imobilisasi pada lansia

Upload: aida-nurwidya

Post on 07-Jul-2018

274 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    1/17

     A I D A N U R W I D Y A M . M . R .

    IMOBILISASI PADA LANSIA 

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    2/17

    PENDAHULUAN

     Pe ↑ persentase populasi lansia → pe ↑ masalah kesehatan yg berhubungan dgn warga lansia.

     Proses menua → berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh→ masalah kesehatan terjadi dlm 1 waktu pd satu individulansia.

     Selain itu, kondisi akut suatu penyakit → menguras cadanganfaali berbagai organ tubuh yang memang sudah berkurang →menurunkan status fungsional (kemandirian) seorang lansia.

     Pada keadaan yang berat, mereka terpaksa harus berbaring ditempat tidur atau duduk di kursi roda, tidak dapat bergerak 

    kecuali dengan bantuan orang lain  → menimbulkankomplikasi sistemik  → mengantarkan pasien lansia padakondisi terminal dan kematian terutama jika dibiarkan tanpaperawatan yang baik dan benar sesuai prosedur medis.

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    3/17

    PENGERTIAN

     Imobilisasi

    ketidakmampuan transfer atau berpindah posisi atautirah baring selama 3 hari atau lebih, dengan gerak 

    anatomik tubuh menghilang akibat perubahanfungsi fisiologik 

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    4/17

    EPIDEMIOLOGI

     Di Indonesia, tahun 2005 ditemukan 8,4% lansia yang dirawat di ruang rawat geriatri mengalamiimobilisasi (Divisi Geriatri Departemen IlmuPenyakit Dalam FKUI-RSCM)

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    5/17

    PENYEBAB

     Berbagai faktor baik fisik, psikologis, dan lingkungandapat menyebabkan imobilisasi pada pasien usialanjut.

     Beberapa penyebab utama imobilisasi adalah adanyarasa nyeri, lemah, kekakuan otot,ketidakseimbangan, dan masalah psikologis

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    6/17

    PENYEBAB (cont’d…)

     Penyakit Parkinson, artritis reumatoid, gout, danobat‐ obatan antipsikotik seperti haloperidol jugadapat menyebabkan kekakuan.

     Rasa nyeri, baik dari tulang (osteoporosis,osteomalasia, Paget’s disease, metastase kankertulang, trauma), sendi (osteoartritis, artritisreumatoid, gout), otot (polimalgia,

    pseudoclaudication) atau masalah pada kaki dapatmenyebabkan imobilisasi

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    7/17

    PENYEBAB (cont’d…)

     Gangguan fungsi kognitif berat seperti padademensia dan gangguan fungsi mental seperti padadepresi

     Kekhawatiran keluarga yang berlebihan atau

    kemalasan petugas kesehatan dapat pulamenyebabkan orang usia lanjut terus menerus

     berbaring di tempat tidur baik di rumah maupun dirumah sakit.

     Efek samping beberapa obat misalnya obat hipnotik dan sedatif dapat pula menyebabkan gangguanmobilisasi

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    8/17

    Peran Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

     Anamnesis: riwayat penyakit sekarang, lamanyamengalami disabilitas, penyakit yg dpt mempengaruhikemampuan mobilisasi & obat ‐ obatan yg dptmenyebabkan imobilisasi

     Keluhan nyeri, skrining depresi serta pengkajianlingkungan, termasuk kunjungan rumah bila perlu,penting dilakukan.

     Pemeriksaan fisik : status kardiopulmonal, pemeriksaanmuskuloskeletal yg mendetil misalnya kekuatan otot dangerak sendi, pemeriksaan status neurologis &pemeriksaan kulit untuk identifikasi ulkus dekubitus.

     Status imobilisasi pasien harus selalu dikaji secaraterus‐menerus.

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    9/17

    Komplikasi

     Sistem pernafasan : penurunan ventilasi, atelektasisdan pneumonia.

     Endokrin dan ginjal: peningkatan diuresis,natriuresis dan pergeseran cairan ekstraseluler,intoleransi glukosa, hiperkalsemia dan kehilangankalsium, batu ginjal serta keseimbangan nitrogen

    negatif 

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    10/17

     Gastrointestinal: anoreksia, konstipasi dan lukatekan (ulkus dekubitus).

     Sistem saraf pusat: deprivasi sensorik, gangguan

    keseimbangan dan koordinasi

    Komplikasi (cont’d…)

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    11/17

    Pencegahan komplikasi

     Non Farmakologis

     Terapi fisik dan latihan jasmani secara teratur.

     Pada pasien yang mengalami tirah baring total, perubahan posisisecara teratur dan latihan di tempat tidur ,

     Mobilisasi dini berupa turun dari tempat tidur, berpindah daritempat tidur ke kursi dan latihan fungsional dapat dilakukansecara bertahap

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    12/17

     Pencegahan dekubitus:

     menghilangkan penyebab terjadinya ulkus yaitu bekas tekananpada kulit → dilakukan perubahan posisi lateral 30o,penggunaan kasur antidekubitus, atau menggunakan bantal

     berongga. Pada pasien dengan kursi roda dapat dilakukan reposisi tiap

     jam atau diistirahatkan dari duduk. Melatih pergerakandengan memiringkan pasien ke kiri dan ke kanan sertamencegah terjadinya gesekan juga dapat mencegah dekubitus.

     Pemberian minyak setelah mandi atau mengompol dapatdilakukan untuk mencegah maserasi.

    Pencegahan komplikasi (cont’d…)

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    13/17

    kasur antidekubitus

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    14/17

    Pencegahan komplikasi (cont’d…)

     Kontrol tekanan darah secara teratur danpenggunaan obat‐obatan yang dapat menyebabkanpenuruan tekanan darah serta mobilisasi dini perludilakukan untuk mencegah terjadinya hipotensi

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    15/17

    Pencegahan komplikasi (cont’d…)

     Monitor asupan cairan dan makanan yangmengandung serat perlu dilakukan untuk mencegahterjadinya konstipasi. Selain itu juga perlu dilakukanevaluasi dan pengkajian terhadap kebiasaan buangair besar pasien.

     Pemberian nutrisi yang adekuat perlu diperhatikanuntuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien

    imobilisasi

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    16/17

    Pencegahan komplikasi (cont’d…)

     Farmakologis

     Pencegahan terjadinya trombosis. Pemberian antikoagulan yaitu Low dose heparin (LDH) dan low molecular weightheparin (LMWH) merupakan profilaksis yang aman dan

    efektif untuk pasien geriatri dengan imobilisasi namun harusmempertimbangkan fungsi hati, ginjal dan interaksi dgn obatlain

  • 8/19/2019 Imobilisasi Pada Lansia

    17/17