implementasi kkni pada program studi jepang fakultas ilmu...

12
1 Implementasi KKNI pada Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum lembaga pendidikan tinggi yang berbasis kompetensi seperti tertera dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sejak tahun ajaran 2013/2014 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK 2013). Implementasi KBK 2013 di FIB UI dilakukan pada seluruh jenjang studi, dari Sarjana hingga Doktor. Dengan pedoman KBK 2013 inilah, 15 Progam Studi jenjang sarjana di FIB UI menata kurikulumnya agar dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar KKNI. Sebagai landasan dasar, FIB UI menetapkan visi dan misinya sebagai berikut: VISI Menjadi lembaga pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan budaya yang terkemuka secara internasional. MISI 1. Mengembangkan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset; 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dilakukan oleh para pengajar dan peneliti serta memublikasikan hasil- hasil tersebut dalam bentuk penulisan buku teks, buku ajar, dan artikel di jurnal ilmiah terakreditasi baik pada tingkat nasional maupun internasional di FIB dan di luar FIB; 3. Mendidik sumber daya manusia hingga memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang ilmu-ilmu budaya; 4. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sumber daya manusia, fasilitas, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada kurikulum jenjang sarjana, dengan mengacu kepada KKNI Jenjang Sarjana (Level 6), FIB UI menetapkan bahwa profil kompetensi dari lulusannya adalah sebagai sarjana bidang ilmu pengetahuan budaya yang mampu: 1. menjelaskan konsep teoretis bidang pengetahuan budaya secara umum dan konsep teoretis khusus dalam bidang pengetahuan budaya sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya secara mendalam serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural dalam mengkaji gejala budaya; 2. mengaplikasikan dan memanfaatkan bidang keahlian ilmu pengetahuan budaya dalam penyelesaian permasalahan budaya serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi; 3. mengambil keputusan yang tepat dalam mengkaji gejala budaya berdasarkan analisis informasi dan data baik secara mandiri maupun kelompok, serta mampu menyampaikan keputusan dan dasar pengambilan keputusan itu di antara berbagai alternatif solusi baik secara lisan maupun tulis; 4. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Profil kompetensi di atas menunjukkan bahwa tidak hanya keahlian teknis terkait bidang ilmu pengetahuan budaya yang dibentuk oleh FIB UI melalui kurikulumnya, namun juga kepribadian. Oleh karena itulah secara umum kurikulum di FIB UI dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kurikulum pembentuk kepribadian dan kurikulum

Upload: hatu

Post on 06-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Implementasi KKNI pada

Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum lembaga pendidikan tinggi yang berbasis kompetensi seperti

tertera dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sejak tahun ajaran 2013/2014 Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK 2013). Implementasi KBK 2013 di FIB UI dilakukan pada seluruh jenjang studi, dari Sarjana hingga Doktor.

Dengan pedoman KBK 2013 inilah, 15 Progam Studi jenjang sarjana di FIB UI menata kurikulumnya agar dapat

menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar KKNI. Sebagai landasan dasar, FIB UI menetapkan visi dan misinya

sebagai berikut:

VISI

Menjadi lembaga pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan

budaya yang terkemuka secara internasional.

MISI

1. Mengembangkan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dilakukan oleh para pengajar dan peneliti serta memublikasikan hasil-

hasil tersebut dalam bentuk penulisan buku teks, buku ajar, dan artikel di jurnal ilmiah terakreditasi baik pada tingkat

nasional maupun internasional di FIB dan di luar FIB;

3. Mendidik sumber daya manusia hingga memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang ilmu-ilmu budaya;

4. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, sumber daya manusia, fasilitas, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pada kurikulum jenjang sarjana, dengan mengacu kepada KKNI Jenjang Sarjana (Level 6), FIB UI menetapkan

bahwa profil kompetensi dari lulusannya adalah sebagai sarjana bidang ilmu pengetahuan budaya yang mampu:

1. menjelaskan konsep teoretis bidang pengetahuan budaya secara umum dan konsep teoretis khusus dalam bidang

pengetahuan budaya sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya secara mendalam serta mampu memformulasikan

penyelesaian masalah prosedural dalam mengkaji gejala budaya;

2. mengaplikasikan dan memanfaatkan bidang keahlian ilmu pengetahuan budaya dalam penyelesaian permasalahan

budaya serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;

3. mengambil keputusan yang tepat dalam mengkaji gejala budaya berdasarkan analisis informasi dan data baik secara

mandiri maupun kelompok, serta mampu menyampaikan keputusan dan dasar pengambilan keputusan itu di antara

berbagai alternatif solusi baik secara lisan maupun tulis;

4. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

Profil kompetensi di atas menunjukkan bahwa tidak hanya keahlian teknis terkait bidang ilmu pengetahuan

budaya yang dibentuk oleh FIB UI melalui kurikulumnya, namun juga kepribadian. Oleh karena itulah secara umum

kurikulum di FIB UI dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kurikulum pembentuk kepribadian dan kurikulum

2

pembentuk keahlian. Kurikulum pembentuk kepribadian dijabarkan dalam berbagai Mata Kuliah Wajib Universitas

(MKWU) yang isinya mencakup pengayaan wawasan, budi pekerti, dan keterampilan dasar pendidikan tinggi. MKWU

seluruhnya berjumlah 18 sks dengan pembagian sebagai berikut:

Tabel Kurikulum Pembentuk Kepribadian

Nama Mata Kuliah Semester SKS

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) A 1 6

MPKT B 2 6

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Bahasa Inggris 2 3

MPK Agama 1 atau 2 2

MPK Seni/Olah Raga 1 atau 2 1

Sementara itu, kurikulum pembentuk keahlian terdiri atas mata kuliah-mata kuliah yang bertujuan mencetak

keahlian khas ilmu pengetahuan budaya. Kumpulan mata kuliah tersebut dikategorikan sebagai Mata Kuliah Wajib

Rumpun Sosial Humaniora dan Mata Kuliah Wajib Fakultas (MKWF). Mata Kuliah Wajib Rumpun Sosial Humaniora

hanya terdiri atas satu mata kuliah, yaitu Manusia dan Masyarakat Indonesia. Sementara itu MKWF terdiri atas empat

mata kuliah yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel Kurikulum Pembentuk Keahlian

Nama Mata Kuliah Semester SKS

Kebudayaan Indonesia (MKWF) 3 atau 4 3

Pengantar Filsafat dan Pemikiran Modern (MKWF) 3 atau 4 3

Dasar-dasar Teori dan Metode Penelitian Kebudayaan (MKWF) 3 atau 4 3

Bahasa Indonesia Akademik (MKWF) 5 atau 6 3

Manusia dan Masyarakat Indonesia

(Mata Kuliah Wajib Rumpun Sosial Humaniora)

5 atau 6 3

Dengan demikian kurikulum pembentuk kepribadian dan kurikulum pembentuk keahlian mencakup 33 sks (33%)

dari total kewajiban 144 sks untuk meraih gelar sarjana di FIB UI. Komposisi tersebut menggambarkan komitmen FIB UI

untuk membentuk lulusannya sebagai manusia yang berkepribadian, dan di saat yang bersamaan memiliki pengetahuan

mumpuni mengenai ilmu pengetahuan budaya.

Kurikulum Program Studi Jepang FIB UI

Sebagai bagian integral dari FIB UI, Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Indonesia (selanjutnya disebut Prodi Jepang UI) pun menyesuaikan kurikulum agar para alumninya mampu mencapai

berbagai kompetensi, teoretis maupun praktis, sesuai dengan KKNI Level 6. Sebagai landasan awal, Prodi Jepang FIB UI

menetapkan visi dan misinya sebagai berikut:

VISI

Menjadi program studi yang merupakan pusat unggulan di bidang linguistik, susastra, sejarah, budaya, dan masyarakat

Jepang di Indonesia.

MISI

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral, mempunyai kemampuan akademik yang unggul

dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional;

2. Menemukan, mengembangkan dan menciptakan, serta menyebarkan karya di bidang linguistik, susastra, sejarah,

budaya dan masyarakat Jepang demi kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia;

3

3. Mengembangkan kepekaan dan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat;

4. Turut berperan dalam meningkatkan peradaban dunia melalui lulusan yang berwawasan global dan cinta damai.

Visi dan misi di atas menjadi dasar dalam penentuan profil lulusan. Prodi Jepang UI menetapkan bahwa profil

lulusannya adalah “Sarjana bidang Ilmu Pengetahuan Budaya yang mampu menggunakan bahasa Jepang baik lisan

maupun tulis, mampu menganalisis konsep teoretis, dan mampu menerapkan hasil kajian sosial-budaya Jepang sehingga

dapat mengambil keputusan dalam beragam alternatif solusi secara bertanggung jawab.” Profil lulusan tersebut dijabarkan

dalam tiga jenis kompetensi, yaitu kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya.

Kompetensi Utama

1. Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang;

2. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang dengan baik dan benar;

3. Mampu mengkarakteristikkan pengetahuan susastera dan linguistik Jepang;

4. Mampu menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang masa lalu dan kontemporer

Kompetensi Pendukung

1. Mampu mengemukakan gagasan ilmiah secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar;

2. Mampu menerapkan teori dan metode penelitian budaya;

3. Mampu menjelaskan corak dan dinamika kebudayaan Indonesia;

4. Mampu menguraikan ragam filsafat dan pemikiran modern;

5. Mampu memaparkan manusia dan masyarakat Indonesia kekinian dan hubungannya dengan bangsa lain dalam konteks

global;

6. Mampu mengkaji fakta sejarah dan kewilayahan Jepang;

7. Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang;

8. Mampu menggunakan bahasa Jepang dalam konteks pengetahuan humaniora Jepang masa lalu dan masa kini.

Kompetensi Lainnya

1. Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi;

2. Mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta memiliki keingintahuan intelektual untuk memecahkan masalah pada

tingkat individual dan kelompok;

3. Mampu menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam bahasa indonesia dan bahasa Inggris dengan baik untuk kegiatan

akademik maupun non-akademik;

4. Memiliki integritas dan mampu menghargai orang lain;

5. Mampu mengidentifikasi ragam upaya wirausaha yang bercirikan inovasi dan kemandirian yang berlandaskan etika.

4

Proses pembentukan profil lulusan Prodi Jepang UI yang didukung oleh ketiga jenis kompetensi seperti disebut di

atas dijelaskan dalam Jejaring Kompetensi di bawah ini.

5

Ujung tombak dari proses pembentukan kompetensi adalah mata kuliah. Untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi pendukung, serta kompetensi

lainnya yang telah dicanangkan, Prodi Jepang UI mendesain berbagai mata kuliah yang spesifik terkait studi Jepang (Mata Kuliah Wajib Program Studi) dengan

jumlah sks total sebanyak 98 sks. Mata Kuliah Wajib Program Studi pada Prodi Jepang UI terbagi menjadi mata kuliah kemahiran bahasa, mata kuliah keilmuan,

serta tugas akhir. Selain itu, mahasiswa Prodi Jepang juga diberi keleluasaan untuk mengambil mata kuliah pada Program Studi lain di lingkungan UI sedikitnya

13 sks, sehingga total sks yang diambil hingga lulus berjumlah 144 sks (jumlah sks maksimal yang dapat diambil mahasiswa adalah 160). Tabel berikut ini

menunjukkan persebaran mata kuliah Prodi Jepang berdasarkan semeseter.

Tabel Persebaran Mata Kuliah Program Studi Jepang FIB Universitas Indonesia (Kurikulum 2013) Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4

Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS

MPKT A

6 MKPKT B 6 Dasar-dasar Teori dan

Metode Penelitian

Kebudayaan

3 Pengantar Filsafat dan

Pemikiran Modern

3

MPK Seni/Olah Raga 1 MPK Bahasa Inggris 3 Kebudayaan Indonesia 3 Bahasa Jepang IV 4

Bahasa Jepang I 4 MPK Agama 2 Bahasa Jepang III 4 Drama Jepang 3

Pengantar Sejarah Jepang 3 Bahasa Jepang II 4 Pengantar Kesusasteraan

Jepang

3 Sintaksis Jepang 3

Pengantar Masyarakat

Jepang

3 Pengantar Kebudayaan

Jepang

3 Fonomorfologi Jepang 3 Pemikiran Jepang 3

Geografi dan Pariwisata

Jepang

3 Jepang dalam Pendekatan

Teori Sosial-Budaya

3

Sejarah Jepang Modern 3 MK Pilihan 3

TOTAL SKS 17 TOTAL SKS 18 TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 22

Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8

Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS

Manusia dan Masyarakat

Indonesia

3 Bahasa Indonesia Akademik 3 Terjemahan Indonesia-Jepang 3 Tugas Akhir 5

Bahasa Jepang V 4 Bahasa Jepang VI 4 Dasar Korespondesi Jepang 3

Prosa Jepang 3 Puisi Jepang 3 Telaah Teks Koran 3

Semantik Jepang 3 Terjemahan Jepang-

Indonesia

3 Globalisasi Jepang 3

Sejarah Diplomasi Jepang 3 Kajian Wacana Bahasa

Jepang

3 MK Pilihan 4

Etos dan Pandangan Hidup

Orang Jepang

3 Sejarah Jepang

Kontemporer

3

MK Pilihan 3 MK Pilihan 3

TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 16 TOTAL SKS 5

6

Tabel di bawah ini merangkum komposisi mata kuliah pada Prodi Jepang UI berdasarkan jenisnya. Tabel Resume Mata Kuliah (Kurikulum 2013)

Mata Kuliah Wajib Universitas 18 sks

Mata Kuliah Wajib Rumpun 3 sks

Mata Kuliah Wajib Fakultas 12 sks

Mata Kuliah Wajib Program Studi 98 sks

Mata Kuliah Pilihan Bebas 13 sks

TOTAL BEBAN STUDI 144 sks

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kompetensi utama yang ditetapkan oleh Prodi Jepang UI berkaitan dengan pengetahuan terkait bahasa, sejarah,

sosial-budaya, linguistik, dan kesusasteraan. Oleh karena itu mata kuliah-mata kuliah Prod Jepang UI (di luar MKWU, MKWF, dan Mata Kuliah Wajib Rumpun)

pun dapat dikategorikan berdasarkan bidang-bidang keilmuan tersebut. Tabel berikut ini menjelaskan pengkategorian tersebut.

Tabel Persebaran Mata Kuliah Wajib Program Studi Jepang FIB UI Berdasarkan Jenis Mata Kuliah (Kurikulum 2013)1

Mata Kuliah Wajib Universitas

Mata Kuliah Wajib Fakultas Mata Kuliah Wajib Rumpun

Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS

MPKT A 1 6 Kebudayaan Indonesia 3 3 Manusia dan Masyarakat

Indonesia

3 5

MPKT B 2 6 Dasar-dasar Teori dan

Metode Penelitian

Kebudayaan

3 3

MPK Seni/Olah Raga 1 1 Pengantar Filsafat dan

Pemikiran Modern

4 3

MPK Agama 2 2 Bahasa Indonesia Akademik 6 3

MPK Bahasa Inggris 2 3

TOTAL SKS 18 TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 3

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Kemahiran Bahasa)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Linguistik)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Budaya)

Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS

Bahasa Jepang I 1 4 Fonomorfologi Jepang 3 3 Pengantar Kebudayaan Jepang 2 3

Bahasa Jepang II 2 4 Sintaksis Jepang 4 3 Geografi dan Pariwisata

Jepang

3 3

Bahasa Jepang III 3 4 Semantik Jepang 5 3 Etos dan Pandangan Hidup

Orang Jepang

5 3

Bahasa Jepang IV 4 4 Kajian Wacana Bahasa

Jepang

6 3

Bahasa Jepang V 5 4

Bahasa Jepang VI 6 4

TOTAL SKS 24 TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 9

1 Tabel ini tidak memasukkan MK Pilihan (13 sks).

7

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Masyarakat)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Sejarah)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Kesusasteraan)

Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS

Pengantar Masyarakat Jepang 1 3 Pengatar Sejarah Jepang 1 3 Pengantar Kesusasteraan

Jepang

3 3

Jepang dalam Pendekatan Teori

Sosial-Budaya

4 3 Sejarah Jepang Modern 3 3 Drama Jepang 4 3

Pemikiran Jepang

4 3 Prosa Jepang 5 3

Sejarah Diplomasi Jepang

5 3 Puisi Jepang 6 3

Sejarah Jepang Kontemporer

6 3

TOTAL SKS 6 TOTAL SKS 15 TOTAL SKS 12

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Keilmuan Bahasa Terapan)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Multidisiplin)

Mata Kuliah Wajib Program Studi

(Tugas Akhir)

Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS

Terjemahan Jepang-Indonesia 6

3 Globalisasi Jepang 7 3 Tugas Akhir 8 5

Terjemahan Indonesia-Jepang 7

3

Dasar Korespondesi Jepang 7

3

Telaah Teks Koran 7

3

TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 3 TOTAL SKS 5

Mata kuliah kemahiran bahasa merupakan mata kuliah yang berjenjang. Misalnya, untuk dapat mengambil Mata Kuliah Bahasa Jepang II, maka mahasiswa harus telah

lulus Mata Kuliah Bahasa Jepang I. Mata kuliah kemahiran bahasa juga menjadi prasyarat untuk mengambil mata kuliah yang masuk ke dalam kategori “keilmuan bahasa terapan”.

Keempat mata kuliah keilmuan bahasa terapan mensyaratkan mahasiswa untuk sudah lulus Mata Kuliah Bahasa Jepang V sebelum dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah

tersebut. Prasyarat seperti ini menunjukkan bahwa proses pembentukan kompetensi yang berlangsung di Prodi Jepang UI berjalan secara bertahap dan sistematis,

mempertimbangkan perkembangan kompetensi mahasiswa.

Selain bahasa, sifat berjenjang juga tampak dari mata kuliah-mata kuliah keilmuan. Mata kuliah yang termasuk ke dalam kategori linguistik mensyaratkan mahasiswa

untuk pernah mengambil mata kuliah linguistik tertentu sebelum dapat mengambil mata kuliah linguistik lain pada semester berikutnya. Contohnya. untuk dapat mengambil mata

kuliah Semantik, maka mahasiswa diwajibkan untuk sudah pernah mengambil mata kuliah Sintaksis sebelumnya.

Keberjenjangan ini juga tampak pada mata kuliah yang masuk ke dalam kategori keilmuan sejarah, kesusateraan, budaya, dan masyarakat. Pada masing-masing dari

keempat kategori keilmuan tersebut terdapat mata kuliah pengantar. Mata kuliah pengantar inilah yang dijadikan syarat untuk mengambil mata kuliah keilmuan tersebut pada

semester berikutnya. Sebagai contoh, mata kuliah Pengantar Sejarah Jepang adalah syarat agar mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah Sejarah Jepang Modern,

Pemikiran Jepang, dan Sejarah Kontemporer2. Hal yang sama juga dapat dilihat pada mata kuliah keilmuan budaya dan mata kuliah keilmuan masyarakat. Prasyarat yang sedikit

2 Sejarah Diplomasi Jepang tidak menjadikan Pengantar Sejarah Jepang sebagai prasyarat.

8

berbeda diterapkan pada mata kuliah keilmuan kesusasteraan. Dalam mata kuliah-mata kuliah kategori ini, selain Pengantar Kesusasteraan Jepang, mata kuliah Bahasa Jepang juga

mensyaratkan mahasiswa untuk sudah pernah mengambil mata kuliah kemahiran bahasa tingkat tertentu. Mata kuliah Drama Jepang mensyaratkan Bahasa Jepang III, Prosa

Jepang mewajibkan Bahasa Jepang IV, dan Puisi Jepang menjadikan Bahasa Jepang V sebagai prasyarat.

Di luar mata kuliah-mata kuliah yang telah disebutkan, terdapat satu mata kuliah yang dapat disebut sebagai mata kuliah multidisiplin, yaitu Globalisasi Jepang. Dasar

dari penyebutan ini adalah karena mata kuliah tersebut mensyaratkan kelulusan empat mata kuliah pengantar (Pengatar Sejarah Jepang, Pengantar Masyarakat Jepang, Pengantar

Kebudayaan Jepang, serta Pengantar Masyarakat Jepang) sebagai prasyarat. Mata kuliah Globalisasi Jepang ditempatkan pada semeseter ketujuh, mengindikasikan bahwa mata

kuliah ini menuntut mahasiswa untuk menggabungkan berbagai pengetahuan dan kompetensi yang telah didapat melalui mata kuliah-mata kuliah sebelumnya.

Mata Kuliah Keilmuan Masyarakat dan Mata Kuliah Keilmuan Budaya

Sejak awal pendiriannya pada tahun 1967, fokus terhadap penelaahan terhadap unsur-unsur budaya dan masyarakat Jepang merupakan salah satu ciri khas dari Prodi

Jepang UI. Seiring dengan perkembangan zaman, serta mempertimbangkan tuntutan kompetensi, perhatian terhadap budaya dan masyarakat Jepang tersebut menjadi semakin

meluas hingga mencakup bidang-bidang seperti pariwisata dan globalisasi. Seperti telah dijelaskan di atas, mata kuliah yang masuk kategori keilmuan masyarakat dan budaya

didesain berjenjang, dengan mata kuliah pengantar sebagai prasyarat. Bagan di bawah ini menunjukkan penjenjangan mata kuliah kedua keilmuan tersebut.

Bagan Penjenjangan Mata Kuliah Keilmuan Budaya dan Masyarakat

9

Deskripsi dan kompetensi sasaran dari masing-masing mata kuliah keilmuan budaya dan masyarakat dijelaskan dalam di

bawah.

Nama Mata Kuliah: Pengantar Masyarakat Jepang (semester 1)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu mengemukakan pengetahuan sosial-budaya Jepang.

Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, small group discussion, presentasi, dan pemutaran film. Ruang

lingkup yang dibahas meliputi Jepang awal demografi Jepang, populasi Jepang, struktur keluarga Jepang, sistem pendidikan

Jepang, sistem ekonomi dan kerja Jepang, generasi muda Jepang, dan masalah sosial di Jepang saat ini.

Kompetensi Utama:

Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang

Sub-kompetensi:

1. Mampu menjelaskan pengetahuan sosial-budaya Jepang yang berkaitan dengan struktur keluarga, sistem pendidikan, dan sistem

kerja Jepang.

2. Mampu menge-mukakan masalah sosial di Jepang saat ini.

Ruang Lingkup Materi:

1. Demografi Jepang

2. Populasi Jepang

3. Struktur Keluarga Jepang

4. Sistem pendidikan Jepang

5. Sistem ekonomi dan kerja Jepang

6. Generasi Muda Jepang

7. Masalah sosial di Jepang saat ini

Indikator:

1. Mampu menjelaskan Jepang yang berkaitan dengan struktur keluarga tradisional Jepang

2. Mampu menerangkan kondisi generasi muda Jepang saat ini

3. Mampu menge-mukakan masalah sosial di Jepang saat ini

Nama Mata Kuliah: Pengantar Kebudayaan Jepang (semester 2)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep kebudayaan Jepang. Dengan menerapkan

aktivitas belajar seperti collaborative learning, presentasi, small group discussion, dan e-learning. Ruang lingkup yang dibahas

meliputi data dasar Jepang, teori Ienaga Saburo, teori Watsuji Tetsuro, religi dan festival Jepang, pendidikan dan budaya kuliner

Jepang, dan SDM Jepang.

Kompetensi Utama:

Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang

Sub-kompetensi:

Mampu mengemuka-kan pengetahuan budaya Jepang

Ruang Lingkup Materi:

1.Data dasar Jepang

2.Teori Ienaga Saburo

3.Teori Watsuji Tetsuro

4. Religi dan festival Jepang

5.Pendidikan dan budaya kuliner Jepang

6.SDM Jepang

Indikator:

1.Mampu menerangkan alam dan Agama/Religi Jepang

2.Mampu menggunakan teori kebudayaan yang dikaitkan dengan konsep dasar kebudayaan Jepang

3.Mampu mengidentifi-kasi karakteristik kebudayaan Jepang

10

Nama Mata Kuliah: Geografi dan Pariwisata Jepang (semester 3)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan geografis Jepang dan menjelaskan makna

pariwisata dan tujuan pariwisata. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, active learning, presentasi,

dan small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi geografi Jepang, pengertian pariwisata, sejarah pariwisata

Jepang, dan kondisi pariwisata Jepang, warisan budaya dunia di Jepang, dan kebijakan pemerintah Jepang terhadap pariwisata.

Kompetensi Utama:

Mampu mengkaji fakta sejarah dan kewilayahan Jepang

Sub-kompetensi:

1. Mampu menjelaskan geografis Jepang

2.Mampu menjelaskan karakteristik daerah pariwisata Jepang

Ruang Lingkup Materi:

1. Geografi Jepang

2. Pengertian pariwisata

3. Sejarah pariwisata Jepang

4. Kondisi pariwisata Jepang

5. Warisan budaya dunia di Jepang

6. Kebijakan pemerintah Jepang terhadap pariwisata

Indikator:

1. Mampu menerangkan geografi Jepang

2. Mampu mengidentifikasi karakteristik daerah pariwisata Jepang.

3. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan daerah wisata Jepang.

Nama Mata Kuliah: Jepang dalam Pendekatan Teori Sosial Budaya (semester 4)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori sosial-budaya dalam menganalisis

kebudayaan dan masyarakat Jepang, Dengan menerapkan aktivitas belajar sepeti active learning, small group discussion, presentasi,

dan pemutaran film. Ruang lingkup yang dibahas meliputi teori-teori sosial budaya dalam memahami Jepang, aplikasi teori sosial-

budaya oleh para peneliti, dan dasar-dasar teori sosial-budaya yang berkembang dalam cabang-cabang ilmu sosial-budaya.

Kompetensi Utama:

Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang.

Sub-kompetensi:

Mampu menganalisis kebudayaan dan masyarakat Jepang dengan teori sosial-budaya

Ruang Lingkup Materi:

1. Teori-teori sosial budaya dalam memahami Jepang

2. Aplikasi teori sosial-budaya oleh para peneliti

3. Dasar-dasar teori sosial -budaya yang berkembang dalam cabang-cabang ilmu sosial-budaya

Indikator:

1.Dapat menggunakan teori sosial –budaya Jepang

2.Dapat mengkaji kebudayaan dan masyarakat Jepang

11

Nama Mata Kuliah: Etos dan Pandangan Hidup Orang Jepang (semester 5)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan etos dan pandangan hidup orang Jepang. Dengan

menerapkan aktivitas belajar seperti active learning, small group discussion, collaborative learning, dan presentasi. Ruang lingkup

yang dibahas meliputi makna dan asal-usul ethos, pandangan hidup orang Jepang, etika bisnis Jepang, tradisi kapitalisme Jepang,

teologi dan pragmatisme Jepang, etika sosial Zen-Suzuki Shosan, shiseikan, dan pemikiran Ishida Baigan.

Kompetensi Utama:

Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang.

Sub-kompetensi:

Mampu mengkaji ethos dan pandangan hidup orang Jepang

Ruang Lingkup Materi:

1. Makna dan Asal usul Ethos

2. Pandangan Hidup orang Jepang

3. Etika Bisnis Jepang

4.Tradisi Kapitalisme Jepang,

5. Etika Sosial Zen-Suzuki Shozan

6. Teologi dan Pragmatisme Jepang

7.Shiseikan

8.Pemikiran Ishida Baigan

Indikator:

1.Mampu mengidentifi-kasi makna dan asal usul kata ethos secara umum

2.Mampu memaparkan pandangan hidup orang Jepang secara umum

3.Mampu mengkaji etika bisnis Jepang, tradisi kapitalisme Jepang, dan etika sosial Zen dalam masyarakat Jepang

Nama Mata Kuliah: Globalisasi Jepang (semester 7)

Deskripsi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang dalam era

globalisasi. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, cooperative learning, presentasi, dan small group

discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi teori-teori globalisasi, pengaruh globalisasi terhadap Jepang, pengaruh Jepang

terhadap dunia dalam era globalisasi, teori-teori globalisasi dalam konteks budaya & masyarakat Jepang Bahasa Pengantar yang

digunakan adalah Bahasa Indonesia.

Kompetensi Utama:

Mampu menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang masa lalu dan kontemporer

Sub-kompetensi:

Mampu mengkaji berbagai gejala sosial-budaya Jepang dalam era globalisasi.

Ruang Lingkup Materi:

1. Teori-teori globalisasi

2. Pengaruh globalisasi terhadap Jepang

3. Pengaruh Jepang terhadap dunia dalam era globalisasi

4. Teori-teori globalisasi dalam konteks budaya & masyarakat Jepang

Indikator:

Dapat memilah gejala sosial-budaya Jepang pada era global.

12

Daftar Rujukan

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2013). Buku Pedoman Program Sarjana 2013/2014. Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2013). Dokumen KBK 2013 Program Sarjana Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2014). Buku Panduan Akademik Sarjana 2014/2015. Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2015). Buku Pedoman Program Sarjana 2015/2016. Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2016). Buku Pedoman Program Sarjana 2016/2017. Depok:

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.