web viewbak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet...

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa, baik langsung maupun tidak langsung. Apabila tidak diperhatikan maka air dari sumber, seperti air permukaan dan air tanah ataupun air hujan mungkin dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya gangguan ataupun penyakit yang disebabkan melalui air, maka air yang dipergunakan terutama untuk diminum harus mengalami proses penjernihan air agar memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air baku untuk air minum semakin memburuk dengan masih kurangnya perhatian yang serius terhadap pengelolaan air limbah. Air limbah dari rumah tangga dan industri, kawasan perdagangan, dan sebagainya hampir semuanya dibuang langsung ke badan-badan air tanpa pengolahan. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas air permukaan dan air tanah, yang pada akhirnya menurunkan kualitas air baku untuk air minum. Seperti yang telah kita lihat diatas, sumber air yang semakin lama semakin memburuk dapat kita antisipasi dengan salah satu alternatif mendapatkan air bersih adalah dari sumur atau sungai yang tidak 1

Upload: hanga

Post on 31-Jan-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh

manusia sepanjang masa, baik langsung maupun tidak langsung. Apabila

tidak diperhatikan maka air dari sumber, seperti air permukaan dan air tanah

ataupun air hujan mungkin dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk

mencegah timbulnya gangguan ataupun penyakit yang disebabkan melalui

air, maka air yang dipergunakan terutama untuk diminum harus mengalami

proses penjernihan air agar memenuhi syarat kesehatan.

Kualitas air baku untuk air minum semakin memburuk dengan masih

kurangnya perhatian yang serius terhadap pengelolaan air limbah. Air limbah

dari rumah tangga dan industri, kawasan perdagangan, dan sebagainya hampir

semuanya dibuang langsung ke badan-badan air tanpa pengolahan.

Akibatnya, terjadi penurunan kualitas air permukaan dan air tanah, yang pada

akhirnya menurunkan kualitas air baku untuk air minum.

Seperti yang telah kita lihat diatas, sumber air yang semakin lama

semakin memburuk dapat kita antisipasi dengan salah satu alternatif

mendapatkan air bersih adalah dari sumur atau sungai yang tidak tercemar

bahan kimia, yaitu dengan membuat penjernihan air secara sederhana yang

memanfaatkan sumberdaya di sekitar kita.

Sedimentasi merupakan salah satu contoh upaya penjernihan air untuk

meningkatkan kualitas dari sumber air tersebut. Sedimentasi ini merupakan

suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh mata air, angin, es

atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai

adalah hasil dan proses pengendapan material yang diangkut oleh air sungai.

Sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun atau di pantai

adalah pengendapan dari material yang di angkut oleh angin.

1

Page 2: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan unit sedimentasi pada proses pengolahan air

minum?

b. Apa tujuan dan fungsi unit sedimentasi?

c. Apa saja macam-macam bentuk dan bagian dari bak sedimentasi?

d. Apa saja macam-macam tipe sedimentasi?

e. Apa saja parameter operasi pada unit sedimentasi?

f. Bagaimana proses operasi unit sedimentasi?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian unit sedimentasi pada proses pengolahan air

minum.

b. Mengetahui tujuan dan fungsi unit sedimentasi.

c. Mengetahui macam-macam bentuk dan bagian dari bak sedimentasi.

d. Mengetahui macam-macam tipe sedimentasi.

e. Mengetahui apa saja parameter operasi pada unit sedimentasi.

f. Mengetahui bagaimana proses operasi unit sedimentasi.

2

Page 3: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengolahan Air Bersih

Water Treatment System  atau proses pengolahan air merupakan

serangkaian proses untuk mengolah air yang tidak layak pakai (air kotor)

menjadi air bersih yang layak, higienis, dan terbebas dari unsur – unsur

berlebih dari segi fisika maupun kimia.

Proses pengolahan air bersih ada berbagai macam cara yang bisa

dilakukan  sesuai dengan kebutuhan, antara lain dengan proses :

a. Proses Fisika

Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa

adanya penambahan bahan kimia. Contohnya antara lain adalah proses

sedimentasi, mixing, flokulasi, filtrasi, dan aerasi.

b. Proses Kimia

Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia,

seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan

logam-logam berat yang terkandung dalam air. Contohnya antara lain

adalah proses koagulasi, desinfeksi, presipitasi, pertukaran ion, adsorbsi,

dan oksidasi.

c. Proses Kimia & Fisika

Misalnya ozonisasi.

d. Proses Biologis

Pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme

sebagai media pengolahnya.

Perlakuan cara proses – proses pengolahan diatas dapat dilakukan baik

secara tunggal maupun secara kombinasi dari berbagai proses tergantung dari

karakteristik kualitas air baku yang digunakan dan kondisi output yang

diharapkan.

3

Page 4: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

2.2 Tahapan Pengolahan Air Bersih

Proses pengolahan air menjadi air bersih harus melalui beberapa tahapan-

tahapan, yaitu :

1. Screening

Screening berfungsi untuk memisahkan air dari sampah-sampah

dalam ukuran besar.

2. Tangki sedimentasi

Tangki sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran

berupa lumpur dan pasir. Pada tangki sedimentasi terdapat waktu tinggal.

Ke dalam tangki sedimentasi ini diinjeksikan klorin yang berfungsi

sebagai oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidator, klorin digunakan

untuk menghilangkan bau dan rasa pada air.

3. Klarifier (clearator)

Klarifier berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan

penambahan larutan Alum (Al2(SO4)3 sebagai bahan. Pada klarifier

terdapat mesin agitator yang berfungsi sebagai alat untuk mempercepat

pembentukan flok. Pada klarifier terjadi pemisahan antara air bersih dan

air kotor. Air bersih ini kemudian disalurkan dengan menggunakan pipa

yang besar untuk kemudian dipompakan ke filter. Klarifier terbuat dari

beton yang berbentuk bulat yang dilengkapi dengan penyaring dan sekat.

Dari inlet pipa klarifier, air masuk ke dalam primary reaction zone.

Di dalam primary reaction zone dan secondary reaction zone, air dan

bahan kimia (koagulan yaitu tawas) diaduk dengan alat agitator blade agar

tercampur homogen. Maka koloid akan membentuk butiran-butiran

flokulasi.

Air yang telah bercampur dengan koagulan membentuk ikatan

flokulasi, masuk melalui return floc zone dialirkan ke clarification zone.

Sedimen yang mengendap dalam concentrator dibuang. Hal ini

berlangsung secara otomatis yang akan terbuka setiap satu jam sekali

dalam waktu 1 menit. Air yang masuk ke dalam clarification zone sudah

tidak dipengaruhi oleh gaya putaran oleh agitator, sehingga lumpurnya

4

Page 5: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

mengendap. Air yang berada dalam clarification zone adalah air yang

sudah jernih.

4. Sand Filter

Penyaring yang biasanya digunakan adalah rapid sand fliter (filter

saringan cepat). Sand filter jenis ini berupa bak yang berisi pasir kwarsa

yang berfungsi untuk menyaring flok halus dan kotoran lain yang lolos

dari klarifier (clearator). Air yang masuk ke filter ini telah dicampur

terlebih dahulu dengan klorin dan tawas.

Media penyaring biasanya lebih dari satu lapisan, yaitu pasir kwarsa

dan batu tertentu. Air mengalir ke bawah melalui media tersebut. Zat-zat

padat yang tidak larut akan melekat pada media, sedangkan air yang jernih

akan terkumpul di bagian dasar dan mengalir keluar melalui suatu pipa

menuju reservoir.

5. Reservoir

Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang

telah disaring melalui filter. Air ini sudah menjadi air yang bersih yang

siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk kemudian dapat

dijadikan air minum (Hanum, 2002).

5

Page 6: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Unit Sedimentasi pada Proses Pengolahan Air Minum

Sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid menggunakan

pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Sedangkan

unit sedimentasi merupakan suatu unit operasi yang berfungsi untuk

memisahkan solid dan liquid dari suspensi untuk menghasilkan air yang lebih

jernih dan konsentrasi lumpur yang lebih kental melalui pengendapan secara

gravitasi.

Gambar 1. Proses Sedimentasi

3.2 Tujuan dan Fungsi Unit Sedimentasi pada Proses Pengolahan Air

Minum

Pada pengolahan air minum, terapan sedimentasi ditujukan untuk:

a. Pengendapan air permukaan untuk penyisihan partikel diskret khususnya

pada pengolahan dengan filter pasir cepat.

b. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring

dengan filter pasir cepat.

c. Pengendapan lumpur hasil pembubuhan soda-kapur pada proses

penurunan kesadahan.

d. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan dengan oksidasi

(Anonim, 2007).

6

Page 7: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

Secara keseluruhan, fungsi unit sedimentasi dalam instalasi pengolahan

adalah:

a. Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian

unit penyaring selanjutnya.

b. Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.

3.3 Bentuk dan Bagian Bak Sedimentasi

Bak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan

bentuk lingkaran, bujur sangkar, atau segi empat.

Bentuk bak sedimentasi:

1. Segi empat (rectangular)

Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air

dengan kapasitas besar. Bak berbentuk segi empat umumnya mempunyai

lebar 1,5 hingga 6 meter, panjang bak sampai 76 meter, dan kedalaman

lebih dari 1,8 meter. Pada bak ini, air mengalir horizontal dari inlet menuju

outlet, sementara partikel mengendap ke bawah (Anonim, 2007).

Bentuk kolam memanjang sesuai arah aliran, sehingga dapat

mencegah kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting).

Bentuk ini secara hidraulika lebih baik karena tampang alirannya cukup

seragam sepanjang kolam pengendapan. Dengan demikian kecepatan

alirannya relatif konstan, sehingga tidak akan mengganggu proses

pengendapan partikel suspensi. Selain itu pengontrolan kecepatan aliran

juga lebih mudah dilaksanakan. Namun demikian, bentuk ini mempunyai

kelemahan kurangnya panjang peluapan terutama apabila ukurannya

kurang lebar, sehingga laju peluapan nyata menjadi terlalu besar dan

menyebabkan terjadinya gangguan pada bagian akhir kolam pengendapan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka ambang peluapan harus diperpanjang,

misalnya dengan menambahkan kisi-kisi saluran peluapan di depan outlet

(Kamulyan, 1997).

7

Page 8: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

Gambar 2. Bak sedimentasi bentuk segi empat.

2. Lingkaran (circular)

Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air

dengan kapasitas yang lebih kecil. Bak berbentuk lingkaran umumnya

berdiameter 10,7 hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga 4,3 meter

(Anonim, 2007). Aliran air dapat secara horizontal ke arah radial dan

umumnya menuju ke tepi lingkaran atau dengan aliran arah vertikal.

Pada kapasitas yang sama, pada kolam pengendapan berbentuk

lingkaran ini kemungkinan terjadinya aliran pendek (short-circuiting) lebih

besar daripada kolam pengendapan berbentuk segi empat, terutama apabila

ambang peluapan tidak level sehingga aliran air menuju ke satu sisi

tertentu saja. Bentuk ini secara hidraulika kurang baik karena tampang

alirannya tidak seragam, sehingga kecepatan alirannya tidak konstan.

Karena itu timbul kesulitan dalam pengontrolan kecepatan aliran dan

semakin besar dimensi bangunan pengontrolan kecepatan menjadi lebih

sulit lagi.

Pada kolam pengendapan berbentuk lingkaran kelemahan kurangnya

panjang peluapan hampir tidak pernah dijumpai karena ambang peluapan

dibangun sepanjang keliling lingkaran. Namun demikian sering dijumpai

8

Page 9: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

panjang peluapan agak berlebihan, sehingga aliran melewati ambang

peluapan berupa aliran yang sangat tipis. Untuk mengatasi hal tersebut

maka ambang peluapan harus diperpendek dengan cara memasang ambang

peluapan yang berbentuk seperti huruf V (V-notch) atau seperti huruf U

(U-notch). Keuntungan lain dari kolam pengendapan berbentuk lingkaran

adalah mekanisme pengumpulan lumpur lebih sederhana dengan

memasang scrapper yang bergerak memutar dan pemeliharaan lebih

mudah (Kamulyan, 1997).

Gambar 3. Bak sedimentasi bentuk lingkaran aliran horizontal.

Gambar 4. Bak sedimentasi bentuk lingkaran aliran vertikal.

9

Page 10: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

Bagian-bagian dari bak sedimentasi

Gambar 5. Bagian-bagian bak sedimentasi

a. Zona Inlet atau struktur influen (tempat air masuk ke dalam bak).

Zona inlet mendistribusikan aliran air secara merata pada bak

sedimentasi dan menyebarkan kecepatan aliran yang baru masuk. Jika dua

fungsi ini dicapai, karakteristik aliran hidrolik dari bak akan lebih

mendekati kondisi bak ideal dan menghasilkan efisiensi yang lebih baik.

Zona influen didesain secara berbeda untuk kolam rectangular dan

circular. Khusus dalam pengolahan air, bak sedimentasi rectangular

dibangun menjadi satu dengan bak flokulasi. Sebuah baffle atau dinding

memisahkan dua kolam dan sekaligus sebagai inlet bak sedimentasi.

Desain dinding pemisah sangat penting, karena kemampuan bak

sedimentasi tergantung pada kualitas flok.

Gambar 6. Contoh-contoh konstruksi inlet kolam pengendapan

b. Zona pengendapan (tempat flok/partikel mengalami proses pengendapan).

Dalam zona ini, air mengalir pelan secara horizontal ke arah outlet,

dalam zona ini terjadi proses pengendapan. Lintasan partikel tergantung

pada besarnya kecepatan pengendapan.

c. Zona lumpur (tempat lumpur mengumpul sebelum diambil ke luar bak).

Dalam zona ini, lumpur terakumulasi. Sekali lumpur masuk area ini,

ia akan tetap disana. Kadang dilengkapi dengan sludge collector/scapper.

10

Page 11: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

d. Zona Outlet atau struktur efluen (tempat dimana air akan meninggalkan

bak).

Seperti zona inlet, zona outlet atau struktur efluen mempunyai

pengaruh besar dalam mempengaruhi pola aliran dan karakteristik

pengendapan flok pada bak sedimentasi. Biasanya weir/pelimpah dan bak

penampung limpahan digunakan untuk mengontrol outlet pada bak

sedimentasi. Selain itu, pelimpah tipe V-notch atau orifice terendam

biasanya juga dipakai. Diantara keduanya, orifice terendam yang lebih

baik karena memiliki kecenderungan pecahnya sisa flok lebih kecil selama

pengaliran dari bak sedimentasi menuju filtrasi.

Gambar 7. Contoh-contoh konstruksi outlet kolam pengendapan.

Selain bagian-bagian utama di atas, sering bak sedimentasi dilengkapi

dengan settler. Settler dipasang pada zona pengendapan (gambar 8) dengan

tujuan untuk meningkatkan efisiensi pengendapan (Anonim, 2007)

11

Page 12: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

Gambar 8. Settler pada bak sedimentasi

3.4 Tipe Sedimentasi

Berdasarkan pada jenis partikel dan kemampuan partikel untuk

berinteraksi, sedimentasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu:

1. Sedimentasi tipe I/ Plain Settling/Discrete particle

Sedimentasi tipe I merupakan pengendapan partikel diskret, yaitu

partikel yang dapat mengendap bebas secara individual tanpa

membutuhkan adanya interaksi antar partikel. Sebagai contoh sedimentasi

tipe I adalah pengendapan lumpur kasar pada bak prasedimentasi untuk

pengolahan air permukaan dan pengendapan pasir pada grit chamber.

2. Sedimentasi tipe II (Flocculant Settling)

Sedimentasi tipe II adalah pengendapan partikel flokulen dalam

suspensi, di mana selama pengendapan terjadi saling interaksi antar

partikel. Selama operasi pengendapan, ukuran partikel flokulen bertambah

besar, sehingga kecepatannya juga meningkat. Sebagai contoh sedimentasi

tipe II adalah pengendapan partikel hasil proses koagulasi-flokulasi pada

pengolahan air minum maupun air limbah.

3. Sedimentasi tipe III dan IV/Hindered Settling (Zone Settling)

Sedimentasi tipe III adalah pengendapan partikel dengan konsentrasi

yang lebih pekat, di mana antar partikel secara bersama-sama saling

menahan pengendapan partikel lain disekitarnya. Karena itu pengendapan

terjadi secara bersama-sama sebagai sebuah zona dengan kecepatan yang

konstan. Pada bagian atas zona terdapat interface yang memisahkan antara

massa partikel yang mengendap dengan air jernih. Sedimentasi tipe IV

merupakan kelanjutan dari sedimentasi tipe III, dimana terjadi

pemampatan (kompresi) massa partikel hingga diperoleh konsentrasi

lumpur yang tinggi. Sebagai contoh sedimentasi tipe III dan IV ini adalah

pengendapan lumpur biomassa pada final clarifier setelah proses lumpur

aktif (gambar 9). Tujuan pemampatan pada final clarifier adalah untuk

mendapatkan konsentrasi lumpur biomassa yang tinggi untuk keperluan

resirkulasi lumpur ke dalam reactor lumpur aktif (Anonim, 2007).

12

Page 13: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

Gambar 9. Pengendapan pada final clarifier untuk proses lumpur aktif

Gambar 10. Empat tipe sedimentasi.

Sedimentasi pada Pengolahan Air Minum

Aplikasi teori sedimentasi pada pengolahan air minum adalah pada

perancangan bangunan prasedimentasi dan sedimentasi II.

a. Prasedimentasi

Bak prasedimentasi merupakan bagian dari bangunan pengolahan air

minum yang berfungsi untuk mengendapkan partikel diskret yang relatif

mudah mengendap (diperkirakan dalam waktu 1 hingga 3 jam). Teori

sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada bak prasedimentasi

adalah teori sedimentasi tipe I karena teori ini mengemukakan bahwa

pengendapan partikel berlangsung secara individu (masing-masing

partikel, diskret) dan tidak terjadi interaksi antar partikel.

b. Sedimentasi II

Bak sedimentasi II merupakan bagian dari bangunan pengolahan air

minum yang berfungsi untuk mengendapkan partikel hasil proses

koagulasi-flokulasi yang relatif mudah mengendap (karena telah

menggabung menjadi partikel berukuran besar). Tetapi partikel ini mudah

pecah dan kembali menjadi partikel koloid. Teori sedimentasi yang

13

Page 14: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

dipergunakan dalam aplikasi pada bak sedimentasi II adalah teori

sedimentasi tipe II karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan

partikel berlangsung akibat adanya interaksi antar partikel.

3.5 Parameter Operasi pada Unit Sedimentasi

a. Waktu tinggal (detention time)

Waktu tinggal adalah waktu yang diperlukan oleh suatu volume air

untuk tinggal di dalam kolam pengendapan selama air mengalir dari inlet

menuju ke outlet. Dalam perancangan kolam pengendapan yang ideal,

lama waktu tinggal nilainya ditetapkan sama dengan lama waktu

pengendapan partikel suspensi.

b. Laju luapan permukaan (overflow rate).

Laju luapan permukaan adalah besarnya luapan per satuan luas

permukaan kolam yang memungkinkan partikel suspensi dengan

kecepatan pengendapan yang sesuai akan diendapkan secara sempurna di

dalam kolam pengendapan.

c. Kecepatan aliran

Pengendapan partikel suspensi berlangsung dengan baik apabila

aliran air dalam keadaan tenang (aliran suspensi). Kecepatan aliran harus

diatur sedemikian rupa sehingga proses pengendapan dapat berlangsung

dengan baik, dan besarnya hendaknya tidak melebihi kecepatan gerusan

agar partikel yang telah mengendap tidak tergerus dan melayang lagi serta

terbawa keluar dari ruang pengendapan.

d. Laju luapan (weir overflow rate).

Pengaliran air dari ruang pengendapan menuju ke bagian outlet

dilakukan dengan menggunakan mekanisme peluapan dengan laju luapan

yang tertentu. Hal ini dimaksudkan agar dipeoleh air yang relatif sudah

terbebas dari partikel suspensi sesuai dengan yang diharapkan. Laju luapan

mengekspresikan volume air yang melewati ambang outlet per satuan

panjang per satuan waktu dan diperlukan untuk menentukan secara tepat

14

Page 15: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

panjang ambang yang diperlukan untuk melewatkan air menuju ke bagian

outlet kolam pengendapan. Ketentuan ini diperlukan mengingat dimensi

ambang peluapan secara tidak langsung akan menentukan efisiensi dari

sebuah kolam pengendapan. Laju luapan yang terlalu besar akan

menyebabkan kecepatan aliran yang melewati ambang outlet akan terlalu

besar dan akan memberikan konsekuensi pada berubahnya pola aliran dan

meningkatnya kecepatan aliran pada bagian akhir kolam pengendapan.

Kecepatan aliran yang terlalu besar dapat menyebabkan tergerusnya

partikel suspensi yang telah mengendap dan terbawa menuju ke outlet

kolam pengendapan (Kamulyan, 1997).

3.6 Proses Operasi Unit Sedimentasi

Proses pengendapan partikel suspensi di dalam air dimulai dari

masuknya air ke kolam pengendapan melalui bagian inlet dan disebarkan

menuju ruang pengendapan. Penempatan baffle atau adukan di belakang inlet

diperlukan untuk meredam enerji aliran dan menyebarkan aliran serta

memperkecil ruang tak berguna dalam kolam.

Selanjutnya di ruang pengendapan terjadi pemisahan partikel suspensi

yang terdapat di dalam air. Partikel-partikel suspensi akan mengendap dan

terkumpul di daerah kantong lumpur, sedang airnya mengalir menuju ke

bagian outlet melalui suatu sistem peluapan, sehingga hanya air lapis atas saja

yang masuk ke dalam saluran outlet untuk dibawa ke proses selanjutnya.

Endapan/lumpur yang terkumpul di dalam kantong lumpur ditarik menuju ke

bagian pengeluaran lumpur dengan menggunakan sebuah scrapper/garuk dan

selanjutnya dikeluarkan dengan pompa lumpur dibawa menuju ke tempat

pemrosesan lumpur. Scrapper digerakkan dengan sangat perlahan untuk

menjaga agar lumpur yang sudah mengendap tidak terusik dan melayang lagi.

Scrapper biasanya berupa sebuah plat atau rangka gerak yang dilengkapi

dengan sudu-sudu penggaruk dan digerakkan dengan motor listrik atau dapat

pula digerakkan secara manual dengan menggunakan kayuh (Kamulyan,

1997).

15

Page 16: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap tetes air minum membutuhkan proses yang panjang dan

rumit untuk dapat dikonsumsi. Salah satu proses pengolahan air minum

adalah sedimentasi, sedimentasi merupakan tahap awal dalam proses

pengolahan air minum dari serangkaian prosesnya. Sedimentasi sendiri

pada prinsipnya memisahkan antara solid dan liquid yang terdapat dalam

air, dengan tujuan menyisihkan suspended solid. Terdapat empat tipe

sedimentasi yang berbeda pada penggunaan koagulan sebagai pengendap

suspended solid. Dengan adanya proses sedimentasi ini sangat berguna

dalam membunuh bakteri sekitar 50% yang kita tahu bahwa adanya

batasan jumlah bakteri dalam air yang akan dikonsumsi. Tetapi dalam hal

16

Page 17: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

ini membutuhkan setidaknya lahan yang cukup luas untuk melakukan

proses sedimentasi air minum.

B. Saran

Menghemat pengunaan air, karena kita tahu bahwa untuk menghasilkan

satu tetes air minum membutuhkan proses pengolahan panjang dan rumit.

Karena dengan menghemat dan menggunakan dengan sebaik-baiknya air,

maka kita juga ikut merawat bumi kita yang sudah terganggu

keseimbangannya.

Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Bab 5 Unit Sedimentasi. http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?

idp=1406. Sitasi 6 Oktober 2012.

Hanum, Farida. 2002. Proses Pengolahan Air Sungai untuk Keperluan Air

Minum. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1845/1/kimia-

farida.pdf. Sitasi 6 Oktober 2012.

Kamulyan, Budi. 1997. Teknik Penyehatan (Bagian A1:Teknik Pengolahan Air).

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Rahadi, Aprian Eka. 2010. Kualitas Air pada Proses Pengolahan Air Minum di

Instalasi Pengolahan Air Minum Lippo Cikarang.

17

Page 18: Web viewBak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk ... zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam mempengaruhi pola

http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/rekayasa_air_dan_limbah_cair/wp-content/uploads/

2010/11/pi-w1-aprian-eka-rahadi-15305088.pdf. Sitasi 6 Oktober 2012

http://bulekbasandiang.wordpress.com/2009/03/26/pengolahan-air-minum-2/

Sitasi 6 Oktober 2012

http://bulekbasandiang.wordpress.com/2009/03/26/pengolahan-air-minum-2/

Sitasi 6 Oktober 2012

http://bhupalaka.files.wordpress.com/2010/12/sedimentasi.pdf Sitasi 6 Oktober

2012http://adekbacatulisbagi.wordpress.com/2012/06/23/sedimentasi/ Sitasi

6 Oktober 2012

18