implementasi peraturan daerah nomor 9 tahun 2011 tentang ...... · surakarta adalah melaksanakan...

112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI DAERAH (Studi Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi Perprkiran Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara Oleh: ARIFAH DWI ARYANI D1110002 JURUSAN LMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lamkhuong

Post on 03-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011

TENTANG RETRIBUSI DAERAH

(Studi Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi Perprkiran

Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

ARIFAH DWI ARYANI

D1110002

JURUSAN LMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 3: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 4: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Nama : ARIFAH DWI ARYANI

NIM : D1110002

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul :

“Implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah

(Studi Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi Perparkiran Tepi Jalan Umum

di Kota Surakarta)”adalah betul-betulkarya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya, dalam Skripsi tersebut diberitanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersediamenerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya

perolehdari skripsi tersebut.

Surakarta, .......................

Yang membuat pernyataan,

Arifah Dwi AryaniNIM. D1110002

Page 5: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Page 6: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada Allah SWT.

Kupersembahkan karya ini untuk :

Ibu dan Ayah tercinta,

Kakak dan Adikku

Teman- temanku

Almamater

Page 7: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan terang berkatnya bagi penulis sehingga penulisan Skirpsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan benar.

Penulisan Skripsi ini dengan judul Implementsi Peraturan Daerah No 9 Tahun

2011 Tentang Retribusi Daerah (Study Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi

Perparkiran Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta) kota Surakarta. Selain itu, penulisan

skripsi ini dilakukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Sosial di program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

(FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.

Di dalam penulisan Skripsi ini banyak kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya ksulitan yang timbul dapat teratasi.

Karena itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

yang sebesar- besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Sri Yuliani, M.si , selaku pembimbing yang telah membimbing penulis,

hingga terselesainya penulisan Skripsi ini.

2. Bapak Drs. Is Hadri Utomo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Sudarto, M.si, selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

4. Drs. Anindita Prayoga selaku Kepala UPTD Perparkiran Kota Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Page 8: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Bapak Mudo Prayitno S.Si, T selaku koordinator Sub Unit Penertiban Ijin, KTA,

Seragam dan segenap staff UPTD Perparkiran Kota Surakarta yang telah memberikan

bantuan, informasi, dan semua hal yang penulis butuhkan demi kelancaran skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan skripsi

ini.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penulisan Skripsi

ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya mngingat keterbatasan

kemampuan penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapakan saran dan masukan dari

pembaca demi meningkatkan pengetahuan penulis. Harapannya, karya sederhana ini

dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri secara pribadi dan pembaca atau pihak-

pihak pada umumnya.

Surakarta, November 2012

Penulis,

Page 9: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Arifah Dwi Aryani. D1110002. Implementsi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah (Studi Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi Perparkiran Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta). Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012. 96 Halaman.

Perubahan tarif parkir di tep i jalan umum di Kota Surakarta yang sesuai dengan Peraturan Daerah No 9 Tahun 2012 menjadi tanggung jawab UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam pengelolaan parkirnya. Dalam pelaksanaan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah ini khususnya retribusi parkir di tepi jalan umum, seringkali ditemukan banyak permasalahan. Permasalahan yang sering ditemukan seperti munculnya parkir liar, masalah karcis parkir, tarif parkir yang tidak sesuai dengan peraturan, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan implementasi Perda No 9 Tahun 2011.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif. Jenis dan sumber data dalam penelitian in i adalah data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas dan fungsi UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya mengenai tarif retribusi parkir di tepi jalan umum. Retribusi parkir di tepi jalan umum didasarkan pada pembagian zona yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan. Dalam proses implementasi Perda tersebut, UPTD Perparkiran menjalankan tugasnya melalui tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan. tahap pengendalian/pengawasan. Sosialisasi dilakukan melalui 2 macam yaitu sosialisasi langsung yang dilaksanakan langsung kepada pengelola parkir, instansi terkait, dan kepada petugas parkir dan sosialisasi tidak langsung yaitu melalui iklan di televisi lokal, melalui surat kabar, melalui pamflet. Pada tahap pelaksanaan UPTD Perparkiran mulai bulan Januari 2012 mulai menerapkan tarif baru untuk parkir di kota Surakarta sesuai dengan zona yang sudah ditetapkan. Dalam tahap pengawasan/pengendalian pihak UPTD Perparkiran Kota Surakarta membentuk operasi gabungan yang melibatkan dari pihak kepolisian, satpol pp, kejaksaan, pengadilan, asosiasi parkir kota Surakarta. Komunikasi, sumber daya dan dukungan publik dinilai paling berpengaruh dalam implementasi Perda tersebut. Pada akhirnya dengan pelaksanaan kinerja penataan parkir yang masih belum berjalan baik, hal ini berdampak pula pada kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Kota Surakarta yang sampai sekarang masih belum teratur.

Keywords : Implementasi, Peraturan Daerah, Retibusi

Page 10: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Arifah Dwi Aryani. D1110002. Implementsi Regional Regulation Number 9 in 2011 About Retribution (Retribution Policy Studies Implementation parking Public Road in Surakarta). Thesis. Department of Administration. Faculty of Social and Political Sciences. Sebelas Maret University Surakarta. 2012. 96 Pages.

Changes in parking rates at the edge of the public road in the city of Surakarta in accordance with Local Rule No. 9 In 2012 the responsibility of Surakarta UPTD parking in parking management. In the implementation of the implementation of Regulation No 9 in 2011 on this particular Levies levy park on the edge of the public road, often found many problems. Problems are often found as the emergence of illegal parking, issue parking tickets, parking rates are not in accordance with the regulations, and so on. The purpose of this study was to analyze the implementation of the implementation of Regulation No 9 in 2011.

This type of research used in this study is descriptive qualitative research. Types and sources of data in this study is primary data and secondary data. Techniques of data collection is by observation, interview and documentation. The validity of the data is done by triangulation data. Data analysis techniques using interactive analysis model.

The results showed that the duties and functions of Surakarta UPTD parking is implementing legislative implementation No 9 in 2011 particularly regarding parking levy rates by a public road. Retribution public roadside parking is based on the division of zones that have been established in accordance with the regulations. In the process of implementation of the new law, UPTD parking duties through socialization phase, the implementation phase. phase control / supervision. Socialization is done through two kinds of direct dissemination carried directly to the parking lot managers, agencies, and to the parking attendant and indirect socialization is through advertisements on local television, in newspapers, through pamphlets. At the implementation stage UPTD parking starting in January 2012 began to implement new tariffs for parking in the city of Surakarta in accordance with a predefined zone. In stage monitoring / control the parking of Surakarta UPTD form of joint operations involving police, municipal police, prosecutors, courts, city park association Surakarta. Communication, resources and public support was considered the most influential in the implementation of the regulation.In the end with the implementation of performance parking arrangement is still not going well, it is smooth and the impact the traffic order in Surakarta, which is still chaotic.

Keywords : Implementation, Regional Regulation, Retribution

Page 11: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011

TENTANG RETRIBUSI DAERAH

(Studi Tentang Implementasi Kebijakan Retribusi Perprkiran

Tepi Jalan Umum di Kota Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Bidang Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

ARIFAH DWI ARYANI

D1110002

PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA NON REGULER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 12: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu negara yang memiliki wilayah yang luas membutuhkan

suatu sistem pemerintahan daerah yang efektif. Sistem ini diperlukan tidak

hanya sebagai alat untuk melaksanakan berbagai program pemerintahan di

berbagai daerah dari negara yang bersangkutan, tetapi juga sebagai alat bagi

masyarakat setempat agar dapat berperan serta dalam menentukan prioritas

untuk pembangunan daerahnya. Surakarta atau lebih dikenal dengan nama kota

Solo adalah kota budaya yang sangat terkenal akan beberapa ciri khas yang

dimilikinya, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik

maupun wisatawan dari luar negeri untuk datang berkunjung dan menikmati

segala keindahan yang dimilikinya. Dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari

baik masyarakat Solo maupun pendatang tidak terlepas dari peran transportasi.

Dengan tingkat mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, permasalahan pada

sektor transportasi akhirnya menjadi salah satu agenda penting yang harus

diselesaikan, diantaranya adalah masalah parkir, angkutan umum, polusi dan

ketertiban lalulintas.

Permasalahan parkir tampaknya akan menjadi persoalan serius

perkotaan. Apalagi bagi kota yang mengalami pertumbuhan cukup pesat seperti

Kota Surakarta. Sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari bahwa di beberapa

tempat, sebut saja Jalan Slamet Riyadi depan Solo Grand Mal (SGM), depan

Hotel Dana, depan SMP Bintang Laut dan lain-lain selalu tampak ramai baik

Page 13: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hari biasa maupun saat hari libur atau hari di mana ada penyelenggaraan event.

Saking ramainya, sementara lahan parkir terbatas, banyak kendaraan yang

terpaksa parkir di badan jalan dan mengakibatkan kesemrawutan lalu lintas.

Masalah parkir bukan hanya menjadi tantangan yang harus diselesaikan secara

tepat agar kedepannya justru tidak menjadi beban.

Parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan untuk sementara

waktu. Pada umumnya tempat-tempat umum seperti pusat perdagangan,

perkantoran, bandara dan tempat hiburan akan menimbulkan suatu aktivitas

yang pada akhirnya akan menyebabkan bangkitan parkir pada tempat-tempat

tersebut. Kebutuhan akan ruang parkir merupakan hal yang penting dalam pusat

kegiatan tersebut, karena dapat menimbulkan masalah seperti antrian atau

kemacetan serta akan memberikan gangguan terhadap kelancaran arus lalulitas

jika ketersediaan kapasitas jalan dan areal parkir di tempat tersebut tidak mampu

menampung kendaraan yang akan parkir.

Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan, sudah menjadi ketentuan

Pemerintah yang harus ditaati pengguna. Banyak masalah yang dihadapi kota

Solo menyangkut berbagai masalah perparkiran. Mulai dari semrawutnya lokasi

parkir hingga besaran tarif parkir yang mengalami kenaikan mulai tahun 2012

ini. Kenaikan tarif parkir ini sebagai akibat direvisinya Perda No 9 Tahun 2011

tentang Retribusi Daerah, yang memberikan peluang bagi Pemkot untuk

menaikan tarif parkir. Selain itu, kenaikan tarif ini sebagai konsekuensi atas

dinaikkannya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2012 di bidang perparkiran

oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo. Melihat kenyataan yang

Page 14: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memberatkan ini, tidak heran jika kemudian banyak masyarakat yang

mengeluarkan kritikan.

Tarif parkir sesuai zona parkir di kota Solo mulai diberlakukan tahun

2012. Pembaharuan tarif zona parkir di daerah Solo (Surakarta) yang mulai

diberlakukan tahun 2012 tersebut mencakup tempat parkir baik yang di tepi

jalan maupun tempat khusus yang disediakan untuk parkir. Sesuai dengan

Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011, pembagian zona parkir dibagi menjadi lima

zona, yaitu mulai dari yang tertinggi di zona A, B, C, D dan E. Namun zona

parkir yang diterapkan di Kota Solo hanya pada Zona C, D dan E. Tarif parkir

yang berlaku disesuaikan dengan masing- masing zona. Pemberlakuan zona

parkir yang mulai berlaku tahun 2012 mengacu pada Peraturan Daerah No 9

Tahun 2011. Pemberlakuan zona parkir tahun 2012 dimulai dari zona C, D dan

E berikut daftar dari zona-zona tersebut:

1. Zona C : Jl.Slamet Riyadi

2. Zona D : Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Kpt.Mulyadi, Jl. Kom Yos

Sudarso, Jl. Dr.Rajiman, Jl. Veteran, Jl. Gatot Subroto,

Muwardi, Jl. S. Parman, Jl. RE Martadinata, Jl. Brigjen

Sudiarto, Jl. Gajah Mada, Jl. Honggowongso, Jl. Suryo

Pranoto, Jl. Suto Wijoyo

3. Zona E : Semua ruas di tepi jalan umum selain yang tercantum

dalam zona C dan zona D

Page 15: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berikut ini adalah tabel tarif parkir sesuai zona yang telah dibagi di Kota

Surakarta yang mulai diberlakukan tahun 2012 :

Tabel 1.1Pembagian Zona Wilayah Parkir Kota Surakarta Tahun 2012 dimulai dari

Zona C, D, dan E

Zona Wilayah Jenis Kendaraan Tarif

C Jl. Slamet Riyadi SepedaAndong/Dokar/BecakSepeda MotorMobil pnp/Taxi/PickupBus/Truck SedangBus/Truck Besar

500,-500,-2000,-3000,-5000,-7000,-

D

Jl. Urip SumoharjoJl. Kpt.MulyadiJl. Kom Yos Sudarso Jl. Dr.RajimanJl. VeteranJl. Gatot SubrotoJl. Kpt. TendeanJl. Sutan Syahrir

Jl. Dr. MuwardiJl. S. ParmanJl. RE MartadinataJl. Brigjen SudiartoJl. Gajah MadaJl. HonggowongsoJl. Suryo PranotoJl. Suto Wijoyo

SepedaAndong/Dokar/BecakSepeda MotorMobil pnp/Taxi/PickupBus/Truck SedangBus/Truck Besar

500,-500,-1500,-2000,-3500,-5500,-

ESemua ruas di tepi jalan umum selain yang tercantum dalam zona C dan zona D

SepedaAndong/Dokar/BecakSepeda MotorMobil pnp/Taxi/PickupBus/Truck SedangBus/Truck Besar

500,-500,-1000,-1500,-3000,-4000,-

Sumber : http://wartasolo.com/

Page 16: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sesuai Perda No 9 tahun 2011, untuk kenaikan tarif sepeda motor yang

sebelumnya sebesar Rp 500 menjadi Rp 1.000. Sementara untuk mobil yang

seharusnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.500. Zona parkir yang diterapkan di Kota

Solo hanya Zona C, D dan E. Misalnya untuk zona C di Jalan Slamet Riyadi,

untuk mobil Rp 3000, motor Rp 2000 dengan tarif progresif Rp 1000 tiap

jamnya. Untuk zona D di kawasan Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Kpt.Mulyadi, Jl. Kom

Yos Sudarso, Jl. Dr.Rajiman, Jl. Veteran, Jl. Gatot Subroto, Jl. Kpt. Tendean, Jl.

Jl. Brigjen Sudiarto, Jl. Gajah Mada, Jl. Honggowongso, Jl. Suryo Pranoto, Jl.

Suto Wijoyo, untuk mobil Rp 2000, motor Rp 1.500. Sementara untuk zona E

yaitu di semua ruas di tepi jalan umum selain yang termasuk dalam zona C dan

zona D, untuk mobil Rp 1.500 dan untuk motor Rp 1000. Setiap wilayah yang

berbeda maka tarif juga akan berbeda. Sebelumnya, dengan sistem rayon,

besaran tarif parkir yang ditetapkan di setiap wilayah sama yakni Rp 500 untuk

sepeda motor dan Rp 1000 untuk mobil. Begitu pula dengan jenis kendaraan,

berbeda jenis kendaraan maka besar tarif parkir juga akan berbeda.

Meskipun sebenarnya telah menjadi rahasia umum bahwa tidak sedikit

juru parkir yang tidak mematuhi tarif yang telah ditetapkan dalam Perda

tersebut. Petugas parkir mengambil keuntungan dengan cara menaikkan tarif

parkir dua kali lipatnya dan lebih parahnya tanpa sepengetahuan UPTD

Pengelolaan Perparkiran. Tindakan tersebut dilakukan ternyata tidak sesuai

dengan aturan yang ada. Dengan mudah kita jumpai juru parkir (jukir) yang

menarik tarif sebesar Rp 2000 atau bahkan lebih untuk sepeda motor dan untuk

kendaraan roda empat bisa mencapai Rp 3.000 atau bahkan Rp 5.000 untuk

Page 17: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sekali parkir. Masalah lain justru timbul dari pelaku perparkiran. Tarif yang

sudah ditentukan oleh pemerintah tidak jarang dilanggar oleh para juru parkir.

Tarif yang dipatok para juru parkir sering tidak sesuai dengan tarif parkir yang

ditentukan oleh peraturan pemerintah yang telah ditentukan. Mereka lebih

cenderung menaikkan tarif dari tarif normal yang ditentukan.

Di Surakarta, permasalahan dalam pengelolaan retribusi perparkiran di

tepi jalan umum yang timbul di lapangan masih sering dijumpai. Ada beberapa

wilayah yang banyak dijumpai praktek seperti itu. Seperti di Jln. Kom Yos

Sudarso, menurut pembagian Zona wilayah parkir, Jln. Kom Yos Sudarso masuk

dalam wilayah Zona D. Sesuai Perda No 9 Tahun 2011 parkir dalam wilayah

zona D untuk jenis kendaraan sepeda motor adalah Rp 1500, namun masih ada

beberapa lokasi di jalan tersebut yang menarik tarif parkir mencapai Rp 2000.

Selain itu, jalan- jalan yang termasuk Zona E atau jalan yang bukan termasuk

wilayah Zona C dan D juga sering menaikkan tarif yang tidak sesuai dengan

Perda yang berlaku. Seperti di jalan Kartini yang seharusnya untuk jenis

kendaraan sepeda motor, tarif parkirnya sebesar Rp 1000 namun ada lokasi yang

menarik tarif hingga Rp 2000. Belum lagi masalah kartu parkir yang juga sering

terjadi di lapangan. Banyak juru parkir yang masih memakai kartu parkir lama,

banyak juga ditemui para juru parkir yang tidak menggunakan kartu parkir

dalam mengelola perparkiran.

Dari sini kita dapat melihat bahwa ternyata masih banyak hal yang perlu

dibereskan oleh DPRD dan Pemkot Solo terkait persoalan perparkiran. Ada

baiknya jika masyarakat diberikan kesempatan untuk memberikan kritikan dan

Page 18: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

masukan terkait Perda itu sebelum nantinya dijabarkan dalam Peraturan

Walikota (Perwali). Jikapun memang harus ada kenaikan tarif parkir, tentu juga

harus memikirkan nasib masyarakat kecil yang memiliki penghasilan pas-pasan.

Selain itu, kenaikan tarif selayaknya pula dibarengi dengan peningkatan kualitas

layanan. Penegakan terhadap aturan itu juga harus terus dikawal. Jangan sampai

masyarakat dirugikan dengan kenaikan tarif diluar aturan dan batas kewajaran

seperti yang sudah lazim terjadi selama ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dikemukakan perumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi kebijakan tentang retribusi perparkiran di tepi jalan

umum di Kota Surakarta?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan tentang

retribusi perparkiran di tepi jalan umum di kota Surakarta?

3. Bagaimana upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam menangani masalah

terkait dengan perparkiran di Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui implementasi kebijakan tentang retribusi

perparkiran di tepi jalan umum di Kota Surakarta

Page 19: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi

implementasi kebijakan tentang retribusi perparkiran di tepi jalan

umum di kota Surakarta

c. Untuk mengetahui upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam

menangani masalah terkait dengan perparkiran di Kota Surakarta

2. Tujuan Fungsional

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat kepada

Pemerintah Kota Surakarta dalam menangani masalah terkait dengan

masalah perparkiran.

3. Tujuan Individual

Penulis dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di

bangku perkuliahan dan menambah wawasan sehubungan dengan masalah

yang diteliti dan melengkapi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 20: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini d iharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan manfaat praktis

dalam rangka memecahkan masalah tersebut.

Manfaat penelitian ini diantaranya adalah :

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Dinas Perhubungan

Surakarta dan pihak yang terkait dengan masalah perparkiran.

b. Sebagai bentuk tambahan dalam penelitian dan penerapan teori

Administrasi Negara terhadap masalah publik, terutama masalah yang

berkaitan dengan perparkiran, sehingga penelitian selanjutnya dapat

melengkapi dan memperbaiki penelitian yang ada sebelumnya

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan saran

sebagai bahan pertimbangan kebijakan Pemerintah Kota Surakarta dalam

menagani masalah yang terkait dengan perparkiran.

Page 21: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Implementasi

a. Pengertian Implementasi

Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas,

merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan

undang- undang. Implementasi dipandang secara luas mempunyai

makna pelaksanaan undang- undang dimana berbagai aktor, organisasi,

prosedur dan teknik bekerja bersama- sama untuk menjalankan

kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan- tujuan kebijakan atau

program- program Lester dan Stewart (dalam Winarno 2007: 144).

Implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A.

Sabatier (dalam Wahab, 2010 : 68-69) sebagai berikut :

“ Implementations is carrying out of basic policy, decision ussually in corporated a state but wich can also take the from or important executive orders or court decisions ideally, that decisions indetifies the problem to be addressed, stipulates the objectivies to be pursued and in variety of process. The process normally runs through anumber of stages beginning with passages of the basic statue, followed by the policy output (decisions) of the implementing agencies, the compliance of target groups with those decisions the actual impact of agencies decisions and finally, important revisions (or attern-ted revisions) in the basic statue” “(Implementasi adalah pelaksanaan kebijaksanaan dari suatu keputusan yang mendasar, biasanya berbentuk undng- undang (peraturan) yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dapat juga berasal dari perintah seorang eksekutif yang penting atau keputusan pengadilan. Keputusan ini untuk tujuan yang hendak dicapai dan

Page 22: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berbagai cara penyusunan proses implementasi. Proses ini pada permulaan biasanya menghabiskan sejumlah pernyataan uraian dari undang- undang diikuti dengan pelaksanaan dari hasil kebijaksanaan (keputusan). Pemunuhan tujuan kelompok berdasarkan keputusan yang telah ditentukan. Hasil nyata antara yang diharapkan, pengaruh dari keputusan dan yang terakhir adalah perbaikan- perbaikan yang penting (atau usaha- usaha untuk memperbaiki) dari peraturan dasar tersebut ”).

Menurut kamus Webster (dalam Wahab, 2010: 64) implementasi

diartikan sebagai berikut :

“... to implement is to provide the means for carrying out and to give practical effect to...” ( “mengimplementasikan berarti menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu sera menimbulkan dampak akibat tertentu” ).

Sedangkan implementasi menurut Van Meter dan Van Horn

(dalam Wahab, 2010: 65) adalah :

“those action by public or private individuals orgroups that directed at the achievment of objectives set forth in prior policy decisions” (“ tindakan yang dilakukan baik oleh individu- individu atau pejabat- pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan- tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan”)

Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (dalam

Wahab 2010 : 65), menjelaskan makna implementasi ini dengan

menjelaskan bahwa implementasi yaitu :

“Memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan, yaitu kejadian- kejadian dan kegiatan- kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan negara, yang mencakup aik usaha- usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/ dampak nyata pada masyarakat atau kejadian- kejadian”

Page 23: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Juha Kettunen dalam jurnal internasional

“Implementation of strategies in continuing education.”, mendefinisikan

implementasi sebagai berikut,

“Policy implementation encompasses those actions by public or private individuals (or groups) that are directed at the achievement of objectives set forth in prior policy decisions”(KebijakanImplementasi mencakup tindakan-tindakan oleh individu publik atau swasta (atau kelompok) yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang

ditetapkan dalam keputusan kebijakan sebelumnya).

Kemudian implementasi menurut Ripley dan Franklin (dalam

Winarno, 2007:145) adalah :

“Apa yang terjadi setelah undang- undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijkan, keuntungan (benefit), atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output) ”

Istilah implementasi menunjuk pada sejumlah kegiatan yang

mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan- tujuan program dan hasil-

hasil yang diinginkan oleh para pejabat pemerintah. Implementasi

mencakup tindakan- tindakan (tanpa tindakan) oleh berbagai aktor

khususnya para birokrat, yang dimaksudkan untuk membuat program

berjalan. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulakan bahwa

implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya atau tindakan nyata dari rencana yang telah

ditetapkan.

Selain definisi implementasi, hal yang perlu mendapat perhatian

adalah bilamana implementsi dinilai berhasil.. Terhadap keberhasilan

Page 24: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

implementasi pun tidak ada kriteria yang berlaku mutlak dan umum, sebab

pada situasi dan kondisi tertentu ada kemungkinan tidak berlaku. Menurut

Nakamura (dalam Galuh, 2001: 9) merekomendasikan kriteria

keberhasilan implementasi program atau kebijakan yang dapat diukur dari

hasilnya, meliputi :

1. Pencapaian tujuan kebijakan atau hasil akhi

2. Efisiensi

3. Kepuasan kelompok sasaran

4. Daya tanggap klien

5. Sistem pemeliharaan

Dari berbagai pendapat diatas, dapat ditarik suatu pengertian

bahwa implementasi merupakan aksi atau tindakan untuk melaksanakan

suatu program yang telah direncanakan dan ditetapkan untuk

direalisasikan. Implementasi program juga merupakan suatu tindakan

pelaksanaan dari kebijakan yang berbentuk program untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan berbagai

sumber daya dalam suatu pola yang sudah tersruktur.

b. Model Pendekatan Implementasi Kebijakan

Menurut Leo Agustino (2008:140) bahwa dalam sejarah

perkembangan study implementasi kebijakan,dijelaskan tentang adanya

dua pendekatan guna memahami implementasi kebijakan. Pendekatan

dalam memahami implementasi kebijakan tersebut yaitu pendekatan top

Page 25: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

down dan pendekatan bottom up. Masing- masing pendekatan mengajukan

model- model kerangka kerja dalam membentuk keterkaitan antara

kebijakan dan hasilnya.

Menurut Neal Ryan dalam jurnal “International Journal of Public

Sector Management” (Vol. 9 tahun 1996) :

“future implementation would be better served by developing analytical tools which assist practitioners to choose appropriate implementation models for different policy situations”(Pelaksanaan masa depan akan lebih baik dilayani dengan mengembangkan alat-alat analisis yang membantu praktisi untuk memilih model implementasi yang sesuai untuk situasi kebijakan yang berbeda)

Pendekatan top down dapat disebut sebagai pendeketan yang

mendominasi awal perkembangan studi implementasi kebijakan.

Walaupun dikemudian hari diantara pengikut pendekatan ini terdapat

perbedaan- perbedaan, sehingga menelurkan pendekatan bottom up,

namun pada dasarnya mereka bertitik tolak pada asumsi- asumsi yang

sama dalam mengembangkan kerangka analisis tentang studi

implementasi. Pendekatan top down pada intinya adalah sejauh mana

tindakan para pelaksana (administrator dan birokrat) sesuai dengan

prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh para pembuat kebijakan di

tingkat pusat (Agustino, 2006 : 140).

Dalam pendekatan top down, pendekatan ini mendominasi awal

perkembangan study implementasi kebijakan. Dalam pendekatan ini,

Page 26: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

implementasi kebijakan yang dilakukan tersentralisir dan dimulai dari

tingkat pusat dan keputusannya pun diambil dari tingkat pusat. Beberapa

model pendekatan implementasi kebijakan publik melalui pendekatan top

down ini adalah :

a) Implementasi kebijakan publik model Donald Van Metter dan Carl

Van Horn

Model pendekatan top down yang dirumuskan oleh Donald

Van Metter dan Carl Van Horn (dalam Agustino 2008 : 141)

disebut dengan A model of The Policy Implementation. Proses

implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi

suatu implentasi kebijakan yang ada pada dasarnya secara sengaja

dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan publik

yang tinggi yang berlangsung dalam hubungan berbagai variabel

Gambar 2.1

Model Implementasi Donald Van Meter dan Carl Van Horn

Kebijakan

Publik

Sumber : Leo Agustino, 2008 : 144

Page 27: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b) Implementasi Kebijakan Publik Model Daniel Mazmanian dan

Paul Sabatier

Model implementasi kebijakan publik yang dirumuskan

oleh Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier (dalam Agustino, 2008 :

144) ini disebut A Framework for Policy Implementation Analysis.

Kedua ahli kebijakan ini berpendapat bahwa peran penting

implementasi kebijakan publik adalah kemampuannya dalam

mengindetifikasikan variabel- variabel yang mempengaruhi

tercapainya tujuan- tujuan formal pada keseluruhan proses

implementasi.

Variable tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

1. Mudah atau tidaknya masalah tersebut dikendalikan.

a. Kesukaran-kesukaran teknis,

b. Keberagaman perilaku yang diatur,

c. Persentase totalitas penduduk yang tercakup dalam

kelompok sasaran, dan

d. Tingkat dan ruang lingkup perubahan perilaku yang

dikehendaki.

2. Kemampuan kebijakan menstruktur proses implementasi secara

tepat.

a. Kecermatan dan kejelasan penjenjangan tujuan-tujuan

resmi yang akan dicapai,

b. Keterandalan teori kausalitas yang diperlukan,

Page 28: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Ketetapan alokasi sumber dana,

d. Keterpaduan hirarki di dalam lingkungan dan diantara

lembaga-lembaga atau instansi-instansi pelaksana,

e. Aturan-aturan pembuat keputusan dari badan-badan

pelaksana,

f. Kesepakatan para pejabat terhadap tujuan yang termaktub

dalam undang-undang, dan

g. Akses formal pihak-pihak luar.

3. Variabel-variabel diluar Undang-undang yang mempengaruhi

implementasi.

a. Kondisi sosial-ekonomi dan teknologi,

b. Dukungan publik,

c. Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok

masyarakat, dan

d. Kesepakatan dan kemempuan kepemimpinan para pejabat

pelaksana.

Page 29: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.2

Model implementasi kebijakan Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier

Sumber : Leo Agustino, 2008 : 149

c) Implementation Kebijakan Publik Model George C. Edward III

Model implementasi kebijakan ketiga yang berperspektif

top down dikembangkan oleh George C. Edward III. Edward

(dalam Agustino, 2008 : 149) menamakan model implementasi

Page 30: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kebijakan publiknya ini adalah Direct and Indirect Impact on

Implementation. Dalam pendekatan ini ada empat variabel yang

sangat menentukan keberhasilan implentas sutu kebijakan, yaitu :

komunkasi, sumberday, disposisi, dan struktur birokrasi.

Gambar 2.3

Model Edwards III

Sumber : Leo Agustino, 2008 : 150

d) Implementasi Kebijakan Publik Model Merilee S. Grindle

Model keempat yang dikemukakan oleh Merilee S. Grindle

(1980) ini dikenal dengan nama Implementation as A Political and

Administrative Process. Menurut Grindel (dalam Leo Agustino,

2008 : 154), ada 2 variabel yang mempengaruhi kebijakan publik.

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan publik dapat diukur

dari proses pencapaian hasil akhir (outcomes), yaitu tercapai atau

Page 31: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tidaknya tujuan yang ingin diraih. Dimana pengukran keberhasilan

imlementasi kebijakan tersebut dapat dilihat dari dua hal, yaitu :

a. Dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah

pelaksaan kebijakan sesuai dengan yang ditentukan

(design) dengan merujuk pada aksi kebijakannya

b. Apakah tujuan kebijakan tercapai

Dengan melihat pendapat dari para ahli tentang model-model

implementasi kebijakan seperti yang diuraikan diatas, terdapat beberapa

kesamaan dalam pendekatan implementasi. Hal ini terlihat karena ada

beberapa elemen yang sama walaupun dalam mendefinisikannya berbeda-

beda. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadopsi dari beberapa model

implementasi kebijakan atau tidak memusatkan pada salah satu model

tertentu, akan tetapi dengan mengambil beberapa faktor yang dianggap

relevan berpengaruh terhadap implementasi kebijakan Perda No 9 Tahun

2011 tentang retribusi perparkiran di Kota Surakarta.

Beberapa faktor yang dianggap relevan berpengaruh dalam

penelitian ini adalah :

a. Komunikasi

Komunikasi sangat penting dilakukan untuk memberikan

kejelasan mengenai ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan dasar,

ketetapan komunikasi dengan para pelaksana atau keseragaman

ukuran dari tujuan yang dikomunikasikan dengan berbagai sumber

informasi. Proses penyampaian tujuan dan ukuran yang jelas harus

dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Page 32: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Informatika dan jajaran petinggi lainnya, baik kepada UPTD

perparkiran, para juru parkir, dan kelompok sasaran yaitu para

pengguna parkir, serta instansi-instansi lain yang diajak

bekerjasama untuk mengimplementasikan Peraturan Daerah ini.

Proses ini harus dilakukan secara cermat dan akurat agar

tujuan dan sasaran kebijakan dipahami oleh para pelaksana, baik

dari jajaran pembuat keputusan hingga kelompok sasarannya.

Meskipun demikian, proses komunikasi di dalam sebuah organisasi

merupakan proses yang kompleks. Karena tidak jarang bahwa

proses komunikasi mengenai tujuan-tujuan dan ukuran-ukuran

dasar dari atas ke bawah atau sebaliknya ini seringkali

menyimpang, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Oleh

sebab itu dibutuhkan prosedur yang jelas agar para atasan bisa

mendorong para pelaksana untuk melaksanakan kebijakan tersebut

secara konsisten.

b. Sumber Daya

Dengan mengidentifikasi bagaimana sumberdaya manusia

dan non-manusia dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Perda No

9 Tahun 2011. Faktor sumberdaya ini perlu mendapat perhatian

tersendiri dalam menunjang keberhasilan implementasi kebijakan.

Sumber daya disini meliputi sumber daya manusia, finansial,

informasi, wewenang dan fasilitas. Seringkali sebuah kebijakan

mengalami kegagalan karena staf dan pejabat yang menjalankan

Page 33: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kebijakan tersebut tidak memiliki kualitas dan keahlian yang sesuai

dengan masalah yang dihadapi. Oleh sebab itu, sumber daya

manusia juga menjadi faktor penting dari keberhasilan

implementasi Perda No 9 Tahun 2011. Akan tetapi, faktor-faktor

lainnya seperti adanya dana, fasilitas, informasi dan data yang

akurat, otoritas dari tiap agen pelaksana, teknologi, sarana dan

prasarana pendukung juga memiliki pengaruh yang signifikan

dalam menunjang keberhasilan kebijakan ini.

Sehingga kemudian dapat kita identifikasi bagaimana

sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan ini

diolah dan menjadi faktor pendukung bagi keberhasilannya.

Evalausi lebih lanjut akan ditujukan pada kualitas para jajaran

UPTD perparkiran dan para juru parkir serta pejabat yang

bertanggungjawab atas impelementasi Peraturan Daerah ini.

Ketersediaan sumber dana, teknologi, informasi, wewenang, sarana

dan prasarana yang menunjang pelaksanaan implementasi

Peraturan Daerah juga perlu dikaji dengan lebih mendalam. Selain

itu faktor input dari pengguna jasa parkir dirasa juga akan

memengaruhi keberhasilan dari pelaksanaan program kebijakan

ini.

Page 34: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Dukungan publik (diadopsi dari Daniel A. Mazmanian dan Paul A.

Sabatier)

Dukungan publik merupakan salah satu faktor diluar

kebijakan yang mempengaruhi faktor implementasi. Daniel A.

Mazmanian dan Paul A. Sabatier dalam AG. Subarsono (2010:98)

menyatakan bahwa suatu program yang memberikan peluang luas

bagi masyarakat untuk terlibat akan relatif mendapat dukungan

daripada program yang tidak melibatkan masyarakat. Masyarakat

akan merasa terasing atau teralienasi apabila hanya menjadi

penonton terhadap program yang ada di wilayahnya. Sedangkan

Grindle lebih cenderung mendiskripsikan dukungan publik dilihat

dari tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok

sasaran/masyarakat (AG. Subarsono, 2010:93). Sikap dan

tanggapan kelompok sasaran yang terbuka dan co-operatif terhadap

kebijakan akan mendukung keberhasilan implementasinya.

Dapat disimpulkan, dukungan publik adalah bentuk

partisipasi dan tanggapan masyarakat terhadap program yang

diimplementasikan. Indikator dukungan publik ini dapat dilihat

dari bagaimana sikap kelompok sasaran dalam menerima program.

d. Sikap Pelaksana

Pelaksana bukan harus tahu apa yang harus mereka

kerjakan tetapi harus memiliki kemampuan untuk menerapkan

kebijakan itu. Disposisi adalah sikap dan komitmen dari pelaksana

Page 35: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terhadap program atau kebijakan, khususnya para pelaksana yang

menjadi impelementator dari program yang dalam hal ini terutama

adalah aparatur birokrasi. Keberadaan aparat pelaksana memiliki

peranan yang besar dalam menentukkan keberhasilan suatu

kebijakan dalam pelaksanaannya. Keberadaan aparat pelaksana

dalam suatu organisasi pelaksana kebijakan, Wahab (2000)

mengatakan bahwa ada tiga kelompok yang mempengaruhi

keberhasilan suatu kebijakan, yaitu 1) Pemrakarsa kebijakan atau

the center, 2) Pelaksana di lapangan atau the periphery, dan 3)

Aktor perorangan di luar badan pemerintah atau kelompok sasaran.

e. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi adalah suatu standard operating prosedur

yang menata hubungan kerja anggota organisasi dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana sebelumnya.

Pembagian kerja termasuk didalamnya kejelasan kewenangan yang

dimiliki memberikan kepastian bagi anggota organisasi dalam

berprestasi dalam bekerja.

Struktur birokrasi memberikan sumbangan yang besar

dalam melaksanakan suatu kebijakan publik. Dukungan birokrasi

yang telah ditata secara baik akan memperlancar keberhasilan

pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan

kebijakan akan dilakukan dalam suatu organisasi. Dalam organisasi

pemerintahan, keberadaan birokrasi yang sudah tertata dengan

Page 36: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

struktur yang baik memberikan sumbangan yang besar dalam

memperlancar pelaksana dilapangan dalam bekerja dengan

optimal.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan

bahwa Implementasi Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011 tentang

retribusi perparkiran ini dalam prosesnya dilaksanakan secara

sistematis sehingga pencapaian hasil dan tujuan akan mudah dicapai.

Kelima indikator tersebut akan menggambarkan bagaimana

pelaksanaan program dapat dijadikan ukuran keberhasilan program

kepada masyarakat kelompok sasaran program.

2. Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011

Tarif parkir di tepi jalan umum mulai tahun 2012 mengacu pada

Perda No 9 Tahun 2011 yang merupakan perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 2004 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. Dalam

pasal tersebut ditekankan bahwa perlindungan konsumen bertujuan

menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk

mendapatkan informasi. Menjadi hak konsumen untuk mengetahui

wilayah mana saja yang termasuk zona tertentu parkir di tepi jalan umum

berikut tarif yang akan dikenakan. Seluruh konsumen dan bukan hanya

konsumen warga Kota Solo saja yang memiliki hak tersebut.

Page 37: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi

Daerah, untuk masalah pembagian wilayah parkir, kantong parkir di kota

Solo terbagi menjadi 3 zona. Sejak bulan Januari 2012, tarif parkir di Kota

Solo dibagi menjadi beberapa kategori seperti Zona C, Zona D, dan Zona

E dengan kategori tarif berbeda. Tarif parkir yang berlaku disesuaikan

dengan masing- masing zona.

Pemberlakuan zona parkir yang mulai berlaku tahun 2012 sesuai

dengan Perda No 9 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Zona C : Jl.Slamet Riyadi

2. Zona D : Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Kpt.Mulyadi, Jl. Kom Yos

Sudarso, Jl. Dr.Rajiman, Jl. Veteran, Jl. Gatot

Subroto, Jl. Kpt. Tendean, Jl. Sutan Syahrir, Jl. RM

Martadinata, Jl. Brigjen Sudiarto, Jl. Gajah Mada,

Jl. Honggowongso, Jl. Suryo Pranoto, Jl. Suto

Wijoyo

3. Zona E : Semua ruas di tepi jalan umum selain yang

tercantum dalam zona C dan zona D

Pemberlakuan Perda No 9 Tahun 2011 tersebut dimaksudkan untuk

memberikan pelayanan dalam pengelolaan perparkiran yang maksimal

Page 38: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kepada konsumen atau pengguna jasa. Pelayanan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) pasal 26 dalam Perda No 9 Tahun 2011, meliputi :

a. Pengaturan

b. Penataan/penempatan

c. Penertiban

d. Kemudahan informasi

Dalam Perda Retribusi Daerah Nomor 9 tahun 2011 terdapat dua

ketentuan, penarikan retribusi parkir tidak semata-mata menggali PAD

(Pendapatan Asli Daerah) namun lebih pada manajemen pengendalian lalu

lintas dan pengaturan parkir. Dengan kenaikan tarif tersebut diharapkan

dapat menekan penggunaan transportasi pribadi dan mendorong

peningkatan penggunaan transportasi publik. Selain itu juga untuk

mendorong agar kendaraan pribadi tidak memarkir kendaraannya di tepi

jalan raya atau agar kendaraan parkir off street.

Ada beberapa tujuan dari adanya pemberlakuan Perda No 9 Tahun

2011 ini antara lain :

1. Upaya mewujudkan pengendalian lalu lintas agar tidak terjadi

kemacetan

2. Menciptakan ketertiban dalam perparkiran

3. Meningkatkan kualitas layanan perparkiran

4. Menciptakan pelayanan perparkiran yang mudah, aman,

nyaman, cepat dan selamat

Page 39: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Memberikan pemahaman parkir berdasarkan zona dan

progresif guna mendukung program “Move People Not Car”

3. Retribusi

a. Pengertian Retribusi secara umum

Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh negara

sehubungan dengan penggunaan jasa- jasa yang disediakan oleh negara

(Suandy, 2000 : 3)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dimaksud

dengan retribusi adalah “Pengembalian, penggantian kerugian,

pemungutan uang oleh pemerintah sebagi balas jasa”. Jadi

kesimpulannya, retribusi adalah dibayar karena mendapat

kontraprestasi langsung dari pemerintah dan juga suatu pungutan yang

dilakukan oleh pemerintah yang dalam pemungutannya mendapat

kontraprestasi secara langsung.

Ciri- ciri retribusi pada umumnya sebagai berikut :

1. Retribusi dipungut oleh negara

2. Dalam pemungutan terdapat paksaan secara ekonomis

3. Adanya kontra prestasi langsung yang dapat ditunjuk

4. Retribusi dapat dikenakan pada setiap orang atau badan

yang menggunakan jasa- jasa yang disiapkan oleh negara.

Pada dasarnya pengertian-pengertian tentang retribusi

adalah sama, dimana dalam pengertian retribusi mengandung

Page 40: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

maksud adanya suatu hubungan pembayaran yang dilakukan

dengan suatu prestasi yang dapat langsung ditunjuk. Dalam

pengertian retribusi diperlikan jasa yang nyata, tidak peduli jasa itu

datangnya dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Adapun sifat-sifat retribusi yaitu :

a) Retribusi merupakan syarat untuk mendapatkan jasa dari

pemerintah atas permintaan si pembayar.

b) Atas pembayaran retribusi tersebut maka peerintah

berkewajiban memberikan jasa yang diminta.

Dari berbagai pendapat mengenai retribusi, Josef Riwu

Kaho mengemukakan ciri-ciri mendasar sari retribusi antara lain :

a) Retribusi dipungut oleh negara

b) Dalam pemungutan ada pemaksaan secara ekonomis

c) Adanya kontraprestasi yang secara langsung dapat

ditunjuk

Dengan demikian secara umum retribusi dapat diartikan

sebagai setiap pembayaran yang dilakukan dalam hubungan

dengan jasa yang diberikan oleh pemerintah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas

jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Erly Suandi (2000:

144)

Page 41: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas pemakaian jasa atau karena jasa pekerjaan usaha

atau milik daerah bagi yang berkepentingan atau karena jasa yang

diberikan oleh daerahb (Josef Riwu, 1997 : 152)

Menurut pasal 1 angka 26 Undang- undang Nomor 34

Tahun 2000 yang dimaksud dengan retribusi daerah adalah

“pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan”.

Sedangkan pengertian retribusi menurut Rohmat Sumitro

(dalam Sutedi 2008 : 74) yaitu :

“Retribusi daerah adalah pembayaran kepada negara yang dilakukan kepada mereka yang menggunakan jasa- jasa negara, artinya retribusi daerah sebagai pembayaran atas jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah bagi yang berkepentingan atau jasa yang diberikan oleh daerah baik secara langsung atau tidak langsung”.

c. Jenis dan Obyek Retribusi Daerah

Menurut Undang- undang Nomor 34 Tahun 2000 Pasal 18

yang mengatur tentang jenis dan obyek retribusi daerah, yaitu :

1. Retribusi jasa umum

Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang

disediakan atau diberikan oleh pemerintah daeerah untuk tujuan

kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh

orang pribadi atau badan. Pelayanan yang termasuk jasa umum

Page 42: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan sampah, pelayanan

parkir di tepi jalan umum dan pelayanan pasar.

2. Retribusi jasa usaha

Retribusi jasa usaha adalah retribusi atas jasa yang

disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip

komersial karena pada dasarnya dapat disediakan oleh sektor

swasta. Jasa ini antara lain retribusi terminal, retribusi pemakaian

kekayaan daerah, retribusi pasar grosir dan atau pertokoan,

retribusi tempat parkir

3. Retribusi perijinan tertentu

Retribusi perijinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan

tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian ijin kepada

orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan,

pengaturan, pengendalian, pengawasn kegiatan, pemanfaatan

ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana dan

prasarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan

umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Perijinan tertentu

antara lain retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), ijin tempat

penjualan minuman beralkohol, ijin gangguan, ijin trayek.

4. Tinjauan umum tentang parkir

a. Pengertian Parkir

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Srakarta Nomor 8 Tahun 2001

tentang retribusi tempat parkir, yang dimaksud dengan parkir yaitu :

Page 43: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang ditempatkan di tempat khusus parkir yang bersifat sementara”

Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun

parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir d ibangun

bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi

kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah

setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang

dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-

mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang

dan/atau barang. Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan

mengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus,

dan parkir serong.

Pengendalian parkir dilakukan untuk mendorong penggunaan

sumber daya parkir secara lebih efisien serta digunakan juga sebagai alat

untuk membatasi arus kendaraan ke suatu kawasan yang perlu dibatasi

lalu lintasnya. Pengendalian parkir merupakan alat manajemen

kebutuhan lalu lintas yang biasa digunakan untuk mengendalikan

kendaraan yang akan menuju suatu kawasan ataupun perkantoran

tertentu sehingga dapat diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja lalu

lintas di kawasan tersebut. Pengendalian parkir harus diatur dalam

Peraturan Daerah tentang parkir agar mempunyai kekuatan hukum dan

diwujudkan rambu larangan, rambu petunjuk dan informasi. Untuk

meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan yang

Page 44: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

diterapkan dalam pengendalian parkir perlu diambil langkah yang tegas

dalam menindak para pelanggar kebijakan parkir.

b. Pengelolaan Parkir

Pengelolaan adalah kegiatan kerjasama manusia untuk

memanfaatkan unsur- unsur sumber daya yang ada yang meliputi

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk pengelo laan yang

dmaksud dalam hal ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian serta pengawasan. Pelaksanaan pengawasan yang

disertai dengan penegakan hukum yang tegas merupakan langkah yang

penting dalam pengendalian parkir untuk mempertahankan kinerja lalu

lintas

UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam mengelola

perparkiran Kota Surakarta berpedoman pada Peraturan Daerah

(Perda) Kota Surakarta yang ditetapkan oleh Walikota Surakarta.

UPTD Perparkiran bertanggung jawab langsung kepada Walikota

Surakarta. Dalam hal ini, Walikota mempunyai wewenang dan

bertanggung jawab mengatur pengelolaan tempat parkir di wilayah

kota Surakarta. Untuk pelaksanaan urusan teknis pengelolaan parkir

diserahkan kepada lembaga/ badan yang dibentuk oleh Walikota.

Page 45: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. KERANGKA BERPIKIR

Salah satu usaha dari pemerintah untuk menertibkan masalah

perparkiran di kota Surakarta ini adalah dengan membuat Peraturan

Daerah No 9 Tahun 2011 tentang retribusi perparkiran di Kota Surakarta.

Kebijakan tersebut dilaksanakan atau diimplementasikan melalui beberapa

tahapan implementasi yaitu tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan dan tahap

pengendalian. Tahapan- tahapan tersebut dapat terlaksana apabila ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terlaksanannya tahapan-

tahapan dalam implementasi Peraturan Daerah tersebut.

Indikator yang mempengaruhi implementasi perda tersebut yaitu

yang pertama adalah komunikasi. Komunikasi dianggap sangat

berpengaruh terhadap tahapan- tahapan dalam pelaksanaan Peraturan

Daerah. Kaitannya dalam tahapan- tahapan tersebut adalah, dalam setiap

tahapan implementasi, baik tahapan sosialisasi, pelaksanaan dan

pengendalian, peran komunikasi sangat penting. Proses penyampaian

tujuan dan ukuran yang jelas harus dilakukan oleh Kepala Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan jajaran petinggi lainnya,

baik kepada UPTD perparkiran, para juru parkir, dan kelompok sasaran

yaitu para pengguna parkir, serta instansi-instansi lain yang diajak

bekerjasama untuk mengimplementasikan Peraturan Daerah ini. Untuk itu

dengan adanya komunikasi yang baik, maka pelaksanaan Peraturan

Daerah tersebut dapat berjalan lancar.

Page 46: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Indikator yang kedua adalah sumber daya, adanya sumber daya

manusia yang berkualitas akan mempengaruhi kelancaran tahapan-

tahapan dalam implementasi peraturan daerah tersebut. Sumber daya non

manusia seperti dana, fasilitas dan lain sebagainya juga memiliki pengaruh

dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kebijakan ini. Dengan adanya

pemanfaatan sumber daya manusia dan non manusia secara optimal, maka

akan menjadi faktor pendukung yang mempengaruhi setiap tahap- tahapan

dalam implementasi.

Indikator yang ketiga yang dianggap paling berpengaruh dalam

implementasi Peraturan Daerah ini adalah adanya dukungan publik.

Keterlibatan masyarakat dalam kebijakan akan memberikan dukungan atas

dilaksanakannya kebijakan tersebut. Apabila masyarakat/ publik

mendukung, maka pelaksanaan kebijakan akan berjalan lancar, masyarakat

juga akan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kebijakan. Indikator yang

keempat yaitu sikap pelaksana, sikap pelaksana juga menjadi faktor yang

mempengaruhi implementasi kebijakan. Dispositions dimaksudkan

sebagai kecenderungan, keinginan atau kesepakatan para pelaksana

(implementor) untuk melaksanakan kebijakan. Pelaksana kebijakan di sini

adalah UPTD Perparkiran serta para juru parkir dituntut kemampuan dan

kemauannya secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan kebijakan.

Semua itu dapat terwujud jika pelaksana mendukung tujuan kebijakan.

Sebaliknya sikap pelaksana yang cenderung menolak kebijakan, akan

menyebabkan mereka gagal melaksanakan kebijakan.

Page 47: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kemudian indikator yang terakhir adalah struktur birokrasi,

meskipun sumber-sumber untuk mengimplementasikan suatu

kebijakan tersedia secara memadai, dan para pelaksana (implementor)

mengetahui dan memahami apa yang menjadi standart dan tujuan

kebijakan serta memiliki kemampuan mengimplementasikannya secara

sungguh-sungguh, bisa jadi implementasi masih belum bisa efektif

disebabkan ketidakefisienan struktur birokrasi. Oleh sebab itu struktur

organisasi yang baik dalam proses implementasi Peraturan Daerah Nomor

9 Tahun 2012 sangat diperlukan untuk terwujudnya pelaksanaan kebijakan

yang baik.

Kelima indikator tersebut adalah yang dianggap paling

berpengaruh terhadap proses pelaksanaan implementasi peraturan daerah.

Dalam tahapan- tahapan implementasi peraturan daerah tersebut, tanpa

adanya indikator- indikator itu maka pelaksanaan perda tidak akan berjalan

dengan lancar.

Setelah adanya tahapan- tahapan dalam implementasi peraturan

daerah dengan berbagai indikator yang mempengaruhi, maka

implementasi perda tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan yaitu untuk mewujudkan kota Surakarta dengan kawasan

perparkiran yang tertib dan tertata.

Page 48: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.4

Kerangka Berpikir

Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Perparkiran

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi :

1. Komunikasi2. Sumber daya3. Dukungan Publik4. Sikap Pelaksana5. Struktur Birokrasi

Terwujudnya kawasan perparkiran

yang tertib dan tertata di kota

Surakarta

Implementasi Peraturan daerah

meliputi tahapan-tahapan :

1. Tahap Sosialisasi

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Pengendalian

Page 49: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam penelitian

dasar menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif ini studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara

rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (H.B.

Sutopo, 2002 : 111)

Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode diskriptif

kualitatif dimaksudkan untuk menyusun gambaran mengenai obyek

yang diteliti dengan terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data-

data di lokasi penelitian, data diolah dan kemudian dianalisa dan

interprestasi dari data yang telah disajikan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Perparkiran DLLAJ kota Surakarta. Alasan pemilihan

lokasi tersebut dikarenakan UPTD Perparkiran DLLAJ Kota

Surakarta merupakan pihak yang berwenang secara teknis mengurusi

tentang pengelolaan parkir di Kota Surakarta.

Selain itu penelitian ini juga mengambil lokasi di beberapa

tempat yang dianggap dapat mewakili permasalahan pelaksanaan

Page 50: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemungutan retribusi parkir di tepi jalan umum di kota Surakarta,

yaitu : Jalan sekitar pasar Klewer hingga Matahari Departemen Store,

kawasan jalan Yos Sudarso dan sebagian kawasan jalan Slamet

Riyadi. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut antara lain bahwa

ruas- ruas jalan tersebut adalah ruas jalan tersibuk di kota Surakarta

dan merupakan pusat kegiatan ekonomi kota Surakarta. Dimana di

sepanjang ruas jalan tersebut digunakan sebagai area parkir, selain itu

adanya berita- berita di surat kabar yang berisi mengenai

permasalahan perparkiran itulah yang menjadi alasan peneliti

mengambil lokasi tersebut untuk penelitian.

3. Jenis dan Sumber Data

Data adalah suatu fakta atau keterangan dari obyek yang

diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah yang

relevan dan menunjang pengelolaan parkir di Kota Surakarta. Data

yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan

menjadi 2 jenis, yaitu :

1) Data Primer

Data primer adalah data langsung dan segera

diperoleh dari lapangan untuk tujuan penelitian yang

dilakukan dan mendapat hasil sebenarnya pada objek yang

diteliti. Dalam hal ini, penelitian ini mendapatkan data yang

diperoleh dari pegawai UPTD Perparkiran DLLAJ Kota

Page 51: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Surakarta, beberapa petugas/ juru parkir dan beberapa

pengguna jasa parkir di lokasi penelitian.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung. Dalam penelitian ini peneliti

memperoleh data melalui bahan kepustakaan, peraturan

perundang- undangan, surat kabar dan keterangan lain yang

terkait dengan penelitian ini yang digunakan sebagai

pelengkap dan pendukung data primer.

4. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi (pengamatan) adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara

sistematik gejala- gejala yang diselidiki (Narbuko dan

Achmadi, 2003 : 70) . Observasi dapat dilakukan dengan

pengamatan baik langsung maupun tidak langsung di lokasi

penelitian untuk kemudian dicatat secara sistematis dari hasil

penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-

Page 52: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

informasi atau keterangan- keterangan (Narbuko dan

Achmadi, 2003 : 83). Dalam penelitian ini pewawancara

adalah penulis, nara sumber/ yang diwawancarai adalah

pegawai UPTD perparkiran DLLAJ, petugas/ juru parki dan

pengguna jasa parkir.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengambil dokumen dan

literature sebagai pelengkap informasi bagi peneliti. Dalam

penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari membaca

buku literature, hasil penelitian terdahulu serta membaca

dokumen dan mengumpulkan beberapa berita surat kabar

yang berhubungan dengan objek penelitian.

5. Valid itas Data

Valid itas data menunjukkan sejauh mana kualitas data

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Validitas data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data, yaitu

penelitian menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan

data yang sama (H.B. Sutopo, 2002 : 78). Dalam hal ini untuk

mendapatkan suatu data, tidak hanya diambil dari satu sumber

melainkan dari beberapa sumber yang memang memahami

permasalahan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data

tersebut.

Page 53: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Tehnik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat

ditafsirkan. Penyusunan data berarti penggolongan data ke dalam

pola, tema, kategori, tafsiran, tau interprestasi. Artinya memberikan

makna pada hasil analisis, menjelaskan pola atau kategori.

Dalam penelitian ini, data yang terkumpul sebelum

dideskripsikan, terleb ih dahulu hars dianalisa. Ada tiga komponen

utama analisa data, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan

kesimpulan (H.B. Sutopo, 2002 : 95). Ketiga komponen analisis data

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data

yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang

hal yang tidak penting dan mengabstrakkan data kasar yang

muncul dari catatan tertulis di lapangan sehinggan kesimpulan

penelitian dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

diskripsi dalam bentuk narasi, kalimat, gambar maupun grafik

yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah diphami

dan ditarik suatu kesimpulan.

Page 54: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Penarikan Kesimpulan

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus

memahami arti dari berbagai data yang diperoleh. Kesimpulan

akhir baru akan diperoleh setelah proses pengumpulan data

berakhir.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

analisis interaktif, dimana dalam model ini ketiga komponen

analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan

berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data sebagai

satu siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian. Untuk lebih

jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Model Analisa Data Interaktif

Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan

Sajian Data

Page 55: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

DISKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi

1. Sejarah Berdirinya UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Pada awalnya kegiatan penjagaan parkir hanya dilakukan oleh

orang- orang yang berada di sekitar lokasi keramaian seperti pinggir-

pinggir jalan dengan imbalan berupa sejumlah uang dari pemilik

kendaraan. Adapun sarana yang digunakan oleh orang- orang tersebut

berupa potongan kardus yang digunakan sebagai pelindung jok dan

sekaligus sebagai tanda karcis parkir. Seiiring dengan perkembangan

zaman dan tuntutan keadaan maka diperlukan penataan kota yang

didalamnya juga pengelolaan parkir.

Pada tahun 1976 Walikota Surakarta dengan YASKARTA

(Yayasan Surakarta) berinisiatif untuk mengkoordinir tukang parkir

yang ada di Surakarta. Maka dari itu dibentuklah suatu lembaga yang

bernama Penertib Hasil (Petas) yang berkantor di Jl. Veteran (Eks.

Terminal Surakarta) Gemblegan. Sejak saat itu pengelolaan parkir di

Kota Surakarta menjadi lebih terorganisir, dimana retribusi parkir

dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi daerah.

Untuk lebih mengakomodasi kepentingan masyarakat dalam

hal perparkiran, Walikota Surakarta mempertegas lembaga

pengelolaan parkir di Kota Surakarta yaitu dengan menetapkan dasar

Page 56: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hukum pembentukan lembaga pengelolaan parkir. Hal ini dibuktikan

dengan dikeluarkannya Keputusan Walikota Surakarta Nomor

1888.3/102/1/1980 tentang pembentukan Unit Pelaksana Daerah

(UPD) Perparkiran. Dengan demikian, Penertib Hasil (Petas) berubah

nama menjadi Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perparkiran yang juga

berpindah kantornya ke Gilingan. Unit Pelaksana Daerah (UPD)

Perparkiran ini dibentuk oleh Walikota untuk menangani masalah

pengelolaan parkir di Kota Surakarta yang meliputi :

a. Pengaturan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir

b. Penyerahan karcis dan penerimaan pembayaran retribusi parkir

yang dikelola oleh para pengusaha parkir sebagai

kontraprestasi kepada Pemerintah Kota Surakarta

c. Penjagaan ketertiban dan keamanan kendaraan yang diparkir

d. Pengaturan pengusahaan dan perijinan pangkalan parkir umum

e. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh kepala daerah dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Secara hierarkis Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perparkiran

berada langsung dan bertanggung jawab kepada Walikota. Dalam

hal ini, Unit Pelaksana Daerah (UPD) Perparkiran dipimpin oleh

seorang kepala unit yang merupakan penunjukan dari walikota

dengan masa jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali

oleh Walikota.

Page 57: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada tahun 1984 kantor Unit Pelaksana Daerah (UPD)

Perparkiran berpindah ke kawasan ledoksari (pasar). Kemudian

pada tahun 1987 pindah lagi ke Jalan Surya Pranoto No 2 Surakarta

yang berada di bawah Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota

Surakarta yang mengurusi pendapatan dari sektor retribusi parkir.

Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah maka

dipandang perlu untuk diadakan perubahan struktur organisasi

Pemerintah Daerah. Oleh karena itu Pemerintah Kota Surakarta

mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daeah Kota

Surakarta. Dalam Perda in i keberadaan Unit Pelaksana Daerah

(UPD) Perparkiran dilikuidasi, kemudian pengelolaan parkir

diserahkan kepada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ)

dan Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Perparkiran sebagai

pelaksananya.

Dengan demikian secara resmi pada tahun 2002 Unit

Pelaksana Daerah (UPD) Perparkiran berganti nama menjadi Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran DLLAJ Kota

Surakarta yang berkantor di Jalan Surya Pranoto No 2 Surakarta

dan berada dibawah Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(DLLAJ).

Page 58: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran Kota Surakarta

A. Visi dan Misi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, UPTD

Perparkiran kota Surakarta memiliki visi dan misi. Adapun visi dan

misi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran adalah

sebagai berikut :

a) Visi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran adalah

mewujudkan Kota Surakarta yang rapi dan aman dalam penataan

parkir dan sekaligus menjadikan Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran sebagai salah satu primadona dalam

mendukung keberhasilan Pendapatan Asli Daerah.

b) Misi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran adalah:

1) Menata dan memelihara lahan parkir agar tetap bersih, rapi dan

aman.

2) Meminta kepada p ihak terkait agar dalam mendirikan

bangunan yang menjadi tempat berkumpulnya manusia dalam

menyediakan lahan parkir.

3) Menjadikan para penata lahan parkir beretiket dana dapat

dipercaya agar masyarakat sadar parkir dan biayanya.

4) Melaksanakan pemungutan retribusi secara teratur unyuk

mendapatkan pendapatan daerah.

Page 59: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5) Menjadikan misi tersebut sebagai penunjang dalam kinerja

melaksanakan tugas dan fungsinya.

B. Kedudukan dan Tugas serta Dasar Hukum Unit Pelakssana

Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran

Kedudukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran adalah dibawah naungan Dinas Perhubungan Kota

Surakarta, jadi semua fungsi dan wewenang dari Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran adalah diatur oleh Dinas

Perhubungan Kota Surakarta, sehingga semua kinerja dan

tanggung jawabnya langsung kepada Kepala Dinas Perhubungan

Kota Surakarta. Tugas dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran adalah untuk membantu tugas dinas dalam pengelolaan

perparkiran sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Dalam menjalankan

tugasnya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran

berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta No 43 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknik pada

Dinas Perhubungan Kota Surakarta.

Dalam menjalankan tugasnya Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran memiliki dasar hukum yang jelas. Adapun

dasar hukum yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran dalam menjalankan tugasnya yaitu Keputusan

Walikota Surakarta Nomor 43 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Page 60: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Kota

Surakarta. Selain itu dasar hukum yang digunakan oleh Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta untuk

pelaksanaan penyelenggaraan perparkiran yaitu dengan

dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Surakarta No 6 Tahun

2004 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, Peraturan

Daerah Kota Surakarta Nomor 7 tentang Penyelenggaraan Tempat

Khusus Parkir, sera Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6

Tahun 2005 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota

Srakarta.

C. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta merupakan unit pelaksana dari Dinas Perhubungan Kota

Surakarta. Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 43

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis pada Dinas Perhubungan Kota Surakarta, maka dibentuklah

struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran Kota Surakarta menurut jabatan dan tugasnya, adalah

sebagai berikut :

a. Kepala UPTD Perparkiran

Kepala UPTD Perprkiran secara hierarkis berada di bawah

Dinas Perhubungan, namun untuk jabatan Kepala UPTD

Page 61: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perprkiran ditentukan oleh Walikota. Kepala UPTD

Perparkiran mempunyai tugas sebagai berikkut :

1) Melakukan sebagian kegiatan teknis operasional dan/

atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang

pengelolaan perparkiran.

2) Menyusun rencana teknis operasional bidang

pengelolaan perparkiran.

3) Melaksanakan kebijakan teknis operasional bidang

pengelolaan parkir.

4) Pengelolaan ketatausahaan.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha adalah unsur pembantu

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran

Kota Surakarta yang bertanggung jawab di bidang

administrasi dan tata usaha UPTD Perparkiran terdiri dari :

1) Bendahara Umum

Bendahara umum bertugas menerima uang setoran

parkir baik dari pengusaha atau kontraktor parkir

maupun dari penunjukan Walikota.

Page 62: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Bendahara Rutin

Bidang ini mempunya tugas untuk mengurusi keuangan

UPTD Perparkiran dalam anggaran belanja rumah

tangga.

3) Personalia/ Kepegawaian

Mempunyai tugas untuk mengurusi bidang

kepegawaian di lingkungan UPTD Perparkiran.

4) Pembantu Umum

Mempunyai tugas melaksanakan urusan surat

menyurat, kearsipan, pengadaan dan administrasi

perizinan.

c. Koordinasi Perencaaan, Pengawasan, dan Pengendalian

(Penwasdal)

Sebagai salah satu seksi di bawah Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta, Seksi

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengendalian dalam bidang

pengelolaan parkir. Adapun tugas yang dimaksud adalah :

1) Merencanakan kegiatan guna kemajuan dan

meningkatnya organisasi perparkiran.

2) Mengendalikan kegiatan khususnya yang berhubungan

denga pengelolaan parkir.

3) Mengawasi kegiatan penarikan retribusi parkir bagi

pengelola maupun petugas.

Page 63: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4) Mendata dan menganalisa hasil dan kegiatan survey

guna peningkatan potensi parkir.

5) Melaksanakan kegiatan rutin Operasional Ketertiban

Lalu Lintas.

Seksi Perencanaan, Pengawasan, dan Pengendalian

(Penwasdal) diketuai oleh seorang koordinator Penwasdal

yang mempunyai tugas memberikan laporan secara tertulis

atau lisan kepada Kepala UPTD Perparkiran jika terjadi

kejanggalan- kejanggalan di lapangan.

d. Koordinator Potensi Parkir, Perizinan dan Pemungutan

Koordinator Potensi Parkir, Perizinan, dan

Pemungutan mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Melayani pemohon izin pengelola parkir.

2) Memberi informasi kepada masyarakat yang

memerlukan informasi tentang perparkiran.

3) Meningkatkan potensi lahan parkir dengan memberi

izin kepada masyarakat atau pemohon.

4) Mencatat dan mendata potensi parkir yang ada di Kota

Surakarta.

5) Mencatat dan mendata juru parkir dan pengelola sesuai

wilayah masing- masing.

Page 64: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Koordinator Perencanaan

Adapun untuk koordinator Perencanaan mempunyai tugas

sebagai berikut :

1) Mengkaji permasalahan parkir yang ada sarana dan

prasarana.

2) Membuat perencanaan jangka pendek, menengah, dan

panjang internal Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran Kota Surakarta.

3) Mengevaluasi penyelenggaraan parkir.

Untuk mengetahui lebih jelas struktur organisasi

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta, berikut adalah bagan Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta :

Page 65: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.1

Struktur Organisasi UPTD Perparkiran

Kota Surakarta

Sumber data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

D. Kepegawaian Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta merupakan unit pelaksana dari Dinas Perhubungan Kota

Surakarta dalam pengelolaan dan penataan perparkiran yang dipimpin

oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran

Kota Surakarta, dimana dalam menjalankan tugasnya didukung oleh

Kepala UPTD Perparkiran

Pembantu Bendahara Penerimaan

Urusan Umum dan

Kepegawaian

Koordinator Peswandal

Koordinator Perencanaan

Pembantu Bendahara

Pengeluaran

Kepala

Subbagian TU UPTD

Perparkiran

Bendahara Barang

Koordinator Potensi Parkir, Perizinan, dan

Pungutan

Page 66: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17 Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan untuk membantu

memperlancar dalam melaksanakan pengelolaan perparkiran di Kota

Surakarta terdapat 13 staff honorarium. Adapun kondisi pegawai di

lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Pegawai Menurut Kepangkatan

UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Golongan Pangkat Jumlah

A b c dIV - - - - -

III 2 5 2 1 10

II 3 1 1 - 5

I - - 1 1 2

Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Keterangan :

III/d : Penata Tingkat I II/b : Pengatur Muda Tingkat I

III/c : Penata II/a : Pengatur Muda

III/b : Penata Muda Tingkat I I/b : Juru Tingkat

III/a : Penata Muda I/a : Juru

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa golongan jabatan

terbanyak untuk pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Page 67: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perparkiran Kota Surakarta adalah golongan III/b sebanyak 5 orang.

Sedangkan golongan II sebanyak 5 orang dan yang bergolongan 1 ada 3

orang. Di lain pihak, untuk melihat tingkat pendidikan formal para

pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Klasifikasi Pegawai Negeri Sipil

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2011

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Prosentase (%)

1 Tamat Perguruan Tinggi 7 41,18

2 Tamat SLTA 6 35,29

3 Tamat SLTP 3 17,64

4 Tamat SD 1 5,88

Jumlah 17 100

Sumber Data : UPTD Perprkiran Kota Surakarta

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan formal

terbanyak dari pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah tamat

Perguruan Tinggi sebanyak 41,18%, sedangkan tingkat pendidikan formal

sedikit pada tamat SD sebanyak 5,88%. Sedangkan untuk memperjelas

jabatan dan tugas yang sedang dijalanka oleh Pegawai UPTD Perparkiran

Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 68: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.3

Daftar Nama Pegawai

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta

Dalam Jabatan Tugas Tahun 2011

No Nama Pegawai Gol Jabatan Tugas1 Drs. Anindita Prayoga III/d Kepala UPTD Perparkiran2 Henry SN, Amd LLAJ, S.E.,

MMIII/b Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Perparkiran

3 Cahyo Darmojo III/b Koordinator Sub Unit Pendaftaran Perijinan4 Adolfina Parinding, S.E. III/c Urusan Umum dan Kepegawaian5 Purwanto, S.P.,MM III/b Koordinator Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan

Penagihan6 Rosyid Badri II/c Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan7 Yoyok Sulistyo Budi II/a Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan8 Suratmo II/a Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan9 Nunuk Irianti II/a Pembantu Bendahara Penerimaan

10 Burhanudin I/d Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan11 Mudo Prayitno, S.Si.T III/a Koordinator Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam

dan Karcis12 Rasbudiyanto I/c Pembantu Bendahara Barang13 Samidiyanto, S.E. III/c Koordinator Sub Pengawasan dan Pengaduan14 Sukasno III/b Anggota Koordinator Sub Pengawasan dan Pengaduan15 Chrisantus Wibowo, S.H. III/b Anggota Koordinator Sub Pengawasan dan Pengaduan16 Antonius Nugroho III/a Anggota Koordinator Sub Pengawasan dan Pengaduan17 Kirwandi II/b Anggota Koordinator Sub Pengawasan dan Pengaduan18 Murtiyati Anggota Sub Unit Pendaftaran Perijinan19 Sutimin Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan20 Slamet Pitoyo Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan21 SJ. Marwoko Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan22 Gunardi Anggota Sub Unit Verivikasi, Penetapan dan Penagihan23 Suwarno Pembantu Bendahara Pengeluaran24 Mardi Widodo, S.E. Anggota Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan

Karcis25 Inung Setyawan Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis26 Pambudi Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis27 Supratono Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis28 F. Robby Morison Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis

Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Page 69: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. PEMBAHASAN

UPTD Perparkiran Kota Surakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis

Dinas Perparkiran bertugas mengelola perparkiran di Kota Surakarta.

Implementasi Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011 di Kota Surakarta ini

mengacu pada tiga tahapan yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan

pengendalian/pengawasan. Dalam pembahasan tersebut, indikator yang

digunakan peneliti adalah komunikasi, sumber daya dan dukungan publik.

1. Implementasi Perda No 9 Tahun 2011 di Kota Surakarta

Konsep dasar pelaksanaan kebijakan mengenai retribusi

perparkiran mengacu pada Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011 Kota

Surakarta tentang retribusi daerah khususnya untuk retribusi parkir di tepi

jalan umum.

Adapun proses imlementasinya adalah sebagai berikut :

a. Tahap Sosialisasi

Dalam proses Implementasi terhadap Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2011, UPTD Perparkiran Kota Surakarta

melakukan upaya sosialisasi sebagai wujud upaya menertibkan

masalah perparkiran terkait dengan retribusi parkir kota Surakarta.

Sosialisasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk

memberikan kemudahan informasi bagi para pengguna jasa parkir

maupun bagi para juru parkir dalam melaksanankan tugasnya.

Page 70: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T selaku Koordinator

Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis menjelaskan

tujuan dan manfaat dari sosialisasi parkir itu sendiri adalah :

“Jelas tujuan dari sosialisasi adalah untuk memberikan informasi bahwa peraturan yang berkaitan dengan retribusi maupun pengelolaan parkir itu sudah ada peraturan barunya dan peraturan yang lama retribusi sudah tidak dipakai lagi. Informasi ini ditujukan kepada petugas parkir, pengguna jasa parkir, pada pengelola parkir, manfaat dengan adanya informasi itu masyarakat sebagai pengguna jasa parkir, petugas maupun pengelola paham akan peraturan parkir dan bisa melaksanakannya aturan yang sudah ditetapkan di dalam perda itu”.(wawancara tanggal 19 Juli 2012).

Bentuk Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta ini ada 2 macam

yaitu :

1. Sosialisasi dalam bentuk langsung

Sosialisasi Perda No 9 Tahun 2011 tentang retribusi

daerah khususnya untuk retribusi parkir yang pertama yaitu

sosialisasi dalam bentuk langsung. Sosialisasi dalam bentuk

langsung ini adalah melalui sosialisasi yang langsung

diadakan kepada pihak-pihak terkait dengan pengelolaan

perparkiran. Sosialisasi langsung dilaksanakan kepada

pengelola parkir, instansi terkait, dan kepada petugas

parkir. Perda ini efektif berlaku pada bulan Januari 2012

dan sudah beberapa kali melaksanakan sosialisasi.

Page 71: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sosialisasi Perda ini sudah dilaksanakan di beberapa

lokasi di Kota Surakarta seperti di RM Taman Sari ,

Komplek Balaikota, Tawang Arum, Pendapi Gede. Peserta

sosialisasi ini adalah petugas dan pengelola parkir. Mereka

akan diberi pemahaman dulu sebelum melaksanakan tugas.

Bentuk sosialisasi langsung yang dialakukan oleh

pihak UPTD Perparkiran Kota Surakarta dengan para

petugas parkir :

Halaman Balaikota Surakarta Pendapi Gedhe, Balaikota Surakarta

(18 Juli 2012 ) (18 Juli 2012)

2. Sosialisasi tidak langsung

Bentuk sosialisas i yang kedua yaitu sosialisasi tidak

langsung. Dalam hal ini UPTD Perparkiran Kota Surakarta

telah membuat bentuk pemberitahuan peraturan retribusi

parkir yang baru melalui iklan di televisi lokal, melalui

surat kabar, melalui pamflet dan sebagainya. Melalui media

tersebut diharapkan masyarakat dapat mendapatkan

pemberitahuan- pemberitahuan atau peraturan yang jelas

Page 72: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tentang retribusi parkir di Kota Surakarta beserta zona

wilayahnya.

Seperti dijelaskan oleh Bapak Mudo Prayitno,

S.Si.T selaku Koordinator Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA,

Seragam dan Karcis yang menjelaskan bahwa :

“Sosialisasi Perda No 9 Tahun 2011 tentang retribusi daeah khususnya untuk retribusi parkir sudah kita laksanakan, untuk sosialisasi tidak langsung melalui yang pertama ada kita membuat iklan di televisi lokal, melalui surat kabar , melalui pamflet. Perda ini efektif berlaku pada bulan Januari 2012 dan sudah beberapa kali melaksanakan sosialisasi”. (Wawancara tanggal 19 Juli 2012 )

Contoh bentuk pamflet yang disebarkan untuk

pengguna jasa parkir di Kota Solo :

Pamflet Depan

Page 73: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pamflet Belakang

Selain itu juga ada sosialisas i tidak langsung seperti

pemasangan papan tentang retribusi parkir yang dipasang

pada lokasi-lokasi yang strategis kepada pengguna jasa

parkir atau pada kawasan sentra bisnis seperti di Solo

Grand Mall , Solo Square, Coyudan, Pasar Klewer, Pasar

Legi. Adanya pemasangan papan ini akan memberi

kemudahan pemahaman mengenai tarif parkir yang baru

oleh para pengguna jasa parkir maupun petugas parkir

sendiri.

Hal ini juga disampaikan salah seorang petugas

parkir Bapak Heri S. di jalan Sutawijaya :

“Iya kalau masalah tarif parkir pada zona D ini kami tahu, sepeda berapa, sepeda motor berapa, mobil berapa kami tau. Untuk tarif progresif kami juga tahu, lha kan dipasang peraturan Perdanya itu ada papan nya” (wawancara tanggal 16 Juli 2012 )

Page 74: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Namun hal yang tidak senada diungkapkan salah

seorang pengguna jasa parkir, Kurnia Setyaning Hidayah

yang mengatakan bahwa :

“Menurut saya sosialisasi mengenai masalah kenaikan tarif parkir sesuai dengan zona yang telah ditentukan ini masih belum maksimal. Saya sebagai pengguna jasa parkir benar-benar tidak tahu adanya peraturan tarif parkir yang baru. Saya tahu ya dari petugas parkir saja ”. (wawancara tanggal 17 Oktober 2012 )

Bentuk papan Peraturan Daerah yang dipasang di

beberapa lokasi :

Jalan Sutawijaya (samping Solo Grand Mall)

Jalan Sutan Syahrir (Pasar Legi)

Page 75: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu dengan adanya media massa dinilai juga

akan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas. Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta dapat mensosialisasikan kegiatan kepada

pengelola parkir dan pengguna jasa parkir atau masyarakat

kota Surakarta mengenai pemungutan retribusi parkir

diantaranya tentang penggunaan tarif retribusi parkir yang

baru.

Sosialisasi ini jelas tujuannya adalah untuk memberikan

informasi bahwa peraturan yang berkaitan dengan retribusi

maupun pengelolaan parkir itu sudah ada peraturan yang baru dan

peraturan yang lama retribusi sudah tidak digunakan lagi. Manfaat

dengan adanya informasi ini masyarakat sebagai pengguna jasa

parkir dan petugas maupun pengelola paham akan peraturan parkir

dan bisa melaksanakannya peraturan yang sudah ditetapkan di

dalam perda itu.

b. Tahap Pelaksanaan

Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011 yang telah dibuat

adalah untuk mengatur tata laksana penyelenggara perparkiran di

Kota Surakarta.

Page 76: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal tersebut juga dijelaskan oleh Bapak Mudo Prayitno,

S.Si.T selaku Koordinator Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam

dan Karcis sebagai berikut :

“Jadi setelah kita beri pemahaman kita beri informasi, dan masyarakat atau pengguna jasa parkir atau petugas parkir atau pengelola parkir mengetahui dan kita harapkan bisa mengimplementasika dan apabila sudah dilaksanakan sosialisasi secara berkala dan ada pelanggaran- pelanggaran yang pasti kita tertibkan”. (wawancara tanggal 19 Juli 2012)

Sesuai Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011, retribusi parkir

sudah ditentukan sesuai dengan pembagian zona yang telah

ditentukan. Peraturan ini mulai direalisasikan pada awal tahun 2012

di Kota Surakarta, berikut ini adalah tarif parkir sesuai Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah sebagai

berikut :

Tabel 4.4

Tarif Retribusi Parkir 2012

Jenis Kendaraan Tarif Parkir

Zona C Zona D Zona ESepeda 500,- 500,- 500,-

Andong/Dokar/Becak 500,- 500,- 500,-

Sepeda Motor 2.000,- 1.500,- 1.000,-

Mobil Pnp/Taxi/Pick up 3.000,- 2.000,- 1.500,-

Bus/Truck sedang 5.000,- 3.500,- 3.000,-

Bus/Truck besar 7.000,- 5.500,- 4.000,-

Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta 2012

Page 77: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tarif parkir yang baru berdasarkar Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2011 tidak dipungkiri masih banyak menuai

kontroversi. Sesuai Perda tersebut tarif retribusi parkir mengalami

kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan tarif parkir motor yang

tertinggi mencapai 100 % - 600 %. Sementara kenaikan biaya

parkir mobil penumpang/pikap 50 % - 500 %. Kenaikan ini masih

ditambah konsumen atau pengguna jasa parkir yang dikenakan tarif

parkir progresif setiap kelipatan satu jam sebesar 100%.

Dengan adanya kenaikan tarif parkir tersebut diharapkan

dapat sekaligus dapat merubah pola parkir dengan perhitungan per

jam sekali parkir diimbangi dengan pelayanan dan tanggung jawab

pelaksana perparkiran mulai dari juru parkir, pengelola, parkir serta

pemerintah daerah selaku yang bertanggung jawab terhadap

perparkiran di Kota Surakarta.

Sesuai Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Retribusi Daerah, tarif parkir yang harus dipungut petugas parkir

sesuai dengan yang ditetapkan. Di dalam Perda tersebut wilayah

perparkiran di Kota Surakarta sudah dibagi menjadi lima Zona area

parkir. Pembagian zona parkir dibagi menjadi lima zona yaitu

mulai dari yang tertinggi di zona A, B, C, D dan E. Namun zona

parkir yang diterapkan di Kota Solo hanya pada Zona C, D dan E.

Tarif parkir yang berlaku disesuaikan dengan masing- masing

Page 78: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

zona. Pemberlakuan zona parkir yang mulai berlaku tahun 2012

mengacu pada Peraturan Daerah No 9 Tahun 2011. Untuk lebih

jelasnya mengenai wilayah pembagian zona parkir di Kota

Surakarta dimulai dari Zona C, D, dan E yaitu sebagai berikut :

Page 79: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.5

Pembagian Zona Wilayah Parkir Kota Surakarta Tahun 2012 dimulai dari

Zona C, D, dan E

NO ZONA WILAYAH1 C Sepanjang Jl. Slamet Riyadi2 D Jl. Urip Sumoharjo

Jl. Kpt.Mulyadi

Jl. Kom Yos Sudarso

Jl. Dr.Rajiman

Jl. Veteran

Jl. Gatot Subroto

Jl. Kpt. Tendean

Jl. Sutan Syahrir

Jl. Dr. Muwardi

Jl. S. Parman

Jl. RE Martadinata

Jl. Brigjen Sudiarto

Jl. Gajah Mada

Jl. Honggowongso

Jl. Suryo Pranoto

Jl. Suto Wijoyo3 E Semua ruas jalan di tepi jalan umum selain yang termasuk

Zona C dan D

Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta 2012

Page 80: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Beberapa lokasi parkir sesuai dengan pembagian zona :

Jalan Slamet Riyadi (Zona C) Jalan Sutawijaya (Zona D)

Jalan (Zona E)

Peraturan tersebut mulai diberlakukan di Kota Surakarta

mulai bulan Januari tahun 2012. Kenaikan tarif parkir ini

diharapkan dapat dipahami oleh semua masyarakat khususnya para

pengguna jasa parkir. Adanya peraturan baru mengenai kenaikan

Page 81: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tarif parkir ini bukan tanpa alasan, parkir merupakan salah satu

instrumen pengendalian lalu lintas yang masuk kawasan agar tidak

terjadi kemacetan lalu lintas. Apabila lalu lintas Kota Surakarta

sudah mengalami kemacetan, ada beberapa dampak/ akibat yang

akan timbul seperti :

1. Daya saing ekonomi melemah

2. Polusi udara dan tingkat kebisingan meningkat

3. Masyarakat mudah stres

4. Tingkat kesehatan menurun

5. Daya tarik kota menurun

Namun masih banyak masyarakat atau pengguna jasa parkir

yang masih belum paham dengan peraturan tarif parkir yang baru.

Sebagian besar dari mereka masih b ingung dan belum terlalu

paham dengan tarif parkir yang berlaku saat ini di Kota Surakarta.

Hal ini diungkapkan salah Erma Wdhia salah seorang pengguna

jasa parkir, yang mengatakan bahwa :

“Saya tahunya tarif parkir naik mulai tahun 2012 ini, tapi saya gak tahu kalau ternyata tarif parkir itu beda-beda tiap wilayah. Saya gak tahu sebenarnya tarif parkir untuk motor berapa mobil berapa, ya saya tahunya naik aja. Dulu saya parkir sepeda motor Rp 500 sekarang Rp 1000, baru tahu ya setelah dikasih tahu sama petugas parkirnya itu. Selama ini saya bayar parkir gak terlalu memerhatikan, bayar ya bayar aja udah. ” (Wawancara tanggal 16 Juli 2012 )

Page 82: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal senada mengenai tarif parkir yang dianggap masih

membingungkan ini juga diungkapkan oleh salah seorang

pengguna jasa parkir Kurnia Setyaning Hidayah, yang mengatakan

bahwa :

“Saya bingung, setiap saya parkir disini pasti langsung ditarik Rp 2.000, padahal saya tahu ini adalah zona D dan tarif seharusnya adalah Rp 1.500, tapi yasudahlah saya manut saja”. (wawancara tanggal 17 Oktober 2012 )

Dalam Peraturan Daerah tersebut juga dijelaskan

berlakunya tarif progresif bagi pengguna jasa parkir. Tarif

progresif ini berlaku setiap satu kali parkir maksimum 1 jam, dan

kemudian setiap 1 jam kelebihannya akan dikenakan tarif

tambahan sebesar 100% dari besarnya retribusi yang sudah

ditetapkan. Kemudian kelebihan jam parkir kurang dari 1 jam tetap

dihitung 1 jam. Dan khusus untuk sekolah, tempat ibadah, rumah

sakit (Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas) tidak dikenakan

tarif progresif.

Namun pemahaman mengenai berlakunya tarif progresif ini

nampaknya belum banyak dipahami para pengguna jasa. Selain itu

juga para juru parkir kadang melakukan mengenakan tarif progresif

ini tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

Page 83: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T selaku Koordinator

Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA, Seragam dan Karcis menjelaskan

bahwa :

“Kalau secara umum yang pertama dasarnya ada aturannya di Surakarta kan ada dasar peraturannya tarif parkir bersifat progessif 100% untuk satu jam selanjutnya, dan pengguna jasa parkir tidak tahu , dan petugas parkir karena banyak jadi dalam kurang rinci dalam pemberian tarif parkir dan pengguna jasa parkir itu dipungut tarif yang melebihi ketentuan , dan pengguna jasa parkir di solo ini beragam, banyak yang dari luar wilayah solo yang tidak tahu peraturan tarif parkir di solo mengenai retribusi daerah , yang kedua alasan- alasan tarif parkir melebihi ketentuan ya karena namanya juga manusia yang membutuhkan uang untuk kepentingan pribadi ” (wawancara tanggal 19 Juli 2012 )

Hal senada mengenai adanya masalah tarif progresif ini

juga diungkapkan oleh salah seorang pengguna jasa parkir Kurnia

Setyaning Hidayah, yang mengatakan bahwa :

“Saya pernah parkir motor disamping Solo Grand Mall dan langsung ditarik tarif Rp 2.000, padahal pada karcisnya itu tuliannya Rp 1.500. Saya bingung, setiap saya parkir disanapasti langsung ditarik Rp 2.000, padahal saya tahu ini adalah zona D dan tarif seharusnya adalah Rp 1.500. Katanya sih ada tarif progesif tapi kok belum 1 jam saya sudah kena Rp 2000 pada awal parkir ”. (wawancara tanggal 17 Oktober 2012 )

Meski tarif parkir di Kota Surakarta dinaikkan sesuai

dengan Perda No 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah, namun

manajemen penerbitan karcisnya masih belum bisa teratur dan

masih kacau. Sejumlah warga pengguna jasa parkir masih bingung,

karena mereka kadang masih mengalami masalah mengenai kartu

Page 84: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

parkir/karcis. Kadang karcis parkir yang diterima tidak sesuai

dengan kendaraan yang dibawa atau karcis yang diterima masih

menggunakan karcis lama.

Seperti halnya dengan yang diungkapkan oleh salah

seorang pengguna jasa parkir di Pasar Depok, Bapak Budiman,

yang mengatakan bahwa :

“Saya memang tahu ada kenaikan parkir, jika memang di lokasi ini menjadi Rp 1.000 ya tak masalah. Tetapi kok ini karcis yang saya dapat adalah karcis untuk mobil, padahal saya kan bawa motor. Meskipun memang karcis itu bertuliskan tarif Rp 1000 kalau pakai karcis lama seperti itu, jangan-jangan uangnya malah gak masuk kas daerah?”(wawancara tanggal 2012 )

Pelaksanaan Perda ini dinilai masih belum bisa efektif

karena dianggap masih banyak masalah-masalah yang terjadi

mengenai perparkiran di Kota Surakarta ini. Setelah dilakukan

penelitian, masih banyak masalah yang timbul di lapangan. Banyak

para pengguna jasa parkir yang mengeluhkan masalah perparkiran

mulai dari pelayanan parkir, tarif parkir, kesemrawutan parkir dan

sebagainya.

c. Tahap Pengendalian

Pelaksanaan pengawasan yang disertai dengan penegakan

hukum yang tegas merupakan langkah yang penting dalam

pengendalian parkir untuk mempertahankan kinerja lalu lintas

Dalam proses pengendalian peraturan terkait perparkiran di Kota

Page 85: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Surakarta, pihak dari UPTD Perparkiran melaksanakan tahap

pengendalian/ pengawasan. Agar pelaksanaan sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat maka diadakan pengendalian/

pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan retribusi parkir di

tepi jalan umu supaya tujuan dapat tercapai.

Pengawasan dalam pelaksanaan pemungutan retribusi parkir

perlu dilakukan agar pelaksanaan proses pemungutan retribusi

parkir dan perencanaan awal proses pemungutan retribusi parkir

dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

melakukan pelaksanaan dan pengawasan retribusi parkir, petugas

parkir yang memungut kadang sering menemui kendala seperti

adanya gangguan dari premanisme di lapangan. Oleh karena itu

untuk menindak lanjuti masalah tersebut, UPTD Perparkiran ikut

campur tangan dengan melakukan pengawasan terhadap

perparkiran di Kota Surakarta. Pengawasan sangatlah penting

dilakukan agar dapat mengurangi tindakan pelanggaran-

pelanggaran tidak hanya dari pihak luar namu juga dari petugas

parkirnya sendiri. Pengawasan yang sering dilakukan oleh Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran ini disebut operasi

gabungan.

Pengawasan ini dimaksudkan untuk mengurangi

permasalahan yang sering terjadi di laangan dalam proses

pemunguttan retribusi parkir. Sekaligus juga untuk menertibkan

Page 86: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kedisiplinan para pengguna jasa parkir dalam menggunakan lahan

parkir serta para petugas parkir dalam memberikan pelayanan jasa

kepada pengguna lahan parkir. Untuk lebih jelasnya, berikut

prosedur mengenai pengawasan, penertiban dan pengendalian di

lpangan :

Gambar 4.2

Prosedur Pengawasan, Penertiban, dan

Pengendalian Lapangan

TIM Operasi

operasi

Sumber Data : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Dalam pelaksanaan pengawasan, pengelola parkir harus

bertanggung jawab terhadap keamanan kendaraan yang diparkir

termasuk perlengkapannya dan untuk masalah kehilangan

kendaraan yang ditempatkan di pangkalan parkir merupakan

tanggung jawab dari pengusaha parkir sesui dengan peraturan yang

berlaku.

Page 87: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk melaksanakan pemungutan, pembayaran, da

penagihan dibutuhkan adanya suatu pengawasan dalam

pelaksanaannya. Pengawasan merupakan proses pengamatan dari

seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin semua pekerjaan

dilakukan sesuan dengan rencana atau aturan yang telah ditentukan

sebelumnya. Pengawasan tidak ditujukan terhadap orang atau

pejabat, tetapi kepada pekerjaan dan hasilnya. Dalam pelaksanaan

pengawasan ini, pengawasan akan berjalan dengan lancar apabila

proses dasar pengawasan diketahui dan ditaati. Proses dasar

pengawasan yang dimaksud adalah penentuan hasil kerja,

pengukuran hasil pekerjaan dan koreksi terhadap penyimpangan

yang mungkin terjadi.

Di Kota Surakarta, dalam pelaksanaan kegiatan

pemungutan retribusi parkir yang dilakukan oleh petugas parkir

belum dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan.

Proses pengawasan yang dilakukan pihak Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Perparkiran yaitu dengan mengadakan operasi

gabungan untuk menghilangkan premanisme maupun kendala-

kendala lain yang terjadi. Pengawasan ini dilakukan setiap hari

untuk menertibkan perparkiran di Kota Surakarta

Page 88: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal ini sesuai yang diutarakan oleh Bapak Mudo Prayitno

selaku Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA, seragam dan

Karcis di UPTD Perparkiran yang mengatakan bahwa :

“Kegiatan rutin operasional yang berkaitan dengan penertiban, kita setiap hari melaksanakan patroli yang dilaksanakan oleh petugas dari UPTD Perparkiran , tiap hari kita mobile pada waktu jam kerja untuk melaksanakan pengawasan untuk penertiban apakah ditemui pelanggaran , kalau ada ya kita tindak sesuai dengan aturan. Untuk operasional secara gabungan yang kita laksanakan 1 bulan 4 kali jadi itu kaitannya karena gabungan kita melibatkan dari unsur kepolisian, satpol pp, kejaksaan, pengadilan, asosiasi parkir kota Surakarta”. (Hasil wawancara tanggal 19 Juli 2012).

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memantau setiap

aktivitas yang dijalankan oleh petugas parkir sekaligus untuk

mengawasi tindakan-tindakan atau pelanggaran-pelanggaran yang

tidak diinginkan. Pelaksanaan operasi gabungan ini dilaksanakan

oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran (UPTD) Perparkiran

Kota Surakarta beserta pihak- pihak yang terkait dalam mengatasi

masalah- masalah yang terkait dengan pelanggaran- pelanggaran

perparkiran. Dengan demikian, pelanggaran- pelangggaran yang

terjadi akan dapat teratasi.

Apabila dalam pelaksanaan pengawasan dalam operasi

gabungan tersebut mereka menemukan masalah, maka akan

ditindak lanjuti oleh pihak terkait. Hal tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Bapak oleh Bapak Mudo Prayitno selaku

Page 89: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA, seragam dan Karcis di

UPTD Perparkiran yang mengatakan bahwa :

“Jadi dilihat dulu masalahnya seperti apa, misalkan petugas parkir yang keliru memungut tarif yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada nanti ya kita panggil kesini, KTA Parkir kita ambil nanti kesini kita bina dan kita beri peringatan tertulis agar tidak mengulangi lagi. Apabila ditemukan pelanggaran lain yang berkaitan dengan parkir misalnya ada parkir yang ada dilokasi yang bukan diperuntukkan untuknya kita akan memberikan pada pengguna jasa pembinaan pada ketua parkirnya kalaumomennya di pihak gabungan ya ditilang sama pihak” (Hasil wawancara tanggal 19 Juli 2012).

Namun proses pengawasan ini tidak hanya dilakukan oleh

pihak Unit Pelaksana Tekins Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

Surakarta saja, tetapi juga oleh pengelola parkir yang langsung

menangani petugas parkir atau juru parkir dalam pelaksanaan

pemungutan retribusi parkir.

Namun hal yang tidak senada diungkapkan salah seorang

pengguna jasa parkir, Erma Widhia di kawasan Jalan Slamet

Riyadi yang menyatakan bahwa :

“Menurut saya proses pengawasan yang dilakukan piahk terkait masih sangat sangat kurang. Buktinya saya masih banyak melihat praktek kecurangan yang dilakukan para tukang parkir. Tarif yang diminta itu kadang gak sesuai”. (wawancara tanggal 16 Juli 2012 )

Pelaksanaan pengawasan perparkiran yang dilakukan pihak

UPTD Perparkiran dengan phak-pihak terkait ini dinilai masih

belum bisa dilaksanakan secara maksimal.

Page 90: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Mendukung Implementasi

Perda No 9 Tahun 2011 Kota Surakarta

a. Komunikasi

Komunikasi yang dilakukan pada pelaksanaan implementasi

Perda No 9 Tahun 2011 ini baik mulai dari tahap sosialisasi,

perencanaan dan pelaksanaan serta tahap pengendalian adalah

komunikasi yang terjalin antara aparat pemerintah dengan para juru

parkir. Komunikasi yang dijalin adalah komunikasi vertikal dan

komunikasi horisontal. Untuk komunikasi horisontal yaitu komunikasi

dalam arti ke atas, di sini komunikasi yang terjalin yaitu komunikasi

antara Dinas Perhubungan sebagai atasan dan dinas terkait misalnya

kepolisian, denpom,satpol pp, dinas tata ruang kota. Untuk komunikasi

ke awah atau vertikal, dalam hal ini komunikasi yang terjalin adalah

antara pengelola prkir dengan petugas parkir.

Adapun bentuk komunikasi yang dilakukan pada tahap

sosialisasi adalah pemberian pengarahan, penjelasan dan pemahaman

mengenai kebijakan Peraturan Daerah mengenai retribusi parkir ini

melalui beberapa forum, baik melalui media massa, maupun sosialisasi

langsung kepada pengelola parkir kepada instansi terkait, dan kepada

petugas parkir di lingkungan Kota Surakarta. Komunikasi yang

terbentuk pada tahap sosialisasi program sudah baik karena

pemahaman para petugas parkir dan instansi terkait sudah cukup

paham dan jelas.

Page 91: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Komunikasi petugas dengan juru parkir ini d inilai sudah

terjalin dengan baik, hal ini sesuai yang diungkapakan Bapak Mudo

Prayitno, S.Si.T selaku Koordinator Sub Unit Penerbitan Ijin, KTA,

Seragam dan Karcis :

“Komunikasi terjalin baik, seluruh petugas parkir yang resmi pasti pernah ke kantor dan kita beri pemahaman , sebelum bertugas, setiap tahun pasti ke kantor untuk membuat atau memperpanjang KTA , dan petugas juga tahu karena di KTA nya itu ada zonanya ada diskripsi lokasinya. Karcis bisa dicetak sendiri , tetapi kita membuat aturannya, ini lho karcis ini yang harus dipakai dan harus diporporasi”. (wawancara tanggal 19 juli 2012 )

b. Sumber Daya

Keberhasilan implementasi kebijakan sangat tergantung dari

kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia

merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan

keberhasilan suatu implementasi kebijakan. Setiap tahap implementasi

menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan

pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetapkan.

Komponen dari sumberdaya manusia ini meliputi jumlah staf, keahlian

dari para pelaksana . Sumberdaya manusia yang tidak memadahi

(jumlah dan kemampuan) berakibat tidak dapat dilaksanakannya

pelaksanaan kebijakan secara sempurna karena mereka tidak bisa

melakukan pengawasan dengan baik. Jika jumlah staf pelaksana

kebijakan terbatas maka hal yang harus dilakukan yaitu meningkatkan

skill/kemampuan para pelaksana untuk melakukan program. Untuk itu

Page 92: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perlu adanya manajemen SDM yang baik agar dapat meningkatkan

kinerja program.

Selain sumber daya manusia, sumber daya finansial juga

menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi

kebijakan. Sumber daya non manusi ini meliputia fasilitas-fasilitas

pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program

seperti dana dan sarana prasarana

Dalam Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No 9 Tahun

2011 ini faktor Sumber Daya sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pelaksanaan kebijakan, baik dalam tahap sosialisasi,

perencanaan dan pelaksanaan serta tahap pengawasan/pengendalian.

Sumber daya dalam tahap sosialisasi ini terdiri dari kesiapan sumber

daya manusia dan sumber daya non manusia/finansial. Adapun faktor

sumber daya yang paling dominan dalam tahap sosialisasi adalah

sumber daya manusia yaitu petugas UPTD Perparkiran Kota Surakarta.

Dalam tahap sosialisasi, banyak sumber daya non manusia yang

diperlukan, hal ini diungkapkan oleh Bapak oleh Bapak Mudo Prayitno

selaku Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA, seragam dan Karcis

di UPTD Perparkiran yang mengatakan bahwa :

“Untuk pembiayaan Perda, kita bekerja berdasarkan pem, anggaran ya dari pemerintah dari APBD Kota Surakarta. Untuk sarana dan fasilitas, sarana nya jelas kita memerlukan SDM untuk melaksanakan Perda tersebut, kendaraan, kantor, kita bekerja untuk melaksanakan Perda, jadi ya kantor ini ada untuk melaksanakan Perda. Kalau untuk sosialisasi, sarana langsung kita membutuhkan tempat untuk sosialisasi, kita membutuhkan

Page 93: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komputer untuk mempresentasikan dan sarana lainnya”. (waancara tanggal 19 juli 2012 )

Fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan

kebijakan/program harus terpenuhi seperti kantor, peralatan, serta dana

yang mencukupi. Tanpa fasilitas ini mustahil program dapat berjalan.

c. Dukungan Publik

Selain komunikasi dan sumber daya, faktor lain yang

mendukung dalam Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No 9

Tahun 2011 di Kota Surakarta ini adalah dukungan publik/

masyarakat. Dalam menerima kebijakan yang telah dikeluarkan oleh

pemerintah daerah, masyarakat dituntut dapat memahami dan

melaksanakanya sebagaimana yang diharapkan. Dengan kata lain,

keterlibatan atau partisipasi masyarakat amatlah dibutuhkan demi

terciptanya tujuan pembangunan yang telah ditetapkan

Adapun dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Peraturan

Daerah tentang retribusi perparkiran ini dapat dilihat dari masukan-

masukan dari masyarakat/ para penguna jasa parkir.

Di Kota Surakarta, dalam pelaksanaan Perda Nomor 9 Tahun

2011 Tentang Retribus Daerah ini sangat memerlukan dukungan

masyarakat sebagai masukan untuk UPTD Perparkiran Kota Surakarta

agar bekerja lebih baik sehingga keberhasilan pelaksanaan Perda

tersebut dapat dicapai. Bapak oleh Bapak Mudo Prayitno selaku

Page 94: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA, seragam dan Karcis di

UPTD Perparkiran yang mengatakan bahwa :

“Jadi proses- proses di dalam menerbitkan atau menetapkan suatu Perda itu kan ada prosesnya yang pertama ada public hearing semua orang atau stake holder terkait itu diundang untuk memberikan masukan, saran untuk membuat suatu perda khususnya perparkiran, dari public hearing kita simpulkan dan kemudian kita membuat naskah akademik Perda nya, setelah itu ada FGD (Forum Group Discussion) dan membentuk kelompok-kelompok kecil yang berkaitan dengan perda parkir, setelah itu nanti dibawa ke dewan ke DPRD dan disana nati ada public hearing lagi, apakah ada kekurangan yang harus ditambahi atau ada kesalahan yang harus dibenarkan , jelas kalau perda sudah ditetapkan jelas ada dukungan dari masyarakat khususnya masyarakat solo, karena Perda ini berlaku di kota Solo , masyarakat di luar kota solo otomatis kalau dateng ke solo dia terkena aturan main di kota solo” (wawancara tanggal 19 juli 2012 ).

Setelah menerima masukan-masukan dari masyarakat, maka

masukan-masukan ini akan menjadi pertimbangan terhadap

pelaksanaan Peraturan Daerah yang berlaku di Kota Surakarta. Ini akan

menjadi pertimbangan pemerintah daerah, apakah ada kekurangan yang

harus ditambahi atau ada kesalahan yang harus dibenarkan.

d. Sikap Pelaksana

Disamping faktor-faktor di atas, sikap pelaksana juga

menjadi faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan. Sikap

pelaksana dimaksudkan sebagai kecenderungan, keinginan atau

kesepakatan para pelaksana (implementor) untuk melaksanakan

kebijakan. Semua itu dapat terwujud jika pelaksana mendukung

Page 95: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tujuan kebijakan. Sebaliknya sikap pelaksana yang cenderung

menolak kebijakan, akan menyebabkan mereka gagal melaksanakan

kebijakan.

Dalam meyikapi kebijakan yang telah ada, para pelaksana di

sini salah satunya pihak UPTD Perparkiran, sudah melaksanakan

tugas sesuai dengan peraturan yang ada. UPTD Perparkiran

Surakarta melakukan kegiatan rutin untuk penertiban guna mencegah

terjadinya masalah perparkiran. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak

Mudo Prayitno selaku Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA,

seragam dan Karcis di UPTD Perparkiran :

“Kegiatan rutin operasional yang berkaitan dengan penertiban, kita setiap hari melaksanakan patroli yang dilaksanakan oleh petugas dari UPTD Perparkiran , tiap hari kita mobile pada waktu jam kerja untuk melaksanakan pengawasan untuk penertiban apakah ditemui pelanggaran , kalau ada ya kita tindak sesuai dengan aturan. Untuk opersional secara gabungan yang kita laksanakan 1 bulan 4 kali jadi itu kaitannya karena gabungan kita melibatkan dariunsur kepolisian, satpol pp, kejaksaan, pengadilan, asosiasi parkir kota Surakarta”. (Wawancara, 19 Juli 2012 )

Sikap dari pelaksana kebijakan Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2011 in i akan sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya

kinerja implementasi kebijakan tersebut. Pelaksana kebijakan tidak

hanya dituntut kemampuan dan kemauannya secara sungguh-

sungguh dalam melaksanakan kebijakan, tetapi juga dituntut untuk

mampu membawa kebijakan tersebut kearah yang diinginkan atau

diharapkan.

Page 96: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari berbagai keterangan di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa sikap pelaksana mulai tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan

serta tahap pengendalian/ pengawasan dalam implementasi Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2011 di Kota Surakarta ini cukup baik dan

positif serta sangat memberikan manfaat bagi keberhasilan

kebijakan.

e. Struktur Birokrasi

Keberadaan birokrasi dalam sistem administrasi modern

sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan

organisasi. Dalam pelaksanaan kebijakan Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2011 ini, UPTD Perparkiran memiliki struktur organisasi

yang membagi semua tugas dan fungsi kepada anggota. Kewenangan

yang ada dalam struktur organisasi membuat pelaksana bekerja

dengan optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya

Sesuai dengan struktur birokrasi yang ada, maka para

pelaksana kebijakan disini pihak UPTD melakukakan tugas sesuai

dengan kebijakan yang ada sesuai dengan Peraturan Daeah No 9

Tahun 2011. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Mudo Prayitno

selaku Koordinator Sub Unit Penertban Ijin, KTA, seragam dan

Karcis di UPTD Perparkira :

“Pengelolaan parkir di kota Surakarta ini khususnya yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran ini ada 2 macam yaitu

Page 97: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

retribusi perparkiran untuk tepi jalan umum dan khusus yang dimiliki oleh pemerintah daerah, perencanaan yang kita lakukan mengenai pengelolaan yaitu setiap tahun kita mengadakan apa yang disebut kerjasama dengan kerjasama pihak ketiga dan sebelum ada kerjasama harus dilakukan terleb ih dahulu survey- survey lokasi parkir di setiap titik di kota Surakarta di tepi jalan umum dan tempat khusus kota Surakarta yang nantinya akan dijadikan dasar sebagai pendapatan asli daerah”. (Wawancara, 19 Juli 2012)

Kemudian beliau juga menjelaskan :

“Untuk perencanaan- perencanaan teknis kita setiap tahun juga melaksanakan lokasi- lokasi tertentu yang harus dirubah sudut parkirnya, melalui manajemen dan tata lalu lintas , ada lokasi di tepi jalan umum apakah sudah mengganggu lalu lintas secara umum, seperti di jln Slamet Riyadi, Jln Gatot Subroto, Yos Sudarso itu kan ada sudut2 parkir, kemiringannya itu setiap tahun kita evaluasi untuk merencanakan kedepannya apakah kondisi saat ini sudah baik dalam arti mengganggu lalu lintas secara umum atau apakah sudah perlu dievaluasi untuk dirubah siklusnya, dihapus atau tetap”. (Wawancara, 19 Juli 2012)

Birokrasi suatu organisasi mempunyai peranan yang besar

untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal. Birokrasi sebagai

organisasi mempunyai struktur yang membagi semua tugas dan

fungsinya. Pembagian tugas kepada semua anggota organisasi

memberikan kemudahan mengadakan pencapaian tujuan seperti

yang telah direncanakan sebelumnya. Struktur yang ada dalam

birokrasi membuat adanya kesamaan persepsi terhadap misi dan visi

organisasi. Adaya struktur birokrasi maka dapat diketahui siapa

mengerjakan apa dan bagaimana prestasi yang dicapainya.

Page 98: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Hambatan dalam Implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2011 Kota Surakarta

Dalam pelaksanaan kebijakan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2011 di Kota Surakarta ini, masih banyak ditemui berbagai masalah dalam

perparkiran yang menghambat implementasi kebijakan Perda.

Ketidakberesan dalam masalah tersebut belum bisa sepenuhnya

ditindaklanjuti sehingga pada akhirnya membudaya dan tertanam dalam

pikiran masyarakat. Masyarakat kemudian tidak ambil pusing dengan

membiarkan hal tersebut setiap kali mereka menggunakan jasa parkir. Hal

ini menjadi reaksi berantai yang dapat merusak integritas tukang parkir

dan pengguna jasa parkir.

Integritas dapat dibangun apabila budaya ketidakberesan masalah-

masalah parkir tersebut diperangi. Memang budaya seperti itu tidak dapat

langsung hilang, namun tetap harus ada inisiatif mencoba sedikit demi

sedikit lewat mental maupun perbaikan sistem.Ada beberapa contoh

masalah-masalah perparkiran yang sering ditemui yang sudah menjadi

budaya dan masih belum bisa dihilangkan seperti :

a. Munculnya Parkir Liar

Dalam pelaksanaan retribusi parkir tidak lepas dari adanya

tempat parkir yang diperbolehkan, artinya tempat parkir yang

mendapatkan ijin dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran Kota Srakarta. Karena hanya tempat parkir yang

memiliki ijin resmi atau diperbolehkan untuk parkir yang bisa

Page 99: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dipungut. Namun, saat ini banyak bermunculan tempat- tempat

parkir liar yang tidak berijin resmi dari UPTD Perparkiran, hal ini

sangat mengganggu dalam pelaksanaan pemungutan retribusi

parkir. Munculnya parkir liar biasanya pada acara- acara insidental

seperti pasar malam, dan tempat- tempat yang ramai pengunjung

seperti gedung pertemuan hotel, restoran atau mall.

Permasalahan parkir liar sangat meresahkan masyarakat,

selain keberadaannya yang ilegal atau tanpa ijin, seringkalli

mereka melakukan pemaksaan pada konsumen. Adanya parkir liar

ini sangat mengganggu karena mereka menarik retribusi parkir

namun tidak menyetorkan kepada pihak yang berwenang. Adanya

parkir liar yang tidak mengantongi ijin dari Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Perparkiran ini bisa didakwa melakukan tindak

pidana.

Keberadaan parkir liar khususnya di Kota Surakarta ini

memang sangat mengganggu dalam proses pemungutan retribusi

parkirnya. Hal ini d ikrenakan bila pengguna jasa parkir memarkir

kendaraannya di luar tempat yang diperbolehkan secara otomatis

dari pihak pengelola parkir tidak bisa memungut karena lahan liar

tersebut bukan merupakan tanggung jawab dari pengelola parkir

dan pemungutan retribusi parkir bisa berkurang.

Salah satu contoh masih timbunya parkir liar di Kota Solo ini

adalah masih dapat ditemukan adanya parkir liar di kawasan Pasar

Page 100: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Klewer. Semakin bertambahnya pengunjung di Pasar Klewer membuat

konsumen melakukan parkir di sembarang tempat. Terlihat munculnya

parkir liar yakni di sisi selatan dan utara pasar yang terletak di

Kecamatan Pasar Kliwon. Sebenarnya, kawasan tersebut digunakan

untuk para pedangan, namun banyak konsumen yang memilih parkir di

arean tersebut.

Pasar Klewer ( 9 Juli 2012 )

Penertiban parkir liar harus dilakukan agar pengunjung

Pasar Klewer nyaman. Keberadaan parkir liar tentunya membuat

pengunjung enggan parkir di lahan yang sudah disediakan.

Alasannya, mereka yang melakukan parkir liar merasa lebih aman

jika parkir di dekat pasar. Maka dari itu, UPTD Perparkiran harus

melakukan sosialisasi secara maksimal terutama pada para pengguna jasa

parkir agar bisa paham terhadap peraturan

Sudah seringkali masyarakat mendesak kepada Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta untuk

terus melakukan langkah penertiban terhadap munculnya parkir

Page 101: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

liar dan juru parkir (jukir) di Kota Surakarta. Penertiban yang

dilakukan UPTD Perparkiran selama in i justru di tempat resmi

yang telah ditetapkan UPTD , yang seharusnya penertiban itu

merupakan kewajiban kontraktor yang bersangkutan, namun

UPTD Perparkiran justru tidak melakukan penertiban ke lokasi

yang selama ini belum terdaftar dan belum ditetapkan oleh UPTD

Perparkiran. Secara kelembagaan, para juru parkir liar berdiri

sendiri, para juru parkir liar juga tidak menyetorkan hasil

pungutannya kepada Pemerintah Kota Surakarta. Selain itu, pada

umunya juru parkir liar juga memungut tarif di atas tarif resmi

yang sudah diberlakukan.

b. Karcis parkir, atribut parkir, dan tarif parkir

1) Karcis Parkir

Permasalahan yang ada kaitannya dengan masalah

pemungutan retribusi parkir yaitu pemberian karcis parkir atau

tanda bukti parkir. Menurut ketentuan, karcis parkir harus

diberikan kepada konsumen sebagai tanda pengguna jasa

parkir, tapi kenyataannya di lapangan kadang kala tidak

diberikan pada pengguna jasa parkir. Pemberian karcis ini

sangat penting dalam mmberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang tarif parkir yang benar dan menjadi dasar

kebijakan yang digunakan pemerintah dalam menarik retribusi

parkir serta membuktikan bahwa penarikan itu resmi dan sesuai

Page 102: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan peraturan daerah. Petugas parkir di Surakarta sering

tidak memberikan karcisnya kepada pengguna jasa parkir , hal

ini untuk menghemat karcis.

Dalam setiap kartu parkir, sudah tertera jelas pembagian

zona dan besarnya retribusi tarif masing-masing. Namun masih

saja ditemukan banyak masalah terkait karcis itu sendiri

maupun retribusinya.

Bentuk karcis parkir sepeda motor untuk zona D

Salah satu masalah yang dialami penulis disini sebagai

pengguna jasa parkir yaitu masalah tarif parkir yang diminta

yang tidak sesuai dengan tarif yang tertera pada karcis. Di

kawasan Pasar Klewer tepatnya pada zona E, yang seharusnya

tarif parkir untuk sepeda motor Rp 1.000, namun petugas parkir

menarik tarif sebesar Rp 1.500. Penulis juga melihat

kecurangan yang dilakukan oleh para juru parkir, dengan

mengganti tarif yang tertera pada karcis, yang seharusya Rp

1.000 namun diganti menggunakan bolpoint menjadi Rp 1.500.

Page 103: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bentuk kecurangan pada karcis parkir

Karcis merupakan bukti tertulis untuk pengguna jasa

parkir yang menandakan bahwa pengguna telah menggunakan

fasilitas parkir untuk meletakkan kendaraannya. Jadi pemberian

karcis kepada pengguna jasa parkir sangatlah penting, karena

dapat sebagai jaminan untuk mendapatkan fasilitas dan

kenyamanan dalam menitipkan kendaraannya. Pengawasan dari

pihak pengelola dan UPTD Perparkiran Kota Surakarta sangat

berpengaruh untuk menindak masalah tersebut.

2) Atribut dan seragam petugas parkir

Permasalahan yang lain yaitu mengenai atribut parkir,

kadang atribut yang digunakan tidang lengkap, mereka tidak

menggunakan peluit, tidak ada badge, nama, id card, dan

bahkan ada yang tidak menggunakan seragam yang seharusnya

berwarna orange. Sebenarya penggunaan atribut ini penting

untuk menunjukkan identitas petugas parkir atau juru parkir.

Menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 Tentang

Page 104: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, disebutkan bahwa

pengusaha atau pengelola parkir wajib memberikan seragam

kepada juru parkir, pengelola parkir juga diwajibkan mematuhi

dan melaksanakan hubungan ketenagakerjaan sesuai Peraturan

Perundangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan.

Petugas parkir di tepi jalan umum harus dilengkapi

pakaian seragam dengan diberi tanda- tanda yang jelas sebagai

seorang petugas, antara lain nama petugas, badge, peluit,dan id

card. Petugas parkir yang tidak memakai perlengkapan sesuai

ketentuan, dilarang melaksanakan tugas atau memungut biaya

parkir, dan bagi pemegang kendaraan yang diparkir tidak wajib

membayar biaya parkir kepada petugas parkir yang tidak

memakai perlengkapan.

Contoh masalah yang paling sering ditemui yaitu masih

banyak ditemui para juru parkir yang tidak menggunakan id

card saat bertugas di beberapa lokasi parkir. Mereka

kebanyakan hanya mengenakan seragam parkir tanpa

mengenakan id card yang telah diwajibkan.

Beberapa petugas parkir yang tidak mengenakan atribut

lengkang selama bertugas di beberapa lokasi parkir :

Page 105: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Petugas parkir di Jalan Slamet Riyadi tanpa atribut

lengkap

Petugas parkir di Pasar Gede tanpa atribut lengkap

Untuk mengatasi masalah karcis dan atribut tersebut

pihak UPTD Perparkiran melaukan pengawasan terhadap

pelaksanaan perparkiran secara rutin untuk mengetahui

pelanggaran- pelanggaran yang terjadi, Selain itu UPTD

Perparkiran mengadakan razia secara rutin, juru parkir yang

terjaring razia dibawa ke kantor untuk mengisi surat pernyataan

Page 106: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang berisi kesanggupan untuk melengkapi atribut kerjanya,

apabila dalam kurun waktu seminggu juru parkir tidak

memenuhi ketentuan ada peringatan keras yaitu pencabutan

izin kerja.

3) Tarif parkir yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah

Permasalahan mengenai tarif parkir merupakan

permasalahan yang sering dialami dan dikeluhkan oleh para

pengguna jasa parkir. Tarif parkir atau biaya parkir adalah

biaya yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang dipungut

oleh petugas parkir terhadap pengguna jasa parkir. Mengenai

tarif parkir sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Daerah ,

tetapi kenyataannya di lapangan para juru parkir menarik tarif

parkir melebihi ketentuan, padahal dalam Peraturan Daerah

sudah dilarang untuk menaikkan tarif parkir yang telah

disepakati.

Penarikan tarif parkir yang tidak sesuai ketentuan sering

terjadi, namun tidak semua petugas parkir melakukan hal

demikian, tidak sedikit petugas parkir yang mengetahui

mengenai peraturan daerah yang baru, sehingga d ia dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Sesuai Peraturan Daerah

yang baru yaitu Perda Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi

Daerah, untuk pemungutn retribusi parkir berdasarkan

pembagian zona parkir. Untuk program kegiatan zona parkir

Page 107: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

atau zoning parkir in i merupakan salah satu bentuk kegiatan

yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam

menarik tarif retribusi parkir sesuai dengan zona titik parkir

yang telah ditentukan. Setiap zona parkir memiliki tarif yang

berbeda- beda dan tarif parkir yang baru jug bersifat progressif,

jadi satu kali parkir maksimum1 jam, tiap satu jam

kelebihannya dikenakan tarif tambahan sebesar 100% dari

besarnya retribusi yang ditetapan. Kelebihan jam parkir kurang

dari satu jam dihitung satu jam.

c. Perilaku petugas parkir dan masyarakat dalam berlalu lintas masih

rendah

Selama in yang menjadi kendala masalah pemungutan

retribusi parkir di Kota Surakarta melihat di lapangan yang selalu

menjadi masalahnya adalah perilaku dari petugas parkir itu sendiri

dan pengguna jasa parkir. Tidak dipungkiri bahwa petugas parkir

menjadi salahsatu faktor yang menghambat dalam pelaksanakan

pemungutan retribusi parkir di Kota Surakarta. Selain itu pengguna

jasa parkir maupun masyarakat sendiri juga sangat berpengaruh

dalam pemungutan retribusi parkir di Kota Surakarta.

Faktor dari perilaku petugas parkir dan pengguna jasa

parkir sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan pemungutan

retribusi parkir. Perilaku yang melanggar dari petugas parkir yang

memungut retribusi tidak sesuai aturan dapat menghambat proses

Page 108: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemungutan retribusi itu sendiri, selain itu juga kurangnya

kesadaran dari masyarakat dalam berlalu lintas juga berpengaruh

terhadap pemungutan retribusi parkir. Seperti kursng disiplinnya

masyarakat dalam mematuhi aturan rambu- rambu yang sudah

disediakan. Misalnya tempat yang dilarang untuk parkir tetapi

masih nekat untuk digunakan parkir dengan alasan tempat parkir

sudah penuh dan masih banyak lagi.

d. Kesejahteraan Juru Parkir

Dalam pemungutan retribusi parkir, masalah kesejahteraan

juru parkir juga sangat berkaitan erat dengan masalah perparkiran.

Karena masalah ini merupakan akar yang menimbulkan beragam

permasalahan di lapangan yang berkaitan dengan masalah parkir.

Mereka juga pasti ingi memberikan kesejahteraan yang layak bagi

keluarganya, namun bila keejahteraan juru parkir sendiri tidak

baik, d ia jug tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Hal ini bisa memicu tindakan yang kurang baik dari juru parkir

untuk dapat memperoleh penghasilan yang lebih banyak untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri dari melakukan pemungutan

parkir, misalnya seperti penarikan tarif parkir yang tidak sesuai.

Dengan adanya masalah tersebut, Pemerintah Kota Surakarta harus

lebih memperhatikan kesejahteraan juru parkir.

Sesuai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang

Retribusi Parkir d i Tepi Jalan Umum yang menyebutkan bahwa

Page 109: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

petugas parkir berhak untuk mendapatkan jaminan sosial dari

pengelola. Sehingga pengelola tidak hanya memerintah saja untuk

melakukan pemungutan retribusi parkir, namun juga memberikan

kesejahteraan yang layak bagi petugas parkir atau juru parkir.

Dalam melakukan pemungutan retribusi parkir tidak hanya

mementingkat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja,

namun juga peningkatan bagi kesejahteraan juru parkirnya.

Masalah moral dan etika ini tidak jauh dari penegakan

hukum/peraturan. Apabila peraturan benar-benar ditegakkan pasti para

pelanggar akan segan berbuat semena-semena. Namun jika masalah-

masalah ini berlangsung terus menerus dan sudah alih generasi maka akan

menjadi budaya. Perlu ada sosialisasi, karena budaya tidak tertib dan sadar

hukum adalah salah satu masalah yg cukup berat, disamping masalah

penegakkan hukum yang masih belum bisa maksimal.

Page 110: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan,

dapat diketahui bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2011 Tentang Retribusi Daerah khusunya mengenai retribusi parkir adalah

mulai tahun 2012 untuk retribusi parkir di Kota Surakarta mengalami

kenaikan tarif. Retribusi parkir di tepi jalan umum didasarkan pada

pembagian zona yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan.

Pengelolaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta meliputi

tahap sosialisasi, pelaksanaan, dan pengendalian/pengawasan. Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta melakukan

upaya sosialisasi tersebut dengan tujuan untuk memberikan kemudahan

informasi bagi para juru parkir untuk melaksanankan tugasnya. Sosialisasi

dilakukan melalui 2 macam yaitu sosialisasi langsung yang dilaksanakan

langsung kepada pengelola parkir, instansi terkait, dan kepada petugas

parkir dan sosialisasi tidak langsung yaitu melalui iklan di televisi lokal,

melalui surat kabar, melalui pamflet. Dan adanya peraturan mengenai tarif

progresif juga muliai diberlakukan.

Kemudian untuk tahap pelaksanaannya, UPTD Perparkiran mulai

bulan Januari 2012 mulai menerapkan tarif baru untuk parkir di kota

Surakarta. Tarif parkir sesuai dengan zona yang sudah ditetapkan sesuai

dengan peraturan. Dalam tahap pengeawasan/pengendalian pihak UPTD

Page 111: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perparkiran Kota Surakarta membentuk operasi gabungan yang

melibatkan dari pihak kepolisian, ,satpol pp, kejaksaan, pengadilan,

asosiasi parkir kota Surakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk

memantau setiap aktivitas yang dijalankan oleh petugas parkir sekaligus

untuk mengawasi tindakan- tindakan atau pelanggaran- pelanggaran yang

tidak diinginkan.ppendukung faktor penghambatnya. Untuk faktor yan

mempengaruhi sekaligus mendukung pelaksanaan Perda ini yaitu adanya

unsur komunikasi, sumber daya baik sumber daya manusia dan non

manusia kemudian dukungan publik. Sedangkan untuk faktor

penghambatnya antara lain yaitu munculnya parkir liar, petugas yang

tidak menggunakan atribut lengkap, masalah karcis parkir, tarif parkir

yang tidak sesuai aturan, perilaku petugas parkir dan masyarakat dalam

berlalu lintas masih rendah dan kesejahteraan juru parkir yang masih

kurang.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa

saran terhadap implementasi Perda oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran Kota Surakarta sebagai berikut :

1. Perlu adanya sosialisasi yang lebih mendalam mengenai Peraturan

Daerah yang baru tentang tarif retribusi parkir di tepi jalan umumyang

baru berdasarkr Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta

untuk lebih tegas dalam memberikan sanksi terhadap para petugas

Page 112: IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ...... · Surakarta adalah melaksanakan implementasi Perda No 9 Tahun 2011 khususnya ... ini sebaga i akibat direvisinya Perda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

parkir yang melakukan pelanggaran-pelangaran. Selama ini petugas

parkir yang melakukan pelanggaran-pelanggaran belum menerima

sanksi secara tegas, jadi masih sering dijumpai banyak pelanggaran-

pelanggaran yang terjadi dalam perparkiran. Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta harus memberikan sanksi

yang lebih tegas lagi agar para pelaku pelanggaran jera dan tidak

mengulasi kesalahan.

3. Pemerintah Daerah melalui UPTD Perparkiran Kota Surakarta perlu

lebih sering memberikan pembinaan-pembinaan terhadap petugas

parkir dalam menjalankan tugasnya agar dapat mengurangi

permasalahan yang sering kali d ikeluhkan oleh masyarakat/pengguna

jasa parkir. Selain itu juga Pemerintah Daerah juga harus lebih

memperhatikan kesejahteraan para juru parkir.