implementasi peraturan pemerintah nomor 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/jurnal anggun.pdfdana...

15

Upload: buiphuc

Post on 29-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat
Page 2: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN

2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PERSEROAN TERBATAS

JURNAL

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu

Pemerintahan

OLEH

ANGGUN KHARISMA PUTRA

130565201117

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018

Page 3: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN

2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

PERSEROAN TERBATAS

Anggun Kharisma Putra1, Oksep Adhayanto2, Nazaki3

Email: [email protected]

Program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga

negaranya, kemudian banyaknya perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia

setidaknya dapat membantu dan mengurangi beban pemerintah dalam memenuhi

kebutuhan warga negaranya. Adapun kerja sama anatara pemerintah dan

perusahaan asing nantinya mampu meningkatkan kualitas SDM terutama yang

berada disekitar lingkungan berdirinya perusahaan asing tersebut. Dengan adanya

perjanjian antara pemerintah dan perusahaan sebagaimana tanggungjawab sosial

perusahaan terhadap SDM maupun SDA yang ada. Ini yang diharapkan berjalan

dengan baik guna mengangkat citra perusahaan di dunia perekonomian.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Implementasi

Peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang tanggungjawab sosial dan

lingkungan perseroan terbatas. Fokus penelitian pada dana CSR PT.BRC pada

bidang pendidikan di Kabupaten Bintan. Masalah yang diteliti adalah sejauh mana

keberhasilan tujuan pelaksanaan peraturan pemerintah. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif dan didukung dengan data sekunder dan data primer

yang diperoleh dari hasil wawancara dan dari pengolahan data dan observasi.

Teknik analisis data dimulai dari pengumpulan informasi melalui wawancara dan

pada tahap akhir dengan menarik kesimpulan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaa Peraturan pemerintah

nomor 47 tahun 2012 tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan perseroan

terbatas belum terlaksana secara maksimal. Masih banyak kekurangan dari segi

koordinasi antara pemerintah dan perusahaan, seperti pengawasan dari pemerintah

kurang efektif. Ini yang menjadi kendala pelaksanaan peraturan pemerintah tersebut

masih banyak terdapat kekurangan.

Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Peraturan Pemerintah, CSR

1 Alumni Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji 2 Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji 3 Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Page 4: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

PENDAHULUAN

Secara umum, perhatian para pembuat kebijakan terhadap CSR saat ini telah

menunjukkan adanya kesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk

dari suatu kegiatan usaha. Dampak buruk tersebut tentunya harus direduksi

sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kemaslahatan masyarakat

sekaligus tetap bersifat kondusif terhadap iklim usaha. Konsep dan praktik CSR

sudah menunjukkan gejala baru sebagai keharusan yang realistis diterapkan. Para

pemilik modal tidak lagi menganggap CSR sebagai pemborosan. Masyarakat pun

menilai hal tersebut sebagai suatu yang perlu, ini terkait dengan meningkatnya

kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan.

Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep atau tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial

maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu

kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga

lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut,

dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun

desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat

banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Kabupaten Bintan Kepulauan Riau, Kita mengetahui bahwa terdapat daerah

pariwisata Lagoi. Perusahaan asing yang mengelola usaha tersebut dengan

mendatangkan turis mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Pemerintah telah

membuat kontrak sesuai Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman

Modal Asing.

Hadirnya perusahaan tersebut maka wajib bagi perusahaan tersebut untuk

bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dilingkungan sekitar. Yang

mana kewajiban-kewajiban tersebut tertera pada penjelasan CSR yang sudah ada

diatas. Diharapkan perusahan asing yang berdiri ini bisa membantu sesuai Undang-

undang No 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial bahwa yang dimaksud

dengan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Kemudian undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan mentri sosial nomor 6 tahun 2016

tentang forum tanggungjawab soisal badan usaha dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang

Page 5: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara, yang ditujukan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS). Namun apa yang paling penting adalah peran CSR dalam

membantu mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu dengan mengarah pada bidang

pendidikan. Hal ini sangatlah penting karena untuk menciptakan SDM yang mampu

bekerja dan dapat membantu perekonomian. Sesuai peraturan pemerintah Nomor

47 tahun 2012 tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas

yang pada intinya menyatakan bahwa setiap perusahaan mempunyai

tanggungjawab sosial dan lingkungan. Pada kabupaten bintan dimana kawasan

lagoi sangat berperan aktif dalam membantu masayarakat sekitar untuk

mendapatkan pendidikan yang baik dengan memberikan bantuan beasiswa kepada

siswa serta mahasiswa yang berkesempatan menuntut ilmu setinggi mungkin agar

nantinya menjadi bibit unggul yang mampu bersaing di dunia kerja maka dalam

beberapa tahun terakhir PT.BRC telah turut mengeluarkan dana untuk membantu

anak-anak yang berada di kabupaten bintan khususnya di bidang pendidikan dengan

bantuan dalam bentuk Beasiswa pada setiap tingkatan, mulai dari SD, SMP, SMA

serta perguruan tinggi.

Tabel 1

Tabel Dana Pendidikan

Tahun

Total Penerimaan

Biaya pengeluaran

SD SMP SMA

2012 130 72 50 RP 322,015,600.00

2013 134 75 50 RP 327,455,500.00

2014 135 80 50 RP 490,562,000.00

2015 135 90 41 RP 364,063,000.00

2016 143 79 48 RP 462,061,500.00

TOTAL RP 1,966,247,600.00

Sumber: Bhakti Adi Chandra 2017

Bintan Resort Cakkrawala tidak hanya memberikan bantuan beasiswa untuk

tingkat SD, SMP dan SMA saja, namun beasiswa yang sama juga diberikan untuk

anak-anak yang berprestasi dan berpeluang melanjutkan pendidikan di perguruan

Page 6: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

tinggi. Beasiswa tersebut didapatkan melalui seleksi yang dilakukan secara teliti

oleh pihak CD (Community Deplovment) pada setiap tahunnya.

Dana yang dikeluarkan dari mahasiswa penerima perlu bukti berupa slip atau

nota serta kwitansi dalam pengeluarannya sebagai bukti untuk dikembalikan kepada

pihak BRC selaku pengelola.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul

“Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang

Tanggungjawab Sosial dan Perseroan Terbatas”

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif.

Moleong (2006:6) deskriptif adalah data dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah. Sedangkan kualitatif,

Sugiyono (2005:15) adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,

dan gambar. Pada penelitian ini akan dilihat dan digambarkan bagaimana pelaksaan

program CSR PT.BRC pada bidang pendidikan di kabupaten bintan dengan data

serta fakta yang ada di lapangan.

Dalam proses pengumpulan data, penulis menetapkan sumber data yang

sesuai dengan data yang dibutuhkan, yakni:

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh, dikumpulkan langsung dari

tangan pertama informasi dan diolah sendiri dengan melakukan wawancara

terhadap Pelaksana program CSR yaitu pihak perusahaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Data Sekunder diperoleh dengan mengumpulkan dan mencatat

Page 7: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

laporan-laporan, dokumen-dokumen, buku, Peraturan Perundang-undangan, jurnal

dan data online mengenai implimentasi program CSR pada bidang pendidikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ukuran-ukuran Dasar dan Tujuan-tujuan Kebijakan

Variabel ini didasarkan pada kepentingan utama terhadap faktor-faktor yang

menentukan kinerja kebijakan. Dalam hal ini, apakah implementasi Peraturan

pemerintah no 47 tahun 2012 ini sudah berhasil atau tidak. Berdasarkan jumlah

penerima beasiswa yang sedang menjalani pendidikannya untuk mengetahui

berhasil atau tidak pelaksanaan CSR seperti seharusnya.

Pengamatan penulis dilapangan serta data yang didapat bahwasanya proses

pengeluaran dana CSR yang dilakukan oleh agen pelaksana sudah berjalan dengan

baik dengan bukti dokumentasi yang tertera dilapiran bahwasannya proses

pengimplementasian PP tersebut salah satunya melalui bidang pendidikan berjalan

sesuai harapan. Pemahaman tentang maksud umum dari suatu standar dan tujuan

kebijakan adalah penting implementasi kebijakan bisa menjadi gagal ketika

pelaksana tidak menyadari terhadap standard dan tujuan kebijakan. Karena

pemerintah tidak terlalu memfokuskan segala urusan apalagi untuk pendidikan

hanya beberapa persen dari anggaran yang ada.

B. Sumber Daya

a. Sumber Daya Manusia

Dari hasil pantauan penulis dilapangan bahwasanya jumlah penerima

beasiswa di Kabupaten Bintan sudah mencukupi dengan bukti lampiran dana yang

dikeluarkan beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah penerima serta dana yang

Page 8: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

dikucurkan bagi tiap penerima besiswa sudah mencapai tujuan yang diinginkan,

baik oleh perusahaan BRC maupun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan.

b. Sumber daya finansial

Selain sumber daya manusia, sumber daya finasial dan waktu menjadi

perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Derthicks (dalam van meter dan van horn): “New town

study suggest that the limited supply of federal incentives was a major contributor

to the failure of the program”

C. Karakteristik Agen Pelaksana

Para agen pelaksana kebijakan ini sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat

dari kesiapan para agen pelaksana dalam menjalankan program sebagaimana yang

diharapkan. Berdasarkan dokumentasi kegiatan agen pelaksana untuk menangani

kasus sudah membuktikan kesiapan para agen dalam melaksanakan tugas walaupun

lokasi kasus sangat jauh. Hal ini penting karena kinerja implementasi kebijakan

akan sangat dipengaruhi oleh ciri yang tepat serta cocok dengan para agen

pelaksananya. Ini berkaitan dengan konteks kebijakan yang akan dilaksanakan pada

beberapa kebijakan dituntut pelakasana kebijakan yang ketat dan disiplin. Pada

konteks ini diperlukan pelaksana yang demokratis dan persuasif.

D. Sikap/ Kecenderungan (Disposition) para Pelaksana

Sikap para agen yang ada di PT.BRC sudah sesuai dengan prosedur dan

penempatan agen sudah pada bidangnya masing-masing, hanya saja koordinasi

antara pihak perusahaan dengan pemerintah hanya terjadi saat mengadakan

Page 9: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

pertemuan saja, kurang peran pemerintah dalam kontroling terhadap penerima

beasiswa membuat relasi seolah tipis.

Berdasarkan data dan pengamatan penulis, kedua belah pihak sudah cukup

berusaha melakukan yang terbaik sehingga relasi yang diinginkan kedepannya akan

terwujud, demi meringankan beban pemerintah dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Sikap mereka itu dipengaruhi oleh pandangannya terhadap suatu

kebijakan dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap kepentingan-

kepentingan organisasinya dan kepentingan-kepentingan pribadinya. Van Meter

dan Horn (1974) menjelaskan disposisi bahwa implementasi kebijakan diawali

penyaringan (befiltered) lebih dahulu melalui persepsi dari pelaksana dalam batas

mana kebijakan itu dilaksanakan. Terdapat tiga macam elemen respon yang dapat

mempengaruhi kemampuan dan kemauannya untuk melaksanakan suatu kebijakan,

antara lain terdiri dari pertama, pengetahuan (cognition), pemahaman dan

pendalaman (comperehention and understanding) terhadap kebijakan. Kedua, arah

respon mereka apakah menerima, netral atau menolak (acceptance and rejection)

dan ketiga intensitas terhadap kebijakan.

E. Komunikasi Antar organisasi dan Aktivitas Pelaksana.

Jika tidak ada kejelasan dan konsistensi serta keseragaman terhadap suatu

standar dan tujuan kebijakan, maka yang menjadi standar dan tujuan kebijakan sulit

untuk bisa dicapai. Dengan kejelasan itu, para pelaksana kebijakan dapat

mengetahui apa yang diharapkan darinya dan tahu apa yang harus dilakukan. Dalam

suatu organisasi publik, pemerintah daerah misalnya, komunikasi sering merupakan

proses yang sulit dan komplek. Proses pentransferan berita kebawah didalam

Page 10: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

organisasi atau dari suatu organisasi ke organisasi lain, dan ke komunikator lain,

sering mengalami ganguan (distortion) baik yang disengaja maupun tidak. Jika

sumber komunikasi berbeda memberikan interprestasi yang tidak sama

(inconsistent) terhadap suatu standar dan tujuan, atau sumber informasi sama

memberikan interprestasi yang penuh dengan pertentangan (conflicting), maka pada

suatu saat pelaksana kebijakan akan menemukan suatu kejadian yang lebih sulit

untuk melaksanakan suatu kebijakan secara intensif.

F. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan publik. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang tidak kondusif

dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Karena itu, upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan

eksternal yang kondusif.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik

kesimpulan sehubungan dengan permasalahan penelitian yang diajukan sebagai

berikut:

1. Dari hasil penelitian penulis dilapangan bahwa Implementasi Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggungjawab sosial dan

lingkungan perseroan terbatas sudah mencapai tujuan hanya saja masih

belum maksimal dikarenakan kurangnya koordinasi antara pihak

Page 11: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

perusahaan dan pemerintah Kabupaten Bintan serta banyak kinerja yang

harus diperbaiki.

2. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 belum terlalu

optimal. Hal ini terutama dilihat dari :

a. Ukuran dan tujuan kebijakan, setelah melakukan penelitian bahwa,

tujuan dari pelaksanaan PP tanggungjawab sosial dan lingkungan

perseroan terbatas ini sudah tercapai namun dalam hal pencapaiannya

belum terlalu maksimal karena masih dalam tahap pengembangan

program pendidikan dan masih banyak tahapan peningkatan yang

harus dilakukan.

b. Sumber daya, bahwa sumber daya baik sumber daya manusia maupun

sumber daya finansial sudah cukup baik hanya saja dari sumber daya

manusianya agar lebih ditingkatkan lagi pemahaman dan kesadaran

dalam diri agar mencapai tujuan dengan sempurna.

c. Karakteristik agen pelaksana sudah cukup baik dengan kesiapannya

dalam menangani para penerima beasiswa, hanya saja perlu

penambahan agen pelaksana agar kinerja lebih mudah dan lebih cepat.

d. Sikap/kecenderungan agen pelaksana, dari segi penerapan dan sikap

para agen pelaksana yang menerima dan bekerja secara efektif sesuai

apa yang di tugaskan sudah cukup baik. Hanya saja sikap pemerintah

dalam hal ini terlalu melimpahkan kegiatan atau pemantauan kepada

pihak perusahaan.

Page 12: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

e. Komunikasi antar organisasi dan aktifitas pelaksana, bahwa perlunya

peningkatan koordinasi antar pemerintah dengan perusahaan. Kinerja

agen pelaksana yang selalu berkoordinasi dengan lembaga-lembaga

terkait sudah cukup bagus dan harus makin ditingkatkan lagi.

Informasi yang diberikan kepada agen pelaksana baik dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Bintan haruslah lebih spesifik dan terstruktur.

f. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik, keterlibatan pihak

perusahaan dan pemerintah yang turut mendukung baik secara moril

dan materil sudah cukup baik serta meningkatkan citra perusahaan

dimata masyarakat sekitar. Namun, keterlibatan unsur politik yang

masih sangat kurang.

SARAN

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, dapat direkomendasikan saran-saran

dari penulis sebagai berikut:

1. Pentingnya peran pemerintah Kabupaten Bintan untuk mengoptimalkan

pihak perusahaan dalam Implementasi Peraturan Pemerintah No 47

Tahun 2012 melalui program Pendidikan yang dilakukan perusahaan

BRC di Kabupaten Bintan sesuai dengan tujuan, visi, misi, dan tepat

sasaran dalam rangka terwujudnya keluarga yang berkualitas, sejahtera

dan mandiri. Pemeritah perlu melakukan setidaknya sosialisasi terhadap

pentingnya pendidikan agar generasi muda punya semangat untuk

melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.

Page 13: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

2. Diharapkan pada pemerintah, untuk mengambil peran yang lebih intens

dan lebih sering berpartisipasi dalam mendukung tercapainya

penyelenggaraan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang

Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas ini.

3. Diharapkan kepada anak-anak khususnya para penerima beasiswa agar

meningkatkan lagi pembelajaran dan tidak melakukan hal yang

merugikan, dimana seperti yang kita ketahui pihak perusahaan Bintan

Resort Cakrawala sudah berupaya membantu pendidikan melalui

program guna menjalankan Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor

47 Tahun 2012 tentang Tanggungjawab sosial dan lingkungan perseroan

terbatas.

Page 14: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdul Wahab, Solichin, 2005. Analisis Kebijakasanaan dari Formulasi.

Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta : Bumi Aksara.

Annatol. Rapport, 2004. General system theory essential consept and

aplications.

Budi Winarno , MA, 2007, Kebijakan Publik, teori dan Proses,Jakarta :

Media Pressindo.

------------------------. 2012, Kebijakan Publik, teori dan Proses,Jakarta : PT.

Buku Gramedia

Edward III, George C. 2004. Implementing public policy. Washington:

Congresional Quarterly Press

Friedman. M. 2005, riset, teori dan praktek. Jakarta : EGC

Hamdi. Muklis. 2014. Metodologi penelitan administrasi. Tanggerang

Selatan : Universitas Terbuka.

Ife. Jim. 2005. Community Development : creating community alternative,

vision, analysis and practice.

Mardikanto, Totok, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Kerja

sama Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT

Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), Universitas Sebelas

Maret.

Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja.

Rosdakarya.

-----------. Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Revisi. Bandung :

Remaja. Rosdakarya.

Nugroho. 2003. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.

Jakarta : PT.Elex media komputindo

Santoso. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Gramedia

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

Subarsono. 2008, Analisis kebijakan publik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET

------------. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Gramedia.

Sujianto. 2008. Model-model Pembelajaran Kooperatif. Surakarta :

Depdikbud

Page 15: IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 …repository.umrah.ac.id/1905/1/JURNAL ANGGUN.pdfdana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat

Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Efektifitas Implementasi Kebijakan Otonomi

Daerah. Jakarta : citra utama

Syaukani. 2004. Implementasi kebiakan pemerintah

Usman. 2004. Teknik pengambian keputusan; Gramedia Widiasara

Indonesia

Widodo. 1947. Hukum Tata Negara Republik Indonesia dalam Masa

Peralihan. Yogyakarta : Garasi

Winarno, 2007. Kebijakan publik, Teori dan Proses. Yogyakarta :Med press

(anggota IKAPI). Syafie, kencana.

-----------. 2012. Kebijakan Publik, Teori dan Proses Revisi. Jakarta : PT.

Buku Gramedia.

Wubisono,yusuf, 2007, Membedah konsep dan aplikasi CSR, jl. Ketumbar

No 2A Gresik ; Fascho publishing.

B. Peraturan Perundang-undaangan

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggungjawab Sosial

dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Undang-undang Nomor 25 tentang Penanaman Modal Asing

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Mentri Sosial Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Forum

Tanggungjawab Sosial Badan Usaha dalam Penyelenggaraan

Kesejahteraan Sosial