ilustrasi termin pembayaran kontrak lump sum dalam pekerjaan konstruksi

Upload: surya-putra

Post on 07-Jul-2018

342 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 iLustrasi Termin Pembayaran Kontrak Lump Sum Dalam Pekerjaan Konstruksi

    1/3

    lustrasi Termin Pembayaran Kontrak Lump Sum dalam Pekerjaan Konstruksi

    Di dalam pekerjaan konstruksi secara umum menggunakan kontrak jenis lump sum. Kontrak lumpsumberorientasi pada penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana yang telahditetapkan di dalam kontrak. Sehingga dapat diartikan bahwa untuk lump sum dikenal tahapan outputyang disepakati dalam kontrak. Output based  berarti semua ukuran berdasarkan output fisik pekerjaan

    dengan tahapan termin. Sehingga untuk pembayaranpun hanya dapat dibayar sesuai besaran yang telahditetapkan dalam kontrak(termin pembayaran) apabila tahapan output f isik pekerjaan telah diselesaikandan sesuai dengan besaran yang output yang ditetapkan dalam kontrak (termin fisik pekerjaan).

    Berikut ini ilustrasi dari bentuk termin pembayaran kontrak lump sum dalam sebuah pekerjaan konstruksidengan nilai kontrak senilai Rp. .!!!.!!!.!!!.!!!"!! #

    Termin % penyelesaian pekerjaan Dibayar Rp. (belum include PPN

    dan Pph)

    Uang Muka 10% 100.000.000

    Termin 1 = 20% 20% 180.000.000

    Termin 2 = 30% 50% 270.000.000

    Termin 3 = 25% 75% 225.000.000

    Termin 4 = 25% 100% 175.000.000FHO 50.000.000

    Ket :Khusus untuk pekerjaan konstruksi" serah terima pekerjaan dilakukan sebanyak $ kali" yaitu serah terimapertama (%&') dan serah terima akhir (&') setelah dilakukan pemeliharaan. ntuk menjamin penyediabarang*jasa melaksanakan pemeliharaan" maka diwajibkan jaminan pemeliharaan atau retensi sebesar+, dari nilai kontrak.

    -ontoh Skema ermin seperti dibawah ini #

    Pembayaran termin 1 / ($!, 0 kontrak ) 1 (potongan uang muka)  / ($!, 0 2iliar) 1 ( $!, 0 !! 3uta)

      / Rp. 4!.!!!.!!!

    Pembayaran termin 2 / (5!, 0 kontrak ) 1 (potongan uang muka)  / (5!, 0 2iliar) 1 ( 5!, 0 !! 3uta)  / Rp. $6!.!!!.!!!

    Pembayaran termin 3 / ($+, 0 kontrak ) 1 (potongan uang muka)  / ($+, 0 2iliar) 1 ( $+, 0 !! 3uta)  / Rp. $$+.!!!.!!!

    Pembayaran termin 4 / ($+, 0 kontrak ) 1 (potongan uang muka) 7 retensi  / ($+, 0 miliar) 1 ( $+, 0 !! juta) 1 50 juta

      / Rp. 6+.!!!.!!!

     8tau penyedia menyerahkan jaminan pemeliharaan (retensi) senilai +, dari nilai kontrak" yaituRp.+!.!!!.!!!"!! sehingga penyedia dibayar Rp $$+.!!!.!!!"!!. Sifat dari retensi ini berkaitan denganSerah erima 8khir (&') setelah dilakukan pemeliharaan. 8pabila rekanan tidak melaksanakanpemeliharaan" maka jaminan atau retensi ini akan disita dan dicairkan ke kas negara*daerah. Ketentuanpencairan ini tertuang dalam kontrak. 8pabila masa kontrak / masa pelaksanaan pekerjaan" maka tentusaja setelah serah terima pertama" kontrak sudah dinyatakan tidak berlaku karena masa berlakunya telahselesai sehingga penyedia tidak terikat lagi pada kontrak tersebut. &al ini berarti penyedia yang tidakmelaksanakan pemeliharaan tidak dapat dihukum atau dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam

  • 8/18/2019 iLustrasi Termin Pembayaran Kontrak Lump Sum Dalam Pekerjaan Konstruksi

    2/3

    kontrak.

    Demikianlah ilustrasi mengenai pembayaran kontrak lump sum berdasarkan output based yang telahditetapkan dalam kontrak (termin pembayaran).

  • 8/18/2019 iLustrasi Termin Pembayaran Kontrak Lump Sum Dalam Pekerjaan Konstruksi

    3/3