ilmu pendidikan-home scoling
TRANSCRIPT
SISTEM PENDIDIKAN HOMESCHOOLING
MARISKA WENING PUTRI12413241007NURUL KAMILLA AHMAD12413241018ESTI SETYANINGTYAS12413241030EKA FEBRIANTI12413241041OKTRI KARTIKA DEWI12413241053
Pengertian
Sumardiono
• Homeschooling adalah sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak dengan berbasis rumah
(Depdiknas) Ella
Yulaelawati
• Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif
1. model alternatif belajar selain di sekolah.
2. orang tua bertanggung jawab penuh.
3. pembelajaran tidak selalu dengan orang tua sebagai fasilitator.
4. suasana belajar kondusif.5. tujuannya agar setiap
potensi unik anak berkembang maksimal.
Unsur- Unsur Homescholling
Homeschooling
tunggal
Homeschooling
majemuk
Komunitas
homeschooling
Klasifikasi
Dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal tertentu atau karena lokasi yang berjauhan.Tantangan yang dihadapi Homeschooling tunggal:1. Sulitnya memperoleh dukungan/tempat bertanya, berbagi
dan berbanding keberhasilan.2. Kurang tempat sosialisasi untuk mengekspresikan diri sebagai syarat pendewasaan.3. Orang tua harus melakukan penilaian hasil pendidikan dan mengusahakan penyetaraannya.
Homeschooling tunggal
Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Tantangan yang dihadapi Homeschooling majemuk:1. Perlu kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan
tertentu.2. Perlu ahli dalam bidang tertentu walaupun “kehadiran” orang tua harus
tetap ada.3. Anak-anak dengan keahlian/kegiatan khusus harus
menyesuaikan/menerima lingkungan lainnya dengan dan menerima “perbedaan-perbedaan” lainnya sebagai proses pembentukan jati diri.
4. Orang tua masing-masing penyelenggara homeschooling harus menyelenggarakan sendiri penyetaraannya.
Homeschooling majemuk
Gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, musik/seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Tantangan yang dihadapi komunitas Homeschooling:1. Perlunya kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan
kegiatan tertentu yang dapat dilaksanakan bersama-sama.2. Perlunya pengawasan yang professional sehingga diperlukan
keahlian dalam bidang tertentu walaupun “kehadiran” orang tua harus tetap ada.
3. Anak-anak dengan keahlian atau kegiatan khusus harus juga bisa menyesuaikan dengan lingkungan lainnya dan menerima “perbedaan-perbedaan” lainnya sebagai proses pembentukan jati diri.
Komunitas homeschooling
PendekatanSchool at-home
approach
Unit studies approach
The Living Books
approach
The Montessori appproach
The Waldorf approach
The Classical approach
The Eclectic approach
Unschooling approach
PERBEDAAN DENGAN SEKOLAH FORMAL
NO INDIKATOR SEKOLAH FORMAL HOMESCHOOLING
1 Sistem Pendidikan Standarisasi sesuai standar yang dipikirkan lembaga sekolah dan Departemen Pendidikan Nasional.
Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
2 Fasilitas Pembelajaran Perpustakaan yang lengkap, laboratorium bahasa dan sains, lapangan olah raga dan kolam renang, fasilitas kesenian dan peralatannya.
secara umum lebih simple dan efisien.
3 Kurikulum relatif lebih ketat karena dirancang oleh para pakar dan praktisi pendidikan yang ada di lembaga sekolah (kurikulum sekolah) dan Departemen Pendidikan Nasional (kurikulum nasional).
lebih longgar karena boleh meminjam kurikulum sekolah formal atau mengikuti kurikulum dari luar negeri atau membuat kurikulum khusus sesuai kebutuhan dan minat anak.
4 Pengelolaan Terpusat pada lembaga-nya dan kurikulumnya diatur ketat.
Bergantung pada orangtua yang memilih materi pengajaran dan kurikulum untuk anaknya.
5 Jadwal Belajar Terjadwal ketat Fleksibel, tergantung kesepakatan orangtua dan anak
6 Tenaga Pendidik Relatif lebih berpengalaman dan berpendidikan sesuai mata pelajaran.
Guru utamanya adalah orangtua sendiri dibantu orangtua siswa lain atau tutor khusus.
7 Penanggung Jawab Pendidikan Sekolah dan guru. Orangtua.
8 Peranan Orang Tua Relatif minimal, karena pendidikan dijalankan sistem dan para guru.
Dominan, sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak.
9 Model Belajar Relatif sudah mapan dan biasanya turun temurun, orangtua hanya memilih dan mengikuti.
Membutuhkan komitmen dan kreatifitas orangtua untuk mendesain dan melaksanakan model belajar sesuai kebutuhan anak.
1. Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.2. Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual
yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.3. Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti
standar waktu yang ditetapkan di sekolah.4. Lebih siap untuk terjun di dunia nyata (real world) karena proses
pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari yang ada di sekitarnya.5. Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif
terlindung dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug, konsumerisme, pornografi, mencontek, dsb).
6. Kemampuan bergaul dengan orang tua dan yang berbeda umur (vertical socialization).
7. Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua.
Kelebihan
1. Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua.2. Sosialisasi seumur (horizontal socialization) relatif rendah
dibandingkan anak sekolah karena anak homeschooling lebih terekspos dengan sosialiasi lintas umur (vertical socialization).
3. Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim(team work), organisasi, dan kepemimpinan.
4. Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak terprediksi.
Kekurangan