implementasi hasil perencanaan ke dalam rancangan apb-desa

29
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR 2016

Upload: dzikry-muhammad

Post on 16-Apr-2017

6.636 views

Category:

News & Politics


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

BAPPEDA KABUPATEN BOGOR 2016

Page 2: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

DASAR HUKUM 1. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa 2. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa sebagaimana telah diubah menjadi PP No. 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

3. PP No. 60 Tahun 2016 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah mengalami perubahan terakhir dengan PP No. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

4. Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 5. Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan

Desa 6. Permendagri No. 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi Dan Tata

Kerja Pemerintah Desa 7. Permendesa&PDTT No.1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan

Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa

Page 3: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PERENCANAAN PENGANGGARAN

INFORMASI DAERAH TENTANG ADD,DD,BHPRD DAN BANKEU KHUSUS

MUSRENBANG DESA

PEMETAAN POTENSI DAN

PERMASALAHAN DESA

PENYUSUNAN RKP DESA PENYUSUNAN RAPB DESA

Page 4: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

DEFINISI APB DESA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja, dan pembiayaan Desa.

Page 5: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

I. PENDAPATAN DESA

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Page 6: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

JENIS-JENIS PENDAPATAN DESA a. Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri atas :

- Hasil usaha, yaitu antara lain hasil Bumdes, tanah kas desa.

- Hasil aset, yaitu antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi.

- Swadaya, partisipasi dan Gotong royong, adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang.

- Lain-lain pendapatan asli desa, yaitu antara lain hasil pungutan desa.

b. Transfer, terdiri atas :

- Dana Desa

- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah

- Alokasi Dana Desa (ADD)

- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi

- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.

c. Pendapatan Lain-Lain, terdiri atas :

- Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, yaitu pemberian berupa uang dari pihak ke tiga.

- Lain-lain pendapatan Desa yang sah, yaitu antara lain pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.

Page 7: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

STRUKTUR PENDAPATAN DESA Kode Rekening Uraian Anggaran (Rp) Keterangan

1 PENDAPATAN DESA 1 1 Pendapatan Asli Desa 1 1 1 Hasil Usaha 1 1 2 Hasil Aset 1 1 3 Swadaya, partisipasi dan gotong royong

1 1 4 Lain-lain pendapatan asli desa 1 2 Pendapatan Transfer 1 2 1 Dana Desa 1 2 2 Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah Kabupaten

1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi

1 2 4 2 Bantuan Keuangan APBD Kabupaten

1 3 Pendapatan Lain-Lain 1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga

yang tidak mengikat

1 3 2 Lain-lain pendapatan desa yang sah

JUMLAH PENDAPATAN (1.1) + (1.2) + (1.3)

Page 8: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

II. BELANJA DESA

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.

Page 9: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

KETENTUAN ALOKASI BELANJA DESA

a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa

b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk :

1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa

2. operasional Pemerintah Desa

3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa

4. insentif rukun tetangga dan rukun warga.

Page 10: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

KELOMPOK BELANJA DESA

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

b. Pelaksanaan Pembangunan Desa

c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa

d. Pemberdayaan Masyarakat Desa

e. Belanja Tak Terduga

PALING SEDIKIT 70% DARI TOTAL BELANJA APB DESA

Page 11: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

BELANJA DESA BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c.

Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan-tunjangan

PENDAPATAN LAIN-LAIN

a. Pelaksanaan Pembangunan Desa; b. Pemberdayaan Masyarakat Desa

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat desa

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga

SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMKAB BOGOR

SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMPROV JABAR

DANA DESA

ADD

BHPRD

BANKEU KAB

BANKEU PROV

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan-tunjangan

PA DES

Page 12: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

JENIS-JENIS BELANJA

1. BELANJA PEGAWAI

DIANGGARKAN KHUSUS UNTUK :

- BELANJA PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN KADES DAN PERANGKAT DESA

- TUNJANGAN KADES DAN PERANGKAT DESA

- TUNJANGAN BPD

CATATAN : DICATAT DALAM KELOMPOK BELANJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA

Page 13: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

JENIS-JENIS BELANJA

2. BELANJA BARANG DAN JASA

Barang dan Jasa, digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan.

Kegiatan-kegiatan yang termasuk belanja barang-jasa antara lain :

- alat tulis kantor

- benda pos

- bahan/material

- pemeliharaan

- cetak/penggandaan

- sewa kantor desa

- sewa perlengkapan dan peralatan kantor

- makanan dan minuman rapat

- pakaian dinas dan atributnya

- perjalanan dinas

- upah kerja

- honorarium narasumber/ahli

- operasional Pemerintah Desa

- operasional BPD

- Operasinal RT/RW

- Dll……

Page 14: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

JENIS-JENIS BELANJA 3. BELANJA MODAL Belanja modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/ pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. CONTOH : - Komputer - Kursi - Semen - Pasir - Dll….

Page 15: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

Belanja tak terduga Belanja tak terduga adalah kelompok belanja yang digunakan akibat adanya keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa (KLB). Dalam keadaan darurat dan/atau Keadaan Luar Biasa (KLB), yaitu keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan/atau mendesak, pemerintah desa dapat melakukan belanja yang belum tersedia anggarannya. Status Keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa ditetapkan oleh Bupati

Page 16: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

STRUKTUR BELANJA DESA Kode

Rekening Uraian Anggara

n (Rp) Keteran

gan 2 BELANJA DESA 2 1 Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

2 1 1 Penghasilan tetap dan tunjangan 2 1 1 1 Belanja Pegawai - Penghasilan Tetap Kepala Desa dan

Perangkat

- Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat

- Tunjangan BPD 2 1 2 Operasional perkantoran 2 1 2 2 Belanja barang dan jasa - ATK - Pakaian Dinas - Pemeliharaan gedung - Perjalanan dinas - Pembayaran air, listrik dan telepon - Alat kebersihan - dst…… 2 1 2 3 Belanja Modal - Komputer - Lemari besi - Meja/kursi - dst…… 2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan

Desa

2 2 1 Pembangunan gedung posyandu 2 2 1 2 Belanja barang dan jasa - Upah kerja - honor - dst…… 2 2 1 2 Belanja Modal - Pasir - Semen - dst……..

Kode Rekening

Uraian Anggaran (Rp) Keterangan

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

2 3 1 Kegiatan ………….

2 3 1 2 - Belanja barang dan jasa

2 3 1 3 - Belanja modal

2 4 Bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa

2 4 1 Kegiatan ………….

2 4 1 2 - Belanja barang dan jasa

2 4 1 3 - Belanja modal

2 5 Belanja Tak

Terduga

JUMLAH BELANJA (2.1) + (2.2) +

(2.3) + (2.4) +(2.5)

SURPLUS/(DEFISIT) Hasil

pengurangan jumlah pendapatan terhadap jumlah belanja

Page 17: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

III. PEMBIAYAAN DESA

Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Page 18: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

KELOMPOK PEMBIAYAAN

a. Penerimaan Pembiayaan, mencakup : 1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, antara lain pelampauan

penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

SiLPA digunakan untuk : * menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi

belanja. * mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan. * mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum

diselesaikan. 2. Pencairan Dana Cadangan, digunakan untuk menganggarkan pencairan dana

cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan.

3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

Page 19: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

KELOMPOK PEMBIAYAAN

B. Pengeluaran Pembiayaan, mencakup : 1. Pembentukan Dana Cadangan, untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya

tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan ini wajib ditetapkan dengan Peraturan Desa yang berisi : * penetapan tujuan pembentukan dana cadangan * program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan * besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan * sumber dana cadangan, yaitu dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari

penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan.

* tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. Catatan : pembentukan dana cadangan tidak dapat melebihi tahun akhir masa jabatan

Kepala Desa. 2. Penyertaan Modal Desa

Page 20: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

STRUKTUR PEMBIAYAAN DESA Kode

Rekening Uraian Anggaran (Rp) Keterangan

3 PEMBIAYAAN DESA 3 1 Penerimaan Pembiayaan 3 1 1 - SILPA tahun sebelumnya 3 1 2 - Pencairan Dana Cadangan 3 1 3 - Hasil Kekayaan Desa Yang

dipisahkan

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 3 2 Pengeluaran Pembiayaan 3 2 1 - Pembentukan Dana Cadangan 3 2 1 - Penyertaan Modal Desa Jumlah Pengeluaran

Pembiayaan

JUMLAH PEMBIAYAAN DAERAH selisih

penerimaan-pengeluaran pembiayaan

SiLPA tahun anggaran

berkenaan Surplus/(defisit) +

Jumlah Pembiayaan Daerah

Page 21: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN Pendapatan Desa a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)

- Hasil usaha hasil Bumdes, tanah kas desa - Hasil aset tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian

umum, jaringan irigasi

- Swadaya, partisipasi dan Gotong royong

membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang

- Lain-lain pendapatan asli desa hasil pungutan desa di luar surat keterangan, surat Rekomendasi dan surat pengantar

b. Transfer - Dana Desa dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/ Kota dan Retribusi Daerah

- Alokasi Dana Desa (ADD) dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus

- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi

- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota

c. Pendapatan Lain-Lain - Hibah dan Sumbangan dari pihak

ketiga yang tidak mengikat pemberian berupa uang dari pihak ketiga

- Lain-lain pendapatan Desa yang sah pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di

Page 22: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN

Belanja Desa

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

b. Pelaksanaan Pembangunan Desa

c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa

d. Pemberdayaan Masyarakat Desa

e. Belanja Tak Terduga

Page 23: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN Pembiayaan Desa a. Penerimaan Pembiayaan - Sisa lebih perhitungan

anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya

pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan

a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja

b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan

c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan

- Pencairan Dana Cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan

- Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

b. Pengeluaran Pembiayaan - Pembentukan Dana Cadangan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan

dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan

- ditempatkan pada rekening tersendiri - tidak melebihi tahun akhir masa

jabatan Kepala Desa - ditetapkan dengan peraturan desa

- Penyertaan Modal Desa

Page 24: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

NO KELOMPOK BELANJA PA-

DESA

PENDAPATAN TRANSFER PENDAPATAN

LAIN-LAIN

DANA DESA ADD BHPRD BANKEU PROV

BANKEU KAB HIBAH DAN

SUMBANGAN

LPADES YANG SAH

1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

V V V V, K V, K V, K V

2 Pelaksanaan Pembangunan Desa

V V V V V, K V, K V, K V

3 Pembinaan Kemasyarakatan Desa

V V V V, K V, K V, K V

4 Pemberdayaan Masyarakat Desa

V V V V V, K V, K V, K V

5 Belanja Tak Terduga V V V V, K V, K V, K V

PENGANGGARAN RENCANA BELANJA BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN

Keterangan : V : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan melalui sumber dana dimaksud K : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan sesuai dengan ketentuan pemberi bantuan, pemberi hibah, atau pemberi

sumbangan

Page 25: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

TATACARA PENGALOKASIAN ADD (PP No. 47 Tahun 2015)

NILAI ADD ALOKASI UNTUK SILTAP

BERDASARKAN KETENTUAN ALOKASI SILTAP

ALOKASI BELANJA DI LUAR SILTAP

≤500.000.000 Maks 60% Maks 300.000.000 Maks 200.000.000

>500.000.000 - 700.000.000

Antara 300.000.000 – maks 50% 300.000.000 – 350.000.000

Antara 200.000.000 – 350.000.000

>700.000.000 – 900.000.000

Antara 350.000.000 – maks 40% 350.000.000 – 360.000.000

Antara 350.000.000 – 540.000.000

>900.000.000 Antara 360.000.000 – maks 30% Min 360.000.000 Min 540.000.000

SUSUNAN ORGANISASI Komposisi Kades Sekdes 70%-80% dari Siltap Kades per

bulan Perangkat desa non Sekdes 50-%-60% dari siltap Kades per

bulan

PORSI SILTAP

Page 26: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

SOTK DESA (Permendagri 84/2015)

Susunan organisasi

Pola Maksimal Pola Minimal

Kepala Desa Sekretaris Desa Sekretaris Desa

Perangkat Desa : Sekretaris Desa Sekretaris Desa

- Urusan tata usaha dan umum - Urusan Umum dan Perencanaan

- Urusan keuangan - Urusan keuangan

- Urusan perencanaan

Pelaksana Kewilayahan Pelaksana Kewilayahan

Pelaksana Teknis Pelaksana Teknis

- Seksi pemerintahan - Seksi pemerintahan

- Seksi kesejahteraan - Seksi kesejahteraan dan pelayanan

- Sseksi pelayanan

Berhak mendapatkan Penghasilan Tetap dari ADD

Page 27: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

Contoh perhitungan Desa A akan mendapatkan ADD dari Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2017 sebesar Rp 504.000.000. Jika Desa A memiliki struktur organisasi pola maksimal dengan jumlah Kadus sebanyak 5 orang, maka : 1. Alokasi Siltap dari ADD berada antara Rp 300.000.000 – maks 50%

atau antara Rp 300.000.000 – Rp 350.000.000. 2. Jumlah aparat desa yang memperoleh siltap : Kepala Desa = 1 orang Sekretaris Desa = 1 orang Kepala Urusan = 3 orang Kepala Dusun = 5 orang Kepala Seksi = 3 orang Total perangkat desa diluar Sekdes = 11 orang

Page 28: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

Penerima Siltap Komposisi Siltap

Besaran Per bulan

Siltap Per tahun (12 bulan)

Kades (1 orang) 3.300.000 39.600.000

Sekdes (1 orang) 80% dari siltap Kades

2.640.000 31.680.000

Perangkat non Sekdes (1 orang) 60% dari Siltap Kades

1.980.000 23.760.000

Perangkat non Sekdes (11 orang) 21.780.000 261.360.000

Total 27.720.000 332.640.000

Jika ditetapkan siltap Kepala Desa per bulan sebesar Rp 3.300.000, maka :

Kesimpulan : 1. Besaran siltap tidak boleh melampaui ketentuan yang berlaku 2. Besaran siltap dapat ditetapkan dengan Peraturan Bupati

berdasarkan pertimbangan tertentu 3. Pasca ditetapkannya siltap, sisa ADD dapat dipergunakan untuk

belanja desa (4 kelompok belanja + belanja tak terduga)

Page 29: IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA