ikm

18
1 Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan kunjungan lapangan yang berjudul “PUSKESMAS CAKRANEGARAini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang profil puskesmas, data keluarga, genogram, status kesehatan keluarga, analisis masalah kesehatan keluarga, dan rencana upaya intervensi yang ditekankan pada upaya prevensi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Mataram, 19 Desember 2014 Penulis KELOMPOK 5

Upload: husna-amalia-emha

Post on 20-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PKM

TRANSCRIPT

Page 1: IKM

1

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga laporan kunjungan lapangan yang berjudul “PUSKESMAS

CAKRANEGARA” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini berisi tentang profil puskesmas, data keluarga, genogram, status

kesehatan keluarga, analisis masalah kesehatan keluarga, dan rencana upaya intervensi

yang ditekankan pada upaya prevensi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

membantu penulis agar dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat

memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki

kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Mataram, 19 Desember 2014

Penulis

KELOMPOK 5

Page 2: IKM

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Laporan Kunjungan Lapangan Pukesmas Cakranegara

Nama Mahasiswa : - Fujiyani Sulistiawati Aqqad (H1A011024)

- Husna Amalia Emha (H1A011029)

Fakultas : Kedokteran Universitas Mataram

Laporan kunjungan lapangan ini telah diterima sebagai salah satu syarat menyelesaikan

kegiatan kunjungan lapangan di Puskesmas Cakranegara.

Mataram, 19 Desember 2014

Pimpinan Puskesmas, Pembimbing,

Page 3: IKM

3

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………1

Halaman Pengesahan …………………………………………………………………….2

Daftar Isi …………………………………………………………………………………3

Profil Puskesmas …………………………………………………………………………4

BAB I – Pendahuluan ……..……………………………………………………..

BAB II – Gambaran Derajat Kesehatan ……………………….........................

BAB III – Gambaran Umum Puskesmas …………………………………………

BAB IV – Gambaran Hasil Kegiatan Puskesmas ………………………………..

BAB V – Analisa Permasalahan dan Alternatif Solusi ………………………....

Data Keluarga ……………………………………………………………………………

Genogram …………………………………………………………………………………

Status Kesehatan Keluarga ………………………………………………………………

Masalah Kesehatan Keluarga ……………………………………………………………

Upaya Intervensi …………………………………………………………………………

Referensi ……………………………………………………………………………….

Page 4: IKM

4

BAB I

Profil Puskesmas

Page 5: IKM

5

BAB II

Data Keluarga

1) Alamat Lengkap : Kecamatan Selagalas2) Agama : Islam

Nama kelamin umur pendidikan pekerjaan Keterangan

Sapinah Perempuan - - - Nenek

Sudah

Meninggal

Nurdiah Laki-laki - - - Kakek sudah

meninggal

Bapak Maad Laki-laki 60 tahun Tidak

Tamat SD

Pedagang

pasar

Bapak

Ibu Sukma Perempuan 41 tahun Tidak

Tamat SD

Pedagang Ibu

Samsul Hadi Laki-laki 29 tahun SMA Tukang Ojek Anak Pertama,

Sudah

Menikah

Miskinah Perempuan 30 tahun SMA Tidak Bekerja Istri dari

Samsul Hadi

Mariyana Perempuan 22 tahun SMA Tidak bekerja Anak ke -2

Page 6: IKM

6

Istiqomah Perempuan 29 tahun SMA Tidak bekerja Anak ke-3

Melisa perempuan 17 tahun SMA Tidak bekerja Anak ke-4

Meilia Alfiana Perempuan 11 tahun SMP Tidak bekerja Anak ke-5

Olivia Juliana Perempuan 4 tahun - Tidak bekerja Anak ke-6

Maulia Perempuan 10 tahun SD Tidak bekerja Anak dari

Samsul hadi,

cucu ke-1

Wulan Perempuan 7 tahun SD Tidak bekerja Anak dari

Samsul hadi

Nia Karmila Perempuan 17 tahun SMA Tidak bekerja Keponakan

dari Bapak

Maad

Genogram

Page 7: IKM

7

Status Kesehatan Keluarga

1. Aspek lingkungan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perumahan sehat, sanitasi

dasar, dan lingkungan pemukiman.

Rumah Sehat dan Sanitasi dasar

Rumah Bapak Lalu Sahabudin terdiri atas 2 kamar tidur, 1 dapur, 1

kamar mandi, dan 1 ruang tamu dengan luas total lantai sebesar 100 m2. Kamar

tidur yang pertama ditinggali oleh Bapak Sahabudin dan istrinya, dimana

luasnya sekitar 3x3 m, sedangkan kamar tidur yang kedua ditinggali oleh

kedua anak Bapak Sahabudin dengan luas kira-kira 4,5x4,5 m. Dapur Bapak

Sahabudin seluas 3x2 m, dilengkapi dengan jendela yang berfungsi sebagai

ventilasi asap dapur serta peralatan makan dan tempat cuci yang cukup baik.

Terdapat pula ventilasi pada setiap ruangan, yang berupa jendela dan lubang

angin. Terdapat 3 lubang angin di tiap kamar dan 1 di kamar mandi dengan

ukuran 30x10 cm tiap lubangnya, dan terdapat 2 jendela di kamar tidur, 4 di

ruang tamu, dan 3 di dapur dengan ukuran 70x170 cm tiap jendelanya. Ruang

duduk atau ruang tamu Bapak Sahabudin seringkali difungsikan sebagai ruang

makan keluarga. Penataan kursi, meja, serta peralatan rumah tangga lainnya

tidak menghalangi lalu lintas ruangan. Langit-langit rumah Bapak Sahabudin

sayangnya tidak menutupi kerangka atap, sehingga debu tidak dapat tertahan,

namun langit-langit ini mudah dibersihkan. Bapak Sahabudin mengaku sering

membersihkan langit-langitnya dengan menggunakan sapu tinggi. Di sekitar

rumah Bapak Sahabudin terdapat tempat kos yang terkadang menimbulkan

Page 8: IKM

8

keributan, ditambah lagi suara kendaraan bermotor yang terkadang cukup

mengganggu keluarga Bapak Sahabudin. Namun, hingga sekarang Bapak

Sahabudin mengaku tidak pernah mengalami pencurian. Sumber air bersih

rumah Bapak Sahabudin berasal dari PAM. Salah satu permasalahan yang

dihadapi keluarga ini merupakan masalah yang diakibatkan oleh tikus.

Menurut keterangan Bapak Lalu Sahabudin, banyaknya tikus yang berkeliaran

di rumahnya sangat mengganggu.Untuk membuang sampah, Bapak Sahabudin

mengaku tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Sampah biasanya

dikumpulkan dan dibakar di halaman depan setiap harinya. Air limbah rumah

tangga dialirkan ke kali yang berada di samping rumahnya. Bapak Sahabudin

mengaku memiliki jamban pribadi di dalam rumahnya.

Lingkungan

Dalam lingkungan rumah Bapak Sahabudin, Bapak Sahabudin dan

istrinya mengaku bahwa gotong royong tidak pernah dilakukan. Tetangga-

tetangga Bapak Sahabudin sering membuang sampah mereka ke kali, dan

seringkali hal tersebut dapat menyebabkan banjir. Bahkan dulu, Bapak

Sahabudin mengaku seringkali membersihkan kali tersebut sendiri tanpa

dibayar. Kali ini memanjang dari ujung gang perumahan Bapak Sahabudin

hingga jauh ke dalam perumahan tersebut. Oleh karena itu, pembuangan

sampah ke kali ini banyak menyebabkan keluhan dari Bapak Sahabudin, salah

satunya adalah bau kali tersebut yang menyengat, terutama pada musim hujan.

2. Aspek perilaku dilihat dari PHBS

Ibu Sumiyah, Istri Bapak Sahabudin mengaku dalam kelima persalinannya, ia

selalu dibantu oleh tenaga medis, entah dokter ataupun bidan. Ia juga mengaku selalu

memberikan ASI eksklusif dan rutin mengunjungi puskesmas untuk menimbang

bayinya. Air yang digunakan keluarga Bapak Sahabudin merupakan air bersih, namun

Bapak Sahabudin tampak tidak terbiasa mencuci tangannya dengan air bersih dan

sabun, terutama sebelum dan sesudah makan. Jamban yang digunakan keluarga Bapak

Page 9: IKM

9

Sahabudin merupakan jamban sehat, dimana jenis jamban yang digunakan berupa

jamban jongkok. Selain itu, mereka mengaku bahwa mereka tidak menggunakan bak

mandi, melainkan menggunakan ember sehingga air hanya terisi jika ingin digunakan

untuk mandi, dimana hal ini dapat mencegah pertumbuhan jentik nyamuk. Saat ditanya

mengenai pola makan buah dan sayur, Ibu Sumiyah berkata bahwa sayur dikonsumsi

setiap hari, namun tidak begitu halnya dengan buah-buahan. Bapak Sahabudin

mengaku sejak sakit dan berumur, ia tidak lagi melakukan aktivitas fisik yang teratur.

Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan beristirahat di rumah. Bapak Sahabudin

juga mengaku bahwa ia merupakan perokok, dimana ia biasanya merokok dimana saja,

termasuk di dalam rumah.

3. Aspek pelayanan kesehatan dan Care seeking behavior

Ketika salah satu anggota keluarga Bapak Sahabudin sakit, ia mengaku bahwa

ia akan berusaha mencari pengobatan sendiri terlebih dahulu. Biasanya ia akan

membeli obat bebas di warung. Namun, jika penyakit dirasakan berat dan sangat

mengganggu, ia akan mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas

dan rumah sakit, serta pengobatan alternative seperti klinik Cina. Saat ini Bapak

Sahabudin sedang menjalani program pengobatan TB 6 bulan yang ia dapatkan di

Puskesmas Karang Pule. Pasien mengaku sering control dan meminum obat secara

teratur. Selain menjalani program pengobatan TB puskesmas, pasien juga mencari

pengobatan alternative dan menjalani program pengobatan yang diberikan, namun tidak

lagi. Saat ini ia hanya mengkonsumsi obat yang diberikan dari puskesmas.

Bapak Sahabudin berpendapat bahwa salah satu cara yang paling mudah untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu dengan tersenyum. Selain itu, ia juga

mengeluhkan mengenai cara pencapaian dan pelayanan yang diberikan di puskesmas.

Pasien mengatakan bahwa beberapa petugas puskesmas cenderung kurang ramah dan

bersahabat dalam melayani pasien-pasien yang datang berobat.

4. Aspek genetik dan biologis

Bapak Sahabudin mengaku tidak terdapat penyakit keturunan seperti Diabetes

Mellitus pada keluarganya, dan gizi keluarganya juga didapatkan cukup, tidak

Page 10: IKM

10

kekurangan. Namun, ia mengaku salah satu anaknya menderita penyakit asma. Tidak

terdapat penyakit keturunan lain pada keluarganya.

BAB III

Masalah Kesehatan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara keluarga Bapak Sahabudin pada saat kunjungan

lapangan ditemukan adanya masalah pada:

Page 11: IKM

11

1. Aspek lingkungan

Rumah Bapak Sahabudin belum sepenuhnya memenuhi kriteria rumah

sehat. Hal ini dapat dilihat dari luas total rumahnya yang tidak sesuai dengan

jumlah penghuni rumah tersebut, dan lain-lain.

2. Aspek perilaku

Masih terdapat permasalahan dalam PHBS. Hal ini dapat dilihat dari

kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang belum berjalan dengan

optimal pada keluarga Bapak Sahabudin serta perilaku merokok Bapak Sahabudin,

dimana ia mengaku merokok bahkan di dalam rumah.

3. Aspek pelayanan kesehatan dan care seeking behavior

Walaupun Bapak Sahabudin mencari pengobatan di pelayanan kesehatan,

namun ia juga mencari pengobatan alternative, dimana ia tampak lebih

mempercayai pengobatan alternative tersebut dalam mengobati penyakitnya.

4. Aspek genetic dan biologi

Menurut Bapak Sahabudin, tidak terdapat penyakit keturunan dalam

keluarganya seperti DM, namun ia mengaku memiliki gula darah yang tinggi sejak

lama.

BAB IV

Solusi dan Intervensi

Intervensi yang dilakukan dapat berupa tindakan pencegahan, dimana terdapat 3

jenis pencegahan, antara lain:

1. Primary Prevention (Pencegahan primer)

Page 12: IKM

12

Pencegahan ini berkaitan dengan perubahan perilaku keluarga menjadi

PHBS. Salah satu permasalahan PHBS yang masih terjadi dalam keluarga ini

antara lain kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun serta

merokok di dalam rumah. Oleh karena itu, pada pencegahan primer, keluarga

Bapak Sahabudin sebaiknya diberikan informasi mengenai manfaat dari

mencuci tangan yang bersih dan merokok di luar, serta bahaya dan resiko yang

dapat terjadi jika perilaku tersebut dilanjutkan. Terkait dengan penyakit yang

sedang diderita Bapak Sahabudin, yaitu TB, juga dapat diinformasikan pula

mengenai kebiasaan membuka jendela atau kelambu hingga cahaya matahari

dapat masuk ke rumah.

2. Secondary Prevention (Pencegahan sekunder)

Pencegahan ini lebih focus terhadap deteksi dini dan tatalaksana awal

suatu penyakit terutama pada penyakit pada tahap praklinik. Bapak Sahabudin

saat ini sedang menderita TB, oleh karena itu dapat diinformasikan kepadanya

untuk melanjutkan program pengobatan yang sedang dilakukannya dan

meminum obat secara teratur. Selain itu, perlu pula dilakukan screening

terhadap gula darah dan kadar asam uratnya, mengingat ia juga mengaku

memiliki gula darah dan kadar asam urat yang tinggi.

3. Tertiary Prevention (pencegahan tersier)

Pencegahan ini lebih focus terhadap manajemen komplikasi dari

masalah kesehatan jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan fungsi, usia,

dan kualitas hidup pasien.

Pada keluarga Bapak Sahabudin, belum terdapat komplikasi dari

penyakit-penyakit yang dideritanya, sehingga pencegahan tersier belum perlu

dilakukan.

Page 13: IKM

13

Daftar Pustaka

AFMC. Chapter 4 : Basic Concepts in Prevention, Survallance, and Health

Promotion – The Stages of Prevention. The Association of Faculties of Medicine of Canada

[online]. Available from :

http://phprimer.afmc.ca/Part1-TheoryThinkingAboutHealth/Chapter4BasicConceptsInPrev

Page 14: IKM

14

entionSurveillanceAndHealthPromotion/Thestagesofprevention [accessed 15 Desember

2014]