ikm (ilmu kesehatan masyarakat)
DESCRIPTION
IKMkesehatan masyarakatpromosi kesehatanTRANSCRIPT
1. Obat–Obatan yang Biasa Digunakan Masyarakat Sekitar Terminal Leuwi
Panjang
Untuk terapi farmakologi pada masyarakat sekitar terminal Leuwi Panjang
umumnya menggunakan obat-obatan yang bisa diperoleh di warung-warung ataupun
di toko obat seperti obat bebas dan obat bebas terbatas, karena obat-obatan tersebut
mudah didapatkan dan boleh dibeli tanpa resep dokter. Tetapi apoteker jg harus dapat
menekankan kepada pasien, bahwa walaupun dapat diperoleh tanpa resep dokter,
namun penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas tetap dapat menimbulkan
bahaya dan efek samping yang tidak dikehendaki jika dipergunakan secara tidak
semestinya. Jika menggunakan obat bebas atau bebas terbatas ikutilah aturan yang
tercantum pada kemasan kecuali disarankan lain oleh tenaga kesehatan, dan juga
penggunaan obat bebas dan bebas terbatas tersebut tidak dimaksudkan untuk
penggunaan secara terus menerus.
Contoh obat-obatan yang biasa digunakan masyarakat sekitar terminal sesuai dengan
penyakit yang sering terjadi di masyarakat tersebut diantaranya:
No. Keluhan/Penyakit Nama Obat
1. Diare Entrostop
Diapet
2. Demam, Sakit Kepala Bodrex
Paramex
Panadol
Oskadon
Inza
Bintang Toedjoe tab
3. Flu Mixagrip
Ultraflu
Neozep forte
Decolgen
Procold
4. Batuk OBH
Komix
Vicks
Konidin
5. Maag Promag
Mylanta tab dan Syr
6. Masuk Angin Tolak angin
Bintang Toedjoe
Antangin
7. Obat Gosok Balsem Lang
Geliga
Counterpain
8. Sakit gigi Ponstan
Cataflam
9. Pegel-pegel/nyeri otot Neo Rheumacyl
Neurobion
10. Sakit Tenggorokan Adem sari
Larutan cap kaki tiga
11. Alergi CTM (ceteme)
12. Sesak Nafas Salbutamol
13. Vitamin Vitamin C IPI
14. Vitamin Anak Curcuma Syrup
Scot emulsion
15. Penyakit kulit Daktarin
Terapi non farmakologi yang biasa dilakukan masyarakat sekitar terminal
Leuwi Panjang diantaranya :
1. Istirahat / Tidur
2. Minum air putih
3. Minum susu untuk menetralisir zat karsinogen
4. Mengkonsumsi sayuran/tanaman hijau untuk membantu merubah zat karbon
menjadi oksigen
5. Menggunakan masker
Disamping pemakaian obat-obatan tersebut, Apoteker juga perlu memberi
informasi kepada pasien tentang obat generik yang memiliki khasiat sebagaimana
yang dibutuhkan, serta keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan obat
generik. Hal ini penting dalam pemilihan obat yang selayaknya harus selalu
memperhatikan aspek farmakoekonomi dan hak pasien, karena obat generik lebih
ekonomis untuk masyarakat.
6. Upaya Promosi Kesehatan Dalam Proses Pengobatan
Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan
masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Maulana, 2007).
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim
yang mendukung, dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat sesuai dengan faktor
budaya setempat. Yang ingin dicapai melalui pendekatan ini adalah pengubahan gaya
hidup dengan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan keterampilan untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat (Efendi, 2009). Henrik L. Blum, seperti yang dikutip Azwar
menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan berdasarkan besarnya
pengaruh meliputi secara berurutan, faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor
pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan (Maulana, 2007).
Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:
Menciptakan lingkungan yang mendukung
Mengubah perilaku
Meningkatkan kesadaran akan kesehatan
Dalam pengobatan sebelumnya hal-hal yang perlu disampaikan oleh pasien
kepada dokter agar efek terapinya tercapai dan memberikan outcomes yang sesuai:
Ada atau tidaknya alergi terhadap obat
Sedang hamil/merencanakan hamil, agar obat yang diberikan tidak berpengaruh
terhadap janin
Sedang meminum obat lain termasuk obat herbal, agar dapat dihindari interaksi
yang merugikan antar obat yang diberikan
Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh pasien.
Pada penderita dengan pengobatan menahun, apabila pasien: merasa sudah
sembuh, mengalami efek samping obat, menurunkan dosis karena merasa lebih baik,
mengalami kelebihan dosis yang menimbulkan dampak/gejala serius, maka segera
konsultasi kembali kepada dokter, dan jangan menghentikan pengobatan secara
mandiri karena akan mengakibatkan kegagalan pengobatan.
Resiko atas ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat: kegagalan
pengobatan bahkan bisa sampai kematian, meningkatakan biaya perawatan, resiko
terhadap toksisitas/keracunan obat, terjangkit kembali penyakit tersebut.
Informasi obat yang pasien harus ketahui, tenaga kesehatan dan apoteker memberikan
informasi yang benar, jelas dan mudah di mengerti mengenai:
Rute pemberian obat, seperti: Oral (melalui mulut), sublingual (dibawah lidah),
rektal (melalui anus), parenteral (melalui suntikan).
waktu minum obat
Cara penyimpanan obat
Jangka waktu pengobatan
Aktifitas serta makanan dan minuman yang harus di hindari selama pengobatan
Indikasi, kontra-indikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek samping
obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak
dikehendaki tersebut timbul.
Agar pengobatan berhasil, maka pasien sebaiknya:
Minumlah obat sesuai anjuran, pada waktu yang tepat dan sesuai jangka waktu
pengobatan yang telah ditentukan
Jika obat yang digunakan tidak memberikan manfaat atau menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan hubungi segera tenaga kesehatan.
Berbagai jenis obat jangan di campurkan dalam satu wadah
Bacalah cara pemakaian sebelum penggunaan obat juga tanggal
kadaluarsanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat:
1. Kemasan/wadah (harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak berlubang, tanggal
kadaluarsa jelas terbaca)
2. Penandaan pada wadah
- Baca zat berkhasiat dan manfaatnya
- Baca aturan pakainya, misalnya sebelum atau sesudah makan
- Untuk pencegahan overdosis, jangan minum obat 2 kali dosis bila sebelumnya
lupa minum obat
- Baca kontraindikasinya (misalnya: tidak boleh diminum oleh ibu
hamil/menyusui, tidak boleh diminum oleh penderita gagal ginjal, baca efek
samping yang mungkin timbul, baca cara penyimpanannya)
3. Bila ragu tanyakan pada apoteker
4. Bila sakit berlanjut hubungi dokter
(Swamedikasi)
Sebagai seorang profesional kesehatan dalam bidang kefarmasian, Apoteker
mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan bantuan, nasehat dan
petunjuk kepada masyarakat yang ingin melakukan swamedikasi, agar dapat
melakukannya secara bertanggung jawab. Hal-hal yang dapat dilakukan ketika
masyarakat sekitar terminal mengalami berbagai penyakit yang sering terjadi melalui
swamedikasi yaitu diantaranya :
1. Batuk
Minum banyak cairan (air atau sari buah) akan menolong membersihkan
tenggorokan, jangan minum soda atau kopi.
Hentikan kebiasaan merokok
Hindari makanan yang merangsang tenggorokan (makanan dingin atau
berminyak) dan udara malam.
Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan
iritasi tenggorokan dan dapat membantu mencegah batuk kalau
tenggorokannya kering atau pedih.
Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi
hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan
sesendok teh balsam/minyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran
pernapasan.
Minum obat batuk yang sesuai
Bila batuk lebih dari 3 hari belum sembuh segera ke dokter
Pada bayi dan balita bila batuk disertai napas cepat atau sesak harus segera
dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan
2. Flu
Istirahat yang cukup
Meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi
Minum air yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung
vitamin
Minum obat flu untuk mengurangi gejala/keluhan
Periksa ke dokter bila gejala menetap sampai lebih dari 3 hari
3. Demam
Istirahat yang cukup.
Minum air yang banyak.
Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan berkurang .
Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
Kompres dengan air hangat
Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (diatas 380C), terutama pada anak-
anak.
4. Nyeri otot
Tetap aktif fokuskan pada pekerjaan
Kompres hangat pada nyeri otot
Gunakan obat penghilang nyeri
Bila nyeri berlanjut hubungi dokter
5. Sakit Maag
Membiasakan hidup sehat dan makan secara teratur
Kambuhnya penyakit maag dapat dihindarkan dengan mengatur waktu makan.
Sebaiknya penderita makan sedikit demi sedikit tetapi sering.
Minum obat sakit maag (antasida)
6. Diare
Minum banyak cairan (air, sari buah, sup bening). Hindari alkohol, kopi/teh,
susu. Teruskan pemberian air susu ibu pada bayi, tetapi pada pemberian susu
pengganti ASI encerkan sampai dua kali.
Hindari makanan padat atau makanlah makanan yang tidak berasa (bubur, roti,
pisang) selama 1 – 2 hari.
Minum cairan rehidrasi oral-oralit/larutan gula garam
Cucilah tangan dengan baik setiap habis buang air besar dan sebelum
menyiapkan makanan (hidup bersih). (Terjadi diare karena infeksi bakteri/
virus bisa menular).
Tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi dari lalat, kecoa dan tikus.
Simpanlah secara terpisah makanan mentah dan yang matang, simpanlah sisa
makanan di dalam kulkas.
Gunakan air bersih untuk memasak
Air minum harus direbus terlebih dahulu
Buang air besar pada jamban
Jaga kebersihan lingkungan
Bila diare berlanjut lebih dari dua hari, bila terjadi dehidrasi, kotoran
berdarah, atau terus-menerus kejang perut periksakan ke dokter (diare pada
anak-anak/bayi sebaiknya segera dibawa ke dokter
7. Masuk angin
Istirhat yang cukup
Minum cairan jahe hangat
Minum air putih hangat
8. Penyakit kulit/kadas dan panu
Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari,
menjaga lipatan kulit selalu kering, gunakan baju bersih dan pakai alas kaki.
Jangan digaruk karena akan tmbul infeksi lain
Oleskan krem/ shampo anti jamur
Periksa dokter bila menyerang kuku atau gejala menetap
7. Upaya Promosi Kesehatan tentang Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi
kesehatan dan mempengauhi perilaku, begitu pula sebaliknya, perilaku juga
mempengaruhi lingkungan dan faktor-fator yang lain (pelayanan kesehatan dan
keturunan), sehingga status kesehatan akan tercapai secara optimal jika keempat
faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yang optimal pula. Kebijakan dalam
pembangunan berwawasan kesehatan, kegiatan tersebut ditujukan pada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan. Hal ini berarti setiap kebijakan pembangunan
dalam bidang apa pun harus mempertimbangkan dampak kesehatan bagi masyarakat.
Kegiatan ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat-
tempat umum dan diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan nonfisik yang mendukung atau kondusif
terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Kegiatan di sekitar lingkungan dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat yang dapat dilakukan diantaranya membuat
banyak sepanduk atau pamflet tentang informasi kesehatan dan sebaiknya diadakan
penyuluhan atau workshop tentang kesehatan minimal sebulan sekali. Strategi ini
ditujukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota, agar
mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya
perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat
umum tersebut (terminal).
Lingkungan terminal yang mendukung kesehatan yang seharusnya
diwujudkan bagi masyarakat antara lain:
Tersedianya tempat sampah (organik dan non organik)
Tersedianya tempat buang air besar/kecil yang cukup dan bersih
Tersedianya air bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok (tidak
merokok sembarangan)
Penanaman pohon dilingkungan terminal agar dapat menyaring karbondioksida
dari asap-asap kendaraan
Mensosialisasikan limbah sampah agar tidak dibakar supaya zat karsinogenik dari
sampah tersebut tidak bertambah
Adanya pos kesehatan/puskesmas disekitar terminal
Dengan perkataan lain, para pengelola terminal harus menyediakan sarana-prasarana
untuk mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya dan masyarakat sekitar.
Jika sudah tersedia sarana dan prasarana atau fasilitas yang dapat mendukung
perilaku sehat pengunjung dan masyarakat sekitar terminal, upaya promosi kesehatan
yang dapat dilakukan yaitu:
Dengan memasang spanduk, membagikan poster atau selebaran-selebaran
pamflet mengenaicara-cara menjaga kebersihan di terminal seperti memasang
poster dilarang merokok di tempat umum beserta gambar-gambar atau peringatan
bahaya merokok, poster untuk membuang sampah pada tempatnya yang telah
tersedia, peringatan tidak buang air kecil sembarangan yang dapat mengakibatkan
banyak kuman dan bakteri yang menjadikan lingkungan yang tidak sehat, dan
informasi pentingnya memakai masker dilingkungan terminal karena banyak
polusi asap yang banyak mengandung zat karsinogen yang bahkan dapat
menyebabkan kanker, dan peringatan jangan membuang air liur/droplet
sembarangan agar terciptanya kesehatan masyarakat di kawasan terminal
sekaligus bagi pengunjung terminal
Mengadakan penyuluhan atau workshop minimal sebulan sekali tentang
informasi kesehatan
Mengadakan pengobatan gratis atau cek kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar
terminal, pengunjung, dan petugas/sopir di terminal, misalnya (cek tensi darah
gratis, cek gula darah, kolesterol gratis, membagikan vitamin gratis karena
masyarakat sekitar terminal banyak terpapar zat karsinogen yang dapat memicu
kanker)
Mengadakan kegiatan dalam membersihkan lingkungan sekitar terminal secara
rutin minimal sebulan sekali, dan sebagainya.
Dalam mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya, maka didalam masyarakat itu sendiri harus ada
gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan kesehatan. Oleh sebab itu,
promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat
dalam mewujudkan kesehatan mereka. Dengan adanya kegiatan masyarakat di bidang
kesehatan, maka akan terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan, atau
masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.
DAPUS
Efendi, Ferry., Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Maulana, Heri D.J, S.Sos,. M.Kes. 2007. Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta