implementasi penilaian autentik kurikulum · pdf file · 2015-05-182 artikel...
TRANSCRIPT
1 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Oleh Mansur HR
Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendidik tentang penilaian autentik
kurikulum 2013 dan implementasinya di SMA. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian
yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya. Penilaian autentik meliputi penilaian pada aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Bentuk penilaian autentik pada aspek sikap adalah: 1) observasi;
2) penilaian diri; 3) penilaian antar peserta didik; dan 4) jurnal, sedangkan bentuk
penilaian autentik pada aspek pengetahuan adalah: 1) tes tertulis; 2) observasi terhadap
diskusi, tanya jawab dan percakapan; dan 3) penugasan. Adapun bentuk penilaian
autentik pada aspek keterampilan adalah: 1) penilaian unjuk kerja; 2) penilaian projek;
3) penilaian produk; dan 4) penilaian portofolio. Langkah-langkah mengimplementasikan
penilaian autentik meliputi: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) analisis (pengolahan
nilai); dan 4) pelaporan.
Kata kunci: implementasi, penilaian, autentik, kurikulum 2013
ABSTRACT
This paper aims to provide information to educators about authentic assessment
curriculum of 2013 and its implementation in high school. Authentic assessment is a form
of assessment that requires students to show attitude, using the knowledge and skills
gained from learning to perform tasks in real situations. Authentic assessment includes
assessing the aspects of attitudes, knowledge, and skills. Forms of authentic assessment in
attitude aspects are: 1) observation; 2) self-assessment; 3) an assessment of learners; and
4) journals, while the form of authentic assessment on aspects of knowledge are:
1) a written test; 2) observation of discussions, question and answer and conversation;
and 3) assignment. The form of authentic assessment on the skills aspect is: 1) assessment
of their performance; 2) the assessment of the project; 3) the assessment of the product;
and 4) portfolio assessment. Measures implementing authentic assessment include:
1) planning; 2) implementation; 3) analysis (processing value); and 4) reporting.
Keywords: implementation, assessment, authentic, 2013 curriculum
2 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
A. Pendahuluan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mohammad Nuh) dalam Mangunwijaya VII
(2013:xvi) mengemukakan bahwa tidak ada kurikulum yang abadi, kurikulum berubah
karena perubahan zaman bukan karena kurikulum yang sekarang jelek atau salah. Oleh
karena itu perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menjadi
Kurikulum 2013 adalah merupakan upaya untuk merespon perubahan zaman tersebut.
Perubahan KTSP 2006 ke Kurikulum 2013 meliputi 4 (empat) elemen, yakni
perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar Penilaian (Kemendikbud, 2013). Pada KTSP 2006, SKL diturunkan dari Standar
Isi sehingga penekanannya lebih banyak pada aspek pengetahuan. Pada Kurikulum 2013,
SKL diturunkan dari kebutuhan, sehingga dirinci menjadi SKL Sikap, SKL Pengetahuan
dan SKL Keterampilan, karena tiga aspek inilah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja.
Perubahan pada Standar Isi, yakni bahwa pada KTSP 2006 Standar Isi dirumuskan
berdasarkan tujuan mata pelajaran (SKL Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran, sedangkan pada
Kurikulum 2013 Standar Isi diturunkan dari SKL melalui Kompetensi Inti (KI). KI
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta
didik pada setiap tingkat kelas. KI terdiri KI sikap spiritual, KI sikap sosial, KI
pengetahuan dan KI keterampilan.
Pada Standar Proses yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran,
perubahan yang terjadi yakni, bahwa pada KTSP 2006 kegiatan pembelajaran cenderung
berbasis konten (materi) sehingga lebih terpusat pada guru. Pada Kurikulum 2013
kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas melalui pendekatan saintifik dan kontekstual
sehingga kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik.
Adapun perubahan yang terjadi pada Standar Penilaian yakni, bahwa pada KTSP
2006 penilaian lebih menekankan pada aspek pengetahuan, sedangkan penilaian pada
Kurikulum 2013 meliputi tiga aspek yakni penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
sesuai SKL yang ingin dicapai. Nilai dari ketiga aspek tersebut dideskripsikan pada buku
rapor peserta didik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penilaian dalam Kurikulum 2013
pendekatan utamanya adalah penilaian autentik.
Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum 2013, maka Kemendikbud telah
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) tentang Implementasi Kurikulum
20013. Diklat yang dimaksud antara lain, diklat penyiapan Narasumber Nasional, diklat
3 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Instruktur Nasional dan diklat Guru Sasaran. Disamping itu untuk lebih memantapkan
implementasi Kurikulum 2013, juga telah dilakukan diklat Pendampingan Implementasi
Kurikulum 2013 bagi Instruktur Nasional yang akan mendampingi guru sasaran dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Serangkaian diklat tersebut
dimaksudkan agar para guru lebih siap dan tidak mengalami kesulitan dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Namun dari hasil monitoring dan evaluasi tentang implementasi Kurikulum 2013
yang dilakukan oleh LPMP Provinsi Sulawesi Selatan di beberapa sekolah pada tahun
2014, diperoleh informasi bahwa masih banyak guru mengalami kesulitan dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kesulitan yang dimaksud meliputi kesulitan
dalam hal: (1) pengembangan indikator Kompetensi Dasar yang menjadi acuan untuk
menentukan materi pembelajaran dan penyusunan instrumen penilaian, (2) perumusan
tujuan pembelajaran yang mengakomodasi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan,
(3) perancangan kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas yang merupakan karakteristik
Kurikulum 2013, (4) pengembangan instrumen penilaian autentik dan
mengimplementasikannya dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Oleh karena itu dipandang perlu adanya upaya untuk memberikan informasi
tambahan yang lebih spesifik dan praktis kepada guru tentang Kurikulum 2013 dan
implementasinya dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya yang dimaksud adalah
melalui tulisan dalam bentuk artikel di media massa termasuk melalui website yang
mudah dibaca oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Untuk maksud tersebut, maka melalui tulisan ini penulis menguraikan hal-hal yang
masih merupakan kendala bagi para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
di satuan pendidikan khususnya di SMA. Namun mengingat luasnya permasalahan yang
dialami guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagaimana uraian di atas,
dan terbatasnya informasi yang bisa disajikan dalam sebuah artikel, maka dalam tulisan
ini penulis membatasi uraian pada aspek penilaian, yang secara spesifik penekanannya
pada “Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 di SMA.”
B. Konsep Penilaian Autentik Kurikulum 2013
Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Penilaian hasil
belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
4 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar dalam
kurikulum 2013 dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan penilaian non-autentik,
tetapi pendekatan utama dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah penilaian
autentik.
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik
dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Bentuk penilaian autentik untuk menilai kompetensi sikap peserta didik, antara
lain: 1) observasi; 2) penilaian diri; 3) penilaian teman sebaya; dan 4) penilaian jurnal,
sedangkan bentuk penilaian untuk kompetensi pengetahuan antara lain: 1) tes tertulis;
2) observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan; dan 3) penugasan. Adapun
bentuk penilaian untuk kompetensi keterampilan adalah: 1) penilaian unjuk kerja;
2) penilaian projek; 3) penilaian produk; dan 4) penilaian portofolio.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 – 1,00
dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian (ulangan harian,
ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, ujian sekolah). Nilai ketuntasan
belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat Baik (B), sedangkan nilai ketuntasan
belajar untuk pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf.
Ketuntasan belajar pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 (predikat B-), dan
untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 (predikat B-).
C. Implementasi Penilaian Autentik
Penilaian autentik oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu menurut Muslich (2011:76)
langkah-langkah dalam mengimplementasikan penilaian autentik disesuaikan dengan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, analisis dan
pelaporan.
Dalam konteks kurikulum 2013, langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengimplementasikan penilaian autentik adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam melakukan penilaian autentik kurikulum 2013 tentu diawali dengan
perencanaan. Kegiatan perencanaan meliputi:
5 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
a. Menganalisis Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti 3 (KI-3) yakni
Pengetahuan yang akan dibelajarkan ke peserta didik.
Analisis KD dari KI-3 (pengetahuan) meliputi: 1) mengembangkan indikator
pencapaian KD; 2) menentukan materi pembelajaran; 3) menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan; 4) menentukan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai; dan 5) menentukan bentuk dan instrumen penilaian yang akan digunakan.
Contoh: Seorang guru ekonomi akan membelajarkan KD: 3.2 “Menganalisis Masalah
Ekonomi dan Cara Mengatasinya” (Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014), maka
terlebih dahulu guru tersebut mengembangkan indikator dari KD 3.2. Indikator dari KD
tersebut, misalnya: 1) menjelaskan inti masalah ekonomi; 2) mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab kelangkaan; 3) mengidentifikasi cara mengatasi kelangkaan;
4) mengidentifikasi macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan;
5) mendeskripsikan alasan menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan.
Jika indikator dari KD 3.2 seperti tersebut di atas, maka materi pokok
pembelajarannya adalah “Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya” dengan uraian
materi; Inti masalah ekonomi, Faktor-faktor penyebab kelangkaan, Cara mengatasi
kelangkaan, Macam-macam kebutuhan dan Alat pemuas kebutuhan, Alasan
menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan. Selanjutnya menentukan strategi,
metode serta media pembelajaran yang akan digunakan berdasarkan karakteristik
materi yang akan dibelajarkan.
Mengingat materi yang akan dibelajarkan pada KD 3.2 berangkat dari masalah
yang dihadapi dalam bidang ekonomi, yakni “Masalah Ekonomi dan Cara
Mengatasinya”, maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk
membelajarkan materi tersebut adalah “Problem Based Learning”
(Pembelajaran Berbasis Masalah), dengan metode tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
Berdasarkan materi yang akan dibelajarkan, serta strategi dan metode yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka ditentukanlah tujuan pembelajaran yang
akan dicapai serta bentuk dan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut.
b. Menganalisis KD dari KI-4 yakni aspek keterampilan yang akan dicapai peserta didik
dalam membelajarkan KD dari KI-3.
Setelah menentukan materi pelajaran dan rancangan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan, selanjutnya menentukan KD dari KI-4 (Keterampilan) yang akan
dicapai peserta didik dalam membelajarkan KD dari KI-3 (pengetahuan). Jika KD dari
6 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
KI-3 yang akan dibelajarkan adalah KD: “3.2 Menganalisis masalah ekonomi dan cara
mengatasinya”, seperti contoh di atas, maka KD dari KI-4 yang akan dicapai adalah
KD: “4.2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya”
(Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014). Selanjutnya mengembangkan indikator dari
KD 4.2. Indikator tersebut, misalnya: 1) Membuat laporan hasil analisis masalah
ekonomi dan cara mengatasinya; 2) Melaporkan/mempresentasikan hasil analisis
masalah ekonomi dan cara mengatasinya.
c. Menganalisis KD dari KI-1 (sikap spiritual) dan KD dari KI-2 (sikap sosial) yang akan
dicapai peserta didik dalam membelajarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.
Setelah menentukan rancangan kegiatan pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari
KI-4, selanjutnya menentukan KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang bisa diintegrasikan
dalam pembelajaran tersebut, serta mengembangkan indikatornya. Berdasarkan KD 3.2
dan KD 4.2 yang akan dibelajarkan serta rancangan pembelajarannya sebagaimana
uraian di atas, maka KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang akan diintegrasikan dalam
pembelajaran tersebut adalah KD 1.1 dan KD 2.1.
KD 1.1 adalah “Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam
rangka pemenuhan kebutuhan”. Contoh indikator KD tersebut adalah: 1) bersyukur
atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; 2) mensyukuri kemampuan manusia
dalam mengendalikan diri dalam memenuhi kebutuhan; 3) mengucapkan syukur ketika
berhasil mengerjakan sesuatu, sedangkan KD 2.1 adalah “Bersikap jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analisis dalam mengatasi
permasalahan ekonomi” Muatan sikap sosial yang ada pada KD 2.1 tersebut adalah:
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analisis.
Muatan sikap soaial dari KD 2.1 tersebut tidak harus dinilai secara keseluruhan
dalam satu kali pertemuan karena harus disesuaikan juga dengan karakteristik materi
yang akan dibelajarakan, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, dan waktu yang
tersedia. Misalnya dalam kegiatan pembelajaran tersebut, guru akan menilai sikap
jujur, disiplin, dan tanggung jawab, maka sikap tersebut dibuatkan indikatornya untuk
dijadikan acuan dalam melakukan penilaian sikap. Contoh indikator Jujur: 1) tidak
menyalin tugas orang/kelompok lain; 2) mengungkapkan perasaan apa adanya;
3) membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya; 4) tidak menyontek
dalam mengerjakan ulangan (tes formatif). Contoh indikator Disiplin: 1) masuk kelas
tepat waktu; 2) tertib dalam mengikuti pelajaran; 3) membawa buku teks mata
pelajaran; 4) mengumpulkan tugas tepat waktu. Contoh indikator Tanggung jawab:
7 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
1) aktif menggali sumber; 2) mengerjakan tugas dengan baik; 3) meminta maaf jika
melakukan kesalahan; 4) menerima risiko dari tindakan yang dilakukan.
d. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tujuan pembelajaran idealnya memuat unsur-unsur ABCD, yaitu A (audience)
yakni siswa, B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai (misalnya
membedakan, menjelaskan, dan lain lain), C (condition), yakni kondisi atau kegiatan
yang akan dilakukan siswa (misalnya membaca teks, mengamati gambar, diskusi, dan
lain lain), D (degree), yakni tingkatan (misalnya dengan benar, sesuai prosedur, dengan
santun, percaya diri, jujur, dan lain lain).
Berdasarkan KD 3.2 dan KD 4.2 beserta indikator yang akan dicapai sebagaimana
uraian di atas, serta KD 1.1 dan KD 2.1 yang akan diintegrasikan dalam pembelajaran
tersebut, maka tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut:
1) Dengan mengamati gambar dan tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan Inti
masalah ekonomi dengan disiplin; 2) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya Kelangkaan dengan penuh tanggung jawab;
3) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan cara-cara mengatasi
kelangkaan dengan jujur; 4) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat
mengolongkan macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan dengan disiplin;
5) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mendeskripsikan alasan dalam
menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan dengan tanggung jawab; 6) Melalui
diskusi kelompok peserta didik dapat membuat laporan dan melaporkan hasil analisis
masalah ekonomi dan cara mengatasinya dengan jujur
e. Merancang skenario pembelajaran untuk mencapai KD yang akan dibelajarkan yakni
KD dari KI-3 (pengetahuan), KD dari KI-4 (keterampilan), KD dari KI-1 (sikap
spiritual), dan KD dari KI-4 (sikap sosial).
Untuk membelajarkan KD 3.2, KD 4.2, KD 1.1, dan KD 2.1 sebagaimana yang
dicontohkan di atas, maka strategi pembelajaran yang dipilih adalah problem based
learning (pembelajaran berbasis masalah) karena strategi pembelajaran tersebut sesuai
dengan karakteristik materi dari KD 3.2. Selanjutnya guru menentukan skenario atau
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang telah dipilih.
Adapun skenario/langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan strategi
problem based learning adalah sebagai berikut:
8 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Fase 1 : Oroientasi siswa kepada masalah
Siswa diminta untuk mencermati (mengamati) gambar-gambar/foto-foto tentang
sumber daya ekonomi yang langka dan menyebutkan masalah apa yang terkandung
dari gambar tersebut. Berdasarkan ide pokok yang mereka temukan, guru
menuliskan topik pembelajaran di papan tulis yaitu “Kelangkaan”.
Guru bersama siswa mendiskusikan pengertian kelangkaan. Siswa diminta
menuliskan pengertian kelangkaan di papan tulis.
Siswa diminta merumuskan pertanyaan (menanya) yang dapat mereka teliti (cari
jawabannya) mengenai kelangkaan. Contoh pertanyaan misalnya (1) mengapa
terjadi kelangkaan?, (2) bagaimana cara mengatasi kelangkaan? Semua pertanyaan
siswa ditulis di papan tulis.
Fase 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar
Sampaikan kepada siswa bahwa mereka belajar melalui penyelidikan/penelitian
sederhana untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Masing-
masing kelompok diberi LKS untuk dikerjakan (mengumpulkan informasi)
Fase 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru membimbing siswa melakukan kegiatan dipandu oleh LKS.
Peserta didik melakukan pencermatan data (mengasosiasi) yang diperoleh mengenai
faktor penyebab kelangkaan dan cara mengatasinya.
Guru berkeliling mengamati hasil/cara kerja siswa dan memberikan bantuan bagi
kelompok yang membutuhkan
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Setelah selesai siswa mengerjakan tugas, guru meminta juru bicara masing-masing
kelompok menyampaikan hasil kerjanya (mengkomunikasikan).
Siswa lainnya diminta menanggapi dan guru bertindak sebagai fasilitator
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru memantapkan pemahaman siswa dengan membuat rangkuman dengan cara
mengajukan pertanyaan, seraya menganalisis langkah-langkah pemecahan masalah
yang dilakukan siswa.
Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
9 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
f. Menentukan bentuk dan instrumen penilaian autentik yang akan digunakan untuk
menilai aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan dan keterampilan
peserta didik dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan contoh KD yang akan dibelajarkan sebagaimana uraian di atas, maka
contoh Instrumen Penilaian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1) Penilaian Sikap
a) Sikap Spiritual (Berprilaku Syukur)
(1) Bentuk Penilaian : Observasi
(2) Instrumen Penilaian : Skala Penilaian
(3) Contoh Instrumen Penilaian :
No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor
Jumlah Skor Nilai a b c
Keterangan
a = Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
b = Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
c = Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
Skor :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
b) Sikap Sosial
1) Bentuk Penilaian : Observasi
2) Instrumen Penilaian : Daftar Cek
3) Contoh Instrumen Penilaian :
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai/Skor
Jujur Disiplin Tanggung Jawab
a b c d
Sk
or
Nil
ai
e f g h
Sk
or
Nil
ai
i j k l
Sk
or
Nil
ai
Keterangan:
a. Tidak menyalin tugas orang/kelompok lain.
b. Mengungkapkan perasaan apa adanya
c. Membuat laporan berdasarkan data/informasi apa adanya
d. Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/tes formatif
e. Masuk kelas tepat waktu
f. Tertib dalam mengikuti pelajaran
g. Mengerjakan tugas yang diberikan
10 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
h. Mengumpulkan tugas tepat waktu
i. Aktif menggali sumber
j. Mengerjakan tugas dengan baik
k. Meminta maaf jika melakukan kesalahan
l. Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan
Skor :
Jika siswa melakukan (Ya) skornya 1, jika siswa tidak melakukan skornya 0.
Nilai setiap aspek = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
2) Penilaian Pengetahuan
a. Bentuk Penilaian :
(1) Penilaian tertulis
(2) Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
b. Instrumen Penilaian :
(1) Tes
(2) Lembar observasi
c. Contoh Instrumen Penilaian :
(1) Tes
N
o Butir Soal
Kriteria
Jawaban
Skor
peroleh
an (a)
Skor
maksi
mal (b)
Bobot
(c)
Nilai =
a/b x c
1 Jelaskan Inti masalah
Ekonomi
5 15
2 Identifikasikanlah penye
bab terjadinya
kelangkaan
4 20
3 Jelaskan cara-cara
mengatasi kelangkaan
4 20
4 Uraikanlah macam-
macam kebutuhan dan
alat pemuas kebutuhan
5 25
5 Jelaskan alasan dalam
menentukan pilihan untuk
memenuhi kebutuhan
5 20
Jumlah Bobot dan Nilai 100
Masing-masing butir soal mempunyai skor dan bobot yang berbeda,
tergantung dari tingkat kesulitan soal dan kedalaman materi yang
ditanyakan. Bobot maksimal dari seperangkat tes adalah 10 atau 100.
Angka tersebut menunjukkan nilai tertinggi yang mungkin diperoleh
peserta didik. Nilai setiap butir soal diperoleh dari skor yang diperoleh
peserta didik dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot soal
11 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
tersebut. Nilai akhir peserta didik diperoleh dari penjumlahan nilai dari
masing-masing butir soal.
(2) Lembar observasi pengetahuan
Nama
Peserta Didik
Pernyataan
Pengungkapan
gagasan yang
orisinal
Kebenaran
konsep
Ketepatan
penggunaan
istilah
Nilai
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Skor Nilai
Nilai setiap aspek = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
3) Penilaian Keterampilan
a. Jenis Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk Penilaian : Skala Penilaian (Rating Scale)
c. Instrumen Penilaian :
Tugas kelompok:
Diskusikan dalam kelompok dan laporkan hasil diskusi Anda:
(1) Inti masalah ekonomi
(2) Penyebab terjadinya kelangkaan
(3) Cara mengatasi kelangkaan
(4) Macam-macam kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan
(5) Alasan menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan
Contoh instrumen penilaian
No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah
Skor Nilai
a b c
Keterangan
a = Kelengkapan isi tugas (laporan)
b = Tampilan laporan
c = Kemampuan mempresentasikan
Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
a Kelengkapan isi tugas
(laporan)
Lengkap
50 %
Lengkap lebih
50%
Lengkap
100%
b Tampilan Laporan Kurang rapi Rapi Sangat Rapi
c Kemampuan
mempresentasikan
Kurang baik Baik Sangat Baik
Skor maksimum 9
12 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Nilai = Skor Perolehan
Skor maksimum 4
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penilaian autentik, dilakukan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:
a. Menyampaikan KD atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada peserta
didik.
b. Menyampaikan model atau strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Menyampaikan aspek yang akan dinilai dalam kegiatan pembelajaran yaitu sikap,
pengetahuan dan keterampilan, beserta bentuk dan instrumen penilaian autentik yang
akan digunakan untuk menilai ketiga aspek tersebut.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ditentukan.
e. Melakukan penilaian secara terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.
Contoh penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari pembelajaran KD 1.1,
KD 2.1, KD 3.2, dan KD 4.2 mata pelajaran ekonomi sebagaimana contoh
pembelajaran di atas, adalah sebagai berikut:
1) Penilaian Sikap Spiritual (KD 1.1)
Cara melakukan penilaian sikap spiritual dapat dilihat pada contoh 1 berikut ini.
Contoh 1: Penilaian Observasi terhadap Sikap Spiritual (Berperilaku Syukur)
No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor
Jumlah Skor Nilai a b c
11 1 1 Adnan 3 4 44 3 11 10 3
22 2 Ba Badrun 4 3 44 4 11 4
dst
Keterangan
a = Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
b = Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
c = Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
Kriteria penskoran :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah
Nilai Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
10
12𝑥 4 = 3,33 (dibulatkan menjadi 3)
Nilai Badrun = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
11
12𝑥 4 = 3,67 (dibulatkan menjadi 4)
13 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
2) Penilaian Sikap Sosial (KD 2.1)
Berdasarkan contoh rancangan pembelajaran dan penilaian yang diuraikan di
atas, maka penilaian terhadap sikap sosial yang meliputi perilaku jujur, disiplin
dan tanggung jawab dapat dilihat pada contoh 2 berikut ini.
Contoh 2: Penilaian Observasi terhadap Sikap Sosial
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai/Skor
Jujur Disiplin Tanggung Jawab
a b c d
Sk
or
Nil
a i
e f g h
Sk
or
Nil
a i
i j k l
Sk
or
Nil
a i
11 1 Adnan 1 1 1 1 11 1 0 1 4 4 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 0 1 1 3 3
12 2 Badrun 1 1 1 1 0 0 1 1 3 3 1 1 1 1 11 1 0 1 4 4 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2
33 3 dst
Keterangan:
a. Tidak menyalin tugas orang/kelompok lain.
b. Mengungkapkan perasaan apa adanya
c. Membuat laporan berdasarkan data/informasi apa adanya
d. Tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/tes formatif
e. Masuk kelas tepat waktu
f. Tertib dalam mengikuti pelajaran
g. Mengerjakan tugas yang diberikan
h. Mengumpulkan tugas tepat waktu
i. Aktif menggali sumber
j. Mengerjakan tugas dengan baik
k. Meminta maaf jika melakukan kesalahan
l. Menerima risiko dari tindakan yang dilakukan
Kriteria penskoran :
Jika siswa melakukan (Ya) skornya 1, jika siswa tidak melakukan skornya 0.
Nilai sikap Jujur Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
4
4𝑥 4 = 4
Nilai sikap Disiplin Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
2
4𝑥 4 = 2
Nilai sikap Tanggung Jawab Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
3
4𝑥 4 = 3
14 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 3: Penilaian Diri Sikap Disiplin
Nama Peserta Didik : Adnan
Kelas : .........................
Tanggal Penilaian : .........................
Kompetensi Dasar : .........................
No Sikap yang diamati Melakukan
Ya Tidak
1 Saya masuk kelas tepat waktu v
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu v
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib v
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan v
5 Saya tertib mengikuti pelajaran v
6 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran v
7 Saya membawa buku teks mata pelajaran v
Jumlah skor 5
Nilai 3
Nilai sikap Disiplin Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
5
7𝑥 4 = 2,86 (3)
Contoh 4: Penilaian Antar Peserta didik terhadap Sikap Jujur
Nama Penilai : Tidak diisi
Nama Peserta Didik yang dinilai : Adnan
Kelas : .........................
Tanggal Penilaian : .........................
Kompetensi Dasar : .........................
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan
4= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2= Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1= Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
No Aspek pengamatan Skor
4 3 2 1
1 Tidak menyontak dalam mengerjakan ulangan v
2 Tidak menyalin karya orang lain dalam mengerjakan
tugas
v
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya v
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya v
Jumlah Skor 12
Nilai 3
Nilai sikap Jujur Adnan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 4 =
12
16𝑥 4 = 3
15 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 5: Penilaian Jurnal
No Tanggal Nama
Catatan Pengamatan
KI-1 dan KI-2 Tindak
Lanjut Kekuatan Kelemahan
1 14/12/2013 Adnan Menunjukkan
sikap percaya
diri dan bekerja
sama yang
sangat menonjol
Masih
kurang teliti
Sering diberi
latihan yang
melibatkan
ketelitian
2 dst
3) Penilaian Pengetahuan (KD 3.2)
Dari contoh rancangan pembelajaran dan penilaian sebagaimana uraian di atas,
maka untuk menilai aspek pengetahuan, dapat digunakan instrumen berikut:
Contoh 6: Penilaian Tertulis
No Butir Soal Kriteria
Jawaban
Skor
peroleh
an (a)
Skor
maksi
mal (b)
Bobot
(c)
Nilai =
a/b x c
1 Jelaskan Inti masalah
Ekonomi
Diisi dengan
jawaban dari
butir soal
4 5 15 12
2 Identifikasikanlah penye
bab terjadinya kelangkaan
4 4 20 20
3 Jelaskan cara-cara
mengatasi kelangkaan
3 4 20 15
4 Uraikanlah macam-macam
kebutuhan dan alat pemuas
kebutuhan
4 5 25 20
5 Jelaskan alasan dalam
menentukan pilihan untuk
memenuhi kebutuhan
4 5 20 16
Jumlah Bobot dan Nilai 100 83
Contoh 7: Penilaian Observasi terhadap Diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
Nama Peserta
Didik
Pernyataan
Pengungkapan
gagasan yang
orisinal
Kebenaran
konsep
Ketepatan
penggunaan
istilah
Nilai
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Skor Nilai
Adnan v v v 3 4
Badrun v v v 2 2,67
Nilai Observasi Pengetahuan Adnan = 3
3𝑥 4 = 4
Nilai Observasi Pengetahuan Badrun = 2
3𝑥 4 = 2,67
16 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 8: Penilaian Penugasan
Uraikanlah penggolongan kebutuhan manusia. Kerjakan di buku tugas
Anda dengan menggunakan format berikut ini:
Penggolongan kebutuhan manusia :
No Berdasarkan Kebutuhan Uraian Contoh
1
2
3
Intensitasnya
Subjeknya
Sifatnya
a. .......................
b. .......................
c. .......................
a. .......................
b. .......................
a. .......................
b. .......................
......... .........................
..........................
..........................
...........................
..........................
..........................
..........................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
4) Penilaian Keterampilan (KD 4.2)
Untuk menilai aspek keterampilan dari rancangan pembelajaran pada uraian di
atas adalah sebagai berikut.
Contoh 9: Penilaian Unjuk Kerja/Praktek
Bentulah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, kemudian simulasikanlah
materi “Inti masalah ekonomi” yakni “Kelangkaan”
Format penilaian simulasi:
No Nama Aspek penilaian/Skor Skor Nilai
Kelompok I a b c
1 Adnan 4 3 3 10 3,33
2 Badrun 3 3 2 8 2,67
3 dst
a = kekompakan/kerjasama
b = kemampuan komunikasi
c = kesesuaian ide cerita dengan materi pelajaran
Kriteria Penskoran:
4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
Nilai Unjuk Kerja Adnan = 10
12𝑥 4 = 3,33
Nilai Unjuk Kerja Badrun = 8
12𝑥 4 = 2,67
17 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 10: Penilaian Projek
Mata Pelajaran : Ekonomi
Nama Proyek : Penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : XI/1
No Aspek Skor (1 – 5)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
5
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
4
3. Laporan Proyek
a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
3
Total Skor 12
Nilai 3,2
Contoh 11: Penilaian Produk
Nama Produk : Laporan Penelitian pasar
No Nama substansi konstruksi bahasa estetika
Skor Nilai 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Adnan v v v v 13 3,25
2 Badrun v v v v 12 3
Contoh 12: Penilaian Portofolio
Tanggal
Dokumen
Nama Dokumen Isi
Keleng
kapan
Kreativi
tas Skor Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
5/8/2013 Klipping v v v 10 3,33
7/10/2013 Laporan penelitian
pasar
v v v 11 3,67
dst
Kriteria penskoran:
4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
18 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 13: Penilaian Tertulis
Tugas kelompok:
Diskusikan dalam kelompok penyebab dan cara mengatasi kelangkaan dan
buatlah laporan dari hasil diskusi Anda:
Rubrik Penilaian:
No Aspek yang
dinilai
Skor
1 2 3
a Kelengkapan isi
tugas (laporan)
Lengkap 50 % Lengkap lebih
50%
Lengkap
100%
b Kebenaran konsep Kurang tepat Tepat Sangat tepat
c Tampilan laporan Kurang baik Baik Sangat Baik
Skor maksimum 9
Contoh hasil penilaian
No Nama Siswa Aspek yang dinilai/Skor Jumlah
Skor Nilai
a b c
11 1 A Adnan 3 2 3 88 8 3,56
22 2 B Badrun 33 3 22 2 22 2 77 7 3,11
Nilai Keterampilan Adnan = Skor Perolehan
Skor maksimum 4 =
8
9 4 = 3,56
Nilai Keterampilan Badrun = Skor Perolehan
Skor maksimum 4 =
7
9 4 = 3,11
f. Memberikan umpan balik.
Setelah melakukan penilaian pada proses dan hasil belajar peserta didik yang
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, selanjutnya pendidik
memberikan umpan balik kepada peserta didik. Umpan balik dapat berupa
penguatan atas aspek yang sudah baik yang dicapai peserta didik dan saran
perbaikan terhadap aspek-aspek yang masih dianggap kurang.
3. Analisis (Pengolahan Nilai).
Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah
seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau
program pengayaan.
Pada tahap analisis atau pengolahan penilaian autentik, dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis data yang telah dikumpulkan.
19 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Setelah diperoleh data dan informasi dari aspek-aspek yang dinilai dari peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran, selanjutnya data tersebut dianalisis untuk
menentukan nilai dari masing-masing aspek yang meliputi nilai sikap pengetahuan
dan keterampilan.
b. Memadukan hasil analisis dari berbagai data yang didapat.
Hasil analisis data dari satu sumber dipadukan dengan hasil analisis data dari
sumber lain. Misalnya dalam penilaian sikap peserta didik, datanya diperoleh dari
hasil observasi, penilaian diri peserta didik, penilaian antar peserta didik, serta jurnal
yang dibuat oleh pendidik. Sedangkan nilai pengetahuan diperoleh dari tes tertulis,
penugasan serta observasi terhadap tanya jawab, diskusi dan percakapan. Sementara
nilai keterampilan diperoleh dari penilaian kinerja, projek, produk, tes tertulis dan
portofolio.
c. Menerapkan kriteria penilaian akhir.
Setelah memadukan hasil analisis dari berbagai data hasil penilain yang
didapat, selanjutnya menentukan nilai akhir dari masing-masing aspek dengan
berpedoman pada kriteria yang telah ditentukan.
Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai
yang terbanyak muncul). Sedangkan nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil
dari nilai rerata. Sementara nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai
optimal (nilai tertinggi yang dicapai). Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan
contoh pengolahan nilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh 1: Pengolahan Nilai Sikap
a. Nilai Sikap Spriritual
Nama Siswa
Aspek yang dinilai/frekuensi penilaian/nilai
Ketaatan
beribadah
Berperilaku
syukur
Berdoa sebelum
dan sesudah
melakukan
kegiatan
Toleransi dalam
beribadah
1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA
Adnan 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 2 1
Badrun 1 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2
ds dst
Dari rekap hasil observasi sikap spiritual di atas dapat dibuat contoh deskripsi
yang disiapkan untuk mengisi buku rapor sebagai berikut:
Adnan : Sangat baik dalam berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, Baik
dalam ketaatan beribadah dan berperilaku syukur, masih perlu
bimbingan dalam toleransi dalam beribadah
20 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Badrun : Baik dalam berperilaku syukur dan berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, cukup dalam toleransi dalam beribadah dan masih
perlu bimbingan dalam ketaatan beribadah.
b. Nilai Sikap Sosial
Nama Siswa Aspek yang dinilai/frekuensi penilaian/nilai
Jujur Disiplin Tanggung jawab Santun 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA 1 2 3 4 NA
Adnan 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4
Badrun 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 2 1 2 1 3 3 3
ds dst
Dari rekap hasil observasi sikap spiritual di atas dapat dibuat contoh deskripsi yang
disiapkan untuk mengisi buku rapor sebagai berikut:
Adnan : Sangat baik dalam bersikap santun, baik dalam bersikap jujur dan
tanggung jawab, cukup dalam hal disiplin.
Badrun : Sangat baik dalam bersikap jujur dan disiplin, baik dalam bersikap santun,
dan masih perlu bimbingan dalam hal tanggung jawab.
Contoh 2: Pengolahan Nilai Pengetahuan
Nama Siswa
Nilai Kompetensi Dasar
Nil
ai R
ata-
rata
KD
Ula
ngan
Ten
gah
Sem
este
r (U
TS
)
Ula
ngan
Akhir
Sem
este
r (U
AS
)
Nil
ai R
apor
Pre
dik
at
3.1
M
end
esk
rip
sik
an k
on
sep
ilm
u
eko
nom
i
3
.2
Men
gan
alis
is m
asal
ah e
ko
nom
i
dan
car
a m
eng
atas
iny
a
3
.3
Men
gan
alis
is p
eran
pel
aku
keg
iata
n e
ko
no
mi
3
.4
Men
des
kri
psi
kan
ko
nse
p p
asar
dan
ter
ben
tuk
ny
a h
arg
a p
asar
3.5
M
end
esk
rip
sik
an b
ank
, le
mb
aga
keu
ang
an b
uk
an b
ank,
ban
k s
entr
al
1.6
Men
des
kri
psi
kan
sis
tem
pem
bay
aran
dan
ala
t p
emb
ayar
an
1
.7
Men
des
kri
psi
kan
ko
nse
p
man
ajem
en
Adnan 4 4 4 3 4 3 4 3,71 4 3 3,57 A-
Badrun 4 4 4 4 3 2 4 3,57 3 3 3,19 B+
Ds dst
Nilai Rapor Adnan = Nilai Rata−rata KD + UTS + UAS
3=
3,71 + 4 + 3
3= 3,57
Contoh penulisan deskripsi pengetahuan pada rapor berdasarkan nilai tersebut di
atas;
Adnan: Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat memahami
konsep ilmu ekonomi. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi
yang lain
Badrun: Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat memahami
konsep ilmu ekonomi. Masih perlu bimbingan dalam membaca neraca
pembayaran.
21 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
Contoh 3: Pengolahan Nilai Keterampilan
Nama Siswa
Nilai Kompetensi Dasar
Nil
ai O
pti
mum
(N
ilai
Rap
or)
Pre
dik
at
4.1
M
eny
ajik
an k
on
sep
ilm
u e
kono
mi
4.2
M
elap
ork
an h
asil
an
alis
is m
asal
ah
eko
nom
i d
an c
ara
men
gat
asin
ya
4.3
M
eny
ajik
an p
eran
pel
aku
keg
iata
n
eko
nom
i
4.4
M
elak
uk
an p
enel
itia
n t
enta
ng
pas
ar d
an t
erb
entu
kn
ya
har
ga
pas
ar
dal
am p
erek
on
om
ian
4.5
M
eny
ajik
an p
eran
dan
pro
du
k
ban
k,
lem
bag
a k
euan
gan
bu
kan
ban
k, b
ank
sen
tral
4.6
M
eny
imu
lasi
kan
sis
tem
pem
bay
aran
dan
ala
t p
emb
ayar
an
4.7
M
ener
apk
an k
on
sep
man
ajem
en
dal
am k
egia
tan
sek
ola
h
Adnan 4 4 3 4 3 3 4 4 4 A
Badrun 3 3 3 2 3 3 3 3 B B
Ds dst
Contoh penulisan deskripsi keterampilan pada rapor berdasarkan nilai tersebut di
atas;
Adnan: Baik, sudah terampil pada seluruh kompetensi, terutama sangat terampil
dalam menggambarkan grafik keseimbangan pasar. Terus berlatih agar
lebih lebih terampil pada kompetensi yang lain
Badrun: Sudah terampil pada beberapa kompetensi, perlu banyak berlatih
menggambar grafik keseimbangan pasar.
4. Pelaporan.
Hasil belajar peserta didik dicantumkan dalam buku rapor peserta didik.
Pelaporan hasil penilaian peserta didik dilakukan secara objektif, akuntabel, dan
informatif. Oleh karena itu hasil penilaian dalam Kurikulum 2013 yang meliputi tiga
aspek pembelajaran yakni penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, masing-
masing dideskripsikan pada buku rapor peserta didik sehingga lebih informatif dan
komunikatif.
Contoh 4: Buku Rapor Kurikulum 2013 SMA
MATA PELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
KEL.WAJIB A NILAI PRED NILAI PRED MAPEL ANTAR MAPEL
1 Pend.Agama &
Budi Pekerti 3 B 2,66 B- B
Peserta didik menunjukkan
kesungguhan-nya dalam
menerapkan sikap jujur dan
kerjasama, namun perlu
ditingkatkan lagi sikap
percaya dirinya.
2 PPKn 3,33 B+ 3,00 B SB
3 Bahasa Indonesia 2,66 B- 2,66 B- B
4 Matematika 4,00 A 3,37 A- SB
5 Dst .................
22 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
MATA
PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
KELOMPOK WAJIB
1. Pend.Agama &
Budi Pekerti
Pengetahuan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi,
terutama sangat baik dalam memahami makna
mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik
dalam kompetensi yang lain.
Keterampilan Sudah terampil dalam hafalan surat-surat yang
ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih
dalam hafalan Q.S. An-Nur (24): 2.
Sikap Spiritual dan
Sikap Sosial
Sudah konsisten menunjukkan sikap beriman,
bertaqwa, jujur, dan kontrol diri.
D. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah
bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas
pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Untuk mengimplementasikan penilaian autentik, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Perencanaan, yang meliputi: a) analisis KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang akan
dibelajarkan; b) menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; c) merancang
skenario pembelajaran; d) menentukan KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 yang akan
dicapai dalam pembelajaran; e) menentukan bentuk dan instrumen penilaian yang
akan digunakan.
2. Pelaksanaan, yakni melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang
telah dibuat sekaligus melakukan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3. Analisis atau pengolahan nilai yang diperoleh melalui instrumen yang telah
digunakan.
4. Pelaporan hasil penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan disertai dengan deskripsi dari masing-masing aspek tersebut.
23 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=358:penilaian-autentik-
k13&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Artikel E-Buletin Edisi Maret 2015 ISSN. 2355-3189
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2013. Konsep Kurikulum 2013 (Materi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013). Jakarta: BPSDMPK dan PMP Kemendikbud.
Mangunwijaya VII, Forum. 2013. Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Kompas
Media Nusantara.
Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik.