ilustrasi kasus-jurnal

3
Ilustrasi kasus Laki-laki usia 57 tahun, sehari-hari hidup sebagai pensiunan, datang ke unit gawat darurat rumah sakit Simpangan Depok, dengan kesadaran yang sulit dinilai (antara compos mentis dan apatis) dan keadaan hemiparese dextra. Dari allo-anamnesis diperoleh keterangan bahwa pasien jatuh di kamar mandi sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelum dibawa ke rumah sakit, Pasien masih dapat berkomunikasi dan mengeluhkan merasa lemah dan keluar keringat dingin, sampai ke tangan dan kakinya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien mengalami penurunan kemampuan verbal dan motorik khususnya tubuh bagian kanan. Riwayat diabetes mellitus (DM) tidak diketahui, sejak 5 bulan yang lalu pasien memang sering mengeluh badan lemas khususnya bagian badan kanan tetapi tidak pernah menjalani pengobatan. Ia hanya berobat di Puskesmas, dan dikatakan tekanan darah tinggi, pernah mencapai tekanan sistolik 170. Meskipun sudah mendapat obat, pasien tidak kontrol rutin dan 5 bulan terakhir tak ada obat yang ia minum. Riwayat penyakit jantung koroner, meninggal mendadak dan DM dalam keluarga tak diketahui. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit berat, dengan kesadaran sulit dinilai. Postur pasien terlihat atletikus (berat dan tinggi tak diukur), tekanan darahnya 160/100 mmHg, nadi 48 kali/menit, irreguler dengan pengisian lemah. Pernafasan 24 kali/menit, suhu 35,8ºC. Pada pemeriksaan kepala konjungtiva tidak tampak anemis, sklera tidak ikterik. JVP 5 + 4 cm, tak ada pembesaran kelenjar getah bening. Toraks bentuk dan geraknya simetris. Ictus cordis di sela iga V kiri, di garis mid klavikula kiri, tidak kuat angkat. Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen hepar tidak teraba membesar. Ekstremitas: kedua tungkai tidak udema,tetapi dingin di akral dengan pulsasi nadi yang lemah. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin 12,8 gr/dL, leukosit 4.500/mm3, trombosit 223.000/mm3, hematokrit 37%. Blood urea 33mg/dL, Kreatinin 1,4mg/dL, gula darah sewaktu 99 mg/dL, Natrium 135mEq/L, Kalium 3,7 mEq/L,klorida 106 Elektrokardiogram memperlihatkan irama sinus bradikardi relative HR 50-59bpm Axis normal, Anteroseptal MI v1-v3 dengan ST elevasi

Upload: anathasiachristine

Post on 22-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penyakit dalam

TRANSCRIPT

Page 1: Ilustrasi kasus-Jurnal

Ilustrasi kasus

Laki-laki usia 57 tahun, sehari-hari hidup sebagai pensiunan, datang ke unit gawat darurat rumah sakit Simpangan Depok, dengan kesadaran yang sulit dinilai (antara compos mentis dan apatis) dan keadaan hemiparese dextra. Dari allo-anamnesis diperoleh keterangan bahwa pasien jatuh di kamar mandi sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelum dibawa ke rumah sakit, Pasien masih dapat berkomunikasi dan mengeluhkan merasa lemah dan keluar keringat dingin, sampai ke tangan dan kakinya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, pasien mengalami penurunan kemampuan verbal dan motorik khususnya tubuh bagian kanan. Riwayat diabetes mellitus (DM) tidak diketahui, sejak 5 bulan yang lalu pasien memang sering mengeluh badan lemas khususnya bagian badan kanan tetapi tidak pernah menjalani pengobatan. Ia hanya berobat di Puskesmas, dan dikatakan tekanan darah tinggi, pernah mencapai tekanan sistolik 170. Meskipun sudah mendapat obat, pasien tidak kontrol rutin dan 5 bulan terakhir tak ada obat yang ia minum. Riwayat penyakit jantung koroner, meninggal mendadak dan DM dalam keluarga tak diketahui.Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit berat, dengan kesadaran sulit dinilai. Postur pasien terlihat atletikus (berat dan tinggi tak diukur), tekanan darahnya 160/100 mmHg, nadi 48 kali/menit, irreguler dengan pengisian lemah. Pernafasan 24 kali/menit, suhu 35,8ºC. Pada pemeriksaan kepala konjungtiva tidak tampak anemis, sklera tidak ikterik. JVP 5 + 4 cm, tak ada pembesaran kelenjar getah bening. Toraks bentuk dan geraknya simetris.Ictus cordis di sela iga V kiri, di garis mid klavikula kiri, tidak kuat angkat. Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen hepar tidak teraba membesar. Ekstremitas: kedua tungkai tidak udema,tetapi dingin di akral dengan pulsasi nadi yang lemah.Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin 12,8 gr/dL, leukosit 4.500/mm3, trombosit 223.000/mm3, hematokrit 37%. Blood urea 33mg/dL, Kreatinin 1,4mg/dL, gula darah sewaktu 99 mg/dL, Natrium135mEq/L, Kalium 3,7 mEq/L,klorida 106

Elektrokardiogram memperlihatkan irama sinus bradikardi relative HR 50-59bpmAxis normal, Anteroseptal MI v1-v3 dengan ST elevasiInterval PR memanjang 1.86 detik.Durasi ORS memanjang 0.76 detik

dengan blok AV derajat III, QRS 76 kali/ menit, STelevasi 1-2 mm di II,III, aVF, V3R, V4R, Qs di II,III,aVF, V3R, V4R, dengan VES unifokal infrekuen.

Foto toraks AP memperlihatkan jantung CTR > 0.5 lebar kekiri dapat sesuai dengan LVH. Dugaan hipertensy heart disease.

Page 2: Ilustrasi kasus-Jurnal

Diagnosis kerja yang ditegakkan dari UGD saat itu: Cardio vascular disease, hipertensi dan STEMI antero septal, stroke non haemorhagik (konsultasi bagian neurologi dan interna)Pasien kemudian diberi oksigen nasal 2 liter/menit dan diinfus RL+Neurobion 1 ampul, 12 tpm -sesuairespons hemodinamik, piracetam 3gr iv, citicolin 250mg iv, cedocard 5mg sk.Direncanakan pemeriksaan asam urat, GD Puasa, foto kepala, dan EKG/24 jam (atau bila diperlukan)Selanjutnya pasien di rawat di ruang perawatan kelas II, Diberikan diet jantung I, pengobatan di lanjutkan bagian neurologi: Manitol 4x125cc, piracetam 3x3gr iv, citicolin 3x250mg iv, pepzol 1x1 iv, tromboaspilet 2x2tab. Bagian interna: amlodipin (tensivask) 1x10mg, captopril 1x25mg.Dilakukan CT scan kepala irisan axial tanpa kontras di rumah sakit Bina Husada Cibinong dengan hasil: Thromboembolic ischemic cerebral infarction di tempora parietal kiri sesuai teritori a.cerebri media kiri, Lacunar (chronic) ischemic cerebral infraction di nucleus lentiformis kanan.Diagnosis kerja di tegakkan CVD ec.tromboemboli, HT grade II, CAD anteroseptal.Perawatan di lanjutkan dengan therapy yang sama dengan tanbahan simar (heparin) 1x2tab, ISDN 3x1.Obat antihipertensi dilanjutkan mengingat tekanan darah pasien terkontrol menjadi 130/80.Keadaan umum pasien memburuk, afasia global dan hemiparese dextra tidak menunjukkan kemajuan dengan fisiotherapi.Produksi urine 1cc/kg BB/jam, trigliserida 142mg/dl, cholesterol 228mg/dl, HDL-cholesterol 27mg/dl, LDL-cholesterol 172mg/dl. Setelah 4 hari perawatan pasien diberi tambahan Lactolac syr 1xII Cth dan dilakukan echo-cardiography di RS.Bina Husada Cibinong dengan hasil: anterior wall iskhemik (hipokinetik sampai akinetik), gangguan left ventrikel, fungsi pompa jantung 25%, tromboemboli left ventrikel.Keluarga menolak HCU dan pada hari 6 perawatan pasien di bawa pulang atas permintaan keluarga dengan alasan biaya dan lingkungan rumah ssakit membuat psikis pasien memburuk