imaduddin arif rakhman xe absen 14 remidi uts seni rupa

27
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENI RUPA Isi pembelajaran seni rupa mencangkup apresiasi seni rupa dan mengekspresikan diri melalui kegiatan berkarya seni rupa. Guna mendukung agar guru bisa melaksanakan pembelajaran tersebut diperlukan wawasan umum tentang seni rupa dan bagaimana mengembangkan bahan ajarnya. Untuk itu guru perlu memahami, antara lain: pengertian seni rupa, jenis-jenis karya seni rupa, serta hal hal yang menyangkut analisa keindahan dan keunikan seni rupa. Disamping itu guru perlu memahami prosedur apresiasi seni baik berkaitan dengan apresiasi seni rupa terapan maupun apresiasi seni rupa murni agar bisa membimbing siswa melakukan kegiatan apresiasi seni rupa. Sedangkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran berkarya seni rupa guru perlu memahami wawasan berkarya seni rupa, antara lain: bahan, alat, unsur, dan prinsip-prinsip seni rupa. Disamping itu guru juga perlu menguasai prosedur berkarya seni rupa baik seni rupa terapan maupun seni rupa murni agar bisa membimbing kegiatan berkarya seni rupa. Hasil karya seni yang dibuat tersebut perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan merancang dan menyajikan dalam sebuah pameran. Oleh karena itu guru juga perlu memahami bagaimana merancang dan melaksanakan pameran karya seni rupa. Setelah mempelajari bab 4, anda diharapkan dapat: 1. mengembangkan bahan ajar apresiasi dan berkarya seni rupa; 2. menjelaskan prosedur apresiasi dan berkarya seni rupa;

Upload: yu-suharti

Post on 08-Dec-2014

134 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

Isi pembelajaran seni rupa mencangkup apresiasi seni rupa dan mengekspresikan diri

melalui kegiatan berkarya seni rupa. Guna mendukung agar guru bisa melaksanakan

pembelajaran tersebut diperlukan wawasan umum tentang seni rupa dan bagaimana

mengembangkan bahan ajarnya. Untuk itu guru perlu memahami, antara lain: pengertian seni

rupa, jenis-jenis karya seni rupa, serta hal hal yang menyangkut analisa keindahan dan

keunikan seni rupa. Disamping itu guru perlu memahami prosedur apresiasi seni baik

berkaitan dengan apresiasi seni rupa terapan maupun apresiasi seni rupa murni agar bisa

membimbing siswa melakukan kegiatan apresiasi seni rupa.

Sedangkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran berkarya seni rupa guru perlu

memahami wawasan berkarya seni rupa, antara lain: bahan, alat, unsur, dan prinsip-prinsip

seni rupa. Disamping itu guru juga perlu menguasai prosedur berkarya seni rupa baik seni

rupa terapan maupun seni rupa murni agar bisa membimbing kegiatan berkarya seni rupa.

Hasil karya seni yang dibuat tersebut perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan merancang dan

menyajikan dalam sebuah pameran. Oleh karena itu guru juga perlu memahami bagaimana

merancang dan melaksanakan pameran karya seni rupa.

Setelah mempelajari bab 4, anda diharapkan dapat:

1. mengembangkan bahan ajar apresiasi dan berkarya seni rupa;

2. menjelaskan prosedur apresiasi dan berkarya seni rupa;

3. melakukan kegiatan apresiasi dan berkarya seni rupa sesuai dengan karakteristik siswa;

dan

4. merancang penyelenggaraan pameran seni rupa.

A. Wawasan Seni Rupa

Bahan ajar pendalaman materi yang disajikan dalam buku ini masih terbatas, untuk itu

guru perlu mengembangkan sendiri lebih lanjut. Secara garis besar jenis bahan ajar seni rupa

dapat digolongkan menjadi seni rupa terapan (karya seni kriya dan desain) dan seni rupa

murni. Masing-masing golongan seni tersebut dapat dijabarkan berdasarkan wilayah budaya

meliputi: lokal/setempat, nusantara dan mancanegara. Berdasarkan coraknya meliputi:

primitif, tradisional, klasik, modern dan kontemporer.

1. Pengertian Seni Rupa

Page 2: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Seni adalah aktivitas manusia untuk mengungkapkan pengalaman estetis ke dalam

wujud lahiriah dengan tata susunan unsur yang indah, sehingga dapat menimbulkan

pengalaman baru bagi orang lain. Pengalaman estetik tersebut dapat disalurkan ke dalam

berbagai media yang salah satunya adalah media seni rupa. Seni rupa adalah jenis seni yang

menggunakan media atau unsur rupa (visual) atau unsur-unsur yang dapat diindera oleh mata.

Ciri lain seni rupa adalah dapat diraba, misalnya karya seni patung. Seni rupa dikatakan

berorientasi pada produk, karena itu karya seni rupa dapat dinikmati dalam jangka waktu

yang lama atau berulang-ulang.

Seni rupa dapat dibedakan dalam berbagai klasifikasi. Berdasarkan demensinya, seni

rupa dibagi menjadi karya seni rupa dua demensi (dwi matra) dan karya seni rupa tiga

demensi (tri matra). Berdasarkan fungsinya dibedakan atas seni rupa murni (fine art) dan seni

rupa terapan (applied art). Berdasarkan corak atau alirannya, dibedakan atas seni rupa

tradisional dan seni rupa modern, atau seni rupa representatif dan seni rupa non-representatif.

2. Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

Jenis karya seni rupa memiliki cakupan yang luas. Dalam buku ini akan dikaji

beberapa jenis karya seni rupa yang bisa dijadikan acuan dalam melaksanakan pembelajaran

seni rupa di SMP/MTs.

a. Gambar

Gambar adalah seni yang menggunakan medium garis sebagai unsur utamanya dan

termasuk karya seni rupa dua demensi. Gambar biasanya berfungsi sebagai media

membabarkan ide secara rasional, merekan peristiwa, hingga untuk kebutuhan ekspresi.

Berbagai peristiwa dapat kita transfer ke dalam gambar, seperti keramaian pasar, kesibukan

di terminal, suasana kebun binatang dan sebagainya. Begitu pula benda perabot rumah

tangga, objek manusia, binatang dan sebagainya dapat direkam dalam gambar.

Wujud gambar dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai media dan teknik.

Gambar dapat dihasilkan dengan menggunakan media kertas. Alat yang bisa digunakan

meliputi: arang, pensil konte, crayon, pastel, kapur, cat air, cat poster, tinta. Teknik

menggambar bisa dengan goresan, pointilis, arsir, maupun dioleskan. Penggunaan berbagai

media dan teknik dapat menghasilkan berbagai jenis gambar. Berikut beberapa penjelasan

singkat tentang berbagai jenis gambar.

Gambar teknik, adalah gambar yang digunakan untuk rancangan bidang teknik,

misalnya arsitektur atau permesinan. Pada gambar teknik ini digunakan gambar proyeksi dan

perspektif. Gambar proyeksi dimanfaatkan untuk menampilkan gambar benda dari berbagai

Page 3: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

pandangan atau tampak gambar depan, samping dan atas. Sementara gambar perspektif

digunakan untuk menampilkan kesan tiga demensi suatu benda dari suatu sudut pandang

tertentu.

Gambar ilustrasi, yaitu gambar yang digunakan untuk kepentingan penjelasan suatu

tulisan atau karangan. Gambar ilustrasi dapat menyertai suatu cerita. Gambar ilustrasi juga

dapat tampil secara dominan dan tulisan hanya sebagai bagian yang memperjelas seperti pada

komik. Gambar ilustrasi bisa tampil secara realistik atau dengan penyimpangan. Tampil

secara realistik artinya gambar seperti kenyataan yang dapat dilihat kesesuaiannya dengan

kenyataan. Dengan penyimpangan artinya gambar ilustrasi menampilkan gambar yang lucu

tidak sesuai dengan kenyataan seperti gambar kartun. Gambar yang juga lucu tapi

mengandung makna sindiran disebut karikatur.

Gambar bentuk yaitu gambar yang menunjukkan obyek yang realistik. Artinya

gambar tersebut menampakkan seperti kenyataan, seakan-akan wungkul, dan tampak

meruang. Objek gambar bentuk dapat diambilkan dari benda-benda alamiah dan/atau benda-

benda budaya yang memiliki bentuk spesifik. Objek benda-benda alamiah seperti: seperti

gambar ember, kursi, botol, cangkir dan sebagainya dapat disusun secara artistik untuk

digambar. Benda-benda budaya seperti: topeng, anyaman, keramik dan sebagainya. Benda-

benda tersebut dapat digolongkan ke bentuk geometrik dan non-geometrik. Untuk

menghasilkan gambar bentuk bisa dilakukan dengan cara melihat langsung benda atau

dengan cara mengangankan benda yang pernah dilihat.

Gambar Ornamen yaitu gambar yang digunakan sebagai hiasan. Biasanya terdiri

dari motif-motif garis, dan isian-isian berbentuk ragam hias. Misalnya hiasan tepi, hiasan

sudut, dan sebagainya. Gambar ornamen juga bisa digunakan untuk mendekorasi benda.

Apakah benda kecil atau besar seperi almari, kotak perhiasan , dinding, tegel, pintu dan

sebagainya.

Gambar Sket yaitu gambar yang digunakan untuk merekam keadaan, atau bantuan

awal untuk rancangan melukis dan mematung. Bentuk gambar sket ini sangat sederhana

karena hanya memunculkan goresan-goresan yang mewakili obyek dalam bentuk garis

sederhana. Gambar sket yang bisa mewadahi sebagai media untuk mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara pribadi sudah dapat dikategorikan sebagai karya seni sebagaimana

lukisan. Gambar yang demikian biasa disebut sebagai sketsa.

b. Seni Lukis

Seni lukis tergolong seni rupa dua demensi yang unsur utamanya adalah warna. Seni

lukis dapat dikatakan sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman batiniah seniman.

Page 4: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Oleh karena itu hasil karya seni lukis biasa bersifat pribadi. Media dan teknik untuk melukis

antara lain dapat menggunakan: kanvas, cat air, cat minyak, cat acrilik, pewarna batik, kolase,

grafis seni, grafis komputer dan sebagainya. Objek lukisan bisa berupa objek alam maupun

objek non-alam. Berdasarkan objek yang dilukis dihasilkan berbagai jenis lukisan antara

lain: lukisan pemandangan alam (landscape), lukisan alam benda (still life), lukisan potret,

lukisan lingkungan hidup, binatang dan manusia, serta lukisan abstrak. Dalam sejarah seni

lukis dikenal berbagai macam aliran, antara lain: lukisan primitifisme, naturalisme, realisme,

surealisme, klasikisme, romantisme, impresio-nisme, kubisme, ekspresionisme, dadaisme dan

sebagainya.

c. Seni Patung

Patung adalah karya seni rupa tiga dimensi dengan unsur utamanya adalah masa atau

ruang. Media untuk membuat patung dapat berupa: kayu, batu, tanah liat, semen pasir,

logam, fiber dan sebagainya. Patung dapat dibuat dengan menggunakan berbagai teknik

yaitu: modeling, pahat, cor dan konstruksi. Teknik modeling disebut juga dengan teknik

membutsir, membentuk atau menguli. Teknik ini biasa menggunakan bahan yang lembek

seperti tanah liat / teracota. Teknik pahat (carving), prinsipnya pematung mengurangi bahan

(substractive) yang akan dijadikan patung. Bahan yang bisa digunakan antara lain: batu, kayu

atau gibs. Teknik cor (casting) biasanya menggunakan cetakan, prinsipnya pematung

menggunakan bahan cair pada waktu proses pembuatan, kemudian bahan tersebut akan beku

dalam waktu tertentu. Sedangkan bahan yang bisa dipakai antara lain: logam, bahan keramik,

gibs, fiber glass, maupun plastik. Sedangkan teknik konstruksi adalah cara pembuatan patung

dengan cara menyusun, mengkonstruksi, merangkai dan membangun komponen komponen

bahan yang terpisah-pisah untuk dijadikan satu. Teknik perakitan secara khusus disebut

assembling. Teknik konstruksi yang menghasilkan patung dengan cara digantung dan bisa

bergerak disebut mobile design.

d. Seni Grafis

Seni grafis adalah karya seni rupa yang dihasilkan dengan cara dicetak/ direproduksi.

Artinya karya tersebut dapat dibuat secara berulang menggunakan cetakan. Teknik yang

lazim digunakan adalah cetak tinggi, cetak datar, cetak dalam, cetak saring dan cetak film.

Istilah tersebut dipakai sesuai dengan prinsip pencetakannya. Seni grafis dapat dimanfaatkan

untuk membuat karya grafis terapan seperti: cover buku, pencetakan katalog, pencetakan

kemasan produk mulai produk mainan, makanan, barang-barang industri dan sebagainya.

Page 5: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Disamping itu juga bisa dimanfaatkan untuk membuat karya grafis yang sifatnya murni

digunakan oleh seniman untuk mengekspresikan gagasannya.

e. Desain Grafis

Desain grafis merupakan jenis karya seni rupa terapan yang digunakan untuk

menawarkan produk, jasa atau menyampaikan informasi kepada khalayak. Desain grafis

dalam dunia perdagangan disebut reklame. Jenis grafis reklame antara lain: poster, spanduk,

baliho, kemasan, logo, brosu, katalog, etalase dan sebagainya.

f. Seni Kerajinan dan Seni Kriya

Seni kerajinan dan seni kriya biasa diidektikkan dengan keterampilan tangan. Namun

kedua istilah tersebut sering dipisahkan pengertiannya. Seni kerajinan merupakan produk

yang berkembang dikalangan rakyat, mengutamakan fungsi, dan diproduksi secara masal.

Sementara itu seni kriya berkembang di lingkungan istana dengan penciptanya adalah

seniman, mengutamakan estetis, dan tidak diproduksi masal. Berdasarkan bahan yang dipakai

penggolongan seni kerajinan meliputi: kayu, tanah liat, bambu, mendong, rotan, kulit, logam

dan sebagainya. Berdasarkan teknik yang digunakan, seni kerajinan bisa digolongkan antara

lain kerajinan: ukir, keramik, tenun, anyam, batik, sulam dan sebagainya.

g. Seni Instalasi

Seni instalasi adalah fenomena penggunaan berbagai media dalam berkarya seni. Seni

instalasi juga karena diilhami dari seni lingkungan (environmental art) yang memberi

keleluasaan penikmat untuk masuk dan terlibat dalam karya seni itu sendiri. Seni instalasi

bertema kritik sosial dan lingkungan. Performance art juga merupakan fenomena masa kini

yang menggunakan berbagai media dalam seni rupa, musik, tari, sastra dan drama.

Penggunaan multi media dalam seni rupa juga berkembang dalam desain komputer grafis.

3. Unsur-Unsur Seni Rupa

a. Garis

Garis dikatakan sebagai unsur yang paling elementer di bidang seni rupa. Ada yang

menyatakan bahwa garis adalah hubungan dari titik titik yang berderet dan bersambungan.

Garis dipakai untuk membatasi sosok bidang, warna ataupun gambar. Garis dapat pula berdiri

sendiri sebagai garis. Garis memiliki karakter sesuai perwujudannya. Garis lurus tebal

mengesankan keras; garis lengkung mengesankan lembut; bergerigi, bergelombang, zig zag,

patah patah, mengesan-kan menyentak, nakal, menggelitik. Garis vertikal mengesankan

anggun, kokoh, dan stabil; sedangkan garis horizontal mengesankan melebar, tenang,

Page 6: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

kedamaian, dan statis. Oleh karena itu garis merupakan unsur penting untuk menciptakan

kesan tertentu dalam gambar.

b. Raut

Raut adalah tampang, potongan atau bentuk suatu obyek. Raut dapat terbentuk dari

unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga

dapat berarti perwujudan atau perawakan dari suatu obyek, dalam hal ini raut berarti bangun.

Dalam pengertian yang lain raut sering dipahami sebagai bidang atau bentuk. Jika bidang

adalah permukaan yang memiliki luas dan berarti pipih atau datar, Bentuk dianggap

perawakan atau perwujudan yang menggumpal bervolume atau memiliki massa.

c. Warna

Warna merupakan unsur rupa yang paling langsung segera menyentuh perasaan.

Dengan warna karya seni rupa yang ditampilkan menjadi menarik dan menyenangkan. Warna

bisa merangsang indera mata dan mempengaruhi kejiwaan. Oleh karena lukisan berwarna

bisa mempengaruhi pengamat, atau warna bisa memberikan pengaruh jiwa pelukisnya

sehingga memiliki ciri khas tersendiri.

Warna dibagi dalam beberapa jenis yaitu warna primer, sekundair dan tersier. Warna

primer atau warna pokok adalah warna yang tidak dihasilkan dari percampuran warna, yaitu

warna biru, merah, dan kuning. Warna sekundair adalah warna yang dihasilkan dari

percampuran antara kedua warna primer, yaitu campuran warna merah dan kuning

menghasilkan warna oranye atau jingga; campuran warna merah dan biru menghasilkan

warna ungu atau violet; dan campuran warna kuning dengan biru mengahsilkan warna hijau.

Sedangkan warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari percampuran ketiga warna

primer. Contohnya warna coklat dihasilkan dari percampuran antara merah, biru, dan kuning.

Putih dan hitan dalam kajian teori warna cahaya tidak digolongkan ke dalam warna karena

hanya sebagai akibat terang dan gelapnya cahaya. Sedangkan pada warna pigmen ada warna

hitam dan putih yang juga bias dicampur dengan berbagai warna yanga lain.

d. Tekstur

Tekstur adalah sifat atau kualitas suatu permukaan obyek atau benda. Penampakan

tesktur itu dapat dilihat maupun diraba dan dirasakan dengan alat peraba. Sifat tekstur dapat

halus, licin , kasar, maupun berkerut. Diberbagai jenis karya seni rupa tekstur mengambil

peran penting sebagai penentu dan pembeda raut. Raut yang sama akan berbeda kualitasnya

jika yang satu licin halus yang lainnya kasar. Tekstur juga dibedakan atas tekstur visual dan

taktil, semu dan nyata. Pemanfaatan tekstur pada seni patung akan memunculkan kualitas

karya yang berbeda beda. Ada patung dari kayu dengan tekstur yang halus dan licin. Ada

Page 7: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

patung dari semen pasir dengan tekstur yang kasar dan bergerigi. Tekstur kayu akan berbeda

dengan logam, demikian juga tekstur batu akan berbeda dengan gibs dan sebagainya.

e. Ruang

Ruang adalah unsur yang menyatakan kesan kedalaman. Kesan ruang dapat

dinyatakan secara nyata seperti dalam seni patung atau sebatas ilusi/maya seperti dalam seni

lukis dimana penampilan gambar memberikan kesan ruang dengan penguasaan perspektif

garis atau warna. Di bidang seni rupa, ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan

keleluasaan, kedalaman, cekungan, jauh atau dekat. Dua bidang yang sama jenis, misalnya

lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran kedua lingkaran tersebut

berbeda. Yang besar akan memberi kesan luas yang kecil akan memberi kesan sempit. Jika

berimpit akan memberi kesan dekat dan jika diatur berjarak akan memberi kesan jauh.

Dengan gambar perspektif akan ditemukan cara cara untuk menampilkan jauh dan dekat.

Kesan jauh dan dekat juga dapat ditimbulkan dengan menggunakan perspektif warna. Ruang

juga bisa diciptakan dengan menggunakan bayang-bayang dan gelap terang. Penggunaan

bayang-bayang akan membuat kesan modulasi , artinya obyek akan kelihatan ungkul

berkesan 3 demensi.

f. Gelap terang

Gelap terang adalah unsur rupa yang berkenaan dengan cahaya, baik secara nyata

seperti dalam seni patung atau ilusi/maya seperti dalam seni lukis dimana penampilan

gambar memberikan kesan ruang. Dalam gambar kesan gelap terang diciptakan dengan

teknik arsir, sementara dalam seni lukis dapat diciptakan dengan penggunaan gradasi warna.

Bidang yang gelap berarti tidak kena cahaya dan bagian yang terang berarti kena cahaya.

Kualitas goresan pensil yang keras kuat dan tebal pada kertas akan memberi kesan gelap.

Sementara goresan yang ringan akan memberi kesan lebih terang. Dalam seni lukis gelap

terang juga dihasilkan dari penggunaan warna yang berbeda. Sebaliknya pada seni patung

gelap terang lebih disebabkan oleh permainan raut dan ruang sehingga menampilkan kesan

gelap terang.

4. Prinsip-Prinsip Seni Rupa

a. Kesatuan

Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu

menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan integritas

jalinan unsur yang menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis misalnya merupakan

tatanan unsur-unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan cara diselaraskan,

Page 8: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

diseimbangkan, disebandingkan dan sebagainya. Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi jika

ada keselarasan, keseimbangan, proporsi maupun ritme.

b. Keseimbangan

Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat

dicapai dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian

yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi merupakan keseimbangan

nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu dalam

karya seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan

dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibagi

atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal

/asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh

karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan

keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama

tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan

banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.

c. Ritme atau Irama

Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama

terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat

melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga kemungkinan

terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena perbedaan ukuran, dan (3)

karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga

memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.

d. Penekanan/Aksen

Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan

pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara

mengatur posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah

unsur.

e. Proporsi

Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan

ukuran antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas

sempit, panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan

objek benda itu sendiri, perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang

gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.

Page 9: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

f. Keselarasan/Harmoni

Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang

serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan

tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini dapat

dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda secara

menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis lengkung

daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok

dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari

pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.

B. Apresiasi Seni Rupa

Pembelajaran apresiasi seni khususnya seni rupa bertujuan untuk mengembangkan

kesadaran, pemahaman, dan penghargaan terhadap karya seni rupa. Perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran apresiasi seni rupa dapat dikembangkan berdasarkan

kompetensi dasar, yaitu: (1) kelas 1 meliputi: mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan

daerah setempat, menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik karya

seni rupa terapan daerah setempat, dan menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan

gagasan dan teknik karya seni rupa terapan daerah setempat; (2) kelas 2 meliputi:

mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan nusantara dan menampilkan sikap apresiatif

terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara; dan (3) kelas

3 meliputi: mengidentifikasi seni rupa murni yang diciptakan di daerah setempat,

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik seni rupa murni daerah

setempat, mengidentifikasi karya seni rupa murni yang diciptakan di Indonesia, dan

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa

murni Indonesia.

Contoh kompetensi dasar untuk kelas VII semester I adalah (1) mengidentifikasi jenis

karya seni rupa terapan daerah setempat dan (2) menampilkan sikap apresiatif terhadap

keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan daerah setempat. Guru Seni Budaya

dapat mengembangkan pembelajaran apresiasi tersebut berdasarkan seni rupa yang ada di

daerahnya masing-masing. Misalnya di daerah Malang ada kerajinan topeng, gerabah, anyam

dan sebagainya. Pengembangan pembelajaran topeng Malang sebagai contoh, guru perlu

mempersiapkan bahan dan media untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar tersebut.

Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan mulai dari kegiatan pengamatan topeng,

Page 10: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

identifikasi atau deskripsi topeng, analisis topeng hingga sampai pada penafsiran

kesan/makna topeng. Guru bisa mengembangkan sendiri format-format apresiasi seni.

Contoh sederhana adalah dengan membuat identifikasi nama topeng, fungsi dan asalnya.

Contoh tabel Identifikasi karya seni topengKelompok : ........................................Anggota : ........................................

No Gambar TopengHasil Identifikasi Penjelasan

Asal DaerahNama Fungsi01.

Kebo-keboanTopeng kerbau

Untuk upacaraadat

Asalnya dari Banyuwangi

02. Topeng Panji Gunung Sari

Untuk seni pertunjukan

Asal dari Jogjakarta

Pengembangan untuk siswa berlatih mengidentifikasi nama topeng, fungsi dan asal

topeng pada tabel berikut ini.

Tabel Identifikasi karya seni topengKelompok : .................................................Anggota : .................................................

No Gambar TopengHasil Identifikasi Penjelasan

Asal DaerahNama Fungsi

Page 11: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

01.

02.

03.

04.

dst

Kegiatan identifikasi bisa dilanjutkan dengan menampilkan sikap apresiatif. Berikut

contoh bagaimana menampilkan sikap apresiatif dengan cara mengisi kolom tentang analisis

bentuk, karakter, hingga penafsiran kesan/makna.

Page 12: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Tabel Identifikasi bentuk dan karakteristik karya seni topengKelompok : .......................................................................................Anggota : .......................................................................................

No Gambar TopengHasil Identifikasi Penjelasan

kesan/maknaBentuk dasar

karakter

01.

lucu

Topeng berbentuk sebagian dan menyatu dengan bentuk bibir pemakai, membuat kesan lucu

02.Meng-gelikan

Bentuk topeng oval. Dengan mata bulat agak keluar, bibir agak terbuka tebal dengan gigi memberi kesan menggelikan

Cobalah sekarang berlatih menafsirkan bentuk topeng, karakter dan kesan topeng

pada tabel berikut ini.

Tabel menafsirkan bentuk, karakteristik dan kesan/makna topeng.Kelompok : .......................................................................................Anggota : .......................................................................................

No Gambar TopengHasil Identifikasi Penjelasan

kesan/maknaBentuk dasar

karakter

01.

Page 13: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

02.

03.

04.

Kegiatan apresiasi pada level yang lebih tinggi bisa dilanjutkan dengan analisis

bentuk ornamen , warna, hingga makna/simbol bentuk dan warna topeng tersebut. Hal ini

disesuaikan dengan kedalaman atau keluasan bahan ajar yang perlu disajikan kepada siswa

sesuai tingkat kelas.

C. Berkarya Seni Rupa

Guru Seni Budaya perlu menguasai kompetensi berkarya seni rupa yang dalam

kurikulum minimal ada 4 aspek, yaitu: menggambar bentuk, merancang seni kriya,

menciptakan karya seni rupa dan memamer-kan hasil karya seni rupa.

Prosedur berkarya seni rupa dapat dikembangkan dengan melihat kompetensi yang

ada, misalnya di SMP dapat digambarkan sebagai berikut: (1) kelas VII smt 1 meliputi:

Page 14: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat,

merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat,

membuat karya seni kriya dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat; (2) kelas

VII smt 2 meliputi: menggambar bentuk dengan objek karya seni rupa terapan tiga dimensi

dari daerah setempat, membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat,

menyiapkan karya seni rupa hasil buatan sendiri untuk pameran kelas atau sekolah, dan

menata karya seni rupa hasil buatan sendiri dalam bentuk pameran kelas atau sekolah; (3)

kelas VIII smt 1 meliputi: merancang karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni

rupa terapan Nusantara, membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa

terapan Nusantara, dan mengekspresikan diri melalui karya seni lukis/gambar; (4) kelas VIII

smt 2 meliputi: membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan

Nusantara, mengekspresikan diri melalui karya seni grafis, menyiapkan karya seni rupa hasil

karya sendiri untuk pameran kelas atau sekolah, menata karya seni rupa hasil karya sendiri

dalam bentuk pameran kelas atau sekolah; (5) kelas IX smt 1 meliputi: memilih unsur seni

rupa Nusantara untuk dikembangkan menjadi karya seni murni, mengekspresikan diri melalui

karya seni rupa murni yang dikembangkan dari unsur seni rupa Nusantara; (6) kelas IX smt 2

meliputi: mengekspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang dikembangkan dari

beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara di luar Asia, menyiapkan karya seni

rupa yang diciptakan untuk pameran di sekolah atau di luar sekolah, dan menata karya seni

rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran di sekolah atau di luar sekolah. Berikut contoh

pengembangan pembelajaran kelas VII semerter 1, yaitu: menggambar bentuk dengan objek

karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat; merancang karya seni kriya

dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat.

1. Menggambar Bentuk Topeng

Topeng memang agak sulit digambarkan karena banyak variasi-nya. Upaya

mewujudkan gambar sebuah topeng sama dengan menggambar bentuk dengan model topeng.

Sebagai gambar bentuk, maka hal yang paling mendasar adalah memindahkan obyek (dalam

hal ini topeng) ke dalam bidang gambar secara tepat. Dengan demikian diperlukan ketajaman

dan ketelitian pengamatan untuk mencapai detil bentuk obyek, termasuk didalamnya proporsi

gelap terang (pencahaya-an), modulasi, ketepatan/ kemiripan, bentuk, warna, dengan

memperhati-kan perspektif, gelap terang, dan bayang-bayang.

Langkah-langkah menggambar bentuk topeng dapat dilakukan sebagai berikut:

Page 15: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

(a) membuat bentuk global topeng misalnya: bulat, bulat telur atau tak beraturan dan

sebagainya;

(b) membagi bidang topeng menjadi 3 bagian;

(c) menentukan posisi mata, hidung, mulut dan juga hiasan-hiasan yang ada;

(d) membuat detil bentuk masing-masing bagian wajah;

(e) membuat gelap-terang dengan menggunakan berbagai teknik arsiran.

Berikut salah contoh langkah-langkah menggambar bentuk topeng. Mulailah dengan sket

dan kemudian teruskan dengan memberi arsiran.

Topeng Dewi Ragil Kuning Sket Topeng Dewi Ragil Kuning

Bentuk Topeng Dewi Ragil Kuning

Untuk melatih keterampilan siswa diminta memilih topeng sendiri kemudian

membuat gambar bentuk sesuai dengan langkah-langkah tersebut.

2. Mendesain Bentuk Topeng

Untuk mendesain topeng perlu memperhatikan faktor faktor yang harus memenuhi

prinsip seni terapan, yaitu:

a. Faktor Estetis (mempunyai nilai indah)

Page 16: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Karya seni kriya dikatakan indah apabila letak dan susunan (kompo-sisi) unsur seninya

tepat, baik bentuk maupun letaknya sehingga tampak serasi atau harmonis. Disamping itu

harus ada unsur kelembutan, kehalusan, kerapian, dan kerajinan.

b. Faktor Artistik

Suatu karya seni dikatakan mempunyai nilai artistik bila karya tersebut mempunyai nilai

yang memenuhi unsur seni, prinsip seni, dan fungsi seni.

c. Faktor kegunaan (applied)

Faktor kegunaan merupakan yang terpenting bagi seni kriya (seni rupa terapan). Dalam

hal ini perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

1) Keluwesan (flexibility) terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk-bentuk

benda dengan nilai gunanya, misalnya kerajinan topi yang enak dipakai dan indah

dipandang.

2) Keamanan (security)

Benda seni kriya harus dapat menimbulkan rasa aman bagi pemakai atau pengunanya.

3) Kenyamanan (comfort)

Setiap benda kriya sebaiknya membuat nyaman dan senang pemakai atau

penggunanya.

d. Faktor Tempat

Karya kriya (kerajinan) yang diciptakan harus mempertimbangkan segi empat yang

digunakan untuk meletakkan benda kriya tersebut.

e. Faktor Rasa Bahan (karateristik bahan)

Faktor rasa bahan adalah sifat dari suatu bahan,misalnya,sifat tanah liat, plastisin yang

plastis, logam yang bersifat keras, kayu yang lunak dan keras,dan rotan yang bersifat

lentur.

f. Faktor Selera

Karya seni kriya hendaknya dapat memenuhi selera atau permintaan pasar atau pemakai,

karena memiliki tujuan komersil.

Berikut adalah salah satu contoh langkah-langkah merancang topeng dalam bentuk

sket.

Page 17: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

Gambar sket rancangan Topeng

D. Ringkasan

1. Ciri-ciri seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media rupa (visual), berorientasi

pada produk, dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang.

2. Jenis-jenis seni rupa antara lain meliputi: gambar, seni lukis, seni patung, seni grafis.

desain grafis, seni kerajinan/kriya, dan seni instalasi.

3. Unsur seni rupa meliputi: garis, raut, warna, tekstur, ruang, dan gelap terang. Sedangkan

prinsip seni rupa meliputi: kesatuan, keseimbangan, ritme, proporsi, aksen, dan proporsi.

4. Prosedur apresiasi seni rupa meliputi: mengidentifikasi, menganalisis, dan menafsirkan.

5. Prosedur berkarya seni berkarya seni murni dan berkarya seni terapan.

E. Latihan

1. Secara berkelompok (4 - 5 orang) lakukanlah kegiatan diskusi untuk menghasilkan

pemetaan kerangka isi bahan ajar kompetansi dasar apresiasi seni rupa untuk satu

semester. Kemudian kembangkanlah salah satu sub materi secara lebih rinci dengan

mengkaji buku ini dan sumber lain.

2. Berdasarkan hasil pengembangan sub materi latihan 1, buatlah bagan prosedur apresiasi

dan berkarya rupa untuk siswa sekolah menengah serta model-model format

observasinya.

Page 18: Imaduddin Arif Rakhman Xe Absen 14 Remidi Uts Seni Rupa

3. Tempelkan beberapa hasil karya seni (misalnya: gerabah), kemudian lakukanlah kegiatan

apresiasi sesuai prosedur. Selanjutnya lakukan berkarya seni (misalnya mendesain

gerabah).

4. Secara berkelompok (4 - 5 orang) buatlah rancangan pameran hasil karya seni rupa

(berdasarkan pengalaman atau sumber pustaka yang pernah dipelajari).

NAMA : IMADUDDIN ARIF RAKHMAN

KELAS : XE

ABSEN :14