web viewdibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan...

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kesehatan masyarakat meningkat secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, namun masih terdapat kendala dalam pemerataan kesehatan. Terdapat tantangan yang cukup besar untuk membuat kemajuan dibidang kesehatan. Dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu program atau intervensi, informasi tentang banyaknya biaya yang dibutuhkan, dan pengelolaan sumber daya secara efektif. Pengambil keputusan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam mengelola sumber daya yang ada. Sumber daya adalah barang yang terbatas, oleh karena itu mereka harus dapat mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana. Alokasi sumber daya khususnya di bidang kesehatan harus memenuhi dua kriteria etika utama. Etika pertama yaitu dengan biaya yang terbatas dapat memaksimalkan manfaat kesehatan bagi masyarakat. Etika kedua adalah alokasi dan 1

Upload: vophuc

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya peningkatan kesehatan masyarakat meningkat secara signifikan

selama beberapa dekade terakhir, namun masih terdapat kendala dalam

pemerataan kesehatan. Terdapat tantangan yang cukup besar untuk membuat

kemajuan dibidang kesehatan. Dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana

membuat suatu program atau intervensi, informasi tentang banyaknya biaya

yang dibutuhkan, dan pengelolaan sumber daya secara efektif.

Pengambil keputusan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam

mengelola sumber daya yang ada. Sumber daya adalah barang yang terbatas,

oleh karena itu mereka harus dapat mengalokasikan sumber daya dengan

bijaksana. Alokasi sumber daya khususnya di bidang kesehatan harus

memenuhi dua kriteria etika utama. Etika pertama yaitu dengan biaya yang

terbatas dapat memaksimalkan manfaat kesehatan bagi masyarakat. Etika

kedua adalah alokasi dan distribusi sumber daya harus adil pada setiap

individu atau kelompok.

Salah satu sumber daya yang cukup penting untuk meningkatkan

kesehatan masyarakat adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi

perhatian bidang keekonomian, karena meningkatkan kesehatan masyarakat

dan kesejahteraan merupakan masalah moral. Alokasi sumber daya yang

tidak efektif menghasilkan manfaat yang lebih sedikit daripada yang mungkin

terjadi dengan alokasi yang berbeda

1

Page 2: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

CEA adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi strategi yang

dapat memberikan keefektifan biaya paling tinggi dari serangkaian pilihan –

pilihan dengan tujuan yang sama. Dalam analisis keefektifan biaya dilakukan

dengan membandingkan input dan output. Input adalah biaya yang diukur

dalam satuan moneter, sedangkan output adalah manfaat diukur dalam

peningkatan kesehatan. Dengan membagi biaya dengan manfaat, seseorang

dapat memperoleh rasio keefefektifan biaya untuk setiap intervensi.

Intervensi yang efektif dapat memberikan lebih banyak manfaat pada lebih

banyak orang sehingga menjadi pertimbangan penting dalam mengevaluasi

tindakan dan kebijakan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian CEA (Cost Effectiveness Analysis)?

2) Apa saja perbedaan CBA (Cost Benefit Analysis) dan CEA (Cost

Effectiveness Analysis)?

3) Bagaimana prinsip dasar CEA (Cost Effectiveness Analysis)?

4) Apa saja kelebihan dan kekurangan CEA (Cost Effectiveness Analysis)?

5) Bagaimana tahapan pada tujuan CEA (Cost Effectiveness Analysis) dan

bagaimana contoh penerapannya?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian CEA (Cost Effectiveness Analysis).

b. Mengetahui perbedaan CBA (Cost Benefit Analysis) dan CEA (Cost

Effectiveness Analysis).

c. Mengetahui prinsip dasar CEA (Cost Effectiveness Analysis).

d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan CEA (Cost Effectiveness Analysis).

2

Page 3: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

e. Mempelajari tahapan pada tujuan CEA (Cost Effectiveness Analysis) dan

contoh penerapannya.

1.4 Manfaat

1) Mahasiswa dapat mengetahui pengertian CEA (Cost Effectiveness

Analysis).

2) Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan CBA (Cost Benefit Analysis) dan

CEA (Cost Effectiveness Analysis).

3) Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar CEA (Cost Effectiveness

Analysis).

4) Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan CEA (Cost

Effectiveness Analysis).

5) Mahasiswa dapat mempelajari tahapan pada tujuan CEA (Cost

Effectiveness Analysis) dan contoh penerapannya.

3

Page 4: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Cost Effectiveness Analysis (CEA)

Menurut Henry M. Levin, analisis efektifitas biaya adalah evaluasi

yang mempertimbangkan aspek biaya dan konsekuensi dari sebuah

alternatif pemecahan masalah. Ini adalah sebuah alat bantu pembuat

keputusan yang dirancang agar pembuat keputusan mengetahui dengan pasti

alternatif pemecahan mana yang paling efisien.

Menurut Diana B. Petitti, analisis efektifitas biaya adalah model yang

digunakan untuk menilai alternatif keputusan yang paling tepat dengan cara

membandingkan alternatif tersebut dalam hubungannya dengan keuangan

yang harus dikorbankan.

Menurut Shepard (1979) dalam First Principles Of Cost-Effectiveness

Analysis in Health, CEA adalah suatu metode untuk menentukan program

mana yang dapat menyelesaikan tujuan tertentu dengan biaya minimum.

Cost effectiveness analysis atau CEA merupakan suatu metoda yang

didesain untuk membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang

digunakan untuk melaksanakan program tersebut atau intervensi dengan

alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama (Vogenberg, 2001).

Outcome kesehatan diekspresikan dalam terminologi yang obyektif dan

terukur seperti jumlah kasus yang diobati, penurunan tekanan darah yang

dinyatakan dalam mmHg, dan lain-lain dan bukan dalam terminologi

moneter (Vogenbeg, 2001).

4

Page 5: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

Analisis cost-effectiveness merupakan salah satu cara untuk memilih

dan menilai program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang

berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Kriteria penilaian

pogram mana yang akan dipilih adalah berdasarkan discounted unit cost dari

masing-masing alternatif program sehingga program yang mempunyai

discounted unit cost terendahlah yang akan dipilih oleh para

analisis/pengambil keputusan (Tjiptoherianto dan Soesetyo, 1994).

Menurut kelompok kami, Cost Effectiveness Analysis adalah salah

satu bentuk evaluasi ekonomi pada program kesehatan untuk menentukan

program mana yang lebih efisien, baik ditinjau dari ketercapaian tujuannya

maupun dari segi biayanya.

2.1.1 Pengertian Analisis Biaya

Menurut Mulyadi (1990), Analisis biaya merupakan suatu upaya

mencapai penggunaan sumberdaya ekonomi yang optimal sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan, khususnya yang menyangkut

berbagai macam alternatif untuk masa mendatang. Sedangkan

menurut Berman (1996), Analisis biaya adalah proses menata kembali

data atau informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk

memperoleh usulan biaya pelayanan rumah sakit. Dengan kata lain,

analisis biaya merupakan pendistribusian biaya dari unit

pemeliharaan, unit operasional, dan unit pelayanan umum lainnya ke

bagian perawatan, gawat darurat, atau pendapatan rumah sakit dari

layanan yang diberikan kepada pasien.

5

Page 6: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

Menurut Meg Sewell dan Mary Marczak (2011), “cost analysis

is currently a somewhat controversial set of methods in economic

evaluation, cost allocation, and efficiency assessment. One reason for

the controversy is that these terms cover a wide range of methods”.

Analisis biaya adalah sebuah metode yang kontroversial (mencakup

beberapa metode) dalam evaluasi ekonomi, pengalokasian biaya, dan

penilaian efisiensi.

Menurut kelompok kami, analisis biaya adalah suatu proses

mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengidentifikasi data

keuangan untuk menghitung biaya output suatu produk/jasa dalam

rangka peningkatan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

2.1.2 Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung

pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil

yang diharapkan dengan hasil yang telah dicapai. Seperti yang

diungkapkan oleh Etzioni, dkk (1985) dalam Rukmini (2009),

efektivitas adalah “Sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam

usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran”. Berdasarkan pendapat

tersebut, bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat

penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan

suatu organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuan yang diharapkan.

Sedangkan berdasarkan pendapat Mahmudi (2005) dalam

Rukmini (2009), “Efektivitas merupakan hubungan antara output

6

Page 7: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau

kegiatan”.

Efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Program atau

kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat

memenuhi tujuan yang diharapkan. Secara umum telah dikemukakan

bahwa konsep efektivitas itu sendiri paling baik jika dilihat dari sudut

sejauh mana organisasi berhasil mendapatkan sumber daya dalam

usahanya mengejar tujuan strategi dan operasional (Steers (1985)

dalam Ridha (2008).

Menurut Handayaningrat (1983) dalam Ridha (2008)

memberikan definisinya mengenai efektivitas yaitu pengukuran dalam

arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan menurut segi kesehatan, Muennig (2008) memberikan

penjelasan mengenai definisi efektivitas sebagai berikut:

“Effectiveness is the performance of health interventions in the

real world” “Efektivitas adalah kinerja dari intervensi kesehatan di

dunia nyata” Lebih lanjut Muennig menjelaskan bahwa efektivitas

menunjukkan bagaimana bagusnya kinerja dari tes, pengobatan atau

program kesehatan di dunia nyata. Menurut kelompok kami,

efektivitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

7

Page 8: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

2.2 Persamaaan Dan Perbedaan CBA Dan CEA

Tabel 2.1 : Persamaan dan Perbedaan CBA dan CEA

Cost Benefit Analysis Cost Effectiveness Analysis

Kegunaan Mencari alternatif yang paling menguntungkan

Mencari alternatif yang murah

Tujuan a. Memilih diantara beberapa alternatif yang tujuannya berbeda. b. Memutuskan apakah suatu rencana dilaksanakan atau tidak

Memilih diantara beberapa alternatif yang tujuannya sama.

Perhitungan effectiveness

Tidak ada a. Dalam satuan output. b. Membandingkan biaya satuan.

Perhitungan benefit a. Dalam nilai uang.

b. Membandingkan B/C ratio.

Tidak ada

Perhitungan cost Dalam nilai uang Dalam nilai uang

2.3 Prinsip Dasar Cost Effectiveness Analysis

Terdapat beberapa metode analisis biaya yakni Cost Benefit Analysis

(CBA) dan Cost Effectiveness Analysisi (CEA). Keduanya mengevaluasi

unsur ekonomi dengan melihat input dan output. Unsur masukan dalam

CEA dan CBA dinyatakan dalam bentuk besarnya biaya yang dibutuhkan

untuk menyelenggarakan program, misalnya Rp 1.000.000,-, Rp 2.000.000,-

dan seterusnya. Unsur keluaran berupa manfaat CBA yang dihasilkan

dinyatakan dalam nilai uang, Sedangkan pada CEA unsur keluarannya

berupa ketepatan (effectiveness) dalam menyelesaikan masalah,

8

Page 9: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

dinyatakan dalam ukuran tertentu yang untuk bidang kesehatan adalah

berupa parameter kesehatan (Jacobs, 1987).

Cost Effectiveness Analysis (CEA) digunakan apabila benefit sulit

ditransformasikan dalam bentuk uang sehingga CEA sangat baik untuk

mengukur efisiensi di bidang sosial, khususnya bidang kesehatan yang

bersifat program atau intervensi pada tingkat daerah. Sesungguhnya untuk

bidang kesehatan memberikan nilai rupiah bagi setiap hasil yang diperoleh

tidaklah mudah. Sekalipun misalnya dua program sama-sama berhasil

memperpendek atau mempersingkat lama perawatan, misalnya dari lima

menjadi dua hari, namun nilai tiga hari yang berhasil ditekan tersebut

tidak sama antara satu program dengan program yang lain. Untuk

orang yang kebetulan tidak mempunyai pekerjaan, tentu nilai

rupiahnya akan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan seseorang

yang kebetulan menjabat menjadi seorang manajer. Karena kesulitan

mengubah hasil program kesehatan ke dalam bentuk nilai uang, maka

tidak mengherankan kalau bidang kesehatan banyak menggunakan

teknik analisis efektifitas biaya atau CEA.

Beberapa ciri pokok CEA menurut Azwar, A (1989) adalah sebagai

berikut :

a. Bermanfaat untuk mengambil keputusan.

CEA berguna untuk membantu pengambilan keputusan

dalam menetapkan program terbaik yang akan dilaksanakan.

Dengan ciri ini jelaslah bahwa CEA terutama diterapkan sebelum

suatu program dilaksanakan, jadi masuk dalam tahap perencanaan.

9

Page 10: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

b. Berlaku jika tersedia dua atau lebih program.

CEA tidak dapat dipergunakan jika berhadapan dengan satu

program saja. Perlu ada program lain sebagai perbandingan,

misalnya program butuh biaya Rp 1.000.000,- yang apabila

dilaksanakan akan berhasil menyembuhkan 300 pasien. Program

B butuh biaya Rp 1.000.000,- yang apabila dilaksanakan akan

berhail menyembuhkan 500 pasien. Dengan adanya program B

sebagai pembanding akan tampak bahwa program B lebih tepat dari

program A karena dengan biaya yang sama berhasil menyembuhkan

pasien lebih banyak.

c. Mengutamakan unsur input (masukan) dan unsur output (keluaran).

Pada CEA yang diutamakan hanya unsur masukan yang

dibutuhkan oleh program serta unsur keluaran yang dihasilkan

oleh program. Unsur lainnya, seperti proses, umpan balik dan

lingkungan agak diabaikan.

d. CEA terdiri dari tiga proses, yaitu :

1) Analisis biaya dari setiap alternatif atau program.

2) Analisis efektifitas dari tiap alternatif atau program.

Analisis hubungan atau ratio antara biaya dan efektifitas

alternatif atau program.

Prinsip dasar dari Cost-effectiveness analysis (CEA) menurut Shepard

adalah cara untuk merangkum health benefits dan sumber daya yang

digunakan dalam program-program kesehatan sehingga para pembuat

kebijakan dapat memilih diantara itu. CEA merangkum semua biaya

10

Page 11: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

program ke dalam satu nomor, semua manfaat program (efektivitas)

menjadi nomor kedua, dan menetapkan aturan untuk membuat keputusan

berdasarkan hubungan diantara keduanya. Metode ini sangat berguna dalam

analisis program kesehatan preventif, karena metode ini menyediakan

mekanisme untuk membandingkan upaya yang ditujukan kepada populasi

dan penyakit yang berbeda. CEA membutuhkan langkah yang sedikit

merepotkan dibandingkan cost-benefit analysis, karena CEA tidak berusaha

untuk menetapkan nilai moneter untuk health outcomes dan benefits.

Sebaliknya, CEA mengungkapkan manfaat kesehatan yang lebih sederhana,

lebih deskriptif, seperti years of life yang diperoleh.

Untuk melaksanakan CEA, harus ada satu atau beberapa kondisi di

bawah ini:

a. Ada satu tujuan intervensi yang tidak ambigu, sehingga ada ukuran

yang jelas dimana efektifitas dapat diukur.

Contohnya adalah dua jenis terapi bisa dibandingkan dalam hal

biayanya per year of life yang diperoleh, atau, katakanlah, dua

prosedur screening dapat dibandingkan dari segi biaya per kasus yang

ditemukan. Atau;

b. Ada banyak tujuan, tetapi intervensi alternatif diperkirakan

memberikan hasil yang sama.

Contohnya adalah dua intervensi bedah memberikan hasil yang

sama dalam hal komplikasi dan kekambuhan.

Dalam evaluasi ekonomi, pengertian efektivitas berbeda dengan

penghematan biaya, dimana penghematan biaya mengacu pada persaingan

11

Page 12: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

alternatif program yang memberikan biaya yang lebih murah, sedangkan

efektivitas biaya tidak semata-mata mempertimbangkan aspek biaya yang

lebih rendah (Grosse, 2000).

CEA membantu memberikan alternatif yang optimal yang tidak selalu

berarti biayanya lebih murah. CEA membantu mengidentifikasi dan

mempromosikan terapi pengobatan yang paling efisien (Grosse, 2000). CEA

sangat berguna bila membandingkan alternatif program atau alternatif

intervensi dimana aspek yang berbeda tidak hanya program atau

intervensinya, tetapi juga outcome klinisnya ataupun terapinya. Dengan

melakukan perhitungan terhadap ukuran-ukuran efisiensi (cost effectiveness

ratio), alternatif dengan perbedaan biaya, rate efikasi dan rate keamanan

yang berbeda, maka perbandingan akan dilakukan secara berimbang

(Grosse, 2000).

Cost Effectiveness Analysis digunakan apabila benefit sulit

ditransformasikan dalam bentuk uang sehingga CEA sangat baik untuk

mengukur efisiensi di bidang sosial, khususnya bidang kesehatan yang

bersifat program/intervensi pada tingkat kabupaten/kota.

Ada 2 macam analisis efektivitas biaya, yaitu :

a. Analisis jangka pendek

Merupakan analisis yang dilakukan untuk jangka waktu kurang

dari 1 tahun. Analisis jangka pendek ini merupakan analisis yang

paling banyak dan sering dilakukan. Dalam analisis jangka pendek ini

biaya satuan (unit cost) dihitung dari biaya depresiasi.

b. Analisis jangka panjang

12

Page 13: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

Merupakan analisis yang dilakukan untuk jangka waktu lebih

dari 1 tahun. Dalam analisis jangka panjang ini biaya satuan (unit

cost) yang digunakan adalah berupa nilai discounted unit cost, dimana

dalam perhitungannya tanpa mempertimbangkan biaya depresiasi.

2.4 Kelebihan Dan Kelemahan Cost Effectiveness Analysis

2.4.1 Alasan Menggunakan Cost Effectiveness Analysis

a. Benefit bidang kesehatan

1. Sulit mengukur benefit tingkat kesembuhan, hilangnya

produktivitas akibat sakit atau cacat dan lain-lainnya.

2. Program kesehatan yang bersifat lintas sektoral sulit

menentukan dampak suatu program tertentu.

3. Program terpadu sulit menentukan keluaran program yang

murni

b. Cost bidang kesehatan

1. Program terpadu dan lintas sektoral akan menyulitkan

menilai sarana peralatan maupun personil yang benar-

benar digunakan untuk program tersebut.

2. Pendayagunaan peran serta masyarakat akan menyulitkan

menentukan biaya operasional.

3. Bantuan lokal, regional, nasional, dan internasional.

Contoh : bantuan lokal yang berupa transportasi. Sering

biaya transportasi digabungkan dengan dinas dan lain-lain.

Dari beberapa alasan tersebut, masih ditunjang dengan

13

Page 14: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

adanya sistem pencatatan dan pelaporan yang masih

lemah, sehingga CEA masih cukup peka untuk mengukur

efisiensi.

2.4.2 Kegunaan Cost Effectiveness Analysis

Analisis efektivitas biaya merupakan alat utama untuk

membandingkan biaya intervensi kesehatan dengan keuntungan

kesehatan yang diharapkan. Intervensi dapat dipahami sebagai

aktivitas apapun, dengan menggunakan berbagai input, yang bertujuan

untuk meningkatkan kesehatan. CEA sering digunakan untuk

mengukur efisiensi dari macam-macam program dengan tujuan yang

sama.

Gambar 2.4.1

Different programs in the same objective

Kadang-kadang CEA juga digunakan untuk mengukur efisiensi

dari sumber daya (masukan) satu atau lebih dari satu program dengan

derajat tujuan (hierachy of objectives).

Keuntungan CEA dibandingkan CUA dan CBA adalah

perhitungan unsur biaya lebih sederhana, dan cukup peka sebagai

salah satu alat pengambil keputusan. Kerugiannya adalah hasil

keluaran yang berupa efek program tidak diperhitungkan.

14

Page 15: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Cost Effectiveness Analysis

a. Kelebihan

1. Mengatasi kekurangan dalam Cost Benefit Analysis saat

benefit sulit ditransformasikan dalam bentuk uang sebab

dalam CEA dilakukan perhitungan perbandingan outcome

kesehatan dan biaya yang digunakan jadi tetap dapat

memilih program yang lebih efektif untuk dilaksanakan

meskipun benefitnya sulit untuk diukur.

2. Hemat waktu dan sumber daya intensif

CEA memiliki tahap perhitungan yang lebih sederhana

sehingga lebih dapat menghemat waktu dan tidak

memerlukan banyak sumber daya untuk melakukan

analisis.

3. Lebih mudah untuk memahami perhitungan unsur biaya

dalam CEA lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk

dipahami. Meskipun demikian CEA masih cukup peka

sebagai salah satu alat pengambil keputusan.

4. Cocok untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan

program. CEA merupakan cara memilih program yang

terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan

tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Sebab, CEA

memberikan penilaian alternatif program mana yang

15

Page 16: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

paling tepat dan murah dalam menghasilkan output

tertentu. Dalam hal ini CEA membantu penentuan

prioritas dari sumber daya yang terbatas.

5. Membantu penentuan prioritas dari sumber daya

b. Kelemahan

1. Alternatif tidak dapat dibandingkan dengan tepat

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sulitnya ditemui

CEA yang ideal, dimana tiap-tiap alternatif identik pada

semua kriteria, sehingga analisis dalam mendesain suatu

CEA, harus sedapat mungkin membandingkan alternatif-

alternatif tersebut.

2. CEA terkadang terlalu disederhanakan.

Pada umumnya CEA berdasarkan dari analisis suatu biaya

dan suatu pengaruh misalnya rupiah/anak yang

diimunisasi. Padahal banyak program-program yang

mempunyai efek berganda. Apabila CEA hanya

berdasarkan pada satu ukuran keefektifan (satu biaya dan

satu pengaruh) mungkin menghasilkan satu kesimpulan

yang tidak lengkap dan menyesatkan.

3. Belum adanya pembobotan terhadap tujuan dari setiap

program.

Akibat belum adanya pembobotan pada tujuan dari setiap

program sehingga muncul pertanyaan “biaya dan pengaruh

mana yang harus diukur?”. Pertanyaan ini timbul

16

Page 17: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

mengingat belum adanya kesepakatan diantara para analis

atau ahli. Disatu pihak menghendaki semua biaya dan

pengaruh diukur, sedangkan yang lainnya sepakat hanya

mengukur biaya dan pengaruh-pengaruh tertentu saja.

4. Cost Effectiveness Analysis terkadang terlalu

disederhanakan

5. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap

proyek karena beberapa tujuan harus diprioritaskan.

2.5 Tahap Penghitungan Cost Effectiveness Analysis

Tahapan dalam menghitung Cost Effectiveness Analysis (CEA) yaitu

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi unsur biaya dari alternatif program yang ada.

b. Menghitung total cost atau present value cost dengan rumus:

c. Present value cost= Ct(1+n)t

atau Present value cost=Ct x 1(1+n)t

d. Dimana 1

(1+n)t merupakan nilai discount factor

e. Menghiitung objective atau output yang berhasil.

f. Menghitung cost effectiveness ratio (CER):

g. CER=TotalCost (Present value cost)∑Objective

h. Membandingkan CER dari masing-masing alternatif program.

i. Memilih CER yang terkecil dari program untuk direkomendasi.

17

Page 18: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

BAB 3

STUDI KASUS

3.1 Contoh Implementasi Cost Effectiveness Analysis

Puskesmas A dan B melaksanakan imunisasi campak pada anak balita,

melalui tenaga juru imunisasi dengan metode yang berbeda. Puskesmas A

memberikan imunisasi campak dengan cara mendatangi penduduk (satu

desa dikunjungi sekali sebulan). Hasil pencapaian imunisasi selama setahun,

Puskesmas A adalah 900 bayi dengan menghabiskan 300 flacon vaksin,

sedangkan Puskesmas B pencapaian imunisasi adalah 600 bayi dengan

menghabiskan 100 flacon vaksin. Apabila diketahui target imunisasi 4%

dari jumlah penduduk, di mana penduduk masing-masing puskesmas adalah

30.000 jiwa, maka

Efektifitas Puskesmas A = 900 : (4% x 30.000) x 100%

= 75%

Efektifitas Puskesmas B = 600 : (4% x 30.000) x100%

= 50%

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Puskesmas A lebih efektif

daripada Puskesmas B. Demikian pula bila hanya dilihat waktu yang

dipergunakannya untuk pencapaian yang sama, maka Puskesmas A lebih

efisien (efisiensi teknis).

Sedangkan untuk Cost Effectiveness Analysis-nya, diasumsikan

bahwa tenaga juru imunisasi pada kedua Puskemas sama-sama satu orang.

Puskesmas A menggunakan biaya untuk pembelian flacon dan tenaga juru

18

Page 19: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

imunisasi. Sedangkan puskesmas B menggunakan biaya untuk tenaga juru

imunisasi, pembelian flacon, serta biaya termos dan es untuk digunakan

selama satu setengah tahun. Diasumsikan tenaga juru imunisasi

menghabiskan biaya yang sama untuk puskemas A dan B, sehingga tidak

dimasukkan dalam perhitungan.

a. Puskesmas A menghabiskan biaya sebesar 300 fl x Rp 3.000,00 = Rp

900.000,00 (1 fl harganya Rp 3.000,00)

b. Puskesmas B menghabiskan biaya sebesar 100 fl x Rp 3.000,00 = Rp

300.000,00 ditambah Rp 18.000,00 yaitu biaya termos dan es selama

satu setengah tahun sehingga total adalah Rp 318.000,00

Sedangkan untuk perbandingan output yang berhasil :

Puskesmas A = 75% x 900 = 675

Puskesmas B = 50% x 600 = 300

Perbandingan Cost Effectiveness Ratio (CER) :

CER Puskesmas A = total cost : Σ output yang yang berhasil

= 900.000 : 675 = Rp 1.333,33

CER Puskesmas B = total cost : Σ output yang yang berhasil

= 318.000 : 300 = Rp 1.060

Kesimpulan:

a. CER puskesmas B lebih kecil daripada CER puskesmas A, itu berarti

biaya yang dikeluarkan puskesmas B untuk menghasilkan output yang

berhasil lebih rendah dibandingkan puskesmas A.

19

Page 20: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

b. Oleh karena CER puskesmas B lebih kecil, dapat direkomendasikan

bahwa untuk imunisasi dengan efektifitas yang lebih tinggi dapat

menggunakan program seperti yang dilakukan oleh puskesmas B.

20

Page 21: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Cost effectiveness analysis atau CEA merupakan suatu metoda yang

didesain untuk membandingkan antara outcome kesehatan dan biaya yang

digunakan untuk melaksanakan program tersebut atau intervensi dengan

alternatif lain yang menghasilkan outcome yang sama.

Cost Effectiveness Analysis digunakan apabila benefit sulit

ditransformasikan dalam bentuk uang sehingga CEA sangat baik untuk

mengukur efisiensi di bidang sosial, khususnya bidang kesehatan yang

bersifat program/intervensi pada tingkat kabupaten/kota.

CEA sering digunakan untuk mengukur efisiensi dari macam-macam

program dengan tujuan yang sama. Kadang-kadang CEA juga digunakan

untuk mengukur efisiensi dari sumber daya (masukan) satu atau lebih dari

satu program dengan beberapa derajat tujuan (hierachy of objectives).

21

Page 22: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

Daftar Pustaka

Grosse D.S.,Teutsch M.S. Developing, Implementing and Population

Intervention. Genetics and Prevention Effectiveness. Genetics and Public

Health in 21st Century: Oxford University Press 2000.

Hasyim. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Modul.

https://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:jukrgLBjRfAJ:kk.mercubuana.ac.id/files/31083-14-

596663522618.doc+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiw-

jXF1WgBXVlJus_bIi24P6ibg160Z-

j5l2OsIlxyFHdE7qQTwQ4jaTSMBw0NRRhEEhQgOIbbTMeMv3tR9QIPli

_Txnk0FuUUjJ1qWk3A3Xcx2vgyu5kC6jh3zcPal9Ww8nvY&sig=AHIEtb

QxOptx7Q9qjOKKxLjr9tw9Cobxsw . Sitasi pada 30 Oktober 2012.

Muennig, Peter. 2008. Cost Effectiveness Analysis in Health: A Practical

Approach. San Fransisco: Jossey-Bass.

Ridha, Muhamad. 2008. Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum

Kabupaten Polman Sulawesi Barat. Skripsi.

http://www.docstoc.com/docs/21610818/EFEKTIVITAS-PELAYANAN-

KESEHATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-KABUPATEN . Sitasi pada

30 Oktober 2012.

Rukmini. 2009. Efektivitas Pelayanan Publik Mengenai Sertifikat Tanah melalui

Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS)

pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang Tahun 2007. Skripsi.

22

Page 23: Web viewDibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana ... seseorang dapat memperoleh rasio ... dan mengidentifikasi data keuangan untuk menghitung biaya output

jbptunikompp-gdl-iiphimawan-22764-7-babii.pdf. Sitasi pada 30 Oktober

2012.

Sewell, Meg and Mary Marczack. 2011. Using Cost Analysis in Evaluation.

ag.arizona.edu/sfcs/cyfernet/cyfar/costben2.htm. Sitasi pada 30 Oktober

2012.

Shepard, Donald S. and Mark S.Thompson. First Principles Of Cost-Effectiveness

Analysis in Health. English Publication in Public Health Reports 93:535 –

543, 1979.

Tjiptoherijanto, Prijono dan Soesetyo, Budhi. 1994. Ekonomi Kesehatan. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Vogenberg R.F. Introduction to Applied Pharmacoeconomics. New York:

McGraw-Hill. Medical Publishing Division 2001.

23