implementasi pemanfaatan tik

8
Implementasi Pemanfaatan TIK/ICT dalam Pembelajaran di SD Negeri 2 Palabuhanratu (Best Practices) oleh Aan Ansori pada 28 Februari 2011 jam 12:58 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Salah satu kompetensi pedagogik guru SD memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, di samping kompetensi pedagogik yang lainnya. Selain dari itu salah satu kompetensi profesional guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan pengembangan diri. Dari dua kompetensi ini bisa disimpulkan bahwa guru harus mampu menggunakan TIK/ICT untuk melakukan komunikasi dalam pengembangan dirinya serta mampu menggunakan TIK/ICT dalam pembelajaran. Hal ini akan terlaksana jika sarana TIK/ICT sudah ada di sekolah, yang pengadaannya oleh pemerintah. Kalupun tidak pihak sekolah mengusahakan sarana melalui peningkatan peran serta masyarakat seperti yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melalui melalui kegiatan proyek “Penguatan dan Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SD SMP", yang intinya tiga pilar pertama pilar manajemen sekolah kedua pembelajaran dan ketiga peran serta masyarakat. Pada umumnya sekolah belum memiliki sarana TIK/ICT, seiring dengan kesulitan menembus tembok sekolah gratis, yang kurang sejalan dengan MBS. Untuk mewujudkan amanat peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007, SD Negeri 2 Palabuhanratu mencoba menyusun program melalui tahapan-tahapan yang sistematis dalam menggali peran serta masyarakat berupa pemikiran maupun materi. B. Permasalahan 1. Guru yang mampu mengoperasikan komputer hanya 20 % dari 35 orang 2. Hampir semua guru belum mampu menggunakan TIK/ICT 3. Tidak adanya sarana notebook di setiap kelas 4. Sarana LCD proyektor baru ada 2 buah dari jumlah rombel 25 rombel

Upload: firman-maulana

Post on 10-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Implementasi Pemanfaatan TIK/ICT dalam Pembelajaran di SD Negeri 2 Palabuhanratu (Best Practices)

oleh Aan Ansori pada 28 Februari 2011 jam 12:58

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Salah satu kompetensi pedagogik guru SD memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, di samping kompetensi pedagogik yang lainnya. Selain dari itu salah satu kompetensi profesional guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan pengembangan diri. Dari dua kompetensi ini bisa disimpulkan bahwa guru harus mampu menggunakan TIK/ICT untuk melakukan komunikasi dalam pengembangan dirinya serta mampu menggunakan TIK/ICT dalam pembelajaran. Hal ini akan terlaksana jika sarana TIK/ICT sudah ada di sekolah, yang pengadaannya oleh pemerintah. Kalupun tidak pihak sekolah mengusahakan sarana melalui peningkatan peran serta masyarakat seperti yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melalui melalui kegiatan proyek “Penguatan dan Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SD SMP", yang intinya tiga pilar pertama pilar manajemen sekolah kedua pembelajaran dan ketiga peran serta masyarakat.

Pada umumnya sekolah belum memiliki sarana TIK/ICT, seiring dengan kesulitan menembus tembok sekolah gratis, yang kurang sejalan dengan MBS.

Untuk mewujudkan amanat peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007, SD Negeri 2 Palabuhanratu mencoba menyusun program melalui tahapan-tahapan yang sistematis dalam menggali peran serta masyarakat berupa pemikiran maupun materi.

B. Permasalahan

1. Guru yang mampu mengoperasikan komputer hanya 20 % dari 35 orang

2. Hampir semua guru belum mampu menggunakan TIK/ICT

3. Tidak adanya sarana notebook di setiap kelas

4. Sarana LCD proyektor baru ada 2 buah dari jumlah rombel 25 rombel

5. Pemahaman masyarakat tentang sekolah gratis

C. Strategi Pemecahan Masalah

1. Deskripsi strategi pemecahan masalah yang dipilih

a. Pendekatan Personal

Strategi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana minat

pendidik dalam menggunakan ICT dalam komunikasi, pengembngan

diri dan pembelajaran

b. Pendekatan Edukatif

Pendekatan edukatif sasarannya guru dalam mengenal dan menggunakan ICT untuk komunikasi dan pembelajaran,

dan sekaligus memilih guru yang pas di kelas ICT

c. Sosilisasi

Sosialisasi rencana kelas ICT tentang manfaat, dan kelebihannya

kepada orang tua peserta didik baru kelas I tentang kelas ICT untuk

mengetahui seberapa banyak orang tua yang berminat memasukkan

putranya ke kelas ICT.

d. Rekrutmen Siswa dan Sstem Pembelajaran

Strategi ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa orang peserta didik yang berminat masuk kelas ICT

e. Monitoring dan Evaluasi

Strategi ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mengoperasikan netbook,

keterampilan membaca, menulis, berkomunikasi serta memanfatkan ICT dalam peningkatan belajar.

2. Tahapan pelaksanaan operasinal

a. Pendekatan Personal

Dilaksanakan dialog secara personal semua guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pendidik dalam

mengoperasikan komputer, dan penggunaan ICT.

b. Pendekatan Edukatif

Pihak sekolah mengadakan KKG khusus antara lain ;

- Mengajarkan program-program seperti Microsof Word, exel, presentasi powerpoint;

- Membuka e-mail, mengirim e-mail dan membuka e-mail dalam komunitas khusus;

- Membuak facebook;

- Membuat Blog

Pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pihak PT. Telkom Indonesia menyelenggarakan pelatihan gratis.

c. Sosilisasi

Sosialisasi dilaksanakan melalui tahapan ;

1. Sosialisasi umum pelaksanaan pembelajaran di SDN 2 Palabuhanratu, khususnya kelas I terdiri dari dua

kelompok, kelas reguler dan kelas ICT, meliputi persamaan dan perbedaannya serta kegiatan lainnya. Tahapan

sosialisasi ini orang tua peserta didik baru membuat pernyataan siap mengikuti program-program intra, ekstra

kurikuler sekolah, ditandatangani diatas meterai 3000.

2. Sosialisasi kedua khusus orang tua yang berminat memasukkan anaknya di kelas ICT, dengan satu ketegasan bahwa

kelas ICT ini sarana prasarananya menjadi tanggung jawab orang tua peserta didik. Tahapan sosialisasi ini orang

tua peserta didik baru membuat pernyataan siap memasukkan anaknya di kelas ICT berikut berbagai biayanya yang

ditandatangani di atas meterai 6000. Dalam tahapan ini pihak sekolah memberikan peringatan bahwa kelas ini

memang bagi orang tua yang mampu, biaya yang dibutuhkan dua jenis pertama pengadaan netbook masing-masing

peserta didik dengan cara membeli sendiri, kedua pengadaan sarana yang ditanggung bersama.

3. Tahapan ketiga orang tua peserta didik diberi waktu tiga hari untuk berpikir dan memutuskan secara matang,

walaupun sudah menandatangani pernyataan kesanggupan.

4. Tahapan keempat rapat orang tua siswa untuk mengambil keputusan partisipasif yang dipimpin oleh komite sekolah,

sekaligus pembentukan paguyuban kelas ICT meliputi anggaran yang dibutuhkan. Pada tahapan ini orang tua siswa

membuat pernyataan kesanggupan menyumbang yang sifatnya bervariasi.

d. Rekrutmen dan Sistem Belajar Siswa

1. Tahapan ini pembagian peserta didik yang berstandar dari hasil psychotest IQ, menjadi Kls I ICT A pesertanya 28

peserta didik, dan kelas I ICT B pesertanya 25.

2. Penentuan kesepakatan tiga bulan pertama (Juli-September 2010) pembelajaran difokuskan belajar membaca menulis permulaan dan dasar-dasar berhitung.

3. Tiga bulan kedua (Oktober-Desember 2010) pembelajaran ditambah

dengan cara mengoperasikan netbook, menulis di Microsoft word, powerpoint, dan membuka e-mail, menulis, mengirim dan menerima e-mail.

4. Tahapan selanjutnya (Januari 2011-Juni 2011) tugas-tugas, ulangan

harian, dilaksanakan melalui e-mail atau menggunakan fasilitas internet. Pada malam harinya dari jam 19.00-21.00 setiap siswa diwajibkan on line dalam rangka pengayaan.

e. Monitoring dan Evaluasi

1. Kepala sekolah memonitoring proses pembelajaran minimal 2 hari sekali melihat hasil peserta didik, kesulitan-kesulitan dikomunikasikan pemecahannya dengan guru yang bersangkutan, atau kontak melalui fasilitas internet seperti menggunakan Yahoo Mesenger, Facebook, atau oovoo video calling.

2. Supervisi kelas kadang-kadang dilaksanakan melalui CCTV, merekem kegiatan pembelajaran. Hasil rekaman diputar bersama dan didiskusikan bersama dalam KKG kelas I.

3. Membuka komunitas orang tua peserta didik di facebook untuk mengetahui kegiatan peserta didik di rumah.

4. Evaluasi dilaksanakan melalui ulangan harian dan ulangan akhir semester.

BAB II

Pembahasan

A. Alasan Pemilihan Strategi pemecahan Masalah

1. Pendekatan Personal

Strategi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pendidik dalam menggunakan komputer, netbook, LCD proyektor, memahami dunia internet yang harus sudah menjadi kebutuhan pendidik dalam menggunakan internet/ICT untuk komunikasi maupun pelaksanaan pembelajaran. Di sisi lain untuk menindaklanjuti pada tahapan strategi selanjutnya.

2. Pendekatan Edukatif

Pendekatan edukatif digunakan untuk melatih/meningkatkan kompetensi pendidik dalam;

a. menggunakan komputer

b. mengenal internet

c. menggunakan internet untuk berkomunikasi

d. menggunakan internet dalam pembelajaran

e. menggunakan LCD proyektor

f. menggunakan internet dalam pengembangan diri.

Strategi ini merupakan faktor pendukung kesiapan pendidik ke arah pelaksanaan strategi selanjutnya

3. Sosilisasi

Startegi ini dilaksanakan untuk mengetahui;

a. seberapa banyak orang tua peserta didik yang memahami program kelas ICT;

b. seberapa jauh pemahaman orang tua peserta didik tentang pentingnya peran serta mereka dalam memajukan pendidikan anaknya;

c. seberapa banyak pengorbanan materi orang tua peserta didik terhadap pendidikan anaknya;

d. keterlibatan orang tua peserta didik untuk mengambil keputusan bersama;

e. seberapa jauh manfaat ICT dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.

4. Rekrutmen Peserta didik dan Sistem Belajar

Strategi ini diterapkan untuk mengetahui peran test IQ terhadap perkembangan siswa, mempercepat kompetensi belajar membaca dan menulis siswa, manfaat ICT dalam pembelajaran maliputi intra, ko, dan ekstrs kurikuler.

5. Monitoring dan Evaluasi

Strategi ini dilaksanakan untuk mengetahui;

1. sejauh mana kemampuan siswa memanfaatkan ICT dalam komunikasi

dan mengerjakan tugas;

2. kemampuan guru menggunakan ICT dalam pembelajaran, melalui visit class, CCTV dan komuniasi melalui internet;

3. bagaimana peserta didik memanfaatkan waktu on line melalui internet di rumahmya dalam mengerjakan tugas-tugas pengayaan;

4. mengetahui perolehan proses pembelajaran melalui ICT, dan menindaklanjut pada semester yang akan datang

B. Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih

1. Hasil yang Dicapai

a. Dalam kurun waktu 3 bulan pertama 95 5% peserta didik kelas ICT sudah mampu membaca dan menulis;

b. Kurun waktu 3 bulan kedua 90 % peserta didik sudah mampu mengoperasikan komputer, mengetik di microsoft word, dan presentasi powerpoint, sudah mampu membuka e-mail menggunakan e-mail dalam melaksanakan tugas tugas;

c. Dalam tahapan 3 bulan ketiga 60 % peserta didik (pada bulan Februari 2011) ulangan harian sudah memanfaatkan jasa internet;

d. Fasilitas ICT bertambah 3 netbook sekolah, 1 LCD proyektor dari sumbangan bersama. Selain itu 2 netbook dan 1 LCD proyektor sekolah sumbangan dari 3 orang tua peserta didik kelas ICT. Total penembahannya 5 net book dan 2 LCD proyektor. Alhamdulillah.

2. Dampak

Dampak yang dicapai dari kelas ICT yaitu karena orang tua ikut membimbing dalam pelaksanaan proses pembelajaran, bukan saja peserta didik, tapi orang tuanya pun yang asalnya buta ICT, sekarang menjadi bisa menggunakan ICT dalam komunikasi melalui YM, atau video calling tentang kemajuan atau kekurangan anaknya.

Guru yang mengajar di luar ICT (50 %) juga terpacu menggunakan internet untuk kepentingan pembelajaran di kelasnya masing-masing.

C. Faktor-faktor pendukung

1. Internal

a. Kesiapan guru 65 % siap

b. Fasilitas internet ada

c. Manajemen pengelolaan sekolah siap

d. Bahan ajar ICT ada

2. Eksternal

a. Dukungan komite sekolah

b. Dukungan paguyuban kelas

c. Dukungan PT. Telkom

D. Alternatif pengembangan

Tahun pelajaran 2011-2012 SDN 2 Palabuhanratu (membuka menu baru) kelas ICT Plus Pengembangan PAI. Menu ini cocok bagi kedua orang tua siswa bekerja, praktisnya anaknya masuk jam 07.00 keluar jam 15.30. Menu baru ini satu paket ICT dan PAI/BTQ) dengan kata lain keterpaduan Agama dan teknologi. (Mudah-mudahan memenuhi selera pemangku kepentingan pendidikan). Singkatnya tahun pelajaran 2011-2012 SDN 2 Palabuhanratu membuka 3 menu kelas reguler alias kelas gratis, kelas ICT dan kelas ICT Plus. Tahun 2012-2013 tunggu saja menu yang lainnya.

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL

1. Kesimpulan

a. Mewujudkan kelas ICT sebenarnya tidak sulit, pihak sekolah mensosialisasikan sejelas-jelasnya kepada stakeholder, jika sudah memahami dukungan moril maupun material tidak menjadi masalah asal pihak sekolah cukup sistematis dalam menerapkan strateginya;

b. Peserta didik kelas ICT selalu tampil bersih dan rapih karena dilengkapi dengan fasilitas AC, menjadikan ruang belajar yang nyaman dan kemampuannya pun berbeda dengan kelas reguler;

c. Dampaknya orang tua kelas ICT menjadi melek komputer, melek ICT. Sehingga penyakit TBC (tidak bisa komputer) sedikit tertanggulangi.

2. Rekomendasi operasional

a. Bagi Kepala Sekolah

Bagi sekolah dasar yang ada di ibu kota kecamatan diharapkan menyusun perencanaan yang matang dengan memperhatikan sumber daya masyarakat sekitarnya untuk mewujudkan kelas ICT.

b. Bagi Guru

Disarankan guru lebih dahulu belajar dan belajar terus tentang ICT sesuai dengan standar kompetensi pedagogik dan profesional yang tersurat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007.

c. Bagi Komite

Susunlah perencanaan Komite Sekolah yang sinergi dengan sekolah sehingga terjadi sinkronisasi antara komite sekolah dan pihak sekolah. Ubahlah paradigma lama marilah kita bersatu padu untuk memajukan pendidiknan di sekolah masing-masing.

d. Bagi Dunia Usaha

Kepada dunia usaha sisihkanlah dari keuntungan perusahaan yang Anda pimpin aloksikan untuk memajukan sekolah di sekitar lokasi perusahaan Anda.