

Ketersediaan sumber daya merupakan salah satu faktor yang

mendukung pelaksanaan program Jaminan Persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo berjalan dengan baik. Sumber daya sangat

penting karena sebagai bahan baku utama pelaksanaan kebijakan.

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sumber daya berupa fasilitas kesehatan, di mana sasaran program

dapat mengakses layanan pertolongan persalinan, yaitu puskesmas

induk/Puskesmas Ngadirojo dan Puskesmas Pembantu (pustu), Pos

Bersalin Desa (polindes), atau Pos Kesehatan Desa (poskesdes) sudah

ada di masing-masing desa. Selain itu, ibu hamil bisa mendapatkan

layanan pertolongan persalinan di bidan praktik swasta. Khusus untuk

bidan praktik swasta, agar ibu hamil bisa mendapatkan layanan jaminan

persalinan, ibu hamil bisa mengakses bidan praktik swasta yang

mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pengelola program

Jaminan Persalinan.

Sejalan dengan fasilitas untuk mendapatkan layanan pertolongan

persalinan yang sudah tersedia, sumber daya manusia yang siap

memberikan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas

Ngadirojo berjumlah tiga belas orang yang selalu stand by di

puskesmas atau di tempat bertugas masing-masing. Selain melakukan

pertolongan persalinan, para bidan ini juga melayani konsultasi yang

berkaitan dengan kehamilan dan masalah-masalah seputar reproduksi.

Berikut ini adalah bidan desa yang ditugaskan pada polindes, pustu

atau poskesdes di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.3 Bidan Desa dan Fasilitas Kesehatan

UPT Puskesmas Ngadirojo

No Nama Desa/puskesmas 1 Emi wahyurini Puskesmas Ngadirojo 2 Siwi Lestari Pustu Sidomulyo 3 Dwi Rahayu Rinto Siswati Polindes Hadiwarno 4 Yeni Irawati Polindes Hadiluwih 5 Wiji Astuti Polindes Tanjung Puro 6 Sri Lestari Pustu Pagerejo 7 Estining Rahayu Pustu Wiyoro 8 Dwi Erlina Poskesdes Ngadirojo 9 Binti Nur Polindes Cokrokembang 10 Wahyu Puji Lestari Ponkesdes Bogoharjo 11 Binti Mardiyah Polindes Tanjung Lor 12 Rita Puspita Sari Poskesdes Bodag 13 Lydia Oktariana Polindes Cangkring

Sumber : Puskesmas Ngadirojo, 2011

Selain sumber daya fasilitas dan sumber daya manusia, sumber

daya anggaran juga sangat diperlukan dalam pelaksanaan program

Jaminan Persalinan. Rincian anggaran Jaminan Persalinan Puskesmas

Ngadirojo tahun 2011 sebesar Rp. 113.720.000,-

Puskesmas Ngadirojo memiliki sumber daya yang mendukung

pelaksanaan program jaminan persalinan. Dari segi kuantitas dapat

dilihat pada tabel di atas, masing-masing desa sudah memiliki satu

bidan yang ditugaskan di polindes, pustu, maupun poskesdes.

Dari segi kualitas, tenaga penolong persalinan yaitu bidan yang

bertugas di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo sudah memiliki

keahlian di bidangnya. Selain itu, bidan di wilayah kerja Puskesmas

Ngadirojo memiliki komitmen untuk mendukung terlaksananya

program Jaminan Persalinan. Hal ini dapat dilihat dari sikap bidan yang

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

memberikan informasi mengenai program Jaminan Persalinan kepada

ibu hamil yang memeriksakan diri di fasilitas kesehatan dan begitu ada

persalinan langsung dibantu untuk mengajukan jaminan persalinan.

Dengan demikian, ketersediaan sumber daya yang cukup

mendukung pelaksanaan program jaminan persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo berjalan dengan baik.

b) Komunikasi

Pada awal dilaksanakannya program Jaminan Persalinan, diadakan

sosialisasi ke puskesmas-puskesmas se-kabupaten oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Pacitan sebagai bentuk komunikasi. Setelah itu,

melalui jaringan puskesmas, program disampaikan kepada sasaran di

wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo.

Sebagaimana penjelasan di atas, sosialisasi tentang program

Jaminan Persalinan ke sasaran dilakukan oleh bidan. Setiap ibu hamil

dan ibu bersalin berhak mendapatkan Jaminan Persalinan. Oleh karena

itu, setiap ada persalinan, bidan yang menangani langsung membantu

membuatkan catatan. Dalam hal ini bidan memiliki peran yang

signifikan karena mereka menyentuh sasaran secara langsung.

Namun, dari hasil penelitian di lapangan, ada sebagian kecil

masyarakat yang bisa dikatakan ‘belum memahami’ program secara

keseluruhan. Hal ini terjadi di Desa Hadiluwih. Dari sumber yang

ditemui, bahwa yang bersangkutan memahami bahwa program Jaminan

Persalinan bisa didapatkan di mana saja. Sedangkan yang sebenarnya

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

adalah, layanan Jaminan Persalinan ini bisa didapatkan di Puskesmas

Ngadirojo atau puskesmas pembantu, pada dokter praktik atau bidan

praktik dan fasilitas kesehatan lain yang mengadakan Perjanjian Kerja

Sama (PKS) dengan pengelola program Jaminan Persalinan.

Kekurangpahaman pasien tersebut menimbulkan ‘optimisme’

sehingga yang bersangkutan tidak bisa mendapatkan layanan Jaminan

Persalinan karena bersalin di fasilitas kesehatan yang tidak melakukan

Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pengelola program Jaminan

Persalinan.

Sosialisasi yang telah dilakukan oleh para implementor kebijakan

sebenarnya membuktikan bahwa ada transmisi atau proses

menyampaikan pesan mengenai program Jaminan Persalinan kepada

sasaran. Dalam proses transmisi ini harus ada konsistensi agar tujuan

kebijakan tersampaikan apa adanya tanpa dikurangi atau ditambahi.

Selain itu, sosialisasi kebijakan juga harus mengandung kejelasan agar

tidak ada persepsi yang berbeda antara implementor dan sasaran

program.

Dari kasus di atas, kendala yang terjadi dalam komunikasi adalah

tidak terpenuhinya dimensi kejelasan (clarity). Sehingga ada sasaran

yang tidak mengetahui dengan jelas substansi program Jaminan

Persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian, tidak terpenuhinya dimensi kejelasan

dalam mengkomunikasikan program jaminan persalinan ke masyarakat

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

ini disebabkan oleh belum optimalnya sarana yang digunakan. Pada

penjelasan di atas, komunikasi program jaminan persalinan hanya

disampaikan oleh bidan ketika pasien mendatangi fasilitas kesehatan

untuk memeriksakan kandungan dan sebagainya. Itupun mereka hanya

diminta untuk menyerahkan kartu identitas tanpa mengetahui dengan

jelas kegunaannya. Baru pada saat selesai persalinan, pasien baru

mengetahui jika dia mendapatkan jaminan persalinan.

Kondisi ini sangat disayangkan. Kekurangpahaman masyarakat

akan program jaminan persalinan bisa mendorong masyarakat untuk

acuh, apakah akan melakukan persalinan di rumah sendiri atau di

fasilitas kesehatan. Hal ini tidak mendukung program pemerintah yang

bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dengan menjamin ibu

bersalin mendapatkan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan.

Dari sini bisa dikatakan bahwa komunikasi program Jaminan

Persalinan di Puskesmas Ngadirojo belum optimal.

c) Dukungan Publik

Dukungan publik merupakan segala bentuk bantuan dari

masyarakat agar sasaran program jaminan persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Ngadirojo semakin memiliki akses terhadap pelayanan

persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan.

Khususnya di Desa Hadiluwih, warga masyarakat memberikan

bantuan kepada ibu bersalin berupa sarana transportasi untuk pulang

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pergi ke puskesmas. Bantuan ini tidak memiliki kriteria khusus, setiap

warga Desa Hadiluwih yang membutuhkan akan dibantu.

Secara umum, program Jaminan Persalinan mendapat tanggapan

baik dari masyarakat. Meskipun pada kenyataannya kebutuhan untuk

bersalin tidak hanya memerlukan biaya yang sedikit. Akan tetapi

dengan adanya Jaminan Persalinan dari pemerintah, bisa mengurangi

beban masyarakat dalam menanggung biaya persalinan.

Berikut ini adalah pengakuan dari masyarakat yang menggunakan

Jaminan Persalinan.

i. Ibu Suratin, warga di Dusun Kwangen, Desa Cokrokembang :

“Nggih seneng Mbak. Nggih Alhamdulillah maturnuwun dibantu. Nggih saged meringankan, lak wong ndeso nopo to Mbak penghasilane.” (Ya senang, Mbak. Ya Alhamdulillah terimakasih dibantu. Ya bisa meringankan, kalau orang desa itu penghasilannya apa to, Mbak). (Wawancara tanggal 29 Mei 2012)

ii. Ibu Lastumi, warga Dusun Kepuh, Desa Bodag :

“Mboten nopo-nopo, lha nopo. Kulo mboten nyuwun kok, Mbak. Lha wong disukani kok. Kulo niku daftaran nggih siap nyotro, nek kados tiang-tiang nggih mbayar, ngoten. Niku malah teng Mbak Rita diusahakne.” (Tidak apa-apa. Saya tidak minta kok, Mbak. Kan dikasih. Sebenarnya saya sudah siap-siap uang seperti orang-orang ya membayar, ini malah diusahakan sama Mbak Rita. (Wawancara tanggal 29 Mei 2012 )

iii. Ibu Sumiati, warga Dusun Ngasem, Desa Bodag :

“Menurut kulo nggih sae. Mboten keberatan. Masalahe nggih ekonomi keluarga mbak.” (Menurut saya ya bagus. Saya tidak keberatan. Masalahnya ya ekonomi keluarga, Mbak). (Wawancara tanggal 29 Mei 2012 )

iv. Ibu Yuliana, warga Dusun Kangkung, Desa Hadiwarno :

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

“Nggih seneng, seneng banget pokoke. Kan meringankan beban ngoten le. Membantu meringankan ngoten. Tambah seneng kok malahan.” (Ya senang, senang sekali pokoknya. Kan meringankan beban gitu lho. Membantu meringankan. Tambah senang malahan). (Wawancara tanggal 1 Juni 2012)

v. Ibu Kristin Setyowati, Desa Ngadirojo :

“Cukup membantu, yang jelas di sisi keuangan.” (Wawancara tanggal 1 Juni 2012)

vi. Ibu Sholekah, warga Dusun Seloarjo, Desa Cangkring :

“Nggih seneng kok nggih angsal keringanan”. (Ya senang mendapat keringanan). (Wawancara tanggal 1 Juni 2012)

vii. Ibu Watini, warga Dusun Punjul Desa Bogoharjo :

“Sebenarnya saya siap dana, Mbak. Tapi senang bisa dibantu” (Wawancara tanggal 1 Juni 2012) Masyarakat memberikan tanggapan yang baik terhadap program

Jaminan Persalinan. Meskipun sasaran tidak hanya berasal dari keluarga

yang kurang mampu, namun mereka tidak enggan dalam menerima

jaminan pembiayaan persalinan.

Namun terkait dengan nominal bantuan yang diterima sasaran

program, ditanggapi oleh Bapak TAN, tokoh masyarakat dari desa

Hadiluwih sebagai berikut.

“Sebenarnya kalau dinilai, besarnya jampersal dan besar biaya yang dikeluarkan untuk menemukan sebuah slamet, mungkin tidak sebanding. Hanya nol koma. Umpama yang dikeluarkan tujuh juta lalu mendapatkan tiga ratus ribu, kan tidak sebanding. Walaupun tiga ratus ribu itu tidak sebanding, tapi kalau ada bantuan nilainya itu beda.” (Wawancara tanggal 10 Juli 2012)

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka Implementasi program Jaminan

Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo Tahun 2011 dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Program jaminan persalinan dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan. Tahap persiapan

meliputi sosialisasi kepada masyarakat dan pendataan sasaran. Tahap

pelaksanaan memuat tentang bagaimana sasaran program mendapatkan

layanan program jaminan persalinan dan bagaimana proses mengklaim

dana jaminan persalinan. Kemudian untuk tahap pelaporan terdiri dari

laporan jumlah persalinan, penolong persalinan dan laporan keuangan.

2. Pelaksanaan program jaminan persalinan di UPT Puskesmas Ngadirojo

didukung oleh tiga faktor, yaitu sumber daya, komunikasi dan

dukungan publik. Dari ketiga faktor tersebut, faktor komunikasi

kurang mendukung karena belum berjalan secara optimal.

D. SARAN

Saran yang diberikan penulis untuk implementasi program Jaminan

Persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Pacitan adalah :

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

1. Untuk aktor kebijakan dari Puskesmas Ngadirojo hendaknya

menggerakkan kader-kader posyandu untuk membantu sosialisasi

program jaminan persalinan. Kader posyandu tersebar di setiap RT.

Dengan memanfaatkan kader posyandu, informasi mengenai program

jaminan persalinan akan dapat menjangkau masyarakat lapisan bawah.

Selain itu, sosialisasi bisa memanfaatkan momen-momen pada

kegiatan arisan ibu-ibu PKK.

2. Untuk penelitian mendatang hendaknya menggunakan kriteria yang

berbeda dengan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini, agar

mendapatkan gambaran menyeluruh tentang implementasi program

Jaminan Persalinan.

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

DAFTAR PUSTAKA

J. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM

Nugroho, Riant. 2009. Public Policy (Edisi Revisi). Jakarta: Elex Media Komputindo

Patton, Michael Quinn. 2006. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Strauss, Anselm. Dkk. 1997. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Prosedur, Teknik, dan Teori Grounded. Surabaya: PT Bina Ilmu

Subarsono, AG. 2010. Analisis Kebijakan Publik, Konsep Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wibawa, Samodra. Dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Widodo, Joko. 2009. Analisis Kebijakan Publik, Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing

Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Jakarta : Media Pressindo

deLeon, Linda, and Peter deLeon. 2002. What ever happened to policy implementation? An alternative approach. Journal of Public Administration Research and Theory, 473-476

Zaman, Arshad. 2007. Understanding Policy. PIDE Lectures in Economics, 2-3.

Janah, Nasirul. 2003. Implementasi Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS BK) dalam Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun 2003. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas ISIP UNS

Krismiyati, Eny. 2004. Implementasi Program Pengentasan Kemiskinan (Studi Tentang Program Beras Keluarga Miskin (RASKIN) dan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM Bidang Pangan) di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas ISIP UNS

http://nasional.jurnas.com/halaman/5/2011-04-25/167400 (diakses pada bulan Mei

2011)

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

“Hubungan Keluarga Berencana dengan Pencegahan Kematian Maternal dan Neonatal.”http://www.ilmukesehatan.com/324/hubungan-keluarga-berencana-dengan-pencegahan-kematian-maternal-dan-neonatal.html#more-324 (akses tanggal 21 Februari 2011)

Bararah, Vera Farah. “Ibu-ibu Pengguna Jampersal Cukup Sadar Ber-KB.” http://health.detik.com/read/2012/03/16/164157/1869421/763/ibu-ibu-pengguna-jampersal-cukup-sadar-ber-kb (akses tanggal 10 Mei 2012)

“Plasenta Previa.” http://eidcp.blogspot.com/search/label/perdarahan%20antepartum (akses tanggal 13 September 2012).

BAPPENAS, UNDP. Lets Speak Out for MDGs. 2008.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

LAMPIRAN

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

LAMPIRAN I

PANDUAN WAWANCARA “IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011

1. Berapa jumlah tenaga kesehatan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo?

2. Darimana sumberdaya anggaran untuk melaksanakan program jaminan persalinan?

3. Berapa jumlah dana yang dialokasikan untuk melaksanakan program jaminan persalinan tahun 2011?

4. Bagaimana meningkatkan layanan ke desa-desa?

5. Apakah ada penyampaian isi, arah, tujuan dan sasaran jaminan persalinan kepada pelaksana kebijakan?

6. Bagaimana penyampaian materi tersebut dilaksanakan?

7. Apakah ada mekanisme koordinasi yang rutin dan ditetapkan bersama?

8. Siapakah kelompok sasaran program jaminan persalinan?

9. Apakah ada penyampaian isi, arah, tujuan dan sasaran jaminan persalinan kepada kelompok sasaran?

10. Bagaimana tanggapan kelompok sasaran terhadap program jaminan persalinan?

11. Kegiatan apa yang dilakukan masyarakat untuk mendukung tercapainya tujuan program jaminan persalinan?

12. Faktor apa yang mendukung pelaksanaan jaminan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Pacitan?

13. Hambatan apa yang ditemui saat pelaksanaan jampersal di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Pacitan?

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Lampiran II

Tabel 4.3 Daftar Peserta Jaminan Persalinan

Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo Juni-Desember Tahun 2011

No Nama Alamat 1 Siti Nursita Hadiluwih 2 Riris Wulandari Sidomulyo 3 Erna Y. Hadiluwih 4 Indrawati Bekasi 5 Patmawati Hadiwarno 6 Yuni Winarni Hadiwarno 7 Elvi Zulaikha Hadiwarno 8 Uji Asiyah Hadiwarno 9 Anina Pagerejo 10 Siti Mariyam Sidomulyo 11 Rohmatini Tulakan 12 Wijiati Pagerejo 13 Sugiarti Pagerejo 14 Ana Murniati Lampung Tengah 15 Sunarti Tanjunglor 16 Purwati Bodag 17 Sriani Pacitan 18 Diyah Miyantini Wiyoro 19 Sunarmi Bodag 20 Sri K. Cokrokembang 21 Sartini Tanjunglor 22 Wiriningsih Cokrokembang 23 Sri Wijiati Ngadirojo 24 Kristin Retnowati Sidomulyo 25 Umi Nasihah Hadiwarno 26 Surati Hadiwarno 27 Linda L. Tulakan 28 Hariyati Tulakan 29 Rini Rendika Sidomulyo 30 Winarti Tanjungpuro 31 Siti Naharin Hadiluwih 32 Tulatin Tanjungpuro 33 Supini Wonodadi Wetan 34 Sularmi Sudimoro 35 Purwati Ngadirojo

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

36 Rofiah Kediri 37 Ernawati Sidomulyo 38 Wiriyanti Bodag 39 Wiwid Widarwati Cokrokembang 40 Hendri Fitriana Nogosari 41 Dwi Dayati Cokrokembang 42 Misratin Bodag 43 Suyatin Cokrokembang 44 Enjang T. Cokrokembang 45 Sugiarti Cokrokembang 46 Suryati Bodag 47 Sa'adah H. Cokrokembang 48 Miskinem Bodag 49 Mujiati Tulakan 50 Eni Trianawati Bodag 51 Rini Bodag 52 Juwita Verayani Ngadirojo 53 Supraweni Wonodadi 54 Suryani Cokrokembang 55 Sarmiati Tanjunglor 56 Budiarti Tanjunglor 57 Muryani Pagerejo 58 Iis Nurdahlia Bantar Gebang 59 Eli Suryani Tanjungpuro 60 Suryani Tanjungpuro 61 Sri Kabini Tangjungpuro 62 Supeni Hadiluwih 63 Siti Fatimah Hadiluwih 64 Boyati Sudimoro 65 Suratmi Hadiluwih 66 Eni Mariyati Hadiluwih 67 Sukiyah Hadiluwih 68 Soiyem Hadiluwih 69 Sulastri Hadiwarno 70 Siti Sidomulyo 71 Martini Hadiwarno 72 Tri Wahyuni Hadiwarno 73 Tunjilah Hadiwarno 74 Diah Ekowati Hadiwarno 75 Rica Rifa'atul M. Pager Lor 76 Misrini Hadiwarno

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

77 Suhartini Bogoharjo 78 Fera Irawati Bogoharjo 79 Imawati Diana Tenggilis Mejoyo 80 Dwi Wahyuni Mojokerto 81 Suyanti Pagerejo 82 Sri Watini Pagerejo 83 Tirawati Pagerejo 84 Parmiati Pagerejo 85 Enik Pagerejo 86 Tri Handayani Pagerejo 87 Maryani Pagerejo 88 Katini Cokrokembang 89 Hartini Ngadirojo 90 Puji Astuti Cokrokembang 91 Febri Handayani Tanjunglor 92 Toiyem Bodag 93 Sumini Cokrokembang 94 Sri Wahyuni Bodag 95 Rindi Tantriyan Bodag 96 Sumarti Cangkring 97 Tutik Ariyani Cokrokembang 98 Murtiana Sudimoro 99 Yulianti Herlina Hadiwarno 100 Susianawati Sidomulyo 101 Tri Mumpuni Sidomulyo 102 Leni Astuti Hadiwarno 103 Nanik Suprapti Hadiwarno 104 Dwi Mustikayanti Sidomulyo 105 Lelik haryati Hadiwarno 106 Jumiati Hadiwarno 107 Maya Purnawandani Sudimoro 108 Wiwin Suci Lestari Wiyoro 109 Endang Palupi Wiyoro 110 Endang Suryaning Sidomulyo 111 Roliyah Sidomulyo 112 Susi Riyanti Sidomulyo 113 Upik Nuryani Sidomulyo 114 Rita Utami Sidomulyo 115 Sri Utami Wiyoro 116 Ninik Purwanti Ngadirojo 117 Linda Wati Sidomulyo

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

118 Suwarti Hadiwarno 119 Tri S. Yulianti Hadiwarno 120 Minarti Wiyoro 121 Okta Wiyanti Bodag 122 Supartini Bodag 123 Nova Mayasari Hadiluwih 124 Ngatini Hadiluwih 125 Kurniawati Hadiluwih 126 Suparmi Ngadirojo 127 Kiptiyah Bogoharjo 128 V. Esthi Kartika Hadiluwih 129 Siti Samsiyah Tanjungpuro 130 Murtini Tanjungpuro 131 Sri Nuriati Tanjungpuro 132 Rusmiatin Tulakan 133 Ika Wulandari Cokrokembang 134 Siti Alfiatun Cilacap 135 Sri Harini Bodag 136 Purnawati Bogoharjo 137 Tumirah Bogoharjo 138 Siti Lestari Bogoharjo 139 Ita Ratnawati Bogoharjo 140 Desi Tri Ambarwati Bogoharjo 141 Katini Pagerejo 142 Winarsih Pagerejo 143 Tumarmi Pagerejo 144 Lestari Pagerejo 145 Setyowati Pagerejo 146 Widayati Pagerejo 147 Sri Sumarni Cokrokembang 148 Noviana Sari Hadiluwih 149 Siti Nurhasanah Hadiluwih 150 Listiana Hadiluwih 151 Aprilia Septiana Hadiluwih 152 Catur Hadiluwih 153 Qonitasari Pagerejo 154 Susilowati Tanjunglor 155 Tri Suryani Tanjungpuro 156 Kristin Setyowati Ngadirojo 157 Sumarni Tanjunglor 158 Susanti Tanjunglor

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

159 Mening Ati Ngadirojo 160 Misngatin Pagerejo 161 Nurhikmah Zain Bodag 162 Murtini Bodag 163 Jemiah Bodag 164 Susanti Pagerejo 165 Katini Ngadirojo 166 Dwi Rahayu Wonodadi 167 Wiwik Lestari Tulakan 168 Misngatin Bodag 169 Dwi Wahyuningsih Wiyoro 170 Sukati Wonodadi 171 Sholikah Cangkring 172 Endah Lestari Bodag 173 Nina Dwi Lestari Pagerejo 174 Hentik Wiyoro 175 Istiharoh Bodag 176 Erniasari Ngadirojo 177 Nenik Fitriani Tanjunglor 178 Tinuk Arianti Cokrokembang 179 Siti Maisaroh Hadiwarno 180 Jemirah Sudimoro 181 Siti Patonah Hadiwarno 182 Meri Nike R. Ngadirojo 183 Sulastri Pager Gunung 184 Tumiatun Palembang 185 Rima Puji Lestari Sudimoro 186 Mulazimatul K. Sudimoro 187 Sulastri Sudimoro 188 Pawit Setiyani Hadiwarno 189 Isminah Hadiwarno 190 Tri Lestari Tanjungpuro 191 Setya Ningsih Tanjungpuro 192 Juriyah Tanjungpuro 193 Suhartini Tanjungpuro 194 Sukani Tanjungpuro 195 Susi Handayani Pagerejo 196 Sri Mulyani Pagerejo 197 Suhartini Tulakan 198 Tumarmi Wiyoro 199 Wiji Astuti Cangkring

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

200 Erni Fitriyani Pagerejo 201 Suyatini Ponorogo 202 Puji Lestari Cokrokembang 203 Munawaroh Sudimoro 204 Suyatmi Jaktim 205 Eni Munawaroh Wonokarto 206 Tri Wahyani Sudimoro 207 Purwati Cokrokembang 208 Sunarti Karanganyar 209 Karsini Sudimoro 210 Sugiarti Hadiwarno 211 Suprihatin Hadiwarno 212 Tumini Wiyoro 213 Iin Setyowati Sudimoro 214 Pinta Yulianti Hadiwarno 215 Ari Setyowati Wiyoro 216 Suprihatin Pagerejo 217 Premita Yuliana Wiyoro 218 Febrina Wiyoro 219 Puji Lestari Wiyoro 220 Lastri Wiyoro 221 Saringatin Wiyoro 222 Mainarsih Surabaya 223 Sumarti Hadiwarno 224 Misngatun Sidomulyo 225 Mariyani Tanjunglor 226 Jumiatin Sidomulyo 227 Yoni Lionitawati Sidomulyo 228 Desi Nurlinda Sudimoro 229 Rini Sukawati Sidomulyo 230 Yuni Safitri Sidomulyo 231 Hermawati Sumatra 232 Sumiati Tulakan 233 Rifchi Anggraini Sidomulyo 234 Fitri Suryani Bandung 235 Suratmi Sidomulyo 236 Sulastri Tulakan 237 Siti Mualifah Sudimoro 238 Rini Indayani Sidomulyo 239 Nanik Agustini Sidomulyo 240 Asiyah Sidomulyo

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

241 Soerah Sidomulyo 242 Siti Rahayu Sidomulyo 243 Prihatin Sudimoro 244 Suci Arika Pagerejo 245 Dwi Ernawati Lampung 246 Wiji Suwarti Bodag 247 Menuk Mugiyanti Tulakan 248 Susyanti Pemalang 249 Sissi Handi Makasar 250 Susiana Cangkring 251 Winda Bodag 252 Dremiriyanti Bogoharjo 253 Hariyati Tulakan 254 Ipe Prida Cokrokembang 255 Triwati Cokrokembang

Sumber : Puskesmas Ngadirojo, 2011

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS NGADIROJO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87