implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa...

97
IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA: STUDI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 9 MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh ASEP MAHDANI NIM: UB 160203 PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN

KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA: STUDI DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI 9 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah

Oleh

ASEP MAHDANI

NIM: UB 160203

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

ii

Page 3: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

iii

Page 4: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

iv

Page 5: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

v

MOTTO

سي لفي خس لحت وعو ر۞ إل الذيي ءاهواوالعصر۞ إى ال لوا الص

بر۞ ﴿ القرآى وتواصوا بالحق وتواصوا ﴾۱-۳العصر:سورة بالص

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.(Q.S Al-Ashr:1-3)1

1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah (Jakarta: Dwi Sukses Mandiri, 2012), 602.

Page 6: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

vi

ABSTRAK

Tugas Guru Bimbingan Konseling (BK) salah satunya ialah melakukan

bimbingan karir kepada siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya

kebutuhan siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi terhadap arahan dan bimbingan

karir siswa setelah tamat sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

metode bimbingan karir yang diterapkan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi,

mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat bimbingan

karir, dan untuk mengetahui bagaimana hasil implementasi bimbingan karir dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa.

Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan pengumpulan data

melalui observasi di sekolah selama 40 hari dari bulan Februari hingga Maret

2020. Wawancara dilakukan dengan 18 informan, dan peneliti melakukan

dokumentasi terhadap data yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Data yang

didapat dianalisa melalui tiga tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi

data.

Hasil penelitian, menemukan bahwa: pertama, implementasi bimbingan

karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9

Muaro Jambi melalui metode konseling individu dan metode bimbingan

kelompok. Kedua, faktor pendukung implementasi bimbingan karir dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi

adalah keterliban para pihak yaitu guru, orang tua, dan teman sebaya, sementara

faktor penghambat implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan

perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi adalah ketergantungan

siswa dalam menggunakan gawai secara berlebihan yang menyebabkan siswa

tidak fokus, masalah keluarga, terbatasnya sarana dan prasarana, serta keadaan

ekonomi. Ketiga, hasil implementasi bimbingan karir dalam peningkatan

kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi yaitu siswa

terbantu untuk menentukan karir mereka secara mandiri setelah tamat sekolah.

Peneliti merekomendasikan agar SMK N 9 Muaro jambi perlu menyediakan

ruangan guru bimbingan dan konseling, agar pelaksanaan bimbingan konseling

berjalan secara efektif.

Page 7: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

vii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT, taburan cinta dan kasih

sayangmu telah memberikanku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas

karunianya serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada

baginda Rasulullah SAW.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda hormat, bakti dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda Khodijah dan Ayahanda

Abdullah Sani yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, doa, nasehat,

dan cinta kasih yang tak terhingga.

My Sister and Brother

My sister Susi Handari an, Dayu Damaisari and M. Alif Afdholi serta Deni

Albar yang paling membahagiakan saat kumpul bersama kalian.

My All Family

Untuk keluarga besarku terimakasih atas dukungan, doa, nasehat, dan

semangatnya selama ini. Tiada yang bisa ku berikan kepada kalian selain kata

terimakasih.

My Best Friend’s

Buat sahabat-sahabatku BPI VIII (Habibie, Al Fijri, Defri, Abdurrahman, Bayu,

Barokatun, Surtina, Reti, Riska, Agus, Rizal, Yuli H, Ayu , Zuhratunnisa, Iin

,Susan, Dina A, Keke, Puji, Nori, Desi, Lota, Nelisa, Mela, Rosa, dan teman BPI

lainnya). Terimakasih kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi,

do’a dan nasehat yang kalian berikan, yakni buat sahabatku Dina F, Haryati,

Gita E, Indra, Rina Asmarita, Melisa, Indah, Abud, Nurasiah, serta terimakasih

buat sahabat-sahabat lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku…

Kepada Bapak Arfan, S. Th. I., M. Soc. Sc., Ph. D dan Massuhartono, S. Pd. MA.

Si selaku dosen pembimbing akhir saya, terimakasih atas nasehat, bimbingan,

ilmu, dan pengalaman dalam pembuatan karya ini.

Page 8: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.

Penulis panjatkan karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya serta hanya

kepada-Nya penulis berserah diri memohon hidayah dan pertologan-Nya sehingga

terselesaikan penulisan skripsi ini.

Selanjutnya sholawat beriring salam penulis sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, seterusya kepada semua keluarga, sahabat dan segenap

pengikut beliau sampai hari kiamat.

Tulisan yang berjudul “Implementasi Bimbingan Karir dalam

Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karir Siswa: Studi di SMK Negeri 9

Muaro Jambi” ini adalah skripsi yang disusun dan diajukan untuk melengkapi

dan memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam

jurusan bimbingan penyuluhan islam pada Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Selanjutnya selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis

menyampaikn ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI Bapak Dr. As’adIsma, M. Pd Bapak

Dr. Bahrul Ulum, S. Ag., MA Selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. Zulqarnin, M. Ag Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra, Lc, M. A. Hum selaku Wakil Dekan 1

Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Abdullah Yunus, S. Ag. M. Ag selaku Ketua jurusan/Prodi

Bimbingan Penyuluhan Islam.

6. Bapak Arfan, S. Th. I., M. Soc. Sc., Ph. D selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan.

Page 9: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

ix

Page 10: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

NOTA DINAS ..................................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN ORIENTASI SKRIPSI ..........................................iii

PENGESAHAN ................................................................................................iv

MOTTO............................................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................5

C. Batasan Masalah...................................................................5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..........................................6

E. Kerangka Teori ....................................................................6

F. Metode Penelitian .................................................................16

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ...............................................21

H. Studi Relevan .......................................................................22

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis ....................................................................25

B. Sejarah Berdiri SMK N 9 Muaro Jambi ................................25

C. Visi dan Misi SMK N 9 Muaro Jambi ..................................26

D. Bentuk Kegiatan SMK N 9 Muaro Jambi .............................27

E. Struktur Organisasi SMK N 9 Muaro Jambi .........................28

F. Kondisi Umum SMK N 9 Muaro Jambi ................................29

BAB III METODE DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM

IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR SISWA

A. Metode Implementasi Bimbingan Karir ................................39

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi

Bimbingan Karir...................................................................46

Page 11: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

xi

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR

SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI

A. Hasil Implementasi Bimbingan Karir ....................................54

B. Dampak Setelah dilakukan Bimbingan Karir .........................55

C. Evaluasi dan Tindak Lanjut ...................................................58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................61

B. Implikasi Penelitian ..............................................................62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Daftar Nama Guru SMK N 9 Muaro Jambi ....................................30

Tabel 2.2 : Jumlah Guru Bimbingan Konseling .................................................32

Tabel 2.3 : Jumlah Karyawan SMK N 9 Muaro Jambi ......................................36

Tabel 2.4 : Jumlah Siswa SMK N 9 Muaro Jambi ............................................36

Tabel 2.5 : Jumlah Siswa perjurusan ................................................................37

Tabel 2.6 : Sarana dan Prasarana ......................................................................38

Page 13: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 : Struktur Organisasi SMK N 9 Muaro Jambi....................................29

Tabel 2.2 : Struktur Organisasi BK SMK N 9 Muaro Jambi .............................33

Tabel 2.3 : Alur kerja BK SMK N 9 Muaro Jambi............................................34

Page 14: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan bimbingan karir oleh guru bimbingan konseling di sekolah sangat

penting. Permasalahan karir akan menjadi salah satu masalah utama yang perlu

diperhatikan dalam merancang masa depan siswa nantinya. Perkembangan karir

itu sendiri merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang terjadi setiap

tingkat kehidupan yang dipengaruhi oleh pemahaman diri (self understanding),

nilai-nilai, sikap, pandangan, kemampuan yang dimiliki dan segala harapan yang

menentukan pilihan karir yang akan dipilih, dan merupakan suatu proses yang

terjadi karena dipengaruhi oleh faktor internal dalam diri pribadi seseorang dan

pengaruh faktor eksternal di luar pribadi diri seseorang.2

Bimbingan karir adalah upaya pemberian bantuan dalam mempersiapkan

diri menghadapi dunia pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan atau jabatan profesi

tertentu, serta membekali diri agar siap memangku jabatan yang telah dimasuki.3

Pada konteks sekolah, bimbingan karir memerlukan seorang konselor yang

mampu memberikan layanan secara profesional kepada siswa atau konseli.

Konselor memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dengan tugas dan

wewenang guru, walaupun sama-sama dalam setting pendidikan formal. Konselor

mengemban tugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang

memandirikan peserta didik (konseli), di antaranya adalah pelayanan bimbingan

karir sebagai bagian integral dari keseluruhan pelayanan bimbingan dan

konseling.4

Sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi penyumbang pengangguran

terbuka di Indonesia. Hal ini bertolak belakang dengan rencana awal menjadikan

lulusan SMK sebagai lulusan yang langsung bisa diserap oleh dunia usaha. Badan

2 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2012), 74. 3 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 57-58. 4 Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Kencana, 2016), 14.

1

Page 15: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

2

pusat statistik (BPS) mencatat, dari 7 juta pengangguran terbuka per Agustus

2018, 11,24 persennya merupakan lulusan SMK. Persentase itu lebih tinggi dari

pengangguran terbuka lulusan SMA 7,95 persen, lulusan SD 2,43 persen,

sedangkan untuk lulusan SMP yang menganggur ada sebanyak 4,8 persen.5

Perencanaan karir merupakan proses pencapaian tujuan karir individu, yang

ditandai dengan adanya tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, cita-

cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan untuk maju dalam bidang pendidikan

dan pekerjaan yang di cita-citakan, persepsi yang realistis terhadap diri dan

lingkungan, kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang diminati, memberikan

penghargaan yang positif terhadap pekerjaan dan nilai-nilai, kemandirian dalam

proses mengambil keputusan, kematangan dalam hal mengambil keputusan, dan

menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan.6

Pendidikan merupakan dasar dalam kemajuan dan kelangsungan hidup

individu. Hal tersebut diungkapkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab

II Pasal 3 yang berisi sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”7

Siswa atau konseli merupakan generasi dan sekaligus sebagai generasi

penerus bangsa. Mereka perlu dipersiapkan secara matang untuk menjadi generasi

yang mampu mengisi pembangunan, yaitu kelak mampu membawa bangsa

Indonesia ke arah yang lebih maju dalam berbagai bidang (sains, teknologi,

budaya, dan seni). Sehingga bangsa Indonesia bisa mengatasi ketinggalan dengan

bangsa lain di dunia.

5 Yoga Sukmana, “Lulusan Banyak yang menganggur apa salah SMK Kita”, diakses

melalui alamat http://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/15/060600226/lulusan-banyak-yang-

mengangur-apa-salah-smk-kita pada pukul 21.00 WIB, tanggal 8 Januari 2020. 6 Sofwan Adiputra, “Penggunaan Teknik Modeling terhadap Perencaan Karir Siswa”,

Jurnal Fokus Konseling, Volume 1 No. 1, Januari 2015. 7 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Page 16: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

3

Kemampuan tersebut dipupuk melalui usaha usaha-usaha mendampingi

perkembangan karirnya, supaya ia semakin paham akan dirinya sendiri,

lingkungan hidupnya serta proses pengambilan keputusan, dan semakin mantap

mempersiapkan diri dalam hal pengetahuan (knowlage), keterampilan-

keterampilan (skills), nilai-nilai dan sikap (value and attitude), yang semuanya

diperlukan dalam menekuni karirnya. Dengan demikian, penyiapan karir siswa/

konseli sebagai generasi muda dan generasi penerus pembangunan sangatlah

penting.8

Hartono mengutip Ginzbert, yang menyatakan bahwa siswa atau konseli

remaja memasuki periode realistik yang ditandai terjadinya pengintegrasian

berbagai kapasitas dengan minatnya yang terfokus pada pilihan karir (career

choice).9 Remaja sebagai salah satu fase dalam kehidupan manusia dituntut untuk

memenuhi tugasnya dalam memilih karir dan menentukan karir. Tugas

perkembangan karir menurut Havigurt yang dikutip Yusuf adalah mampu memilih

suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan mempersiapkan diri,

memiliki pengetahuan tentang suatu pekerjaan.10

Bimbingan dan konseling karir di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

mempunyai peranan yang penting dalam membantu siswa mencapai suatu

perkembangan pengetahuan dan kesiapan pada kemampuan perencanaan karir.

Pemberian informasi karir kepada siswa sebagai wujud untuk memantapkan

kemampuan perencanaan karir siswa. Kemampuan perencanaan karir merupakan

modal utama siswa untuk memasuki dunia karirnya dimasa depan. Permasalahan

karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Oleh karena itu, perlu adanya

bimbingan dan konseling karir yang diberikan oleh konselor/guru di sekolah.

8 Hartono, Bimbingan Karier, (Jakarta: Kencana, 2016), 25- 27. 9 Ibid.,25- 27. 10Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), 74.

Page 17: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

4

Firman Allah SWT:

قوم ٱعولوا ول ﴿القرآى وي ﴾٣۳هود :سورةعلي هكاتكن إي ع

"Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu. Sesungguhnya aku pun

berbuat (pula)”...(Q.S Huud: 93)11

Dari ayat di atas, Allah telah menjelaskan bahwasanya kita berbuat dan

melakukan pada minat bakat dan potensi/kemampuan yang telah kita miliki

sendiri. Apabila kita berbuat tidak pada kemampuan yang kita miliki, maka akan

terjadi ketidaksesuain dengan pencapaian yang kita inginkan. Firman Allah Swt:

ث ٱلتقوى ول تعاوواعلي ٱلبر و .... وتعاووا ى وٱتقواعلي ٱل ن وٱلعدو

شديد ٱلعقاب۞ ﴿القرآى إى ٱلل ﴾۲سورةالوائدة :ٱلل

“….dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya.” (QS. Al-Maidaah: 2)12

Dari firman Allah tersebut, bahwasanya kita sebagai umat manusia

hendaknya untuk saling tolong-menolong dalam hal kebaikan. Dan mengenai

konseling ini, karir termasuk pada kegiatan saling tolong-menolong yang

dilakukan oleh konselor (guru bimbingan dan konseling) kepada konseli (siswa)

dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir setiap siswanya.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti yang dilakukan di SMK Negeri 9

Muaro Jambi, peneliti mendapatkan hasil data sementara bahwa SMK Negeri 9

Muaro Jambi merupakan sebuah instansi yang sedang berkembang. Kemudian

peneliti hanya memfokuskan untuk kelas XI saja, mengingat permasalahan karir

banyak dijumpai pada kelas tersebut. Untuk kelas XI sendiri terdiri dari 4 jurusan

yang memiliki jumlah kurang lebih 106 siswa. Pada observasi awal ini, peneliti

menemukan permasalahan mengenai perencanaan karir pada siswa/i di SMK

Negeri 9 Muaro Jambi. Berdasarkan wawancara kepada 5 siswa dari kelas X dan

11 Departemen Agama, Al- Qur’an dan Terjemah (Jakarta: Dwi Sukses Mandiri, 2012), 233. 12 Ibid., 107.

Page 18: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

5

5 siswa kelas XI, diketahui bahwa masalah yang sering kali dialami oleh siswa

SMK dalam rangka persiapan karir masa depan adalah siswa belum mampu

memilih pekerjaan apa yang akan dijalani nanti dan masih belum dapat

menentukan pilihan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta pilihan

jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.13

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui

implementasi bimbingan karir oleh guru BK di SMK agar terciptanya kemampuan

siswa dalam menentukan perencanaan karirnya. Hal inilah yang menjadi fokus

dalam penelitian penulis.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok

permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi

Bimbingan Karir yang dilakukan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa.

Dalam upaya memfokuskan pokok masalah tersebut, maka dapat dibuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode bimbingan karir yang diterapkan di SMK Negeri 9 Muaro

Jambi?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat bimbingan karir yang

diterapkan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi?

3. Bagaimana hasil implementasi bimbingan karir dalam peningkatan

kemampuan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK Negeri 9 Muaro Jambi?

C. Batasan Masalah

Skripsi berjudul “Implementasi bimbingan karir dalam peningkatan

kemampuan perencanaan karir siswa: Studi di SMK Negeri 9 Muaro Jambi”, pada

dasarnya memuat referensi dan temuan lapangan yang dikaji atau dianalisa dalam

pembahasan ini. Namun, penelitian ini hanya membatasi pembahasan pada

13 Hasil observasi penulis di SMK Negeri 9 Muaro Jambi tanggal 03 Desember 2019

Page 19: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

6

layanan bimbingan karir yang telah dilaksanakan oleh guru BK dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa pada kelas XI di SMK Negeri 9

Muaro Jambi, yang terletak di Jl. Sungai Danyut, Mendalo Darat, Kecamatan

Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan dengan batasan masalah penelitian, maka tujuan diadakan

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui metode bimbingan karir yang diterapkan di SMK Negeri 9 Muaro

Jambi.

2. Mendeskripsikan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat

bimbingan karir yang diterapkan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.

3. Mengetahui bagaimana hasil implementasi bimbingan karir dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro

Jambi.

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:

1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai implementasi bimbingan dan konseling karir dalam peningkatan

kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.

2) Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis

tentang bimbingan dan konseling karir di SMK N 9 Muaro Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implementasi yaitu

pelaksanaan, penerapan.14

Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan

sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah

bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem,

14 Tim riality, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Surabaya: Riality Publizer, 2008), 188.

Page 20: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

7

implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan

untuk mencapai tujuan kegiatan.15

Guntur setiawan berpendapat, Implementasi adalah perluasan aktivitas yang

saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk

mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.16

Riant Nugroho mengutip Mazmanian dan Sabatier, yang menyatakan bahwa

implementasi adalah upaya melaksanakan keputusan kebijakan. Proses

implementasi kebijakan terbagi kedalam tiga variabel:

Pertama, variabel independen, yaitu mudah tidaknya masalah dikendalikan

yang berkenaan dengan indikator masalah teori dan teknis pelaksanaan,

keragaman objek dan perubahan seperti apa yang dikehendaki.

Kedua, variabel intervening, yaitu variabel kemampuan kebijakan untuk

menstrukturkan proses implementasi dengan indikator kejelasan dan konsistensi

tujuan.

Ketiga, variabel dependen, yaitu tahapan dalam proses implementasi dengan

lima tahapan pemahaman dari lembaga/badan pelaksana dalam bentuk disusunnya

kebijakan pelaksana, kepatuhan objek, hasil nyata, penerimaan atas hasil nyata

tersebut, dan akhirnya mengarah pada revisi atas kebijakan yang dibuat dan

dilaksanakan tersebut ataupun keseluruhan kebijakan yang bersifat mendasar.17

2. Bimbingan karir

a. Pengertian Bimbingan Karir

Bimbingan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu petunjuk

(penjelasan) cara mengerjakan sesuatu, tuntunan.18

Secara etimologis kata

bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris “guidance”. Kata

“guidance” adalah kata dalam bentuk mashdar (kata benda) yang berasal dari kata

kerja “to guide” artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain ke

15 Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum (Jakarta: Grasindo 2004), 39. 16

Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan,(Jakarta: Balai Pustaka,

2004), 39. 17 Riant Nugroho, Public Policy “Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, dan Manajemen

Kebijakan”, ( Jakarta: Compas Gramedia, 2012), 685. 18 Ibid,.133.

Page 21: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

8

jalan yang benar. Jadi kata “guidance” berarti pemberian petunjuk, pemberian

bimbingan, atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.19

Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri

untuk menemukan dan mengembangkan potensi-potensinya demi kebahagiaan

pribadi dan kemanfaatan sosial.20

Pengertian karir dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah perkembangan dan kemajuan dikehidupan, pekerjaan,

jabatan. Pengertian karir menurut Adi Verianto, dkk adalah suatu pilihan profesi

atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat

diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang

digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin.21

Karir atau career dalam bahasa inggris pada dasarnya merupakan istilah

teknis dalam administrasi personalia atau “personel Administration” Susilo

mengutip Handoko, yang menyatakan bahwa karir atau career adalah semua

(jabatan) yang dipunyai (dipegang) selama kehidupan seseorang.22

Dengan adanya

bimbingan karir manusia dapat mengetahui apa rencana yang akan mereka capai

untuk kesejahteraan mereka. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka setiap

manusia harus dapat memahami apa materi bimbingan karir.

Oleh sebab itu langkah selanjutnya agar proses dapat dengan mudah dicapai

manusia harus menentukan waktu, teknik, dan sistem pembelajaran bimbingan

karir. Adapun pengertian dari karir itu sendiri adalah proses suatu konsep yang

tidak statis dan final.23

Indah Lestari mengutip Winkel, yang menyatakan bahwa bimbingan karir

adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam

memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri

supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai

tuntutan dari lapangan perkerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan pengertian

19 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam ( Jakarta: AMZAH, 2013), 3. 20 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 3. 21Adi Verianto, Kadek Surata, Ketut Dharsana, Penerapan Model Perkembangan Karir

Ginberg dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Kesadaran Karir pada

Siswa Kelas X TKR 3 SMK NEGERI 3 SINGARAJA. Jurnal Undiksa, Vol: 2 No 1 (2014), 3. 22Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (edisi 5) (Yogyakarta: BPFE, 2007),

73. 23Widarto, Bimbingan Karier dan Tips Berkarier,(Yogyakarta:Leutika Prio, 2015), 8.

Page 22: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

9

tersebut, bimbingan karir bisa bermakna sebagai suatu bantuan yang diberikan

pembimbing kepada yang dibimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan

masalah karir.24

Dengan demikian hal yang terpenting dalam bimbingan karir

adalah adanya pemahaman, penerimaan, perencanaan dan penyesuaian diri baik

terhadap dirinya sendiri maupun terhadap dunia kerja.

Yusuf menyatakan bahwa bimbingan karir adalah bimbingan untuk

membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-

masalah karir seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas pekerjaan,

pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,

perencanaan, dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan

masalah-masalah karir yang dihadapi.25

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan

upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,

mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya sesuai dengan bentuk

kehidupannya yang diharapkan. Lebih lanjut diharapkan dengan layanan

bimbingan karir, individu mampu menentukan dan mengambil keputusan karir

secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya, sehingga

mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

b. Teori-teori Bimbingan Karir

Bimbingan karir dilaksanakan dalam upaya mencapai suatu perkembangan

terhadap individu, yang mengarah pada aktualisasi diri. Tentunya bimbingan karir

berkenaan dengan perkembangan karir dan aspek psikologis pemilihan. Oleh

karena itu, bimbingan karir perlu dikaitkan dengan teori-teori yang telah

dikemukakan oleh para ahli. Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai

teori-teori pemilihan karir secara umum, yaitu sebagai berikut:

1) John L. Holland merumuskan tipe-tipe kepribadian dalam pemilihan pekerjaan

berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Dalam

teori Tipologi Karir mengenai Perilaku Vokasional berpendapat bahwa

penting membangun keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian

24 Indah Lestari, “Meningkatkan Kematangan Karir Remaja Melalui Bimbingan Karir

Berbasis Life Skills”, Jurnal Konseling GUSJIGANG, Vol. 3 No. 1 (2017), 20. 25 Indah Lestari, 20.

Page 23: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

10

individu dan pemilihan karir tertentu. Intinya pemilihan dan penyesuaian karir

merupakan gambaran dari kepribadian seseorang. Beberapa hal yang

mempengaruhi teori Holland antara lain usia, gender, kelas sosial, intelegensi

dan pendidikan.26

2) Teori psikoanalisa dicetuskan oleh Sigmund Freud yang meengatakan bahwa

asal mula minat seseorang sebagai suatu respon terhadap kebutuhan ego untuk

memperoleh kepuasan. Pemilihan karir merupakan kebutuhan bawah sadar

usia. Dalam hal ini, konselor sebaiknya mampu menganalisis kebutuhan-

kebutuhan karir seseorang dan membantu agar mereka merasa puas karena

karir berhubungan dengan ego.

3) Ginzberg menyatakan dalam teorinya bahwa perkembangan karir merupakan

hasil kerjasama suatu tim yang mempelajari tentang pengaruh perkembangan

terhadap pemilihan karir, yang mencakup tiga tahapan perkembangan utama

yaitu fantasi, tentatif, dan realistik.

4) Teori Roe maksudnya yaitu nama si penemunya, dia Roe berpendapat bahwa

karir adalah kebutuhan dasar usia. Teori Roe sering disebut juga sebagai

pendekatan teori kebutuhan terhadap pemilihan karir. Pemilihan pekerjaan

menurut teori ini bermula dari pemilihan pekerjaan yang berorientasi pada

usia atau berorientasi pada bukan usia.

5) Teori Carter, teori ini berpendapat bahwa pemilihan karir terkait masalah

minat seseorang. Minat klien umumnya berkembang dari identifikasi terhadap

suatu karir (pendidikan maupun pekerjaan) dia klien menyatakan tantangan

bidang karir yang dipilihnya ke dalam konsep dirinya dan minat pekerjaan

sehingga menjadi suatu yang relatif stabil. Minat akan beralih apabila ada

perubahan diri terhadap perubahan suatu pekerjaan tertentu.

6) Teori Super, teori ini menyatakan bahwa pemilihan karir sebagai suatu

implementasi konsep diri. Menurut teori super ini, seseorang mempunyai

kualifikasi atau kewenangan untuk banyak bidang pekerjaan, dan setiap

26 Komang Seniawati, Ni Ketut Suarni, Dewi Arum WMP, “Meningkatkan Pemahaman Diri

Terhadap Kesiapan Kerja Siswa”, Jurnal: Efektivitas Teori Karir Holland, Vol: 2 No: 1 (2014).

Page 24: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

11

bidang pekerjaan menuntut suatu pola karakteristik kecakapan dan ciri-ciri

pribadi. Pola-pola karir terkait dengan tingkat sosial-ekonomi orang tua.27

Berdasarkan enam teori pemilihan karir tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemilihan karir setiap orang tidak bersifat hanya satu saja, tetapi banyak

ragamnya, dan persepsi mengenai pemilihan karir juga terdiri dari berbagai teori,

serta dari setiap teori mempunyai ciri masing-masing tergantung pada teori mana

yang akan digunakan. Teori yang digunakan dalam skripsi ini, yang lebih tepat

dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan adalah teori Super, yang mana ia

mengatakan bahwa pemilihan karir seseorang sebagai suatu pelaksanaan

(implementasi) konsep diri. Menurut teori super ini, seseorang mempunyai

kualifikasi atau kewenangan untuk banyak bidang pekerjaan, dan setiap bidang

pekerjaan menuntut suatu pola karakteristik kecakapan dan ciri-ciri pribadi

masing-masing individu. Pola-pola karir terkait dengan tingkat sosial-ekonomi

orang tua.

c. Dasar Hukum Bimbingan karir

Dasar hukum ini adalah acuan yang menjadi landasan dalam

penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan karir

merupakan salah satu bagian dari layanan bimbingan dan konseling. Penulisan

dasar hukum mengikuti ketentuan perundang-undangan yang ditentukan oleh

pemerintah pusat. Seorang guru BK yang mempunyai kinerja yang berkualitas

akan menampilkan sikap produktif, memiliki motivasi yang tinggi, disiplin,

kreatif, inovatif, dan mandiri dalam melaksanakan peran dan tugasnya sehingga

pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan juga akan sesuai dengan

beban kerja wajib yang diterimanya yaitu paling kurang 150 (seratus lima puluh)

orang siswa dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) orang siswa.28

Dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Pasal 54 butir 6 disebutkan bahwa “Beban kerja guru bimbingan dan konseling

atau konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah

27 Mohamad Surya, Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori), (Kota

Kembang, Yogyakarta, 1988), 232-235. 28 Junaidi Jauhari, Risep Maryani, “Program Bimbingan Karir dalam meningkatkan

Rencana Keputusan Karir Siswa”, JJG,Volume 2 Nomor 1, Juni 2018, 54-55.

Page 25: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

12

mengampuh paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada

satu atau lebih satuan pendidikan”. Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam

penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008

Tentang guru Pasal 54 angka 6 bahwa: “Yang dimaksud dengan “mengampuh

layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan,

pengendalian, dan pengawasan sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh)

peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka

terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap

perlu dan yang memerlukan”.29

3. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata dasar “tingkat” yang kemudian ditambah

dengan imbuhan pe-an sehingga menjadi kata peningkatan. Sugono

mendefinisikan peningkatan sebagai “proses perbuatan, cara meningkatkan”.

Sejalan dengan pendapat tersebut Alwi menyatakan bahwa peningkatan adalah

proses perbuatan, cara meningkatkan usaha, dan sebagainya.30

Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf

dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya.31

Menurut

seorang ahli Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau

lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat dapat juga

berarti pangkat, taraf dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan, secara

umum peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan

kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga diartikan penambahan keterampilan

dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu pencapaian dalam proses,

ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.32

29 Ibid. 30Alwi, “Pengertian peningkatan Pembelajaran”, diakses melalui alamat

http://pgsdblog.blogspot.com/2017/11/pengertian-peningkatan-pembelajaran.html/m= pada pukul

11.21 WIB, tanggal 29 Januari 2020. 31

Peter salim dan yeni salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

Press, 1995), 160. 32Adi S, “Pengertian Peningkatan Menurut Para Ahli”, diakses melalui alamat

http://duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli di akses pada pukul

11. 26 WIB, tanggal 29 Januari 2020.

Page 26: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

13

Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh

peningkatan hasil belajar, peningkatan keterampilan menulis, peningkatan

motivasi belajar. peningkatan dalam contoh diatas memiliki arti yaitu usaha untuk

membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Suatu usaha untuk

tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi

yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak

menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Kata peningkatan juga dapat

menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi

positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan

kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses. Sedangkan kualitas

menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki

tujuan yang berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan dapat ditandai

dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana saat suatu usaha atau

proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan

bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.33

4. Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mempunyai arti dapat atau

bisa. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan

diri sendiri. Menurut Robbin dikutip Syafaruddin, kemampuan adalah kapasitas

seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih

lanjutnya, Robbin mengungkapkan bahwa kemampuan (ability) adalah kecakapan

atau potensi seseorang untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau

mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian tindakan

seseorang.34

Menurut M. Nasir Usman, kemampuan terdiri dari dua unsur, yaitu:

yang bisa dipelajari dan yang alamiah. Pengetahuan dan keterampilan adalah

unsur kemampuan yang bisa dipelajari, sedangkan yang alamiah lazim disebut

bakat.35

33

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu & Aplikasi Pendidikan (Bandung: PT

Imperial Bhakti Utama, 2007), 24 34 Ibid., 35. 35 M. Nasir Usman, Manajemen Peningkatan Mutu Kinerja Guru, Konsep,Teori dan Model

(Jakarta: Cipta Pustaka Media, 2012), 118.

Page 27: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

14

Syafaruddin mengutip Mc Shane Glinow yang menyatakan bahwa

kemampuan adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Kecerdasan adalah bakat alami yang

membantu siswa dalam mempelajari tugas-tugas tertentu lebih cepat dan

mengerjakannya lebih baik. Sedangkan Menurut Syafaruddin kemampuan

(ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai

keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.36

5. Perencanaan Karir

Lenia Sitompul mengutip corey, yang menyatakan perencanaan karir adalah

suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan persiapan diri untuk sebuah

karir.37

Menurut Simamora menyatakan bahwa perencanaan karir adalah suatu

proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah

untuk mencapai tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian

tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk

mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan karir merupakan proses untuk:

a) Menyadari diri sendiri terhadap peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-

kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi.

b) Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir.

c) Penyusunan program kerja, pendidikan dan berhubungan dengan pengalaman-

pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu dan

urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir.

Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan

minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun

tujuan karir dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus

utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan

36 Syafaruddin, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, ( Medan: Perdana Publishing,

2012), 72. 37 Lenia Sitompul, “Meningkatkan Pemahaman Perencanaan Karir Melalui Layanan

Bimbingan karir Di Sekolah Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IX-1 SMP

NEGERI 1 GEBANG TAHUN 2017- 2018”. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol. 15 No. 3

(2018), 318.

Page 28: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

15

kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.38

Dengan demikian dapat

simpulkan bahwa, perencanaan karir adalah suatu proses kemampuan diri individu

dalam mempersiapkan tujuan karirnya.

6. Siswa

Siswa adalah murid (terutama pada tingkat dasar dan menengah serta

sekolah menengah atas).39

Menurut Djamarah dan Aswan mengemukakan bahwa,

siswa adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah.40

Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa siswa adalah orang yang dengan sengaja belajar di

sekolah untuk meningkatkan potensi diri melalui pembelajaran pada suatu

pendidikan, baik pendidikan formal (tingkat sekolah dasar, sekolah menengah

pertama, dan sekolah menengah atas) maupun pendidikan nonformal.

7. Sekolah Menengah Kejuruan

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang

pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa

untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah

kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan

dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang

serajat. Sekolah dijenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk

lain yang sederajat (Undang- undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).41

38 Ibid. 39 Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2008), 1477. 40

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), 113. 41 Imam Punarko, “Pengertia SMK Menurut Undang-undang”, diakses melalui alamat

http://kuriar.blogspot.com/2018/08/pengertian-smk-menurut-undang-undang.html/m=1 pada pukul

20.00 WIB, tanggal 08 Januari 2018.

Page 29: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

16

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian

lapangan yang bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah, karena obyek yang berkembang apa adanya,

tidak dimanipulasi oleh peneliti.42

Penelitian ini menggunakan pendekatan

fenomenologis, yang mana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-

kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu.43

Penulis

mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah secara sistematis

dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi dengan menggambarkan

atau menguraikan masalah dan fakta-fakta tesebut.44

Penelitian yang bersifat deskiptif ini juga menggunakan istilah Kriek dan

Miler dalam Sugiono merupakan tradisi penelitian ilmu pengetahuan sosial

bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasan yang berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahan yang digunakan Bogdan dan

Biklen, data yang dihasilkan dalam penelitian kualitatif adalah data di amati.

Inilah yang menjadi penyebab studi kualitatif diistilahkan Inquiry research

naturalistik research.45

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting adalah lokasi tempat penelitian lapangan dilakukan.46

Setting dalam

penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi Jalan sungai Dayut,

Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Pemilihan setting berdasarkan pertimbangan bahwa SMK Negeri 9 Muaro Jambi

merupakan sebuah instansi yang sedang berkembang.

42 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013), 8. 43 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Jurnal Equilibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-

Juni (2009), 3. 44

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

44. 45 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 218. 46 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas IAIN STS Jambi, (Jambi:

Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 59.

Page 30: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

17

Subjek merupakan responden dan informan yang akan dimintai

keterangan.47

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu

ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai pemilik otoritas sehingga akan memudahkan

penelitian menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.48

Pemilihan subjek dalam

penelitian ini berdasarkan kewenangan, peran dan dari banyaknya subjek yang ada

di sekolah.

Subjek dalam penelitian ini terdiri atas kepala sekolah dan guru bimbingan

konseling sebagai informan serta siswa kelas XI SMK Negeri 9 Muaro Jambi

sebagai narasumber. Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat

aktif, cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan dengan aktivitas yang

akan diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan informasi secara benar.49

Sedangkan objek pada penelitian ini adalah pelaksanaan bimbingan karir dalam

peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa kelas XI SMK Negeri 9 Muaro

Jambi.

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.50

Sumber Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

manusia, peristiwa, dokumentasi. Data-data tersebut adalah yang kaitannya

dengan upaya guru bimbingan konseling untuk meningkatkan kemampuan dalam

perencanaan karir siswa. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari manusia,

peristiwa, dan dokumentasi yang terdapat di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.

Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan orang yang bisa

memberikan data melalui wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa

suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana). Meliputi ruangan,

suasana, dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan di

47

Ibid. 48 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D, 218. 49 Ibid,.62. 50 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2013), 172.

Page 31: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

18

observasi. Sumber data dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan

rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.51

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama

(first hand) melalui observasi atau wawancara di lapangan.52

Dalam hal ini data

yang diinginkan adalah implementasi bimbingan karir dalam peningkatan

kemampuan perencanaan karir siswa kelas XI di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.

Adapun data primer yang akan diambil pada penelitian ini melalui 17 orang

informan, yang meliputi kepala sekolah, guru bimbingan konseling, 12 siswa-

siswi kelas XI yang masing-masing diambil 3 orang perjurusan dari jumlah

keseluruhan 106 siswa kelas XI, dan 3 orang alumni SMK N 9 Muaro Jambi.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tertulis.53

Data

sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni buku-buku, catatan

ataupun internet sebagai pendukung.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.54

Dalam metode observasi ini peneliti menggunakan observasi tidak

terlibat (nonpartisipan). Observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak terlibat dan

hanya sebagai pengamat independen.55

Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini melalui pengamatan tidak terlibat yang dilakukan secara umum

terfokus pada pelaksanaan bimbingan karir di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.

51 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas IAIN STS Jambi, 62. 52 Ibid. 53

Ibid. 54 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

70. 55 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2013), 145.

Page 32: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

19

b. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan oleh dua orang atau lebih dengan bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.56

Dalam penelitian ini

menggunakan wawancara tidak terstruktur (Unstructured Interview) yaitu

wawancara yang bebas yakni peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang ditanyakan.57

Sehingga dalam melakukan wawancara ini,

peneliti hanya membawa garis-garis besar mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan upaya guru bimbingan konseling pada pelaksanaan bimbingan karir untuk

meningkatkan kemampuan dalam perencanaan karir siswa. Wawancara ini akan

dilakukan dengan 17 orang, yang terdiri dari kepala sekolah, guru bimbingan

konseling, dan 12 siswa kelas XI SMK Negeri 9 Muaro Jambi yang masing-

masing di pilih 3 orang per jurusan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya cataan harian, sejarah kehidupan (life

historis), ceritera, biografi, peraturan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar

misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain- lain. Studi

dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.58

Dari tiga teknik pengumpulan data diatas dapat digunakan secara simultan

dalam penelitian ini, dalam arti untuk saling melengkapi antara data yang satu

dengan data yang lain. Sehingga data yang didapatkan oleh penulis memiliki

validitas dan keabsahan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi.

56 Narbuko cholid & Achmadi Abu, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara), 83. 57 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2013), 233- 234. 58 Ibid,.240.

Page 33: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

20

5. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan

analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan

data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya

diangkat menjadi teori substantif.

Analisis merupakan proses pemecahan data menjadi komponen-komponen

yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu. Penulis akan

melakukan proses analisis data melalui tahapan; reduksi data, penyajian atau

display data dan kesimpulan atau verifikasi, yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari teman dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan

abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data

penelitian. Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara

terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti

dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Tujuan penelitian tidak hanya

untuk menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah itu

merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian.

b. Penyajian Data

Menurut Miles dan Hubermen bahwa: Penyajian data adalah sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan

dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif

biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa

mengurangi isinya.

Page 34: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

21

Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti

berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok

permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok

permasalahan.

c. Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.

Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah

diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang

dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan

kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan

dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep

dasar dalam penelitian tersebut.59

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan

peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan

memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,

karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,

disengaja atau tidak sengaja. Distorsi data dari peneliti dapat muncul kerena

adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti atau adanya keterasingan peneliti dari

lapangan yang diteliti. Sedangkan data dari responden, dapat timbul secara tidak

disengaja, akibat adanya kesalahpahaman terhadap pertanyaan, atau muncul

dengan sengaja, karena reponden berupaya memberikan informasi fiktif yang

dapat menyenangkan peneliti, ataupun untuk menutupi fakta yang sebenarnya.

Distorsi data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan keikutsertaan

peneliti dilapangan yang diharapkan dapat menjadikan data yang diperoleh

memiliki derajat reabilitas dan validitas yang tinggi. Perpanjangan keikutsertaan

59 Sandu Siyoto & M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian,(Yogyakarta: Literasi Media

Publishing, 2015), 120- 124.

Page 35: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

22

peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motivasi untuk menjalin

hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek

penelitian dengan peneliti.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol

dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut kemudian ditelaah, sehingga peneliti

dapat memahami faktor-faktor tersebut.60

3. Trianggulasi

Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada.61

4. Diskusi dengan Teman Sejawat

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-

benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui

cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan

saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.62

H. Studi Relevan

Studi relevan memiliki fungsi yang sama dengan tinjauan pustaka dalam

penelitian pustaka, yaitu memuat bahasan tentang penelusuran penulis terhadap

berbagai bahan literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan atau juga

bahan-bahan literature yang telah memberikan inspirasi dalam pendalaman materi

penelitian. Studi relevan yang juga sering disebut penelitian terdahulu atau

literature review, adalah bagian dari proposal yang mendiskusikan laporan

penelitian, tulisan (buku atau jurnal) atau kegiatan akademis lainnya seperti

60 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas IAIN STS Jambi, (Jambi:

Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 66- 67. 61 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2013), 241. 62 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas IAIN STS Jambi, (Jambi:

Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 68.

Page 36: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

23

seminar terdahulu berkenaan atau berdekatan dengan fokus kajian yang akan

dilakukan. Dari segi posisinya, studi relevan bisa saja sebagai tulisan yang berdiri

sendiri, bagian dari sebuah proposal atau penelitian atau bagian dari sebuah

makalah.63

Berdasarkan penelusuran peneliti, terdapat karya yang membahas tentang

bimbingan karir, yaitu:

Karya Novalia Citra (2017) dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan Karier

Dalam Meningkatkan Pengetahuan Karier Peserta Didik Di Man 1 Bandar

Lampung”. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bandar Lampung kelas XII.

Perbedaan karya ini dengan karya penulis yaitu terdapat pada lokasi penelitiannya.

Lokasi karya ini yaitu dilakukan di MAN 1 Bandar Lampung kelas XII,

sedangkan karya penulis di SMK Negeri 9 Muaro Jambi pada kelas XI.64

Karya Ahmad Yusron Irsyadi (2012) dengan judul “Pengaruh Bimbingan

Karir Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih

Karir Pada Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1

Sedayu”. Pemasalahan pada penelitian ini adalah bimbingan karir dan pola asuh

orang tua berpengaruh terhadap kemandirian siswa kelas XI jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Sedayu dalam memilih karir baik secara parsial

maupun simultan. Perbedaan karya ini dengan karya penulis yaitu terdapat pada

permasalahan dalam penelitian. Permasalahan karya ini yaitu bimbingan karir dan

pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kemandirian siswa XI jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Sedayu dalam memilih karir, sedangkan karya

penulis pernasalahannya pelaksanaan bimbingan karir dalam meningkatkan

kemampuan karier di SMK Negeri 9 Muaro Jambi.65

Karya yang di tulis Hari Lakso Eko Wibowo (2015) dengan judul

“Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Kemandirian Warga Binaan di Panti

63 Ibid., 69. 64 Novalia Citra, “Pelaksanaan Bimbingan Karier Dalam Meningkatkan Pengetahuan

Karier Peserta Didik Di Man 1 Bandar Lampung”, tahun ajaran 2017, diakses melalui alamat

http://digilib.uinsgd.ac.id/26819/4 tanggal 24 November 2019. 65 Ahmad Yusron Irsyadi, “Pengaruh Bimbingan Karir Dan Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi

Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu” tahun ajaran 2012, diakses melalui alamat

http://eprints.uny.ac.id/2234/1 tanggal 24 November 2019.

Page 37: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

24

Sosial Karya Wanita Godean Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian

lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini

adalah kepala pekerja sosial, 4 struktur keterampilan dan 5 warga binaan.

Perbedaan karya ini dengan karya penulis terletak pada objek penelitian. Objek

dalam penelitian ini adalah terkait pelaksanaan bimbingan karir dalam

meningkatkan kemandirian warga binaan dipanti sosial karya wanita Yogyakarta,

sedangkan karya penulis objek penelitiannya yaitu pelaksanaan bimbingan karir

dalam meningkatkan kemampuan karir siswa kelas XI SMK Negeri 9 Muaro

Jambi.66

Karya Habibaturohmah (2018) dengan judul “Bimbingan Karir Dalam

Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut Siswa Di SMP IT Abu Bakar

Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek guru

BK dan siswa kelas IX. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

pemahaman studi lanjut pada siswa kelas IX SMP IT Abu Bakar Yogyakarta.

Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, dimana data yang telah terkumpul dianalisis dan dideskripsikan

sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah. Perbedaan karya ini dengan

karya penulis terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian

ini adalah subjek guru BK dan siswa kelas IX, sedangkan karya penulis subjek

penelitiannya yaitu guru bimbingan konseling sebagai informan dan siswa kelas

XI.67

66 Hari Lakso Eko Wibowo, “Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Kemandirian Warga

Binaan di Panti Sosial Karya Wanita Godean Yogyakarta” tahun ajaran 2015, diakses melalui

alamat http://digilib.uin-suka.ac.id/16598/2 tanggal 26 November 2019. 67 Habibaturohmah, “Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Pemahaman Studi Lanjut

Siswa Di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta”, skripsi (Yogyakarta: Jurusan BKI Fakultas Dakwah

dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2018), 26.

Page 38: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

25

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis SMK N 9 Muaro Jambi

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 9 Muaro Jambi termasuk dalam

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya dijalan Sungai

Danyut Desa Pematang Gajah, Jambi. SMK N 9 Muaro Jambi berbatasan dengan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. SMK N 9 Muaro Jambi

mempunyai luas tanah 20.000 m² dengan luas bangunan 400 m².68

B. Sejarah Berdiri SMK N 9 Muaro Jambi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Muaro Jambi mulai didirikan

pada tahun 2011 berdasarkan Keputusan Bupati No. 474 Tahun 2011 dengan

alasan melihat kondisi siswa lulusan SMP dan Madrasah di Kecamatan Jambi

Luar Kota Kabupaten Muaro jambi banyak yang tidak melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi.

SMK NEGERI 9 Muaro Jambi terletak pada kondisi geografis pedesaan.

Sehingga sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai buruh

petani dengan pendapatan dibawah rata-rata. Jadi sebagian besar orang tua siswa

tergolong ekonomi lemah. Adapun sejak didirikan tahun 2011 sampai dengan

sekarang telah terjadi 3 kali pergantian kepala sekolah yaitu:

1) 2011-2013 : Hanapi, S. Pd. M. Pd

2) 2013-2019 : Drs. Abd. Rifa’i

3) 2019-Sekarang : Ir. Inggit Gunarsih, S. Pd69

Dari data di atas dapat dilihat bahwa di SMK N 9 Muaro Jambi dari awal

tahun 2011 sampai tahun 2019 telah terjadi 3 kali pergantian kepala sekolah.

Pergantian kepemimpinan ini seiring dengan perkembangan SMK N 9 Muaro

Jambi.

68 Dokumen, Softfile Letak Geografis, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi. 69 Dokumen, Softfile Profil Sekolah, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

25

Page 39: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

C. Visi dan Misi SMK N 9 Muaro Jambi

1. Visi Sekolah

Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan

dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus

diharapkan oleh Sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan

Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, Tujuan

sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang diimpikan dan terus

terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.70

Adapun Visi SMK Negeri 9 Muaro Jambi: Menjadi sekolah kejuruan teladan

berbudaya lingkungan yang unggul dalam pendidikan karakter yang berakhlak mulia

dengan kompetensi dibidang teknik bisnis dan sepeda motor, Multimedia, Teknik

Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Produksi dan Siaran Program Televisi.

Indikator :

a. Mendorong aktifitas dan kreatifitas secara optimal kepada seluruh komponen

sekolah terutama para siswa.

b. Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatkan keterampilan

siswa supaya mereka memiliki prestasi yang dapat dibanggakan.

c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga kecerdasan

siswa terus diasah agar terciptanya kecerdasan intelektual dan emosional yang

mantap.

d. Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

e. Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen

sekolah.

f. Menimbulkan penghayatan yang dalam dan pengalaman yang tinggi terhadap

ajaran agama (Religi) sehingga tercipta kematangan dalam befikir dan

bertindak.71

70 Dokumen, Softfile Visi dan Misi, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi Tahun 2020. 71 Dokumen, Softfile Visi dan Misi, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi Tahun 2020.

Page 40: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

2. Misi Sekolah

Menyelenggarakan pendidikan secara professional, inovatif dan selalu

berupaya meningkatkan pelayanan dan kepuasan stake holder. Untuk mewujudkan

misi yang telah dirumuskan maka langkah-langkah nyata yang harus dilakukan

oleh sekolah adalah :

a. Melengkapi sarana prasarana sekolah.

b. Singkronisasi kurikulum dengan kebutuhan industri.

c. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.

d. Menciptakan kedamaian dan kenyamanan sekolah dan lingkungan.

e. Meningkatkan kegiatan keagamaan di sekolah.

f. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler.72

D. Bentuk Kegiatan SMK N 9 Muaro Jambi

Pengembangan diri diarahkan untuk mengembangkan karakter siswa yang

bertujuan untuk mengatasi persoalan individu, persoalan sosial, dan persoalan

kebangsaan. Pengembangan diri diberikan untuk siswa kelas X, XI, dan XII.73

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka dipersiapkan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1. Intrakulikuler

Kegiatan ini merupakan pengembangan diri yang dilaksanakan didalam

kelas selama 2 jam berlangsung ketika ada jam pelajaran kosong, yang mana

kegiatan ini berupa Bimbingan Konseling mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pribadi (individu)

b. Sosial (kemasyarakatan)

c. Belajar, dan

d. Karir siswa

2. Ekstrakulikuler

Kegiatan pengembangan diri ini sebagian besar dilaksanakan di luar kelas,

yang mana kegiatan ini dibina oleh guru bimbingan konseling dan guru pembina dari

72 Dokumen, Softfile Visi dan Misi, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi Tahun 2020. 73 Dokumen, Kegiatan Sekolah, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan Penulis.

Page 41: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

masing-masing kegiatan. Pelaksanaannya secara rutin setiap hari sabtu dan pada

hari-hari tertentu yang telah ditentukan, kegiatan ekstrakulikuler ini mencakup

sebagai berikut:

a. Bidang Pramuka

b. Bidang Kerohanian (Yasinan)

c. Bidang Sains, Teknologi, dan Informasi

d. Bidang Seni Budaya74

E. Struktur Organisasi SMK N 9 Muaro Jambi

Struktur organisasi merupakan suatu sistem organisasi yang terstruktur secara

berurutan, yang mana kita dapat melihat tugas, wewenang dan bidang kerja yang

tersusun dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi berfungsi untuk mewujudkan

kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam suatu lembaga atau instansi.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang di dalamnya terbentuk

bermacam-macam kegiatan. Dalam pencapaian pelaksanaan kegiatan tersebut

memerlukan suatu susunan tugas dan kewajiban yang jelas. Dengan dibentuknya

organisasi dapat memudahkan pimpinan atau kepala sekolah untuk melakukan

pengawasan. Oleh karena itu, dibentuklah struktur organisasi sebagai pendukung

terlaksananya kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.

Wawancara Peneliti dengan kepala sekolah Ibu Inggit Gunarsih, beliau

mengatakan:

[S]truktur organisasi di sekolah ini sudah ada, sesuai dengan susunan tugas

dan jabatan. Semua guru memiliki tugas dan peran masin-masing sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan di sekolah ini.75

Adapun bentuk dari organisasi SMK N 9 Muaro Jambi dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

74 Dokumen, Kegiatan Sekolah, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan Penulis. 75 Inggit Gunarsih, Kepala Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 04 maret 2020, SMK N 9

Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 42: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

29

29

Kepala Sekolah

Ir. Inggit Gunarsih,

S. Pd

Komite

Sekolah

Waka Humas

Herlin

Megasari, S.

Pd

Waka Sarana

dan

Prasarana

Lenny

Marlina, S.

Pt

Waka

Kesiswaan

Emmy

Susylaway,

S. Pd

Waka

Kurikulum

Awal Hadi,

ST

Ka. Prog

TITL

Yohana

Keyhan, S.

Pd

Ka. Prog

TPSPT

Wahyu

Wasanti S. Kom

Ka. Prog

MM

Elsa

Gintaria, S.

Kom

Ka. Prog

TBSM

A. Rahman,

ST

Kasubbag TU

Merry

Khairiati, SP

WALI KELAS

MAJELIS GURU

Koordinator

BK

Emmy

Susylaway, S. Pd

Guru BK

Tomi

Yansyah, S. Pd

SISWA

STAF

KEPEGAW

AIAN

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI SMK N 9 MUARO JAMBI76

F. Kondisi Umum SMK N 9 Muaro Jambi

Kondisi umum terdapat keadaan guru, dan siswa, serta sarana dan prasarana.

Kondisi umum ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Keadaan Guru

Guru adalah tenaga pendidik bagi siswa, yang mana guru sangat berperan

penting dalam proses belajar mengajar siswa. Sebagai tenaga pendidik, guru

bertanggung jawab atas proses belajar mengajar siswa di sekolah. Seorang guru

harus menjadi panutan bagi siswa, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Oleh karena itu, sebagai penyalur ilmu dalam dunia pendidikan maka seorang

guru harus mempunyai wawasan yang lebih luas. Guru tidak hanya bertugas

76 Dokumen, Softfile Struktur Organisasi, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

Page 43: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

sebagai penyalur ilmu kepada siswa, tetapi juga sebagai fasilitator siswa dan

mampu memberikan motivasi kepada siswa agar tidak malas dalam belajar.

Berikut ini tugas guru dalam proses belajar mengajar di antaranya, yaitu:

a. Membuat waktu proses pembelajaran.

b. Melaksanakan proses belajar mengajar siswa.

c. Menggunakan strategi dan metode yang pembelajaran yang baik.

d. Memberikan layanan pembelajaran yang nyaman dan aman.

e. Memberikan latihan-latihan pada siswa.

f. Menilai aktifitas pada proses pembelajaran.

g. Menemukan perrmasalahan yang dihadapi siswa dan membantu siswa dalam

pemecahannya.

h. Melakukan rekapan hasil ulangan harian siswa.

i. Memberikan informasi penting tentang sistem pembelajaran sekolah maupun

kegiatan yang ada di sekolah.

j. Membantu mengembangkan minat dan bakat siswa, dan

k. Memberikan penghargaan kepada siswa.77

Berikut ini tabel nama-nama guru yang terdapat di SMK N 9 Muaro Jambi,

yaitu:

Tabel 2.1

Daftar Nama Guru SMK N 9 Muaro Jambi78

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Ir. Inggit Gunarsih, S. Pd Kepala Sekolah S1

2 Bahari. T, S. Pd, M. Pd. I Guru S1

3 RTS.Maimunah,S. Ag Guru S2

4 Dahliar T, M. Pd Guru S1

5 Dian Iriyani, S. Ag Guru S1

6 Emmy Susilawaty, S. Pd Waka. Kesiswaan S1

7 Awal Hadi, ST Waka. Kurikulum S1

8 Lenny Marlina, S. Pt Waka. Sarpras S1

9 Elsa Gintaria, S. Kom Ka. Prog. MM S1

10 Ranto Manurung, S. Pd Guru S1

11 Herlin Megasari,S. Pd Waka. Humas S1

12 Yohana Keyhan, S. Pd Ka. Prog. TITL S1

77 Dokumen, Keadaan Guru, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan Penulis. 78 Dokumen, Softfile Daftar Nama Guru, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

Page 44: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

13 M. Irwan, S.Kom Guru S1

14 Riky Satriya, S. Pd Guru S1

15 Gustinar, S.Kom, M. Si Guru S2

16 Tomi Yansyah, S. Pd Guru S1

17 Merita, S. Pd, M. Pd Guru S1

18 Eva Emilda, S. Pd, M. Pd Guru S2

19 Edi Ibrahim, S. Pd Guru S1

20 Wahyu Wasanti, S. Kom Ka. Prog TPSPT S1

21 A. Rahman, ST Ka. Prog TBSM S1

22 Antonius, S. Pd Guru S1

23 Sugeng, S. Pd Guru S1

24 Roisul Umam, S. Pd Guru S1

25 Nur Aziza, S. Pd Guru S1

26 Cici Fitriana, S. Pd Guru S1

27 Drs. Muhtadir Guru S1

28 Ermawati, S. Ag Guru S1

29 Eka Juniati, S. Pd Guru S1

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah guru yang ada di

SMK N 9 Muaro jambi pada Tahun 2020, yakni kurang lebih 29 guru. Keadaan

guru di sekolah ini bisa dikatakan profesional, karna semua guru sudah memenuhi

kualifikasi strata satu. Namun di SMK N 9 Muaro jambi ini terkendala oleh

kurangnya sarana dan prasarana, sehingga para guru sedikit kesulitan dalam

proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu lebih kompeten

dalam mengelola ataupun mengembangkan guru maupun sarana dan prasarana

yang ada di sekolah.

2. Keadaan Guru Bimbingan Konseling

SMK N 9 Muaro Jambi memiliki dua orang guru bimbingan konseling,

struktur organisasi BK dan alur kerja BK. Selain guru bidang studi, di sekolah

juga terdapat guru bimbingan konseling, biasanya disebut guru BK. Guru BK juga

berperan penting bagi siswa di sekolah. Guru bimbingan konseling merupakan

seorang konselor yang bertugas dalam pemberi bantuan kepada siswa,

mengarahkan dan memandirikan siswa dalam menghadapi masalahnya. Oleh

karena itu, guru BK di sekolah sangat dibutuhkan, dengan adanya keberadaan

guru BK siswa lebih dapat dikontrol.

Page 45: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Fungsi dan tugas guru bimbingan konseling, yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b. Kerja sama dengan wali kelas tentang siswa yang bermasalah.

c. Memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, baik untuk

masalah pribadi maupun kualitas belajarnya.

d. Memberikan saran atau arah gambaran melanjutkan pendidikan dan lapangan

pekerjaan yang sesuai.

e. Membuat penilaian dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

f. Membuat penilaian dalam pelaksaan bimbingan dan konseling.

g. Menyusun program lanjutan bimbingan dan konseling.

h. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.79

Berikut nama-nama guru bimbingan konseling yang ada di SMK N 9 Muaro

Jambi, yaitu:

Tabel 2.2

Jumlah Guru Bimbingan Konseling80

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Emmy Susilawaty, S. Pd S1 Koordinator

2 Tomi Yansyah, S. Pd S1 Anggota

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru bimbingan konseling

yang ada di SMK N Muaro Jambi yaitu berjumlah dua orang. Adapun bentuk

organisasi guru bimbingan konseling SMK N 9 Muaro Jambi dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

79 Dokumen, Kondisi Umum, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan Penulis. 80 Dokumen, Jumlah Guru Bimbingan Konseling, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro

Jambi, Catatan Penulis.

Page 46: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Gambar 2.2

Struktur Organisasi BK SMK N 9 Muaro Jambi81

Struktur organisasi BK SMK N 9 Muaro Jambi yang dimulai dari siswa

kemudian ke guru mata pelajaran lalu ke koordinator BK kemudian lanjut ke wali

kelas, terjalin kerjasama antara wali kelas dengan guru mata pelajaran selanjutnya ke

kasubbag tata usaha lalu ke kepala sekolah, dari kepala sekolah ke orang tua siswa.

Berikut gambar alur kerja bimbingan konseling yang ada di SMK N 9 Muaro

Jambi.

81 Dokumen, Softfile Struktur Organisasi, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

ORANG TUA

SISWA

KEPALA

SEKOLAH

KASUBBAG

TATA USAHA

KOORDINATOR

GURU BK

GURU MATA

PELAJARAN

SISWA

WALI KELAS

Page 47: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Gambar 2.3

Alur Kerja BK SMK N 9 Muaro Jambi82

KETERANGAN:

= Koordinasi Kerja sama

= Tindakan Penertiban (Hukuman) Sekolah

= Layanan Bimbingan Konseling

Alur kerja siswa yang mengalami masalah di SMK N 9 Muaro Jambi,

dimulai dari siswa yang bermasalah kemudian ke wali kelas selanjutnya ke guru

mata pelajaran/ guru piket, kemudian ke guru BK selanjutnya kembali pada wali

kelas lalu ke kepala sekolah, dan setelah itu ke bagian komite sekolah.

3. Keadaan Karyawan SMK N 9 Muaro Jambi

Lembaga pendidikan tidak terlepas dari tenaga administrasi atau sering

disebut Tata Usaha (TU). Administrasi tata usaha ini terdiri atas empat bagian,

yaitu sebagai berikut:

a. Administrasi Ketenagaan

1) Penerimaan tenaga guru maupun karyawan TU harus diketahui kepala sub

bagian TU dan legalisir dari kepala sekolah.

82 Dokumen, Alur Kerja Siswa Bimbingan Konseling, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro

Jambi, Catatan Penulis.

KEPALA

SEKOLAH

KOMITE

SEKOLAH

WALI KELAS

GURU PIKET

GURU MATA

PELAJARAN

SISWA

KOORDINATO

R BK/GURU

Page 48: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

2) Pembuatan surat keterangan (SK), yaitu dilakukan atas penugasan langsung

yang diketahui oleh kepala sekolah dan dilegalisir serta adanya dukungan dari

kepala sekolah untuk setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah.

b. Administrasi Keuangan

Pengelolaan keuangan dihitung dari jumlah yang diperoleh dari pemerintah

maupun siswa. Contoh: dana BOS, biaya dari penerimaan siswa baru, dan

pembayaran OSIS.

c. Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan berupa data-data siswa, yaitu sebagai berikut:

1) Buku Induk siswa, yaitu buku berisi kumpulan data siswa.

2) Buku Hitam, yaitu buku yang berisikan data-data siswa yang bermasalah.

3) Absensi siswa, yaitu mengetahui jumlah kehadiran siswa di setiap jam

pelajaran.

4) Rekapitulasi Siswa, yaitu jumlah dari semua data siswa pada setiap bulannya

di rekapitulasi ke bagian tata usaha.

5) Mutasi siswa, yaitu pemindahan siswa dengan membuat surat permohonan

kepada kepala sekolah untuk dipindahkan ke sekolah yang ditujukan,

kemudian data pemindahan siswa tersebut akan dimuat di dalam buku siswa

mutasi.83

d. Administrasi Kurikulum

Tata usaha setiap ujian nasional maupun ujian semester berperan sebagai

panitia pelaksana ujian, baik dalam pengetikan soal ujian, penambahan soal

maupun pengolahan nilai, dalam hal ini tentunya harus adanya kerjasama dengan

kepala sekolah dan wakil kurikulum.84

Berikut tabel nama-nama karyawan yang ada di SMK N 9 Muaro Jambi,

antara lain sebagai berikut:

83 Dokumen, Keadaan Karyawan, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan

Penulis. 84 Dokumen, Keadaan Karyawan, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan

Penulis.

Page 49: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Tabel 2.3

Jumlah Karyawan SMK N 9 Muaro Jambi85

NO NAMA JABATAN STATUS

1 Merry Khatriati, SP Kasubbag TU PNS

2 Puji Purnamasari Staf TU Honorer

3 Syafriadi, S. Sos Staf TU Honorer

4 Sobirin Satpam/siang Honorer

5 Hamdani Satpam/malam Honorer

Berdasarkan pada tabel di atas, karyawan berjumlah 5 orang dengan fungsi

dan tugas yang masing-masingnya berbeda-beda, dalam hal ini menyangkut

bidang tata usaha, administrasi keuangan (bendahara), dan keamanan lingkungan

dalam sekolah.

4. Keadaan Siswa

Melihat dari kualitas siswa-siswi di SMK N 9 Muaro Jambi dapat

dikategorikan baik, karena sekolah tersebut menghasilkan siswa-siswi yang siap

kerja dan berprestasi. Dan siswa aktif pada kepengurusan OSIS, kegiatan

pramuka, yasinan (rohis) dan olahraga.

Tabel 2.4

Jumlah Siswa SMK N 9 Muaro Jambi86

NO KELAS JUMLAH

1 X 106

2 XI 97

3 XII 103

TOTAL 306

Sumber Sumber dokumentasi SMK N 9 Muaro Jambi, diolah.

Berdasarkan tabel di atas, dapat lihat bahwa jumlah siswa SMK N 9

Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020, yaitu di kelas X dengan jumlah 106

siswa, kelas XI berjumlah 97 siswa, dan kelas XII sebanyak 103 siswa. Dari data

tersebut terlihat bahwa data jumlah siswa pada kelas XII lebih sedikit

85 Dokumen, Jumlah Karyawan, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Catatan Penulis. 86 Dokumen, Softfile Jumlah Siswa, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

Page 50: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

dibandingkan dengan kelas X dan kelas XII. Hasil perhitungan secara keseluruhan

jumlah siswa di SMK N 9 Muaro Jambi, yaitu berjumlah 306 siswa.

Tabel 2.5

Jumlah Siswa perjurusan87

NO KELAS/JURUSAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 X. MM 14 12 26

2 X. TSM 31 0 31

3 X. TITL 28 2 30

4 X. TSPT 18 1 19

JUMLAH 91 15 106

5 XI. MM 11 14 25

6 XI. TSM 26 0 26

7 XI. TITL 23 0 23

8 XI. TSPT 12 11 23

JUMLAH 72 25 97

9 XII. MM 11 17 28

10 XII. TSM 25 1 26

11 XII. TITL 22 4 26

12 XII. TSPT 11 12 23

JUMLAH 69 34 103

JUMLAH TOTAL 232 74 306

Berdasarkan jumlah siswa perjurusan pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa setiap jurusan memiliki jumlah siswa yang berbeda-beda.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana merupakan pendukung dalam proses

pencapaian tujuan terselenggaranya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah

satu bentuk sarana dan prasarana diantaranya, seperti gedung, meja, kursi, lemari

dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan sarana dan prasarana

yang tersedia di SMA N 9 Muaro Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

87 Dokumen, Softfile Jumlah Siswa Perjurusan, 13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro Jambi.

Page 51: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Tabel 2.6

Sarana dan Prasarana88

No Jenis Ruang

Baik Kurang baik

Jml Luas (M2) Jml Luas

(M2)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Ruang Kelas

Ruang Perpustakaan

Ruang BK

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Wakil Kepala Sekolah

Ruang TU

Ruang Serba Guna

WC Guru

WC Siswa

Gudang

Ruang Bengkel Produktif

Ruang Praktek Multimedia

Ruang Majelis Guru

Ruang Penjaga/Satpam

Ruang Lab. IPA

Ruang Lab. Biologi

Ruang Lab. Kimia

Ruang Lab. Fisika

Ruang Lab. Bengkel Produksi

11

-

-

1

-

1

-

2

3

-

1

1

-

-

-

-

-

1

-

792

-

-

18

-

22,5

-

3

5

-

72

96

-

-

-

-

-

72

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Dari tabel Data PSB Menurut Kompetensi Kejuruan, dapat dipahami bahwa

keadaan sarana dan prasarana di SMK N 9 Muaro Jambi kurang cukup memadai,

karena terbatasnya keadaan ataupun jumlah sarana dan prasarana itu sendiri.

88 Dokumen, softfile Keadaan Sarana dan Prasarana,13 Februari 2020, SMK N 9 Muaro

Jambi.

Page 52: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

39

BAB III

METODE DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM IMPLEMENTASI

BIMBINGAN KARIR SISWA

A. Metode Bimbingan Karir

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK N 9 Muaro

Jambi, bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan atas kaidah-kaidah yang berlaku

mengenai layanan bimbingan dan konseling. Dalam program bimbingan dan

konseling ini salah satu layanan yang diterapkan atau diberikan kepada siswa

adalah bimbingan karir.

Wawancara Peneliti dengan kepala sekolah Ibu Inggit Gunarsih, beliau

mengatakan:

[P]elaksanaan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa di waktu

jam kosong selama kurang lebih 2 jam per kelas, sesuai jam yang telah ditentukan.

Hal ini mengikuti perkembangan siswa dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam

pelaksanaan bimbingan dan konseling inilah siswa diberikan layanan bimbingan

dan konseling karir atau arahan tentang perencanaan siswa untuk kedepannya

nanti.89

Berdasarkan keterangan dari koordinator guru bimbingan konseling pada

dasarnya bimbingan dan konseling merupakan salah satu upaya pendekatan

terhadap siswa dalam dunia pendidikan. Pendekatan ini dilakukan secara pribadi

maupun kelompok untuk membantu siswa mencapai suatu kemandirian dalam

penyelesaian masalah-masalahnya. Dalam hal ini salah satu peran guru BK yakni,

membantu siswa dalam menghadapi masalah karirnya. Tujuannya untuk

menyiapkan siswa menuju gerbang masa depan (dunia pendidikan maupun

pekerjaan) yang diharapkan. Program bimbingan karir merupakan hal yang tepat,

melalui program ini, siswa dibekali pengetahuan yang berkenaan dengan

perencanaan karir, sehingga siswa mempunyai suatu kemampuan dalam

memutuskan jenjang apa yang akan diminati setelah lulus sekolah.

89 Inggit Gunarsih, Kepala Sekolah, Wawancara dengan Penulis, 04 maret 2020, SMK N 9

Muaro Jambi, Rekaman Audio.

39

Page 53: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

40

Wawancara peneliti dengan Ibu Emmy Susylawaty selaku koordinator guru

bimbingan konseling mengenai metode implementasi bimbingan karir, terdapat

dua metode dalam proses implementasi bimbingan karir, beliau mengatakan:

[M]etode implementasi bimbingan karir yang seringkali diterapkan kepada

siswa terdiri dari dua macam, yaitu bimbingan individu dan bimbingan

kelompok. Kedua metode ini dipergunakan untuk membantu siswa dalam

peningkatan perencanaan karir siswa. Dengan adanya bimbingan karir siswa

diharapkan memiliki kemampuan maupun keterampilan dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan, dan jabatan.90

Dari hasil wawancara di atas menyebutkan bahwa metode implementasi

bimbingan karir di SMK N 9 Muaro Jambi terbagi menjadi 2 macam, perhatikan

penjelasan berikut ini.

1. Metode Konseling Individu

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK N 9 Muaro

Jambi, konseling individu merupakan suatu bentuk pemberian bantuan yang

dilakukan secara pribadi (perseorangan). Dalam cara ini pemberian bantuan

berlangsung secara tatap muka antara guru bimbingan konseling (konselor)

dengan siswa (klien).91

Wawancara peneliti dengan koordinator bimbingan konseling Ibu Emmy

Susylawaty mengenai metode konseling individu, beliau mengatakan:

[D]alam dunia pendidikan biasanya konseling individu dilakukan di dalam

ruangan, akan tetapi sekolah ini tidak adanya ruangan guru BK, karena

terbatasnya sarana dan prasarana. Meskipun adanya keterbatasan tersebut,

proses konseling masih bisa dilakukan. Apalagi antusias dari siswa yang

seringkali ingin berbagi cerita tentang masalah-masalahnya, tentunya saya

sebagai guru BK harus siap berperan dalam proses konseling. Salah satu

masalah siswa ialah siswa kurang mampu menentukan masalah karirnya.

Oleh karena itu, metode konseling individu sangat diperlukan bagi siswa.

Metode konseling individu bisa dilakukan di berbagai tempat, yakni di

ruangan tamu, ruangan guru, dan di sekitar lingkungan sekolah, namun tetap

menggunakan asas kerahasiaan.92

90 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis

04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 91 Hasil observasi peneliti saat mengunjungi lokasi di SMK N 9 Muaro Jambi, 04 Maret

2020, catatan penulis. 92 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis

04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 54: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

41

Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bimbingan konseling yakni

Bapak Tomi Yansyah mengenai metode konseling individu yang diterapkan di

sekolah kepada siswa, beliau mengatakan:

[K]onseling individu berkenaan dengan karir siswa biasanya dilakukan di

tempat terbuka, karena mengingat tidak tersedianya ruangan BK di sekolah.

Siswa yang mempunyai masalah, seringkali menemui guru BK dan langsung

menceritakan permasalahannya secara tatap muka. Dalam kondisi ini

permasalahan yang sering siswa alami berkaitan dengan seperti apa

perencanaan karir kedepannya. Setelah diketahui permasalahan siswa, maka

diberikan bantuan yang berupa arahan untuk siswa terkait dalam hal

menentukan pilihan jurusan, perguruan tinggi, dan pekerjaan yang di cita-

citakan. Selain itu, siswa harus dapat menyesuaikan dengan kemampuan diri

sendiri, baik dari segi ekonomi, minat maupun bakat yang dimiliki.93

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak

Tomi Yansyah, bahwa dalam menentukan pilihan karir siswa harus disesuaikan

dengan kemampuan individu, yakni dari segi ekonomi, minat dan bakat siswa.

Karena hal tersebut mempengaruhi berjalannya karir siswa.

Wawancara peneliti dengan Nelmy Arsita Siregar siswi kelas XI jurusan

teknik produksi dan siaran program televisi, ia mengatakan:

[S]aya pernah melakukan konseling secara sendirian dengan guru BK. Saya

datang ke guru BK, karena bingung setelah lulus sekolah mau langsung kerja

atau lanjut kuliah. Setelah ikut konseling saya dapat menemukan satu

pilihan, dan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah.94

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Eva Ananda siswi kelas XI

jurusan Multimedia, ia mengatakan:

[S]aya pernah datang menemui guru BK bahkan seringkali saya bercerita

dengan guru BK. Salah satunya bercerita tentang kemana selanjutnya setelah

selesai dari sekolah ini. Waktu itu saya bingung sekali makanya saya datang

ke guru BK. Saya bercerita panjang lebar sampai akhirnya saya tidak lagi

bingung kemana arah saya selanjutnya. Tapi saya kurang begitu nyaman,

karena setiap saya bercerita dengan gur BK selalu saja di ruangan terbuka.

Sungguh di sayangkan sekolah tidak menyediakan ruangan khusus guru BK.

Padahal saya ingin sekali seperti sekolah-sekolah teman saya di luar sana,

93 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 94 Nelmy Arsita Siregar, Siswi kelas XI jurusan teknik produksi dan siaran program televisi,

Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 55: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

42

sebab sekolahnya ada ruangan BK, jadi lebih enak dan nyaman untuk

bercerita.95

2. Metode Bimbingan Kelompok

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK N 9 Muaro

Jambi, bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan pemberian bantuan arahan

berbagai informasi yang diberikan kepada siswa, kegiatan ini dilakukan secara

berkelompok atau perkelas.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty mengenai metode bimbingan kelompok, beliau mengatakan:

[M]etode bimbingan kelompok biasanya dilaksanakan di dalam ruangan

kelas, yang mana metode ini ditujukan untuk kelas XI. Saya dan Pak Tomi

masuk ke dalam kelas XI di jadwal yang telah ditentukan. Waktu guru BK

masuk kelas selama 2 jam. Dalam bimbingan kelompok ini, siswa diberi

informasi-informasi terkait pemahaman tentang informasi pendidikan,

informasi perguruan tinggi, dan informasi pekerjaan.96

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator guru BK Ibu Emmy

Susylaway, diketahui bahwa di dalam pelaksanaan metode bimbingan kelompok

terdapat tiga informasi yang diberikan kepada siswa, yaitu sebagai berikut.

a. Informasi pendidikan

Dalam lembaga pendidikan terdapat banyak siswa yang mengalami

kesulitan, baik dalam proses belajar mengajar maupun menentukan pilihan

sekolah lanjutan, seperti; penyesuaian diri dengan suasana belajar, jurusan dan

fakultas apa yang diminati serta perguruan tinggi mana yang akan dipilih. Pada

kasus ini siswa memerlukan pengetahuan dan pemahaman informasi agar dapat

membuat suatu pilihan atau keputusan yang tepat. Informasi pendidikan meliputi

data dan keterangan yang berisikan syarat-syarat dan peluang atau kesempatan

berkaitan dengan berbagai macam instansi pendidikan yang banyak diminati pada

saat ini.

Adapun wawancara yang dilakukan peneliti dengan koordinator guru

bimbingan konseling Ibu Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

95 Eva Ananda, Siswi kelas XI jurusan Multimedia, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret

2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 96 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis

04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 56: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

43

[S]aya memberikan informasi pendidikan kepada siswa kelas XI agar siswa

mempunyai pemahaman atau pengetahuan tentang bagaimana pendidikan

pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Pemberian informasi ini

membutuhkan peran aktif siswa di dalamnya, yang mana siswa bertanya dan

menjawab pertanyaan dari sebuah bahasan tertentu. Tujuannya untuk

mengetahui sampai dimana pemahaman siswa tentang pendidikan.97

Dari hasil wawancara di atas bahwa informasi pendidikan diberikan untuk

siswa kelas XI, dalam hal ini siswa ikut berperan aktif agar menimbulkan sebuah

pemahaman secara individu maupun kelompok.

b. Informasi Perguruan Tinggi

Berdasarkan hasil di lapangan, penulis menemukan masalah pada siswa,

yakni banyak siswa yang masih bingung dalam menentukan sebuah pilihan terkait

dalam memilih perguruan tinggi, seperti; adanya siswa yang berkeinginan

melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan yang diminati. Akan

tetapi, jurusan itu tidak sejalan dengan kejuruan yang ada di SMK tersebut,

misalnya siswa sedang berada di jurusan teknik sepeda motor, namun siswa

tersebut ingin masuk perguruan tinggi dengan jurusan komunikasi penyiaran

islam. Dalam permasalahan tersebut siswa perlu dibimbing dan diarahkan oleh

guru bimbingan konseling agar tidak salah dalam mengambil keputusan dan

tindakan. Oleh karena itu, guru bimbingan konseling sangat berperan penting

dalam tahap awal menentukan pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty mengenai informasi perguruan tinggi, beliau mengatakan:

[P]ada saat di ruangan kelas saya memberikan kesempatan untuk siswa agar

bertanya dan menjawab berkenaan dengan informasi bagaimana cara

memilih jurusan di perguruan tinggi. Dalam keinginan informasi-informasi

tersebut, siswa terlebih dahulu diketahui bagaimana kondisi ekonomi,

dukungan orang tua, serta minat dan bakatnya, kemudian siswa diberikan

informasi berbagai macam perguruan tinggi maupun jurusan yang terdapat

di perguruan tinggi pada saat ini, informasi ini diberikan melalui majalah,

koran, internet dan brosur yang tersebar. Selanjutnya, siswa di arahkan untuk

97 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis

04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 57: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

44

memilih dan membuat suatu keputusan secara tepat sesuai pilihan jurusan-

jurusan yang ada di perguruan tinggi.98

Dari hasil wawancara penulis dengan koordinator guru bimbingan konseling,

menjelaskan bahwa siswa diberikan informasi perguruan tinggi melalui berbagai

media, sehingga siswa mampu membuat keputusan secara tepat dalam memilih

jurusan di perguruan tinggi.

Wawancara peneliti dengan Dion Agustio siswa kelas XI jurusan teknik

instalasi tenaga listrik, ia mengatakan:

[S]ebagai siswa, saya membutuhkan banyak bimbingan dari para guru, salah

satunya saya perlu diberikan bimbingan atau cara pemilihan jurusan di

perguruan tinggi dengan keadaan jurusan yang sedang saya jalani sekarang

ini.99

Wawancara peneliti dengan Indri Dwirahmawati siswi kelas XI jurusan

multimedia, ia mengatakan:

[P]emberian informasi pada bimbingan karir sangat saya butuhkan, karena

sangat membantu dalam pemilihan karir saya di masa depan. Dengan adanya

informasi perguruan tinggi, saya lebih mudah dalam menentukan pilihan

karir saya, seperti; perguruan tinggi dan jurusannya, karena setelah lulus

sekolah saya mau melanjutkan kuliah sesuai dengan jurusan yang saya

inginkan.100

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Felira Yunika siswa kelas XI

jurusan Multimedia, ia mengatakan:

[S]etelah dipikir-pikir setelah saya lulus sekolah, saya berkeinginan untuk

kuliah di perguruan tinggi agar terpenuhi tujuan karir saya. Saya ingin sekali

membuat orang tua bangga.101

Dari hasil penelitian peneliti dengan metode wawancara bahwasanya

bimbingan karir pada masa pemilihan perencanaan karir sangat diperlukan oleh

siswa. Karena pada masa pemilihan keputusan harus memiliki perencanaan karir

98 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis

04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 99 Dion Agustio, Siswa kelas XI jurusan teknik instalasi tenaga listrik, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 100 Indri Dwirahmawati, Siswi kelas XI jurusan multimedia, Wawancara dengan Penulis, 04

Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 101 Felira Yunika, Kelas XI jurusan TPSPT, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 58: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

45

yang tepat supaya tidak menyesal pada masa yang selanjutnya. Dengan

perencanaan yang tepat siswa lebih memahami setiap hasil keputusan yang dibuat

sesuai dengan minat dan bakatnya.

c. Informasi pekerjaan

Pekerjaan seringkali dicemaskan oleh siswa yang berasal dari pendidikan

SMK. Karena banyak tamatan SMK yang bekerja, namun tidak sesuai dengan

jurusan yang di tekuni pada masa sekolah. Informasi dalam bidang pekerjaan

diberikan pada siswa agar siswa mengetahui, percaya diri, dan mampu

menghadapi apapun pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahliannya masing-

masing.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty mengenai informasi pekerjaan, beliau mengatakan:

[S]ebagai koordinator guru bimbingan konseling saya berusaha memberikan

arahan ataupun petunjuk yang terbaik bagi siswa. Selain siswa diberikan

informasi mengenai perguruan tinggi dan sebagainya, siswa juga di

informasikan tentang peluang atau lowongan pekerjaan. Karena siswa sangat

perlu yang namanya bimbingan dan arahan akan kesiapan mencapai suatu

pekerjaan yang tepat. Untuk itu sebagai guru BK saya harus mempunyai

wawasan yang luas mengenai informasi-informasi peluang pekerjaan agar

dapat di informasikan ke siswa.102

Wawancara peneliti dengan Suhardiansyah siswa kelas XI jurusan teknik

sepeda motor, ia mengatakan:

[J]ujur saya perlu sekali dikasih tahu berbagai informasi oleh guru-guru yang

ada di sekolah ini tentang macam-macam pekerjaan, lowongan kerja, dan

seberapa besar peluang pekerjaan atas jurusan yang saya ambil di sekolah

ini.103

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Rayu Rahwani siswi kelas XI

jurusan TPSPT, ia mengatakan:

[S]aya terkadang bingung karena banyaknya pengangguran di Indonesia

sekarang ini, terutama yang tamatan SMK. Jadi saya ikutan menjadi tidak

percaya diri dan khawatir bagaimana nasib saya nanti jika di luar sana

102 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 103 Suhardiansyah, Siswa kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor , Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 59: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

46

minimnya lowongan pekerjaan. Jadi saya kira, saya sangat membutuhkan

infomasi-informasi dari guru BK maupun guru-guru di sekolah.104

Dari hasil penelitian penulis dengan metode wawancara bahwa informasi

pekerjaan sangat diperlukan oleh siswa-siswi di sekolah, agar siswa mengetahui

dan memiliki persiapan dalam menghadapi dunia pekerjaan.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Bimbingan Karir Dalam

Peningkatan Perencanaan Karir Siswa

Implementasi bimbingan bimbingan karir di SMK N 9 Muaro Jambi

memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan perencanaan karir

siswa. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat perencanaan karir siswa, baik

kelancaran pada proses pelaksanaan bimbingan karir di sekolah maupun

perkembangan karir siswa itu sendiri.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[U]ntuk mencapai suatu peningkatan perencanaan karir pada siswa,

bimbingan karir perlu dilakukan untuk peserta didik. Namun, dalam proses

bimbingan karir terhadap siswa, selain adanya faktor pendukung biasanya

juga dihambat oleh beberapa faktor. Di sini faktor pendukungnya ialah para

guru, orang tua dan teman sebaya. Kemudian, faktor penghambatnya

penggunaan hp oleh siswa yang secara berlebihan, masalah keluarga, sarana

dan prasarana serta keadaan ekonomi dalam keluarga yang kurang

mendukung terhadap siswa.105

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator bimbingan konseling,

bahwa adanya faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan perencanaan

karir siswa, yaitu sebagai berikut.

104 Rayu Rahwani, Siswa kelas XI jurusan TPSPT, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret

2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 105 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 60: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

47

1. Faktor Pendukung Implementasi Bimbingan Karir

Faktor pendukung implementasi bimbingan karir sangat mempengaruhi

berjalannya pelaksanaan bimbingan karir demi tercapainya suatu peningkatan

perencanaan karir bagi siswa itu sendiri.

Berikut ini faktor pendukung implementasi bimbingan karir, yaitu:

a. Para Guru

Guru merupakan sarana pendidik yang sangat penting bagi peserta didik,

bertindak secara profesional dalam proses belajar mengajar pada suatu lembaga

pendidikan. Salah satu fungsi seorang guru ialah membimbing setiap peserta didik

di sekolah.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[D]i sini bukan saja hanya saya dan pak Tomi yang berperan dalam proses

membimbing siswa. Banyak orang awam yang menganggap apa sih

fungsinya guru BK di sekolah, tapi enak guru yang lain tinggal ngajar aja di

kelas. Guru BK-nya paling-paling untuk membimbing siswanya supaya

tidak nakal, razia dan sebagainya. Tentu itu salah besar, karena di sekolah ini

semua guru ikut berpartisipasi dalam membimbing dan memotivasi siswa

agar menjadi siswa yang memiliki semangat dalam belajar, semangat dalam

mengejar cita-cita, dan banyak lagi.106

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[S]iswa sering menemui saya untuk bercerita, namun terkadang ada siswa

yang enggan ketemu guru BK dikarenakan tidak berani. Jadi siswa yang

takut ini malah mau bercerita pada guru yang lain. Sehingga siswa, selain di

bimbing guru BK, namun juga di dukung oleh guru-guru di sekolah ini.107

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator dan guru bimbingan

konseling di atas dapat dipahami bahwa siswa mendapatkan suatu dukungan oleh

guru bimbingan konseling. Selain itu, siswa juga di berikan dukungan dari semua

guru yang ada di sekolah.

106 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 107 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 61: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

48

b. Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam masa perkembangan anak. Salah

satu peran orang tua terhadap anak adalah selalu mendukung setiap pemikiran

ataupun kegiatan positif yang dilakukan oleh seorang anak. Orang tua seringkali

disebut sebagai pendidik anak saat di rumah. Akan tetapi, berbeda ketika anak

berada di sekolah maka kewajiban dalam mendidik anak akan menjadi

tanggungjawab seorang guru. Keberadaan anak saat di sekolah memang sudah

menjadi tanggungjawab seorang guru, namun segala kegiatan anak saat di sekolah

harus adanya dukungan dari orang tua peserta didik.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan.108

[D]ari yang saya lihat, orang tua siswa kebanyakan selalu mendukung

kegiatan yang ada di sekolah. Saya kira saya ikut senang karena adanya

sumber pendukung dari orang tua siswa.

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[O]rang tua siswa yang bermasalah seringkali kami panggil untuk datang ke

sekolah. Terkadang ada siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan yang ada

di sekolah malah memilih untuk membolos. Ketika saya mengobrol dengan

orang tua siswa, rata-rata orang tua siswa selalu mendukung setiap kegiatan

di sekolah.109

Dari hasil wawancara peneliti dengan koodinator dan guru bimbingan

konseling, dapat dipahami bahwa dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa saat

berada di sekolah selalu mendapat dukungan dari orang tua siswa.

c. Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki pengaruh besar dalam masa pertemanan, ada

pengaruh positif dan negatif. Pertemanan siswa di sekolah biasanya sangat erat,

sehingga pada saat seorang teman mengajak untuk melakukan hal yang baik

ataupun buruk maka temannya akan mengikuti dengan sendirinya.

108 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 109 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 62: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

49

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK N 9 Muaro

Jambi, siswa saling mendukung antara teman yang satu dengan lainnya.

Wawancara peneliti dengan Nelmy Arsita Siregar siswi kelas XI jurusan

teknik produksi dan siaran program televisi, ia mengatakan:

[S]aya dan teman-teman saya saling membantu dan memberikan semangat

karena itulah fungsi dari sebagai seorang teman. Dan bahkan kadang-kadang kami

kemana-mana barengan, mengerjakan tugas bersama, dan pergi ke sekolah

barengan juga.110

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]etelah saya melakukan pendekatan terhadap siswa, saya melihat ternyata

siswa dalam berteman kebanyakan dari mereka saling mendukung satu sama

lain.111

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[G]aya pertemanan siswa jaman kini berbeda sekali dengan jaman saya dulu.

Anak jaman kini agak sulit diatur, apalagi kalau sudah salah dalam memilih

teman. Tapi Alhamdulillah di sekolah ini setiap kegiatan berlangsung siswa

saling mensuport temannya.

Dari hasil wawancara peneliti dengan coordinator, guru bimbingan

konseling dan siswa, dapat dipahami bahwa masa pertemanan siswa saling

mendukung dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.

2. Faktor Penghambat Implementasi Bimbingan Karir

Faktor penghambat implementasi bimbingan karir merupakan sesuatu yang

menjadi penghalang dan memperlambat proses bimbingan karir, sehingga upaya

dalam peningkatan perencanaan karir siswa menjadi terhambat.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]eperti yang telah saya sebutkan tadi, faktor penghambat karir siswa ada

empat faktor, seperti penggunaan hp yang secara berlebihan, masalah

110 Nelmy Arsita Siregar, Siswi kelas XI jurusan teknik produksi dan siaran program

televisi, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 111 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 63: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

50

keluarga, sarana dan prasaran, serta keadaan ekonomi. Sejalan masa

penghambatan itu maka kami akan selalu berusaha dalam membimbing

siswa agar tercapainya suatu keberhasilan dalam perencanaan karirnya.

Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa guru bimbingan

konseling dalam menghadapi hambatan yang terjadi terhadap karir siswa, guru BK

tetap akan melakukan yang terbaik untuk siswa, dan dapat diketahui juga bahwa

implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir

tersebut terdapat empat faktor penghambat, yaitu sebagai berikut.

a. Penggunaan Handphone Secara Berlebihan

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]eringkali siswa menyalahgunakan hp untuk melakukan yang buruk,

terutama salah dalam mempergunakan internet. Semestinya dipergunakan

untuk mencari hal yang penting, siswa malah mencari hal-hal yang berbaur

negatif. Jadi hp ini sangat berpengaruh terhadap siswa.112

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[S]iswa jaman kini banyak menghabiskan waktu sebentar-sebentar main hp.

Dari hp siswa bisa lebih leluasa untuk melakukan berbagai komunikasi,

main game online, pacaran dan lain sebagainya. Siswa akan terpengaruh

buruk bila menggunakan hp yang berlebihan, dan bisa jadi siswa menjadi

kurang fokus terhadap karir masa depannya.113

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator dan guru bimbingan

konseling, dapat dipahami bahwa handphone dapat menghambat karir siswa, jika

siswa salah dalam mempergunakannya.

b. Masalah Keluarga

Keluarga merupakan kesatuan utuh dalam rumah tangga yang mencakup

ayah, ibu, dan anak. Keluarga biasa disebut sebagai keluarga inti. Keutuhan

keluarga sangat berperan penting bagi setiap anggota dalam keluarga.

112 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 113 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 64: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

51

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[P]ermasalahan keluarga yang paling banyak dialami oleh siswa disini ialah

perceraian orang tua, akibat dari permasalahan itu berdampak pada karir

siswa. Siswa menjadi murung (tidak percaya diri), timbul masalah di sekolah

seperti bolos (malas sekolah) bahkan siswa sampai kehilangan akal tidak tau

mau bagaimana.114

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[O]rang tua siswa terdapat beberapa diantaranya selalu membela-belakan

anaknya. Ketika siswa sedang bermasalah di sekolah maka orang tuanya

dipanggil untuk datang ke sekolah. Tapi yang terjadi orang tua malah tidak

percaya apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Karena orang tua siswa

menganggap anaknya baik-baik saja ketika dirumah, padahal orang tua tidak

mengetahui kelakuan anaknya saat di sekolah. Hal ini dapat menghambat

karir dari anak itu sendiri.115

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator dan guru bimbingan

konseling, dapat dipahami bahwa masalah keluarga seperti perceraian orang tua

dan sikap orang tua yang selalu membela anaknya ketika sedang melakukan

kesalahan dapat menghambat karir seorang siswa.

c. Terbatasnya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung pada setiap kegiatan

yang ada di sekolah. Namun, apabila sarana dan prasarana tersebut tidak terpenuhi

secara keseluruhan, maka dapat membuat kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah

tidak berjalan dengan lancar.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]arana dan prasarana di sekolah ini kurang memadai, seperti tidak

tersedianya ruangan untuk BK, sehingga dapat membuat layanan bimbingan

konseling tidak efektif. Misalnya siswa tidak dapat untuk lebih leluasa dalam

menceritakan setiap permasahannya.116

114 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 115 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 116 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 65: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

52

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[K]eadaan sarana saat ini bisa dilihat bahwa kita ini terkendala oleh tidak

adanya ruangan BK, karena terbatasnya biaya yang didapatkan oleh sekolah.

Meskipun tidak ada ruangan BK, namun bimbingan terhadap siswa harus

tetap berjalan sebagaimana mestinya.117

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Eva Ananda siswi kelas XI

jurusan Multimedia, ia mengatakan:

[S]eperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya kurang begitu nyaman,

karena setiap saya bercerita dengan guru BK selalu saja di ruangan terbuka. Dan

saya ingin sekali seperti sekolah-sekolah yang lain di luar sana yang bisa

menyediakan ruang khusus BK.

Dari hasil wawancara peneliti dengan koordinator dan guru bimbingan

konseling serta siswa, dapat dipahami bahwa sekolah tidak menyediakan ruangan

bimbingan konseling. Karena terbatasnya dana yang dimiliki sekolah, sehingga

dapat membuat bimbingan terhadap siswa menjadi terhambat atau tidak berjalan

secara efektif.

d. Keadaan Ekonomi

Ekonomi merupakan penunjang paling penting dalam kehidupan sehari-hari

setiap orang.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]iswa seringkali berbicara menceritakan masalah tujuannya setelah selesai

sekolah. Di antaranya siswa ini ingin sekali daftar kuliah, namun keadaan

ekonomi orang tuanya yang kurang mendukung, sehingga anak

mengutarakan niatnya tadi.118

117 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 118 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 66: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

53

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Tomi

Yansyah, beliau mengatakan:

[K]eadaan ekonomi dari siswa di sekolah ini rata-rata menengah kebawah

sekitar 75 % dari jumlah 306 siswa. Ekonomi dalam keluarga dapat

mendorong laju perkembangan dan semangat seorang siswa, terutama

perencanaan karir di masa depannya.119

Dari hasil wawancara penulis dengan koordinator dan guru bimbingan

konseling, dapat dipahami bahwa keadaan ekonomi keluarga dapat membuat

perencanaan karir anak menjadi terputuskan.

119 Tomi Yansyah, Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan Penulis, 04 Maret 2020,

SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 67: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

54

BAB IV

HASIL IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA

KELAS XI DI SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI

A. Hasil Implementasi Bimbingan Karir

Hasil merupakan sesuatu yang telah didapatkan setelah dilakukannya sebuah

usaha. Hasil juga sering disebut sebagai buah hasil. Setiap orang seringkali

berusaha, dan meyakini bahwa tidak ada usaha yang menghianati hasil. Manusia

selalu menginginkan perjalanannya selama ia hidup berjalan dengan baik. Salah

satunya perjalanan karir, setiap orang mempunyai jalan karirnya masing-masing.

Karir setiap orang berbeda-beda, ada yang berjalan dengan mulus tanpa adanya

hambatan hingga mendapatkannya dengan hasil yang memuaskan, dan ada yang

sampai mati-matian berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, namun tidak

berhasil untuk didapatkan. Dalam hal ini berhubungan dengan implementasi

bimbingan karir, hasil itu akan muncul setelah dilakukannya bimbingan karir.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[D]engan berjalannya bimbingan karir ini, secara perlahan-lahan siswa telah

terbantu dalam menentukan perencanaan karirnya secara mandiri, yang

mana telah terjadinya suatu peningkatan pada pemahaman siswa tentang

pilihannya, yang awalnya terlihat kebingungan menjadi paham akan

perencanaan karirnya sendiri.120

Wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling Bapak Emmy

Susylawaty, beliau mengatakan:

Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa bimbingan karir yang

diterapkan di SMK N 9 Muaro Jambi cukup membantu siswa dalam peningkatan

perencanaan karir siswa, yang mana bisa dilihat dari siswa sebelumnya, yang

awalnya terlihat bingung, hingga memahami dalam menentukan perencanaan

karirnya secara mandiri.

120 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 68: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

55

B. Dampak Setelah dilakukan Bimbingan Karir

Dampak merupakan suatu pengaruh atau akibat dari hasil yang telah

dilakukan, yang mana bisa membawa pengaruh yang positif maupun negatif.

Dalam hal ini berkaitan dengan implementasi bimbingan karir pada siswa.

Namun, di dalam implementasi bimbingan karir ini hanya terdapat dampak positif

bagi siswa, dan tidak adanya dampak negatif bagi siswa itu sendiri. Dampak bagi

siswa akan muncul setelah dilakukannya bimbingan, dan akan lebih terlihat

berdampak setelah siswa tersebut lulus sekolah.

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK N 9 Muaro

Jambi, bimbingan karir memiliki dampak pada siswa, yakni siswa menjadi

termotivasi, sehingga siswa sangat antusias dalam memberikan argumen, baik

secara individu maupun kelompok mengenai perencanaan karirnya.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[S]etelah keberhasilan pelaksanaan bimbingan karir, memiliki dampak bagi

siswa. Dampaknya terlihat jelas pada siswa, baik dari segi kemampuan

maupun kemandirian dalam menentukan suatu perencanaan karir.121

Kemandirian siswa dalam menentukan perencanaan karir bisa di lihat dari

beberapa ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:

1. Mampu untuk mandiri dalam menentukan suatu perencanaan karir, yaitu siswa

memiliki kemampuan dalam berupaya menentukan sebuah perencanaan karir

secara mandiri. Misalnya, siswa setelah lulus sekolah mampu membuat suatu

pilihan karir yang diinginkan, apakah mau lanjut ke perguruan tinggi ataupun

akan melangsungkan diri ke dunia pekerjaan.

2. Motivasi untuk diri sendiri, yaitu siswa memiliki motivasi yang dibawa ketika

ia masih sekolah, yang mana suatu dorongan didapatkan dari guru BK, para

guru, dan teman sebaya. Motivasi ini mengarah pada suatu tujuan tertentu.

Misalnya, siswa setelah lulus dari sekolah memutuskan untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi, tentu dengan adanya dorongan dan tujuan ia akan benar-

benar fokus untuk belajar agar bisa masuk perguruan tinggi dan segera

menyelesaikannya dengan tepat waktu.

3. Memiliki tanggung jawab dalam menerima resiko atas keputusan ataupun

pilihan karir, yaitu siswa memiliki sikap yang bertanggung jawab dalam setiap

pilihan karir yang telah ditentukannya. Misalnya siswa yang mengambil

121 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 69: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

56

pilihan untuk bekerja, maka ia akan menerima setiap resiko yang terjadi dalam

perannya sebagai pekerja.

4. Memiliki sikap mandiri, yaitu siswa mampu melakukan usaha dengan

sendirinya tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi, apabila ia telah berusaha,

namun tidak sesuai dengan apa yang diingingkan, barulah ia akan meminta

bantuan dari orang lain.

5. Mampu beradaptasi dengan lingkungan, yaitu siswa yang memiliki sikap

mandiri pasti selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sikap yang

mandiri seringkali pada siswa ketika ia masih sekolah oleh guru-guru

termasuk di dalamnya guru BK.

6. Mempunyai sikap konsisten, yaitu siswa berpegang teguh pada pilihan dan

keinginan diri sendiri tanpa mengikuti pilihan orang lain ataupun temannya

sendiri.

7. Berani membuat keputusan karir, yaitu siswa yang memiliki keberanian dalam

membuat suatu keputusan, yang mana siswa dapat membuat keputusan

karirnya tanpa ada rasa ragu-ragu dalam diri siswa.

Wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan konseling Ibu

Emmy Susylawaty, beliau mengatakan:

[B]erdasarkan penjelasan di atas, bahwa bimbingan karir yang sudah

diterapkan di sekolah membawa dampak yang positif bagi siswa, terkadang

saya mendapat informasi-informasi kalau mereka telah mempersiapkan diri

masing-masing setelah lulus sekolah untuk melanjutkan cita-citanya, bahkan

ada yang sudah masuk perguruan tinggi dan ada yang sudah bekerja sesuai

keinginannya masing-masing.122

Dari hasil keterangan wawancara dengan koordinator guru bimbingan

konseling di SMK N 9 Muaro Jambi, bahwa bimbingan karir mempunyai dampak

yang positif bagi siswa, dengan metode-metode yang telah diterapkan, membuat

siswa menjadi terbantu, karena siswa telah mampu dalam menentukan

perencanaan karirnya di masa depan secara mandiri.

Wawancara peneliti dengan Nurul Aini salah satu siswi di SMK N 9 Muaro

Jambi mengenai dampak setelah dilakukannya bimbingan karir, beliau

mengatakan:

[J]ujur kami senang sekali saat diberikan bimbingan-bimbingan oleh guru

BK, terutama tentang pemilihan karir. Karena itu berdampak baik bagi kami

122 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 70: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

57

sendiri, dan nanti setelah lulus sekolah kami jadi tidak kebingungan lagi.

Dan kami dapat menentukan pilihan karir sesuai keinginan kami sendiri.123

Wawancara peneliti dengan Budiono salah satu siswa kelas XI jurusan

teknik sepeda motor di SMK N 9 Muaro Jambi, ia mengatakan:

[D]engan adanya bimbingan karir untuk kami sebagai siswa di sini, kami

berterima kasih sekali dengan guru BK dan para guru yang ada di sini.

Karena semuanya sangat membantu kami dalam belajar. Apalagi guru BK

Ibu Emmy dan Pak Tomi, mereka sangat membantu kami ketika kami

sedang kebingungan dalam memikirkan masalah karir kami. Dengan

bantuan guru BK kami menjadi tahu informasi pemilihan karir.124

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa/i SMK N 9 Muaro

Jambi, bahwa dampak setelah dilakukannya bimbingan karir terhadap siswa, yaitu

berdampak baik bagi siswa. Karena dari hasil pernyataan siswa yang menyatakan

adanya dampak yang baik bagi siswa. Siswa telah mampu menentukan

perencanaan karirnya sendiri dengan baik.

Peneliti melakukan wawancara dengan Yudha Wageito Utama alumni SMK

N 9 Muaro Jambi tahun 2015 yang saat ini menjadi mahasiswa di UIN STS Jambi

yang mengatakan bahwa:

[K]etika saya dulu sekolah, belum ada yang namanya guru BK membahas

bimbingan karir di kelas, kalau di kelas tidak pernah adanya pembahasan

bimbingan karir, hanya saja guru BK-nya sering melakukan pendekatan

dengan siswa secara individu, sehingga saat itulah siswa termasuk saya

secara terus menerus diarahkan termasuk tentang tujuan akhir setelah lulus

sekolah, ada yang mau langsung kerja dan ada juga yang mau masuk ke

perguruan tinggi. Sebelum masuk kampus UIN Jambi ini, saya dulu pernah

berpikir mau masuk Unja ambil jurusan sistem informasi rupanya tidak

lulus, coba lagi daftar masuk di STIKOM Jambi. Tapi ternyata di UIN juga

buka jurusan jurnalistik, saya pikir daftar masuk UIN saja.125

123 Nurul Aini, salah satu siswa di SMK N 9 Muaro Jambi, Wawancara dengan Penulis, 04

Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 124 Budiono, Siswa kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor, Wawancara dengan Penulis. 04

Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 125 Yudha Wageito Utama, Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi, Wawancara dengan Penulis,

27 Maret 2020, Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, Rekaman Audio.

Page 71: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

58

Wawancara peneliti dengan Rimbi Agustiana alumni SMK N 9 Muaro Jambi

tahun 2015 yang saat ini menjadi mahasiswi di Universitas Jambi yang

mengatakan bahwa:

[Z]aman saya sekolah rasanya belum ada guru BK menerapkan di kelas, tapi

saya dulu rajin menemui guru BK menceritakan permasalahan karir saya

secara pribadi. Keberadaan guru BK di sekolah sangat penting, karena dapat

mengontrol setiap siswa. Jika sekarang telah diadakannya bimbingan karir di

kelas, tentu itu sudah mengalami perkembangan. Menurut saya bimbingan

karir tentu berdampak positif bagi siswa.126

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Rolia alumni SMK N 9 Muaro

Jambi tahun 2015 yang saat ini bekerja di Masrum sebagai admin yang

mengatakan bahwa:

[D]ulu saya tidak pernah menceritakan keluh kesah saya dengan guru BK,

tapi guru BK bisa memancing setiap siswanya agar mau bercerita. Apalagi

banyak juga siswa yang cerita tentang pilihannya setelah lulus sekolah.

Alhamdulillah guru BK-nya selalu mendukung siswa.127

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ketiga alumni SMK N 9

Muaro Jambi dapat dipahami bahwa pada tahun tersebut bimbingan karir belum

dilakukan di dalam kelas. Guru BK membimbing masalah karir siswa hanya

secara individu saja. Akan tetapi pada saat ini mengalami suatu perkembangan,

sehingga permasalahan karir siswa diarahkan di dalam kelas.

C. Evaluasi dan Tindak Lanjut SMK N 9 Muaro Jambi terhadap

Implementasi Bimbingan Karir pada Siswa

Program bimbingan karir yang telah dilakukan, pada akhirnya perlu untuk

diketahui hasil dari penerapannya tersebut. Secara umum tujuan bimbingan karir

di sekolah adalah untuk membantu para siswa memiliki keterampilan dalam

mengambil keputusan mengenai karirnya dimasa depan.

126 Rimbi Agustiana, Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi 28, Wawancara dengan Penulis, 28

Maret 2020, Mendalo Indah, Rekaman Audio. 127 Rolia, Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi, 28 Maret 2020, Wawancara dengan Penulis,

Mendalo Indah, Rekaman Audio.

Page 72: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

59

Wawancara peneliti dengan Ibu Emmy Susylawaty selaku koordinator

guru bimbingan konseling, beliau mengatakan:

[P]elaksanaan program bimbingan karir di SMK N 9 Muaro Jambi selalu

mengarahkan siswa mengenai perencanaan karirnya, sesuai dengan minat dan

bakat yang dimiliki oleh siswa. Program ini juga dilakukan berupaya agar

siswa mempunyai pemahaman dan mampu secara mandiri dalam membuat

perencanaan karir dengan baik.128

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan koordinator guru bimbingan

konseling di SMK N 9 Muaro Jambi, dapat dipahami bahwa bimbingan karir akan

terlaksana dengan baik apabila adanya minat dan bakat dari siswa itu sendiri. Dan

akan memunculkan pemahaman tentang perencanaan karir secara mandiri.

Wawancara peneliti dengan Ibu Emmy Susylawaty selaku koordinator guru

bimbingan konseling, beliau mengatakan:

[E]valuasi terhadap bimbingan karir di SMK N 9 Muaro Jambi, membutuhkan

kerja sama yang baik dari pihak-pihak yang sangat diperlukan. Pertama, pihak

sekolah, seperti kepala sekolah, wali kelas, semua guru mata pelajaran, dan

fasilitas sekolah yang memadai. Kedua, dari pihak keluarga (orang tua) siswa.

Ketiga, dari pihak instansi, seperti perguruan tinggi. Selain itu, juga

membutuhkan kerja sama yang baik antara masing-masing guru bimbingan

konseling agar terlaksananya program bimbingan karir pada siswa berjalan

secara efektif.129

Dari evaluasi yang sudah dilakukan dengan cara tersebut, koordinator guru

bimbingan konseling dan para guru dapat mengetahui sejauh mana dampak yang

bisa dirasakan oleh siswa dari program bimbingan karir tersebut. Keberhasilan

program bimbingan karir dapat dilihat dari tingkat pemahaman siswa dalam

perencanaan karirnya. Apabila terdapat banyak siswa yang kurang memahami

mengenai perencanaan karirnya sendiri, dapat dikatakan bahwa program

bimbingan karir yang dilaksanakan di sekolah tersebut belum berhasil dengan

baik.

128 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio. 129 Emmy Susylawaty, Koordinator Guru Bimbingan Konseling, Wawancara dengan

Penulis, 04 Maret 2020, SMK N 9 Muaro Jambi, Rekaman Audio.

Page 73: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

60

Sedangkan tindak lanjut yang diperuntukkan kepada siswa, yaitu

diperuntukkan pada siswa yang belum mempunyai kemampuan dan pemahaman

dalam membuat perencanaan karir, baik pada bidang pendidikan, maupun dalam

bidang pekerjaan.

Page 74: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, berdasarkan hasil penelitian

lapangan yang dipadukan dan didukung dengan teori dan buku penunjang penulis

dapat menyimpulkan:

1. Metode bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir

siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi adalah metode konseling individu,

metode ini biasanya dilakukan di ruangan terbuka karena terbatasnya sarana

dan prasarana. Selanjutnya, metode bimbingan kelompok, metode ini biasanya

dilaksanakan di dalam ruangan, metode ini membahas mengenai informasi

pendidikan, informasi perguruan tinggi, dan informasi pekerjaan.

2. Faktor pendukung bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan

perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Faktor pendukung

bimbingan karir sangat mempengaruhi berjalannya pelaksanaan bimbingan

karir demi tercapainya suatu peningkatan perencanaan karir bagi siswa itu

sendiri, faktor pendukung tersebut adalah para guru, orang tua, dan teman

sebaya. Faktor penghambat bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan

perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Faktor penghambat

bimbingan karir merupakan sesuatu yang menjadi penghalang dan

memperlambat proses bimbingan karir, sehingga upaya dalam peningkatan

perencanaan karir siswa menjadi terhambat, faktor penghambat tersebut adalah

penggunaan handphone secara berlebihan, masalah keluarga, terbatasnya

sarana dan prasarana, serta keadaan ekonomi.

3. Hasil implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan

perencanaan karir siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi cukup membantu

siswa dalam peningkatan perencanaan karir siswa, yang mana bisa dilihat dari

siswa sebelumnya, yang awalnya masih belum dapat menentukan pilihan

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta pilihan jurusan yang sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya, hingga memahami dalam menentukan

perencanaan karirnya secara mandiri.

Page 75: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

62

B. Implikasi Penelitian

Setelah semua pembahasan di dalam skripsi ini disimpulkan oleh peneliti,

maka ada baiknya peneliti menyampaikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada guru bimbingan konseling SMK N 9 Muaro Jambi agar selalu

membimbing siswa dalam perencanaan karirnya, terutama menambah metode-

metode yang dibutuhkan dalam peningkatan perencanaan karir siswa yang lebih

baik lagi untuk kedepannya.

2. Kepada kepala sekolah SMK N 9 Muaro Jambi agar lebih mendukung setiap

kegiatan yang dilakukan di sekolah.

3. SMK N 9 Muaro jambi perlu menyediakan ruangan guru bimbingan dan

konseling, agar pelaksanaan bimbingan konseling berjalan secara efektif.

4. SMK N 9 Muaro Jambi juga perlu menambah guru bimbingan dan konseling,

agar dapat membantu semua guru mata pelajaran, dan membuat bimbingan

konseling lebih efektif.

5. Kepada semua guru mata pelajaran agar lebih mendukung dan melakukan

kerjasama yang baik dengan guru bimbingan dan konseling

6. Siswa harus bisa memanfaatkan adanya bimbingan karir di sekolah, agar lebih

memahami dalam hal perencanaan karir.

Page 76: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qu’an:

Agama Departemen. Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: Dwi Sukses Mandiri,

2012.

Buku:

A, Hallen. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: AMZAH, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2013.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

FIP-UPI, Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. Ilmu & Aplikasi Pendidikan.

Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007.

Gibson, Robert L. dan Marianne H. Mitchell, Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Hartono. Bimbingan Karier. Jakarta: Kencana, 2016.

Hikmawati, Fenti. Bimbingan Konseling. Jakarta : Raja Grafindo, 2011.

Luddin, Abu Bakar M. Dasar- Dasar Konseling. Bandung : Cita Pustaka, 2010.

Marihot, Hariandja T. E. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Grasindo, 2009.

Martoyo, Susilo. Manajemen Sumber Daya Manusia, (edisi 5) Yogyakarta:

BPFE, 2007.

Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Nasional, Tim Penyusun Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2008.

Nugroho, Riant. Public Policy “Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, dan

Manajemen Kebijakan”. Jakarta: Compas Gramedia, 2012.

Page 77: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Penyusun, Tim. Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas IAIN STS Jambi.

Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016.

Reality, Tim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Riality Publizer, 2008.

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2009.

Salim, Peter dan yeni salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:

Modern Press, 1995.

Setiawan, Guntur. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta: Balai

Pustaka, 2004.

Siyoto, Sandu & M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi

Media Publishing, 2015.

Sudiarta, Nyoman & Putu Eka Wirawan, Daya Tarik Wisata Joging Track. Bali:

Nilacakra, 2018.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sukardi, Dewa Ketut. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1987.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Supriatna, Mamat. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi

Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Jakarta: PT Raja Grafindo Pers.

2010.

Surya, Mohamad. Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Kota

Kembang, Yogyakarta, 1988.

Syafaruddin. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana

Publishing, 2012.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Usman, M. Nasir. Manajemen Peningkatan Mutu Kinerja Guru, Konsep,Teori dan

Model. Jakarta: Cipta Pustaka Media, 2012.

Page 78: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Grasindo

2004.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2009.

Walgito, Bimo. Bimbingan + Konseling; Studi & Karier. Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2010.

Widarto. Bimbingan Karier dan Tips Berkarier,Yogyakarta:Leutika Prio, 2015.

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011.

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

Internet:

Alwi. “Pengertian peningkatan Pembelajaran”, diakses melalui alamat

http://pgsdblog.blogspot.com/2017/11/pengertian-peningkatan-

pembelajaran.html/m= pada pukul 11.21 WIB, tanggal 29 Januari 2020.

Citra, Novalia. “Pelaksanaan Bimbingan Karier Dalam Meningkatkan

Pengetahuan Karier Peserta Didik Di Man 1 Bandar Lampung”, tahun

ajaran 2017, diakses melalui alamat http://digilib.uinsgd.ac.id/26819/4

tanggal 24 November 2019.

Irsyadi, Ahmad Yusron. “Pengaruh Bimbingan Karir Dan Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas XI Jurusan

Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu” tahun ajaran 2012,

diakses melalui alamat http://eprints.uny.ac.id/2234/1 tanggal 24 November

2019.

Punarko, Imam. “Pengertian SMK Menurut Undang-undang”, diakses melalui

alamat http://kuriar.blogspot.com/2018/08/pengertian-smk-menurut-

undang-undang.html/m=1 pada pukul 20.00 WIB, tanggal 08 Januari 2018.

Page 79: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

S, Adi. “Pengertian Peningkatan Menurut Para Ahli”, diakses melalui alamat

http://duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-

ahli pada pukul 11. 26 WIB, tanggal 29 Januari 2020.

Sukmana, Yoga. “Lulusan Banyak yang menganggur apa salah SMK Kita”,

diakses melalui alamat http://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/15/ pada

pukul 21.00 WIB, tanggal 08 Januari 2020.

Wibowo, Hari Lakso Eko. “Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Kemandirian

Warga Binaan di Panti Sosial Karya Wanita Godean Yogyakarta” tahun

ajaran 2015, diakses melalui alamat http://digilib.uin-suka.ac.id/16598/2

tanggal 26 November 2019.

Jurnal:

Hariyati, Sinta. Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota

II Di Kota Samarinda. eJournal Ilmu Pemerintahan. Vol. 3 No. 2 (2015), 6.

Junaidi Jauhari, Risep Maryani, “Program Bimbingan Karir dalam meningkatkan

Rencana Keputusan Karir Siswa”, JJG,Volume 2 Nomor 1, Juni 2018, 54-55.

Kamsinah. “Metode Dalam Proses Pembelajaran Studi Tentang Ragam dan

Implementasinya”. Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 11 No. 1 Juni (2018),

102-103.

Lestari, Indah. “Meningkatkan Kematangan Karir Remaja Melalui Bimbingan

Karir Berbasis Life Skills”. Jurnal Konseling GUSJIGANG. Vol. 3 No. 1

(2017), 20.

Maesaroh, Siti. “Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Kependidikan. Vol. 1 No. 1

Nopember (2013), 155.

Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Jurnal Equilibrium, Vol. 5, No. 9, Januari-

Juni (2009), 3.

Seniawati, Komang, Ni Ketut Suarni, Dewi Arum WMP. “Meningkatkan

Pemahaman Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa”. Jurnal: Efektivitas Teori

Karir Holland. Vol: 2 No: 1 (2014).

Page 80: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Sulistyowati, Anis Nuril Laili. “Layanan Bimbingan Kelompok Untuk

Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa”. Jurnal penelitian pendidikan

islam. Vol. 10, No. 2, Agustus (2015), 416.

Sitompul, Lenia. “Meningkatkan Pemahaman Perencanaan Karir Melalui Layanan

Bimbingan karir Di Sekolah Dengan Menggunakan Media Gambar Pada

Siswa Kelas IX-1 SMP NEGERI 1 GEBANG TAHUN 2017- 2018”. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed. Vol. 15 No. 3 (2018), 318.

Verianto, Adi, Kadek Surata, Ketut Dharsana. Penerapan Model Perkembangan

Karir Ginberg dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Meningkatkan

Kesadaran Karir pada Siswa Kelas X TKR 3 SMK NEGERI 3

SINGARAJA. Jurnal Undiksa. Vol: 2 No 1 (2014), 3.

SKRIPSI:

Habibaturohmah. “Bimbingan Karir Dalam Meningkatkan Pemahaman Studi

Lanjut Siswa Di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta”. skripsi. Yogyakarta:

Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Wawancara:

Agustiana, Rimbi. Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi. Wawancara dengan Penulis.

28 Maret 2020. Mendalo Indah. Rekaman Audio.

Agustio, Dion. Siswa kelas XI jurusan teknik instalasi tenaga listrik. Wawancara

dengan Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Aini, Nurul. Salah satu siswa di SMK N 9 Muaro Jambi. Wawancara dengan

Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Ananda, Eva. Siswi kelas XI jurusan Multimedia. Wawancara dengan Penulis. 04

Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Budiono. Kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor. Wawancara dengan Penulis. 04

Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Dwirahmawati, Indri. Siswi kelas XI jurusan multimedia. Wawancara dengan

Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Page 81: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Gunarsih, Inggit. Kepala Sekolah. Wawancara dengan Penulis. 04 maret 2020.

SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Rahwani, Rayu. Kelas XI jurusan TPSPT. Wawancara dengan Penulis. 04 Maret

2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Rolia. Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi. 28 Maret 2020. Wawancara dengan

Penulis. Mendalo Indah. Rekaman Audio.

Siregar, Nelmy Arsita. Siswi kelas XI jurusan teknik produksi dan siaran program

televise. Wawancara dengan Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro

Jambi. Rekaman Audio.

Suhardiansyah. Kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor. Wawancara dengan

Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Susylaway, Emmy. Koordinator Guru Bimbingan Konseling. Wawancara dengan

Penulis. 04 Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Utama, Yudha Wageito. Alumni di SMK N 9 Muaro Jambi. Wawancara dengan

Penulis. 27 Maret 2020. Fakultas Dakwah UIN STS Jambi. Rekaman Audio.

Yansyah, Tomi. Guru Bimbingan Konseling. Wawancara dengan Penulis. 04

Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Yunika, Felira. Siswi kelas XI jurusan TPSPT. Wawancara dengan Penulis. 04

Maret 2020. SMK N 9 Muaro Jambi. Rekaman Audio.

Page 82: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan

Desember Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan Draf

Proposal

X

X

X

2 Konsultasi dg kajur/prodi dan lainnya untk fokus penelitian

X X

3 Revisi Draf Proposal

X X

4 Proses Seminar Proposal

X X

X

5 Revisi Draf Proposal Setelah seminar

X

6 Konsultasi dg Pembimbing

X

7 Koleksi Data X

8 Analisa dan Penulisan Draf Awal Skripsi

X

9 Draf Awal dibaca pembimbing

X

10 Revisi Draf Awal

X

11 Draf Dua

dibaca pembimbing

X

12 Revisi Draf Data

X

13 Draf2Revisi dibaca pembimbing

X

14 Penulisan Draf Akhir

X

15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing

X

16 Ujian

Munaqasah

X

17 Revisi Skripsi Setelah Ujian Munaqasah

X

20 Mengikuti Wisuda

X

Page 83: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN

KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA (STUDI DI SMK

NEGERI 9 MUARO JAMBI)”

No JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. -Letak Geografis SMK

Negeri 9 Muaro Jambi

-Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Setting

-Dokumentasi Geografis

-Pengurus/ Staf SMK

2. -Sejarah SMK Negeri 9

Muaro Jambi

-Wawancara

-Dokumentasi

-Pengurus/ staf SMK

-Dokumen Sejarah SMK

3. -Visi, Misi, dan Tujuan

SMK

-Dokumentasi -Dokumen Visi, Misi, dan

Tujuan SMK

4. -Struktur Organisasi dan

Kepengurusan SMK

-Dokumentasi -Bagan Struktur organisasi

dan nama-nama pengurus

SMK

5. -Sarana/Fasilitas SMK -Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Keadaan Fasilitas

-Dokumen Fasilitas

-Pengurus/staf SMK

6. -Program di SMK -Dokumentasi -Dokumen Program pada

SMK

8. -Implementasi Bimbingan

Karir

-Observasi

-Dokumentasi

-Praktik Implementasi

-Dokumen Implementasi

-Pengurus/kepala SMK

- Guru BK

9. -Relevansi implementasi

Bimbingan karir dalam

perencanaan karir

-Observasi

-Dokumen

-Wawancara

-Implikasi Terhadap

pelayanan Bimbingan

karir

-Dokumen tentang

Bimbingan karir

-Pengurus/staf SMK

Page 84: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1. -Letak Geografis

SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Keadaan dan Letak Geografis

2. -Sarana/Fasilitas SMK

Negeri 9 Muaro Jambi

-Sarana dan prasarana yang tersedia pada SMK,

seperti:- Kelengkapan ruang SMK

3. -Praktik Bimbingan

Karir pada SMK

-Metode yang diterapkan dalam Bimbingan

-Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk

penerapan satu metode

4. -Relevansi

Implementasi

Bimbingan karir

dalam peningkatan

kemampuam perencanaan karir

-Dampak perilaku yang terlihat secara langsung

terhadap siswa setelah menjalani pelayanan

Bimbingan karir

B. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumenter

1. -Letak Geografis

SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Data Dokumentasi letak geografis SMK Negeri

9 Muaro Jambi

2. -Sejarah SMK Negeri

9 Muaro Jambi

-Data dokumentasi tentang sejarah dan

perkembangan SMK Negeri 9 Muaro Jambi

3. -Visi, Misi, dan

Tujuan SMK Negeri 9

Muaro Jambi

-Data dokumentasi tentang visi, misi dan tujuan SMK Negeri 9 Muaro Jambi

4. -Struktur Organisasi

dan kepengurusan

SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Data dokumentasi tentang struktur organisasi

dan kepengurusan pada SMK Negeri 9 Muaro

Jambi

-Daftar nama pengurus/staf dan juga SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Daftar riwayat pengurus/staf SMK Negeri 9

Muaro Jambi

-Data-data lain yang dibutuhkan

5. -Sarana/Fasilitas SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Data dokumentasi tentang sarana/Fasilitas yang dimiliki SMK Negeri 9 Muaro Jambi

6. -Program Bimbingan

karir

-Data dokumentasi tentang program Bimbingan

karir

7. -Dasar konseptual -Data tentang dasar konseptual dalam

Page 85: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

implementasi Bimbingan karir

implementasi Bimbingan karir di SMK Negeri 9 Muaro Jambi

8. -Implementasi

bimbingan karir pada

SMK Negeri 9 Muaro

Jambi

-Data tentang implementasi Bimbingan karir,

yang meliputi:administrasi, program, metode, dan juga implementasinya secara teknis.

9. -Relevansi

implementasi

Bimbingan karir kepada siswa

-Dokumen tentang relevansi implementasi Bimbingan karir kepada siswa.

C. Butir- butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawacara

1. -Letak Geografis

SMK Negeri 9 Muaro Jambi

PIMPINAN /staf SMK:

-Bisa dijelaskan letak geografis SMK Negeri 9

Muaro Jambi

2. -Sejarah SMK Negeri 9 Muaro Jambi

PIMPINAN/staf SMK Negeri 9 Muaro Jambi:

-Bagamaina sejarah pendiri SMK Negeri 9 Muaro Jambi?

-Bagaimana letak geografis SMK?

-Bagaimana visi dan misi SMK?

-Bagaimana struktur organisasi SMK?

-Bagaimana keadaan pegawai SMK?

-Bagaimana keadaan siswa SMK?

3. -Sarana/Fasilitas SMK

Negeri 9 Muaro Jambi

PIMPINAN/staf SMK Negeri 9 Muaro Jambi

-Apa saja sarana yang dimiliki SMK?

4. -Dasar konseptual

implementasi

Bimbingan karir

kepada siswa

PIMPINAN/staf SMK

-Apakah yang menjadi landasan konseptual

implementasi Bimbingan karir kepada siswa?

5. -Implementasi

Bimbingan karir

kepada siswa

Koordinator/guru bimbingan dan konseling SMK Negeri 9 Muaro Jambi:

-Bagaimana program Bimbingan karir?

-Bagaimana metode yang digunakan dalam

bimbingan karir?

-Kapan dilaksanakan dan apa tujuannya?

-Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam bimbingan karir?

-Bagaimana hasil bimbingan karir yang telah

dilakukan?

Page 86: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

-Apa saja bimbingan- bimbingan yang dilakukan?

-Apa dampak program bimbingan karir selama

ini?

-Bagaimana evaluasi dan tindak lanjut bimbingan karir?

6. -Program bimbingan

karir kepada siswa

Siswa kelas XI SMK N 9 Muaro Jambi:

-Apa pentingnya bimbingan karir?

-Bagaimana dengan program bimbingan karir

yang telah diterapkan?

-Apa dampak setelah diterapkannya bimbingan

karir?

Page 87: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala sekolah SMK, Ibu Ir. Inggit Gunarsih, S. Pd

Wawancara dengan Koordinator BK, Ibu Emmy Susilawaty, S. Pd

Page 88: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Wawancara dengan guru bimbingan konseling, Bapak Tomi Yansyah, S. Pd

Dokumentasi bersama Kasubag TU SMK, Ibu Merry Khatriati, SP

Page 89: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Dokumentasi bersama TU SMK, Bapak Syafriadi, S. Sos

Wawancara dengan sita Siswi SMK kelas XI

Page 90: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Wawancara dengan Eva Siswi SMK kelas XI

Wawancara dengan Dion Siswa SMK kelas XI

Page 91: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Wawancara dengan Indri Siswi SMK kelas XI

Wawancara dengan Felira Siswi SMK kelas XI

Page 92: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Wawancara dengan Dion Siswa SMK kelas XI

Wawancara dengan Rayu Siswi SMK kelas XI

Page 93: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Wawancara dengan Aini Siswi SMK kelas XI

Wawancara dengan Budi Siswa SMK kelas XI

Page 94: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan
Page 95: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Proses Bimbingan Kelompok

Bentuk pendekatan guru BK dengan siswa-siswi

Page 96: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

Ruang kepala sekolah

Ruang wakil kepala sekolah

Ruang TU

Page 97: IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA ...repository.uinjambi.ac.id/3614/1/ASEP MAHDANI UB160203.pdf · 2020. 7. 1. · Tugas Guru Bimbingan

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Asep Mahdani

NIM : UB. 160203

Tempat, tanggal lahir : Rantau Gedang, 15 Mei 1997

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Desa Simpang Rantau Gedang, Kec. Mersam,

Kab. Batanghari

B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S-1 UIN STS Jambi Program Studi : 2016-2020

SMA N 7 Batnghari : 2013-2016

SMP N 9 Batanghari : 2010-2013

SDN 129/1 Simpang Rantau Gedang : 2004-2010

C. Riwayat Organisasi/Kerja

1. Anggota kepengurusan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) periode 2017-

2018.

2. Anggota kepengurusan dewan mahasiswa fakultas dakwah (DEMA-F)

periode 2018-2019.

3. Guru pengajian antara maghrib dan isya (PAMI) tahun 2014-2016.

4. Usaha roti bakar tahun 2017-2018

5. Usaha ayam geprek tahun 2018-2019